20
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian (Sugiyono (2011:6) Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen dengan bentuk desain eksperimen Pre-Experimental Design. bentuk One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Design ini memiliki alur penelitian yaitu kelas penelitian diberikan pretest kemudian diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan video sebagai media pembelajaran dan setelah itu diberi posttest. Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest - Posttest Design Pretest Treatment Posttest O 1 X O 2 Keterangan : O 1 : Tes awal (pretest) dilakukan sebelum digunakannya media video sebagai media pembelajaran. X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan media video sebagai media pembelajaran. O 2 : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya media video sebagai pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

(Sugiyono (2011:6) “Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai

cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada

gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi

masalah dalam bidang pendidikan”. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen dengan bentuk

desain eksperimen Pre-Experimental Design. bentuk One Group Pretest-Posttest

Design.

Penelitian dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Design ini memiliki alur

penelitian yaitu kelas penelitian diberikan pretest kemudian diberikan perlakuan

(treatment) dengan menggunakan video sebagai media pembelajaran dan setelah

itu diberi posttest.

Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest - Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

Keterangan :

O1 : Tes awal (pretest) dilakukan sebelum digunakannya media video sebagai

media pembelajaran.

X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan media video

sebagai media pembelajaran.

O2 : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya media video sebagai

pembelajaran.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

19

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X

Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan SMKN 4 Bogor pada Kompetensi

Dasar Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC. Adapun teknik penentuan

sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling

purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel

penelitian ini yaitu siswa kelas X TKJ 2, Program Keahlian Teknik Komputer

Jaringan di SMKN 4 Bogor yang berjumlah 33 orang. Pemilihan sampel

berdasarkan pertimbangan bahwa kelas tersebut memiliki distribusi hasil belajar

yang variatif.

3.3 Variabel Penelitian

Pada penelitian ini variabel penelitian terdiri dari:

1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini

variabel bebasnya adalah penggunaan media video sebagai media

pembelajaran.

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya

adalah peningkatan penguasaan materi fungsi periferal dan instalasi PC.

3.4 Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi:

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui

pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari metode, penggunaan

peralatan praktikum dan penggunaan media pembelajaran pada Standar

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

20

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Kompetensi Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC di sekolah

tempat penelitian akan dilaksanakan.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat

mengenai permasalahan yang akan diteliti.

c. Mempelajari kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi

pembelajaran dalam penelitian untuk mengetahui tujuan dan kompetensi

dasar yang hendak dicapai.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat dan menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian yaitu berupa

instrumen tes.

f. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian menentukan

soal yang layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa

sebelum diberikan perlakuan.

b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menggunakan video pembelajaran

sebagai media pembelajaran pada pokok bahasan yang dijadikan materi

pembelajaran dalam penelitian.

c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah menggunakan video pembelajaran sebagai media pembelajaran.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain:

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan

setelah diberi perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah terdapat

peningkatan hasil belajar siswa setelah digunakan video pembelajaran

sebagai media pembelajaran.

c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan

data.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

21

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

d. Membuat laporan penelitian.

Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang dilakukan dapat digambarkan

sebagai berikut:

Tahap Persiapan

Tes

Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian

Studi Pendahuluan

Studi Literatur

Analisis Materi Pada KTSP

Penentuan Materi & Sampel

Penyusunan Instrumen Penelitian

Observasi

Uji Coba Instrumen

Pengolahan Data

Kesimpulan

Pembuatan Laporan

Tahap Pelaksanaan

Pertemuan 1

Pretest

Treatment

Post test

Pertemuan 3

Pretest

Treatment

Post test

Pertemuan 2

Pretest

Treatment

Post test

Tahap Akhir

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

22

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur

nilai variabel yang diteliti dan mengumpulkan data – data selama penelitian

dilakukan. Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk pengambilan data hasil

belajar ranah kognitif sedangkan instrumen lembar observasi digunakan untuk

pengambilan data hasil belajar ranah afektif dan psikomotor.

3.5.1 Instrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal

pretest dan lembar soal posttest

1. Lembar soal pretest (tes awal sebelum mendapat perlakuan)

Soal – soal yang diberikan diambil dari bank soal yang sudah teruji validitas

dan realibilitasnya.

2. Lembar soal posttest (tes akhir setelah mendapat perlakuan)

Soal – soal yang diberikan diambil dari bank soal yang sudah teruji validitas

dan realibilitasnya.

3.5.2 Instrumen Observasi

Instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk pengambilan data

sekunder penelitian yaitu hasil belajar ranah afektif dan psikomotor. Untuk

instrumen observasi tidak dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu. Instrumen

observasi yang digunakan adalah sebegai berikut:

a. Pengukuran Ranah Afektif

Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto (2010:178) adalah:

1. Untuk mendapatkan umpan balik baik (feedback) bagi guru maupun siswa

sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan

program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya.

2. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai

yang antara lain diperlukan sebagai bahan bagi: perbaikan tingkah laku anak

didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau

tidaknya anak didik.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

23

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

3. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat,

sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak

didik.

4. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku

anak didik (Depdikbud, 1983:2).

Berdasarkan tujuan diatas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah

perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Acuan pengukuran ranah afektif

dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.2 Kriteria Pengukuran Aspek Afektif

Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria

Disiplin, Komunikatif, Rasa ingin tahu,

Toleransi, Kerja keras, Kreatif,

Tanggung jawab

80 – 100 Baik Sekali

66 – 79 Baik

56 – 65 Cukup

40 – 55 Kurang

30 – 39 Gagal

(Arikunto, 2010:245)

Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil

belajar ranah afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.3 Instrumen Pengukuran Aspek Afektif

No. Nama Siswa Aspek yang dukur Jumlah

Skor

Nilai

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-

100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

24

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

(Arikunto, 2010:183)

Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari

nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata

setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2010:183)

b. Pengukuran Ranah Psikomotor

Menurut Arikunto (2010:180), “pengukuran ranah psikomotorik dilakukan

terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan”. Instrumen yang

digunakan untuk mengukur ranah psikomotor pada penelitian ini sama seperti

pada penilaian ranah afektif. Acuan dalam melakukan pengukuran ranah

psikomotor dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.4 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotor

Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria

Mengenal fungsi dan jenis, pemasangan,

dan setup periferal computer

80 – 100 Baik Sekali

66 – 79 Baik

56 – 65 Cukup

40 – 55 Kurang

30 – 39 Gagal

(Arikunto, 2010:245)

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

25

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil

belajar ranah psikomotor siswa dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini:

Tabel 3.5 Instrumen Pengukuran Aspek Psikomotor

No. Nama Siswa Aspek yang diukur Jumlah

Skor

Nilai

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-

100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:

(Arikunto, 2010:183)

Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari

nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata

setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2010:183)

3.6 Pengujian Instrumen

Pengujian instrument terdiri dari uji validitas, reliabelitas, daya pembeda,

dan tingkat kesukaran soal tes.

3.6.1 Validitas

Sugiyono (2010:172) menyatakan bahwa “hasil penelitian yang valid bila

terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada obyek yang diteliti”. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid, artinya berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

26

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus

korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson:

( )( )

√* ( ) +* ( ) +

(Arikunto, 2011:72)

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikorelasikan

∑X : Jumlah skor tiap siswa pada setiap item soal

∑Y : Jumlah skor total tiap siswa

n : Banyaknya siswa

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai

validitas dengan mengacu pada tabel harga kritik dari r Product-Moment.

Selanjutnya apakah nilai koefisisen korelasi valid atau tidak, maka harus

dilakukan uji signifikasi. Uji signifikasi dihitung melalui uji t pada taraf nyata

tertentu dengan derajat bebas n-2. Rumusnya sebagai berikut:

(Sudjana, 2010:146)

Keterangan : t : thitung

r : Koefisien korelasi

n : Banyaknya siswa

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat kebebasan

(dk) = n – 2 dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung ≥ ttabel, maka item soal

dinyatakan valid.

3.6.2 Realibitas

“Realibilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek

yang sama” (Aikunto, 2011:90). Sugiyono (2009:172) menambahkan bahwa

“Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang

berbeda”.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

27

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus

Kuder-Richardson 20 (K-R 20):

(

)(

)

(Sugiyono, 2007:359)

Keterangan:

ri : Reliabilitas tes secara keseluruhan

k : jumlah item dalam instrumen

p : Proporsi subjek yang menjawab benar

q : Proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p)

Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q

st2 : Varians total

Harga varians total dapat dicari dengan menggunakan rumus:

n = jumlah responden

(Sugiyono, 2007:361)

Dimana:

( )

(Sugiyono, 2007:361)

Keterangan:

∑Xt2 = Jumlah skor setiap siswa

Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri > rtabel, maka

instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila ri < rtabel, instrumen

dinyatakan tidak reliabel. Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen

ditunjukkan oleh Tabel 3.4 berikut:

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

28

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81 – 1,00

0,61 – 0,80

0,41 – 0,60

0,21 – 0,40

0,00 – 0,20

Sangat Tinggi

Tinggi

Cikup

Rendah

Sangat Rendah

(Arikunto, 2011:75)

3.6.3 Tingkat Kesukaran

“Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar” (Arikunto, 2011:207). Taraf kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui

taraf kesukaran soal yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Untuk

menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus:

(Arikunto, 2011:208)

Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan seperti pada tabel berikut

Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran (P) Klasifikasi

1,00 – 0,30

0,31 – 0,70

0,71 – 1,00

Soal Sukar

Soal Sedang

Soal Mudah

(Arikunto, 2011:210)

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

29

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

3.6.4 Daya Pembeda

“Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa bodoh (berkemampuan

rendah)” (Arikunto, 2011: 211). Angka yang menunjukkan besarnya daya

pembeda disebut dengan indeks diskriminasi (D).

Untuk mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus berikut:

(Arikunto, 2011:213)

Keterangan :

D : Daya Pembeda

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : Banyaknya peserta tes kelompok atas

JB : Banyaknya peserta tes kelompok bawah

Adapun kriteria indeks daya pembeda adalah pada tabel sebagai berikut

Tabel 3.8 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kualifikasi

0,00 – 0,20

0,21 – 0,40

0,41 – 0,70

0,71 – 1,00

Negatif

Jelek (poor)

Cukup (satisfactory)

Baik (good)

Baik Sekali (excellent)

Tidak Baik, Harus Dibuang

(Arikunto, 2011:218)

“Butir-butir soal yang baik adalah butir – butir soal yang mempunyai

indeks diskriminasi 0.4 sampai 0.7” (Arikunto, 2011:218).

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

30

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan maka dilakukan teknik

pengumpulan data. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti, antara lain:

1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan.

Maksud dan tujuan dari kegiatan studi pendahuluan ini adalah untuk

mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran, metode

pembelajaran serta penggunaan media dalam pembelajaran pada Standar

Kompetensi Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC.

2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan

literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca,

mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa

buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.

3. Tes, merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan – aturan yang

sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53). Penelitian ini menggunakan tes berupa

tes objektif berbentuk pilihan ganda. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan

posttest. Pretest atau test awal diberikan dengan tujuan mengetahui

kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau test akhir

diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan atau peningkatan

pemahaman siswa setelah menggunakan media video sebagai media

pembelajaran.

4. “Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan

bila responden yang diamati tidak terlalu sukar” (sugiyono, 2011:145).

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data hasil

belajar ranah afektif dan psikomotor.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

31

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul” (Sugiyono, 2010:207). Dalam penelitian ini, analisis

data yang digunakan adalah sebagai berikut.

3.8.1 Analisis Data Pretest, Posttest, dan Gain

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif

sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah

diberikan perlakuan (posttest), serta melihat peningkatan (gain) hasil belajar ranah

kognitif setelah digunakannya media video sebagai media pembelajaran. Berikut

langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data :

1. Pemeriksaan hasil tes dan penilaian.

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only,

yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang

tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan

menghitung jumlah jawaban yang benar.

2. Menghitung gain semua subjek penelitian (siswa)

Gain adalah selisih antara nilai posttest dan nilai pretest. Secara matematis

dituliskan sebagai berikut:

(Hake, 1999)

Kriteria skor gain ternormalisasi dapat dilihat pada tabel 3.7 dibawah ini

Tabel 3.9 Kriteria skor gain ternormalisasi

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

(Hake, 1999)

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

32

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

3. Menghitung rata-rata gain seluruh pertemuan

Nilai rata-rata (mean) dari gain untuk seluruh pertemuan ditentukan dengan

menggunakan rumus:

(Hake, 1999)

Data gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil belajar

siswa ranah kognitif pada kelas yang telah diberi treatment (kelas

eksperimen).

3.8.2 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang

diperoleh dari hasil penelitian. Uji normalitas dapat dilakukan dengan

menggunakan persamaan chi-kuadrat. Pengujian normalitas data dilakukan

dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Menurut Sugiyono (2007:79) “uji

normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan

kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurva

normal baku/standar (A)“.

Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji

normalitasnya (Sugiyono, 2007: 80)

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah

berikut:

1. Menentukan rentang skor (r)

Rentang (r) = data terbesar – data terkecil (Sudjana, 2005:47)

34,13% 34,13%

13,53% 13,53%

2,7% 2,7%

? ?

? ?

? ?

(b) (a)

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

33

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

2. Menentukan banyak kelas interval dengan menggunakan rumus Sturgess

yaitu: k = 1 + (3.3) log n (Sudjana, 2005:47)

Keterangan:

k : banyaknya kelas interval yang dicari

n : banyaknya data

3. Menentukan panjang kelas interval

(Sudjana, 2005:47)

4. Membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 3.10 Tabel Distribusi Frekuensi

Interval fi xi xi² fi . xi

fi . xi²

Keterangan:

fi : Frekuensi/jumlah data hasil observasi

xi : nilai tengah

5. Menghitung nilai mean (rata – rata) nilai siswa dari distribusi frekuensi

(Sudjana, 2005:70)

Keterangan:

: rata – rata nilai

Xi : tanda kelas interval

fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi

∑ : jumlah frekuensi

∑ : jumlah dari hasil perkalian fi dan Xi

6. Menghitung simpangan baku atau Standar Deviasi (SD)

√ , -

(Sudjana, 2005:93)

5. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

6. Menghitung harga chi-kuadrat ( χ2).

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

34

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung

harga-harga (fo – fh) dan ( )

dan menjumlahkannya. Harga

( )

merupakan harga chi-kuadrat ( χ2).

Tabel 3.11

Tabel Penolong Untuk Pengujian Normalitas Data dengan Chi Kuadrat

Interval fo fh fo – fh (fo – fh)2

( )

7. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan

ketentuan, jika :

a. Taraf signifikasi 5%

b. Derajat kebebasan (dk = k – 1)

c. hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal

hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal

3.8.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Ranah Kognitif

H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat

meningkatkan hasil belajar jika gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif

siswa lebih besar atau sama dengan 30%.

Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak dapat

meningkatkan hasil belajar jika perolehan gain rata-rata hasil belajar ranah

kognitif siswa kurang dari 30%.

H0 : ρ ≥ 30%

Ha : ρ < 30%

2. Hipotesis Ranah Afektif

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

35

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika

rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa lebih besar atau sama dengan 80,0.

Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif

jika rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa kurang 80,0.

H0 : µ ≥ 80

Ha : µ < 80

3. Hipotesis Ranah Psikomotorik

H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika

rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa lebih besar atau sama dengan

80,0.

Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif

jika rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa kurang 80,0.

H0 : µ ≥ 80

Ha : µ < 80

Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis

deskriptif. H0 berbunyi “lebih besar atau sama dengan” (≥) dan Ha berbunyi

“lebih kecil” (<), maka uji hipotesis dilakukan adalah uji pihak kiri.Adapun

langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan uji pihak kiri adalah:

1. Menghitung rata-rata data

(Sudjana, 2005:67)

2. Menghitung simpangan baku (s)

(Sugiyono, 2012:57)

Keterangan :

xi : nilai pada tiap siswa

: nilai rata-rata

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

36

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

n : jumlah siswa

s : simpangan baku

3. Menghitung harga t

(Sugiyono, 2012:96)

Keterangan :

t : nilai t yang dihitung (thitung)

: nilai rata-rata

μ0 : nilai yang dihipotesiskan

s : simpangan baku sampel

n : jumlah anggota sampel

4. Melihat harga ttabel

5. Menggambar kurva

Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kiri (Sugiyono, 2012:100)

6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat (ttabel

harus dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri).

7. Membuat keputusan pengujian hipotesis

Daerah penolakan H0 Daerah

penerimaan

H0 α

ttabel

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain

37

Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada

daerah penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel), maka H0

diterima dan Ha ditolak.

thitung ≥ ttabel, berarti H0 diterima

thitung < ttabel, berarti H0 ditolak