Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
53
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
I. Data umum
a. Nama KK : Tn. A
b. Pekerjaan KK : Petani
c. Pendidikan KK : SLTA
d. Agama KK : Islam
e. Alamat : Desa Wasambuah
f. Komposisi anggota keluarga
Tabel. 3.1 Komposisi anggota keluarga
NO NAMA JK UMUR PENDIDIKAN PENYAKIT/KELUHAN
1. Tn. A L 63
Tahun SMA HIPERTENSI
2. Ny.H P 58
Tahun SMP -
3. Nn.R P 18
Tahun SMA -
54
g. Genogram:
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal dunia
= Tinggal bersama
= Menikah
= Klien
? = Umur tidak diketahui
h. Tipe keluarga
Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak bungsu perempuannya yang belum
menikah
i. Suku bangsa
Suku Buton
? ?
? ? 63
18
58
?
? ? ?
55
j. Agama
Keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak menganut agama Islam
k. Status sosial ekonomi
Keluarga Tn.A memiliki penghasilan dari hasil bertani, sumber pendapatan yang
diperoleh hanya dari Tn.A
l. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga mengisi waktu luang hanya dengan menonton TV. Keluarga memiliki
waktu untuk berkumpul dan bekomunikasi secara santai pada saat nonton TV.
Keluarga tidak pernah meluangkan waktu untuk rekreasi.
II. Riwayat tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap VI ( keluarga melepaskan anak dewasa muda).
b. Tugas perkembangan keluarga
1) Tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi : Memperluas siklus
keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru dari perkawinan anak-
anaknya, melanjutkan untuk mempebaharui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Tidak ada tugas
perkembangan yang belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
a) Tn. A tidak memiliki riwayat penyakit keturunan namun klien memiliki
riwayat penyakit Hipertensi sejak 2003 sampai sekarang.
56
b) Ny. H tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
c) Nn. R tidak memiliki riwayat peyakit.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga dari pihak suami maupun isteri tidak memiliki riwayat peyakit
keturunan
III. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Keluarga Tn. A memiliki jenis rumah permanen dengan status yang dimiliki milik
sendiri luas rumah sekitar 15 x 7 meter pesegi dengan jumlah ruangan 7 ruangan
yang terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan
dapur. Penerangan disiang hari dengan masuknya cahaya matahari namun dimalam
hari menggunakan lampu untuk penerangan, memiliki ventilasi, dengan kebersihan
cukup bersih, tidak memiliki spal, sumber air munim yang dikonsumsi dari air
perpipaan yang dipanaskan, dan memiliki jamban leher angsa.
b. Denah rumah
E
C
B A
D
F G
57
Keterangan:
A : Ruang tamu
B : Kamar 1
C : Kamar 2
D : Kamar 3
E : Kamar mandi
F : Ruang Keluarga
G : Dapur
c. Karakteristik tetangga dan komunitas RT/RW/dusun
Keluarga Tn. A memiliki hubungan dengan tetangga dan warga sekitar terjalin baik
dan saling mengunjungi satu sama lain.
d. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A tidak memiliki kebiasaan berpindah tempat
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Perkumpulan biasanya
dilakukan ketika ada acara-acara keluarga atau mengikuti kegiatan yang ada
dilingkungan seperti kerja bakti dilingkungan kelurahan, interaksi yang dilakukan
baik dengan menggunakan bahasa sehari-hari yaitu bahasa buton karena
dilingkungannya mayoritas suku buton dan kadang menggunakan bahasa indosnesia
f. Sistem pendukung keluarga
Dalam keluarga memiliki sistem pendukung yang baik ketika ada anggota keluarga
yang sakit saling mendukung untuk memeriksakan kesehatan di puskesmas.
58
IV. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Dalam keluarga Tn. A saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang
dihadapi selalu dibicarakan dengan Ny. H.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. A saling menghargai satu sama lain, saling membantu serta saling
mendukung dan apabila ada masalah Ny. H diskusi dengan suami dan meminta
nasihat kepadanya.
c. Struktur peran
1. Tn. A
a) Formal sebagai ayah, suami
b) Informal Sebagai anggota masyarakat, mencari nafkah dengan bertani
2. Ny.H
a) Formal sebagai ibu, istri.
b) Informal sebagai anggota masyarakat, IRT.
3. Nn.R
a) Formal sebagai anak.
b) Informal sebagai anggota masyarakat.
d. Nilai dan norma keluarga
Dalam keluarga Tn. A menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama islam
dan dan mengikuti norma yang ada di lingkungannya.
V. Fungsi keluarga
59
a. Fungsi afektif
Dalam keluarga menjalin hubungan yang baik sehingga tercipta suasana saling
mengerti, dan saling menyayangi. Dalam anggota keluarga saling bertanggung
jawab dengan peran masing-masing dalam keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn.A menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain, mereka
membiasakan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
c. Fungsi reproduksi
Ny. H sudah mengalami menopause.
d. Fungsi ekonomi
Pendapatan keluarga yang didapatkan dari hasil bertani suami dan yang didapatkan
dicukupkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
e. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
Kemampuan keluarga mengenal masalah lumayan baik, keluarga tidak tau apa itu
Hipertensi, apa saja faktor penyebabnya, serta cara menanganinya
1) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat
Tn.A memeriksakan kesehatannya ke puskesmas namun tidak rutin kecuali ada
anggota keluarga yang sakit
2) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Kurang baik,
keluarga belum mengerti bagaimna cara merawat keluarga yang sedang sakit,
keluarga hanya mengetahui ketika sakit langsung diberi obat.
60
3) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan/memelihara lingkungan yang
sehat untuk perawatan anggota keluarga yang sakit Keluarga Tn.A menjaga
kebersihan rumah
4) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat keluarga Tn. A tidak selalu memeriksakan kesehatan di puskesmas
hanya jika keluarga Tn.A ada yang sakit.
VI. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
1) Stressor jangka pendek (<6 bln)
Keluarga mengatakan stres jika penyakitnya tidak sembuh-sembuh
2) Stressor jangka panjang (≥6 bln)
Klien tidak memiliki stress jangka panjang
a. Respon keluarga terhadap stressor dan mekanisme koping yang digunakan
1) Respon keluarga terhadap stressor
Jika ada masalah dalam keluarga selalu di diskusikan bersama Istri, keluarga
biasanya mencoba mandiri dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapinya.
2) Strategi koping yang digunakan
Tn.A mendiskusikan setiap ada masalah pada Ny.H sehingga masukan atau
solusi yang diberikan dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
b. Strategi adaptasi disfungsional
61
Dari hasil pengkajian yang dilakukan tidak adanya cara-cara keluarga mengatasi
masalah secara mal adaftif.
VII. Pemeriksaan fisik
Tabel. 3.2 Pemeriksaan fisik
DATA Tn.A Ny.H Nn.R
TTV
- TD
- Nadi
- Respirasi
- Suhu
170/100mmhg
76x/menit
20x/menit
36,2C
120/80mmhg
80 x/menit
18 X/menit
36,5 C
110/80 mmHg
92x/menit
20x/menit
37,5 C
Kepala:
- Bentuk
- Rambut
- Kulit Kepala
Simetris
Hitam
Bersih
Simetris
Hitam
Bersih
Simetris
Hitam
Bersih
Mata:
- Sclera
- Kongjungtiva-
Palpebra
- Fungsi
Tidak anemi
Baik
Tidak anemi
Baik
Baik
Telinga :
- Bentuk
- Keadaan
- Fungsi
Simetris
Bersih
Normal
Simetris
Bersih
Normal
Simetris
Bersih
Normal
Hidung
- Bentuk
- Keadaan
- Fungsi
Simetris
Bersih
Normal
Simetris
Bersih
Normal
Simetris
Bersih
Normal
Mulut:
- Gigi
- Fungsi
- Menelan
Lengkap
Baik
Lengkap
Baik
Lengkap
Baik
62
Leher
- Pembesaran
- Kelenjar tiroid
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Dada:
- Bentuk
- Suara paru
- Respirasi
- Bunyi jantung
Simetris
Normal
Simetris
Normal
Simetris
Normal
Abdomen:
- Bentuk
- Nyeri Tekan
Simetris
Tidak ada
Simetris
Tidak ada
Simetris
Tidak ada
Ekstremitas
- Oedema
- Kotraktur
- Gerakan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Integumen:
- Turgor
- Keadaan
- Kuku
Tidak Elastis
Normal
Kurang Bersih
Tidak Elastis
Normal
Kurang Bersih
Elastis
Normal
Bersih
VIII. Harapan keluarga
Keluarga memiliki harapan dengan adanya mahasiswa yang melakukan praktek
keluarga dapat memiliki pengetahuan lebih tentang pentingnya menjaga kesehatan dan
berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit.
63
ANALISA DATA
Tabel 3.3 Analisa Data
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
1. Tn.A mengatakan penyakit Hipertensi
yang dialaminya sejak 2003 sampai sekarang
2. Tn.A mengatakan sakit kepala,pusing dan
tegang pada leher bagian belakang jika
tekanan darah naik.
3. Keluarga mengatakan belum terlalu
paham tentang dampak yang ditimbulkan
menderita Hipertensi
1. TTV
- TD : 170/80 mmHg
- HR : 80 x/menit
- RR : 18 x/menit
- S : 36,5 C
2. Mata sebelah kiri agak rabun.
3. Tn.A selalu bertanya-tanya tentang
penyakitnya.
SKALA PRIORITAS MASALAH
1. Resiko cedera berhubungan dengan mobilitas fisik
Tabel 3.4 Skala prioritas masalah Resiko cedera berhubungan dengan mobilitas
fisik
NO KRITERIA PERHITUNGAN BOBOT PEMBENARAN
1. 2 3 4 5
1. Sifat masalah:
Skala:
- Aktual (tidak/ kurang sehat)
- Ancaman kesehatan
- Keadaan sejahtera
3
2
1
1/3
1/3 X 1
64
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah:
Skala:
- Mudah
- Sebagian
- Tidak dapat
2
1
0
1
½ X 2
3. Potensial pencegahan:
- Tinggi
- Cukup
- rendah
3
2
1
2/3
2/3 X 1
4. Menonjolnya masalah:
Skala
- masalah berat harus segera
ditangani
- ada masalah tapi tidak perlu
egera ditangani
- masalah tidak dirasakan
2
1
0
2/2
2/2 X 1
JUMLAH SKOR 3
65
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
Tabel 3.4 Skala prioritas masalah Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
NO KRITERIA PERHITUNGAN BOBOT PEMBENARAN
1. 2 3 4 5
1. Sifat masalah:
Skala:
- Aktual (tidak/ kurang sehat)
- Ancaman kesehatan
- Keadaan sejahtera
3
2
1
2/3
2/3 X 1
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah:
Skala:
- Mudah
- Sebagian
- Tidak dapat
2
1
0
2
2/2 X 2
3. Potensial pencegahan:
- Tinggi
- Cukup
- rendah
3
2
1
2/3
2/3 X 1
4. Menonjolnya masalah:
Skala
- masalah berat harus segera
ditangani
- ada masalah tapi tidak perlu
egera ditangani
- masalah tidak dirasakan
2
1
1/2
½ x 1
67
DAFTAR RUMUSAN MASALAH
Tabel 3.5 Daftar Rumusan Masalah
DATA MASALAH
DS :
a. Tn.A mengatakan penyakit
Hipertensi yang dialaminya sejak
2003 sampai sekarang.
DO :
a. TTV
TD : 170/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,5 C
b. Mata sebelah kiri agak rabun
DS :
a. Keluarga mengatakan belum terlalu
paham tentang dampak yang
ditimbulkan menderita Hipertensi
DO :
a. Tn.A selalu bertanya-tanya tentang
penyakitnya.
Resiko cedera berhubungan dengan
mobilitas fisik
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko cedera b/d gangguan mbilitas fisik
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
C. Intervensi
68
Tabel 3.6 Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
1.
Resiko Cedera
Berhubungan Dengan
Gangguan Mobilitas
Fisik
Risk Control
Kriteria hasil :
a. Klien terbebas dari
cedera
b. Klien mampu
menjelaskan
cara/metode untuk
mencegah
injuri/cedera
c. Klien mamapu
menjelaskan faktor
resiko dari
lingkungan/perilaku
personal
d. Mampu
memodifikasi gaya
hidup untuk
mencegah injury
e. Menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada
Management
lingkungan
a. Sediakan
lingkungan yang
aman untuk klien
b. Identifikasi
kebutuhan
keamanan
pasien,sesuai
dengan kondisi
fisik dan fungsi
kognitif klien dan
riwayat terdahulu
klien
c. Menghindarkan
lingkungan yang
berbahaya
69
2.
Ketidakefektifan
Pemeliharaan
Kesehatan
f. Mampu mengenali
perubahan status
kesehatan.
Perilaku Promosi
Kesehatan:
Kriteria Hasil :
a. Menggunakan
perilaku yang
menghindari risiko
b. Memonitor
lingkungan terkait
dengan resiko
c. Melakukan perilaku
kesehatan secara
rutin
d. Menggunakan
dukungan sosial
untuk meningkatkan
kesehatan
e. Mengikuti diet sehat
f. Menggunakan
sumber-sumber
Pengajaran :Proses
Pentyakit
a) Kaji tingkat
pengetahuan klien
terkait dengan
proses penyakit
yang spesifikasi
b) Jelaskan
patofisiologi
penyakit dan
bagaimana
hubungannya
dengan anatomi
dan
fisiologi,sesuai
kebutuhan
70
finansial untuk
meningkatkan
kesehatan
c) Jelaskan tanda
dan gejala yang
umum dari
penyakit,sesuai
kebutuhan
71
D. Implementasi dan Evaluasi
Tabel 3.7 Intervensi Keperawatan
No Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
1.
Senin, 24
desember
2018
Resiko cedera
berhubungan
dengan
gangguan
mobilitas fisik
1. Mengkaji tanda-tanda
vital :
TD : 170/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,5 C
2. Mengajarkan cara
menghindari resiko
cedera atau injury
pada klien.
3. Melakukan diet rendah
garam.
4. Mengkaji aktivitas
klien sesuai dengan
aktivitas yang
dilakukan klien.
S :
a. Tn.A mengatakan
selalu hati-hati
dalam melakukan
tiap aktivitas
dilingkungannya.
b. Klien mengatakan
mengerti dan
sudah melakukan
anjuran-anjuran
dari tim kesehatan
untuk mencegah
adanya
cidera/injury
O :
a. Klien mulai
makan diet
rendah garam
72
2
Selasa 25
desember
2018
Resiko cedera
berhubungan
dengan
a. Mengkaji tanda-tanda
vital :
TD : 150/80 mmHg
N : 80 x/menit
b. Klien
menggunakan
fasilitas yang ada
untuk
membantunya
beraktivitas
seperti
menggunakan
tongkat
A :
Masalah belum teratasi
P :
e. Mengontrol adanya
resiko cedera.
f. Mengkaji TTV klien
S :
a. Tn.A mengatakan
selalu hati-hati
dalam melakukan
73
gangguan
mobilitas fisik
RR : 18 x/menit
Suhu: 36,5 C
b. Mengajarkan cara
menghindari resiko
cedera atau injury
pada klien.
c. Melakukan diet
rendah garam
d. Mengkaji aktivitas
klien sesuai dengan
aktivitas yang
dilakukan klien.
tiap aktivitas
dilingkungannya
b. Klien mengatakan
mengerti dan
sudah melakukan
anjuran-anjuran
dari tim kesehatan
untuk mencegah
adanya
cidera/injury
O :
a. Klien mulai
makan diet
rendah garam
sesuai porsinya
b. Klien
menggunakan
fasilitas yang ada
untuk
membantunya
beraktivitas
seperti