73
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemilihan Sampel Penyebaran kuesioner yang menjadi summber data ini dilakukan oleh penulis sendiri dan dibantu dengan teman penulis. Dalam penelitian ini disebarkan kuesioner sebanyak 60 tetapi yang memenuhi kriteria sebagai usahawan yang melaporkan pajaknya sendiri dan menjawab pertanyaan kuesioner sebanyak 52. Table IV - 1 menunjukkan demografi responden pada penelitian ini. Berdasarkan jenis kelamin, responden pria sebanyak 30 orang dan wanita 22 orang. Berdasarkan usia responden terbanyak berusia 41- 50 sebanyak 25 orang dan responden yang paling sedikit berusia 20-30 tahun hanya 1 orang saja. Untuk usia 31-40 sebanyak 16 orang dan >50 tahun sebanyak 10 orang. Berdasarkan pendidikan responden terbanyak berpendidikan S1,S2,S3 sebanyak

Bab IV Heren

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oke

Citation preview

Page 1: Bab IV Heren

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pemilihan Sampel

Penyebaran kuesioner yang menjadi summber data ini dilakukan oleh

penulis sendiri dan dibantu dengan teman penulis. Dalam penelitian ini

disebarkan kuesioner sebanyak 60 tetapi yang memenuhi kriteria sebagai

usahawan yang melaporkan pajaknya sendiri dan menjawab pertanyaan

kuesioner sebanyak 52. Table IV - 1 menunjukkan demografi responden pada

penelitian ini. Berdasarkan jenis kelamin, responden pria sebanyak 30 orang

dan wanita 22 orang. Berdasarkan usia responden terbanyak berusia 41- 50

sebanyak 25 orang dan responden yang paling sedikit berusia 20-30 tahun

hanya 1 orang saja. Untuk usia 31-40 sebanyak 16 orang dan >50 tahun

sebanyak 10 orang. Berdasarkan pendidikan responden terbanyak

berpendidikan S1,S2,S3 sebanyak 26 orang. Tidak ada responden yang

berpendidikan SD dan SMP. Responden yang berpendidikan SMA 16 orang

dan Diploma 10 orang.

Page 2: Bab IV Heren

48

TABEL IV-1

DEMOGRAFI RESPONDEN

B.

Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Instrument Penelitian

1. Hasil Uji Validitas

KETERANGAN JUMLAH PERSENTASE

KELAMIN

Laki – laki 30 57%

Perempuan 22 43%

Jumlah : 52 100%

USIA

20-30 1 2%

31-40 16 30,8%

41-50 25 48%

>50 10 19,2%

Jumlah : 52 100%

PENDIDIKAN

SD 0 0%

SMP 0 0%

SMA 16 30,8%

Diploma 10 19,2%

S1,S2,S3 26 50%

Jumlah : 52 100%

Page 3: Bab IV Heren

49

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suattu

kuisioner pengujian ini di lakukan dengan menggunakan pearson

corelation, pedoman suatu model di katakn valid jika tigkat signifikannya

di bawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat di katakan valid tabel

berikut menunjukkan hasil uji validitas dari 3 variabel yang di gunakan

dalam penelitian ini, yaitu biaya

kepatuhan, persepsi terhadap sanksi, persepsi terhadap manfaat

pajak, dan religius, dengan 52 sampel.

a. Biaya Kepatuhan

Variabel biaya kepatuhan yang terdiri dari lima pertanyaan

dinyatakan valid karena tingkat signifikannya di bawah 0,05.

Tabel di bawah ini menunjukkan variabel biaya kepatuhan

mempuyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikasi lebih kecil dari 0,05.(tabel IV .2)

TABEL IV-2

UJI VALIDITAS BIAYA KEPATUHAN

Pertanyaan Pearson Correlation Sig. (2-tailed)

BK1 1 .000

BK2 .796** .000

BK3 .698** .000

BK4 .664** .000

BK5 .675** .000

Page 4: Bab IV Heren

50

Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014

b. Persepsi terhadap sanksi

Variabel persepsi terhadap sanksi yang terdiri dari empat

pertanyaan dinyatakan valid karena tingkat signifikannya di bawah

0,05. (tabel IV-3)

TABLE IV-3

UJI VALIDITAS PERSEPSI TERHADAP SANKSI

Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014

Tabel di atas menunjukkan variabel biaya kepatuhan

mempuyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikasi lebih kecil dari 0,05.

c. Persepsi terhadap manfaat pajak

Variabel persepsi terhadap manfaat pajak yang terdiri dari

lima pertanyaan dinyatakan valid karena tingkat signifikannya di

bawah 0,05. (tabel IV-4)

Pertanyaan Pearson Correlation Sig. (2-tailed)

PTS1 1 .000

PTS2 .810** .000

PTS3 .650** .000

PTS4 .504** .000

Page 5: Bab IV Heren

51

TABEL IV-4

UJI VALIDITAS PERSEPSI TERHADAP MANFAAT PAJAK

Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014

Tabel di atas menunjukkan variabel biaya kepatuhan

mempuyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikasi lebih kecil dari 0,05.

d. Religius

Variabel religius yang terdiri dari dua pertanyaan dinyatakan

valid karena tingkat signifikannya di bawah 0,05. (tabel IV-5)

TABEL IV-5

UJI VALIDITAS RELIGIUS

Pertanyaan Pearson Correlation Sig. (2-tailed)

PTM1 1 .000

PTM2 .648** .000

PTM3 .538** .000

PTM4 .670** .000

PTM5 .730** .000

Pertanyaan Pearson Correlation Sig. (2-tailed)

RLG1 1 .000

RLG2 .594** .000

Page 6: Bab IV Heren

52

Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014

Tabel di atas menunjukkan variabel biaya kepatuhan

mempuyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikasi lebih kecil dari 0,05.

2. Uji Realibilitas

Setelah dinyatakan valid maka uji selanjutnya adalah uji

realibilitas. Uji reliabilitas kuesioner dilakukan untuk melihat tingkat

reliabilitas yang terdiri dari konsistensi dan stabilitas dari kuesioner. Uji

ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS Hasil uji realibilitas

untuk variable biaya kepatuhan, persepsi terhadap sanksi, persepsi

terhadap manfaat, dan religious menunjukkan cronbach alpha lebih dari

0,6 yang merupakan batas minimum. Hal ini menandakan bahwa

pertanyaan-pertanyaan reliable dalam mewakili variable biaya kepatuhan

tabel IV-6, persepsi terhadap sanksi tabel IV-7, persepsi terhadap

manfaat tabel IV-8, dan religious tabel IV-9.

TABEL IV-6

UJI RELIABILITAS BERDASARKAN BIAYA KEPATUHAN

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items

.821 .833 5

Page 7: Bab IV Heren

53

Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014

TABEL IV-7

UJI RELIABILITAS BERDASARKAN PERSEPSI TERHADAP SANKSI

Sumber:

Hasil Data Olahan SPSS, 2014

TABEL IV-8

UJI RELIABILITAS BERDASARKAN PERSEPSI TERHADAP MANFAAT

Sumber:

Hasil Data

Olahan SPSS, 2014

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items

.784 .792 4

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items

.738 .742 5

Page 8: Bab IV Heren

54

TABEL IV-9

UJI RELIABILITAS BERDASARKAN RELIGIUS

Sumber:

Hasil Data Olahan SPSS, 2014

C. Persepsi wajib pajak terhadap PPh No.25

Persepsi wajib pajak PPh No.25 akan dijabarkan berdasarkan aspek

biaya kepatuhan, persepsi terhadap sanksi, persepsi terhadap manfaat, dan

religius. Masing - masing aspek akan dibahas dalam subbab yang terpisah.

Mengingat karakteristik responden dari penelitian ini berbeda-beda, persepsi

wajib pajak untuk masing-masing aspek akan diuraikan ke dalam dua subbab

yang terdiri dari: penjelasan secara umum dan penjelasan berdasarkan

karakteristik responden, yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir.

1. Persepsi Dari Biaya Kepatuhan

Mengacu pada tabel IV - 10, terlihat bahwa pemahaman responden

dalam menghitung dan mengisi SPT memiliki tingkat persetujuan sebesar

51%. Walaupun sudah cukup baik, namun rendahnya tingkat

pemahaman ini mungkin dapat disebabkan karena masih kurangnya

publikasi atas metode menghitung dan mengisi SPT secara lengkap dan

jelas sehingga dapat membuat para responden mengerti.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items

.733 .745 2

Page 9: Bab IV Heren

55

Terkait dengan waktu responden untuk menyetorkan pajak, para

responden memiliki tingkat persetujuan sebesar 56% yang menunjukkan

bahwa pada dasarnya mereka membutuhkan waktu yang banyak untuk

menyetorkan pajak. Tidak hanya saat menghitung, tetapi para responden

juga membutuhkan waktu yang lama saat menunggu antrian untuk

melaporkan SPT tiap bulannya di KPP Kramat Jati. Hal tersebut

ditunjukan dari tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan lima

sebesar 75%.

Berdasarkan pertanyaan tiga terkait dengan biaya perjalanan yang

dikeluarkan untuk meyetorkan pajak secara keseluruhan, tingkat

persetujuan responden sebesar 51%. Hal ini terjadi karena Bank atau

kantor pos untuk menyetorkan pajak jauh dari tempat tinggal para

responden. Responden tidak mengeluarkan banyak biaya perjalanan

menuju KPP Kramat Jati karena lokasinya tidak terlalu jauh, hal tersebut

ditunjukkan dengan tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan

empat sebesar 38%. Tabel IV-10

TABEL IV - 10

PERSEPSI DARI BIAYA KEPATUHAN

No PertanyaanTotal Skor

Skor Maksimum

Tingkat Persetujuan

1

Saya membutuhkan banyak waktu untuk menghitung pajak yang akan dibayarkan dan untuk mengisi SPT.

133 260 51%

Page 10: Bab IV Heren

56

2

Saya membutuhkan banyak waktu untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.

146 260 56%

3

Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.

133 260 51%

4

Saya mengeluarkan banyak biayaPerjalanan untukmenuju KPP Kramat Jati dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.

102 260 38%

5

Saya membutuhkan banyak waktu untuk melaporkan SPT tiap bulannya (dihitung mulai dari berangkat dari rumah/kantor, menunggu antrian).

195 260 75%

Total 709 1300 54%Sumber: Data Olahan, 2014

a. Persepsi Biaya Kepatuhan Berdasarkan Jenis Kelamin

Persepsi biaya kepatuhan berdasarkan jenis kelamin diukur

dengan melihat tingkat persetujuan responden atas lima pertanyaan

yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV - 11

mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian

dan menunjukkan bahwa sebagian responden baik laki-laki maupun

Page 11: Bab IV Heren

57

perempuan sudah mengerti cara mengisi SPT dan sebagian lainnya

masih kurang mengerti, oleh sebab itu tingkat persetujuannya

berkisar angka 50%. Selain itu responden setuju bahwa mereka

membutuhkan waktu lebih untuk menyetorkan pajak ke

bank/kantor pos dan responden juga membutuhkan biaya yang

lebih banyak saat menyetorkan ke bank/kantor pos, hal tersebut

menunjukkan bahwa lokasi kantor pos/bank yang bersangkutan

tidak lebih dekat dibanding dengan KPP Kramat Jati, Hal tersebut

didukung dari tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan

keempat. Akan tetapi responden juga mengeluh karena mereka

membutuhkan waktu yang lama saat mengantri untuk melaporkan

SPT setiap bulannya, hal tersebut didukung dari tingkat persetujuan

responden terhadap pertanyaan kelima.

TABEL IV – 11

TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS BIAYA KEPATUHAN

BERDASARKAN KATEGORI JENIS KELAMIN

No PernyataanLaki-laki Perempuan

Total Skor

Tingkat Persetujuan

Total Skor

Tingkat Persetujuan

1 Saya membutuhkan banyak waktu untuk menghitung pajak yang

79 52% 54 48%

Page 12: Bab IV Heren

58

akan dibayarkan dan untuk mengisi SPT.

2 Saya membutuhkan banyak waktu untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.

87 58% 59 54%

3 Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.

74 49,3% 59 54%

4Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menuju KPP Kramat Jati dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.

72 48% 59 54%

5 Saya membutuhkan banyak waktu untuk melaporkan SPT tiap bulannya (dihitung mulai dari berangkat dari rumah/kantor, menunggu antrian).

112 74,67% 83 75%

Total 424 56,53% 314 57%Sumber: Data Olahan, 2014

Page 13: Bab IV Heren

59

b. Persepsi Biaya Kepatuhan Berdasarkan Usia

Persepsi biaya kepatuhan berdasarkan usia diukur dengan

melihat tingkat persetujuan responden atas lima pertanyaan yang

sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV - 12

mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian.

Berdasarkan tabel tersebut, jika dilihat dari usia 20 sampai dengan

usia diatas 50 tahun menunjukkan tingkat persetujuan yang tidak

jauh dari angka 50%, yang artinya bahwa rata-rata responden tidak

mengalami kendala saat mengisi SPT. Akan tetapi dari hasil

tabulasi menunjukkan bahwa rata-rata responden membutuhkan

waktu yang cukup lama untuk menyetorkan pajak mereka ke kantor

pos/bank yang bersangkutan, meskipun demikian responden tidak

membutuhkan banyak waktu untuk menyetorkan pajak mereka ke

KPP Kramat Jati. Hal tersebut menunjukkan bahwa KPP Kramat

Jati tidak terlalu jauh dari lokasi responden berada. Namun jika

memperhatikan pertanyaan kelima, tingkat persetujuan responden

cukup tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden

membutuhkan waktu yang lama saat melaporkan SPT bulanan

mereka dikarenakan antrian yang mungkin menyita waktu para

responden. Dengan demikian perlu ada perbaikan dalam sistem

pelaporan agar tidak menyita waktu saat wajib pajak melaporkan

SPT bulanan mereka.

Page 14: Bab IV Heren

60

TABEL IV – 12

TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS BIAYA KEPATUHAN BERDASARKAN KATEGORI USIA

No Pernyataan

20 - 30 31 - 40 41 - 50 > 50

Total SkorTingkat

PersetujuanTotal Skor

Tingkat Persetujuan

Total SkorTingkat

PersetujuanTotal Skor

Tingkat Persetujuan

1

Saya membutuhkan banyak waktu untuk menghitung pajak yang akan dibayarkan dan untuk mengisi SPT.

2 40% 39 48.7% 67 53.6% 25 50%

2

Saya membutuhkan banyak waktu untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.

2 40% 42 52.5% 73 58.4% 29 58%

3

Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.

2 40% 38 47.5% 67 53.6% 26 52%

Page 15: Bab IV Heren

61

4

Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menuju KPP Kramat Jati dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.

2 40% 38 47.5% 67 53.6% 24 48%

5

Saya membutuhkan waktu yang banyakuntuk melaporkan SPT tiap bulannya (dihitung mulai dari berangkat dari rumah/kantor, menunggu antrian).

3 60% 60 75% 93 74.4% 39 78%

Total 11 44% 217 54.2% 367 58.7% 143 57.2%

Sumber: Data Olahan, 2014

Page 16: Bab IV Heren

62

c. Persepsi Biaya Kepatuhan Berdasarkan Pendidikan

Persepsi biaya kepatuhan berdasarkan pendidikan diukur

dengan melihat tingkat persetujuan responden atas lima pertanyaan

yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV - 13

mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian

yang menunjukkan bahwa pendidikan juga menjadi salah faktor

yang mempengaruhi kemampuan wajib pajak dalam mengisi SPT

yang mereka laporkan, dapat dilihat responden pendidikan SMA

menunjukkan tingkat persetujuan yang cukup besar terhadap

pertanyaan pertama tetapi berbeda dengan responden pendidikan

S1-S3 yang menunjukkan angka dibawah 50%. Semakin tinggi

tingkat pendidikan menunjukkan angka persetujuan yang semakin

kecil.

Berdasarkan pertanyaan kelima tingkat persetujuan

responden pendidika SMA membutuhkan banyak waktu untuk

melaporkan SPT tiap bulannya (dihitung mulai dari berangkat dari

rumah/kantor, menunggu antrian), hal tersebut ditunjukkan dengan

tingkat persetujuan sebesar 77.5%. Demikian juga dengan

responden pendidikan Diploma yang menunjukan tingkat

persetujuan yang tinggi yaitu sebesar 80%. Responden pendidikan

S1-S2-S3 menunjukkan tingkat persetujuan sebesar 71.5%. Para

responden membutuhkan banyak waktu untuk melaporkan SPT tiap

Page 17: Bab IV Heren

63

bulannya. Hal ini bisa jadi karena sistem yang masih perlu

ditingkatkan lagi.

Page 18: Bab IV Heren

64

TABEL IV – 13

TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS BIAYA KEPATUHAN BERDASARKAN KATEGORI PENDIDIKAN

No Pernyataan

SMA DIPLOMA S1,S2,S3

Total SkorTingkat

PersetujuanTotal Skor

Tingkat Persetujuan

Total SkorTingkat

Persetujuan

1

Saya membutuhkan banyak waktu untuk menghitung pajak yang akan dibayarkan dan untuk mengisi SPT.

51 63.7% 25 50% 57 43.8%

2

Saya membutuhkan banyak waktu untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.

56 70% 27 54% 63 48.4%

3

Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menyetorkan pajak ke Bank/kantor pos dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.

48 60% 25 50% 60 46.1%

Page 19: Bab IV Heren

65

4

Saya mengeluarkan banyak biaya perjalanan untuk menuju KPP Kramat Jati dari rumah atau kantor dan kembali ke tempat semula.

46 57.5% 27 54% 58 44.6%

5

Saya membutuhkan waktu yang banyakuntuk melaporkan SPT tiap bulannya (dihitung mulai dari berangkat dari rumah/kantor, menunggu antrian).

62 77.5% 40 80% 93 71.5%

Total 263 65.7% 144 57.6% 331 50.9%

Sumber: Data Olahan, 2014

Page 20: Bab IV Heren

66

2. Persepsi Terhadap Manfaat

Mengacu pada tabel IV - 14, Responden menilai bahwa sarana

jalan tol dan pelayanan rumah sakit negeri cukup baik, hal tersebut dapat

dilihat dari tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan nomor

satu dan empat yaitu sebesar 69.2% dan 68.7%. Namun angka 69.2% dan

68.7% belum sempurna sehingga pemerintah harus lebih meningkatkan

lagi sarana umum (jalan tol) dan pelayanan kesehatan di rumah sakit

negeri.

responden setuju bahwa fasilitas di dalam perguruan tinggi negeri

sudah bagus, hal ini ditunjukkan dengan tingkat persetujuan responden

yang cukup tinggi terhadap pertanyaan ketiga yaitu sebesar 72.6%.

Namun demikian pemerintah masih harus membenahi sarana angkutan

umum dalam hal ini kereta api yang mendapat tingkat persetujuan yang

kurang baik dari responden, begitu juga dengan keamanan yang masih

dinilai kurang oleh para responden. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat

persetujuan responden terhadap pertanyaan kedua 42.6% dan pertanyaan

kelima 55.7%

Page 21: Bab IV Heren

67

TABEL IV - 14

PERSEPSI TERHADAP MANFAAT

No PertanyaanTotal Skor

Skor Maksimum

Tingkat Persetujuan

1

Saya merasa bahwa kondisi jalan tol yang sering saya lewati dalam kondisi yang baik.

180 260 69.2%

2Saya merasa bahwa sarana dan prasarana transportasi kereta api sudah baik.

111 260 42.6%

3

Saya merasa bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di perguruan tinggi Negeri sudah baik.

189 260 72.6%

4

Saya mendapat pelayanan dengan baik saat berada dirumah sakit pemerintah(contoh : RSCM, RS Fatmawati, RS Srdjito Jogjakarta, RS Hasan. )

177 260 68.7%

5Saya merasa aparat kepolisian sudahmemberikan rasa aman.

145 260 55.7%

Total 802 1300 61.6%Sumber: Data Olahan, 2014

Page 22: Bab IV Heren

68

a. Persepsi Terhadap Manfaat Berdasarkan Jenis Kelamin

Persepsi terhadap manfaat berdasarkan jenis kelamin diukur

dengan melihat tingkat persetujuan responden atas lima pertanyaan

yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV - 15

mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian

yang menunjukkan rata-rata tingkat persetujuan responden

perempuan lebih tinggi dibanding responden laki-laki. Jika

diperhatikan pertanyaan kedua yang bersangkutan dengan angkutan

umum khususnya kereta api mendapatkan persetujuan yang lebih

rendah dibandingkan dengan pertanyaan lainnya yaitu 48.1%. Hal

tersebut mengartikan bahwa fasilitas angkutan umum khususnya

kereta api masih dipandang kurang oleh wajib pajak dalam hal ini

responden penelitian.

Responden setuju bahwa fasilitas yang ada di perguruan

tinggi saat ini sudah baik, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat

persetujuan responden terhadap pertanyaan ketiga yang cukup

tinggi. Meskipun demikian perlu ditingkatkan lagi agar bidang

pendidikan bisa lebih baik.

Page 23: Bab IV Heren

69

TABEL IV – 15

TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS PERSEPSI

TERHADAP MANFAAT BERDASARKAN KATEGORI JENIS KELAMIN

PernyataanLaki-laki Perempuan

Total Skor

Tingkat Persetujuan

Total Skor

Tingkat Persetujuan

1Saya merasa bahwa kondisi jalan tol yang sering saya lewati dalam kondisi yang baik.

103 68.6% 77 70%

2 Saya merasa bahwa sarana dan prasarana transportasi kereta api sudah baik.

58 38.6% 53 48.1%

3 Saya merasa bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di perguruan tinggi Negeri sudah baik.

107 71.3% 82 74.5%

4 Saya mendapat pelayanan dengan baik saat berada dirumah sakit pemerintah ( contoh : RSCM, RS Fatmawati, RS Srdjito Jogjakarta, RS Hasan. )

97 64.6% 82 74.5%

5 Saya merasa aparat kepolisian sudahmemberikan rasa aman.

76 50.6% 70 63.6%

Total 441 58.8% 364 66.1%

Sumber: Data Olahan, 2014

b. Persepsi Terhadap Manfaat Berdasarkan Usia

Persepsi terhadap manfaat berdasarkan usia diukur dengan

melihat tingkat persetujuan responden atas lima pertanyaan yang

sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV - 16

Page 24: Bab IV Heren

70

mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian

yang menunjukkan bahwa dari usia 20 tahun sampai dengan usia

diatas 50 tahun memberikan tingkat persetujuan yang rendah

terhadap pertanyaan kedua , hal ini menunjukkan bahwa fasilitas

angkutan umum saat ini khususnya kereta api tidak dalam kondisi

yang baik, tabel persepsi terhadap manfaat berdasarkan kategori

jenis kelamin juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda

yang menunjukkan perlu perhati lebih terhadap angkutan umum

khususnya dalam hal ini kereta api.

Demikian dengan pertanyaan kelima responden memberikan

persetujuan yang kurang baik, artinya sistem keamanan yang masih

dipandang kurang oleh responden, sehingga dibutuh perhatian

lebih.

Page 25: Bab IV Heren

71

TABEL IV – 16

TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS PERSEPSI TERHADAP MANFAAT BERDASARKAN

KATEGORI USIA

No Pernyataan

20 - 30 31 – 40 41 - 50 > 50

Total SkorTingkat

PersetujuanTotal Skor

Tingkat Persetujuan

Total SkorTingkat

PersetujuanTotal Skor

Tingkat Persetujuan

1

Saya merasa bahwa kondisi jalan tol yang sering saya lewati dalam kondisi yang baik.

4 80% 55 68.7% 85 68% 36 72%

2Saya merasa bahwa sarana dan prasarana transportasi kereta api sudah baik.

1 20% 35 43.7% 53 42.4% 22 44%

3

Saya merasa sarana dan prasarana yang terdapat di Perguruan Tinggi Negeri sudah baik.

4 80% 60 75% 88 83.8% 36 72%

Page 26: Bab IV Heren

72

4

Saya mendapat pelayanan dengan baik saat berada di rumah sakit pemerintah. (contoh rumah sakit pemerintah : RSCM, RS Fatmawati, RS Sardjito Jogjakarta, RS Hasan.)

3 60% 54 67.5% 86 68.8% 35 72%

5Saya merasa aparat kepolisian sudahmemberikan rasa aman.

1 20% 43 53.7% 70 56% 31 62%

Total 13 52% 247 61.7% 382 61.1% 160 64%

Sumber: Data Olahan, 2014

Page 27: Bab IV Heren

73

c. Persepsi Terhadap Manfaat Berdasarkan Pendidikan

Persepsi terhadap manfaat berdasarkan pendidikan diukur

dengan melihat tingkat persetujuan responden atas lima pertanyaan

yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV - 17

mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian

yang menunjukkan dari pendidikan SMA hingga pendidikan S1

sampai S3 setuju bahwa sarana dan prasarana universitas negeri

sudah dalam kondisi yang baik, hal tersebut ditunjukkan dari

tingkat persetujuan responden yang rata-rata melampaui angka

70%. Hal tersebut merupakan prestasi, namun demikian tetap harus

ditingkatkan karena tingkat persetujuan belum menujukan angka

yang sempurna tetapi sudah cukup baik.

Meskipun demikian, responden memberikan tingkat

persetujuan yang cukup kecil terhadap beberapa pertanyaan seperti

pertanyaan nomor 2(dua) dan nomor 5(lima). Hal tersebut

menunjukkan masih diperlukan perhatian lebih terhadap kedua

kasus tersebut terutama untuk pertanyaan kedua dalam hal ini

mengenai angkutan umum khususnya kereta api yang mendapatkan

tingkat persetujuan paling rendah dari pertanyaan lain yaitu 44%.

Demikian dengan sistem keamanan yang ada saat ini yang masih

dipandang kurang oleh responden. Keamanan tentu hal ini menjadi

sesuatu yang serius dan angka 60% masih merupakan angka yang

kurang baik untuk hal keamanan.

Page 28: Bab IV Heren

74

TABEL IV – 17

TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS PERSEPSI TERHADAP MANFAAT BERDASARKAN KATEGORI

PENDIDIKAN

No Pernyataan

SMA DIPLOMA S1,S2,S3

Total SkorTingkat

PersetujuanTotal Skor

Tingkat Persetujuan

Total SkorTingkat

Persetujuan

1

Saya merasa bahwa kondisi jalan tol yang sering saya lewati dalam kondisi yang baik.

54 67.5% 36 72% 90 69.2%

2Saya merasa bahwa sarana dan prasarana transportasi kereta api sudah baik..

34 42.5% 22 44% 55 42.3%

3

Saya merasa bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di perguruan tinggi Negeri sudah baik.

58 72.5% 37 74% 94 72.3%

Page 29: Bab IV Heren

75

4

Saya mendapat pelayanan dengan baik saat berada dirumah sakit pemerintah ( contoh : RSCM, RS Fatmawati, RS Srdjito Jogjakarta, RS Hasan. )

53 66.2% 36 72% 89 68.4%

5Saya merasa aparat kepolisian sudahmemberikan rasa aman.

48 60% 27 54% 71 54.6%

Total 247 61.7% 158 63.2% 399 61.3%

Sumber: Data Olahan, 2014

Page 30: Bab IV Heren

76

3. Persepsi Terhadap Sanksi

Mengacu pada tabel IV – 18 terlihat bahwa persepsi terhadap

sanksi menunjukkan denda yang ada sekarang berupa denda 100.000,00

dan bunga 2% cukup memberatkan wajib pajak dalam hal ini responden.

Hal tersebut terlihat dari tingkat persetujuan responden terhadap

pertanyaan satu 67.3% dan pertanyaan kedua 71.9%. Dengan pertanyaan

ketiga dan keempat mengenai kesadaran pajak, menunjukkan bahwa

wajib pajak atau dalam hal ini responden taat terhadap pajak bukan

karena sanksi yang ada tetapi kesadaran dari diri sendiri untuk mematuhi

peraturan, hal itu ditunjukkan dengan tingkat persetujuan responden

terhadap pertanyaan ketiga 48.8% dan pertanda empat 60.3%.

TABEL IV - 18

PERSEPSI TERHADAP SANKSI

No PertanyaanTotal Skor

Skor Maksimum

Tingkat Persetujuan

1

Saya merasa bahwa sanksi administrasi yang diberikan berupa denda sebesar Rp.100.000,00 untuk wajib pajak pribadi yang telah melaporkan SPT masa sudah memberatkan.

175 260 67.3%

Page 31: Bab IV Heren

77

2

Saya merasa bahwa sanksi administrasi berupa bunga 2% dikalikan denganPajak terutangdihitung dari jatuhtempopem bayaransampai waktupembayaran untukwajib pajak pribadi yang telat membayar pajaks udahmemberatkan.

187 260 71.9%

3

Saya akan lebih patuh terhadap pajak apabila sanksi yang diberikan untuk pelanggar pajak semakin berat.

127 260 48.8%

4Motivasi saya untuk patuh terhadap pajak karena adanya sanksi.

157 260 60.3%

Total 646 1040 62.1%Sumber: Data Olahan, 2014

a. Persepsi Terhadap Sanksi Berdasarkan Jenis Kelamin

Persepsi terhadap sanksi jika dipecah berdasarkan jenis

kelamin diukur dengan melihat tingkat persetujuan responden atas

empat pertanyaan yang sebelumnya telah diukur validitasnya.

Tabel IV - 19 mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban

responden penelitian yang menunjukkan bahwa responden jenis

kelamin laki-laki merasa cukup terbebani dengan adanya denda

yang ada sekarang berupa denda 100.000,00 dan bunga 2%

(pertanyaan pertama dan kedua). Demikian juga dengan responden

Page 32: Bab IV Heren

78

perempuan yang memberikan tingkat persetujuan yang cukup

tinggi terhadap sanksi tersebut.

Namun meskipun responden jenis kelamin laki-laki dan

responden jenis kelamin perempuan merasa keberatan dengan

denda yang sekarang diterapkan, para responden patuh terhadap

pajak bukan didasari dengan denda tersebut tetapi karena didasari

kesadaran dari diri mereka untuk patuh terhadap peraturan yang

berlaku.

TABEL IV – 19

TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS PERSEPSI

TERHADAP SANKSI BERDASARKAN KATEGORI JENIS KELAMIN

No PernyataanLaki-laki Perempuan

Total Skor

Tingkat Persetujuan

Total Skor

Tingkat Persetujuan

1 Saya merasa bahwa sanksi administrasi yang diberikan berupa denda sebesar Rp.100.000,00 untuk wajib pajak pribadi yang telah melaporkan SPT masa sudah memberatkan.

107 71.3% 70 63.6%

2 Saya merasa bahwa sanksi administrasi berupa bunga 2% dikalikan dengan pajak terutang dihitung dari jatuh tempo pembayaran sampai waktu pembayaran untuk wajib pajak pribadi yang telat membayar pajak sudah memberatkan.

108 72% 76 69.9%

3 Saya akan lebih patuh

Page 33: Bab IV Heren

79

terhadap pajak apabila sanksi yang diberikan untuk pelanggar pajak semakin berat.

77 51.3% 50 45.4%

4 Motivasi saya untuk patuh terhadap pajak karena adanya sanksi.

94 62.6% 62 56.3%

Total 386 64.3% 258 58.6%

Sumber: Data Olahan, 2014

b. Persepsi Terhadap Sanksi Berdasarkan Usia

Persepsi terhadap sanksi jika dipecah berdasarkan usia diukur

dengan melihat tingkat persetujuan responden atas empat

pertanyaan yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV -

20 mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden

penelitian yang menunjukkan bahwa responden usia 20-30 tahun

sangat keberatan dengan denda yang saat ini berlaku dan responden

usia 20-30 tahun berpendapat bahwa mereka patuh terhadap pajak

dikarenakan sanksi yang berlaku, semua hal tersebut ditunjukkan

dari tingkat persetujuan terhadap pertanyaan pertama sampai

keempat.

Responden usia >50 tahun juga menunjukkan tingkat

persetujuan yang tinggi terhadap pertanyaan pertama dan kedua,

namun demikian responden usia > 50 tahun patuh terhadap pajak

karena didasari kesadaran diri mereka, hal tersebut ditunjukkan dari

tingkat persetujuan terhadap pertanyaan ketiga dan keempat.

Page 34: Bab IV Heren

80

TABEL IV – 20

TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS PERSEPSI TERHADAP SANKSI BERDASARKAN

KATEGORI USIA

No Pernyataan

20 - 30 31 - 40 41 - 50 > 50

Total SkorTingkat

PersetujuanTotal Skor

Tingkat Persetujuan

Total SkorTingkat

PersetujuanTotal Skor

Tingkat Persetujuan

1

Saya merasa bahwa sanksi administrasi yang diberikan berupa denda sebesar Rp.100.000,00 untuk wajib pajak pribadi yang telah melaporkan SPT masa sudah memberatkan.

4 80% 51 63.7% 85 68% 35 70%

2

Saya merasa bahwa sanksi administrasi berupa bunga 2% dikalikan dengan pajak terutang dihitung dari jatuh tempo pembayaran sampai waktu pembayaran untuk wajib pajak pribadi yang telat membayar pajak sudah memberatkan.

4 80% 53 66.2% 92 73.6% 38 76%

Page 35: Bab IV Heren

81

3

Saya akan lebih patuh terhadap pajak apabila sanksi yang diberikan untuk pelanggar pajak semakin berat.

3 60% 36 45% 64 51.2% 24 48%

4Motivasi saya untuk patuh terhadap pajak karena adanya sanksi.

4 80% 46 57.5% 78 62.4% 29

58%

Total 15 75% 186 58.1% 319 63.8% 126 63%

Sumber: Data Olahan, 2014

Page 36: Bab IV Heren

82

c. Persepsi Terhadap Sanksi Berdasarkan Pendidikan

Persepsi terhadap sanksi jika dipecah berdasarkan pendidikan

diukur dengan melihat tingkat persetujuan responden atas empat

pertanyaan yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV–

21 mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden

penelitian menunjukkan bahwa responden kategori pendidikan

SMA merasa keberatan dengan sanksi yang diterapkan saat ini, hal

tersebut ditunjukkan dari tingkat persetujuan responden pendidikan

SMA pada pertanyaan pertama dan kedua yang lebih tinggi dari

responden lain.

Dari hasil tabulasi Tabel IV - 21 juga menunjukkan bahwa

sebagian besar responden patuh terhadap pajak karena didasari oleh

kesadaran mereka untuk patuh terhadap peraturan. Hal tersebut

ditunjukkan dari tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan

ketiga yang titik tertinggi hanya mencapai 51,2% dan pertanyaan

keempat titik persentase hanya mencapai 68.7%.

Namun jika teliti lebih dalam hasil tabulasi ini juga

menunjukkan pentingnya pendidikan. Dengan kata lain pendidikan

juga mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak.

Page 37: Bab IV Heren

83

TABEL IV – 21

TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK ATAS PERSEPSI TERHADAP SANKSI BERDASARKAN KATEGORI

PENDIDIKAN

No Pernyataan

SMA DIPLOMA S1,S2,S3

Total SkorTingkat

PersetujuanTotal Skor

Tingkat Persetujuan

Total SkorTingkat

Persetujuan

1

Saya merasa bahwa sanksi administrasi yang diberikan berupa denda sebesar Rp.100.000,00 untuk wajib pajak pribadi yang telah melaporkan SPT masa sudah memberatkan.

60 75% 33 66% 83 63.8%

2

Saya merasa bahwa sanksi administrasi berupa bunga 2% dikalikan dengan pajak terutang dihitung dari jatuh tempo pembayaran sampai waktu pembayaran untuk wajib pajak pribadi yang telat membayar pajak sudah memberatkan.

66 82.5% 33 66% 88 67.6%

Page 38: Bab IV Heren

84

3

Saya akan lebih patuh terhadap pajak apabila sanksi yang diberikan untuk pelanggar pajak semakin berat.

41 51.2% 21 42% 65 50%

4Motivasi saya untuk patuh terhadap pajak karena adanya sanksi.

55 68.7% 29 58% 73 56.1%

Total 222 69.3% 116 58% 309 59.4%

Sumber: Data Olahan, 2014

Page 39: Bab IV Heren

85

4. Persepsi Dari Aspek Religius

Mengacu pada tabel IV – 22 terlihat bahwa sebagian besar

responden merupakan seorang yang taat dalam beragama, hal tersebut

ditunjukkan dari tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan

pertama 73.4% . Dari pertanyaan kedua menunjukkan bahwa religius

atau kerohanian seseorang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepatuhan pajak, hal tersebut ditunjukkan dari tingkat persetujuan

responden terhadap pertanyaan kedua 64.2%.

TABEL IV - 22

PERSEPSI DARI ASPEK RELIGIUS

No PertanyaanTotal Skor

Skor Maksimum

Tingkat Persetujuan

1

Saya seorang yang taat dalam beragama seperti melaksanakan Sholat 5 waktu (Muslim),Beribadah ke Gereja(Kristen),pergi ke Wihara ( Buddha), pergi ke Pura (Hindu).

191 260 73.4%

2

Saya merasa dengan tingginya ketaatan dalam beribadah, akanMenolong sayalebih patuh terhadap kewajiban pajak.

167 260 64.2%

Total 358 520 68.8%Sumber: Data Olahan, 2014

Page 40: Bab IV Heren

86

a. Persepsi Terhadap Religius Berdasarkan Jenis Kelamin

Persepsi terhadap Religius berdasarkan jenis kelamin diukur

dengan melihat tingkat persetujuan responden atas dua pertanyaan

yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV–23

mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian

yang menunjukkan bahwa responden Perempuan lebih rajin

beribadah dibanding responden laki-laki dan responden perempuan

setuju bawa religius mempengaruhi seseorang untuk patuh

membayar pajak, tetapi responden laki-laki memiliki pandangan

yang berbeda yang menyatakan bahwa religius tidak tertalu

mempengaruhi seseorang untuk patuh terhadap pajak.

TABEL IV – 23

TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK TERHADAP RELIGIUS

BERDASARKAN KATEGORI JENIS KELAMIN

No PernyataanLaki-laki Perempuan

Total Skor

Tingkat Persetujuan

Total Skor

Tingkat Persetujuan

1 Saya seorang yang taat dalam beragama seperti melaksanakan Sholat 5 waktu (Muslim), beribadah ke Gereja (Kristen), pergi ke Wihara ( Buddha), pergi ke Pura (Hindu).

107 71.3% 85 77.2%

2 Saya merasa dengan tingginya ketaatan dalam beribadah, akan menolong saya lebih patuh terhadap kewajiban pajak.

95 63.3% 74 67.2%

Total 202 67.3% 159 72.2%Sumber: Data Olahan, 2014

b. Persepsi Terhadap Religius Berdasarkan Usia

Page 41: Bab IV Heren

87

Persepsi terhadap Religius berdasarkan usia diukur dengan

melihat tingkat persetujuan responden atas dua pertanyaan yang

sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV–24

mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian

yang menunjukkan bahwa responden usia 41-50 tahun merupakan

seorang yang rajin dalam beribadah, hal tersebu ditunjukan dari

tingkat persetujuan terhadap pertanyaan pertama sebesar 75.2%.

Namun jika kita perhatikan responden lain, ternyata responden

yang lain juga seorang yang taat beragama. Karena tingkat

persetujuan yg terendah 60% dan tertinggi 75.2% terhadap

pertanyaan pertama.

Berdasarkan pertanyaan kedua, Responden tidak terlalu

setuju jika religius mempengaruhi seseorang untuk patuh

melakukan kewajiban mereka dalam membayar pajak. Hal tersebut

ditunjukan dari tingkat persetujuan responden yang rata-rata

berkisar angka 60%.

Responden usia 20-30 tingkat persetujuan terhadap

pertanyaan kedua sebesar 60% , responden usia 31-40 tahun

sebesar 67.5% , responden usia 41-50 tahun sebesar 64.8% , dan

responden >50 tahun memberikan tingkat persetujuan sebesar 62%.

Page 42: Bab IV Heren

88

TABEL IV – 24

TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK TERHADAP RELIGIUS BERDASARKAN KATEGORI USIA

No Pernyataan

20 - 30 31 - 40 41 - 50 > 50

Total SkorTingkat

PersetujuanTotal Skor

Tingkat Persetujuan

Total SkorTingkat

PersetujuanTotal Skor

Tingkat Persetujuan

1

Saya seorang yang taat dalam beragama seperti melaksanakan Sholat 5 waktu (Muslim), beribadah ke Gereja (Kristen), pergi ke Wihara ( Buddha), pergi ke Pura (Hindu).

3 60% 59 73.7% 94 75.2% 36 72%

2

Saya merasa dengan tingginya ketaatan dalam beribadah, akan menolong saya lebih patuh terhadap kewajiban pajak.

3 60% 54 67.5% 81 64.8% 31 62%

Total 6 60% 113 70.6% 175 70% 67 67%

Sumber: Data Olahan, 2014

Page 43: Bab IV Heren

89

c. Persepsi Terhadap Religius Berdasarkan Pendidikan

Persepsi terhadap Religius berdasarkan pendidikan diukur

dengan melihat tingkat persetujuan responden atas dua pertanyaan

yang sebelumnya telah diukur validitasnya. Tabel IV–25

mendeskripsikan hasil tabulasi dari jawaban responden penelitian

yang menunjukkan bahwa pendidikan juga mempengaruhi

seseorang untuk taat beribadah. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil

tabulasi atas dua pertanyaan yang menunjukkan tingkat persetujuan

responden pendidikan S1-S2-S3 terhadap pertanyaan pertama

adalah angka yang tertinggi, yaitu 75.3% . Namun demikian jika

kita perhatikan responden yang lain juga seorang yang taat dalam

beragama sehingga angka persetujuan terhadap pertanyaan pertama

yang terendah adalah 71.2% yang merupakan persetujuan

responden pendidikan SMA.

Mengacu pada pertanyaan kedua, responden pendidikan S1-

S2-S3 menunjukkan tingkat persetujuan yang lebih tinggi, yaitu

68.4% yang artinya responden pendidikan S1-S2-S3 setuju religius

mempengaruhi seseorang untuk patuh membayar pajak, demikian

juga dengan responden pendidikan SMA dan responden pendidikan

Diploma.

Page 44: Bab IV Heren

90

TABEL IV – 25

TINGKAT PERSETUJUAN WAJIB PAJAK TERHADAP RELIGIUS BERDASARKAN KATEGORI PENDIDIKAN

No Pernyataan

SMA DIPLOMA S1,S2,S3

Total SkorTingkat

PersetujuanTotal Skor

Tingkat Persetujuan

Total SkorTingkat

Persetujuan

1

Saya seorang yang taat dalam beragama seperti melaksanakan Sholat 5 waktu (Muslim), beribadah ke Gereja (Kristen), pergi ke Wihara ( Buddha), pergi ke Pura (Hindu).

57 71.2% 37 74% 98 75.3%

2

Saya merasa dengan tingginya ketaatan dalam beribadah, akan menolong saya lebih patuh terhadap kewajiban pajak.

47 58.7% 33 66% 89 68.4%

Total 104 65% 70 70% 187 71.9%

Sumber: Data Olahan, 2014

Page 45: Bab IV Heren

91

D. Hasil Uji Hipotesis

Pengujiann hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis

regresi (multiple regression analysis), yaitu:

1. Uji Koefisien Adjusted R Square

Uji koefisien adjusted R square dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independent dalam menjelaskan

variabel dependen,

TABEL IV – 26

UJI KOEFISIEN ADJUSTED R SQUARE

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .695a .483 .439 1.399

a. Predictors: (Constant), TRLG, TPTM, TBK, TPTS

b. Dependent Variable: TKP

Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014

Tabel diatas menunjukkan nilai R sebesar 0,695 atau 69,5%. Hal

ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan pajak adalah kuat karena > 0,50 nilai adjusted

R square sebesar 0,483 atau 48,3%, ini menunjukkan bahwa variabel

kepatuhan pajak yang dapat di jelaskan oleh variabel biaya kepatuhan,

persepsi terhadap manfaat, persepsi terhadap sanksi, dan religius adalah

sebesar 48,3%, standar error estimation (SEE) sebesar 1.399 , makin

kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam

memprediksi variabel dependen.

Page 46: Bab IV Heren

92

2. Hasil Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji

statistik t dapat dilihat pada Tabel IV-27 dibawah ini Jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha, di terima sedangkan jika

nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak.

TABEL IV – 27

UJI STATISTIK t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 16.249 2.768 5.870 .000

TBK -.138 .095 -.189 -1.460 .158

TPTM -.166 .088 -.214 -1.877 .050

TPTS -.310 .100 -.435 -3.114 .043

TRLG .400 .195 .238 2.050 .021

a. Dependent Variable: TKP

Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel di atas, variabel biaya

kepatuhan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,158. Hal ini berarti

Ha1 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel biaya kepatuhan

berpengaruh namun tidak signifikan terhadap kepatuhan pajak karena

Page 47: Bab IV Heren

93

tingkat signifikan yang di miliki variabel biaya kepatuhan lebih besar

dari 0,05.

Hasil Uji Hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel di atas

variabel persepsi terhadap manfaat mempunyai tingkat signifikansi

sebesar 0,050 Hal ini berarti Ha2 diterima sehingga dapat dikatakan

bahwa variabel persepsi terhadap manfaat berpengaruh signifikan

terhadap kepatuhan pajak karena tingkat signifikan yang di miliki

variabel persepsi terhadap manfaat sama dengan 0,05.

Hasil Uji Hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel di atas variabel

persepsi terhadap sanksi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,043.

Hal ini berarti Ha3 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel

persepsi terhadap sanksi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan

pajak karena tingkat signifikan yang di miliki variabel persepsi terhadap

sanksi lebih kecil dari 0,05.

Hasil Uji Hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel di atas variabel

religius mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,021. Hal ini berarti

Ha4 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel religius

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak karena tingkat

signifikan yang di miliki variabel religius lebih kecil dari 0,05.

3. Hasil Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaaruh semua

variabel independen yang di masukkan dalam model regresi secara

Page 48: Bab IV Heren

94

bersama-sama terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat

signifikan 0,05 hasil uji statistik F dapat di lihat pada tabel dibawah ini,

jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha di terima, sedangkan

jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka menolak Ha

TABEL IV – 28

UJI STATISTIK F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 86.029 4 21.507 10.984 .000a

Residual 92.028 47 1.958

Total 178.058 51

a. Predictors: (Constant), TRLG, TPTM, TBK, TPTS

b. Dependent Variable: TKP

Sumber: Hasil Data Olahan SPSS, 2014

Hasil uji hipotesis dapat di lihat di tabel atas nilai F diperoleh

sebesar 10.984 dengan tingkat signifikan 0,00. Karena tingkat

signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat

dikatakan bahwa Biaya kepatuhan, persepsi terhadap manfaat, persepsi

terhadap sanksi, dan religius berpengaruh terhadap kepatuhan pajak.