Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
46
BAB III
LAPORAN STUDI KASUS
A. IDENTITAS KLIEN
1. Identitas klien
Inisial : Tn A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 34 Tahun
Informan : Keluarga/Ibu
Tanggal pengkajian : 13 Mei 2019
2. Keluhan utama
Klien mengatakan masih mendengar suara-suara, klien mengatakan
suara-suara tersebut terdengar berbisik dan seperti mengajak mengobrol
dan terkadang menyuruh klien melakukan sesuatu seperti memukul orang
lain, suara tersebut muncul saat klien sendiri, saat melamun dan suara
tersebut muncul selama lebih kurang 5 menit. Ketika suara-suara itu
muncul klien tampak diam dan dan tidak melakukan apapun, keluarga juga
mengatakan klien sering menatap kearah luar, duduk didepan rumah
sendiri, suka berbicara sendiri dan tatapan mata klien selalu dialihkan ke
objek lain ketika sedang berbincang-bincang, klien sudah menjalani
pengobatan selama kurang lebih 5 tahun.
a. Faktor predisposisi
1. Klien sebelumnya pernah menjalani terapi kejiwaan maupun
pengobatan medis.
2. Klien mengatakan pernah memukul orang lain karena mengikuti
bisikan dari suara yang didengar.
47
47
3. Klien mengatakan anggota keluarga sebelumnya tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa.
4. Klien mengatakan mempunyai pengalaman masalalu yaitu pernah
terjatuh dari atas atap di masa kecil, dari situ timbul suara-suara
yang mengajak klien mengobrol, pada saat klien mengikuti suara
tersebut klien pernah memukul orang yang ada disekitarnya.
Masalah keperawatan: resiko perilaku kekerasan dan gangguan
sensori persepsi halusinasi pendengaran.
3. Pemeriksaan fisik
a. Tanda tanda vital
Tekanan darah : 120/80 maHg
Nadi : 85x/menit
Suhu : 36.5 oC
Pernafasan : 20x/menit
b. Ukur
Tinggi :160 cm
Berat badan : 50 kg
Keluhan fisik : Tidak ada keluhan fisik
48
48
4. Riwayat keluarga
Gambar 1.3
Genogram pada Tn A
Dengan gangguan persepsi sensori: Halusinasi
Keterangan :
: Menikah
: Klien
: Meninggal
: Laki - Laki
: Perempuan
: Keturunan
: Tinggal serumah
49
49
a. Konsep diri
1. Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya, tapi yang
paling klien suka postur tubuhnya, klien mengatakan kalau
mempunyai tubuh yang besar, Klien mengatakan bahwa klien
adalah anak tunggal.
2. Peran
Klien mengatakan kegiatannya sehari-hari dirumah yaitu bersih-
bersih membantu kedua orang tuanya dan bekerja sebagai petugas
keamanan di salah satu kantor dekat rumah klien.
3. Aktualisasi diri
Klien mengatakan mempunyai keinginan untuk bisa sembuh dari
penyakitnya.
4. Harga diri
Klien mengatakan merasa sering merepotkan orang tuanya dalam
mencukupi kebutuhan sehari-harinya, klien membantu keluarga
dengan bekerja ringan dengan bekerja serabutan.
Masalah keperawatan: harga diri rendah
b. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti dalam berarti
Menurut klien, orang yang berarti dalam hidupnya adalah kedua
orang tuanya.
2. Peran serta dalam kelompok / masyarakat
Klien mengatakan mengikuti salah satu kegiatan pelatihan nafas
dalam di dekat rumahnya.
50
50
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan jarang berhubungan dengan lingkungan sekitar
karena klien merasa di jauhi.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
c. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam dan pengobatan klien selama ini
menurut klien tidak bertentangan dengan keyakinannya.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan bahwa ia melaksanakan sholat walau terkadang
masih belum tepat waktu dalam mengerjakan sholat.
5. Status mental
a. Penampilan
Klien berpenampilan rapi, pakaiannya bersih.
b. Berbicara
Klien menjawab setiap pertanyaan sesuai yang ditanyakan. Kontak
mata kurang sering klien tampak melihat ke objek lain, terkadang
klien menatap pada satu arah. Pembicaraan sering terputus
dikarenakan klien mengubah topik pembicaraan.
Masalah keperawatan: gangguan sensori presepsi : halusinasi
pendengaran.
c. Aktifitas motorik
Klien mengatakan sakit kepala saat mendengar suara tersebut, dan
klien hanya berinteraksi seperlunya saja.
Masalah keperawatan : gangguan sensori presepsi, halusinasi
pendengaran.
51
51
d. Alam perasaan
Klien mengatakan merasa bingung dengan penyakitnya yang tidak
kunjung sembuh.
Masalah keperawatan: harga diri rendah.
e. Afek
Suasana hati sering berubah-ubah, ketika klien menceritakan
bahwa klien sudah lama mengalami halusinasi ekspresi wajah klien
berubah menjadi sedih sesekali klien menundukan kepala.
Masalah keperawatan: harga diri rendah.
f. Interaksi selama wawancara
Pada saat interaksi, klien kooperatif tetapi terkadang mengalihkan
pembicaraan seperti ada yang membisikan sesuatu, kontak mata
kurang selalu melihat ke objek lain.
Masalah keperawatan : gangguan sensori persepsi : halusinasi
pendengaran
g. Persepsi halusinasi
Klien mengaku sering mendengar bisikan – bisikan yang
menyuruhnya untuk melakukan sesuatu, suara itu tak menentu
datangnya terlebih saat klien sendiri, klien sering merasa bingung,
tapi hanya diam saja saat suara itu datang, Klien mengatakan suara
tersebut datang timbul dan merasa terganggu dengan suara
tersebut.
Masalah keperawatan : gangguan sensori persepsi : halusinasi
pendengaran, isolasi sosial.
h. Proses pikir
Selama interkasi dengan klien, klien seringkali merubah topik
pembicaraan, lalu pembicaraan dilanjutkan kembali.
52
52
Masalah keperawatan : gangguan sensori persepsi : halusinasi
pendengaran.
i. Tingkat kesadaran
klien dapat berorientasi dengan orang, tempat dan waktu.
j. Memori
Klien mampu menjawab kapan klien pernah dirawat, klien mampu
mengingat nama perawat, klien mampu menyebutkan anggota
keluarga dan tempat tinggalnya.
k. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi, klien bisa berhitung 1 – 100.
l. Kemampuan penilaian
Klien mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang
lain.
Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif.
m. Daya tilik diri
Klien mengatakan sadar tentang penyakit yang dideritanya
Mekanisme koping :
6. Mekanisme koping
a. Adaptif :bicara dengan orang lain
b. Mal Adaptif :menghindar
Klien mengatakan jika bisikan tersebut datang terkadang ia bicara
dengan orang lain terkadang juga menutup telinga.
53
53
7. Masalah psikososial dan lingkungan
a. Masalah berhubungan dengan lingkungan spesifik
Klien merasa lebih nyaman berada dirumah dibandingkan jika Di
Rumah Sakit Jiwa.
b. Masalah berhubungan dengan pekerjaan
Klien mengatakan bahwa keseharianya yaitu bekerja sebagai
petugas keamanan di salah satu kantor dekat rumah klien.
c. Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan
Klien merasa tidak senang berada di Rumah Sakit Jiwa, ia tidak
ingin kembali lagi berobat kesana.
Masalah keperawatan : isolasi sosial dan harga diri rendah.
8. Kurang pengetahuan tentang penyakit
( ) Penyakit jiwa ( ) Sistem pendukung
( ) Faktor predisposisi ( ) Kondisi fisik
( ) Mekanisme koping ( ) Obat-obatan
Klien mengetahui bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa.
1. Aspek Media
Diagnosa Medis : Skizofrenia
Terapi Medik
Chlorponazine 100 mg : 1 x 1 tablet/ hari
Trihez Phenidil 2 Mg : 2 x 1 tablet/ hari
Halloperidol 5 mg : 2 x 1 tablet/ hari
54
54
B. ANALISA DATA
Nama klien : Tn A
Dx : Gangguan sensori persepsi: Halusinasi pendengaran
Tabel 3.1
Analisa data pada Tn. A
Dengan gangguan sensori persepsi: Halusinasi pendengaran
Data Masalah
1 2
Data sebjektif:
1. Klien mengatakan suara seperti
bisikan-bisikan seperti orang
mengobrol.
2. Klien mengatakan tidak takut
mendengar suara palsu atau tidak
nyata tersebut
3. Klien mengatakan mendengar suara-
suara bisikan yang menyuruh klien
untuk melakukan sesuatu seperti
memukul orang lain.
4. Klien mengatakan merasa terganggu
dengan suara tersebut
Data objektif:
1. Klien tampak kurang fokus ketika
diajak berbincang-bincang
Gangguan sensori persepsi halusinasi
pendengaran .
55
55
1 2
Data subjektif:
1. Klien mengatakan pernah memukul
orang lain karena mengikuti suara-
suara tersebut
2. Klien mengatakan pernah di bawa ke
rumah sakit jiwa karena mengamuk.
Data objektif :
1. Klien tampak kurang fokus.
Resiko perilaku kekerasan
Data subjektif:
1. Klien mengatakan malu dan kurang
percaya diri bergabung dengan
lingkungan sekitar
Data objektif:
Klien tampak melihat ke objek lain.
Harga diri rendah
56
56
C. POHON MASALAH
Gambar 3.2
Pohon masalah pada Tn A
Dengan gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
Resiko perilaku kekerasan
Harga diri rendah
D. DAFTAR DIAGNOSA
a. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
Data sebjektif:
1. Klien mengatakan mendengar suara seperti bisikan-bisikan seperti
orang mengobrol.
2. Klien mengatakan tidak takut mendengar suara palsu atau tidak
nyata tersebut.
3. Klien mengatakan mendengar suara-suara bisikan yang menyuruh
klien untuk melakukan sesuatu seperti memukul orang lain.
4. Klien mengatakan merasa terganggu dengan suara-suara tersebut.
Data objektif:
1. Klien tampak kurang fokus ketika diajak berbincang-bincang.
Gangguan sensori persepsi: Halusinasi pendengaran
57
57
b. Resiko perilaku kekerasan .
Data subjektif: a. Klien mengatakan pernah memukul orang lain karena mengikuti suara-
suara tersebut. b. Klien mengatakan pernah di bawa ke rumah sakit jiwa karena
mengamuk.
Data objektif :
1. Klien tampak kurang fokus ketika diajak berbincang-bincang
c. Harga diri rendah .
Data subjektif:
1. Klien mengatakan kurang percaya diri bergabung dengan lingkungan
sekitar.
Data objektif:
5. Klien tampak melihat ke objek lain.
6. Klien tampak diam di depan rumah.
Berikut intervensi keperawatan kliien dengan halusinasi terdapat pada
tabel dibawah ini:
58
E. RENCANA KEPERAWATAN
Tabel 3.2
Rencana Tindakan Keperawatan
dengan gangguan sensori persepsi : Halusinasi
Rencana Keperawatan Diagnosa 1 Tgl No
dx Perencanaan
Dx keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi 1 2 3 4 5 6
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi (pendengaran)
TUM: Klien dapat mengontrol halusinasinya TUK 1 : Klien dapat mengenal halusinasinya dan latihan menghardik halusinasi
1. Klien menyatakan
mengalami halusinasi 2. Klien menyebutkan
halusinasi yang dialami a. Isi b. Waktu c. Frekuensi d. Situasi dan kondisi e. yang menimbulkan
halusinasi
1. Bina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2. Diskusiskan dengan klien tentnag halusinasi yang
dialami a. Tanyakan apakah mengalami sesuatu (halusinasi
dengar) b. Katakan bahwa perawat percaya c. klien mengalami hal yang sama . d. Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal
yang sama . e. Katakan bahwa perawat akan membantu klien .
3. Klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi Tentang adanya pengalaman halusinasi , diskusikan
dengan klien :
59
1
2
3
4
5
6
a. Isi , waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi , siang , sore , malam , atau sering dan kadang-
kadang ) b. Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
3. Klien menyatakan yang
dilakukan saat halusinasi muncul
4. Klien menyampaikan apa
yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut .
5. Klien menyampaikan
dampak yang akan dialaminya bila klien menikmati halusinasinya
6. Klien mampu mengenal
cara baru untuk mengontrol halusinasi
4. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya . a. Marah b. Takut c. Sedih d. Senang e. Cemas f. Jengkel
4. Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasan tersebut . a. Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian . b. Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan
kerugian cara tersebut . 6. Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila
klien menikmati halusinasinya . 7. Jelaskan cara mengontrol halusinasi : hardik , obat ,
bercakap-cakap , melakukan kegiatan
8. Jelaskan cara mengontrol halusinasi : hardik , obat , bercakap-cakap , melakukan kegiatan .
9. Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
60
1
2
3
4
5
6
a. Katakan pada diri sendiri nahwa “ini tidak nyata !, saya tidak mau dengar “
b. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan menghardik , beri pujian .
TUK 2 :
Klien dapat mengontrol dengan obat
1. Klien mampu menyampaikan kemampuan menghardik
2. Klien mampu
menyampaikan /praktekan cara obat .
3. Klien mampu
merencanakan jadwal minum obat
1. Evaluasi kegiatan mengahardik . beri pujian 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat , jelaskan
a. Jenis b. Guna c. Dosis d. Frekuensi e. Cara f. Kontinuitas minum obat
3. Masukan pada jadual kegaitan untuk latihan menghardik dan minum obat .
TUK 3 : Klien dapat mengontrol dengan bercakap-cakap
1. klien mampu menyampaikan kemampuan menghardik dan minum obat .
1. Klien mampu
menyampaikan praktekan cara bercakap-cakap .
1. Evaluasi kegiatan menghardik dan minum obat . beri pujian 2. Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi : 1. Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan
untuk mengontrol halusinasi : a. Meminta orang lain untuk bercakap-cakap .
61
1
2
3
4
5
b. Menyampaikan manfaat bercakap-cakap
6 2.Klien mampu
merencanakan/jadwal bercakap-cakap .
2. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan menghardik , minum obat dan bercakap-cakap .
TUK 4 : Klien dapat mengontrol dengan melakukan aktifitas terjadwal .
1. Klien mampu menyampaikan kemampuan menghardik, minum obat dan bercakap-cakap.
2. Klien mampu
menyampaikan dan praktekan aktifitas yang dapat dilakukan.
3. Klien mampu
merencanakan / jadwal aktifititas yang akan dilakukan
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum obat dan bercakap-cakap . beri pujian
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan harian (mulai 2 kegiatan ) : a. Diskusikan dengan klien kegiatan yang dapat
dilakukan b. Anjurkan klien memilih dua untuk dilatih c. Latih dau cara yang dipilih d. Latih dua car ayang terpilih .
3. Masukan jadwal kegiatan untuk latihan menghardik ,
minum obat , bercakap-cakap dan kegiatan harian .
a. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan obat dan bercakap-cakap dan kegiatan harian. beri pujian
b. Latih kegiatan harian . c. Nilai kemampuan yang telah mandiri . d. Nilai apakah halusinasi terkontrol .
62
1
2
3
4
5
6
TUK 5:Klien dapat dukungan keluarga untuk mengontrol halusinasi : keluarga mengenal masalah halusinasi dan melatih klien menghardik halusinasi
1. Keluarga menyampaikan masalah dalam merawat pasien .
2. Menjelaskan cara-
cara membantu klien dalam mengontrol halusinasi
3. Keluarga
mempraktekan cara menghardik .
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasein , jelaskan pengertian tanda dan gejala , proses terjadinya halusinasi. a. Jelaskan pengertian tanda dan gejala , penyebab
dan proses terjadinya halusinasi b. Tindakan yang telah dilakukan klien selama di
rumah sakit dalam mengontrol halusinasi dan kemajuan yang telah dialami oleh klien .
c. Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi .
2. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
dilakukankeluarga dalam mengontrol halusinasi : a. Anjurkan keluarga untuk mempraktekan 4 cara
mengontrol halusinasi dengan 4 cara , yaitu : Menghardik , minum obat , bercakap-cakap , dan melakukan aktifitas .
b. Ingatkan klien waktu : menghardik , minum obat , bercakap-cakap dan melakukan aktifitas .
c. Bantu jika klien mengalami hambatan dalam mengontrol halusinasi .
d. Berikan pujian atas keberhasilan klien . 3. Latih cara merawat : menghardik dan anjurkan
membantu pasein sesuai jadwal dan memberikan pujian .
63
1
2
3
4
5
6 TUK 6: Klien
mendaptakan dukungan keluarga untuk mengontrol halusinasi : keluarga melatih minum obat .
1. Keluarga menyampaikan kemajuan pasien menghardik . 2. Keluarga mampu menyebutkan cara memberikan obat klien dengan prinsip 6 benar . 3. Keluarga menyiapkan obat klien dan mempraktekan saat mendampingi minum obat . 4. Keluarga merencakan jadwal minum obat klien
1.Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat /melatih pasien menghardik . beri pujian 2. Jelaksan 6 benar obat memberikan obat .
a. Jenis b. Guna c. Dosis d. Frekuensi e. Cara f. Kontiniutias minum obat .
3. Diskusikan dan latih keluarga cara memberikan minum obat :
a. Contohkan cara mendampingi klein minum obat dan minta keluraga mengulangi .
b. Ingatkan klien waktu minum obat . c. Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
minum obat . d. Beri pujian atas keberhasilan klien .
4. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal dan memberikan pujian.
TUK 7: Klien mendapatkan dukungan keluarga untuk mengontrol halusinasi : keluarga melatih bercakap-cakap dan melakukan kegiatan
1. Keluarga menyampaikan kemampuan dalam merawat / meltaih bercakap-cakap dan melakukan kagiatan .
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat /melatih pasien menghardik dan memberikan obat . beri pujian
64
1
2
3
4
5
6
2. Menjelaskan cara-cara membantu klien bercakap-cakap dan melakukan kegiatan . 3. Keluarga mempraktekan cara mendampingi bercakap-cakap dan melakukan kegiatan .
2. Diskusikan jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi :
a. Anjurkan keluarga untuk mempraktekan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi
b. Ingatkan klein waktu cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan .
c. Bantu jika klien mengalami hambatan dalam cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi .
d. Berikan pujian atas keberhasilan klien 3. Latih dan sediakan waktu untuk bercakap-cakap terutama saat halusinasi , anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian .
TUK 8: .Keluarga mampu merawat pasein secara mandiri Klien mendaptakan dukungan keluarga untuk mengontrol halusinasi : keluarga melatih
1. Keluarga menyampaikan kemampuan dalam merawat /melatih pasien menghardik , memberikan obat , bercakap-cakap dan melakukan kegiatan . 2.Keluarga mempraktekan cara mengevaluasi kemampuan pasien
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasein menghardik ,memberikan obat , bercakap-cakap dan melakukan kegiatan . beri pujian
2 .Latih cra mengontrol halusinasi : menghardik ,minum
obat , bercakap-cakap dan melakukan aktifitas terjadwal .
65
1
2
3
4
5
6
1.Keluarga dapat menyebutkan cara mengontrol halusinasi .
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam menghardik , minum obat , bercakap-cakap dan melakukan aktifitas terjadwal . beri pujian .
b. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien . c. Nilai kemampuan keluarga melakuakn kontrol
ke puskesmas (PKM) d. Jelaskan follow up ke PKM , tanda kambuh ,
rujukan . e. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian .
66
Catatan Keperawatan
Bina Hubungan Saling Percaya
Nama Pasien : Tn. A
Alamat : Kota Alam
Tanggal : 13 Mei 2019
Waktu : 13.00 Wib
Data
Data Subjektif
1. Klien mengatakan “nama saya Tn”.A
2. Klien mengatakan senang dipanggil A
Data Objektif
1. Klien ditemani oleh ibunya
2. Klien mau berjabat tangan
3. Klien berbicara sendiri
4. Klien menatap kearah luar
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
Tindakan Keperawatan
Membina hubungan saling bercaya dengan :
1. Memberi salam terapeutik setiap berinteraksi
2. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien
3. Menjelaskan tujuan pertemuan
4. Membuat kontrak
5. Menciptakan lingkungan yang bersahabat
6. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
67
Evaluasi
S:
1. Klien mengatakan namanya Tn.A
2. Klien mau berkenalan
3. Klien mengatakan mendengar suara-suara bisikan yang mengajak klien
mengobrol
O:
1. Saat ditanya nama klien menyebutkan namanya
2. Klien mau berjabat tangan
3. Saat klien mengatakan akan berkunjung selama 3 hari klien mengangguk
Kepala
4. Klien tampak sering menatap ke arah luar rumah
A :
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
P:
Membantu klien cara mengendalikan suara-suara yang didengar
Kontrak tindak lanjut
1. Diskusikan tentang halusinas yang dialami
2. Diskusikan dengan klien isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi
3. Diskusikan denga klien apa yang dirsakan jika terjadi halusinasi.
4. Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaanya
5. Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
Muhammad sahru romdon
68
Catatan Keperawatan
SP 1 Pasien Halusinasi
Nama Pasien : Tn. A
Alamat : Kota Alam
Tanggal : 13 Mei 2019
Waktu : 13.45 Wib
Data
Data Subjektif
1. Klien mengatakan mendengar suara yang mengajak mengobrol klien
2. Klien mengatakan suara itu datang ketika klien sedang melamun.
Data Objektif
1. Klien mengelengkan kepala seperti mendengar suara
2. Klien tidak berinisiatif memulai pembicaraan
3. Klien tatap mata kosong selalu mengalihkan pandangan ke objek lain seperti
pintu
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
Tindakan Keperawatan
1. Mendiskusikan tentang halusinasi yang dialami
2. Mendiskusikan dengan klien isi, waktu dan frekuensi tejadinya halusinasi.
3. Mendiskusikan apa yang dirasakan klien jika terjadi halusinasi.
4. Mendiskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan
tersebut.
5. Mengajarkan klien cara mengontrol halusinasi dengan cara pertama yaitu
menghardik.
6. Memotivasi klien untuk mempraktekkan apa yang sudah diajarkan perawat
69
7. Memberi pujian
8. Mengevalusi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
9. Membuat kontrak selanjutnya
Evaluasi
S:
1. Klien mengatakan masih mendengar bisikan yang tidak ada wujudnya
2. Klien mengatakan ingin dan mau belajar cara mengontrol halusinasi
3. Klien belajar menghardik “pergi-pergi saya tidak mau dengar ini suara palsu”
O :
1. Klien mampu mengenal halusinasinya
2. Klien tampak memperagakan cara menghardik yang diajarkan perawat
3. Klien mampu mempraktekkan cara menghardik halusinasi
A :
Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran
P:
Latihan cara menghardik
Rencana Tindak Lanjut
1. Motivasi klien untuk latihan menghardik 2 x sehari
2. Evalusi kegiatan menghardik
3. Jelaskan tentang manfaat mengendalikan halusinasi dengan cara menghardik
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat
5. Ajarkan strategi pelaksanaan yang kedua yaitu mengontrol halusinasi dengan
minum obat.
Muhammad sahru romdon
70
Catatan Keperawatan
SP 1 Keluarga Halusinasi
Nama Pasien : Tn. A
Alamat : Kota Alam
Tanggal : 13 Mei 2019
Waktu : 14.00 Wib
Data
Data Subjektif
1. Keluarga mengatakan klien sering melamun dan duduk sendirian
2. Keluarga mengatakan klien sering mondar mandir tanpa tujuan
3. Keluarga mengatakan tidak tahu tentang halusinasi
Data Objektif
1. Keluarga tampak memberikan respon positif dengan kedatangan perawat
2. Keluarga tampak mendampingi klien
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
Tindakan Keperawatan
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat klien
2. Menjelaskan pengertian tanda dan gejala dan proses terjadinya halusinasi
3. Menjelaskan cara merawat klien dnegan halusinasi
4. Menjelaskan 4 cara mengontrol halusinasi
5. Melatih keluarga cara menghardik halusinasi 2x sehari
6. Menganjurkan keluarga membantu klien dalam melaksanakan buku
kegiatan harian
7. Menyepakati kontrak selanjutnya
71
Evaluasi
S:
1. Keluarga mengatakan senang merawat klien
2. Keluarga mengatakan ingin klien cepat sembuh
3. Keluarga menyebutkan cara merawat klien halusinasi dnegan menghardik
O:
1. Keluarga mempraktekkan cara menghardik halusinasi
2. Keluarga terlihat memberikan dukungan kepada klien untuk berlatih
menghardik
A :
Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran
P :
Bantu klien latihan menghardik 2 x sehari
Rencana Tindak Lanjut
1. Motivasi keluarga untuk membimbing latihan cara menghardik 2x sehari
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi yang ke 2 yaitu dengan meminum obat
aturan minum obat.
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
Muhammad sahru romdon
72
Catatan Keperawatan
SP II Pasien Halusinasi
Nama Pasien : Tn. A
Alamat : Kota Alam
Tanggal : 13 Mei 2019
Waktu : 14.30 Wib
Data
Data Subjektif
1. Klien mengatakan masih ingat cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik
2. Klien mengatakan masih mendengar suara-suara bisikan yang mengajak klien
mengobrol
3. Klien mengatakan lupa untuk minum obat
Data Objektif
1. Klien melamun, menyendiri, berbicara sendiri
2. Klien latihan menghardik
3. Klien senang setelah latihan menghardik
4. Klien belum minum obat
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : halusinasi Pendengaran
Tindakan Keperawatan
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Mengingatkan kontrak dengan klien
3. Mengevalusi kegiatan menghardik dan memberi pujian
4. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan menggunakan obat
5. Menjelaskan jenis, guna, dosis, frekuensi dan cara minum obat
73
a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari
b. Trihezphenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari
c. Halloperidol 5 mg, 2 x 1 tablet/ hari
6. Reinforcement positif untuk kemajuan klien
7. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat
8. Mengavaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan
9. Menyepakati kontrak selanjutnya
Evaluasi
S:
1. Klien mengatakan akan teratur dalam meminum obat
2. Klien mengatakan senang belajar aturan minum obat
O :
Klien tampak mengerti ketika dijelaskan mengenai obat
A :
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
P :
1. Latihan cara menghardik 2x sehari
2. Ingatkan dan bantu klien minum obat secara teratur dengan dosis :
a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari
b. Trihez phenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari
c. Halloperidol 5 mg. 2 x 1 tablet/ hari
Rencana Tindak Lanjut
1. Motivasi klien untuk latihan menghardik 2x sehari
2. Motivasi klien untuk mengingat jadwal minum obat
3. Jelaskan tentang guna dan cara minum obat
4. Ajarkan kepada klien
Muhammad sahru romdon
74
Catatan Keperawatan
SP II Keluarga Halusinasi
Nama Pasien : Tn. A
Alamat : Kota Alam
Tanggal : 13 Mei 2019
Waktu : 15.00 Wib
Data
Data Subjektif
1. Keluarga mengatakan klien masih sering bicara sendiri
Data Objektif
1. Klien memberi respon positif terhadap perawat
2. Klien sudah minum obat
3. Keluarga klien mendampingi klien latihan cara menghardik
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : halusinasi Pendengaran
Tindakan Keperawatan
1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam merawat dan melatih klien menghardik
2. Menjelaskan jenis, guna, dosis, frekuensi dan cara meminum obat
3. Menganjurkan keluarga untuk membantu klien minum obat sesuai jadwalnya
4. Memberi pujian kepada keluarga
5. Berpamitan dan mengucapkan salam
Evaluasi
S:
1. Keluarga bisa menyebutkan jadwal dan cara minum obat yang baik dan benar
2. Keluarga mengatakan mengerti tentang obat
75
3. Keluarga bisa menyebutkan guna obat
4. Keluarga mengatakan akan memantau dan melatih klien minum obat sesuai
jadwal dan dosis yang sudah ditentukan.
O :
Keluarga tampak memberikan dukungan kepada klien untuk meminum obat
A :
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
P:
1. Bantu klien untul latihan cara menghardik Halusinasi 2x sehari latih keluarga
membantu klien meminum obat secara teratur.
a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari
b. Trihezphenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari
c. Halloperidol 5 mg, 2 x 1 tablet/ hari
2. Ingatkan klien minum obat secara teratur
Rencana Tindak Lanjut
1. Motivasi keluarga membimbing klien latihan cara menghardik 2x sehari
2. Motivasi keluarga dalam membimbing klien minum obat secara teratur
a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari
b. Trihezphenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari
c. Halloperidol 5 mg. 2 x 1 tablet/ hari
3. Latih keluarga untuk membimbing klien mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap
Muhammad sahru romdon
76
Catatan Keperawatan
SP III Pasien Halusinasi
Nama Pasien : Tn. A
Alamat : Kota Alam
Tanggal : 14 Mei 2019
Waktu : 13.00 Wib
Data
Data Subjektif
1. Klien mengatakan masih mendengar suara-suara yang mengajak klien
mengobrol
2. Klien mengatakan masih mendengar suara yang tidak ada wujudnya
3. Klien mengatakan minum obat secara teratur
Data Objektif
1. Klien tampak tenang
2. Klien tampak minum obat saat perawat datang
3. Klien malas berinteraksi dengan orang lain
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : halusinasi Pendengaran
Tindakan Keperawatan
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
3. Memotivasi klien untuk mempraktekkan apa yang sudah diajarkan perawat
yaitu bercakap-cakap dengan orang lain
4. Memberi reinforcemen positif untuk setiap kemajuan klien
5. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
6. Menyepakati kontrak selanjutnya
77
Evaluasi
S :
1. Klien mengatakan akan mencoba mengontrol halusinasi dengan keluarga
2. Klien mengatakan senang latihan bercakap-cakap
O :
1. Klien mempraktekkan cara bercakap-cakap dengan orang lain
2. Klien tampak memperhatikan saat perawat menjelaskan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
3. Klien tampak memperagakan cara bercakap-cakap dengan keluarga
A :
Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran
P :
1. Latihan cara menghardik 2 x sehari
2. Latihan minum obat secara teratur dengan dosis :
a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari
b. Trihez phenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari
c. Halloperidol 5 mg, 2 x 1 tablet/ hari
3. Latihan bercakap-cakap 2x sehari pagi dan malam
Rencana Tindak Lanjut
1. Latih klien cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
2. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan kegiatan harian.
3. Motivasi klien untuk minum obat dan menghardik secara teratur.
Muhammad sahru romdon
78
Catatan Keperawatan
SP III Keluarga Halusinasi
Nama Pasien : Tn. A
Alamat : Kota Alam
Tanggal : 14 Mei 2019
Waktu : 13.30 Wib
Data
Data Subjektif
1. Keluarga mengatakan klien sudah minum obat sesuai jadwal
2. Keluarga mengatakan klien mengatakan klien sudah sedikit lebih tenang
3. Keluarga klien mengatakan klien sudah bisa menyiapkan sendiri obat yang
benar sesuai dengan aturan minum obat
4. Keluarga mengatakan klien tidak punya kegiatan dirumah
Data Objektif
1. Keluarga mendampingi klien latihan menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap
2. Keluarga damping klien minum obat
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : halusinasi Pendengaran
Tindakan Keperawatan
1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam mewarat klien
2. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam melatih klien cara menghardik dan
memberikan obat
3. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi yang ke 3 yaitu bercakap cakap
dengan orang lain.
4. Melatih bercakap-cakap dengan orang lain saat suara-suara terdengar
5. Menyediakan waktu bercakap-cakap dengan klien terutama pada saat
halusinasi terjadi
79
6. Menganjurkan keluarga membatu klien sesuai jadwal
7. Memberi pujian
Evaluasi
S:
1. Keluarga mengatakan akan menemani klien bercakap-cakap
2. Keluarga mengatakan mengerti dnegan apa yang sudah dijelaskan perawat
O :
1. Keluarga tampak memberikan dukungan kepada klien agar mau bercakap-
bercakap
2. Keluarga tampak memperhatikan klien saat bercakap-cakap
A :
Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran
P :
1. Bantu klien latihan menghardik 2 x sehari
2. Ingatkan klien meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
3. Ajak klien bercakap-cakap untuk mengontrol halusinasinya
Rencana Tindak Lanjut
1. Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan melakuakn kegiatan harian
2. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat,
bercakap-cakap di kegiatan harian
3. Motivasi keluarga membimbing klien latihan cara menghardik 2x sehari.
4. Motivasi keluarga dalam membimbing klien meminum obat secara teratur
a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari
b. Trihezphenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari
c. Halloperidol 5 mg, 2 x 1 tablet/ hari
5.Jelaskan intervensi SP IV yaitu membuat jadwal kegiatan
Muhammad sahru romdon
80
Catatan Keperawatan
SP IV Pasien Halusinasi
Nama Pasien : Tn. A
Alamat : Kota Alam
Tanggal : 15 Mei 2019
Waktu : 13.00 Wib
Data
Data Subjektif
1. Klien mengatakan senang ada teman mengobrol
2. Klien mengatakan suara bisikan mulai berkurang
3. Klien mengatakan tidak ada kegiatan dirumah
Data Objektif
1. Klien latihan menghardik, sudah minum obat, bercakap-cakap dengan
keluarga
2. Klien tidak punya kegiatan dirumah
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : halusinasi Pendengaran masih ada
Tindakan Keperawatan
1. Mengucapkan salam
2. Mengingatkan kontrak
3. Melatih klien mengontrol halusinasi dengan cara ke 4 yaitu melaksanakan
aktivitas terjadwal
4. Menyusun jadwal kegiatan klien dalam 1 hari
5. Memberi reinforcement positif
6. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan yang tidak
diberikan
81
7. Memotivasi klien untuk mempraktekkan apa yang sudah diajarkan perawat
dan memberi rencana tindak lanjut kepada klien
Evaluasi
S:
1. Klien mengatakan akan melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat
2. Klien menyebutkan 3 cara mengontrol halusinasi yang sudah diajarkan
perawat
O :
1. Klien dan perawat membuat jadwal kegiatan
2. Klien tampak mengisi jadwal kegiatan
A :
Ganguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran
P :
1. Latihan cara menghardik 2 x sehari
2. Latihan minum obat secara teratur dengan dosis :
a. Chlorponazine 100 mg, 1 x 1 tablet/hari
b. Trihezphenidil 2 mg, 2 x 2 tablet/ hari
c. Halloperidol 5 mg. 2 x 1 tablet/ hari
3. Latihan bercakap-cakap 2x sehari pagi dan m,alam
4. Mengisi jadwal kegiatan harian
Rencana Tindak lanjut
Dilanjutkan perawat Puskesmas Kotabumi II
Muhammad sahru romdon
82
Catatan Keperawatan
SP IV Keluarga Halusinasi
Nama Pasien : Tn .A
Alamat : Kota Alam
Tanggal : 15 Mei 2019
Waktu : 13.30 Wib
Data
Data Subjektif
1. Keluarga mengatakan klien belajar cara menghardik
2. Keluarga mengatakan klien sudah minum obat sesuai jadwal
3. Keluarga mengatakan klien sudah mau mengobrol dengan orang lain
4. Keluarga mengatakan klien sudah tidak sering lagi menyendiri
5. Ibu klien mengatakan klien sudah tidak sering lagi menyendiri
Data Objektif
1. Klien tampak memberikan respon positif dengan kedatangan perawat
2. Ibu klien tampak senang melihat perkembangan anaknya
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : halusinasi Pendengaran
Tindakan Keperawatan
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat klien
2. Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih klien cara menghardik dan
memberikan obat, dan bercakap-cakap.
3. Beri pujian
4. Jelaskan cara mengontrol halusinasi yang ke 4 yaitu dengan jadwal kegiatan
harian.
5. Jelaskan follow up ke Puskesmas, tanda kambuh, rujukan
6. Anjurkan keluarga membantu klien sesuai jadwal
83
7. Melakukan terminasi akhir
Evaluasi :
S :
1. Keluarga mengatakan mengerti dengan apa yang sudah dijelaskan perawat
2. Ibu klien mengatakan senang melihat perkembangan anaknya
O :
1. Keluarga tampak memberikan dukungan kepada klien
2. Keluarga tampak mengerti dengan apa yang sudah dijelaskan perawat
A :
Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran
P :
1. Dilanjutkan perawat Puskesmas Kotabumi II
Muhammd sahru romdon
88