25
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan penelitian, observasi, hasil evaluasi, refleksi . Tindakan Kelas adalah untuk memecahkan masalah yang ada dan memperbaiki proses belajar mengajar yang kurang tepat serta meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya. 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilksanakan di SD Negeri Payang 01 Kecamatan Pati Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2016/2017, dengan subjek penelitaian adalah kelas IV SDN Payang 01 yang terletak di desa Payang Kecamatan Pati yang berjumlah 31 siswa, terdiri dari 16 siswa putra dan 15 siswa putri. SD Negeri Payang 01 merupakan salah satu sekolah yang mempunyai fasilitas pembelajaran yaang mendukung proses pembelajaran siswanya. SD Negeri Payang 01 mempunyai 6 lokal kelas yang terdiri dari enam tingkatan kelas. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2016/2017 pada materi sifat dan contoh wujud benda. Siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 7 , 9 dan 11 November 2016 .Siklus ke II juga terdiri dari 3 pertemuan 21, 23 dan 25 November 2016.Rencana jadwal pelaksanaan secara rinci dalam tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) No Kegiatan Waktu Pelaksanaan September November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 Perencanaan Pelaksanaan Siklus I Analisis refleksi I

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada hakekatnya penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang

meliputi: perencanaan, pelaksanaan penelitian, observasi, hasil evaluasi, refleksi .

Tindakan Kelas adalah untuk memecahkan masalah yang ada dan memperbaiki

proses belajar mengajar yang kurang tepat serta meningkatkan hasil belajar siswa

khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya.

3.1.1 Latar Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilksanakan di SD Negeri Payang 01 Kecamatan

Pati Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2016/2017, dengan subjek penelitaian adalah

kelas IV SDN Payang 01 yang terletak di desa Payang Kecamatan Pati yang

berjumlah 31 siswa, terdiri dari 16 siswa putra dan 15 siswa putri. SD Negeri

Payang 01 merupakan salah satu sekolah yang mempunyai fasilitas pembelajaran

yaang mendukung proses pembelajaran siswanya. SD Negeri Payang 01

mempunyai 6 lokal kelas yang terdiri dari enam tingkatan kelas.

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran

2016/2017 pada materi sifat dan contoh wujud benda. Siklus I terdiri dari 3 kali

pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 7 , 9 dan 11 November 2016 .Siklus

ke II juga terdiri dari 3 pertemuan 21, 23 dan 25 November 2016.Rencana jadwal

pelaksanaan secara rinci dalam tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

No Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

September November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus I

Analisis refleksi I

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

23

4

5

6

Pelaksanaan Siklus II

Analisis refleksi II

Penulisan laporan

Sumber data pada penelitian ini adalah siswa yang merupakan penunjang

utama dilaksanakannya penelitian ini. Selain itu, guru kelas IV sebagai pengamat

serta pengarah tindakan.Ada pula dokumentasi berupa dokumen hasil evaluasi

dalam proses pembelajaran IPA yang dilakukan peneliti.

3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini diadakan di SD Negeri Payang 01, Kecamatan Pati,

Kabupaten Pati.Mayoritas siswa berlatar belakang dari keluarga yang

bermatapencaharian sebagai petani dan buruh, ada pula yang berasal dari keluarga

pegawai.Namun hal tersebut tidak menjadi penghambat dalam pembelajaran.

SD Negeri Payang 01 yang terletak di Desa Payang Kecamatan Pati

Kabupaten Pati . SDN Payang 01 letak nya sangat strategis karena terletak di tengah

pemukiman desa payang, dekat dengan jalan Raya Pati –Tayu, kondisi yang

demikian memudahkan para siswa untuk menjangkau sekoalah. Lokasi SDN

Payang 01 berdekatan dengan balai desa , tempat ibadah serta dan dalam satu

komplek dengan SDN Payang 02 dan SDN Payang 03. Sarana yang dimiliki oleh

SDN Payang 01 yaitu 6 Ruang kelas satu ruang guru, satu ruang kepala sekolah ,

satu area perpustakaan, satu ruang laboratorium, satu ruang kantin, mushola

,tempat parkir serta halaman sekolah yang cukup luas untuk menunjang aktifitas

siswa. SD Negeri Payang 01 memiliki 7 guru, 1 tenaga perpustakaan, 1 tenaga

operator sekoah dan seorang penjaga sekolah. Guru-guru terdiri dari kepala

sekolah, guru kelas, dan guru mata pelajaran. Guru-guru di SD Negeri Payang 01

pada umumnya disiplin serta penyabar, dengan telaten mereka mendidik siswa

yang memiliki karakter berbeda-beda.Pembelajaran di SD Negeri Payang 01 juga

sudah ditunjang dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai, sehingga

pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

Subjek penelitian adalah kelas IV SDN Payang 01 Kecamatan Pati,

Kabupaten Pati. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas VI yang

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

24

terdiri dari 16 siswa putra dan 15 siswa putri. Siswa kelas IV memiliki karakter dan

daya serap yang berbeda – beda . Ada siswa yang daya serapnya tinggi , adapula

yang daya serapya rendah dan juga sedang oleh karena itu penalitian memilih kelas

IV sebagai subjek penelitian dengan penerapan model True Or False .

3.2 Variabel dan Definisi Operasional

Sugiyono (2012: 63) berpendapat “variabel adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Pada penelitian

ini, variabel yang digunakan yakni variabel independen dan dependen.

3.2.1 Variabel Independen

Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas. Sugiyono (2012:

64) mengemukakan “variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Dalam

penelitian ini, yang menjadi variabel independen yaitu penerapan strategi True or

False pada materi sifat dan contoh wujud benda.

Media pembelajaran menggunakan permainan True Or Fals , merupakan

media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat atau motivasi siswa dalam

belajar. Disini saya akan menerapkan pembelajaran dengan permainan memakai

pembelajaran aktif True Or Fals ( benar atau salah ) agar siswa tidak bosan belajar.

Gambaran umum tentang permainan ini yaitu untuk melatih daya igat siswa setelah

guru menyampaikan materi. Strategi True Or False juga dapat mengajak siswa

intuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam

belajar serta menumbugkan daya kreatifitas sehingga mampu membuat inovasi –

inovasi.

3.2.2 Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Sugiyono (2012: 64)

berpendapat “variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Variabel dependen dalam penelitian

ini yaitu hasil belajar IPA materi sifat dan contoh perubahan wujud benda siswa

kelas IV SDN Payang 01. Pada penelitian ini dalam mengukur hasil belajar siswa

, guru memberikan soal tes yang berbentuk pilihan ganda yaitu siswa mempunyai

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

25

tugas untuk memilih jawaban yang tepat.Selain mengukur hasil nelajar siswa dari

ranah koknitif, hasil belajar siswa dapat diukur melalui ranah psikomotor dan

afektifnya. Untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotorik dapat diukur melalui

tes tindakan ( perbuatan). Ada beberapa bentuk cara pengukuran untuk menilai

hasil belajar ranah psikomotorik.

Bentuk – bentuk penilaian hasil belajar ranah psikomotorik antara lain:

penilaian unjuk kerja, penilaian produk, penilaian proyek dan portofolio.

Sedangkan hasil belajar ranah afektif ( sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara

.Cara – cara tersebut antara lain: Observasi perilaku, pertanyaan langsungdan

laporan pribadi. Dalam penelitian ini peneliti mengukur hasil belajar siswa dalam

ranah koknitif dan afektif yaitu dengan bentuk pilihan ganda dan observasi.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan model Hopkins dalam

Arikunto ( 2009:105) yang menggambarkan adanya tiga langkah , meliputi :

perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan ( action) dan observasi (

obsetvation), serta melakukan refleksi ( reflecting ). Rincian prosedur tindakan

dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut

Gambar 3.2 Model Penelitian Tindakan oleh Hopkins

Perencanaan

Refleksi

Tindakan

/Observasi

Refleksi

Tindakan

/Observasi

Perbaikan Rencana

Perbaikan Rencana

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

26

Adapun rencana penelitian yaitu mempersiapkan penelitian mulai dari

pembuatan rencana pembelajaran ( RPP) menentukan model, persiapan alat dan

bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran dan pemilihan materi. Dalam

pelaksanaan tindakan kegiatan belajar mengajar merupakan tugas guru yang

melakukan penelitian, sedangkan guru lain bertugas sebagai observer yaitu

mengobservasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru lain sampai

menghasilkan suatu data untuk di analisa. Observer adalah guru lain atau guru

sejawat yang ditunjuk oleh peneliti.

Dalam penelitian PTK ini akan dilakukan 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari tiga

kali tatap muka atau tiga kali pertemuan dan setiap pertemuan 70 menit. Pada setiap

siklus mencakup satu Kompetensi Dasar dan dilaksanakan dalam tiga kali

pertemuan, jadi siklus kedua materi yang diajarkan akan berbeda dengan siklus

pertama.

3.3.1 Perencanaan Tahap Penelitian

Penelitian yang dilakukan dengan pembelajaran aktif True Or Flas

merupakan ,media pembelajaran menggunakan permainan true or fals, merupakan

media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat atau motivasi siswa dalam

belajar. Disini saya akan menerapkan permainan True Or Fals ( benar atau salah

) agar siswa tidak bosan belajar. Gambaran umum tentang permainan ini yaitu untuk

melatih daya igat siswa setelah guru menyampaikan materi. Strategi True Or False

juga dapat mengajak siswa intuk belajar aktif dan bertujuanagar siswa mempunyai

jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbugkan daya kreatifitas sehingga

mampu membuat inovasi – inovasi.

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus-siklus.Tiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Berikut ini tahapan penelitian

tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran True Or False .

Perencaan tahap penelitian yang akan dilaksanakan terbagi menjadi dua

tahap yaitu perencanaan siklus 1 dan perencanaan siklus II. Kedua tahap tersebut

akan dijelaskan sebagai berikut

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

27

3.3.1.1 Rencana Tindakan Siklus I

Pelaksanaan siklus I merupakan tindakan yang dilaksanakan sebagai

tindak lanjut dari tes awal yang telah dilakukan.Untuk jelasnya,tahap kegiatan ini

akan dijelaskan sebagai berikut:

1.Tahap Pererncanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rencana tindakan yang akan

dilaksanakan. Rencana tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencana Perbaikan

Pembelajaran (RPP). Adapun tahap perencanaan ini berisi tindakan apa yang akan

dilakukan, materi apa yang akan diberikan (jenis dan sifat benda), media yang

digunakan (kartu pernyataan ), siapa yang akan melaksanakan tindakan, dan

bagaimana langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pelaksanaan tindakan.

2.Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah

disusun.Pada saat penelitian melakukan tindakan, guru kelas IV sebagai pengamat

dan pengarah yang memberi masukan kepada peneliti mengenai tindakan yang

dilakukan.Tahap pelaksanaan merupakan tahap untuk melaksanakan pembelajaran

yang meliputi kegiatan awal, inti, dan kegiatan akhir.

Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Observasi dilakukan terhadap isi tindakan, pelaksanaan tindakan maupun akibat

yang timbul dari tindakan tersebut. Hasil observasi digunakan untuk mengadakan

refleksi dan menyusun tindakan berikutnya jika dirasa perlu. Selain dengan lembar

observasi, tindakan observasi juga didokumentasikan melalui foto sebagai bukti

nyata hasil penelitian. Foto dokumentasi tersebut meliputi dokumentasi aktivitas

guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran.

3.Tahap hasil Evaluasi

Pada tahap evaluasi-refleksi, peneliti mengadakan analisis, pemahaman,

pemaknaan dan penyimpulan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. Peneliti

memahami data yang diperoleh dalam observasi terhadap tindakan yang dilakukan.

Hasil yang dilakukan berikutnya jika dirasa perlu.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

28

4.Tahap Refleksi

Tahap refleksi juga merupakan evaluasi tentang tindakan yang telah

dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau pengaruh tindakan.Hasil refleksi

pada siklus I merupakan tahap awal bagi siklus II, atau jika hasil pada siklus I sudah

baik, maka tidak diperlukan pada siklus berikutnya.

3.3.1.2 Rencana Tindakan Siklus II

1. Tahap perencanaan

Rencana tindakan siklus II merupakan tindak lanjut pelaksanaan

pembelajaran pada silkus I. Tindakan siklus II dilakukan untuk memperbaiki hasil

belajar matematika dari refleksi hasil belajar siklus I. Pelaksanaan siklus II

merupakan upaya perbaikan kekurangan dan kelemahan pada pelaksanaan siklus I.

Sama halnya dengan pelaksanaan siklus I, pada pelaksanaan siklus II ada empat

tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, Tahap hasil Evaluasi

dan refleksi. Dilanjudkan dengan tahapan penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan model pembelajaran True Or False.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini didasarkan pada perencanaan yang

telah disusun. Pada siklus II peneliti berupaya mengoptimalkan hasil dengan

menggunakan strategi pembelajaran True Or False . Pembelajaran pada siklus ini

berorientasi pada siswa dan diharapkan siswa aktif dalakegiatan belajar mengajar

(KBM),selalu memperhatikan dalam pembelajaran, sehingga diharapkan penelitian

ini dapat berhasil.Dalam tahap pelaksanaan dilaksanakan pembelajaran yang sama

dengan pembelajaran pada siklus I yaitu, meliputi kegiatan awal, inti dan kegiatan

akhir.

Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Observasi dilakukan terhadap isi tindakan, pelaksanaan tindakan maupun akibat

yang timbul dari tindakan tersebut. Hasil observasi digunakan untuk mengadakan

refleksi dan menyusun tindakan berikutnya jika dirasa perlu.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

29

3. Tahap Hasil Evaluasi

Pada tahap evaluasi refleksi, peneliti mengadakan analisis, pemahaman,

pemaknaan dan penyimpulan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. Peneliti

memahami data yang diperoleh dalam observasi terhadap tindakan yang dilakukan.

Hasil yang dilakukan berikutnya jika dirasa perlu.

4. Tahap Refleksi

Tahap refleksi juga merupakan evaluasi tentang tindakan yang telah

dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau pengaruh tindakan.Hasil refleksi

pada siklus II merupakan tahap awal bagi siklus III, atau jika hasil pada siklus II

sudah baik, maka tidak diperlukan pada siklus berikutnya.

4.1 Data dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk

hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban

itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan

pengumpulan data. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses

atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai

fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup

penelitian.

Untuk mengumpulkan data, diperlukan cara yang tepat dengan menggunakan

alat, perangkat atau alat bantu yang dapat memudahkan peneliti mendapatkan data

yang diharapkan karena benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya

instrumen pengumpulan data. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:1630) bahwa

metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data penelitiannya, sedangkan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah,

dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah.

3.4.1 Teknik Pengumpuan Data

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

30

Riduwan (2013a:76) berpendapat “tes adalah serangkaian pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Menurut Poerwanti, dkk

(2008: 4.3).

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah

metode observasi, metode dokumentasi, dan metode tes.

a.Metode Observasi

Observasi adalah mengamati dengan suatu tujuan, dengan menggunakan

berbagai teknik untuk merekam atau memberi kode pada apa yang diamati

(Poerwanti dkk, 2008: 3-22). Dalam penelitian ini, lembar observasi digunakan

untuk mengetahui data aktivitas siswa serta ketrampilan guru selama proses

pembelajaran matematika berlangsung.

b.Metode Dokumentasi

Dokumen artinya barang-barang tertulis. Metode dokumentasi yaitu mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku

surat notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya

(Arikunto, 2002: 206). Metode dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data

yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini

berupa daftar kelompok siswa dan daftar nilai siswa. Untuk memberikan gambaran

secara konkret mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan suasana

kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumen berupa foto.

c.Metode Tes

Tes adalah pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

individu maupun kelompok. Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk

mengukur kemampuan dasar dan pencapaian hasil belajar siswa. Tes diberikan

kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini

dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan siklus.

3.5 Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (2010: 203) menyatakan bahwa instrumen penelitian

adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

31

agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan

diuji validitasnya berdasarkan content validity dan expert judgement. Content

validity dilakukan dengan menyesuaikan instrumen (post test) dengan kurikulum

yang dipakai, sedangkan expert judgement dilakukan dengan cara instrumen

divalidasi oleh ahli. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a.Instrumen Observasi

Instrumen observasi pada penelitian ini berupa lembar observasi aktivitas

guru dan siswa yang digunakan untuk mengukur pemahaman dan hasil belajar

siswa. Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode yang

digunakan peneliti dalam mengumpulkan data melalui pengamatan secara langsung

terhadap subyek yang diteliti. Dalam observasi ini peneliti mengunakan tipe

observasi berstruktur dengan menggunakan lembar observasi sebagai instrumen

pengamatan. Penelitian ini menggunakan teman sejawat sebagai kolaborator yang

bertindak mengamati pelaksanaan tindakan. Kolaborator mengamati aktivitas

peneliti dalam menerapkan model pembelajaran True or False dengan berbantuan

kartu. Instrumen observasi aktivitas guru dan siswa dibuat berdasarkan indikator

kisi-kisi instrumen yang telah dibuat sebelumnya untuk menilai aktivitas guru dan

siswa dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan

model Pembelajaran True or False berbantuan kartu . Kegiatan observasi dilakukan

pada setiap pelaksanaan tindakan penelitian yaitu pada siklus I dan siklus II. Kisi–

kisi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

menggunakan model pembelajaran True or False dengan berbantuan Kartu adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi – Kisi instrumen hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator soal Ranah

Koknitif

Nomor

Soal

Kunci

Jawaban

6.

Memahami

6.1

Mengiden

1. Menjelaskan wujud

benda ( padat , cair dan

C1

C1

1 C

4 D

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

32

beragam

sifat dan

perubahan

wujud

benda serta

berbagai

penggunaan

benda

berdasarkan

sifatnya

tifikasi

Wujud

Benda

Padat ,

cair dan

gas

memiliki

sifat

tertentu

gas) C1

C1

C1

C1

C1

C1

12 B

18 B

19 D

23 A

24 C

26 C

2. Menjelaskan sifat –

sifat benda padat, cair dan

gas

C1

C1

C1

C1

C2

C2

C2

C2

2 C

5 B

10 C

25 C

6 C

7

8

B

C

21 C

3.Menyebutkan 3 contoh

benda padat, cair dan gas

C2

C2

C2

C2

C2

C2

C2

C1

C1

C1

9 A

11 C

13 A

15 B

27 B

35 A

36 C

14 C

16 B

37 A

4.Menentukan benda

sesuai dengan sifatnya

C1

17 C

38 A

39 A

40 C

C1

C1

20 A

28 A

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

33

Tabel 3.4

Kisi – Kisi instrumen hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 Siklus II

C1

C1

32 B

34 A

C2

C2

C2

C2

30 C

31 B

33 C

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator soal Ranah

Kokniti

f

NO

Soa

l

Kunci

Jawaba

n

6.

Memahami

beragam

sifat dan

perubahan

wujud

benda serta

berbagai

penggunaan

benda

berdasarkan

sifatnya

6.2

Mendeskripsik

an

terjadinya

perubahan

wuhud cair

→ padat →

cair , cair →

gas → cair,

padat →gas.

1.Siswa dapat

mengidentifikasi

perubahan wujud

benda yang dapat

kembali ke wujud

semula.

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

2 A

5 C

10 A

25 B

9 A

11 B

13 C

15 C

1 C

4 B

12 C

18 C

2, Sifat dapat

menjelaskan faktor yang

mempengaruhi

perubahan wujud benda

C2

C2

C2

C2

6 C

7

8

B

C

21 C

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

34

2) Lembar pengamatan

Lembar Pengamatan berupa lembar Observasi digunakan untuk

mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan

pembelajaran True or Falas. Dalam pengisian lembar observasi ini dengan

memberikan tanda cheklis (√) pada kolom ya / tidak sesuai dengan hasil yang

diamati. Dalam Pelaksanan Observasi ini peneliti menggunakan teman sejawat

sebagai kolaborator yang bertindak sebagai pengamat dalam pelaksanaan tindakan.

Kolaborator mengamati aktifitas peneliti dalam menerapkan model pembelajaran

True Or Fals.Instrumen Observasi aktifitas guru dan siswa dibuat berdasarkan

C2

C2

C2

C2

C2

C2

C2

C1

C1

C1

19 A

23 C

24 A

26 B

27 B

35 A

36 C

14 C

16 B

37 A

Siswa dapat memberikan

contoh perubahan wujud

benda.

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

17 C

38 A

39 A

40 C

28 A

32 B

34 A

30 C

31 B

33 C

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

35

indiktor kisi – kisi instrumen yang telah di buat sebelumnya untuk menilai aktifitas

guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Observasi dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan penelitian yaitu : Pada siklus

I dan Siklus II.Kisi – kisi aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA

mengunakan model pembelajaran aktif True or Fals adalah sebagai berikut ini :

Tabel 3.5 Kisi - kisi Lembar Observasi Guru

NO Aspek yang

diamati Aspek Yang Di Amati

1 Kegiatan Awal AWAL

a. Guru memberi salam pembuka

b. Guru memimpin doa

c. Guru mengabsen dan menanyakan kehadiran siswa

d. Guru melakukan apresiasi dan memberitahukan

tujuan pembelajaran

e. Guru memberikan penjelasan mengenai sifat benda

dan contohnya

f. Guru memastikan bahwa semua siswa telah

memahami tentang materi sifat dan contoh benda

2. Kegiatan inti INTI

a. Guru membagi kelompok secara heterogen sesuai

dengan tingkat kecerdasan dan jenis kelamin siswa.

b. Guru memberikan penjelasan tujuan pembentukkan

kelompok.

c. Guru membentuk kelompok dengan membacakan

nama anggota dan nama kelompok.

d. Pembentukkan kelompok secara cepat tidak lebih

dari 10 menit.

3. Guru membagikan kartu pernyataan kepada setiap

siswa.

a. Guru membagikan kartu pernyataan dengan efisien,

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

36

tidak lebih dari 5 menit.

b. Guru membagikan kartu pernyataan sesuai dengan

aturan, yaitu membagi kartu pernyataan sejumlah

anggota setiap kelompok.

c. Guru menjelaskan peraturan ToF secara runtut.

d. Guru menjelaskan peraturan ToF dengan bahasa yang

mudah dipahami.

4 Guru membimbing kegiatan diskusi kelompok.

a. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok

untuk berdiskusi tentang kartu pernyataan yang

didapat.

b. Guru menjelaskan bahwa kekompakkan tim yang

positif diperlukan dalam kegiatan diskusi ini.

c. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok.

d. Guru memperhatikan berlangsungnya diskusi.

5. Guru menyuruh setiap kelompok maju

menyampaikan jawaban “true” atau “false”

pernyataan yang didapat anggotanya.

a. Guru menyuruh setiap kelompok maju, yang

menjawab pernyataan yang didapat “true” berdiri di

sebelah kanan guru dan yang menjawab “false”

berdiri di sebelah kiri guru.

b. Guru mengondisikan siswa berdiri dengan rapi.

c. Guru menyuruh siswa menyampaikan alasannya

dengan suara yang jelas.

d. Guru menyuruh kelompok lain menyimak jawaban

dan meluruskan apabila ada kesalahan.

Kegiatan Akhir AKHIR.

a. Guru memberikan umpan balik tentang masing-

masing kartu pernyataan yang didapat siswa.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

37

b. Guru meluruskan apabila ada kesalahanpemahaman

yang dialami siswa.

c. Guru mencatat cara-cara siswa dalam menyelesaikan

tugas.

d. Guru menyuruh siswa sportif dengan cara

memberikan tepuk tangan kepada kelompok yang

sudah menyampaikan pendapatnya.

Tabel 3.6

Kisi - kisi Lembar Observasi Siswa

NO Aspek yang

diamati ASPEK YANG DI AMATI

1 Kegiatan Awal

1. Siswa secara bersama membalas salam dari guru

2. Siswa bersama guru doa

3. Siswa Merespon dan mengabsen kehadiran

siswa

4. Siswa mendengarkan apresiasi dan tujuan

pembelajaran dari guru

5. Siswa mendengarkan penjelasan mengenai sifat

benda dan contohnya dari guru

6. siswa telah memahami tentang materi sifat dan

contoh benda

2. Kegiatan inti 7. Siswa membentuk kelompok sesuai instruksi

guru

8. Siswa mendengarkan penjelasan tujuan

pembentukkan kelompok.

9. Siswa membentuk kelompok dengan

mendengarkan nama anggota dan nama

kelompok.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

38

10. Pembentukkan kelompok secara cepat tidak

lebih dari 10 menit.

3. Guru

membagikan

kartu

pernyataan

kepada setiap

siswa.

11. Siswa menerima kartu pernyataan dengan

efisien, tidak lebih dari 5 menit.

12. Siswa Membaca isi kartu pernyataan sesuai

dengan aturan,

13. Siswa Mendengarkanmenjelaskan peraturan

ToF secara runtut.

14. Siswa mencatat keterangan - keterangan yang

diberikan guru

4 Guru

membimbing

kegiatan

diskusi

kelompok.

15. Siswa berdiskusi tentang kartu pernyataan yang

didapat.

16. Siswa mendengar penjelasan guru tentang

,kekompakkan tim yang positif diperlukan

dalam kegiatan diskusi ini.

5. Guru

menyuruh

setiap

kelompok maju

menyampaikan

jawaban “true”

atau “false”

pernyataan

yang didapat

anggotanya.

17. Perwakilan setiap kelompok maju, yang

menjawab pernyataan yang didapat “true”

berdiri di sebelah kanan guru dan yang

menjawab “false” berdiri di sebelah kiri guru.

18. siswa berdiri dengan rapi.

19. siswa menyampaikan alasannya dengan suara

yang jelas.

20. kelompok lain menyimak jawaban dan

meluruskan apabila ada kesalahan.

Kegiatan Akhir

21. Siswa memperhatikan umpan balik tentang

masing-masing kartu pernyataan yang didapat

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

39

siswa.

22. Siswa dengan sportif dengan memberikan tepuk

tangan kepada kelompok yang sudah

menyampaikan pendapatnya.

4.2 Validitas dan Reliabilitas

Arikunto (2010: 65) berpendapat bahwa validitas sebuah tes dapat diketahui

dari hasil pemikiran dan pengalaman. Menurut Anastasi dan Urbina (1997) dalam

Purwanto (2014: 114), validitas berhubungan dengan apakah tes mengukur apa

yang mesti diukur. Secara garis besar ada dua macam validitas, yaitu validitas logis

dan empiris.

Menurut Arikunto (2010: 65), “validitas logis untuk sebuah instrumen

evaluasi menunjuk pada kondisi bagi instrumen yang memenuhi persyaratan valid

berdasarkan hasil penalaran”. Instrumen dinyatakan memiliki validitas apabila

instrumen tersebut telah dirancang dengan baik serta mengikuti teori dan ketentuan

yang ada.

Dari Uraian diatas langkah yang penting yang harus dilakukan oleh peneliti

dalam menetapkan alat penilaian kepada siswa adalah menguji alat penilaian

tersebut sebelum digunakan oleh peneliti Instrumen yang digunakan dalam

penelitian harus memenuhi kriteria ketetapan ( validitas ) dan keajengan (

reliabilitas ).

4.2.1 Validitas Instrumen Penelitian

Setelah menyusun instrumen, peneliti melakukan uji coba soal (try out). Uji

coba ini dilakukuan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat ukur yang telah

disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Karena baik

dan buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap data yang akan diperoleh

sehingga sangat menentukan kualitas hasil penelitian.

Uji coba akan dilaksanakan pada kelas 4 SD N Payang 01 dengan jumlah

siswa 31 anak. Dengan jumlah responden (N) = 31, maka nilai rtabel = 0,3494

dengan taraf signifikansi 5%. Nilai rxy ditentukan dengan menghitung nilai

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

40

corrected item to total correlation menggunakan aplikasi SPSS versi 15.0 dasar

pengambilan keputusan validitas adalah jika nilai rhitung lebih besar dari nilai

rtabel, maka angket tersebut dinyatakan valid; jika rhitung lebih kecil dari nilai

rtabel, maka angket tersebut dinyatakan tidak valid (spssindonesia.com). Adapun

hasil uji validitas disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Data Pratest Siklus I

Jenis

soal

No. Item

Valid Jumlah Tidak Valid Jumlah

Pilihan

ganda

2,3,4,5,6,7,9,10,11,

14,15,17,19,22,24,25

,26,27,28,29,30,31,3

2,33,34,35,36,37,38

29 1,8,12,13,16,18,20,21,23,3

9,40

11

29 11

Berdasarkan hasil uji validitas 40 item soal pada soal pilihan ganda diketahui

dari tabel 3.5 di atas, terdapat 11 soal yang tidak valid yaitu soal nomor

1,8,12,13,16,18,20,21,23,39,40 sedangkan 29 soal yang lainnya terbukti valid

setelah di uji menggunakan SPSS versi 15.0 for Windows. Soal yang valid tersebut

kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus I.

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Data Pratest Siklus II

Jenis

soal

No. Item

Valid Jumlah Tidak Valid Jumlah

Pilihan

ganda

1,2,3,5,6,7,8,9,10,11

12,13,14,15,17,18,20,21,22,

23,24,25,26,27,28,29,30,31,

32,36,37,38,39

33 4,16,19,33,34,35,4

0 7

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

41

Berdasarkan hasil uji validitas 40 item soal pada soal pilihan ganda

diketahui dari tabel 3.5 di atas, terdapat 7 soal yang tidak valid yaitu soal nomor

4,16,19,33,34,35,40 sedangkan 33 soal yang lainnya terbukti valid setelah di uji

menggunakan SPSS versi 15.0 for Windows. Soal yang valid tersebut kemudian

peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus II.

3.5.2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat keajegan

instrumen dari variabel yang diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini menggunakan pedoman dari Sugiyono (2009: 190) . Untuk

mengetahui tingkat reliabilitas instrumen atau tingkat keajegan jawaban siswa

terhadap pernyataan – pernyataan dalam item instrumen digunakan metode Alpha

( Cronbach’s). Besarnya koefisien alpha merupakan tolak ukur dari tingkat

reliabilitasnya. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS

15.0 for windows. Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan

kriteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam jasminah ( 2010), yang

didasrkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach (α)

α 0,000 – 0.199 : sangat rendah

α 0,200 – 0.399 : rendah

α 0.400 – 0599 : cukup

α 0.600 – 0799 : tinggi

α 0.800 – 1.000 : sangat tinggi

Hasil perhitungan reabilitas dari pretest di kelas 4 SDN Payang 01 sebagai

hasil uji coba , menggunakan SPSS 15,0 for Windows pada siklus I

adalah sebagai berikut :

a. Bentuk soal pilihan ganda

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,902 40

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

42

Berdasarkan data diatas maka data dituliskan dalam tabel 3.8 sebagai berikut :

Tabel 3.9

Uji Reliabilitas Data Pretest Siklus I SD Negeri Ngening 01

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0,902 Sangat tinggi

Hasil perhitungan reabilitas dari pretest di kelas 4 SDN Payang 01 sebagai

hasil uji coba , menggunakan SPSS 15,0 for Windows pada siklus II

adalah sebagai berikut :

Bentuk soal pilihan ganda .

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,923 40

Tabel 3.10

Uji Reliabilitas Data Pretest Siklus II SD Negeri Ngening 01

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0,923 Sangat tinggi

Tabel diatas menunjukkan 40 item soal yang valid tad , nilai Cronbach’s

Alphapretest siklus I sebesar 0,902 dan nilai Cronbach’s Alphapretest siklus

IIsebesar 0,923. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,902dan 0.923 tersebut termasuk

dalam kriteria reliabilitas bagus. Hal ini berarti pretest yang digunakan pada

penelitian ini adalah reliabel.

3.1.1 Uji Tingkat Kesukaran

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh soal yang baik disamping

memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari tingkay

kesukaran atau kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud adalah soal

– soal yang masuk dalam kelompok mudah , sedang dan sukar. Tingkat kesukaran

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

43

soal dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menjawab, bukan dilihat dari guru

yang membuat soal.

Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah

dengan menggunakan rumus (Nana Sudjana, 2014 ; 137) sebagai berikut:

I = 𝐵

𝑁

Keterangan:

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar untuk setiap butir soal

N = jumlah siswa

Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1

Nilai 0 ( nol ) terjadi apabila siswa tidak menjawab denganbenar , sementara nilai

1 ( satu ) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar . Proporsi butir soal

dengan kategori sukar atau mudah , karena apabila butir soal dengan kategori

mudah atau sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa.

Berikut pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok

menurut Purwanto (2013: 101) sebagai berikut:

Tabel 3.11

Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen

Berikut hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang di ujikan pada siswa kelas 4

SDN Payang 01.

Tabel 3.12

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

0,00 – 0,29 Sukar 29,31,33,36,37,38 6

Rentang Kriteria

0,00 – 0,29 Sukar

0,30– 0,69 Sedang

0,70– 1,00 Mudah

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

44

0,30 – 0,69 Sedang 6,13,14,15,1722,25,35 8

0,70 – 1,00 Mudah 3,11,28,30,32,34 6

Total 20

Dari data tabel 3.12 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I, dapat

diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal

sebanyak 20 soal terdapat 6 soal dengan kategori sukar, 8 soal dengan kategori

sedang, dan 6 soal dengan kategori mudah.

Selanjutnya untuk data hasil analisis tingkat kesukaran item soal siklus II

dengan jumlah 20 soal berbentuk pilihan ganda, hasilnya sebagai berikut:

Tabel 3.13

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

0,00 – 0,29 Sukar 40.39.38,31,24,22, 6

0,30 – 0,69 Sedang 37,16,15,14,12,13,11 7

0,70 – 1,00 Mudah 4,9,10,21,23,27,35 7

Total 20

Dari data tabel 3.12 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II, dapat

diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal

sebanyak 20 soal terdapat 6 soal dengan kategori sukar, 7 soal dengan kategori

sedang, dan 7 soal dengan kategori mudah.

3.8 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil PTK pada kelas 4 SDN Payang 01 adalah

data kuantitatif berupa angka yang menunjukkan nilai tes kondisi awal, nilai

evaluasi siklus I, nilai evaluasi siklus II, hasil observasi aktivitas guru dan siswa

dalam pembelajaran muatan IPA melalui strategi True Or False di setiap siklusnya.

Data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan teknik analisis

deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk data nilai hasil belajar muatan IPA dianalisis

menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif sehingga dapat dibandingkan

nilai hasil belajar muatan IPA setelah tindakan siklus I dan siklus II.

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

45

Analisis hasil belajar muatan IPA siswa dilakukan dengan menghitung

persentase ketuntasan belajar muatan IPA secara klasikal dan rata-rata nilai siswa.

Perhitungan nilai tes evaluasi hasil belajar muatan IPA berpedoman pada

perhitungan rumus sebagai berikut:

𝑥 = ∑ 𝑆

∑ 𝑆𝑀× 100

Keterangan:

x = nilai tes evaluasi hasil belajar muatan IPA

∑ S = jumlah skor

∑ SM = jumlah skor maksimum

KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 75, KKM ini

merupakan kriteria minimal yang harus diperoleh siswa sebagai evaluasi hasil

belajar dari aspek pengetahuan dengan kategori yang harus dicapai minimal B

dengan skor 3,00.

Sedangkan itu untuk mengukur nilai rata-rata siswa digunakan rumus

sebagai berikut:

𝑋 =Ʃ𝑥

𝑁

Keterangan:

𝑋 = nilai rata-rata

Ʃ𝑥 = jumlah nilai yang diperoleh

N = jumlah siswa

Sedangkan untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal

adalah sebagai berikut:

𝐾𝐵 = 𝑁𝑆

𝑁× 100%

Keterangan:

KB = ketuntasan belajar

NS = jumlah siswa yang diatas KKM (nilai ≥ 70)

N = jumlah siswa

Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, ketuntasan belajar muatan

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian · 2018. 7. 6. · 22 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada hakekatnya

46

IPA melalui strategi True Or False dapat digolongkan menjadi lima kriteria.

Kriteria ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12

Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal

Rentang Kriteria

1% - 20% Sangat Kurang

21% - 40% Kurang

41% - 60% Cukup Baik

61% - 80% Baik

81% - 100% Sangat Baik

Pengolahan data hasil observasi aktifitas guru dan murit selama pelaksanaan

siklus I, siklus II . Observasi kinerja guru dan siswa digunakan untuk mengukur

apakah guru dan siswa sudah baik dalam menerapkan strategi True Or False.

Lembar observasi guru dan siswa terdiri dari 3 indikator yang terdiri dari kegiatan

awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Observer mengamati aktifitas guru selama

2 siklus . Tugas observer adalah mengisi lembar observasi aktifitas guru dan siswa

dengan menggunakan skala likert ( Sugiyono, 2009: 135). Yaitu dengan memberi

tanda centang atau cheklist pada kolom ( Ya ) atau (tidak) kemudian kengisikan

catatan kegiatan guru atau siswa yang kurang pada kolom keterangan.

3.7.Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini ditandai dengan adanya perubahan yang

di tunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar IPA terhadap pembelajaran IPA

setelah menggunakan model pembelajaran True Or falas .Kriteria ketuntasan

Minimal Di SD N Payang 01 Pada mata pelajaran IPA ≥ 75. Indikator hasil

tindakan dalam penelitian Tindakan Kelas ini adalah 80 % dari 31 siswa kelas 4

SDN Payang 01 Kecamatan Pati.