Upload
trinhnhi
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
20 Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Nuraeni (2014,hlm.7) Mengatakan bahwa “Penelitian tindakan kelas
yang disingkat dengan PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat
reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar bisa memperbaiki dan
meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara prefesional, oleh
karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari
yang dihadapi oleh guru”.
Penelitian yang digunakan adaptasi Kemmis dan MC.Taggart dengan
melakukan siklus model spiral. Siklus ini digunakan peneliti karena sesuai
dengan tahap peneliti tindakan.
Tahap-tahap ini diantarannya:
a. Tahap persiapan dan perencanaan tindakan (planning)
Pada tahap ini peleneliti merencanakan tidakan yang akan
dilakukan agar memperbaiki aktivitas belajar peserta didik di kelas,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)
Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan sesuai dengan
perencanaan sebagai implementasi dari rancangan-rancangan yang telah
direncanakan dalam penelitian tindakan kelas.
c. Tahap observasi (observing)
Tahap ini peneliti mengamati pelaksanaan tindakan dan membuat
catatan lapangan sebagai pedoman pengamatan.
21
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Tahap refleksi (reflecting)
Tahap refleksi adalah perbaikan dan penyempurnaan pada
pemberian tindakan selanjutnya atau perbaikan dan penyempurnaan pada
siklus selanjutnya.
Keempat tahap dalam tindakan tersebut adalah untuk membuat
siklus, yaitu putaran kegiatan yang berurutan yang kembali kelangkah
semula jika hasil yang direncanakan belum tercapai. Jadi satu siklus
adalah dari tahap penyusunana rancangan sampai dengan tahap refleksi
yang tidak lain adalah evaluasi Arikunto (2009,hlm.18)
Gambar 3.1
Tahap-tahap dalam PTK model spiral dari Kemmis dan Taggart
REVISED
PLAN REFLECT
ACT
OBSERVE
REFLECT
ACT
OBSERVE
REVISED
PLAN
REVISED
REFLECT
ACT
OBSERVE
22
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Lebakwana
kecamatan kramatwatu kabupaten serang sebanyak 24 siswa. Adapun
pokok bahasanya adalah konsep uang.
2. Lokasi penelitian
Penelitian bertempat di SD Negeri Lebakwana Kampung Cayur
Desa Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang.
3. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya pelaksanaan
penelitian pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggukan judul
„„Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Konsep Uang‟‟. Agar hasil
penelitian ini tidak menimbulkan kesalahpahaman, maka istilah-istilah itu
dijelaskan sebagai berikut:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick
Dalam penelitian ini di definisikan sebagai berikut:
Metode Talking Stick yang diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu
tongkat berbicara. Talking Stick merupakan metode yang
pembelajarannya menggunakan tongkat dan berkelompok yang terdiri
dari 5 - 6 peserta didik dalam setiap kelompok. Dalam pembelajaran
dengan menggunakan metode Talking Stick dapat mendorong peserta
didik agar bisa mengemukakan pendapat. Pembelajaran Talking Stick ini
lebih dahulu diawali dengan penjelasan guru mengenai materi pokok
yang akan dipelajari. Peserta didik diberikan waktu untuk lebih dahulu
membaca materi didalam buku, berikan waktu yang cukup dalam
23
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aktivitas tersebut. Setelah itu guru memutarkan tongkat kepada peserta
didik, dan yang mendapatkan bagian memegang tongkat, itulah yang
harus menjawab pertannya dari guru dan mengemukakan pendapat.
Didalam pembelajran kooperatif tipe Talking Stick ini adapun
manfaatnya yaitu dapat melatih peserta didik dalam membaca, peserta
didik dapat memahami materi dengan cepat, menguji kesiapan peserta
didik, melatih membaca dan memahami pelajaran dengan cepat.
Sedangkan kekurangan dari metode Talking Stick ialah peserta didik yang
pandai lebih mudah menerima materi sedangakan peserta didik yang
kurang pandai kesulitan menerima materi, guru kesulitan melakukan
pengawasan, ketenangan kelas kurang terjaga dan membuat peserta didik
senam jantung.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu perubahan prilaku seseorang yang
didalamnya terdapat pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hasil belajar
juga bisa dikatakan sebagai suatu perubahan dari kemampuan peserta
didik yang berupa kognitif, efektif dan psikomotor secara menyeluruh.
Pada penelitian ini hasil belajar peserta didik ditentukan melalui hasil tes-
tes soal yang diberikan setelah pembelajaran berlangsung. Dalam hasil
belajar terdapat penilaian yang diberikan peserta didik untuk mengetahui
tercapai atau tidaknya tujuan dari proses pembelajaran. Hasil belajar yang
diharapkan oleh peneliti adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik dalam pembelajaran IPS di kelas III.
D. Instrument Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi instrument penelitian atau alat
penelitian adalah penelitian itu sendiri diperkuat dengan kutipan dari
(Sugiono, 2013, hlm, 305) bahwa “Dalam penelitian kualitatif , yang menjadi
instrument atau alat penelitian adalah penelitian itu sendiri”. Oleh karena itu,
24
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peneliti bertindak sebagai instrument aktif karena dalam upaya untuk
mengumpulkan data-data yang dilapangan. Sehingga data yang diperoleh
peneliti itu benar.
Dalam pembelajaran tentang penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Talking Stick, semua itu tercatat dalam instrument yang telah
dibuat oleh peneliti. Adapun pedoman yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Tes hasil belajar
Pengumpulan data yang digunakan adalah tes objektif untuk
individu, yaitu dalam bentuk tes piihan ganda, adapun banyaknya soal
yaitu 10 soal.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Pedoman Soal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : III (tiga) / 2 (dua)
Standar Kompetensi : 2. Mengenal sejarah uang dan penggunaan uang
KOMPETENSI
DASAR
INDIKATOR
TINGKAT
KESUKARAN
K1
(Pengetahuan)
K2
(Pemahaman)
K3
(Aplikasi)
JUMLAH
PG PG PG
2.4 Mengenal
sejarah uang
dan
penggunaan
uang sesuai
dengan
kebutuhan
Mengenal
sejarah uang
MD 1 1
SD 2 1
SK
Mengenal
penggunaan
uang
MD 10 5 2
SD 9 7 2
SK
Mengenal
jenis - jenis
uang
MD
SD
SK 8 3 2
Mengenal MD
25
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
manfaat
menabung
SD 4 1
SK 6 1
Jumlah 4 3 3 10
b. Lembar observasi
Lembar observasi atau lembar pengamatan merupakan suatu teknik
atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung, kegiatan tersebut berkenaan
dengan aktivitas yang dilakukan guru dan peserta didik pada saat proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Talking Stick pada konsep uang.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Pedoman Observasi
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK
No
Tahap
Aspek yang
diamati
Indikator
No
item
1 Tahap pertama
Penjelasan
materi oleh
Guru
Peserta didik menunjukan keterlibatan dalam kegiatan
pembelajaran.
1
Peserta didik dapat menyimak materi yang diberikan
oleh Guru.
2
Peserta didik mampu memahami materi. 3
2 Tahap kedua
Kemampuan
berdiskusi
Peserta didik dapat berdiskusi dan berbagi jawaban
dengan kelompok(masing-masing kelompok 2 orang).
4
Peserta didik dapat kerjasama dengan teman kelompok. 5
Peserta didik menunjukan antusiasme dalam kelompok. 6
26
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 Tahap ketiga
Melakukan
permainan
Talking Stick
Peserta didik dapat meyimak penjelasan guru mengenai
langkah-langakah model pembelajaran kooperatif tipe
Talking Stick .
7
Peserta didik ikut serta dalam bernyanyi saat permainan
Talking Stick dilakukan.
8
Peserta didik menunjukan keaktifan saat pembelajaran
Talking Stick.
9
4 Tahap
keempat
Kemampuan
menjawab
pertanyaan
Peserta didik mampu menjawab pertanyaan saat tongkat
berhenti dibangkunya.
10
Peserta didik mampu menjawab pertanyaan dengan
jelas dan tepat.
11
Peserta didik memberikan jawaban sesuai dengan yang
diharapkan.
12
5 Tahap kelima
Keberanian
dalam berbica
Peserta didik berani berbicara didepan guru dan teman-
temannya.
13
Peserta didik menunjukan adanya kepercayaan diri yang
tinggi saat berbicara.
14
Peserta didik menunjukan keaktifan dalam berbicara. 15
c. Wawancara
Pedoman wawancara ini berisi daftar pertanyaan yang diajukan
kepada guru dan peserta didik. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk
mengetahui respon atau tanggapan guru dan peserta didik mengenai
pelaksanaan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Talking
Stick dalam pembelajaran.
27
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
Narasumber : Peserta Didik Kelas III SDN Lebakwana
No Aspek Indikator Pertanyaan
1 Partisipasi Peserta didik
mampu memahami
materi sejarah uang
dan kegunaan uang
Apakah kamu
memahami materi
tentang sejarah
uang dan
penggunaan uang?
Peserta didik dapat
mengikuti
pembelajaran
menggunakan
metode talking
stick
Apakah dengan
model
pembelajaran
Talking Stick
membuat kamu
mudah memahami
materi yang
diajarkan?
2 Motivasi Peserta didik
semangat dalam
belajar
Apakah dengan
model pembelajar
Talking Stick
membuat kamu
semangat dalam
belajar?
28
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peserta didik
merasa senang saat
pembelajaran
berlangsung
Menurut kamu
apakah
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode Talking
Stick
menyenangkan?
3 Keaktifan Peserta didik
berani dan bisa
menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh
gurumu?
Bagaimana
menurutmu setelah
belajar IPS dengan
menggunakan
model Talking
Stick , apakah
kamu sekarang
sudah berani
berbicara didepan
kelas?
E. Prosedur Penelitian
a) Prasiklus
1. Rencana
Pada tahap ini peneliti harus menentukan sekolah mana yang
akan diadakan penelitian tentang masalah belajar yang ada dikelas,
setelah dapat kemudian peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada
sekolah bahwa kita akan melakukan penelitian, kemudian tentukan
hari/tanggal berapa akan dilaksanakan.
Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah SDN
Lebakwan Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 24 orang. Terdiri
dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
2. Tindakan
29
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rencana tindakan ini yang akan dilakukan yaitu membuat soal
untuk mengetahui perolehan nilai rata-rata peserta didik dan sejauh
mana pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan
materi uang.
3. Observasi
Kegiatan observasi merupakan langkah awal untuk mencari
masalah atau kekurangan dalam pembelajaran yang akan diteli untuk
menjadi bahan tindakan pada siklus 1. Adapun proses pengamatan
yang dilihat dari peneliti yaitu proses pembelajaran peserta didik, cara
penyampaian guru dalam menyampaikan materi, dan media apa saja
yang dipakai oleh guru saat pembelajaran berlangsung. Maka dari itu
peneliti harus terjun langsung kelokasi penelitian untuk mengamati
dan mengetahui kondisi awal pembelajaran peserta didik.
4. Refleksi
Pada tahap ini, guru dan peneliti diskusi pada prasiklus tentang
hal-hal yang diperoleh pada saat observasi. Temuan-temuan yang
ditemukan atau kelemahannya dijadikan bahan revisi pelaksanaan
pada siklus 1.
b) Siklus 1
1. Perencanaan
Perencanaa peneliti sebagai berikut :
1) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2) Pembuatan pedoman observasi
3) Pembuatan pedoman wawancara
4) Membuat soal tes
2. Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan, kegiatan yang akan dilakukan
adalah: Hal yang dilakukan dalam tahapan pelaksanaan tindakan ini
yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode
30
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran Talking Stick memulai dari apersepsi, kegiatan awal,
kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), kegiatan akhir dan
penutup termasuk evaluasi pembelajaran.
3. Observasi
Pada tahap ini, yang dilakukan mengamati dan mencatat semua
hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung. Adapun, observasi dilakukan terhadap aktivitas belajar
dan kemampuan hasil belajar peserta didik.
4. Refleksi
Pada tahap ini, dilakukan kegiatan menganalisis hasil
pengamatan yang dilakukan dilapangan berupa lembar observasi, tes
hasil belajar yang diperoleh pada akhir kegiatan pembelajaran sekolah.
Kegiatan pembelajaran berlangsung, dan catatan-catatan yang ditemui
dilapangan.
Dari hasil refleksi dapat dijadikan acuan untuk menetapkan
langkah selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan pada siklus
II. Di dalam siklus II pada dasarnya sama saja dengan siklus I, yang
membedakannya yaitu perencanaan yang berdasarkan pada hasil
kegiatan refleksi didalam siklus I sehingga membuat perbaikan dalam
pelaksanaan siklus I yang telah dilaksanakan
F. Tehnik Pengumpulan dan Analisis Data
1. Tehnik Pengumpulan data
1) Obsevasi
Teknik pengumpulan data yang peneliti akan lakukan adalah
observasi yang pengamatannya langsung ke lapangan. Serta
mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi. Menurut Arikunto
(2010, hlm, 199) mengatakan bahwa observasi dapat dilakukan melalui
pengeliatan penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang
dikatakan ini adalah pengamatan langsung.
31
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Tes
Teknik pengumpulan data melalui tes untuk melihat hasil yang
signifikan pada penelitian yang akan dilakukan. Karena seperti
pengertian teknik tes menurut Arikunto (2010 , hlm, 193) tes adalah
seretan pertanyaan atau latihan untuk mengukur keterampilan. Adapun
tes yang dilakukan peneliti adalah tes prestasi yaitu tes yang digunakan
untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
Soal tes terdiri dari banyak butir tes (item) yang masing-masing
mengukur satu jenis variabel. Dalam hal ini tes yang digunakan adalah
tes pilihan ganda.
3) Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang ditujukan
kepada guru bersangkutan sebagai narasumber pada penelitian ini.
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
dan penelitian mengalami berbagai permasalahan, ataupun sebagai
tolak ukur peneliti untuk melakukan refleksi atau perbaikan. Dalam
wawancara yang dilakukan adalah wawancara langsung tanpa melalui
perantara.
2. Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis ini ditulis berdasarkan pedoman observasi,
wawancara, dan hasil tes. Analisis data ini dilakukan dari awal sampai
akhir pelaksanaan dari setiap siklus. Data tentang aktivitas belajar siswa
terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick
dalam mata pelajaran IPS. Data yang diolah dan disajikan secara
kualitatif destkriptif dengan prosedur sebagai berikut :
Data mentah yang diperoleh dari hasil tes, kemudian diolah
melalui cara penyekoran, dan menghitung nilai rata-rata kemampuan
siswa untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai kondisi akhir
32
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa dalam memahami pelajaran IPS. Untuk menghitung nilai dan rata-
rata nilai siswa rumus yang digunakan sebagai berikut:
a. Tehnik Analisis Data Hasil Tes
1) Penilaian
Rumus menghitung nilai siswa:
S = 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧 𝐒𝐢𝐬𝐰𝐚
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐮𝐦 × 𝟏𝟎𝟎
Keterangan: S = Nilai
(Purwanto,2012.hlm.112)
Menghitung rata-rata nilai siswa
X = 𝐗
𝐍
Keterangan : X = Nilai rata-rat
𝐗 = Total nilai rata=rata
N = Jumlah siswa
(Arikunto,2009.hlm.45)
2) Kategorisasi nilai
Tabel 3.4
Kriteria Penilaian
Rentang Penilaian Presentasi Huruf mutu
90-99 90-99% A (Baik Sekali)
80-89 80-89% B (Baik)
70-79 70-79% C (Cukup)
60-69 60-69% D (Kurang)
Kurang dari 60 Kurang dari 60% E (Tidak Lulus)
(Sudjana,2001.hlm.118)
3) Presentase
Rumus menghitung presentase ketuntasan belajar siswa:
33
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝐏 = 𝐏
𝐍 × 𝟏𝟎𝟎%
Keterangan : P = Ketuntasan belajar
𝑷 = Jumlah siswa yang tuntas belajar
𝑵 = Jumlah Siswa
100% = Bilangan tetap
(Arikunto,2009.hlm.236)
b. Teknik Analisis Data Hasil Observasi
Adapun rumus presentase yang digunakan dalam pengamatan
observasi ini adalah sebagai berikut :
1) Jumlah indikator = semua peserta didik × per-indikator
2) 𝒑𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 =𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 ×𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓× 𝟏𝟎𝟎
=𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
𝟐𝟒 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 × 𝟑 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓× 𝟏𝟎𝟎
=𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 × 𝟏𝟎𝟎
𝟕𝟐
3) Jumlah keseluruhan aspek : jumlah aspek =
4) Kriteria penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Skor nilai 90-100 : A (sangat aktif)
2. Skor nilai 80-89 : B (aktif)
3. Skor nilai 65-79 : C (cukup aktif)
4. Skor nilai 55-64 : D (kurang aktif)
34
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Skor nilai dibawah 55 : E (sangat kurang aktif)
5) Indikator keberasilan
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking
Stick untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD
Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kota Serang Tahun
Ajaran 2014-2015 dapat di katakan berasil jika memenuhi
indikator sebagai berikut :
1. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran kooperatif tipe
Talking Stick mendapatkan kriteria minimal “aktif”
2. Hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran kooperatif tipe
Talking Stick mengalami ketuntasan belajar mencapai 80%
c. Teknik Hasil Wawancara
Dari hasil wawancara dengan menggunakan analisis sesuai
dengan jawaban, sehingga menafsirkan respon peserta didik terhadap
proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan
Talking Stick mengalami peningkatan atau tidaknya dilihat dari
jawaban-jawaban peserta didik.
G. Validitas dan Rehabilitas Penelitian
Validitas dan rehabilitas bertijuan untuk mengetahui keabsahan pada
sebuah tes yang akan diujikan kepada peserta didik yang dapat dilakukan
berkali-kali dengan hasil atau urutan yang sama. Adapun penjelasan tentang
uji validitas dan rehabilitas menurut Sugiono (2013, hlm, 370-375) :
a. Meningkatkan ketekunan ialah melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data
dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
b. Triangulasi dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data sebagai sumbe dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
35
Ina Selviyana, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP RUANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Member Check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data.