10
PERENCANAAN LANSKAP Konsep dan Pengembangannya Konsep dasar pada perencanaan lanskap bantaran KBT ini adalah menjadikan bantaran yang memiliki fungsi untuk : (1) upaya perlindungan fungsi kanal dan (2) kegiatan rekreasi outdoor. Upaya perlindungan fungsi kanal dilakukan dengan penataan ruangnya, yaitu dengan cara menetapkan ruang 1-2 meter dari kanal tidak boleh ada apa-apa dan dilakukan pemagaran atau dinding pembatas, tapi pada beberapa tempat dilindungi dengan konstruksi yang memiliki fungsi tangga ataupun teras yang dapat digunakan untuk duduk-duduk. Rekreasi yang direncanakan diharapkan dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat yang sesuai dengan lingkungan perkotaan, juga berfungsi sebagai tempat berkumpulnya masyarakat kota Ruang terbuka rekreatif yang dikembangkan dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan ruang terbuka yang ada.. Ruang terbuka yang dibuat diharapkan dapat menciptakan harmoni tata lingkungan perkotaan sehingga memberikan unsur keindahan dan memberikan ruang gerak bagi segenap masyarakat yang memerlukannya. Kegiatan rekreasi luar ruang (outdoor recreation) yang ditawarkan (dikembangkan) antara lain : duduk-duduk, bermain, berjalan-jalan, olah raga, beristirahat, berkumpul, dan berfoto. Adapun pengembangan model Ruang Terbuka di setiap kawasannya akan memiliki perlakuan masing-masing yang sesuai dengan kebutuhannya. Gambar 23. Ilustrasi Konsep (Image reference) Sumber : (1) http://www.panoramio.com ; (2) http://www.srpnet.com (3) http://www.deviantart.com

BAB VI Perencanaan Lanskap

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perencanaan Lansekap

Citation preview

Page 1: BAB VI Perencanaan Lanskap

48

PERENCANAAN LANSKAP

Konsep dan Pengembangannya

Konsep dasar pada perencanaan lanskap bantaran KBT ini adalah

menjadikan bantaran yang memiliki fungsi untuk : (1) upaya perlindungan fungsi

kanal dan (2) kegiatan rekreasi outdoor. Upaya perlindungan fungsi kanal

dilakukan dengan penataan ruangnya, yaitu dengan cara menetapkan ruang 1-2

meter dari kanal tidak boleh ada apa-apa dan dilakukan pemagaran atau dinding

pembatas, tapi pada beberapa tempat dilindungi dengan konstruksi yang memiliki

fungsi tangga ataupun teras yang dapat digunakan untuk duduk-duduk. Rekreasi

yang direncanakan diharapkan dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat

yang sesuai dengan lingkungan perkotaan, juga berfungsi sebagai tempat

berkumpulnya masyarakat kota

Ruang terbuka rekreatif yang dikembangkan dengan cara mengoptimalkan

pemanfaatan ruang terbuka yang ada.. Ruang terbuka yang dibuat diharapkan

dapat menciptakan harmoni tata lingkungan perkotaan sehingga memberikan

unsur keindahan dan memberikan ruang gerak bagi segenap masyarakat yang

memerlukannya. Kegiatan rekreasi luar ruang (outdoor recreation) yang

ditawarkan (dikembangkan) antara lain : duduk-duduk, bermain, berjalan-jalan,

olah raga, beristirahat, berkumpul, dan berfoto. Adapun pengembangan model

Ruang Terbuka di setiap kawasannya akan memiliki perlakuan masing-masing

yang sesuai dengan kebutuhannya.

Gambar 23. Ilustrasi Konsep (Image reference)

Sumber : (1) http://www.panoramio.com ; (2) http://www.srpnet.com

(3) http://www.deviantart.com

Page 2: BAB VI Perencanaan Lanskap

49

Tata Ruang

Ruang yang akan dikembangkan adalah ruang terbuka publik khususnya

ruang terbuka hijau yang merupakan salah satu kebutuhan masyarakat perkotaan

saat ini dan dapat menjadi paru-paru kota. Di ruang terbuka publik itu, warga

dapat bersosialisasi melalu berbagai kegiatan seperti olahraga, bercengkerama,

rekreasi, diskusi, dan lainnya. Anak-anak bisa bermain dengan leluasa di bawah

teduhnya pohon-pohon yang rimbun. Ruang yang direncanakan ini dapat menjadi

tempat rekreasi dan olahraga yang menyenangkan tanpa harus mengeluarkan

biaya.

Pemanfaatan ruang dibagi menjadi beberapa model rekreasi yang

disesuaikan dengan draft RTRW yang ada (Tabel 14). Secara umum,

pengembangan tata ruang pemanfaatan bantaran dapat dilihat pada Gambar 23.

Tabel 14. Pembagian Ruang Model Rekreasi

Gambar 24. Pengembangan Tata Ruang Bantaran KBT Secara Umum

Jalur sirkulasi pada bantaran direncanakan ada dua yaitu : 1) jalur sirkulasi

utama yang berupa jalur sepeda dan jogging track yang menghubungkan satu

SIRKULASI

Ha %

1 Model Rekreasi - Pemukiman 61,1 26

2Model Rekreasi - Perkantoran,

Perdagangan dan Jasa11,7 5

3Model Rekreasi - Industri dan

Pergudangan49,7 21

4 Model Rekreasi - RTH Budidaya 112,5 48

Total 235 100

LuasRuangNo.

Page 3: BAB VI Perencanaan Lanskap

50

model rekreasi dengan model rekreasi lainnya dari hulu sampai ke hilir, serta 2)

jalur sirkulasi bagi pejalan kaki yang menghubungkan kegiatan rekreasi yang satu

dengan lainnya dalam satu model. Sirkulasi yang dikembangkan dengan tujuan

memberi kepuasan, kenyamanan bagi pengunjung yang datang ke kawasan

rekreasi ini. Pengembangan sirkulasi dilakukan berdasarkan kondisi eksisting,

kebutuhan tapak, dan ruang-ruang yang ada.

Tata Vegetasi

Vegetasi yang direncanakan dibagi menjadi dua, yaitu vegetasi yang

memiliki fungsi untuk rekreasi untuk melindungi fungsi kanal. Kriteria untuk

vegetasi yang memiliki fungsi rekreasi adalah jenis yang memiliki tajuk rindang

untuk memberikan keteduhan, meredam polusi, memiliki nilai estetis. Sedangkan

kriteria vegetasi yang ditujukan untuk melindungi fungsi kanal adalah vegetasi

yang perakarannya tidak mengganggu konstruksi kanal, selain itu dapat

mengamankan kemungkian terjadinya erosi dan longsoran sebagai bagian dari

pengamanan tepi kanal, misalkan jenis rumput dan semak.

Tata hijau yang direncanakan pada tapak ditujukan untuk menciptakan

kenyamanan bagi pengunjung dengan memanfaatkan vegetasi asli tapak yang ada.

Vegetasi yang digunakan juga harus mampu beradaptasi dengan kondisi ekologi

tapak, menyangkut suhu udara, kebutuhan air, kebutuhan cahaya, pH tanah,

kecepatan angin, ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta tingkat

pemeliharaan yang rendah.

Tanaman yang dikembangkan antara lain adalah tanaman yang tidak

beracun, tidak mudah patah dan perakarannya tidak mengganggu pondasi.

tanaman-tanaman yang mampu meredam polusi dan sekaligus menciptakan

keteduhan, selain pohon tersebut ada beberapa jenis tanaman perdu hias yang

dapat digunakan sebagai pagar hidup pembatas antara halaman rumah dan jalan.

Pada kawasan pemukiman fungsi hijau juga dapat dimaksimalkan melalui

pemanfaatan lahan-lahan kosong pada area pemukiman sebagai ruang terbuka

hijau bagi publik dalam bentuk taman serta penggunaan ruang-ruang yang

terbentuk antar bangunan sebagai area hijau untuk meningkatkan kualitas kondisi

fisik kawasan dan kualitas ekologis kawasan.

Page 4: BAB VI Perencanaan Lanskap

51

Tabel 15. Alternatif Vegetasi yang Dapat Dikembangkan pada Bantaran KBT

Melindungi

KanalRekreasi

Pohon

1 Tanjung Mimusoph elengi Bulat 15 Hijau Putih Halus x x

2 BintaroCerbera

manghasBulat 15 Hijau Hijau Halus x

3 MahoniSwietenia

mahoganiOval 30 Hijau Cokelat Halus x

4 AsamTamarindus

indicaOval 18 Hijau Cokelat Halus x

5 Kerai PayungFilicium

decipiensBulat 25 Hijau Putih Halus x

6 SukunArtocarpus

communisMenyebar 30 Hijau Kuning Kasar x x

7 Ki hujan Samanea saman Menyebar 15 Hijau Merah Halus x

8 FlamboyanDelonix regia

Raf.Menyebar 20 Hijau Merah Halus x

9 KecrutanSpathodea

campanulataMenyebar 23 Hijau Merah Halus x

10 GlodoganPolyalthia

longifoliaKolumnar 15 Hijau Hijau Halus x x

11 Bunga MerakCaesalpinia

pulcherrimaMenyebar 4 Hijau Merah Halus x x

Perdu

12 LolipopPachystachys

luteaMenyebar 3 Hijau Kuning Halus x x

13 Nusa Indah Mussaenda sp. Menyebar 3 Putih Kuning Kasar x x

14 Kaliandra Calliandra sp. Menyebar 3 Hijau Merah Kasar x

15 PuringCodiaeum

variegatumKolumnar 2 Variegata Putih Kasar x

Semak

16 Soka Ixora javanica Menyebar 1 Hijau Merah Halus x x

17 AzaleaRhododendron

sp.Menyebar 0,8 Hijau Pink Halus x x

18Bunga Tahi

KotokTagetes patula Menyebar 0,7 Hijau Kuning Halus x x

Penutup Tanah

19 Rumput Embun Zoysia matrella x 0,008 Hijau x Halus x x

20 Rumput GajahAxonopus

compressusx 0,007 Hijau x Halus x x

21 Adam Hawa Rhoeo discolor x 0,15Hijau -

UnguPutih Halus x x

Nama LatinNama LokalNo.

Fungsi

TeksturWarna

Bunga

Warna

Daun

Tinggi

(m)

Bentuk

Arsitektur

Page 5: BAB VI Perencanaan Lanskap

52

Gambar 25. Image Alternatif Vegetasi yang Direncanakan

Sumber : (1) http://www.panoramio.com ; (2) http://www.srpnet.com

(3) http://www.deviantart.com

Ki Hujan

Asam

Mahoni

Flamboyan Bintaro

Mangga

Kaliandra Bugenvil

Sukun Glodogan

Lolipop Bunga Tahi

Kotok

Soka Azalea Bunga Merak

Ipomea Puring Adam Hawa Rumput Gajah Rumput Embun

Krai Payung Kecrutan Tanjung

Cassia

Pisonia

Page 6: BAB VI Perencanaan Lanskap

53

Aktivitas dan Fasilitas

Aktivitas yang dikembangkan adalah aktivitas rekreasi yang disesuaikan

dengan bentuk penggunaan lahan dan keinginan masyarakat (kegiatan rekreasi

aktif dan pasif). Fasilitas yang direncanakan adalah fasilitas untuk melindungi

fungsi kanal dan fasilitas yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi

pengunjung dalam melakukan aktivitas rekreasi. Penentuan tata letak fasilitas

pada dasarnya disesuaikan dengan aktivitas-aktivitas yang akan diakomodasikan,

sehingga semua fungsi dari tiap ruang yang direncanakan akan sejalan dan saling

mendukung.

Rencana Lanskap

Lanskap bantaran Kanal Banjir Timur direncanakan memiliki ruang

terbuka yang berupa tegakan pohon (jalur hijau), taman (tempat berkumpul dan

beristirahat), sarana rekreasi lainnya dan area penyangga (buffer) sebagai

pengaman kanal, sehingga tujuan dijadikannya sebagai ruang terbuka kota publik

yang bersifat rekreatif dan melindungi fungsi kanal dapat tercapai dengan baik.

Lanskap bantaran KBT dikembangkan menjadi empat model rekreasi dengan

adanya jalur utama yang menghubungkan yaitu jalur sepeda dan jogging track

dari hulu sampai ke hilir (laut). Adapun model tatanan lanskap rekreasi di Kanal

Banjir Timur yang diterapkan antara lain :

a. Lanskap Rekreasi di daerah Pemukiman ; Model ruang terbuka yang

dilengkapi dengan fasilitas olahraga (jogging track dan lapangan), tempat

berkumpul warga (gazebo/saung), taman bermain anak, tempat duduk, dan

lainnya (Gambar 28),

b. Lanskap Rekreasi di daerah Perkantoran, Perdagangan dan Jasa ; Model

ruang terbuka berupa blok-blok taman kota, plaza dan tempat untuk

duduk-duduk, berkumpul serta beristirahat bagi para pekerja (Gambar 29),

c. Lanskap Rekreasi di daerah Industri dan Pergudangan ; Model berupa

tegakan pohon yang ditanam secara masif (jarak tanam yang lebih rapat,

sebagai penyangga), yang dilengkapi dengan tempat duduk dibawah

pohon sebagai tempat beristirahat bagi para pekerja (Gambar 30),

Page 7: BAB VI Perencanaan Lanskap

54

d. Lanskap Rekreasi di daerah RTH budidaya ; Model hutan kota (berfungsi

sebagai daerah sarana pengimbuh air tanah) yang dilengkapi dengan

jogging track, jalur sepeda dan tempat duduk (Gambar 31).

Tabel 16. Rencana Pengembangan Aktivitas dan Fasilitas

No. Ruang Aktivitas Fasilitas

1 Berkumpul Gazebo / Saung

Bermain anak Ayunan, Jungkat-jungkit

Bersepeda Jalur sepeda dan jogging track

Jogging Lapangan

Olahraga Tempat duduk

Duduk-duduk Tempat sampah

Beristirahat Lampu taman

Pagar

Konstruksi Teras / Tangga

2 Berkumpul Tempat duduk

Duduk-duduk Tempat sampah

Beristirahat Lampu taman

Makan siang Plaza

Bersepeda Pagar

Jogging Jalur sepeda dan jogging track

Konstruksi Teras / Tangga

3 Berkumpul Tempat duduk

Duduk-duduk Tempat sampah

Beristirahat Lampu taman

Bersepeda Pagar

Jogging Jalur sepeda dan jogging track

Konstruksi Teras / Tangga

Dinding Pembatas

4 Duduk-duduk Tempat duduk

Beristirahat Tempat sampah

Bersepeda Lampu taman

Jogging Pagar

Jalur sepeda dan jogging track

Konstruksi Teras / Tangga

Model Rekreasi - Perkantoran,

Perdagangan dan Jasa

Model Rekreasi - Pemukiman

Model Rekreasi - Industri dan

Pergudangan

Model Rekreasi - RTH Budidaya

Page 8: BAB VI Perencanaan Lanskap

55

Daya Dukung

Daya dukung merupakan kemampuan suatu kawasan atau area dalam

mendukung kegiatan yang dilakukan pada tempat tersebut pada batas tertentu

dimana kawasan tersebut tidak mengalami kerusakan. Penghitungan daya dukung

rekreasi bertujuan untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan suatu lanskap,

dalam hal ini adalah bantaran KBT yang dikembangkan sebagai ruang terbuka

rekreatif. Daya dukung juga dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi

masyarakat dalam melakukan aktivitas rekreasi outdoor. Secara umum daya

dukung bantaran KBT dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Daya Dukung Rekreasi Bantaran KBT

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 17 dapat diketahui bahwa daya

dukung kawasan rekreasi bantaran KBT adalah sebanyak 117.500 orang. Dengan

demikian jumlah pengunjung maksimal yang dapat ditampung kawasan tersebut

agar tidak mengalami kerusakan yaitu sebanyak 117.500 orang.

No. Ruang Luas (m2)Standar Kebutuhan

Ruang (m2/orang)

Daya Dukung

(orang)

1 Model Rekreasi - Pemukiman 611000 20 30550

2Model Rekreasi - Perkantoran,

Perdagangan dan Jasa117000 20 5850

3Model Rekreasi - Industri dan

Pergudangan497000 20 24850

4 Model Rekreasi - RTH Budidaya 1125000 20 56250

Total 2350000 20 117500

Page 9: BAB VI Perencanaan Lanskap

56

Gambar 26. Sketsa Perspektif Pemanfaatan Bantaran

Untuk mengendalikan kualitas air, pada dapat pula dilakukan penataan

taman seperti yang diterapkan pada Sponge Park di New York yang dibuat untuk

menyerap dan memfilter air yang akan masuk ke kanal. Inti dari Sponge Park

adalah menambah jumlah air bersih yang berasal dari air hujan yang ditampung

dan dimasukkan ke kanal (Proses pengenceran secara kimiawi), hal ini dilakukan

karena tidak mungkin untuk menambah pasokan air bersih dari luar. Mekanisme

Sponge Park dapat terlihat pada Gambar 27.

Gambar 27. Mekanisme Sponge Park untuk Menyerap dan Memfilter Air

Sumber : www.dlandstudio.com

Page 10: BAB VI Perencanaan Lanskap

61

(1) Perlindungan Kanal

(2) Aktivitas Rekreasi

Gambar 32. Ilustrasi Pemanfaatan Bantaran untuk Perlindungan Kanal dan

Aktivitas Rekreasi (Image reference)

Sumber : (1) http://www.panoramio.com ; (2) http://www.srpnet.com

(3) http://www.deviantart.com (4) www.deviantart.com (5)www.dlandstudio.com