23
Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Kadar Kolesterol Darah Artikel Penelitian Vinsensia Dita * 102012048 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA 2015

Bab III. Spss

Embed Size (px)

DESCRIPTION

membahas mengenai tugas akhir dengan menggunakan spss.

Citation preview

Page 1: Bab III. Spss

Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Kadar Kolesterol Darah

Artikel Penelitian

Vinsensia Dita *

102012048

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA

2015

Page 2: Bab III. Spss

Abstrak

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan peneliti

Page 3: Bab III. Spss

Daftar isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………….3

Daftar isi………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………

1.1 Latar belakang………………………………………………………………1.2 Permasalahan …………………………………………………………….1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………………..

BAB II- TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………….

2.1 Kerangka Teori

2.2 kerangka Konsep

BAB III : METODOOGI PENELITIAN

BAB IV : HASIL PENELITIAN

BAB V : PEMBAHASAN

BAB VI : KeSIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN……………………………………………………………………….

Page 4: Bab III. Spss

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang1.2 Rumusan Masalah1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat penelitian

BAB IITINAJUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Adapun penelitian ini adalah dengan menggunakan desain/pendekatan cross sectional, dimana

pengumpulan data dan pengukuran variable penelitian dilakukan pada saat yang sama.

3.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 31 Juli 2015 di Kampus Universitas Kristen Krida Wacana.

3.3 Pengumpulan data

Cara pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

data tersier.

3.4 Analisis data

a. Analisis Univariat

Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada tiap variabel dalam penelitian.

Page 5: Bab III. Spss

b. Analisis Bivariat

Dilakukan untuk mengetahui hubungan antara umur dengan kadar kolesterol, hubungan antara

jenis kelamin dengan kadar kolesterol, kadar Hb dengan kadar kolesterol, hubungan antara

aktivitas fisik dengan kadar kolesterol, hubungan antara minum tea dengan kadar kolesterol,

dan hubungan antara minum kopi dengan kadar kolesterol menggunakan uji Anova dan Chi

Square (X)2.Analisis dilakukan pada tingkat kemaknaan 95% untuk mengetahui ada tidaknya

perbendaan yang bermakna secara statistik menggunakan uji SPSS versi 16.

3.5 Populsi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang berusia lebih dari 60 tahun

2. Sampel

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode random sampling.

3.6 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang diteliti, yaitu sebagai berikut :

Umur , hasil pengurangan dari tanggal bulan dan tahun lansia saat ini dengan tanggal

bulan dan tahun kelahiran Lansia. Umur bukan lansia adalah kurang dari 60 tahun dan

umur lansia adalah lebih dari atau sama dengan 60 tahun. Hasil ukur dikategorikan

dalam 2 kategori, yaitu: (1)bukan Lansia jika < 59,99 tahun dan (2) Lansia ≥ 60 tahun.

hasil ukur tersebut berskala interval.

Jenis kelamin, jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hasil ukur berskala nominal

Kadar Hb, lansia dengan kadar Hb kurang dari 12 dan lansia yang memiliki kadar Hb

lebih atau sama dengan 12. Variable ini akan diukur. Hasil ukur dikategorikan dalam 2

kategori, yaitu : (1) anemia (2) tidak anemia. Hasil ukur tersebut berskala interval

Aktivitas fisik, dikategorikan dalam 3 kategori, yaitu : (1) berat, (2) sedang, (3) ringan

Minum tea, dikategorikan dalam 3 kategori, yaitu (1) tiap hari, (2) kadang-kadang, (3)

tidak minum

Minum kopi ,di kategorikan dalam 3 kategori, yaitu (1) tiap hari, (2) kadang-kadang, (3)

tidak minum

Page 6: Bab III. Spss

Kolesterol, lansia yang memilik kadar kolesterol < 200 mg/dl, antara 200 – 239mg/dl,

dan ≥ 240mg/dl. Di kategorikan dalam 3 kategori, yaitu (1) normal, (2) borderline, (3)

tinggi.

BAB IV

Page 7: Bab III. Spss

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian dan pembahasan Univarian

Tabel 1. Statistics Umur

N Valid 54

Missing 0

Mean 64.2407

Std. Error of Mean .67133

Median 63.0000

Mode 60.00

Std. Deviation 4.93327

Variance 24.337

Range 20.00

Minimum 60.00

Maximum 80.00

Sum 3469.00

Percentiles 25 60.0000

50 63.0000

75 66.0000

Tabel 2. Frekuensi Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 20 37.0 37.0 37.0

61 1 1.9 1.9 38.9

62 4 7.4 7.4 46.3

63 5 9.3 9.3 55.6

64 2 3.7 3.7 59.3

65 8 14.8 14.8 74.1

66 2 3.7 3.7 77.8

68 2 3.7 3.7 81.5

70 3 5.6 5.6 87.0

Page 8: Bab III. Spss

71 1 1.9 1.9 88.9

72 3 5.6 5.6 94.4

75 1 1.9 1.9 96.3

77 1 1.9 1.9 98.1

80 1 1.9 1.9 100.0

Total 54 100.0 100.0

Dari tabel diatas

rata-rata data

kolesterol terbanyak

pada usia 60 tahun

Tabel 3. Sex

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 5 9.3 9.3 9.3

Perempuan 49 90.7 90.7 100.0

Total 54 100.0 100.0

Dari tabel diatas

frekuensi terbanyak

adalah perempuan.

Dari tabel diatas frekuensi Hb terbanyak adalah yang anemia yaitu 31 orang.

Tabel 4. Statistics Hb

N Valid 54

Missing 0

Mean 11.6593

Std. Error of Mean .11684

Median 11.7500

Mode 12.00

Std. Deviation .85859

Variance .737

Range 3.60

Minimum 9.40

Maximum 13.00

Sum 629.60

Percentiles 25 11.0000

50 11.7500

75 12.3000

Tabel 5. Frekuensi Hb

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 9.4 1 1.9 1.9 1.9

9.7 1 1.9 1.9 3.7

10.1 1 1.9 1.9 5.6

10.4 2 3.7 3.7 9.3

10.5 1 1.9 1.9 11.1

10.6 1 1.9 1.9 13.0

10.8 1 1.9 1.9 14.8

10.9 2 3.7 3.7 18.5

11 4 7.4 7.4 25.9

11.1 1 1.9 1.9 27.8

11.2 3 5.6 5.6 33.3

11.3 1 1.9 1.9 35.2

11.4 2 3.7 3.7 38.9

11.5 2 3.7 3.7 42.6

11.6 3 5.6 5.6 48.1

11.7 1 1.9 1.9 50.0

11.8 2 3.7 3.7 53.7

11.9 2 3.7 3.7 57.4

12 5 9.3 9.3 66.7

12.1 2 3.7 3.7 70.4

12.3 4 7.4 7.4 77.8

12.4 2 3.7 3.7 81.5

12.5 1 1.9 1.9 83.3

12.6 2 3.7 3.7 87.0

12.8 2 3.7 3.7 90.7

12.9 3 5.6 5.6 96.3

13 2 3.7 3.7 100.0

Total 54 100.0 100.0

Tabel 6. Aktivitas Fisik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid berat 39 72.2 72.2 72.2

sedang 15 27.8 27.8 100.0

Total 54 100.0 100.0

Page 9: Bab III. Spss

Dari tabel diatas frekuensi terbanyak adalah aktivitas fisik berat.

Dari tabel diatas frekuensi terbanyak adalah minum tea tiap hari.

Tabel 7.Minumtea

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tiap hari 33 61.1 61.1 61.1

kadang-kadang dan tidak

minum21 38.9 38.9 100.0

Total 54 100.0 100.0

Tabel 8. Minum Kopi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tiap hari 7 13.0 13.0 13.0

kadang-kadang 21 38.9 38.9 51.9

tidak minum 26 48.1 48.1 100.0

Total 54 100.0 100.0

Page 10: Bab III. Spss

Dari tabel diatas frekuensi terbanyak adalah tidak minum kopi.

Tabel 10. Frekuensi Kolesterol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 122 1 1.9 1.9 1.9

158 1 1.9 1.9 3.7

167 1 1.9 1.9 5.6

173 4 7.4 7.4 13.0

200 1 1.9 1.9 14.8

204 1 1.9 1.9 16.7

212 2 3.7 3.7 20.4

213 1 1.9 1.9 22.2

217 1 1.9 1.9 24.1

221 2 3.7 3.7 27.8

223 4 7.4 7.4 35.2

229 1 1.9 1.9 37.0

234 2 3.7 3.7 40.7

236 1 1.9 1.9 42.6

244 4 7.4 7.4 50.0

250 3 5.6 5.6 55.6

254 2 3.7 3.7 59.3

264 5 9.3 9.3 68.5

271 1 1.9 1.9 70.4

278 1 1.9 1.9 72.2

282 2 3.7 3.7 75.9

291 2 3.7 3.7 79.6

300 1 1.9 1.9 81.5

316 2 3.7 3.7 85.2

320 1 1.9 1.9 87.0

324 4 7.4 7.4 94.4

360 1 1.9 1.9 96.3

364 1 1.9 1.9 98.1

374 1 1.9 1.9 100.0

Total 54 100.0 100.0

Page 11: Bab III. Spss

Tabel 9. Statistics Kolesterol

N Valid 54

Missing 0

Mean 2.5109E2

Std. Error of Mean 7.41541

Median 2.4700E2

Mode 264.00

Std. Deviation 5.44919E1

Variance 2.969E3

Range 252.00

Minimum 122.00

Maximum 374.00

Sum 1.36E4

Percentiles 25 2.2000E2

50 2.4700E2

75 2.8425E2

Dari hasil tabel diatas frekuensi terbanyak pada yang memiliki kadar kolesterol tinggi yaitu 31

orang.

4.2 Hasil penelitian dan pembahasan Bivarian

1. Hubungan antara Umur dengan Kadar Kolesterol

Hasil analisis statistic yang disimpulkan dari jurnal yaitu tidak terdapat hubungan signifikan usia

dengan kolesterol total (p=0.067; α=0.05), tidak terdapat hubungan signifikan konsumsi

makanan berlemak dengan kolesterol total (p=0.057; α=0.05) dan tidak terdapat hubungan

signfikan usia, konsumsi makanan berlemak dengan kolesterol total (p=0.185; α=0.05).1

Hasil dari data penelitian saya, selaras dengan hasil yang didapat dari jurnal yaitu tidak terdapat

hubungan antara umur dengan kadar kolesterol total darah (p=0,176; α=0.05).

Page 12: Bab III. Spss

ANOVA

kolesterol3kat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 8.792 13 .676 1.459 .176

Within Groups 18.542 40 .464

Total 27.333 53

2. Hubungan antara sex dan kolesterol

Dari jurnal yang didapat, hubungan faktor jenis kelamin nilai p = 0,597 atau p>0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan

kadar kolesterol total.Jurnal jenis kelamin

Begitu juga dengan hasil penelitian dari data yang saya miliki, tidak terdapat hubungan antara

jenis kelamin dengan kadar kolesterol total.

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square .921a 2 .631

Likelihood Ratio 1.549 2 .461

Linear-by-Linear Association .259 1 .611

N of Valid Cases 54

a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .65.

Dari data table diatas, terdapat 3 sel yang memiliki nilai expected sel yang < 5, lebih dari 20%. Maka dilakukan penilaian dengan likelihood ratio didapatkan hasil 0,461, (Asymp Sig. 2-sided) sehingga Ho diterima yang artinya tidak ada hubungan antara variabel sex dan kolesterol. Adapun proporsi dari seks dengan kadar kolesterol :

Page 13: Bab III. Spss

Sex * kolesterol3kat Crosstabulation

kolesterol3kat

TotalNormal Borderline Tinggi

Sex Laki-Laki Count 0 2 3 5

Expected Count .6 1.5 2.9 5.0

Perempuan Count 7 14 28 49

Expected Count 6.4 14.5 28.1 49.0

Total Count 7 16 31 54

Expected Count 7.0 16.0 31.0 54.0

Pada tabel ini diperlihatkan laki-laki memiliki kolesterol tinggi sebesar 2,9% sebanyak 3 orang, 1,5% sebanyak 2 orang dan 0,6% laki-laki memiliki kadar kolesterol yang normal.

3. Hubungan antara Hb dengan Kolesterol

Dalam jurnal Jong Wei Con & Soon Ki Kim, untuk kasus anemia yang derajat parah didapatkan konsentrasi Hb darah berkorelasi dengan kolesterol total serum (r=0,49, p<0.01) dan konsentrasi trigliserida (r = 0,51, p <0,01). Temuan ini menunjukkan bahwa anemia kekurangan zat besi yang parah pada anak perempuan dihadiri oleh konsentrasi penurunan kadar kolesterol total serum dan trigliserida, dan kadar serum lipid ini berkurang kembali ke suplementasi besi berikut normal.

Dari data jurnal Jong Wei Con & Soon Ki Kim menunjukkan perubahan konsentrasi lipid serum dengan mengubah hemoglobin darah (Hb) nilai-nilai. Jumlah konsentrasi kolesterol dan trigliserida meningkat secara progresif dengan meningkatnya kadar Hb. Tidak ada perubahan signifikan dalam HDL serum dan LDL-kolesterol tingkat dengan meningkatnya kadar Hb. Hasil yang didapatkan sama dengan hasil dari jurnal yang kita buat yaitu ada hubungan antara hemoglobin dalam tubuh dengan kadar kolesterol.

Page 14: Bab III. Spss

Chi-Square Tests

Value

Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 19.138a 2 .000

Likelihood Ratio 22.628 2 .000

Linear-by-Linear Association 17.059 1 .000

N of Valid Cases 54

a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.98.

Dari tabel diatas didapatkan 2 sel yang nilai expected nya <5, lebih dari 20% maka digunakan penilaian likelihood ratio, didapatkan hasil 0,000 (Asymp. Sig. 2-sided) sehingga Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara variabel Hb dengan Kolesterol. Adapun proposi kadar Hb dengan Kolesterol sebagai berikut:

hb2kat * kolesterol3kat Crosstabulation

kolesterol3kat

TotalNormal Borderline Tinggi

hb2kat Anemia Count 7 14 10 31

Expected Count 4.0 9.2 17.8 31.0

Tidak anemia Count 0 2 21 23

Expected Count 3.0 6.8 13.2 23.0

Total Count 7 16 31 54

Expected Count 7.0 16.0 31.0 54.0

Pada sampel yang mengalami anemi dengan kolesterol yang tinggi sebesar 17,8% (10 orang), dengan kadar kolesterol antara 200-239mg/dL sebesar 9,2% (14 orang) dan dengan kadar kolesterol normal sebesar 4% (7 orang). Pada sampel yang memiliki kadar Hb normal dengan kolesterol tinggi sebesar 13,2% (21 orang), dengan kadar kolesterol 200-239mg/dL sebesar 6,8% (2 orang) dan tidak terdapat sampel dengan kadar kolesterol normal sebesar 3% .

Page 15: Bab III. Spss

4. Hubungan antara aktivitas fisik dengan kolesterol

Dalam jurnal, aktivitas fisik berpengaruh terhadap kadar kolesterol darah. Aktivitas fisik yang rendah akan mendorong keseimbangan energi ke arah positif sehingga mengarah pada penyimpanan energi dan penambahan berat badan, akibatnya akan berpengaruh terhadap peningkatan kadar kolesterol darah, begitu pula sebaliknya (Sihadi 2006). Tingkat aktivitas fisik subjek berdasarkan tingkat aktivitas fisik dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa tingkat aktivitas fisik rata-rata subjek di kabupaten lebih tinggi dibanding di kota. Tingkat aktivitas fisik subjek pria lebih tinggi dibanding wanita. Akan tetapi hasil uji beda t-test menunjukkan tidak ada perbedaan aktivitas fisik yang nyata berdasarkan wilayah maupun jenis kelamin (p>0.05).

Tingkat aktivitas fisik tidak mempunyai hubungan dengan kadar kolesterol darah ( p > 0.05) maka Ho diterima, tidak ada hubungan yang bermakna antara aktifits fisik dengan kadar kolesterol. Akan tetapi berdasarkan penelitian Tunggul Waloya et al. (2013) menunjukkan tingkat aktivitas fisik berpengaruh nyata terhadap kadar kolesterol darah (p<0.05). Hasil penelitian Shirazi (2008), menyatakan hal yang sama, yaitu olahraga secara teratur dapat menurunkan kadar kolesterol darah secara signifikan dan meningkatkan kadar HDL dalam darah.

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square .158a 2 .924

Likelihood Ratio .157 2 .924

Linear-by-Linear Association .080 1 .778

N of Valid Cases 54

a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1.94.

Dari tabel diatas didapatkan 2 sel yang nilai expected nya <5, lebih dari 20% maka digunakan penilaian likelihood ratio, didapatkan hasil 0,924 (Asymp. Sig. 2-sided) sehingga Ho diterima yang artinya tidak ada hubungan antara variabel aktivitas fisik dengan Kolesterol. Adapun proposi aktivitas fisik dengan Kolesterol sebagai berikut:

Page 16: Bab III. Spss

AktifitasFisik * kolesterol3kat Crosstabulation

kolesterol3kat

TotalNormal Borderline Tinggi

AktifitasFisik Berat Count 5 11 23 39

Expected Count 5.1 11.6 22.4 39.0

Sedang Count 2 5 8 15

Expected Count 1.9 4.4 8.6 15.0

Total Count 7 16 31 54

Expected Count 7.0 16.0 31.0 54.0

Pada sampel yang mempunyai aktivitas fisik berat dengan kadar kolesterol tinggi sebesar 22,4% (23 orang), dengan aktivitas fisik berat dengan kadar kolesterol borderline sebesar 11,6% (11 orang), dengan aktivitas fisik berat dengan kadar kolesterol normal sebesar 5,1% (5 orang). Pada sampel yang mempunyai aktvitas fisik sedang dengan kadar kolesterol tinggi sebesar 8,6% (8 orang), dengan aktivitas fisik sedang dengan kadar kolesterol borderline sebesar 4,4% (5 orang) dan dengan aktivitas fisik sedang dengan kadar kolesterol normal sebesar 1,9% (2 orang).

5. Hubungan sering tidaknya minum kopi dengan kadar kolesterol

Dalam Jurnal ,perhitungan menggunakan uji hipotesis beda rata-rata berpasangan dengan

derajat tingkat. Kemaknaan 5% dan kekuatan uji 95% (fixed-effect and random-effect

models).Beda hasil pada orang yang tidak dan yang mengkonsumsi kopi terhadap kadar

kolesterol dalam darah. Menurut jurnal (Sun Ha Jee & Jiang He), secara keseluruhan minum

kopi dapat meningkatkan kolesterol total 11,8mg/dL (p <0,01). Hasil dari penelitian diatas, sama

dengan hasil yang didapat dari jurnal yaitu terdapat hubungan antara minum kopi dengan

kadar kolesterol total darah (p= 0,021)

Page 17: Bab III. Spss

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 14.981a 4 .005

Likelihood Ratio 11.543 4 .021

Linear-by-Linear Association 6.728 1 .009

N of Valid Cases 54

a. 5 cells (55.6%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .91.

Dari tabel diatas didapatkan 5 sel yang nilai expected nya <5, lebih dari 20% maka digunakan penilaian likelihood ratio, didapatkan hasil 0,021 (Asymp. Sig. 2-sided) sehingga Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara variabel sering tidaknya minum kopi dengan kadar Kolesterol. Adapun proposi sering tidaknya minum kopi dengan kadar Kolesterol sebagai berikut:

MinumKopi * kolesterol3kat Crosstabulation

kolesterol3kat

TotalNormal Borderline Tinggi

MinumKopi Tiap hari Count 4 2 1 7

Expected Count .9 2.1 4.0 7.0

Kadang-kadang Count 1 7 13 21

Expected Count 2.7 6.2 12.1 21.0

Tidak minum Count 2 7 17 26

Expected Count 3.4 7.7 14.9 26.0

Total Count 7 16 31 54

Expected Count 7.0 16.0 31.0 54.0

Pada sampel yang mempunyai kebiasaan minum kopi setiap hari dengan kadar kolesterol tinggi sebesar 4,0% (1 orang), dengan kebiasaan minum kopi setiap hari dengan kadar kolesterol borderline sebesar 2,1% (2 orang), dengan kebiasaan minum kopi setiap hari dengan kadar kolesterol normal sebesar 0,9% (4 orang). Pada sampel yang kadang-kadang minum kopi dengan kadar kolesterol tinggi sebesar 12,1% (13 orang), dengan yang kadang-kadang minum kopi

Page 18: Bab III. Spss

dengan kadar kolesterol borderline sebesar 6,2% (7 orang) dan dengan yang kadang-kadang minum kopi dengan kadar kolesterol normal sebesar 2,7% (1 orang).

6. Hubungan antara minum teh dengan kolesterol

Dalam Jurnal, penghitungan menggunakan uji hipotesis beda rata-rata berpasangan dengan derajat tingkat. kemaknaan 5 % dan kekuatan uji 80 % (uji dua sisi) (Lameshow, Hosmer, Klar & Lwanga, 1997; Ariawan, 1998,). Perbedaaan rerata Kadar LDL 2 kelompok sebelum perlakuan yaitu 29,6 mg/dl dengan p=0,021, yang berarti terdapat perbedaan kadar LDL antara kelompok perlakuan dan kelompok control sebelum perlakuan. Dimana kelompokyang diberi intervensi memiliki rerata lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.Dari hasil jurnal diatas, selaras dengan hasil penelitian yang saya telah lakukan.

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 7.832a 2 .020

Likelihood Ratio 8.302 2 .016

Linear-by-Linear Association 6.715 1 .010

N of Valid Cases 54

a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 2.72.

Dari tabel diatas didapatkan 2 sel yang nilai expect. ed nya <5, lebih dari 20% maka digunakan penilaian likelihood ratio, didapatkan hasil 0,016 (Asymp. Sig. 2-sided) sehingga Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara variabel sering tidaknya minum teh dengan kadar Kolesterol. Adapun proposi sering tidaknya minum teh dengan kadar Kolesterol sebagai berikut:

Page 19: Bab III. Spss

minumtea * kolesterol3kat Crosstabulation

kolesterol3kat

TotalNormal Borderline Tinggi

minumtea 1 Count 6 13 14 33

Expected Count 4.3 9.8 18.9 33.0

2 Count 1 3 17 21

Expected Count 2.7 6.2 12.1 21.0

Total Count 7 16 31 54

Expected Count 7.0 16.0 31.0 54.0

Pada sampel yang mempunyai kebiasaan minum teh setiap hari dengan kadar kolesterol tinggi sebesar 18,9% (14 orang), dengan kebiasaan minum teh setiap hari dengan kadar kolesterol borderline sebesar 9,8% (13 orang), dengan kebiasaan minum teh setiap hari dengan kadar kolesterol normal sebesar 4,3% (6 orang). Pada sampel yang kadang-kadang minum dan tidak minum teh dengan kadar kolesterol tinggi sebesar 12,1% (17 orang), dengan yang kadang-kadang minum dan tidak minum teh dengan kadar kolesterol borderline sebesar 6,2% (3 orang) dan dengan yang kadang-kadang minum dan tidak minum teh dengan kadar kolesterol normal sebesar 2,7% (1 orang).

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan