Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
Pada sub judul setting dan karakteristik subjek penelitian dilaksanakan
pada peserta didik kelas IV SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga dengan
jumlah peserta didik 21 peserta didik yang terdiri dari 12 peserta didik laki-
laki dan 9 peserta didik perempuan. Hal ini mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian menggunakan model Discovery dalam pembelajaran
IPA untuk meningkatkan hasil belajar.
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga. Gedung
sekolah yang tidak jauh dari kampus Universitas Kristen satya wacana,
Jumlah ruangan gedung sekolah SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga 1 ruang
kepala sekolah, 1 ruang kantor guru, 1 ruang perpustakaan, 4 ruang wc,3
ruang kelas I, 3 ruang kelas II, 3 ruang kelas III, 3 ruang kelas IV, 2 ruang
kelas V, 2 ruang kelas VI, 1 ruang Musik, dan ruang Lab Komputer.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester II, tahun ajaran 2015/2016 di SD
Kristen 03 Eben Haezer Salatiga. Penentuan waktu penelitian ini mengacu
pada kalender akademik sekolah karena penelitian ini memerluka beberapa
siklus penelitian sedangkan setiap siklus membutuhkan 3 kali pertemuan.
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus dilakukan
dalam 3 kali pertemuan. Penelitian ini juga disesuaikan dengan SK dan akan
diajarkan yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan pokok bahasan
energi panas dan bunyi. Rincian alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada
tabel 3.1 sebagai berikut:
20
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Penelitian
No Pelaksanaan
Penelitian
Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Proposal
PTK
2.
SIKLUS I
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
3.
SIKLUS II
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
4. Pelaporan
Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa penelitian tindakan kelas
dilaksanakan selama empat bulan yaitu dari bulan februari sampai dengan Mei
2016. Pada bulan Februari digunakan peneliti untuk menyusun proposal
penelitian. Pada bulan Maret peneliti melakukan perencanaan penelitian. Pada
waktu penelitian yang diteliti adalah observasi hasil belajar peserta didik,
aktivitas peserta didik, dan aktivitas pendidik. Selanjutnya pada bulan April
peneliti melakukan penelitian tindakan siklus I dan siklus II. Pada bulan April
minggu ketiga sampai pada bulan Mei peneliti mengelola data hasil
penelitian, menyusun laporan penelitian, konsultasi laporan penelitian.
3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik SD Kristen 03 Eben Haezer
Salatiga Kelas IV berjumlah 21 peserta didik terdiri dari 12 peserta didik laki-
laki dan 9 peserta didik perempuan dengan karakteriristik peserta didik yang
21
bervariasi dan heterogen berumur antara 11-13 tahun. Tingkat kemampuan
peserta didik bermacam-macam ada yang kurang, ada yang sedang, dan ada
beberapa peserta didik yang kemampuan tinggi diatas rata-rata. Kondisi
sosial ekonomi orang tua peserta didik mayoritas berasal dari keluarga
ekonomi menengah kebawah, dan keatas rata-rata.
3.2. Jenis dan Desain Penelitian
Pada sub judul jenis penelitian dan desain penelitian ini akan diuraikan
menjadi dua sub judul yaitu jenis penelitian dan desain penelitian. Jenis
penelitian akan membahas tentang penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti, sedangkan desain penelitian adalah model/rancangan yang digunakan
oleh peneliti dalam penelitian.
3.2.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakakan kelas
(Classroom Action Research), sering disingkat dengan PTK. PTK merupakan
suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-
tindakan tertentu untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik
pembelajaran di kelas secara lebih profesional, menurut Suyanto (dalam
Mahmud, 2011:119).
Salah satu ciri khas PTK adalah penelitian ini bukan sekedar ingin
mengetahui persoala, tetapi mencari solusi persoalan dalam rangka
memperbaiki keadaan pembelajaran. Ada enam karakteristik PTK yaitu (1)
kritik reflektif; (2) kritik dialektis; (3) klaboratif; (4) risiko; (5) susunan
jamak; (6) internalisasi teori dan praktik, menurut Winter (dalam Mahmud,
2011:203).
3.2.2. Desain Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini mengambil desain penelitian yang
dikembangkan oleh (Arikunto, 2015:42). Desain penelitian ini terlihat ada dua
lingkaran yaitu dimulai dari perencanaan, kemudian pelaksanaan, pengamatan
dan sesudah itu refleksi. Berikut adalah desain bagan dalam penelitianyang
22
digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I dan pada siklus II serta
kesimpulan atau hasil akhir dari penelitian tindakan kelas (PTK).
Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan PTK
Arikunto (2015:42)
3.3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu dalam bentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan memperoleh informasi tentang
hal tersebut kemudia ditarik kesimpulan. Penelitian ini menggunakan dua
variabel yaitu (1) variabel bebas; (2) variabel terikat. Variabel penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut :
3.3.1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
menurut (Sugiyono, 2011:140).
Perencanaan
Perencanaan
Pengamatan
Pengamatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Refleksi
Hasil
Siklus I
Siklus II
23
3.3.2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas, menurut (Sugiyono, 2011:4). Variabel
yang digunakan, mengandung arti bahwa dengan penerapan model
pembelajaran Discovery dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil
belajar mata pelajaran IPA pada siswa SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga
kelas IV pokok bahasan energi panas dan bunyi.
3.4. Rencana Tindakan
Rencana tindakan akan diuraikan menjadi dua sub judul yaitu rencana
tindakan siklus I dan rencana tindakan siklus II. Menurut Taggart (dalam
Mahmud, 2011:220) sebuah penelitian pada dasarnya terdiri dari empat
tahapan yang harus dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan/observasi, dan (4) refleksi. Berikut ini rangkaian dari keempat
tahapan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode pembelajaran
Discovery:
3.4.1 Rencana Tindakan Siklus I
Rencana tindakan penelitian siklus I yang dilakukan di SD Kristen 03
Eben Haezer Salatiga kelas IV dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan adalah peneliti menyiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran Discovery
dan materi pembelajaran Energi Panas. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) ini dibuat untuk dua kali pertemuan (4 X 35 menit).
Selain itu yang perlu disiapkan adalah: (1) menyiapkan bahan
pembelajaran sesuai dengan materi, (2) menyusun RPP sesuai dengan SK
dan KD, (3) Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD,
(4) menyusun LKK (lembar kerja siswa), (5) menyusun lembar observasi
model Discovery untuk guru dan peserta didik, (6) menyusun alat evaluasi
untuk mengetahui hasil belajar IPA.
24
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan, yaitu mengenai tindakan kelas yang sudah dirancang dengan
pembelajaran model Discovery. Pelaksanaan tindakan skenario
pembelajaran berlangsung selama delapan kali 35 menit (8 x 35 menit)
dan dilaksanakan selama tiga kali pertemuan.
3) Observasi
Observasi dilakukan untuk sarana pengumpulan data berkaitan dengan
pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Kegiatan pelaksanaan dan
pengamatan dilakukan secara bersamaan, tahapan pengamatan merupakan
tahap mengamati kerjasama guru dan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Dalam pengamatan dibantu oleh guru kelas IV.
Pelaksanaan tahap observasi meliputi : (1) mengamati dan mencatat
aktivitas guru dan peserta didik selama pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Discovery dan lembar observasi, (2) mengamati dan
mencatat kerjasama belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan
menggunakan lembar observasi, (3) mencatat hal-hal penting yang
berkaitan dengan implementasi model pembelajaran Discovery. Peneliti
selain menggunakan lembar observasi juga menggunakan dokumentasi
foto sebagai bukti nyata aktivitas guru, aktivitas peserta didik dan
kerjasama antara guru dan peserta didik selama proses pembelajaran.
4) Refleksi
Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi, penulis bersama observer,
guru dan peserta didik melaksanakan tahap refleksi. Refleksi dilakukan
untuk mengumpulkan data kemudian dianalisis oleh peneliti. Analisis
dilakukan dengan cara mengukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Tahap analisis data yaitu : (1) menganalisis hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti, (2) menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat
menerapkan model Discovery dalam pembelajaran, (3) menganalisis
25
aktivitas guru dan aktivitas peserta didik, (4) menganalisis hasil belajar
peserta didik, (5) menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus
I, (6) melakukan perencanaan pada siklus II untuk memperbaiki model
pembelajaran yang diterapkan pada siklus I.
3.4.2. Rencana Tindakan Siklus II
Siklus ke dua dirancang untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Kegiatan yang dilakukan pada Siklus II merupakan penyempurnaan dari
kelemahan atau kekurangan pada Siklus sebelumnya. Siklus II dilakukan 3
kali pertemuan dengan langkah langkah yang sama dengan siklus I antara lain
1) Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan rencana kegiatan berupa langkah-
langkah yang dilakukan oleh penulis dalam upaya meningkatkan proses
pembelajaran dan hasil belajar IPA. Langkah-langkah dalam tahap
perencanaan, yaitu: (1) menganalisis kompetensi IPA yaitu Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator dari pokok bahasan yang
dipilih yaitu sumber bunyi, (2) merumuskan tujuan pembelajaran sesuai
dengan SK, KD dan indikator, (3) menyusun RPP sesuai dengan SK, KD,
indikator, tujuan serta model pembelajaran yang akan digunakan yaitu
model Discovery, (4) mempersiapkan sumber, alat dan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, (5) menyusun
LKK (Lembar Kerja Kelompok), (6) menyusun lembar observasi model
Discovery untuk guru dan siswa dan lembar observasi kerja sama belajar
peserta didik, (7) menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar
IPA.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan, yaitu mengenai tindakan kelas yang sudah dirancang dengan
pembelajaran model Discovery. Pelaksanaan tindakan skenario
pembelajaran berlangsung selama delapan kali 35 menit (8 x 35 menit)
26
dan dilaksanakan selama tiga kali pertemuan.
3) Observasi
Observasi dilakukan untuk sarana pengumpulan data berkaitan dengan
pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Kegiatan pelaksanaan dan
pengamatan dilakukan secara bersamaan, tahapan pengamatan merupakan
tahap mengamati kerjasama guru dan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Dalam pengamatan dibantu oleh guru kelas IV.
Pelaksanaan tahap observasi meliputi : (1) mengamati dan mencatat
aktivitas guru dan peserta didik selama pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Discovery dan lembar observasi, (2) mengamati dan
mencatat kerjasama belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan
menggunakan lembar observasi, (3) mencatat hal-hal penting yang
berkaitan dengan implementasi model pembelajaran Discovery. Peneliti
selain menggunakan lembar observasi juga menggunakan dokumentasi
foto sebagai bukti nyata aktivitas guru, aktivitas peserta didik dan
kerjasama antara guru dan peserta didik selama proses pembelajaran.
4) Refleksi
Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi, penulis bersama observer,
guru dan peserta didik melaksanakan tahap refleksi. Refleksi dilakukan
untuk mengumpulkan data kemudian dianalisis oleh peneliti. Analisis
dilakukan dengan cara mengukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Tahap analisis data yaitu : (1) menganalisis hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti, (2) menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat
menerapkan model Discovery dalam pembelajaran, (3) menganalisis
aktivitas guru dan aktivitas peserta didik, (4) menganalisis hasil belajar
peserta didik, (5) menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus
II.
3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pada teknik dan instrument pengumpulan data akan diuraikan menjadi dua
27
sub judul yaitu teknik pengumpulan data dan instrument pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data akan memaparkan tentang cara yang dilakukan
peneliti dalam mengumpulkan data-data dalam penelitian. Sedangkan
instrumen akan memaparkan tentang alat-alat yang digunakan dalam
penelitian seperti lembar observasi aktivitas siswa, guru, kerja sama belajar
siswa dan soal evaluasi sebagai hasil belajar.
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Tes adalah salah satu instrumen atau alat pengukuran yang paling banyak
dipergunakan untuk mengetahui kemampuan intelektual seseorang, menurut
Adi (dalam Wardani, 2012:48). Peneliti melakukan pengumpulan data
menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik mata
pelajaran IPA kelas IV SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga.pengumpulan
data juga dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru dan
aktivitas peserta didik, pokok bahasan yaitu energi panas dan bunyi dan
menggunakan model Discovery. Teknik tes yaitu memberikan soal evaluasi
berbentuk pilihan ganda, sedangkan teknik nontes dalam penelitian ini adalah
observasi dan dokumentasi yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan
kelas.
1. Tekhnik Tes
Menurut Wardani (2012:49), teknik tes merupakan seperangkat
pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah. Teknik tes terdiri dari
lisan, tes tulisan dan tes tindakan. Tes lisan menuntut jawaban secara
tertulis, sedangkan tes tindakan menuntut jawaban secara tindakan atau
perbuatan.
2. Teknik nontes
Menurut Wardani (2012:49), teknik nontes berisi pertanyaan atau
pernyataan yang tidak memiliki jawaban benar atau salah. Instrumen
nontes dapat berbentuk kuesioner atau inventori, selain itu teknik nontes
28
berbentuk unjuk kerja, penugasan, tugas individu, tugas kelompok,
laporan, responsi atau ujian praktik, portofolio.
3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka
pengumpulan data. Instrument pengumpulan data digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Observasi
Observasi dilakukan peneliti oleh peneliti dan observer bertujuan
untuk mengamati segala aktivitas-aktivitas yang dilakukan di kelas pada
saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan berdasarkan lembar
observasi yang disusun.
2. Wawancara
Pedoman wawancara merupakan petunjuk yang digunakan peneliti
untuk melakukan wawancara dengan peserta didik maupun guru.
Wawancara digunakan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan
menggunakan model Discovery, serta hambatan-habatan yang ditemukan
selama pembelajaran berlangsung. Wawancara bertujuan untuk
melengkapi data yang diperoleh dari hasil observasi dan untuk mengetahui
respon guru dan peserta didik terhadap pembelajaran IPA dengan
menggunakan model Discovery.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang nama peserta
didik, serta data tentang profil sekolah. Selain itu, dokumentasi yang
digunakan adalah surat ijin penelitian, surat keterangan sudah melakukan
penelitian, lembar observasi dan foto-foto penelitian selama melakukan
tindakan.
4. Butir Soal Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk
pilihan ganda dengan materi Energi panas dan bunyi. Aspek yang
29
diperhatikan dalam penelaahan secara kualitatif ini adalah setiap soal
ditelaah dari segi materi, konstruksi, bahasa/budaya, dan kunci
jawaban/pedoman penskorannya. Dalam melakukan penelaah setiap butir
soal, penelaah perlu mempersiapkan bahan-bahan penunjang seperti: (1)
kisi-kisi, (2) kurikulum yang digunakan, (3) buku sumber, dan (4) kamus
bahasa Indonesia. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi instrument soal
evaluasi siklus I dan siklus II sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Evaluasi Siklus I
No Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator No. Soal
1
8.Memahami
berbagai
bentuk energi
dancara
penggunaanya
dalam
kehidupan
sehari-hari
8.1Mendiskripsik
an energi
panas dan
bunyi yang
terdapat
dilingkungan
sekitar serta
sifat-
sifatnya.
8.1.1.Mengidentifikasi
bunyi dihasilkan dari
benda yang bergetar
melalui percobaan
1,2,5,6,7,9,10,1
1,13,15
8.1.2.Menerapkan
pengetahuan tentang
cara bunyi
dihasilkan pada
sumber bunyi yang
ditemukan
dikehidupan sehari-
hari
3,4,12,16,18,19,
20,29,30
8.1.3.Mengidentifikasi
Perambatan bunyi
pada benda padat,
cair dan gas melalui
percobaan
14,21,22,23,24,
25,26,27,28
Jumlah 30
Berdasarkan tabel 3.2 kisi-kisi evaluasi siklus I setiap butir soal ditentukan oleh
peneliti. Setiap soal-soal sudah mewakili setiap Kompetensi Dasar pada siklus I.
30
Tabel 3.3
Kisi-kisi Evaluasi Siklus II
No Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator No. Soal
1
8.
Memahami
berbagai
bentuk
energy dan
cara
penggunaany
a dalam
kehidupan
sehati-hari
8.1.
Mendiskripsikan
energi panas dan
bunyi yang
terdapat
dilingkungan
sekitar serta sifat-
sifatnya
8.1.1.mengidentifikasi
sifat-sifat bunyi yang
dipantulkan dan dapat
diserap melalaui
percobaan
1,2,5,6,7,9,10,
11,13,15
8.1.2. Menjelaskan
gaung dan gema
3,4,12,16,18,1
9,20,29,30
8.1.3. Mengidentifikasi
sumber bunyi disekitar
14,21,22,23,24
,25,26,27,28
Jumlah 30
Berdasarkan tabel 3.3 kisi-kisi evaluasi siklus II setiap butir soal ditentukan oleh
peneliti. Setiap soal-soal sudah mewakili setiap Kompetensi Dasar pada siklus II.
Berikut ini adalah tabel kriteria ketuntasan belajar pada tabel 3.4 yaitu sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Ketuntasan Belajar
Rentang Kriteria
x≤75 Belum memenuhi KKM atau tidak tuntas
x≥75 Memenuhi KKM atau tuntas.
Berdasarkan tabel 3.4 bahwa, x≤75 menunjukan belum memenuhi KKM atau
tidak tuntas, sedangkan x≥75 menunjukan sudah memenuhi KKM atau tuntas.
31
Berikut ini adalah tabel kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru pada tabel 3.5
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
Aspek yang
diamati Indikator No. Item
Memeriksa
kesiapan belajar
siswa
(Pra Pembelajaran)
1) Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media
pembelajaran
2) Membimbing siswa berdoa
3) Melakukan kegiatan presensi
4) Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar
1-4
Melakukan
apersepsi, motivasi,
dan menyampaikan
tujuan
1) Melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar
2) Memberikan motivasi kepada siswa dengan tanya
jawab dan menunjukkan gambar
3) Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai dan rencana kegiatan
5-7
Membimbing siswa
melakukan
eksplorasi bacaan
dan menyampaikan
materi
1) Membimbing siswa melakukan eksplorasi bacaan
2) Menunjukan penguasaan materi
3) Memfasilitasi terjadinya interaksi, guru dan siswa
4) Menunjukan respon terbuka terhadap respon anak
8-11
Stimulation
1) Menggali konsepsi awal peserta didik dengan
memberikan permasalahan
2) Memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk memikirkan jawaban
12-13
Problem statement
(Mengidentifikasi
masalah)
1) Mengelompokan peserta didik
2) Memberikan rumusan masalah pada siswa
3) Membimbing siswa untuk berdiskusi dalam
kelompok menentukan hipotesis yang telah
mereka buat
4) membimbing peserta didik membuktikan hipotesis
yang telah mereka buat dengan mengajukan
pertanyaan “Bagaimana cara membuktikan hal
tersebut?”
14-17
Data collection
1) Membimbing siswa untuk melakukan
pengamatan
2) Membimbing siswa mencatat hasil pengamatan
untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis
yang dibuat
3) Membagi materi, alat, dan bahan untuk
melakukan percobaan
18-20
Data Processing
1) Memberikan petunjuk kepada siswa untuk
berdiskusi
2) Membimbing kelompok untuk mendiskusikan
hasil dari data yang telah dicatat
3) Membimbing siswa untuk menafsirkan hasil dari
data yang telah dicatat
21-23
32
Vertifikasi
1) Membimbing siswa untuk mempraktikan langkah-
langkah melalukan percobaan
2) Membimbing siswa untuk menganalisis data yang
diperoleh dengan cara mempraktikan hasil
pengamatan
24-25
Generalisasi
1) Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
dari hasil yang telah diteliti
2) Meminta siswa memaparkan hasil kerja kelompok
3) Membahas hasil presentasi, mengoreksi kesalahan
dan memberikan penguatan
4) Membimbing peserta didik menyimpulkan seluruh
hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam
pembelajaran
26-29
Membuat
Kesimpulan dan
Melakukan
Kegiatan Refleksi
1) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang
mendapat nilai baik
2) Memberikan motivasi kepada kelompok yang
nilainya kurang
3) Membimbing siswa membuat simpulan
pembelajaran
4) Melibatkan siswa dalam melakukan refleksi
pembelajaran
5) Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
6) Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup
30-35
Jumlah 35
Berikut ini adalah tabel kisi-kisi lembar observasi aktivitas peserta didik pada
tabel 3.5 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Kisi-kisi Aktivitas peserta didik
Aspek yang
Diamati Indikator
No.
Item
Kesiapan Belajar
Siswa
(Pra Pembelajaran)
1) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran (buku
catatan, buku pelajaran, dll)
2) Menjawab apersepsi dari guru
3) Memperhatikan motivasi yang disampaikan guru
4) Memperhatikan dengan seksama ketika guru
menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan
1-4
Melakukan
eksplorasi sumber
bacaan dan
memperhatikan
penjelasan guru
1) Melakukan eksplorasi sumber bacaan
2) Menyimak materi yang guru sampaikan 5-6
33
Berdasarkan langkah-langkah tersebut maka kriteria aktivitas guru dan siswa adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.7
Kriteria Skor Aktivitas Guru dan Siswa
Stimulation
1) Menyimak penyajian masalah yang diberikan guru
2) Menggunakan waktu untuk memberikan jawaban
mengenai permasalahan yang disajikan
7-8
Problem statement
1) Membentuk kelompok
2) Berdiskusi dalam kelompok menentukan hipotesis yang
telah mereka buat
3) Membuktikan hipotesis yang telah mereka buat
9-11
Data Collection
1) Melakukan pengamatan
2) Berdiskusi tentang pengamatan yang dilakukan
3) Mencatat hasil pengamatan untuk membuktikan benar
tidaknya hipotesis yang dibuat
12-14
Data Processing
1) Berdiskusi sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
guru
2) Mendiskusikan hasil dari data yang telah dicatat
3) Menafsirkan hasil dari data yang telah dicatat
15-17
Verifikasi
1) Mempraktikan langkah-langkah melalukan percobaan
2) Menganalisis data yang diperoleh dengan cara
mempraktikan hasil pengamatan
18-19
Generalisasi
1) Mempresentasikan hasil laporan percobaan yang telah
mereka lakukan didepan kelas
2) Menyimpulkan seluruh hasil kegiatan yang telah
dilakukan dalam pembelajaran
20-21
Membuat
Kesimpulan dan
Melakukan Kegiatan
Refleksi
1) Bertanya jawab dengan guru tentang materi yang belum
terselesaikan
2) Membuat simpulan dari materi yang dipelajari
3) Siswa dan guru merefleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan
4) Memberikan salam penutup
22-25
Jumlah 25
Rentang Kriteria
30 – 47 Sangat rendah
48 – 65 Rendah
66 – 83 Sedang
84 – 101 Tinggi
102 – 140 Sangat tinggi
34
3.6 Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dan reliabilitas akan diuraikan menjadi dua bagian yaitu; (1)
uji validitas, (2) uji reliabilitas. Oleh karena itu sebelum soal evaluasi
digunakan untuk mengumpulkan data, maka akan terlebih dahulu dilakukan
uji validitas dan reliabilitas.
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu instrumen yang menunjukan tingkat ketepatan
atau keajengan suatu instrum untuk mengukur apa yang harus diukur.
Menurut Masrun (dalam Sugiyono, 2010:133) untuk mengetahui suatu
instrumen itu valid atau tidak, dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan
antara skor butir instrumen dengan skor total. Untuk penelitian ini peneliti
menggunakan korelasi 0,30 untuk mengetahui instrumen valid atau tidak
valid.
Hasil dari uji validitas instrument yang dilakukan di SD Kristen 03 Eben
Haezer Salatiga kelas IV adalah sebagai berikut:
Table 3.8
Hasil Validitas Item Soal Siklus I
No. Item
Valid Tidak valid
2, 4, 5, 6, 8, 11,12, 13, 15,
16,17, 18, 19, 20, 23, 24, 25,
26, 28, 29
1, 3, 7, 9, 10, 14, 21, 22, 27,
30
20 10
Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa dari hasil uji validitas 30 soal
terdapat 10 soal yang tidak valid dan 20 soal yang valid. Untuk soal yang
valid akan digunakan peneliti sebagai soal evaluasi siklus I.
35
Tabel 3.9
Hasil Validitas Item Soal Siklus II
No. Item
Valid Tidak valid
1, 3, 4, 5, 6, 9, 10,11, 12, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 22, 23, 24, 28, 29 2, 7, 8, 13, 14, 21, 25, 26, 27, 30
20 10
Berdasarkan tabel 3.9 dapat diketahui bahwa dari hasil uji validitas 30 soal
terdapat 10 soal yang tidak valid dan 20 soal yang valid. Untuk soal yang
valid akan digunakan peneliti sebagai soal evaluasi siklus II.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Tujuan utama pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi
atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrumen tersebut
digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden, Menurut Triton
(2006:248). Sedangkan menurut Santoso, (dalam Triton, 2006:249) apabila
alpha hitung lebih besar daripada r tabel dan alpha hitung bernilai positif,
maka suatu instrumen penilaian dapat disebut reliabel. Berikut adalah tingkat
reliabilitas berdasarkan Alpha:
Tabel 3.10
Rentang Indeks Reliabilitas
Indeks Interpretasi
0,80 – 1,00 Sangat reliabel
< 0,80 – 0,60 Reliabel
< 0,60 – 0,40 Cukup reliabel
< 0,40 – 0,20 Agak reliabel
< 0,20 Kurang reliabel
Hasil uji reliabilitas dapat menggunakan menggunakan SPSS versi 22.0
for Windows adalah sebagai berikut:
Table 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori
Pilihan ganda 0,830 Sangat reliabel
36
Table 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Siklus II
Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori
Pilihan ganda 0,815 Sangat reliabel
Berdasarkan tabel 2.11 dan 3.12 dapat diketahui bahwa hasil uji
reliabilitas dengan program SPSS 22,0 for Windows koefisien reliabilitas pada
siklus I mencapai 0,830 dengan kategori sangat reliabel. Sedangkan koefisien
reliabilitas pada siklus II mencapai 0,815 dengan kategori sangat reliabel.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan adalah sangat
reliabel karena nilai koefisien alpha lebih dari 0,80.
3.6.3 Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian adalah deskriftif kualitatif
(penjelasan) dan kuantitatif (angka). Dalam analisis data kualitatif diperoleh
dari lembar observasi, sedangkan untuk keperluan analisis data kuantitatif
diperoleh dari tes evaluasi. Analisis data hasil penelitian yang termaksud data
kuantitatif berupa hasil belajar pra siklus, siklus I, siklus II. Cara persentase
yaitu dengan menghitung peningkatan hasil belajar peserta didik secara
individu dan jika mampu mencapai skor 75 dan ketuntasan klasikal. Apabila
peserta didik mencapai ≥ 80% dari jumlah seluruh peserta didik akan
dihitung menggunakan rumus serta analisis tersebut akan dihitung dengan
menghitung ketuntasan individu peserta didik dan ketuntasan klasikal dengan
rumus sebagai berikut:
37
3.7 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada peserta didik
SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga kelas IV melalui model pembelajaran
Discovery pada pembelajaran IPA meliputi indikator proses dan hasil.
Indikator proses dan hasil dijabarkan sebagai berikut:
3.7.1 Indikator Proses
Indikator proses merupakan indikator keberhasilan dari proses
pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta
didik melalui penerapan model pembelajaran Discovery. Pada penelitian ini
aktivitas guru dan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran IPA melalui
model pembelajaran Discovery dapat dikatakan berhasil apabila mengalami
peningkatan secara signifikan minimal 10%.
3.7.2 Indikator Hasil
Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar IPA, penerapan
model pembelajaran Discovery dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar
IPA apabila peserta didik SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga kelas IV secara
signifikan mengalami ketuntasan belajar individual dengan nilai hasil belajar
IPA ≥ 75 dan mengalami ketuntasan belajar secara klasikal dengan nilai rata-
rata hasil belajar IPA meningkat minimal 7 nilai dari KKM ≥ 75 yang
ditentukan oleh sekolah atau ketuntasan belajar secara klasikal sebesar ≥ 80%
dari 21 peserta didik (kriteria baik) dalam pembelajaran IPA melalui model
pembelajaran Discovery.