bab_3 ppht

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    1/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    BAB 3. DASAR-DASAR TEKNOLOGI

    PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

    3.1 Penanganan Ikan Segar

    3.1.1 Di Atas Kapal

    Keberhasilan penanganan ikan di ataskapal untuk menjaga mutunya sangat

    ditentukan oleh :

    - Kesadaran dan pengetahuan semua ABK

    untuk melaksanakan cara penanganan ikan

    dengan es secara benar.

    - Kelengkapan sarana penyimpanan di atas

    kapal yang memadai, seperti : palka atau

    peti wadah ikan yang berisolasi dengan

    kapasitas yang cukup sesuai dengan ukuran

    kapal.

    - Kecukupan jumlah es yang dibawa saat

    berangkat menangkap ikan di laut.

    Garis besar tahapan kegiatan penanganan

    ikan di kapal penangkap :

    36

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    2/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    - Mengangkat ikan dari air.

    - Melepas ikan dari alat tangkap.

    - Mendinginkan ikan.

    - Menyiangi ikan apabila diperlukan.

    - Mencuci ikan dengan air dingin.

    - Menempatkan ikan dalam wadah portable

    sesuai dengan jenis, ukuran dan mutu ikan.

    - (Sortasi/seleksi) serta memberinya es dengan

    jumlah yang cukup.

    - Menyimpan di dalam palka berinsulasi

    dengan es.

    - Merawat ikan selama penyimpanan sampai

    dengan saat pembongkarannya di pangkalan

    pendaratan ikan (PPI) atau pelabuhanperikanan.

    Ikan Ukuran Kecil

    Ikan dinyatakan berukuran kecil apabila

    berat per ekornya kurang dari 200 g (5 ekor per

    37

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    3/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    kg) sampai dengan 10 kg, dimana ikan ukuran

    ini dijajakan segar dalam bentuk utuh. Contoh

    jenis ikan yang dapat dikelompokkan sebagai

    ikan kecil adalah Lemuru, Kembung, Tembang,

    Layang, Kuniran, Petek, Teri, Tongkol,

    Cakalang, Tenggiri, Layur dan sebagainya. Jenis

    ikan ini umumnya ditangkap dengan jaring dan

    sudah mati saat diangkat dari air terutama jika

    menggunakan alat tangkap jaring insang

    (gillnet). Oleh karena itu harus diperhitungkan

    waktu antara menebar dan menarik jaring agar

    diusahakan paling lama setiap 4 jam dengan

    perhitungan ikan yang tertangkap maksimum

    di dalam air tanpa perlakuan kurang dari 3 jam.

    a. Kelengkapan sarana handling ikan di

    atas kapal

    Sarana penanganan (handling) minimal

    yang harus ada di atas kapal adalah :

    1. Palka berinsulasi dengan kapasitas sesuai

    dengan target penangkapan dan ukuran kapal

    biasanya 1/3 2/3 kali dari bobot mati kapal

    penangkap yang dapat ditutup rapat, sehingga

    penetrasi panas dari udara luar ke dalam palka

    38

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    4/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    dapat dihambat semaksimal mungkin.

    Dilengkapi dengan sistem pembuangan air

    lelehan es yang baik sehingga tidak terjadi

    perendaman ikan yang disimpan di dalamnya.

    Palka ini berfungsi sebagai tempat

    penyimpanan hasil ikan selama operasi

    penangkapan sampai dengan

    pembongkarannya di pangkalan pendaratan

    ikan.

    Dengan mengetahui dimensinya (p x l x t)

    bagian dalam dapat dihitung volumenya. Dari

    total volume tersebut umumnya 2/5 3/5 untuk

    ikan, 1/5 2/5 untuk es dan sisanya lebihkurang 1/5 ruang kosong di bagian atas untuk

    keperluan mobilitas wadah dan orang. Palka

    berinsulasi ini sebaiknya disekat-sekat menjadi

    3 kompartemen yang sama volumenya. Satu

    kompartemen diisi es separuhnya untuk tempat

    memulai penyimpanan hasil tangkapan,sedangkan dua kompartemen lainnya penuh

    diisi es.

    Apabila kapal berukuran kecil biasanya

    digunakan cool-box portable ukuran

    39

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    5/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    kapasitas mulai dari 50 kg, 100 kg dan 200 kg

    yang dilengkapi dengan lubang penirisan (drain

    hole) untuk membuang air lelehan es. Dengan

    ukuran kecil ini penempatannya di kapal lebih

    luwes, yang penting ditempat yang terlindung

    dari cahaya matahari langsung.

    Gambar 3. Cool-box Kapasitas 200 kg di KapalRawai 3-4 GT/3 PK

    2. Bak pendinginan (chilling) dan pencuci

    ikan ukuran 0,5 2 m3, sebagai tempat

    mencuci sekaligus chilling ikan setelah

    dilepas dari jaring, dimana bak ini akan diisi

    air laut yang diberi es. Sebaiknya bak ini

    40

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    6/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    bertutup dan berinsulasi agar dapat

    menghemat pemakaian es. Perbandingan es

    curai dan air laut 2 : 1.

    3. Keranjang plastik dari bahan HDPE,

    yang cukup kuat dengan kapasitas

    maksimum 25-30 kg ikan agar cukup ringan

    sehingga mudah ditangani secara manual.Keranjang ini didesain sedemikian rupa

    sehingga air lelehan es dapat mengalir

    dengan lancar dan dapat ditumpuk tanpa

    memberikan tekanan produk ikan yang ada

    di dalamnya. Keranjang ini memiliki dua

    fungsi yaitu untuk wadah ikan hasil seleksi,tempat melakukan pencucian sekaligus

    wadah ikan selama penyimpanannya dalam

    palka. Jumlahnya disesuaikan agar dapat

    menampung semua hasil produksi.

    41

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    7/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Gambar. 4 Model Keranjang Plastik HDPE

    Wadah Ikan

    - Film PE (poli-etilen), untuk membungkus

    ikan jika diperlukan agar ikan tidak

    langsung bersentuhan dengan es.

    - Pompa air laut yang dilengkapi dengan

    kran-kran, slang dan spryer

    - Penyemprot yang dapat menghasilkan

    tekanan cukup (1 kg /cm2) untuk mencuci

    dek kapal dan peralatan handling lainnya

    sebelum dan sesudah melakukan operasi

    penanganan ikan.

    - Terpal, untuk membuat pelindung dari

    panas matahari bagi area dek kapal

    dimana kegiatan penanganan ikan

    dilakukan.

    - Katrol derek, untuk memindahkan

    keranjang berisi ikan, terutama apabila

    digunakan keranjang dengan kapasitas di

    atas 100 kg.

    42

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    8/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    - Pisau yang tajam dari berbagai bentuk

    dan ukuran sesuai dengan fungsinya

    sebagai penyayat, pemotong dan

    sebagainya. Pisau ini dipersiapkan untuk

    menyiangi ikan hasil tangkapan ikan yang

    berukuran besar.

    b. Kecukupan jumlah bekal es yangdibawa ke laut

    Jumlah bekal es kelaut harus

    diperhitungkan dengan cermat berdasarkan :

    - Jumlah hasil ikan yang direncanakan akan

    ditangkap

    - Suhu udara rata-rata di laut dan suhu air laut

    rata-rata di area penangkapan untuk

    memperkirakan suhu ikan.

    - Kapasitas, ukuran dan kondisi palka(konstruksi, jenis isolasi yang digunakan,

    kebocoran dan sebagainya.)

    - Perkiraan lama operasi penangkapan per trip.

    43

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    9/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Dengan dasar ini akan dapat dihitung

    jumlah es keseluruhan yang dibutuhkan

    berdasarkan :

    - Es yang dibutuhkan untuk menjaga suhu di

    dalam box/palka agar selalu mendekati 0C

    selama trip penangkapan ikan.

    - Es yang dibutuhkan untuk mendinginkan ikan

    dari suhu air laut menjadi 0C.

    - Es sebanyak 10% dari jumlah kebutuhan

    tersebut di atas, sebagai cadangan

    kemungkinan adanya kecerobohan dalam

    menggunakan es.

    c. Prinsip Penanganan Ikan

    Urutan penanganan ikan ukuran kecil di

    atas kapal sebagai berikut :

    - Melepas ikan dari jaring atau alat tangkap

    lain yang digunakan, dan langsung

    memasukannya ke dalam bak chilling yang

    telah diisi air laut dingin (telah diberi es

    sebelumnya). Apabila memungkinkan

    langsung diseleksi menurut jenis, ukuran dan

    44

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    10/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    mutu ikan dengan cara menyiapkan sejumlah

    keranjang (sesuai dengan jumlah jenis dan

    ukuran ikan) dalam kondisi 3/4 - 4/5 nya

    terendam air laut dingin untuk diisi ikan yang

    dilepas dari jaring.

    - Setelah penuh ikan (lebih kurang

    setengahnya berisi ikan) keranjang besertaisinya digoyang dalam air rendaman,

    kemudian diangkat untuk penirisan. Kegiatan

    ini sekaligus merupakan proses mencuci

    ikan.

    - Selanjutnya dilakukan pengemasan, yaitumenyiapkan keranjang kosong yang bersih,

    kemudian menata es ikan disusun selapis-

    selapis berselang seling dengan yang

    terbawah dan teratas adalah lapisan es yang

    cukup tebal. Jumlah es : ikan = 1 : 1. Apabila

    tidak dilakukan proses perendaman dalambak chilling, maka penyusunan ini juga

    berperan sebagai proses chilling dimana

    semakin tebal lapisan ikan, maka akan

    semakin lama waktu pendinginannya untuk

    mencapai suhu tengah ikan mencapai 0-3 C.

    45

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    11/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Gambar 5. Penataan Ikan dan Es di Dalam

    Keranjang

    Gambar 6. Semakin Tebal Lapisan IkanSemakin Lama Waktu Pendinginannya

    46

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    12/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Tabel 3. Waktu yang Dibutuhkan untuk

    Mendinginkan Ikan (*) dengan BerbagaiKetebalan Tumpukan dan Suhu AwalIkan

    Tabel 4. Jumlah Es yang Dibutuhkan untukMendinginkan 1 kg Ikan menjadiBersuhu 0C dari Berbagai Suhu Awal

    - Keranjang dapat disusun dengan

    ditumpuk di dalam palka, dimana

    sebelumnya palka sudah diisi es curai

    secukupnya sehingga sudah cukup dinginsaat ikan dimasukkan ke dalamnya.

    47

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    13/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Gambar 7. Potongan Melintang Susunan

    Keranjang Ikan di Dalam Palka- Apabila tidak menggunakan sistim

    keranjang, penyimpanan/pendinginan ikan

    dapat dilakukan secara curah dimana palka

    dilengkapi dengan sekat-sekat yang dapat

    dilepas dipasang (knock down) sesuai

    dengan kebutuhan.

    48

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    14/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Gambar 8. Penyimpanan Ikan di Dalam Palka

    dengan Sistim Curah- Sistim pembuangan air lelehan es harus

    cukup lancar sehingga mencegah

    terendamnya ikan oleh air yang kotor.

    - Penambahan es selama penyimpanan di

    palka dapat dilakukan jika jumlahnya telahberkurang. Frekwensi dan jumlahnya sangat

    ditentukan oleh kekedapan konstruksi palka

    terhadap penetrasi panas dari luar.

    - Selama proses penanganan lindungi ikan

    dari cahaya (panas) matahari langsung, yaitu

    dengan memasang tenda di atas dek

    menggunakan terpal yang telah disiapkan.

    - Selama proses penanganan ikan harus

    dihindarkan dari perlakuan kasar maupun

    benturan fisik yang dapat membuat ikan luka

    atau memar.

    Ikan Ukuran Besar

    49

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    15/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Ikan dinyatakan berukuran besar apabila

    berat per ekornya lebih dari 10 kg. Ikan ukuran

    ini biasanya ini dijajakan segar dalam bentuk

    sudah dibuang insang (gilled) dan isi perut

    (gutted), bahkan beberapa jenis dijual tanpa

    kepala (head off atau headed) dan sirip-

    siripnya. Kondisi ini sekaligus merupakan

    kondisi preparasi atau penyiapan sebelum

    diolah lebih lanjut seperti dibekukan,

    dikalengkan atau bahkan untuk dijajakan segar.

    Contoh jenis ikan yang dapat dikelompokkan

    sebagai ikan besar adalah jenis-jenis ikan Tuna,

    ikan Layaran, Cucut dan sebagainya, dimana

    berat per ekornya dapat mencapai lebih dari

    100 kg.

    Jenis ikan ini umumnya ditangkap dengan

    alat pancing baik berupa rawai atau long-line

    Biasanya masih dalam keadaan hidup saat

    diangkat dari air terutama jenis-jenis Tuna.Oleh karena itu harus segera dimatikan agar

    ikan tidak mengalami kelelahan yang dapat

    menyebabkan dagingnya rusak (flesh-burn)

    oleh kadar asam laktat yang berlebihan.

    Dengan ukurannya yang besar ini volume darah

    50

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    16/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    cukup banyak sebagai media penularan

    mikroba dari insang salah sebagai salah satu

    tempat konsentrasi mikroba pembusuk . Oleh

    karena penyiangan untuk membuang isi perut

    dan insang, juga pengeluaran darahnya

    (bleeding) harus segera dilakukan segera

    setelah diangkat dari air.

    Kelengkapan Sarana Handling dan

    Kecukupan Es

    Kecukupan es selama operasi

    penangkapan dipersiapkan dengan dasar-dasar

    perhitungan seperti pada penanganan ikanukuran kecil. Sedangkan kelengkapan sarana

    handling juga demikian kecuali keranjang

    plastik HDPE kecil yang disiapkan dalam jumlah

    secukupnya untuk wadah sisa-sisa ikan pada

    saat proses penyiangan.

    Sarana handling tambahan yang

    diperlukan meliputi :

    - Bak chilling 2 buah, masing-masing

    berkapasitas 2 m3 (p x l x t = 2 x 1 x 1),

    bertutup dan berisolasi. Satu bak digunakan

    51

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    17/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    untuk menampung ikan setelah dilepas dari

    pancing, sambil menunggu penyiangannya

    dan satu bak khusus untuk proses

    pendinginan (chilling). Dalam penyiapannya

    setiap bak diisi bagian air laut bersih, 2/4

    bagian es curai.

    - Katrol atau Derek listrik/manual untukkeperluan mengangkat dan memindahkan

    ikan yang dilengkapi dengan kait

    pencengkeram atau misil (tuna missile)

    untuk memegang kepala tuna saat diangkat.

    Atau juga dilengkapi tali kolong (diameter tali

    + 1 cm) dengan diameter kolong 30-50 cm,dibuat dari bahan serat tumbuhan dan cukup

    kuat untuk menggantung tubuh ikan Tuna

    pada bagian ekornya.

    52

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    18/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Gambar 9. Model (a) dan Struktur (b) Bak

    Chilling

    Gambar 10. Model Katrol (a) dan Misil (b)

    - Sarung tangan dari bahan katun yang

    kuat dan cocok untuk dipakai melakukan

    53

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    19/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    pekerjaan handling ikan ukuran besar.

    Sarung tangan ini berfungsi sebagai isolator

    yang mencegah atau menghambat pindah

    panas dari telapak tangan ke bagian ikan

    yang sedang ditangani.

    - Kasur atau matras dari bahan busa (spon)

    yang dibungkus dengan bahan yang haluspermukaannya dan kedap air serta mudah

    dibersihkan, sebagai tempat untuk

    meletakkan ikan saat proses penyiangan

    agar ikan tidak mendapat tekanan yang

    dapat menyebabkan kerusakan dagingnya.

    - Kait (hook) untuk mengangkat ikan dari

    air dan mempermudah melepaskan pancing.

    Contoh penggunaan hook sebagai diragakan

    pada gambar skema berikut ini.

    54

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    20/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Gambar 11. Cara Menggunakan Kait

    - Pentungan atau tongkat pemukul (a club)

    untuk memukul bagian posisi otak pada

    kepala ikan yang masih hidup saat diangkat

    dari air agar cepat mati, atau dapat

    digunakan paku besar (a spike) untuk

    menusuk bagian posisi otak pada kepala

    ikan, juga dapat digunakan snar atau kawat

    panjang untuk merusak struktur sungsum

    tulang belakang ikan melalui luka yang

    dibuat di bagian posisi otak pada kepala ikan.

    55

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    21/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Cara penggunaan alat-alat tersebut

    digambarkan berikut ini.

    Gambar 12. Cara Membunuh Ikan dengan

    Cepat

    - Pisau tajam dengan mata sangat pendek

    (maksimum 3 cm) yang dilengkapi dengan

    penahan atau pelindung tangan. Digunakan

    untuk memotong pembuluh darah ikan di

    bawah sirip dada dan di bagian ekor saat

    pekerjaan membuang darah (bleeding) ikan

    dilaksanakan. Pemakaian alat ini untuk

    bleeding diperagakan dalam gambar berikut

    ini.

    56

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    22/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Gambar 13. Cara Membuang Darah Ikan

    (Bleeding)

    - Pisau tajam dengan mata sedang. Pisau

    ini digunakan untuk menyiangi ikan

    (membuang insang dan isi perut ikan). Cara

    membuang insang menggunakan pisau

    tersebut dapat dilihat pada gambar

    - Selama pekerjaan memotong insang air

    pencuci terus dialirkan melalui ujung slang

    air yang dimasukkan melalui mulut ikan

    sehingga darah yang keluar selama

    pekerjaan ini dilakukan langsung keluar dari

    tubuh ikan

    57

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    23/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Gambar 14. Cara Membuang Insang

    Gambar 15. Posisi Slang Air Selama ProsesPemotongan Insang

    - Isi perut dibuang atau ditarik keluar juga

    melalui rongga insang setelah insangnya

    58

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    24/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    dikeluarkan terlebih dahulu. Sebelum isi

    perut ditarik keluar agar isi ususnya tidak

    terburai keluar ujung anusnya telah dipotong

    dan diikat terlebih dahulu atau dibuat irisan

    disekeliling anus, sehingga anusnya lepas

    menjadi satu dengan usus. Cara

    pemotongannya dapat dilihat pada gambar

    Gambar 16. Cara Memotong Ujung Usus Di

    Dekat Anus Ikan

    - Sikat yang kaku-lunak, untuk

    membersihkan dan membuang sisa-sisa

    kotoran darah dari dalam rongga insang

    setelah penyiangan. Caranya dengan

    menyiram menyemprotkan air sekaligus

    menyikat seluruh permukaan bagian dalam

    rongga insang agar sisa darah, lendir dan

    potongan insang semuanya bersih tidak

    tersisa. Bagian membran insang yang masih

    59

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    25/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    tersisa menempel di kerah rongga insang

    juga dibersihkan dengan pisau. Gambaran

    pembersihannya dapat dilihat pada Gambar

    17.

    Gambar 17. Cara Membersihkan Rongga Insang

    - Kantong atau sarung dari bahan plastik

    (kedap air dan elastis) untuk membungkus

    ikan saat direndam dalam air laut atau

    larutan garam (brine) dingin, agar brine tidak

    kontak langsung dengan ikannya sehingga

    tidak terjadi penyerapan garam atau kotoran

    dari brine ke daging atau tubuh ikan.

    Demikian juga saat penyimpanannya di

    dalam palka, kantong ini juga akan

    melindungi ikan dari rendaman air lelehan es

    yang kotor.

    Prinsip Penanganan Ikan

    60

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    26/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Prinsip penanganan ikan di atas kapal

    untuk ikan ukuran besar ( 10 kg per ekor) sama

    dengan ikan ukuran kecil, dengan beberapa

    perlakuan khusus sebagai berikut ini :

    - Ikan-ikan ukuran besar umumnya

    ditangkap dengan alat pancing dan biasanya

    masih dalam keadaan hidup saat diangkatdari air, untuk ini ikan harus segera dibunuh

    dengan memukul kepalanya memakai

    pentungan kayu yang telah disiapkan atau

    dengan cara lain yang tidak merusak fisik

    ikan.

    - Segera mendinginkannya dengan

    mencelupkan ikan di bak chilling yang telah

    diisi air laut bercampur es (dingin) yang telah

    disiapkan sambil menunggu saat

    penyiangannya. Suhu air akan selalu terjaga

    pada suhu 0C selama masih ada es.

    - Melakukan penyiangan (buang insang

    dan isi perut, dan untuk ikan-ikan besar juga

    mengiris sebagian operculum dan

    membuang sirip) dan membuang darahnya

    (bleeding). Pembersihan dilakukan dengan

    61

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    27/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    mencucinya memakai air dingin yang telah

    didinginkan dengan es. Tingkat penyiangan

    dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar.

    Khusus untuk produk ikan dengan mutu

    sashimi atau disiapkan untuk pembekuan

    bentuk akhir dari penyiangan biasanya tanpa

    sirip, isi perut dan insang (fins removed,

    gilled and gutted) atau juga tanpa kepala

    (headed, fins removed, gilled and gutted).

    Gambar 18. Diagram Penyiangan Ikan

    - Sebelum disimpan di dalam palka, ikan

    yang telah disiangi dan bersih didinginkan

    (chilling) dalam air laut bercampur es yang

    telah disiapkan pada bak chilling yang lain.

    62

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    28/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Sebelum direndam ikan terlebih dahulu

    dibungkus rapat dengan sarung/kantong

    plastik. Perendaman agar suhu pusat ikan

    mencapai 0-3C memerlukan waktu sampai

    12 jam untuk ikan ukuran 30-40 kg per ekor

    dan untuk ikan yang lebih besar memerlukan

    waktu s/d 24 jam.

    - Selanjutnya setelah pendinginan selesai,

    ikan dapat dipak atau disusun secara curah

    bercampur dan berselang seling dengan es

    curai di dalam palka.

    Gambar 19. Skematik Penyusunan Ikan di

    Dalam Palka

    - Selama penyimpanan di dalam palka,

    apabila kondisi palkanya bagus harus selalu

    63

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    29/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    dilakukan pengontrolan jumlah es minimum

    sekali sehari. Pada tempat-tempat yang

    esnya kurang (ditandai dengan ikan yang di

    es menjadi kelihatan) harus segera

    ditambah. Apabila kondisi palka kurang

    bagus artinya penetrasi panas dari udara luar

    ke dalam palka cukup besar, maka

    pengontrolan dan penambahan es akan

    dilakukan lebih sering.

    - Dengan cara penanganan ikan di atas

    kapal seperti yang telah diuraikan, maka

    akan dapat diharapkan mutu kesegaran ikan

    mampu bertahan sampai dengan dua minggu(14 hari). Hasil tangkapan yang melimpah

    tidak selalu menguntungkan, usahakan untuk

    menangkap ikan dari jenis dan ukuran

    komersial dengan jumlah yang sesuai

    dengan kapasitas palka agar semua hasil

    tangkapan dapat ditangani dengan baik.Mutu ikan yang baik serta jenis-ukuran ikan

    yang laku di pasar lebih menjamin

    keuntungan dari pada volume hasil tangkap

    yang berlebihan.

    64

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    30/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    3.1.2. Di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

    3.1.2.1 Kegiatan Penanganan Ikan di PPI

    Garis besar tahapan kegiatan penanganan

    ikan di pangkalan pendaratan ikan (PPI) atau

    pelabuhan perikanan adalah:

    - Mengeluarkan ikan dari palka ke atas

    dek.

    - Menaikkan ikan dari dek kapal ke atas

    dermaga pembongkaran.

    - Membawa ikan dari dermaga

    pembongkaran ke tempat pelelangan ikan

    (TPI) atau ke tempat penyimpanan

    sementara (gudang dingin) di lokasi PPI.

    - Merawat kondisi ikan selama

    penyimpanan di gudang dingin.

    - Membawa ikan dari gudang ke TPI.

    65

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    31/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    - Merawat kondisi ikan selama proses

    pelelangan di TPI.

    Untuk dapat memperjelas urutan tahapan

    kegiatan tersebut di atas dapat dilihat

    gambaran prespektif kegiatan penanganan ikan

    disuatu pangkalan pendaratan ikan berikut ini.

    Gambar 20. Prespektif Kegiatan PenangananIkan di Suatu

    Pangkalan Pendaratan Ikan yangBelum Dilengkapi Fasilitas TempatPelelangan Ikan

    66

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    32/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Gambar 21. Prespektif Kegiatan PenangananIkan di PPI yang Telah Memiliki Saranayang Memadai

    Penanganan ikan di pangkalan

    pendaratan ikan dilakukan oleh ABK kapal ikan,

    petugas pemasaran (lelang) dari PPI, pedagang

    ikan segar atau pengolah ikan yang membeli

    bahan bakunya langsung di PPI. Keberhasilan

    penanganan hasil perikanan untuk menjaga

    mutunya di PPI ditentukan antara lain oleh :

    - Kesadaran dan pengetahuan semua

    personil yang terlibat untuk melaksanakan

    penanganan ikan dengan es secara benar.

    - Tersedianya air dan es dalam jumlah

    cukup di PPI.

    67

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    33/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    - Tersedianya dermaga untuk bongkar ikan

    .

    - Kelengkapan peralatan bongkar ikan

    (katrol, keranjang, timbangan, alat angkut

    dan material handling lainnya) yang

    memenuhi syarat untuk operasional di PPI.

    Peralatan bongkar ikan PPI umumnya masihsangat kurang, terutama untuk

    pembongkaran ikan dari kapal ke dermaga

    masih penuh menggunakan tenaga manusia

    sehingga prosesnya menjadi lambat dan

    sangat tergantung dari kondisi fisik dan

    kemauan personil buruh yangmembongkarnya.

    - Adanya gedung atau ruang tempat

    pelelangan ikan (TPI) di PPI.

    - Kelengkapan peralatan lelang (keranjang,

    meja/lantai pajang, ruangan sejuk tertutup

    dan sebagainya).

    - Kelengkapan peralatan

    pedagang/pembeli ikan segar (cool box,

    keranjang, alat angkut dan sebagainya)

    68

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    34/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    3.1.2.2. Kelengkapan Bahan dan Sarana

    Handling Ikan di PPI

    Ketersediaan air bersih, es dan sarana

    handling yang memadai merupakan beberapa

    diantara syarat pokok untuk keberhasilanpenanganan ikan di PPI. Oleh karena itu harus

    dijaga kesiapannya setiap saat.

    a. Air bersih.

    Secara kasar kebutuhan air bersih di PPI

    lebih kurang 4-5 kali dari volume ikan yangdidaratkan dan dapat disuplai dari perusahaan

    penyedia air bersih (PDAM) setempat, sumur

    dan sebagainya. Air bersih diperlukan terutama

    untuk mencuci ikan, dalam hal tertentu juga

    sebagai bahan tambahan dan juga untuk

    mencuci peralatan. Secara ideal syarat baku

    air untuk mengolah ikan adalah sama dengan

    air bahan baku untuk minum yang mencakup

    syarat fisika, kimia biologi dan radioaktif

    seperti yang ditetapkan oleh Departemen

    Kesehatan .

    69

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    35/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Syarat fisik air yang berkualitas adalah :

    jernih atau tidak keruh, tidak berwarna,

    rasanya tawar, tidak berbau, suhunya normal

    (20-26) dan tidak mengandung zat padatan.

    Syarat biologis (mikrobiologis) air yang

    baik mutunya adalah : tidak mengandung

    bakteri patogen (berbahaya bagi kesehatanmanusia seperti golongan Coli, Salmonella

    typhi, Vibrio kolera dsb., yang mudah tersebar

    melalui air) dan non patogen (Actinomycetes,

    Phytoplankton, Coliform, Cladocera dsb.).

    Telah umum digunakan bahan kaporitsebagai bahan desinfektan untuk mencegah

    kontaminasi. Dapat dibeli di apotik atau toko-

    toko kimia. Kadarnya dalam air harus

    disesuaikan dengan keperluannya. Berikut ini

    disampaikan kadar kaporit yang diperkenankan

    dalam air sesuai dengan tujuan penggunaanair.

    70

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    36/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Tabel 5. Kadar Kaporit (CaHClO3) dalam AirPengolahan Ikan yang Diperkenankan(Carlson , 1963)

    b. Es

    Jumlah es yang dibutuhkan di PPI dapatdiperkirakan lebih kurang 3 kali dari jumlah

    volume ikan yang didaratkan di PPI tersebut,

    dengan dasar perhitungan 1 bagian untuk

    mendinginkan ikan, 1 bagian perbekalan untuk

    handling di laut dan satu bagian lagi untuk

    handling di darat. Untuk keperluan penyediaanes, di lokasi PPI sebaiknya ada pabrik es,

    gudang penampung es dan peralatan handling

    es termasuk mesin penghancur es balok.

    c. Sarana handling ikan

    71

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    37/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Peralatan handling ikan minimal yang

    harus ada di PPI meliputi :

    - Katrol di dermaga pembongkaran.

    - Keranjang.

    - Meja lelang.

    - Timbangan kapasitas 300- 500 kg.

    - Boks berisolasi (cool box).

    - Alat angkut dan material handling lainnya.

    Peralatan ini digunakan pada kegiatan

    penanganan ikan di PPI.

    Gambar 22. Timbangan dan Contoh Meja

    Lelang Struktur Beton

    72

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    38/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Gambar 23. Alat Angkut Manual : KeretaDorong dan Dudukannya

    c. Prasarana Handling

    Parasarana handling langsung yang

    minimal harus ada di PPI agar penanganan ikan

    dapat dilakukan dengan baik antara lainsebagai berikut :

    - Tempat atau ruang preparasi ikan, untuk

    melakukan pekerjaan sortasi, pencucian dan

    pengemasan dengan es sebelum ikan

    dilelang atau diangkut untuk distribusi.

    - Tempat atau ruang pelelangan ikan (TPI)

    yang cukup luas.

    73

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    39/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    - Kran-kran suplai air di TPI dan tempat

    preparasi dengan jumlah dan tekanan air

    yang cukup ( 1 kg/ cm2).

    - Pabrik es dan mesin penghancur es balok.

    - Gudang dingin (chilling room) untuk

    penyimpanan ikan sementara sebelumpelelangan maupun pengangkutannya untuk

    distribusi.

    Prasarana handling tidak langsung untuk

    mencegah terjadinya kontaminasi antara lain

    - Tempat sampah bertutup dengan jumlahyang cukup.

    - Saluran-saluran pembuangan air yang

    lancar.

    - Sarana pengolah limbah cair dan padat.

    - Jumlah jamban yang cukup. Perbandingan

    antara jumlah jamban minimal yang harus

    ada dengan jumlah orang yang beraktifitas di

    PPI sebagai berikut ini.

    74

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    40/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Tabel 6. Jumlah Jamban Minimal menurutJumlah Orang yang Beraktifitas di PPI

    Gambar 24. TPI Ideal dengan Meja Pajang danLemari Berpendingin

    75

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    41/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Gambar 25. Model Gudang Dingin Prefab.

    Gambar 26. Model Peyimpanan Ikan dalamKeranjang di Gudang Dingin

    76

  • 8/3/2019 bab_3 ppht

    42/42

    Dasar-dasar Teknologi Pengolahan HasilPerikanan

    Gambar 27. Salah Satu Model Tata Letak PPI

    3.3. Prinsip-prinsip penanganan ikan di

    PPI

    Prinsip penanganan ikan di PPI adalahsebagai berikut :

    - Dingin, cepat, bersih dan hati-hati adalah

    awal kesuksesan dan kecerobohan dalam

    penanganan ikan adalah awal kerugian.