Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
51
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metodologi
Perancangan yang digunakan dalam perancangan ini adalah kualitatif.
Bogdan dan Taylor dalam (Moleong, 2004: 4) mendefinisikan bahwa metodologi
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
holistik utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau
organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai
bagian dari suatu keutuhan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data baik literatur maupun pengambilan
data secara langsung di lapangan, selanjutnya data-data untuk merancang
branding baik itu dalam hal pemilihan jenis media, unsur-unsur visual desain
dianalisis berdasarkan metode deskiptif kualitatif dan diperoleh kesimpulan
sintesa.
Dipilihnya perancangan kualitatif karena bertujuan untuk merancang media
promosi wisata Pantai Hunimua sehingga lebih efisien dan efektif. dalam
perancangan ini akan di gunakan beberapa penelitian untuk mengumpulkan data
yang akan di bagi penggunaanya dalam dua metode, yaitu, metode pengumpulan
data primer dan metode pengumpulan data sekunder. Penelitian yang akan
digunakan untuk pembuatan media promosi tersebut:
52
1. Data Primer
Metode pengumpulan data primer adalah data yang dikumpulkan
langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian (Hasan, 2002).
Adapun metode penelitian pengumpulan data primer yang digunakan
penulisan adalah:
a. Observasi
Observasi (pengamatan) adalah kegiatan mencermati langsung secara
visual terhadap kondisi obyek penelitian. Dari hasil observasi adalah
ruang, pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, keadaan atau peristiwa, waktu
dan lain-lain.
b. Wawancara
kegiatan yang dilakukan dengan teknik pengumpulan data dengan
mengajuhkan pertanyaan langsung kepada responden dari penelitian, dan
jawaban responden dicatatkan atau bisa digunakan alat perekam suara
maupun video (Hasan, 2002)
Pada metode ini Tanya jawab di lakukan secara langsung dengan
dinas pariwisata kecematan salahutu Maluku tengah, pengelolah,
pengunjung wisata Pantai Hunimua atau dengan masyarakat sekitar di
Pantai Hunimua .
Hasil wawancara terhadap kepala Dinas Kebudayaan dan pariwisata
Propvinsi Maluku, yaitu Dinas kebudayaan dan Pariwisata Propvinsi
Maluku telah melakukan promosi Pantai Hunimua yaitu melalui majalah,
billboard, dan pameran. Media promosi seperti majalah di sebar luaskan di
53
luar Indonesia seperti di Negara Belanda, dengan menggunakan tulisan atau
menggunakan bahasa di dalam media promosi majalah adalah berbahasa
Belanda, sedangkan Billboard hanya di pasang di dalam Kota, dan pameran
biasanya di lakukan di Indonesia yaitu di bagian Indonesia barat atau di
sebut Kota Jakarta pusat pemerintahan Indonesia. Maka dari hasil
wawancara maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata membutuhkan Media
Promosi untuk menjangkau konsumen di Indonesia timur, di Indonesia
maupun di luar negeri. Maka dengan ini menyimpulkan bawa membuat
media promosi yang akan di buat harus tepat pada sasaran atau
menggunakan media-media promosi yang mudah dijangkau oleh
masyarakat Indonesia timur, seluruh Indonesia maupun di luar Negeri.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
kedua sekunder dari data yang dibutuhkan, artinya daya tersebut yang
didapatkan dari sumber-sumber lain yang mendukung. Sumber data
sekunder diharapkan berperan membantu mengungkap data yang
diharapkan. (Bungin, 2004). Metode ini pengumpulan data sekunder yang di
pakai antara lain:
a. Kepustakaan
Metode ini menggunakan literature untuk data komparatif dalam
menunjang semua data yang diperoleh dari berbagai sumber
perpustakaan untuk memperoleh teori-teori dan mempelajari peraturan-
peraturan yang berhubungan dengan penulisan ini dan menunjang
57
3.2 Analisa Produk
Analisa STP (Segmentasi, targeting, Positioning
Tabel 3.1 Analisa STP Pantai Hunimua
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
STP Pantai Hunimua
Demografis
Usia (16-40) Tahum
Gender Pria dan Wanita
Pendapatan Rp.2.000.000 s/d 5.000.000
Siklus hidup Belum menikah, menikah
Pendidikan TK,SD,SMP,SMA,S1
Kelas Sosial Menengah
Psikografis
Gaya Hidup Tradiosional modern
Kepribadian Pencinta pantai
Kelompok Tempat yang luas atau lokasi yang
luas, pantai yang bersih
Family Pantai yang aman untuk berkreasi
behavior manfaat
Untuk menarik kembali konsumen
dan menarik pariwisata di luar pulau
ambon dan sekitarnya
sikap Tertarik,
georafis wilayah Indonesia timur
Ukuran kota Sedang –besar
Iklim tropis
58
Segmentasi
1. Demografis
Usia : 16 – 40 tahun
Gender : Pria dan wanita
Pendapatan : Rp.2.000.000 – 5.000.000,00
Siklus hidup : Belum menikah - menikah belum mempunyai anak, dan
menikah mempunyai anak
Pendidikan : SD-Perguruan tinggi
Kelas social : Menegah
2. Piskologis
Gaya hidup :Suka menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman, di
pantai, aktifitas padat, dan membutuhkan hiburan
3. Georafis
Wilayah : Indonesia timur (maluku,Ambon)
Iklim : Tropis
4. Behavior
Manfaat : Untuk menarik parawisatawan di luar atau di dalam pulau
Ambon dan sekitarnya, mendapatkan Sumber daya manussia lebih
banyak
Sikap : tertarik dengan keindahan pantai
5. Targeting
Orang yang menyukai Pantai dengan hiburan bersama teman atau dengan
keluarga dengan Suasana pantai
59
6. Positioning
Mempromosikan Pantai hunimua sebagai Pantai yang aman untuk
berwisata, memiliki pantai hamparan pasir putih 1km dan lebar 300m cocok
untuk anak-anak dan keluaaga, dan dapat melihat lumba-lumba berimigrasi
Ciri khas dapat di kenal oleh masyarakat Indonesia timur , Pantai Hunimua
menjadi pantai yang terpanjang pasir putih dan dapat melihat ikan lumba-
lumba yang berimigrasi. Pantai Hunimua adalah kalangan menengah. Untuk
targeting Pantai Hunimua adalah semua umur, berada pada regional Ambon
yang khususnya minat dalam bidang Pariwisata pantai.
Positioning dari Pantai Hunimua mempromosikan Pantai Hunimua
sebagai Pantai yang aman untuk berwisata, memiliki hamparan pasir putih 1
km dan lebar 300m sebagai salah satu pantai yang memiliki keunikan dari pada
pantai lain yang ada di Indonesia. Dan dapat menyasikan keindahan Pantai
Hunimua Hanya di Pulau Ambon.
Ciri khas Pantai Hunimua di kenal oleh masyarakat Indonesia timur,
Pantai Hunimua merupakan obyek wisata panorama alam pantai yang indah di
Liang Ambon. Pantai Hunimua termasuk dalam kategori ekowisata, yaitu
sebuah konsep wisata alam yang lokasinya relatif masih dan belum terganggu
atau terkontaminasi (tercemari). Dengan konsep wisata yang seperti itu, jelas
sekali bahwa Pantai Hunimua. ini sangat diperuntukan bagi semua kalangan
terutama bagi kalangan pemuda. Sebagian besar pengunjung Pantai Hunimua
ini merupakan masyarakat dari kota kelas menegah, yang cenderung
membutuhkan liburan dengan konsep wisata alam yang kental.
60
Secara demografis Pantai Hunimua ini ditargetkan untuk semua kalangan
dan di target untuk pemuda, Dengan asumsi mulai dari remaja SMA hingga
sarjana, atau masyarakat yang sudah bekerja dan berkeluarga seperti
wiraswasta atau wirausaha. Untuk psikografisnya, Pantai natsepa ini
diperuntukan bagi masyarakat dengan kelas social menengah. Namun tidak
menutup kemungkiinan masyarakat dari kelas bawah dan atas untuk
berkunjung ke Pantai Hunimua ini. Untuk positioning dari pantai ini sesuai
dengan identitas dan image yang ingin ditampilkan, maka Pantai Hunimua ini
akan ditempatkan sebagai kawasan wisata yang asri dan alami, dan cocok
untuk liburan keluarga.
61
3.3 Analisa Komposisi
STP (Segmentasi, Targeting, Positioning)
Tabel 3.2 Analisa STP Pantai Natsepa
STP Pantai Natsepa
Demografis
Usia Semua umur
Gender Pria dan wanita
Pendapatan 1.500.000 sd 5.000.000
Pekerjaan Wiraswata/wirausaha
Pendidikan SMA
Psikografis Kelas Sosial Menengah
Gaya Hidup Pantai yang indah
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
Pantai Pasir Putih merupakan obyek wisata panorama alam pantai yang
indah di Pantai Natsepa. Pantai Pasir Putih Natsepa termasuk dalam kategori
ekowisata, yaitu sebuah konsep wisata yang lokasinya yang stategis karena akses
jalan yang ditempuh dengan mudah dan sejalan dengan arah Pantai Hunimua
memudahkan untuk menuju ke tempat wisata tersebut. Kemudian pantai tersebut
menggunakan konsep wisata yang masih menggunakan ke indahan alam tidak
mengganggu ekosistem, jelas sekali bahwa Pantai Pasir Putih Natsepa ini sangat
diperuntukan bagi semua kalangan yang ingin berpergian sekedar hanya untuk
menikmati pemandangan. Sebagian besar pengunjung Pantai Natsepa ini
62
merupakan masyarakat dari kota kelas menegah, yang cenderung membutuhkan
liburan dengan konsep wisata Pantai reaksi.
Secara demografis Pantai Pasir Natsepa ini ditargetkan untuk semua
kalangan. Dengan asumsi mulai dari remaja SMA hingga sarjana, atau masyarakat
yang sudah bekerja dan berkeluarga seperti wiraswasta atau wirausaha. Untuk
psikografisnya, Pantai Natsepa ini diperuntukan bagi masyarakat dengan kelas
social menengah. Namun tidak menutup kemungkinan masyarakat dari kelas
menengah bawah dan atas untuk berkunjung ke Pantai Natsepa. Untuk
positioning dari pantai ini sesuai dengan identitas dan image yang ingin
ditampilkan, maka Pantai Natsepa ini akan ditempatkan sebagai kawasan wisata
yang asri dan cocok untuk liburan keluarga.
Tabel 3.3 Kelebihan Pantai Natsepa
No. Kelebihan Pantai Natsepa
1 Panorama alam yang indah
2 Memiliki pasir yang putih dan bersih
3 Ombaknya cukup tenang, dapat berenang
4 Memiliki berbagai fasilitas cukup memadai
5 Terdapat fasilitas diving, snorkling, surving, dll
6 Menyediakan fasilitas hotel dan losmen
7 Harga tiket masuk cukup murah
8 Akses jalan mudah
Sumber: Hasil Analisis Data, 2013
63
Pantai Natsepa, merupakan pantai yang sangat dikenal sebagai salah satu
andalan wisata di Kota Ambon dan Provinsi Maluku. Pantai Natsepa memiliki
letak yang sangat strategis, yakni di pinggiran jalan utama. Jalur menuju Pantai
Natsepa terbilang mudah karena posisinya di pinggir jalan utama. Pantai Natsepa
memiliki kelebihan pasir yang putih dan bersih. Kawasan pantainya sangat dijaga
sekali kebersihannya, sehingga pengunjung akan merasakan kenyamanan.
Lautnya memiliki ombak yang tidak tinggi dan tenang, sehingga pengunjung
dapat berenang hingga jarak yang cukup jauh dari pantai tanpa rasa khawatir
tersapu ombak besar. Berbagai macam olahraga Pantai seperti Futsal. Jika enggan
berenang, pengunjung dapat menaiki perahu untuk berlayar atau perahu nelayan
dan menikmati pemandangan bawah laut. Sekitar lokasi pantai terdapat banyak
penyewaan ban pelampung untuk bermain-main di laut. Sebagai rumahnya para
ikan, terumbu karang pantai Pasir Putih Pantai Natsepa menyimpan pesona wisata
bawah laut yang menarik untuk disaksikan. Terumbu karangnya masih terjaga
dengan baik. Keindahan ini dapat kita nikmati dengan diving maupun snorkeling.
Pengelola wisata juga menyediakan fasilitas kamar mandi, mushola, dan
beberapa tempat untuk beristirahat berupa bangku beton yang biasanya dekat
dengan tempat para penjaja makanan.. Bagi yang ingin menginap, di sekitar lokasi
terdapat penginapan berupa hotel, motel, dan losmen (Dinas Kebudayaan Dan
Pariwisata Propvinsi Maluku).
64
3.4 Analisa SWOT
Didalam buku Metode Riset untuk Desain Komunikasi visual, (Sarwono,
2007: 18-19) mengatakan bahwa SWOT dipergunakan untuk menilai dan menilai
ulang (revaluasi) suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya
dengan tujuan meminimumkan resiko yang mungkin timbul. Langkahnya adalah
dengan mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi
negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang
telah diambil.
Langkah analisis: Mengkaji hal atau gagasan yang akan dinilai dengan cara
memilah dan menginventarisasi sebanyak mungkin segi kekuatan (strenght),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat).
Segi kekuatan dan kelemahan merupakan kondisi internal yang dikandung
oleh obyek yang dinilai, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor
eksternal, Hasil kajian dari keempat segi ini kemudian disimpulkan, meliputi
strategi pemecahan masalah, perbaikan, pengembangan, dan optimalisasi.
Penyusunan kesimpulan lazim dilakukan dengan cara meramu (sedapat
mungkin) hal-hal yang dikandung oleh keempat faktor menjadi sesuatu yang
positif, netral atau minimal dipahami. Penyusunan kesimpulan ini ditampung
dalam Matriks Pakal yang terdiri dari:
1. Strategi PE-KU (S-O) / Peluang dan Kekuatan: Mengembangkan peluang
menjadi kekuatan.
2. Strategi PE-LEM (W-O) / Peluang dan Kelemahan: Mengembangkan peluang
untuk mengatasi kelemahan.
65
3. Strategi A-KU (S-T) / Ancaman dan Kekuatan: Mengenali dan
mengantisipasi ancaman untuk menambah kekuatan.
Strategi A-LEM (W-T) / Ancaman dan Kelemahan: Mengenali dan
mengantisipasi ancaman untuk meminimumkan kelemahan. (Sarwono, 2007: 18-
19). Dalam hal ini analisis SWOT perancangan branding Kampoeng Batik Jetis
akan menggunakan tabel matriks SWOT yang akan dijabarkan sebagai berikut:
67
Strenght, Pantai Hunimua merupakan satu dari berbagai kawasan wisata
pantai yang memiliki hamparan pasir putih 1km dan lebar 300m di Indonesia.
Pantai masih terjaga keasriannya. Hal ini dipertahankan oleh pengelola Pantai
Hunimua pemerintah Kota Ambon , dimana pengelolanya sendiri merupakan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Pantainya masih putih dan bersih, lautnya
tidak tercemar sampah, dan lokasi wisata yang ditumbuhi berbagai pohon yang
tumbuh dengan alami. Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan di Pantai
Hunimua, Pantai Hunimua ini, harga tiket masuk yang ditawarkan terbilang
sangat murah, sehingga sangat cocok untuk berbagai kalangan masyarakat, baik
kalangan bawah, menengah, maupun kalangan atas. Fasilitas umum lainnya juga
tersedia, mulai dari kamar mandi umum, dan lain-lain.
Weaknees, Pantai Hunimua ini terletak sekitar 45 km dari pusat kota
Ambon. Akses jalan yang jauh ini membuat masyarakat berpikir dua kali untuk
datang ke Pantai Hunimua ini. Selain itu akses jalan yang dilalaui juga berkelok,
naik turun, dan sempit. Terutama jalan dari pintu masuk hingga kawasan pantai
cenderung cukup menanjak, dan cukup menurun.
Dalam kawasan Pantai Hunimua, aspal jalan juga banyak yang rusak,
sehingga mengganggu kenyamanan perjalanan wisatawan. Pengelolanya sudah
mulai merencanakan pembangunan jalan dan fasilitas yang tersedia, namun
hingga sekarang belum ada realisasinya. Sehingga pengunjung harus waspada dan
hati-hati saat melintas disana. Namun tidak keseluruhan dan jalan yang rusak,
pada beberapa bagian sudah terpaving.
68
Fasilitas umum seperti kamar mandi memang sudah tersedia, namun masih
kurang terawat secara baik. Kebersihannya kurang dijaga, sehingga cukup
mengganggu kenyamanan pengunjung dalam menggunakan fasilitas kamar
mandi. Jumlahnya pun masih terbilang cukup sedikit.
Yang lebih penting untuk kita bahas disini adalah promosinya. Karena
sejauh ini promosi yang dilakukan masih sangat sedikit dan kurang terencana
secara baik. Brosur individu juga belum ada, karena selama ini promosi brosur
yang dilakukan masih tergabung dalam wisata Ambon.
Opportunity, Pantai Hunimua ini memiliki peluang yang sangat besar
untuk dikembangkan lagi. Karena potensi yang ada di pantai ini belum seluruhnya
diangkat secara baik. Banyak spot-spot yang kurang dikelola dan kurang di
promosikan, misalnya pulau-pulau kecil yang banyak satwa-satwa liar yang unik,
batu-batu karangnya, dan lain sebagainya
Minat masyarakat terhadap wisata pantai yang sangat besar, masih
memberikan peluang Pantai Hunimua untuk meningkatkan lagi pengunjungnya.
Terutama bagi masyarakat dari kota-kota besar, yang cenderung mencari lokasi
liburan alam yang dapat mengilangkan kepenatannya di kota besar.
Keberadan Pantai Hunimua ini memberikan manfaat dan keuntungan bagi
masyarakat disekitar Ambon. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya kedai-kedai
atau warung makan yang menjual makanan di sekitar kawasan Pantai Hunimua.
Selain itu masyarakat sekitar juga ada yang dipekerjakan sebagai office boy yang
membantu pengelola membersihkan sampah-sampah di kawasan wisata ini.
69
Threath, dibandingkan dengan pantai – pantai lain, pantai ini memiliki
akses jalan yang sangat jauh. Hal ini menjadi satu ancaman tersendiri untuk
kelangsungan perkembangan Pantai Hunimua. Karena hal ini akan menjadi salah
satu pertimbangan pengunjung untuk datang ke pantai ini. Pantai lain juga
berlomba-lomba menawarkan fasilitas yang sama seperti apa yang ditawarkan
Pantai Hunimua bahkan bisa lebih. Ditambah lagi jika perkembangan yang
dilakukan di Pantai Hunimua lambat dan statis, maka hal tersebut akan
menghambat semuanya. Pengunjung juga akan kurang respect jika tidak ada
perkembangan apapun dari Pantai Hunimua. Mereka akan beralih ke lokasi pantai
lain yang cenderung lebih menarik dan memiliki banyak inovasi.
Modernisasi sekarang ini membuat minat masyarakat terhadap objek
wisata alam semakin berkurang. Karena mereka cenderung modern dan bergerak
cepat. Terutama remaja kota besar, mereka akan cenderung lebih memilih tempat-
tempat hiburan seperti diskotik, dan wisata-wisata lain yang lebih menarik.
Wisata seperti diatas akan berpengaruh sekali terhadap banyak tidaknya
jumlah pengunjung yang datang kesana. Maka dari itu pengelola harus pintar-
pintar memutar otak untuk mengatasi hal tersebut
70
3.4.2 Analisis Keyword
Gambar 3.5 Analisis Konsep Keyword
Sumber: Subbash C. Join , Marketing Planning And Strategy 6th
Edition.
1. Customer Needs (Kebutuhan Pelangan)
Kepuasan kebutuhan pelanggan adalah ujian akhir dari keberhasilan unit
bisnis. Dengan demikian, strategi pemasaran yang efektif harus bertujuan
melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan lebih baik daripada pesaing
lakukan. Fokus pada pelanggan adalah inti dari strategi pemasaran.
Individu : Pantai yang sejuk, bersih, melihat pemandangan yang indah,
dapat berenang, bermain,
71
Kelompok : Tempat rekreasi pantai yang luas atau lokasi yang luas, pantai
yang bersih
Family : Pantai yang aman bagi anak-anak untuk bermain air, pasir dsb.
2. Market Emergence (Munculnya Pasar)
kebutuhan pelanggan menimbulkan peluang pasar, dan pasar muncul.
untuk menilai nilai pasar ini, perkiraan potensi pasar sangat penting. jika pasar
muncul menarik, strategi mengambil langkah berikutnya menggambarkan batas
pasar. bagian ini mengkaji potensi pasar.
hanya menyatakan, potensi pasar adalah total permintaan untuk produk
dalam suatu lingkungan tertentu. potensi pasar diukur untuk mendapatkan
wawasan ke dalam lima unsur: ukuran pasar, pertumbuhan pasar, profitabilitas,
jenis keputusan pembelian, dan struktur pasar pelanggan.
Dari kebutuhan pelangan maka munculnya tempat berkreasi pantai yang
menarik yang di butuhkan oleh konsumen, hal ini pantai Hunimua sebagai
tempat wisata yang digemari oleh konsumen
3. Market Boundary ( Batasan Pasar)
Mendefinisikan pasar sulit, namun, karena pasar dapat didefinisikan
dalam banyak cara. Ada berbagai kemungkinan untuk mendefinisikan pasar:
(a) dengan mengacu pada karakteristik produk, (b) dalam hal penjualan merek
pribadi dengan penjualan merek produsen ', (c) dengan mengacu pada
penjualan di daerah tertentu, dan (d) dalam hal dari target penjualan, misalnya,
penjualan untuk kontraktor bangunan untuk instalasi di rumah-rumah baru
72
dengan penjualan pengganti rumah yang ada. Sebuah wisata pantai
hunimua hanya menawarkan potensi alam atau keunggulan dari pantai tersebut
untuk menarik para konsumen untuk berwisata
4. Served Market (Pasar yang di Layani)
Dalam contoh sebelumnya, perusahaan menetap di definisi agak sempit
dari pasar yang dilayani. itu bisa, bagaimanapun, memperluas cakupan pasar
menjabat sebagai itu keuntungan pengalaman dan peluang di tempat lain di
pasar tampil menarik. berikut ini adalah ringkasan dari alternatif pasar yang
dilayani tersedia untuk bisnis yang mirip dengan yang satu ini:
1. Konsentrasi produk / pasar terdiri dari perusahaan niching dirinya hanya
pada satu bagian dari pasar. dalam contoh di atas, perusahaan adalah niche
membuat hanya diesel - didorong mobil salju untuk pembeli industri.
2. Spesialisasi produk terdiri dari perusahaan memutuskan untuk
memproduksi mobil salju hanya diesel-driven untuk semua kelompok
pelanggan
3. Spesialisasi pasar terdiri dari perusahaan memutuskan untuk membuat
berbagai mobil salju yang melayani beragam kebutuhan dari kelompok
pelanggan tertentu, seperti pembeli industri
4. Spesialisasi selektif terdiri dari perusahaan memasuki beberapa pasar
produk yang tidak memiliki hubungan satu sama lain kecuali bahwa setiap
memberikan kesempatan individual menarik
73
5. Sakupan penuh terdiri dari perusahaan membuat berbagai macam mobil
salju untuk melayani semua segmen pasar konsumen menyukai Pantai
yang memiliki fasilitas, lokasi yang luas, pantai bersih, memiliki
pemandangan yg indah, dapat berenang dengan aman
5. Customer Segmentasi (Segmentasi pelangan)
Segmentasi konsumen sesuai dengan STP
1. Demografis
Usia : 16 – 40 tahun
Gender : Pria dan wanita
Pendapatan : Rp.2.000.000 – 5.000.000,00
Siklus hidup : Belum menikah - menikah
Pendidikan : TK-SMA-S1
Kelas social : Menegah
2. Piskologis
Gaya hidup: Suka dengan budaya tradiosional modern yang dilakukan
di ambon dan sekitarnya, terlebihnya di lakukan di pantai, selalu mengikuti
tren yang terbaru yang ada di ambon, gampang terpengaruh dengan sesuatu
hal yang terbaru
Kepribadian : pencinta pantai, menyukai hal yang menarik atau hal
yang belum di ketahui
74
Kelompok :Suka mencari tempat nongkrong, tempat yang luas atau
lokasi yang luas, pantai yang berssih dan pemandangan
yang indah
Family : Suasana yang ramai yang di kunjungi orang, pantai yang
aman untuk berkreasi atau berwisata
3.Georafis
Wilayah : Indonesia timur (Papua, Dobo, Amahera, Masohi)
Ukuran kota : Kota menegah – kota besar
Iklim : Tropis
4. Behavior
Manfaat : Untuk menarik parawisatawan di luar atau di dalam pulau
Ambon dan sekitarnya, mendapatkan Sumber daya
manussia lebih banyak
Sikap : tertarik dengan keindahan pantai
5. Positioning
Mempromosikan Pantai hunimua sebagai Pantai yang aman untuk
berwisata, memiliki pantai hamparan pasir putih 1km dan lebar 300m cocok
untuk anak-anak dan keluaaga, dan dapat melihat lumba-lumba berimigrasi
Ciri khas dapat di kenal oleh masyarakat Indonesia timur , pantai Hunimua
menjadi pantai yang terpanjang pasir putih dan dapat melihat ikan lumba-
lumba berimigrasi.
75
6. Need based segment (perlu segmen berdasarkan )
pelanggan kelompok menjadi segmen berdasarkan kebutuhan dan
manfaat yang sama dicari oleh pelanggan dalam memecahkan masalah
konsumsi tertentu
kebutuhan konsumen yaitu ingin berkunjung tempat berwisata pantai yang luas
dan aman untuk berkreasi.
Manfaat konsumen ke pantai yaitu melihat potensi yang dimiliki pantai
tersebut
7. Segment identification (Identifikasi segmen)
untuk setiap segmen berbasis kebutuhan, menentukan demografi, gaya
hidup, dan perilaku penggunaan membuat segmen yang berbeda dan dapat
diidentifikasi (di tindak lanjuti) sesuai dengan STP.
8. Segment attractiveness (Segmen tarik)
menggunakan kriteria yang telah ditentukan segmen tarik (seperti
pertumbuhan pasar, intensitas persaingan, dan akses pasar), menentukan daya
tarik keseluruhan dari setiap segmen.
9. Segment profitability (Segmen profittabilitas)
Menentukan segmen profitabilitas yaitu melakukan peninjauwan
langsung ke lokasi
76
10. Segment position (Posisi segmen)
Untuk setiap segmen, menciptakan sebuah "proposisi nilai" dan strategi
penentuan posisi produk-harga berdasarkan segmen yang kebutuhan
pelanggan yang unik dan karakteristik.
11. Segment AUD (Segmen audience)
Menciptakan "segmen storyboard" untuk menguji daya tarik setiap
segmen adalah posisi strategi
dengan wawancara dengan pengunjung
Keyword yang di dapatkan dalam berupa data dalam SWOT dan STP
merupakan hasil dari data yang di hasilkan dari wawancara,
kepustakaan,Observasi. Dari analisis SWOT dan STP di peroleh keyword
“Natural and cheerful” adalah alami dan ceria/gembira/riang, kata ini
terbentuk berdasarkan kosep sebuah Pantai yang akan mengusung sebagai
konsep alamai dan ceria sebagai bahan dalam membuat perancangan media
promosi.
Tagline yang di ambil berdasarkan konsep “natural dan cheerful” yaitu,
Keindahan pantai alami (naturally preserved seashore), keindahan alam tidak
terlupakan (unforgotten natural beauty)
77
3.5 Sementasi pasar
Dari pengamatan langsung yang di lakukan survey di lapangan, segmentasi
pasar wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata Pantai Hunimua sebagian besar
didominasi oleh wisatawan nusantara atau wisatawan lokal, wisatawan merupakan
berasal dari wisatawan lokal dan riogonal tersebut rata-rata berasal dari wilayah
kota Ambon, selain itu ada pula wisatawan dari mancanegara yang sebagian besar
berasal dari Eropa dan Amerika.
Di lihat dari segmentasi kategori usia, berdasarkan pengamanatan yang telah
di lakukan, wisatawan yang datang berkunjung ke pantai Hunimua sangat
beragam. Dari usia anak-anak hingga orang tua. Tetapi yang paling dominan yang
berkunjung ke pantai Hunimua dari kelompok usia paling dominan adalah usia
muda. Dengan demikian, area Pantai Hunimua merupakan obyek wisata yang
dapat dinikmati oleh semuakalangan/kelompok usia (Dinas Kebudayaan Dan
Pariwisata Propvinsi Maluku).
3.6 Motivasi Kunjungan
Berdasarkan pengamatan langsung yang telah dilakukan di lapangan,
motivasi wisatawan yang datang berkunjung ke area Pantai Hunimua sebagian
besar dengan tujuan berwisata. Mereka yang datang ke lokasi wisata Pantai
Hunimua biasanya memanfaatkan obyek wisata untuk berenang, terdiri dari anak-
anak-, remaja, dan dewasa. Selain itu, untuk berkreasi dan bersantai sambil
menikmati suasana pantai, atau hanya sekedar berkumpul dan mengobrol bagi
remaja atau bersama keluarga. Anak-anak juga bisa bermain di taman rekreasi dan
78
tempat bermain yang ada. Pengunjung juga dapat menyewa perahu kecil bagi
yang ingin berkeliling di area laut pantai hunimua. Terdapat even lomba renang
untuk umum di area pantai hunimua. Pada musim tertentu, para pengunjung juga
dapat melihat atraksi dari ikan lumba-lumba dan ikan pausdi objek ini. Ikan bakar,
rujak dan kelapa muda menjadi makanan khas yang dapat dinikmati para
wisatawan, baik lokal maupun mancanegara (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
Propvinsi Maluku).
80
3.8 Strategi Kreatif
Strategi Kreatif yang digunakan untuk merancang media promosi pantai
Hunimua umtuk meningkatkan brand awereness adalah sebagai berikut :
1. Tema Pokok Perencangan/Big Idea (konsep)/Tema pokok dalam perancangan
media promosi Pantai Hunimua ini adalah “Natural and Ceria”. Tema ini
bertujuan untuk menciptakan image Pantai Hunimuayang indah dan ceria
dengan unsur alami
2. Positioning
Menempatkan Wisata Pantai Hunimua sebagai Tempat wisata yang
menawarkan pantai berpasir putih dan dapat melihat ikan lumba-lumba
berimigrasi secara alami dengan pemandangan alam yang indah serta sangat
cocok untuk kawasan wisata pantai di ambon
3. USP(Unique selling Proposition)
Wisata Pantai Hunimua yang alami yang tidak hanya menawarkan keindahan
potensi pantai tapi juga menawarkan berbagai jenis penghiburan seperti
banana boat,diving, swimming, berkeliling pantai Hunimua dengan perahu dan
bisa pergi ke sebuah pulau kecil yang bernama pulau Pombo
81
4. Visualisasi
1. Menggunakan foto pemandangan di Pantai Hunimua untuk menjadikan
sebagai media promosi yang akan di gunakan atau di rancang, sesuai
dengan tema alami yang di sesuaikan dengan konsep pokok perancangan.
2. Tipografi yang akan di gunakan dalam media perancangan disesuaikan
dengan karakter wisata Pantai Hunimua, untuk menimbulkan kesan ceria,
santai, alami, dipilihnya jenis huruf Script. Jenis huruf ini merupakan dasar
dari bentuk huruf yang di tulis dengan tangan , kontras tebal dan tipisnya
sedikit agar menimbulkan kesan alami, saling berhubungan dan mengalir.
Bentuk huruf yang menyerupai tulisan tangan (Pujiriyanto, “teori grafis
computer”).
Gambar 3.7 Font Forte yang terpilih menjadi huruf logotype
Sumber: Analisis Data, 2013
3. Dalam menentukan warna yang akan di gunakan dalam perancangan
media promosi Pantai Hunimua adalah menggunakan teori warna.
Nugroho mengganakan keberadaaan warna merupakan salah satu faktor
daya Tarik kuat sebuah rancangan iklan. Akan tepati tidak semua warna
yang di gunakan secara berlebihan yang akan di sukai oleh konsumen ,
meningat konsumen sendiri memiliki latar belakang dan selera yang
berbeda-beda. Pada perancangan ini dapat dipilihnya teori warna dari