25
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT ASABRI (Persero) Jakarta PT ASABRI (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perseroan Terbatas dimana seluruh sahamnya dimiliki oleh negara yang diwakili oleh Menteri Negara BUMN selaku Pemegeang Saham atau RUPS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003 tentang Perlimpahan kedudukan, tugas dan kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (Persero). Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Jawatan (Perjan) kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara. Semula prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Dephan/Polri menjadi Peserta Taspen (Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri) yang didirikan pada tanggal 17 April 1963 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963.Namun dalam perjalanannya, keikutsertaan prajurit TNI dan anggota Polri dalam Taspen mempengaruhi penyelenggaraan Program Taspen, karena: 1. Perbedaan Batas Usia Pensiunan (BUP) bagi prajurit TNI dan anggota Polri yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 dengan PNS yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 dengan PNS yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969. 2. Sifat jhas prajurit TNI dan Polri memiliki risiko tinggi, banyak yang berhenti karena gugur atau tewas dalam melaksanakan tugas. 19

BAB III PEMBAHASAN€¦ · BAB III . PEMBAHASAN . 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan . 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT ASABRI (Persero) Jakarta . PT ASABRI (Persero) merupakan Badan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT ASABRI (Persero) Jakarta

PT ASABRI (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang

berbentuk Perseroan Terbatas dimana seluruh sahamnya dimiliki oleh negara yang

diwakili oleh Menteri Negara BUMN selaku Pemegeang Saham atau RUPS

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003 tentang Perlimpahan

kedudukan, tugas dan kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan

(Persero). Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Jawatan (Perjan) kepada

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara.

Semula prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Dephan/Polri menjadi Peserta

Taspen (Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri) yang didirikan pada tanggal 17

April 1963 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963.Namun

dalam perjalanannya, keikutsertaan prajurit TNI dan anggota Polri dalam Taspen

mempengaruhi penyelenggaraan Program Taspen, karena:

1. Perbedaan Batas Usia Pensiunan (BUP) bagi prajurit TNI dan anggota Polri

yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 dengan PNS yang

berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 dengan PNS yang

berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969.

2. Sifat jhas prajurit TNI dan Polri memiliki risiko tinggi, banyak yang berhenti

karena gugur atau tewas dalam melaksanakan tugas.

19

20

3. Adanya kebijaksanaan Pemerintah untuk mengurangi jumlah prajurit secara

besar-besaran dalam rangka peremajaan yang dimulai pertengahan Tahun

1971.

4. Jumlah iuran yang terkumpul pada waktu itu tidak sebanding dengan perkiraan

klaim yang akan diajukan oleh para peserta.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut dan meningkatkan kesejahteraan

Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/ Polri, maka Dephankam (saat itu)

memprakarsai untuk mengelola premi tersendiri dengan membentuk lembaga

asuransi yang lebih sesuai yaitu Perusahaan Umum Asuransi Sosial Angkatan

Bersenjata Republik Indonesia (Perum ASABRI) yang didirikan berdasarkan

Peraturan Pemerintahan Nomor 45 Tahun 1971 pada tanggal 1 Agustus 1971, dan

selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Jadi ASABRI.

Dalam upaya meningkatkan operasional dan hasil usaha, maka

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1991 bentuk badan hukum

perusahaan dialihkan dari Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perusahaan

Perseroan (Persero). Perubahan bentuk badan usaha dari Perum menjadi Persero

telah disertai perubahan pada Anggaran Dasar melalui Akta Notaris Muhani

Salim, S.H., Nomor 201 tanggal 30 Desember 1992 tentang Pendirian dan

Angaran Dasar Perusahaan Persero (Persero) PT Asuransi Sosial Angkatan

Bersenjata Republik Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Akta Nomor 9 Tahun 2009 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan

Notaris Nelfi Mutiara Simanjuntak, S.H., penganti dari Notaris Imas Fatimah,

S.H.

21

Dalam rangka menindaklanjuti perkembangan peraturan perundang-

undangan, khususna yang terkait dengan penyelenggaraan jaminan sosial, maka

diundangkan Peraturan Pemerintah Nomor 102 tahun 2015 yang mengamanatkan

PT ASABRI (Persero) sebagai pengelola program dengan delapan belas manfaat,

yang semula hanya terdiri dari sembilan manfaat sesuai Peraturan Pemerintah

Nomor 67 tahun 1991 dan dua manfaat yang merupakan tugas tambahan, dengan

tujuan utama yaitu meningkatkan kesejahteraan Prajurit TNI, Anggota Polri dan

Pegawai ASN dilingkungan Kemhan dan Polri.

Visi dan Misi PT ASABRI (Persero)

Visi

Menjadi Perusahaan Asuransi Sosial Nasional yang profesional dengan

melakukan transformasi bisnis dan budaya Perusahaan sampai dengan tahun 2021.

Misi

Meningkatkan kesejahteraan Peserta ASABRI melalui pengembangan sistem

pelayanan dan nilai manfaat asurnasi sosial secara berkelanjutan.

22

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Divisi PKBL PT ASABRI (Persero) Jakarta

Gambar III.1. Struktur Organisasi Divisi PKBL

Sumber: Buku Kegiatan PKBL

Tata Kerja Divisi PKBL

1. Direktur Utama mempunyai tata kerja sebagai pembina dari Divisi PKBL.

2. Direktur SDM dan Umum mempunyai tata kerja sebagai pembina harian Divisi

PKBL.

3. Divisi PKBL mempunyai tata kerja, sebagai berikut:

a. Mengoordinasikan dan mengendalikan penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

b. Mengoordinasikan dan mengendalikan realisasi Rencana Kerja dan

Anggaran unit kerjanya.

DIRUT

(Direktur Utama)

DIR SDM DAN UMUM

DIVISI PKBL

(Program Kemitraan Bina Lingkungan)

KABID OPERASIONAL

PKBL

KABID PERENCANAAN

PKBL

KABID KEUANGAN PKBL

23

c. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan operasional unit kerjanya.

d. Mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan Rakornis pengesahan

RKA Laporan Tahunan PKBL.

e. Mengoordinasikan dan mengendalikan penetapan RKA PKBL Kantor

Cabang.

f. Mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan evaluasi dan seleksi

atas kelayakan usaha dalam menetapkan calon Mitra Binaan dan Bantuan

BL.

g. Mengoordinasikan dan mengendalikan penyiapan dan penyaluran dana

Program Kemitraan kepada Mitra Binaan dan bantuan Bina Lingkungan

kepada masyarakat.

4. Kabid Operasional PKBL mempunyai tata kerja, sebagai berikut:

a. Mengusulkan penetapan penyaluran PKBL kepada Direksi sesuai dengan

batas kewenangan.

b. Mengendalikan dan melaksanakan pengembalian piutang Mitra Binaan.

c. Mengendalikan dan melaksanakan analisa piutang dan piutang bermasalah

untuk dilakukan reconditioning, rescheduling dan write off.

d. Mengendalikan dan melaksanakan kegiatan administrasi Progam

Kemitraan dan Bina Lingkungan.

e. Mengendalikan dan melaksanakan evaluasi dan pemantauan atas

pelaksanaan Kegiatan PKBL Kantor Cabang.

f. Menindaklanjuti temuan Auditor, RUPS, Rapat Dewan Komisaris, Rapat

Direksi dan Asessment GCG.

g. Melakukan penetapan dan penilaian kinerja karyawan di unit kerjanya.

24

h. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

i. Menyusun laporan kegiatan secara benar dan tepat waktu.

5. Kabid Perencanaan PKBL mempunyai tata kerja, sebagai berikut:

a. Membantu mengkoordinasikan standard operating prosedure (SOP)

sesuai standar sistem manajemen mutu.

b. Melaksanakan pengamanan dan penyimpanan data atau dokumen PKBL.

c. Melaksanakan kegiatan lain sesuai perintah atasan untuk kelancaran

pelaksanakaan tugas.

d. Mengendalikan dan melaksanakan sosialisasi kebijakan akuntansi dan

sistem akuntansi PKBL ke kantor cabang.

e. Mengendalikan dan melaksanakan perumusan dan evaluasi sistem dan

prosedur akuntansi PKBL.

6. Kabid Keuangan PKBL mempunyai tugas, sebagai berikut:

a. Mengendalikan dan melaksanakan penyusunan pedoman keuangan PKBL.

b. Mengendalikan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan PKBL.

c. Mengendalikan dan melaksanakan penyajian data dokumen keuangan

PKBL untuk pemenuhan kebutuhan auditor dan pihak eksternal lainnya.

d. Mengendalikan dan melaksanakan pengamanan dan penyimpanan data

atau dokumen akuntansi keuangan PKBL.

e. Mengendalikan dan melaksanakan penyiapa data yang diperlukan untuk

RUPS Laporan Keuangan PKBL.

f. Mengendalikan dan melaksanakan kegiatan penyusunan Laporan

Keuangan PKBL, baik unaudited maupun audited secara tepat waktu dan

tepat saji.

25

3.1.3. Kegiatan Usaha PT ASABRI (Persero) Jakarta

Berdasarkan Undang-undang Nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha

Perasuransian, menurut jenis usahanya PT ASABRI (Persero) merupakan asuransi

jiwa, sedangkan menurut sifat penyelenggaraan usahanya PT ASABRI (Persero)

bersifat sosial sehingga dapat dikatakan bahwa PT ASABRI (Persero) adalah

perusahaan asuransi jiwa yang bersifat sosial yang diselenggarakan secara wajib

berdasarkan undang-undang dan memberikan proteksi finansial untuk

kepentingan Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/Polri.

Penyelenggaraan kegiatan asuransi PT ASABRI (Persero) menekankan

pada prinsip dasar asuransi sosial yaitu kegotongroyongan, dimana “yang muda

membantu yang tua, yang berpenghasilan tinggi membantu yang berpenghasilan

rendah dan yang berisiko rendah membantu yang berisiko tinggi”.

3.2. Hasil Penelitian

Seluruh data penulis sajikan berikut merupakan data yang diperoleh saat

melakukan magang selama 1 (Satu) bulan di PT ASABRI (Persero) Jakarta.

3.2.1. Syarat Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT

ASABRI (Persero) Jakarta

1. Program Kemitraan

Program Kemitraan pada PT ASABRI (Persero) adalah program untuk

meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri.

26

A. Penyaluran Dana Program Kemitraan (PK)

Penyaluran Dana PK merupakan kegiatan penyaluran pinjaman dana kepada

calon Mitra Binaan yang telah memenuhi persyaratan. Penyaluran dana

dilaksanakan di wilayah Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang diberikan

kepada Polri, Keluarga dari TNI, Polri dan Pegawai ASN Kemhan dan

Keluarga Karyawan PT ASABRI (Persero) yang memiliki usaha.

B. Bentuk Program Kemitraan (PK)

PK disalurkan dalam bentuk:

1. Pinjaman untuk membiayai modal kerja atau pembelian aset tetap dalam

rangka meningkatkan produksi dan penjualan.

2. Pinjaman tambahan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka

pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan.

3. Jumlah pinjaman untuk setiap Mitra Binaan dari PK paling banyak sebesar

Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kecuali pinjaman sebagaimana

dimaksud pada huruf B angka 2 yang jumlahnya dapat disesuaikan dengan

kebutuhan.

4. Besarnya jasa administrasi pinjaman dana PK sebesar 3% (tiga persen) per

tahun dari saldo pinjaman awal tahun atau ditetapkan lain oleh Menteri.

C. Kriteria dan Persyaratan Program Kemitraan (PK)

Penyaluran dana PK diberikan kepada Mitra Binaan yang memenuhi kriteria

persyaratan dan mekanisme, sebagai berikut:

1. Kriteria Calon Mitra Binaan

a. Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 500.000.000 (lima ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki

27

hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua miliar

lima ratus juta rupiah);

b. Usaha Milik Warga Negara Indonesia

c. Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

d. Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan.

e. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 6 (enam) bulan, kecuali bagi

usaha kecil yang baru dibentuk atas insiatif Perusahaan sebagai bagian

dari Program Kemitraan Perusahaan;

f. Mitra Binaan yang belum melunasi pinjamannya tidak diperbolehkan

mengajukan permohonan pinjaman baru.

g. Pemberian pinjaman PK kepada Mitra Binaan maksimal 3(tiga) kali

pinjaman.

2. Persyaratan Calon Mitra Binaan

a. Usaha Mikro dan Kecil (UMK)

Menyerahkan proposal pengajuan pinjaman yang memuat

sekurangkurangnya data, sebagai berikut:

1.) Nama dan alamat unit usaha;

2.) Nama dan alamat pemilik/pengurus unit usaha;

3.) Bukti identitas diri pemilik/pengurus unit usaha;

4.) Bidang usaha;

5.) Izin usaha atau surat keterangan usaha dari pihak yang berwenang;

28

6.) Perkembangan kinerja usaha (arus kas, perhitungan

pendapatanbeban, neraca atau data yang menunkukkan keadaan

keuangan serta hasil usaha);

7.) Rencana usaha dan kebutuhan dana;

8.) Surat pernyataan tidak sedang menjadi Mitra Binaan BUMN

pembina lain.

b. Koperasi

Menyerahkan proposal pengajuan pinjaman yang memuat sekurang-

kurangnya data, sebagai berikut:

1.) Nama dan alamat Koperasi;

2.) Nama dan alamat pemilik/pengurus Koperasi;

3.) Bukti Identitas diri pemilik/pengurus Koperasi;

4.) Jenis usaha Koperasi;

5.) Izin usaha Koperasi atau Badan Hukum Koperasi;

6.) Perkembangan kinerja Koperasi;

7.) Rencana usaha Koperasi dan kebutuhan dana;

8.) Melampirkan hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun terakhir;

9.) Surat permohonan ditandatangani oleh Ketua Koperasi dan

dibubuhi Stempel Koperasi serta diketahui Dansatker.

2. Program Bina Lingkungan

Program Bina Lingkungan pada PT ASABRI (Persero) ialah program

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat.

29

A. Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan (BL)

Penyaluran Dana Program BL dilaksanakan dalam rangka pemberdayan

kondisi sosial masyarakat sekitar Kantor Pusat dan Kantor Cabang PT

ASABRI (Persero) atau kegiaan dari Kementerian BUMN yang alokasi

dananya dari perusahaan yang telah ditetapkan dalam RUPS meliputi kegiatan

penampungan pengajuan permohonan, survey, verfikasi, besaran nilai yang

diberikan dan penyaluran dana bantuan.

B. Sektor Bantuan Program Bina Lingkungan (BL)

1. Bantuan Korban Bencana Alam, yaitu bantuan yang diberikan untuk

meringankan beban para korban yang diakibatkan bencana alam, antara lain:

a. Penyediaan bahan-bahan kebutuhan pokok;

b. Bantuan obat-obatan dan atau tenaga medis;

c. Bantuan tenda pengungsi/tempat penampungan sementara;

d. Penyediaan dana untuk sewa angkutan/transportasi pengungsi dan sewa

alat-alat berat.

2. Bantuan Pendidikan dan Pelatihan, yaitu bantuan yang diberikan dalam

rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, antara lain:

a. Pengadaan peralatan sekolah baik untuk sekolah umum maupun

pesantren dan madrasah;

b. Bantuan biaya pendidikan.

3. Bantuan Peningkatan Kesehatan, yaitu bantuan yang diberikan dalam

rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, antara lain:

a. Renovasi balai pengobatan masyarakat;

b. Bantuan untuk kegiatan yang bersifat kesehatan masyarakat.

30

4. Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum, yaitu bantuan yang

diberikan dalam rangka meningkatkan fasilitas kesejahteraan masyarakat,

diantaranya Pembangunan/Renovasi prasarana dan sarana umum.

5. Bantuan Sarana Ibadah, yaitu bantuan untuk pengembangan dan

pembangunan sarana ibadah.

6. Bantuan Pelestarian Alam, yaitu bantuan untuk penghijauan.

7. Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan,

termasuk untuk:

a. Elektrifikasi di daerah yang belum teraliri listrik;

b. Penyediaan sarana air bersih;

c. Penyediaan sarana mandi cuci kakus;

d. Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, promosi dan bentuk

bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan kemandirian

ekonomi usaha kecil selain Mitra Binaan PK;

e. Perbaikan rumah untuk masyarakat yang tidak mampu;

f. Bantuan pembibitan untuk pertanian, peternakan dan perikanan;

g. Bantuan peralatan usaha.

C. Persyaratan Penyaluran Program Bina Lingkungan (BL)

1. Proposal dari perorangan, kelompok, lembaga masyarakat di wilayah

Kantor Pusat dan Kantor Cabang PT ASABRI (Persero), yaitu:

a. Data pemohon;

b. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bantuan;

c. Objek bantuan atau kegiatan yang akan dibantu;

d. Dokumentasi rencana bantuan.

31

3.2.2. Prosedur Kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT

ASABRI (Persero) Jakarta

Sesuai Standart Operation Procedure (SOP) Program Kemitraan Bina

Lingkungan PT ASABRI (Persero) untuk prosedur pelaksanaan Program

Kemitraan Bina Lingkungan diantaranya yaitu “Pemohon merupakan

kelompok/lembaga masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar wilayah kerja

BUMN, mengajukan proposal tentang permohonan bantuan atau sumbangan

dalam rangka meningkatkan kondisi lingkungan kehidupan masyarakat terutama

di sekitar perusahaan.” Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan Program

Kemitraan (PK) pada PT ASABRI (Persero), sebagai berikut:

Gambar III.2. Flowchart Prosedur Program Kemitraan

Sumber: Laporan Kegiatan PKBL 2016

32

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa prosedur kegiatan Program

Kemitraan pada PT ASABRI (Persero) memiliki sebelas tahap dimulai dengan:

5.1 Menerima surat edaran/surat permintaan terkait laporan PKBL

5.2.1 Memberikan disposisi kepada Kabidren, Kabidku, dan Kabidops untuk

membuat laporan PKBL.

5.2.2 Kabidren menugaskan Pnt Rendalprog menyusun laporan PKBL,

Kabidkeu dan Kabidops memberikan data sebagai bahan laporan.

5.2.3 Pnt Rendalprog mengkompulir data/bahan dan menyusun laporan PKBL.

5.2.4 Kabidren, Kabidkeu, dan Kabidops mengoreksi laporan PKBL, Jika

Ya/Tidak ada koreksi maka lanjut ke Kadiv PKBL, Jika Tidak/ada

koreksimaka kembali laporan untuk diperbaiki.

5.2.5 Kadiv PKBL melakukan persetujuan laporan PKBL, Jika Ya/mensetujui

laporan lanjut ke Dir SDM dan Umum, Jika Tidak/ masih belum

mensetujui laporan maka kembali ke Kabidren.

5.2.6 Dir SDM dan Umum mensetujui laporan tersebut lalu memberikan

disposisi ke Sekper.

5.2.7 Sekper menerima disposisi hasil persetujuan dari Dir SDM dan Umum lalu

dibuat berita acara untuk Divisi Renbang, dan Kadiv PKBL.

5.2.8 Disposisi telah diberikan kepada Divisi Renbang dan Kadiv PKBL, lalu

Kadiv PKBL memberikan disposisi ke Kabidren untuk diproses.

5.2.9 Setelah diproses Kabidren membuat nota dinas lalu memberikan nota

dinas tersebut ke Adm.dalprog.

33

5.2.10 Adm.dalprog menerima nota dinas dari Kabidren lalu menyiapkan untuk

survey ke mitra binaan.

Dan adapun Prosedur Kegiatan Bina Lingkungan (BL), sebagai berikut:

Gambar III.3. Flowchart Program Bina Lingkungan

Sumber: Laporan Kegiatan PKBL 2016

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa prosedur kegiatan Bina

Lingkungan pada PT ASABRI (Persero) memiliki sembilan tahap dimulai

dengan:

5.1 Menerima proposal dari masyarakat.

5.2.1 Menerima tugas dari Kadiv PKBL.

34

5.2.2 Melaksanakan survey dan menganalisa kebenaran data yang ada pada

proposal.

5.2.3 Melaporkan hasil survey dengan mengajukan nota dinas ke Dir. SDM dan

Umum.

5.2.4 Membuat persetujuan Bila ya maka diterima disposisi hasil peresetujuan,

Bila tidak maka kembali ke Dir. SDM dan Umum.

5.2.5 Menerima disposisi hasil persetujuan.

5.2.6 Menerima disposisi dari Kadiv untuk mengajukan nota dinas ke

Dirinku/Dirut untuk mendapatkan persetujuan pencairan dana.

5.2.7 Membuat persetujuan Bila Ya maka ke langkah melakukan persiapan

penyerahan, Bila Tidak maka kembali ke Kabidops PKBL.

5.2.8 Melakukan persiapan penyerahan bantuan kepada masyarakat.

5.2.9 Selesai.

3.2.3. Pelaksanaan Kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT

ASABRI (Persero) Jakarta

1.Alur Pelaksanaan Kegiatan Program Kemitraan (PK)

Adapun Pelaksanaan Kegiatan Program Kemitraan padaPT ASABRI

(Persero), sebagai berikut:

Gambar III.4.Pelaksanaan Kegiatan Progam Kemitraan

Sumber: Laporan Kegiatan PKBL 2016

Verifikasi dan

Validasi

Survey Mitra

Binaan

35

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa alur kegiatan Program

Kemitraan pada PT ASABRI (Persero) memiliki dua tahap, yaitu:

1. Verifikasi dan Validasi

Setelah calon mitra binaan mengajukan proposal dilakukan input data calon

mitra binaan ke dalam aplikasi PKBL sekaligus verifikasi dan validasi berkas

Pengajuan Pinjaman PK.

2. Survey

Setelah diverifikasi dan divalidasi lalu disurvey oleh pihak PKBL dengan

mendatangi alamat yang sesuai dengan alamat pada pengajuan dan Surat Izin

Usaha, pengecekan surat-surat atau dokumen asli sesuai pengajuan,

pengecekan usaha yang dilakukan meliputi tempat usaha dan persedian barang

atau peralatan usaha, dan pengecekan mengikuti perkembangan situasi dan

kondisi untuk usaha yang dilakukan perlu diteliti tentang kendala yang

mungkin timbul.

A. Program Kemitraan (PK)

Program Kemitraan yang dilaksanakan oleh PT ASABRI (Persero) adalah

untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ada dua jenis Program

Kemitraan, yaitu:

1. Pinjaman modal kerja berupa pinjaman kepada usaha mikro dan kecil yang

bergerak di sektor:

a.) Sektor Industri;

b.) Sektor Perdagangan;

c.) Sektor Pertanian;

d.) Sektor Perikanan;

36

e.) Sektor Peternakan;

f.) Sektor Perkebunan;

g.) Sektor Jasa;

h.) Sektor Jasa lainnya / Koperasi.

2. Bantuan Hibah untuk peningkatan SDM berupa Publikasi:

a.) Pendidikan dan pelatihan untuk Mitra Binaan;

b.) Publikasi Mitra Binaan.

Berikut ini data tentang Pengeluaran Dana Program Kemitraan PKBL PT

ASABRI (Persero) tahun 2016, sebagai berikut:

Tabel III.1.

Pengeluaran Dana Program Kemitraan Tahun 2016

NO. PROGRAM BIAYA

1. Pinjaman kepada Usaha Mikro Kecil Rp. 11.306.000.000,00

2. Bantuan hibah kepada Usaha Mikro Kecil Rp. 0,00

3. Biaya operasional dalam menunjang kegiatan Rp. 0,00

4. Biaya lainnya (pajak, adm bank dan bayar Kel. Angs) Rp. 80.953.485,67

JUMLAH Rp. 11.386.953.485,67

Sumber:Laporan Kegiatan PKBL tahun 2016

Berikut adalah perincian Penyaluran Dana Per-Sektor Program Kemitraan

(PK) Tahun 2016, sebagai berikut:

Tabel III.2.

Penyaluran Dana Per-Sektor Tahun 2016

NO. PINJAMAN DANA JUMLAH MITRA

BINAAN BIAYA

A. Pinjaman

1. Sektor Industri 36 Rp. 1,635,000,000.00

2. Sektor Perdagangan 213 Rp. 7,120,000,000.00

3. Sektor Pertanian 2 Rp. 80,000,000.00

37

4. Sektor Perkebunan 4 Rp. 165,000,000.00

5. Sektor Perikanan 9 Rp. 370,000,000.00

6. Sektor Peternakan 3 Rp. 120,000,000.00

7. Sektor Jasa .47 Rp. 1,716,000,000.00

8. Sektor Jasa Lainnya 2 Rp. 100,000,000.00

Sub Total Pinjaman 316 Rp. 11,306,000,000.00

B. Pengeluaran

1. Biaya Adm. Bank Rp. 2,373,000.00

2. Beban Pajak Rp. 10,638,755.67

3. Biaya Kelebihan Angsuran Rp. 67,941,730.00

Sub Total Biaya Operasional Rp. 80,953,485.67

TOTAL (A+B) Rp. 11,386,953,485.67

Sumber: Laporan Kegiatan PKBL tahun 2016

Pada dana program kemitraan PKBL PT ASABRI (Persero) tahun 2016

biaya operasional dalam menunjang kegiatan dan biaya lainnya tidak ada

pengeluaran.

2. Alur Pelaksanaan Program Bina Lingkungan (BL)

Adapun Pelaksanaan Kegiatan Program Bina Lingkungan pada PT

ASABRI (Persero), sebagai berikut:

Gambar III.5. Alur Pelaksanaan Bina Lingkungan

Sumber: Laporan Kegiatan PKBL 2016

Menerima

proposal

Input ke Aplikasi

PKBL

Melakukan

Koordinasi,

survey lapangan

dan verifikasi

Melaporkan hasil

koordinasi

Menyalurkan

Dana

38

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa alur kegiatan Program Bina

Lingkungan pada PT ASABRI (Persero) memiliki lima tahap, yaitu:

1. Menerima Proposal

Menerima proposal dari perorangan, kelompok, lembaga masyarakat atau

survey lapangan terkait pemberian bantuan terkait pemberian bantuan saat

kondisi tertentu.

2. Input Aplikasi PKBL

Melakukan input data ke dalam aplikasi PKBL.

3. Melakukan Koordinasi, Survey Lapangan dan Verifikasi

Melakukan analisa dan koordinasi, survey lapangan dan verifikasi atas

proposal.

4. Melaporkan Hasil Koordinasi

Melaporkan hasil koordinasi aray survey lapangan terkait proposal yang layak

dibantu atau ditolak dan sekaligus menyarankan besaran nilai bantuan kepada

Dir. SDM dan Umum selaku pembina harian PKBL.

5. Menyalurkan Dana

Menyalurkan dana bantuan dalam bentuk material atau dalam kondisi tertentu

dalam bentuk tunai.

A. Program Bina Lingkungan (BL) Program bina lingkungan yang dilakukan oleh PT ASABRI (Persero)

ialah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat. Adapun sasaran yang

telah dialokasikan adalah, sebagai berikut:

1. Bencana Alam;

2. Pelestarian Alam;

39

3. Pendidikan dan Pelatihan;

4. Peningkatan kesehatan / kesejahteraan;

5. Pengembangan Prasarana Umum;

6. Sarana Ibadah;

7. Pengentasan Kemiskinan.

B. Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan

Penyaluran dana Program Bina Lingkungan PKBL PT ASABRI (Persero)

pada Tahun 2016, sebagai berikut:

Tabel III.3.

Dana Program Bina Lingkungan Tahun 2016

NO. PROGRAM BIAYA

1. Peningkatan Pendidikan / Pelatihan Rp. 13.500.000,00

2. Peningkatan Kesehatan / Kesejahteraan Rp. 17.700.000,00

3. Pengembangan Sarana / Prasarana Umum Rp. 298.880.000,00

4. Bantuan Sarana Ibadah Rp. 291.036.200,00

5. Bantuan Pengentasan Kemiskinan Rp. 1.138.769.700,00

6. Bantuan lainnya (Pajak bunga dan Adm. Bank) Rp. 4.462.131,00

JUMLAH Rp. 1.764.348.031,00

Sumber: Laporan Kegiatan PKBL Tahun 2016

Pada dana penyaluran program Bina Lingkungan PT ASABRI (Persero)

Tahun 2016 penyaluran terbesar ialah pada bantuan pengentasan kemiskinan,

karena tingkat kemiskinan di Indonesia sangat lah banyak.

40

Dengan perincian penyaluran bantuan Per-Sektor pada program Bina

Lingkungan, sebagai berikut:

Tabel III.4.

Perincian Penyaluran Per-Sektor

NO. PROGRAM PENERIMA

BANTUAN JUMLAH TOTAL

1. Pendidikan dan

Pelatihan

1. TK Malahayati

Lamreh Rp. 13.500.000,00 Rp. 13.500.000,00

2. Peningkatan

Kesehatan

1. Yayasan Goro

Penca TNI Polri Rp. 10.500.000,00

2. Baksos Ramadhan

di DPC Pepabri Rp. 7.200.000,00

Rp. 17.700.000,00

3.

Pengembangan

Sarana dan

Prasarana Umum

1. TK Kartika

Balikpapan

Timuri

Rp. 7.650.000,00

2. Kamar ganti dan

mandi kolam

renang di

Tasikmalaya

Rp. 62.103.000,00

3. Renovasi kantor

Pepabri Rp. 5.300.000,00

4. Yayasan Belantara

Budaya Indonesia

Condet

Rp. 75.500.000,00

5. Perbaikan

lapangan di

Komp. Setneg

Rp. 68.055.000,00

6. Program ruang

baca KKN Univ.

Sebelas Maret

Rp. 6.780.000,00

7. Pembelian kaos

sbnyk 2500 pcs di

Wil. Kalbar

Rp. 71.582.000,00

41

8. Umbul-umbul dan

sewa tenda di

Cawang

Rp. 1.910.000,00

Rp. 298.880.000,00

4. Sarana Ibadah 1. Mushola Nurul

Iman Rp. 6.000.000,00

2. Gereja GKST Rp. 15.000.000,00

3. Pura Giri Wira

Bhakti Rp. 12.000.000,00

4. Masjid Al-Ikhlas

Ajendam Rp. 13.275.000,00

5. Masjid Al-Ikhlas

Bekasi Rp. 43.125.000,00

6. Pembangunan

Masjid Al-

Hidayah Jogja

Rp. 48.673.200,00

7. Yayasan

Quwwatul Huda Rp. 10.050.000,00

8. Masjid Al-

Istikhoroh Jogja Rp. 45.940.000,00

9. Masjid Baitul

Amanah Rp. 19.140.000,00

10. Pembangunan

Mushola Al-

Fudhola

Rp. 9.000.000,00

11. Masjid Al-Jihad

Yogyakarta Rp. 8.750.000,00

12. YPI Ibtida’ul

Ulama Bekasi Rp. 5.625.000,00

13. Gereja Jemaat

Elim Rp. 9.745.000,00

14. Pura puseh

belambangan dan

palinggih pura

dadia

Rp. 16.325.000,00

15. Renovasi Masjid

Al-munawarah

Pondok Pesantren

Rp. 14.533.000,00

42

Sumber: Laporan Kegiatan PKBL 2016

16. Mushola

Darussalam

balikpapan

Rp. 5.000.000,00

17. Mushola Nurus

Sa’adah

Palembang

Rp. 8.855.000,00

Rp. 291.036.200,00

5. Pengentasan

Kemiskinan

1. Pasar Murah dan

Santunan anak

yatim piatu safari

ramadhan

Rp. 925.000.000,00

2. Kekurangan harga

sembako pasar

murah

Rp. 36.500.000,00

3. Pasar marak

pelaksanaan HUT

ke 45 ASABRI

Rp. 96.133.200,00

4. Baksos

pelaksanaan HUT

ke 45

Rp. 37.413.500,00

5. Biaya Anjangsana

dan khitanan

masal

Rp. 18.552.000,00

6. Penggantian

sembako di

Makroem

Jayapura

Rp. 4.971.000,00

Rp.

1.138.769.700,00

6. Biaya Adm Bank Rp. 453.000,00 Rp. 453.000,00

7. Pajak Bunga Rp. 4.009.131,00 Rp. 4.009.131,00

43

3.2.4. Kendala Yang Ditemukan dan Solusinya

Kendala yang dihadapi oleh PKBL (Pelaksanaan Kegiatan Bina Lingkungan), yaitu:

1. Mitra binaan mengalami masalah dalam pengembalian angsuran dan imbalan

jasa.

2. Mitra binaan mengalami masalah dalam pembuatan laporan keuangan dan

pengelolaan asset usahanya masih terbatas dengan demikian tidak dapat

dipantau karena laporan belum menyajikan laporan secara maximal.

3. Mitra binaan mengalami masalah dalam menggabungkan pembukuan kegiatan

usahanya sehingga kontrol terhadap saldo sisa hasil usaha serta keuangan

kegiatan perkembangan usahanya tidak jelas.

Solusi yang dilakukan oleh PKBL (Pelaksanaan Kegiatan Bina

Lingkungan), yaitu:

1. Divisi PKBL PT ASABRI (Persero) selalu mengingatkan dan menagih dengan

baik melalui telepon ataupun mendatangi kelokasi tempat usahanya.

2. Divisi PKBL PT ASABRI (Persero) memberikan penyuluhan dan pelatihan

tentang pembuatan laporan dan pembukuan keuangan.

3. Divisi PKBL PT ASABRI (Persero) meningkatkan peran dalam

membina dan melaksanakan kegiatan usaha mitra binaan setelah

penandatanganan realisasi pinjaman yang meliputi pengevaluasian pembukuan

dan aktivitas kegiatan usaha.