48
PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN (Skripsi) Oleh TANTRI AGITAPUTRI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

  • Upload
    lamnhu

  • View
    241

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA

TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

(Skripsi)

Oleh

TANTRI AGITAPUTRI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA

TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

ABSTRAK

Oleh

Tantri Agitaputri

Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rachman adalah hutan yang ditetapkan

pemerintah dengan fungsi pokok sebagai hutan konservasi. Bagian dari Tahura

Wan Abdul Rachman yang direncanakan sebagai kawasan ekowisata adalah 22

ha. Potensi wisata pada kawasan tersebut berupa air terjun batu lapis dan rumah

pohon yang berada pada ketinggian 1. 671 mdpl. Perencanaan lanskap kawasan

Tahura Wan Abdul Rachman diharapkan menjadi rekomendasi konsep

pengembangan kawasan objek destinasi wisata yang bernilai fungsional dan

estetis bagi wisatawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi

wisata yang terdapat di kawasan Tahura Wan Abdul Rachman. Berdasarkan

analisis dan sintesis, zona kawasan terdiri dari zona semi intensif dan zona

konservasi. Ruang kegiatan yang direncanakan pada kawasan tahura adalah area

penerimaan 5 ha; area pelayanan 5 ha; wisata air terjun dan batu lapis 5 ha, dan

area konservasi 7 ha. Sirkulasi terdiri dari sirkulasi utama sepanjang 5 km dan

sirkulasi tracking sepanjang 10 km. Vegetasi yang digunakan pada tapak berupa

kombinasi tanaman asli dan tanaman untuk estetika, yang mendukung nilai

fungsional dan estetik kawasan sebagai objek destinasi wisata. Perencanaan

Page 3: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

kawasan ini menghasilkan desain lanskap perencanaan lanskap kawasan wisata,

sebagai referensi pengembangan kawasan hutan konservasi menjadi kawasan

agrowisata

Kata kunci: Kawasan Wisata, Perancangan Lanskap, Taman Hutan Raya

Page 4: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN WISATA

TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

Oleh

Tantri Agitaputri

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

pada

Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKUTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

Juei Skripsi

tlama lttahasis$ra

tlo. Pokok Mahasiswa

Jurusan

nahrltas

; FESTNGIINQAFI IANSTAP trAf,lAl$Al{WI$Tf,A TAITIAIT IIUIATI NAYA UIAFIABDT'L BACHI|IAI{

; Tbntrl Agltaputrl

: L3L4l2lL77

: Agroteknologi

: Pertanian

[TEI'TT'ETUJUI

L. Komisi Pembimbing

Wldagdo, Ff.Slt2L2 L9p/2051 004

2, I{etua Jurusan Agroteknologi

/^Prof. Dr. Ir. Srl Yuennlnl, ltl.Sl.NrP 19650508 1988112 ffit

I 705?;5 198405 L 001

Page 6: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

FIENGESANKilI

1. Tton PenguJi

t{efrra : Ir, IInc Hendarts, ll.S.

S#aris

Pengqji

: Ir. Setyo f,fidagdo, lI.Sl.

Eukan Pembimbing: hrof. I)r. lr, Irtan $tM Banuwa, !l.Sl

Banuwa, Iil.gl.198605 1 002

2. D€kan Fakultas Pertanian

Tanggal Lulus Ujian $kripsi: 5 Januarl 2018

Page 7: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

SURAT PERI{YATAAI\I

Sslra yang bertanda tangan di bawatr ini menyatakan bahwa skripsi saya yang

bcrju&l'?-ERAI{CANGAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN

HUTAII RAYA WAl.i ABDUL RACHMAN'merupakan hasil karya saya sendiri

&n bukan hasil karya orang lain. Semua hasil yang tertuang dalam skripsi ini

elah mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah Universias Lampung. Apabila di

kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan hasil salinan atau dibuat oleh

sang laigL maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan

akademik.yang berlaku.

Bandar Lampung, 5 januari 2018

Penulis,

Tantri Agitaputri}{PM t314121177

Page 8: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Sugito dan Ibu Tri

Listiyowati. Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada 4 Feburai 1995.

Penulis menjalani pendidikan taman Kanak-kanak di TK Pratama (1999-2001), dan

melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 2 Rawa Laut (2001-2007).

Pendidikan menengah pertama penulis tempuh di SMP Negeri 2 Bandar Lampung

(2007-2010), kemudian dilanjutkan di SMA YP Unila Bandar Lampung (2010-2013).

Penulis diterima sebagai mahasiswi di Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SBMPTN).

Selama menjadi mahasiswi, penulis pernah menjadi Pengurus Persatuan Mahasiswa

Agroteknologi (Perma AGT), yaitu sebagai anggota Bidang Eksternal (2015/2016).

Selain aktif di Himpunan Mahasisa Jurusan, penulis juga aktif di Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertaninan, sebagai anggota Bidang Eksternal

(2015/2016) dan Duta Mahasiswa Pertanian (2016/2017).

Penulis memilih Hortikultura sebagai konsentrasi perkuliahan. Penulis pernah

menjadi asisten praktikum mata kuliah Produksi Tanaman Hortikultura (2016), dan

Page 9: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

Pengantar Ilmu Kewirausahaan (2016). Pada 2016, penulis melaksanakan Praktik

Umum (PU) di PT Kusuma Agrobio Taniperkasa, Kota Wisata Batu, Malang dan

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gayau, Kecamatan Padang cermin,

Kabupaten Pesawaran.

Page 10: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

Bismillahirohmanirohim

Dengan mengucap syukur dan bangga, Alhamdulillah aku persembahkan

karya kecilku ini kepada:

Bapak, Ibuku tersayang, saudara – saudaraku tercinta, dan sahabat terkasih

Sebagai tanda terima kasihku atas doa yang selalu terucap untuk kesuksesan dan semua

pengorbanan yang telah diberikan kepada diriku selama ini

Dan untuk almamaterku tercinta

Page 11: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

“ Lakukan apa yang kamu bias untuk membantu orang di sekitarmu dengan apa yang kamu

punya, dan kamu akan mendapatkan kebaikan dari orang - orang yang tidak kamu duga”

(Tantri Agitaputri)

“So be patient, Indeed, the promise of Allah is truth”

(Ar- Rum: 60)

“Kenyataannya, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok. Hidup adalah pengendara

yang gila dan tidak ada yang menjaminnya”

Page 12: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah

SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada

kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Ir. Kus Hendarto, M.S., selaku Pembimbing Pertama yang telah

memberikan bimbingan dan saran selama penelitan dan penulisan skripsi.

2. Bapak Ir. Setyo Widagdo, M.Si., selaku Pembimbing Kedua dalam

memberikan bimbingan, motivasi, arahan, nasihat, dan ilmu selama penulisan

skripsi.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku pembahas yang telah

memberikan kritik dan saran dalam penyelesesain skripsi.

4. Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Agroteknologi.

5. Bapak dan Ibu tercinta, serta saudara-saudaraku tersayang yang selalu

mengiringi langkahku dengan doa, dukungan, dan pengorbanan terhadap

penulis selama ini.

6. Rachmad Idham dan Sahabat Akrala selaku tim yang telah meluangkan waktu

untuk kelancaran skripsi selama ini.

Page 13: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

7. Sahabat LDR dan sahabat yang bertemu di Ganseha Operation: Sarah, Dian,

Gusti , Ajengteu, Anin, Dila, dan Haifa yang selalu menyemangati penulis

selama menyelesaikan skrpsi

8. Oci, kucing kesayangan penulis yang selalu menemani di setiap waktu.

9. Saudara dan sahabat BCD penulis: Kia, Sheilla, Ade, Yamatri, Chintara, Dina,

Sugeng, Roby, Farish, Irfan, Pepe, Ivan, Bang Andi, dan eko, serta teman-

teman Agroteknologi angkatan 2011, 2012, dan 2013.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah dilakukan dan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat.Aamiin.

Bandar Lampung, 4 Februari 2018

Penulis

Tantri Agitaputri

Page 14: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvi

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

1.3 Manfaat Penelitian ...................................................................... 3

1.4 Landasan Teori ........................................................................... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ................................................................... 7

II.TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 8

2.1 Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman ................................. 9

2.2 Kawasan Wisata ......................................................................... 10

2.3 Agrowisata .................................................................................. 12

2.3.1 Prinsip Agrowisata ........................................................... 11

2.3.2 Manfaat Agrowisata ......................................................... 12

2.4 Perencanaan Kawasan Wisata .................................................... 13

2.5 Perencanaan Lanskap ................................................................. 14

2.6 Pertimbangan Perencanaan ......................................................... 15

III. METODE ........................................................................................ 21

3.1 Tempat dan Waktu .................................................................... 21

3.2 Alat dan Bahan ......................................................................... 21

Page 15: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

3.3 Metode Penelitian .................................................................... 21

3.3.1 Inventarisasi ................................................................... 22

3.3.2 Analisis .......................................................................... 24

3.3.3 Sintesis ........................................................................... 24

3.3.4 Konsep ........................................................................... 24

3.3 5 Desain ............................................................................ 25

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 28

4.1 Inventarisasi, Sintesis, dan Analisis ......................................... 28

4.1.1 Letak dan Luas ............................................................... 28

4.1.2 Aksebilitas ...................................................................... 28

4.1.3 Iklim ............................................................................... 30

4.1.4 Topogrrafi ...................................................................... 30

4.1.5 Jenis Tanah ..................................................................... 32

4.1.6 Vegetasi .......................................................................... 35

4.1.7 Potensi Pemandangan .................................................... 36

4.1.8 Kebijakan ....................................................................... 38

4.1.9 Sosial ............................................................................... 39

4.2 Konsep ..................................................................................... 41

4.2.1 Konsep Dasar ................................................................. 41

4.2.2 Konsep Zona .................................................................. 43

4.2.3 Konsep Ruang ................................................................ 45

4.2.4 Konsep Sirkulasi ............................................................ 45

4.2.5 Konsep dan Desain Tata Hijau ....................................... 47

4.3 Desain ...................................................................................... 54

4.3.1 Desain Jalan Utama ........................................................ 54

4.3.2 Desain Area Penerimaan ................................................ 55

4.3.3 Desain Area Pelayanan .................................................. 57

SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 70

5.1 Kesimpulan .............................................................................. 70

5.2 Saran ........................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jenis, bentuk, sumber, dan cara pengambilan data ........................... 23

Page 17: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan kerangka pemikiran kegiatan penelitian ............................ 9

2. Tahap perancangan lanskap .......................................................... 22

3. Bagan alir kegiatan Penelitian ...................................................... 26

4. Lokasi Tahura Wan Abdul Rachman ............................................ 28

5. Kondisi jalan dan pintu masuk Tahura Wan Abdul Rachman ...... 29

6. Distribusi kemiringan lahan di Tahura Wan Abdul Rachman ...... 31

7. Peta kontur lahan Tahura Wan Abdul Rachman ........................... 32

8. Pola penyebaran tanah dan jenis tanah ......................................... 33

9. Peta vegetasi kawasan Tahura Wan Abdul Rachman ................... 36

10. Potensi pemandangan dari Tahura Wan Abdul Rachman ............ 37

11. Fasilitas yang sedang dalam pembangunan ................................ 38

12. Mata pencaharian masyarakat di Desa Sumber Agung ............... 40

14. Analisis dan sintesis kawasan Tahura Wan Abdul Rachman ...... 42

13. Peta zonasi penggunaan lahan Tahura Wan Abdul Rachman ..... 44

14. Perencanaan ruang pada kawasan Tahura Wan Abdul Rachman 45

15. Jalur sirkulasi Tahura Wan Abdul Rachman .............................. 47

16. Desain tata hijau Tahura Wan Abdul Rachman .......................... 53

17. Jenis dan Vegetasi jalan utama .................................................... 55

Page 18: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

18. Ilustrasi jalan utama kawasan Tahura Wan Abdul Rachman ...... .. 32

19 Jenis dan penempatan vegetasi pada area penerimaan ................ .. 56

20. Ilustrasi pintu masuk utama Tahura Wan Abdul Rachman………. 57

21. Jenis tata hijau dan penempatan vegetasi area mushola .............. .. 58

22. Ilustrasi mushola kawasan Tahura Wan Abdul Rachman ........... .. 58

25. Jenis dan penempatan vegetasi pada kawasan parkir .................. .. 59

26. Ilustrasi tata hijau kawasan parkir .............................................. .. 60

27. Jenis dan penempatan vegetasi kawasan rumah kaca ................. .. 61

28. Ilustrasi tata hijau kawasan agroflora .......................................... .. 62

29. Ilustrasi air mancur pada kawasan taman terbuka ....................... .. 63

30. Jenis dan penempatan vegetasi area perkemahan ........................ .. 69

31. Ilustrasi area perkemahan ............................................................ .. 70

32. Jenis dan penempatan vegetasi kawasan air terjun dan batu lapis.. 72

33. Ilustrasi tata hijau kawasan air terjun dan batu lapis ................... .. 73

34. Jenis dan penempatan vegetasi pusat oleh - oleh dan kuliner ..... .. 74

35. Ilustrasi tata hijau area pusat oleh – oleh dan kuliner ................. .. 75

Page 19: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Taman Hutan Raya (Tahura) adalah hutan yang ditetapkan pemerintah dengan

fungsi pokok sebagai hutan konservasi yaitu kawasan pelestarian alam untuk

tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan

asli. Taman Hutan Raya dapat dimanfaatkan sebagai kepentingan penelitian, ilmu

pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, patariwisa dan rekreasi

untuk masyarakat di sekitar Taman Hutan Raya (Direktorat Jendral Pelestarian

Hutan dan Konservasi Alam, 2003).

Tahura Wan Abdul Rachman merupakan kawasan ekowisata yang di dalamnya

terdapat kegiatan wisata yang dapat memberikan pengalaman dan pendidikan

kepada wisatawan, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan apresiasi

terhadap daerah tujuan wisata yang dikunjunginya. Pendidikan diberikan melalui

pemahaman tentang pentingnya hutan konservasi dan pemberdayaan petani di

sekitar wisata melalui kelompok tani, sedangkan pengalaman diberikan melalui

kegiatan - kegiatan wisata yang kreatif disertai dengan pelayanan yang prima.

Tahura Wan Abdul Rachman yang semula merupakan kawasan hutan lindung

kemudian diubah fungsinya menjadi Taman Hutan Raya dengan pertimbangan

untuk menjamin pelestarian lingkungan dan konservasi alam yang alami.

Page 20: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

2

Kawasan Tahura Wan Abdul Rachman memiliki potensi sebagai kawasan wisata

karena berada pada ketinggian 1.671 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan

kontur yang beragam, sehingga pada kawasan tersebut dapat terlihat

pemandangan yang indah dan asri. Selain itu, terdapat objek wisata di dalam

kawasan tersebut yang dapat menjadi objek destinasi bagi wisatawan. Objek

destinasi tersebut berupa air terjun batu lapis, dan rumah pohon.

Air terjun batu lapis dan rumah pohon merupakan potensi dasar yang terdapat di

kawasan Tahura Wan Abdul Rachman. Suatu kawasan memiliki potensi dasar

yang harus diketahui agar dapat dikembangkan menjadi objek destinasi wisata.

Potensi dasar tersebut berupa daya tarik, memiliki akses jalan (aksebilitas) berupa

pintu masuk dan pintu keluar, area pejalan kaki (pedestrian), serta infrastruktur

berupa fasilitas yang dapat menunjang kebutuhan wisatawan misalnya penunjuk

arah, sistem sirkulasi, dan pemberdayaan masyarakat di sekitar destinasi

(Maryani, 1991).

Tahura Wan Abdul Rachman memiliki daya tarik yang secara alami maupun

buatan. Daya tarik secara alami yang dimiliki berupa wisata air terjun batu lapis,

sedangkan daya tarik buatan yang dibuat oleh penduduk di sekitar yaitu rumah

pohon dan kawasan perkampungan durian. Aksebilitas untuk menuju Tahura

Wan Abdul Rachman dapat ditempuh melalui dua arah yaitu melalui Jalan Teuku

Cik Ditiro dan jalan Wan Abdul Rachman. Namun, dalam pemenuhan

infrastruktur kawasan Tahura Wan Abdul Rachman belum terencana dengan baik

sehingga perlu dilakukan perencanaan pembangunan infrastruktur sehingga

kawasan Tahura Wan Abdul Rachman dapat menjadi objek destinasi wisata.

Page 21: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

3

Perencanaan pembangunan infrastruktur perlu dilakukan untuk menunjang

kawasan Tahura Wan Abdul Rachman menjadi objek destinasi wisata. Sarana

infrastruktur yang perlu dilakukan perencanaan adalah area menuju wisata air

terjun batu lapis. Wisata air terjun batu lapis merupakan lokasi wisata yang sudah

banyak dikunjung di kawasan Tahura Wan Abdul Rachman.

Perencanaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara bertahap,

sistematis, dan terstruktur untuk mengetahui potensi wisata di kawasan Tahura

Wan Abdul Rachman yang mendukung aktivitas wisatawan. Perencanaan lanskap

wisata air terjun batu lapis di kawasan Tahura Wan Abdul Rachman dirancang

sesuai dengan tahap perencanaan lanskap yang baik, akan menghasilkan suatu

kondisi yang bernilai fungsional dan estetis bagi penggunanya.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

(1) Mengkaji potensi wisata di kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman

yang akan digunakan untuk perencanaan kawasan wisata

(2) Membuat perencanaan lanskap kawasan wisata Taman Hutan Raya Wan

Abdul Rachman

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi dan masukan kepada

pihak terkait dalam perencanaan wisata air terjun batu lapis di kawasan Tahura

Wan Abdul Rachman.

Page 22: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

4

1.4 Landasan Teori

Taman Hutan Raya (Tahura) adalah hutan yang ditetapkan pemerintah dengan

fungsi pokok sebagai hutan konservasi yaitu kawasan pelestarian alam untuk

tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan

atau bukan asli. Tahura dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan yaitu,

kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,

budaya, pariwisata dan rekreasi (Direktorat Jendral Pelestarian Hutan dan

Konservasi Alam, 2003).

Tahura Wan Abdul Rachman memiliki potensi sebagai objek wisata karena di

dalam kawasan tersebut terdapat empat buah gunung yaitu Gunung Ratai (1.671

mdpl), Gunung Pesawaran (1.661 mdpl), Gunung Betung (1.240 mdpl), dan

Gunung Tangkit Ulu Padang Ratu (1.600 mdpl). Selain itu, di dalam kawasan

tersebut memiliki tipe vegetasi hutan hujan tropis yang berpotensi sebagai wisata

pendidikan (Direktorat Jendral Pelestarian Hutan dan Konservasi Alam, 2003).

Perencanaan suatu kawasan wisata yang ideal adalah upaya untuk menata dan

mengembangkan suatu areal dan jalur pergerakan pendukung kegiatan wisata agar

tidak terjadi kerusakan lingkungan akibat pembangunannya dapat di minimumkan

tetapi pada saat yang bersamaan kepuasan wisatawan dapat terwujudkan di

kawasan wisata tersebut (Nurisjah, 2004). Kawasan wisata memiliki kegiatan -

kegiatan yang terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata

sekaligus pertanian, dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan, peningkatan

kesejahteraan masyarakat petani merupakan kegiatan wisata agrowisata

(Nurisjah, 2001).

Page 23: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

5

Agrowisata pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan ekowisata.

Ekowisata atau wisata ekologis merupakan suatu kegiatan menikmati

keanekaragaman hayati dengan tanpa melakukan aktifitas yang menyebabkan

perubahan pada alam, atau hanya sebatas mengagumi, meneliti dan menikmati

serta berinteraksi dengan masyarakat lokal dan objek wisata (Qomariah, 2009).

Agrowisata merupakan suatu bentuk kegiatan pariwisata dengan tujuan untuk

memperkuat pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang

pertanian dalam arti luas yaitu meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan,

peternakan, dan perikanan.

Perencanaan lanskap pada kawasan Tahura Wan Abdul Rachman merupakan

suatu proses untuk memberdayakan peran masyarakat dalam pemanfaatan lahan

dan pengelolaan sebuah ruang terbuka karena di dalam terdapat masyarakat yang

menjaga dan membudidayakan Taman Hutan Raya tersebut. Menurut Hakim dan

Utomo (2008), pada perencanaan lanskap terdapat tiga faktor penting yang

dianalisis, yaitu ekologi lanskap, manusia dengan sosial ekonomi dan budaya, dan

estetika.

Perencanaan lanskap memiliki dasar ilmu dan ekologi yang kuat dan berkaitan

dengan evaluasi sistemik terhadap area luas pada lahan yang cocok untuk setiap

kemungkinan penggunaan di masa yang akan datang (Laurie, 1975). Menurut

Simond (1983), proses perencanaan lanskap merupakan suatu kegiatan yang

kontinyu tanpa akhir dan dapat bertambah. Perencanaan lanskap terdapat tahap

urutan kerja yang masing-masing tahapan tersebut saling berhubungan. Oleh

Page 24: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

6

karena itu, dalam suatu perencanaan apabila terdapat perubahan dari sebuah tahap

akan mempengaruhi bagian lainnya.

Perencanaan tapak pada desain lanskap merupakan usaha penanganan tapak

secara optimal melalui proses keterpaduan penganalisaan. Perencanaan tapak

terdapat tahap perancangan lanskap yang harus diikuti. Tahap perencanaan

lanskap meliputi kegiatan infentarisasi, analisis, sintesis, konsep, dan desain

(Gold, 1988). Inventarisasi adalah tahap awal yang dilakukan dalam proses

perencanaan berupa pengumpulan data di kawasan Tahura Wan Abdul Rachman

yang dibutuhkan. Kemudian, analisis dan sintesis berkaitan dengan masalah dan

potensi yang didapat dari informasi hasil inventarisasi di kawasan TahuraWan

Abdul Rachman. Konsep merupakan tahap pemecahan fisik secara arsitektural

sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, selanjutnya akan diperoleh desain lanskap

yang bernilai fungsional dan estetis.

Perencanaan tapak terdapat elemen-elemen lanskap yang perlu dipertimbangkan

untuk menghasilkan desain tapak yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.

Elemen - elemen tersebut yaitu elemen keras (hard material) dan elemen lunak

(soft material). Elemen keras mencakup semua elemen yang berkarakter keras

dan tidak hidup, misalnya bangunan taman, bangunan rumah, pagar, batuan dan

jalan setapak, sedangkan elemen lunak terdiri dari tanaman dan satwa. Pada

elemen lunak manusia termasuk di dalamnya karena manusa berperan langsung

maupun tidak langsung (Hakim, 2012).

Suatu karya lingkungan yang mengikuti tahap - tahap perencanaan yang telah

ditetapkan akan menghasilkan terciptanya sebuah ekosistem yang fungsional,

Page 25: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

7

indah, efisien, efektif, dan serasi yang dapat memberikan kepuasan jasmani dan

rohani bagi yang menggunakannya (Irwan, 2005).

1.5 Kerangka Pemikiran

Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman terletak di Jalan Wan Abdul Rahman

dan memiliki luas 22.249,31 dengan kondisi fisik dan topografi yang beragam.

Kawasan Tahura Wan Abdul Rachman semula merupakan lahan perkebunan kopi

dengan tujuan koleksi yang kemudian pada kawasan tersebut sebagian

dimanfaatkan oleh penduduk di sekitar Tahura Wan Abdul Rachman untuk

ditanami tanaman tahunan seperti; pohon aren, durian, kakao, dan karet.

Metode penanaman yang diterapkan oleh petani di sekitar kawasan tersebut

sedikit kurang tertata. Namun, kawasan yang sudah terolah tersebut memiliki

potensi sebagai kawasan yang memiliki pola tanam hirarki. Pola tanaman secara

hirarki merupakan penataan tanaman dengan jarak tanam yang beragam dan

dengan ukuran tajuk yang berbeda. Selain itu, di dalam kawasan tersebut terdapat

objek wisata air terjun, batu lapis, dan rumah pohon yang sudah banyak

dikunjungi oleh wisatawan khususnya dari Bandar Lampung.

Pada kawasan tahura Wan Abdul Rachman sedang dibangun kawasan teropong

bintang yang rencananya akan dijadikan lokasi penelitian bintang di luar angkasa

oleh mahasiswa Itera (Institut Tehnologi Sumatera) dan juga akan dijadikan objek

destinasi wisata untuk umum sebagai lokasi teropong bintang. Upaya untuk

menjadikan kawasan tropong bintang menjadi kawasan wisata terbuka diperlukan

fasilitas pendukung agar kawasan tersebut menjadi destinasi wisata yang ideal

bagi wisatawan yang akan berkunjung.

Page 26: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

8

Suatu kawasan wisata dapat dikatakan ideal apabila di dalamnya telah dilengkapi

dengan adanya ruang sirkulasi, ruang pelayanan, pusat informasi, infrastruktur,

dan memiliki akses jalan (aksebilitas). Namun, pada kawasan Tahura Wan Abdul

Rachman belum memenuhi kriteria kawasan wisata yang ideal. Pada kawasan

Tahura Wan Abdul Rachman belum memiliki ruang sirkulasi yang berfungsi

untuk mempermudah laju lalu lintas wisatawan menuju tempat wisata, kemudian

belum memiliki ruang pelayanan yang di dalamnya terdapat area peristirahatan

(gazebo dan tempat duduk), tempat beribadah, dan toilet umum, serta fasilitas

yang lain seperti, pusat informasi, akses jalan, dan infrastruktur yang belum

terencana dengan baik.

Perencanaan infrastruktur di kawasan Tahura Wan Abdul Rachman perlu

dilakukan agar kawasan tersebut dapat terealisasi sebagai kawasan objek destinasi

wisata. Infrastruktur yang perlu dilakukan perencanaan adalah area penerimaan

dan area pelayanan yang akan melengkapi perjalanan pengunjung sebelum mereka

memasuki kawasan wisata air terjun batu lapis.

Kegiatan perencanaan secara bertahap, sistematis, dan terstruktur akan

menghasilkan kawasan wisata yang bernilai fungsional dan estetis. Nilai

fungsional dan estetis kawasan Tahura Wan Abdul Rachman dapat dicapai

melalui lima tahap perencanaan, yaitu inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, dan

desain. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta perencanaan lanskap kawasan

wisata Tahura Wan Abdul Rachman yang asri, indah dan nyaman. Bagan

kerangka pemikiran disajikan pada Gambar 1.

Page 27: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

9

Gambar 1. Bagan kerangka pemikiran kegiatan penelitian

Potensi di kawasan Tahura WAR

Berada pada

ketinggian 1.671 mdpl

Memiliki topografi beragam

Terdapat objek wisata alami

dan buatan

Nilai penting TahuraWAR:

Hutan Konservasi

Kelompok tani

Kawasan ekowisata

Objek wisata alam

Kawasan wisata ideal:

Terdapat sirkulasi

Aksebilitas

Penunjuk arah

infrastruktur

Fakta kawasan Tahura WAR:

Belum terdapat sirkulasi

Infrastruktur belum

terencana dengan baik

Area pelayanan dan

penerimaan belum terencana

dengan baik

Perencanaan lanskap

kawasan Tahura

Wan Abdul Rachman

Page 28: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman

Taman Hutan Raya (Tahura) adalah hutan yang ditetapkan pemerintah dengan

fungsi pokok sebagai hutan konservasi yaitu kawasan pelestarian alam untuk

tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan

atau bukan asli. Tahura dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan yaitu,

kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,

budaya, pariwisata dan rekreasi (Direktorat Jendral Pelestarian Hutan dan

Konservasi Alam, 2003).

Kawasan Hutan Register 19 Gunung Betung (hutan lindung) yang merupakan

hutan lindung telah diubah fungsinya menjadi Taman Hutan Raya pada tangga 21

Juli 1992 berdasarkan SK Mentri Kehutanan No.742/Kpts-VI/1992. Selanjutnya

pada tahun 1993, Menteri Kehutanan dengan pertimbangan untuk menjamin

pelestarian lingkungan dan konservasi alam, status hutan lindung Register 19

Gunung Betung ditingkatkan menjadi hutan konservasi berupa Taman Hutan

Raya (Tahura) dengan nama Tahura Wan Abdul Rachman dengan luas 22.249,31

Ha, melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 408/Kpts-II/1993 tanggal 10

Agustus 1993 (Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, 2009).

Page 29: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

10

Secara geografis batas-batas kawasan Tahura Wan Abdul Rachman terletak pada

05˚.18 LS sampai 05˚.29 LS dan antara 105˚.04 sampai 105˚.14 dengan luas

22.249,31 ha yang terletak di Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kemiling,

Kecamatan Teluk Betung Barat, dan Kecamatan Padang Cermin Kabupaten

Lampung Selatan (Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, 2009).

2.2 Kawasan Wisata

Kawasan merupakan suatu area di permukaan bumi yang relatif homogen dan

berbeda dengan sekelilingnya berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Kawasan

dibagi menjadi enam ruang yaitu ruang penerimaan, ruang pelayanan dan

penunjang wisata,ruang wisata inti, ruang wisatapenunjang, ruang penyangga, dan

ruang konservasi (Harun, 2008).

Ruang penerimaan merupakan area utama dari pintu masuk bagi wisatawan

sampai menuju wisata inti, sedangkan ruang pelayanan dan penunjang wisata

merupakan ruang yang dirancang untuk parawisatawan mendapatkan informasi

sekilas mengenai kawasan wisata dan pelayanan yang disediakan pihak pengelola.

Ruang wisata inti merupakan ruang wisata utama yang dikembangkan sebagai

ruang wisata semi intensif yang di dalamnya terdapat objek wisata utama,

sedangkan ruang wisata penunjang merupakan ruang wisata yang di dalamnya

terdapat wisata intensif dan semi intensif yang terdapat diarea wisata

(Harun, 2008).

Ruang penyangga merupakan ruang yang berfungsi menyangga ruang - ruang

wisata di dalam kawasan wisata dari gangguan yang berasal dari luar kawasan.

Page 30: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

11

Ruang penyangga merupakan ruang yang berfungsi untuk menyangga ruang -

ruang wisata di dalam kawasan wisata dari gangguan yang berasal dari luar

maupun dalam kawasan, sedangkan ruang konservasi merupakan ruang yang

berfungsi sebagai pelindung kawasan wisata dari kerusakan akibat dari dalam

mapun luar area wisata (Harun, 2008).

2.3 Agrowisata

Agrowisata diartikan sebagai sistem kegiatan yang terpadu dan terkoordinasi

untuk pengembangan pariwisata sekaligus pertanian, dalam kaitannya dengan

pelestarian lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat petani (Sutjipta,

2001). Agrowisata dapat menjadi berkelanjutan dengan cara menampilkan

produk agrowisata yang harmonis dengan lingkungan lokal spesifik. Dengan

demikian, masyarakat akan peduli terhadap sumberdaya wisata karena

memberikan manfaat sehingga masyarakat merasakan kegiatan wisata sebagai

suatu kesatuan dalam kehidupannya (Utama, 2005).

2.3.1 Prinsip Agrowisata

Agrowisata pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan ekowisata. Prinsip

- prinsip yang perlu dipahami dalam suatu kawasan agrowisata yaitu dapat

menekankan serendah - rendahnya dampak negatif terhadap alam dan kebudayaan

yang dapat merusak daerah tujuan wisata, memberikan pembelajaran kepada

wisatawan mengenai pentingnya suatu pelestarian, menekankan pentingnya bisnis

yang bertanggung jawab yang bekerja sama dengan unsur pemerintah dan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan penduduk lokal dan memberikan manfaat

pada usaha pelestarian, mengarahkan keuntungan ekonomi secara langsung untuk

Page 31: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

12

tujuan pelestarian, manajemen sumber daya alam dan kawasan yang dilindungi,

memberi penekanan pada kebutuhan zona pariwisata regional dan penataan serta

pengelolaan tanam-tanaman untuk tujuan wisata di kawasan-kawasan yang

ditetapkan untuk tujuan wisata tersebut, dan mempercayakan pemanfaatan sumber

energi, melindungi tumbuh - tumbuhan dan binatang liar, dan menyesuaikannya

dengan lingkungan alam dan budaya (Wood, 2000).

2.3.2 Manfaat Agrowisata

Manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangan wisata dengan objek agrowisata

adalah melestarikan sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan

meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar lokasi (Wibowo, 2000).

Terdapat empat manfaat yang diperoleh dari pengembangan agrowisata, yaitu

agrowisata dapat memunculkan peluang bagi petani lokal untuk meningkatkan

pendapatan dan meningkatkan taraf hidup serta kelangsungan hidup mereka,

menjadi objek destinasi wisata yang baik untuk mendidik orang banyak atau

masyarakat tentang pentingnya pertanian dan kontribusinya untuk perekoniman

secara luas dan meningkatkan mutu hidup, mengurangi arus urbanisasi ke

perkotaan karena masyarakat telah mampu memperoleh pendapatan yang layak

dari usahanya di desa, wisata agrowisata dapat menjadi media promosi untuk

produk lokal, dan membantu perkembangan regional dalam memasarkan usaha

dan menciptakan nilai tamba kepada masyarakat di daerah dimana agrowisata

dikembangkan. wisata (Wibowo, 2000).

Page 32: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

13

2.4 Perencanaan Kawasan Wisata

Kawasan adalah wilayah yang berbasis pada keberagaman fisik dan ekonomi,

tetapi memiliki hubungan erat dan saling mendukung satu sama lain secara

fungsional demi mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan

kesejahteraan rakyat. Dalam kaitan ini, kawasan didefinisikan sebagai wilayah

yang mempunyai fungsi tertentu, dengan kegiatan ekonomi, sektor dan produk

unggulannya mempunyai potensi mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah

sekitarnya (Bappenas, 2004).

Perencanaan suatu kawasan wisata adalah upaya untuk menata dan

mengembangkan suatu areal dan jalur pergerakan pendukung kegiatan wisata

sehingga kerusakan lingkungan akibat pembangunannya dapat diminimumkan

tetapi pada saat yang bersamaan kepuasan wisatawan dapat terwujudkan

(Nurisjah, 2004) dalam Halida (2006). Dalam upaya mengembangkan suatu

kawasan menjadi kawasan wisata termasuk juga agrowisata terdapat lima unsur

yang perlu terpenuhi yaitu fasilitas, infrastruktur, transportasi, keramahan, dan

atraksi (Utama, 2005).

Kegiatan atraksi yang dimaksud dalam pengembangan wisata adalah hamparan

kebun atau lahan pertanian, keindahan alam, keindahantaman, budaya petani

tersebut serta segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas pertanian

tersebut. Kemudian fasilitas yang diperlukan dalam pengembangan wisata berupa

penambahan sarana umum, telekomunikasi, hotel, dan restoran pada sentra -

sentra di sekitar area wisata (Utama, 2005).

Page 33: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

14

Infrastruktur merupakan fasilitas penunjang dalam suatu area wisata.

Infrastruktur yang dimaksud dalam bentuk sistem pengairan, jaringan komunikasi,

fasilitas kesehatan, terminal pengangkutan, sumber listrik dan energi, sistem

pembuangan kotoran atau pembuangan air, jalan raya dan sistem keamanan.

Transportasi merupakan salah satu fasilitas umum yang sangat penting dalam

suatu area wisata. Transportasi dapat berupa sistem informasi perjalanan, peta

wisata, bus wisata, dan area bagi pejalan. Kemudian yang terakhir Keramah -

tamahan (hospitality). Ramah - tamah masyarakat di sekitar kawasan wisata akan

menjadi cerminan keberhasilan sebuah sistem pariwisata (Utama, 2005).

2.5 Perencanaan Lanskap

Perencanaan lanskap (landscape planning) adalah studi pengkajian untuk bisa

mengevaluasi secara sistematis area lahan yang luas untuk ketetapan penggunaan

bagi berbagai kebutuhan dimasa mendatang. Terdapat tiga faktor penting yang

dianalisis pada perencanaan lanskap, yaitu ekologi lanskap, manusia dengan sosial

ekonomi dan budayanya, dan estetika (Hakim dan Utomo, 2008).

Perencanaan lanskap adalah langkah atau cara - cara yang dilakukan secara

sistematik untuk mencapai sasaran atau tujuan untuk mencapai lanskap yang ideal.

Lanskap yang ideal adalah hasil evaluasi secara sistematis area lahan yang luas

untuk ketepatan penggunaan bagi berbagai kebutuhan di masa mendatang.

Perencanaan lanskap bertujuan untuk menciptakan keadaan yang multifungsi,

yang mampu menyediakan dan memelihara kondisi yang diperlukan untuk

berbagai kepentingan baik untuk manusia maupun mahluk hidup lain dan

Page 34: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

15

terciptanya keberlanjutan ekosistem di dalam wilayah tersebut (Hakim dan

Utomo, 2008).

Tahapan perencanaan lanskap meliputi kegiatan - kegiatan: inventarisasi, analisis,

sintesis, konsep, dan desain. Inventarisasi adalah tahapan awal yang dilakukan

dalam proses perencanaan berupa pengumpulan data yang dibutuhkan meliputi

aspek fisik, berupa letak dan luas, batas, topografi tapak, tanah, air, vegetasi,

hidrologi, iklim, titik pandang, aspek sosial, ekonomi, dan teknik. Kemudian

analisis dan sintesis berkaitan dengan masalah dan potensi yang didapat dari

informasi hasil inventarisasi. Konsep dan desain merupakan pengembangan dari

analisis dan sintesis dengan mempertimbangkan masalah dan potensi yang

didapatkan dari informasi hasil inventarisasi (Gold, 1988).

Elemen lanskap pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua yaitu, elemen keras

perkerasan dan elemen lembut tanaman dan air. Elemen lembut tidak mempunyai

bentuk yang tetap dan selalu berkembang sesuai masa pertumbuhannya sehingga

menyebabkan bentuk dan ukuran yang selalu berubah. Perubahan tersebut terlihat

dari bentuk, tekstur, warna, dan ukurannya. Perubahan ini disebabkan oleh

tanaman merupakan mahluk yang selalu tumbuh dan dipengaruhi oleh faktor alam

dan tempat tumbuhnya ( Hakim dan Utomo, 2008).

2.6 Pertimbangan Perencanaan

Perencanaan lanskap melibatkan berbagai disiplin ilmu, maka profesi arsitektur

lanskap bertindak sebagai koordinator dan bertanggung jawab atas desain yang

dihasilkan. Karena itu diperlukan analisis dan pemahaman tentang kondisi yang

ada untuk menetapkan keunggulan serta keterbatasan tapak, baik dalam

Page 35: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

16

pemanfaatan potensi maupun pengelolaan kendala dan hal - hal lain seperti

pertimbangan vegetasi, sirkulasi, tata hijau, fasilitas dan utilitas. Semua ini

ditujukan untuk menghindari kesalahan dan munculnya permasalahan baru pada

saat pelaksanaan maupun pasca pelaksanaan. Proses perencanaan terdapat 4

pertimbangan yang perlu diperhitungkan, yaitu pertimbangan ruang, sirkulasi,

utilitas, dan tata hijau.

2.6.1 Pertimbangan Ruang

Ruang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Hal ini disebabkan

manusia selalu bergerak dan berada di dalamnya. Semua kehidupan dan kegiatan

memiliki hubungan antara manusia dengan ruang secara lingkungan dapat dibagi

dua, yaitu hubungan dimensional (antromethcs), hubungan psikologi, dan

emosional (proxemics) (Hakim, 2012).

Ruang dalam unsur desain dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ruang terbuka dan

ruang mati. Ruang terbuka adalah suatu tempat yang di dalamnya dapat

menampung kegiatan masyarakat baik secara individu mapun kelompok,

sedangkan ruang mati adalah ruang yang terbentuk tanpa perencanaan dan tidak

dapat digunakan (Prabawasari dan Suparman, 1999).

Ruang terbuka berdasarkan sifat dan kegiatannya terbagi menjadi ruang tebuka

umum dan ruang terbuka khusus. Ruang terbuka umum merupakan ruang yang

terdapat di luar bangunan dan dapat dimanfaatkan serta digunakan setiap orang.

Contoh dari ruang terbuka umum, antara lain adalah jalan, jogging track, taman,

plaza, taman rekreasi, dan lapangan olahraga, sedangkan ruang terbuka khusus

merupakan ruang yang selalu berada di luar masa bangunan dan digunakan untuk

Page 36: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

17

kegiatan terbatas atau digunakan untuk keperluan khusus. Contoh dari ruang

terbuka khusus, antara lain adalah taman rumah tinggal, taman lapangan upacara,

daerah lapangan terbang, daerah untuk latihan militer (Suharto, 1994).

2.6.2 Pertimbangan Sirkulasi

Hubungan jalur sirkulasi dengan ruang sangat erat hubungannya dengan

pencapaian suatu ruang. Hubungan jalur sirkulasi dengan ruang dapat dibedakan

menjadi tiga macam, yaitu jalur sirkulasi melalui ruang, jalur sirkulasi memotong

ruang, dan jalur sirkulasi berakhir pada ruang. Jalur sirkulasi melalui ruang

memiliki karakteristik bentuk alur yang cukup fleksibel, sedangkan jalur sirkulasi

memotong ruang memiliki karakteristik yaitu mengakibatkan terjadinya ruang

gerak dan ruang diam. Jalur sirkulasi berakhir pada ruang memiliki karakteristik

lokasi ruang penentu arah dan sering digunakan pada ruang bernilai fungsional

dan simbolis (Prabawasari, 1999).

Konsep sirkulasi merupakan konsep yang dikembangkan untuk menghubungkan

ruang - ruang pada tapak untuk memperlancar lalu lintas wisatawan menuju

tempat wisata. Jalur sirkulasi ini terdiri dari jalur sirkulasi primer, sekunder dan

tersier. Jalur sirkulasi primer merupakan jalur yang menghubungkan antara ruang

penerimaan dengan ruang utama, sedangkan jalur sekunder merupakan jalur yang

menghubungkan kelompok - kelompok atraksi wisata dalam ruang wisata. Jalur

sirkulasi tersier merupakan jalur yang berupa jalan setapak yang menghubungkan

fasilitas - fasilitas dan objek - objek dalam ruang.

Page 37: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

18

2.6.3 Pertimbangan Vegetasi

Peletakan tanaman harus disesuaikan dengan tujuan dari perancanganya tanpa

melupakan fungsi dari pada tanaman yang dipilih. Tanaman tidak hanya memiliki

nilai estetis saja, tapi juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

Fungsi tanaman dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dilihat dari fungsi

lingkungan dan fungsi estetika.

Tanaman menurut fungsi lingkungan mampu untuk menyerap dan

menghasilkan bagi makhluk hidup di siang hari, memperbaiki iklim mikro,

mencegah terjadi erosi atau pengikisan permukaan tanah (run off), menyerap air

hujan, pelestarian plasma nutfah, dan sebagai habitat satwa, sedangkan menurut

fungsi estetika tanaman berfungsi sebagai komponen pembentuk ruang, batas

pandangan, pengontrol angin, suara, dan sinar matahari, penghasil bayang -

bayang keteduhan, sebagai aksentuasi, dan keindahan lingkungan (Hakim dan

Utomo, 2008).

Berdasarkan penilaian dari sudut pandang tersebut, maka pemilihan jenis dan

fungsi tanaman harus diperhatikan dengan baik. Hal ini karena tanaman sebagai

soft material mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang dipengaruhi oleh

faktor alam dan tempat tumbuhnya seperti kesesuaiannya dengan suhu

lingkungan, jenis tanah, curah hujan, kelembaban, ketinggian tanah di atas

permukaan laut, dan pH tanah pada tapak yang menyebabkan perubahan bentuk,

tekstur, warna, dan ukuran sehingga penggunaan tanaman menjadi lebih

bervariasi (Hakim dan utomo, 2008).

Page 38: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

19

Penataan tanaman dalam suatu perencanaan lanskap terdapat tiga cara, yaitu

penataan tanaman hirarki, penataan tanaman linier, dan penataan tanaman

distribusi. Penataan tanaman hirarki adalah penataan tanaman dengan jarak tanam

yang beragam dengan ukuran tajuk tanaman yang berbeda dengan tujuan

memberikan kesan natural, sedangkan penataan tanaman linier adalah penataan

tanaman dengan jarak tanam yang konsisten dengan mengikuti alur pergerakan.

Penataan tanaman distribusi adalah penataan tanaman dengan jarak tanam yang

sama dengan satu jenis tanaman dengan tujuan untuk membentuk suatu tema

(Simonds, 1976).

Page 39: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

III. METODE

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Tahura Wan Abdul Rachman yang terletak

di jalan Terusan Wan Abdul Rachman Kelurahan Sumber Agung seluas 22

hektar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember – Februari 2017.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, kamera, meteran,

Global Position System (GPS), laptop, aplikasi Google Earth, Google Maps,

SkecthUp, CorelDraw, dan Photoshop. Bahan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah alat tulis, tinta printer, dan kertas HVS.

3.3 Metode Penelitian

Perencanaan lanskap Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman menggunakan

metode Gold (1988). Metode Gold memiliki urutan kerja yang terdiri atas bagian-

bagian pekerjaan yang saling berhubungan, dengan demikian apabila terjadi

perubahan dari suatu bagian akan mempengaruhi bagian yang lainnya. Tahap

dalam perencanaan lanskap meliputi inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, dan

desain. Hasil akhir yang diperoleh berupa rancangan lanskap berupa desain

perencanaan lanskap area penerimaan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura)

Page 40: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

22

Wan Abdul Rachman secara makro. Tahapan perencanaan lanskap disajikan

dalam Gambar 2.

Gambar 2. Tahapan perencanaan lanskap (Gold, 1988).

3.3.1 Inventarisasi

Inventarisasi adalah tahapan awal yang dilakukan dalam proses perencanaan

lanskap. Tahap awal ini berupa pengumpulan data yang dibutuhkan meliputi

aspek fisik berupa letak dan luas, batas, topografi tapak, tanah, vegetasi, hidrologi,

iklim, titik pandang, aspek sosial, ekonomi, dan kebijakan. Kebijakan merupakan

rencana pengembangan yang akan diterapkan pada kawasan Tahura Wan Abdul

Rachman. Pengumpulan data yang dilakukan diperoleh dengan cara survei lapang

dan studi pustaka. Data yang diperoleh dalam proses inventarisasi menjadi data

dasar dalam perencanaan lanskap yang akan dilaksanakan.

Tahap inventarisasi terdapat dua metode pengumpulan data yaitu data primer dan

data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara observasi

langsung, wawancara, dan dokumentasi di Taman Hutan Raya Wan Abdul

Rachman. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau

data yang diperoleh dari catatan - catatan dan dokumen pemerintah atau literatur

yang berkaitan dengan lanskap di kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul

Rachman. Jenis data, bentuk data, sumber data dan cara pengambilan data

disajikan pada Tabel 1.

INVENTARISASI ANALISIS

SINTESIS KONSEP

DESAIN

LANSKAP

Page 41: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

23

Tabel 1. Jenis data, bentuk data, sumber data, dan cara pengambilan data

No. Jenis Data Bentuk Data Sumber Data Cara Pengambilan Data

1 Letak geografis

Batas

Luasan

Sekunder dan

primer

Monografi Desa

Way Rahman dan

Tahura wan Abdul

Rachman

Studi pustaka dan

survei lapang

2

3

Aksebilitas

Iklim

Primer

Sekunder

Pengamatan di

kawasan Tahura

Wan Abdul

Rachman

Badan meteorologi

dan Geofisika

(BMKG)

Survei lapang

Studi pustaka

4 Topografi

Kemiringan

Lereng

Sekunder Dinas Kehutanan

Provinsi Lampung

Studi pustaka

5 Tanah

Jenis tanah

Sekunder Dinas Kehutanan

Provinsi Lampung

Studi pustaka

6 Vegetasi

Jenis Vegetasi

Primer Pengamatan di

kawasan Tahura

Wan Abdul

Rachman

Survei Lapang

7

8

9

Potensi

pemandangan

Kebijakan

Rencana

Pengembangan

Sosial

Pemanfaatan

lahan

Primer

Sekunder

Primer

Pengamatan di

kawasan Tahura

Wan Abdul

Rachman

Taman Hutan Raya

Wan Abdul

Rachman

Pengamatan di

kawasan Tahura

Wan Abdul

Rachman

Survei lapang

Studi pustaka

Survei lapang

Page 42: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

24

3.3.2 Analisis

Tahap analisis adalah kegiatan mengidentifikasi masalah yang terlihat pada tapak

dari hasil kegiatan inventarisasi. Data dasar yang diperoleh dari hasil

inventarisasi kemudian dilakukan analisis potensi dan kendalanya sesuai kondisi

dan karakter tapak. Setelah dilakukan analisis pada kawasan Tahura Wan Abdul

Rachman maka akan diperoleh unsur lanskap yang memiliki potensi untuk

dikembangkan dan kendala yang dapat menjadi penghambat pada kawasan

tersebut. Dengan demikian, setelah diketahui potensi dan kendala maka

identifikasi dapat dilakukan pada tahap selanjutnya yaitu sintesis.

3.3.3 Sintesis

Tahap sintesis merupakan tahap lanjutan yang dilakukan setelah tahap analisis.

Hasil yang diperoleh dalam tahap sintesis adalah tindakan pemecahan masalah

pada lokasi Tahura Wan Abdul Rachman yang memiliki kendala dan tindakan

pemanfaatan pada lokasi yang memiliki potensi.

3.3.4 Konsep

Konsep adalah gagasan abstrak yang dikembangkan dari tahap inventarisasi data

lapangan, analisis dari kondisi-kondisi yang ada (existing),dan sintesis. Konsep

yang digunakan dalam perencanaan lanskap adalah konsep ruang, konsep tata

hijau, dan konsep sirkulasi. Konsep yang akan dikembangkan di kawasan Tahura

Wan Abdul Rachman akan dirancang sesuai dengan kebutuhan pengembangan di

masa mendatang dan aktivitas penggunaan tapak.

Page 43: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

25

3.3.5 Desain

Tahap desain merupakan tahap akhir dari pemecahan masalah pada tahap

sebelumnya yaitu, tahap inventarisasi, analisis, sintesis, dan konsep. Desain

merupakan pekerjaan yang penting, karena akan membuat area yang dirancang

memiliki suatu nilai, yaitu nilai fungsional dan nilai estika. Dalam mendesain

kawasan agar tercipta desain yang indah diperlukan ketepatan dalam pemilihan

elemen lanskap. Elemen dalam lanskap terdiri dari elemen lunak dan elemen

keras yang dalam peletakannya memerlukan ketepatan agar tercipta desain yang

indah dan menarik. Bagan alir kegiatan penelitian disajikan pada Gambar 3.

Page 44: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

26

Gambar 3. Bagan alir kegiatan penelitian

Kondisi fisik:

Topografi

Letak

geografis

Iklim

Kondisi biologi:

Jenis Vegetasi

Kebijakan:

Perencanaan

pembangunan

ANALISIS

Unsur Lanskap

Potensi Kendala

SINTESIS

Zonasi

KONSEP

Konsep ruang Konsep sirkulasi Konsep tata hijau

Gambar

Perencanaan tapak

INVENTARISASI

Keterangan:

: Data

: Proses

: Keputusan

Page 45: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan penelitian ini adalah:

(1) Konsep wisata yang diterapkan pada kawasan wisata Tahura Wan Abdul Rachman

adalah konsep adventurous and friendly forest destination dengan tema ecofriendly

(2) Perencanaan ruang yang terdapat pada kawasan Tahura Wan Abdul Rachman adalah

area penerimaan 5 ha, area pelayanan 5 ha, wisata utama 5 ha, dan pusat

konservasi 7 ha dari total keseluruhan luas kawasan 22 ha.

(3) Jalur sirkulasi dirancang dengan pola organik untuk menimbulkan kesan alami,

yang menghubungkan antar ruang. Jalur sirkulasi terdiri dari sirkulasi utama

kawasan sepanjang 5 km dan sirkulasi khusus tracking sepanjang 10 km dari

total keseluruhan sirkulasi sepanjang 15 km.

(4) Tata hijau atau vegetasi yang digunakan berupa kombinasi tanaman asli kawasan

Tahura Wan Abdul Rachman dan tanaman lanskap, yang mendukung nilai

fungsional dan estetis kawasan sebagai objek destinasi wisata. Tanaman yang

dipilih antara lain Dadapan Merah (Erythrina fusca), Ketapang Kencana

(Terminalia catappa), dan Palm Abu – abu (Bsimarckia nobilis).

Page 46: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

(5) Manajemen pengelolaan kawasan akan dilakukan oleh Dinas Kehutanan Provinsi

Lampung dengan dibantu bersama penduduk lokal yang ada berada disekitar

kawasan Tahura Wan Abdul Rachman

5.2 Saran

Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan perancangan lanskap yang lebih detail dngan

detail engenering desain (DED), dan dibutuhkan kerjasama antara pengelola dan pemerintah

serta pihak swasta dalam mempromosikan kawasan Tahura Wan Abdul Rachman sebagai

salah satu destinasi wisata di Provinsi Lampung.

Page 47: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2004. Diakses padaTanggal 13

November 2016 Pukul 20.00 WIB.

Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. 2009. Keputusan Menteri Kehutanan No.

408/kpts-11/1993 Tentang Pengubahan Fungsi Kawasan Hutan Menjadi

Taman Hutan Raya.Diaksespadatanggal 13 November 2016 Pukul 19.00

WIB.

Direktorat Jendral Pelestarian Hutan dan Konservasi Alam.2003. Profil Kawasan

Objek Wisata.diakses pada tanggal 14 November 2016 Pukul 19.30 WIB.

Gold, S.M. 1988. Recreation Planing and Desain.McGraw-Hill Book Company.

Toronto. 134 p.

Hakim, R. dan Utomo, H. 2008. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap:

Prinsip Unsur dan Aplikasi Desain. PT. bumi Aksara. Jakarta. 126 hlm.

Hakim, R. 2008. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap: Buletin Taman

dan Lanskap Indonesia. 3(1): 2 -6.

Maryani.1991. Pengantar Geografi Pariwisata. Jurusan Pendidikan Geografi

IKIP. Bandung.

Irwan, Z. D. 2005. Tentang Lingkungan dan Lanskap Hutan Kota. Penerbit Bumi

Aksara. Jakarta. 11(2): 29-39.

Nurisjah, S. 2004. Analisis dan Perencanaan Tapak.Penuntun Praktikum Analisis

dan Perencanaan Tapak. Program Studi Arsitektur Lanskap, Departemen

Budidaya Pertanian, Jurnal Teknik. Istitut Pertanian Bogor. 2(2): 1-8.

Nurisjah, S. dan Pramukanto, Q. 1996. Perencanaan Lanskap. Bahan Praktikum

Perencanaan Lanskap. Program Studi Arsitektur Lanskap, Departemen

Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. 58 hal.

Page 48: PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN …digilib.unila.ac.id/30483/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

Prabawarsari, V. W. dan Suparman, A. 1999. Tata Ruang Luar. Gunadarma.

Jakarta. 149 hlm.

Restyanto, Y. 2011. Arsitektur Lanskap Kawasan Wisata Outbound. Jurnal

Prespektif Arsitektur. 6(2): 9-15.

Simonds, J. O. 1976. Landscape Architecture. New York: McGraw Hill.

Book.331 p.

Suharto. 1994. Dasar-Dasar Pertamanan Menciptakan Keindahan dan

Kerindangan. Jurnal Hortikultura. 20(3): 223-240.