Upload
agustinus-vincent
View
37
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN DISKUSI
PEMICU 1MODUL MUSKULOSKELETAL
Disusun Oleh :
Kelompok Diskusi 4
Ryan Arifin I11110011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK
2012
A. MUSKULOSKELETAL DISORDERS
Musculoskeletal disorders adalah kondisi dimana bagian dari sistem otot dan tulang
mengalami masalah (sakit). Penyakit ini terjadi akibat bagian tubuh meregang terlalu jauh,
mengalami tubrukan secara langsung, ataupun karena kegiatan lainnya yang mengakibatkan
kesalahan pada sistem otot dan tulang. 1
Penyakit otot dan tulang atau lebih dikenal dengan musculoskeletal disorders/MSDs
merupakan penyakit akibat kerja. Gejalanya berupa pegal atau sakit otot, tulang, dan sendi.
Sebagian kecil hal ini disebabkan oleh penyakit spesifik, namun sebagian besar sering
disebabkan oleh kesalahan sikap (posture): sikap kerja, sikap duduk, sikap tidur, dan masalah
lainnya. 1
Musculoskeletal disorders dapat terjadi pada low back region, intervertebral discs,
neck, elbow, maupun shoulder. 1
1. Low-back region
Penyakit yang sering terjadi pada low-back region yaitu low-back pain.
Gejala low-back pain berupa sakit pinggang atau nyeri punggung.Berbagai penyebab
dari low back pain atau low back region. 1, 2
Penyebab
a. Iritasi saraf
Serat serat saraf yang terbentang sepanjang tulang belakang dapat mengalami
iritasi oleh karena pergeseran mekanis atau oleh penyakit. Keadaan ini termasuk
penyakit diskus lumbar (radikulopathy), gangguan tulang, dan peradangan saraf
akibat infeksi virus. 1, 2
b. Radikulopathy lumbar
Radikulopathy lumbar adalah iritasi saraf yang disebabkan oleh karena
rusaknya diskus antara tulang belakang. Kerusakan ini terjadi akibat dari adanya
degenerasi dari cincin luar diskus, dan trauma atau kombinasi antara keduanya. 1
Penanganan penyakit ini memerlukan pengobatan konservatif dengan obat obatan
atau bila keadaan parah bisa dilakukan tindakan pembedahan. 1
c. Kondisi tulang dan sendi
Kondisi tulang dan sendi yang bisa menyebabkan nyeri pinggang antara lain
gangguang kongenital (bawaan), gangguan akibat proses degeneratif dan peradangan
yang terjadi pada sendi. 1
2. Intervertebral Discs
Penyakit yang sering terjadi diantaranya:
a. Skoliosis: adalah keadaan melengkungnya tulang belakang seperti huruf ’S’,
dimana intervertebral discs dan tulang vertebra retak. 1
b. Spondylolisthesis: terjadinya pergeseran tulang vertebra ke depan sehingga posisi
antara vertebra yang satu dengan yang lain tidak sejajar. Diakibatkan oleh patah
pada penghubung tulang di bagian belakang vertebra. 1
c. Ruptur: karena pecahnya anulus posterior akibat aktifitas fisik yang berlebihan.
d. Spinal stenosis: adalah penyempitan pada sumsum tulang belakang yang
menyebabkan tekanan pada serabut saraf spinal. 1
3. Neck 1
Penyakit yang sering muncul diantaranya:
a. Tension neck: terjadi karena pemusatan tekanan leher pada otot trapezeus
b. Acute torticollis: adalah salah satu bentuk dari nyeri akut dan kaku leher
c. Acute disorder: terjadi karena hilangnya resistensi vertebra torakalis terhadap
tekanan ringan
d. Choronic disorder: karena adanya penyempitan diskus vertebralis
e. Traumatic disorder: dapat disebabkan karena kecelakaan
4. Elbow 1
Penyakit yang sering terjadi:
a. Epicondylitis: adalah kondisi yang sangat menyakitkan dimana otot yang
menggerakkan tangan dan jari bertemu dengan tulang.
b. Olecranon Bursitis: merupakan perdangan yang terjadi di olecranon bursa
(kantong cairan dibagian dorsal siku), karena trauma berulang kali dan infeksi.
c. Osteoarthrosis: kerusakan kartilago di siku, jarang terjadi pada orang usia 60
tahun kebawah.
5. Penyakit yang sering terjadi di tempat kerja 1
a. Rotator cuff disorder and biceps tendinitis: dimana terjadi peradangan pada
tendon dan membran sinovial
b. Shoulder joint and acromioclavicular joint osteoarthritis: adalah penurunan
komponen kartilago dan tulang pada penghubung dan intevertebral discs.
6. Penyakit Lain yang Berhubungan dengan Musculoskeletal 2
a. Primary Fibomyalgia: penyebab penyakit ini tidak diketahui. Ditandai dengan
rasa lelah yang menyerang pada pagi hari, dengan gejala: lemas, kaku, dan
bengkak pada jari.
b. Rheumatoid Athritis: Penyakit rematik yang juga bisa menyerang tulang dan
persendian. Kebanyakan terjadi pada wanita umur 30-50 tahun. Penyebabnya
tidak diketahui. Dengan gejala: bengkak pada sendi-sendi jari, kelemahan pada
kaki, dan demam rendah.
c. Gout atau asam urat: terjadi karena adanya gangguan metabolisme sehingga
menyebabkan peradangan pada sendi, terutama terjadi pada laki-laki.
d. Osteoporosis: penyakit kelainan pada tulang yang ditandai dengan menurunnya
massa tulang, kerusakan tubuh atau arsitektur tulang sehingga tulang mudah
patah.. Terjadi karena kurangnya intake kalsium, kebiasaan merokok, konsumsi
kopi, dan barat badan dibawah rata-rata.
e. Kanker tulang: sering menyerang anak kecil dan remaja, penyebabnya tidak
diketahui.
f. Osteomyelitis: infeksi tulang karena bakteri, jamur atau virus. Risiko meningkat
pada penderita diabetes.
B. CEDERA OTOT
1. Sprain
teregangnya atau robeknya ligamen (yaitu jaringan ikat yang menghubungkan
dua atau lebih tulang dalam sebuah sendi). Sprain dapat disebabkan oleh jatuh,
terpelintir, atau tekanan pada tubuh yang menyebabkan tulang pada sendi bergeser
sehingga menyebabkan ligamen teregang atau bahkan robek. Biasanya, sprain terjadi
pada keadaan seperti saat orang terjatuh dengan bertumpu pada tangan, mendarat
dengan bagian luar dari kaki, atau mendatar keras di tanah sehingga menyebabkan
lutut terpelintir. Sprain terjadi ketika sendi dipaksa melebihi lingkup gerak sendi yang
normal, seperti melingkar atau memutar pergelangan kaki. 3
2. Strain
Strain adalah bentuk cedera berupa penguluran atau kerobekan pada struktur
muskulo tendinous(otot dan tendon). Strain akut pada struktur muskulotendinous
terjadi pada persambungan antara otot dan tendon. Strain terjadi ketika otot terulur
dan berkontraksi secara mendadak, seperti pada pelari atau pelompat. Tipe cedera ini
sering terlihat pada pelari yang mengalami strain pada otot-otothamstring-nya.
Beberapa kali cedera terjadi secara mendadak ketika pelari dalam langkah penuh. 3
Gejala pada strain otot yang akut bisa berupa nyeri, spasme otot, kehilangan
kekuatan, dan keterbatasan lingkup gerak sendi. Strain kronis adalah cedera yang
terjadi secara berkala oleh karena penggunaan berlebihan atau tekakan berulang-
ulang, menghasilkan tendonitis (peradangan pada tendon). Sebagai contoh, pemain
tennis bisa mendapatkan tendonitis pada bahunya sebagai hasil tekanan yang terus-
menerus dari servis yang berulang-ulang. 3
Tanda dan gejala deri keduanya hampir mirip yaitu:
1. nyeri
2. spasme otot
3. kehilangan kekuatan
4. keterbatasan lingkup gerak sendi
5. bengkak atau memar
6. tidak stabil dan hilangnya kemampuan untuk menggerakkan sendi
semua tanda-tanda di atas akan mempengaruhi pada daerah yang cedera.
terkilir atau keseleo paling sering terjadi pada bagian ankle/pergelangan kaki,
pergelangan tangan, dan ruas-ruas jari. 3
3. Derajat sprain dan strain 3
Therapist mengkategorikan sprain dan strain berdasarkan berat ringannya cedera.
1. Derajat I (ringan) berupa beberapa stretching atau kerobekan ringan pada otot atau
ligament.
2. Derajat II (sedang) berupa kerobekan parsial tetapi masih menyambung.
3. Derajat III (berat) berupa kerobekan penuh pada otot dan ligament, yang
menghasilkan ketidakstabilan sendi.
Dalam jurnal Exercise induced muscle damage in humans tahun 2002. Menyebutkan
bahwa latihan fisik yang tidak memperhatikan ambang batas kemampuan otot dapat
mengakibatkan robeknya sarkolema pada otot yang berfungsi sebagai regulator impuls dari
saraf ke otot. Sehingga bila sarkolema (membrane sel otot ) robek/stretch maka tidak ada
regulator terhadap impuls dari neuromuscular junction ke otot. Sehingga otot menjadi terasa
nyeri setelah terjadinya kontraksi. 4
Keterkaitan dengan Pemicu
pada saat latihan yang tidak mengikuti progressive overload principle,
mengakibatkan otot berkontraksi dalam waktu yang lama dan terjadi penumpukan asam
laktat. Sehingga menimbulkan stress otot yang berujung nyeri. Otot biceps brachii diketahui
sebagai prime mover (otot yang aktivitasnya paling banyak pada latihan), sehingga rasa nyeri
lebih terasa pada biceps brachii. 3,4
Daftar Pustaka :
1. Sprains and strains. National Institute of Arthritis and
Musculoskeletal and Skin
Diseases.http://www.niams.nih.gov/Health_Info/Sprains_Strains/defa
ult.asp. diakses tanggal 29 Desember 2011
2. Snell. Richard. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa
Kedokteran.Jakarta : EGC
3. Suhana, Sp. OT. 2011. Referat Muscular Injury Fakultas Kedokteran
Trisakti. http://www.scribd.com diakses tanggal 29 Desember 2011
4. Clarkson PM, Hubal MJ: Exercise-induced muscle damage in humans. Am J Phys
Med Rehabil 2002;81(Suppl):S52–S69.