14
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian yang di gunakan penulis adalah menggunakan penelitian Tindakan Kelas (PTK ). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki kegiatan pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian di lakukan. Oleh karena itu PTK menggunakan perlakukan yang berupa siklus. Dalam pelaksanaan penulis menggunakan 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah pada siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, pada mata pelajaran IPA semester I tahun ajaran 2016/2017. 3.2. Latar Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang terletak dijawa tengah. Peneltian ini dilakukan untuk memperbaiki nilai siswa pada mata pelajaran IPA dengan materi ajar yaitu ciri- ciri dan kebeutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Jumlah siswa kelas 3 sebanyak 20 siswa. 8 siswa laki-laki dan 12 siswa peremupuan. Namun pada saat peneliti melakukan observasi kelas susasa kelas ketika belajar belum terkontrol dengan baik sehinnga proses pembelajaran tersebut kurang efektif dan hasil belajar siswa relatife rendah pada mata pelajaran IPA sehingga dibutukan tindakan yang dapat membantu siswa dalam belajar yang efektif dan susasan kelas dapat terkontrol dengan baik yaitu menerepakan model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret. Tempat dan lingkungan sekolah juga sangat straregis dan lingkungan sekolah sangat mendukung bagi siswa untuk dapat mengembangkan potensi-potensi mereka dengan sebaik-baiknya melalui kegiatan pratikum pada mata pelajaran IPA.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11158/3/T1_292012614_BAB... · mempengaruhi hasil belajar IPA pada pokok bahasan makhluk

Embed Size (px)

Citation preview

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian yang di gunakan penulis adalah menggunakan penelitian Tindakan

Kelas (PTK ). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan dengan

tujuan untuk memperbaiki permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar

mengajar. Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki kegiatan pembelajaran.

Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian di

lakukan. Oleh karena itu PTK menggunakan perlakukan yang berupa siklus. Dalam

pelaksanaan penulis menggunakan 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah pada siswa

kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, pada mata

pelajaran IPA semester I tahun ajaran 2016/2017.

3.2. Latar

Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang terletak dijawa tengah. Peneltian ini dilakukan

untuk memperbaiki nilai siswa pada mata pelajaran IPA dengan materi ajar yaitu ciri-

ciri dan kebeutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Jumlah

siswa kelas 3 sebanyak 20 siswa. 8 siswa laki-laki dan 12 siswa peremupuan. Namun

pada saat peneliti melakukan observasi kelas susasa kelas ketika belajar belum

terkontrol dengan baik sehinnga proses pembelajaran tersebut kurang efektif dan hasil

belajar siswa relatife rendah pada mata pelajaran IPA sehingga dibutukan tindakan

yang dapat membantu siswa dalam belajar yang efektif dan susasan kelas dapat

terkontrol dengan baik yaitu menerepakan model pembelajaran kontekstual

berbantuan media benda konkret. Tempat dan lingkungan sekolah juga sangat

straregis dan lingkungan sekolah sangat mendukung bagi siswa untuk dapat

mengembangkan potensi-potensi mereka dengan sebaik-baiknya melalui kegiatan

pratikum pada mata pelajaran IPA.

25

Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dari 4 bulan yang mulai

terhitung dari bulan April, bulan Mei, bulan Juni, dan pada bulan Juli. Pada penelitian

ini di mulai dari bulan April dan pada bulan April ini peneliti mulai mengadakan

observasi kelas, yaitu mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran.

dan bulan Mei peneliti mulai mengadakan persiapan untuk tindak lanjut dari

observasi tersebut mulai dari penyusunan proposal penelitian dan instrumennya. Pada

bulan Juni peneliti sudah mulai mengadakan penelitian atau melaksanakan penelitian

tindakan kelas siklus I dan tindakan kelas siklus II. Pada bulan Juli peneliti mulai

membuat laporan hasil penelitian. Penlitian ini bertujuan untuk memperbaiki hasil

nilai belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPA yang relatife rendah untuk itu di

lakukan tindakan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa

berdasarkan data observasi adalah 80 nilai yang tertinggi, dan nilai 40 adalah nilai

paling terendah. Hal ini menunjukan bahwa siswa kelas III belum maksimal dalam

belajar, sehingga hasil belajarnya kurang memuaskan. Permasalahan siswa dalam

kelas adalah siswa tidak belajar secara optimal karena pembelajaran masih terpusat

pada guru sehingga belajar siswa kurang efektif untuk itu dibutuhkan tindakan guru

yang dapat mengefektifkan belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan model

pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret.

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus 1 dan Siklus 2

No Bulan Minggu-1 Minggu-2 Minggu-3 Minggu-4

1 April Observasi, Penyusunan Proposal

2 Mei Plening Siklus Siklus 1

3 Juni Refecting Siklus 2 Reglecting

4 Juli Penyusunan Proposal

26

.

3.3. Subjek Penelitian

Subjek yang diambil adalah siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul

03 Kecematan Tingkir Kota Salatiga dengan jumlah siswa laki-laki 8 orang

siswa dan jumlah siswa perempuannya sebanyak 12 orang. Data yang diambil

pada penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas III dan proses

pembelajaran. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa kelas III

mendapatkan nilai rata-rata dibawah KKM yaitu ≥ 65. Pada observasi dan

pengamatan kelas terdapat permasalahan belajar siswa. Pembelajaran yang

diterapkan hanyalah terpaku pada guru sehingga siswa merasa bosan dan

jenuh dalam mengikuti proses belajar mengajar dikelas. Oleh karena itu

tindakan yang dapat dilakukan guru ialah memberikan motivasi kepada siswa

dan dalam proses belajar mengajar terutama pada siswa kelas 3 dibutuhakan

media yang dapat mendorong siswa belajar lebih aktif dan kreatif. Media yang

dapat di gunakan dalam proses pembelajaran ia media nyata seperti, gambar

atau video. Sedangkan yang tuntas sebanyak 8 siswa dengan persentase 40%

sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 12 siswa denagn persentase

60%. Oleh karena itu dalam permasalahan ini di butuhakan tindakan yang

dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa dengan menerapakan model

belajar kontekstual berbantuan media benda konkret.

3.4. Variabel Penelitian

Penelitian ini ada dua variabel yakni variabel bebas atau independen

dan variabel terikat atau dependen. Variabel X dan variabel Y saling

berhubungan, variabel X dapat mempengaruhinya variabel Y. Variabel yang

dimaksud X adalah hasil belajar siswa yang diambil dari tes formatif dan

proses pembelajaran yang dapat mempengaruhi variabel Y. Sedangkan

variabel Y adalah model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian yaitu

27

model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual berbantuan media benda

konkret. Adapun variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jenis variabel

a. variabel bebas atau independen adalah variabel yang diduga sebagai

penyebab timbulnya variabel lain. Dalam penelitian ini digunakan model

belajar kontekstual dengan berbantuan media benda konkret (X)

b. variabel terikat atau dependen adalah variabel yang timbul sebagai akibat

langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri

Sidorejo Kidul 03 Kecematan Tingkir Kota Salatiga semester I Tahun

Ajaran 2016/2017 (Y).

2. Hubungan antara variabel

Variabel X mempengaruhi variabel Y. menggunakan model

pembelajaran kontekstual dengan berbantuan media benda konkret (X)

mempengaruhi hasil belajar IPA pada pokok bahasan makhluk hidup pada

siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecematan Tingkir Kota Salatiga

semester I sebagai variabel (Y).

3.5. Rancangan Penelitian Tindakan

A. Rencana Siklus I

1. Tahap perencanan:

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kontekstual berbantuan

media benda konkret.

b. Menyiapkan lembar observasi kegiatan pembelajaran yang

dilakukan.

2. Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus 1 sesuai dengan yang diprogramkan:

28

a. Menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret

dan di lanjutkan dengan memberikan tugas latihan soal

evaluasi.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati,

berkerjasama, memahami dan mengkonstruksi pengetahuan

barunya, inquiri, pertanyaan atau mengungkapkan

pendapatnya.

c. Pada akhir siklus 1 guru memberikan soal latihan atau tes

awal kepada siswa.

3. Pengamatan

Pelaksanaan pengamatan dilakukan pada siklus 1 pada saat proses

pembelajaran berlangsung sesuai dengan situasi yang diamati,

dengan menyiapkan lembar pengamatan yang terencanakan.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan siklus, dan pada proses pembelajaran untuk

mengetahui pemahaman siswa dalam belajar, dan dilakukan

seterusnya.

B. Rencana Siklus II

1. Tahap perencanaan:

Tindakan siklus II sesuai dengan yang diprogramkan:

a. Menjelaskan materi ajar dengan menggunakan model

pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret

dan dilanjutkan dengan tes pada akhir pembelajaran.

b. Menyiapakan lembar observasi kegiatan pembelajaran yang

dilakukan.

2. Tindakan

Pelaksanaan siklus II sesuai dengan apa yang diprogramkan:

29

a. Menjelaskan materi dengan menggunakan model

pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret

dan dilanjutkan dengan latihan soal.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengungkapkan pendapatnya atau berdiskusi dengan

teman sejawat atau dengan guru.

c. Pada siklus II guru memberikan soal latihan atau tes yang

diberikan kepada siswa.

3. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan pada siklus II selama proses belajar

mengajar berlangsung sesuai dengan situasi yang diamati. Peneliti

dengan ini menyiapkan lembar pengamatan yang terencana dan

tersusun.

4. Refleksi

Refleksi dapat dilakukan selama proses pembelajaran dari siklus I,

dan siklus II untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami

materi yang diajarkan. Kegiatan refleksi tersebut ialah sebagai

pengumpulan data dari siklus I dan siklus II.

Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan cara

ini adalah penelitian kolaborasi. Adapun model proses ini digambarkan

dengan kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk

mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta untuk kecermatan- kecermatan

yang dilakukan. Bila dalam pelaksanaan satu siklus belum menampakkan

keberhasilan maka dapat dirancang alternatif tindakan lain pada siklus

selanjutnya, dan seterusnya sehingga tercapainya tujuan penelitian, adapun

tahap-tahap tersebut dapat disajikan dalam gambar 3.1 dibawah ini:

30

Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas

Sumber : Suharsimi Arikunto : (2007 : 16)

3.6. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian

3.1.1. Jenis Data

Jenis data yang diambil adalah data hasil belajar dan proses

pembelajaran

3.2.2. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui:

a. Data hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA diambil melalui tes

formatif.

b. Data tentang proses pembelajaran diambil pada saat dilaksanakannya

tindakan dengan menggunakan isntrumen penilaian.

3.3.3. Instrumen penilaian

1. Tes

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam

penelitian ini adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk tes pilihan

perencanaan

SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan dan

pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

?

31

ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas III

SD Negeri Sidorejo Kidul 03 poko bahasan ciri-ciri dan kebutuhan

makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya.

2. Non tes

Penelitian ini menggunakan penilian proses pembelajaran yaitu

penilaian yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Instrumen penilaiannya menggunakan lembar observasi yang meliputi

lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret yang

terlampir pada RPP.

3.4.4. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 75% dari jumlah siswa

menperoleh nilai di atas KKM ≤ 65

3.5.4 Analisis Data

Analisis data menggunakan analisis uji ketuntasan, dan analisis

deskripsi komparatif, dan analisis uji ketuntasan adalah analisis

membandingkan skor yang diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif

komparatif yaitu membandingkan nilai tes sebelum perbaikan dengan nilai tes

antara siklus I dan siklus II.

32

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Instrumen Tes Siklus 1 dan Siklus 2

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Tes

1. Memahami

ciri-ciri dan

kebutuhan

makhluk

hidup serta

hal-hal

yang

memengaru

hi

perubahan

pada

makhluk

hidup

1. Mengidentif

ikasi ciri-

ciri dan

kebutuhan

makhluk

hidup

2. Memahami

ciri-ciri dan

kebutuhan

makhluk

hidup di

lingkungan

sekolah dan

lingkungan

rumah

3. Mengelompo

kkan

kebutuhan

manusia,

hewan dan

tumbuhan

untuk

mempertahan

kan hidupnya

4. Mengolongk

an hewan

dan

tumbuhan

berdasarkan

persamaan

ciri-cirinya.

1, 2, 3, 4.

20, 24, 25,

26, 27

5, 6, 7, 8,

10, 15, 16,

18, 22, 23,

28

9, 12, 13,

17, 29, 30,

5, 11

33

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrument Tes Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator Item Tes

1. Memahami

ciri-ciri dan

kebutuhan

makhluk

hidup serta

hal-hal yang

memengaru

hi

perubahan

pada

makhluk

hidup

1. Mengide

ntifikasi

ciri-ciri

dan

kebutuha

n

makhluk

hidup

1. Mengidentifik

asi ciri-ciri

dan

kebutuhan

makhluk

hidup

2. Mengelompok

kan makhluk

hidup dan

jenis

makanannya

3. Mengenal

ciri-ciri

makhluk

hidup

1,3,7,11,12,14,

20,26,27,30

4,5,8,13,15,17,

19,22,23,29

2,6,9,10,16,18,

21,24,25,28

3.6.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Dalam sub bab validitas dan reliabilitas akan disajikan pengertian

menurut rumus validitas instrumen dan hasil validitas instrument siklus I dan

siklus II. Selain uji validitas akan disajikan pula pengertian, rumus uji

reliabilitas dan hasil reliabilitas instrumen siklus I dan instrumen siklus II.

a. Validitas Instrumen

Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilaksanakan di kelas 3 SDN

sidorejo Kidul 03. Instrumen siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 29

juli 2016 dan isntrumen siklus II dilaksanakan pada tanggal 29 juli 2016.

Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah untuk mengetahui

34

kelayakan butiran soal yang nantinya akan dipergunakan untuk

pengukuran variable penelitian. Priyanto (2009:97) mengemukakan bahwa

instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengambilan keputusan pada uji

validitas biasanya dilakukan dengan membandingkan correted item on

total correlation dengan batasan r table dengan signifikansi 0,05 dengan

uji 2 sisi.

Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah

responden 20 siswa dengan jumlah soal 30 butir soal. Untuk batasan r

table maka dengan N= 30 maka didapatkan r table 0, 324. Artinya jika

nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap

valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item

dikatakan tidak valid. Uji validitas menggunakan alat analisis SPSS 17 for

windows. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen dapat dilihat

angka pada Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi

antar skor item dengan skor total.

Tabel 3.4

Koefisien Validitas Instrumen

Koefisien Kualifikasi

0,91-1,00

0,71-0,90

0,41-0,70

0,21-0,40

Negatif-0,20

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

35

Hasil pengujian validitas dari soal siklus 1 dan 2, maka dapat dilihat hasil uji

validitas butiran soal tersaji pada Tabel berikut:

Tabel 3.5

Hasil Validitas Butiran Soal Evaluasi Siklus I

Valid Tidak Valid

6,9,10,11,12,13,14,16,17,18,19,20

,21,22,25,26,27,28,29.30

1,2,3,4,5,7,8,15,23,24

20 10

Tabel 3.5 dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 25 soal yang valid dan 5

soal yang tidak valid. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai

instrumen evaluasi Siklus I dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus

dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang akan digunakan.

Tabel 3.6

Hasil Validitas Butiran Soal Evaluasi Siklus II

Valid Tidak Valid

1,2,5,6,7,8,9,10,16,19,20,21,22,23,24

,26,27,28,29,30

3,4,11,12,13,14,15,17,18,25,

20 10

Tabel 3.6 dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 20 soal yang valid dan 5

soal yang tidak valid. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai

36

instrumen evaluasi Siklus II dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus

dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang akan digunakan.

Langkah-langkah uji validitas

a. Klik Analzye Scale Reliabilitas Statistik

b. Kemudian copy jumlah soal pindah ke ruas kanan pilih statistik Item-item

for deleted Continoues Oke

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata

reliable sering disebut dengan nama lain, misalnya terpecaya,

terhandalkan, ajeg, stabil, konsisten dan lain sebagainya (Sugiyono,

2010:68). Untuk menghitung tingkat reliabilitas tes hasil belajar, dalam

penelitian ini digunakan rumus reliabilitas alpha cronbach. Untuk

menghitung reliabilitas, digunakan alat bantu statistik 17.0 for windows.

Menurut Azwar (2007:44), reliabilitas mengacu pada konsisten atau

kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran.

Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada

dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas

mendekati 1,00, maka semakin tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2007:44).

Kaidah untuk menentukan reliabilitas menurut Gulford & Frucker ( dalam

Azwar, 2007:44) sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kategori Reliabilitas Data

Nilai Reliabilitas

0,90≤....... Sangat reliabel

0,71-0,89 Reliable

0,41-0,70 Cukup reliable

0,21-0,40 Kurang reliable

…….≥0,20 Tidak Reliabel

Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai aphla ≥0,41. Reliabilitas suatu

instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17,0 yaitu dengan

37

cara Analzye – Scale – Reliabiliti Analysis atau kemudian untuk melihat hasilnya

apakah instrumen reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan,

apabila nilai alpha (a) kurang dari <0.41 maka instrumen tersebut tidak reliabel.

Tabel 3.8

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.906 20

Kriteria reliabilitas, maka instrumen soal pada siklus I, masuk dalam kategori

reliabel, dengan ini alpha 0,928.

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.906 20

Kriteria reliabilitas, maka instrumen soal pada siklus II, masuk dalam

kategori sangat reliabel, dengan alpha 0,906.