Upload
reymonddota
View
216
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
oke
Citation preview
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pemilihan Sampel
Penyebaran kuesioner yang menjadi summber data ini dilakukan oleh
penulis sendiri dan dibantu dengan teman penulis. Dalam penelitian ini
disebarkan kuesioner sebanyak 60 tetapi yang memenuhi kriteria sebagai
usahawan yang melaporkan pajaknya sendiri dan menjawab pertanyaan
kuesioner sebanyak 52. Table IV - 1 menunjukkan demografi responden pada
penelitian ini. Berdasarkan jenis kelamin, responden pria sebanyak 30 orang
dan wanita 22 orang. Berdasarkan usia responden terbanyak berusia 41- 50
sebanyak 25 orang dan responden yang paling sedikit berusia 20-30 tahun
hanya 1 orang saja. Untuk usia 31-40 sebanyak 16 orang dan >50 tahun
sebanyak 10 orang. Berdasarkan pendidikan responden terbanyak
berpendidikan S1,S2,S3 sebanyak 26 orang. Tidak ada responden yang
berpendidikan SD dan SMP. Responden yang berpendidikan SMA 16 orang
dan Diploma 10 orang.
48
TABEL IV-1
DEMOGRAFI RESPONDEN
B.
Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Instrument Penelitian
1. Hasil Uji Validitas
KETERANGAN JUMLAH PERSENTASE
KELAMIN
Laki – laki 30 57%
Perempuan 22 43%
Jumlah : 52 100%
USIA
20-30 1 2%
31-40 16 30,8%
41-50 25 48%
>50 10 19,2%
Jumlah : 52 100%
PENDIDIKAN
SD 0 0%
SMP 0 0%
SMA 16 30,8%
Diploma 10 19,2%
S1,S2,S3 26 50%
Jumlah : 52 100%
49
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suattu
kuisioner pengujian ini di lakukan dengan menggunakan pearson
corelation, pedoman suatu model di katakn valid jika tigkat signifikannya
di bawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat di katakan valid tabel
berikut menunjukkan hasil uji validitas dari 3 variabel yang di gunakan
dalam penelitian ini, yaitu biaya
kepatuhan, persepsi terhadap sanksi, persepsi terhadap manfaat
pajak, dan religius, dengan 52 sampel.
a. Biaya Kepatuhan
Variabel biaya kepatuhan yang terdiri dari lima pertanyaan
dinyatakan valid karena tingkat signifikannya di bawah 0,05.
Tabel di bawah ini menunjukkan variabel biaya kepatuhan
mempuyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikasi lebih kecil dari 0,05.(tabel IV .2)
TABEL IV-2
UJI VALIDITAS BIAYA KEPATUHAN
Pertanyaan Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
BK1 1 .000
BK2 .796** .000
BK3 .698** .000
BK4 .664** .000
BK5 .675** .000
50
Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014
b. Persepsi terhadap sanksi
Variabel persepsi terhadap sanksi yang terdiri dari empat
pertanyaan dinyatakan valid karena tingkat signifikannya di bawah
0,05. (tabel IV-3)
TABLE IV-3
UJI VALIDITAS PERSEPSI TERHADAP SANKSI
Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014
Tabel di atas menunjukkan variabel biaya kepatuhan
mempuyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikasi lebih kecil dari 0,05.
c. Persepsi terhadap manfaat pajak
Variabel persepsi terhadap manfaat pajak yang terdiri dari
lima pertanyaan dinyatakan valid karena tingkat signifikannya di
bawah 0,05. (tabel IV-4)
Pertanyaan Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
PTS1 1 .000
PTS2 .810** .000
PTS3 .650** .000
PTS4 .504** .000
51
TABEL IV-4
UJI VALIDITAS PERSEPSI TERHADAP MANFAAT PAJAK
Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014
Tabel di atas menunjukkan variabel biaya kepatuhan
mempuyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikasi lebih kecil dari 0,05.
d. Religius
Variabel religius yang terdiri dari dua pertanyaan dinyatakan
valid karena tingkat signifikannya di bawah 0,05. (tabel IV-5)
TABEL IV-5
UJI VALIDITAS RELIGIUS
Pertanyaan Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
PTM1 1 .000
PTM2 .648** .000
PTM3 .538** .000
PTM4 .670** .000
PTM5 .730** .000
Pertanyaan Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
RLG1 1 .000
RLG2 .594** .000
52
Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014
Tabel di atas menunjukkan variabel biaya kepatuhan
mempuyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikasi lebih kecil dari 0,05.
2. Uji Realibilitas
Setelah dinyatakan valid maka uji selanjutnya adalah uji
realibilitas. Uji reliabilitas kuesioner dilakukan untuk melihat tingkat
reliabilitas yang terdiri dari konsistensi dan stabilitas dari kuesioner. Uji
ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS Hasil uji realibilitas
untuk variable biaya kepatuhan, persepsi terhadap sanksi, persepsi
terhadap manfaat, dan religious menunjukkan cronbach alpha lebih dari
0,6 yang merupakan batas minimum. Hal ini menandakan bahwa
pertanyaan-pertanyaan reliable dalam mewakili variable biaya kepatuhan
tabel IV-6, persepsi terhadap sanksi tabel IV-7, persepsi terhadap
manfaat tabel IV-8, dan religious tabel IV-9.
TABEL IV-6
UJI RELIABILITAS BERDASARKAN BIAYA KEPATUHAN
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
.821 .833 5
53
Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014
TABEL IV-7
UJI RELIABILITAS BERDASARKAN PERSEPSI TERHADAP SANKSI
Sumber:
Hasil Data Olahan SPSS, 2014
TABEL IV-8
UJI RELIABILITAS BERDASARKAN PERSEPSI TERHADAP MANFAAT
Sumber:
Hasil Data
Olahan SPSS, 2014
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
.784 .792 4
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
.738 .742 5
54
TABEL IV-9
UJI RELIABILITAS BERDASARKAN RELIGIUS
Sumber:
Hasil Data Olahan SPSS, 2014
C. Persepsi wajib pajak terhadap PPh No.25
Persepsi wajib pajak PPh No.25 akan dijabarkan berdasarkan aspek
biaya kepatuhan, persepsi terhadap sanksi, persepsi terhadap manfaat, dan
religius. Masing - masing aspek akan dibahas dalam subbab yang terpisah.
Mengingat karakteristik responden dari penelitian ini berbeda-beda, persepsi
wajib pajak untuk masing-masing aspek akan diuraikan ke dalam dua subbab
yang terdiri dari: penjelasan secara umum dan penjelasan berdasarkan
karakteristik responden, yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir.
1. Persepsi Dari Biaya Kepatuhan
Mengacu pada tabel IV - 10, terlihat bahwa pemahaman responden
dalam menghitung dan mengisi SPT memiliki tingkat persetujuan sebesar
51%. Walaupun sudah cukup baik, namun rendahnya tingkat
pemahaman ini mungkin dapat disebabkan karena masih kurangnya
publikasi atas metode menghitung dan mengisi SPT secara lengkap dan
jelas sehingga dapat membuat para responden mengerti.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
.733 .745 2
55
Terkait dengan waktu responden untuk menyetorkan pajak, para
responden memiliki tingkat persetujuan sebesar 56% yang menunjukkan
bahwa pada dasarnya mereka membutuhkan waktu yang banyak untuk
menyetorkan pajak. Tidak hanya saat menghitung, tetapi para responden
juga membutuhkan waktu yang lama saat menunggu antrian untuk
melaporkan SPT tiap bulannya di KPP Kramat Jati. Hal tersebut
ditunjukan dari tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan lima
sebesar 75%.
Berdasarkan pertanyaan tiga terkait dengan biaya perjalanan yang
dikeluarkan untuk meyetorkan pajak secara keseluruhan, tingkat
persetujuan responden sebesar 51%. Hal ini terjadi karena Bank atau
kantor pos untuk menyetorkan pajak jauh dari tempat tinggal para
responden. Responden tidak mengeluarkan banyak biaya perjalanan
menuju KPP Kramat Jati karena lokasinya tidak terlalu jauh, hal tersebut
ditunjukkan dengan tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan
empat sebesar 38%. Tabel IV-10
TABEL IV - 10
PERSEPSI DARI BIAYA KEPATUHAN
No PertanyaanTotal Skor
Skor Maksimum
Tingkat Persetujuan
1
Saya membutuhkan banyak waktu untuk menghitung pajak yang akan dibayarkan dan untuk mengisi SPT.
133 260 51%
56
2
Saya membutuhkan banyak waktu untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.
146 260 56%
3
Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.
133 260 51%
4
Saya mengeluarkan banyak biayaPerjalanan untukmenuju KPP Kramat Jati dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.
102 260 38%
5
Saya membutuhkan banyak waktu untuk melaporkan SPT tiap bulannya (dihitung mulai dari berangkat dari rumah/kantor, menunggu antrian).
195 260 75%
Total 709 1300 54%Sumber: Data Olahan, 2014
a. Persepsi Biaya Kepatuhan Berdasarkan Jenis Kelamin
Persepsi biaya kepatuhan berdasarkan jenis kelamin diukur
dengan melihat tingkat persetujuan responden atas lima pertanyaan
yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV - 11
mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian
dan menunjukkan bahwa sebagian responden baik laki-laki maupun
57
perempuan sudah mengerti cara mengisi SPT dan sebagian lainnya
masih kurang mengerti, oleh sebab itu tingkat persetujuannya
berkisar angka 50%. Selain itu responden setuju bahwa mereka
membutuhkan waktu lebih untuk menyetorkan pajak ke
bank/kantor pos dan responden juga membutuhkan biaya yang
lebih banyak saat menyetorkan ke bank/kantor pos, hal tersebut
menunjukkan bahwa lokasi kantor pos/bank yang bersangkutan
tidak lebih dekat dibanding dengan KPP Kramat Jati, Hal tersebut
didukung dari tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan
keempat. Akan tetapi responden juga mengeluh karena mereka
membutuhkan waktu yang lama saat mengantri untuk melaporkan
SPT setiap bulannya, hal tersebut didukung dari tingkat persetujuan
responden terhadap pertanyaan kelima.
TABEL IV – 11
TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS BIAYA KEPATUHAN
BERDASARKAN KATEGORI JENIS KELAMIN
No PernyataanLaki-laki Perempuan
Total Skor
Tingkat Persetujuan
Total Skor
Tingkat Persetujuan
1 Saya membutuhkan banyak waktu untuk menghitung pajak yang
79 52% 54 48%
58
akan dibayarkan dan untuk mengisi SPT.
2 Saya membutuhkan banyak waktu untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.
87 58% 59 54%
3 Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.
74 49,3% 59 54%
4Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menuju KPP Kramat Jati dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.
72 48% 59 54%
5 Saya membutuhkan banyak waktu untuk melaporkan SPT tiap bulannya (dihitung mulai dari berangkat dari rumah/kantor, menunggu antrian).
112 74,67% 83 75%
Total 424 56,53% 314 57%Sumber: Data Olahan, 2014
59
b. Persepsi Biaya Kepatuhan Berdasarkan Usia
Persepsi biaya kepatuhan berdasarkan usia diukur dengan
melihat tingkat persetujuan responden atas lima pertanyaan yang
sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV - 12
mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian.
Berdasarkan tabel tersebut, jika dilihat dari usia 20 sampai dengan
usia diatas 50 tahun menunjukkan tingkat persetujuan yang tidak
jauh dari angka 50%, yang artinya bahwa rata-rata responden tidak
mengalami kendala saat mengisi SPT. Akan tetapi dari hasil
tabulasi menunjukkan bahwa rata-rata responden membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk menyetorkan pajak mereka ke kantor
pos/bank yang bersangkutan, meskipun demikian responden tidak
membutuhkan banyak waktu untuk menyetorkan pajak mereka ke
KPP Kramat Jati. Hal tersebut menunjukkan bahwa KPP Kramat
Jati tidak terlalu jauh dari lokasi responden berada. Namun jika
memperhatikan pertanyaan kelima, tingkat persetujuan responden
cukup tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden
membutuhkan waktu yang lama saat melaporkan SPT bulanan
mereka dikarenakan antrian yang mungkin menyita waktu para
responden. Dengan demikian perlu ada perbaikan dalam sistem
pelaporan agar tidak menyita waktu saat wajib pajak melaporkan
SPT bulanan mereka.
60
TABEL IV – 12
TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS BIAYA KEPATUHAN BERDASARKAN KATEGORI USIA
No Pernyataan
20 - 30 31 - 40 41 - 50 > 50
Total SkorTingkat
PersetujuanTotal Skor
Tingkat Persetujuan
Total SkorTingkat
PersetujuanTotal Skor
Tingkat Persetujuan
1
Saya membutuhkan banyak waktu untuk menghitung pajak yang akan dibayarkan dan untuk mengisi SPT.
2 40% 39 48.7% 67 53.6% 25 50%
2
Saya membutuhkan banyak waktu untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.
2 40% 42 52.5% 73 58.4% 29 58%
3
Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.
2 40% 38 47.5% 67 53.6% 26 52%
61
4
Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menuju KPP Kramat Jati dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.
2 40% 38 47.5% 67 53.6% 24 48%
5
Saya membutuhkan waktu yang banyakuntuk melaporkan SPT tiap bulannya (dihitung mulai dari berangkat dari rumah/kantor, menunggu antrian).
3 60% 60 75% 93 74.4% 39 78%
Total 11 44% 217 54.2% 367 58.7% 143 57.2%
Sumber: Data Olahan, 2014
62
c. Persepsi Biaya Kepatuhan Berdasarkan Pendidikan
Persepsi biaya kepatuhan berdasarkan pendidikan diukur
dengan melihat tingkat persetujuan responden atas lima pertanyaan
yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV - 13
mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian
yang menunjukkan bahwa pendidikan juga menjadi salah faktor
yang mempengaruhi kemampuan wajib pajak dalam mengisi SPT
yang mereka laporkan, dapat dilihat responden pendidikan SMA
menunjukkan tingkat persetujuan yang cukup besar terhadap
pertanyaan pertama tetapi berbeda dengan responden pendidikan
S1-S3 yang menunjukkan angka dibawah 50%. Semakin tinggi
tingkat pendidikan menunjukkan angka persetujuan yang semakin
kecil.
Berdasarkan pertanyaan kelima tingkat persetujuan
responden pendidika SMA membutuhkan banyak waktu untuk
melaporkan SPT tiap bulannya (dihitung mulai dari berangkat dari
rumah/kantor, menunggu antrian), hal tersebut ditunjukkan dengan
tingkat persetujuan sebesar 77.5%. Demikian juga dengan
responden pendidikan Diploma yang menunjukan tingkat
persetujuan yang tinggi yaitu sebesar 80%. Responden pendidikan
S1-S2-S3 menunjukkan tingkat persetujuan sebesar 71.5%. Para
responden membutuhkan banyak waktu untuk melaporkan SPT tiap
63
bulannya. Hal ini bisa jadi karena sistem yang masih perlu
ditingkatkan lagi.
64
TABEL IV – 13
TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS BIAYA KEPATUHAN BERDASARKAN KATEGORI PENDIDIKAN
No Pernyataan
SMA DIPLOMA S1,S2,S3
Total SkorTingkat
PersetujuanTotal Skor
Tingkat Persetujuan
Total SkorTingkat
Persetujuan
1
Saya membutuhkan banyak waktu untuk menghitung pajak yang akan dibayarkan dan untuk mengisi SPT.
51 63.7% 25 50% 57 43.8%
2
Saya membutuhkan banyak waktu untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.
56 70% 27 54% 63 48.4%
3
Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.
48 60% 25 50% 60 46.1%
65
4
Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menuju KPP Kramat Jati dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.
46 57.5% 27 54% 58 44.6%
5
Saya membutuhkan waktu yang banyakuntuk melaporkan SPT tiap bulannya (dihitung mulai dari berangkat dari rumah/kantor, menunggu antrian).
62 77.5% 40 80% 93 71.5%
Total 263 65.7% 144 57.6% 331 50.9%
Sumber: Data Olahan, 2014
66
2. Persepsi Terhadap Manfaat
Mengacu pada tabel IV - 14, Responden menilai bahwa sarana
jalan tol dan pelayanan rumah sakit negeri cukup baik, hal tersebut dapat
dilihat dari tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan nomor
satu dan empat yaitu sebesar 69.2% dan 68.7%. Namun angka 69.2% dan
68.7% belum sempurna sehingga pemerintah harus lebih meningkatkan
lagi sarana umum (jalan tol) dan pelayanan kesehatan di rumah sakit
negeri.
responden setuju bahwa fasilitas di dalam perguruan tinggi negeri
sudah bagus, hal ini ditunjukkan dengan tingkat persetujuan responden
yang cukup tinggi terhadap pertanyaan ketiga yaitu sebesar 72.6%.
Namun demikian pemerintah masih harus membenahi sarana angkutan
umum dalam hal ini kereta api yang mendapat tingkat persetujuan yang
kurang baik dari responden, begitu juga dengan keamanan yang masih
dinilai kurang oleh para responden. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat
persetujuan responden terhadap pertanyaan kedua 42.6% dan pertanyaan
kelima 55.7%
67
TABEL IV - 14
PERSEPSI TERHADAP MANFAAT
No PertanyaanTotal Skor
Skor Maksimum
Tingkat Persetujuan
1
Saya merasa bahwa kondisi jalan tol yang sering saya lewati dalam kondisi yang baik.
180 260 69.2%
2Saya merasa bahwa sarana dan prasarana transportasi kereta api sudah baik.
111 260 42.6%
3
Saya merasa bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di perguruan tinggi Negeri sudah baik.
189 260 72.6%
4
Saya mendapat pelayanan dengan baik saat berada dirumah sakit pemerintah(contoh : RSCM, RS Fatmawati, RS Srdjito Jogjakarta, RS Hasan. )
177 260 68.7%
5Saya merasa aparat kepolisian sudahmemberikan rasa aman.
145 260 55.7%
Total 802 1300 61.6%Sumber: Data Olahan, 2014
68
a. Persepsi Terhadap Manfaat Berdasarkan Jenis Kelamin
Persepsi terhadap manfaat berdasarkan jenis kelamin diukur
dengan melihat tingkat persetujuan responden atas lima pertanyaan
yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV - 15
mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian
yang menunjukkan rata-rata tingkat persetujuan responden
perempuan lebih tinggi dibanding responden laki-laki. Jika
diperhatikan pertanyaan kedua yang bersangkutan dengan angkutan
umum khususnya kereta api mendapatkan persetujuan yang lebih
rendah dibandingkan dengan pertanyaan lainnya yaitu 48.1%. Hal
tersebut mengartikan bahwa fasilitas angkutan umum khususnya
kereta api masih dipandang kurang oleh wajib pajak dalam hal ini
responden penelitian.
Responden setuju bahwa fasilitas yang ada di perguruan
tinggi saat ini sudah baik, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat
persetujuan responden terhadap pertanyaan ketiga yang cukup
tinggi. Meskipun demikian perlu ditingkatkan lagi agar bidang
pendidikan bisa lebih baik.
69
TABEL IV – 15
TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS PERSEPSI
TERHADAP MANFAAT BERDASARKAN KATEGORI JENIS KELAMIN
PernyataanLaki-laki Perempuan
Total Skor
Tingkat Persetujuan
Total Skor
Tingkat Persetujuan
1Saya merasa bahwa kondisi jalan tol yang sering saya lewati dalam kondisi yang baik.
103 68.6% 77 70%
2 Saya merasa bahwa sarana dan prasarana transportasi kereta api sudah baik.
58 38.6% 53 48.1%
3 Saya merasa bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di perguruan tinggi Negeri sudah baik.
107 71.3% 82 74.5%
4 Saya mendapat pelayanan dengan baik saat berada dirumah sakit pemerintah ( contoh : RSCM, RS Fatmawati, RS Srdjito Jogjakarta, RS Hasan. )
97 64.6% 82 74.5%
5 Saya merasa aparat kepolisian sudahmemberikan rasa aman.
76 50.6% 70 63.6%
Total 441 58.8% 364 66.1%
Sumber: Data Olahan, 2014
b. Persepsi Terhadap Manfaat Berdasarkan Usia
Persepsi terhadap manfaat berdasarkan usia diukur dengan
melihat tingkat persetujuan responden atas lima pertanyaan yang
sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV - 16
70
mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian
yang menunjukkan bahwa dari usia 20 tahun sampai dengan usia
diatas 50 tahun memberikan tingkat persetujuan yang rendah
terhadap pertanyaan kedua , hal ini menunjukkan bahwa fasilitas
angkutan umum saat ini khususnya kereta api tidak dalam kondisi
yang baik, tabel persepsi terhadap manfaat berdasarkan kategori
jenis kelamin juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda
yang menunjukkan perlu perhati lebih terhadap angkutan umum
khususnya dalam hal ini kereta api.
Demikian dengan pertanyaan kelima responden memberikan
persetujuan yang kurang baik, artinya sistem keamanan yang masih
dipandang kurang oleh responden, sehingga dibutuh perhatian
lebih.
71
TABEL IV – 16
TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS PERSEPSI TERHADAP MANFAAT BERDASARKAN
KATEGORI USIA
No Pernyataan
20 - 30 31 – 40 41 - 50 > 50
Total SkorTingkat
PersetujuanTotal Skor
Tingkat Persetujuan
Total SkorTingkat
PersetujuanTotal Skor
Tingkat Persetujuan
1
Saya merasa bahwa kondisi jalan tol yang sering saya lewati dalam kondisi yang baik.
4 80% 55 68.7% 85 68% 36 72%
2Saya merasa bahwa sarana dan prasarana transportasi kereta api sudah baik.
1 20% 35 43.7% 53 42.4% 22 44%
3
Saya merasa sarana dan prasarana yang terdapat di Perguruan Tinggi Negeri sudah baik.
4 80% 60 75% 88 83.8% 36 72%
72
4
Saya mendapat pelayanan dengan baik saat berada di rumah sakit pemerintah. (contoh rumah sakit pemerintah : RSCM, RS Fatmawati, RS Sardjito Jogjakarta, RS Hasan.)
3 60% 54 67.5% 86 68.8% 35 72%
5Saya merasa aparat kepolisian sudahmemberikan rasa aman.
1 20% 43 53.7% 70 56% 31 62%
Total 13 52% 247 61.7% 382 61.1% 160 64%
Sumber: Data Olahan, 2014
73
c. Persepsi Terhadap Manfaat Berdasarkan Pendidikan
Persepsi terhadap manfaat berdasarkan pendidikan diukur
dengan melihat tingkat persetujuan responden atas lima pertanyaan
yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV - 17
mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian
yang menunjukkan dari pendidikan SMA hingga pendidikan S1
sampai S3 setuju bahwa sarana dan prasarana universitas negeri
sudah dalam kondisi yang baik, hal tersebut ditunjukkan dari
tingkat persetujuan responden yang rata-rata melampaui angka
70%. Hal tersebut merupakan prestasi, namun demikian tetap harus
ditingkatkan karena tingkat persetujuan belum menujukan angka
yang sempurna tetapi sudah cukup baik.
Meskipun demikian, responden memberikan tingkat
persetujuan yang cukup kecil terhadap beberapa pertanyaan seperti
pertanyaan nomor 2(dua) dan nomor 5(lima). Hal tersebut
menunjukkan masih diperlukan perhatian lebih terhadap kedua
kasus tersebut terutama untuk pertanyaan kedua dalam hal ini
mengenai angkutan umum khususnya kereta api yang mendapatkan
tingkat persetujuan paling rendah dari pertanyaan lain yaitu 44%.
Demikian dengan sistem keamanan yang ada saat ini yang masih
dipandang kurang oleh responden. Keamanan tentu hal ini menjadi
sesuatu yang serius dan angka 60% masih merupakan angka yang
kurang baik untuk hal keamanan.
74
TABEL IV – 17
TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS PERSEPSI TERHADAP MANFAAT BERDASARKAN KATEGORI
PENDIDIKAN
No Pernyataan
SMA DIPLOMA S1,S2,S3
Total SkorTingkat
PersetujuanTotal Skor
Tingkat Persetujuan
Total SkorTingkat
Persetujuan
1
Saya merasa bahwa kondisi jalan tol yang sering saya lewati dalam kondisi yang baik.
54 67.5% 36 72% 90 69.2%
2Saya merasa bahwa sarana dan prasarana transportasi kereta api sudah baik..
34 42.5% 22 44% 55 42.3%
3
Saya merasa bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di perguruan tinggi Negeri sudah baik.
58 72.5% 37 74% 94 72.3%
75
4
Saya mendapat pelayanan dengan baik saat berada dirumah sakit pemerintah ( contoh : RSCM, RS Fatmawati, RS Srdjito Jogjakarta, RS Hasan. )
53 66.2% 36 72% 89 68.4%
5Saya merasa aparat kepolisian sudahmemberikan rasa aman.
48 60% 27 54% 71 54.6%
Total 247 61.7% 158 63.2% 399 61.3%
Sumber: Data Olahan, 2014
76
3. Persepsi Terhadap Sanksi
Mengacu pada tabel IV – 18 terlihat bahwa persepsi terhadap
sanksi menunjukkan denda yang ada sekarang berupa denda 100.000,00
dan bunga 2% cukup memberatkan wajib pajak dalam hal ini responden.
Hal tersebut terlihat dari tingkat persetujuan responden terhadap
pertanyaan satu 67.3% dan pertanyaan kedua 71.9%. Dengan pertanyaan
ketiga dan keempat mengenai kesadaran pajak, menunjukkan bahwa
wajib pajak atau dalam hal ini responden taat terhadap pajak bukan
karena sanksi yang ada tetapi kesadaran dari diri sendiri untuk mematuhi
peraturan, hal itu ditunjukkan dengan tingkat persetujuan responden
terhadap pertanyaan ketiga 48.8% dan pertanda empat 60.3%.
TABEL IV - 18
PERSEPSI TERHADAP SANKSI
No PertanyaanTotal Skor
Skor Maksimum
Tingkat Persetujuan
1
Saya merasa bahwa sanksi administrasi yang diberikan berupa denda sebesar Rp.100.000,00 untuk wajib pajak pribadi yang telah melaporkan SPT masa sudah memberatkan.
175 260 67.3%
77
2
Saya merasa bahwa sanksi administrasi berupa bunga 2% dikalikan denganPajak terutangdihitung dari jatuhtempopem bayaransampai waktupembayaran untukwajib pajak pribadi yang telat membayar pajaks udahmemberatkan.
187 260 71.9%
3
Saya akan lebih patuh terhadap pajak apabila sanksi yang diberikan untuk pelanggar pajak semakin berat.
127 260 48.8%
4Motivasi saya untuk patuh terhadap pajak karena adanya sanksi.
157 260 60.3%
Total 646 1040 62.1%Sumber: Data Olahan, 2014
a. Persepsi Terhadap Sanksi Berdasarkan Jenis Kelamin
Persepsi terhadap sanksi jika dipecah berdasarkan jenis
kelamin diukur dengan melihat tingkat persetujuan responden atas
empat pertanyaan yang sebelumnya telah diukur validitasnya.
Tabel IV - 19 mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban
responden penelitian yang menunjukkan bahwa responden jenis
kelamin laki-laki merasa cukup terbebani dengan adanya denda
yang ada sekarang berupa denda 100.000,00 dan bunga 2%
(pertanyaan pertama dan kedua). Demikian juga dengan responden
78
perempuan yang memberikan tingkat persetujuan yang cukup
tinggi terhadap sanksi tersebut.
Namun meskipun responden jenis kelamin laki-laki dan
responden jenis kelamin perempuan merasa keberatan dengan
denda yang sekarang diterapkan, para responden patuh terhadap
pajak bukan didasari dengan denda tersebut tetapi karena didasari
kesadaran dari diri mereka untuk patuh terhadap peraturan yang
berlaku.
TABEL IV – 19
TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS PERSEPSI
TERHADAP SANKSI BERDASARKAN KATEGORI JENIS KELAMIN
No PernyataanLaki-laki Perempuan
Total Skor
Tingkat Persetujuan
Total Skor
Tingkat Persetujuan
1 Saya merasa bahwa sanksi administrasi yang diberikan berupa denda sebesar Rp.100.000,00 untuk wajib pajak pribadi yang telah melaporkan SPT masa sudah memberatkan.
107 71.3% 70 63.6%
2 Saya merasa bahwa sanksi administrasi berupa bunga 2% dikalikan dengan pajak terutang dihitung dari jatuh tempo pembayaran sampai waktu pembayaran untuk wajib pajak pribadi yang telat membayar pajak sudah memberatkan.
108 72% 76 69.9%
3 Saya akan lebih patuh
79
terhadap pajak apabila sanksi yang diberikan untuk pelanggar pajak semakin berat.
77 51.3% 50 45.4%
4 Motivasi saya untuk patuh terhadap pajak karena adanya sanksi.
94 62.6% 62 56.3%
Total 386 64.3% 258 58.6%
Sumber: Data Olahan, 2014
b. Persepsi Terhadap Sanksi Berdasarkan Usia
Persepsi terhadap sanksi jika dipecah berdasarkan usia diukur
dengan melihat tingkat persetujuan responden atas empat
pertanyaan yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV -
20 mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden
penelitian yang menunjukkan bahwa responden usia 20-30 tahun
sangat keberatan dengan denda yang saat ini berlaku dan responden
usia 20-30 tahun berpendapat bahwa mereka patuh terhadap pajak
dikarenakan sanksi yang berlaku, semua hal tersebut ditunjukkan
dari tingkat persetujuan terhadap pertanyaan pertama sampai
keempat.
Responden usia >50 tahun juga menunjukkan tingkat
persetujuan yang tinggi terhadap pertanyaan pertama dan kedua,
namun demikian responden usia > 50 tahun patuh terhadap pajak
karena didasari kesadaran diri mereka, hal tersebut ditunjukkan dari
tingkat persetujuan terhadap pertanyaan ketiga dan keempat.
80
TABEL IV – 20
TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS PERSEPSI TERHADAP SANKSI BERDASARKAN
KATEGORI USIA
No Pernyataan
20 - 30 31 - 40 41 - 50 > 50
Total SkorTingkat
PersetujuanTotal Skor
Tingkat Persetujuan
Total SkorTingkat
PersetujuanTotal Skor
Tingkat Persetujuan
1
Saya merasa bahwa sanksi administrasi yang diberikan berupa denda sebesar Rp.100.000,00 untuk wajib pajak pribadi yang telah melaporkan SPT masa sudah memberatkan.
4 80% 51 63.7% 85 68% 35 70%
2
Saya merasa bahwa sanksi administrasi berupa bunga 2% dikalikan dengan pajak terutang dihitung dari jatuh tempo pembayaran sampai waktu pembayaran untuk wajib pajak pribadi yang telat membayar pajak sudah memberatkan.
4 80% 53 66.2% 92 73.6% 38 76%
81
3
Saya akan lebih patuh terhadap pajak apabila sanksi yang diberikan untuk pelanggar pajak semakin berat.
3 60% 36 45% 64 51.2% 24 48%
4Motivasi saya untuk patuh terhadap pajak karena adanya sanksi.
4 80% 46 57.5% 78 62.4% 29
58%
Total 15 75% 186 58.1% 319 63.8% 126 63%
Sumber: Data Olahan, 2014
82
c. Persepsi Terhadap Sanksi Berdasarkan Pendidikan
Persepsi terhadap sanksi jika dipecah berdasarkan pendidikan
diukur dengan melihat tingkat persetujuan responden atas empat
pertanyaan yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV–
21 mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden
penelitian menunjukkan bahwa responden kategori pendidikan
SMA merasa keberatan dengan sanksi yang diterapkan saat ini, hal
tersebut ditunjukkan dari tingkat persetujuan responden pendidikan
SMA pada pertanyaan pertama dan kedua yang lebih tinggi dari
responden lain.
Dari hasil tabulasi Tabel IV - 21 juga menunjukkan bahwa
sebagian besar responden patuh terhadap pajak karena didasari oleh
kesadaran mereka untuk patuh terhadap peraturan. Hal tersebut
ditunjukkan dari tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan
ketiga yang titik tertinggi hanya mencapai 51,2% dan pertanyaan
keempat titik persentase hanya mencapai 68.7%.
Namun jika teliti lebih dalam hasil tabulasi ini juga
menunjukkan pentingnya pendidikan. Dengan kata lain pendidikan
juga mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak.
83
TABEL IV – 21
TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS PERSEPSI TERHADAP SANKSI BERDASARKAN KATEGORI
PENDIDIKAN
No Pernyataan
SMA DIPLOMA S1,S2,S3
Total SkorTingkat
PersetujuanTotal Skor
Tingkat Persetujuan
Total SkorTingkat
Persetujuan
1
Saya merasa bahwa sanksi administrasi yang diberikan berupa denda sebesar Rp.100.000,00 untuk wajib pajak pribadi yang telah melaporkan SPT masa sudah memberatkan.
60 75% 33 66% 83 63.8%
2
Saya merasa bahwa sanksi administrasi berupa bunga 2% dikalikan dengan pajak terutang dihitung dari jatuh tempo pembayaran sampai waktu pembayaran untuk wajib pajak pribadi yang telat membayar pajak sudah memberatkan.
66 82.5% 33 66% 88 67.6%
84
3
Saya akan lebih patuh terhadap pajak apabila sanksi yang diberikan untuk pelanggar pajak semakin berat.
41 51.2% 21 42% 65 50%
4Motivasi saya untuk patuh terhadap pajak karena adanya sanksi.
55 68.7% 29 58% 73 56.1%
Total 222 69.3% 116 58% 309 59.4%
Sumber: Data Olahan, 2014
85
4. Persepsi Dari Aspek Religius
Mengacu pada tabel IV – 22 terlihat bahwa sebagian besar
responden merupakan seorang yang taat dalam beragama, hal tersebut
ditunjukkan dari tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan
pertama 73.4% . Dari pertanyaan kedua menunjukkan bahwa religius
atau kerohanian seseorang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kepatuhan pajak, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat persetujuan
responden terhadap pertanyaan kedua 64.2%.
TABEL IV - 22
PERSEPSI DARI ASPEK RELIGIUS
No PertanyaanTotal Skor
Skor Maksimum
Tingkat Persetujuan
1
Saya seorang yang taat dalam beragama seperti melaksanakan Sholat 5 waktu (Muslim),Beribadah ke Gereja(Kristen),pergi ke Wihara ( Buddha), pergi ke Pura (Hindu).
191 260 73.4%
2
Saya merasa dengan tingginya ketaatan dalam beribadah, akanMenolong sayalebih patuh terhadap kewajiban pajak.
167 260 64.2%
Total 358 520 68.8%Sumber: Data Olahan, 2014
86
a. Persepsi Terhadap Religius Berdasarkan Jenis Kelamin
Persepsi terhadap Religius berdasarkan jenis kelamin diukur
dengan melihat tingkat persetujuan responden atas dua pertanyaan
yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV–23
mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian
yang menunjukkan bahwa responden Perempuan lebih rajin
beribadah dibanding responden laki-laki dan responden perempuan
setuju bawa religius mempengaruhi seseorang untuk patuh
membayar pajak, tetapi responden laki-laki memiliki pandangan
yang berbeda yang menyatakan bahwa religius tidak tertalu
mempengaruhi seseorang untuk patuh terhadap pajak.
TABEL IV – 23
TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK TERHADAP RELIGIUS
BERDASARKAN KATEGORI JENIS KELAMIN
No PernyataanLaki-laki Perempuan
Total Skor
Tingkat Persetujuan
Total Skor
Tingkat Persetujuan
1 Saya seorang yang taat dalam beragama seperti melaksanakan Sholat 5 waktu (Muslim), beribadah ke Gereja (Kristen), pergi ke Wihara ( Buddha), pergi ke Pura (Hindu).
107 71.3% 85 77.2%
2 Saya merasa dengan tingginya ketaatan dalam beribadah, akan menolong saya lebih patuh terhadap kewajiban pajak.
95 63.3% 74 67.2%
Total 202 67.3% 159 72.2%Sumber: Data Olahan, 2014
b. Persepsi Terhadap Religius Berdasarkan Usia
87
Persepsi terhadap Religius berdasarkan usia diukur dengan
melihat tingkat persetujuan responden atas dua pertanyaan yang
sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV–24
mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian
yang menunjukkan bahwa responden usia 41-50 tahun merupakan
seorang yang rajin dalam beribadah, hal tersebu ditunjukan dari
tingkat persetujuan terhadap pertanyaan pertama sebesar 75.2%.
Namun jika kita perhatikan responden lain, ternyata responden
yang lain juga seorang yang taat beragama. Karena tingkat
persetujuan yg terendah 60% dan tertinggi 75.2% terhadap
pertanyaan pertama.
Berdasarkan pertanyaan kedua, Responden tidak terlalu
setuju jika religius mempengaruhi seseorang untuk patuh
melakukan kewajiban mereka dalam membayar pajak. Hal tersebut
ditunjukan dari tingkat persetujuan responden yang rata-rata
berkisar angka 60%.
Responden usia 20-30 tingkat persetujuan terhadap
pertanyaan kedua sebesar 60% , responden usia 31-40 tahun
sebesar 67.5% , responden usia 41-50 tahun sebesar 64.8% , dan
responden >50 tahun memberikan tingkat persetujuan sebesar 62%.
88
TABEL IV – 24
TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK TERHADAP RELIGIUS BERDASARKAN KATEGORI USIA
No Pernyataan
20 - 30 31 - 40 41 - 50 > 50
Total SkorTingkat
PersetujuanTotal Skor
Tingkat Persetujuan
Total SkorTingkat
PersetujuanTotal Skor
Tingkat Persetujuan
1
Saya seorang yang taat dalam beragama seperti melaksanakan Sholat 5 waktu (Muslim), beribadah ke Gereja (Kristen), pergi ke Wihara ( Buddha), pergi ke Pura (Hindu).
3 60% 59 73.7% 94 75.2% 36 72%
2
Saya merasa dengan tingginya ketaatan dalam beribadah, akan menolong saya lebih patuh terhadap kewajiban pajak.
3 60% 54 67.5% 81 64.8% 31 62%
Total 6 60% 113 70.6% 175 70% 67 67%
Sumber: Data Olahan, 2014
89
c. Persepsi Terhadap Religius Berdasarkan Pendidikan
Persepsi terhadap Religius berdasarkan pendidikan diukur
dengan melihat tingkat persetujuan responden atas dua pertanyaan
yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV–25
mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian
yang menunjukkan bahwa pendidikan juga mempengaruhi
seseorang untuk taat beribadah. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil
tabulasi atas dua pertanyaan yang menunjukkan tingkat persetujuan
responden pendidikan S1-S2-S3 terhadap pertanyaan pertama
adalah angka yang tertinggi, yaitu 75.3% . Namun demikian jika
kita perhatikan responden yang lain juga seorang yang taat dalam
beragama sehingga angka persetujuan terhadap pertanyaan pertama
yang terendah adalah 71.2% yang merupakan persetujuan
responden pendidikan SMA.
Mengacu pada pertanyaan kedua, responden pendidikan S1-
S2-S3 menunjukkan tingkat persetujuan yang lebih tinggi, yaitu
68.4% yang artinya responden pendidikan S1-S2-S3 setuju religius
mempengaruhi seseorang untuk patuh membayar pajak, demikian
juga dengan responden pendidikan SMA dan responden pendidikan
Diploma.
90
TABEL IV – 25
TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK TERHADAP RELIGIUS BERDASARKAN KATEGORI PENDIDIKAN
No Pernyataan
SMA DIPLOMA S1,S2,S3
Total SkorTingkat
PersetujuanTotal Skor
Tingkat Persetujuan
Total SkorTingkat
Persetujuan
1
Saya seorang yang taat dalam beragama seperti melaksanakan Sholat 5 waktu (Muslim), beribadah ke Gereja (Kristen), pergi ke Wihara ( Buddha), pergi ke Pura (Hindu).
57 71.2% 37 74% 98 75.3%
2
Saya merasa dengan tingginya ketaatan dalam beribadah, akan menolong saya lebih patuh terhadap kewajiban pajak.
47 58.7% 33 66% 89 68.4%
Total 104 65% 70 70% 187 71.9%
Sumber: Data Olahan, 2014
91
D. Hasil Uji Hipotesis
Pengujiann hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis
regresi (multiple regression analysis), yaitu:
1. Uji Koefisien Adjusted R Square
Uji koefisien adjusted R square dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independent dalam menjelaskan
variabel dependen,
TABEL IV – 26
UJI KOEFISIEN ADJUSTED R SQUARE
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .695a .483 .439 1.399
a. Predictors: (Constant), TRLG, TPTM, TBK, TPTS
b. Dependent Variable: TKP
Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014
Tabel diatas menunjukkan nilai R sebesar 0,695 atau 69,5%. Hal
ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan pajak adalah kuat karena > 0,50 nilai adjusted
R square sebesar 0,483 atau 48,3%, ini menunjukkan bahwa variabel
kepatuhan pajak yang dapat di jelaskan oleh variabel biaya kepatuhan,
persepsi terhadap manfaat, persepsi terhadap sanksi, dan religius adalah
sebesar 48,3%, standar error estimation (SEE) sebesar 1.399 , makin
kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam
memprediksi variabel dependen.
92
2. Hasil Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji
statistik t dapat dilihat pada Tabel IV-27 dibawah ini Jika nilai
probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha, di terima sedangkan jika
nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak.
TABEL IV – 27
UJI STATISTIK t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.249 2.768 5.870 .000
TBK -.138 .095 -.189 -1.460 .158
TPTM -.166 .088 -.214 -1.877 .050
TPTS -.310 .100 -.435 -3.114 .043
TRLG .400 .195 .238 2.050 .021
a. Dependent Variable: TKP
Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel di atas, variabel biaya
kepatuhan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,158. Hal ini berarti
Ha1 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel biaya kepatuhan
berpengaruh namun tidak signifikan terhadap kepatuhan pajak karena
93
tingkat signifikan yang di miliki variabel biaya kepatuhan lebih besar
dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel di atas
variabel persepsi terhadap manfaat mempunyai tingkat signifikansi
sebesar 0,050 Hal ini berarti Ha2 diterima sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel persepsi terhadap manfaat berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan pajak karena tingkat signifikan yang di miliki
variabel persepsi terhadap manfaat sama dengan 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel di atas variabel
persepsi terhadap sanksi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,043.
Hal ini berarti Ha3 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel
persepsi terhadap sanksi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
pajak karena tingkat signifikan yang di miliki variabel persepsi terhadap
sanksi lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel di atas variabel
religius mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,021. Hal ini berarti
Ha4 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel religius
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak karena tingkat
signifikan yang di miliki variabel religius lebih kecil dari 0,05.
3. Hasil Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaaruh semua
variabel independen yang di masukkan dalam model regresi secara
94
bersama-sama terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat
signifikan 0,05 hasil uji statistik F dapat di lihat pada tabel dibawah ini,
jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha di terima, sedangkan
jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka menolak Ha
TABEL IV – 28
UJI STATISTIK F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 86.029 4 21.507 10.984 .000a
Residual 92.028 47 1.958
Total 178.058 51
a. Predictors: (Constant), TRLG, TPTM, TBK, TPTS
b. Dependent Variable: TKP
Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014
Hasil uji hipotesis dapat di lihat di tabel atas nilai F diperoleh
sebesar 10.984 dengan tingkat signifikan 0,00. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat
dikatakan bahwa Biaya kepatuhan, persepsi terhadap manfaat, persepsi
terhadap sanksi, dan religius berpengaruh terhadap kepatuhan pajak.