21
BAB III FULL ACOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTANSI PENUH) 3.1 Definisi full Acounting Information Full Acounting Information adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh dan seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek informasi. Unsur yang membentuk informasi akuntansi penuh adalah total aktiva, total pendapatan dan total biaya. Jika informasi akuntansi penuh berupa aktiva disebut dengan aktiva penuh (full assets). 3.2 Manfaat Full Acounting Information Informasi akuntansi penuh bermanfaat bagi manajemen untuk: 1. Pelaporan keuangan Pelaporan keuangan terbagi menjadi dua yaitu pelaporan keuangan kepada phak luar dan pelaporan keuangan pada manajemen puncak. Pelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh, pendapatan penuh dan biaya penuh. 2. Analisis kemampuan menghasilkan laba (profitability analysis) Analisis kemampuan menghasilkan laba dapat diterapkan dalam berbagai objek informasi, diantaranya produk, keluarga produk (product line), aktivitas (activities), atau unit organisasi. 3. Mengetahui biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu

BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

  • Upload
    vuhanh

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

BAB III

FULL ACOUNTING INFORMATION

(INFORMASI AKUNTANSI PENUH)

3.1 Definisi full Acounting Information

Full Acounting Information adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh dan

seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek informasi. Unsur yang membentuk informasi

akuntansi penuh adalah total aktiva, total pendapatan dan total biaya. Jika informasi akuntansi

penuh berupa aktiva disebut dengan aktiva penuh (full assets).

3.2 Manfaat Full Acounting Information

Informasi akuntansi penuh bermanfaat bagi manajemen untuk:

1. Pelaporan keuangan

Pelaporan keuangan terbagi menjadi dua yaitu pelaporan keuangan kepada phak luar

dan pelaporan keuangan pada manajemen puncak. Pelaporan keuangan memerlukan

informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi

penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh, pendapatan penuh dan biaya

penuh.

2. Analisis kemampuan menghasilkan laba (profitability analysis)

Analisis kemampuan menghasilkan laba dapat diterapkan dalam berbagai objek

informasi, diantaranya produk, keluarga produk (product line), aktivitas (activities),

atau unit organisasi.

3. Mengetahui biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu

Untuk mengetahui berapa biaya sesuatu, informasi akuntansi penuh yang bermanfaat

adalah biaya penuh masa lalu yang berkaitan dengan objek biaya. Biaya penuh yang

telah dikeluarkan untuk sesuatu berperan bagi manajemen dalam:

1. Evaluasi konsumsi sumber daya yang dikorbankan untuk sesuatu

2. Penyediaan informasi untuk memungkinkan manajemen melongok struktur biaya

perusahaan pesaing yang digunakan untuk menghasilkan produk berupa barang

atau jasa

3. Pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri

Page 2: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

4. Penentuan harga jual produk (barang atau jasa)

5. Penyediaan kemudahan dalam penghilangan pemborosan dengan menyediakan

informasi biaya untuk aktivitas bukan penambah nilai

6. Penyediaan informasi untuk improvement terhadap tingkat kemampuan barang

atau jasa dalam menghasilkan laba dengan memantau total biaya daur hidup

barang atau jasa

7. Penyediaan informasi untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan,

pengendalian dan pengambilan keputusan tentang biaya mutu (quality costs)

8. Cost reimbursement

9. Inventory costing

4. Penentuan harga jual dalam cost type contact

Penentuan harga jual dalam cost type contact memerlukan informasi akuntansi penuh

berupa biaya penuh masa lalu.

5. Penentuan harga jual normal

Informasi akuntansi penuh masa yang akan datang yang bermanfaat dalam penentuan

harga jual normal adalah aktiva penuh dan biaya penuh. Biaya penuh yang dipakai

sebagai dasar penentuan harga jual normal dapat dihitung dengan salah satu dari tiga

pendekatan, yaitu full costing, variable costing atau activity-based costing.

6. Penentuan harga transfer

Ada dua macam pendekatan yang digunakan untuk menentukan harga transfer, yaitu

penetuan harga transfer atas dasar biaya (cost-based transfer price) dan penetuan

harga transfer atas dasar harga pasar (market-based transfer price).

7. Penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah

Informasi akuntansi penuh masa yang akan datang yang bermanfaat dalam penentuan

harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah adalah aktiva penuh dan biaya

penuh. Biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual yang diatur

dengan peraturan pemerintah dihitung dengan menggunakan pendekatan full costing.

8. Penyusunan program

Page 3: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

Dalam penyusunan program, manajemen memerlukan informasi akuntansi penuh

masa yang akan datang berupa aktiva penuh, pendapatan penuh dan biaya penuh.

3.3 Klasifikasi Akuntansi Biaya Penuh )Full Acounting Information)

Akutansi biaya penuh dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu

-. biaya penuh historis (historical cost) dan

-. biaya penuh masa yang akan datang (future estimate).

Biaya penuh historis terutama digunakan untuk menyajikan laporan keuangan

perusahaan baik itu neraca maupun perubahan posisi keuangan. Di samping itu biaya penuh

juga digunakan untuk menilai prestasi manajer yang memimpin perusahaan, sedangkan biaya

penuh masa yang akan datang terutama digunakan untuk semua tipe perencanaan baik itu

perencanaan jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek atau sering juga disebut

pembuatan program yaitu keputusan tentang langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk

mencapai tujuan perusahaan.

Biaya penuh masa yang akan datang juga digunakan untuk menetapkan berapa

harga penjualan normal yang dikehendaki perusahaan supaya perusahaan tidak mengalami

kerugian.

Sebagai contoh, PT. ANDO membeli komponen kipas angin sebesar Rp. 15.000,- dan untuk

merakit kipas angin tersebut diperlukan biaya-biaya sebagai berikut : Upah tenaga kerja Rp.

2.000,- biaya material (suku cadang) sebesar Rp. 3.000,- serta biaya operasi sebesar Rp.

5.000,- (termasuk biaya tetap), maka biaya penuh dari kipas angin tersebut adalah Rp.

25.000,-.

3.4 Perbedaan Full Costing, Variabel Costing dan Activity Based Costing

1. Full Costing

Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produk dengan memasukkan

seluruh komponen biaya produksi sebagai unsur harga pokok, yang meliputi biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead

pabrik tetap.

Biaya penuh (full cost) adalah jumlah seluruh biaya langsung yang berkenaan dengan

item tersebut ditambah bagian-bagian yang layak dibebankan pada item tersebut dari

biaya tidak langsung.

Contoh. FCA

Apabila perusahaan membeli komponen kipas angin Rp.15 000 dan menggunakan tenaga

kerja langsung untuk merakit dengan upah Rp.2 000 material (suku cadang dan lain-lain)

Page 4: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

Rp.3000 serta bagian yang layak dibebankan pada kipas angin dari biaya operasi Rp.5 000

(termasuk biaya tetap) maka biaya penuh (full cost) dari kipas angin adalah Rp. 25 000

Di dalam metode full costing, biaya overhead pabrik yang bersifat variabel maupun

tetap dibebankan kepada produk yang dihasilkan atas dasar tarif yang ditentukan dimuka

pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya. Oleh karena

itu biaya overhead pabrik tetap akan melekat pada harga pokok persediaan produk selesai

yang belum dijual, dan baru dianggap sebagai biaya (elemen harga pokok penjualan)

apabila produk selesai tersebut tidak dijual.

Akutansi biaya penuh dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu

-. biaya penuh historis (historical cost) dan

-. biaya penuh masa yang akan datang (future estimate).

Biaya penuh historis terutama digunakan untuk menyajikan laporan keuangan

perusahaan baik itu neraca maupun perubahan posisi keuangan. Di samping itu biaya

penuh juga digunakan untuk menilai prestasi manajer yang memimpin perusahaan,

sedangkan biaya penult masa yang akan datang terutama digunakan untuk semua tipe

perencanaan baik itu perencanaan jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek

atau sering juga disebut pembuatan program yaitu keputusan tentang langkah-langkah apa

yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Biaya penuh masa yang akan datang juga digunakan untuk menetapkan berapa

harga penjualan normal yang dikehendaki perusahaan supaya perusahaan tidak

mengalami kerugian.

Perbedaan tersebut terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi tetap, dan akan

mempunyai akibat pada :

1. Perhitungan harga pokok produksi dan

2. Penyajian laporan laba-rugi.

Perhitungan Metode Full Costing

Harga Pokok Produksi : Rp. xxx.xxx

Biaya bahan baku Rp. xxx.xxx

Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx.xxx

Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxx.xxx

Biaya overhead pabrik variabel Rp. xxx.xxx

Harga Pokok Produk Rp. xxx.xxx

Page 5: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

Dengan menggunakan Metode Full Costing,

1. Biaya Overhead pabrik baik yang variabel maupun tetap, dibebankan kepada produk

atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya

overhead yang sesungguhnya.

2. Selisih BOP akan timbul apabila BOP yang dibebankan berbeda dengan BOP yang

sesungguh- nya terjadi.

Catatan :

Pembebanan BOP lebih (overapplied factory overhead), terjadi jika jml BOP yang

dibebankan lebih besar dari BOP yang sesungguhnya terjadi.

Pembebanan BOP kurang (underapplied factory overhead), terjadi jika jml BOP yang

dibebankan lebih kecil dari BOP yang sesungguhnya terjadi.

3. Jika semua produk yang diolah dalam periode tersebut belum laku dijual, maka

pembebanan biaya overhead pabrik lebih atau kurang tsb digunakan untuk

mengurangi atau menambah harga pokok yang masih dalam persediaan (baik produk

dalam proses maupun produk jadi)

4. Metode ini akan menunda pembebanan biaya overhead pabrik tetap sebagai biaya

samapi saat produk yang bersangkutan dijual.

2. Variabel Costing

Variable Costing adalah metode penentuan harga pokok yang hanya memasukkan

komponen biaya produksi yang bersifat variabel sebagai unsur harga pokok, yang

meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

variabel.

-. Kegunaan Variable Costing

a. Penentuan Harga Jual

Teori ekonomi mikro menyebutkan bahwa proses terjadinya harga adalah karena

adanya dua kekuatan yang saling dominan yaitu kekuatan permintaan dan

penawaran. Dengan demikian perusahaan tidak mampu mengendalikan harga

produk yang dilempar ke pasar, karena keadaan pasar itu sendiri. Walaupun

sampai pada batas-batas tertentu perusahaan dapat mengontrol harga jualnya,

tetapi kontrol itu tidak menjadi sedemikian kuatnya sehingga harga pokok masih

merupakan satu - satunya faktor penentu penetapan harga jual. Dalam keadaan

seperti ini variable costing memberikan pedoman bagi menajemen sampai

seberapa harga jual dapat berkurang sehingga biaya produksi dapat ditutupi.

b. Perencanaan Laba

Metode variable costing menitik-beratkan pada informasi mengenai contribution

margin, yang merupakan kelebihan hasil penjualan terhadap biaya variable.

Page 6: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

Biaya contribution margin dihitung dalam bentuk presentase dari hasil

penjualan, maka diperoleh contribution margin ratio atau marginal income ratio.

Contribution margin merupakan data penting untuk membentuk menajemen di

dalam mengambil keputusan apabila suatu produk lain harus dihentikan

produksinya. Contribution margin ratio dapat membantu manajemen di dalam

mengambil keputusan produk mana yang perlu didorong dan produk mana yang

dikurangi produksinya..

c . Pembuatan Keputusan

Manajemen sering dihadapkan pada masalah pemilihan alternatif, dimana

alternatif tersebut mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya laba

perusahaan. Bantuan VC sangat tepat dalam hal usaha untuk memasuki pasar-

pasar baru, perluasan usaha, membuat sendiri atau memesan bahan pembantu

atau suku cadang tertentu, keputusan memproses lebih lanjut produk sebelum

dijual atau menjualnya setelah proses terdahulu, keputusan menghentikan suatu

produk atau meneruskannya.

-. Keunggulan Variable Costing

a. Persediaan ( Cost )

IAI ( 1984 : 24 ) menyebutkan “ … harga pokok barang yang diproduksi

meliputi semua biaya bahan langsung yang dipakai, upah langsung, serta biaya

produksi tidak langsung, dengan memperhitungkan saldo awal dan saldo akhir

barang dalam pengolahan “. selanjutnya IAI ( 1984 : 13 ) juga menyebutkan

pengakuan yang sedikit fleksibel hanya terdapat pada industri ekstraktif bahwa,

“ laporan keuangan harus dinyatakan kembali secara retroaktif ( berlaku surut )

untuk perubahan berikut ini …, perubahan ke atau dari metode biaya penuh (full

cost) dalam industri ekstraktif. “ Jadi pengakuan adanya laporan keuangan

dalam bentuk selain full cost hanya ungkapan tersirat ( implisit ), dan itupun

hanya kekecualian ( pada perusahaan ekstraktif ). Alasan lain adanya

fleksibelitas karena industri ekstraktif dalam kegiatannya cenderung

menggunakan biaya merginal (variable).

b. Kapasitas Menganggur ( Idle Capacity )

Dalam majalah akuntansi ( 1989 : 5 ) edisi bulan September disebutkan bahwa “

kelemahan konsepsual lainnya dari metode full costing ini adalah masalah

prosedur alokasi BOPT dan jika terjadi biaya yang keluar karena tidak efesien

atau adanya kapasitas yang menganggur ( idle capacity ) “. Selanjutnya Hongren

( 1988 : 79 ) menyebutkan bahwa : … varian tidak dapat dimasukkan ke dalam

persediaan (uninventoriable) dan harus dianggap sebagai penyesuaian laba

periode bersangkutan, bukan diproratakan pada persediaan dan HPP. Dengan

cara ini pernilaian persediaan akan lebih representatif terhadap biaya yang

Page 7: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

diinginkan dan yang dapat dicapai. Tetapi jika terjadi varians yang cukup

material maka harus dialokasikan secara proporsional ke finished good, WIP,

dan harga pokok. Memasukkannya ke dalam WIP dan ke finished good mau

tidak mau akan menaikkan nilai persediaan, karena tidak efisien. Lain halnya

kalau tidak material, akan dikeluarkan seluruhnya menjadi beban tahun berjalan.

Lebih jelas, menahan kapasitas menganggur (ketidak – efisienan ) tidak

mempunyai manfaat ekonomis dan jasa potensial di masa yang akan datang.

c . Pelaporan Laba

Keunggulan variable costing yang lainnya akan disajikan melalui suatu contoh

kasus yang dapat dilihat pada gambar 6.1, 6.2, dan 6.3. Laba yang telah

diperoleh dalam tahun ke-2 dan ke-3, sejalan dengan meningkatnya tingkat

penjualan. Sementara itu tingkat produksi dalam tahun ke- 2 juga naik, akan

tetapi periode tahun ke- 3 justru turun ( manajer mengatur tingkat produksi ).

Lalu hasil kerja manajer dalam gambar 6.1. (metode full costing) dibandingkan

dengan laporan rugi-laba dengan metode variabel costing ( gambar 6.2. ) Dalam

gambar 6.2.a. terlihat dengan jelas bahwa sebenarnya laba baru dapat dicapai

hanya dalam periode tahun ke-3 saja, dan seharusnya manajer baru dapat

menikmati bonusnya dalam periode akhir tahun ke- 3. Mengapa laba per tahun

yang dilaporkan menurut metode full costing berbeda dengan hasil metode

variable costing ? Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan BOP

Tetap ( gambar 6.2.b) Yang perlu digaris bawahi tentang kedua metode ini

dikaitkan dengan pelaporan laba ialah bahwa laba yang dilaporakan berdasarkan

metode full costing sangat dipengaruhi oleh perubahan tingkat produksi.

Berbeda dengan metode variable costing, laba yang dihitung sangat dipengaruhi

oleh tingkat penjualan (gambar 6.3. ). Besarnya tingkat penjualan adalah

indikator yang baik, untuk menilai kinerja manajer perusahaan, karena dunia

bisnis sekarang sudah benar- benar kompetitif. Dengan demikian wajarlah

apabila para pemegang saham dan kreditur menerima laporan laba yang

didasarkan atas kemampuan manajer menjual produk, bukannya didasarkan atas

kemampuan manajer “ mempermainkan “ tingkat produksi.

Gambar 6.1.

Contoh kasus = Pelaporan Laba

Tiga tahun yang lalu, PT. Ratna Juwita berada dalam kesulitan. Tingkat

produksinya di bawah kapasitas normal. Perusahaan ini telah menyewa seorang

manajer yang cukup terkenal dan bersedia mengambil alih kendali perusahaan.

Dia seorang cukup bermurah hati. Ia mau dibayar dengan gaji yang sangat relatif

Page 8: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

rendah. Akan tetapi menuntut bonus 10 % per tahun dari laba bersih. Berikut

adalah laporan rugi laba perusahaan selama ia pimpin ( 3 tahun ).

Ratna Juwita – Laporan rugi laba untuk tahun ke – 1,2,3.

Dalam miliaran rupiah ( Metode full costing ).

Tahun Tahun Tahun Tahun

Ke- 1 ke- 2 ke- 3 1 – 3

Penjualan * 34,0 50,0 60,0 144,0

1) Harga Pokok Penjualan

Persediaan Awal - - 6,4 -

Harga Pokok Produksi 25,4 38,4 33,4 97,2

Persediaan Akhir - (6,4) - -

Hpp 25,4 32,0 39,8 97,2

Laba Kotor 8,6 18,0 20,2 46,8

2) Biaya Pemasaran 9,1 16,4 19,1 44,8

Laba (Rugi) Bersih (0,5) 1,4 1,1 2,0

* Harga Jual = Rp 2.000,00 per unit

Gambar 6.2

a. PT. Ratna Juwita- Laporan Rugi-Laba untuk tahun ke- 1,2,3

Dalam milyaran Rupiah, (Metode Variable Costing)

Tahun Tahun Tahun Tahun

Ke- 1 ke- 2 ke- 3 ke 1- 3

Penjualan 34,0 50,0 60,0 144,0

(- ) Hpp Variabel

Persediaan Awal - - 5,0 -

Harga Pokok Produksi Var 17,0 30,0 25,0 72,0

Persediaan Akhir - ( 5,0) - -

Hpp Variabel 17,0 25,0 30,0 72,0

Biaya Pemasaran dan

Adm Var 8,5 12,5 15,0 36,0

Marjin Kontribusi 8,5 12,5 15,0 36,0

(- ) BOP Tetap 8,4 8,4 8,4 25,2

Biaya Pem & Adm Tetap 0,6 4,1 4,1 8,8

9,0 12,5 12,5 34,0

Laba bersih (0,5) NIHIL 2,5 2,0

b. Penjelasan perbedaan Laba Metode FC dengan Metode VC

Page 9: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

Tahun Tahun Tahun

Ke- 1 ke- 2 ke- 3

Laba bersih (Metode FC) (0,5) 1,4 1,1

Laba bersih (Metode VC) (0,5) 0 2,5

Perbedaan 0 1, 4 1,4

Perubahan jumlah Persediaan dalam

Unit (metode VC ) 0 5 5

Dikalikan tarif BOP Tetap 0,28 0,28 0,28

Tarif ini dihitung dari total BOP Tetap ( = Rp 8,4 milyar ) dibagi dengan

kapsitas normal dalam unit ( 30 milyar unit )

-. Kelemahan Variable Costing

Setelah diuraikan kebaikan variable costing, berikut ini akan diuraikan

kelemahan- kelemahan Variable costing.

1. Pemisahan Biaya-biaya ke dalam variable dan biaya tetap sebenarnya sulit

dilaksanakan, karena jarang sekali suatu biaya benar-benar variable atau

benar-benar tetap. Suatu biaya digolongkan sebagai biaya variable apabila

asumsi berikut ini dipenuhi :

a. Bahwa harga barang atau jasa tidak berubah.

b. Bahwa metode dan prosedur produksi tidak berubah-ubah.

c . Bahwa tingkat efesiensi tidak berfluktuasi.

Sedangkan biaya tetap dapat dibagi menjadi 2 kelompok :

a. Biaya tetap yang dalam jangka pendek dapat berubah,misalnya gaji

manajer produksi, pemasaran, keuangan danpembukuan.

b. Biaya tetap yang dalam jangka panjang tetap konstan misalnya beban

depresiasi dan sewa kantor yang dikontrak untuk jangka panjang.

Tetapi dalam jangka panjang semua biaya bersifat variable.

1. Metode variable costing tidak sesuai dengan prinsip akuntansi

yang lazim ( di Indonesia Prinsip Akuntansi Indonesia = PAI ), sehingga

laporan keuangan untuk kepentingan pajak dan masyarakat umum harus

dibuat atas dasar full costing. Menurut pendukung full costing adalah tidak

wajar apabila BOP Tetap tidak diperhitungkan dalam harga pokok

persediaan dan harga penjualan. BOP Tetap seperti halnya BOP Variable

diperlukan untuk menghasilkan produk oleh karena harus dibebankan

sebagai biaya produksi.

2. Tidak diperhitungkannya BOP Tetap dalam harga Pokok Persediaan akan

mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah, sehingga akan mengurangi

modal kerja yang dilaporkan untuk tujuan-tujuan analisa keuangan.

Page 10: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

3.5 Penentuan Harga Jual

-. Hal – hal yang mempengaruhi harga jual

1. Biaya Penuh untuk memproduksi produk/jasa (dapat diramalkan)

Biaya penuh disini adalah informasi batas bawah penentuan harga jual artinya ” bila

biaya penuh tidak boleh lebih besar dari harga jual, supaya tidak menghasilkan

kerugian.

2. Aspek di luar biaya meliputi :

-. Selera konsumen

-. Demand and suplai Sulit Diramal

-. Jumlah Pesaing yang memasuki pasar

-. Harga jula produk pesaing

-. Manfaat biaya penuh

1. Mengurangi ketidak pastian dalam mengambil keputusan

2. Mengambil keputusan untuk memasuki pasar

-. Jika biaya penuh > Harga Jual Dipasar Produk ngak bisa masuk pasar

-. Jika biaya penuh < Harga Jual Maka produk bisa masuk pasar

3. Memberi perlindungan dalam kerugian

4. Memberi informasi tindakan pesaing

-. Metode Penentuan Harga Jual

1. Harga Jual Normal

2. Harga Jual untuk pesanan Khusus

3. Harga jual dengan cost tipe contract

4. Harga jual yang dihasilkan oleh perusahaan yang di atur oleh pemerintah

Penjelasan

1. Harga Jual Normal

Secara normal : Harga jual harus dapat menutupi biaya penuh + Menghasilkan laba

Formula : Tafsiran biaya Penuh + laba yang di harapkan

Metode Full Costing 1. Cost of capital

Metode Variabel Costing 2. Resiko bisnis

3. Capital employed

-. Cost Capital : Biaya yang dikeluarkan untuk investasi

Misalkan : butuh dana untuk jalankan usaha dengan kredit bank yang bunganya 24

% dan tax dari kaba tersebut dihasilkan 25 % maka

Cos capitalnya = (100 % x 25 % ) x 0,24 =

Page 11: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

= 18 %

3.6 Pelaporan Keuangan

-. Laporan keuangan disajikan untuk pihak insternal dan fihak eksternal

-. Untuk pihak eksternal terikat oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum sedangkan untuk

pihak internal tidak terikat oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum

-. Untuk kepentingan pelaporan keuangan dibutuhkan informasi akuntansi penuh berupa

informasi masa lalu

Contoh

Pendapatan dan biaya penuh yang disajikan dalam laporan laba rugi

Untuk pihak luar perusahaan

Accounting Information Terdiri dari Full assets, full revenues, dan atau full costs. Oleh

Pendapatan dan biaya penuh yang disajikan melalui

Laporan rugi laba untuk manajemen Puncak

Pendapatan Penjualan pada pihak luar Rp. 10.000.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 5.500.000

Laba bruto Rp. 4.500.000

Biaya Usaha Rp. (2.000.000)

Laba bersih Usaha Rp. 2.500.000

Pendapatan dan biaya di luar usaha Rp. (500.000)

Laba bersih sebelum pajak Rp. 2.000.000

Pendapatan Penjualan pada pihak luar Rp. 10.000.000

Pendapatan penjualan antar devisi 2.500.000

Pendapatan penuh Rp. 12.500.000

Biaya langsung devisi :

1. Devisi Produksi Rp. 5.000.000

2. Biaya Umum dan Administrasi Rp. 1.000.000

3. Biaya Pemasaran Rp. 2.500.000

4. Biaya langsung devisi Rp. 8.000.000

5. Alokasi Biaya Dari Pusat Rp. 1.000.000

Biaya Penuh Rp. 9.500.000

Laba bersih sebelum pajak Rp. 3.000.000

Page 12: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

Full costs Merupakan total biaya yang bersangkutan dengan objek informasi. Jika objek

informasi berupa produk, maka full costs merupakan total biaya yang bersangkutan dengan

produk tersebut. Full Costs dipengaruhi oleh metode penentuan Harga Pokok Produk yang

digunakan, berupa:

- Full Costing

- Variable Costing

- Activity Based Costing

Full Costing Merupakan salah satu metode penentuan harga pokok produksi, yang

membebankan seluruh biaya produksi sebagai harga pokok produksi, baik biaya variabel

maupun tetap

Penyajian Laporan Laba Rugi

Laporan Laba-Rugi

( Metode Full Costing )

Hasil penjualan Rp. 500.000

Harga pokok penjualan Rp. 250.000 -

Laba Bruto Rp. 250.000

Biaya administrasi dan umum Rp. 50.000 -

Biaya pemasaran Rp. 75.000 -

Laba Bersih Usaha Rp . 125.000

Page 13: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

Ket :

Laporan Laba-rugi tsb menyajikan biaya-biaya menurut hubungan biaya dengan fungsi

pokok dalam perusahaan manufaktur, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi

administrasi dan umum.

Variable Costing adalah metode penentuan harga pokok yang hanya memasukkan

komponen biaya produksi yang bersifat variabel sebagai unsur harga pokok, yang meliputi

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Menurut

metode full costing, karena produk yang dihasilkan ternyata menyerap jasa BOP Tetap

walaupun tidak secara langsung, maka wajar apabila biaya tadi dimasukkan sebagai

komponen pembentuk produk tersebut. Sementara dipihak lain, variable costing beranggapan

bahwa BOP Tetap tadi tidak secara langsung membentuk produk, maka tidak relevan kalau

dimasukkan sebagai komponen harga pokok. Sebaiknya BOP Tetap dimasukkan dalam

kelompok period cost ( biaya periode ).

Penggunaan konsep yang berbeda akan menghasilkan konsekuensi yang berbeda pula.

Demikian halnya dengan kedua metode penentuan harga pokok ini. Laporan rugi – laba yang

disusun berdasarkan kedua metode akan menghasilkan laba yang berbeda. Jika pada periode

tersebut terdapat perbedaan persediaan awal dan akhir produk selesai. Hal ini disebabkan

karena metode full costing memasukkan BOP Tetap sebagai komponen harga pokok,

sehingga apabila diakhiri periode terdapat persediaan produk selesai maka akan terjadi

penundaan pembebanan BOP Tetap ke periode

Variable Costing

Direct costing/variabel costing adalah penentuan harga pokok produksi, di mana hanya biaya

variabel saja yang dibebankan sebagai elemen biaya produksi. Dengan penentuan seperti itu,

maka akan mempengaruhi cara penyajian laporan laba/rugi, di mana laporan laba/rugi akan

disajikan sebagai berikut:

Penjualan Rpxxx

Biaya variabel Rpxxx _

Marjin kontribusi Rpxxx

Biaya tetap Rpxxx _

Laba bersih Rpxxx

Keuntungan dari pendekatan variable costing adalah tidak menunda pembebanan biaya tetap

produksi, karena biaya tetap dianggap biaya periode. Dengan pembebanan seluruh biaya tetap

Page 14: BAB III · Web viewPelaporan keuangan memerlukan informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu. Informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh,

ke periode dikeluarkannya, maka laba bersih akan menunjukkan jumlah yang berfluktuasi

secara proporsional dengan penjualan, sehingga bagi manajemen lebih informatif. Direct

costing mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut:

a. untuk perencanaan laba jangka pendek

b. untuk pengambilan keputusan

c. untuk penentuan harga jual

d. dan lain-lain.

Kelemahan dari direct costing yang utama adalah tidak bisa disajikan kepada pihak ekstern

karena tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU).