Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 1
BAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 2
SAMBUTAN WALIKOTA
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera
Srir Astu Swasti Prajabhyah
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga buku Laporan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Kota Salatiga
Tahun 2020 dapat diselesaikan tepat waktu.
Pengukuran Indeks Daya Saing Daerah dimaksudkan untuk mengukur
pencapaian aktivitas di daerah dalam memanfaatkan potensi dengan mengoptimalkan
ekosistem, potensi iptek, dan inovasi untuk menciptakan daya saing dan kesejahteraan
yang tinggi dan berkelanjutan. Hasil pengukuran IDSD Kota Salatiga diharapkan dapat
menjadi acuan rekomendasi dalam menyusun dan menerapkan strategi perencanaan
pembangunan daerah khususnya di Kota Salatiga agar lebih optimal, melalui
pemanfaatan seluruh potensi yang dimiliki dalam rangka mencapai kesejahteraan
masyarakat yang tinggi dan berkelanjutan.
Upaya meningkatkan daya saing daerah memerlukan peran penting pemerintah
Kota Salatiga dalam mengarahkan dan mensinergikan berbagai potensi sumber daya
yang dimiliki stakeholders terkait dengan dukungan kemampuan penguasaan ilmu
pengetahuan, teknologi dan inovasi.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanan kegiatan ini
semoga dapat ditingkatkan kualiatasnya di masa yang akan datang.
WALIKOTA SALATIGA
YULIYANTO
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 3
PENGANTAR
BAPPEDA KOTA SALATIGA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
berkat dan karunia-Nya sehingga Laporan Indeks Daya Saing Kota Salatiga tahun 2020
dapat disusun tepat waktu. Dokumen laporan IDSD merupakan salah satu tahapan
pengukuran daya saing daerah yang dilaksanakan sejak tahun 2018. Laporan IDSD
Kota Salatiga diharapkan dapat memberikan hasil pemetaan tingkat daya saing daerah
dan menjadi bahan masukan dalam perencanaan pembangunan daerah.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
proses pengumpulan dan pengisian data IDSD sampai dengan penyusunan laporan,
sehingga dapat berjalan baik dan lancar.
Hasil Laporan Indeks Daya Saing Kota Salatiga dimungkinkan masih terdapat
kekurangan dalam penyediaan data maupun analisisnya, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan masukan dari berbagai pihak untuk menjadi bahan perbaikan
bagi kegiatan di masa yang akan dating.
Demikian laporan ini disusun, semoga dapat memberikan manfaat dalam
meningkatkan daya saing yang berkelanjutan untuk mempercepat pembangunan daerah
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salatiga, Juli 2020
Kepala Bappeda Kota Salatiga
Drs.Susanto
Pembina Utama Muda
NIP. 19610508 198703 1 007
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
SAMBUTAN WALIKOTA
PENGANTAR BAPPEDA KOTA SALATIGA
DAFTAR ISI
BAB I KEADAAN TERKINI
A. Identifikasi Peluang/Kendala dan Inventarisasi Urgensi
B. Pemetaan Komponen Pembentuk Sektor Andalan
BAB II ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
A. Formulasi Kebijakan melalui Dokumen Perencanaan Pembangunan
B. Terobosan Strategi melalui Perencanaan Berbasis Penelitian dan
Pembangunan Berbasis Perencanaan
C. Kerangka Kebijakan Terintegrasi Pembangunan
BAB III SOLUSI MENYELURUH
A. Agenda Kerjasama dan Kolaborasi
B. Prioritas Program Penyusunan dan Pelaksanaan Penguatan IDSD
C. Konektivitas Antar Kelembagaan & Kewenangan Pemerintah
BAB IV TATA KELOLA DUKUNGAN
A. Agenda Kerja Pelaksanaan Penguatan Daya Saing Daerah
B. Anggaran, Kelembagaan dan SDM, Inovasi
LAMPIRAN
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 5
BAB I
KEADAAN TERKINI
A. IDENTIFIKASI PELUANG/KENDALA DAN INVENTARISASI URGENSI
Pembangunan wilayah dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dilakukan
dengan pembangunan berkelanjutan. Tingkat Daya Saing Daerah merupakan salah satu
parameter dalam konsep kota berkelanjutan. Peningkatan Daya Saing Daerah Kota Salatiga
dapat diartikan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat semakin tinggi.
Gambar 1.1 Peta Administrasi Kota Salatiga
Untuk mendukung peningkatan daya saing Kota Salatiga, maka arahan kebijakan pembangunan
Kota Salatiga tahun 2017-2022 :
1. Perwujudan Pelayanan Publik dan Good Governance sebagai Pondasi Penyelenggaraan
Pemerintahan.
2. Perwujudan Sumber Daya Manusia yang handal Menuju Salatiga SEHAT.
3. Peningkatan Kualitas Penataan Ruang dan Infrastruktur Perkotaan Menuju Salatiga
BERSIH DAN INDAH.
4. Peningkatan Perekonomian dan Daya Saing Daerah Menuju Salatiga MANDIRI.
5. Integrasi Pembangunan Menuju Salatiga HATI BERIMAN yang SMART.
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 6
Prioritas Pembangunan Kota Salatiga Tahun 2020 meliputi beberapa isu strategis antara lain :
1. Peningkatan kemantapan jalan dengan fokus pada jalan dan jembatan dengan kondisi
rusak berat.
2. Peningkatan kualitas perencanaan dan penataan ruang perkotaan dengan prioritas pada
penataan kawasan strategis perkotaan.
3. Peningkatan kinerja pelayanan sarana drainase dan pengairan fokus rehabilitasi jaringan
drainase dan pengairan yang rusak.
4. Peningkatan pengawasan dan pengendalian pencemaran/ perusakan lingkungan hidup
dengan fokus pada pada sentra-sentra industri dan kawasan permukiman.
5. Peningkatan pelayanan perhubungan dengan prioritas pada perbaikan sarana dan
prasarana transportasi.
6. Penataan kawasan kumuh perkotaan yang difokuskan pada peningkatan pengetahuan
lingkungan sehat bagi masyarakat, perbaikan infrastruktur sanitasi, air bersih, drainase,
persampahan yang didukung berbagai program sinergitas dari Pemerintah Kota maupun
Pemerintah Provinsi.
7. Penyediaan sarana sanitasi dan air bersih difokuskan bagi masyarakat berpenghasilan
rendah dan keluarga baru.
8. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan.
9. Pengembangan usaha perekonomian rakyat dengan fokus pada penataan pasar,
pembinaan UMKM, dan pengembangan investasi.
10. Optimalisasi penanggulangan kemiskinan
B. PEMETAAN KOMPONEN SEKTOR ANDALAN
Tahapan pencapaian kesejahteraan dan keberlanjutan pembangunann daerah perlu
mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk menciptakan daya saing daerah. Pembentuk
daya saing daerah dapat dihitung dari empat aspek yaitu Faktor Penguat/ Enabling
Environment, Faktor Sumber Daya Manusia, Faktor Pasar dan Faktor Ekosistem
Inovasi.Aspek ini didukung oleh 12 pilar, 23 dimensi, 97 Indikator.
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 7
PERBANDINGAN BERDASARKAN ASPEK
Aspek yang perlu diperhatikan dalam peningkatan daya saing daerah Kota Salatiga,
pertama adalah aspek Pasar dengan skor 3,25, sektor yang memiliki nilai terendah adalah
efisiensi produk, akses keuangan dengan nilai 2,83333 selain aspek pasar, aspek Ekosistem
inovasi memiliki skor yang cukup rendah yaitu sebesar 3,17438, sektor yang tdk
mendukung adalah kapasitas inovasi dengan nilai sebesar 2,64815.
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 8
Gambaran umum Aspek Daya Saing yang berisi tentang peluang dan tantangan yang dihadapi
Kota Salatiga adalah sebagai berikut:
A. Aspek Enabling/Penguat
Aspek Faktor Penguat merupakan nilai aspek paling unggul, memiliki nilai 4.00. Nilai rata-
rata 3,8809533 yang berasal dari pilar kelembagaan (4,25), infrastruktur (4,5), dan
Perekonomian Daerah (2,89286). Berdasarkan aspek faktor penguatan tersebut maka dibagi
kedalam beberapa pilar, yaitu :
1. Pilar Kelembagaan
a. Pencapaian tingkat kinerja penyelenggaraan Pemerintah Daerah secara Nasional tahun
2018 dengan skor 3,1289 Kategori Sangat Tinggi .
b. Indeks Reformasi Birokrasi berdasarkan Kementerian PAN dan RB tahun 2019 dengan
nilai 63,39 kategori baik.
c. Hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Salatiga tahun 2019
dengan nilai 64,15 predikat penilaian B.
d. Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) berdasarkan Kementerian
PAN dan RB untuk Kota Salatiga 3,08 dengan Predikat Baik.
2. Pilar Infrastruktur
Kota Salatiga memiliki panjang jalan 337,471 Km, dengan konsisi baik sepanjang
292.477 Km atau 86,47% dari panjang jalan. Prioritas pembangunan infrastruktur
didukung dengan kebijakan Walikota Salatiga untuk pembangunan Infrastuktur dan
penataan wajah kota. Infrastruktur lainnya berupa peningkatan akses air bersih, pada
tahun 2018 sebesar 80,00% meningkat pada tahun 2019 menjadi 89,12%. Penyediaan
akses listrik sudah mencapai seluruh wilayah salatiga atau 100 persen penduduk Kota
Salatiga sudah terlayani listrik.
Persentase Koefisien Dasar Hijau Kota Salatiga seluas 1.052,94 atau 19,95%, namun dapat
memenuhi ketentuan RTH sebanyak 30% dari luas kota Salatiga.
3. Pilar Perekonomian
Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga tahun 2018 sebesar 5,84, meningkat pada tahun 2019
menjadi sebesar 5,88%. Struktur perekonomian kota Salatiga masih didominasi oleh tiga
sektor yaitu Industri pengolahan, konstruksi dan perdagangan.
B. Aspek Sumber Daya Manusia
Aspek Sumber Daya Manusia memiliki nilai 3,89583 nilai rata2 3,7955 yang berasal dari
pilar Kesehatan (4,375), Pendidikan dan Keterampilan (3,41667). Berdasarkan aspek sumber
daya manusia tersebut maka dibagi kedalam beberapa pilar, yaitu :
1. Pilar Kesehatan
Kualitas kesehatan masyarakat Kota Salatiga secara umum semakin membaik,hal ini
dapat dilihat bahwa tahun 2017 usia harapan hidup Kota Salatiga sebesar 76,98 tahun,
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 9
tahun 2018 sebesar 77,11 tahun, dan tahun 2019 sebesar 77,22 tahun. Hal ini
menandakan usia hidup di Kota Salatiga semakin panjang.
2. Pilar Pendidikan dan Ketrampilan
Cakupan penduduk yang dihitung dalam perhitungan rata-rata lama sekolah adalah
penduduk berusia 25 tahun keatas. Rata-rata Lama Sekolah Kota Salatiga dalam kurun
waktu 2017-2019 meningkat dari 10,04 tahun menjadi 10,41 tahun. Dalam pilar
pendidikan dan ketrampilan terdapat beberapa analisa antara lain :
1. Angka Partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi tahun 2019 sebesar 45,45, meningkat
1,37 dari tahun 2018 dengan nilai 44,08.
2. Persentase penduduk berdasarkan pendidikan Persentase penduduk berdasarkan
pendidikan tahun 2019 DI/D2/D3 sebesar 4,03%, SI sebesar 8,32%, S2 sebesar
0,81%.
3. Pendidikan dan Ketrampilan
a. Cakupan penduduk yang dihitung dalam perhitungan rata-rata lama sekolah adalah
penduduk berusia 25 tahun keatas. RLS Kota Salatiga dalam kurun waktu 2017-
2019 meningkat dari 10,04 tahun menjadi 10,41 tahun. Pada tahun 2019, rata-rata
lama sekolah Kota Salatiga yang masih di bawah nasional /provinsi. Hal ini
menggambarkan bahwa rata-penduduk usia 25 tahun ke atas di Salatiga menjalani
jenjang pendidikan sampai SD atau maksimal SMP.
b. Angka Partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi tahun 2019 sebesar 45,45
meningkat 1,37 dari tahun 2018, APK PT tahun 2018 sebesar 44,08.
c. Persentase penduduk berdasarkan pendidikan berpendidikan tahun 2019
DI/D2/D3 sebesar 4,03%, SI sebesar 8,32%, S2 sebesar 0,81%
d. Persentase Angka Partisipasi Kasar siswa Sekolah Menengah Kejuruan sebesar
4.50289 atau 111,63 %. Penduduk usia 16-18 tahun pada tahun 2019 sebesar
8.806.
e. Jumlah program latihan Balai Latihan Kerja untuk profesionalisme angkatan kerja
pada tahun 2019 mengalami kenaikan menjadi 11 program dibandingkan tahun
2018 yang hanya dilaksanakan 2 program.
f. Jumlah PKBM Kota Salatiga masih sama dengan jumlah tahun 2018 yaitu
sebanyak 10 PKBM.
g. Perencanaan, kemampuan dan pemanfaatan digital di Kota Salatiga sudah
dilaksanakan dengan baik dan terorganisir secara mandiri.
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 10
C. Aspek Pasar/Market
Berdasarkan aspek pasar atau market maka dibagi kedalam beberapa pilar, yaitu :’
1. Pilar Efisiensi Pasar Produk
Total Ekspor kota Salatiga tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar sebesar
46.551.295.133,13 US$, meningkat 31,59% dibandingkan tahun 2018, nilai ekspor
tahun 2018 sebesar 144.153,106,69 US$. Import tahun 2018 sebesar 32.684.822,57,
impor tahun 2019 sebesar 32.414.660,01.
2. Pilar Ketenagakerjaan
Jumlah penduduk menurut usia produktif (15-64) tahun sebesar 166.293 penduduk
(85,03%).
3. Pilar Keuangan Daerah
a. Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga tahun 2018 sebesar 5,84% meningkat pada
tahun 2019 menjadi sebesar 5,88%.
b. Indeks Kapasitas Fiskal Daerah Tahun 2019 sebesar 0,652, lebih rendah dari tahun
2018 dengan nilai sebesar 0,839.
c. Persentase nilai PAD terhadap total pendapatan daerah tahun 2019 sebesar
Rp.221.083.796.000, meningkat 19% dari tahun 2018 sebesar Rp.180.843.370.000.
d. Anggaran pemerintah daerah (APBD) terhadap nilai investasi pemerintah daerah
dibagi PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) tahun 2019 sebesar 8,75%.
e. Nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (ADHB) untuk tahun terakhir 2019
sebesar 68,61 juta.
f. Jumlah nilai investasi berskala nasional PMDN tahun 2019 sebesar Rp.
3.821.661.120.000, sedangkan nilai investasi berskala nasional PMA sebesar US $
254.770,40.
g. Jumlah UMKM tahun 2018 sebesar 1.744, jumlah UMKM tahun 2019 sebesar
1.837 UMKM meningkat sebesar 5,33%.
h. Capaian angka kemiskinan Kota Salatiga pada tahun 2019 sebesar 4,76% menurun
dibandingkan capaian tahun 2018 yaitu 4,84%. Capaian penurunan angka kemiskinan
Kota Salatiga berada di bawah rata-rata capaian Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar
10,8%
i. Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Kota Salatiga Tahun 2019 sebesar 84,79 meningkat
dibandingkan tahun 2018 sebesar 13,70, adapun Indeks ketahan pangan tahun 2018
sebesar 81,09.
4. Pilar Ukuran Pasar
Penyaluran kredit kepada UMKM pada triwulan I sebesar 1.204.473 Juta
(www.bi.go.id).
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 11
D. Aspek Ekosistem Inovasi
Pengembangan ekosistem inovasi saat ini sebagai langkah strategis .Kemampuan inovasi
bertumpu pada lembaga litbang untuk menyokong ekosistem inovasi. Berdasarkan aspek
ekosistem inovasi tersebut maka dibagi kedalam beberapa pilar, yaitu :
1. Pilar Dinamika Bisnis
Dalam pengembangan ekosistem inovasi memiliki sarana seperti : Krenova, dan SIDa,
berkaitan dengan tujuan menciptakan iklim daerah yang kondusif. Pengembangan SIDa
diatur melalui Perwali Nomor 9 Tahun 2019.
2. Pilar Kapasitas Inovasi
Upaya yang harus dilakukan di Kota Salatiga antara lain mengembangkan pendidikan
dan pelatihan berdasarkan potensi dan daya saing daerah, dan menciptakan nilai tambah
melalui inovasi-inovasi baru.
3. Pilar Kesiapan Teknologi
Salah satu implementasi penerapan iptek dan inovasi daerah meningkatkan kerja sama
dengan lembaga kelitbangan dan Perguruan Tinggi khususnya di bidang kelitbangan.
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 12
BAB II
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
RPJMD KOTA SALATIGA
A. Formulasi Kebijakan Melalui Dokumen Perencanaan Pembangunan (RPJMD,
RENSTRA, RKPD)
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Salatiga Tahun 2017-2022,
maka Visi Kota Salatiga adalah “Salatiga HATI BERIMAN yang SMART” didukung
dengan 9 misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal dan
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana.
3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah.
4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan yang berwawasan
lingkungan.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman kota.
6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah, Kecil
dan Mikro.
7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan memperluas
akses lapangan pekerjaan.
8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak.
9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola pemerintahan
yang baik (good governance).
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2020 merupakan Tahun Perencanaan Ke 4 Untuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Salatiga. Arah Kebijakan Pembangunan
Kota Salatiga.Tahun 2020 di tujukan untuk “Peningkatan Kualitas Penataan Ruang dan
Infrastruktur Perkotaan Menuju Salatiga BERSIH DAN INDAH”.
Sedangkan Prioritas Pembangunan Kota Salatiga Tahun 2020 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Infrastruktur sebagai daerah penghubung wilayah selatan dan utara di Jawa
Tengah.
2. Kota Salatiga sebagai kawasan transit perdagangan dan jasa, indikator daya saing Kota
Salatiga pada umumnya telah optimal pada penyediaan infrastruktur dan kualitas SDM,
namun masih perlu mengoptimalkan pengembangan ekonomi wilayah sebagai berikut :
a. Meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM.
b. Pengembangan inovasi, khususnya melalui riset dan kolaborasi dengan dunia usaha
dan perguruan tinggi.
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 13
c. Melakukan komersialisasi inovasi.
d. Sebagai pusat kegiatan Nasional, Kota Salatiga masih perlu mengoptimalkan
infrastruktur layanan kesehatan dan layanan pendidikan informal, khususnya
PKBM.
e. Optimalisasi Penanggulangan Kemiskinan.
B. Terobosan Strategi
Peningkatan daya saing melalui inovasi perencanaan dan pengembangan wilayah serta hasil
Indeks Daya Saing Daerah maka perlu untuk :
1. Meningkatkan kapasitas inovasi dengan memanfaatkan hasil-hasil kelitbangan guna
mendukung hasil perencanaan yang belum optimal.
2. Hilirisasi hasil penelitian dan kelitbangan dan inovasi.
3. Pengembangan Technopark Park dalam rangka pengembangan inovasi Teknologi, dan
dalam rangka
4. Peningkatan akses pembiayaan khusunya untuk Koperasi.
5. Meningkatkan kualitas SDM klaster industri.unggulan daerah.
6. Memperkuat kelembagaan kelembagaan dan daya saing Iptekin.
7. Meningkatkan ketrjasama di bidang kelitbanganga dengan Perguruan Tinggi dan
lembaga litbang.
8. Memperkuat kelembagaan SIDa.
C. Kerangka Kebijakan Terintegrasi Pembangunan
Peningkatan Daya Saing Kota Salatiga pada tahun 2020 diarahkan melalui inovasi
perencanaan dan pengembangan wilayah. Dari Hasil pengukuran Indeks Daya Saing Daerah
Aspek yang perlu diperhatikan dalam peningkatan daya saing daerah adalah aspek Pasar
dan Ekosistem Inovasi.
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 14
BAB III
SOLUSI MENYELURUH
1. AGENDA KERJASAMA DAN KOLABORASI
Dalam rangka mendorong peningkatan Daya Saing Kota Salatiga maka rencana/agenda kerja
tahunan sebagai berikut :
a. Agenda Kerja tahunan Indeks Daya Saing Daerah yang beranggotakan unsur pemerintah,
Polres, BPS, PDAM, Perguruan Tinggi dan UPPD.
b. Agenda kerja tahunan Sistem Inovasi Daerah yang terdiri dari Tim Koordinasi dan
Pokja.
c. Agenda kerja tahunan Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat bekerjasama dengan
Unsur pemerintah, Bisnis, Perguruan Tinggi, Bekraf, dan Media.
2. PRIORITAS PROGRAM PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN IDSD
Berdasarkan hasil analisis daya saing daerah Kota Salatiga maka diperlukan program lintas
sektoral, dan kolaborasi antar pelaku kepentingan di Kota Salatiga. Program lintas sektoral
terkait dengan pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan dengan meningkatkan
pembiayaan bagi koperasi, peningkatan kapasitas inovasi dengan melakukan
pengembangan inovasi melalui riset, kolaborasi dengan dunia usaha, perguruan tinggi serta
melakukan komersialisasi inovasi.
3. KONEKTIVITAS ANTAR KELEMBAGAAN DAN KEWENANGAN PEMERINTAH
Langkah-langkah percepatan melalui program dan kegiatan untuk meningkatkan Daya Saing
Daerah Kota Salatiga :
1. Meningkatkan kapasitas inovasi dengan melakukan pengembangan inovasi melalui
riset, kolaborasi dengan dunia usaha dan perguruan tinggi.
2. Mendorong kapasitas inovasi dengan mangalokasikan anggaran riset, penguatan SDM
iptek, meningkatkan hak paten dan merk, membuka investasi pihak ke-3.
3. Meningkatkan Pengembangan Ekonomi Berbasis Kerakyatan dengan meningkatkan
akses pembiayaan bagi UMKM.
4. Perlibatan dan peningkatan daya saing Usaha Kecil Menegah dan Koperasi dengan
menekankan produk unggulan daerah serta produk industri kreatif.
5. Pengembangan sistem pemasaran hasil produk unggulan daerah serta produk industri
kreatif;
6. Meningkatkan infrastruktur pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Informal khususnya
PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat);
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 15
BAB IV
TATA KELOLA DUKUNGAN
A. Agenda Kerja Pelaksanaan Penguatan Daya Saing Daerah
Dalam rangka persepatan peningkatan daya saing daerah maka pemerintah Kota Salatiga
telah menyusun Tim Jaringan Penelitian Indeks Daya Saing dengan Keputusan Walikota
Salatiga Nomor 070-05/176/2020 yang beranggotakan unsur Organisasi Perangkat Daerah,
BPS, Polres, UP3A, PDAM dan Perguruan Tinggi.
Agenda kerja tahunan dalam rangka peningkatan peningkatan daya saing daerah lintas
sektoral sebagai berikut : (LAMPIRAN 1)
B. Anggaran, Kelembagaan dan SDM , Inovasi
Optimalisasi anggaran pembangunan daerah melalui program Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri.
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 16
LAMPIRAN
AGENDA KERJASAMA DAN KOLABORASI
Aspek Hasil Analisis Rekomendasi Stakeholder
Aspek Penguat Pilar
Perekonomian
Peningkatan sektor pajak dan
retribusi dalam rangka
peningkatan PAD dengan
mengali potensi wajib pajak
dengan mengali potensi yang
sesungguhnya wajib pajak
BKD
Bappeda
Aspek Sumber
Daya Manusia
Pilar Pendidikan
dan Ketrampilan
Peningkatan jumlah Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat
jumlah tahun 2020 hanya 10
PKBM
Dinas Pendidikan
Bagian Kesra
Aspek Pasar Pilar efisiensi
pasar produk
Peningkatan Jumlah Pinjaman
kepada pelaku usaha dan
khususnya koperasi
Bagian Perekonomian
Dinas Koperasi dan
UMKM
Disdag
Dispernaker
Aspek Ekosistem
Inovasi
Pilar kapasitas
inovasi
Meningkatkan kapasitas
inovasi dengan memanfaatkan
hasil-hasil kelitbangan guna
mendukung hasil perencanaan
yang belum optimal.
Lembaga Litbang
Perguruan Tinggi
Pihak ke tiga
Laporan Analisis Daya Saing Daerah Kota Salatiga Tahun 2020 17
Daftar Pustaka
Arsyad, L. 1999. Pengantar perencanaan dan pembangunan ekonomi daerah.
BPFE Yogyakarta.
Huda, M., dan Santoso, E.B. 2014. Pengembangan Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur berdasarkan Potensi Daerahnya. Jurnal Teknik Pomits Vol. 3, No. 2.
Malhotra, N.K, 2004. Riset Pemasaran, Pendekatan Terapan. Edisi Bahasa Indonesia, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Porter, 2000. Location, competition, and economic development: local clusters in global economy. Economic development quarterly. Vol. 14 no. 1 February 2000, hal.15-34.
Santoso, E., B. 2009. Daya saing kota-kota besar di Indonesia. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS, 29 Oktober.