20
Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara, tanpa Bank, bisa kita bayangkan bagaimana kita sulitnya menyimpan dan mengirimkan uang, memperoleh tambahan modal usaha atau melakukan transaksi perdagangan Internasional secara efektif dan aman. Saat ini banyak orang memperbincangkan tentang perbankan syariah, yang merupakan salah satu perangkat ekonomi syariah. Sebenarnya apa definisi dari Bank syariah itu? Bagaimana cara kerja Bank Syariah? Dan apa bedanya Bank Syariah dengan Bank Umum yang banyak berkembang di masyarakat saat ini atau yang sering disebut juga dengan Bank Konvensional? Disini akan dibahas sekilas satu per satu tentang perbankan syariah. Bank di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu bank syariah dan bank konvensional. Menurut UU RI No.7 Tahun 1992 Bab I pasal 1 ayat 1, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkaan taraf hidup rakyat banyak”. Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan sistem perbankan syariah ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram (usaha yang berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram, usaha media yang tidak islami, dll), dimana hal ini tidak dijamin oleh sistem perbankan konvensional. Di Indonesia perbankan syariah dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia, dan hingga tahun 2007 sudah terdapat 3 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara itu bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank, diantaranya merupakan bank besar seperti Bank Negara Indonesia (Persero) dan Bank Rakyat Indonesia (Persero). Sistem syariah juga telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini telah berkembang 104 BPR Syariah. Keberadaan Bank Syariah di Indonesia telah di atur dalam UU No.10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan. Sementara itu, Bank Konvensional adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional. Pertama – tama akan kita bahas tentang persamaan dari kedua bank tersebut, yakni ada persamaan dalam hal sisi teknis penerimaan uang, persamaan dalam hal mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan maupun dalam hal syarat-syarat umum untuk mendapat pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan

Bank Merupakan Salah Satu Urat Nadi Perekonomian Sebuah Negara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

as

Citation preview

Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara, tanpa Bank, bisa kita bayangkan bagaimana kita sulitnya menyimpan dan mengirimkan uang, memperoleh tambahan modal usaha atau melakukan transaksi perdagangan Internasional secara efektif dan aman. Saat ini banyak orang memperbincangkan tentang perbankan syariah, yang merupakan salah satu perangkat ekonomi syariah. Sebenarnya apa definisi dari Bank syariah itu? Bagaimana cara kerja Bank Syariah? Dan apa bedanya Bank Syariah dengan Bank Umum yang banyak berkembang di masyarakat saat ini atau yang sering disebut juga dengan Bank Konvensional? Disini akan dibahas sekilas satu per satu tentang perbankan syariah.Bank di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu bank syariah dan bank konvensional. Menurut UU RI No.7 Tahun 1992 Bab I pasal 1 ayat 1, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkaan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan sistem perbankan syariah ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram (usaha yang berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram, usaha media yang tidak islami, dll), dimana hal ini tidak dijamin oleh sistem perbankan konvensional.Di Indonesia perbankan syariah dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia, dan hingga tahun 2007 sudah terdapat 3 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara itu bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank, diantaranya merupakan bank besar seperti Bank Negara Indonesia (Persero) dan Bank Rakyat Indonesia (Persero). Sistem syariah juga telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini telah berkembang 104 BPR Syariah. Keberadaan Bank Syariah di Indonesia telah di atur dalam UUNo.10tahun 1998 tentang Perubahan UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan. Sementara itu, Bank Konvensional adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional.Pertama tama akan kita bahas tentang persamaan dari kedua bank tersebut, yakni ada persamaan dalam hal sisi teknis penerimaan uang, persamaan dalam hal mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan maupun dalam hal syarat-syarat umum untuk mendapat pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan sebagainya. Dalam hal persamaan ini semua kegiatan yang dijalankan pada Bank Syariah itu sama persis dengan yang dijalankan pada Bank Konvensional, dan nyaris tidak ada bedanya.Selanjutnya, mengenai perbedaannya, antara lain meliputi aspek akad dan legalitas, struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja. Yang pertama tentang akad dan legalitas, yang merupakan kunci utama yang membedakan antara bank syariah dan bank konvensional. innamal amalu bin niat, sesungguhnya setiap amalan itu bergantung dari niatnya. Dan dalam hal ini bergantung dari aqadnya. Perbedaannya untuk aqad-aqad yang berlangsung pada bank syariah ini hanya aqad yang halal, seperti bagi hasil, jual beli atau sewa menyewa. Tidak ada unsur riba dalam bank syariah ini, justru menerapkan sistem bagi hasil dari keuntungan jasa atas transaksi riil.Perbedaan selanjutnya yaitu dalam hal struktur organisasi bank. Dalam bank syariah ada keharusan untuk memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam struktur organisasinya. DPS ini bertugas untuk mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah. DPS biasanya ditempatkan pada posisi setingkat dengan dewan komisaris. DPS ini ditetapkan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setiap tahunnya. Semenjak tahun 1997, seiring dengan pesatnya perkembangan bank syariah di Indonesia, dan demi menjaga agar para DPS di setiap bank benar-benar tetap konsisten pada garis-garis syariah, maka MUI membentuk sebuah lembaga otonom untuk lebih fokus pada ekonomi syariah dengan membentuk Dewan Syariah Nasional.Penanganan resiko usaha, Bank Syariah menghadapi resiko yang terjadi secara bersama antara bank dan nasabah. Dalam sistem Bank Syariah, tidak mengenal negative spread (selisih negatif). Sedangkan pada Bank Konvensional, resiko yang dialami bank tidak ada kaitannya dengan resiko debitur dan sebaliknya. Antara pendapatan bunga dengan beban bunga dimungkinkan terjadi negative spread (selisih negatif) dalam sistem Bank Konvensional.Kemudian perbedaan lainnya adalah pada lingkungan kerja Bank Syariah. Sekali-sekali cobalah kunjungi Bank Syariah, pasti ketika kita memasuki kantor bank tersebut ada nuansa tersendiri. Nuansa yang diciptakan untuk lebih bernuansa islami. Mulai dari cara berpakaian, beretika dan bertingkahlaku dari para karyawannya. Nuansa yang dirasakan memang berbeda, lebih sejuk dan lebih islami.Perbedaan utama yang paling mencolok antara Bank Syariah dan Bank Konvensional yakni pembagian keuntungan. Bank Konvensional sepenuhnya menerapkan sistem bunga atau riba. Hal ini karena kontrak yang dilakukan bank sebagai mediator penabung dengan peminjam dilakukan dengan penetapan bunga. Karena nasabah telah mempercayakan dananya, maka bank harus menjamin pengembalian pokok beserta bunganya. Selanjutnya keuntungan bank adalah selisih bunga antara bunga tabungan dengan bunga pinjaman. Jadi para penabung mendapatkan keuntungan dari bunga tanpa keterlibatan langsung dalam usaha. Demikian juga pihak bank tak ikut merasakan untung rugi usaha tersebut.Hal yang sama tak berlaku di Bank Syariah. Dana masyarakat yang disimpan di bank disalurkan kepada para peminjam untuk mendapatkan keuntungan Hasil keuntungan akan dibagi antara pihak penabung dan pihak bank sesuai perjanjian yang disepakati. Namun bagi hasil yang dimaksud adalah bukan membagi keuntungan atau kerugian atas pemanfaatan dana tersebut. Keuntungan dan kerugian dana nasabah yang dioperasikan sepenuhnya menjadi hak dan tanggung jawab dari bank. Penabung tak memperoleh imbalan dan tak bertanggung jawab jika terjadi kerugian. Bukan berarti penabung gigit jari tapi mereka mendapat bonus sesuai kesepakatan.Dari perbandingan itu terlihat bahwa dengan sistem riba pada Bank Konvensional penabung akan menerima bunga sebesar ketentuan bank. Namun pembagian bunga tak terkait dengan pendapatan bank itu sendiri. Sehingga berapapun pendapatan bank, nasabah hanya mendapatkan keuntungan sebesar bunga yang dijanjikan saja. Sekilas perbedaan itu memperlihatkan di Bank Syariah nasabah mendapatkan keuntungan bagi hasil yang jumlahnya tergantung pendapatan bank. Jika pendapatan Bank Syariah naik maka makin besar pula jumlah bagi hasil yang didapat nasabah. Ketentuan ini juga berlaku jika bank mendapatkan keuntungan sedikit.http://masalahperbankan-rachman.blogspot.com/2011/06/perbedaan-antara-bank-syariah-dan-bank.htmlMetode Perhitungan Bunga Tabungan (Bank Konvensional)1. Bunga TerendahBunga dihitung berdasarkan saldo terendah pada bulan berjalan.Bunga = Saldo Terendah pd bln tsb Persen bunga Hari Mengendap Hari dalam 1 tahun2. Bunga Rata-rataBunga yang dihitung berdasarkan rata-rata saldo dalam 1 bulan.SR = Saldo Hari saldo mengendap Hari dalam 1 bln tsbSR (saldo rata-rata)Bunga = SR Persen bunga Hari Mengendap Hari dalam 1tahun3. Bunga HarianBunga dihitung berdasarkan saldo setiap harinya.Bunga = Saldo Persen bunga Hari saldo mengendap Hari dalam 1 tahunContoh Soal :Transaksi tabungan milik Bapak Ali selama bulan November 1999. adalahsebagai berikut :Tanggal Transaksi Nominal02.11.99 Setoran Tunai Rp. 2.000.000,-03.11.99 Pemindahan Kredit Rp. 500.000,-Setoran Kliring Rp. 1.000.000,-20.11.99 Penarikan Tunai Rp. 1.000.000,-Hitunglah bunga yang diperoleh dengan menggunakan 3 metode di atas (asumsi persen bunga 16 %, Ali merupakan nasabah yang baru membuka rekening).Jawaban Soal :Tanggal Saldo hari mengendap02.11.99 Rp. 2.000.000,- 1 ( 3 2 )03.11.99 Rp. 2.500.000,- 1 ( 4 3 )04.11.99 Rp. 3.500.000,- 16 ( 20 4 )20.11.99 Rp. 2.500.000,- 11 ( 30 20 + 1)1. Saldo TerendahBunga = {(0 x 16% X 29)} / 365= 03. Saldo Rata-rataSR = {(2jt x 1) + (2,5jt x 1) + (3,5jt x 16) + (2,5jt x 11)} / 30= 2.933.333,333Bunga = {2.933.333,333 x 16 % X (30 2 + 1)} / 365= 37.289,4983. Saldo HarianBunga = {((2jt x 1) + (2,5jt x 1) + (3,5jt x 16) + (2,5jt x 11)) x 16%} / 365= 38.575,342Metode Perhitungan Bunga Tabungan (Bank Syariah)Pada perhitungan bunga tabungan pada bank syariah tidak dikenal istilah bunga, melainkan nisbah. Nisbah adalah persentase pembagian keuntungan antara bank denga nasabah ( contoh nisbah 50:50, bank dan nasabah masing-masing memperoleh 50 % dari keuntungan).Contoh Soal :Tanggal Transaksi Nominal02.11.99 Setoran Tunai Rp. 2.000.000,-03.11.99 Pemindahan Kredit Rp. 500.000,-Setoran Kliring Rp. 1.000.000,-20.11.99 Penarikan Tunai Rp. 1.000.000,-Total dana tabungan yang berhasil di kumpulkan bank syariah Rp. 100.000.000,-. Keuntungan yang diperoleh dari dana tabungan (profit distibution) sebesar 3.000.000,-Jawaban Soal :Tanggal Saldo hari mengendap02.11.99 Rp. 2.000.000,- 1 ( 3 2 )03.11.99 Rp. 2.500.000,- 1 ( 4 3 )04.11.99 Rp. 3.500.000,- 16 ( 20 4 )20.11.99 Rp. 2.500.000,- 11 ( 30 20 + 1)Saldo Rata-rataSR = {(2jt x 1) + (2,5jt x 1) + (3,5jt x 16) + (2,5jt x 11)} / 30= 2.933.333,333Bagi Hasil = (2.933.333,333 / 100.000.000) x 3.000.000 x 50 %= 43.999,995Meminjam uang di Bankmerupakan hal yang umum dilakukan oleh para pelaku bisnis. Banyak sebab para pembisnis mengajukan pinjamannya ke Bank, ada yang dengan tujuan modal usaha, investasi, dan lain sebagainya.Bank juga kian berkembang dengan merambahnya Bank Konvensional ke bisnis mikronya, yaitu dengan membuka unit-unit mikro di daerah-daerah seperti halnya BRI membuka BRI Unit di desa-desa, Danamon dengan DSP (Danamon Simpan Pinjam), Bank Mandiri dengan Mandiri Mitra Usaha, CIMB Niaga dengan Mikro Laju, Bank Bukopin dengan Swamitra dan lain sebagainya.Bank-bank mikro tersebut umumnya dibuka guna membantu permodalan usaha masyarakat, berbagai produk ditawarkan dari bunga promo hingga pinjaman tanpa agunan. Lalu bagaimana cara meminjam uang di Bank tersebut?Di sini saya selaku penulis hanya menyampaikan sedikit yang saya pahami tentang Bagaimana Cara Meminjam uang di Bank, hal pertama yang Anda lakukan adalah melengkapi syarat-syarat untuk diajukan, syarat tersebut meliputi; Fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk) Fotokopi KK (Kartu Keluarga) Fotokopi Surat Nikah (bagi yang sudah menikah) Surat Keterangan Usaha dari Kelurahan setempat Fotokopi Jaminan/Agunan (seperti BPKB/Sertifikat Tanah)Syarat-syarat lain tergantung dari kebijakan Bank masing-masing.Setelah syarat terpenuhi Anda bisa membawanya ke Bank yang Anda kehendaki, sesampainya di Bank Anda bisa menemui bagian Customer Service terlebih dahulu untuk menanyakan dan mencari informasi detail, atau langsung menemui Marketing bagian Kredit, Anda akan dijelaskan prosedur selanjutnya.Mudah bukan?Ups! Sebelum Anda meminjam uang di Bank sebaiknya Anda paham hal-hal penting yang saya jelaskan pada artikel selanjutnya berkut ini:Bagaimana Memilih Bank yang Sesuai deKREDIT KONSUMSIKREDIT USAHA

BANKKPRNON KPRMikroRitelKorporasi

BANK OF AMERICA, N.A8.29%

BANK OF CHINA LIMITED6.15%6.15%6.15%

BPD KALIMANTAN BARAT10.90%10.90%10.90%10.90%10.90%

BPD KALIMANTAN TIMUR14.18%14.18%13.68%13.68%13.68%

BPD YOGYAKARTA8.34%9.75%8.66%8.74%8.62%

CITIBANK NA11.50%10.25%10.00%

DEUTSCHE BANK AG.9.75%

JP. MORGAN CHASE BANK, N.A.9.11%

PT ANZ PANIN BANK12.11%13.11%10.62%10.47%

PT BANK ACEH12.26%12.26%12.27%12.27%12.26%

PT BANK AGRONIAGA, Tbk14.13%14.13%

PT BANK ANDARA13.43%

PT BANK ANTARDAERAH15.45%14.20%13.70%

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk12.30%12.30%14.18%12.30%12.30%

PT BANK ARTOS INDONESIA15.30%15.30%15.30%15.30%15.30%

PT BANK BISNIS INTERNASIONAL12.15%13.37%13.39%

PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA12.42%

PT BANK BUKOPIN, Tbk14.00%14.00%16.34%15.00%13.70%

PT BANK BUMI ARTA, Tbk11.87%17.71%17.39%12.61%12.14%

PT BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk14.00%14.00%14.00%14.00%14.00%

PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk10.50%9.71%11.75%10.50%

PT BANK CIMB NIAGA, Tbk12.00%12.50%20.00%12.50%11.50%

PT BANK COMMONWEALTH12.50%13.00%11.75%11.00%

PT BANK CTBC INDONESIA (d/h PT Bank Chinatrust11.33%11.33%10.52%

PT BANK DANAMON INDONESIA, Tbk12.25%17.50%20.94%13.25%12.30%

PT BANK DBS INDONESIA13.10%12.26%

PT BANK DINAR INDONESIA13.10%13.10%13.10%13.10%13.10%

PT BANK EKONOMI RAHARJA, Tbk12.25%12.25%11.25%

PT BANK FAMA INTERNASIONAL13.57%13.57%14.57%13.57%13.57%

PT BANK GANESHA13.53%13.88%20.16%15.33%13.28%

PT BANK HANA9.50%10.50%10.25%9.75%9.00%

PT BANK HARDA INTERNASIONAL14.50%14.50%14.50%14.50%14.50%

PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906, Tbk15.35%18.40%18.00%18.00%14.15%

PT BANK ICB BUMIPUTERA, Tbk11.23%11.22%13.45%11.31%11.25%

PT BANK ICBC INDONESIA10.00%12.00%11.00%11.75%

PT BANK INA PERDANA13.59%15.09%15.59%13.59%13.59%

PT BANK INDEX SELINDO11.73%12.23%12.73%12.23%11.73%

PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA, Tbk11.75%11.50%18.30%12.00%11.00%

PT BANK JASA JAKARTA12.00%12.00%12.25%12.25%

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI11.10%17.17%17.17%17.17%

PT BANK MANDIRI (PERSERO), Tbk11.00%12.50%19.50%12.50%10.50%

PT BANK MASPION INDONESIA12.25%12.25%19.50%12.25%

PT BANK MAYAPADA INTERNATIONAL, Tbk14.32%14.57%16.60%14.72%14.37%

PT BANK MAYORA13.41%13.41%14.41%13.41%12.91%

PT BANK MEGA, Tbk14.00%14.50%18.00%13.75%

PT BANK MESTIKA DHARMA11.74%12.04%12.14%12.14%11.64%

PT BANK METRO EXPRESS12.87%13.27%13.27%12.87%12.77%

PT BANK MITRANIAGA14.90%14.90%14.90%14.90%14.90%

PT BANK MIZUHO INDONESIA9.75%

PT BANK MULTIARTA SENTOSA11.50%12.00%12.00%11.25%

PT BANK NATIONALNOBU10.50%12.00%

PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), Tbk11.10%13.25%12.35%11.00%

PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN,Tbk10.74%10.60%10.51%13.17%12.33%

PT BANK OCBC NISP, Tbk12.75%12.75%12.25%11.50%

PT BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk14.19%14.19%14.19%14.19%14.19%

PT BANK PERMATA, Tbk12.50%12.25%12.50%12.00%

PT BANK PUNDI INDONESIA, Tbk22.56%14.55%

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA13.00%14.00%13.00%11.25%

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk10.25%12.50%19.25%11.75%11.00%

PT BANK RESONA PERDANIA9.14%

PT BANK ROYAL INDONESIA12.68%12.68%12.68%12.68%

PT BANK SAHABAT SAMPOERNA15.75%17.00%15.00%14.50%

PT BANK SBI INDONESIA13.48%12.48%

PT BANK SINAR HARAPAN BALI22.34%14.12%

PT BANK SINARMAS, Tbk11.54%11.54%11.54%11.54%

PT BANK SUMITOMO MITSUI INDONESIA9.04%

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk19.11%21.14%18.01%

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk11.50%12.00%18.75%12.25%10.85%

PT BANK UOB INDONESIA12.67%14.79%12.99%

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk12.04%14.50%15.50%14.00%13.50%

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL, Tbk14.17%14.17%14.17%14.17%

PT BANK WOORI INDONESIA8.42%8.42%8.42%

PT BANK YUDHA BHAKTI15.24%15.24%16.49%14.49%13.49%

PT BPD BALI11.32%12.68%10.70%11.46%10.09%

PT BPD BENGKULU11.65%11.65%11.65%11.65%11.65%

PT BPD DKI11.50%12.00%19.00%12.50%11.00%

PT BPD JAMBI9.29%10.71%9.47%9.35%9.44%

PT BPD JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk9.71%10.24%18.63%11.14%9.37%

PT BPD JAWA TENGAH7.81%12.64%8.02%8.52%8.03%

PT BPD KALIMANTAN SELATAN10.46%10.96%8.46%8.46%7.96%

PT BPD KALTENG9.96%12.16%19.09%8.78%10.69%

PT BPD LAMPUNG10.61%10.61%10.61%10.61%

PT BPD NUSA TENGGARA BARAT10.86%16.19%11.05%12.25%10.85%

PT BPD NUSA TENGGARA TIMUR9.10%16.61%17.46%10.42%10.41%

PT BPD PAPUA10.48%9.59%14.92%9.96%9.24%

PT BPD RIAU DAN KEPULAUAN RIAU12.84%11.86%15.65%11.55%11.20%

PT BPD SULAWESI SELATAN DAN SULAWESI BARAT11.65%16.73%12.92%13.30%12.65%

PT BPD SULAWESI TENGGARA7.12%7.31%7.31%7.83%7.12%

PT BPD SULAWESI UTARA14.00%15.00%15.00%15.00%15.00%

PT BPD SUMATERA BARAT13.00%12.50%14.50%12.00%11.50%

PT BPD SUMATERA SELATAN DAN BANGKA BELITUNG11.50%12.00%15.00%12.00%10.00%

PT BPD SUMATERA UTARA12.25%14.88%17.22%12.22%10.43%

PT CENTRATAMA NASIONAL BANK14.35%16.85%16.85%15.35%14.35%

PT PAN INDONESIA BANK, Tbk12.12%12.12%20.56%12.12%11.76%

PT PRIMA MASTER BANK15.48%15.88%16.13%15.63%15.38%

PT. BANK AGRIS13.10%13.10%15.60%13.60%13.10%

PT. BANK KESAWAN, Tbk15.50%15.50%15.50%15.50%14.50%

PT. BANK MALUKU11.52%11.52%11.52%11.52%11.52%

PT. BANK MUTIARA, Tbk.13.50%14.50%22.50%14.00%13.50%

STANDARD CHARTERED BANK9.11%10.29%

THE BANGKOK BANK COMP. LTD11.30%

THE BANK OF TOKYO MITSUBISHI UFJ LTD6.30%

THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORP10.25%10.25%10.25%

THE ROYAL BANK OF SCOTLAND N.V.6.90%

Banyak orang yang tidak berkecimpung dalam bidang keuangan yang bingung membedakan sistem bungaflatdanefektif. Bahkan seringkali rancu mencampuradukkan dengan istilahfixeddanfloating. Tulisan singkat ini semoga bisa membantu.SISTEM BUNGA FLATBunga Flat adalah sistem perhitungan suku bunga yang besarannya mengacu pada pokok hutang awal. Biasanya diterapkan untuk kredit barang konsumsi sepertihandphone, home appliances, mobil atau kredit tanpa agunan (KTA). Dengan menggunakan sistem bunga flat ini maka porsi bunga dan pokok dalam angsuran bulanan akan tetap sama. Misalnya besarnya angsuran adalah satu juta rupiah dengan komposisi porsi pokok 750 ribu dan bunga 250 ribu. Maka, sejak angsuran pertama hingga terakhir porsinya akan tetap sama.Untuk menghitung besarnya angsuran dengan menggunakan sistem bunga flat ini sebenarnya cukup sederhana, misalnya jika kita hendak membeli mobil seharga IDR 150 juta, maka:a. harga mobil itu IDR 150 juta,b. DP 20%, maka pokok hutang menjadi IDR 120 juta.c. Ambil contoh saja bunganya 5% flat per tahund. tenor pinjaman tiga tahunangsurannya per bulannya menjadi:= (120 juta + (120 juta X 5% X 3))/36 bulan= 138 juta / 36 bulan= IDR 3.833.334di dalam angsuran sebesar IDR 3.833.334 itu terdapat porsi pokok sebesar IDR 3.333.334 dan bunga sebesar IDR 500.000. Dengan demikian jika kita hendak melakukan early repayment atau pelunasan awal, tinggal dihitung saja, kita sudah berapa kali kita membayar angsuran dan dikalikan jumlah porsi pokok hutang itu.SISTEM BUNGA EFEKTIFSistem bunga efektif adalah kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu porsi bunga dihitung berdasarkan pokok hutang tersisa. Sehingga porsi bunga dan pokok dalam angsuran setiap bulan akan berbeda, meski besaran angsuran per bulannya tetap sama. Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi.Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga di masa-masa awal kredit akan sangat besar di salam angsuran perbulannya, sehingga pokok hutang akan sangat sedikit berkurang. Jika kita hendak melakukan pelunasan awal maka jumlah pokok hutang akan masih sangat besar meski kita merasa telah membayar angsuran yang jika ditotal jumlahnya cukup besar.Jika dibandingkan kedua sistem bunga itu, maka masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan sistem bunga flat adalah jika kita hendak melakukan pelunasan awal, maka porsi pokok hutang yang berkurang cukup sebanding dengan jumlah uang yang telah kita angsur. Namun kelemahannya, bunga itu cukup besar karena dihitung dari pokok hutang awal.Sistem bunga efektif akan lebih berguna untuk pinjaman jangka panjang yang tidak buru-buru dilunasi di tengah jalan, karena jika kita membandingkan nominal bunga yang kita bayarkan, jauh lebih kecil dari sistem bunga flat.Berdasarkan hitung-hitungan kasar saya, nominal yang dihasilkan perhitungan suku bunga flat kira-kira hampir dua kali suku bunga efektif; misalnya kredit dengan bunga 5% flat itu kira-kira sama dengan kredit 10% bunga efektif.Dengan mengambil contoh kredit mobil di atas, maka sebenarnya besarnya angsuran sebesar IDR 3.833.334 itu jika menggunakan metode perhitungan bunga efektif, maka bunga yang dikenakan pada debitur itu sekitar 10%. Sedangkan jika kita menggunakan sistem efekti dengan tingkat suku bunga 5%, maka besarnya angsuran hanya IDR 3.596.508.FIXED VS FLOATINGSesuai dengan namanya, suku bunga fixed artinya suku bunga itu bersifat tetap selama periode tertentu atau bahkan selama masa kredit, sedangankan suku bunga floating, artinya bunga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.Jadi jika membandingkan makaflat >< efektifdanfixed >< floating. Biasanya terdapat kombinasi, yaitu flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat tetap selama masa kredit; dan efektif-floating, yaitu menggunakan sistem bunga efektif dan besaran bunga bisa berubah tergantung kondisi pasar finansial.Produk dan jasa PerbankanProduk - Produk Simpanan Perbankan (Bank Funding)

1. Giro

Rekening Giro adalah rekening yang uangnya bisa diambil setiap saat, di mana rekening ini dilengkapi fasilitas pembayaran dengan cek dan giro bilyet. Bila Anda bertransaksi dengan pihak lain, maka Anda bisa membayarnya dengan menggunakan cek atau giro bilyet. Cek adalah surat berharga di mana orang yang Anda beri cek ini bisa langsung menguangkannya di bank. Sedangkan giro bilyet adalah surat berharga di mana orang yang Anda beri giro tersebut tidak bisa menguangkan giro itu di bank, tapi harus disetorkan lebih dulu ke rekeningnya. Barulah setelah itu uang akan cair di dalam rekeningnya.

2. Tabungan

Tabungan adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupun penarikannya dapat dilakukan kapan saja.Tujuan seseorang dalam menabung di bank bisa dibagi menjadi dua. Pertama, karena ingin benar-benar menabung untuk bisa mengumpulkan sejumlah dana tertentu pada masa yang akan datang. Contohnya seperti menabung untuk bisa membeli kebutuhan tertentu. Kedua, hanya ingin menjadikan tabungan sebagai rekening penampungan, dan bukan untuk benar-benar menabung. Contohnya seperti rekening yang uangnya digunakan untuk membayar belanja bulanan. Nah, di sini fasilitas berupa Kartu ATM dan Kartu Debet baru benar-benar dipakai..3. Deposito

Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupun penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu saja. Sebagai contoh, kalau Anda menaruh uang Rp 1 juta pada deposito yang berjangka waktu 3 bulan, maka uang Rp 1 juta tersebut baru bisa Anda ambil setelah 3 bulan berlalu. Tentunya, Anda juga dijanjikan pemberian bunga tertentu yang bisa Anda nikmati pada saat deposito itu jatuh tempo.

Produk - Produk Pinjaman Perbankan (Bank Landing)

Masing-masing produk pinjaman perbankan dibuat untuk memenuhi tujuan yang berbeda, berdasarkan motif dari si peminjam. Pada dasarnya, ada tiga macam produk kredit. Yakni:

1. Kredit Usaha

Kredit Usaha adalah kredit yang digunakan untuk membiayai perputaran usaha atau bisnis sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang produktif, seperti usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lainlain. Bila Anda memiliki usaha yang prospeknya kelihatan cukup cerah, Anda bisa datang kepada bank dan mengajukan permohonan untuk bisa mendapatkan pinjaman dana untuk usaha Anda.

2. Kredit Konsumsi

Kredit Konsumsi adalah kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sifatnya konsumtif, seperti membeli rumah atau kendaraan pribadi. Dua kredit konsumsi yang biasanya cukup laris adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan. Tentunya, karena uang itu oleh nasabah akan digunakan untuk tujuan konsumtif, maka risiko bagi bank bahwa nasabahnya tidak mampu membayar pinjamannya akan menjadi lebih besar sehingga pada umumnya suku bunga yang dibebankan kepada nasabah untuk Kredit Konsumsi akan lebih besar ketimbang bunga kredit untuk tujuan usaha.

3. Kredit Serba Guna

Kredit Serba Guna adalah kredit yang bisa digunakan untuk tujuan apa saja, bisa untuk konsumsi maupun untuk memulai usaha baru seperti percetakan, bisnis Penerjemah Tersumpah dan dagang. Nah, salah satu produk kredit serba guna yang sering dipasarkan adalah Kredit Tanpa Agunan.

Jasa- Jasa PerbankanSetelah mengenal berbagai macam produk perbankan, selanjutnya mari kita kenali jasa-jasa perbankan yang juga bermanfaat dalam kemudahan bertransaksi, antara lain:

1. L/C (Letter of Credit)

surat kredit berdokumen adalah janji tertulis yang diterbitkan oleh issuing bank atas dasar permohonan tertulis aplicant atau dirinya sendiri kepada beneficiary untuk membayar atau mengaksep draft, mengizinkan bank lain untuk membayar atau mengaksep atau mengambil alih draft, apabila dokumen yang diserahkan oleh beneficiary sesuai dengan syarat dan kondisi janji tertulis yang diterbitkan oleh issuing bank (letter of kredit).(Kamus Perbankkan - BI)

2. Bank Garansi

Bank Garansi adalah jaminan dalam bentuk warkat yang diterbitkan oleh bank kepada nasabah, yang mengakibatkan bank akan membayar kepada pihak yang menerima jaminan apabila pihak yang dijamin (dalam hal ini adalah nasabah yang bersangkutan) cidera janji (wan prestasi).

3. Inkaso

Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh nasabah (baik perusahaan maupun perorangan) untuk melakukan penagihan terhadap surat-surat berharga (baik yang berdokumen maupun yang tidak berdokumen) yang harus dibayar setelah pihak yang bersangkutan (pembayar atau tertarik) berada ditempat lain (dalam atau luar negeri) menyetujui pembayarannya.

4. Kliring

kliring adalah perhitungan utang piutang antara para peserta kliring secara terpusat di satu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan suat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan (clearing)

5. Tranfer

transfer adalah kiriman uang yang diterima bank termasuk hasil inkaso yang ditagih melalui bank tersebut yang akan diteruskan kepada bank lain untuk dibayarkan kepada nasabah (transfer)

6. Safe Deposit Box

Safe Deposit Box adalah fasilitas pengaman barang berharga dalam bentuk kotak yang disediakan oleh suatu bank untuk kepentingan nasabahnya; kotak tersebut hanya dapat dibuka oleh bank dan nasabah secara bersama-sama.

7. Rupiah Travellers Check

Travellers Check adalah kertas berharga dalam mata uang yang dikeluarkan oleh suatu bank, dimana bank tersebut akan membayarkan sejumlah uang yang tertera didalamnya kepada orang yang tanda tangannya tertera pada Travellers Check tersebut. Karena Travellers Check sangat mudah dibawa kemana-mana, pemilik uang tidak perlu membawa uang tunai dalam perjalanan. Untuk menguangkannya pemili Travellers Check harus dapat menunjukkan KTP; SIM, dan atau Paspornya. Dengan demikian keamanannyapun terjamin. Travellers Check ini biasanya dipergunakan oleh para pelancong.Diposkan olehDendy RaharjoPukulMinggu, JaAkad dan Produk Bank Syariah

PendanaanPembiayaanJasa PerbankanSosial

Pola TitipanWadiah yad Dhamanah

Pola PinjamanQardh(Giro, Tabungan)

Pola Bagi HasilMudharabah Mutlaqah, Mudharabah Muqayadah(executing), (Tabungan, Deposito, Investasi, Obligasi)Pola Bagi HasilMudharabah Musyarakah(Investment Financing)

Pola Jual BeliMusyarakah, Salam, Istishna(Trade Financing)

Pola SewaIjarah, Ijarah wa Iqtina(Trade Financing)

Pola PinjamanQardh(Talangan)

Pola LainnyaWakalah, Kafalah, Hawalah, Rahn, Ujr, Sharf(Jasa Keuangan)

Pola TitipanWadiah yad Amanah(Jasa Nonkeuangan)

Pola Bagi HasilMudharabah Muqayyadah(channeling) (Jasa Keagenan)Pola PinjamanQardhul Hasan(Pinjaman Kebajikan)

Gambar 1.Akad dan Produk Bank Syariah1.Produk Penghimpunan DanaProduk-produk pendanaan bank syariah ditujukan untuk mobilisasi dan investasi tabungan untuk pembangunan perekonomian dengan cara yang adil sehingga keuntungan yang adil dapat dijamin bagi semua pihak. Tujuan mobilisasi dana merupakan hal penting karena Islam secara tegas mengutuk penimbunan tabungan dan menuntut penggunaan sumber dana secara produktif dalam rangka mencapai tujuan sosial ekonomi Islam.[2]Dalam hal ini, bank syariah melakukannya tanpa menerapkan sistem bunga (riba), melainkan dengan prinsip-prinsip yang sesuai dengan syariat Islam, terutamawadiah(titipan),qardh(pinjaman),mudharabah(bagi hasil), danijarah.a.PrinsipWadiahPrinsipwadiahyang diterapkan adalahwadiah yad dhamanahyang diterapkan pada produk rekening giro.[3]Wadiah yad dhamanahberbeda denganwadiah yad amanah. Dalamwadiah yad amanah, pada prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak yang dititipi. Sementara itu, dalam halwadiah yad dhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut.Produk pendanaan pada bank syariah yang menerapkan prinsipwadiahdiantaranya adalah girowadiahyang merupakan simpanan dari nasabah dalam bentuk rekening giro (current account) untuk keamanan dan kemudahan pemakaiannya.[4]Girowadiahini didukung dengan adanya fatwa DSN MUI NO: 01/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Giro. Beberapa fasilitas girowadiahyang disediakan bank syariah untuk nasabah, antara lain: buku cek, bilyet giro, kartu ATM, fasilitas pembayaran, travellers cheques, wesel bank, wesel penukaran, kliring, dan lain-lain.Sementara produk pendanaan lain yang menerapkan prinsipwadiahadalah tabunganwadiah, yang merupakan simpanan dari nasabah dalam bentuk rekening tabungan (savings account) untuk keamanan dan kemudahan pemakaiannya, seperti halnya girowadiah.[5]Tabungan yang menggunakan prinsipwadiahdidukung pula dengan adanya fatwa dari DSN MUI NO: 02/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Tabungan yang memperbolehkan nasabah dalam menggunakan produk tersebut.b.PrinsipQardhQardhadalah memberikan (meminjamkan) uang kepada orang lain tanpa mengharapakn imbalan, untuk dikembalikan dengan pengganti yang sama dan dapat ditagih ataudiminta kembali kapan saja oleh pihak yang menghutangi.[6]Simpanan giro dan tabungan juga dapat menggunakan prinsipqardh, ketika bank dianggap sebagai penerima pinjaman tanpa bunga dari nasabah deposan sebagai pemilik modal. Bank dapat memanfaatkan dana pinjaman dari nasabah deposan untuk apa saja, termasuk untuk kegiatan produktif mencari keuntungan. Bonus tabunganqardhlebih besar daripada bonus giroqardh, karena bank lebih leluasa dalam menggunakan dana untuk tujuan produktif.Prinsipqardhdidukung dengan adanya fatwa DSN MUI NO: 19/DSN-MUI/IV/2001 TentangQardh.c.PrinsipMudharabahMudharabahmerupakan akad antara pemilik modal (shahibul maal) dalam hal ini pihak bank yang menyerahkan dana kepada pengelola modal (mudharib) dalam hal ini pihak nasabah, dengan syarat bahwa keuntungan yang diperoleh dibagi dua belah pihak sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.[7]Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan dana, prinsipmudharabahterbagi dua yaitu:Pertama,mudharabah mutlaqahatau URIA (Unrestricted Investment Account), dimana tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun.[8]Dari penerapanmudharabah muthlaqahini, dikembangkan produk tabungan dan deposito, sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana, yaitu tabunganmudharabahdan depositomudharabah.Kedua, mudharabah muqayadahatau RIA (Restricted Investment Account), dimana terdapat dua jenis, yaituMudharabah Muqayadah on Balance Sheet, yang merupakan simpanan khusus dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank. KemudianMudharabah Muqayadah of Balance Sheetyang merupakan penyaluran danamudharabahlangsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai perantara (arranger) yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha.Fatwa DSN MUI yang mengatur tentangmudharabahini adalah fatwa DSN NO: 07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang PembiayaanMudharabah(Qardh).d.PrinsipIjarahAkadijarahdapat dimanfaatkan oleh bank syariah untuk penghimpunan dana dengan menerbitkansukuk[9], yang merupakan obligasi syariah. Dengansukukini, bank mendapatkan alternatif sumber dana berjangka panjang (lima tahun atau lebih) sehingga dapat digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan berjangka panjang.Sukukini dapat menggunakan beberapa prinsip yang dibolehkan syariah, seperti menggunakan prinsip bagi hasil (sukuk mudharabahdansukuk musyarakah), menggunakan prinsip jual beli (sukuk murabahah, salam, istishna), menggunakan prinsip sewa (sukuk ijarah), dan lain sebagainya.2.Produk Pembiayaan/ Penyaluran DanaDalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori, yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya,[10]yaitu:a.Pembiayaan dengan prinsip jual belib.Pembiayaan dengan prinsip sewac.Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil