Upload
doantram
View
219
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
19
Bab III Zonasi Biostratigrafi Kuantitatif
Dari hasil analisis data dengan menggunakan perangkat lunak RASC and CASC
versi 20 dan dengan menggunakan parameter urutan optimum, yaitu kc=6
dimana jumlah minimum sumur/penampang dimana suatu event harus muncul
adalah sebanyak 6 (enam) sumur/penampang, dan mc=3 dimana sepasang event
harus muncul atau ada pada jumlah minimum sumur/penampang sebanyak 3 (tiga)
penampang atau sumur maka didapatkan beberapa hasil analisis sebagai berikut di
bawah ini.
Diperoleh adanya 284 event atau takson yang merupakan event mikrofosil
foraminifera dan nannoplangton dari 10 (sepuluh) penampang atau sumur yang
dianalisis di Blok Rokan, Cekungan Sumatera Tengah ini. Jumlah keseluruhan
event yang muncul pada seluruh penampang ini adalah sebanyak 862 event. Pada
Lampiran 1 diperlihatkan seluruh 284 event yang digunakan dalam penelitian ini,
dan tersusun dalam suatu data atau kamus takson. Pada Gambar III.1 diperlihatkan
frekuensi kumulatif distribusi event dari seluruh sumur atau penampang yang ada
di daerah penelitian ini.
Dari seluruh 284 event yang digunakan pada analisis biostratigrafi kuantitatif
ini dan setelah dianalisis dengan metoda ranking dan scaling maka diperoleh
sebanyak 43 (empatpuluh tiga) event atau kisaran stratigrafi yang memenuhi
syarat (event optimum) atau dapat digunakan dalam analisis ini. Ke-43 event
ini dapat digunakan sebagai kumpulan indeks dalam menentukan biozonasi
dan korelasi antara sumur atau penampang. Termasuk kedalam 43 event ini
adalah event-event khusus sebanyak 6 (enam) takson yang dapat digunakan
sebagai indeks umur relatif. Enam event khusus itu adalah, 2 (dua) event
khusus dari foraminifera yaitu : Globigerina ciperoensis dan Globigerinita
dissimilis dissimilis, sedangkan 4 (empat) event khusus lainnya dari
nannoplangton yaitu : Triquetrorhabdulus carinatus, Sphenolithus belemnos,
Helicosphaera ampliaperta dan Sphenolithus heteromorphus.
20
Gambar III.1 Frekuensi kumulatif dari distribusi event yang didapatkan dalampenelitian ini
Pada sumur A diperoleh adanya 88 event dan 6 event khusus. Pada sumur B
dijumpai 97 event dan 6 event khusus. Pada sumur C dihasilkan 114 event dan 4
event khusus, sedangkan pada Sumur D dijumpai adanya 81 event dan 6 event
khusus. Di Sumur E didapatkan sebanyak 60 event dan 1 event khusus. Pada
Sumur F dihasilkan 70 event dan 3 event khusus, sedangkan pada Sumur G
sebanyak 75 event dan 4 event khusus yang dapat digunakan. Pada Sumur H
terdapat 80 event dan 4 event khusus yang dijumpai. Pada Sumur I dihasilkan 100
event dan 4 event khusus dan pada Sumur J didapatkan 97 event dan 4 event
21
khusus. Kemunculan event dan event khusus pada masing-masing sumur atau
penampang diperlihatkan pada Tabel III.1.
Pada Gambar III.2 diperlihatkan jumlah keseluruhan 43 event yang dapat
digunakan dalam analisis ini berdasarkan hasil analisis ranking. Dari hasil
analisis ini, nilai batas standar deviasi yang digunakan adalah sebesar 1,17469
dengan nilai rata-rata deviasinya sebesar 0,01272. Dari hasil analisis ini,
dijumpai ada 15 event (kisaran stratigrafi takson) yang melebihi nilai atau
batas standar deviasi, misalnya : Pontosphaera multipora, Thoracosphaera
saxea, Cyclicargolithus floridanus, Globigerinoides obliquus obliquus,
Globigerinoides sicanus dan Cassigerinella chipolensis. Event
Globigerinoides sicanus memiliki nilai deviasi tertinggi dari posisi stratigrafi
yang diharapkan, yaitu sebesar 1,913 dari kemunculannya dalam 9 (sembilan)
sumur atau penampang.
III.1 Biozonasi
Dari hasil analisis scaling pada seluruh event yang ada maka didapat urutan
optimum yang dapat digunakan sebagai kumpulan event untuk menentukan
biozonasinya. Pada Gambar III.3 memperlihatkan adanya 8 (delapan)
biozonasi yang diperoleh, berurutan dari yang tertua ke muda adalah : Zone I,
Zone II, Zone III, Zone IV, Zone V, Zone VI, Zone VII, dan Zone VIII yang
dicirikan oleh karakteristik dari rata-rata kemunculan akhir (last occurrence)
event-event yang ada.
Penentuan skema masing-masing zone tersebut ditentukan pada gambaran
adanya pengelompokan (cluster) dari event-event optimum yang ada. Nilai
jarak antarevent (interevent distance) yang membagi zonasi berdasarkan urutan
optimum event-event yang ada adalah 0,15. Pembahasan keenam biozonasi
tersebut dan disebandingkan dengan zonasi Blow (1969) yang telah
dimodifikasi oleh Lemigas (1974) dan zonasi Martini (1971) yang telah
dimodifikasi oleh Lemigas (1994) (Lampiran 2) adalah sebagai berikut :
22
--------------------------------------------------------------------------------NUMBER OF WELLS = 10DEPTHS IN FEETUE = Unique Events (Event Khusus)
1 Sumur A ## of Events and UEs = 88 62 Sumur B ## of Events and UEs = 97 63 Sumur C ## of Events and UEs = 114 44 Sumur D ## of Events and UEs = 81 65 Sumur E ## of Events and UEs = 60 16 Sumur F ## of Events and UEs = 70 37 Sumur G ## of Events and UEs = 75 48 Sumur H ## of Events and UEs = 80 49 Sumur I ## of Events and UEs = 100 4
10 Sumur J ## of Events and UEs = 97 4
1 The 6 UEs are 111 79 123 107 54 1782 The 6 UEs are 111 79 54 107 123 1783 The 4 UEs are 111 79 107 1234 The 6 UEs are 111 79 54 107 123 1785 The 1 UEs are 546 The 3 UEs are 111 79 1077 The 4 UEs are 79 107 54 1788 The 4 UEs are 111 79 123 1789 The 4 UEs are 111 79 107 123
10 The 4 UEs are 111 79 107 123
EVENT KHUSUS YANG DIGUNAKAN DALAM ANALISIS :
FREQUENCY NAME/UNIQUE EVENTS
9 Helicosphaera ampliaperta (79)8 Sphenolithus belemnos (107)8 Sphenolithus heteromorphus (111)7 Triquetrorhabdulus carinatus (123)5 Globigerina ciperoensis (178)5 Globigerinita dissimilis dissimilis (54)
--------------------------------------------------------------------------------
Tabel III.1 Jumlah event dan event khusus yang digunakan pada tiap sumur/penampangdalam penelitian ini
23
Gambar III.2 Hasil analisis ranking pada 43 event yang digunakandalam penelitian ini
24
Gambar III.3 Delapan zonasi biostratigrafi kuantitatif yang didapatkan dalampenelitian ini
25
III.1.1 Zone I
Zone I merupakan suatu zone yang dicirikan oleh kemunculan akhir event
Discoaster druggii dari nannoplangton sebagai penciri batas bawah, dan
adanya 4 (empat) event khusus. Empat event khusus penciri umur relatif zone
ini adalah kemunculan akhir Globigerina ciperoensis, Triquetrorhabdulus
carinatus, Sphenolithus belemnos, dan Globigerinita dissimilis dissimilis.
Batas atas zone ini dicirikan oleh kemunculan akhir Globigerinoides
subquadratus sebagai penciri batas atas zone ini.
Adanya kehadiran keempat event khusus penciri zonasi dari Blow (1969) yang
telah dimodifikasi oleh Lemigas (1974) dan zonasi Martini (1971) yang telah
dimodifikasi oleh Lemigas (1994), maka dapat diperkirakan bahwa umur
relatif Zone I ini tidak lebih muda dari zone NN3 atau korelatif dengan tidak
lebih muda dari zone N6 (Miosen Awal bagian bawah). Hal ini dicirikan antara
lain dengan kemunculan akhir dari event khusus Globigerinita dissimilis
dissimilis dan Sphenolithus belemnos.
III.1.2 Zone II
Zone II merupakan suatu zone yang dicirikan oleh rata-rata kemunculan akhir
3 (tiga) event, yaitu Globigerinoides subquadratus dan Cassigerinella
chipolensis dari mikrofosil foraminifera, serta Helicosphaera scissura dari
mikrofosil nannoplangton. Batas bawah zone ini dicirikan oleh kemunculan
akhir Globigerinoides subquadratus, sedangkan batas atasnya ditandai dengan
kemunculan akhir Globorotalia peripheroronda.
Dengan tidak dijumpainya event khusus sebagai penciri Zone II maka umur
relatif zone ini tidak dapat ditentukan. Tetapi bila dikorelasikan dengan Zone I
yang berumur lebih tua dan dicirikan dengan akhir kemunculan dari
Globigerinita dissimilis dissimilis dan Sphenolithus belemnos, maka
diperkirakan umur relatif zone ini adalah awal dari zone NN4 dari zonasi
nannoplangton modifikasi Lemigas (1994) atau korelatif dengan zone N7 dari
26
zonasi foraminifera plangtonik modifikasi Lemigas (1974), atau termasuk
dalam Miosen Awal bagian atas.
III.1.3 Zone III
Dicirikan oleh rata-rata kemunculan akhir dari 8 (delapan) event dan dijumpai
adanya satu event khusus. Delapan event dari rata-rata kemunculan akhir
tersebut terdiri dari tujuh event foraminifera, yaitu Globorotalia
peripheroronda, Uvigerina spp., Globoquadrina baromoensis, Globorotalia
siakensis, Globoquadrina dehiscens, Globigerinoides quadrilobatus sacculifer
dan Globigerinoides sicanus, serta satu event nannoplangton, yaitu Discoaster
deflandrei. Event khusus yang dijumpai pada zone ini adalah Helicosphaera
ampliaperta dari mikrofosil nannoplangton.
Batas bawah Zone III ini dicirikan oleh kemunculan akhir Globorotalia
peripheroronda, sedangkan kemunculan akhir event Globigerinoides obliquus
obliquus dijadikan sebagai batas atasnya. Dengan adanya event khusus
kemunculan akhir Helicosphaera ampliaperta dalam zone ini yang kisaran
optimumnya terletak di bawah event Globigerinoides obliquus obliquus maka
diperkirakan bahwa umur relatif Zone III ini sebagai tidak lebih muda dari
zone NN4 sampai awal zone NN5 dari zonasi nannoplangton modifikasi
Lemigas (1994), atau korelatif dengan tidak lebih muda dari zone N7 sampai
awal zone N9 dari zonasi foraminifera plangtonik modifikasi Lemigas (1974),
atau termasuk dalam tidak lebih tua dari Miosen Awal bagian atas sampai
Miosen Tengah bagian bawah.
III.1.4 Zone IV
Zone ini dicirikan oleh rata-rata kemunculan akhir dari sejumlah event-event
foraminifera dan nannoplangton. Diperoleh adanya dua event dari
foraminifera, yaitu Globigerinoides obliquus obliquus dan Globigerinoides
quadrilobatus trilobus, serta empat event dari nannoplangton, yaitu
Pontosphaera multipora, Thoracosphaera saxea, Cyclicargolithus floridanus,
dan Helicosphaera intermedia. Kemunculan akhir event Globigerinoides
27
obliquus obliquus merupakan penciri batas bawah zone ini dan kemunculan
akhir event Globorotalia obesa dijadikan sebagai batas atas Zone IV ini.
Dengan tidak adanya kehadiran event khusus yang dapat dipakai sebagai
penciri standar umur relatif pada zone ini, maka umur relatif Zone IV ini tidak
dapat ditentukan. Tetapi bila dikorelasikan dengan umur relatif Zone III
sebelumnya yang berumur lebih tua dan dicirikan dengan kemunculan akhir
dari Helicosphaera ampliaperta, maka dapat diperkirakan bahwa umur relatif
zone ini adalah awal zone NN5 dari zonasi nannoplangton modifikasi Lemigas
(1994) atau korelatif dengan awal zone N9 dari zonasi foraminifera plangtonik
modifikasi Lemigas (1974), atau termasuk dalam Miosen Tengah bagian
bawah.
III.1.5 Zone V
Zone yang dicirikan oleh rata-rata kemunculan akhir dari event-event
mikrofosil foraminifera dan nannoplangton. Dijumpai adanya tiga event
kemunculan akhir foraminifera, yaitu Globorotalia obesa, Orbulina suturalis,
dan Praeorbulina circularis. Sedangkan event kemunculan akhir
nannoplangton diperoleh sebanyak satu, yaitu Discoaster spp. (6 armed) dan
adanya satu event khusus Sphenolithus heteromorphus.
Batas atas dari Zone V ini ditandai dengan kemunculan akhir nannoplangton
Pontosphaera spp., sedangkan batas bawah zone ini ditandai dengan
kemunculan akhir Globorotalia obesa. Adanya kehadiran Sphenolithus
heteromorphus sebagai indeks penciri dari zonasi nannoplangton modifikasi
Lemigas (1994), maka umur relatif Zone V ini adalah tidak lebih muda dari
zone NN5, atau korelatif dengan tidak lebih muda dari zone N9 dari zonasi
foraminifera plangtonik modifikasi Lemigas (1974), atau termasuk dalam umur
tidak lebih tua dari Miosen Tengah bagian bawah.
III.1.6 Zone VI
Dicirikan oleh rata-rata kemunculan akhir dari 10 (sepuluh) event yang
keseluruhannya merupakan mikrofosil nannoplangton. Sepuluh event
28
kemunculan akhir mikrofosil nannoplangton itu adalah, Pontosphaera spp.,
Reticulofenestra minutula, Coccolithus eopelagicus, Sphenolithus moriformis,
Thoracosphaera spp., Coccolithus pelagicus, Helicosphaera kamptneri,
Reticulofenestra pseudoumbilica, Helicosphaera carteri, dan Reticulofenestra
spp. Batas bawah zone biostratigrafi kuantitatif ini dicirikan oleh kemunculan
akhir Pontosphaera spp. dan batas atas ditandai dengan kemunculan akhir
Sphenolithus spp. Tidak dijumpainya kehadiran event khusus yang dapat
dipakai sebagai penciri umur relatif zonasi standar, maka umur relatif Zone VI
ini tidak dapat ditentukan.
Bila dikorelasikan dengan umur relatif Zone V sebelumnya yang berumur lebih
tua dan dicirikan dengan kemunculan akhir dari Sphenolithus heteromorphus,
maka dapat diperkirakan bahwa umur relatif Zone VI ini adalah awal zone
NN6 dari zonasi nannoplangton modifikasi Lemigas (1994) atau korelatif
dengan awal zone N11 dari zonasi foraminifera plangtonik modifikasi Lemigas
(1974), atau termasuk dalam Miosen Tengah bagian atas.
III.1.7 Zone VII
Zone biostratigrafi kuantitatif ini dicirikan oleh rata-rata kemunculan akhir
dari event-event mikrofosil foraminifera dan nannoplangton. Dijumpai adanya
empat event yang mencirikan zonasi ini, yaitu tiga event foraminifera :
Globigerina spp., Globigerina praebulloides praebulloides, dan Ammonia sp.
Sedangkan satu event lainnya dari nannoplangton, yaitu Sphenolithus spp.
merupakan penciri batas bawah Zone VII ini. Batas atas zone ini dicirikan oleh
kemunculan akhir Ammonia umbonata.
Pada zone ini tidak ditemukan adanya kehadiran event khusus yang dapat
digunakan sebagai penciri umur relatif zonasi standar, sehingga umur relatif
yang dapat diasosiasikan dengan zonasi tidak dapat ditentukan. Adanya posisi
Zone VII yang relatif lebih muda dari Zone VI sebelumnya, maka hanya dapat
diperkirakan bahwa umur zone ini lebih muda dari Zone VI, atau termasuk
dalam tidak lebih tua dari Miosen Tengah bagian atas.
29
III.1.8 Zone VIII
Zone VIII hanya diwakili oleh kehadiran satu event, yaitu event kemunculan
akhir mikrofosil foraminifera Ammonia umbonata yang dijadikan sebagai
penciri batas bawah, sedangkan penciri batas atas zone ini tidak dapat
ditentukan. Pada zone ini juga tidak dijumpai adanya event khusus yang dapat
digunakan sebagai penciri umur relatif. Hal ini mengakibatkan tidak dapat
ditentukannya umur relatif zone ini, hanya diperkirakan bahwa umur zone ini
lebih muda dari Zone VII.
III.2 Penentuan Biozonasi Per Sumur atau Penampang
Berdasarkan urutan optimum event hasil analisis scaling (CASC, Agterberg &
Gradstein, 1988), diperoleh sebanyak 8 (delapan) biozonasi seperti yang tertera
pada Gambar III.3. Hasil analisis ranking berupa urutan event optimum yang
memperlihatkan kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap event
yang ada pada setiap sumur atau penampang, maka pembagian zonasi
biostratigrafi kuantitatif pada setiap sumur atau penampang adalah sebagai
berikut :
III.2.1 Sumur A (kedalaman 1160’ – 3130’)
Sumur A dengan kedalaman 1160’ hingga 3130’ ini dapat dibagi menjadi
sembilan zone biostratigrafi kuantitatif, yaitu dari tua ke muda adalah sebagai
berikut (Gambar III.4, Tabel III.2 dan Tabel III.4) :
Zone I dan atau lebih tua (3130’ – 1580’)
Batas atas zone ini dicirikan oleh kemunculan akhir Discoaster druggii pada
kedalaman 1580’, sedangkan untuk penciri batas bawah zone ini tidak dapat
ditentukan karena tidak dijumpai adanya event optimum yang dapat digunakan.
Zone I (1580’- 1540’)
Batas atas (kedalaman 1540’) dari zone ini ditandai dengan akhir kemunculan
Globigerinoides subquadratus sebagai salah satu event optimum penciri zone
yang digunakan dalam sumur ini. Sedangkan untuk batas bawahnya dicirikan
oleh kehadiran Discoaster druggii pada kedalaman 1580’.
30
Zone II (1540’ – 1450’)
Batas bawah zone ini ditandai dengan akhir kemunculan Globigerinoides
subquadratus dan batas atasnya ditentukan berdasarkan kemunculan akhir
event Globorotalia peripheroronda pada kedalaman 1450’.
Zone III (1450’ – 1410’)
Kemunculan akhir event Globorotalia peripheroronda pada kedalaman 1450’
menandai batas bawah zone ini, sedangkan batas atas ditentukan oleh
kemunculan akhir event Globigerinoides obliquus obliquus pada kedalaman
1410’.
Zone IV (1410’ – 1400’)
Batas bawah (kedalaman 1420’) zone ini ditentukan berdasarkan kemunculan
akhir event Globigerinoides obliquus obliquus pada kedalaman 1410’ dan
batas atas didasarkan atas kemunculan akhir event Globorotalia obesa pada
kedalaman 1400’.
Zone V (1400’ – 1390’)
Batas bawah zone ini didasarkan pada kemunculan akhir event Helicosphaera
intermedia pada kedalaman 1400’dan batas atas didasarkan pada kemunculan
akhir event Pontosphaera spp. pada kedalaman yang diperkirakan (probable
depth) 1390’.
Zone VI (1390’ – 1330’)
Kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada kedalaman 1390’ menjadi
penciri batas bawah zone ini, sedangkan batas atas ditentukan oleh
kemunculan akhir event Sphenolithus spp. pada kedalaman 1330’.
Zone VII (1330’ – 1190’)
Batas bawah zone ini ditentukan berdasarkan kemunculan akhir event
Sphenolithus spp. pada kedalaman 1350’ dan penciri batas atas zone ini tidak
dijumpai adanya event optimum Ammonia umbonata pada kumpulan event-
event optimum yang diperoleh pada Sumur A ini. Untuk itu, batas atas zone ini
menggunakan event Ammonia umbonata yang merupakan event diluar
kumpulan event-event optimum (memiliki kisaran jarak lebih dari 200 kaki)
seperti terlihat pada grafik scattergram Sumur A dan Lampiran 3.
31
Zone VIII (1190’ – 1160’)
Pada kedalaman 1190’ sampai 1160’ ini ditandai dengan kemunculan akhir
event Ammonia umbonata sebagai batas bawah penciri zone ini, sedangkan
batas atasnya tidak dapat ditentukan karena tidak dijumpai adanya event
optimum lainnya.
III.2.2 Sumur B (kedalaman 870’ – 3320’)
Pada Sumur B ini, pembagian biozonasi kuantitatif yang didapatkan adalah
sebanyak sembilan zone, yaitu dari tua ke muda sebagai berikut (Gambar III.5,
Tabel III.3 dan Tabel III.4) :
Zone I dan atau lebih tua (3320’ – 1820’)
Adanya kemunculan akhir event optimum Discoaster druggii pada kedalaman
1820’digunakan sebagai penciri batas atas biozonasi kuantitatif ini. Sedangkan
penentuan batas bawahnya tidak dapat dilakukan karena tidak diperoleh
adanya kumpulan atau event optimum yang dapat digunakan.
Zone I (1820’ - 1700’)
Kemunculan akhir event Globigerinoides subquadratus pada kedalaman 1700’
sebagai kedalaman yang diperkirakan (probable depth) menandai batas atas
Zone I. Sedangkan batas bawah zone ini didasarkan atas kemunculan akhir
Discoaster druggii pad kedalaman 1820’.
Zone II (1700’ – 1610’)
Batas atas zone ini ditandai dengan akhir kemunculan event Globorotalia
peripheroronda pada kedalaman 1610’ dan batas bawah ditentukan
berdasarkan kemunculan akhir event Globigerinoides subquadratus.
Zone III (1610’ – 1570’)
Kemunculan akhir event Globorotalia peripheroronda pada kedalaman 1610’
menandai batas bawah zone ini, sedangkan batas atas ditentukan oleh
kemunculan akhir event Globigerinoides obliquus obliquus pada kedalaman
1570’.
Zone IV (1570’ – 1520’)
Batas bawah zone ditentukan berdasarkan kemunculan akhir event
Globigerinoides obliquus obliquus pada kedalaman 1570’ dan batas atasnya
32
didasarkan pada kemunculan akhir event Globorotalia obesa pada kedalaman
yang diperkirakan, yaitu 1520’.
Zone V (1520’ – 1500’)
Batas bawah zone ini ditentukan berdasarkan kemunculan akhir event
Globorotalia obesa pada kedalaman 1520’ dan batas atas untuk penciri zone
ini didasarkan pada kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada
kedalaman 1500’.
Zone VI (1500’ – 1440’)
Akhir kemunculan event Pontosphaera spp. pada kedalaman 1500’ menjadi
penciri batas bawah zone ini, dan batas atasnya ditentukan oleh kemunculan
akhir event Sphenolithus spp. pada kedalaman 1440’.
Zone VII (1440’ – 1380’)
Batas bawah zone ini didasarkan atas kemunculan akhir event Sphenolithus
spp. pada kedalaman 1440’ sedangkan batas atas untuk zone ini didasarkan
pada akhir kemunculan event Ammonia umbonata yang merupakan suatu event
diluar kumpulan event-event optimum hasil analisis scaling. Kehadiran event
Ammonia umbonata pada kedalaman 1380’ ini diperlihatkan pada Lampiran 3.
Zone VIII (1380’ – 870’)
Pada kedalaman 1380’ – 870’ ini tidak didapatkan event optimum yang dapat
digunakan sebagai batas atas zone ini, sedangkan kemunculan akhir event
Ammonia umbonata pada kedalaman 1380’ dijadikan sebagai batas bawah
zone ini.
III.2.3 Sumur C (kedalaman 1680’ – 4140’)
Hasil zonasi biostratigrafi kuantitatif yang didapatkan untuk Sumur C ini
adalah sebanyak delapan zone biostratigrafi kuantitatif, dengan urutan dari tua
ke muda sebagai berikut (Gambar III.6, Tabel III.5 dan Tabel III.7):
Zone I dan atau lebih tua (4140’ – 2660’)
Penciri batas atas zone ini ditentukan oleh kemunculan akhir Discoaster
druggii pada kedalaman 2660’, sedangkan untuk penciri batas bawah zone ini
tidak dapat ditentukan karena tidak dijumpai adanya event optimum yang dapat
digunakan.
33
Gambar III.4 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap eventoptimum pada Sumur A
Gambar III.5 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap eventoptimum pada Sumur B
34
--------------------------------------------------------------------------------
SCALED OPTIMUM SEQUENCE RESULTSDEPTH (IN FEET) = x10
1 Sumur APROB MIN MAX OBS MIN MAXDEPTH DEPTH DEPTH DEPTH OBS OBS
128 Ammonia sp. 130. 124. 140.51 Globigerina praebulloides praebulloides 130. 126. 135. 131. 129. 132.
167 Globigerina spp. 131. 123. 140.113 Sphenolithus spp. 133. 123. 140.105 Reticulofenestra spp. 135. 126. 140.78 Helicosphaera carteri 136. 134. 137.
103 Reticulofenestra pseudoumbilica 137. 134. 139.84 Helicosphaera kamptneri 137. 134. 139.21 Coccolithus pelagicus 137. 132. 140.
120 Thoracosphaera spp. 138. 134. 140.112 Sphenolithus moriformis 138. 133. 140.20 Coccolithus eopelagicus 138. 136. 139.
102 Reticulofenestra minutula 138. 134. 141.97 Pontosphaera spp. 139. 136. 140.39 Discoaster spp. (6 armed) 139. 137. 140.
166 Praeorbulina circularis 140. 138. 141.90 Orbulina suturalis 140. 137. 141. 137. 129. 152.70 Globorotalia obesa 140. 139. 141. 137. 135. 145.81 Helicosphaera intermedia 140. 139. 143. 152. 130. 157.24 Cyclicargolithus floridanus 140. 138. 144. 143. 128. 161.
119 Thoracosphaera saxea 140. 138. 145.96 Pontosphaera multipora 141. 139. 145. 143. 128. 162.60 Globigerinoides quadrilobatus trilobus 141. 140. 144. 137. 135. 155.57 Globigerinoides obliqus obliqus 141. 139. 146. 137. 132. 160.61 Globigerinoides sicanus 142. 139. 152. 173. 126. 180.59 Globigerinoides quadrilobatus sacculife 142. 140. 149. 140. 135. 163.
171 Globoquadrina dehiscens 143. 140. 150.32 Discoaster deflandrei 143. 141. 148. 143. 139. 158.75 Globorotalia siakensis 144. 141. 150.
170 Globoquadrina baroemoensis 144. 141. 149.188 Uvigerina spp. 145. 141. 152.72 Globorotalia peripheroronda 145. 141. 152.16 Cassigerinella chipolensis 150. 142. 159. 143. 139. 173.86 Helicosphaera scissura 153. 148. 158. 152. 144. 162.62 Globigerinoides subquadratus 154. 143. 166.35 Discoaster druggii 158. 144. 177. 161. 147. 173.
--------------------------------------------------------------------------------
Tabel III.2 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap event optimumyang diperoleh pada sumur/penampang A
35
--------------------------------------------------------------------------------
SCALED OPTIMUM SEQUENCE RESULTSDEPTH (IN FEET) = x10
2 Sumur BPROB MIN MAX OBS MIN MAXDEPTH DEPTH DEPTH DEPTH OBS OBS
128 Ammonia sp. 141. 101. 150. 87. 41. 159.51 Globigerina praebulloides praebulloides 141. 130. 146. 138. 111. 149.
167 Globigerina spp. 142. 107. 150. 138. 38. 160.113 Sphenolithus spp. 144. 117. 150.105 Reticulofenestra spp. 146. 133. 150. 150. 44. 162.78 Helicosphaera carteri 147. 146. 148. 150. 140. 150.
103 Reticulofenestra pseudoumbilica 148. 146. 149. 150. 125. 155.84 Helicosphaera kamptneri 148. 146. 149. 150. 118. 157.21 Coccolithus pelagicus 148. 145. 151. 150. 86. 161.
120 Thoracosphaera spp. 149. 147. 151. 150. 103. 161.112 Sphenolithus moriformis 149. 145. 152. 150. 73. 164.20 Coccolithus eopelagicus 149. 148. 150. 150. 135. 157.
102 Reticulofenestra minutula 149. 146. 154. 150. 62. 168.97 Pontosphaera spp. 150. 148. 152. 150. 121. 161.39 Discoaster spp. (6 armed) 151. 149. 154. 150. 117. 163.
166 Praeorbulina circularis 152. 149. 155. 150. 129. 163.90 Orbulina suturalis 152. 148. 157. 150. 84. 173.70 Globorotalia obesa 152. 150. 155.81 Helicosphaera intermedia 155. 150. 159. 150. 95. 180.24 Cyclicargolithus floridanus 155. 149. 160. 159. 71. 189.
119 Thoracosphaera saxea 155. 149. 160. 150. 68. 190.96 Pontosphaera multipora 156. 150. 161. 150. 75. 191.60 Globigerinoides quadrilobatus trilobus 157. 153. 160. 159. 134. 175.57 Globigerinoides obliqus obliqus 157. 152. 161. 159. 105. 187.61 Globigerinoides sicanus 159. 151. 164. 150. 45. 199.59 Globigerinoides quadrilobatus sacculife 160. 155. 162. 159. 127. 191.
171 Globoquadrina dehiscens 160. 155. 163. 159. 126. 194.32 Discoaster deflandrei 160. 158. 162. 165. 148. 179.75 Globorotalia siakensis 161. 157. 163. 159. 139. 193.
170 Globoquadrina baroemoensis 161. 159. 163. 159. 149. 181.188 Uvigerina spp. 161. 157. 165. 165. 140. 195.72 Globorotalia peripheroronda 161. 158. 165. 159. 143. 194.16 Cassigerinella chipolensis 165. 160. 179. 182. 149. 201.86 Helicosphaera scissura 169. 163. 177. 165. 161. 188.62 Globigerinoides subquadratus 170. 160. 192.35 Discoaster druggii 182. 162. 201. 182. 162. 201.
--------------------------------------------------------------------------------
Tabel III.3 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap event optimumyang diperoleh pada sumur/penampang B
36
SUMUR : A
UM
UR
Ked
ala
man
(feet)
Zo
nasi
Pla
ng
ton
ik(B
low
,1969)
Zo
nasi
Nan
no
pla
ng
ton
(Mart
ini,
971)
Zo
nasi
Bio
str
ati
gra
fiK
uan
tita
tif
(Hasil
Pen
eli
tian
)
1160 1190
1330
1360
1390
1400
1410
1430 1450
1540
1580
1610
1670
2180
3090
3130
N9
-N
12
N13
ata
ule
bih
muda
?N
N5
N5
-N
8
NN
3-
NN
4N
N2
VIII
VII
VI
V
III
II
I
NN
4
?
MIO
SE
NA
WA
LM
IOS
EN
TE
NG
AH
IV
I
dan
atau
lebih
tua
SUMUR : B
UM
UR
Ked
ala
man
(feet)
Zo
nasi
Pla
ng
ton
ik(B
low
,1969)
Zo
nasi
Nan
no
pla
ng
ton
(Mart
ini,
971)
Zo
nasi
Bio
str
ati
gra
fiK
uan
tita
tif
(Hasil
Pen
eli
tian
)
870
1380
1440
1500 1500
1520
1590 1570
1610
1700
1770
1820
1910
2289
2340
3320
N8
N10
ata
ule
bih
muda
NN
5ata
ule
bih
muda
NN
4N
N2
VIII
VII
V
IV
III
II
I
MIO
SE
NA
WA
LM
IOS
EN
TE
NG
AH
NN
3
N9
N7
N6
N5
VI
I
dan
atau
lebih
tua
Tabel III.4 Zonasi biostratigrafi kuantitatif Sumur A dan Sumur B
37
Zone I (2660’ - 2500’)
Akhir kemunculan event Globigerinoides subquadratus pada kedalaman 2500’
menandai batas atas untuk zone ini. Sedangkan batas bawah untuk menentukan
zone ini digunakan kemunculan akhir Discoaster druggii pada kedalaman
2660’.
Zone II (2500’ – 2350’)
Batas atas zone ini ditandai dengan akhir kemunculan event Globorotalia
peripheroronda pada kedalaman 2350’ dan batas bawah dapat ditentukan
berdasarkan kemunculan akhir event Globigerinoides subquadratus pada
kedalaman 2500’.
Zone III (2350’ – 2180’)
Akhir kemunculan event Globorotalia peripheroronda pada kedalaman 2350’
menandai batas bawah zone ini. Batas atas untuk zone ini ditentukan oleh
kemunculan akhir event Globigerinoides obliquus obliquus pada kedalaman
2180’.
Zone IV (2180’ – 2130’)
Batas bawah zone ditentukan berdasarkan kemunculan akhir event
Globigerinoides obliquus obliquus pada kedalaman 2180’ dan batas atas
didasarkan atas kemunculan akhir event Globorotalia obesa pada kedalaman
2130’.
Zone V (2130’ – 2110’)
Batas bawah zone ini didasarkan atas kemunculan akhir event Globorotalia
obesa pada kedalaman 2130’ sedangkan batas atas untuk zone ini didasarkan
pada kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada kedalaman 2110’.
Zone VI (2110’ – 2070’)
Kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada kedalaman 2110’ menjadi
batas bawah zone, sedangkan batas atasnya ditentukan oleh kemunculan akhir
event Sphenolithus sp. pada kedalaman 2070’. Kehadiran Sphenolithus sp.
untuk batas atas zone ini merupakan suatu event diluar kumpulan event-event
optimum (Lampiran 3), karena berdasarkan hasil analisis scaling, event ini
bukanlah bagian dari event-event optimum yang diperoleh pada Sumur C ini.
38
Zone VII (2070’ – 1680’)
Batas bawah zone ditentukan oleh kemunculan akhir event Sphenolithus sp.
pada kedalaman 2070’ dan batas atas didasarkan pada akhir kemunculan event
Ammonia umbonata pada kedalaman 1680’. Event Ammonia umbonata tidak
dijumpai pada kumpulan event-event optimum pada Sumur C, tetapi
kehadirannya merupakan suatu event diluar kumpulan event-event optimum
tersebut. Hal ini diperlihatkan pada grafik scattergram Sumur C dan Lampiran
3.
III.2.4 Sumur D (kedalaman 1500’ – 3480’)
Hasil zonasi biostratigrafi kuantitatif yang didapatkan untuk Sumur D ini
adalah sebanyak delapan zone, dengan urutan dari tua ke muda sebagai berikut
(Gambar III.7, Tabel III.6 dan Tabel III.7) :
Zone I dan atau lebih tua (3480’ – 2790’)
Adanya kemunculan akhir Discoaster druggii pada kedalaman 2790’
digunakan sebagai penciri batas atas zone ini, sedangkan untuk penciri untuk
batas bawah zone ini tidak dapat ditentukan karena tidak dijumpai adanya
event optimum dari kumpulan event-event optimum dari hasil analisis yang
dapat digunakan.
Event Discoaster druggii yang digunakan sebagai batas atas zone ini
merupakan event yang tidak termasuk dalam kumpulan event-event optimum
hasil analisis scaling. Hal ini dikarenakan event tersebut memiliki kisaran jarak
lebih dari 200 kaki (terlihat pada grafik scattergram Sumur A dan Lampiran
3).
Zone I (2790’ - 2200’)
Adanya kemunculan akhir event Globigerinoides subquadratus sebagai penciri
batas suatu biozonasi kuantitatif, dapat dijadikan sebagai batas atas Zone I ini
(kedalaman 2200’), sedangkan batas bawah ditentukan oleh kemunculan akhir
Discoaster druggii pada kedalaman 2790’.
39
Zone II (2200’ - 2030’)
Kemunculan akhir event Globorotalia peripheroronda pada kedalaman 2030’
digunakan sebagai batas atas Zone II ini, sedangkan batas bawah dicirikan oleh
kemunculan akhir event Globigerinoides subquadratus pada kedalaman 2200’.
Zone III (2030’ – 1950’)
Kemunculan akhir event Globigerinoides obliquus obliquus pada kedalaman
1950’ menandai batas atas zone ini, sedangkan batas bawah ditentukan oleh
kemunculan akhir event Globorotalia peripheroronda pada kedalaman 2030’.
Zone IV (1950’ – 1870’)
Batas bawah zone ditentukan berdasarkan kemunculan akhir event
Globigerinoides obliquus obliquus pada kedalaman 1950’ dan batas atas
didasarkan atas kemunculan akhir event Globorotalia obesa pada kedalaman
1870’.
Zone V (1870’ – 1770’)
Batas bawah zone ini ditentukan berdasarkan kemunculan akhir event
Globorotalia obesa pada kedalaman 1870’ dan batas atas untuk penciri zone
ini didasarkan pada kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada
kedalaman 1770’.
Zone VI (1770’ – 1610’)
Kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada kedalaman 1770’ menjadi
penciri batas bawah zone ini, dan batas atasnya ditentukan oleh kemunculan
akhir event Sphenolithus spp. pada kedalaman 1610’.
Zone VII (1610’ – 1500’)
Batas bawah zone ini didasarkan atas kemunculan akhir event Sphenolithus
spp. pada kedalaman 1610’ sedangkan batas atas untuk zone ini didasarkan
pada akhir kemunculan event Ammonia umbonata pada kedalaman 1500’.
Karena tidak dijumpai pada kumpulan event-event optimum Sumur D, maka
event Ammonia umbonata yang dipakai merupakan suatu event diluar
kumpulan event-event optimum tersebut. Hal ini diperlihatkan pada grafik
scattergram Sumur D dan Lampiran 3.
40
Gambar III.6 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap eventoptimum pada Sumur C
Gambar III.7 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap eventoptimum pada Sumur D
41
--------------------------------------------------------------------------------
SCALED OPTIMUM SEQUENCE RESULTSDEPTH (IN FEET) = x10
3 Sumur CPROB MIN MAX OBS MIN MAXDEPTH DEPTH DEPTH DEPTH OBS OBS
128 Ammonia sp. 196. 155. 208. 204. 129. 208.51 Globigerina praebulloides praebulloides 196. 183. 205.
167 Globigerina spp. 202. 167. 207.105 Reticulofenestra spp. 207. 206. 208. 207. 151. 213.103 Reticulofenestra pseudoumbilica 207. 207. 208. 207. 208. 211.84 Helicosphaera kamptneri 208. 207. 209. 207. 208. 212.21 Coccolithus pelagicus 208. 207. 210. 207. 202. 213.
120 Thoracosphaera spp. 209. 208. 211. 210. 208. 214.112 Sphenolithus moriformis 209. 207. 211. 210. 201. 215.20 Coccolithus eopelagicus 210. 209. 211. 210. 207. 213.
102 Reticulofenestra minutula 211. 208. 212. 207. 200. 220.97 Pontosphaera spp. 211. 210. 212. 210. 207. 214.39 Discoaster spp. (6 armed) 212. 211. 213. 213. 207. 218.
166 Praeorbulina circularis 213. 212. 213.90 Orbulina suturalis 213. 212. 214. 228. 208. 232.70 Globorotalia obesa 213. 213. 214. 216. 209. 221.81 Helicosphaera intermedia 214. 213. 218. 213. 207. 240.24 Cyclicargolithus floridanus 214. 213. 220. 207. 207. 243.
119 Thoracosphaera saxea 214. 213. 220. 210. 207. 243.96 Pontosphaera multipora 215. 213. 222. 210. 207. 244.60 Globigerinoides quadrilobatus trilobus 218. 215. 223. 216. 211. 241.57 Globigerinoides obliqus obliqus 218. 214. 225.61 Globigerinoides sicanus 225. 215. 237. 246. 207. 268.59 Globigerinoides quadrilobatus sacculife 227. 219. 235. 240. 212. 249.
171 Globoquadrina dehiscens 228. 220. 236. 228. 212. 252.32 Discoaster deflandrei 230. 225. 236. 240. 214. 245.75 Globorotalia siakensis 232. 224. 239. 240. 213. 253.
170 Globoquadrina baroemoensis 234. 229. 239. 240. 215. 246.188 Uvigerina spp. 235. 227. 241.72 Globorotalia peripheroronda 235. 228. 241. 246. 213. 256.16 Cassigerinella chipolensis 244. 239. 251. 246. 220. 273.86 Helicosphaera scissura 248. 244. 254. 246. 241. 263.62 Globigerinoides subquadratus 250. 242. 266. 240. 230. 276.35 Discoaster druggii 266. 247. 275. 260. 245. 273.
--------------------------------------------------------------------------------
Tabel III.5 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap event optimumyang diperoleh pada sumur/penampang C
42
--------------------------------------------------------------------------------
SCALED OPTIMUM SEQUENCE RESULTSDEPTH (IN FEET) = x10
4 Sumur DPROB MIN MAX OBS MIN MAXDEPTH DEPTH DEPTH DEPTH OBS OBS
128 Ammonia sp. 157. 149. 166. 150. 140. 174.51 Globigerina praebulloides praebulloides 157. 154. 160.
167 Globigerina spp. 159. 151. 166. 177. 140. 177.113 Sphenolithus spp. 161. 154. 168. 159. 141. 182.105 Reticulofenestra spp. 165. 160. 170. 168. 145. 188.78 Helicosphaera carteri 167. 166. 168. 168. 163. 171.
103 Reticulofenestra pseudoumbilica 169. 167. 171. 168. 161. 178.84 Helicosphaera kamptneri 170. 168. 172. 168. 160. 182.21 Coccolithus pelagicus 171. 168. 175. 168. 156. 190.
120 Thoracosphaera spp. 173. 170. 177. 159. 160. 191.112 Sphenolithus moriformis 173. 169. 179. 159. 155. 194.20 Coccolithus eopelagicus 175. 172. 177. 168. 166. 186.
102 Reticulofenestra minutula 176. 170. 183. 195. 155. 195.97 Pontosphaera spp. 177. 173. 181. 168. 165. 192.39 Discoaster spp. (6 armed) 182. 177. 187.
166 Praeorbulina circularis 185. 180. 189. 195. 170. 195.90 Orbulina suturalis 186. 178. 192. 189. 163. 198.70 Globorotalia obesa 187. 183. 191.81 Helicosphaera intermedia 192. 187. 195. 199. 168. 206.24 Cyclicargolithus floridanus 193. 186. 195. 195. 165. 208.
119 Thoracosphaera saxea 193. 186. 196. 199. 165. 208.96 Pontosphaera multipora 194. 188. 196. 195. 167. 208.60 Globigerinoides quadrilobatus trilobus 195. 193. 196. 189. 178. 206.57 Globigerinoides obliqus obliqus 195. 192. 197.61 Globigerinoides sicanus 197. 194. 204. 189. 167. 232.59 Globigerinoides quadrilobatus sacculife 197. 195. 202. 189. 182. 211.
171 Globoquadrina dehiscens 198. 196. 204.32 Discoaster deflandrei 199. 197. 203. 199. 192. 208.75 Globorotalia siakensis 200. 196. 206.
170 Globoquadrina baroemoensis 202. 198. 206. 210. 194. 210.188 Uvigerina spp. 203. 197. 208. 207. 191. 221.72 Globorotalia peripheroronda 203. 197. 208. 195. 192. 219.16 Cassigerinella chipolensis 209. 205. 226. 225. 197. 240.86 Helicosphaera scissura 217. 209. 230. 210. 208. 233.62 Globigerinoides subquadratus 220. 207. 242.
--------------------------------------------------------------------------------
Tabel III.6 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap event optimumyang diperoleh pada sumur/penampang D
43
SUMUR : C
UM
UR
Ked
ala
man
(feet)
Zo
nasi
Pla
ng
ton
ik(B
low
,1969)
Zo
nasi
Nan
no
pla
ng
ton
(Mart
ini,
971)
Zo
nasi
Bio
str
ati
gra
fiK
uan
tita
tif
(Hasil
Pen
eli
tian
)
1680
2070 2070
2110
2130
2160
2180
2350
2400
2500
2660
2732
2760
3120
3150
4140
?
?N
N4
NN
2
VII
V
IV
III
II
I
MIO
SE
NA
WA
LM
IOS
EN
TE
NG
AH
NN
3
N8
-N
9N
7-
N8
?N
4-
N6
VI
NN
5
I
dan
atau
lebih
tua
SUMUR : D
UM
UR
Ked
ala
man
(feet)
Zo
nasi
Pla
ng
ton
ik(B
low
,1969)
Zo
nasi
Nan
no
pla
ng
ton
(Mart
ini,
971)
Zo
nasi
Bio
str
ati
gra
fiK
uan
tita
tif
(Hasil
Pen
eli
tian
)
1500
1610
1770
1870
1890
1950 1950
2030
2070
2200
2254
2626
2760
2790
3440
3480 NN1
N10
NN
5N
N3
VII
V
IV
III
MIO
SE
NA
WA
LM
IOS
EN
TE
NG
AH
NN
2
N9
N7
-N
8N
5N
6
VI
NN
4
II
I
I
dan
atau
lebih
tua
Tabel III.7 Zonasi biostratigrafi kuantitatif Sumur C dan Sumur D
44
III.2.5 Sumur E (kedalaman 4220’ – 5380’)
Pada Sumur E ini, pembagian zonasi biostratigrafi kuantitatif dapat dibagi
menjadi enam zone dan satu zone kisaran, yaitu berurutan dari tua ke muda
adalah (Gambar III.8, Tabel III.8 dan Tabel III.10) :
Zone I dan atau lebih tua (5380’ – 4450’)
Penciri batas bawah zone ini tidak dapat ditentukan karena tidak dijumpai
adanya event optimum pada kumpulan event-event optimum dari hasil analisis
yang dapat digunakan. Didasarkan pada kumpulan event-event optimum hasil
analisis di Sumur E ini, batas atas untuk penciri zone ini tidak dapat ditentukan
karena tidak dijumpainya adanya event optimum lain. Tetapi berdasarkan
grafik scattergram dan adanya event-event diluar dari kumpulan event-event
optimum seperti terlihat pada Lampiran 3, maka dapat digunakan event
Discoaster druggii sebagai penciri batas atas zone ini (kedalaman 4450’).
Zone I (4450’ - 4440’)
Kemunculan akhir event Globigerinoides subquadratus pada kedalaman 4440’
dapat dijadikan penciri batas Zone I ini, sedangkan batas bawah zone ini
didasarkan pada kemunculan akhir Discoaster druggii pada kedalaman 4450’.
Zone II (4440’ - 4320’)
Adanya kemunculan akhir event Globorotalia peripheroronda pada kedalaman
4320’ dapat digunakan sebagai batas atas zone ini. Sedangkan batas bawahnya
ditentukan oleh kemunculan akhir event Globigerinoides subquadratus pada
kedalaman 4440’.
Zone III (4320’ – 4270’)
Akhir kemunculan event Globorotalia peripheroronda pada kedalaman 4320’
merupakan batas bawah zone ini dan batas atas ditentukan oleh kemunculan
akhir event Globigerinoides obliquus obliquus pada kedalaman 4270’.
Zone kisaran IV – V (4270’ - 4260’)
Pada Zone kisaran IV – V ini, batas bawahnya merupakan suatu akhir
kemunculan event Globigerinoides obliquus obliquus pada kedalaman 4270’
sedangkan untuk penciri batas atasnya ditentukan oleh akhir kemunculan event
Pontosphaera spp. (sebagai penciri batas atas Zone V) pada kedalaman 4260’.
45
Pada kisaran kedalaman ini, tidak dijumpai adanya event Globorotalia obesa
sebagai penciri batas atas Zone IV pada kumpulan event-event optimum.
Sedangkan berdasarkan grafik scattergram Sumur E dan Lampiran 3, diperoleh
kehadiran event Globorotalia obesa sebagai event diluar kumpulan event-event
optimum pada kedalaman 4260’.
Zone VI (4260’ – 4240’)
Kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada kedalaman 4260’ menjadi
batas bawah zone ini, sedangkan batas atasnya ditentukan oleh kemunculan
akhir event Sphenolithus spp. pada kedalaman 4240’.
Zone VII (4240’ – 4220’)
Untuk batas bawah ditentukan oleh kemunculan akhir event Sphenolithus spp.
pada kedalaman 4240’ sedangkan untuk batas atas zone ini didasarkan pada
akhir kemunculan event Ammonia umbonata pada kedalaman 4220’. Event
Ammonia umbonata yang dipakai merupakan suatu event diluar kumpulan
event-event optimum, karena tidak hadirnya event ini pada kumpulan event-
event optimum yang diperoleh pada Sumur E ini. Hal ini diperlihatkan pada
grafik scattergram Sumur E dan Lampiran 3.
III.2.6 Sumur F (kedalaman 4110’ – 7503’)
Dari hasil analisis CASC, pembagian zonasi biostratigrafi kuantitatif pada
Sumur F dengan kedalaman 4110’ hingga 7503’ didapat delapan zone, yaitu
berurutan dari tua ke muda adalah (Gambar III.9, Tabel III.9 dan Tabel III.10):
Zone I dan atau lebih tua (7503’ – 5220’)
Adanya kemunculan akhir event optimum Discoaster druggii pada kedalaman
5220’dapat digunakan sebagai penciri batas atas biozonasi kuantitatif ini.
Sedangkan penciri batas bawahnya tidak dapat ditentukan karena tidak
dijumpainya kumpulan atau event optimum lainnya.
Zone I (5220’ - 5070’)
Akhir kemunculan event Globigerinoides subquadratus pada kedalaman 5070’
merupakan batas atas untuk Zone I ini, dan batas bawahnya digunakan
kemunculan akhir Discoaster druggii pada kedalaman 5220’.
46
Zone II (5070’ – 4870’)
Batas atas zone ini ditandai dengan akhir kemunculan event Globorotalia
peripheroronda pada kedalaman 4870’ dan batas bawah ditentukan
berdasarkan kemunculan akhir event Globigerinoides subquadratus pada
kedalaman 5070’.
Zone III (4870’ – 4390’)
Batas atas zone ini ditandai dengan akhir kemunculan event Globigerinoides
obliquus obliquus pada kedalaman 4390’ dan batas bawah ditentukan
berdasarkan kemunculan akhir event Globorotalia peripheroronda pada
kedalaman 4870’.
Zone IV (4390’ – 4310’)
Batas bawah zone ditentukan berdasarkan kemunculan akhir event
Globigerinoides obliquus obliquus pada kedalaman 4390’ dan batas atas
didasarkan atas kemunculan akhir event Globorotalia obesa pada kedalaman
4310’.
Zone V (4310’ – 4260’)
Batas bawah zone ini didasarkan atas kemunculan akhir event Globorotalia
obesa pada kedalaman 4310’ sedangkan batas atas untuk zone ini didasarkan
pada kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada kedalaman 4260’.
Zone VI (4260’ – 4180’)
Kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada kedalaman 4260’ menjadi
batas bawah zone, sedangkan batas atasnya ditentukan oleh kemunculan akhir
event Sphenolithus spp. pada kedalaman 4180’.
Zone VII (4190’ – 4110’)
Batas bawah zone ditentukan oleh kemunculan akhir event Sphenolithus spp.
pada kedalaman 4180’ dan batas atas didasarkan pada akhir kemunculan event
Ammonia umbonata. Kehadiran Ammonia umbonata yang dipakai di
kedalaman 4110’ merupakan suatu event diluar kumpulan event-event
optimum, karena tidak hadirnya event ini pada kumpulan event-event optimum
yang diperoleh pada Sumur F ini. Hal ini diperlihatkan pada grafik scattergram
Sumur F dan Lampiran 3.
47
Gambar III.8 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap eventoptimum pada Sumur E
Gambar III.9 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap eventoptimum pada Sumur F
48
--------------------------------------------------------------------------------
SCALED OPTIMUM SEQUENCE RESULTSDEPTH (IN FEET) = x10
5 Sumur EPROB MIN MAX OBS MIN MAXDEPTH DEPTH DEPTH DEPTH OBS OBS
128 Ammonia sp. 422. 418. 425.51 Globigerina praebulloides praebulloides 422. 420. 425. 422. 420. 426.
167 Globigerina spp. 424. 418. 425.113 Sphenolithus spp. 424. 418. 426.105 Reticulofenestra spp. 425. 419. 426.78 Helicosphaera carteri 426. 425. 426.21 Coccolithus pelagicus 426. 423. 426.
120 Thoracosphaera spp. 426. 424. 426.112 Sphenolithus moriformis 426. 423. 429.102 Reticulofenestra minutula 426. 422. 432.97 Pontosphaera spp. 426. 425. 426.39 Discoaster spp. (6 armed) 426. 425. 429.90 Orbulina suturalis 425. 424. 438. 422. 419. 473.81 Helicosphaera intermedia 426. 426. 442.24 Cyclicargolithus floridanus 426. 425. 448.
119 Thoracosphaera saxea 426. 425. 449.96 Pontosphaera multipora 426. 425. 448.60 Globigerinoides quadrilobatus trilobus 427. 426. 439. 454. 422. 477.57 Globigerinoides obliqus obliqus 427. 426. 445. 426. 419. 487.61 Globigerinoides sicanus 428. 426. 461. 488. 422. 489.59 Globigerinoides quadrilobatus sacculife 429. 426. 447. 484. 420. 488.
171 Globoquadrina dehiscens 429. 426. 448. 426. 420. 489.32 Discoaster deflandrei 430. 426. 442.75 Globorotalia siakensis 431. 425. 449. 426. 422. 488.
170 Globoquadrina baroemoensis 432. 426. 444. 428. 425. 480.188 Uvigerina spp. 432. 425. 452. 422. 422. 489.72 Globorotalia peripheroronda 432. 425. 451. 454. 423. 488.16 Cassigerinella chipolensis 439. 426. 478. 426. 425. 489.86 Helicosphaera scissura 443. 427. 468.62 Globigerinoides subquadratus 444. 426. 488. 484. 426. 488.
--------------------------------------------------------------------------------
Tabel III.8 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap event optimumyang diperoleh pada sumur/penampang E
49
--------------------------------------------------------------------------------
SCALED OPTIMUM SEQUENCE RESULTSDEPTH (IN FEET) = x10
6 Sumur FPROB MIN MAX OBS MIN MAXDEPTH DEPTH DEPTH DEPTH OBS OBS
51 Globigerina praebulloides praebulloides 417. 413. 421.167 Globigerina spp. 417. 408. 428. 411. 396. 434.113 Sphenolithus spp. 418. 409. 428.105 Reticulofenestra spp. 419. 411. 428.78 Helicosphaera carteri 420. 418. 422.
103 Reticulofenestra pseudoumbilica 421. 418. 425.84 Helicosphaera kamptneri 422. 418. 426. 431. 411. 432.21 Coccolithus pelagicus 422. 416. 429. 441. 406. 436.
120 Thoracosphaera spp. 424. 418. 429. 431. 409. 436.112 Sphenolithus moriformis 424. 417. 431. 411. 404. 449.20 Coccolithus eopelagicus 425. 421. 428.
102 Reticulofenestra minutula 426. 417. 432.97 Pontosphaera spp. 426. 421. 430. 431. 412. 436.39 Discoaster spp. (6 armed) 429. 423. 432.
166 Praeorbulina circularis 430. 426. 432.90 Orbulina suturalis 431. 423. 435.70 Globorotalia obesa 431. 427. 433. 431. 417. 454.81 Helicosphaera intermedia 433. 429. 449.24 Cyclicargolithus floridanus 433. 428. 457. 421. 409. 493.
119 Thoracosphaera saxea 433. 428. 458.96 Pontosphaera multipora 434. 429. 463.60 Globigerinoides quadrilobatus trilobus 439. 432. 462.57 Globigerinoides obliqus obliqus 439. 432. 470. 421. 416. 494.61 Globigerinoides sicanus 459. 432. 489.59 Globigerinoides quadrilobatus sacculife 465. 438. 487. 441. 424. 500.
171 Globoquadrina dehiscens 470. 440. 489. 481. 424. 502.32 Discoaster deflandrei 476. 455. 488. 441. 432. 495.75 Globorotalia siakensis 481. 453. 490. 491. 430. 504.
170 Globoquadrina baroemoensis 485. 468. 490.188 Uvigerina spp. 486. 461. 491. 481. 431. 506.72 Globorotalia peripheroronda 487. 465. 491. 501. 431. 506.16 Cassigerinella chipolensis 497. 489. 508.86 Helicosphaera scissura 505. 497. 511. 511. 494. 513.62 Globigerinoides subquadratus 507. 491. 521. 501. 490. 526.35 Discoaster druggii 522. 503. 560.
--------------------------------------------------------------------------------
Tabel III.9 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap event optimumyang diperoleh pada sumur/penampang F
50
SUMUR : E
UM
UR
Ked
ala
man
(feet)
Zo
nasi
Pla
ng
ton
ik(B
low
,1969)
Zo
nasi
Nan
no
pla
ng
ton
(Mart
ini,
971)
Zo
nasi
Bio
str
ati
gra
fiK
uan
tita
tif
(Hasil
Pen
eli
tian
)
4220
4240
4260
4270
4320
4440
4450
5380
Tid
ak
ada
data
VII
IV - V
III
MIO
SE
NA
WA
L-
MIO
SE
NT
EN
GA
H
N4
-N
13
VI
II
I
I
dan
atau
lebih
tua
SUMUR : F
UM
UR
Ked
ala
man
(feet)
Zo
nasi
Pla
ng
ton
ik(B
low
,1969)
Zo
nasi
Nan
no
pla
ng
ton
(Mart
ini,
971)
Zo
nasi
Bio
str
ati
gra
fiK
uan
tita
tif
(Hasil
Pen
eli
tian
)
4110
4180
4220
4260
4310
4390
4520
4870
5020
5070
5220
5320
6020
7320
7503
N10
-N
14
NN
6
ata
u
lebih
muda
NN
4N
N3
ata
ule
bih
tua
VII
V
IV
III
II
I
MIO
SE
NA
WA
LM
IOS
EN
TE
NG
AH
?
N7
-N
9N
6ata
ule
bih
tua
VI
NN
5
I
dan
atau
lebih
tua
Tabel III.10 Zonasi biostratigrafi kuantitatif Sumur E dan Sumur F
51
III.2.7 Sumur G (kedalaman 1870’ – 5710’)
Beberapa zonasi biostratigrafi kuantitatif yang didapatkan pada Sumur G ini
sebanyak sembilan biozonasi kuantitatif. Berurutan dari tua ke muda adalah
sebagai berikut (Gambar III.10, Tabel III.11 dan Tabel III.13) :
Zone I dan atau lebih tua (5710’ – 4170’)
Adanya kemunculan akhir event optimum Discoaster druggii pada kedalaman
4170’digunakan sebagai penciri batas atas zone ini. Sedangkan penentuan
batas bawahnya tidak dapat dilakukan karena tidak diperoleh adanya kumpulan
atau event optimum lainnya yang dapat digunakan.
Zone I (4170’ - 4140’)
Event optimum kemunculan akhir Globigerinoides subquadratus dipakai
sebagai batas atas zone ini (pada kedalaman 4140’). Sedangkan batas bawah
untuk menentukan zone ini digunakan kemunculan akhir Discoaster druggii
pada kedalaman 4170’.
Zone II (4140’ - 4080’)
Adanya event optimum Globorotalia peripheroronda pada kedalaman 4080’
yang merupakan suatu kemunculan akhir dapat menentukan sebagai batas atas
zone ini, sedangkan batas bawah ditentukan oleh kemunculan akhir event
Globigerinoides subquadratus pada kedalaman 4140’.
Zone III (4080’ – 4050’)
Kemunculan akhir event Globigerinoides obliquus obliquus pada kedalaman
4050’ menandai batas atas Zone III ini, sedangkan batas bawah ditentukan oleh
kemunculan akhir event Globorotalia peripheroronda pada kedalaman 4080’.
Zone IV (4050’ – 4030’)
Batas bawah zone ini didasarkan pada kemunculan akhir event Globigerinoides
obliquus obliquus pada kedalaman 4050’ dan batas atas ditandai dengan akhir
kemunculan event optimum Globorotalia obesa pada kedalaman 4030’.
Zone V (4030’ – 3940’)
Batas bawah zone ini ditentukan oleh kemunculan akhir event Globorotalia
obesa pada kedalaman 4030’ dan batas atas ditandai dengan akhir kemunculan
event Pontosphaera spp. pada kedalaman 3940’.
52
Zone VI (3940’ – 3700’)
Adanya kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada kedalaman 3940’
merupakan penciri batas bawah zone ini, dan batas atas ditentukan oleh
kemunculan akhir event Sphenolithus spp. pada kedalaman 3700’.
Zone VII (3700’ – 3570’)
Batas bawah zone ini didasarkan atas kemunculan akhir event Sphenolithus
spp. pada kedalaman 3700’ sedangkan batas atas untuk zone ini didasarkan
pada akhir kemunculan event Ammonia umbonata pada kedalaman 3570’.
Karena tidak dijumpai pada kumpulan event-event optimum Sumur G, maka
event Ammonia umbonata yang dipakai merupakan suatu event diluar
kumpulan event-event optimum tersebut. Hal ini diperlihatkan pada grafik
scattergram Sumur G dan Lampiran 3.
Zone VIII (3570’ – 1870’)
Pada kedalaman 3570’ sampai 1870’ tidak dijumpai adanya event optimum
yang dapat digunakan sebagai penciri batas atas zone ini. Batas bawah
zone ini didasarkan pada kemunculan akhir event Ammonia umbonata pada
kedalaman 3570’.
III.2.8 Sumur H (kedalaman 2070’ – 2810’)
Pada Sumur H ini, pembagian zonasi biostratigrafi kuantitatif dapat dibagi
menjadi enam zone saja, dari urutan tua ke muda adalah sebagai berikut
(Gambar III.11, Tabel III.12 dan Tabel III.13) :
Zone I dan atau lebih tua (2810’ – 2410’)
Batas atas zone ini dicirikan oleh kemunculan akhir Discoaster druggii pada
kedalaman 2410’, sedangkan untuk penciri batas bawah zone ini tidak dapat
ditentukan karena tidak dijumpai adanya event optimum lain yang dapat
digunakan.
Zone I (2410’ - 2230’)
Batas atas zone ini ditandai dengan akhir kemunculan event Globigerinoides
subquadratus pada kedalaman 2230’. Sedangkan untuk penciri batas bawah
digunakan kemunculan akhir Discoaster druggii pada kedalaman 2410’.
53
Zone II (2230’ – 2110’)
Batas atas zone ini ditandai dengan akhir kemunculan event Globorotalia
peripheroronda pada kedalaman 2110’ dan batas bawah ditentukan
berdasarkan kemunculan akhir event Globigerinoides subquadratus pada
kedalaman 2230’.
Zone III (2110’ – 2090’)
Akhir kemunculan event Globorotalia peripheroronda pada kedalaman 2110’
merupakan batas bawah zone ini dan batas atas ditentukan oleh kemunculan
akhir event Globigerinoides obliquus obliquus pada kedalaman 2090’.
Zone IV (2090’ – 2080’)
Batas bawah zone ditentukan atas kemunculan akhir event Globigerinoides
obliquus obliquus pada kedalaman 2090’ dan batas atas didasarkan atas
kemunculan akhir event Globorotalia obesa pada kedalaman 2080’.
Zone V (2080’ – 2070’)
Batas bawah zone ini didasarkan atas kemunculan akhir event Globorotalia
obesa pada kedalaman 2080’, sedangkan adanya kemunculan akhir event
Pontosphaera spp. pada kedalaman 2070’ digunakan sebagai penciri batas atas
zone.
III.2.9 Sumur I (kedalaman 580’ – 2210’)
Beberapa zonasi biostratigrafi kuantitatif yang didapatkan pada Sumur I ini
sebanyak delapan zone. Dari tua ke muda, pembagiannya adalah sebagai
berikut (Gambar III.12, Tabel III.14 dan Tabel III.16) :
Zone I dan atau lebih tua (2210’ – 1920’)
Kemunculan akhir Discoaster druggii pada kedalaman 1920’ dijadikan sebagai
penciri batas zone ini. Penentuan batas batas bawah zone ini tidak dapat
ditentukan karena tidak dijumpai adanya event optimum lain yang dapat
digunakan sebagai penciri batas bawah.
Zone I (1920’ - 1910’)
Akhir kemunculan event Globigerinoides subquadratus pada kedalaman 1910’
merupakan batas atas untuk zone ini, dan batas bawahnya digunakan
kemunculan akhir Discoaster druggii pada kedalaman 1920’.
54
Gambar III.10 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap eventoptimum pada Sumur G
Gambar III.11 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap eventoptimum pada Sumur H
55
--------------------------------------------------------------------------------
SCALED OPTIMUM SEQUENCE RESULTSDEPTH (IN FEET) = x10
7 Sumur GPROB MIN MAX OBS MIN MAXDEPTH DEPTH DEPTH DEPTH OBS OBS
128 Ammonia sp. 365. 354. 375.51 Globigerina praebulloides praebulloides 365. 362. 369. 369. 357. 373.
167 Globigerina spp. 367. 357. 376. 369. 342. 401.113 Sphenolithus spp. 370. 361. 379. 345. 343. 405.105 Reticulofenestra spp. 374. 369. 384. 345. 350. 405.78 Helicosphaera carteri 377. 375. 378. 381. 372. 385.
103 Reticulofenestra pseudoumbilica 381. 377. 386. 402. 368. 402.84 Helicosphaera kamptneri 382. 377. 388. 402. 368. 404.21 Coccolithus pelagicus 384. 377. 393. 402. 362. 406.
112 Sphenolithus moriformis 387. 378. 398. 381. 360. 408.120 Thoracosphaera spp. 388. 380. 396. 402. 367. 406.20 Coccolithus eopelagicus 390. 385. 396. 402. 373. 405.
102 Reticulofenestra minutula 393. 380. 403. 402. 359. 412.97 Pontosphaera spp. 394. 386. 400. 402. 371. 406.39 Discoaster spp. (6 armed) 400. 391. 404. 406. 371. 410.90 Orbulina suturalis 402. 391. 405.
166 Praeorbulina circularis 402. 396. 405. 402. 375. 409.70 Globorotalia obesa 403. 398. 405.81 Helicosphaera intermedia 405. 399. 406. 406. 370. 417.24 Cyclicargolithus floridanus 405. 397. 407. 413. 365. 429.
119 Thoracosphaera saxea 405. 398. 407. 402. 365. 428.96 Pontosphaera multipora 405. 399. 408. 413. 366. 432.60 Globigerinoides quadrilobatus trilobus 405. 404. 407.57 Globigerinoides obliqus obliqus 405. 403. 409.61 Globigerinoides sicanus 406. 402. 413. 402. 362. 488.59 Globigerinoides quadrilobatus sacculife 407. 405. 412.
171 Globoquadrina dehiscens 407. 405. 412.72 Globorotalia peripheroronda 408. 405. 413. 381. 374. 458.32 Discoaster deflandrei 408. 406. 411. 402. 397. 418.75 Globorotalia siakensis 408. 405. 413. 402. 385. 439.
170 Globoquadrina baroemoensis 409. 406. 412. 406. 401. 419.188 Uvigerina spp. 409. 406. 413.16 Cassigerinella chipolensis 413. 407. 419.86 Helicosphaera scissura 413. 411. 417.62 Globigerinoides subquadratus 414. 407. 441. 419. 405. 475.35 Discoaster druggii 417. 409. 469. 456. 410. 461.
--------------------------------------------------------------------------------
Tabel III.11 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap event optimumyang diperoleh pada sumur/penampang G
56
--------------------------------------------------------------------------------
SCALED OPTIMUM SEQUENCE RESULTSDEPTH (IN FEET) = x10
8 Sumur HPROB MIN MAX OBS MIN MAXDEPTH DEPTH DEPTH DEPTH OBS OBS
78 Helicosphaera carteri 207. 207. 207. 207. 206. 208.103 Reticulofenestra pseudoumbilica 207. 206. 207. 207. 204. 210.84 Helicosphaera kamptneri 207. 206. 208. 207. 203. 210.21 Coccolithus pelagicus 207. 206. 208. 207. 200. 215.
120 Thoracosphaera spp. 207. 206. 208. 207. 201. 213.112 Sphenolithus moriformis 207. 206. 208.20 Coccolithus eopelagicus 207. 206. 208. 207. 204. 210.
102 Reticulofenestra minutula 207. 206. 209.97 Pontosphaera spp. 207. 206. 208. 207. 203. 212.39 Discoaster spp. (6 armed) 207. 206. 208. 207. 202. 215.
166 Praeorbulina circularis 207. 207. 208. 207. 203. 214.90 Orbulina suturalis 208. 206. 209. 207. 197. 229.70 Globorotalia obesa 208. 207. 209. 207. 203. 214.81 Helicosphaera intermedia 208. 207. 210. 207. 198. 237.24 Cyclicargolithus floridanus 208. 206. 211.
119 Thoracosphaera saxea 208. 206. 211. 210. 193. 251.96 Pontosphaera multipora 208. 206. 211.60 Globigerinoides quadrilobatus trilobus 209. 207. 210. 210. 203. 229.57 Globigerinoides obliqus obliqus 209. 207. 211. 210. 199. 245.61 Globigerinoides sicanus 209. 207. 216. 207. 185. 272.59 Globigerinoides quadrilobatus sacculife 210. 208. 213.
171 Globoquadrina dehiscens 210. 208. 213. 210. 201. 253.32 Discoaster deflandrei 210. 208. 212. 210. 205. 233.75 Globorotalia siakensis 210. 208. 214.
170 Globoquadrina baroemoensis 211. 209. 213. 210. 206. 235.188 Uvigerina spp. 211. 208. 216. 219. 203. 255.72 Globorotalia peripheroronda 211. 208. 216. 210. 204. 253.16 Cassigerinella chipolensis 216. 210. 233.86 Helicosphaera scissura 221. 214. 231. 219. 210. 246.62 Globigerinoides subquadratus 223. 210. 251. 219. 207. 271.35 Discoaster druggii 241. 213. 271. 243. 212. 272.
--------------------------------------------------------------------------------
Tabel III.12 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap event optimumyang diperoleh pada sumur/penampang H
57
SUMUR : G
UM
UR
Ked
ala
man
(feet)
Zo
nasi
Pla
ng
ton
ik(B
low
,1969)
Zo
nasi
Nan
no
pla
ng
ton
(Mart
ini,
971)
Zo
nasi
Bio
str
ati
gra
fiK
uan
tita
tif
(Hasil
Pen
eli
tian
)
1870
3570
3700
3810
3940
4020 4030
4050
4080
4140
4160
4170
4470
4560 NN3
4860
5480
5710
?
NN5
NN
4
VII
VI
III
MIO
SE
NA
WA
LM
IOS
EN
TE
NG
AH
?
N11
N5
?
N9 - N10
N8
N7
N6
VIII
II
I
IV
V
I
dan
atau
lebih
tua
SUMUR : H
UM
UR
Ked
ala
man
(feet)
Zo
nasi
Pla
ng
ton
ik(B
low
,1969)
Zo
nasi
Nan
no
pla
ng
ton
(Mart
ini,
971)
Zo
nasi
Bio
str
ati
gra
fiK
uan
tita
tif
(Hasil
Pen
eli
tian
)
2070
2080
2090
2110
2090
2230
2310
2340
2410
2810
N8
-N
9
NN
3-
NN
4
I
MIO
SE
NA
WA
LM
IOS
EN
TE
NG
AH
NN
2ata
ule
bih
tua
N7
NN
5?
N6
ata
ule
bih
tua
V
IV
II
III
I
dan
atau
lebih
tua
Tabel III.13 Zonasi biostratigrafi kuantitatif Sumur G dan Sumur H
58
Zone II (1910’ – 1860’)
Batas atas Zone II ini ditandai dengan akhir kemunculan event Globorotalia
peripheroronda pada kedalaman 1860’ dan batas bawah ditentukan
berdasarkan kemunculan akhir event Globigerinoides subquadratus pada
kedalaman 1910’.
Zone III (1860’ – 1730’)
Batas atas zone ini ditandai dengan akhir kemunculan event Globigerinoides
obliquus obliquus pada kedalaman 1730’ sedangkan batas bawah ditentukan
oleh kemunculan akhir event Globorotalia peripheroronda pada kedalaman
1860’.
Zone IV (1730’ – 1640’)
Berdasarkan kemunculan akhir event Globigerinoides obliquus obliquus pada
kedalaman 1730’ dan kemunculan akhir event Globorotalia obesa pada
kedalaman 1640’ dapat digunakan sebagai batas bawah dan batas atas untuk
Zone IV ini.
Zone V (1640’ – 1570’)
Batas bawah zone ini didasarkan atas kemunculan akhir event Globorotalia
obesa pada kedalaman 1640’ sedangkan batas atasnya didasarkan pada
kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada kedalaman 1570’.
Zone VI (1570’ – 1190’)
Batas bawah didasarkan pada kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada
kedalaman 1570’ sedangkan batas atasnya ditentukan oleh kemunculan akhir
event Sphenolithus spp. pada kedalaman 1190’.
Zone VII (1190’ – 580’)
Batas bawah zone ditentukan oleh kemunculan akhir event Sphenolithus spp.
pada kedalaman 1190’ dan batas atas didasarkan pada akhir kemunculan event
Ammonia umbonata pada kedalaman 580’.
Kehadiran Ammonia umbonata yang dipakai di kedalaman 580’ merupakan
suatu event diluar kumpulan event-event optimum terpilih, karena event ini
tidak muncul pada kumpulan event-event optimum yang diperoleh pada Sumur
I. Hal ini diperlihatkan pada grafik scattergram Sumur I dan Lampiran 3.
59
III.2.10 Sumur J (kedalaman 510’ – 2870’)
Pada Sumur J dengan kedalaman 510’ – 2870’ ini dijumpai adanya beberapa
zonasi yang dapat ditentukan. Terdapat delapan zone, berurutan dari tua ke
muda sebagai berikut (Gambar III.13, Tabel III.15 dan Tabel III.16) :
Zone I dan atau lebih tua (2870’ – 2050’)
Batas atas zone ini dicirikan oleh kemunculan akhir Discoaster druggii pada
kedalaman 2050’, sedangkan penciri batas bawah zone ini tidak dapat
ditentukan karena tidak dijumpai adanya event optimum lain yang dapat
digunakan sebagai penciri batas bawah.
Zone I (2050’ - 2000’)
Akhir kemunculan event Globigerinoides subquadratus pada kedalaman 2000’
merupakan batas atas untuk zone ini sedangkan penentuan batas bawahnya
digunakan kemunculan akhir Discoaster druggii pada kedalaman 2050’.
Zone II (2000’ – 1840’)
Batas bawah zone ini ditandai dengan akhir kemunculan event Globigerinoides
subquadratus pada kedalaman 2000’ dan batas atas didasarkan atas
kemunculan akhir event Globorotalia peripheroronda pada kedalaman 1840’.
Zone III (1840’ – 1750’)
Batas atas zone ini ditandai dengan akhir kemunculan event Globigerinoides
obliquus obliquus pada kedalaman 1750’ sedangkan batas bawah ditentukan
oleh kemunculan akhir event Globorotalia peripheroronda pada kedalaman
1840’.
Zone IV (1750’ – 1690’)
Adanya kemunculan akhir event Globigerinoides obliquus obliquus pada
kedalaman 1750’ dapat digunakan sebagai batas bawah dan kemunculan akhir
event Globorotalia obesa pada kedalaman 1690’ dapat digunakan sebagai
batas bawah.
Zone V (1690’ – 1640’)
Batas bawah zone ini didasarkan atas kemunculan akhir event Globorotalia
obesa pada kedalaman 1690’, sedangkan batas atas untuk zone ini didasarkan
pada kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada kedalaman 1640’.
60
Zone VI (1640’ – 1470’)
Batas bawah didasarkan pada kemunculan akhir event Pontosphaera spp. pada
kedalaman 1640’ sedangkan batas atasnya ditentukan oleh kemunculan akhir
event Sphenolithus sp. pada kedalaman 1470’. Kehadiran Sphenolithus sp.
untuk batas atas zone ini merupakan suatu event diluar kumpulan event-event
optimum (Lampiran 3), karena berdasarkan hasil analisis scaling, event ini
bukanlah bagian dari event-event optimum yang diperoleh pada Sumur J.
Zone VII (1470’ – 510’)
Batas bawah zone ditentukan oleh kemunculan akhir event Sphenolithus spp.
pada kedalaman 1470’ dan batas atas didasarkan pada akhir kemunculan event
Ammonia umbonata pada kedalaman 510’.
Kehadiran Ammonia umbonata yang dipakai pada kedalaman 510’ merupakan
suatu event diluar kumpulan event-event optimum yang ada, karena event ini
tidak muncul pada kumpulan event-event optimum yang diperoleh pada Sumur
J. Hal ini diperlihatkan pada grafik scattergram Sumur J dan Lampiran 3.
61
Gambar III.12 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap eventoptimum pada Sumur I
Gambar III.13 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap eventoptimum pada Sumur J
62
--------------------------------------------------------------------------------
SCALED OPTIMUM SEQUENCE RESULTSDEPTH (IN FEET) = x10
9 Sumur IPROB MIN MAX OBS MIN MAXDEPTH DEPTH DEPTH DEPTH OBS OBS
128 Ammonia sp. 102. 76. 125. 94. 32. 152.51 Globigerina praebulloides praebulloides 102. 94. 110. 121. 80. 121.
167 Globigerina spp. 109. 86. 131. 94. 37. 155.113 Sphenolithus spp. 119. 100. 139. 148. 46. 158.105 Reticulofenestra spp. 137. 121. 150. 148. 71. 164.78 Helicosphaera carteri 144. 142. 147. 148. 133. 152.
103 Reticulofenestra pseudoumbilica 150. 147. 153. 148. 127. 158.84 Helicosphaera kamptneri 152. 148. 154. 148. 124. 160.21 Coccolithus pelagicus 153. 148. 156. 148. 112. 167.
120 Thoracosphaera spp. 155. 152. 157. 148. 125. 168.112 Sphenolithus moriformis 155. 151. 158. 166. 111. 172.20 Coccolithus eopelagicus 156. 155. 157. 157. 145. 164.
102 Reticulofenestra minutula 157. 153. 161. 157. 111. 178.97 Pontosphaera spp. 157. 155. 160. 166. 140. 169.39 Discoaster spp. (6 armed) 161. 158. 164. 148. 145. 175.
166 Praeorbulina circularis 163. 160. 166. 157. 151. 177.90 Orbulina suturalis 163. 158. 168.70 Globorotalia obesa 164. 161. 167. 157. 154. 178.81 Helicosphaera intermedia 169. 164. 174. 157. 147. 190.24 Cyclicargolithus floridanus 169. 163. 176. 175. 138. 191.
119 Thoracosphaera saxea 169. 163. 176. 157. 137. 191.96 Pontosphaera multipora 170. 165. 177. 157. 142. 191.60 Globigerinoides quadrilobatus trilobus 173. 169. 178. 166. 157. 190.57 Globigerinoides obliqus obliqus 173. 168. 180. 187. 153. 191.61 Globigerinoides sicanus 178. 169. 188. 187. 135. 196.59 Globigerinoides quadrilobatus sacculife 180. 173. 187. 187. 157. 192.
171 Globoquadrina dehiscens 181. 173. 187. 193. 157. 193.32 Discoaster deflandrei 182. 177. 187. 187. 165. 191.75 Globorotalia siakensis 184. 176. 189. 187. 160. 193.
170 Globoquadrina baroemoensis 185. 180. 188.188 Uvigerina spp. 185. 178. 189.72 Globorotalia peripheroronda 186. 178. 189. 187. 163. 193.16 Cassigerinella chipolensis 190. 185. 192.86 Helicosphaera scissura 190. 190. 192. 187. 187. 193.62 Globigerinoides subquadratus 191. 187. 194. 193. 174. 196.35 Discoaster druggii 192. 189. 196. 190. 189. 196.
--------------------------------------------------------------------------------
Tabel III.14 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap event optimumyang diperoleh pada sumur/penampang I
63
--------------------------------------------------------------------------------
SCALED OPTIMUM SEQUENCE RESULTSDEPTH (IN FEET) = x10
10 Sumur JPROB MIN MAX OBS MIN MAXDEPTH DEPTH DEPTH DEPTH OBS OBS
51 Globigerina praebulloides praebulloides 106. 62. 141.105 Reticulofenestra spp. 150. 93. 164. 147. 0. 174.78 Helicosphaera carteri 156. 151. 159. 147. 131. 163.
103 Reticulofenestra pseudoumbilica 160. 154. 163. 147. 100. 167.84 Helicosphaera kamptneri 161. 154. 164. 147. 86. 169.21 Coccolithus pelagicus 162. 153. 164. 147. 29. 174.
120 Thoracosphaera spp. 164. 160. 165. 165. 69. 174.112 Sphenolithus moriformis 164. 157. 166. 165. 13. 176.20 Coccolithus eopelagicus 164. 163. 165. 147. 136. 170.
102 Reticulofenestra minutula 164. 159. 167. 147. 1. 179.97 Pontosphaera spp. 164. 163. 166. 147. 114. 174.39 Discoaster spp. (6 armed) 166. 164. 169. 165. 121. 176.
166 Praeorbulina circularis 168. 165. 171. 173. 145. 177.90 Orbulina suturalis 168. 164. 173. 173. 72. 186.70 Globorotalia obesa 169. 166. 172. 165. 154. 177.81 Helicosphaera intermedia 172. 167. 175.24 Cyclicargolithus floridanus 173. 167. 176. 165. 77. 197.
119 Thoracosphaera saxea 173. 167. 176. 189. 73. 197.96 Pontosphaera multipora 174. 168. 177. 189. 92. 198.60 Globigerinoides quadrilobatus trilobus 175. 172. 177.57 Globigerinoides obliqus obliqus 175. 171. 178.61 Globigerinoides sicanus 177. 172. 187. 189. 67. 206.59 Globigerinoides quadrilobatus sacculife 178. 175. 184. 177. 164. 200.
171 Globoquadrina dehiscens 178. 175. 186. 173. 164. 201.32 Discoaster deflandrei 180. 176. 185. 173. 169. 197.75 Globorotalia siakensis 181. 176. 188. 198. 165. 201.
170 Globoquadrina baroemoensis 183. 178. 188.188 Uvigerina spp. 183. 177. 191. 177. 166. 202.72 Globorotalia peripheroronda 184. 178. 191. 177. 167. 202.16 Cassigerinella chipolensis 196. 188. 201. 198. 175. 207.86 Helicosphaera scissura 199. 196. 201. 198. 191. 204.62 Globigerinoides subquadratus 200. 193. 204. 203. 179. 212.35 Discoaster druggii 205. 199. 216. 203. 198. 218.
--------------------------------------------------------------------------------
Tabel III.15 Kedalaman yang diperkirakan (probable depth) dari setiap event optimumyang diperoleh pada sumur/penampang J
64
SUMUR : I
UM
UR
Ked
ala
man
(feet)
Zo
nasi
Pla
ng
ton
ik(B
low
,1969)
Zo
nasi
Nan
no
pla
ng
ton
(Mart
ini,
971)
Zo
nasi
Bio
str
ati
gra
fiK
uan
tita
tif
(Hasil
Pen
eli
tian
)
580
1190
1480
1570 1570
1640
1730
1750
1860
1910
1920
1984
2110
2210
?
?N
N4
NN
2ata
u
lebih
tua
VII
IV
III
II
I
MIO
SE
NA
WA
LM
IOS
EN
TE
NG
AH
NN
3
N8
-N
9N
5-
N7
NN
5 V
VI
I
dan
atau
lebih
tua
SUMUR : J
UM
UR
Ked
ala
man
(feet)
Zo
nasi
Pla
ng
ton
ik(B
low
,1969)
Zo
nasi
Nan
no
pla
ng
ton
(Mart
ini,
971)
Zo
nasi
Bio
str
ati
gra
fiK
uan
tita
tif
(Hasil
Pen
eli
tian
)
510
1470 1470
1640
1690
1726
1750
1840
1889
2000
2050
2132
2248
2765
2870
?
?N
N4
NN
2ata
ule
bih
tua
VI
III
II
I
MIO
SE
NA
WA
LM
IOS
EN
TE
NG
AH
NN
3
N9
N5
-N
8
NN
5V
?
IV
VII
I
dan
atau
lebih
tua
Tabel III.16 Zonasi biostratigrafi kuantitatif Sumur I dan Sumur J