Upload
buinhi
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2011: 72) penelitian eksperimen dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Dari pengertian tersebut bahwa metode eksperimen merupakan metode yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dalam
kondisi yang dikendalikan. Penelitian ini mengetahui perbedaan kreativitas
siswa SD kelas V melalui pengaruh pembelajaran kerangka TANDUR pada
matematika. Selain itu pengaruh keduanya akan dilihat berdasarkan gender
siswa SD kelas V, yaitu laki-laki dan perempuan. Penggunaan metode
eksperimen dalam penelitian ini atas pertimbangan bahwa terdapat variabel
bebas sebagai perlakuan yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel
terikat dan terdapat variabel lain yang mempengaruhi baik memperlemah
atau memperkuat kedua hubungan tersebut.
Perlakuan (treatment) dalam penelitian ini adalah menerapkan
pembelajaran kerangka TANDUR pada matematika yang diterapkan dalam
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menerapkan model
konvensional dalam pembelajaran matematika. Kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol mempunyai karakteristik yang sama, bedanya kelompok
eksperimen diberi perlakuan khusus (pembelajaran kerangka TANDUR)
sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus hanya
menggunakan kegiatan rutin yang biasa diberikan dalam kegiatan
pembelajaran. Masing-masing kelompok sama-sama diberi pengaruh lain
yaitu, perbedaan gender yang hanya dibatasi atas perbedaan jenis kelamin
siswa. Sebagai langkah akhir adalah membandingkan peningkatan
kreativitas siswa laki-laki dan perempuan dari kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
36
3.2. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011: 38) variabel penelitian adalah suatu atribut,
sifat, atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik
kesimpulannya. Variabel merupakan faktor yang sangat penting dan perlu
dipahami karena sangat berpengaruh dalam penelitian. Terdapat tiga
variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu pembelajaran kerangka
TANDUR sebagai variabel bebas, kreativitas sebagai variabel terikat, dan
gender siswa sebagai variabel moderator.
3.2.1. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel penyebab timbulnya variabel lain.
Pembelajaran kerangka TANDUR berpengaruh pada perbedaan kreativitas
siswa. Jadi variabel yang mempengaruhi variabel lain atau variabel
bebasnya adalah pembelajaran kerangka TANDUR (X1). Pembelajaran
kerangka TANDUR lebih ditekankan pada kerangka belajar TANDUR.
Tahap-tahap kerangka TANDUR dalam pembelajaran, meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti yang terdiri dari elaborasi, eksplorasi, dan
konfirmasi, dan kegiatan penutup.
1) Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran TANDUR meliputi
kegiatan;
a. Guru menumbuhkan motivasi dengan menyebutkan manfaat dan
akibat dari apa yang siswa pelajari;
b. Melakukan apersepsi dari pembelajaran sebelumnya;
c. Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti pembelajaran TANDUR yang terdiri dari eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
a. Eksplorasi
37
Dalam kegiatan eksplorasi, yaitu:
1. Guru memberikan pengalaman umum dengan mengintegrasikan
suatu materi pelajaran dengan pengalaman dan aktivitas sehari-
hari siswa;
2. Guru menanamkan konsep dasar dari suatu materi agar rasa
ingin tahu siswa lebih tinggi;
3. Guru meminta siswa untuk mendefinisikan, membedakan, atau
menggolongkan benda atau gambar berdasarkan klasifikasi dari
sifat bangun ruang.
4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menerjemahkan
apa yang diterimanya dalam pembelajaran dengan mengamati
demonstrasi atau melakukan percobaan sederhana.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, yaitu;
1. Guru memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi sifat atau
menghasilkan bentuk baru dari bangun ruang dengan cara
menggabungkan dua bangun ruang secara sederhana;
2. Guru memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi contoh dari ide
yang dibuatnya;
3. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat laporan hasil diskusi
siswa;
4. Guru memfasilitasi siswa untuk mendemonstrasikan dan
mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, yaitu:
1. Guru memberi penguatan dari hasil diskusi mengenai bentuk
bangun dan sifat-sifat bangun;
2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab seputar hasil diskusi;
3. Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi.
38
3) Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dalam pembelajaran TANDUR, yaitu:
a. Guru dan siswa mengulang materi yang sudah dipelajari agar
pemahaman siswa lebih tinggi;
b. Guru memberikan refleksi mengenai karakter bangsa yaitu: Kreatif
(membuat bangun atau menemukan sifat baru dari bangun ruang);
Komunikatif (memberikan pendapat dalam kerja kelompok,
mendengarkan pendapat dari teman); Kerja keras (menyelesaikan
tugas tepat waktu, bekerja sungguh-sungguh atas tugas yang
diberikan);
c. Guru memberikan penghargaan atau perayaan.
3.2.2. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang timbul sebagai akibat dari
pengaruh variabel bebas. Dari perlakuan yang diberikan dengan menerapkan
pembelajaran kerangka TANDUR dan kemudian dilanjutkan pemberian
postes setelah pembelajaran pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol
maka diperoleh hasil kreativitas berfikir siswa SD kelas V. Kreativitas
merupakan kemampuan siswa untuk menciptakan dan menemukan sesuatu
yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru
bagi orang lain. Kreativitas yang diharapkan setelah pemberian perlakuan
melalui pembelajaran menggunakan kerangka TANDUR adalah siswa dapat
menjawab pertanyaan dengan bermacam-macam jawaban sesuai dengan
kreativitasnya tersebut. Dengan demikian variabel terikat dalam penelitian
ini adalah kreativitas siswa (Y).
3.2.3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat
atau memperlemah) hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Dalam penelitian ini ada pengaruh gender, yaitu laki-laki dan perempuan.
Gender yang mempengaruhi kreativitas dan pembelajaran kerangka
TANDUR diduga dapat memperlemah atau memperkuat hubungan kedua
39
variabel. Sehingga gender dapat dikatakan sebagai variabel bebas kedua
(X2).
3.3. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakuakan pada dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberi
perlakuan dengan menggunakan TANDUR dalam pembelajaran
matematiaka terhadap kreativitas berfikir siswa SD kelas V, sedangkan
kelompok kontrol hanya menerapkan kegiatan pembelajaran yang sifatnya
konvensional. Masing-masing kelompok memperhatikan adanya pengaruh
lain yang dimunculkan, yaitu gender siswa SD kelas V.
Berdasarkan uraian tersebut penelitian ini menggunakan desain
penelitian, yaitu Factorial Design. Desain faktorial merupakan modifikasi
dari design true eksperimental, yaitu dengan memperhatikan adanya
variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan dari variabel bebas
terhadap hasil dari variabel terikat. Variabel lain yang mempengaruhi
perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
terhadap kreativitas adalah gender siswa SD kelas V laki-laki dan
perempuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut ini.
R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6
R O7 Y2 O8
40
Keterangan:
R : Simpel random sampling
X : Perlakuan dengan menerapkan Quantum Teaching
kerangka TANDUR pada kelas eksperimen O1 : pretes kreativitas kelompok eksperimen laki-laki
O2 : postes kreativitas kelompok eksperimen laki-laki
O3 : pretes kreativitas kelompok kontrol laki-laki O4 : postes kreativitas kelompok kontrol laki-laki
O5 : pretes kreativitas kelompok eksperimen perempuan
O6 : postes kreativitas kelompok eksperimen perempuan
O7 : pretes kreativitas kelompok kontrol perempuan O8 : postes kreativitas kelompok kontrol perempuan
Y1 : siswa SD laki-laki kelas V
Y2 : siswa SD perempuan kelas V
Desain faktorial di atas dapat diuraikan bahwa setiap kelompok laki-
laki dan perempuan dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi
tes awal (pretes) dan tes akhir (postes) untuk mengetahui adanya perbedaan
kreativitas pada pembelajaran matematika antara kelompok eksperimen
yang menggunakan pembelajaran kerangka TANDUR dan kelompok
kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Implementasi dari desain penelitian tersebut diuraikan dalam prosedur
penelitian. Prosedur penelitian tersebut seperti berikut ini:
1. Persiapan penelitian;
2. Pembentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol;
3. Membuat kisi-kisi pretes
4. Membuat instrumen tes berdasarkan kisi-kisi yang sudah ditentukan.
5. Menguji cobakan instrumen tes pada kelas yang telah dipilih.
6. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba
untuk mengetahui validitas butir soal dan reliabilitas soal.
7. Mengadakan tes awal (pretes) di kelompok eksperimen pada siswa
laki-laki (O1) dan perempuan (O5) serta kelompok kontrol pada siswa
laki-laki (O3) dan perempuan (O7);
8. Pemberian perlakuan (X) pada kelompok eksperimen dengan
menggunakan pembelajaran kerangka TANDUR pada mata pelajaran
matematika pokok bahasan bangun ruang. Sedangkan pada kelompok
kontrol tidak diberi perlakuan khusus, masih menggunakan
41
pembelajaran yang bersifat konvensional pada mata pelajaran
matematika pokok bahasan bangun ruang;
9. Mengadakan tes akhir (postes) pada kelompok eksperimen siswa laki-
laki (O2) dan perempuan (O6) serta kelompok kontrol siswa laki-laki
(O4) dan perempuan (O8);
10. Analisis hasil penelitian kemudian dilanjutkan dengan menyusun hasil
penelitian.
3.4. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Blotongan 02
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester 2 tahun 2011/2012 dengan
jumlah 36 yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
3.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
3.5.1. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2012. Jadwal
pelaksanaan penelitian akan diuraikan seperti berikut.
Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian di
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Tahun 2011/2012
No. Kelas Pelaksanaan Penelitian
1 Kontrol 22 Maret, 27 Maret, dan 28 Maret 2012
2 Eksperimen 22 Maret s.d 30 Maret 2012
Berdasarkan tabel 3.2 jadwal penelitian di kelas kontrol dilaksanakan
pada tanggal 22 Maret, 27 Maret, dan 28 Maret 2012, sedangkan di kelas
eksperimen penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Maret s.d 30 Maret
2012.
3.5.2. Tempat Pelaksanaan
Dalam penelitian ini ada tiga tempat yang dijadikan sebagai tempat
penelitian, yaitu di SDN Sidorejo Lor 01, SDN Blotongan 01 dan SDN
Blotongan 02. SD penelitian tersebut merupakan beberapa SD yang ada di
42
Gugus Diponegoro Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. SDN Sidorejo Lor
01 sebagai kelas uji coba, SDN Blotongan 01 sebagai kelas kontrol, dan
SDN Blotongan 02 sebagai kelas eksperimen.
3.6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pada bagian ini akan dibahas tentang teknik pengumpulan data, serta
instrumen yang dipakai dalam penelitian.
3.6.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan variabel yang akan
diteliti, yaitu:
1. Variabel Bebas (X1)
Data variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah pembelajaran
Kerangka TANDUR. Data X1 ini akan dikumpulkan melalui teknik
observasi dengan mengisi lembar observasi. Observasi dilakukan pada
proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kerangka
TANDUR. Dengan demikian saat guru mengajar dengan kerangka
TANDUR didalam kelas eksperimen, guru lain sebagai observer
mengamati dan mengisi lembar observasi dari perlakuan yang
diberikan.
2. Variabel Moderator (X2)
Data variabel moderator X2 dalam penelitian ini adalah gender.
Gender disini hanya dibatasi pada perbedaan jenis kelamin, yaitu siswa
laki-laki atau perempuan. Data gender diperoleh dengan penggunaan
metode dokumentasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode dokumentasi untuk mendapatkan data jenis kelamin siswa kelas
V di kelas eksperimen dan kelas kontrol melalui arsip data kesiswaan
kelas V.
43
3. Variabel Terikat (Y)
Data variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kreativitas.
Data kreativitas diperoleh melalui tes bentuk uraian untuk mendapatkan
nilai kreativitas melalui pembelajaran matematika pokok bahasan
bangun ruang. Hasil dari kreativitas dinyatakan dalam bentuk nilai dari
jawaban setiap pertanyaan, yaitu nilai tertinggi 100 dan terendah 25.
Variabel kreativitas terdiri dari 5 soal tes kreativitas dimana setiap soal
memiliki skor 1-4. Hasil dari tes kreativitas ini akan dikelompokkan
menjadi 5 kategori kreativitas. Adapun tahap pengumpulan data
dilakukan sebagai berikut:
1. Memberikan pretes kreativitas di kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
2. Memberikan perlakuan pembelajaran kerangka TANDUR di kelas
eksperimen.
3. Memberikan postes kreativitas di kelas eksperimen dan kelas
kontrol dengan soal yang sama.
4. Menganalisis hasil tes yang telah diperoleh.
5. Mengelompokkan hasil kreativitas siswa menjadi 5 kategori
kreativitas, yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat
rendah dengan menggunakan teknik pengukuran skor. Kategori
tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagi berikut:
Tabel 3.2. Kreativitas Siswa Kelas V Gugus Diponegoro
Tahun 2011/2012
No. Tingkat Kretivitas Siswa Kategori
1 Sangat tinggi 89-104
2 Tinggi 73-88
3 Sedang 57-72
4 Rendah 41-56
5 Sangat Rendah 25-40
44
3.6.2. Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, menggunakan instrumen
dalam bentuk observasi, tes, dan dokumentasi. Sebelum digunakan dalam
menggumpulkan data disusun terlebih dahulu kisi-kisinya baru kemudian
dibuat butir-butir soalnya. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan
variabel yang sudah ditentukan oleh peneliti.
1. Variabel Bebas (X1)
Instrumen yang akan digunakan dalam variabel X1 adalah lembar
observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengukur kegiatan guru
dalam pembelajaran yang menggunakan kerangka TANDUR.
Penelitian ini ditekankan pada kerangka berfikir TANDUR
(tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayaan). Jadi,
kegiatan dalam pembelajaran harus mencerminkan tahap pembelajaran
TANDUR mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
Instrumen penelitian lembar observasi diukur dengan skala
Guttman. Dalam model Guttman, akan didapat jawaban yang tegas,
yaitu ya-tidak. Cara mengisi jawaban dengan memberi tanda cek (v)
pada kolom pernyataan YA atau TIDAK. Pernyataan Ya jika kegiatan
yang tertulis dalam lembar observasi sudah dilakukan oleh guru atau
siswa. Pernyataan Tidak, jika kegiatan pembelajaran yang ada dalam
lembar observasi tidak dilakukan guru atau siswa. Adapun kisi-kisi
instrumen pembelajaran dengan Quantum Teaching kerangka
TANDUR mengacu pada langkah-langkah pembelajaran TANDUR
dapat dilihat pada tabel 3.3.
45
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Pembelajaran Kerangka TANDUR Pada
Mata Pelajaran Matematika Kelas V Tahun 2011/2012
Aspek Indikator TANDUR Item
Pendahuluan
Melakukan apersepsi dari pembelajaran sebelumnya 1
Guru menumbuhkan motivasi dengan menyebutkan
manfaat dan akibat dari apa yang siswa pelajari
(Tumbuhkan)
2,3
Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari 4
Inti
Guru mengintegrasikan materi pelajaran dengan
pengalaman dan aktivitas sehari-hari siswa (Alami) 5, 6
Guru menjelaskan konsep dasar dari suatu materi agar
rasa ingin tahu siswa lebih tinggi (Namai) 7, 8
Guru meminta siswa untuk mendefinisikan,
membedakan, atau menggolongkan benda atau gambar
berdasarkan klasifikasi dari sifat bangun ruang
9
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menerjemahkan apa yang diterimanya dalam
pembelajaran dengan mengamati demonstrasi atau
melakukan percobaan sederhana (Demonstrasikan).
10,
11, 12
Guru memfasilitasi siswa untuk menghasilkan bentuk
baru dari bangun ruang dengan cara menggabungkan
dua bangun ruang secara sederhana
13
Guru memfasilitasi siswa untuk menemukan ide baru
mengenai sifat-sifat bangun ruang dari penggabungan
dua bangun ruang sederhana
14, 15
Guru memfasilitasi siswa untuk membuat laporan hasil
diskusi siswa 16
Guru memfasilitasi siswa untuk melaporkan hasil
diskusi dengan mendemonstrasikan hasilnya di depan
kelas
17
Guru memberi penguatan dari hasil diskusi mengenai
bantuk bangun dan sifat-sifat bangun 18
Guru dan siswa melakukan tanya jawab seputar hasil
diskusi 19
Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi 20
Penutup
Guru dan siswa mengulang materi yang sudah
dipelajari agar pemahaman siswa lebih tinggi (Ulangi) 21
Guru memberikan refleksi mengenai karakter bangsa
yaitu: kreatif (membuat bentuk dan sifat baru dari
bangun ruang); Komunikatif (memberikan pendapat
dalam kerja kelompok, mendengarkan pendapat dari
teman); kerja keras (mengerjakan tugas dari guru pada
waktunya, bekerja sungguh-sungguh atas tugas yang
diberikan
22
Guru memberikan penghargaan atau perayaan
(Rayakan)
23,
24, 25
46
2. Variabel Moderator (X2)
Instrumen yang akan digunakan dalam variabel X2 adalah lembar
dokumentasi. Lembar dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data
jenis kelamin siswa SD kelas V di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Instrumen penelitian lembar dokumentasi dalam bentuk checklist. Data
yang diperoleh adalah data nominal. Adapun kisi-kisi gender adalah
nama siswa dan jenis kelamin: yaitu laki-laki dan perempuan.
3. Variabel Terikat (Y)
Instrumen yang akan digunakan dalam variabel Y adalah tes
kreativitas dalam bentuk tes uraian. Tes kreativitas ini dilakukan untuk
mendapatkan hasil kreativitas berfikir siswa pada pembelajaran
matematika sub pokok bahasan bangun ruang. Kisi-kisi tes kreativitas
menggunakan aspek berfikir divergen yaitu: fluence, flexibility,
originality, dan elaboration. Sedangkan pengukuran kreativitas berfikir
dibedakan menjadi figural atau dan simbolik. Figural, kreativitas
berfikir diukur menggunakan butir-butir soal yang berisi gambar-
gambar visual, sedangkan dalam pengukuran kreativitas berfikir
simbolik dilakukan dengan menghadapkan siswa dengan pertanyaan
masalah berupa simbol. Simbol dapat berupa angka, huruf, kata, dan
sebagainya.
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas Siswa Kelas V Tahun 2011/2012
Aspek
Ketrampilan Indikator Kreativitas
Item
Figural Simbolik
Fluence kemampuan menghasilkan banyak ide 1 4
Flexibility kemampuan menghasilkan ide-ide
yang bervariasi 3,6 2
Originality kemampuan menghasilkan ide baru
atau ide yang sebelumnya tidak ada 7 5,8
Elaboration
kemampuan mengembangkan atau
menambahkan ide-ide sehingga
dihasilkan ide yang rinci atau detail
9 10
47
Tabel 3.4 menunjukkan ada 2 kisi-kisi tes kreativitas dengan
aspek fluence yaitu figural di nomor 1 dan simbolik di nomor 4. Ada 3
kisi-kisi tes kreativitas dengan aspek flexibility yaitu figural di nomor 3,
6 dan simbolik di nomor 2. Ada 3 kisi-kisi tes kreativitas dengan aspek
originality yaitu figural di nomor 7 dan simbolik di nomor 5, 8. Ada 2
kisi-kisi tes kreativitas dengan aspek elaboration yaitu figural di nomor
9 dan simbolik di nomor 10. Sehingga ada 10 item soal tes kreativitas
dengan pengukuran figural dan simbolik. Soal tersebut disajikan dalam
bentuk uraian.
Pengukuran variabel ini menggunakan skala rating scale, karena
dengan skala ini data yang diperoleh berupa angka yang diberikan pada
alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Setiap indikator
mempunyai rentang skor dari 4, 3, 2, dan 1 tetapi kriteria penskoran
setiap aspek berbeda. Aspek Fluence mempunyai kriteria penilaian;
skor 4 apabila melaksanakan > 3 ide baru; skor 3 apabila melaksanakan
3 ide baru, skor 2 apabila melaksanakan 2 ide baru; skor 1 apabila
melaksanakan 1 ide baru saja. Aspek Flexibility mempunyai kriteria
penilaian; skor 4 apabila menghasilkan > 3 ide yang bervariasi; skor 3
apabila menghasilkan 3 ide yang bervariasi; skor 2 apabila
menghasilkan 2 ide yang bervariasi; dan skor 1 apabila menghasilkan 1
ide yang bervariasi.
Aspek Originality mempunyai kriteria penilaian; skor 4 apabila
mampu menggambar 3 bentuk yang baru dan rapi; skor 3 apabila
mampu menggambar 3 bentuk yang baru dan kurang rapi; 2 apabila
mampu menggambar < 3 bentuk yang baru dan rapi; dan skor 1 apabila
mampu menggambar < 3 bentuk yang baru tetapi kurang rapi. Aspek
Elaboration mempunyai kriteria penilaian; skor 4 apabila mampu
menambahkan 5 ide yang rinci; skor 3 apabila mampu menambahkan 3
atau 4 ide yang rinci; skor 2 apabila mampu menambahkan 2 ide yang
rinci; dan skor 1 apabila mampu menambahkan 1 ide yang rinci.
48
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Validitas dan Reliabititas Instrumen
Uji validitas dan reliabititas instrumen digunakan untuk
mengetahui tingkat kevalidan dan tingkat reliabilitas instrumen
kreativitas.
1. Uji Validitas Instrumen Tes Kreativitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan/ kesahihan sebuah instrumen. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji
validitas tes kreativitas dihitung dengan cara mengkorelasikan antara
nilai yang diperoleh dari setiap butir soal dengan keseluruhan yang
diperoleh.
Taraf validitas empiris suatu tes kreativitas dinyatakan dalam
suatu koefisien validitas. Tekniknya dengan mencari koefisien
Corrected Item Total Correlation. Menurut Sugiyono (2011: 126)
menyatakan suatu item instrument penelitian dianggap valid jika
memiliki koefisien Corrected Item Total Correlation ≥ 0,3 yang
pengolahannya dibantu dengan menggunakan program SPSS 16.0
for windows.
Sebelum soal tes kreativitas di jadikan sebagai soal pretes
danpostes di kelas peneitian, maka diuji cobakan terlebih dahulu di
kelas uji coba, yaitu kelas V SDN Sidorejo Lor 01 Kecamatan
Sidorejo, Kota Salatiga. Berdasarkan penghitungan menggunakan
SPSS 16.0 for windows didapatkan hasil penghitungan dari 10 soal
tes kreativitas yang tidak valid ada 5 soal, yaitu soal nomor 3, 4, 5, 6,
dan 8 sedangkan yang valid ada 5 soal, yaitu nomor soal 1, 2, 7, 9,
dan 10. Soal yang valid dijadikan sebagai instrumen tes kreativitas
pretes dan postes. Hasil penghitungan ini dilihat dari kolom
Corrected Item Total Correlation yang nilainya lebih dari 0,3 pada
tabel 3.5.
49
Tabel 3.5. Hasil Analisis Validitas
Instrumen Kreativitas Dengan SPSS 16.0
Scale Mean
if Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 12.87 13.844 .935 .911
soal2 12.97 14.309 .859 .925
soal7 12.97 12.516 .885 .925
soal9 12.87 15.982 .749 .944
soal10 12.73 15.306 .826 .932
2. Uji Reliabilitas Instrumen Tes Kreativitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap dan konsisten. Pengujian reliabilitas hanya
memperhitungkan butir soal yang valid. Reliabilitas diukur dengan
menghitung korelasi skor butir soal dengan komposit totalnya. Pada
penelitian ini untuk mengukur reliabilitas tes menggunakan program
SPSS 16.0 for Window.
Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang
disebut koefisien reliabilitas. Untuk menentukan tingkat reliabilitas soal
mengunakan kriteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery
dalam Mawardi (2005: 67), yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha
Cronbach (α) sebagai berikut:
α ≤ 0,7 = tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 = dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 = reliabilitas bagus
α > 0,9 = reliabilitas memuaskan
Berdasarkan penghitungan melalui program SPSS 16.0 for
Window maka hasil reliabilitas instrumen tes kreativitas dinyatakan
reliabilitasnya memuaskan. Dengan melihat nilai Cronbach's Alpha
pada tabel 3.6 yang dicocokkan dengan nilai koefisien Alpha Cronbach
50
(α), yaitu: nilai 0,941 berada di antara nilai koefisien α > 0,9, sehingga
instrumen soal tes kreativitas dinyatakan mempunyai reliabilitas
memuaskan sehingga dapat digunakan untuk melakukan penilaian.
Tabel 3.6. Hasil Analisis Reliabilitas
Instrumen Kreativitas Dengan SPSS 16.0
Cronbach's Alpha N of Items
.941 5
3.7.2. Uji Prasyarat Analisis Data
Penelitian ini merupakan statistik parametris. Statistik parametris
memerlukan terpenuhinya beberapa asumsi. Menurut Sugiyono (2011:
150) Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus
berdistribusi normal. selanjutnya, dalam penggunaan salah satu test
mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus
homogen.
1. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel
telah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas sebaran data
untuk variabel terikat adalah pretes kreativitas. Uji normalitas yang
digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan
bantuan program SPSS 16.0 for Windows yang dapat dilihat pada
tabel Test of Normality di kolom Kolmogorov Smirnov. Pedoman
untuk mengambil keputusan, yaitu:
a) Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi
adalah tidak normal.
b) Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0,05, distribusi
adalah normal.
51
2. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas bertujuan untuk menentukan apakah varian
kedua kelompok (kelas eksperimen dan kelas kontrol) homogen atau
tidak. Uji homogenitas sebaran data untuk variabel terikat adalah
pretes kreativitas. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian
ini dihitung menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows
yang dilihat pada tabel Test of Homogeinity of variance di baris
Based on Mean. Pedoman untuk mengambil keputusan, yaitu:
a) Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, varians
data tidak homogen.
b) Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0,05, varians
data homogen.
3.7.3. Uji Hipotesis
Penelitian ini ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dari
dua variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan masing-
masing variabel bebasnya dibagi dalam beberapa kelompok. Variabel
bebasnya adalah pembelajaran kerangka TANDUR dan gender siswa
SD kelas V yang dibatasi pada jenis kelamin. Variabel terikatnya
adalah kreativitas berfikir siswa. Menurut Budiyono (2009: 206)
untuk mengukur signifikansi efek dua variabel bebas terhadap satu
variabel terikat dapat digunakan ANOVA (Analysis Of Variance) dua
jalan.
Hipotesis diuji dengan menggunakan ANOVA dua jalan.
Pengolahannya dibantu dengan program SPSS 16.0 for windows.
Dasar pengambilan keputusannya dilihat dari Fratio dan Ftabel dengan
taraf signifiansi 0,05 (5%).