67
Kode/Nama Rumpun Ilmu :62201/Akuntasi S1 USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUAHAN EKONOMI DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TIM PENGUSUL Endang Ruhiyat, SE., M.M 0409067203 (Ketua) Rusdi, S.P., M.Si 0409068803 (Anggota) Eka Rima Prasetya, S.Pd., M.Pd. 0420058902 (Anggota) UNIVERSITAS PAMULANG TANGERANG SELATAN 30 MEI, 2016

Kode/Nama Rumpun Ilmu :62201/Akuntasi S1 USULANlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/Proposal_ANALISIS__SEKTOR_UNGGULA… · kode/nama rumpun ilmu :62201/akuntasi s1 usulan penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Kode/Nama Rumpun Ilmu :62201/Akuntasi S1

USULAN

PENELITIAN DOSEN PEMULA

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PERTANIAN TERHADAP

PERTUMBUAHAN EKONOMI DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI

JAWA BARAT

TIM PENGUSUL

Endang Ruhiyat, SE., M.M 0409067203 (Ketua)

Rusdi, S.P., M.Si 0409068803 (Anggota)

Eka Rima Prasetya, S.Pd., M.Pd. 0420058902 (Anggota)

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

30 MEI, 2016

HALAMAN PENGESAHANPENELITIAN DOSEN PEMULA

Judul Penelitian :

a. Nama Lengkapb. NIDNc. Jabatan Fungsionald. Program Studie. Nomor HP.f. Alamat surel (e-mail)

/

Anggota Peneliti (1)a. Nama Lengkap

b. NIDNc. Perguruan Tinggi

Anggota Peneliti (2)a. Nama Lengkap

b. NIDNc. Perguruan Tinggi

Mengetahui,Dekan Fakultas Ekonomi,

Endang Ruhiyat, SE. M.M0409067203Asisten [email protected]. id

Rusdi, S.P., M.Si0409068803Universitas Pamulang

Eka Rima Prasetya, S.Pd., M.Pd.

04200s8902Universitas Pamulang

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PERTANIAN TERIIADAPPERTUMBUAHAN EKONOMI DI KABITPATEN BOGORPROVINSI JAWA BARAT

KodeAlamaRumpunllmu :6220 1/Akuntansi Sl

Peneliti:

Tangerang Selatan, 30 Mei 2016

Ketua Peneliti

Dr. Ir. R Boedi Hasmanto, MS..NIDN:0418015902

Endang Ruhiyat, SE. M.M.NIDN : 0409067203

PPM UNPAM

1w,f,

!,,, *17067101

^6Pry4

iii

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian : ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PERTANIANTERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DIKABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT

2. Tim Peneliti

No. Nama/NIDN Jabatan Bidang

Keahlian

Instansi

Asal

Alokasi Waktu

(Jam/Minggu)

1. Endang

Ruhiyat, SE.

M.M

Dosen Ekonomi Universitas

Pamulang

12 Jam/Minggu

2. Rusdi. S.P.,

M.Si

Dosen Ekonomi Universitas

Pamulang

10 Jam/Minggu

3 Eka Rima

Prasetya, S.Pd,

M.Pd

Dosen Akuntansi Universitas

Pamulang

10 Jam/Minggu

3. Objek Penelitian:

Objek penelitian ini adalah pemakaian kode komunikatif yang digunakan oleh

masyarakat perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat di wilayah Majenang.

4. Masa Pelaksanaan

Mulai : bulan: ………………………. tahun: …………………….:

Berakhir : bulan: ………………………. tahun: ……………………..

5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang

Tahun ke-1 : Rp 35.000.000

Tahun ke-2 : Rp ..............................................................

Tahun ke-3 : Rp ..............................................................

iv

6. Lokasi Penelitian

Lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah beberapa desa yang berada di

wilayah Bogor (Jawa Barat).

7. Instansi lain yang terlibat : -

8. Temuan yang ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, teori, produk,

atau rekayasa)

Setelah melakukan penelitian ini, diharapkan akan ada produk berupa sektor

unggulan prekonomian di kab. Bogor yang terdiri dari 9 sektor.

9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata,

tekankan

pada gagasan fundamental dan orisinal yang akan mendukung pengembangan

iptek). Penelitian ini memberikan kontribusi mendasar dalam menentukan kebijkan

prekonomian di kab. Bogor.

10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama terbitan berkala ilmiah

internasional bereputasi, nasional terakreditasi, atau nasional tidak terakreditasi dan

tahun rencana publikasi)

Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran untuk publikasi adalah Jurnal Ilmiah

Masyarakat Linguistik Indonesia dan akan dipublikasikan pada tahun 2017.

11. Rencana luaran HKI, buku, purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan,

tahun rencana perolehan atau penyelesaiannya.

Rencana luaran yang diharapkan adalah berupa produk buku sektor unggulan

pertanian terhadap pertumbuahan ekonomi di kabupaten bogor provinsi jawa barat.

v

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................... iHALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iiIDENTITAS DAN URAIAN UMUM........................................................... iiiDAFTAR ISI................................................................................................... vRINGKASAN ................................................................................................. viBAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 11.2 Batasan Masalah .......................................................................... 61.3 Rumusan Masalah........................................................................ 61.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 71.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 71.6 Target Capaian ............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 92.1 Landasan Teori............................................................................. 9

2.1.1 Sektor Pertanian....................................................... 92.1.2 Keterkaitan antara pertanian dan perekonomian ..... 12

2.2 Pertumbuhan Ekonomi................................................................. 142.3 Membangun Daya Saing Daerah Berbasis Kompetensi Inti........ 182.4 Pembangunan Ekonomi ............................................................... 212.5 Pembangunan Ekonomi Daerah................................................... 222.6 Kerangka Pemikiran..................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 253.1 Lokasi Penelitian ........................................................................... 253.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 253.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 253.4 Metode Analisis Data .................................................................... 26

3.4.1 Location Quotient ....................................................... 26

3.4.2 Shift Share .................................................................. 27

3.5 Definisi Operasional...................................................................... 30

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ........................................ 324.1 Anggaran Biaya ........................................................................... 324.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian..................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 34LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi

RINGKASAN

Secara umum perkembangan ekonomi Kabupaten Bogor dapat dilihat daridistribusi PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku. Lajupertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor 2012 adalah 59.59 %. distribusi ekonomidi Kabupaten Bogor tahun 2012 masih tetap di dominasi sektor IndustriPengolahan, diikuti Perdagangan, Hotel dan restoran dengan kontribusi sebesar19.34 %, kemdian di susul oleh sektor Bangunan sebesar 4,26 %, kemudian di ikutioleh sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 4.17 % Sedangkan sektorpertanian merupakan kontribusi terbesar no empat yakni 3.74 % sedangan sektorkontribusi terendah adalah keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dengansumbangsih sebesar 1.47 %. Pada tahun 2012 nilai PDRB atas dasar harga berlakuKabupaten Bogor sebesar Rp. 95.905.597.38 PDRB dengan Minyak dan Gas Bumisedangan PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi sebesar 95.905.597.38 dan NilaiPDRB atas dasar harga konstan dengan Minyak dan Gas Bumi sebesar36.530.743.49 sedangan PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi sebesar 36.530.743.49Rupiah.

Adapan Rumusan Masalah: Apakah terdapat sektor unggulan pertanian diKabupaten Bogor?, Bagaimana potensi sektor pertanian di Kabupaten Bogor?,Bagaiamana Pertumbuhan Sektor-sektor Unggulan di Kabupaten Bogor?. TujuanPenelitian Menganalisis sektor unggulan pertanian di Kabupaten BogorMenganalisis potensi sektor pertanian di Kabupaten Bogor MenganalisisBagaiamana Pertumbuhan Sektor-sektor Unggulan di Kabupaten Bogor

Metode analisis Analisis Location Quotient Location Quotient ataudisingkat LQ merupakan suatu pendekatan tidak langsung yang digunakan untukmengukur kinerja basis ekonomi suatu daerah, artinya bahwa analisis itu digunakanuntuk melakukan pengujian sektor-sektor ekonomi yang termasuk dalam sektorunggulan. Arsyad (2010) Shift Share Dengan teknik ini, selain dapat mengamatipenyimpangan dari berbagai perbandingan kinerja perekonomian antar wilayah,maka kenunggulan kompetitif (competitive advantage) suatu wilayah juga dapatdiketahui melalui analisis Shift Share . Arsyad (1999). Lokasi penelitian berada dikabupaten Bogor.

Kata Kunci: Sektor PertanianPertambangan dan Penggalian, IndustriPengolahan, Listrik, Gas dan Air Bersih, Bangunan, Perdagangan. Hotel &Restoran, Pengangkutan dan Komonikasi , Keu. Persewaan, & Jasa Perusahaandan Jasa-jasa

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai Negara yang pada awalnya sukses dalam pertanian, Indonesia

telah bergerak menjadi Negara Industri Maju Baru sebagaimana platform yang

telah diletakkan. Kemajuan Industri Indonesia di satu sisi masih bertumpu pada

basis Pertanian atau Agroindustri terutama industri perkebunan sawit, kakao, karet

dan hasil laut, tetapi pengembangan pengolahan lebih lanjut dilakukan diluar

negeri sehingga nilai tambah ekonomi komoditi dinikmati oleh Negara yang

memiliki teknologi pengolahan lebih maju dan manajemen usaha yang efisien

yang sebagian besar bergerak di industri hilir dan pemasaran produk akhir.

Kondisi industri-industri lain seperti Tekstil dan Produk Tekstil, Alas Kaki, masih

menyerap tenaga Kerja yang signifikan. Sayangnya, Industri dimaksud termasuk

sangat rentan mengingat masih mengandalkan tenaga Kerja berupah rendah.

Presiden Indonesia sendiri menyatakan bahwa Industri tidak lagi

mengedepankan keunggulan berbasis Upah rendah tetapi kemampuan

menghasilkan produk unggulan berstandar dunia. Pengembangan klaster-klaster

industri regional sesuai dengan basis sumberdaya/potensi yang dimiliki oleh

daerah secara garis besar sudah dipetakan oleh Pemerintah di dalam Master Plan

MP3EI. Pemerintah dibawah koordinasi Menko Perekonomian dengan melibatkan

lintas sektoral dan perusahaan-perusahaan swasta besar sudah merintis

pengembangan kawasan industri yang terintegrasi dari hulu-sampai kehilir di

beberapa wilayah, dengan harapan masuknya investor yang akan mengolah

2

komoditi unggulan menjadi beranekaragam produk bernilai tambah tinggi.

Pengembangan Klaster industri jadi tidak efisien jika kemampuan penguasaan

teknologi proses produksi (baik industri penunjang, inti maupun industri terkait)

dan kemampuan pengelolaan bisnis oleh masyarakatnya tidak dibangun.

Keunggulan komparatif Indonesia dengan keanekaragaman hayati

seharusnya mampu menjadi pendorong untuk mensejahterakan masyarakat,

namun pada kenyataannya sampai saat ini masih terjebak pada menghasilkan

komoditas atau produk bernilai rendah dengan rantai proses rendah yang

selanjutnya diekspor dan diolah di Negara-negara Maju seperti Eropa dan

Amerika Serikat. Karenanya, menjadi tepat kebijakan percepatan dan penguatan

Industri-industri yang ada di Kabupaten Bogor untuk menghasilkan produk

bernilai tambah dibandingkan pertanian memperdagangkan komoditas sehingga

diharapkan terwujud kabupaten yang Maju.

Menurut Tambunan dalam Hidayat (2013) setidaknya ada beberapa faktor

yang bisa diungkapkan bahwa sektor pertanian menjadi penting dalam proses

pembangunan, yaitu: Sektor pertanian menghasilkan produk-produk yang

diperlukan sebagai input sektor lain, terutama sektor industri, seperti industri

tekstil, industri makanan dan industri minuman, sebagai negara agraris maka

sektor pertanian menjadi sektor yang sangat kuat dalam perekonomian pada tahap

awal proses pembangunan. Populasi di sektor pertanian (pedesaan) membentuk

suatu proporsi yang sangat besar. Hal ini menjadi pasar yang sangat besar bagi

produk-produk dalam negeri, baik untuk barang-barang produksi maupun untuk

barang-barang konsumsi, terutama produk pangan. Sejalan dengan hal tersebut,

3

ketahahan pangan yang terjamin merupakan prasyarat kestabilan sosial dan

politik, karena terjadi transformasi struktur dari sektor pertanian ke sektor

industri, maka sektor pertanian menjadi sektor penyedia faktor produksi (terutama

tenaga kerja) yang besar bagi sektor non pertanian (industri) dan sektor pertanian

merupakan sumber daya alam yang memiliki keunggulan komparatif bila

dibandingkan bangsa lain.

Kemandirian daerah menunjuk pada kemampuan untuk tumbuh, atau

dengan kata lain pada suatu keadaan perkembangan aktivitas sosial-ekonomi yang

terkelola dengan baik oleh Pemerintah Daerah. Kemandirian daerah secara

berkelanjutan menjadi gagasan yang akan memadukan berbagai konsepsi di atas

secara menyeluruh. Dari dimensi suatu daerah (Kabupaten/Kota),

Kabupaten Bogor, sebagai salah satu daerah yang berada di Provinsi Jawa

Barat memiliki potensi perekonomian yang cukup besar, khususnya disektor

pertanian (tanaman bahan makanan, holtikultura, perikanan, peternakan, dan

kehutanan). Sehingga tidak bisa disangkal jika tenaga kerja yang terserap disektor

terkait cukup besar.

Produk domestik regional bruto merupakan salah satu indikator untuk

mengetahui kondisi ekonomi dan keberhasilan pembangunan disuatu wilayah

dalam priode tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi laju

pertumbuhan produk domestik bruto nya menunjukan semakin meningkat pula

perekonomian degara atau daerah tersebut dari tahun sebelumnya.

Penyajian statistik produk domestik regional bruto secara berkala sebagai

bahan perencanaan pembangunan nasional ataupun regional khususnya dibidang

4

ekonomi diperlukan untuk menetukan langkah dan strategi dalam pembangunan

yang tepat. Angka-angka produk domestik regional bruto tersebut dapat

digunakan untuk mengetahui sektor-sektor mana yang potensial untuk

dikembangkan serta sektor-sektor mana yang memberikan kontribusi signifikan

terhadap pendapatan nasional/daerah. Dengan demikian dapat ditentukan

kebijakan kebijakan yang lebih tepat dan terarah guna mencapai tujuan tersebut di

atas.

Penyusunan produk domestik regional bruto secara berkala juga dapat

berfungsi sebagai evaluasi terhadap hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh

berbagai pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun swasta

sehingga bisa dicari terobosan baru di satu sektor dan perbaikan terhadap program

yang telah dilaksanakan pada sektor yang lain pada suatu negara atau daerah.

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah

pada tingkat regional (provinsi / kabupaten) dalam suatu periode tertentu adalah

data produk domestik regional bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku

maupun harga konstan.

PDRB pada dasarnya merupkan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh

seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupkan jumlah nilai

barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada kurun

waktu tertentu. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah

barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap

tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah

5

barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada

satu tahun tertentu sebagai dasar.

Gambar 1.1 Ditribusi PDRB Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga BerlakuMenurut Lapangan Usaha Tahun 2012

Secara umum perkembangan ekonomi Kabupaten Bogor dapat dilihat dari

distribusiPDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku. Laju

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor 2012 adalah 59.59 %. distribusi ekonomi

di Kabupaten Bogor tahun 2012 masih tetap di dominasi sektor Industri

Pengolahan, diikuti Perdagangan, Hotel dan restoran dengan kontribusi sebesar

19.34 %, kemdian di susul oleh sektor Bangunan sebesar 4,26 %, kemudian di

ikuti oleh sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 4.17 % Sedangkan

sektor pertanian merupakan kontribusi terbesar no empat yakni 3.74 % sedangan

sektor kontribusi terendah adalah keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

dengan sumbangsih sebesar 1.47 %. Pada tahun 2012 nilai PDRB atas dasar harga

berlaku Kabupaten Bogor sebesar Rp. 95.905.597.38 PDRB dengan Minyak dan

Gas Bumi sedangan PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi sebesar 95.905.597.38

dan Nilai PDRB atas dasar harga konstan dengan Minyak dan Gas Bumi sebesar

6

36.530.743.49 sedangan PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi sebesar

36.530.743.49 Rupiah.

Berdasarkan gambaran ekonomi Kabupaten Bogor tahun 2012, sektor

pertanian ternyata masih menempati peringkat ke empat dalam kontribusinya

terhadap PDRB Kabupaten Bogor. Sektor pertanian ini perlu didukung dengan

pengembangan sektor industri yang berbasis Agro Industri yang diharapkan akan

memberikan peningkatan nilai tambah ekonomi terhadap produk sektor pertanian

yang ada di Kabupaten Bogor.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa sektor

pertanian memiliki peranan dalam upaya pengembangan perekonomian wilayah

Kabupaten Bogor. Maka dari itu penulis sangat tertarik untuk mengambil judul

mengenai “ ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PERTANIAN TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA

BARAT”.

1.2 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak melebar terlalu jauh, maka peneliti melakukan

pembatasan masalah, agar penelitian fokus dan hasil penelitiannya sesuai dengan

apa yang diharapkan peneliti. Berikut beberapa fokus permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini:

1) Sektor Pertanian Kabupaten Bogor

2) Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bogor

7

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat sektor unggulan pertanian di Kabupaten Bogor?

2. Bagaimana potensi sektor pertanian di Kabupaten Bogor?

3. Bagaimana Pertumbuhan Sektor-sektor Unggulan di Kabupaten Bogor?

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Menganalisis sektor unggulan pertanian di Kabupaten Bogor

2. Menganalisis potensi sektor pertanian di Kabupaten Bogor

3. Menganalisis Bagaiamana Pertumbuhan Sektor-sektor Unggulan di

Kabupaten Bogor

1.5 Manfaat Penelitian

Tujuan lain dibuatnya penelitian ini adalah untuk memberikan manfaat

terhadap:

a. Bagi Pemerintah Kabupaten Bogor

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan informasi dan

masukan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Bogor utntuk mengambil

8

kebijakan terkait dengan pertanian sehingga tercipta efektivitas dalam

membuat kebijakan

b. Bagi Akademisi

Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan, refrensi dan

menyajikan informasi mengenai pengaruh sektor pertanian terhadap

pertumbuahan ekonomi

c. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini di harapkan menambah wawasan dan

memperluas pengetahuan peneliti dalam reset ekonomi wilayah tentang

pengaruh sektor pertanian terhdap pertumbahan ekonomi di suatu wilayah.

d. Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

untuk digunakan sebagai acuan dan dasar dalam penelitian selanjutnya.

9

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Sektor Pertanian

Pertanian adalah kegiatan pemanfaat sumber daya hayati yang dilakukan

manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industry, atau sumber

energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatannya pemanfaatan

sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa di fahami orang sebagai

budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta

pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa

pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengelolahan produk lanjutan,

seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti

penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.

Pertanian merupakan suatu macam produksi khusus yang didasarkan atas

proses pertumbuhan tanaman dan ternak. Dapat dikatakan bahwa pertanian

merupakan suatu industri biologi, oleh karena pertanian berproduksi dengan

menggunakan sumber daya alam secara langsung, pertanian juga disebut industry

primer.Tanaman merupakan pabrik primer pertanian, sedangkan ternak

merupakan pabrik sekunder pertanian (Notohadiprawiro, 2006). Pertanian juga

adalah suatu kegiatan biologis untuk menghasilkan berbagai kebutuhan manusia

termasuk sandang, pangan, papan,.Produksi tersebut dapat dikonsumsi langsung

maupun jadi bahan antara untuk diproses lebih lanjut (Syahyuti, 2006).

10

Pertanian yaitu semua kegiatan yang meliputi penyediaan komoditi

tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

Semua kegiatan penyediaan tanaman bahan makanan,, perkebunan, peternakan,

kehutanan, dan perikanan itu dilakukan secara sederhana, yaitu masih

menggunakan peralatan tradisional yang termasuk pula didalamnya. Pertanian

merupakan suatu proses produksi yang khas didasarkan atas proses-proses

pertumbuhan tanaman dan hewan. Pembangunan pertanian merupakan suatu

proses perubahan kondisi yang kurang baik menjadi yang lebih baik di sektor

pertanian. Pembangunan pertanian tidak hanya dipengaruhi oleh unsur-unsur

produksi seperti sumberdaya alam, tenaga kerja, modal, tetapi juga dipengaruhi

aspek-aspek social, ekonomi, dan politik (Mosher, 1996 dalam Santoso, 2005).

Sub sektor dari sektor pertanian mencakup:

1. Tanaman bahan makanan ialah tanaman yang menjadi bahan poko atau

utama dalam pola konsumsi manusia seperti beras, jagung, gandum.

2. Tanaman perkebunan seperti tanaman sayur-sayuran dan buaha-

buahan sebagai pelengkap dari pola konsumsi manusia.

3. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya

pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan).

4. Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khusunya semua

veterbrata kecuali ikan dan anfibia) atau serangga (misalnya lebah).

5. Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan

semua non vertebrata air).

11

Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama

dengan alasan efisiens dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan

kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam

juga menjadi bagian dalam usaha pertanian. Adapun yang dimaksud dengan

rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang sekurang-kurangnya satu orang

anggota rumah tangga melakukan kegiatan yang menghasilkan produk pertanian

dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar untuk

memperoleh pendapatan/keuntungan atas risiko sendiri. Kegiatan dimaksud

meliputi bertanian/berkebun, beternak ikan kolam, karamba maupun tambak ,

menjadi nelayan, dan mengusahakan ternak/ ungags. (Statistik Pertanian, 2009).

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan

manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industry, atau sumber

energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya (Wikipedia Indonesia).

Johnston dan Mellor 1961, mengindentifikasi 5 (lima) kontribusi sektor

pertanian dalam pembangunan ekonomi.

1. Sektor pertanian menghasilkan pangan dan bahan baku sektor industry

dan jasa.

2. Sektor pertanian dapat mengehasilkan atau menghemat devisa yang

berasal dari ekspor atau produk substitusi impor.

3. Sektor pertanian merupakan pasar yang potensial bagi produk-produk

sektor industry.

4. Transfer surplus tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industry

merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi.

12

5. Kelimanya ini kemudian akan menciptakan arus spasial antara

perdesaan dan perkotaan, serta aktifitas sektoral pada wilayah

perdesaan dan perkotaan. Melalui kedua hal itu akhirnya kita melihat

bagaimana interaksi antara wilayah perdesaan dengan perkotaan bisa

terjadi

2.1.2 Keterkaitan antara Pertanian dengan Perekonomian

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor perekonomian yang

mendapat prioritas utama dalam pembangunan nasional terutama di negara-negara

yang sedang berkembang. Hal ini dikarenakan pada umumnya negara-negara

berkembang tersebut merupakan negara agraris yang sebagian besar

penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut, sehingga tidak

apabila sektor pertanian berfungsi penunjangan terhadap pembangunan

ekonominya.

Suatu strategi pembangunan ekonomi yang dilandaskan pada prioritas

pertanian dan ketenagakerjaan minimal memerlukan tiga unsur pelengkap dasar,

yakni (Todaro, 2003) :

1. Percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian penyesuaian

teknologi, institusional, dan insentif harga yang khusus dirancang untuk

,eningkatkan produktivitas para petani kecil.

2. Peningkatan permintaan domestic terhadap output pertanian yang

dihasilkan dari strategi pembangunan perkotaan yang berorientasikan pada

upaya pembinaan ketenagakerjaan.

13

3. Diversifikasi kegiatan pembangunan daerah pedesaan yang bersifat padat

karya, yaitu nompertanian, yang secara langsung dan tidak langsung akan

menunjang dan ditunjang oleh masyarakat pertanian.

Pertanian di negara sedang berkembang merupakan suatu sektor

ekonomi yang sangat potensial kontribusinya terhadap pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi nasional, yaitu sebagai brikut (Kuznets, 1964).

1. Ekspansi dari sektor-sektor ekonomi nonpertanian sangat tergantung pada

harga produk dari sektor pertanian, bukan saja untuk kelangsungan

pertumbuhan suplai makanan, tetapi juga untuk penyediaan bahan-bahan

baku untuk keperluan kegiatan produksi di sektor-sektor nonpertanian

tersebut, terutama industri pengolahan seperti industri-industri makanan

dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, barang-barang dari kulit, dan

farmasi, Kuznaets menyebut ini sebagai kontribusi produk.

2. Karena kuatnya bias agraris dari sektor ekonomi selama tahap-tahap awal

suatu bagian yang sangat besar dari pasar (permintaan) domestic terhadap

produk-produk dari industry dan sektor-sektor lain di dalam negeri, baik

untuk barang-barang produsen maupun barang-barang konsumen, kuznets

menyebutnya kontribusi pasar

3. Karena relative pengtingnya pertanian (dilihat dari sumbangan output

terhadap pembentukan. Produk Domestik Bruto (PDB) dan adilnya

terhadap penyerapan tenaga kerja) tanpa bias dihindari menurun dengan

pertumbuhan atau semakin tingginya tingkat pembangunan ekonomi,

sektor ini dilihat sebagai suatu sumber modal untuk investasi di dalam

14

ekonomi. Jadi, pembangunan ekonomi melibatkan transfer surplus modal

dari sektor pertanian ke sektro-sektor nonpertanian. Sama juga, seperti

dalam teori penawaran tenaga kerja tak terbatas dari Arthur Lewis 1954,

dalam proses pembangunan ekonomi jangka panjang terjadi perpindahan

surplus tenaga kerja dari pertanian (pedesaan) ke industry dan sektor-

sektor nonpertanian lainnya (perkotaan). Kuznets menyebutkan kontribusi

faktor-faktor produksi.

4. Sektor pertanian mampu berperan sebagai salah satu sumber penting bagi

surplus neraca perdagangan atau neraca pembayaran (sumber devisa), baik

lewat ekspor hasil-hasil pertanian atau peningkatan produksi komoditi-

komoditi pertanian menggantikan import (subsitusi import). Kuznets

menyebutkannya kontribusi devisa.

Secara konseptual maupun empirissektor pertanian cukup layak untuk

dijadikan sebagai sektor andalan ekonomi terutama sebagai sektor andalan dalam

pemerataan, hal ini dikarenakan sektor pertanian mempunyai keunggulan

kompetitif yang terbukti mampu menghadapi gangguan gari luar. Keunggulan

kompetitifnya didapat dari input yang berbasis sumber daya lokal.

2.2 Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Simon Kuznets dalam Jhingan, (2010) Pertumbuhan ekonomi

adalah peningkatan kemampuan suatu Negara (daerah) untuk menyediakan barang

barang ekonomi bagi penduduknya, yang terwujud dengan adanya kenaikan

output nasional secara terus-menerus yang disertai dengan kemajuan teknologi

serta adanya penyesuaian kelembagaan, sikap dan ideologi yang dibutuhkannya.

15

Sedangkan Boediono (1999) dalam Almulaibari (2011), mendefinisikan

pertumbuhan ekonomi sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang

menentukan kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, dan penjelasan

mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut sehingga terjadi proses proses

pertumbuhan. Sehingga pertambahan output itu haruslah lebih tinggi dari

persentase pertambahan jumlah penduduk dan ada kecenderungan dalam jangka

panjang bahwa pertumbuhan itu akan terus berlanjut.

Adam Semit dalam Tarigan (2005), mengemukakan bahwa salah satu

faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan penduduk,

jumlah penduduk yang bertambah akan memperluas pangsa pasar dan perluasan

pasar akan meningkatkan spesialisasi dalam perekonomian tersebut. Lebih lanjut,

spesialisasi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga meningkatkan

upah dan keuntungan. Dengan Demikian, peroses pertumbuhan akan terus

berlangsung sampai seluruh sumberdaya termanfaatkan.

Sedangkan David Ricardo dalam Tarigan (2005), memberikan pandangan

yang berbeda dengan Adam Smith. Menurutnya, perkembangan penduduk yang

berjalan cepat pada akhirnya akan menurunkan kembali tingkat pertumbuhan

ekonomi ketaraf yang rendah. Pola pertumbuhan ekonomi berawal dari jumlah

penduduk rendah dan sumber daya relatif melimpah.

Menurut Schumpeter dan Hicks dalam Jhingan (2010), ada perbedaan

dalam istilah perkembangan ekonomi dan pertumbuhan. Perkembangan ekonomi

merupakan perubahan spontan dan terputus-putus dalam keadaan stasioner yang

senantiasa mengubah dan mengganti situasi kesimbangan yang ada sebulumnya.

16

Sedangkan pertumbuhan ekonomi adalah perubahan jangka panjang secara

perlahan dan mantap yang terjadi melalui kenaikan tabungan dan penduduk.

Beberapa pakar ekonomi membedakan pengertian antara pembangunan ekonomi

dengan pertumbuhan ekonomi. Para pakar ekonomi yang membedakan kedua

pengertian tersebut mengartikan istilah pembangunan ekonomi sebagai :

Peningkatan pendapatan perkapita masyarakat yaitu tingkat pertumbuhan

Produk Domestik Bruto/Produk Nasional Bruto pada suatu tahun tertentu

dibagi dengan tingkat pertumbuhan penduduk, atauPerkembangan Produk

Domestik Bruto/Produk Nasional Bruto yang terjadi dalam suatu negara

dibarengi oleh perombakan dan modernisasi struktur ekonominya

(transformasi struktural). Sedangkan pertumbuhan ekonomi diartikan

sebagai kenaikan Produk Domestik Bruto/Produk Nasional Bruto tanpa

memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat

pertumbuhan penduduk, atau apakah perluasan struktur ekonomi terjadi

atau tidak.

Laju pertumbuhan ekonomi didapat dari perhitungan PDRB atas dasar

harga konstan. Diperoleh dengan cara mengurangi nilai PDRB pada tahun ke -t

terhadap nilai pada tahun ke t-1, dibagi dengan nilai pada tahun ke t-1, kemudian

dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan ekonomi menunjukkan

perkembangan agregat pendapat dari satu waktu terhadap waktu sebelumnya.

Dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi digunakan PDRB atas dasar harga

konstan agar dapat menggambarkan pertumbuhan produksi barang dan jasa yang

17

sesungguhnya (riil) sebagai akibat peroses produksi tanpa dipengaruhi oleh

kenaikan harga (inflasi) yang terjadi.

Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor penting

sebagai berikut (Arsyad, 2010):

a. Akumulasi Modal

Akumulasi modal adalah termasuk semua investasi baru yang berwujud

tanah (lahan), peralatan fiskal dan sumberdaya manusia (human resources), akan

terjadi jika ada bagian dari pendapatan sekarang yang ditabung dan kemudian

diinvestasikan untuk memperbesar output pada masa yang akan datang.

Akumulasi modal akan menambah sumberdaya-sumberdaya yang baru dan akan

meningkatkan sumberdaya-sumberdaya yang telah ada.

b. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan

jumlah angkatan kerja (labor force) dianggap sebagai faktor yang positif dalam

merangsang pertumbuhan ekonomi, namun kemampuan merangsang

pertumbuhan ekonomi bergantung pada kemampuan sistem ekonomi yang berlaku

dalam menyerap dan mempekerjakan tenaga kerja yang ada secara produktif.

c. Kemajuan Teknologi

Menurut para ekonom, kemajuan teknologi merupakan faktor yang paling

penting bagi pertumbuhan ekonomi. Dalam bentuknya yang paling sederhana,

18

kemajuan teknologi disebabkan oleh cara-cara baru dan cara-cara lama yang

diperbaiki dalam melakukan pekerjaanpekerjaan tradisional.

2.3 Membangun Daya Saing Daerah Berbasis Kompetensi Inti

Istilah kompetensi inti (core competence) pertama kali digunakan oleh

Prahalad dan Hamel (1990). Kompetensi inti didefinisikan sebagai pembelajaran

kolektif di dalam suatu organisasi/perusahaan, terutama mengenai bagaimana cara

mengkoordinasikan berbagai keahlian di bidang produksi dan mengintegrasikan

berbagai perkembangan teknologi. Beberapa pemahaman tentang Kompetensi Inti

sebagai berikut :

1. Menurut Gary Hamel & C.K. Prahalad (1994) dalam loporan KIID

Kotawaringin Barat 2013, kemampuan perusahaan seharusnya dibangun

dari integrasi teknologi dan keterampilan yang disebut sebagai

kemahiran/kompetensi inti (core competence). Paradigma baru ini

dikembangkan untuk membantu perusahaan agar mampu bersaing lebih

efektif dalam lingkungan global yang dinamis. Suatu kumpulan

kemampuan yant terintegrasi dari serangkaian sumber daya dan perangkat

pendukungnya sebagai hasil dari proses akumulasi pembelajaran

individual dan organisasi, yang akan bermanfaat bagi keberhasilan

bersaing suatu bisnis. Kemampuan yang berjalan sendiri-sendiri tiak akan

dapat optimal dalam menghadirkan keunggulan bersaing.

2. Hitt et al (2001); kompetensi inti merupakan sumber daya yang dimiliki

perusahaan dan kapabilitas yang merupakan gabungan sumber daya

19

tangible dan intangible yang dipakai sebagai sumber untuk menjadi

keunggulan bersaing perusahaan dibanding pesaingnya.

3. Stewart (1999) dalam KIID Kotawaringin Barat 2013 ; kompetensi inti

sebagai keahlian, keterampilan atau bakat yang tidak berwujud

(intangible), yang memberikan nilai tambah dan memiliki nilai strategis.

4. Hammer (2001) dalam KIID Kotawaringin Barat 2013; kompetensi inti

adalah sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan

secara baik sekali sehingga perusahaan tersebut berhasil dalam persaingan.

5. Kanter (2001) dalam KIID Kotawaringin Barat 2013; kompetensi inti

sebagai keahlian atau keterampilan yang berbeda (distinctive skills) yang

membedakannya dari perusahaan lain.

6. Menurut Hitt et al. (2001) dalam KIID Kotawaringin Barat 2013 ;

kompetensi inti suatu daerah adalah kemampuan sumberdaya daerah yang

merupakan sumber keunggulan bersaing daerah tersebut terhadap daerah

lainnya. Dengan demikian, ketika ditarik pada entitas yang lebih luas dari

sebatas perusahaan, maka daerah tersebut harus mampu menggali

kemampuan/ kapabilitas yang bernilai, tidak gampang ditiru dan tidak

tergantikan oleh daerah lain.

7. Kotler (1994) dalam KIID Kotawaringin Barat 2013; mengemukakan

syarat bahwa kompetensi itni harus menjadi sumber utama bagi

keunggulan bersaing sehingga dapa memberikan manfaat bagi

pertumbuhan organisasi, sulit ditiru dan memiliki bidang aplikasi yang

luas.

20

Kompetensi inti industri daerah karenanya merupakan pembelajaran

koletif berbagai elemen di suatu daerah yang mengkoordinasikan kemampuan

produksi yang beragam dan mengintegrasikannya dengan teknologi yang beragam

secara optimal. Kompetensi inti industri daerah sebagaimana dinyatakan dalam

kebijakan industri nasional adalah sekumpulan keunggulan atau keunikan sumber

daya termasuk sumber daya alam dan kemampuan suatu daerah untuk

membangun daya saing dalam rangka mengembangkan provinsi dan

kabupaten/kota menuju kemandirian. Membangun kompetensi inti daerah berarti

pembinaan dalam rangka meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan oleh

suatu daerah untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi daerah bisa lebih fokus,

efisien, dan efektif sesuai dengan potensi.

Kompetensi Inti Daerah memiliki kriteria diantaranya :

Akses potensial untuk masuk ke beragam pasar atau disebut juga

backward linkage. Orientasinya adalah melihat industri pendukung untuk

menjadi penilaian dari daya saing industri tersebut.

Pengolahan mampu menimbulkan efek pengganda (multiplier effect) yang

dapat mendorong pertumbuhan kegiatan ekonomi lainnya.

Unik sehingga sulit ditiru oleh pesaing. Pengetahuan tradisional yang

memiliki nilai komersial dilakukan pematenan hak karena memiliki

spesifikasi atau keunikan. Hak inilah yang disebut sebagai Hak atas

Kekayaan Intelektual.

Kebijakan dalam pengembangan industri di daerah diarahkan untuk

meningkatkan daya saing daerah, melalui pemanfaatan kekayaan alam, modal,

21

atau aset berwujud lainnya, serta pemanfaatan aset tidak berwujud seperti

teknologi, pengetahuan proses kerja, dan perencanaan yang matang. Daerah harus

mampu untuk menarik kesimpulan atas keunggulan yang dimiliki daerah tersebut.

Dalam hal ini menjadi penting para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk

memikirkan dengan jernih dan tajam komoditas unggulan apa yang mampu

dijadikan produk bernilai tambah dan dari rangkaian proses untuk mengubah

komoditas menjadi produk dimaksud yang tentunya mampu bersaing di pasar,

proses mana yang akan dipilih dan menjadi kompetensi inti industri daerah.

2.4 Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang

menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam

jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan (Arsyad, 2010).

Menurut Meier (1995) dalam Kuncoro (2006), pembangunan ekonomi merupakan

suatu proses dimana pendapatan per kapita suatu negara meningkat selama kurun

waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah penduduk yang hidup di

bawah “garis kemiskinan absolut” tidak meningkat dan distribusi pendapatan

tidak semakin timpang. Peningkatan pendapatan per kapita dalam jangka panjang

merupakan kunci dalam melihat suatu pengertian pembangunan ekonomi.

Suatu proses pembangunan tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai.

Menurut Todaro (2006) proses pembangunan paling tidak memiliki tiga tujuan

inti yaitu 1) peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang

kebutuhan hidup yang pokok; 2) peningkatan standar hidup; dan 3) perluasan

pilihan-pilihan ekonomis dan sosial. Disamping memiliki tujuan inti,

22

pembangunan secara garis besar memiliki indikator-indikator kunci yang pada

dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu indikator ekonomi dan

indikator sosial. Yang termasuk sebagai indikator ekonomi adalah GNP per

kapita, laju pertumbuhan ekonomi, GDP per kapita dengan Purchasing Power

Parity, sedangkan yang termasuk indikator sosial adalah Human Development

Index (HDI) dan Physical Quality Life Index (PQLI) atau indeks mutu hidup

(Kuncoro, 2006).

2.5 Pembangunan Ekonomi Daerah

Arsyad (2010) mengartikan pembangunan ekonomi daerah sebagai suatu

proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang

ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor

swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

perkembangan ekonomi dengan wilayah tersebut.Pembangunan ekonomi daerah

merupakan suatu proses, yaitu proses yang mencakup pembentukan institusi-

institusi baru, pembanguan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga

kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi

pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan perusahaan-

perusahaan baru (Arsyad, 2010).

Perencanaan pembangunan ekonomi daerah bisa dianggap sebagai

perencanaan untuk memperbaiki penggunaan sumber-sumberdaya publik yang

tersedia di daerah tersebut dan untuk memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam

menciptakan nilai sumberdaya-sumber daya swasta secara bertanggung jawab.

Dalam pembangunan ekonomi daerah diperlukan campur tangan pemerintah.

23

Apabila pembangunan daerah diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar

maka pembangunan dan hasilnya tidak dapat dirasakan oleh seluruh daerah secara

merata (Arsyad, 2010).

Menurut Arsyad (2010) keadaan sosial ekonomi yang berbeda disetiap

daerah akan membawa implikasi bahwa cakupan campur tangan pemerintah untuk

tiap daerah berbeda pula. Perbedaan tingkat pembangunan antar daerah,

mengakibatkan perbedaan tingkat kesejahteraan daerah. Ekspansi ekonomi suatu

daerah akan mempunyai pengaruh yang merugikan bagi daerah-daerah lain,

karena tenaga kerja yang ada, modal, perdagangan, akan pindah kedaerah yang

melakukan ekspansi tersebut seperti yang diungkapkan Myrdal (1957) dalam

Jhingan (2010) mengenai dampak balik pada suatu daerah.

2.6 Kerangka Pemikiran

Pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari sektor-sektor ekonomi unggulan

yang memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Kabupaten Bogor.

Sektor-sektor unggulan tersebut apabila terus dikembangkan, akan membantu

menngkatkan prekonomian wilayah Kabupaten Bogor. Begitupun dengan

karakteristik wilayah yang kuat jika dikembangkan akan menjadi wilayah yang

potensial. Laju pertumbuhan ekonomi yang berasal dari pertumbuhan PDRB

menurut Sembilan sektor perekonomian berdasarkan lapanagan usaha ini di

analisis dengan menggunakan metode shif share (S-S) dimana sektor tersebut

akan mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.

Metode LQ digunakan untuk menentukan sektor-sektor unggulan, dari

PDRB tersebut dapat menjadi acuan prioritas sektor-sektor unggulan yang sangat

24

potensisal untuk dikembangkan sehingga pada akhirnya akan menciptakan

pertumbuhan Kabupaten Kabupaten Bogor yang berkelanjutan.

Gambar 2.1 Kerangaka Pemikiran

Pembangunan Kabupaten Bogor

PDRB Kabupaten BogorSektor Perekonomian

Menurut Lapangan UsahaAtas Harga Konstan

- Sektor Pertanian- Pertambangan dan Penggalian- Industri Pengolahan- Listrik, Gas dan Air Bersih- Bangunan- Perdagangan. Hotel & Restoran- Pengangkutan dan Komonikasi- Keu. Persewaan, & Jasa Perusahaan- Jasa-jasa

SEKTORPERTANIAN

Analisis :1. Location Quotient (LQ)2. Shift Share (S-S)

25

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada wilayah Kabupaten Bogor, yang merupakan

salah satu Kota Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi di Kabupaten Bogor dengan

pertimbangan bahwa sektor pertanian di kabupaten ini adalah salah satu

penyumbang dalam kontribusi Pendapat Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Bogor itu sendiri dan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai

informasi dan dapat diprioritaskan dalam perencanaan pembangunan kususnya

dalam menentukan kebijakan di sektor pertanian di Kabupaten Bogor.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

diperoleh melalui studi kepustakaan dan mencatat teori-teori dari buku-buku

literatur, bacaan-bacaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sumber

data Instansi-instansi pemerintahan seperti BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten

Bogor, Badan Perencanaan Pembangunan Derah (BAPPEDA) Kabupaten Bogor

serta instansi-instansi lain yang terkait.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data penelitian yang

diperoleh dari data sekunderyang kita butuhkan (Bungin, 2010). Data sekunder

26

penelitian ini berasal dari Badan Pusat Setatistik (BPS) wilayah analisis. Adapun

data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu :

1. PDRB Kabupaten Bogor Sektor pertanian atas Dasar Harga Konstan

dengan tahun dasar 2000, data ini digunakan untuk mengetahui

perkembangan pertumbuhan ekonomi sektor pertanian serta analisis sektor

basis dan non basis ekonomi. Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik

(BPS) Kabupaten Bogor.

2. PDRB Provinsi Jawa Barat Sektor pertanian atas Dasar Harga Konstan

dengan tahun dasar 2000, data ini digunakan sebagai data perbandingan

dari PDRB Kabupaten Bogor. Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik

(BPS) Provinsi Jawa Barat / Pusat.

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Location Quotient

Location Quotient atau disingkat LQ merupakan suatu pendekatan tidak

langsung yang digunakan untuk mengukur kinerja basis ekonomi suatu daerah,

artinya bahwa analisis itu digunakan untuk melakukan pengujian sektor-sektor

ekonomi yang termasuk dalam sektor unggulan. Arsyad (2010), menjelaskan

bahwa dalam teknik LQ ini kegiatan ekonomi suatu daerah dibagi ke dalam dua

golongan, yaitu:

1. Sektor basis adalah sektor ekonomi yang mampu untuk memenuhi

kebutuhan baik pasar domestik maupun pasar luar daerah. Artinya sektor

27

ini dalam aktivitasnya mampu memenuhi kebutuhan daerah sendiri

maupun daerah lain dan dapat dijadikan sektor unggulan.

2. Sektor non basis merupakan sektor ekonomi yang hanya mampu

memenuhi kebutuhan daerah itu sendiri, sektor seperti ini dikenal sebagai

sektor non unggulan. Menurut Tarigan (2009), dalam penentuan subsektor

basis dan non-basis dinyatakan dalam persamaan berikut:

Dimana:

LQ = Besarnya kuosien lokasi subsektor pertanian di Kabupaten Bogor.

Sib = Pendapatan subsektor pertanian i pada daerah bawah (Kabupaten

Bogor)

Sb = Pendapatan total semua sektor daerah bawah (Kabupaten Bogor)

Sia = Pendapatan subsektor pertanian i pada daerah atas (Provinsi Jawa

Barat)

Sa = Pendapatan total semua sektor daerah atas (Provinsi Jawa Barat)

Apabila nilai LQ>1 menunjukkan bahwa sektor i termasuk sektor basis,

artinya sektor tersebut mempunyai peranan ekspor di wilayah (kabupaten/kota)

tersebut. Jika LQ<1 menunjukkan bahwa sektor i termasuk sektor non basis,

artinya wilayah (kabupaten/kota) tersebut akan mengimpor dari daerah lain. LQ=1

berarti suatu wilayah (kabupaten/kota) dengan wilayah pembanding yang lebih

luas (provinsi) mempunyai derajat spesialisasi yang sama.

3.4.2 Shift Share

Untuk mengkaji kinerja berbagai sektor ekonomi yang berkembang

disuatu daerah dan membandingkannya dengan perekonomian regional maupun

28

nasional digunakan teknik analisis Shift Share. Dengan teknik ini, selain dapat

mengamati penyimpangan dari berbagai perbandingan kinerja perekonomian antar

wilayah, maka keunggulan kompetitif (competitive advantage) suatu wilayah juga

dapat diketahui melalui analisis Shift Share (Mukti 2008) Analisis tersebut dapat

digunakan untuk mengkaji pergeseran struktur perekonomian daerah dalam

kaitannya dengan peningkatan perekonomian daerah yang bertingkat lebih tinggi.

Perekonomian daerah yang didominasi oleh sektor yang lamban pertumbuhannya

akan tumbuh dibawah tinggat pertumbuhan perekonomian daerah atasnya.

1. Perubahan indikator kegiatan ekonomi, dengan menghitung persentase

perubahan PDRB :

% ΔYij = [(Y'ij – Yij)/ Yij] • 100%

Keterangan:

ΔYij = Perubahan pendapatan sektor i pada wilayah j

Yij = Pendapatan dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis

Y'ij = Pendapatan dari sektor i pada wilayah j pada tahun akhir analisis

2. Rasio indikator kegiatan ekonomi yang terdiri dari:

a) ri

ri = (Y'ij – Yij) / Yij ; dengan ri adalah rasio pendapatan sektor i pada

wilayah j.

b) Ri

29

Ri = (Y'i - Yi) / Yi ; dengan Ri adalah rasio pendapatan (provinsi) dari

sektor i, Y'i adalah pendapatan (provinsi) dari sektor i pada tahun akhir analisis,

dan Yi adalah pendapatan (provinsi) dari sektor i pada tahun dasar analisis.

c) Ra

Ra = (Y'..-Y..) / Y.. ; dengan Ra adalah rasio pendapatan (provinsi),

Y'..adalah pendapatan (propinsi) pada tahun akhir analisis, dan Y..adalah

pendapatan (propinsi) pada tahun dasar analisis.

3. Komponen Pertumbuhan Wilayah

a) Komponen Pertumbuhan Regional (PR)

PRij = (Ra)Yij

Keterangan:

PRij = komponen pertumbuhan regional sektor i untuk wilayah j

Yij = pendapatan dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis

b) Komponen Pertumbuhan Proporsional (PP)

PPij = (Ri-Ra)Yij ; di mana PPij adalah komponen pertumbuhan

proporsional sektor i untuk wilayah j. Apabila: PPij < 0, menunjukkan bahwa

sektor i pada wilayah j pertumbuhannya lambat. PPij > 0, menunjukkan bahwa

sektor i pada wilayah j pertumbuhannya Cepat.

c) Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW)

PPWij = (ri-Ri)Yij ; di mana PPWij adalah komponen pertumbuhan

pangsa wilayah sektor i untuk wilayah j. Apabila: PPWij > 0, berarti sektor i pada

30

wilayah j mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan wilayah lainnya.

PPWij < 0, berarti sektor i pada wilayah j tidak dapat bersaing dengan baik

apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya.

d) Persentase ketiga pertumbuhan wilayah dapat dirumuskan :

%PNij = (PNij) / Yij * 100%

%PPij = (PPij) / Yij * 100%

%PPWij = (PPWij) / Yij * 100%

3.5 Definisi Operasional

Beberapa istilah yang dipergunakan dalam penulisan ini antara lain:

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ditinjau dari segi pendekatan

ada tiga konsep yaitu pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, dan

pendapatan. Dari tiga konsep tersebut, yang relevan dengan tulisan ini

adalah pendekatan dari segi produksi. Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan

oleh berbagai unit produksi didalam suatu daerah/regional dalam jangka

waktu tertentu.

2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas

Dasar Harga Konstan merupakan nilai produksi barang dan jasa akhir

dalam kurun waktu tertentu. Pada penelitian ini menggunakan periode data

satu tahunan. Dinamakan bruto karena masih memasukkan komponen

penyusutan. Disebut domestik karena menyangkut batas wilayah. Disebut

konstan karena harga yang digunakan mengacu pada tahun tertentu (tahun

31

dasar = 2000) dan dinamakan berlaku karena menggunakan harga tahun

berjalan. PDRB juga sering disebut dengan NTB (Nilai Tambah Bruto).

3. PDRB per kapita merupakan salah satu gambaran tingkat kemajuan

perekonomian suatu daerah. Biasanya indikator ini digunakan sebagai

salah satu tolok ukur untuk melihat tingkat kemakmuran sosial ekonomi

penduduk. Data tersebut diperoleh dengan cara membagi nilai nominal

PDRB dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun. PDRB per kapita

dapat pula digunakan sebagai gambaran rata-rata pendapatan yang

dihasilkan oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah atau

daerah.

4. Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk

kabupaten atau pendapatan kabupaten riil.

5. Laju pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan Produk Domestik

Regional Bruto yang terjadi dari tahun ke tahun observasi.

6. Keunggulan kompetitif adalah bila suatu daerah dalam menghasilkan

produk mempunyai keunggulan bersaing dengan produk yang sejenis

disebabkan oleh biaya produksi yang rendah, harga murah, dan

sebagainya.

7. Sektor/subsektor potensial, adalah kegiatan perekonomian yang mampu

melayani baik pasar domestik maupun pasar luar daerah (pasar ekspor),

pertumbuhannya positif dan memiliki keunggulan kompetitif.

32

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya

Untuk melancarkan pelaksanaan penelitian ini, skema pembiayaan yang dilakukan

yaitu usulan biaya ke DRPM Ditjen Penguatan Risbang dengan total biaya sebesar Rp.

35.000.000. Secara rinci anggaran biaya terbagi dalam dua bagian, yaitu bagian pertama dalam

bentuk justifikasi anggaran dan bagian kedua rekapitulasi anggaran penelitian.

4.1.1 Justifikasi Anggaran Biaya Penelitian

Justifikasi anggaran meliputi biaya honor, peralatan penunjang, pembelian bahan habis

pakai, biaya perjalanan lokal dan antara kota/kabupaten serta biaya publikasi. Secara lebih rinci

besaran anggaran yang dibutuhkan terlihat pada lampiran 1.

4.1.2 Rekapitulasi Anggaran Biaya Penelitian

Rekapitulasi anggaran biaya penelitian seperti terlihat pada table berikut.

Tabel 1. Rekapitulasi Anggaran Penelitian

No Jenis Pengeluaran Biaya yang

Diusulkan (Rp)

1

2

Honorarium untuk pelaksana, petugas laboratorium,

pengumpul data, pengolah data, penganalisis data, honor

operator, dan honor pembuat sistem (30%)

Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, fotocopy, surat

menyurat, penyusunan laporan, cetak, penjilidan laporan,

publikasi, pulsa, internet, bahan laboratorium, langganan

jurnal (30%)

7.500.000,-

7.500.000,-

33

3. Perjalanan untuk biaya survei/sampling data,

seminar/workshop DN-LN, biaya akomodasi-konsumsi,

perdiem/lumpsum, transport (40%)

10.000.000,-

Jumlah (100%) 25.000.000,-

4.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Rencana waktu penelitian mulai dari tanggal Juli 2016 sampai dengan tanggal April

2017. Tahapan pelaksanaan penelitian meliputi:

a. pelaksanaan persiapan penelitian;

b. pelaksanaan pra penelitian;

c. sosialisasi dan penetapan lokasi penelitian;

d. pengadaan alat dan bahan penelitian;

e. pelaksanaan studi perpustakaan;

f. pengambilan data di lapangan;

g. analisis data;

h. penyusunan laporan penelitian;

i. pengiriman laporan penelitian;

j. publikasi hasil penelitian.

Secara lebih rinci tahapan pelaksanaan penelitian terlihat pada lampiran 2.

34

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincollin. 2010. EkonomiPembangunan. Sekolah Tinggi IlmuEkonomiYKPN,Yogyakarta.

Arsyad, Lincolin.Ekonomi Pembangunan Edisi 5. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,Yogyakarta, 2010. [BPS] Badan Pusat Statistik.

Almulaibari, Hilal. Analisis Potensi Pertumbuhan Ekonomi Kota Tegal Tahun 2004- 2008[Penelitian ilmiah]. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang,2011.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor Dalam Angka , 2013.

Hamel dan Prahalad, ‘ the core competence of the corporation’ by president and fellows ofharvrd college1990.

Hitt et al 2001“Journal of Management” a model of strategic entrepreneurship : the construct andits dimensions, 2003

Hammer (2001), Kompetensi Industri Daerah Kotawaringin Barat, Jakrata kementrian IndustriRepulik Indonesia 2013

Johnston, B.F. and Mellor, J.W. (1961), ‘The role of agriculture in economic development’,American Economic Review Vol. 51, No.4.

Jhingan, M.L. Ekonomoi Pembangunan dan Perencanaan. Rajawali Pers, Jakarta, 2010.

Kementrian Perindustrian, “Reset KIID (Kajian Kopetensi Industri) kotawaringin barat” Jakarta,2013.

Kuznets, Simon. 1964. Ekonomi Growth and the contribution of Agriculture : Notes ForMeasurement”, in C. Eicher and L. Win, eds. Agriculture in Economic Development,New York : McGraw-Hill.

Kuncoro, M, 2006. Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan Strategi danpeluang. Erlangga, Jakarta.

Lewis Arthur, “The Rise and Decline of Development Economics” London, George Allen andUnwin, Ltd. 1954.

Notohadiprawiro. 2006. Logam Berat dalam Pertanian. Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.

Santoso, J. 2005. Analisis Peran Sektor Pertanian dalam Pembangunan WilayahKabupatenBoyolali (skripsi). Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,Fakultas Pertanian:Institut Pertanian Bogor.

35

Syahyuti, 2006. 30 Konsep Penting Dalam Pemabangunan Pedesaan dan Pertanian(PenjelasanTentang konsep, istilah teori, indikator serta variable). Bina Rahma:Jakarta.

Stewart (1999), Kompetensi Industri Daerah Kotawaringin Barat, Jakrata kementrian IndustriRepulik Indonesia 2013.

Todaro, Michael P. 2003. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Alih Bahasa: Aminuddindan Drs.Mursid. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Tarigan, Robinson, Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi. Bumi Aksara, CetakanKeempat, Jakarta, 2005, Ekonomi Regional,

Todaro M.P. 2006. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Penerbit Erlangga,Jakarta.

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran

1. Honorarium

Honor Honor /Jam (Rp)

Waktu(Jam /

Minggu)Minggu

Honor per Tahun (Rp)

Tahun ke-1 Tahunke-...

Tahunke-n

Pelaksana1 9375 12 40 4.500.000,00Pelaksana2 8333 9 40 3.000.000,00Pelaksana3 8333 9 40 3.000.000,00

Sub Total 7.500.000,002. Pembelia Bahan Habis Pakai

Material JustifikasiPembelian

Kuantitas

Harga Satuan(Rp)

Harga Peralatan Penunjang (Rp)

Tahun ke-1 Tahunke-...

Tahunke-n

Bahanhabispakai 1

ATK1 Paket

750.000,00 750.000,00

Bahanhabispakai 2

Fotocopy1 Paket

800.000,00 800.000,00

Bahanhabispakai 3

SuratMenyurat

5 Paket

100.000,00 500.000,00

Bahanhabispakai 4

Penyusunan Laporan

1 Paket

250.000,00 250.000,00

Bahanhabispakai 5

Cetak8 Paket

250.000,00 2.000.000,00

Bahanhabispakai 6

PenjilidanLaporan

8 Paket

50.000,00 400.000,00

Bahanhabispakai 7

Publikasi1 paket

500.000,00 500.000,00

Bahanhabispakai 8

Pulsa20 paket

100.000,00 2.000.000,00

Bahanhabispakai 9

Internet1 paket

300.000,00 300.000,00

Sub Total 7.500.000,003. Perjalanan

Material Justifikasi Kuantita Harga Satuan Harga Peralatan Penunjang (Rp)

Perjalanan s (Rp) Tahun ke-1 Tahunke-...

Tahunke-n

Perjalananuntukbiayasurvei /samplingdata

survey/sampling/dll. 20 Paket

225.000,00 4.500.000,00

Konsultasiahli 4 Paket 225.000,00 900.000,00

Prosespelaporan 1 paket 100.000,00 100.000,00

SeminarDalamNegeri

SeminarNasional 1 Paket 3.500.000,00 3.500.000,00

BiayaAkomodasi-Konsumsi

survey /sampling /dll. 40 Paket

25.000,00 1.000.000,00

Sub Total (Rp) 10.000.000,00TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKANSETIAP TAHUN (Rp) 25.000.000,00

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKANSELURUHNYA (Rp) 25.000.000,00

Lampiran 2

Susunan Organisasi Tim Pengusul dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIDN InstansiAsal

BidangIlmu

AlokasiWaktu(Jam/Minggu)

Uraian Tugas

1. Ketua

EndangRuhiyat, SE.M.M

UniversitasPamulang

Ekonomi 12Jam/Minggu

Mengkoordinasikanproses pengumpulandata.

Mengkoordinasikanpemakaian instrumenpenelitian berupatranskrip wawancaraterbuka.

Mengkoordinasikannarasumber yang tepatuntuk mendapatkandata yang valid

Mengkoordinasikananalisis data, daninterpretasi data

Mengkoordinasikanpenyusunan laporanakhir penelitian.

Mengkoordinasipenyusunan laporanakhir penelitian

Mengkoordinasikanpublikasi hasilpenelitian dalamseminar nasional/prosiding.

Bertanggung jawabterhadap hasilpelaporan penelitianmulai dari laporan

harian, laporankemajuan, dan laporanakhir.

Bertanggung jawabterhadapanggaran penelitian

2. Anggota

1. Rusdi2. Eka Rima

Prasetya,S.Pd,M.Pd

UniversitasPamulang

1.Ekonomi

2.Akuntansi

10Jam/Minggu

Membantu ketuadalam prosespengumpulan data.

Membantu ketuadalammenyiapkan instrumenpenelitian berupatranskrip wawancaraterbuka.

Membantu ketuadalam mencarinarasumber yang tepatuntuk mendapatkandata yang valid

Membantu ketuadalam analisis data daninterpretasi data

Membantu ketuadalam penyusunanlaporan akhirpenelitian.

Membantu ketuadalam penyusunanlaporan akhirpenelitian

Membantu ketuadalam publikasi hasilpenelitian dalamseminar nasional/prosiding.

Membantu ketua

terhadap hasilpelaporan penelitianmulai dari laporanharian, laporankemajuan, dan laporanakhir.

Membantu ketuadalamanggaran penelitian

  

Lampiran 3. Jadwal Kegiatan Penelitian :

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan (Bulan)

2016 - 2017 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4

1. Pelaksanaan Persiapan Penelitian a. Perizinan dengan lembaga terkait b. Penetapan lokasi penelitian c. Pertemuan awal anggota penelitian d. Penetapan lokasi tempat tinggal

sementara bagi peneliti

e. Rancangan dan Penetapan jadwal penelitian

f. Penetapan bentuk rancangan penelitian

g. Persiapan penyusunan instrument penelitian

2. Pelaksanaan pra penelitian a. Penetapan survei lapangan pra

penelitian

b. Pertemuan anggota pra penelitian c. penyusunan laporan pra penelitian

  

3. Sosialisasi dan Penetapan pelaksanaan penelitian a. Sosialisasi penelitian b. Pertemuan anggota penetapan

sosialisasi

c. Uji pakar 4. Pengadaan alat dan bahan penelitian a. pembelian alat-alat penunjang b. pembelian bahan habis pakai 5. Pelaksanaan Studi Pustaka a. Pencarian data pendukung penelitian

via internet

b. Pencarian dan pembahasan beberapa penelitian terkait penelitian

c. Studi pustaka d. Penyusunan bahan studi perpustakaan 6 Pelaksanaan pengambilan data di lapangan

a. Pertemuan anggota persiapan pengambilan data di lapangan

b. Koordinasi dengan perangkat desa di lokasi penelitian

c. Koordinasi pengambilan data oleh petugas lapangan

d. penyusunan data hasil pengambilan data di lapangan

  

7. Pelaksana Analisis Data

a. pertemuan anggota persiapan analisis data

b. Mempersiapkan bahan analisis data d. Penyusunan bahan hasil analisis data 8. Penyusunan Laporan Akhir a. pertemuan anggota persiapan

penyusunan laporan akhir

b. Melakukan penyusunan konsep laporan akhir

c.Penyusunan laporan akhir d. Konsultasi pakar hasil laporan akhir e. penyusunan bahan untuk presentasi f. persiapan untuk pelaksanaan seminar

hasil penelitian

9. Pengadaan dan Pengiriman laporan a.pelaksanaan penggandaan laporan

akhir

b. pengiriman laporan akhir 10. Publikasi Hasil Penelitian a. Penyusunan naskah artikel ilmiah b. Pemuatan naskah artikel ilmiah pada

jurnal terakreditasi

  

c. Persiapan presentasi hasil penelitian d. Publikasi hasil penelitian dalam

Seminar Nasional

Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

Biodata Ketua

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Endang Ruhiyat, SE. MM

2 Jenis Kelamin Pria

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

4 NIP/NIK/Identitas lainnya -

5 NIDN 0421058601

6 Tempat dan Tanggal Lahir Wanggung, 9 juni 1986

7 E-mail [email protected]

9 Nomor Telepon/HP 088809947086

10 Alamat Kantor

Jalan Surya Kencana No. 1

Pamulang, Tangerang

Selatan, Banten

11 Nomor Telepon/Faks 021-7412566

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan

S-1 = 42 orang;

S-2 = … orang;

S-3 = … orang

13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Pemasaran

2. Mikro Ekonomi

3. Makro Ekonomi

4. Pengantar Ilmu Ekonomi

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S–2 S–3

Nama Perguruan

Tinggi Universitas Stya

Negara Indonesia UPI YAI

Trisakti (sedang

berjalan

Bidang Ilmu

Akuntansi Manajemen

Pemasaran Ilmu Akuntansi

Tahun Masuk-

Lulus 1996-2001 2004-2006 2014- sekarang

Judul

Skripsi/Tesis/Dis

ertasi Piutang Usaha

Hubungan

Kepuasan

Pelanggan

Terhadap Loyalitas

Pelanggan

Pengaruh Green

Banking,

Convergensi

Standar Akuntansi,

Permodalan

Berbasis Resiko,

Kualitas Laba Da

Struktur

Kepemilikan

Terhadap

Kebrelanjutan

Perbangkan

Nama

Pembimbing/Pro

motor

1. CA

Siagian

2. Triuida

Siahaan

1. Prof Hamdi

Hadi

2. Prof. Sajina

Sada

1. Prof. Dr Eti

2. Dr. Vera

3. Dr. Sekar

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jumlah (Juta

(Rp.)

1 2013

Analisi faktorpenentu keputusanmahasiswamelanjutkan kuliahdiperguruan tinggi

LPPMUNPAM 7.000.000,-

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun darisumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian

Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber* Jumlah (Juta

(Rp.)

1 2014

Desa cipakem

kabupaten kuningan

LPPM

UNPAM 2.000.000,-

2 2015

Kelurahan Setu

kecamatan Serpong

3 2016

Pguyuban Koperasi

UKM

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DRPM maupun dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nom

or/Tahun

1 Studi Fenomenologis Penagihan Pajak

Penghasilan 21 Terhadap Penerimaan

Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Kebayoran Baru Dua Jakarta Selatan.

JIAVolume 1/1

2014

2

Analisis Pengaruh Kebijakan Remunerasi

Terhadap Good Governance Di Tangerang

Selatan.

MM

Volume 2/2

2015

3 Intellectual Capital Mempengaruhi Nilai

Perusahaan Melalui Kinerja Keuangan.ISSN

Dst.

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun

Terakhir

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Waktu dan Tempat

1

Seminar NasionalKonferensi akuntansi

UT, 21-22 Agustus

2015

2 Seminar Metodelogi Penelitian UNPAM 2014

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

1

2

3

Dst.

H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor

P/ID

1

2

3

Dst.

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial

Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa

Sosial Lainnya yang Telah

Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

1

2

Dst.

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No Jenis penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1

Dst.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dandapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyatadijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam pengajuan Penugasan Penelitian Dosen Pemula.

Tangerang Selatan, 30 Mei 2016Ketua Pengusul,

Endang Ruhiyat, SE. MM

Biodata Anggota Tim Pengusul 1

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rusdi, S.P., M.Si

2 Jenis Kelamin Pria

3 Jabatan Fungsional -

4 NIP/NIK/Identitas lainnya -

5 NIDN 0409068803

6 Tempat dan Tanggal Lahir Sampit 090688

7 E-mail [email protected]

9 Nomor Telepon/HP 085692555651

10 Alamat Kantor

Jalan Surya Kencana No. 1

Pamulang, Tangerang Selatan,

Banten

11 Nomor Telepon/Faks 021-7412566

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan

S-1 = ... orang;

S-2 = … orang;

S-3 = … orang

13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Ekonomi Syariah

2. Bank dan Lembaga

Keuangan lainnya

3. Manajemen Dana Bank dan

Akuntansi

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S–2

Nama Perguruan Tinggi

UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Bidang Ilmu Agribisnis Agribisnis

Tahun Masuk-Lulus 2008-2013 2013-2015

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

PENGARUHCELEBRITYENDORSERTERHADAPEFEKTIVITASIKLAN(Studi Kasus KonsumenMerk Joy Green TeaPT. Sinar Sosro padaFakultas Dakwah &Komunikasi, FakultasTarbiyah & Keguruandan Fakultas PsikologiUIN SyarifHidayatullah Jakarta)

Analisis Faktor Faktor YangMempengaruhi KeputusanPembelian Konsumen TehPucuk Harum (Studi KasusPada Konsumen Teh PucukHarum Kota TangerangSelatan)

Nama

Pembimbing/Promotor

1. Dr. Nunuk

Adiarni, MM

2. Bintan

Humaera, M.Si

3. Dr. Iskandar Andinuhung,

M.Si

4. Dr. Elpawati, M.P

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jumlah (Juta (Rp.)

1 2014 Kajian PotensiUnggulan Wilayah

Kementrian

Industri 300.000.000

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari

sumber lainnya.

C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian

Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber* Jumlah (Juta

(Rp.)

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyara

kat DRPM maupun dari sumber lainnya.

D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/

Tahun

1

Dst.

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun

Terakhir

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Waktu dan Tempat

1

F. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

1

2

Dst.

G. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor

P/ID

1

2

Dst.

H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial

Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul/Tema/Jenis

Rekayasa Sosial Lainnya

yang Telah Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

1

Dst.

I. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No Jenis penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1

Dst.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dandapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyatadijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam pengajuan Penugasan Penelitian Dosen Pemula.

Tangerang Selatan, 30 Mei 2016Anggota Pengusul,

Rusdi, S.P., M.Si

Biodata Anggota Tim Pengusul 2

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar)

Eka Rima Prasetya, S.Pd.,

M.Pd.

2 Jenis Kelamin Pria

3 Jabatan Fungsional -

4 NIP/NIK/Identitas lainnya -

5 NIDN 0420058902

6 Tempat dan Tanggal Lahir Pasir Agung, 20-05-1989

7 E-mail [email protected]

9 Nomor Telepon/HP 087839071604

10 Alamat Kantor

Jalan Surya Kencana No. 1

Pamulang, Tangerang Selatan,

Banten

11 Nomor Telepon/Faks 021-7412566

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan

S-1 = ... orang;

S-2 = … orang;

S-3 = … orang

13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Statistik Deskriptif

2. Seminar Akuntansi

Keuangan

3. Akuntansi Keuangan 2

4. Akuntansi Internasional

J. Riwayat Pendidikan

S-1 S–2

Nama Perguruan Tinggi

Universitas Negeri

Yogyakarta

Universitas Negeri

Yogyakarta

Bidang Ilmu Pendidikan Akuntansi

Pendidikan teknologi dan

Kejuruan Konsentrasi

Kewirausahaan

Tahun Masuk-Lulus 2009-2013 2013-2015

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Implementasi metode

jigsaw tehadap prestasi

belajar siswa kelas XI

SMA 1 Islam Gamping,

Yogyakarta

Pengembangan modul

prakarya dan kewirausahaan

materi kerajinan berbasis

proses di SMK (SMK N 5

kelas X Yogyakarta)

Nama

Pembimbing/Promotor Diana Rahmawati, M.Si Prof. Sukardi Ph.D

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jumlah (Juta (Rp.)

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari

sumber lainnya.

K. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian

Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber* Jumlah (Juta

(Rp.)

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyara

kat DRPM maupun dari sumber lainnya.

L. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/

Tahun

1

2

3

Dst.

M. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun

Terakhir

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Waktu dan Tempat

N. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

1

2

Dst.

O. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor

P/ID

1

2

Dst.

P. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial

Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul/Tema/Jenis

Rekayasa Sosial Lainnya

yang Telah Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

1

Dst.

Q. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No Jenis penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1

Dst.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dandapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyatadijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam pengajuan Penugasan Penelitian Dosen Pemula.

Tangerang Selatan, 30 Mei 2016Anggota Pengusul,

Eka Rima Prasetya, S.Pd., M.Pd.

YAYASAN SASMITA JAYA

UNIVERSITAS PAMULANGsK MEI$IITKNAS NO.l36lD/0/2001

F.kultasTcknlt FrkultriEkonoml fBkult.r5.s$. FatultarMlFA F tult.s Hqkum1. tvlesin S.1 1. Manaiemen S.1 1. lnigrls S.1 1. Matematika S.1 1. Ilmu Hukum S.1

2. Elektro S.1 2. Akuntansl S.1 2. tndoncsta S.13. lndustd 5.1 3. Akuntansl D.3 Ftkuitai Xe8urum & tlmu pcndldllcn plotr.m p..rq SarJan4- Kimla S.1 4. Seketarlr D,3 1. pendldlkan (ewaraanesaEan S.1 1. Magtster Man,jemen S.25. lnformaika S.1

JL Survs Kencsn No.l Pamulare Barat - Trnqcrenc Sehtsrt Brrter Telp'lTar. $21\ 7412ffi6

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan diNamaNIDNPangkat / GolonganJabatan Fungsional

bawah ini:Endang Ruhiyat, SE. M.M04090672033AAsisten Ahli

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul:ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PERTANIAN TERHADAPPERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN BOGOR PROVINSIJAWA BARAT

yang diusulkan dalam skema Hibah Penelitian Desentralisasi Penelitian Dosen

Pemula (PDP) untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernahdibiayai oleh lembaga / sumber dana lain.

Bilamana di ker-nudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlakudan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan' sesungguhnya dan dengan sebenar-

benarnya.

Tangerang Selatan, 30 Mei 2016

Mengetahui,Lembaga Penelitian,

S.E., M.M.7067101

g Ruhiyat, SNIDN :0409057203