28
21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD Negeri Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 19 pada mata pelajaran IPA dengan materi sifat-sifat cahaya melalui metode eksperimen. 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang berjumlah 19 siswa. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Hal ini dapat ditunjukkan pada saat peneliti mengamati dan mendapati kondisi pra siklus yaitu dari 19 siswa, hanya 57.89% atau 11 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 63, sedangkan 42.11% atau 8 siswa hanya mendapat nilai di atas KKM. 4.1.2 Siklus I Pada siklus I pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan sifat-sifat cahaya dapat merambat lurus, menembus benda bening, dan sifat-sifat cermin. Pelaksanaan pembelajar I dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1. Rencana Tindakan a. Menyusun Rencana Pembelajaran. Pada siklus I ini disampaikan materi tentang sifat cahaya dapat merambat lurus, menembus benda bening, dan sifat-sifat cermin dengan menggunakan metode eksperimen. Indikator yang akan dicapai adalah menunjukkan sifat cahaya dapat merambat lurus, Sifat cahaya dapat menembus benda bening, dan menunjukkan sifat-sifat yang ada pada cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung. Tujuan pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan … · 2013. 4. 26. · dengan pengamatan dan percobaan, serta mengetahui sifat cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung,

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD

Negeri Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan jumlah

siswa 19 pada mata pelajaran IPA dengan materi sifat-sifat cahaya melalui metode

eksperimen.

4.1.1 Kondisi Pra Siklus

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Sumogawe

04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang berjumlah 19 siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa

masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Hal ini dapat

ditunjukkan pada saat peneliti mengamati dan mendapati kondisi pra siklus

yaitu dari 19 siswa, hanya 57.89% atau 11 siswa yang memperoleh nilai di

bawah KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 63, sedangkan 42.11%

atau 8 siswa hanya mendapat nilai di atas KKM.

4.1.2 Siklus I

Pada siklus I pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan

sifat-sifat cahaya dapat merambat lurus, menembus benda bening, dan

sifat-sifat cermin. Pelaksanaan pembelajar I dilakukan dalam 3 kali

pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

1. Rencana Tindakan

a. Menyusun Rencana Pembelajaran.

Pada siklus I ini disampaikan materi tentang sifat cahaya dapat merambat

lurus, menembus benda bening, dan sifat-sifat cermin dengan

menggunakan metode eksperimen. Indikator yang akan dicapai adalah

menunjukkan sifat cahaya dapat merambat lurus, Sifat cahaya dapat

menembus benda bening, dan menunjukkan sifat-sifat yang ada pada

cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung. Tujuan pembelajaran

22

yang ingin dicapai adalah dengan melakukan pengamatan dan percobaan

yang dilakukan langsung oleh siswa agar dapat menunjukkan sifat cahaya

merambat lurus dengan benar. Dapat menunjukkan cahaya dapat

menembus benda bening yang dilakukan langsung oleh siswa secara benar

dengan pengamatan dan percobaan, serta mengetahui sifat cermin datar,

cermin cembung dan cermin cekung, melalui pengamatan dan percobaan.

b. Menyusun Alokasi Waktu.

Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan

pembelajaran adalah 6 x 35 menit (3 x pertemuan).

c. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik.

Membuat lembar kerja peserta didik untuk materi sifat cahaya merambat

lurus, Sifat cahaya merambat benda bening serta sifat-sifat dari beberapa

cermin. Kegiatan Lembar Kerja Peserta Didik dikerjakan berkelompok

tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

d. Menyiapkan Alat Peraga.

Alat peraga yang diperlukan dalam kegiatan eksperimen siswa antara lain:

Tiga buah lembar karton berukuran 15 cm X 15 cm, 3 pasang kayu

penjepit, sebuah lilin, korek api, Kaca bening, kertas tipis, lilin, batu,

kertas karton, kayu, kaleng, gelas bening, gelas berisi air putih, gelas berisi

lumpur, kain hitam, plastik hitam, sendok sayur stainless steel, cermin

datar, pensil, penggaris.

e. Menyusun Lembar Evaluasi.

Membuat soal evaluasi materi sifat cahaya dapat merambat lurus, cahaya

dapat menembus benda bening, serta sifat-sifat cermin sebanyak 20 soal.

Soal yang diberikan adalah soal pilihan ganda yang diselesaikan siswa

dengan waktu 35 menit yang dikerjakan secara individu. Soal evaluasi

dikerjakan tiap berakhirnya siklus.

23

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2012 melaui beberapa

kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah

sebagai berikut guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa,

menyampaikan indikator pencapaian kompetensi, dan dilanjutkan

dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya pada siswa: “apa

yang terjadi jika lampu dihidupkan? Dan apa bila lampu dimatikan?”

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui

pemahaman siswa tentang sifat cahaya dapat merambat lurus

dengan hipotesis sebagai berikut: Apakah kalian melihat arah

cahaya lampu senter? Apa yang terjadi jika ditutup buku? Setelah

siswa menarik hipotesis dari rumusan masalah tersebut guru

menulis hipotesis siswa dipapan tulis.

b. Elaborasi

Siswa kemudian dibagi atas 4-5 orang siswa untuk melakukan

kegiatan kelompok dengan menggunakan metode eksperimen.

Setelah siswa dibagi menjadi kelompok siswa menerima

penjelasan oleh guru mengenai langkah-langkah yang akan

dilakukan oleh siswa antara lain:

1. Tandai tiap karton pada bagian tengah dengan posisi yang sama

kemudian buatlah lubang tepat di tanda.

2. Tegakkan ketiga karton dengan kayu penjepit. Usahakan ketiga

karton tersebut tegak dan dalam satu garis lurus.

3. Luruskan masing-masing karton tersebut. Usahakan lubang

pada tiap karton segaris.

4. Letakkan lilin di ujung karton.

24

5. Lihatlah pada lubang yang paling dekat dengan mata.

6. Setelah terlihat cahaya lilin tersebut, geser masing-masing

karton.

Setelah siswa mendapatkan penjelasan dari guru, kemudian tiap

kelompok menerima lembar kerja peserta didik satu buah lembar

kerja. Siswa mengeluarkan alat-alat yang telah dipersiapkan

sebelumnya. Dalam kegiatan ini siswa mencatat temuan-temuan

yang ditemui siswa. kemudian siswa mengisi hasil temuan siswa

pada lembar kerja yang dibagikan guru sebelum percobaan

dimulai. Serta menuliskan kesimpulan pada lembar yang sama.

c. Konfirmasi

Setelah kegiatan kelompok selesai, kemudian tiap perwakilan

kelompok memaparkan hasil temuan pada kegiatan eksperimen

Selama kegiatan pemaparan hasil kelompok guru dan siswa

mencocokkan hasil temuan yang didapat. Guru memberikan

penghargaan kepada kelompok yang aktif dan kompak. Kemudian

siswa dan guru melakukan tanya jawab dan meluruskan kesalah

pahaman, dan memberikan penguatan pada kegiatan hari ini.

Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir guru memberikan rangkuman pada pelajaran

yang telah dilaksanakan siswa, serta siswa mencatat rangkuman yang

diberikan guru secara individu.

b. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 27 Februari

2012. Kegiatan yang dilakukan meliputi:

Kegiatan Awal

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah

sebagai berikut: guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa,

menyampaikan indikator pencapaian kompetensi, dan dilanjutkan

dengan apersepsi. Dalam apersepsi, guru menyuruh salah satu siswa

untuk keluar kelas dan melihat ke dalam kelas, dan juga guru menyuruh

25

siswa yang berada di dalam kelas untuk melihat temannya yang ada di

luar kelas. Kemudian guru menyuruh siswa yang ada di luar kelas

masuk dan bertanya pada siswa “ apakah kamu dapat melihat siswa

yang ada di dalam kelas?”

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui

pemahaman siswa tentang sifat cahaya dapat menembus benda

bening dengan hipotesis sebagai berikut: Sebutkan benda-benda

yang dapat ditembus cahaya? Setelah siswa menarik hipotesis dari

rumusan masalah tersebut guru menulis hipotesis siswa di papan

tulis.

b. Elaborasi

Siswa kemudian dibagi atas 4-5 orang siswa untuk melakukan

kegiatan kelompok dengan menggunakan metode eksperimen.

Setelah siswa dibagi menjadi kelompok siswa menerima

penjelasan oleh guru mengenai langkah-langkah yang akan

dilakukan oleh siswa antara lain:

Kegiatan 1 “Cahaya menembus benda bening”

1. Letakkan alat dan bahan secara tertata di atas meja.

2. Peganglah salah satu benda di depan tembok

3. Sorot benda tersebut dengan cahaya lampu secara bergantian

Setelah siswa mendapatkan penjelasan dari guru, kemudian tiap

kelompok menerima lembar kerja peserta didik satu buah lembar

kerja. Siswa mengeluarkan alat-alat yang telah ditentukan

sebelumnya pada tiap kelompok. Dalam kegiatan ini siswa

mencatat temuan-temuan yang ditemui siswa. kemudian siswa

mengisi hasil temuan siswa pada pada lembar kerja yang dibagikan

guru sebelum percobaan dimulai. Serta menuliskan kesimpulan

pada lembar yang sama.

26

c. Konfirmasi

Setelah kegiatan kelompok selesai, kemudian tiap perwakilan

kelompok memaparkan hasil temuan pada kegiatan eksperimen

Selama kegiatan pemaparan hasil kelompok guru dan siswa

mencocokkan hasil temuan yang didapat. Guru memberikan

penghargaan kepada kelompok yang aktif dan kompak. Kemudian

siswa dan guru melakukan tanya jawab dan meluruskan kesalah

pahaman, dan memberikan penguatan pada kegiatan hari ini.

Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir guru memberikan rangkuman pada pelajaran

yang telah dilaksanakan siswa, serta siswa mencatat rangkuman yang

diberikan guru secara individu yaitu: benda-benda yang dapat

ditembus oleh cahaya adalah benda-benda yang mempunyai unsur-

unsur benda yang bening. Seperti kaca, plastik bening, dan air putih.

Dan benda yang tidak dapat ditembus cahaya yaitu benda yang

mempunyai kepekatan yang lebih.

c. Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 29 Februari 2012.

Kegiatan yang dilakukan meliputi:

Kegiatan Awal

Guru mengucapkan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan

absensi dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru menyuruh

beberapa siswa maju ke depan kelas dan menyuruh siswa untuk

bercermin: Coba pegang telinga kanan! Coba pegang hidung! Coba

sentuh bayangan kalian pada kaca!

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui

pemahaman siswa tentang sifat-sifat pada cermin hipotesis sebagai

berikut: Bagaimana bayangan kalian saat berkaca pada cermin

27

kaca? Setelah siswa menarik hipotesis dari rumusan masalah

tersebut guru menulis hipotesis siswa dipapan tulis.

b. Elaborasi

Siswa kemudian dibagi atas 4-5 orang siswa untuk melakukan

kegiatan kelompok dengan menggunakan metode eksperimen.

Setelah siswa dibagi menjadi kelompok siswa menerima

penjelasan oleh guru mengenai langkah-langkah yang akan

dilakukan oleh siswa antara lain:

Kegiatan 1 “Bayangan pada cermin datar”

1. Coba tulis pada selembar kertas.

2. Peganglah kertas dan cermin dengan jarak 20 cm.

3. Perhatikan bayangan pada cermin, Tegak atau terbalikkah

bayangan dalam cermin? Bagaimana ukuran kertas pada yang

kamu bawa dengan di cermin?

Kegiatan 2 “Bayangan pada cermin cekung”.

1. Dekatkan sendok sayur dengan wajahmu!

2. Amatilah wajahmu pada cekungan sendok! Tegak atau terbalik

bayangan yang ada di sendok sayur? Bagaimana ukuran

bayangan pada sendok sayur ?

3. Jauhkan wajahmu dari sendok sayur!

4. Amati bayangan wajahmu pada sendok yang cekung. Tegak

atau terbalik bayangan yang ada di sendok sayur? Bagaimana

ukuran bayangan pada sendok sayur ?

Kegiatan 3 “Bayangan pada cermin cembung”

1. Dekatkan sendok sayur dengan wajahmu!

2. Amatilah wajahmu pada cekungan sendok! Tegak atau terbalik

bayangan yang ada di sendok sayur? Bagaimana ukuran

bayangan pada sendok sayur ?

3. Jauhkan wajahmu dari sendok sayur!

28

4. Amati bayangan wajahmu pada sendok yang cekung. Tegak

atau terbalik bayangan yang ada di sendok sayur? Bagaimana

ukuran bayangan pada sendok sayur ?

Setelah siswa mendapatkan penjelasan dari guru, kemudian tiap

kelompok menerima lembar kerja peserta didik satu buah lembar

kerja. Siswa mengeluarkan peralatan yang telah dibawa dari

rumah. Dalam kegiatan ini siswa mencatat temuan-temuan yang

ditemui siswa. kemudian siswa mengisi hasil temuan siswa pada

pada lembar kerja yang dibagikan guru sebelum percobaan

dimulai. Serta menuliskan kesimpulan pada lembar yang sama.

c. Konfirmasi

Setelah kegiatan kelompok selesai, kemudian tiap perwakilan

kelompok memaparkan hasil temuan pada kegiatan eksperimen

Selama kegiatan pemaparan hasil kelompok guru dan siswa

mencocokkan hasil temuan yang didapat. Guru memberikan

penghargaan kepada kelompok yang aktif dan kompak. Kemudian

siswa dan guru melakukan tanya jawab dan meluruskan kesalah

pahaman, dan memberikan penguatan pada kegiatan hari ini.

Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir guru memberikan rangkuman pada pelajaran

yang telah dilaksanakan siswa, serta siswa mencatat rangkuman

yang diberikan guru secara individu yaitu:Pada cermin datar

mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Ukuran (besar dan tinggi)

bayangan sama dengan ukuran benda. Jarak bayangan ke cermin

sama dengan jarak benda ke cermin. Kenampakan bayangan

berlawanan dengan benda. Misalnya tangan kirimu akan menjadi

tangan kanan bayanganmu. Bayangan tegak seperti bendanya.

Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan dapat dilihat

dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar. Pada cermin

cekung mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Sifat bayangan

benda yang dibentuk oleh cermin cekung sangat bergantung pada

29

letak benda terhadap cermin. Jika benda dekat dengan cermin

cekung, bayangan benda bersifat tegak, lebih besar, dan semu

(maya). Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan benda

bersifat nyata (sejati) dan terbalik. Pada cermin cembung

mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Bayangan pada cermin

cembung bersifat maya, tegak, dan lebih kecil (diperkecil) daripada

benda yang sesungguhnya. Setelah memberikan rangkuman siswa

kemudian diberikan lembar soal akhir siklus untu mengukur

kemampuan siswa. Setelah semua siswa telah menyelesaikan soal

evaluasi, guru menyampaikan salam penutup.

3. Observasi

a. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama ini pembelajaran berjalan belum berjalan

lancar masih ada sedikit hambatan yaitu sebagai berikut:

1. Siswa masih belum paham dengan cara kerja, belum bisa aktif

dalam pelajaran, belum bisa berdiskusi dalam kelompok, belum

bisa memaparkan temuannya, Siswa masih terlihat kelelahan dalam

pelajaran.

2. Ada beberapa siswa yang masih ramai selama proses pembelajaran

berlangsung sehingga mengganggu teman yang lain.

b. Pertemuan Kedua

1 Siswa sudah mulai berantusias untuk ingin memulai pembelajaran,

siswa sudah mulai bisa untuk melakukan kegiatan berkelompok,

sudah mampu berdiskusi.

2 Masih ada beberapa siswa yang masih menggangu jalannya

pembelajaran yang disampaikan.

c. Pertemuan Ketiga

1 Siswa sudah dapat melaksanakan perintah perintah yang diberikan

guru dengan baik, sudah dapat memahami cara kerja, dan siswa

sudah dapat membuat tanggapan yang terjadi

30

2 Dalam pembelajaran pada pertemuan ketiga guru masih

kekurangan waktu untuk menyampaikan materi sehingga guru

menggunakan jam istirahat karena melihat siswa yang antusias

untuk meneruskan pelajaran.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil tes pada siklus I terdapat 7 siswa atau 36.84% yang

memiliki nilai di bawah KKM atau kurang dari nilai 63. Dan 12 siswa atau

63.16% . Mengacu pada indikator kerja pada siklus I dan hasil tes siklus

peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran siklus I sudah memenuhi

indikator kerja, yaitu 60% dari keseluruhan siswa kelas V SD Negeri 04

Sumogawe sudah memenuhi nilai diatas KKM IPA 63. Dan melihat

indikator kerja pada siklus II yang menargetkan 90% siswa dari

keseluruhan siswa mampu mendapat nilai lebih dari KKM IPA sebesar 63.

Maka hal-hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki pelajaran pada

siklus II agar lebih optimal antara lain:

a. Memberikan motivasi kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari

guru, tetapi tidak menjawab dengan sekedarnya.

b. Memberikan motivasi pada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang

belum diketahui oleh siswa.

c. Mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik untuk siswa.

4.1.3. Siklus II

Pada siklus II pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan sifat

cahaya dapat dibiaskan dan menunjukkan cahaya putih terdiri dari berbagai

warna. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilakukan dalam tiga kali

pertemuan dengan rincian sebagai berikut :

1. Rencana Tindakan

a. Menyusun Rencana Pembelajaran.

Pada siklus II ini disampaikan materi tentang sifat cahaya dapat dibiaskan,

pembentukkan cahaya putih, dan penguraian cahaya putih dengan

menggunakan metode eksperimen. Indikator yang akan dicapai adalah

menunjukkan sifat cahaya dapat dibiaskan dan menunjukkan pembentukan

31

cahaya putih yang terdiri terdiri dari berbagai warna, dan penguraian

cahaya putih. Tujuan pembelajarannya adalah dengan melakukan

pengamatan dan percobaan, agar siswa dapat menunjukkan sifat cahaya

dapat dibiaskan dengan benar, melalui pengamatan dan percobaan siswa

dapat mengetahui penyebab pembiasan cahaya, melalui pengamatan dan

percobaan siswa dapat menggambar cahaya yang mengalami pembiasan

apabila melalui dua medium yang berbeda, dengan melakukan pengamatan

dan percobaan siswa dapat menunjukkan terbentuknya cahaya putih dari

berbagai warna serta cahaya putih yang terdiri dari berbagai warna.

b. Menyusun Alokasi Waktu.

Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan

pembelajaran adalah 6 X 35 menit (3 X pertemuan)

c. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik.

Membuat lembar kerja peserta didik untuk materi sifat cahaya dapat

dibiaskan, Kombinasi warna serta Sifat cahaya dapat diuraikan. Kegiatan

Lembar Kerja Peserta Didik dikerjakan berkelompok tiap kelompok terdiri

dari 4-5 siswa.

d. Menyiapkan alat peraga

Alat peraga yang diperlukan dalam kegiatan eksperimen siswa antara lain:

Gelas bening, Uang logam, Pensil, mangkuk, Air, Kertas karton putih,

Pensil warna atau Spidol berbagai warna, Pensil, Semprotan air

e. Menyusun lembar evaluasi.

Membuat soal evaluasi materi sifat cahaya dapat dibiaskan, pembentukkan

cahaya putih, dan penguraian cahaya putih sebanyak 20 soal. Soal yang

diberikan adalah soal pilihan ganda yang diselesaikan siswa dengan waktu

35 menit yang dikerjakan secara individu. Soal evaluasi dikerjakan tiap

berakhirnya siklus.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2012 melaui beberapa

kegiatan sebagai berikut:

32

Kegiatan Awal

Pada Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal

adalah sebagai berikut guru mengucapkan salam dan absensi siswa,

dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya pada

siswa: Pernahkah kalian menangkap ikan? Apa yang akan kalian

pegang? Bagian kepala, ekor, atau badan?

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui

pemahaman siswa tentang sifat cahaya dapat dibiaskan dengan

hipotesis sebagai berikut: Pernahkah kalian pergi ke sungai atau kolam

renang pada siang hari? Bagaimana kedalaman jika kalian lihat? Guru

kemudian menulis jawaban siswa pada papan tulis.

b. Elaborasi

Siswa kemudian dibagi atas 4-5 orang siswa untuk melakukan kegiatan

kelompok dengan menggunakan metode eksperimen. Setelah siswa

dibagi menjadi kelompok siswa menerima penjelasan oleh guru

mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa antara lain:

Kegiatan 1 “Pensil dalam gelas”

1. Masukkan pensil pada gelas bening yang kosong. Amatilah!

2. Isi gelas tersebut dengan air putih hingga hampir penuh, dan

amatilah

Kegiatan 2: “ Koin dalam mangkok”

1. Masukkan uang logam dalam mangkok. Amati uang logam tadi.

2. Mintalah bantuan temanmu untuk mengisi mangkok tadi dengan

air, jangan pindah posisimu pada posisi semula. Amatilah apa yang

terjadi!

Setelah guru memberikan penjelasan kepada siswa, kemudian tiap

kelompok mendapatkan lembar kerja, setelah siswa menyiapkan alat

peraga yang telah disiapkan dari rumah, siswa dalam kelompok

melakukan kegiatan tentang pembiasan cahaya. Selain mengamati,

33

siswa juga mencatat hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh siswa.

Setelah melakukan percobaan siswa mencatat hasil percobaan pada

lembar kegiatan, serta siswa berdiskusi tentang temuan yang di dapat

serta menarik kesimpulan.

c. Konfirmasi

Setelah kegiatan kelompok selesai, kemudian tiap perwakilan

kelompok memaparkan hasil temuan pada kegiatan eksperimen Selama

kegiatan pemaparan hasil kelompok guru dan siswa mencocokkan

hasil temuan yang didapat. Guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang aktif dan kompak. Kemudian siswa dan guru

melakukan tanya jawab dan meluruskan kesalah pahaman, dan

memberikan penguatan pada kegiatan hari ini.

Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir guru memberikan rangkuman pada pelajaran

yang telah dilaksanakan siswa, serta siswa mencatat rangkuman yang

diberikan guru secara individu yaitu:

Apabila cahaya merambat melalui dua zat yang kerapatannya berbeda,

cahaya tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokan arah rambatan

cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut

pembiasan. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat

yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal.

Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila

cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat,

cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal.

b. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 5 Maret 2012.

Kegiatan yang dilakukan meliputi:

Kegiatan Awal

Guru mengucapkan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan

absensi dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya

34

pada siswa: Anak-anak pernakah kamu melihat pelangi? Warna apa

sajakah yang terdapat di dalam pelangi?

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui

pemahaman siswa tentang pembentuk cahaya putih dengan

hipotesis sebagai berikut: Tahukah kalian warna apa saja yang

membentuk warna putih? Kemudian guru menulis jawaban siswa

di depan papan tulis sebagai hipotesis dari siswa.

b. Elaborasi

Siswa kemudian dibagi atas 4-5 orang siswa untuk melakukan kegiatan

kelompok dengan menggunakan metode eksperimen. Setelah siswa

dibagi menjadi kelompok siswa menerima penjelasan oleh guru

mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa antara lain:

Kegiatan siswa “Cakram warna”

1 Buatlah 2 lingkaran pada kertas karton dengan diameter 12 cm.

2 Salah satu lingkaran bagi menjadi 6 bagian sama besar dengan

warna: merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu.

3 Salah satu lingkaran bagi menjadi 4 bagian sama besar dengan

warna: merah, kuning, hijau, biru.

4 Lubangi kedua lingkaran pada titik tengah, dan masukkan

pensil sebagai porosnya.

5 Putarlah lingkaran tadi seperti memutar gasing

Setelah guru memberikan penjelasan kepada siswa, kemudian tiap

kelompok mendapatkan lembar kerja, setelah siswa menyiapkan alat

peraga yang telah disiapkan dari rumah, siswa dalam kelompok

melakukan kegiatan tentang pembiasan cahaya. Selain mengamati,

siswa juga mencatat hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh siswa.

Setelah melakukan percobaan siswa mencatat hasil percobaan pada

lembar kegiatan, serta siswa berdiskusi tentang temuan yang di dapat

serta menarik kesimpulan.

35

c. Konfirmasi

Selanjutnya guru memberikan penguatan kepada seluruh siswa

tentang pemahaman eksperimen/penelitian yang telah dilakukan

oleh siswa serta meluruskan kekeliruan siswa dalam melakukan

eksperimen dan memberikan penilaian terhadap seluruh kegiatan

yang telah dilakukan oleh siswa berupa pujian.

Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir guru memberikan rangkuman pada pelajaran

yang telah dilaksanakan siswa, serta siswa mencatat rangkuman yang

diberikan guru secara individu yaitu:

1. Warna putih adalah kumpulan dari berbagai warna.

2. Salah satu cara untuk mengetahui warna putih adalah dengan

menggunakan cakram warna.

c. Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 7 Maret 2012.

Kegiatan yang dilakukan meliputi:

Kegiatan Awal

Guru mengucapkan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan

absensi dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya

kepada siswa: Pernahkah kalian melihat pelangi? Kapan pelangi

terjadi?

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui

pemahaman siswa tentang depersi cahaya sebagai berikut: Apa saja

warna pelangi yang kalian tahu? Setelah siswa menarik hipotesis

dari rumusan masalah tersebut guru menulis hipotesis siswa

dipapan tulis.

b. Elaborasi

Siswa kemudian dibagi atas 4-5 orang siswa untuk melakukan

kegiatan kelompok dengan menggunakan metode eksperimen.

36

Setelah siswa dibagi menjadi kelompok siswa menerima

penjelasan oleh guru mengenai langkah-langkah yang akan

dilakukan oleh siswa antara lain:

Kegiatan siswa “ melihat pelangi”

1. Masukkan air dalam tabung semprotan.

2. Semprotkan air di halaman sekolah.

Setelah siswa mendapatkan penjelasan dari guru, kemudian tiap

kelompok menerima lembar kerja peserta didik satu buah lembar

kerja. Siswa mengeluarkan peralatan yang telah dibawa dari

rumah. Siswa diajak guru ke luar kelas untuk melakukan percobaan

dan pengamatan. Dalam kegiatan ini siswa mencatat temuan-

temuan yang ditemui siswa. kemudian siswa mengisi hasil temuan

siswa pada pada lembar kerja yang dibagikan guru sebelum

percobaan dimulai. Serta menuliskan kesimpulan pada lembar yang

sama.

c. Konfirmasi

Setelah kegiatan kelompok selesai, guru mengumpulkan siswa di

depan kelas untuk memaparkan hasil temuan pada kegiatan

eksperimen. Masing-masing perwakilan kelompok memaparkan

hasil yang telah di temui. Selama kegiatan pemaparan hasil

kelompok guru dan siswa mencocokkan hasil temuan yang didapat.

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan

kompak. Siswa dan guru melakukan tanya jawab dan meluruskan

kesalah pahaman, dan memberikan penguatan pada kegiatan hari

ini. Kemudian guru mengajak siswa masuk ke kelas.

Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir guru memberikan rangkuman pada pelajaran

yang telah dilaksanakan siswa, serta siswa mencatat rangkuman

yang diberikan guru secara individu yaitu: Pelangi terjadi karena

peristiwa penguraian cahaya (dispersi). Dispersi merupakan

penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna.

37

Cahaya matahari yang kita lihat berwarna putih. Namun,

sebenarnya cahaya matahari tersusun atas banyak cahaya berwarna.

Cahaya matahari diuraikan oleh titik-titik air di awan sehingga

terbentuk warna-warna pelangi. Setelah memberikan rangkuman

siswa kemudian diberikan lembar soal akhir siklus untu mengukur

kemampuan siswa. Setelah semua siswa telah menyelesaikan soal

evaluasi guru menyampaikan salam penutup.

3. Observasi

a. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama siklus II ini siswa sudah aktif dalam

melakukan kegiatan eksperimen dan juga siswa bersemangat dalam

melakukan penelitian, siswa sudah bisa merespon dan membaca

perintah yang diberikan guru serta pada lembar kerja peserta didik.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dalam siklus II ini siswa sudah bisa berinisiatif

dan mempunyai daya kreatifitas yang tinggi. Ketika siswa gagal

membuat gasing untuk percobaan, siswa kemudian berusaha

membuat lingkaran tersebut berputar dengan memutarkan

lingkaran tersebut pada ujung pena.

c. Pertemuan ketiga.

Pada pertemuan ketiga siklus II ini tiap kelompok bisa berdiskusi

dan melakukan hal yang diperintahkan. Siswa pun mempunyai

antusias yang tinggi ketika siswa mendapatkan penjelasan dari

guru tentang terbentuknya pelangi.

4. Refleksi

Setelah pembelajaran selesai, setelah peneliti mendapatkan hasil belajar

siswa, maka peneliti dan guru kelas melakukan diskusi tentang

pembelajaran yang dilakukan pada siklus II. Peneliti dan guru meninjau

hasil tes pada siswa. Berdasarkan daftar nilai pada tes siklus II siswa yang

memperoleh nilai diatas KKM (63) sebanyak 19 siswa atau 100 %. Karena

38

jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran melebihi dari indikator kerja

yaitu 90% sehingga tidak perlu diadakan penelitian lebih lanjut.

4.2. Hasil Analisis Data

4.2.1. Analisis Hasil Belajar Sebelum Diadakan Tindakan (Pra Siklus)

Sebelum siklus pertama dilaksanakan, peneliti memperoleh hasil nilai

pada pelajaran sebelumnya dengan hasil dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai

berikut:

Tabel 4.1

Rekapitulasi Perolehan Nilai Pra Siklus

Siswa kelas V, SD Negeri Sumogawe 04

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

Nilai Frekuensi Persentase % Keterangan

24-36 0 0 Belum Tuntas 37-49 1 5.26 Belum Tuntas 50-62 10 52.63 Belum Tuntas 63-75 6 31.58 Tuntas 76-88 2 10.53 Tuntas 89-100 0 0 Tuntas

Jumlah 19 100

Belum Tuntas 11 57.89

Tuntas 8 42.11

Rata-rata 62.74

Nilai tertinggi 76

Nilai Terendah 46

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 24-36

sebanyak 0 dengan persentase 0%. Siswa yang mendapat nilai 37-49 sebanyak

1 siswa dengan persentase 5.26%. Siswa yang mendapat nilai 50-62 sebanyak

10 siswa dengan persentase 52.63%. Siswa yang mendapat nilai 63-75

sebanyak 6 siswa dengan persentase 31.58%. Siswa yang mendapat 76-88

sebanyak 2 siswa dengan persentase 10.53%. Dan yang mendapatkan nilai 89-

39

100 sebanyak 0 siswa atau 0%. Bila disajikan dalam diagram batang dapat

dilihat pada diagram 4.1 di bawah ini:

Diagram 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus

Diagram 4.1 menjelaskan hasil belajar dari 19 siswa pada pra siklus,

tidak adanya siswa yang mendapat nilai pada rentang nilai 24-36, pada

rentang nilai 37-49 terdapat 1 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Pada

rentang nilai 50-62 terdapat 10 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Pada

rentang nilai 63-75 terdapat 6 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Pada

rentang nilai 76-88 terdapat 2 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Dan pada

rentang nilai 88-100 terdapat 0 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Berikut

ini disajikan distribusi ketuntasan belajar siswa:

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar siswa Pra Siklus

Nilai KKM Frekuensi Persentase (%) Keterangan

< 63 11 57.89 Belum tuntas

≥ 63 8 42.11 Tuntas

Jumlah 19 100

40

Dari tabel 4.2 menjelaskan tentang ketuntasan nilai siswa menurut

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan dari sekolah yaitu 63

data hasil perolehan nilai pada pra siklus diketahui bahwa siswa yang belum

mencapai nilai dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 63 sebanyak

11 siswa atau 57.89% sedangkan siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan

minimal sebanyak 8 siswa dengan persentase 42.11%. Berikut ini disajikan

distribusi ketuntasan belajar siswa pada diagram 4.2:

Diagram 4.2 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus

Diagram 4.2 menjelaskan jumlah ketuntasan belajar dari siswa pada pra

siklus . Jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 63 atau yang

belum tuntas sebesar 11 siswa, sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih

dari KKM 63 atau tuntas sebesar 8 siswa.

4.2.2. Analisis Hasil Belajar Siklus I

Setelah melaksanakan siklus I dengan metode eksperimen, peneliti

memperoleh hasil nilai pada pelajaran dengan hasil dapat dilihat pada tabel

4.3 sebagai berikut:

41

Tabel 4.3

Rekapitulasi Perolehan Nilai Siklus I

Siswa kelas V, SD Negeri Sumogawe 04

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

Nilai Frekuensi Persentase

% Keterangan

24-36 1 5.26 Belum Tuntas 37-49 3 15.79 Belum Tuntas 50-62 3 15.79 Belum Tuntas 63-75 10 52.63 Tuntas 76-88 1 5.26 Tuntas 89-100 1 5.26 Tuntas

Jumlah 19 100

Belum Tuntas 7 63.16

Tuntas 12 36.84

Rata-rata 62.36

Nilai tertinggi 95

Nilai Terendah 35

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 24-36

sebanyak 1 dengan persentase 5.26%. Siswa yang mendapat nilai 37-49

sebanyak 3 siswa dengan persentase 15.79%. Siswa yang mendapat nilai 50-

62 sebanyak 3 siswa dengan persentase 15.79%. Siswa yang mendapat nilai

63-75 sebanyak 10 siswa dengan persentase 52.63%. Siswa yang mendapat

76-88 sebanyak 1 siswa dengan persentase 5.26%. Dan yang mendapatkan

nilai 89-100 sebanyak 1 siswa atau 5.26%. Bila disajikan dalam diagram

batang dapat dilihat pada diagram 4.3 berikut ini:

42

Diagram 4.3 Hasil Belajar Siklus I

Diagram 4.3 menjelaskan hasil belajar dari 19 siswa pada siklus I,

siswa yang mendapat nilai pada rentang nilai 24-36 sejumlah 1 siswa, pada

rentang nilai 37-49 siswa yang memperoleh nilai tersebut sejumlah 3 siswa.

Pada rentang nilai 50-62 siswa yang memperoleh nilai tersebut sejumlah 3

siswa. Pada rentang nilai 63-75 siswa yang memperoleh nilai tersebut

sejumlah 10 siswa. Pada rentang nilai 76-88 siswa yang memperoleh nilai

tersebut terdapat 1 siswa. Dan pada rentang nilai 88-100 siswa yang

memperoleh nilai tersebut terdapat 1 siswa. Berikut ini disajikan distribusi

ketuntasan belajar siswa:

Tabel 4.4

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

Nilai KKM Frekuensi Persentase (%) Keterangan

< 63 7 36.84 Belum tuntas

≥ 63 12 63.16 Tuntas

Jumlah 19 100

43

Dari tabel 4.4 menjelaskan tentang ketuntasan nilai siswa menurut

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan dari sekolah yaitu 63

data hasil perolehan nilai pada siklus I diketahui bahwa siswa yang belum

mencapai nilai dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 63 sebanyak

7 siswa atau 36.84%. Sedangkan siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan

minimal sebanyak 12 siswa dengan persentase 63.16%. Berikut ini disajikan

distribusi ketuntasan belajar siswa pada diagram 4.4:

Diagram 4.4 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

Diagram 4.4 menjelaskan jumlah ketuntasan belajar dari siswa pada

siklus I. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 63 atau yang

belum tuntas sebesar 7 siswa, sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih dari

KKM 63 atau tuntas sebesar 12 siswa.

4.2.3. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II

Pada pembelajaran tentang sifat-sifat cahaya pada siklus II dengan

menggunakan metode eksperimen lebih dioptimalkan oleh guru. Siswa

melaksanakan semua kegiatan dengan metode eksperimen. Terlihat dari hasil

belajar siswa pada siklus II dapat meningkatkan hasil belajar dari siklus I.

dapat dilihat ketuntasan siklus II melalui tabel 4.5

44

Tabel 4.5

Rekapitulasi Perolehan Nilai Siklus II

Siswa kelas V, SD Negeri Sumogawe 04

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

Nilai Frekuensi Persentase % Keterangan

24-36 0 0 Belum Tuntas 37-49 0 0 Belum Tuntas 50-62 0 0 Belum Tuntas 63-75 4 21.05 Tuntas 76-88 1 5.26 Tuntas

89-100 14 73.69 Tuntas

Jumlah 19 100

Belum Tuntas 11 57.89

Tuntas 8 42.11

Rata-rata 89.21 Nilai tertinggi 100 Nilai Terendah 70

Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 24-36

sebanyak 0 dengan persentase 0%. Siswa yang mendapat nilai 37-49 sebanyak

0 siswa dengan persentase 0%. Siswa yang mendapat nilai 50-62 sebanyak 0

siswa dengan persentase 0%. Siswa yang mendapat nilai 63-75 sebanyak 4

siswa dengan persentase 21.05%. Siswa yang mendapat 76-88 sebanyak 1

siswa dengan persentase 5.26%. Dan yang mendapatkan nilai 89-100

sebanyak 14 siswa atau 73.69%. Bila disajikan dalam diagram batang dapat

dilihat pada diagram 4.5 berikut ini:

45

Diagram 4.5 Hasil Belajar Siklus II

Diagram 4.5 menjelaskan hasil belajar dari 19 siswa pada siklus I,

siswa yang mendapat nilai pada rentang nilai 24-36 sejumlah 0 siswa, pada

rentang nilai 37-49 siswa yang memperoleh nilai tersebut sejumlah 0 siswa.

Pada rentang nilai 50-62 siswa yang memperoleh nilai tersebut sejumlah 0

siswa. Pada rentang nilai 63-75 siswa yang memperoleh nilai tersebut

sejumlah 4 siswa. Pada rentang nilai 76-88 siswa yang memperoleh nilai

tersebut terdapat 1 siswa. Dan pada rentang nilai 88-100 siswa yang

memperoleh nilai tersebut terdapat 14 siswa. Berikut ini disajikan distribusi

ketuntasan belajar siswa:

Tabel 4.5

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Nilai KKM Frekuensi Persentase (%) Keterangan

< 63 0 0 Belum tuntas

≥ 63 0 100 Tuntas

Jumlah 19 100

Dari tabel 4.5 menjelaskan tentang ketuntasan nilai siswa menurut

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan dari sekolah yaitu 63

46

data hasil perolehan nilai pada siklus II diketahui bahwa tidak ada siswa yang

belum mencapai nilai dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan

siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan minimal sebanyak 19 siswa

dengan persentase 100%. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan belajar

siswa pada diagram 4.6:

Diagram 4.6 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Diagram 4.6 menjelaskan jumlah ketuntasan belajar dari siswa pada

siklus II. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 63 atau yang

belum tuntas sebesar 0 siswa, sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih dari

KKM 63 atau tuntas sebesar 19 siswa.

4.3. Pembahasan Antar Siklus

Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa

penggunaan metode eksperimen pada hasil belajar siswa pada tiap proses

pembelajaran meningkat. Setelah peneliti melaksanakan tindakan siklus I dan

siklus II, hasil yang diperoleh sangat memuaskan. Dapat kita lihat pada tabel

4.7 hasil belajar pada siklus I samapai siklus II terjadi peningkatan.

47

Tabel 4.7

Ketuntasan Hasil Belajar pada Siswa kelas V SDN Sumogawe 04

No

Ketuntasan Belajar

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah

Siswa

Persentase (%)

Jumlah

Siswa

Persentase (%)

Jumlah

Siswa

Persentase (%)

1 Belum Tuntas

11 57.79 7 36.84 0 0

2 Tuntas 8 42.11 12 63.16 19 100

Jumlah 19 100 19 100 19 100

Dalam tabel 4.7 ketuntasan siswa diatas dapat dilihat adanya peningkatan

jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA. Pada pra siklus jumlah siswa

yang tuntas 8 siswa atau 42.11%. Kemudian pada siklus I jumlah siswa yang

tuntas meningkat menjadi 12 siswa atau 63.16% dan pada siklus II siswa yang

tuntas sebanyak 100% atau 19 siswa. Pada klasifikasi belum tuntas pada pra siklus

terlihat 11 siswa dari 19 siswa belum tuntas atau sebanyak 57.79 %. Pada siklus I

jumlah siswa yang belum tunas turun menjadi 7 siswa dari 19 siswa atau sebanyak

36,84% yang belum tuntas. Dan pada siklus II tidak ada siswa yang belum tuntas.

Semua siswa memperoleh nilai diatas KKM, yaitu sebanyak 19 siswa atau 100%.

Hal ini dapat terlihat dari diagram 4.7

48

Diagram 4.7 Ketuntasan siswa Prasiklus, Siklus I, Siklus II

Siswa kelas V SDN Sumogawe 04

Diagram 4.7 menjelaskan perbandingan peningkatan ketuntasan hasil

pra siklus, siklus I, dan siklus II. Dari diagram di atas diketahui dari kondisi

pra siklus dari 19 siswa, yang memperoleh nilai di bawah KKM (63) atau

yang belum tuntas sebanyak 11 siswa. Sedangkan siswa yang memperoleh

nilai di atas KKM (63) atau tuntas sebanyak 8 siswa. Setelah diadakan

tindakan pada siklus I dengan metode eksperimen siswa yang memperoleh

nilai dibawah KKM (63) atau belum tuntas menurun menjadi 7 siswa. Dan

yang memperoleh nilai di atas KKM (63) atau tuntas naik sebanyak 12 siswa.

Setelah menggunakan metode eksperimen pada siklus II tidak ada siswa yang

memperoleh nilai dibawah KKM (63). Dan 19 siswa memperoleh nilai di atas

KKM atau tuntas.