44
1 BAB I DISTRIBUSI MULTIVARIAT 1.2 Distribusi Dua Peubah Acak Kita mulai membicarakan dua peubah acak dengan contoh berikut, sebuah koin dilantunkan tiga kali dan perhatian kita berada dalam pasangan bilangan terurut (banyak M pada dua lantunan pertama , banyak M pada tiga lantunan), di mana M dan B berturut-turut menyatakan muka dan belakang. Jadi ruang sampelnya adalah S= { cc=c i ,i=1,2 ,…, 8 } , dengan c 1 =BBB,c 2 =BBM,c 3 =BMB,c 4 =MBB,c 5 =BMM,c 6 =MBM,c 7 =MMB,c 8 =MMM Misalkan X 1 dan X 2 adalah dua fungsi sehingga X 1 ( c 1 ) = X 1 ( c 2 ) =0 ,X 1 ( c 3 ) = X 1 ( c 4 ) = X 1 ( c 5 ) = X 1 ( c 6 ) =1 ,X 1 ( c 7 ) = X 1 ( c 8 ) =2 ,danX 2 ( c 1 ) =0 ;X 2 ( c 2 ) = X 2 ( c 3 ) =X 2 ( c 4 ) =1 X 2 ( c 5 ) = X 2 ( c 6 ) =X 2 ( c 7 ) =2 ,danX 2 ( c 8 ) =3 . Sehingga X 1 dan X 2 merupakan fungsi bernilai real pada ruang sampel S, yang mana kita mengambil dari ruang sampel ke ruang pasangan bilangan terurut A ={( 0,0 ) , ( 0,1 ) , ( 1,1 ) , ( 1,2 ) , ( 2,2 ) , ( 2,3 ) } Maka X 1 dan X 2 adalah dua peubah acak yang ditentukan pada ruang sampel A , dan dalam contoh ini , ruang dari peubah acak ini adalah himpunan dimensi dua A yang diberikan tadi. Definisi 1 Ada percobaan acak dengan ruang sampel S . Perhatikan dua peubah acak X 1 dan X 2 yang menunjukkan untuk setiap unsur c dari S ada satu dan hanya satu pasangan terurut dari bilangan X 1 ( c) =x 1 ,X 2 ( c )=x 2 . Ruang dari X 1 dan X 2 adalah himpunan pasangan terurut A = {( x 1 ,x 2 ) x 1 =X 1 ( c) ,x 2 = X 2 ( c ) ,c∈S }

BAB I.Teos 2012 REVV

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I.Teos 2012 REVV

1

BAB I

DISTRIBUSI MULTIVARIAT

1.2 Distribusi Dua Peubah Acak

Kita mulai membicarakan dua peubah acak dengan contoh berikut, sebuah koin dilantunkan tiga kali dan perhatian kita berada dalam pasangan bilangan terurut (banyak M pada dua lantunan pertama , banyak M pada tiga lantunan), di mana M dan B berturut-turut

menyatakan muka dan belakang. Jadi ruang sampelnya adalah S= {c∨c=c i , i=1,2 ,…, 8}, dengan c1=BBB,c2=BBM , c3=BMB , c4=MBB ,c5=BMM , c6=MBM , c7=MMB, c8=MMM

Misalkan X1 dan X2 adalah dua fungsi sehingga X1 (c1 )=X1 ( c2 )=0 , X1 ( c3 )=X 1 (c4 ) =

X1 (c5 )=X1 ( c6 )=1 , X1 ( c7 )=X 1 (c8 )=2 , dan X2 ( c1 )=0 ; X2 (c2 )=X 2 (c3 )=X2 ( c4 )=1

X2 (c5 )=X2 ( c6 )=X 2 (c7 )=2 , dan X2 ( c8 )=3. Sehingga X1 dan X2 merupakan fungsi bernilai

real pada ruang sampel S, yang mana kita mengambil dari ruang sampel ke ruang pasangan

bilangan terurut A={(0,0 ) , (0,1 ) , (1,1 ) , (1,2 ) , (2,2 ) , (2,3 ) }Maka X1 dan X2 adalah dua peubah acak yang ditentukan pada ruang sampel A, dan dalam contoh ini , ruang dari peubah acak ini adalah himpunan dimensi dua A yang diberikan tadi.

Definisi 1Ada percobaan acak dengan ruang sampel S . Perhatikan dua peubah acak X1 dan X2

yang menunjukkan untuk setiap unsur c dari S ada satu dan hanya satu pasangan terurut dari

bilangan X1 (c )=x1 , X2 (c )=x2 . Ruang dari X1 dan X2 adalah himpunan pasangan terurut

A={( x1 , x2 )∨x1=X1 ( c ) , x2=X2 (c ) , c∈S}

Misalkan A merupakan ruang yang dihubungkan dengan dua peubah acak X1 dan X2 dan ambil A sebuah himpunan bagian dari . Seperti dalam kasus satu peubah acak , kita dapat

membicarakan kejadian A, yang kita nyatakan dengan P [ ( X1 , X2 )∈ A ] .Ambil C={c∨c∈Sdan [ X1 (c ) ,X 2 (c ) ]∈ A } dengan S adalah ruang sampel.

Kemudian kita menentukan P {( X1, X2 )∈ A }=P (C ) di mana P adalah fungsi peluang

himpunan untuk himpunan bagian C dari S di sini pula kita dapat menyatakan

P [ ( X1 , X2 )∈ A ] dengan fungsi peluang himpunan PX 1, X2( A ) , atau P ( A )=P [ ( X1 , X2 )∈ A ]

Perhatikan A himpunan bagian A , di mana A={(1,1 ) , (1,2 ) }. Untuk menghitung

P [ ( X1 , X2 )∈ A ]=P ( A ) kita harus memasukkan unsur dari C semua hasil dari S sehingga

peubah acak X1 dan X2mengambil nilai ( x1 , x2 ) yang merupakan unsur A. Sekarang

X1 (c3 )=1 , X2 (c3 )=1.X 2 (c4 )=1 , dan X2 (c4 )=1Juga

X1 (c5 )=1 , X2 (c5 )=1 , X1 (c6 )=1dan X 2 (c6 )=2. Berarti P [ ( X1 , X2 )∈ A ]=P (C ), di mana

C={c3 , c4 , c5 , atau c6 }. Andaikan bahwa fungsi peluang himpunan P (C ) menunjukkan

Page 2: BAB I.Teos 2012 REVV

2

peluang setiap unsur dari S sama dengan 1/8. Penetapan ini tampaknya masuk akal jika

P ( M )=P (B )=12

dan lantunan independen. Sebagai gambaran

P [ {c1 }]=P {MMM }=(12 )(1

2 )( 12 )=1

8. Kemudian P ( A ), yang dapat dituliskan sebagai

P ( X1=1 , X2=1ata u2 ) sama dengan 4/8=1/2. Kita dapat mentabulasikan peluang yang

ditentukan untuk setiap unsur dari A, dengan hasil sebagai berikut.

( x1 , x2 ) (0,0 ) (0,1 ) (1,1 ) (1,2 ) (2,2 ) (2,3 )

P [ ( X1 , X2 )= ( x1 , x2) ] 1/8 1/8 2/8 2/8 1/8 1/8

Tabel ini menggambarkan distribusi peluang atas unsur dari A yaitu ruang peubah acak X1 dan X2. Juga dalam statistik , kita lebih tertarik dalam ruang A dari dua peubah acak sebut X dan Y , dari pada S. Lagipula pengertian dari fungsi densitas peluang (fdp) untuk satu peubah acak X dapat diperluas untuk pengertian dari fdp untuk dua atau lebih peubah acak. Di bawah batasan tertentu pada peluang A dan fungsi f > 0 pada A, dapat kita katakan bahwa dua peubah acak X dan Y adalah diskrit atau kontinu dan mempunyai distribusi dari jenis tersebut, berpadanan dengan fungsi peluang himpunan P ( A ) , A⊂ A dapat dinyatakan sebagai

P ( A )=P [ ( X , Y )∈ A ]=∑∑ f ( x , y )A

atau P ( A )=P [ ( X , Y )∈ A ]=∫A

∫ f ( x , y ) dxdy

Dalam salah satu kasus f disebut fdp dua peubah acak X dan Y. Yang diperlukan P ( A )=1

dalam setiap kasus. Kita dapat memperluas definisi fdpf ( x , y ) ini atas keseluruhan bidang xy dengan nol untuk lainnya.Kita akan melakukan ini secara konsisten terhadap ruang A sampai bosan, pengulangan referensi terhadap ruang A dapat dihilangkan. Sekali ini dilakukan, kita menggantikan

∫A

∫ f ( x , y ) dxdy dan∫−∞

∫−∞

f ( x , y ) dxdy

Hal yang sama , setelah perluasan penentuan fdp jenis diskrit , kita menggantikan

∑A∑ f ( x , y ) dan∑

x∑

y

f ( x , y )

Sesuai dengan perjanjian ini (untuk perluasan definisi fdp), hal itu terlihat bahwa fungsi titik f , apakah dalam satu atau dua peubah pada dasarnya memenuhi persyaratan menjadi fdp, jikadidefinisikan dan tidak negatif untuk semua nilai real dari uraiannya integralnya (untuk peubah acak kontinu) atau jumlahnya (untuk jenis peubah acak diskrit) atas seluruh nilai real dari uraiannya adalah satu.Akhirnya jika fdp dalam satu atau lebih peubah secara eksplisit ditetapkan, kita dapat melihat melalui pemeriksaan apakah peubah acak dari jenis kontinu atau diskrit.Sebagai gambaran:Kelihatannya jelas bahwa fdp

Page 3: BAB I.Teos 2012 REVV

3

f ( x , y )={ 9

4x+ y; x=1,2,3 , …; y=1,2,3 ,…

0; untuk lainnya

adalah fdp peubah acak jenis diskrit X dan Y, dan fdp

f ( x , y )={4 xy e− x2− y2

;0<x<∞ ;0< y<∞0 ;untuk lainnya

adalah fdp dua peubah acak jenis kontinu X dan Y

Contoh 1

Misalkan f ( x , y )={6 x y2 ;0<x<1 ;0< y<10 ;untuk lainnya

adalah fdp dua peubah acak X dan Y yang merupakan jenis kontinu.

P(0<X< 34

,13<Y <2)=∫

1/3

2

∫0

3/4

f ( x , y ) dxdy

= ∫1 /3

1

∫0

3 /4

f ( x , y ) dxdy+∫1

2

∫0

3 /4

0 dxdy

= 3/8 + 0 = 3/8

Perhatikan bahwa peluang ini adalah volume di bawah permukaan f ( x , y )=6 x y2 dan di atas

himpunan segi empat {( x , y )∨0<X< 34

,13<Y <1} dalam bidang xy fungsi peluang himpunan

P(A) , di mana A himpunan dua dimensi . Jika A himpunan tidak terbatas {(u , v )∨u≤ x , v ≤ y } di mana x dan y bilangan real ,kita punyai

P ( A )=P [ ( X , Y )∈ A ]=P [ X ≤ x , Y ≤ y ] Fungsi dari titik ( x , y ) disebut fungsi distribusi dari X dan Y yang dinyatakan oleh

F ( x , y )=P [ X ≤ x ,Y ≤ y ] Jika X dan Y peubah acak jenis kontinu yang mempunyai fdp ( x , y ) , maka

F ( x , y )=∫−∞

x

∫−∞

y

f (u , v ) dudv

Sesuai titik kontinuitas dari ( x , y ) , kita mempunyai

∂2 F ( x , y )∂ x∂ y

=f ( x , y )

Dalam setiap kasus , dapa ditunjukkan bahwa P (a< X ≤ b ,c<Y ≤ d )=F (b ,d )−F (b , c )−F (a , d )+ F (a , c )

untuk semua konstanta real a<b , c<d

Berikut perhatikan satu percobaan dalam hal seseorang memilih secara acak satu titik ( X , Y ) dari bujur sangkar satuan S=A= {(x , y )∨0<x<1,0< y<1} . Andaikan perhatian kita tidak

dalam X atau Y tapi dalam Z = X + Y Sekali model peluang yang cocok telah disetujui, kita akan melihat bagaimana mencari fdp dari Z. Lebih khusus ambil sifat dasar percobaan acak sehingga percobaan itu masuk akal untuk mengandaikan bahwa distribusi atas bujur sangkar satuan adalah seragam. Maka fdp dari X dan Y dapat ditulis

Page 4: BAB I.Teos 2012 REVV

4

f ( x , y )={1;0< x<1,0< y<10 ;untuk lainnya

dan ini menggambarkan model peluang. Sekarang ambil fungsi distribusi Z dinyatakan dengan ( z )=P ( X+Y ≤ z ) .

Maka G ( z )={0; z<0

∫0

z

∫0

z−x

dydx= z2

2;0 ≤ z<1

1−∫z−1

1

∫z− x

1

dydx=1−(2−z )2

2;1≤ z<2

1 ;2≤ z

Karena G ( z ) ada untuk semua nilai z, fdp dari z dapat ditulis sebagai

g ( z )={ z ;0<z<12−z ;1≤ z<2

0 ;untuk lainnya

Ambil f ( x1 , x2 ) merupakan fdp dari dua peubah acak X1 dan X2 . Dari sifat ini untuk

penekanan dan kejelasan kita akan sebut fungsi distribusi satu fdp bersama atau fungsi diatribusi apabila lebih dari satu peubah acak dikandung.Perhatikan kejadian a< X1<b ,a<b. Kejadian ini dapat muncul bila dan hanya bila a< X1<b ,−∞<X2<∞ muncul, yaitu dua kejadian adalah ekuivalen, sehingga mereka mempunyai peluang yang sama.Tetapi peluang kejadian terakhir telah ditetapkan dan diberikan oleh

P [a< X1<b ,−∞< X2<∞ ]=∫a

b

∫−∞

f ( x1 , x2 ) d x2 d x1

untuk kasus kontinu, dan oleh

P [a< X1<b ,−∞< X2<∞ ]= ∑a<x1< b

∑x2

f ( x1 , x2 ) untuk kasus diskrit.Sekarang setiap dari

∫−∞

f ( x1 , x2) d x2dan∑x2

f ( x1 , x2 )

adalah fungsi dari x1 sebut f 1 ( x1 ) dicari melelui penjumlahan (intergrasi) fdp bersama

f ( x1 , x2 ) atas semua x2 untuk x1 tertentu., kita dapat berpikir rekaman dari jumlah ini dalam

“margin” dari bidang x1 x2. Sesuaindengan itu f 1 ( x1 ) disebut fdp marginal dari X1

Dalam cara yang sama

f 2 ( x2 )=∫−∞

f ( x1 , x2 ) d x2 (kasus kontinu)

= ∑x2

f ( x1 , x2 ) (kasus diskrit)

disebut fdp marginal dari X2

Page 5: BAB I.Teos 2012 REVV

5

Contoh 2Perhatikan satu percobaan acak yang terdiri atas penarikan secara acak satu keeping dari satu mangkuk yang mengandung 10 keping dengan ukuran dan bentuk yang sama .Masing-masing kepng mempunyai pasangan terurut dua bilangan pada keeping: satu dengan (1,1), satu dengan (2,1) , dua dengan (3,1), satu dengan (1,2), dua dengan (2,2), dan tiga dengan (3,2). Ambil peubah acak X1 dan X2 ditetapkan berturut-turut sebagai nilai pertama dan kedua dari

pasangan terurut. Jadi fdp bersama f ( x1 , x2 ) dari X1 dan X2 dapat diberikan melalui tabel

berikut dengan f ( x1 , x2 )=0 untuk lainnya.

x2 x1 1 2 f 1 ( x1 ) 1 1/10 1/10 2/10 2 1/10 2/10 3/10 3 2/10 3/10 5/10

f 2 ( x2 ) 4/10 6/10

Peluang bersama telah dijumlahkan dalam setiap baris dan kolom dan jumlah ini dicatat di pinggir untuk memberikan berturut-turut fungsi densitas peluang marginal dari X1 dan X2.

Perhatikan bahwa tidak perlu mempunyai rumus dari f ( x1 , x2 ) untuk melakukan ini.

Contoh 3Misalkan X1 dan X2mempunyai fungsi densitas peluang

f ( x1 , x2 )=x1+x2 ;0<x1<1, 0<x2<1

= 0 ; untuk lainnyaFdp marginal dari X1adalah

f 1 ( x1 )=∫0

1

( x1+x2 ) d x2=x1+12

;0<x1<1

dan fdp marginal dari X1adalah

f 2 ( x2 )=∫0

1

( x1+x2 ) d x1=x2+12

;0<x2<1

Satu peluang seperti P(X1≤12 ) dapat dihitung dari salah satu f 1 ( x1 ) atau f ( x1 , x2 ) karena

∫0

1 /2

∫0

1

f ( x1 , x2 ) d x2 d x1=∫0

1/2

f 1 ( x1) d x1=38

Bagaimanapun untuk mencari P ( X1+X2 ≤ 1 ) kita harus menggunakan fdp f ( x1 , x2 ) sebagai

berikut.

∫0

1

∫0

1− x1

( x1+x2 ) dx2dx1=∫0

1 [ x1 (1−x1 )+(1−x1 )2

2 ] d x1

Page 6: BAB I.Teos 2012 REVV

6

= ∫0

1

( 12−1

2x1

2)d x1=13

Peluang terakhir ini adalah volume di bawah permukaan f ( x1 , x2 )=x1+x2 di atas himpunan

{( x1 , x2 )∨0<x1 ,0< x2, x1+x2 ≤1}

Soal-soal latihan 1.1

1. Misalkan f ( x1 , x2 )=4 x1 x2 , 0<x1<1,0<x2<1,nol untuk lainnya,adalah fdp dari

X1 dan X2. Carilah P(0<X1<12

,14<X2<1) ,P ( X1=X2 ) .P ( X1< X2 ) ,

dan P ( X1 ≤ X2 ).2. Misalkan

A1= {( x , y )∨x ≤2 , y ≤ 4 }, A2= {( x , y )∨x ≤ 2, y ≤1 }, A3= {( x , y )∨x ≤ 0 , y ≤ 4 } , dan A4={( x , y )∨x≤ 0 , y≤ 1}

adalah himpunan bagian ruang A dari dua peubah acak X dan Y , yang merupakan keseluruhan bidang dimensi dua. Jika

P ( A1 )=78

P ( A2 )=48

, P ( A3 )=38

, dan P=28

, carilah P ( A5 ) dengan

A5={( x , y )∨0<x≤ 2,1 ≤ 4 } 3. Misalkan F ( x , y ) merupakan fungsi distribusi dari X dan Y .Tunjukkan bahwa

P (a< X ≤ d , c<Y ≤ d )=F (b , d )−F (b , c )−F (a ,d )+F (a , c ) , untuk semua konstanta real a < b, c < d

4. Diberikan fungsi tidak negatif g ( x )mempunyai sifat bahwa ∫0

g ( x ) dx=1’

Tunjukkan bahwa f ( x1 , x2 )=[2 g(√ x12+x2

2 ) ]/ π √x12+x2

2 , 0<x1<∞ ,0<x2<∞ nol untuk

lainnya . memenuhi syarat menjadi fungsi densitas dai dua peubah acak kontinu X1 dan X2. Petunjuk: Gunakan koordinat polar

5. Misalkan f ( x , y )=e− x− y ,0<x<∞ ,0< y<∞ , nol untuk lainnya, merupakan fungsi

densitas dari X dan Y. Jika Z = X + Y , maka hitunglah a. P (Z ≤ 0 )b. P( Z ≤ 6 )c. P( Z ≤ z )untuk 0<z<∞

d. Apakah ada fungsi densitas dari Z?6. Misalkan X dan Y mempunyai fungsi densitas f ( x , y )=1 ,0<x<1 ,0< y<1, nol untuk

lainnya . Carilah fungsi denasitas dari Z = XY7. Misalkan 13 kartu diambil seara acak dari satu pak kartu. Jika X adalah banyak spades

dalam 13 kartu ini , carilah fdp dari X.Selanjutnya jika Y adalah banyaknya hearts dalam 13 kartu ini, carilah P ( X=2, Y=5 ) . Apakah ada fdp bersama dari X dan Y ?

8. Misalkan peubah acak X dan Y mempunyai fungsi peluang bersama seperti dalam table berikut.

( x , y ) (0,0 ) (0,1 ) (0,2 ) (1,0 ) (1,1 ) (1,2 )

Page 7: BAB I.Teos 2012 REVV

7

f ( x , y ) 2/12 3/12 2/12 2/12 2/12 1/12

dan f ( x , y )=0 untuk lainnya.a. Tulislah peluang-peluang ini dalam susunan tabel baris - kolom ,catatkan fungsi

peluang marginal.b. Berapakah P ( X+ y=1 )?

9. Misalkan X dan Y mempunyai densitas bersama f ( x , y )=15 x2 y .0<x< y<1 dan

samadengan nol untuk lainnya.a. Carilah fungsi densitas marginal masing-masing b. Hitunglah P ( X+Y ≤1 )

1.2 Distribusi Bersyarat dan Ekspektasi

Kita akan membicarakan maksud dari fdp bersyarat . Ambil X1 dan X2menyatakan peubah

acak jenis diskrit yang mempunyai fdp f ( x1 , x2 ) yang positif pada A dan nol untuk lainnya.

Ambil berturut-turut f 1 ( x1 ) dan f 2 ( x2 )menyatakan fungsi densitas peluang marginal dari X1 dan X2.

Ambil A1 merupakan himpunan A1= {( x1 , x2 )∨x1=x1' ,−∞<x2<∞ } x1

' ada sehingga

P ( A1 )=P (X1=x1' )=f 1 (x1

' )>0 ,dan ambil A2 merupakan himpunan

A2= {( x1 , x2 )∨x2=x2' ,−∞<x1<∞ } .

Maka melalui definisi peluang bersyarat kejadian A1 diberikan kejadian A2 adalah

P ( A2∨A1)=P ( A1∩ A2)

P ( A1)=

P (x1=x1' , x2=x2

' )P (x1=x1

' )=

f (x1' , x2

' )f 1 (x '

' )

Yaitu ,jika ( x1 , x2 ) adalah suatu titik sehingga f 1 (x1' )>0, peluang bersyarat bahwa X2=x2

diberikan bahwa X1=x1 adalah f ( x1 , x2 ) / f 1 ( x1 ) tidak negatif dan

∑x2

f ( x1 , x2 )f 1 ( x1 )

= 1f 1 ( x1 )

∑x2

f ( x1 , x2)=f 1 ( x1)f 1 ( x1)

=1

Sekarangkita menetapkansimbol f 2∨1 ( x2∨x1 ) melalui hubungan

f 2∨1 ( x2∨x1 )=f ( x1 , x2 )

f 1 ( x1 ); f 1 ( x1 )>0

dan kita sebut f 2∨1 ( x2∨x1 ) fdp bersyarat dari jenis diskrit dari peubah acak X2 diberikan

bahwa bahwa jenis peubah acak diskrit X1=x1.

Dengan cara yang sama kita menetapkansimbol f 1∨2 ( x1∨x2 ) melalui hubungan

f 1∨2 ( x1∨x2 )=f ( x1 , x2 )

f 2 ( x2 ); f 2 ( x2 )>0

dan kita sebut f 1∨2 ( x1∨x2 ) fdp bersyarat dari jenis diskrit dari peubah acak X1 diberikan

bahwa bahwa jenis peubah acak diskrit X2=x2.

Sekarang ambil X1 dan X2 menyatakan peubah acak jenis kontinu yang mempunyai fdp f ( x1 , x2 ) dan fungsi densitas marginal berturut-turut f 1 ( x1 ) dan f 2 ( x2 ). Kita akan mengguna

Page 8: BAB I.Teos 2012 REVV

8

kan hasil dari pasal terdahulu untuk memotivasi penentuan fdp bersyarat dari jenis peubah

acak kontinu. Apabila f 1 ( x1 )>0 , kita menentukan simbol f 2∨1 ( x2∨x1 ) melalui hubungan

f 2∨1 ( x2∨x1 )=f ( x1 , x2 )

f 1 ( x1 )Dalam hubungan ini x1 terlebih dahulu mempunyai nilai tertentusehingga f 1 ( x1 )>0.Hal itu

jelas bahwa f 2∨1 ( x2∨x1 ) tidak negatif dan bahwa

∫−∞

f 2∨1 ( x2∨x1 ) d x2=∫−∞

∞ f ( x1 , x2 )f 1 ( x1 )

dx2=1

f 1 ( x1 )∫−∞

f ( x1 , x2 ) d x2=f 1 ( x1 )f 1 ( x1 )

=1

Yaitu f 2∨1 ( x2∨x1 ) mempunyai sifat fdp jenis kontinu dari peubah acak X2, diberikan bahwa

jenis peubah acak X1 mempunyai nilai x1 .Bila f 2 ( x2 )>0 , fdp bersyaratdari jenis peubah acak

kontinu X1 , diberikan peubahacakkontinu X2 mempunyai nilai x2 ditetapkan oleh

f 1∨2 ( x1∨x2 )=f ( x1 , x2 )

f 2 ( x2 ); f 2 ( x2 )>0

Karena masing-masing f 2∨1 ( x2∨x1 ) dan f 1∨2 ( x1∨x2 ) adalah fdp peubah acak (apakah jenis

diskrit atau kontinu ), masing-masing mempunyai semua sifat sebagaiman fdp. Berarti kita dapat mnghitung peluang dan ekspektasi matematis .Jika peubah acak jenis kontinu peluang

P (a< X2<b∨X1=x1 )=∫a

b

f 2∨1 ( x2∨x1 ) d x2

disebut “peluang bersyarat bahwa a< X2<b diberikan X1=x1 . Ini juga dapat ditulis dalam

bentuk P (a< X2<b∨x1 ).Hal yang sama peluang bersyarat bahwa c<X 1<d diberikan X2=x2 adalah

P (c<X1<d∨X2=x2 )=∫c

d

f 1∨2 ( x1∨x2 ) d x1

Jika u ( X2 ) adalah fungsi dari X2 , ekspektasi

E [u ( X 2)∨x1 ]=∫−∞

u ( x2 ) f 2∨1 ( x2∨x1 ) d x2

disebut ekspektasi bersyarat dari u ( X2 ) diberikan X1=x1

Khusunya , jika mereka ada, maka E ( X 2∨x1) disebut rataan dan E {[ X2−E ( X2∨x1 ) ]2∨x1} adalah variansi distribusi bersyarat dari X2 diberikan X1=x1 yang ditulis lebih sedehana var

( X 2∨x1) .Hal itu sesuai untuk mengarahkan ini sebagai “rataan bersyarat” dan “variansi

bersyarat” dari X2 diberikan X1=x1. Tentu kita mempunyai

var( X 2∨x1)=E ( X22∨x1)−[ E ( X2∨x1 ) ]2

dari hasil terdahulu. Dengan vara yang sama ekspektasi bersyarat dari` u ( X1 ) diberikan

X2=x2 diberikan oleh

E [u ( X 1)∨x2 ]=∫−∞

u ( x1 ) f 1∨2 ( x1∨x2 ) d x1

Untuk peubah acak jenis diskrit peluang bersyarat menggunakan jumlahan pengganti integral.

Page 9: BAB I.Teos 2012 REVV

9

Contoh 1Misalkan X1 dan X2 mempunyai fdpf ( x1 , x2 )=2; 0<x1<x1<1

maka berturut-turut fungsi densitas peluang marginal adalah

f 1 ( x1 )=∫0

1

2 d x2=2 ( 1−x1 ); 0<x1<1

dan f 2 ( x2 )=∫0

x2

2d x2=2 x2 ;0<x2<1

Fdp bersyarat dari X1 diberikan X2=x2 , 0<x2<1 adalah

f 1∨2 ( x1∨x2 )= 22 x2

= 1x2

;0<x1<x2<1

Disini rataan bersyarat dan variansi bersyarat dari X1 diberikan X2=x2 adalah

E ( X 1∨x2)=∫−∞

x1 f 1∨2 ( x1∨x2) d x1

= ∫0

x2

x1( 1x2

)d x1=x2

2;0<x2<1

dan var ( X1∨x2 )=∫0

x2

(x1−x2

2 )2

( 1x2

)d x1=x2

2

2; 0<x2<1

Akhirnya , kita akan membandingkan nilai dari

P(0<X1<12∨X2=

34 )dan P (0< X1<

12 )

Kita mempunyai

P(0<X1<12∨X2=

34 )=∫

0

1 /2

f 1∨3 /4( x1∨34 )d x1 = ∫

0

1 /243

d x1=23

Tetapi

P(0<X1<12 )=∫

0

1 /2

f 1 ( x1 ) d x1=∫0

1/2

2 (1−x1) d x1=34

Karena E ( X 2∨x1) adalah fungsi dari x1 , maka E ( X 2∨x1) ada dengan distribusi ,rataan ,

variansinya tersendiri.

Contoh 2Misalkan X1 dan X2 mempunyai fdp bersama

f ( x1 , x2 )=6 x2;0<x2<x1<1

Maka fdp marginal dari X1 adalah

f 1 ( x1 )=∫0

x1

6 x2 d x1=3 x12 ,0< x1<1

Fdp bersyarat dari dari X2 diberikan X1=x1 adalah

f 2∨1 ( x2∨x1 )=6 x2

3 x12=

2 x2

x12 ;0<x2< x1<1

Rataan bersyarat dari dari fdp marginal diberikan X1=x1 adalah

Page 10: BAB I.Teos 2012 REVV

10

E ( X 2∨x1)=∫0

x1

x2( 2 x2

x12 )d x2=

23

x1;0<x1<1

Sekarang E ( X 2∨x1)=23

x1 adalah peubah acak sebut Y

Fungsi distribusi dari Y adalah

G ( y )=P (Y ≤ y )=P (X1 ≤3 y2 );0≤ y< 2

3

Dari fdp f 1 ( x1 ) kita peroleh

G ( y )= ∫0

3 y /2

3 x12d xx=

27 y y

8;0 ≤ y< 2

3

Tentu G ( y )=0 jika y<0 , danG ( y )=1,jika y > 2

Fdp,rataan, dan variansi dari Y=2 X1

3 adalah

g ( y )=818

y2 ;0 ≤ y< 23

= 0 ; untuk lainnya

E (Y )=∫0

2 /3

y ( 818

y2)dy=12

dan var(Y )=∫0

2/3

y2( 818

y2)dy− 14= 1

60

Karena fdp marginal dari X2 adalah

f 2 ( x2 )=∫x2

1

6 x2 d x1=6 x2 (1−x2 ) ;0<x2<1

Maka dapat diperoleh bahwa E ( X 2)=12

dan var ( X2 )= 120

Di sini terlihat bahwa

E (Y )=E [ E ( X2∨X1 ) ]=E ( X2 ) dan var (Y )=var [ E ( X2∨X1 ) ] ≤ var [ X2 ¿

Secara umum

E [ E ( X 2∨X1 ) ]=E ( X2 ) dan var [ E ( X2∨X1 ) ] ≤ var X2

Bukti:

E ( X 2)=∫−∞

∫−∞

x2 f ( x1 , x2d x1d x2 ) = ∫−∞

∞ [∫−∞

x2

f ( x1 , x2 )f 1 ( x1 )

d x2] f 1 ( x1 ) d x1

= ∫−∞

E ( X2∨X1 ) f 1 ( x1 ) d x1=E [E ( X2∨X 1) ]

yang merupakan hasil pertama.

Berikutnya, dengan μ2=E ( X2 ) var( X 2)=E [ ( X2−μ2 )2 ]=E [ ( X2−E ( X2∨X1 )+E ( X 2∨X1 )−μ2)

2 ] = E {[ X2−E ( X2∨X1 ) ]2}+E {[ E ( X2∨X 1)−μ2 ]2}

Page 11: BAB I.Teos 2012 REVV

11

+ 2 E {[ X2−E ( X 2∨X1 ) ] [ E ( X 2∨X1 )−μ2 ]}Kita akan tunjukkan suku terakhir pada ruas kanan sama nol,yaitu

2 E {[ X2−E ( X 2∨X1 ) ] [ E ( X 2∨X1 )−μ2 ]}=2∫−∞

∫−∞

[ X2−E ( X2∨X1 ) ] [ E ( X2∨X1 )−μ2 ] d x2 d x1

= 2∫−∞

[ E ( X2∨X 1)−μ2 ] {∫−∞

[ X 2−E ( X2∨X1 ) ]f ( x1 , x2 )

f 1 ( x1 )d x2}f 1 ( x1 ) d x1

=2

∫−∞

[ E ( X2∨X 1)−μ2 ] f 1 ( x1) d x1{∫−∞

x2 f 2∨1 ( x2∨x1) dE ( X2∨X 1) ∫−∞

f 2∨1 ( x2∨x1 ) d x2} = 2∫

−∞

[ E ( X2∨X 1)−μ2 ] f 1 ( x1) d x1 {E ( X2∨X1 )−E ( X 2∨X1 )}=0

Sehingga

var( X 2)=E {[ X2−E ( X2∨X1) ]2}+E {[ E ( X2∨X1 )−μ2 ]2}Suku pertama pada ruas kanan persamaan ini E tidak negatif karena suku pertama ini adalah

nilai harapan dari fungsi yang tidak negatif, sebut[ X 2−E ( X2∨X1 ) ]2. Karena E[E ( X 2∨X1 )=μ2 suku kedua akan menjadi var [ E ( X2∨X1 ) ] . Karenanya kita

mempunyaif

var [ X2 ¿≥ var [ E ( X2∨X1 ) ] Perhatikan bahwa nilai harapan dari X2 dapat dicari dalam dua caraX2 mempunyai fdp

¿∫−∞

∫−∞

x2 f ( x1, x2 d x1d x2 )= ∫−∞

x2 f 2 ( x2) d x2

Contoh 3Misalkan X1 dan X2 mempunyai fdp

f ( x1 , x2 )=8 x1 x2;0<x1<x2<1

Maka E ( X1 X 22)=∫

0

1

∫−∞

x1 x22 f ( x1 , x2) d x1d x2=∫

0

1

∫−∞

8 x12 x2

3 d x1d x2

=∫0

183

x26 d x2=

821

Karena X2 mempunyai fdp

f 2 ( x2 )=4 x23 ;0<x2<1

Maka E ( X 2)=∫0

1

x2 4 x23d x2=

45

Akibatnya E [ X 1 X22+5 X2 ] =7E[ X 1 X2

2 ]+5E ( X 2)=203

.

Soal-soal Latihan 1.2

Page 12: BAB I.Teos 2012 REVV

12

1. Misalkan X dan Y mempunyai fungsi densitas bersama f ( x , y )=x+ y ;0<x<1,0< y<1, sama dengan nol untuk launnya. Carilah rataan bersyarat dan variansi bersyarat dari Y , diberikan X = x

2. Misalkan f 1∨2 ( x∨ y )=c1 x

y2 ;0<x< y ,0< y<1 , f 2 ( y )=c2 y4 , 0< y<1 berturut-turut

menyatakan fungsi densitas bersyarat dari X diberikan Y = y dan fungsi densitas marginal dari YTentukana. Konstanta c1 danc2

b. Fungsi densitas bersama dari X dan Y

c. P( 14< X< 1

2∨Y=5

8 )d. P( 1

4< X< 1

2 )3. Misalkan f ( x1 , x2 )=21 x1

2 x23 ;0<x1<x2<1, dan nol untuk lainnya, merupakan fungsi

densitas bersama dari X1 dan X2

a. Carilah rataan barsyarat dan variansi bersyarat dari X1 diberikan X2=x2

b. Carilah distribusi dari Y=E [ X1∨x2 ]c. Tentukan E [ Y ] dan var [Y ] dan bandingkan ini terhadap E [ X1 ] dan var [ X1 ]

4. Jika X dan Y peubah acak diskrit yang mempunyai fungsi peluang

f ( x , y )= x+2 y18

; ( x , y )=(1,1 ) , (1,2 ) , (2,1 ) , (2,2 )

a. Tentukan rataan bersyarat dan variansi bersyarat dari Y diberikan X = x untuk x = 1 atau 2.

b. Hitung E [ 3 X−2Y ]5. Lima kartu diambil secara acak dan tanpa pengembalian dari satu pak

kartu.Misalkan berturut-turut peubah acak X1 , X2 , dan X3 menyatakan banyak spade , banyak heart, dan banyak diamond yang muncul di antara lima kartu.a. Tentukan fdp bersama dari X1 , X2 , dan X3

b. Carilah fungsi denaitas peluang marginal dari X1 , X2 , dan X2

c. Apakah ada fdp bersyarat bersama dari X2 dan X3 , diberikan X1=3?

6. Ambil X dan Y mempunyai fungsi peluang f ( x , y ) yang dberikan sebagai berikut

( x , y ) (0,0 ) (0,1 ) (1,0 ) (1,1 ) (2,0 ) (2,1 )

f ( x , y ) 1/18 3/18 4/18 3/18 6/18 1/18

a. Carilah f 1 ( x ) dan f 2 ( y )b. Carilah E [ X∨ y ] dan E [ Y∨x ]

Petunjuk: tuliskan peluang dalam susunan segi empat.7. Mari kita memilih secara acak satu titik dari interval (0,1) dan ambil peubah acak X

sama dengan angka yang berpadanan terhadap titik itu.Kemudian pilih satu titik

Page 13: BAB I.Teos 2012 REVV

13

secara acak dari interval (0,x], di mana x adalah nilai percobaan dari X dan peubah acak Y sama dengan angka yang berpadanan dengan titik ini.

a. Buatlah pengandaian tentang fungsi densitas f 1 ( x ) dan fungsi densitas f ( y∨x )b. Hitunglah P ( X+Y ≥1 )c. Carilah rataan bersyarat E [ Y∨x ]

8. Misalkan f ( x ) dan F (x ) berturut-turut menyatakan fungsi densitas dan fungsi

distribusi dari X. Fungsi densitas bersyarat dari X diberikan X>x0 , x0 sattu bilangan

tertentu yang didefinisikan oleh ( x∨X>x0 )=f ( x )

1−F ( x ); x>x0 , dan nol untuk lainnya.

Jenis fungsi densitas ini digunakan dalam masalah waktu hingga mati , diberikan waktu hidup hingga x0.

a. Tunjukkan bahwa f ( x∨X>0 ) adalah fungsi densitas.

b. Ambil f ( x )=e−x ; 0<x<∞ dan nol lainnya. Hitunglah P ( X>2∨X>1 )9. Misalkan X dan Y mempunyai fungsi densitas f ( x , y )=6 (1−x− y );0< x

0< y , X+ y<1 dan nol untuk lainnya. Hitunglah P (2 X+3 Y <1 ) dan

E [ XY +2 X2 ]

1.3 Koefisien korelasi

Misalkan X dan Y mempunyai fdp bersama f ( x , y ) Jika u(x,y) adalah fungsi dari x dan y,

maka E [u(x , y)] , ditetapkan sasaran yerhadap keberadaannya.Keberadaan semua ekspektasi

matematik akan diandaikan dalam pembicaraan ini.Rataan dari X dan Y sebutμ1 dan μ2 dan

variansi dari X dan Y sebut σ 12 danσ 2

2.

Perhatikan ekspektasi matematik

E [ ( X−μ1 ) (Y−μ2) ]=E [ XY −μ1 X−μ2Y +μ1 μ2 ] = E ¿

= E [ XY ]−μ1 μ2

Bilangan ini disebut kovariansi dari X dan Y dan sering dinotasikan sebagai kov( X , Y ) . Jika

masing-masing σ 1dan σ2 positif , bilangan

ρ=E [ ( X−μ1 ) (Y −μ2 ) ]

σ1 σ2

=kov ( X ,Y )

σ1 σ2

disebut koefisien korelasi dari X dan Y.Jika simpangan baku positif , koefisien korelasi dari setiap dua peubah acak ditetapkan menjadi kovariansi dua peubah acak dibagi oleh perkalian simpangan baku dua peubah acak itu.Akan dinyatakan bahwa nilai harapan perkalian dua peubah acak sama dengan perkalian ekspektasi mereka ditambah kovariansi mereka, yaitu

E [ XY ]=μ1 μ2+ ρ σ1 σ2=μ1 μ2+kov ( X ,Y )

Contoh 1Misalkan peubah acak X dan Y mempunyai fdp bersama

f ( x , y )=x+ y ;0<x<1,0< y<1

Page 14: BAB I.Teos 2012 REVV

14

Kita akan menghitung koefisien korelasi dari X dan Y . Apabila dua peubah ada di bawah pertimbangan , kita akan menyatakan koefisien korelasi ρ.

Sekarang μ1=E [ X ]=∫0

1

∫0

1

x ( x+ y ) dxdy= 712

Dan σ 12=E [ X2 ]−μ1

2=∫0

1

∫0

1

x2 ( x+ y )dxdy−( 712 )

2

= 11144

Hal yang sama

μ2=E [ Y ]=∫0

1

∫0

1

y ( x+ y ) dxdy= 712

dan σ 22=E [ y2 ]−μ2

2=∫0

1

∫0

1

y2 ( x+ y )dxdy−( 712 )

2

= 11144

Kovariansi dari X dan Y adalah

E [ XY ]−μ1 μ2=∫0

1

∫0

1

xy (x+ y ) dxdy−( 712 )

2

= −1144

Sesuai dengan itu koefisien korelasi dari X dan Y adalah

ρ =

−1144

√ 11144

11144

=−111

TinjauanUntuk jenis distribusi dua peubah acak tertentu , sebut X dan Y koefisien korelasi ρ terbukti menjadi karakteristik distribusi yang amat berguna.Sayang definisi formal ρ tidak mengung kapkan kenyataan ini . Pada saat ini kita membuat observasi tentang ρ , beberapa darinya akan digali lebih lengkap pada tahap kemudian.Hal itu akan segera terlihat bahwa jika distribusi bersama dari dua peubah acak mempunyai koefisien korelasi (yaitu jika kedua variansi positif ) maka ρ memenuhi −1 ≤ ρ≤ 1. Jika ρ=1 ada garis dengan persamaan y=a+bx , b>0, grafiknya mengandung semua peluang dari distribusi untuk X dan Y Dalam kasus ekstrim ini , kita mempunyai ρ ( y=a+bx )=1.Jika ρ=−1,kita mempunyai keadaan urusan yang sama kecuali b < 0.Ini menganjurkan pertanyaan menarik berikut. Apabila ρ tidak mempunyai nilai satu dari nilai ekstrimnya ada disana garis dalam bidang xy sehingga peluang untuk X dan Y cenderung dipusatkan dalam sebuah berkas di sekitar garis ini. Di bawah pembatasan syarat tertentu ini merupakan kasus kenyataan, dan dibawah persyaratan itu kita dapat melihat ρ sebagai ukuran intensitas pemusatan peluang untuk X dan Y disekitar garis ituBerikut ambil f ( x , y ) menyatakan fdp bersama dari dua peubah acak X dan Y dan ambil f 1 ( x ) menyatakan fdp marginal dari X.

Fdp bersyarat dari Y diberikan X=x adalah

f 2∨1 ( y∨x )= f (x , y )f 1 ( x )

pada titik dengan f 1 ( x )>0 .

Maka rataan bersyarat dari Y diberikan X=x adalah

Page 15: BAB I.Teos 2012 REVV

15

E [ Y∨X ]=∫−∞

y f 2∨1 ( y∨x ) dy=∫−∞

yf ( x , y )f 1 ( x )

dy

bila menghadapi peubah acak jenis kontinu.Rataan bersyarat dari Y diberikan X=x , tentu fungsi dari x sendiri sebut u(x) .Dalam hal yang sama y rataan bersyarat dari X diberikan Y=y menyatakan fungsi dari y sendiri sebut v(y) . Dalam kasus u(x) fungsi linear dari x sebut u ( x )=a+bx, kita katakan rataan bersyarat dari Y adalah linear dalam x. atau Y mempunyai rataan bersyarat linear. Apabila u ( x )=a+bx, konstanta a dan b mempunyai nilai sederhana yang sekarang akan ditentukan

Akan diandaikan bahwa salah satu σ 12dan σ2

2 , variansi X dan Y adalah nol .

Dari

E [ Y∨X ]=¿ ∫−∞

yf ( x , y )f 1 ( x )

dy=a+bx

kita peroleh ∫−∞

yf ( x , y )dy=(a+bx ) f 1 ( x ) (1)

Jika kedua ruas Persamaan (1) diintegrasikan atas x, akan terlihat bahwa

E [ Y ]=[a+bE ( X ) ] atau μ2=a+b μ1 (2)

dengan μ1=E ( X ) dan μ2=¿ E [ Y ] Jika kedua ruas Persamaan (1) pertama dikalikan dengan x dan kemudian diintegrasikan atas x, kita peroleh

E ( XY )=aE ( X )+E ( X2 ) atau ρ σ1 σ2+μ1 μ2=a μ1+b (σ1

2+μ12 ) (3)

dengan ρ σ1 σ2 adalah kovariansi dari X dan Y Solusi persamaan simultan (2) dan (3) , menghasilkan

a=μ2−ρσ2

σ1

μ1 danb=ρσ2

σ1

Sehingga u ( x )=E (Y∨x )=μ2+ ρσ 2

σ 1( x−μ1 )

adalah rataan bersyarat dari Y diberikan X=x , apabila rataan bersyarat dari Y adalah linear dalam x. Jika rataan bersyarat dari X diberikan Y=y adalah linear dalam y rataan bersyarat diberikan oleh

u ( y )=E ( X∨ y )=μ1+ ρσ1

σ2( y−μ2 )

Berikutnya kita akan menyelidiki variansi distribusi bersyarat di bawah pengandaian bahwa rataan bersyarat linear .Variansi bersyarat dari Y diberikan oleh

var(Y∨x )=∫−∞

[ y−μ2− ρσ2

σ1( x−μ1 )]

2

f 2∨1 ( y∨x )dy

Page 16: BAB I.Teos 2012 REVV

16

=1

f 1 ( x ) ∫−∞

[ y−μ2− ρσ2

σ1( x−μ1 )]

2

f ( x , y ) dy (4)

apabila pebah acak jenis kontinu. Variansi ini tidak negatif dan kebanyakan fungsi dari x

sendiri . kemudian jika variansi ini dikalikan dengan f 1 ( x ) dan dintegrasikan pada x hasil

akan dinyatakan menjadi tidak negatif. Hasil ini adalah

∫−∞

∫−∞

[ y−μ2−ρσ2

σ1( x−μ1 )]

2

f ( x , y ) dy

= ∫−∞

∫−∞

( y−μ2 )2−2 ρσ 2

σ 1( x−μ1 ) ( y−μ2 )+ρ2 σ2

2

σ12 ( x−μ1)2 f ( x , y ) dydx

= E [ ( y−μ2 )2 ]−2 ρσ2

σ1

E [ ( x−μ1) ( y−μ2 ) ]+ρ2 σ22

σ12 E [ ( x−μ1)2 ]

= σ 22−2 ρ

σ2

σ1

ρ σ1 σ2+ ρ2 σ22

σ12 σ1

2=σ22−2 ρ2 σ2

2+ ρ2 σ22

= σ 22 (1− ρ2 )≥ 0

Jika variansi ini ada,Persamaan (4) dinyatakan dengan k(X) maka

E [k ( X ) ]=σ22 (1−ρ2) ≥ 0 .

Sesuai dengan itu ρ2 ≤1 atau−1≤ ρ≤ 1

var(Y∨x ) ditinggalkan sebagai latihan untuk membuktikan bahwa −1 ≤ ρ≤ 1 rataan bersyarat linear atau tidak linear.

Andaikan bahwa variansi Persamaan (4) adalah positif tetapi bukan fungsi dari x ,yaitu

variansi konstanta k > 0 . Sekarang jika k dikalikan dengan f 1 ( x ) dan dintegrasikan pada x

hasilnya adalah k, sehingga k = σ 22 (1− ρ2 ).Berarti dalam kasus ini variansi setiap distribusi

bersyarat dari Y, diberikan X = x adalah σ 22 (1− ρ2 ) . Jika ρ=0 variansi setiap distribusi

bersyarat dari Y, diberikan X = x adalah σ 22, variansi distribusi marginal dari Y .Di pihak

lain ,jika ρ2 dekat ke satu variansi setiap distribusi bersyarat dari Y, diberikan X = x relatif kecil dan ada konsentrasi tinggi dari peluang karena distribusi bersyarat ini dekat rataan

E (Y∨x )=μ2+ ρσ 2

σ 1( x−μ1 )

Contoh 2Misalkan peubah acak X dan Y mempunyai rataan bersyarat linear E (Y∨x )=4 x+3 dan

E ( X∨ y )= 116

y−3 . Sesuai dengan rumus umum rataan besyarat linear, kita melihat bahwa

E (Y∨x )=μ2 jika x=μ1 dan E ( X∨ y )=μ1 jika y=μ2. Dalam kasus khusus ini, kita

mempunyai μ2=4 μ1+3 dan μ1=14

μ2−3 sehingga μ1=−15

4dan μ2=−12. Rumus umum untuk

rataan bersyarat linear juga menunjukkan bahwa berturut-turut perkalian koefisien dari X dan

Page 17: BAB I.Teos 2012 REVV

17

Y sama dengan ρ2=4 ( 1

16 )=14

dengan ρ=12

(bukan -1/2), dan σ2

2

σ12 =64. Jadi dari dua rataan

bersyarat linear , kita dapat mencari μ1 , μ2 , ρ , danσ2

σ1 tapi bukan nilai σ 1dan σ 2

Contoh 3Untuk menggambarkan bagaimana koefisien konsentrasi mengukur intensitas konsentrasi peluang untuk X dan Y di sekitar satu garis. Ambil peubah acak ini mempunyai distribusi seragam atas daerah yang digambarkan dalam Gambar 1.1 yaitu fdp bersama dari X dan Y

adalah f ( x , y )= 14 ah

;−a+bx< y<a+bx ;−h<x<h

= 0 ; untuk lainnya

a E (Y∨x )=bx

-h h

-a

Gambar 1.1Di sini kita mengandaikan bahwa b ≥ 0 tetap alasan dapat dimodifikasi untuk ≤ 0 . Hal itu mudah untuk menunjukkan bahwa fdp dari X adalah seragam , namakan

f 1 ( x )= ∫−a+bx

a+ bx1

4 ahdy= 1

2 h;−h<x<h

Berarti fdp bersyarat dari Y diberikan X = x adalah seragam

f 2∨1 ( y∨x )=1/ 4 ah1/2h

= 12a

;−a+bx< y<a+bx

Rataan dan variansi bersyarat adalah

E (Y∨x )=bxdan var (Y ∨x )=a2

3

Dari pernyataan umum untuk karakteristik tersebut kita mengetahui bahwa

b=ρσ2

σ1

dana2

3=σ2

2 (1− ρ2 )

Sebagai tambahan , kita mengetahui bahwa σ 12=h2/3. Jadi kita memecahkan tiga persamaan

ini kita peroleh untuk koefisien korelasi , namakan

ρ=¿ bh

√a2+b2 h2

Mengacu ke Gambar 1.1 kita catat1. Jika a mengambil kecil (besar), pengaruh garis lurus lebih (kurang) kuat dan ρ

mendekati 1 (nol)

Page 18: BAB I.Teos 2012 REVV

18

2. Jika h mengambil besar (kecil), pengaruh garis lurus lebih (kurang) kuat dan ρ mendekati 1 (nol)

3. Jika b mengambil besar (kecil), pengaruh garis lurus lebih (kurang) kuat dan ρ mendekati 1 (nol)

Misalkan f ( x , y ) menyatakan fdp bersama dari dua peubah acak X dan Y .Jika E (e t1 X+t 2Y ) ada

untuk – h1< t1<h1 ,−h2<t 2<h2 , dengan h1 dan h2 positif , itu dinyatakan oleh M ( t1 , t2 ) dan

disebut fungsi pembangkit momen (fpm) distribusi bersama dari X dan Y . Seperti dalam

kasus satu peubah acak , fpm M ( t1 , t2 ) secara lengkap menetapkan distribusi bersama dari X

dan Y dan karenanya distribusi marginal dari X dan Y. Dalam kenyataan fpm M 1 (t 1 ) dari X

adalah

M 1 (t 1 )=E ( et 1 X )=M (t 1 ,0 ) dan fpm M 2 ( t2 ) dari Y adalah

M 2 ( t2 )=E ( e t2 Y )=M ( 0 ,t 2 ) Sebagai tambahan , dalam kasus peubah acak jenis kontinu

∂k+m M (t 1, t2 )∂ t1

k ∂ t2m =∫

−∞

∫−∞

xk ym e t1 X+t2 Y f ( x , y ) dxdy

Sehingga

∂k+m M (t 1, t2 )∂ t1

k ∂ t2m ¿

=E ( X k Y m )Misalnya dalam notasi disederhanakan yang tampak menjadi jelas

μ1=E ( X )=∂ M (0.0 )∂t 1

, μ2=E (Y )=∂ M (0.0 )∂t 2

σ 12=E ( X2 )−μ1

2=∂2 M (0,0 )

∂ t12 −μ1

2

σ 22=E (Y 2 )−μ2

2=∂2 M (0,0 )

∂t 22 −μ2

2 (5)

E [ ( X−μ1 ) (Y−μ2) ]=∂2 M (0,0 )∂ t1 ∂ t2

−μ1 μ2

dan dari sini kita dapat menghitung koefisien korelasi ρ, Itu jelas agak baik, bahwa hasil Persamaan (5) memenuhi. Jika X dan Y adalah peubah acak jenis diskrit. Berarti koefisien korelasi dapat dinitung dengan menggunakan fdp dari distribusi bersama jika fungsi itu dengan mudah tersedia.

Contoh 4Misalkan X dan Y peubah acak jenis kontinu mempunyai fdp bersama

f ( x , y )=e− x ;0<x< y<∞

Page 19: BAB I.Teos 2012 REVV

19

M ( t1 , t2 )=∫0

∫0

exp (t1 x+ t2 y− y ) dydx

= 1

(1−t 1−t 2) (1−t2 )

asalkan t 1+ t2<1dan t 2<1 untuk distribusi ini.Persamaan (5) menjadi

μ1=1 , μ2=2

σ 12=1; σ2

2=2 (6)

E [ ( X−μ1 ) (Y−μ2) ] =1

Periksa hasil Persamaan (6) ditinggalkan sebagai latihan . Jika sebentar lagi kita menerima

hasil ini , koefisien korelasi dari X dan Y adalah ρ= 1

√2 . Selanjutnya berturut-turut fpm dari

distribusi marginal dari X dan Y adalah

M ( t1 ,0 )= 11−t 1

; t 1<1

M ( 0 , t2 )= 1

(1−t2 )2; t 2<1

Tentu berturut-turut fpm ada , itu dari fungsi densitas peluang marginal

f 1 ( x )=∫x

e− y dy=e−x ;0<x<∞

f 2 ( y )=e− y∫0

y

dx= y e− y ;0< y<∞

Soal-soal Latihan 1.3

1. Misalkan peubah acak X dan Y mempunyai densitas bersama

a. f ( x , y )=13

; ( x , y )=(0,0 ) , (1,1 ) , (2,2 ) ;0untuk lainnya

b. f ( x , y )=13

; ( x , y )=(0,2 ) , (1,1 ) , (2,0 ) ;0untuk lainnya

c. f ( x , y )=13

; ( x , y )=(0,0 ) , (1,1 ) , (2,0 ) ;0untuk lainnya

Dalam setiap kasus hitung koefisien korelasi dari X dan Y

2. Misalkan X dan Y mempunyai densitas bersama dinyatakan sebagai berikut

( x , y ) (1,1 ) (1,2 ) (1,3 ) (2,1 ) (2,2 ) (2,3 ) f ( x , y ) 2/15 4/15 3/15 1/15 1/15 4/15

dan f ( x , y ) sma dengan nol untuk lainnya.

a. Carilah rataan μ1 dan μ2 , variansi σ 12dan σ2

2 , dan koefisien korelasi Hitung

Page 20: BAB I.Teos 2012 REVV

20

b. Hitung E [ Y∨X=1 ] , E [ Y∨X=2 ] dan garis μ2+ρ( σ 2

σ 1)( x−μ1 ).

Adakah titik-titik [k , E (Y∨X=k ) ]; k=1,2 terletak pada garis itu?

3. Ambil f ( x , y )=2 ;0<x< y , 0< y<1, nol untuk lainnya, merupakan fungsi densitas bersama dari X dan Y. Tunjukkan bahwa

a. E [ Y∨x ]=1+x2

;0<x<1 , dan E [ X∨ y ]= y2

;0< y<1

b. ρ ( x , y )=12

4. Tunjukkan bahwa variansi dari distribusi dari Y diberikan X = x dalam soal 3 adalah

(1−x )2

12;0<x<1 , danvariansi dari distribusi dari X diberikan Y = y adalah

y2

12 ; 0< y<1

5. Selidiki hasil Persamaan (6) dalam pasal ini.6. Misalkan X dan Y mempunyai fungsi densitas bersama f ( x , y )=¿ 1 ;-x < y < x ,

0 < x < 1, dan nol untuk lainnya.Tunjukkan bahwa grafik E [ Y∨x ] adalah garis lurus,

tetapi grafik E [ X∨ y ] bukan garis lurus7. Jika koefisien korelasi ρ dari X dan Y ada , tunjukkan bhwa −1 ≤ ρ≤ 1

Petunjuk: Perhatikan diskriminan fungsi kuadrat tidak negatif

h ( v )=E {[ ( X−μ1 )+v (Y−μ2 ) ]2} di mana v adalah real dan bukan fungsi dari x maupun y

8. Misalkan ψ (t1 , t2 )=ln M ( t1 ,t 2 ) dimana M ( t1 , t2 ) adalah fpm dari X dan Y.

Tunjukkan bahwa ∂ ψ (0,0 )

∂ ti

;∂2ψ (0,0 )

∂ t i2 i = 1,2 dan

∂2ψ (0,0 )∂t 1 ∂t 2

menghasilkan , rataan,

variansi,dan kovariansi dari dua peubah acak. Gunakan hasil ini untuk mencari ,

rataan, variansi,dan kovariansi dari f ( x , y )=e− y ;0<x< y<∞

1.4 Peubah Acak Independen

Misalkan X1 dan X2 menyatakan peubah acak dari salah satu jenis diskrit atau kontinuyang

mempunyai fdp bersama f ( x1 , x2 ) dan fungsi densitas peluang marginsl berturut-turut

f 1 ( x1 ) dan f 2 ( x2 ) , kita dapat menulis fdp bersama f ( x1 , x2 ) sebagai

f ( x1 , x2 )=f 2∨1 ( x2∨x1) f 1 ( x1 ) Andaikan kita mempunyai satu contoh di mana f 2∨1 ( x2∨x1 ) tidak bergantung pada x1. Maka

fdp marginal dari X2ada untuk peubah acak jenis kontinu.

Page 21: BAB I.Teos 2012 REVV

21

f 2 ( x2 )=∫−∞

f 2∨1 ( x2∨x1 ) f 1 ( x1) d x1

= f 2∨1 ( x2∨x1 ) ∫−∞

f 1 ( x1 ) d x1

= f 2∨1 ( x2∨x1 )

Sesuai dengan itu f 2 ( x2 )=f 2∨1 ( x2∨ x1 ) dan f 1 ( x1 )=f 1∨2 ( x1∨x2 )

Definisi 2

Misalkan pubah acak X1 dan X2 mempunyai fdp bersama f ( x1 , x2 )dan berturut-turut fungsi

densitas peluang f 1 ( x1 ) dan f 2 ( x2 ). Peubah acak X1 dan X2 dikatakan independen jika dan

hanya jika f ( x1 , x2 )=f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 )

Peubah acak yang tidak independen disebut dependen.

Tinjauan.

Dua komentar akan dibuat tentang definisi di atas.

Pertama, perkalian dua fungsi positif f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 ) berarti fungsi positif pada ruang perkalian

yaitu jika f 1 ( x1 ) dan f 2 ( x2 ) positif dan hanya positif, berturut-turut ruang A1 dan A2, maka

perkalian f 1 ( x1 ) dan f 2 ( x2 ) positif, ruang perkaian A={( x1 , x2 )∨x1∈ A1 , x2∈ A2 }Misalnya jika A1= {x1∨0<x1<1}dan A2={x2∨0< x2<3 }, maka

A={( x1 , x2 )∨0<x1<1,0<x2<1 } Kedua, mengenai identitas (ciri-ciri)

Identitas dalam Definisi 2 akan diinterprestasikan sebagai berikut. Mungkin ada titik tertentu

( x1 , x2 )∈ A sehingga f ( x1 , x2 ) ≠ f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 ) Bagaimanapun jika A himpunan titik ( x1 , x2 ) sehingga kesamaan tidak memenuhi, maka P(A) = 0

Contoh 1

Misalkan fdp bersama dari X1 dan X2 adalah f ( x1 , x2 )=x1+x2 ;0<x1<1, 0<x2<1

Akan ditunjukkan bahwa X1 dan X2 dependen. Di sini fungsi densitas marginal adalah

f 1 ( x1 )=∫0

1

f ( x1 , x2 ) d x2=∫0

1

( x1+x2) d x2 = x1+12

; 0<x1<1

dan f 2 ( x2 )=∫0

1

f ( x1 , x2 ) d x1=∫0

1

( x1+x2) d x1 = x2+12

;0<x2<1

Karena f ( x1 , x2 ) ≠ f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 ) peubah acak X1 dan X2 dependen.

Teorema 1

Page 22: BAB I.Teos 2012 REVV

22

Misalkan peubah acak X1 dan X2 mempunyai fdp bersama f ( x1 , x2 ).Kemudian X1 dan X2

independen jika dan hanya jika f ( x1 , x2 ) dapat dituliskan sebagai perkalian fungsi dari x1

yang tidak negatif dan dari x2 yang tidak negative ,yaitu

f ( x1 , x2 ) ≡ g ( x1 ) h ( x2) dengan g ( x1 )>0 , x1∈ A1 dan h ( x2 )>0 , x2∈ A2

Bukti

Jika X1 dan X2 independen, maka f ( x1 , x2 )=f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 ) di mana f 1 ( x1 ) dan f 2 ( x2 ) beturut-turut

fungsi densitas peluang marginal dari X1 dan X2. Berati syarat f ( x1 , x2 ) ≡ g ( x1 ) h ( x2) dipenuhi.

Sebaliknya , jika f ( x1 , x2 ) ≡ g ( x1 ) h ( x2) , maka peubah acak jenis kontinu X1 dan X2, kita

punyai

f 1 ( x1 )=∫−∞

g ( x1 ) h ( x2 ) d x2=g ( x1 )∫−∞

h ( x2) d x2=c1 g ( x1 )

dan f 2 ( x2 )=∫−∞

g ( x1 ) h ( x2 ) d x1=h ( x2 )∫−∞

g ( x1) d x1=c2 h ( x2 )

di mana c1 danc2 konstanta, bukan fungsi dari x1dan x2

Selanjutnya c1 .c2=1 karena

1=∫−∞

∫−∞

g ( x1 ) h ( x2 ) d x1 d x2=[∫−∞

g ( x1 ) d x1][∫−∞

h ( x2 ) d x2]=c1 . c2

Hasil ini mengakibatkan bahwa f ( x1 , x2 ) ≡ g ( x1 ) h ( x2) ≡ c1 g ( x1) c2 h ( x2 )=f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 )

Sesuai dengan itu X1 dan X2 independen

Jika kita meninjau Contoh 1 , kita melihat bahwa fdp bersamaf ( x1 , x2 )=x1+x2 ;0<x1<1, 0<x2<1

tidak dapat dituliskan perkalian fungsi yang tidak negatif dari x1 dan fungsi yang tidak

negatif dari x2 . Seuai dengn itu X1 dan X2 dependen.

Contoh 2Misalkan Misalkan fdp bersama dari X1 dan X2 adalah

f ( x1 , x2 )=8 x1 x2;0<x1<x2<1

Rumus 8 x1 x2 dapat memberi kesan terhadap beberapa X1 dan X2 independen. Bagaimanapun

jika perhatikan ruang ¿ {( x1 , x2 )∨0<x1<x2<1 } , kita melihat bahwa hal itu tidak ada ruang

perkalian. Secara umum, ini akan membuat hal itu jelas , bahwa X1 dan X2 harus dependen

jika ruang densitas peluang positif dari X1 dan X2 dibatasi oleh kurva yang salah satu garis mendatar atau tegak lurus.

Teorema 2Jika X1 dan X2 peubah acak independen dengan berturut-turut fungsi densitas peluang

marginal f 1 ( x1 )dan f 2 ( x2 ), maka

Page 23: BAB I.Teos 2012 REVV

23

P (a< X1<b , c<X2<d )=P ¿

untuk setiap a<b dan c<d, di mana a,b,c, dan d konstanta.Bukti

Dari keindependenan X1 dan X2, fdp bersama dari X1 dan X2 adalah f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 ). Sesuai

dengan itu dalam kasus kontinu

P (a< X1<b , c<X2<d )=∫a

b

∫c

d

f ( x1 , x2 ) d x2 d x1

= ∫a

b

f 1 ( x1 ) d x1∫c

d

f 2 ( x2 ) d x2

= P ¿atau dalam kasus diskrit

P (a< X1<b , c<X2<d )= ∑a<X 1<b

∑c<X2<d

f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 )

= ∑a<X 1<b

f 1 ( x1 ) ∑c<X2<d

f 2 ( x2 )

= P ¿Sebagaimana adanya diperlihatkan.

Teorema 3Misalkan peubah acak independen X1 dan X2 berturut-turut mempunyai fungsi densitas

peluang marginal f 1 ( x1 )dan f 2 ( x2 ). Nilai harapan perkalian fungsi u ( X1 ) dari X1 sendiri dan

fungsi v ( X2 ) dari X2 sendiri sama dengan perkalian nilai harapan dariu ( X1 ) dan nilai harapan

dariv ( X2 ) ,yaitu

E [u ( X 1) v ( X2 ) ]=E ¿

Bukti

E [u ( X 1) v ( X2 ) ]=∫−∞

∫−∞

u ( x1 ) v ( x2 ) f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 ) d x1d x2

= [∫−∞

u ( x1 ) f 1 ( x1 ) d x1][∫−∞

v ( x2 ) f 2 ( x2 ) d x2] = E ¿

atau dalam kasus diskrit

E [u ( X 1) v ( X2 ) ]=∑x1

∑x2

u ( x1 ) v ( x2 ) f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 ) = ¿ = E ¿

Sebagaimana ditetapkan dalam teorema.

Contoh 4Misalkan X dan Y dua peubah acak independen dengan berturut-turut rataan μ1 dan μ2,

variansi σ 12dan σ2

2. Kita akan menunjukkan bahea keindependenan dari X dan Y meng

Page 24: BAB I.Teos 2012 REVV

24

akibatkan koefisien korelasi dari X dan Y adalah nol. Ini benar karena kovariansi dari X dan Y sama dengan nol.

E [ ( X−μ1 ) (Y−μ2) ]=E ¿ = 0

Teorema 4

Misalkan X1 dan X2 menyatakan peubah acak yang mempunyai fdp bersama f ( x1 , x2 ) dan

berturut-turut mempunyai fungsi densitas peluang marginal f 1 ( x1 )dan f 2 ( x2 ). Selanjutnya

M ( t1 , t2 ) menyatakan fungsi pembangki momen (fpm) dari distribusi. Kemudian X1 dan X2

independen jika dan hanya jika M ( t1 , t2 )=M (t 1 ,0 ) M (0 , t2 )

Bukti

Jika X1 dan X2 independen , maka

M ( t1 , t2 )=E [et 1 X 1+t 2 X 2 ] = E [e t1 X1 e t2 X 2 ]=E ¿

= M ( t1 ,0 ) M ( 0 ,t 2 ) Jadi keindependenan dari X1 dan X2 mengakibatkan bahwa fpm dari faktor distribusi bersama sama dengan perkalian fungsi pembangkit momen dari distribusi marginal.Berikutnya,andaikan bahwa fpm dari distribusi bersama dari X1 dan X2 diberikan oleh

M ( t1 , t2 )=M (t 1 ,0 ) M (0 , t2 )Sekarang X1 mempunyai fpm tunggal (unik) , yang dalam kasus kontinu diberikan oleh

M ( t1 ,0 )=∫−∞

e t1 x1 f 1 ( x1 ) d x1

Hal yang sama X2 mempunyai fpm tunggal , yang dalam kasus kontinu diberikan oleh

M ( 0 , t2 )=∫−∞

e t2 x2 f 2 ( x2 ) d x2

Jadi kita mempunyai

M ( t1 ,0 ) M ( 0 ,t 2 )=[∫−∞

e t1 x1 f 1 ( x1 ) d x1][∫−∞

e t2 x2 f 2 ( x2) d x2] = ∫

−∞

∫−∞

e t1 x1+t2 x2 f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 ) d x1d x2

Kita diberikan bahwa M ( t1 , t2 )=M (t 1 ,0 ) M (0 , t2 ) sehingga

M ( t1 , t2 )=∫−∞

∫−∞

e t1 x1+t2 x2 f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 ) d x1d x2

Tetapi M ( t1 , t2 ) adalah fpm dari X1 dan X2 .Berarti juga

M ( t1 , t2 )=∫−∞

∫−∞

e t1 x1+t2 x2 f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 ) d x1d x2

Ketunggalan fpm mengakibatkan bahwa dua distribusi peluang yang diuraikan atas f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 ) dan f ( x1 , x2 ) adalah sama.

Jadi f ( x1 , x2 )=f 1 ( x1 ) f 2 ( x2 )

Page 25: BAB I.Teos 2012 REVV

25

Yaitu jika M ( t1 , t2 )=M (t 1 ,0 ) M (0 , t2 ), maka X1 dan X2 independen. Ini melengkapi bukti

apabila peubah acak jenis kontinu. Dengan peubah acak jenis diskrit bukti dibuat dengan menggunakan jumlahan pengganti integrasi.

Soal-soal Latihan 1.4

1. Tunjukkan bahwa peubah acak X1 dan X2 dengan fdp bersama

f ( x1 , x2 )=12 x1 x2 (1−x x) ;0<x1<1,0<x2<1 , nol untuk lainnya , adalah independen.

2. Jika peubah acak X1 dan X2 mempunyai fdp ( x1 , x2 )=2e− x1− x2 ; 0<x1<x2 , 0<x2<∞ ,

nol untuk lainnya, tunjukkan bahwa X1 dan X2 depende.

3. Ambil ( x1 , x2 )= 116

;x1=1,2,3,4 dan x2=1,2,3,4 , nol untuk lainnya, merupakan fdp

dari X1 dan X2 .Tunjukkan bahwa X1 dan X2 independen.

4. Carikah P(0<X1<13

, 0< X2<13 ) jika peubah acak X1 dan X2 mempunyai fdp bersama

f ( x1 , x2 )=¿ 4 x1 (1−x2 ) ;0<x1<1,0<x2<1, nol untuk lainnya.

5. Carilah peluang gabungan kejadian a< x1<b ,−∞<x2<∞ dan−∞<x1<∞

c<x2<d jika X1 dan X2 adalah dua peubah independen dengan P(a< X1<b¿=23

dan P(

c<X 2<d¿=58

6. Jika f ( x1 , x2 )=e−x1− x2 ; 0<x1<∞ , 0<x2<∞ , nol untuk lainnya adlah fdp dari peubah

acak X1 dan X2, tunjukkan bahwa X1 dan X2 independen dan bahwa

M ( t1 , t2 )=(1−t 1 )−1 ( 1−t 2)−1; t 1<1 ,t 2<1 . Juga tunjukkan bahwa

E [e t ( X 1+X 2) t<1 ] . Sehubungan dengan itu , carilah rataan dan variansi Y= X1 + X2

7. Ambil peubah acak X1 dan X2 , mempunyai fdp bersama f ( x1 , x2 )=1π

;

( x1−1 )2+( x2+2 )2<1 , nol untuk lainnya.Carilah f 1 ( x1 ) dan f 2 ( x2 ) . Adakah X1 dan X2

independen?8. Ambil X dan Y mempunyai fdp bersama f ( x , y )=3 x ;0< y<x<1 , nol untuk lainnya,

Adakah X dan Y independenika tidak carilah E [ X∨ y ]9. Andaikan seorang laki-laki berangkat untuk bekerja antara jam 8.00 dan jam 8.30, dan

membutuhkan antara 40 dan 50 menit untuk mencapai kantor. Misalkan X menyatakan waktu keberangkatan dan ambil Y menyatakan waktu perjalanan. Jika kita mengandaikan bahwa peubah acak ini independen dan didistribusikan seragam , carilah peluang bahwa ia tiba di kanto sebelum jam 9,00

1.5 Perluasan terhadap Beberapa Peubah Acak

Gagasan tentang dua peubah acak dapat diperluas dengan segera ke n peubah acak . Kita membuat definisi ruang n peubah acak.

Page 26: BAB I.Teos 2012 REVV

26

Definisi 2

Perhatikan percobaan dengan ruang sampel S. Ambil peubah acak X menyatakan terhadap

setiap unsur c∈S. Satu dan hanya satu bilangan real X i (c )=x i ; i=1,2 ,…,n .Ruang peubah

agak ini merupakan himpunan n-tupel terurut

A={( x1 x2 ,… xn )∨x1=X1 (c ) …xn=Xn (c ) , c∈ s=S }.Ambil A himpunan bagian dari A

.Kemudian P {( X1, X2 ,… Xn )∈ A }=P(C) di mana C={c∨c∈S } dan

( X1 (c ) , X2 (c ) , … X n (c ) )∈ A

Juga kita akan membuat perjanjian bahwa P {( X1, X2 , … Xn )∈ A } dapat dinyatakan oleh fungsi

peluang himpunan PX 1, X2 , … X n( A ). Tetaapi jika tidak ada kesalah pahaman , untuk mudahnya

ditulis sebagai P( A) . Kita menyatakan bahwa n peubah acak jenis diskrit atau jenis kontinu

dan mempunyai distribusi yang jenis sesuai seperti fungsi peluang himpunan P ( A ) , A⊂ A dapat dinyatakan sebagai

P ( A )=P {( X1 , X2 , … X n)∈ A }=∑A

…∑ f ( x1 , x2 , …, xn )

dan sebagai P ( A )=¿ P {( X1, X2 , … Xn )∈ A }=∫A

…∫ f ( x1 , x2 , …, xn ) d x1 d x2 …d xn

Sesuai dengan konvensi perluasan definisi fdp, terlihat bahwa fungsi titik f pada hakekatnya memenuhi persyaratan fdp jika

F didefinisikan , dan tidak negatif untuk semua bilangan real dari penjelasannya. Integralnya (untuk peubah acak kontinu) atau jumlahnya (untuk peubah acak diskrit)

atas semua bilangan real sama dengan satu.

Fungsi distribusi dari n peubah acak X1 , X2 , … Xn adalah fungsi titik

F ( x1 , …, xn )=P ( X1≤ x1 , …, Xn ≤ xn)

Contoh 1

Misalkan f ( x , y , z )=e−( x+ y+ z) ;0<x , y , z<∞ merapakan peubah acak X,Y, dan Z. Maka fungsi

distribusi dari X,Y, dan Z diberikan oleh

F ( x , y , z )=P ( X ≤ x ,Y ≤ y , Z ≤ z )

= ∫0

x

∫0

y

∫0

z

e−u− v−w dudvdw

= (1−e−x ) (1−e− y) (1−e−z ) ;0 ≤ x , y , z<∞

= 0 ; untuk lainnya.

Sambil lalu . kecuali ukuran peluang nol , kita mempunyai

Page 27: BAB I.Teos 2012 REVV

27

∂3 F ( x , y , z )∂ x∂ y ∂ z

=¿ f ( x , y , z )

Misalkan X1 , X2 , … Xn adalah peubah acak yang mempunyai fdp bersama f ( x1 , x2 , …, xn ) dan ambil u ( X1 , X2 ,… Xn ) adalah fungi dari peubah ini. Sehingga integral lipat –n

∫−∞

…∫−∞

u ( x1 , x2 , … xn ) f ( x1 , x2 , …, xn ) d x1 d x2 …dxn (1)

ada , jika peubah acak kontinu, atau jumlah lipat – n

∑xn

…∑x1

u ( x1 , x2 , … xn ) f ( x1 , x2 ,…, xn ) (2)

ada , jika peubah acak diskrit.

Integral lipat – n (atau jumlah lipat – n)disebut ekspektasi dinyatakan oleh E[u ( X1 , X2 ,… Xn )¿ dari fungsi u ( X1 , X2 ,… Xn )

Sekarang kita membicarakan uraian tentang marginal dan fungsi drnsitas peluang bersyarat dari sudut pandang n peubah acak. Semua definisi terdahulu dapat langsung diperumumkan terhadap n peubah dalam cara berikut.

Misalkan peubah acak X1 , X2 , … Xn mempunyai fdp bersama ( x1 , x2 , …, xn ) . Jika peubah

acak kontinu ,melalui penjelasan yang sama terhadap kasus dua peubah , kita mempunyai untuk setiap a < b

P (a< X1<b )=∫a

b

f 1 ( x1 ) d x1

di mana f 1 ( x1 ) ditentukan oleh integral lipat – (n-1) f 1 ( x1 )=∫−∞

f ( x1 , x2 ,…, xn ) d x2d x3… dxn

Karena itu f 1 ( x1 ) adalah fdp dari satu peubah acak X1 dan f 1 ( x1 ) disebut fdp marginal dari X1

. Fungsi densitas marginal berturut-turut f 2 ( x2 ) , …, f n ( xn ) dari x2 , … xn adalah integral lipat

satu yang serupa.

Hingga saat ini masing-masing fdp telah menjadi fdp dari satu peubah acak . Hal itu sesuai untuk memperluas terminologi fungsi densitas peluang bersama. Kemudian ambil f ( x1 , x2 , …, xn ) menjadi fdp bersama dari n peubah acak X1 , X2 , … Xn tepat seperti sebelum

nya. Bagaimanapun sekarang , mari kita mengambil suatu grup dari k < n dari n peubah acak ini dan kita peroleh fdp bersama dari mereka.

Fdp bersama ini disebut fdp marginal dari grukhusus k peubah. Misalnya n = 6 ,k = 3 dan kita up khupilih grup X2 , X4 , X5. Maka fdp marginal dari X2 , X4 , X5 adalah fdp bersama dari

grup khusus tiga peubah. Sebut

∫−∞

∫−∞

∫−∞

f ( x1 , x2 , x3 , x4 , x5 , x6 ) d x1 d x3 d x6 jika peubah acak jenis kontinu

Page 28: BAB I.Teos 2012 REVV

28

Berikutnya kita memperluas definisi fdp bersyarat , jika f 1 ( x1 )>0 .

Simbol f 2 ,… ,n∨1 ( x2 ,…, xn∨x1) =f ( x1 , x2 ,… , xn )

f 1 ( x1 )

dan f 2 ,… ,n∨1 ( x2 ,…, xn∨x1) disebut fdp bersyarat bersama dari X2 ,… Xn diberikan X1=x1

Ekspektasi bersyarat dari u ( X2 , … Xn ) diberikan X1=x1 ada untuk peubah jenis kontinu

diberikan oleh

E [u ( X 2 , … Xn∨x1 ) ]=∫−∞

…∫−∞

u ( x2 , …xn ) f 2 ,… ,n∨1 ( x2 , …, xn∨x1) d x2 ,…dxn

asalkan f 1 ( x1 )>0 dan integral konvergen mutlak.

Jika pubah acak jenis diskrit , ekspektasi bersyarat ada tentu dihitung dengan menggunakan jumlahan pengganti integrasi.

Misalkan X1 , X2 , … Xn mempunyai fdp bersama f ( x1 , x2 , …, xn )dan fungsi densitas peluang

marginal bertur-turut f 1 ( x1 ) , f 2 ( x2) , …, f n ( xn ) .Definisi keindependenan dari X1 dan X2

diperumumkan terhadap saling independen dari X1 , X2 , … Xn sebagai berikut. Peubah acak X1 , X2 , … Xn dikatakan saling independen jika dan hanya jika

f ( x1 , x2 , …, xn )=f 1 ( x1 ) f 2 ( x2) … f n ( xn )

Selanjutnya dari definisi saling independen dari X1 , X2 , … Xn dperoleh bahwa

P (a1< X1<b1 , a2<b2<X 2, …,an< Xn<bn)

¿ P ¿

¿∏i=1

n

P (ai< X i<bi¿)¿

dengan symbol ∏i=1

n

φ (i ) ditetapkan menjadi ∏i=1

n

φ ( i )=φ (1 ) φ (2 ) …φ (n )

Teorema bahwa

E [u ( X 1) v ( X2 ) ]=E ¿

untuk peubah acak independen X1 dan X2 .

Untuk peubah acak saling independen X1 , X2 , … Xn , menjadi

E [u1 ( X1 ) , u2 ( X2 ) , …,un ( Xn ) ]=E [u1 ( X1 )¿E [u2 ( X2 ) ]… E {un ( Xn ) ]

atau E [∏i=1

n

ui ( X i )]=∏i=1

n

E [u i ( X i ) ]

Page 29: BAB I.Teos 2012 REVV

29

Fungsi pembangkit momen untuk distribusi dari peubah acak X1 , X2 , … Xn didefinisikan sebagai berikut. Ambil

E [exp (t 1 X1+ t2 X2+…+t n Xn ) ] ada untuk −hi<t i<hi , i=1,2 …,n , dengan setiap hi adalah positif.

Ekspektasi ini dinyatakan oleh M ( t1 , t2 , …,t n ) dan disebut fpm distribusi bersama dari

X1 , X2 , … Xn (atau secara sederhana pm dari X1 , X2 , … Xn).

Seperti dalam kasus satu dan dua peubah , fpm ini adalah tunggal dan secara tunggal menentukan distribusi bersama n peubah (dan karenanya semua distrusi marginal). Misalnya

fpm distribusi marginal dari X i adalah (0 , …,0 , ti , 0 ,…,0 ) , i=1,2 ,…, n , bahwa distribusi

marginal dari X i dan X j adalah M ( 0 ,…, 0 ,t i ,0 , …, 0 , t j ,0 ,…, 0 ) dan seterusnya.

Syarat perlu dan cukup untuk saling independen dari X1 , X2 , … Xn saling independen adalah

M ( t1 , t2 , …,t n )=∏i=1

n

M (0 ,…, 0 ,t i , 0 ,… ,0 )

Tinjauan

Jika X1 , X2 dan X3 saling independen , peubah acak ini berpasangan independen ( yaitu , X i dan X j , i≠ j dengan i , j=1,2,3 adalah independen

Misalkan X1 , X2 dan X3 mempunyai fdp bersama

f ( x1 , x2 , x3 )=12

; ( x1 , x2, x3 )∈ {(1,0,0 ) , (0,1,0 ) , (1,1,1 ) }

Fdp bersama dari X i dan X j , i≠ j adalah

f ij ( x i , x j )=12

; ( x i , x j )∈ {(0,0 ) , (0,1 ) , (1,0 ) , (1,1 ) }

Fdp dari X i adalah

f i ( x i )=12

; x i=0,1

Secara jelas , jika i≠ j kia mempunyai

f ij ( x i , x j ) ≡ f i ( x i ) f j ( x j )

dan berarti X i dan X j adalah independen

Bagaimanapun

f ( x1 , x2 , x3 ) ≠ f 1 ( x1 ) f 2 ( x2) f 3 ( x3 )

Jadi X1 , X2 dan X3 tidak saling independen.

Contoh 2

Page 30: BAB I.Teos 2012 REVV

30

Misalkan X1 , X2 dan X3 peubah acak saling independen dan ambil masing-masing memunyai

fdp f ( x )=2 x ,0<x<1

Fdp bersama dari X1 , X2 dan X3 adalah

f ( x1 ) f ( x2 ) f ( x3 )=8x1 x2 x3;0< xi<1 , i=1,2,3

Maka E [5 X1 X22+3 X2 X3

4 ]=∫0

1

∫0

1

∫0

1

[5 x1 x22+3 x2 x3

4 ] 8 x1 x2 x3 d x1 d x2 d x3=2

Misalkan Y mempunyai maksimum dari X1 , X2 dan X3 . Kemudianmisalnya kita mempunyai

P(Y ≤12 )=P(X1≤

12

, X2≤12

, X3 ≤12 )

= ∫0

1 /2

∫0

1/2

∫0

1/2

8 x1 x2 x3 d x1 d x2 d x3 =( 12 )

6

= 164

Dalam cara yang serupa, kita mencari bahwa fungsi distribusi dari Y adalah

G ( y )=P (Y ≤ y )=0 ; y<0

= y6 ;0 ≤ y<1

= 1 ; 1≤ y

Sesuai dengan itu , fdp dari Y adalah

g ( y )=6 y5 ;0< y<1

Soal-soal Latihan 1.5

1. Misalkan X ,Y, Z mempunyai fdp f ( x , y , z )=3 ( x+ y+z )2

, 0<x<1,0< y<1,0<z<1, nol

untuk lainnya.a. Carilah fungsi densitas peluang marginal.

b. Hitung P(0<x< 12

,0< y<12

,0<z<12 ) dan P(0<x< 1

2 )=P(0< y< 12 )=P(0< z< 1

2 )c. Adakah X ,Y, Z saling independen?

d. Hitung E [ X2 YZ+3 X Y 4 Z2 ] e. Tentukan fungsi distribusi dari X ,Y, dan Zf. Carilah distribusi bersyarat dari X dan Y, diberikan Z = z , dan hitung E ( X+Y ∨z )g. Tentukan distribusi bersyarat dari X , diberikan Y = y dan Z = z dan hitung

E ( X∨ y , z )

2. Misalkan f ( x1 , x2 , x3 , )=exp [−( x1+x2+x3 ) ] ,0<x1<∞ , 0<x2<∞ ,0< x3<∞, nol untuk

lainnya, merupakan fdp bersama X1 , X2 , dan X3

a. Hitung P ( X1<X 2< X3 ) dan P ( X1=X2<X3 )b. Tentukan fpm dari X1 , X2 , dan X3 . Adakah peubahacak iniindependen ?

Page 31: BAB I.Teos 2012 REVV

31

3. Misalkan X1 , X2 , X3 ,dan X4 adalah empat peubah acak , masing-masing drngan fdp

f ( x )=3 (1−x )2 , 0<x<1, nol untuk lainnya.Jika Y adalah minimum dari empat peubah

ini , carilah fungsi distribusi dan fdp dari Y

4. Misalkan M ( t1 , t2 , t3 ) adalah fpm dari peubah acak X1 , X2 , dan X3. Tunjukkan bahwa

M ( t1 , t2 , 0 )=M (t 1 ,0,0 ) M (0 , t2 , 0 ) , M (t 1 ,0 , t 3 )=M (t1 , 0,0 ) M ( 0,0 ,t 3 ) ,M (0 , t 2 , t 3 )=M (0 , t2 , 0 ) .M (0,0 , t3 )

tetapi M ( t1 , t2 , t3 ) ≠ M (t 1 ,0,0 ) M (0 , t2 ,0 ) M ( 0,0 ,t 3 ) Berarti X1 , X2 , dan X3 berpasangan

independen tetapi tidak saling independen,

5. Misalkan X1 , X2 , dan X3 adalah tiga peubah acak dengan rataan, variansi, dan koef

isien korelasi, berturut-turut dinyatakan oleh μ1 μ2 , μ3 , σ12 , σ2

2 , σ32 , dan ρ12 , ρ13 , ρ23

Jika E [ X1−μ1∨x2, x3 ]=b2 ( x2−μ2 )+b3 ( x3−μ3 ). dengan b2dan b3 adalah konstanata.

Tentukan b2dan b3 berkenan dengan variansi dan koefisien korelasi