23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo, berikut ini gambaran mengenai sejarah, tugas dan fungsi dan struktur organisasi Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo 1. Gambaran Umum Dinas pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo ` Dinas pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo merupakan institusi perumus dan pengembang kebijakan pendidikan sehingga dalam mengaktulisasikan berbagai kebijakan tersebut diberikan berbagai wewenang sehingga pencapaian tujuan pendidikan secara makro dapat dicapai. Terkait dengan hal tersebut maka Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten perlu memiliki deskripsi yang jelas tentang tugas dan fungsinya. Secara yuridis formal hal ini telah diundangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah, maka Dinas Pendidikan Nasional KabupatenGorontalo dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 23 tahun 2007, dimana tugas Dinas Pendidikan Nasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Gorontalo, berikut ini gambaran mengenai sejarah, tugas dan fungsi dan

struktur organisasi Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo

1. Gambaran Umum Dinas pendidikan Nasional Kabupaten

Gorontalo

` Dinas pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo merupakan

institusi perumus dan pengembang kebijakan pendidikan sehingga dalam

mengaktulisasikan berbagai kebijakan tersebut diberikan berbagai

wewenang sehingga pencapaian tujuan pendidikan secara makro dapat

dicapai. Terkait dengan hal tersebut maka Dinas Pendidikan Nasional

Kabupaten perlu memiliki deskripsi yang jelas tentang tugas dan

fungsinya.

Secara yuridis formal hal ini telah diundangkan dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang

Pedoman Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah, maka Dinas

Pendidikan Nasional KabupatenGorontalo dibentuk dengan Peraturan

Daerah Nomor 23 tahun 2007, dimana tugas Dinas Pendidikan Nasional

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

Kabupaten Gorontalo adalah membantu Kepala Daerah dalam

melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang pendidikan nasional

sebagaimana yang diatur dalam Peraturan perundang-undangan.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Pokok

Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo yang dibentuk

sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2007 adalah

merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang

mengelola sektor pendidikan di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Gorontalo, dan memiliki peran penting dalam mewujudkan visi yakni”

Dengan telah diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41

Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagai pengganti

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman

Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah, maka Dinas Pendidikan

Nasional Kabupaten Gorontalo dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor

23 tahun 2007, dimana tugas Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Gorontalo adalah

Terwujudnya pemerintahan daerah yang bersih, demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum demi terciptanya masyarakat

sejahtera, mandiri, dan berkeadilan sosial.

Membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan kewenangan Desentralisasi di bidang pendidikan nasional sebagaimana yang

diatur dalam Peraturan perundang-undangan.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

Dengan fungsi Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo sebagai

berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup tugasnya

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai

dengan lingkup tugasnya

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

3. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo

sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2007

tanggal 7 Oktober adalah sebagai berikut dibawah ini:

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

Gambar 3: Strukut Organisasi Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

4.1.2 Uji Kualitas Intrumen

Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen dalam

penelitian ini dapat dianalisis dengan pengujian validitas dan reliabilitas.

Untuk menguji kualitas data yang digunakan, terlebuh dahulu kuesioner

dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

4.1.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan atau mengukur sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut.Dalam penelitian ini untuk mengukur

validitas digunakan coefisien correlation pearson product moment

(sugiono, 2012) yaitu dengan menghitung korelasi antara score masing-

masing butir pertanyaan dengan total score. Adapun kriteri pengujian

validitas adalah dengan membandingkan nilai rhitung dengan 0.3 (Sugiyono,

2012).

Jika,rhitung>(0,3) berarti Valid, sebaliknya

rhiutng<(0,3) berarti tidak Valid

Adapun hasil pengujian validitas untuk masing-masing variabel dapat

dilihat sebagai berikut:

1. Variabel Pengendalian Anggaran (X)

Variabel pengendalian anggaran terdiri atas 10 item pertanyaan yang

terbagi kedalam 4 indikator yaitu persiyapan anggaran, ratifikasi

anggaran, pelaksanaan anggaran, serta pelaporan dan evaluasi. Dengan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

menggunakan program SPSS hasil uji validitas variabel pengendalian

anggaran dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 6: Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Pengendalian anggaran)

Indikator Item

Pertanyaan RHitung Status

Persiapan Penyusunan

Anggaran

1 0.851 Valid 2 0.332 Valid 3 0.525 Valid

4 0.604 Valid

Ratifikasi Anggaran

5 0.710 Valid

6 0.633 Valid

Pelaksanaan Anggaran

7 0.666 Valid

8 0.962 Valid

Pelaporan Dan Evaluasi

9 0.926 Valid

10 0.501 Valid

Sumber: Olah Data, 2014

Berdasarkan status pada tabel 6 dapat dikatakan bahwa semua item

pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

anggaran valid, hal ini sebagaimana terlihat dari nilai rhitung dari semua

item pertanyaan lebih besar dari nilai rkritis yang telah ditentukan yaitu 0.3.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang

digunakan tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik

dan dapat digunakan untuk mengukur variabel pengendalian anggaran.

2. Variabel Akuntabilitas Kinerja(Y)

Variabel akuntabilitas kinerja dalam penelitian ini terdiri atas 9 item

Pernyataan yang terbagi kedalam 4 indikator yaitu pertanggungjawaban

perumusan rencana keuangan, pertanggungjawaban pelaksanaan dan

pembiayaan anggaran, pertanggungjawaban evaluasi kinerja dan

pertanggungjawaban pelaporan keuangan. Dengan menggunakan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

program SPSS hasil uji validitas variabel pengendalian anggaran dapat

dilihat pada tabel 7 berikut:

Tabel 7: Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Akuntabilitas Kinerja)

Indikator Item

Pertanyaan RHitung Status

Pertanggungjawaban perumusan rencana

keuangan

1 0.607 Valid 2 0.470 Valid

3 0.703 Valid

Pertanggungjawaban pelaksanaan dan

pembiayaan anggaran

4 0.726 Valid

5 0.470 Valid

Pertanggungjawaban evaluasi kinerja

6 0.470 Valid

Pertanggungjawaban pelaksanaan pelaporan

keuangan

7 0.811 Valid

8 0.331 Valid

9 0.910 Valid

Sumber: Olah Data 2014

Berdasarkan status pada tabel 7 akuntabilitas kinerja di atas dapat

dikatakan bahwa semua item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur

variabel akuntabilitas kinerjavalid, hal ini sebagaimana terlihat dari nilai

rhitung dari semua item pertanyaan lebih besar dari nilai rkriis yang telah

ditentukan yaitu 0.3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh

item pertanyaan yang digunakan tersebut telah menunjukkan tingkat

ketepatan yang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengukur variabel

akuntabilitas kinerja.

4.1.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan

valid. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil

pengukurannya relatif sama maka alat ukur tersebut reliabel. Dengan kata

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur

gejala yang sama.

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai alpha Cronbach jika nilai

Alpha melebihi atau sama dengan 0,6 maka pertanyaan variabel tersebut

reliabel dan sebaliknya (Ghozali, 2005). Adapun hasil dari pengujian

reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 8: Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Nilai Alpha Status

Pengendalian Anggaran 0.764 Reliabel Akuntabilitas Kinerja 0.752 Reliabel

Sumber: Olah data 2014

Berdasarkan tabel 8 di atas terlihat bahwa variabel pengendalian

anggaran dan akuntabilitas kinerja memiliki status reliabel. Hal ini

dikarenakan nilai alpha cronbach variabel tersebut lebih besar dari 0,6.

Yang artinya instrumen yang digunakan tersebut telah menunjukkan

kekonsistenan pengukuran pada semua respondennya. Kondisi ini juga

memberikan arti bahwa seluruh variabel tersebut dapat digunakan pada

analisis selanjutnya.

4.1.3 Transformasi Data

Data mengenai variabel-variabel penelitian melalui kuisioner

adalah data ordinal, sedangkan syarat untuk dapat digunakannya

statistik sebagai alat analisis utama dalam pengujian hipotesis dalam

penelitian ini adalah sekurang-kurangnya data yang berskala interval.

Sebelum dianalisis lebih lanjut, data ordinal yang dikumpulkan

melalui instrumen kuisioner selanjutnya dijadikan data interval

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

melalui method successive interval (MSI). Hasil MSI untuk setiap

item pertanyaan dalam setiap variabel dapat dilihat dalam lampiran

4.1.4 Hasil Pengujian Normalitas Data

Berdasarkan tujuan penelitian dan hipotesis penelitian teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

sederhana. Sebelum melakukan uji regresi sederhana terlebih dahulu data

penelitian dilakukan transfromasi data dan pengujian normalitas. Sesuai

dengan tujuan penelitian maka model regresi yang membentuk pengaruh

pengendalian intern terhadap akuntabilitas kinerja pada Dinas Pendidikan

Nasional Kabupaten Gorontalo adalah sebagai berikut:

Ŷ = a + bX

Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis

regresi adalah data variabel dependen harus berdistribusi normal. Uji

normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel

yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan

dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Pengujian

normalitas dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Penentuan Hipotesis

Ho : data variabel dependen berdisribusi normal

H1 : data variabel dependen tidak berdistribusi normal

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

2. Penentuan tingkat signifikansi

Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha)

sebesar 5%.

3. Penentuan Statistik Uji

Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode

Kolmogorov Smirnovdengan menggunakan indikator Z.

4. Penentuan Kriteria uji

Karena menggunakan metode kolmogorov smirnov, maka

pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan antara nilai Z-

hitung dengan Z- tabel.Jika nilai Z- hitung lebih kecil dari nilai Z- tabel

maka Ho diterima. Penentuan hasil uji juga dapat dilakukan dengan

melihat signifkansi yang dihasilkan dengan kriteria terima H0 jika nilai

signifikansi yang diperoleh lebih besar dari nilai alpha

5. Kesimpulan

Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan bantuan SPSS

adalah sebagai berikut:

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

Tabel 9: Hasil Pengujian Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Akuntabilitas KInerja

N 31

Normal Parametersa Mean 17.18594

Std. Deviation 3.467958

Most Extreme Differences Absolute .210

Positive .210

Negative -.147

Kolmogorov-Smirnov Z 1.170

Asymp. Sig. (2-tailed) .129

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Olah data, 2014

Hasil analisis pada tabel 9 di atas menunjukkan nilai koefisien

Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar 1.170.Sedangkan nilai Z pada tingkat

signifikansi 5% dengan df = n-k-1 = 31-2-1 = 28 adalah sebesar 0.225

Karena nilai KS lebih kecil dari nilai Z- tabel maka Ho diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data variabel dependen (akuntabilitas

kinerja) telah berdistribusi normal.

Namun demikian dengan hanya melihat nilai Kolmogorov-Smirnov

hal ini bisa menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat Normal Probability Plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan

dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis

yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

diagonalnya (Ghozali, 2001). Hasil Normal Probability Plot untuk uji

normalitas dapat dilihat pada gambar 4 sebagai berikut:

Gambar 4: Grafik Hasil Pengujian Normal Probability Plot

Berdasarkan gambar 4 tersebut dapat dilihat bahwa data (titik) menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan

mengikuti dasar pengambilan keputusan di atas, maka disimpulkan bahwa

data dalam model regresi ini memenuhi asumsi normalitas data.

4.1.5 Hasil Pengujian Analsis Regresi

Setelah persyaratan asumsi normailitas dipenuhi maka selanjutnya

dilakukan analisis regresi untuk menguji pengaruh pengendalian anggaran

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

terhadap akuntabilitas kinerja pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Gorontalo. Hasil analisis regresi dengan menggunakan bantuan SPSS

disajikan pada tabel 10 sebagai berikut:

Tabel 10: Hasil Analisis Model Regresi Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.339 2.099

Pengendalian Anggaran .728 .168 .627

a. Dependent Variable: Akuntabilitas Kinerja Sumber: Olah data, 2014

Berdasarkan hasil pada tabel 10 tersebut, maka model regresi yang

digunakan untuk menguji pegaruh pengendalian anggaran terhadap

akuntabilitas kinerja pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Gorontalo dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = 8.339 + 0.728X

Hasil dari perumusan model regresi tersebut, maka dapat

diinterpretasikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Nilai konstanta sebesar 8.3339 menunjukan rata-rata akuntabilitas

kinerja pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo, jika

pengendalian anggaran diabaikan atau sama dengan nol adalah

sebesar 8.339. artinya apabila Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Gorontalo tidak melakukan pengendalian anggaran maka akuntabilitas

kinerja Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo akan sangat

rendah.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

2. Koefisien regresi variabel pengendalian anggaran sebesar 0.728

dengan arah positif menunjukkan bahwa setiap kenaikan pengendalian

anggaran sebesar 1 satuan diprediksi akan meningkatkan akuntabilitas

kinerja pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo sebesar

0.728.

4.1.6 Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh

dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian ini

dilakukan dengan bantuan program SPSS. Secara statistik Hipotesis

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

H0 : pengendalian anggaran tidak mempunyai pengaruh terhadap

akuntabilitas kinerja pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Gorontalo

H1 : pengendalian anggaran mempunyai pengaruh terhadap

akuntabilitas kinerja pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Gorontalo

Adapun hasil pengujian hipotesi disajikan pada tabel 11 adalah sebagai

berikut:

Tabel 11: Hasil Pengujian Hipotesis Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.339 2.099 3.974 .000

Pengendalian Anggaran .728 .168 .627 4.338 .000

a. Dependent Variable: Akuntabilitas KInerja Sumber: Olah Data, 2014

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

Setelah pengujian model regresi dilakukan selanjutnya akan dilaksanakan

pengujian signfikansi pengaruh dari variabel X (pengendalian anggaran)

terhadap varaibel Y (akuntabilitas kinerja), maka uji statistik yang

digunakan adalah uji t.

Uji t dilakukan dengan membandingkan antara nilai thitung dengan nilai

ttabel. Untuk menentukan nilai ttabel ditentukan dengan tingkat signifikan 5%

dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) dimana n adalah jumlah responden

dan k adalah jumlah variabel. Kriteria pengambilan keputusan dalam

melakukan penerimaan dan penolakan setiap hipotesis dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu:

1) Dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel untuk masing-masing

koefisien regresi.

Jika thitung> ttabel (n-k-1) maka H0 ditolak, artinya H1 diterima

Jika thitung< ttabel (n-k-1) maka H0 diterima, Artinya H1 ditolak

2) Selain kriteria perbandingan thitung dengan ttabel, cara yang kedua yaitu

dengan menggunakan kriteria nilai p value (kekuatan koefisien regresi

dalam menolak H0). Jika p value< 0,05 maka Ho ditolak dan apabila p

value> 0,05 maka H0 diterima.

Berdasarkan output pada tabel 11 dapat dilihat nilai thitung yang

diperoleh. Untuk mendapatkan kesimpulan apakah menerima atau

menolak Ho, terlebih dahulu harus ditentukan nilai ttabel yang akan

digunakan. Nilai t-tabel ini bergantung pada besarnya df (degree of

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

freedom) serta tingkat signifikansi yang digunakan. Dengan menggunakan

tingkat signifikansi sebesar 5% dan nilai df sebesar n-k-1 = 31-2-1 = 28

diperoleh nilai t-tabel sebesar 1.701.

Hasil analisis pada tabel 11, diperoleh nilai t-hitung untuk variabel

pengendalian anggaran adalah adalah sebesar 4.338. Jika dibandingkan

dengan nilai ttabel yang hanya sebesar 1.701 maka nilai t-hitung yang

diperoleh jauh lebih besar dari nilai t-tebel sehingga Ho ditolak dengan

signifikan kurang dari 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

variabel pengendalian anggaran berpengaruh signifikan terhadap

akuntabilitas kinerja Pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Gorontalo.

4.1.7 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi untuk mengukur besarnya proporsi atau

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Setelah

diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

pengendalian anggaran terhadap akuntabilitas kinerja pada Dinas

Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Maka langkah selanjutnya

adalah menganalisis besar pengaruh yang ditimbulkan oleh pengendalian

anggaran terhadap akuntabilitas kinerja pada Dinas Pendidikan Nasional

Kabupaten Gorontalo. Untuk keperluan tersebut digunakan analisis

koefisien determinasi.

Nilai koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang besarnya

berkisar antara 0% - 100%. Semakin besar nilai koefisien determinasi

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

suatu model regresi menunjukkan bahwa pengaruh dari variabel bebas

yang terdapat dalam model terhadap variabel tidak bebasnya juga

semakin tinggi. Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi (R2)

dapat dilihat pada tabel 12 berikut:

Tabel 12: Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .627a .393 .373 2.746989

a. Predictors: (Constant), Pengendalian Anggaran

b. Dependent Variable: Akuntabilitas Kinerja

Sumber: Olahan, 2014

Tabel 12 menunjukkan bahwa besarnya koefisien determinasi atau angka

R Square adalah sebesar 0.393. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh

pengendalian anggaran terhadap akuntabilitas kinerja pada Dinas

Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo diperoleh sebesar 39.3% dan

sisanya sebesar 60.7% (100-68.8) dipengaruh oleh variabel lain yang

tidak diikutsertakan dalam penelitian ini seperti kejelasan sasaran

anggaran dan sistem pelaporan.

4.2 Pembahasan

Anggaran adalah sebuah rencana tentang kegiatan di masa

datang, yang mengidentifikasikan kegiatan untuk mencapai tujuan.

Sebuah organisasi membutuhkan anggaran untuk menerjemahkan

keseluruhan strategi ke dalam rencana dan tujuan jangka pendek dan

jangka panjang (Wahyudi, 2008). Penganggaran dalam organisasi

pemerintah, merupakan tahap aktivitas yang mempunyai arti dan peran

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

penting dalam siklus perencanaan dan pengendalian, sebagaimana

diungkapkan oleh Mardiasmo (2004) pengendalian anggaran sebagai alat

untuk mengukur input dan output. Pengendalian anggaran dilakukan

dengan cara membandingkan antara anggaran dengan realisasinya.

Dalam pengeluaran daerah pengendalian anggaran dimaksudkan untuk

memastikan apakah jumlah realisasi pengeluaran atau belanja tidak

melebihi dari jumlah yang dianggarkan.

Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mendapat gambaran

bahwa pengendalian anggaran dilaksanakan untuk memastikan apakah

anggaran yang direncanakan dapat terealiasikan, selain itu pengendalian

anggaran dilakukan untuk memonitor kondisi keuangan serta pelaksanaan

program atau kegiatan pemerintah, mengendalikan efisiensi pengeluaran

sehingga dapat menciptakan pertanggungjawaban (akuntabilitas) atas

anggaran yang digunakan, hal ini juga sebagaimana dijelaskan oleh

Mardiasmo (2002) yang menyatakan bahwa pengendalian anggaran

diperlukan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya secara

ekonomis, efisiensi, efektif, adil dan merata untuk mencapai akuntabilitas

kinerja yang diharapkan oleh masyarakat. Selain itu Herawaty (2011)

mengatakan untuk menghadap akuntabilitas pemerintah perlu

memperahatikan beberapa hal diantaranya pengendalian anggaran.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian

anggaran dapat mempengaruhi akuntabilitas kinerja pemerintah, dengan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

kata lain pengendalian anggaran diciptakan untuk mencapai akuntabilitas

kinerja.

Hal ini juga dibuktikan dari hasil analisis data dan pengujian

hipotesis yang telah dilakukan, dimana dari hasil penelitian tersebut

diperoleh kesimpulan bahwa pengendalian anggaran berpengaruh

signifikan terhadap akuntabilitas kinerja pada Dinas Pendidikan Nasional

Kabupaten Gorontalo dengan arah positif. Hasil ini diperoleh sebagaimana

dari hasil pengujian hipotesis, denganuji t, dimana diperoleh nilai thitung

variable pengendalian anggaran sebesar 4.338. Karena nilai thitung (4.338)

lebih besar dari ttabel (1.701) maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan

untuk menolak Ho sehingga H1 diterima Artinya dengan tingkat

kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa pengendalian anggaran

berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas kinerja dan dengan melihat

koefisien regresi dengan arah positif maka dapat dikatakan bahwa

variable pengendalian anggaran berpengaruh signifikan terhadap

akuntabilitas kinerja pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Gorontalo. Pengendalian anggaran yang semakin baik tentunya akan

dapat menciptakan akuntabilitas kinerja yang baik juga.

Berdasarkan hasil tersebut membuktikan teori yang menyatakan

bahwa pengendalian anggaran dapat menciptakan akuntabilitas kinerja.

Penelitian ini sejalan dengan teori dari Mardiasmo (2002) yang

menyatakan bahwa pengendalian anggaran merupakan wujud dari

pelaksanaan akuntabilitas, selain itu hasil penelitian ini membuktikan teori

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

dari Ulum (2008) anggaran sebagai instrumen pengendalian anggaran

merupakan alat untuk memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan

operasional program atau kegiatan pemerintah sebagai alat pengendalian

manajerial, anggaran sektor publik digunakan untuk meyakinkan bahwa

pemerintah mempunyai uang yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.

Selain itu anggaran digunakan untuk memberi informasi dan meyakinkan

legislatif bahwa pemerintah bekerja secara efisien, tanpa ada korupsi dan

pemborosan. Sejalan dengan Mardiasmo dan Ulum, penelitian Herawaty

(2011) juga sejalan dengan penelitian ini yang mengatakan untuk

menghadapi akuntabilitas tersebut, pemerintah perlu memperhatikan

beberapa hal, antara lain pengendalian anggaran, pengendalian

akuntansi, efektivitas pelaksanaan anggaran dan sistem pelaporan. Hal

yang serupa juga dikatakan oleh Nuraini (2011) pengelolaan pemerintah

daerah yang berakuntabilitas, tidak lepas dari anggaran pemerintah

daerah.

Penelitian dari Nugroho (2011) hasil penelitiannya juga sejalan

dengan teori serta penelitian yang telah dilakukan yang menunjukkan

bahwa efektivitas pengendalian anggaran efektivitas pengendalian

anggaran dan job relevant information dimana kedua faktor tersebut tidak

berperan sebagai pemediasi hubungan antara ketidakpastian tugas dan

kecenderungan menciptakan budgetary slack. Selain itu penelitian

Kusumaningrum (2010) hasil penelitian menunjukkan bahwa kejelasan

sasaran anggaran, pengendalian akuntansi, dan sistem pelaporan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah.

Anggaran merupakan suatu alat pengendalian yang dapat digunakan

oleh pemerintah untuk menilai kondisi keuangan dan pelaksanaan

operasional program atau kegiatan pemerintah pakah telah dilaksanakan

sesuai dengan rencana sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat dalam bentuk akuntabilitas kinerja, pengendalian anggaran

merupakan mekanisme penganggaran yang menjadikan kinerja dan

pencapaian hasil sebagai wujud dari akuntabilitas. Berdasarkan hasil

pengujian koefisien determinasi diperoleh besarnya kontribusi

pengendalian anggaran dalam mempengaruhi akuntabilitas kinerja pada

Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo sebesar 39.3%.

sedangkan sisanya sebesar 60.7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

diikutsertakan, faktor lain tersebut diantaranya adalah kejelasan sasaran

anggaran, sistem pelaporan seperti yang pernah dilakukan oleh Nuraini

(2011) yang membuktikan selain pengendalian akuntansi/ anggaran

kejelasan sasaran anggaran dan sistem pelaporan juga dapat

mempengaruhi akuntabilitas kinerja. Variabel good governance dan

standar akuntansi pemerintah juga dapat mempengaruhi akuntailitas

sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Zyn (2011), kedua faktor

tersebut dapat mempengaruhi akuntabilitas kinerja.

Pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo telah

melaksanakan pengendalian anggaran dengan baik. Berdasarkan

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian

indikator pengendalian anggaran yaitu (1) persiapan penyusunan

anggaran pihak dinas selalu melakukan rapat penyusunan Rencana Kerja

Anggaran (RKA), (2) dalam Ratifikasi anggaran para pejabat maupun

pegawai mempunyai political skill, salesmanship dan coalition building

yang memadai serta memiliki integritas dan kesiapan mental yang tinggi,

(3) Pelaksanaan anggaran dalam indikator ini pihak Dinas Pendidikan

Nasional Kabupaten Gorontalo memiliki Sistem Informasi Manajemen

Daerah (SIMDA) yang dilengkapi dengan para operator dan verifikator

yang terbagi disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo, (4)

Pelaporan dan Evaluasi dilakukan setiap triwulan sekali dibuatnya

realisasi anggaran dan rapat evaluasi anggaran.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/6900/9/2013-2-2-62201-921409138-bab4-12032014054821.pdfpertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pengendalian