30
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perseroan berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No. 228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No. 249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01 Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.37 tanggal 20 Juli 2000, yang dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, akta tersebut telah dilaporkan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/4108/10/2012-1-61201-261408095-bab4... · Pemegang Saham Luar Biasa No.37 tanggal 20 Juli 2000, yang dibuat dihadapan Benny

Embed Size (px)

Citation preview

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Perseroan berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan nama

PT. Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No. 228 tanggal 14

Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No. 249 tanggal 15 November 1990 dan

yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat

dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat

persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat

Keputusan No.C2-2915.HT.01.01 Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah

didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581

tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah

namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses

Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham

yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang

dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta.

Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan,

perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa No.37 tanggal 20 Juli 2000, yang dibuat dihadapan

Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, akta tersebut telah dilaporkan dan

38

disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan

Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C-17648.HT.01.04.TH.2000 tanggal

14 Agustus 2000 dan Keputusan No.C-17649.HT.01.04.TH.2000 tanggal 14

Agustus 2000, dan Akta Pernyataan No.18 tanggal 21 Mei 2004, yang dibuat

dihadapan Endrawila Partama, SH, sebagai pengganti dari Benny Kristianto, SH.,

Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak

Asasi Manusia berdasarkan surat Menteri Kehakiman No. C13821. HT. 01. 04.

TH. 2004 tanggal 2 Juni 2004. Pada RUPSLB yang diadakan pada tanggal 25 Juni

2004, telah disetujui perubahan pasal 11 ayat1 dan pasal 12 ayat 8 Anggaran

Dasar tersebut pelaporannya telah diterima oleh Menteri Kehakiman dan Hak

Asasi Manusia pada tanggal 25 Juni 2004 dibawah No. C-16055 HT. 01. 04. TH.

2004. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk beralamatkan di Sudirman Plaza,

Indofood Tower, jalan Jenderal Sudirman Kav. (76-78) Jakarta.

Perseroan adalah produsen mi instan yang meliputi pembuatan mi dan

pembuatan bumbu mi instan serta pengolahan gandum menjadi tepung terigu.

Fasilitas produksi untuk produk mi instan terdiri dari 14 pabrik yang tersebar di

pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, sedangkan untuk bumbu mi

instan terdiri dari 3 pabrik di pulau Jawa dan untuk pengolahan gandum terdiri

dari 2 pabrik di Jakarta dan Surabaya yang didukung oleh 1 pabrik kemasan

karung tepung di Citereup. Berawal dari sebuah perusahaan mi instan, Indofood

secara progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food

Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses

produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga

39

menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Sebagai

perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, Indofood

didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya

dikenal di seluruh penjuru Nusantara.

Perseroan mengoperasikan empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang

saling melengkapi:

- Produk Konsumen Bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam produk

makanan dalam kemasan yang tercakup dalam Divisi Mi Instan, Penyedap

Makanan, Makanan Ringan serta Nutrisi & Makanan Khusus. Dengan

diakuisisinya PT Indolakto (Indolakto) pada tahun 2008, Divisi Dairy

merupakan segmen baru di Grup CBP yang akan memperkuat posisi Grup ini

di pasar yang memiliki pertumbuhan pesat. Kegiatan Grup CBP didukung

oleh Divisi Bumbu dan Kemasan.

- Bogasari, memiliki kegiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta dan

biskuit. Kegiatan Grup ini didukung oleh unit perkapalan.

- Agribisnis, kegiatan utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan,

pembibitan kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan, branding,

serta pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening. Di samping itu,

kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet, tebu,

kakao dan teh.

- Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini

mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan produk-

produk pihak ketiga.

40

Warisan Indofood terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang

dimilikinya, bahkan banyak di antara merek tersebut melekat di hati masyarakat

Indonesia selama bertahun-tahun. Ini termasuk beberapa merek mi instan

(Indomie, Supermi dan Sarimi), dairy (Indomilk dan Cap Enaak), tepung terigu

(Segitiga Biru, Kunci Biru dan Cakra Kembar), minyak goreng (Bimoli),

margarin (Simas Palmia). Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-merek

ini tetap merupakan pemimpin pasar di masing-masing segmennya, dikenal atas

produknya yang berkualitas tinggi dan diterima dengan baik oleh berbagai segmen

pasar.

41

4.1.2 Sruktur Organisasi

42

4.1.3 Job Description

1. Dewan Komisaris

Tugas utama Dewan Komisaris adalah mengawasi Direksi dalam

menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan. Komisaris Independent tersebut

adalah Drs. Utomo Josodirdjo, Torstein Stephansen, dan Prof. Dr. Wahjudi

Prakarsa.

2. Direksi

Pereseroan dipimpin oleh Direktur Utama yang dibantu oleh delapan anggota

Direksi lainnya yang dalam mengelola usaha Perseroan. Direktur Utama

bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis Perseroan dan

memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat terjawab. Direktur Utama

Perseroan adalah Anthoni Salim, dengan delapan Direksi lainnya yaitu;

Fransiscus Welirang, Thomas Thjie, Darmawan Sarsito, Taufik Wiraatmadja,

Peter Kradolfer, Moleonoto, Axton Salim, dan Werianty Setiawan.

3. Komite Audit

Dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK No.29/PM/2004).

Misi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris PT Indofood Sukses

Makmur, Tbk dalam menjalankan peran pengawasan dengan mengkaji laporan

keuangan Perseroan.

4. Audit Internal

43

Audit Internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem

pengendalian internal food, memastikan bahwa seluruh prosedur telah

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu, serta memastikan

reliability informasi sesuai operasional dan keuangan serta kepatuhan atas

ketentuan dan kebijakan Perseroan. Disamping itu, juga bertanggung jawab

kepada Direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit, dan mengawasi operasi

Perseroan untuk memberikan keyakinan bahwa pengelolaan disemua tingkatan

telah dilaksanakan dengan baik. Audit Internal secara berkala disampaikan

kepada anggota Komite Audit dan Direksi.

5. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara Perseroan dengan

institusi pasar modal, pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan

juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhaan pada peraturan dan

ketentuan pasar modal, memberikan saran kepada Direksi tentang perubahan

peraturan serta mengatur pertemuan Direksi.

6. Manajemen Operasional

Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada Direksi atas setiap

kegiatan operasional perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta

sebagai penentu kebijakan operasional. Divisi operasional meliputi ; Mi Instan,

Packaging, Dairy, Food Seassionings, snack foods, Bogasari, Agribisnis,

Distribusi Internasional, Nutrisi dan Makanan Khusus.

7. Manajemen Korporasi

44

Setiap Manajer Korporasi memiliki fungsinya masing-masing sebagai

pengelola kegiatan Perseroan. Divisi Korporasi meliputi ; pengelola keuangan,

Controller, Corporate Purchasing, Central Marketing, Investor Relations &

Corporate Secretary, Corporate Human Resource, Corporate Public Relations,

Legal, Corporate Internal Audit, Research and Development, dan Teknologi

Informasi.

8. Investor Relations

Tanggung jawab utama Investor Relations adalah untuk mengkomunikasikan

secara proaktif kinerja keuangan Perseroan maupun Investor lainnya secara

konsisten dan transparan kepada analisis maupun investor.

9. Pengendalian Internal Dan Manajemen Resiko

Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan penerapan

pengendalian internal yang memadai, perkiraan resiko melalui sistem yang

dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi Manajemen dan

Direksi.

45

Susunan Dewan Komisaris :

Komisaris Utama : Manuel V. P

Komisaris : Benny Setiawan S.

Komisaris : Edward A. Tortorici

Komisaris : Ibrahim Risjad

Komisaris : Robert Charles N.

Komisaris : Albert De Rosario

Komisaris Indpendent : Utomo Josodirjo

Komisaris Independent : Torstein Stephansen

Komisaris Independent : Wahjudi Prakarsa

Komisaris Independent : Juan Bernal Santos

Susunan Dewan Direksi :

Direktur Utama : Anthoni Salim

Wakil Direktur : Cesar M. Dela Cruz

Wakil Direktur : Fransiscus Walirang

Wakil Direktur : Darmawan Sarsito

Direktur : Aswan Tukiaty

Direktur : Tjhie Tje Fie

Direktur : Taufik Wiraarmadja

Direktur : Philip Suwardi P.

Direktur : C.M. Djoko Wibowo

Direktur : M.P. Sibarani

46

Struktur Manajemen

1. Operasional

Noodles (Mi Instan) : Taufik Wiraatmadja – Division Head

Packaging (Kemasan) : Aswan Tukiaty – Division Head

Abraham George – Deputy Division Head

Dairy (milk/susu) : Axton Salim – Division Head

Penyedap Makanan : Sulianto Pratama – Division Head

Makanan Ringan : Suaimi Suriady – Division Head

Nutrisi & Makanan khusus : Robert Arifin – Division Head

Bogasari : Franciscus Welirang – Division Head

Peter Kradolfer – Deputy Division Head

Agribisnis : Mark Julian Wakeford – CEO

Paulus Moleonoto – CFO

Distribusi : Joedianto SP – Division Head

Internasional : Taufik Wiraatmadja – Division Head

Kevin Sietho – Deputy Division Head

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (ISM) dan perusahaan asal Swiss, Nestle

S.A, telah mencapai kesepakatan untuk mendirikan perusahaan joint venture yang

bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk

kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama

memiliki 50% saham di perusahaan yang diberi nama PT. Nestle Indofood

Citarasa Indonesia. Baik ISM maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing

secara lebih efektif di Indonesia melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk

47

perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu. Menurut Anthoni Salim, Dirut &

CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan peluang untuk

memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan

yang menjalin usaha patungan tersebut.

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk (INDF) mendapatkan

peningkatan peringkat korporasi dari Pefindo, menjadi dari semula idAA dengan

outlook stabil, peringkat ini berlaku hingga 1 Mei 2008. Peringkat yang sama

diberikan pada Obligasi II/2003 dan Obligasi III/2004 yang diterbitkan perseroan

dengan nilai total Rp 2,2 triliun, serta Obligasi IV/2007 yang bernilai maksimum

Rp 2 triliun. Perseroan membagi bidang usaha-nya dalam empat unit usaha yaitu

unit produk konsumen bermerek (seperti mie instan, makanan ringan, nutrisi dan

makanan khusus termasuk bumbu penyedap), unit produksi tepung terigu

(Bogasari), unit minyak goreng dan lemak nabati (perkebunan, minyak goreng

dan margarin serta komoditi lainnya) dan unit distribusi. Sementara peringkat

menggambarkan bahwa perseroan memiliki pasar yang sangat kuat di industri

makanan, dan memiliki portofolio usaha yang sangat terdiversifikasi, memiliki

operasional yang terintegrasi secara vertikal dan struktur permodalannya

mengalami perbaikan.

Adapun kelompok usaha Indofood Sukses Makmur Tbk memprioritaskan

kegiatan CSR pada masyarakat di sekitar pabrik. Setiap tahun disediakan beasiswa

bagi 60 anak kurang mampu di satu kelurahan sekitar pabrik selama satu tahun.

Tahun berikutnya, giliran kelurahan lainnya. Divisi Bogasari, misalnya, karena

hubungan bisnisnya dengan UKM, maka fokus kegiatan CSR pada daerah atau

48

desa tempat para UKM berada. Bogasari menyelenggarakan pendidikan untuk

tukang roti, pengusaha kecil yang selama ini menjadi mitra bisnis, maupun siapa

saja yang ingin mulai berusaha. Targetnya adalah mencetak pengusaha mandiri.

Bogasari Baking Center mendidik mereka membuat berbagai makanan, seperti

roti, martabak, mi, dan lainnya. Kegiatan ini dimulai sejak tahun 1996. Ketika

disadari bahwa negara tak mampu menyediakan anggaran untuk pemberdayaan

masyarakat, perusahaan bisa tampil mengambil alih sebagian tanggung jawab itu.

Pemerintah tinggal membangun kesadaran perusahaan dan mendorongnya

melaksanakan tanggung jawab tersebut.

4.1.4 VISI DAN MISI

Visi: “ Menjadi Total Food Solutions Company”

Misi:

1. Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami.

2. Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang

disukai oleh pelanggan.

3. Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan

domestik dan internasional.

4. Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat

Indonesia dengan penekanan pada gizi.

5. Untuk terus meningkatkan stakeholders value.

49

4.1.5 STRATEGI MANAJEMEN

Distribusi

Indofood’s Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di

Indonesia, menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk

Indofood sendiri, indofood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga.

Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan

penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan

pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai

ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk

melayani konsumen disetiap wilayah yang ditetapkan dalam waktu sesingkat

mungkin.

Corporate Social Responsibility (CSR)

Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari

komitmen untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk

membuat kontribusi yang optimal kepada masyarakat. Selama tahun 2007

Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan

berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi :

1. Membangun Human Capital

2. Mempertahankan Kohesi Sosial

3. Memperkuat Nilai Ekonomi

4. Mendorong Good Governance

5. Melindungi Lingkungan.

50

Sumber Daya Manusia

Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan

merupakan salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting

dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki

kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak

hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.

Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina

hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling

menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan

produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam

mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif.

Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program

Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari

perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan

Makanan Bumbu Divisi.

4.1.6 STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)

1. Product

Brand name yang digunakan yaitu Indomie. Satu bungkus Indomie standard

memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang

disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan

bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram

(Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang

51

Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang

semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie,

mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai

dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie

jumbo.

2. Price

Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan

paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie

juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia,

perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900,- ( Anonim, 2008).

3. Places

Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di

Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok

(gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu

menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran.

Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak,

termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-

masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin

(www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama

dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang

menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu

utama).

52

4. Promotion

1. Tagline : Indomie Seleraku

2. Iklan : Billboard, iklan TV, sponsor acara

3. Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk

pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada

24 April 2008.

4. Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk

setiap Burjo di Yogyakarta) Ditinjau dari aspek product life-cycle,

Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand

equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind

merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian

Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind

customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk

menciptakan produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut

pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar

Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar.

Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang

cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie

mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal

seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar.

Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan

nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle

53

Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi

Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand

awareness

remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar

sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai

memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie. Tentang strategi

menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering

The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada

organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale,

scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost

efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi

para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan

higher price and higher margin.

4.1.7 STRATEGI KUNCI 3A

Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah

berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:

a. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di

lidah konsumen (Product).

b. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place).

c. Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price).

54

4.1.8 ANALISIS SWOT

Kekuatan:

1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia

2. Produksi rendah biaya

3. Jangkauan distribusi luas

4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen

5. Brand yang sudah terkenal.

Kelemahan:

1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan.

2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood.

3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi

Peluang:

1. Melakukan ekspansi ke luar negeri.

2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis.

3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain.

Ancaman:

1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi.

2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk.

55

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Trend

a. Return On Equity (Variabel X)

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT.

Indofood Sukses Makmur, Tbk, didapatkan informasi Return On Equity Tahun

2006 -2010 sebagai berikut:

Tabel 4.1Data Return On Equity PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2006-2010

TAHUN Return On Equity (ROE)

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk2005 12,0%2006 14,0 %2007 16,0 %2008 13,1 %2009 22,2 %2010 21,9 %

(Sumber : Data Olahan Laporan Keuangan )

Dari trend perkembangan Return On Equity (ROE), terlihat mengalami

peningkatan dan penurunan selama lima tahun penelitian. Dimana pada tahun

2006 Return On Equity mengalami peningkatan sebesar 14,29% dari tahun 2005

sebagai tahun dasar, menjadi 14%. Kemudian mengalami peningkatan sebesar

12,50% di tahun 2007 menjadi 16%. Pada tahun 2008 justru mengalami

penurunan sebesar 22,14% menjadi 13,1%. Pada tahun 2009 dan 2010 meningkat

dan mengalami penurunan kembali. Dimana peningkatan sebesar 40,99% terjadi

di tahun 2009 menjadi 22,2%. Dan penurunan sebesar 1,37% di tahun 2010

menjadi 21,9% Return On Equity PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

BRANCH

PERSONAL

MANAGER

PPIC

SUPERVISOR

56

Berdasarkan data pada tabel 4.1 dan menyimak persentase tren di atas, peneliti

menampilkannya dalam bentuk grafik 4.1 sebagai berikut:

(Sumber : Data Olahan)

Grafik 4.1 Return On Equity

b. Harga Saham (Variabel Y)

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari PT. Indofood Sukses Makmur,

Tbk, didapatkan informasi tentang Harga Saham Historis selama tahun penelitian

dari tahun 2006 sampai tahun 2010, dimana tahun 2005 dijadikan tahun dasar

untuk persentase tren sebagai berikut:

Tabel 4.2

Data Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2006-2010TAHUN Harga Saham

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk2005 Rp. 1.020,-2006 Rp. 1.094,-2007 Rp. 1.938,-2008 Rp. 1.432,-2009 Rp. 5.800,-2010 Rp. 2.084,-

(Sumber : Data Harga Saham Historis)

57

Selanjutnya perkembangan harga saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Ini dapat dilihat pada grafik 4.2 di bawah ini:

(Sumber : Data Olahan)

Grafik 4.2 Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Seiring dengan perkembangan ROE dari tahun ke tahun yang dialami

perusahaan yang telah dijelaskan di atas, maka sepintas terlihat adanya pengaruh

dari ROE terhadap harga saham.

Dari hasil penelitian diperoleh maka, data persentase perkembangan harga

saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Sebagaimana tertera pada table 4.2

menunjukkan harga saham yang cenderung naik turun dari tahun ke tahun sejak

tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 seiring dengan naik turunnya ROE, dimana

tahun 2005 merupakan tahun dasar. Persentase dari kenaikan ini sebagaimana

digambarkan pada table berikut:

58

Tabel 4.3

Persentase Perkembangan Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Tahun ProsentasiKenaikan Harga Saham

2005 0%

2006 6,76%

2007 43,55%

2008 35,34%

2009 75,31%

2010 178,31%

(Sumber : Data Diolah)

Berdasarkan data pada tabel 4.2 dan grafik 4.2, serta tabel persentase trend di

atas, terlihat jelas perkembangan harga saham yang mengalami peningkatan dan

penurunan seiring dengan meningkat dan menurunnya ROE. Pada tahun 2005

merupakan harga tahun dasar dan dinyatakan 0% dan pada tahun 2006 merupakan

starting poin, kenaikan sebesar 6,76% mendorong naiknya harga saham menjadi

Rp. 1.094,-. Pada tahun 2007 terjadi kenaikan sebesar 43,55%. Kenaikan ini di

dorong oleh peningkatan yang terjadi pada Return On Equity sebesar 12,50%.

Kemudian pada tahun 2008 terjadi penurunan sebesar 35,34% menjadi Rp. 1.432,.

Penurunan ini pula terjadi seiring dengan penurunan yang terjadi pada Return On

Equity sebesar 22,14%. Sementara pada tahun 2009 terjadi peningkatan sebesar

75,31% menjadi Rp. 5.800,- serta pada tahun 2010 terjadi penurunan kembali

lebih dari 100% menjadi Rp. 2.084,- dibandingkan tahun sebelumnya.

59

Peningkatan dan penurunan ini seiring dengan pergerakan Return On Equity PT.

Indofood Sukses Makmur, Tbk.

4.2.2 Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Sederhana

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Return On

Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Alat analisis

yang digunakan adalah Analisis Regresi Sederhana melalui program SPSS

(Statistical Product Service Solution) versi 16. Dimana persamaan regresinya

adalah:

ŷ = a + bx

Berikut ini data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution), yang

menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Return On Equity terhadap

Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk:

Tabel 4.4

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95% Confidence

Interval for B Correlations

B Std. Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

Zero-

order Partial Part

1 (Constant) 143.949 96.074 1.498 .231 -449.701 161.803

ROE 12.145 5.377 .794 3.258 .000 -4.968 29.258 .794 .794 .794

a. Dependent Variable: HSBerdasarkan tabel 4.4 Coefficientsa di atas, maka persamaan regresi linear

sederhana adalah sebagai berikut:

ŷ = 143,949 + 12,145 X

60

Berdasarkan tabel Coefficientsa di atas, maka hasil pengujian hipotesis

menunjukkan persamaan ŷ = 143.949 + 12.145 X yang telah teruji keberartiannya

pada tingkat signifikan α = 5% (0,05). Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar

143,949 merupakan nilai dari variabel Return On Equity. Sedangkan nilai

koefisien regresi sebesar 12,145 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu

satuan variabel Return On Equity dapat mempengaruhi Harga Saham dengan

anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan.

b. Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien Determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel

independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara

bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan

antar variabel dalam model yang digunakan. Untuk mengetahui pengaruh Return

On Equity terhadap harga saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dapat dilihat

pada tabel 4.5 koefisien determinasi ( R Square ) berikut ini:

Tabel 4.5

Koefisien Determinasi (R Square)

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .794a .630 .506 46.65978 .630 5.101 1 3 .109 1.639

a. Predictors: (Constant), ROE

b. Dependent Variable: HS

61

Mencermati tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa pengaruh Return On Equity

terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dapat dilihat pada

kolom R Square yakni hanya sebesar 0,630 atau 63%. Hal ini menunjukkan

bahwa pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses

Makmur, Tbk sebesar 63% dan sisanya sebesar 37% dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor yang mempengaruhi

Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tersebut bisa dipengaruhi oleh

faktor internal seperti laba per lembar saham, investasi produksi, dividen per

lembar saham, tingkat resiko pengembalian, serta faktor eksternal seperti

perubahan tingkat suku bunga, gejolak sosial politik dan nilai tukar mata uang.

c. Uji Hipotesis ( Uji t )

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya

yakni untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT.

Indofood Sukses Makmur, Tbk, maka peneliti akan melakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji t.

Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada taraf

signifikan (α) = 5%, berdasarkan uji dua sisi (two tailed test) dengan kriteria

sebagai berikut:

Ho = Return On Equity tidak berpengaruh terhadap Harga Saham PT.

Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Hα = Return On Equity berpengaruh terhadap Harga Saham PT. Indofood

Sukses Makmur, Tbk.

62

Jika t hitung ≤ t tabel : Ho diterima atau Hα ditolak.

Jika t hitung ≥ t tabel : Ho ditolak atau Hα diterima.

Berdasarkan pernyataan hipotesis sebelumnya, maka dengan memperhatikan

hasil olahan SPSS pada tabel 4.4. Coefficient di atas, untuk mengetahui apakah

hipotesis penelitian (HA) yang menyatakan Return On Equity berpengaruh pada

Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, perlu membandingkan

besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel. Dimana nilai t tabel dari

koefisien (b1) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat

kebebasan (df) 4 = 2,776. Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien

regresi (b1) dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi

Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2006 -2010

Koefisien Regresi t hitung t tabel

1 3,258 2.776

Dari tabel 4.6 di atas diketahui bahwa nilai t hitung variabel X lebih besar dari

nilai t tabel yaitu 3,258 > 2.776, dengan demikian Ho ditolak dan HA diterima. Hal

ini berarti terdapat pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT.

Indofood Sukses Makmur, Tbk.

63

4.3 Pembahasan

Rentabilitas modal sendiri atau sering juga disebut ROE (Rate of Return on

Equity), merupakan perbandingan antara laba sesudah pajak (dikurangi dividen

saham preferen, jika ada) dengan ekuitas yang diinvestasikan pemegang saham

pada perusahaan. Dimana laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas

modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan

pajak perseroan atau income tax (EAT). Sedangkan modal yang diperhitungkan

hanyalah modal sendiri yang bekerja dalam perusahaan.

Return On Equity merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang

saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba bersih berkaitan dengan pembayaran deviden. Rasio ini

memberitahukan kemampuan menghasilkan laba pada nilai investasi pemegang

saham dan seringkali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan

dalam industri. Pengembalian ekuitas yang tinggi seringkali merefleksikan

penerimaan perusahaan atas kesempatan investasi yang kuat dan manajemen biaya

yang efektif. Kenaikan dalam rasio ini berarti kenaikan laba bersih dari

perusahaan yang bersangkutan. Selanjutnya kenaikan tersebut akan menyebabkan

kenaikan harga saham perusahaan.

Penelitian ini juga didasari oleh teori yang ada dimana Mulyono (1995: 74)

mengemukakan bahwa Return On Equity penting bagi para pemilik dan pemegang

saham karena rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

mengelola modalnya untuk mendapatkan laba bersih (net income). Perusahaan

yang memiliki Return On Equity yang rendah atau bahkan negatif akan

64

terklasifikasikan sebagai perusahaan yang kurang baik dalam menghasilkan

incomenya. Kenaikan Return On Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga

saham perusahaan tersebut. Selain itu, juga didasari oleh beberapa penelitian

terdahulu tentang permasalahan yang sama. Dimana hasil penelitian oleh beberapa

peneliti tersebut di atas membuktikan bahwa terdapat pengaruh Return On Equity

terhadap harga saham perusahaan.

Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa Ho yang diuji

ditolak dan sebaliknya penelitian HA yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari

hasil t hitung yang lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan α = 5% (0.05). Adapun

hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh Return On Equity terhadap

Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = 143.949 + 12.145 X

yang telah teruji keberartiannya pada tingkat signifikan α = 5% (0,05). Hal ini

menunjukkan nilai constant sebesar 143,949 merupakan nilai dari variabel Return

On Equity. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 12,145 menunjukkan bahwa

setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Equity dapat mempengaruhi

Harga Saham dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan.

Memperhatikan pula hasil olahan SPSS di atas, maka untuk mengetahui apakah

hipotesis penelitian (HA) yang menyatakan Return On Equity berpengaruh pada

Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, perlu membandingkan

besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel. Dimana nilai t tabel dari

koefisien (b1) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat

kebebasan (df) 4 = 2,776. Nilai t hitung variabel X lebih besar dari nilai ttabel yaitu

65

3,258 > 2,776. Dengan demikian Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti

terdapat pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses

Makmur, Tbk.

Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan,

diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,630. Nilai ini

menunjukkan bahwa pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT.

Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 63%. Hasil ini menunjukkan hubungan

positif signifikan antara Return On Equity terhadap Harga Saham karena diatas

50%. Dan sisanya 3,7% merupakan faktor lain diluar penelitian yang dapat

mempengaruhi Harga Saham. Faktor yang mempengaruhi Harga Saham PT.

Indofood Sukses Makmur, Tbk tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor internal

seperti laba per lembar saham, investasi produksi, dividen per lembar saham,

tingkat resiko pengembalian, serta faktor eksternal seperti perubahan tingkat suku

bunga, gejolak sosial politik dan nilai tukar mata uang.

Hasil penelitian ini mendukung dan teori dari Mulyono (1995: 74)

mengemukakan bahwa Return On Equity penting bagi para pemilik dan pemegang

saham karena rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

mengelola modalnya untuk mendapatkan laba bersih (net income). Perusahaan

yang memiliki Return On Equity yang rendah atau bahkan negatif akan

terklasifikasikan sebagai perusahaan yang kurang baik dalam menghasilkan

incomenya. Kenaikan Return On Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga

saham perusahaan tersebut. Selain itu juga, penelitian di atas tidak mendukung

penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu tentang permasalahan

66

yang sama. Dimana hasil penelitian oleh beberapa peneliti tersebut di atas

membuktikan bahwa terdapat pengaruh Return On Equity terhadap harga saham

perusahaan.