Upload
trinhnhan
View
223
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Pendekatan Penelitian
Jenis Metode Penelitian ini adalah kualitatif . Penelitian kualitatif sebagai
jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik
atau bentuk hitungan lainnya. Selanjutnya, dipilihnya penelitian kualitatif karena
kemantapan peneliti berdasarkan pengalaman penelitiannya dan metode kualitatif
dapat memberikan rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit
diungkapkan oleh metode kuantitatif.
Proses penelitian kualitatif supaya dapat menghasilkan temuan yang
benar-benar bermanfaat memerlukan perhatian yang serius terhadap berbagai hal
yang dipandang perlu. Dalam memperbincangkan proses penelitian kualitatif
paling tidak tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu kedudukan teori, metodologi
penelitian dan desain penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif yang dimaksudkan adalah focus pada ungkapan-
ungkapan syi’ir tanpo Waton dengan melakukan analisa Interpretasi atas simbol-
simbol menggunakan teori Ferdinand De Saussure dengan menguraikan syi’ir
tersebut untuk ditemukan makna dalam tanda symbol sastranya serta juga
mengkaji dengan teori hermeneutika Paul Ricoeur yang berusaha untuk menguak
interpertasi atas seluruh simbol dalam syi’ir tersebut yang belum dijawab dengan
pendekatan hermeneutika sehingga akan tergambar secara integral atas makna
interpertasi syi’ir Tanpo waton tersebut.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
67
Syi’ir yang merupakan bagian dari karya sastra menunjukkan suatu
refleksi pemikiran, perasaan, dan keinginan pengarang lewat bahasa. Bahasa itu
sendiri bukan sembarang bahasa melainkan bahasa Khas yakni yang membuat
tanda-tanda dan makna yang mengandung arti. Sehingga diperlukan upaya
pemahaman heremeneutik dengan sistem bolak-balik dengan melakukan
rekonstruksi maupun dekonstruksi.1
B. Sumber data danTeknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Metode pengumpulan data dilakukan penulis terhadap obyek penelitian
Syi’ir Tanpo Wathon, dengan memanfaatkan penelitian kepustakaan
(libraryresearch), yaitu penelitian yang dilakukan di ruang kerja peneliti atau
diperpustakaan tempat peneliti memperoleh data dan informasi tentang
penelitian melalui buku-buku atau alat-alat audovisual lainnya.2Pemanfaatan
kepustakaan ini dilakukan mengingat data-data yang digunakan dalam
penelitian ini seluruhnya diperoleh dari sumber tertulis atau pustaka, buku,
jurnal, artikel dan sebagainya.
Adapun hal yang penulis lakukan terlebih dahulu adalah dengan
mengumpulkan obyek penelitian, yaitu Syi’ir Tanpo Wathon karya Gus
Nizam yang terdiri atas 13 bait sya’ir bahasa Jawa dan 3 bait syi’ir bahasa
Arab. Selanjutnya data yang ada kemudian diinventariskan dan dianilisis
menggunakan penedekatan tekstual.
1 Suwardi Endaswara, Metodologi Penelitian Sastra epistemologi,model,teori dan aplikasi (Yogyakarta:CAPS, 2013), 45. 2 Saini dkk, Apresiasi Kesusastraan (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 1991), 8.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
68
Penelitian adalah menganalisis syi’ir secara struktural dengan menentukan skema
naratif dasar untuk melihat struktur narasi syi’ir sehingga unsur instriknya akan
diketahui. Lalu penelitian dilanjutkan dengan pengolahan makna suatu teks dan
narasi teks dengan melakukan interpretasi tanda dan akna-makna dari Syi’ir
Tanpo Wathon.
2. Cara menentukan sumber data
Data diperoleh dengan cara membaca syi’ir tersebut dan
memanfaatkan dokumen-dokumen yang ada. Data yang diperoleh makna
pesan syi’ir dan tanda terdapat dalam syi’ir akan diamati dengan cara
mengidentifikasi tanda-tanda yang terdapat dalam masing-masing teks. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui makna-makna yang dikontruksi dalam syi’ir
tersebut.
3. Teknik Pengumpulan data
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu mengumpulkan, mempelajari dan
memahami buku referensi yang relevan dan dapat dijadikan acuan dalam
proses penelitian. Penulis akan mencari dan mengumpulkan tulisan, buku
serta informasi lainnya tentang analisis semiotik, hermeneutika, informasi
seputar Syi’ir, dan informasi seputar Gus Nizamdan kehidupannya.
b. Analisa Teks dan Bahasa
Analisis teks dan bahasa adalah alat analisis yang bertujuan
mengungkapkan proses etik dan emik terhadap suatu peristiwa sosiologis
yang memiliki proses dan makna teks dan bahasa, sehingga dapat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
69
diungkapkan proses-proses etik dan emik yang terkandung di dalam teks
dan bahasa itu, baik dalam konteks objek, subjek maupun wacana yang
berlangsung di dalam proses tersebut. 3
Peneliti melakukan analisis pesan-pesan teks dalam Syi’ir Tanpo
Wathon. Analisis dalam syi’ir ini adalah teks yang menginterpretasikan
Tanpo Wathon dan dianggap mempuyai tanda-tanda untuk dimaknai
penulis sebagai sebuah cuplikan realitas kehidupan (etik) dan pesan yang
terkandung dalam teks itu sendiri tanpa ikut campur penulis
menginterpretasikannya (emik), untuk memahami sebuah makna dalam
proses mitis teks tersebut. Konsep pemaknaaan pada untaian bait-bait
syi’ir tersebut akan menghasilkan sebuah kesimpulan yang merupakan
satu kesatuan. Dalam penelitian ini, makna-makna telah muncul pada
tahap penandaan. Konsep pemaknaaan pada bait-bait tersebut akan
menghasilkan sebuah kesimpulan yang merupakan satu kesatuan. Dalam
penelitian ini, makna-makna telah muncul pada tahap penandaan awal
yang terteksutal dalam sesuatu bahasa kalimat syi’ir Tanpo Wathon.
c. Wawancara
Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang
diwawancarai.4
3 M.Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta:Kencana Media Grup, 2013), 129. 4Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif komunikasi, ekonomi, dan kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya (Jakarta:Prenada Media Grup, 2011), 136.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
70
Wawancara yaitu dengan mengadakan tanya jawab antara
pewawancara dengan nara sumber. Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Wawancara dilakukan
peneliti untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
dan teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang
diri sendiri atau self report setidak-tidaknya pada pengetahuan atau
keyakinan pribadi.5
Cara pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara
langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada nara sumber yang
diangap menguasai pokok permasalahan untuk mendapatkan informasi
yang dibutuhkan. Dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada
narasumber yang berhubungan langsung dengan tema yang dipilih oleh
penulis. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada Gus
Nizam. Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara dengan
korpus atau informan yang telah ditentukan.
Penulis memilih untuk menggunakan jenis wawancara tidak
terstruktur dalam penelitian ini, yaitu suatu wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, tetapi hanya
garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.6
5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D (Bandung:Alfabeta, 2015), 317. 6 Ibid, 320.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
71
C. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Dalam penelitian
kualitatif analisis data lebih difocuskan selama proses dilapangan bersamaan
dengan pengumpulan data.7
1. Reduksi Data
Dari data yang diperoleh lalu dituangkan dalam uraian laporan yang
lengkap dan terinci. Data kemudian direduksi, dirangkum, dan kemudian
dipilah-pilah hal yang pokok, difokuskan untuk dipilih yang terpenting
kemudian dicari tema atau polanya (melalui proses penyuntingan, pemberian
kode dan pentabelan). Reduksi data dilakukan terus menerus selama proses
penelitian berlangsung. Pada tahapan ini setelah data dipilah kemudian
disederhanakan, data yang tidak diperlukan disortir agar memberi kemudahan
dalam penampilan, penyajian, serta untuk menarik kesimpulan sementara.8
Analisis data merupakan suatu kegiatan yang logis, data kualitatif
berupa pandangan-pandangan tertentu terhadap interpretasi Syi’ir Tanpo
Wathon tentang penafsiran dan pemahamanteks itu bekerja dinamakan
hermeneutika serta analisis struktural semiotik. Menurut Ferdinad De Sausser,
prinsip analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan apa
yang ada, dianalisis dengan cermat, teliti, dan sedetail mungkin secara
mendalam, keterkaitan dan kerjalinan dari semua unsur dan aspek karya sastra
yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh karena tugas dan tujuan 7 Ibid, 336. 8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, 338.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
72
dari analisis struktural yaitu mengupas secara mendalam dari keseluruhan
makna yang telah terpadu.
Mengungkap sesuatu dalam sebuah karya sastra di dalam analisis
struktural semiotik dilakukan pembacaan yang bertahap dan sistematis. Tahap
pertama adalah pembacaan heuristik yaitu pemahaman makna secara tersurat
yang dikonvesikan dalam sistem tanda dan penanda pada kebahasaan. Tahap
kedua adalah pembacaan hermeneutika dari Paul Ricoeur yang menekankan
pada sistem “ada “ dan “pengada” pada pemahaman interpertasi makna secara
tersirat untuk mengungkap makna secara keseluruhan .
2. Penyajian Data
Penyajian data (display data) dimasudkan agar lebih mempermudah
bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-
bagian tertentu dari data penelitian.Hal ini merupakan pengorganisasian data
kedalam suatu bentuk tertentu sehingga kelihatan jelas sosoknya lebih
utuh.Data-data tersebut kemudian dipilah-pilah dan disisikan untuk disortir
menurut kelompoknya dan disusun sesuai dengan katagori yang sejenis untuk
ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang dihadapi, termasuk
kesimpulan-kesimpulan sementara diperoleh pada waktu data direduksi.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakuka dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sebagainya. Yang paling
sering penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif.9
9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, 341.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
73
Langkah-langkah kerja dalam penyajian penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Membaca teks syi‟ir Tanpa Waton secara cermat dan teliti menggunakan
teknik heuristik pada tiap baitnya secara menyeluruh.
b. Membaca teks syi‟ir Tanpa Waton dengan teknik hermeneutik yang
bertujuan memberikan makna dan mengetahui kode-kode pada tanda
bahasa dan tanda sastra.
c. Mengklasifikasikan dengan lebih rinci data yang termasuk signifie dan
signifiant serta language dan parole, yang terdapat pada syi‟ir Tanpa
Waton dengan menggunakan teori semiotik Ferdinand De Saussere.
d. Menganalisis dan memaparkan simbol dan makna yang ditemukan dalam
syi‟ir Tanpa Waton menggunakan teori Hermenutika Paul Ricoeur.
e. Membuat simpulan dari hasil keseluruhan analisis data yang telah
dianalisis dengan teori semiotik Ferdinand De Saussere dan Hermeneutika
Paul Ricoeur dari implementasi yang terdapat pada syi‟ir Tanpa Waton
dengan uji pada pemahaman terhadap makna tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi
Pada penelitian kualitatif, verifikasi data dilakukan secara terus
menerus sepanjang proses penelitian dilakukan. Sejak pertama memasuki
lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk
menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari
pola tema, hubungan persamaan, hipotetsis dan selanjutnya dituangkan dalam
bentuk kesimpulan yang masih bersifat tentatif.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
74
Dalam tahapan untuk menarik kesimpulan dari katagori-katagori data
yang telah direduksi dan disajikan untuk selanjutnya menuju kesimpulan akhir
mampu menjawab permasalahan yang dihadapi.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin
dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin juga tidak karena dalam penelitian kualitatif rumusan masalah masih
bersifat sementara dan berkembang di lapangan.10
4. Validitas Data
Dalam penelitian ini, validitas data yang digunakan adalah triangulasi.
Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang
dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data dari
berbagai sumber.11 Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat
dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika
didekati dari berbagai sudut pandang. Memotret fenomena tunggal dari sudut
pandang yang berbeda-beda akan memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran
yang handal. Karena itu, triangulasi ialah usaha mengecek kebenaran data atau
informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda
dengan cara mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat
pengumpulan dan analisis data.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utamanya.
Triangulasi dapat meningkatkan kedalaman pemahaman peneliti baik
mengenai fenomena yang diteliti maupun konteks di mana fenomena itu 10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, 345. 11 Ibid, 372.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
75
muncul. Menggunakan pemahaman yang mendalam (deep understanding) atas
fenomena yang diteliti. Sebab, penelitian kualitatif menangkap arti (meaning)
atau memahami gejala, peristiwa, fakta, kejadian, realitas atau masalah
tertentu mengenai peristiwa sosial dan kemanusiaan dengan kompleksitasnya
secara mendalam.
Dalam memahami tentang validitas data yang berobyek pada bentuk
penelitian kualitatif dengan bentuk filsafat. Juga bisa menggunakan teknik
holistika yaitu semua dipandang sebagai kesinambungan pada pandangan atas
konsepnya.12
Komparasi juga diperlukan dalam melakukan validitasi data yang
disajikan untuk bisa mengetahui dan memahami segi kesamaan dan perbedaan
atas uraian data yang disajikan sehingga hakekat obyek bisa dipahami lebih
murni.13
12 Anton Bakker, Achmad Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat (Jakarta:Kanisius,2005), 48. 13 Ibid, 51.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id