28
28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 12 siswa SMK Sudirman 02 Ambarawa yang hasil pre testnya menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki perilaku disiplin belajar yangrendah. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki perilaku disiplin belajar rendah dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sebagai kelompok kontrol dan eksperimen, dimana kelompok eksperimen nantinya akan dikenakan perlakukan Tabel 4.1 Deskripsikelompok eksperimen dan kontrol No. Nama Kelompok Jenis kelamin 1 DV Eksperimen Perempuan 2 MY Eksperimen Perempuan 3 PT Eksperimen Perempuan 4 JY Eksperimen Perempuan 5 KN Eksperimen Perempuan 6 MC Eksperimen Perempuan 7 NT Kontrol Laki-laki 8 DM Kontrol Laki-laki 9 NR Kontrol Perempuan 10 ST Kontrol Perempuan 11 12 SS GT Kontrol Kontrol Perempuan Perempuan 4.2Pelaksanaan Penelitian 4.2.1 Perijinan Penelitian Pada kegiatan awal penulis memberikan surat ijin penelitian kepada pihak sekolah (Kepala Sekolah) SMK Sudiman 02 Ambarawa yang prosedur pemberian surat ijin awal diberikan kepada bagian Tata Usaha SMK Sudirman 02 Ambarawa, dalam surat perijinan tersebut telah disetujui oleh Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) UKSW yang kemudian diserahkan kepada pihak Kepala Sekolah SMK Sudirman 02 Ambarawa .

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Subyek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 12 siswa SMK Sudirman 02

Ambarawa yang hasil pre testnya menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki

perilaku disiplin belajar yangrendah. Selanjutnya 12 siswa yang memiliki perilaku

disiplin belajar rendah dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sebagai kelompok kontrol

dan eksperimen, dimana kelompok eksperimen nantinya akan dikenakan perlakukan

Tabel 4.1 Deskripsikelompok eksperimen dan kontrol

No. Nama Kelompok Jenis kelamin

1 DV Eksperimen Perempuan

2 MY Eksperimen Perempuan

3 PT Eksperimen Perempuan

4 JY Eksperimen Perempuan

5 KN Eksperimen Perempuan

6 MC Eksperimen Perempuan

7 NT Kontrol Laki-laki

8 DM Kontrol Laki-laki

9 NR Kontrol Perempuan

10 ST Kontrol Perempuan

11

12

SS

GT

Kontrol

Kontrol

Perempuan

Perempuan

4.2Pelaksanaan Penelitian

4.2.1 Perijinan Penelitian

Pada kegiatan awal penulis memberikan surat ijin penelitian kepada pihak

sekolah (Kepala Sekolah) SMK Sudiman 02 Ambarawa yang prosedur pemberian

surat ijin awal diberikan kepada bagian Tata Usaha SMK Sudirman 02 Ambarawa,

dalam surat perijinan tersebut telah disetujui oleh Dekan Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan (FKIP) UKSW yang kemudian diserahkan kepada pihak Kepala Sekolah

SMK Sudirman 02 Ambarawa .

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

29

Dalam perijinan tersebut penulis menyampaikan maksud kepada Kepala

Sekolah dimana penulis akan melaksanakan beberapa kegiatan di sekolah tersebut

diantaranya uji instrumen penelitian, pre test, post test,dan treatment yang akan

diberikan kepada siswa kelas XI. Uji instrumen penelitian dan pre test dilaksanakan

pada bulan Maret , sedangkan untuk pelaksanaan treatment atau pemberian layanan

dan post testdilaksanakan pada Mei 2014 sampai selesai, dan pelaksanaan kegiatan

dilakukan diluar jam sekolah yaitu saat jam pulang sekolah dengan perijinan dari

orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan siswa yang bersangkutan.

4.2.2 Tes Awal (Pre Test)

Tes awal atau Pre test dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 18 Maret 2014

dengan menyebarkan skala kedisiplinan belajar kepada seluruh siswa kelas XI yang

berjumlah 27 siswa.

Setelah itu penulis menganalisis skala disiplin belajar yang telah diisi oleh

siswa kelas XI untuk mengetahui kelas mana yang memiliki tingkat Disiplin belajar

rendah, Terdapat 6 siswa yang memiliki tingkat disiplin belajar yang rendah,

selanjutnya siswa tersebut dibagi secara acak menjadi 2 kelompok yaitu kelompok

kontrol yang berjumlah 6siswa dan kelompok eksperimen yang berjumlah 6 siswa.

Selanjutnya berdasarkan uji homogenitas yang dibantu dengan SPSS 16 for

windows, dari kedua kelompok tersebut tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara kelompok kontrol dan eksperimen dengan demikian penelitian dapat

dilanjutkan.

4.2.3 Perlakuan (Treatment)

Penulis memberikan treatment dengan memberikan layanan bimbingan

kelompok teknik role play (bermain peran) sesuai dengan rancangan yang sudah

dibuat oleh penulis selama 8 sesi dan dilaksanakan setiap seminggu 2 kali atau

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

30

sesuai dengan kesepakatan siswa setelah jam kegiatan sekolah usai.Layanan yang

diberikan penulis dapat dikatakan berhasil apabila kelompok eksperimen setelah

mendapatkan layanan bimbingan kelompok teknik role play selama 8 kali pertemuan

selesai dan diberikan post test menunjukan perubahan kedisiplinan belajar.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

31

4.2 Berikut ini merupakan susunan program layanan yang akan diberikan kepada

kelompok eksperimen

Sesi /

Frekue

nsi

Indikator Topik Yang ingin

dicapai

Metode

1

(2 x 45

menit)

- Pengertian

disiplin.

- Pentingnya disiplin belajar

-Sharing

pengalaman

siswa.

- Memahami

pentingnya

disiplin belajar bagi siswa.

- Terbuka dalam

menceritakan masalah yang

dialami siswa

terkait dengan disiplin belajar.

- Ceramah

- Sharing

- Tanya jawab - Permainan

(Ice Breaking)

2-3

(2 x 45

menit)

a. Disiplin

menaati

belajar disekolah.

“Kewajibanku

adalah belajar”

- Menyebutkan

bentuk-bentuk

disiplin belajar di sekolah

- Bermain Role

Play untuk meningkatkan

disiplin belajar

pada saat di

sekolah.

- Ceramah

- Role Play

- Sharing

4-5

(2 x 45

menit)

a. Disiplin

menaati

belajar di rumah.

-Belajar di

rumah yang

mengasyikkan.

- Bermain Role

Play untuk

meningkatkan kesadaran siswa

belajar ketika

berada di rumah.

- Ceramah

- Role Play

- Sharing

6-7 (2 x 45

menit)

Disiplin dalam

berpendap

at di sekolah.

Manfaat aktif berpendapat di

kelas

- Bermain Role Playberpendapat

mengenai suatu

tema pada saat di kelas.

- Ceramah - Role Play

- Sharing

8

(1 x 45menit

)

Kesan-

kesan dan manfaat

disiplin

belajar siswa

Manfaat disiplin

belajar pada siswa

Siswa mampu

menyebutkan dampak atau

manfaat ketika

siswa memiliki disiplin belajar

yang tinggi.

- Ceramah

- Tanya jawab - Sharing

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

32

Adapun sesi kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role

playatautreatmentsebagaiberikut :

1. Pertemuan pertama (Sesi 1) 17 Mei 2014

a. Tahap pembentukan (Perencanaan)

Pertemuan pertama atau sesi 1 ini dilakukan pada hari Sabtu17 Mei

2014 setelah jam sekolah berakhir yaitu pada pukul 11.00. Sesi pertama merupakan

awal dari kegiatan treatment yang dilakukan, akan tetapi pada pertemuan pertama

kali ini penulis tidak secara langsung memberikan kegiatan bimbingan kelompok

teknik role play tetapi memberikan layanan klasikal terlebih dahulu. Tujuan dari

pemberian layanan klasikal ini adalah untuk memperkenalkan dan menjalin

kedekatan antara penulis dengan siswa-siswa yang akan diajak melakukan treatment.

Topik yang diangkat dalam pertemuan yang pertama ini adalah

“pengertian disiplin”, selain itu penulis juga memiliki tujuan untuk memperkenalan

siswa mengenai disiplin , khususnya disiplin belajar yang terjadi di lingkungan

sekolah.

b. Tahap Peralihan

Dalam tahap ini penulis menanyakan kembali kesiapan siswa dalam

mengikuti kegiatan bimbingan klasikal pada tahap atau sesi pertama, dan kesiapan

siswa untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

33

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik yang

akan dibahas mengenai pengertian disiplin melalui tampilan power point. Penulis

menjelaskan mengenai apa itu disiplin belajar faktor penyebab tidak disiplin. Selain

itu, penulis juga memberikan contoh mengenai ketidak disiplin belajar di sekolah

yang terjadi di Indonesia.Penulis juga mengajak siswa untuk bersama-sama bercerita

mengenai pengalaman mereka selama bersekolah yang berkaitan dengan ketidak

disiplinan.

Siswa juga diajak untuk melakukan permainan ”Angin berhembus”.

Permainan ini dimaksudkan untuk menyegarkan pikiran siswa setelah melakukan

kegiatan treatment, sehingga siswa kembali bersemangat.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan dalam

sesi pertama akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa untuk melakukan

evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, selanjutnya menarik kesimpulan dari

kegiatan pada sesi pertama.Selain itu, penulis juga meminta para siswa untuk

mengisi lembar evaluasi kegiatan yang berisi seputar materi yang telah dibahas

dalam sesi pertama ini.

Penulis juga meminta kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan

serta hal apa yang siswa dapat dalam kegiatan di sesi pertama ini. Penulis juga

menyampaikan rencanan layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan doa.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

34

2. Pertemuan kedua ( sesi kedua, Sabtu 7 juni 2014 )

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Sesi kedua dilaksanakan pada hari Sabtu seusai siswa (anggota

kelompok) mengikuti jam pelajaran yaitu pada pukul 10.45 WIB. Pada sesi kedua ini

penulis memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan pada sesi

kedua kali ini. Pada sesi kedua kali ini penulis mengajak kelompok untuk melakukan

kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik role play atau bermain peran.

Pada sesi ini penulis menjelaskan pengertian, tujuan, asas, dan

prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play, menyepakati kontrak

waktu, memberikan semangat agar anggota kelompok antusias dalam melakukan

layanan yang diberikan.

Materi yang akan dibahas dan diperankan siswa dalam kegiatan sesi

kedua ini mengenai bentuk disiplin belajar. Penulis mengangkat judul cerita yaitu

“Kewajibanku adalah belajar”. Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini

adalah siswa mampu memahami mengenai kewajibannya secara lebih mendalam

dan detail, siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play, dan siswa

mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.

b. Tahap peralihan

Penulis menjelaskan kembali prosedur dari kegiatan bimbingan

kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti

layanan.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

35

c. Tahap kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan sesi ke dua diawali penulis dengan membagikan

materi mengenai bentuk bentuk disiplin belajar yang, contoh disiplin belajar , serta

hal yang dapat dilakukan untuk mencegah ketidakdisiplinan belajar.

Kemudian penulis mulai membagi peran yang akan diperagakan oleh

siswa yang akan melakukan kegiatan bimbingan kelompok teknik roleplay.

Kemudian penulis mulai membagi peran yang akan diperagakan oleh siswa yang

akan melakukan kegiatan bimbinganroleplay kali ini, setelah semua peran terbentuk

siapa yang menjadi pelaku yang tidak disiplin, kemudian penulis memberikan waktu

20 menit kepada siswa yang akan memaikan peran dalam kegiatan ini untuk

membaca naskah dan mendalami peran yang akan mereka peragakan. Tidak lupa

penulis menunjuk salah seorang siswa untuk berperan sebagai pengamat dalam

kegiatan layanan kali ini.

Setelah waktu pendalaman karakter selesai, kemudian penulis mulai

mengajak siswa untuk memerankan kegiatan role playyang dilaksanakan sesuai

dengan karakter tokoh dalam cerita tersebut. Dalam cerita ini satu orang temannya

melakukan tindakan ketidakdisiplinan . Akan tetapi, dalam cerita ini lebih

ditonjolkan bahwa korban mampu mengatasi ajakan temannya yang tidak disiplin

yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik yang sudah tertera dalam naskah

drama. Sampai pada akhirnya siswa tersebut sadar kalau tidak disiplin merugikan.

D. Tahap penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kedua dalam

kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi

kegiatan yang berlangsung.Selain itu, penulis juga mempersilahkan H untuk

membacakan hasil pengamatanya untuk kemudian dikomentari oleh anggota

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

36

kelompok. Setelah semua selesai penulis menjelaskan bahwa masih akan ada sesi

ketiga setelah siswa istirahat, dimana masih dengan materi yang sama tetapi kita

melakukan rolling atau pergantian pemain dan peran.

Berdasarkan hasil penilaian proses berupa observasi penulis terhadap

respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias siswa sangat baik, selain itu

menurut hasil pengamatan H, anggota kelompok mampu memerankah tokoh sesuai

dengan karakter masing-masing tokoh walaupun masih ada sedikit kesalahan atau

lupa naskah dalam pemberian layanan, anggota kelompok juga mampu memahami

cara yang tepat dalam mencegah ketidak disiplinan saat nanti di sekolah.

3. Pertemuan ketiga (Sesi 3), hari Sabtu, 7 juni 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Pada kegiatan sesi ketiga ini, penulis masih menggunakan hari yang

sama untuk melakukan layanan yaitu Sabtu, 7 Juni 2014 namun waktu pelaksanaan

layanan diberikan pukul 12.30 WIB. Pada kegiatan sesi ketiga ini penulis kembali

menjelaskan pengertian, tujuan, asas dan prosedur dari kegiatan bimbingan

kelompok teknik role play. Serta memberi motivasi kepada siswa agar layanan

berjalan dengan lancar dan baik.

Topik yang dipilih dalam pertemuan ketiga ini masih sama dengan

topik pertemuan kedua yaitu “Kewajibanku adalah belajar ”. Tujuan yang ingin

dicapai siswa mampu memahami belajar merupakan kewajiban secara detail dan

mendalam, selain itu siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play secara

bergantian dengan mengangkat tema kewajibanku adalah belajar agar siswa mampu

mengembangkan diri dan kedisiplinan belajar siswa meningkat.

b. Tahap Peralihan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

37

Penulis menegaskan kembali prosedur kegiatan bimbingan kelompok

teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti layanan.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Dalam tahap kegiatan ini penulis kembali menjelaskan tentang topik

yang akan siswa perankan dalam layanan pada sesi ketiga. Pada sesi ketiga ini topik

yang diangkat masih merupakan topik yang sama dengan kegiatan di sesi kedua

yang berjudul “Kewajibanku adalah belajar”, namun bedanya pada sesi ketiga ini

peran yang siswa lakukan diputar bergantian dimana siswa yang pada sesi kedua

menjadi siswa yang disiplin yang menjadi disiplin berperan sebagai orang yang

tidak disiplin, begitu pula seterusnya. Setelah penulis menentukan para pemain,

penulis juga menunjuk salah seorang siswa sebagai pengamat.

Setelah itu siswa kembali memerankan peran siswa sesuai naskah dan

skenario yang sudah ditentukan penulis, akan tetapi siswa juga diperbolehkan

berimprovisasi sesuai keinginan mereka, asalkan tidak merubah inti dari naskah dan

penyelesaiannya. Kegiatan pada sesi ketiga ini bertujuan agar siswa sama-sama bisa

merasakan bagaimana perasaan orang yang tidak disiplin kemudian gagal dalam

nilainya.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan pada sesi

ketiga akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa berdiskusi dan mengevalusi

seluruh kegiatan pada pertemuan hari Sabtu secara keseluruhan, yaitu pada sesi

kedua dan ketiga.Selain itu penulis juga mempersilahkan pengamat untuk

membacakan hasil pengamatanya.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

38

Kemudian penulis mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan dari

kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role play yang membahas mengenai

tema ”Kewajibanku adalah belajar” pada sesi kedua dan ketiga, dari hasil

pengambilan kesimpulan diketahui bahwa siswa memahami mengenai Kedisiplinan

belajar, contoh kedisplinan belajarl, dan bagaimana cara belajar secara baik dan

benar. Selain itu siswa juga diminta untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan pada

sesi 2 dan 3.

4. Pertemuan keempat (Sesi 4), hari Senin, 16 Juni 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Sesi keempat dilaksanakan pada hari Senin, 16 Juni 2014 seusai jam

sekolah usai yaitu pada pukul 10.00 WIB. Pada sesi keempat ini penulis memberikan

penjelasan mengenai kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role play

meliputi pengertian, tujuan, asas, dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok

teknik role play, menyepakati kontrak waktu, memberikan semangat agar anggota

kelompok antusias dalam melakukan layanan yang diberikan.

Penulis mengangkat judul cerita yaitu “Belajar dirumah yang

mengasikkan”, tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah siswa mampu

memahami mengenai disiplin menaati belajar dirumah secara lebih mendalam dan

detail, siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play, dan siswa mampu

disiplin belajar dirumah.

b. Tahap peralihan

Penulis menjelaskan kembali prosedur dari kegiatan bimbingan

kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti

layanan.

c. Tahap kegiatan (Pelaksanaan)

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

39

Tahap kegiatan diawali penulis dengan membagikan materi mengenai

disiplin belajar dirumah dimana materi tersebut berisi tentang cara belajar yang

mengasikkan, serta hal yang dapat dilakukan untuk mencegah ketidakdisiplinan ,

naskah permainan peran dengan topik “belajar yang asyik ”.

Selanjutnya, penulis mulai membagi peran yang akan diperagakan oleh

siswa yang akan melakukan kegiatan bimbingan kelompok teknik role play kali ini,

ada yang berperab sebagai pelaku yang disiplin belajar dirumah dan yang tidak .

Selanjutnya, penulis memberikan waktu 20 menit kepada siswa yang akanmemaikan

peran dalam kegiatan ini untuk membaca naskah dan mendalami karakter yang akan

mereka peragakan. Tidak lupa penulis menunjuk salah seorang siswa yang tidak

mendapatkan peran sebagai pengamat dalam kegiatan layanan kali ini.

Setelah waktu pendalaman karakter selesai, kemudian penulis mulai

mengajak siswa untuk mulai memerankan kegiatan role play yang dilaksanakan

sesuai dengan karakter tokoh masing-masing siswa dalam cerita tersebut.Pada sesi

keempat ini siswa terlihat sangat bersemangat dikarenakan mereka bisa menunjukan

ekspersi mereka saat mendalami karakter dalam kegiatan role play.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi keempat

dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk

mengevaluasi kegiatan yang berlangsung.Selain itu, penulis juga mempersilahkan R

sebagai pengamat untuk membacakan hasil pengamatanya untuk kemudian

dikomentari oleh anggota kelompok. Setelah semua selesai, penulis menjelaskan

bahwa masih akan ada sesi kelima setelah siswa istirahat, dimana masih dengan

materi yang sama tetapi kita melakukan rolling atau pergantian pemain dan peran.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

40

Berdasarkan hasil penilaian proses berupa observasi penulis terhadap

respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias siswa sangat baik, selain itu

menurut hasil pengamatan R, anggota kelompok mampu memerankah tokoh sesuai

dengan karakternya masing-masing dengan penuh penghayatan.

5. Pertemuan kelima (Sesi 5), hari Senin, 16 juni 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Pada kegiatan sesi kelima ini, penulis masih menggunakan hari yang

sama seperti pada sesi 4 untuk melakukan layanan yaitu Senin 16 juni 2014 namun

waktu pelaksanaan layanan diberikan setelah siswa selesai istirahat makan siang

sekitar pukul 12.15 WIB. Pada kegiatan sesi kelima ini penulis kembali menjelaskan

pengertian, tujuan, asas dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role

play. Serta memberi motivasi kepada siswa agar layanan berjalan dengan lancar dan

baik seperti pada layanan sebelumnya.

Topik yang dipilih dalam pertemuan kelima ini masih sama dengan

topik pertemuan keempat yaitu “Belajar yang asyik”. Tujuan yang ingin dicapai

siswa mampu memahami tips tips belajar yang asyik, selain itu siswa mampu

melakukan peran dalam kegiatan role play secara bergantian.

b. Tahap Peralihan

Penulis menegaskan kembali prosedur kegiatan bimbingan kelompok

teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti layanan.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Dalam tahap kegiatan ini penulis kembali menjelaskan tentang topik

yang akan siswa perankan dalam layanan pada sesi kelima. Pada sesi kelima ini

topik yang diangkat masih merupakan topik yang sama dengan kegiatan di sesi

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

41

keempat yang berjudul “Belajar yang asyik”, namun bedanya pada sesi kelima ini

peran yang mereka lakukan diputar bergantian dimana siswa yang pada sesi keempat

menjadi siswa yang belajarnya baik dengn siswa yg tidak pernah belajar, begitu pula

seterusnya. Setelah penulis menentukan para pemain, tidak lupa juga penulis

menunjuk salah seorang siswa sebagai pengamat.

Setelah itu siswa kembali memerankan peran mereka sesuai naskah

dan skenario yang sudah ditentukan penulis, akan tetapi siswa juga diperbolehkan

berimprovisasi sesuai keinginan mereka, asalkan tidak merubah inti dari naskah dan

penyelesaiannya. Dalam kegiatan layanan sesi keempat dan kelima ini siswa terlihat

sangat antusias dalam melakukan kegiatan role play, mereka terlihat sangat

menjiwai dan mendalami karakter saat memerankan perannya.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan pada sesi

kelima akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa berdiskusi dan mengevalusi

seluruh kegiatan pada pertemuan hari Sabtu secara keseluruhan, yaitu pada sesi

keempat dan kelima.Selain itu penulis juga mempersilahkan pengamat untuk

membacakan hasil pengamatanya.

Kemudian penulis mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan dari

kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role play yang membahas mengenai

disiplin belajar dirumah dengan tema ”Belajar yang asyik” pada sesi keempat dan

kelima, dari hasil pengambilan kesimpulan diketahui bahwa siswa memahami

mengenai disiplin belajar dirumahakibat tidak disiplin belajar danselain itu siswa

juga diminta untuk mengisi lembar evaluasi kegiatan pada sesi 4 dan 5.

6. Pertemuan keenam (Sesi 6), Selasa 1 Juli 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

42

Pada treatment sesi keenam kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, 1

juli 2014 jam 11.00 WIB. Pada kegiatan awal sesi keenam ini, seperti biasa penulis

memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu bimbingan

kelompok dengan teknik role play.

Pada sesi ini penulis menjelaskan pengertian, tujuan, asas, dan

prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play, menyepakati kontrak

waktu, serta memberikan motivasi agar anggota kelompok antusias dalam

melakukan layanan yang diberikan.

Materi yang akan dibahas dan diperankan siswa dalam kegiatan sesi

keenam ini mengenai Disiplin dalam berpendapat di kelas , Pada sesi ini Penulis

mengangkat judul cerita yaitu “Manfaat aktif berpendapat dikelas”, tujuan yang

ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah siswa mampu memahami mengenai

berpendapat dikelasmental secara lebih mendalam dan detail, siswa mampu

melakukan peran dalam kegiatan role play, dan siswa mampu mengembangkan diri

untuk berpendapat dikelas.

b. Tahap peralihan

Penulis menjelaskan kembali prosedur dari kegiatan bimbingan

kelompok teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti

layanan.

c. Tahap kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan diawali penulis dengan membagikan materi mengenai

disiplin berpendapat dikelas yang berisi pengertian berpendapat,

manfaatberpendapat dikelas.

Selanjutnya, seperti biasa penulis mulai membagi peran yang akan

diperagakan oleh siswa dalam kegiatan permainan peran ini, setelah semua peran

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

43

terbentuk siapa yang menjadi siswa yang mampu berpendapat dan yang tidak aktif

berpendapat , kemudian penulis memberikan waktu 20 menit kepada siswa yang

akan memaikan peran dalam kegiatan ini untuk membaca naskah dan mendalami

karakter yang akan mereka peragakan. Tidak lupa seperti pada layanan sebelumnya,

penulis menunjuk salah seorang siswa untuk berperan sebagai pengamat dalam

kegiatan layanan kali ini.

Setelah waktu pendalaman karakter selesai, kemudian penulis mulai

mengajak siswa untuk memerankan kegiatan role play yang dilaksanakan sesuai

dengan karakter tokoh dalam cerita tersebut. Dalam cerita ini siswa layanan inilah

peran siswa yang tidak bisa menghargai pendapatorang lain benar-benar harus

dihayati dan ditonjol.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi keenam

dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk

mengevaluasi kegiatan yang berlangsung.Selain itu, penulis juga mempersilahkan

pengamat untuk membacakan hasil pengamatanya untuk kemudian dikomentari oleh

anggota kelompok. Setelah semua selesai penulis menjelaskan bahwa masih akan

ada sesi berikutnya (ketujuh) setelah siswa istirahat makan siang, dimana masih

dengan materi yang sama tetapi kita melakukan rolling atau pergantian pemain dan

peran.

Berdasarkan hasil penilaian proses berupa observasi penulis terhadap

respon anggota kelompok, diketahui bahwa antusias siswa baik, selain itu menurut

hasil pengamatan observer, anggota kelompok mampu memerankan tokoh sesuai

dengan karakter yang mereka perankan dengan baik.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

44

7. Pertemuan Ketujuh (Sesi 7) 1 Juli 2014

a. Tahap pembentukan kelompok (Perencanaan)

Pada kegiatan sesi ketujuh role play kali ini, seperti biasa penulis

masih menggunakan hari yang sama seperti pada sesi-sesi sebelumnya untuk

melakukan layanan yaitu pada hari Selasa, 1 juli 2014 namun waktu pelaksanaan

layanan diberikan setelah siswa selesai istirahat makan siang sekitar pukul 14.00

WIB. Pada kegiatan sesi ketujuh ini penulis kembali menjelaskan pengertian, tujuan,

asas dan prosedur dari kegiatan bimbingan kelompok teknik role play. Serta

memberi motivasi kepada siswa agar layanan berjalan dengan lancar dan baik seperti

pada layanan sebelumnya.

Topik yang dipilih dalam pertemuan ketujuh ini masih sama dengan

topik pertemuan keenam yaitu“Manfaat aktif berpendapat dikelas”. Tujuan yang

ingin dicapai siswa mampu lebih memahami dan memahami disiplin berpendapat

disekolah, selain itu siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play secara

bergantian dengan mengangkat tema disiplin berpendapat disekolah agar siswa

mampu mengembangkan diri dan mampu berpendapat dengan baik.

b. Tahap Peralihan

Penulis menegaskan kembali prosedur kegiatan bimbingan kelompok

teknik role play dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti layanan.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Dalam tahap kegiatan ini penulis kembali menjelaskan tentang topik

yang akan siswa perankan dalam layanan pada sesi ketujuh. Pada sesi ketujuhini

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

45

topik yang diangkat masih merupakan topik yang sama dengan kegiatan di sesi

keempat yang berjudul “AKtif dikelas ”, namun bedanya pada sesi ketujuh ini peran

yang mereka lakukan diputar bergantian dimana siswa yang pada sesi keeenam,

yang menjadi siswa yang tidak bisa menghargai pendapat orang lain menjadi siswa

yang mampu mengharrgai pendapat oranglain, begitu pula seterusnya. Setelah

penulis menentukan para pemain, tidak lupa juga penulis menunjuk salah seorang

siswa sebagai pengamat.

Setelah itu siswa kembali memerankan peran mereka sesuai naskah

dan skenario yang sudah ditentukan penulis, akan tetapi siswa juga diperbolehkan

berimprovisasi sesuai keinginan mereka, asalkan tidak merubah inti dari naskahdan

penyelesaiannya.

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan pada sesi

ketujuh akan segera berakhir, selain itu dengan berakhirnya sesi ketujuh berarti

menandakan pula selesainya kegiatan bimbingan kelompok teknik role playpada

layanan ini. Penulis mengajak siswa berdiskusi dan mengevalusi seluruh kegiatan

pada pertemuan hari Selasa secara keseluruhan, yaitu pada sesi keenam dan

ketujuh.Selain itu penulis juga mempersilahkan pengamat untuk membacakan hasil

pengamatanya.

Kemudian penulis mengajak siswa untuk mengambil kesimpulan dari

kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik role play yang membahas mengenai

disiplin dalam berpendapat, dari hasil pengambilan kesimpulan diketahui bahwa

siswa memahami mengenai kedisiplinan belajar. Selain itu siswa juga diminta untuk

mengisi lembar evaluasi kegiatan pada sesi 6 dan 7.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

46

Penulis juga menyampaikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok

sudah selesai dilakukan namun masih ada satu pertemuan lagi antara siswa dan

penulis pada hari Jumat, 18 juli 2014.

8. Pertemuan kedelapan (Sesi 8), Hari Jumat, 18 juli 2014

a. Tahap Pembentukan Kelompok (Perencanaan)

Pertemuan terakhir dalam layanan ini dilakukan pada sesi kedelapan

pada hari Jumat, 18 juli 2014, setelah jam sekolah berakhir yaitu pada pukul 11.00.

Sesi kedelapan merupakan akhir dari kegiatan treatment yang dilakukan, pada sesi

ini penulis mengajak siswa melakukan layanan klasikal yang membahas mengenai

manfaat disiplin belajardandampak memiliki disiplin belajar yang tinggi.

Topik yang diangkat dalam pertemuan yang pertama ini adalah

“Manfaat disiplin belajar bagi siswa”, selain itu penulis juga memiliki tujuan agar

siswa mengetahui manfaat disiplin belajar.Tujuan dari pemberian layanan klasikal

ini adalah siswa mampu memahami mengenai dampak bagi siswa yang tidak disiplin

belajar, siswa mampu mengetahui pentingnya disiplin dalam belajar.

b. Tahap Peralihan

Dalam tahap ini penulis menanyakan kembali kesiapan siswa dalam

mengikuti kegiatan bimbingan klasikal sesi kedelapan.

c. Tahap Kegiatan (Pelaksanaan)

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik yang

akan dibahas mengenai manfaat disiplin belajar, dampak tidak disiplin melalui

power point. Penulis menjelaskan mengenai mengenai materi yang disampaikan,

selainitu penulis juga memberikan contoh-contoh gambaran kebijakan sekolah

dalam menangani siswa yang tidak disiplin, kemudian penulis juga menanyakan

kepada siswa apakah kebijakan di SMK Sudirman 02 Ambarawa hampir sama

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

47

dengan kebijakan yang dicontohkan penulis. Selain itu, penulis juga memberikan

refrensi kebijakan di sekolah-sekolah lain di dalam menangani dampak apabila siswa

tidak disiplin.

Untuk mencairkan suasana setelah siswa mendapatkan layanan,

kemudian penulis mengajak siswa-siswa untuk melakukan permainan ”Kata

Berantai”. Permainan ini dimaksudkan untuk menyegarkan pikiran siswa setelah

melakukan kegiatan treatment, sehingga siswa kembali bersemangat..

d. Tahap Penutup (Penilaian)

Dalam kegiatan penutup penulis menjelaskan bahwa kegiatan dalam

sesi kedelapan akan segera berakhir. Penulis mengajak siswa untuk melakukan

evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, selanjutnya menarik kesimpulan dari

kegiatan pada sesi kedelapan.Selain itu, penulis juga meminta para siswa untuk

mengisi lembar evaluasi kegiatan yang berisi seputar materi yang telah dibahas

dalam sesi kedelapan ini.

Penulis juga meminta kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan serta hal

apa yang mereka dapat selama mengikuti layanan ini, mulai dari sesi pertama

sampai dengan sesi kedelapan ini. Penulis merasa senang, karena siswa

mengungkapkan bahwa banyak ilmu yang mereka dapat selama mengikuti layanan

ini, mulai dari mengerti apa yang dimaksud dengan pengertian disiplin, siswa

mengerti kewajiban mereka adalah belajar, siswa mengerti cara belajar yang

menyenangkan , serta mengetahui dampak apabila tidak disiplin. Selain itu, hal

terpenting adalah siswa menjadi memahami bahwa disiplin penting bagi siswa

terutama disiplin dalam belajar .

Sebelum menutup kegiatan dalam sesi ini, tidak lupa penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada para anggota kelompok atas partisipasinya selama

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

48

kegiatan dari sesi 1 sampai 8, tidak lupa penulis mengajak siswa berjabat tangan,

dan berfoto bersama. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan doa penutup dan salam

perpisahan.

4.2.4 Hasil Observasi

Menurut hasil observasi yang penulis lakukan dapat diketahui bahwa selama

mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok siswa cukup antusias selama

kegiatan berlangsung. Siswa menunjukkan keseriusan dan dapat memerankan

perannya saat kegiatan role play dengan baik.Yang paling penting adalah siswa jadi

memahami disiplin penting bagi siswa terutama disiplin belajar.Siswa juga

mengungkapkan bahwa banyak ilmu yang mereka dapat saat mengikuti kegiatan

layanan ini.

4.2.5Analisis Hasil Eksperimen

Post test dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 juli 2014 dengan menyebarkan

skala disiplin belajar yang berjumlah 30 item pernyataan pada subyek penelitian,

yaitu 6 siswa kelas XI SMA Sudirman 02 Ambarawa. 6 orang siswa pada kelompok

kontrol dan enam orang siswa pada kelompok eksperimen.

Tabel 4.3 dibawah ini akan menjelaskan mengenai skor pre test dan post test

kelompok eksperimen.

Tabel 4.3 Hasil pre test dan post test skala disiplin belajar kelompok eksperimen

Pre Test Post Test

No. Nama Skor Kategori No. Nama Skor Kategori

1 DN 29 Rendah 1 DN 40 Cukup

2 DV 33 Rendah 2 DV 45 Cukup

3 JY 34 Rendah 3 JY 40 Cukup

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

49

4 KN 33 Rendah 4 KN 49 Cukup

5 MY 34 Rendah 5 MY 47 Cukup

6 NO 33 Rendah 6 NO 39 Cukup

Dari tabel 4.6 diketahui bahwa terdapat peningkatan skor skala kedisiplinan

belajarmasing-masing subyek penelitian pada kelompok eksperimen. Skor skala

kedisiplinan belajar pre testkelompok eksperimen menyatakan bahwa enam subyek

penelitian merupakan siswa yang memiliki kedisiplinan belajar kategori rendah,yaitu

skor antara 20-34. Sedangkan hasil pos test kedisiplinan belajaryang telah

disebarkan kepada siswa, diketahui bahwa skor skala kedisiplinan belajarmasing-

masing siswa meningkat dan berkategori cukup, yaitu skor antara 35-49. Perbedaan

hasil pre test dan post test kelompok kontrol dan eksperimen akan dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis Mann Whitney. Analisis data menggunakan SPSS16,0

for windows.Tabel 4.4 merupakan perbandingan hasil post test skala

kedisiplinanbelajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.4 tabel perbandingan hasil post test skala Disiplin Belajar pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

No. Nama Skor Kategori No. Nama Skor Kategori

1 DN 40 Cukup 1 DT 34 Rendah

2 DV 45 Cukup 2 MY 34 Rendah

3 JY 40 Cukup 3 NR 35 Rendah

4 KN 49 Cukup 4 NT 33 Rendah

5 MY 47 Cukup 5 SA 35 Rendah

6 NO 39 Cukup 6 RI 34 Rendah

Berikut ini merupakan analisis data perbandingan hasil post test skala

kedisiplinan belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diuji

dengan menggunakan analisis data Mann Whitney.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

50

Tabel 4.5 Hasil analisis data perbandingan hasil post test skala kedisiplinan

belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Ranks

VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00001 kelompok eksperimen 6 9.50 57.00

kelompok control 6 3.50 21.00

Total 12

Test Statisticsb

VAR00001

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -2.913

Asymp. Sig. (2-tailed) .004

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui bahwa

terdapat perbedaan antara mean rank kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Setelah diberikan treatment berupa layanan bimbingan kelompok teknik role play

pada kelompok eksperimen, mean rank hasil skala kedisiplinan belajar pada

kelompok ini sebesar 9.50 sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak mendapat

treatment berupa layanan bimbingan kelompok teknik role play, jumlah mean rank

hasil skala kedisiplinan belajarpada kelompok ini sebesar 3.50 sehinggamean rank

hasil skala kedisiplinan belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan

mean rank hasil skala kedisiplinan belajar kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil skala kedisiplinan belajar kelompok eksperimen dan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

51

kontrol.Hal tersebut dibuktikan dengan hasil skor Asymp.Sig (2-tailed) hasil analisis

berjumlah 0.004< 0.01.

Berikut ini merupakan hasil analisis data perbandingan hasil pre test dan post

test skala kedisiplinan belajarpada kelompok eksperimen yang diuji dengan

menggunakan Mann Whitney.

Tabel 4.6 Hasil analisis data perbandingan hasil pre test dan post test skala

kedisiplinan belajar pada kelompok eksperimen

Ranks

VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00003 pre test 6 3.50 21.00

Post test 6 9.50 57.00

Total 12

Test Statisticsb

VAR0001

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -2.913

Asymp. Sig. (2-tailed) .004

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui bahwa

terdapat perbedaan antara mean rank hasil pre test dan post test skala kedisiplinan

belajar pada kelompok eksperimen. Mean rank pre test skala kedisiplinan belajar

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

52

adalah 3.50, sedangkan mean rank post test skala kedisiplinan belajar adalah 9.50,

sehinggaterdapat peningkatan mean rank kelompok eksperimen sebesar 6.00 dan

mean rank hasil post test skala kedisiplinan belajar lebih tinggi dari pada mean rank

hasil pre test skala kedisiplinan belajar pada kelompok eksperimen.

Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa ada perbedaan yang

signifikan antara hasil pre test dan post test skala kedisiplinan belajar pada

kelompok eksperimen. Hal tersebut dibuktikan dengan skor Z -2.913 dan hasil

Asymp.Sig (2-tailed) hasil analisis berjumlah 0.004< 0.01, dan mean rank pre test

sebesar 3.50 meningkat menjadi sebesar 9.50 setelah dilakukan eksperimen.

4.3Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan penulis adalah Layanan bimbingan kelompok teknik

role play dapat meningkatkan kedisiplinan belajar pada siswa kelas XI SMK

Sudirman 02 Ambarawa. Berdasarkan hasil analisis data yang membandingkan hasil

post test kelompok eksperimen dankelompok kontrol yang menghasilkan Asymp.

Sig (2-tailed) sebesar0.004< 0.01, sehingga dinyatakan ada perbedaan yang

signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dan eksperimen.Selain itu, ada

peningkatan kedisiplinan belajar yang signifikan, dibuktikan dengan hasil analisis

data hasil pre test dan post test kelompok eksperimen dengan hasil Asymp.Sig (2-

tailed) 0.004< 0.01, sehingga dinyatakan signifikan.Berdasarkan analisis data

tersebut maka hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima.

4.4Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang membandingkan hasil posttest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yang menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar

0.004< 0.01 sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara hasil post

test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Selain itu, ada peningkatan

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

53

kedisiplinan belajar yang signifikan yaitu sebesar 6.00, dibuktikan dengan hasil

analisis data mean rank pre testyaitu 3.50 dan mean rank post test sebesar 9.50 pada

kelompok eksperimen.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan

belajar adalah melalui kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik role play atau

bermain peran. Benett (dalam Romlah, 2001) menyebutkan bahwa role playatau

bermain peran adalah suatu alat untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan

dan pengertian-pengertian mengenai hubungan antar manusia dengan jalan

memerankan situasi yang pararel dengan yang terjadi dengan kehidupan yang

sebenarnya.. Melalui teknik ini, siswa diminta untuk memerankan peran siswa yang

tidak disiplin, dalam teknik ini pula, siswa diberikan naskah atau skenario yang

berisi skrip percakapan yang didalamnya diberikan teknik atau cara agar siswa

menjadi disiplin. Selain itu dalam kegiatan role play ini, peran pun juga diputar

secara bergantian, sehingga siswa dapat merasakan masing-masing peran dalam

situasi yang didramatisir. Dengan menggunakan ketiga peran yang diperankan

secara bergantian, siswa dapat memahami karakter dan dampak yang berbeda pula

pada masing-masing peran.

Melalui teknik ini, jika siswa mampu melakukan peran abstrak sesuai

scenariodan peran yang siswa lakukan dalam role play secara sungguh-sungguh,

maka siswa juga dapat melakukan peran yang sama pula dalam kehidupan yang

nyata, dengan demikian siswa dapat memahami dan mengetahui bagaimana cara

mengontrol dan membawa diri siswa dalam lingkungan pergaulan untuk mencegah

agar siswa tidak disiplin belajar, saat mereka berada dalam lingkungan pergaulan,

selain itu role play juga memberikan kesempatan untuk siswa menuangkan ekspresi

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

54

dan perasaan secara lebih tepat dan benar sebelum siswa diperhadapkan pada

kondisi nyata.

Dalam penelitian ini, terdapat 2 kelompok yang menjadi subjek penelitian.

Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberikan treatment berupa

bimbingan kelompok teknik role play, sedangkan kelompok kontrol tidak

mendapatkan treatment. Dalam setiap sesinya, anggota kelompok eksperimen

memainkan peran secara bergantian dengan naskah yang sudah disusun penulis

dengan topik yang berbeda-beda di setiap sesinya.Layanan bimbingan kelompok

teknik diskusi diberikan kepada kelompok eksperimen dalam 8 sesi

pertemuan.Penyusunan topik layanan berdasarkan pada aspek-aspek kedisiplinan

belajar.

Dalam setiap sesi layanan bimbingan kelompok teknik role play dilakukan

evaluasi dengan melibatkan observer yang juga merupakan anggota kelompok.

Dengan menggunakan hasil pengamatan observer diketahui bahwa di setiap sesi

layanan anggota kelompok sangat antusias, memberikan respon yang baik terhadap

layanan yang diberikan dan menunjukkan sikap yang diharapkan sesuai dengan

tujuan layanan pada setiap sesinya. Layanan diberikan di tempat yang nyaman

sehingga anggota kelompok dapat mengikuti layanan dengan baik dan dapat berjalan

lancar.

Untuk mendukung penelitian penulis, penulis juga memasukan penelitian

Agustin Yahya Mardiangsih (2012) dengan judul Bimbingan Kelompok Teknik

Role Playing Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Di Sekolah Siswa Kelas VIII

SMPN 26 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, menemukan bahwa layanan

bimbingan kelompok role play efektif untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di

sekolah. dan dari hasil analisis data dapat diambil kesimpulan ada perubahan

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5521/5/T1... · orang tua siswa, guru BK, Kepala Sekolah, dan ... yang dilakukan pelaku dengan teknik-teknik

55

signifikan kedisiplinan belajar siswa siswa kelas XI SMK Sudirman 02 Ambarawa

pada kelompok eksperimen setelah mengikuti layanan yang diberikan, perubahan

tersebut dikarenakan perlakuan bimbingan kelompok teknik role play yang telah

diikuti kelompok eksperimen, dimana terjadi peningkatan kedisiplinan belajar dari

pre test 12 siswa berkategori rendah, dan menjadi 6 siswa berkategori cukup dari

hasil post test.

Hasil penelitian penulis pun juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukanAgustin Yahya Mardiangsih (2012) dengan judul Bimbingan Kelompok

Teknik Role Playing Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Di Sekolah Siswa Kelas

VIII SMPN 26 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, menemukan bahwa layanan

bimbingan kelompok role playing efektif untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di

sekolah. Hasil penelitian penulis menunjukan peningkatan kedisiplinan belajar

kelompok eksperimen yang berjumlah 6 siswa yang berkategori kedisiplinan siswa

rendah, 6 siswa berkategori rendah setelah mendapatkan layanan bimbingan

kelompok teknik role play. Sehingga dari hasil penelitian Agustin Yahya

Mardianingsih dapat mendukung dan melengkapi penelitian penulis, bahwa

bimbingan kelompok teknik role play dapat meningkatkan kedisiplinan belajar

pada siswa.