98
i KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.J SKIZOFRENIA DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DIRUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA OLEH : MUH. SULFIKAR P00320014078 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2018

OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

i

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.JSKIZOFRENIA DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMANDIRUMAH SAKIT JIWA PROVINSI

SULAWESI TENGGARA

OLEH :

MUH. SULFIKARP00320014078

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN2018

Page 2: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

i

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. JSKIZOFRENIA DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMANDIRUMAH SAKIT JIWA PROVINSI

SULAWESI TENGGARA

TAHUN 2018

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan ke program studi DIII Keperawatan Politeknik Kesehatan KendariSebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli

Madya Keperawatan

MUH. SULFIKARP00320014078

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2018

Page 3: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

ii

Page 4: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : MUH. SULFIKAR

NIM : P00320014078

Jurusan/Prodi : D III Keperawatan

Judul : Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tn.J Skizofrenia Dengan Resiko Perilaku KekerasanDalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa AmanDirumah Sakit Jiwa Provinsisulawesi Tenggara

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya tulis ilmiah yang

saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri; bukan

merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui

sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini

hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kendari, 14 Agustus 2018Yang Membuat Pernyataan

Muh . Sulfikar

Page 5: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

iv

BIODATA

A. Identitas Penulis

1. Nama : Muh. Sulfikar

2. Tempat Tanggal Lahir : Kendari, 29 Agustus 1995

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Agama : Islam

5. Suku/Bangsa : Tolaki/ Indonesia

6. Alamat : Desa Lamutau Kec. Kolono

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Mondoe Jaya, Tamat Tahun 2008

2. SMP Negeri 5 Konsel, Tamat Tahun 2011

3. SMA Negeri 2 Unaaha, Tamat Tahun 2014

4. Terdaftar Sebagai Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari

Jurusan DIII Keperawatan Tahun 2014 Sampai Sekarang

iv

BIODATA

A. Identitas Penulis

1. Nama : Muh. Sulfikar

2. Tempat Tanggal Lahir : Kendari, 29 Agustus 1995

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Agama : Islam

5. Suku/Bangsa : Tolaki/ Indonesia

6. Alamat : Desa Lamutau Kec. Kolono

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Mondoe Jaya, Tamat Tahun 2008

2. SMP Negeri 5 Konsel, Tamat Tahun 2011

3. SMA Negeri 2 Unaaha, Tamat Tahun 2014

4. Terdaftar Sebagai Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari

Jurusan DIII Keperawatan Tahun 2014 Sampai Sekarang

iv

BIODATA

A. Identitas Penulis

1. Nama : Muh. Sulfikar

2. Tempat Tanggal Lahir : Kendari, 29 Agustus 1995

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Agama : Islam

5. Suku/Bangsa : Tolaki/ Indonesia

6. Alamat : Desa Lamutau Kec. Kolono

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Mondoe Jaya, Tamat Tahun 2008

2. SMP Negeri 5 Konsel, Tamat Tahun 2011

3. SMA Negeri 2 Unaaha, Tamat Tahun 2014

4. Terdaftar Sebagai Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari

Jurusan DIII Keperawatan Tahun 2014 Sampai Sekarang

Page 6: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

v

MOTTO

Kesalahan dan kegagalan itu berbeda. Berbuat salah itu bagian dari pembelajaran.

Anda disebut gagal jika tidak belajar dari kesalahan Anda.

Sama seperti kegagalan dalam bisnis, ada pelajaran yang bisa diambil dari setiap

kegagalan dalam hal percintaan juga.

Orang-orang yangg memiliki kebiasaan2 jelek, sulit utk meraih kesuksesan.

Sebaliknya org2 yg punya kebiasaan2 baik, akan sulit mengalami kegagalan!

Kegagalan merupakan batu loncatan untuk mencapai tingkatan yg lebih tinggi

Kesalahan bukan kegagalan tapi bukti bahwa seseorang telah melakukan sesuatu :)

Sukses adalah kemampuan untuk pergi dari suatu kegagalan tanpa kehilangan

semangat

Page 7: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

vi

ABSTRAK

Muh. Sulfikar (P00320014078), “Gambaran Asuhan Keperawatan Pada

Pasien Tn. J Skizofrenia Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Dalam Pemenuhan

Kebutuhan Rasa Aman Dirumah Sakit Jiwa Provinsisulawesi Tenggara 2018”

dengan pembimbing I bapak abdul syukur bau, S.Kep,. Ns,. M.Kep dan

pembimbing II ibu Fitri Wijayati , S.Kep,. Ns,. M.Kep, (x + 71 Halaman +14

Lampiran).

Latar belakang : Menurut UU No. 18 Tahun 2014 Kesehatan Jiwa adalah kondisi

dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan

sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi

tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan konstribusi

untuk komunitasnya. Sehat jiwa merupakan suatu kondisi mental sejahtera yang

memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari

kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia

(Badan PPSDM, 2013).

Tujuan : Tujuan umum dari penulisan Studi Kasus ini adalah memberikan

Gambar Asuhan Keperawatan pada klien Skizofrenia dengan Resiko Perilaku

Kekerasan dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Rumah Sakit Jiwa Kendari

Metode : Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan bentuk studi kasus. Pada

pasien Skizofrenia Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Dalam Pemenuhan

Kebutuhan Rasa Aman.

Hasil Studi Kasus : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 sampai 4 hari

latihan pasien dapat mengontrol resiko perilaku kekerasan.

Kata kunci : Asuhan keperawatan skizofrenia, Resiko perilaku kekerasan,

kebutuhan rasa Aman.

Daftar Bacaan : 18 (2006 – 2016), 150 -250 kata

Page 8: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat

rahmat dan karunianya jualah, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya tulis ilmiah ini dengan tepat pada waktunya yang merupakan salah

satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di poltekkes kemenkes

kendari jurusan keperawatan, dengan judul “Gambaran Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Tn. J Skizofrenia Dengan Resiko Perilaku

Kekerasan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Dirumah Sakit Jiwa

Provinsisulawesi Tenggara 2018”

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah membantu dalam penyusunan Karya tulis ilmiah ini terkhusus

penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak ABD. Syukur,

S.Kep,.Ns., MM selaku pembimbing I dan ibu Fitri Wijayati, S.Kep,.

Ns,.M.Kep selaku pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada penulis untuk menyelesaikan Karya tulis ilmiah ini

tidak lupa pula saya ucapkan kepada.

1. ASKRENING, SKM,. M.Kes Selaku direktur peltekkes kendari.

2. Bapak Indriono Hadi S.Kep. Ns. M.Kep. Selaku ketua jurusan

keperawatan

3. Ibu Reni Deviyanti U, M.Kep, Sp,KMB, Anita Rosanti, SST, M.Kes, dan Dian Yuniar

SR, SKM, M.Kep yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan Ujian kepada sya

demi menyempurnakan Studi kasus ini.

Page 9: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

viii

4. Ibu rutji nurhati, A.Kep (rahimallah) yang te;ah membimbing saya, serta memberikan

arahan dan nasehat kepada saya, saat saya hampir tidk bisa menyelesaikan ProgramD III

Keperawatan ini, dan saya sangat-sangat bersyukur kepada ibu, sehingga akhirnya saya

dapat menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan.

5. Yang teristimewa Ayahanda Superdin Sorumba, S.Sos dan ibu ku Stti Armiati dan kakak

ku Muh. Noval Malenda, serta adik-adik ku Muh. Eko Malenda dan Muh. Randa Wula

Malenda yang memberikan dukungan dan semangat serta doa untuk saya dalam

menempu Program DIII Keperawatan, mungkin tidak aa balasan yang bisa ku berikan

kepada kalian selain gelar ini untuk kalian.

6. Yang teristimewa Nur Islah Rahmadhani yang telah mendukung saya selama ini serta

memberikan semangat dalam mengejar pendidikan DIII Keperwatan dan membantu saya

dalam menyelesaikan kerya tuis ilmiah.

Penulis menyadari bahwa Karya tulis ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik isi, bahasa, maupun materi. Oleh karena itu dengan

segalah kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya

membangun. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kepada

semua pihak yang telah memberikan sumbangan ilmu kepada penulis,

semoga Karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat kepada kita semua. Amin

Kendari, 1Agustus

2018

Muh. Sulfikar

Page 10: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

ix

DAFTAR TABEL

1. Tabel tindakan Keperawatan.....................................................................30

2. Table analisa data......................................................................................50

3. Table intervensi keperawatan....................................................................51

4. Table implementasi dan evaluasi ..............................................................53

5. Table intrumen penelitian .........................................................................

Page 11: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat izin dari polrtekkes kebaligbang

2. Surat izin dari baligbang

3. Surat izin penelitian dari ruma sakit jiwa provinsi Sulawesi tenggara

4. Surat izin telah melakukan penelitian

5. Halaman Pengesahan

6. Surat Pernyataan keaslian tulisan

7. Riwayat hidup

8. Motto

9. Abstrak

10. Kata pengantar

11. Table

12. Lampiran

13. Intrumen penelitian

Page 12: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................ iii

MOTTO ................................................................................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................................................ v

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................

A. Latar belakang...........................................................................................1

B. Rumusan masalah......................................................................................6

C. Tujuan studi kasus.....................................................................................6

D. Manfaat studi kasus................................................................................... ³

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................

A. Jujuab umum tentang skizifrenia ..............................................................8

B. Konsep dasar resiko perilaku kekerasan ...................................................15

C. Konsep dasar suhan keperawatan..............................................................23

D. Konsep dasar kebutuhan aman..................................................................32

BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................

A. Desain penelitian.......................................................................................34

B. Subyek studi kasus ....................................................................................34

C. Focus studi kasus ......................................................................................35

D. Definisi operasional ..................................................................................35

Page 13: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

xi

E. Tempat dan waktu penelitian ....................................................................36

F. Metode pengumpulan data ........................................................................36

G. Instrument penelitian.................................................................................36

H. Penyjian data .............................................................................................37

I. Etika studi kasus........................................................................................37

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Gambara umum lokasi penelitian..............................................................38

B. Hasul studi kasus.......................................................................................42

C. Pembahasaan .............................................................................................59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...............................................................................................69

B. Saran..........................................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU No. 18 Tahun 2014 Kesehatan Jiwa adalah kondisi

dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan

sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat

mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan

konstribusi untuk komunitasnya. Sehat jiwa merupakan suatu kondisi mental

sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian

yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua segi

kehidupan manusia (Badan PPSDM, 2013).

Ciri-ciri sehat jiwa yaitu seseorang mampu menghadapi kenyataan,

mendapat kepuasan dari usahanya, bebas dari rasa cemas, mengarahkan rasa

bermusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif (Herman Ade,

2011)

Orang dengan masalah kejiwaan adalah orang yang mempunyai

masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan atau

kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa. Gangguan

jiwa adalah respon maladaptif dari lingkungan internal dan eksternal,

dibuktikan melalui pikiran, perasaan dan perilaku yang tidak sesuai dengan

norma lokal atau budaya setempat dan mengganggu fungsi sosial, pekerjaan

dan atau fisik (Ruti,dkk 2010).

Page 15: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

2

Gangguan jiwa ditemukan di semua negara, pada perempuan dan

laki-laki, pada semua tahap kehidupan, orang miskin maupun kaya baik di

pedesaan maupun perkotaan mulai dari yang ringan sampai yang berat

(Abdul,dkk 2013).

World Heatlh Organisation (2009) dalam Fitria Nita (2012)

memperkirakan sebanyak 450 juta orang diseluruh dunia mengalami

gangguan mental, terdapat sekitar 10% orang dewasa mengalami gangguan

jiwa saat ini dan 25% penduduk di perkirakan akan mengalami gangguan jiwa

pada usia tertentu selama hidupnya. Gangguan jiwa mencapai 13% dari

penyakit secara keseluruhan dan kemungkinan akan berkembang menjadi

25% di tahun 2030. Gangguan jiwa juga berhubungan dengan bunuh diri,

lebih dari 90% dari satu juta kasus bunuh diri setiap tahunnya akibat

gangguan jiwa, ini termasuk dampak dari gangguan jiwa yg mana dapat

melukai diri sendiri, orang lain dan lingkungan (Badan PPSDM, 2012)

Penderita gangguan jiwa berat dengan usia diatas 15 tahun di

Indonesia mencapai 0,4%. Hal ini berarti terdapat lebih dari satu juta orang di

indonesia yang mengalami gangguan jiwa berat. Berdasarkan data tersebut

diketahui 11,6% penduduk indonesia mengalami gangguan mental emosional

(Riskesdas, 2007). Pada tahun 2013 jumlah penderita gangguan jiwa berat

mencapai 1,7% per 1000 penduduk atau sekitar 400.000 jiwa (Riskesdas,

2013). Begitu juga di Sumatera Barat Jumlah penderita gangguan jiwa pada

tahun 2008 data Dinas Provinsi Sumatera Barat dari jumlah penduduk

3.198.726 orang ada 0,26 % yang menderita gangguan jiwa. Data Dinas

Page 16: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

3

Kesehatan Kota Padang pada tahun 2009 dari jumlah penduduk di kota

Padang 839.190 orang, yang mengalami gangguan jiwa di kota Padang

sebanyak 0,75 %.

World Health Organisation (WHO) menyebutkan masalah utama

gangguan jiwa di dunia adalah skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan pada

otak dan pola pikir, skizofrenia mempunyai karateristik dengan gejala positif

dan negatif. Gejala positif antara lain : delusi, halusinasi,

waham,disorganisasi pikiran. Gejala negatif seperti : sikap apatis, bicara

jarang, afek tumpul, menarik diri dari masyarakat dan rasa tidak nyaman

(Ruti,dkk 2010).

Menurut Stuart dan Sundeen,1995 dalam Fitria Nita 2012, salah satu

gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan.

Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk

melukai seseorang secara fisik maupun secara psikologis (Keliat, dkk 2011).

Perilaku kekerasan dapat dibagi dua menjadi perilaku kekerasan

secara verbal dan fisik. Setiap aktivitas bila tidak di cegah dapat mengarah

pada kematian. Beberapa tanda dan gejala yang biasanya muncul pada pasien

dengan perilaku kekerasan baik secara verbal maupun secara fisik. Tanda dan

gejala verbal yang muncul biasanya mengancam, mengumpat dengan

katakata kotor, berbicara dengan nada keras, dan kasar (Fitria Nita, 2012).

Sedangkan tanda dan gejala fisik nya dapat berupa mata

melotot/pandangan tajam, tangan mengepal, rahang mengatup, wajah

Page 17: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

4

memerah dan tegang, postur tubuh kaku, serta riwayat melakukan perilaku

kekerasan (Badan PPSDM, 2013).

Penyebab dari perilaku kekerasan yaitu kehilangan harga diri karena

tidak dapat memenuhi kebutuhan sehingga individu tidak berani bertindak,

cepat tersinggung dan lekas marah. Akibatnya frustasi tujuan tidak tercapai

atau terhambat sehingga individu merasa cemas dan terancam, individu

berusaha mengatasi tanpa memperhatikan hak-hak orang lain, kebutuhan

aktualisasi diri yang tidak tercapai sehingga menimbulkan ketegangan dan

membuat individu cepat tersinggung. Dampak atau perubahan yang terjadi

dapat berupa perasaan tidak sabar, cepat marah, dari segi sosial kasar,

menarik diri, dan agresif (Dalami, dkk 2009). Melihat dampak dan kerugian

yang ditimbulkan, maka penanganan pasien dengan perilaku kekerasan perlu

dilakukan secara cepat dan tepat oleh tenaga kesehatan yang profesional,

salah satunya yaitu keperawatan jiwa.

Menurut Gail W.Stuart. 2006 Keperawatan jiwa adalah proses

interpersonal yang berupaya meningkatkan dan mempertahankan perilaku

pasien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi. Sistem pasien atau klien

dapat berupa individu, keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas.

American Nurses Association (ANA), mendefenisikan keperawatan kesehatan

jiwa sebagai suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan

teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri yang bermanfaat

sebagai kiatnya. Menurut Suliswati, dkk 2005 dalam Abdul, dkk 2013,

keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional di dasarkan pada

Page 18: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

5

ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus

kehidupan dengan respons psiko-sosial yang mal adaptif yang disebabkan

oleh gangguan biopsiko- sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan terapi

keperawatan jiwa melalui pendekatan proses keperawatan untuk

meningkatkan, mencegah, mempertahankan, dan memulihkan masalah

kesehatan jiwa klien. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang

berusaha untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku sehingga klien

dapat berfungsi utuh sebagai manusia.

Kontrol diri diartikan Papalia (2004) sebagai kemampuan individu

untuk menyesuaikan tingkah laku dengan apa yang dianggap diterima secara

sosial oleh masyarakat. Wallston (dalam Sarafino, 2006) menyatakan bahwa

kontrol diri adalah perasaan individu bahwa ia mampu untuk membuat

keputusan dan mengambil tindakan yang efektif untuk mendapatkan hasil

yang diinginkan dan menghindari hasil yang tidak diinginkan.

Ketika berinteraksi dengan orang lain, individu akan berusaha

menampilkan perilaku yang dianggap paling tepat bagi diri individu. Calhoun

dan Acocella (1990), mengemukakan dua alasan yang mengharuskan individu

untuk mengontrol diri secara kontinyu. Pertama, individu hidup dalam

kelompok sehingga dalam memuaskan keinginannya individu harus

mengontrol perilakunya agar tidak menggangu kenyamanan orang lain.

Kedua, masyarakat mendorong individu untuk secara konstan menyusun

standar yang lebih baik bagi dirinya. Sehingga dalam rangka memenuhi

Page 19: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

6

tuntutan tersebut dibutuhkan pengontrolan diri agar dalam proses pencapaian

standar tersebut individu tidak melakukan hal-hal yang menyimpang.

Sedangkan hasil penelitian Sebelumnya Elita, dkk di Rumah Sakit

Jiwa Tampan Pekan Baru tahun 2010, mencatat bahwa ada sebanyak 1.310

pasien dengan alasan dirawat di rumah sakit jiwa adalah dengan masalah

gangguan persepsi sensori: halusinasi sebesar 49,77%, gangguan proses pikir:

waham sebesar 4,66%, perilaku kekerasan sebesar 20,92%, isolasi sosial

sebesar 8,70%, gangguan konsep diri: harga diri rendah sebesar 7,02%, defisit

perawatan diri sebesar 3,66%, dan risiko bunuh diri sebesar 5,27%.

Berdasarkan hasil data rekam medik yang diperoleh maka dapat disimpulkan

bahwa persentase gangguan jiwa khususnya resiko perilaku kekerasan

memiliki persentase tertinggi kedua setelah halusinasi, yaitu sebesar 20,92.

Berdasarkan data yang diberikan oleh rumah sakit jiwa kendari, data

pasien rekam medik di Rumah Sakit Jiwa Kendari pada tahun 2016 terdapat

869 pasien yang dirawat di ruang rawat inap, dan pada tahun 2017 jumlah

pasien yang dirawat di ruang inap berjumlah 1054 pasien, jadi pada dua

tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah pasien jiwa dengan jumlah 185

pasien. Kemudian dari pasien tersebut terdapat pembagian menurut diagnosa

medis, yang pertama pasien skizofrenia berjumlah 800 pasien, gangguan

mental dan prilaku berjumlah 40 pasien, episode depresif berjumlah 29

pasien, gangguan hiperkinetik berjumlah 9 pasien, sindrom amnestik

berjumalah 4 pasien,gangguan mental berjumlah 4 pasien, dimensia berjumlah

3 pasien, gangguan psikotik berjumlah 1 pasien, gangguan anxietas fobik

Page 20: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

7

berjumlah 1 pasien, dan retardasi mental berjumlah 1 pasien, (Rumah Sakit

jiwa kendari, 2017). Berdasarkan pengamatan dan data yang diperoleh peneliti

pada tanggal 19 Maret jumlah pasien tertinggi yaitu skizofrenia Sehingga

penulis tertarik untuk melakukan studi kasus pada pasien dengan gangguan

jiwa Skizofrenia : Resiko Perilaku Kekerasan dalam pemenuhan kebutuhan

rasa aman di Rumah Sakit Jiwa Kota.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas makah rumusan masalah dalam

studi kasus sebagai berikut : Gambar Asuhan Keperawatan Latihan Kontrol

Impuls dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman di Rumah Sakit Jiwa

Sulawesi Tenggara.

C. Tujuan Studi kasus

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan Studi Kasus ini adalah memberikan

Gambar Asuhan Keperawatan pada klien Skizofrenia dengan Resiko

Perilaku Kekerasan dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Rumah

Sakit Jiwa Kendari

D. Manfaat Studi kasus

1. Penulis

a. Mempraktikan dan menerapkan asuhan keperawatan jiwa dengan

gangguan skizofrenia : halusinasi pendengaran dalam pemenuhan

kebutuhan personal hygiene.

b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penerapan

asuhan keperawatan jiwa.

Page 21: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

8

c. meningkatkan pengetahuan dalam penelitian – penelitian berikutnya.

2. Institusi

a. Mengevaluasi sejauh mana mahasiswa dalam menerapkan asuhan

keperawatan jiwa.

b. Bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi para mahasiswa

yang barkaitan dengan asuhan keperawatan jiwa.

3. Masyarakat

Sebagai referensi dalam mengenali penyakit kejiwaan dan sebagai

bahan pengetahuan bagi masyarakat.

Page 22: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tujuan umum tentang Skizofrenia

1. Pengertian Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan

gangguan utama dalam pikiran, emosi, dan perilaku, pikiran yang

terganggu, dimana berbagai pemikiran tidak salaing berhubungan secara

logis, persepsi dan perhatian yang keliru afek yang datar atau tidak

sesuai, dan berbagai gangguan aktifitas motorik yang bizzare (perilaku

aneh), pasien skizofrenia menarik diri dari orang lain dan kenyataan,

sering kali masuk ke dalam kehidupan fantasi yang penuh delusi dan

halusinasi. Orang-orang yang menderita skozofrenia umunya mengalami

beberapa episode akut simtom– simtom, diantara setiap episode mereka

sering mengalami simtom–simtom yang tidak terlalu parah namun tetap

sangat menggagu keberfungsian mereka. Komorbiditas dengan

penyalahguanaan zat merupakan masalah utama bagi para pasien

skizofrenia, terjadi pada sekitar 50 persennya. (Konsten & Ziedonis.

1997, dalam Davison 2010).

a. Jenis-jenis skizofrenia

Kraeplin (dalam Maramis, 2009) membagi skizofrenia menjadi

beberapa jenis. Penderita digolongkan ke dalam salah satu jenis

menurut gejala utama yang terdapat padanya. Akan tetapi batas-batas

Page 23: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

10

golongan-golongan ini tidak jelas, gejala-gejala dapat berganti-ganti

atau mungkin seorang penderita tidak dapat digolongkan ke dalam

satu jenis. Pembagiannya adalah sebagai berikut :

1) Skizofrenia paranoid

Jenis skizofrenia ini sering mulai sesudah mulai 30

tahun.Permulaanya mungkin subakut, tetapi mungkin juga akut.

Kepribadian penderita sebelum sakit sering dapat digolongkan

schizoid. Mereka mudah tersinggung, suka menyendiri, agak

congkak dan kurang percaya pada orang lain.

2) Skizofrenia hebefrenik

Permulaanya perlahan-lahan atau subakut dan sering timbul

pada masa remaja atau antara 15 – 25 tahun. Gejala yang mencolok

adalah gangguan proses berpikir, gangguan kemauan dan adanya

depersonalisasi atau double personality. Gangguan psikomotor

seperti mannerism, neologisme atau perilaku kekanak-kanakan

sering terdapat pada skizofrenia heberfrenik, waham dan

halusinasinya banyak sekali.

3) Skizofrenia katatonik

Timbulnya pertama kali antara usia 15 sampai 30 tahun, dan

biasanya akut serta sering didahului oleh stres emosional. Mungkin

terjadi gaduh gelisah katatonik atau stupor katatonik. Gejala yang

penting adalah gejala psikomotor seperti: Mutisme, kadang-kadang

dengan mata tertutup, muka tanpa mimik, seperti topeng, stupor

Page 24: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

11

penderita tidak bergerak sama sekali untuk waktu yang sangat lama,

beberapa hari, bahkan kadang-kadang beberapa bulan. Bila diganti

posisinya penderita menentang. Makanan ditolak, air ludah tidak

ditelan sehingga terkumpul di dalam mulut dan meleleh keluar, air

seni dan feses ditahan. Terdapat grimas dan katalepsi.

4) Skizofrenia simplex

Sering timbul pertama kali pada masa pubertas.Gejala utama

pada jenis simplex adalah kedangkalan emosi dan kemunduran

kemauan. Gangguan proses berpikir biasanya sukar ditemukan.

Waham dan halusinasi jarang sekali ditemukan.

5) Skizofrenia residual

Jenis ini adalah keadaan kronis dari skizofrenia dengan

riwayat sedikitnya satu episode psikotik yang jelas dan gejala-gejala

berkembang kea rah gejala negative yang lebih menonjol. Gejala

negative terdiri dari kelambatan psikomotor, penurunan aktivitas,

penumpukan afek, pasif dan tidak ada inisiatif, kemiskinan

pembicaraan, ekspresi nonverbal yang menurun, serta buruknya

perawatan diri dan fungsi sosial

b. Simtom klinis skizofrenia

Simtom-simtom yang dialami pasien skizofrenia mencakup

gangguan dalam beberapa hal penting pikiran, persepsi, dan perhatian.

Perilaku motorik, afek, atau emosi, dan keberfungsian hidup. masalah

orang-orang yang didiagnosis menderita skizofrenia sangat luas,

Page 25: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

12

meskipun dalam satu waktu pasien umumnya mengalami hanya

beberapa dari masalah tersebut. Dalam hal ini akan diuraikan beberapa

simtom-simtom utama skizofrenia dalam tiga kategori. Simtom

positif, simtom negatif, dan simtom disorganisasi. (Davison, 2010).

Simtom positif. Mencakup hal–hal yag berlebihan dan distorsi, seperti

halusinasi dan waham, simtom–simtom ini, sebagian terbesarnya,

menjadi ciri episode akut skizofrenia.

1) Simtom negatif.

Simtom–simtom negatif skizofrenia mencakup berbagai

devisit behavioral, seperti avolition, alogia, anhedonia, afek datar

dan asosiolitas. Simtom–simtom ini ini cenderung bertahan

melampaui suatu episode akut dan memiliki afek parah terhadap

kehidupan para pasien skizofrenia.

2) Simtom disorganisasi

Simtom–simtom diorganisasi mencakup pembicaraan dan

perilaku aneh (bizarre). Disorganisasi pembicaraan juga dikenal

sebagai gangguan berfikir formal, disorganisasi pembicaraan

merujuk pada masalah dalam mengorganisasi berbagai pemikiran

dan dalam berbicara sehingga pendengar dapat memahaminya.

Perilaku aneh terwujud dalam banyak bentuk, pasien dapat

meledak dalam kemarahan atau konfrontasi singkat yang tidak

dapat dimengerti, memakai pakaian yang tidak biasa, bertingkah

seperti anak–anak, atau dengan gaya yang konyol, menyimpan

Page 26: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

13

makanan, mengumpulkan sampah atau melakukan perilaku

seksual yang tidak pantas.

2. Etiologi

Teori biologis Skizofrenia berfokus pada factor genetik, factor

neuroanatomi dan neurokimia (struktur dan fungsi otak), serta

imuniviorologi (respon tubuh terhadap pajanan suatu virus)

a. Factor genetic

Penelitian yang paling penting memusatkan pada penelitian

anak kembar yang menunjukan bahwa kembar identik berisiko

mengalami gangguan in sebesar 50%, sedangkan kembar fereternal

beresiko hanya 15%, hal ini mengidentifikasikan bahwa skizofreni

sedikit diturunkan. Penelitian penting lain menunjukan bahwa anak-

anak yang memiliki satu orang tua biologi penderita skizofrenia

memiliki resiko 15%; angka ini meningkatkan sampai 35% jika kedua

orang tua biologis menderita skizifrenia. Semua penelitian ini

menunjukan bahwa ada resiko genetic atau kecenderungan

skizofrenia, tetapi ini bukan satu-satunya factor: kembar identik 100%

(cancro dan lehman, 2000).

b. Factor neuroanatomi dan neurokimia

Dengan perkembangan teknik pencitraan noninvasif, seperti

CT scan, magnetic resonance imaging, (MRI), dan positron emission

tomografi (PET) dalam 25 tahun terakhir, para ilmuwan mampu

Page 27: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

14

meneliti struktur otak (neuroanatomi) dan aktifitas otak (neurokimia)

individu penderita skizofrenia (Buchanan dan carpenter, 2000)

c. Faktor Imunovirologi

Ada teori popular yang mengatakan bahwa perubahan patologi

otak pada individu penderita skizofrenia dapat disebabkan oleh

pajanan virus, atau respons imun tubuh terhadap virus dapat

mengubah fisiologis otak. Walau pun ilmuwan terus meneliti hal ini,

tidak banyak peneliti mampu mamvalidasi teori tersebut (Egan dan

Hyde, 2000).

3. Tanda dan gejal

a. Gejala positif

Fungsi otak dari penderita penyakit skizofrenia akan bekerja

lebih aktif atau bisa dikatakan berlebihan. Hal ini menyebabkan otak

bekerja dengan tidak normal. Akibatnya, penderita akan mengalami

beberapa hal seperti berikut ini:

1) Berkhayal merupakan hal yang paling umum dialami oleh para

penderita skizofrenia. Mereka memiliki keyakinan yang berbeda

dengan orang normal. Mereka akan melihat realitas yang berbeda

pula. Selain itu, penderita juga sering salah menafsirkan persepsi.

2) Halusinasi adalahn orang rang yang mengalami penyakit ini sering

berhalusinasi. Mereka seringkali melihat atau mendengar hal-hal

yang sebenarnya tidak ada.

Page 28: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

15

3) Gangguan pikiran Penderita skizofrenia akan kesulitan berbicara

dan mengatur pikirannya sehingga hal ini mengganggu kemampuan

berkomunikasi.

4) Perilaku tidak teratur Orang yang mengalami skizofrenia sering

berperilaku aneh, seperti anak kecil yang melakukan hal-hal

konyol.

b. Gejala negative

Gejala ini mengacu pada berkurangnya atau bahkan tidak

adanya karakteristik fungsi otak yang normal. Gejala ini mungkin

muncul disertai atau tanpa adanya gejala positif. Gejala-gejala yang

ditimbulkan antara lain:

1) Sulit mengekspresikan emosi

2) Menarik diri dari lingkungan sosial

3) Kehilangan motivasi

4) Tidak minat melakukan kegiatan sehari-hari

5) Mengabaikan kebersihan pribadi

Gejala-gejala tersebut seringkali dianggap sebagai kemalasan

yang biasa dialami oleh tiap orang. Namun, hal itu ternyata keliru.

c. Gejala kognitif

Jenis gejala ini akan menimbulkan masalah pada proses

berpikir. Tanda dan gejala yang mungkin timbul, antara lain:

1) Masalah dalam membuat informasi yang masuk akal dan dapat

dimengerti

Page 29: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

16

2) Sulit berkonsentrasi

3) Masalah pada memori otak

B. Konsep Dasar Resiko Perilaku Kekerasan

1. Pengertian

Beresiko melakukan perilaku yang individu menunjukan bahwa ia

dapat membahayakan diri nya sendiri secara fisik, emosional, dan/atau

seksual (nursing Interventions Classification (NIC) ).

Resiko Perilaku kekerasan adalah nyata melakukan kekerasan

ditujukan pada diri sendiri atau orang lain secara verbal maupun non

verbal dan dan pada lingkungan. (Depkes RI,2006). Perilaku kekerasan

atau agresif merupakan suatau bentuk perilaku yang bertujuan untuk

melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Marah tidak memiliki

tujuan khusus, tapi lebih merujuk pada suatu perangkat perasaan-

perasaan tertentu yang biasanya disebut dengan perasaan marah

(Berkowitz, 1993 dalam Dermawan,Deden, 2013).

Menurut Keliat, dkk perilaku kekerasan adalah suatu bentuk

perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun

psikologis (Keliat, dkk, 2011). Sedangkan, Stuart dan Laraia (2005),

menyatakan bahwa perilaku kekerasan adalah hasil dari marah yang

ekstrim atau ketakutan sebagai respon terhadap perasaan terancam, baik

berupa ancaman serangan fisik ataupun konsep diri.

Page 30: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

17

2. Rentang Respon

Adaptif Maladaptif

Asertif Frustasi Pasif Agresif Kekerasan

Gambar 2.1: Rentang Respon Perilaku Kekerasan Menurut

(Keliat, 1996)

a. Respon Adaptif

1) Asertif : Individu dapat mengungkapkan marah tanpa

menyalahkan orang lain dan memberikan ketenangan.

2) Frustasi : Individu gagal mencapai tujuan kepuasan saat marah

dan tidak dapat menemukan alternative.

b. Respon Maladaptif

1) Pasif : Individu tidak dapat mengungkapkan perasaan nya.

2) Agresif : Perilaku yang menyertai marah, terdapat dorongan

untuk menuntut tetapi masih terkontrol.

3) Kekerasan : Perasaan marah dan bermusuhan yang kuat serta

hilang nya control.

3. Proses Terjadinya Masalah Resiko Perilaku Kekerasan

Menurut Badan PPSDM (2013) Proses terjadinya Resiko perilaku

kekerasan dijelaskan dengan menggunakan konsep stress adaptasi Struart

yang meliputi stressor dari faktor predisposisi dan presipitasi,

a. Faktor Predisposisi

1) Faktor Biologis

Page 31: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

18

Meliputi adanya faktor herediter mengalami gangguan jiwa,

riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan

NAPZA.

2) Faktor Psikologis

Pengalaman marah adalah akibat dari respon psikologis

terhadap stimulus eksternal, internal maupun lingkungan.

Perilaku kekerasan terjadi sebagai hasil dari akumulasi frustasi.

Frustasi terjadi apabila keinginan individu untuk mencapai

sesuatu menemui kegagalan atau terhambat, seperti kesehatan

fisik terganggu, hubungan social yang terganggu. Salah satu

kebutuhan manusia adalah “berprilaku” apabila kebutuhan

tersebut tidak dapat dipenuhi melalui berperilaku konstruktif,

maka yang akan muncul adalah individu tersebut berperilaku

destruktif.

3) Faktor Sosiokultural

Fungsi dan hubungan social yang terganggu disertai

lungkungan social yang mengancam kebutuhan individu, yang

mempengaruhi sikap individu dalam mengekspresikan marah.

Norma dan budaya dapat mempengaruhi individu untuk

berperilaku asertif atau agresif. Perilaku kekerasan dapat

dipelajari secara lansung melalui proses sosialisasi, merupakan

proses meniru dari lingkungan yang menggunakan perilaku

kekerasan sebagai cara menyelesaikan masalah.

Page 32: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

19

b. Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi yang dapat menimbulkan perilaku

kekerasan pada setiap individu bersifat unik, berbeda satu orang

dengan orang yang lain. Stressor tersebut dapat merupakan

penyebab yang bersifat faktor eksternal maupun internal dari

individu. Faktor internal meliputi keinginan yang tidak terpenuhi,

perasaan kehilangan dan kegagalan dalam kehidupan (pekerjaan,

pendidikan, dan kehilangan orang yang dicintai), kekhawatiran

terhadap penyakit fisik. Faktor eksternal meliputi kegiatan atau

kejadian social yang berubah seperti serangan fisik atau tindakan

kekerasan, kritikan yang menghina, lingkungan yang terlalu ribut,

atau putusnya hubungan social/kerja/sekolah.

Page 33: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

20

4. Psikodinamika Terjadinya Resiko Perilaku Kekerasan

Gambar 2.2 Proses Terjadinya Masalah Perilaku Kekerasan (Rawlins et all,

1993 dalam Depkes RI, 2000)

Ancaman ataukebutuhan

Kebutuhan

Stress

Ansietas

Marah

Memenuhikebutuhannya

Merasaberkuasa

Menyadarkanakan

kebutuhannya

Marahberkepanja

ngan

Menerik diri darikehidupan

Marahterata

si

Merasa

kebutuhannya

tidak

terpenuhiMenarik diridari

Kehidupan

Mengatakan dirinyatidak Berharga

dan tidakBerguna

Pengembangan

kemarahan

bermusuhan

kronik

Resiko Prilakukekerasan

Mengungkapkan

kemarahan

Page 34: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

21

Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan

Tanda dan gejala yang muncul pada klien dengan Resiko perilaku

kekerasan menurut Rusdi (2013) adalah sebagai berikut:

a) Muka merah dan tegang.

b) Pandangan tajam.

c) Mengatup rahang dengan kuat.

d) Mengepalkan tangan.

e) Biacara kasar.

f) Suara tinggi, menjerit atau berteriak.

g) Mengancam secara verbal dan fisik.

h) Melempar atau memukul benda/orang lain.

i) Merusak barang atau benda.

j) Tidak mempunyai kemampuan mencegah/mengontrol perilaku

kekerasan.

5. Mekanisme Koping

Menurut Eko Prabowo (2014) mekanisme koping yang dipakai

pada pasien perilaku kekerasan untuk melindungi diri antara lain:

a. Sublimasi

Menerima suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimata

masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami hambatan

penyalurannya secara normal.

b. Proyeksi

Page 35: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

22

Menyalahkan orang lain kesukarannya atau keinginannya yang tidak

baik.

c. Represi

d. Mencegah pikiran yang menyakitkan atau membahayakan masuk

kealam sadar.

e. Reaksi formasi

f. Mencegah keinginan yang berbahaya bila di ekspresikan. Dengan

melebihkan sikap dan perilaku yang berlawanan dan menggunakan

nya sebagai rintangan.

g. Deplacement

Melepaskan perasaan yang tertekan biasanya bermusuhan. Pada objek

yang tidak begitu berbahaya seperti yang pada mulanya

membangkitkan emosi.

6. Penatalaksanaan

Menurut Eko Prabowo (2014) penatalaksanaan pada klien dengan

Resiko perilaku kekerasan adalah sebagai berikut:

a. Terapi Farmakologi

Pasien dengan perilaku kekerasan perlu perawatan dan

pengobatan yang tepat. Adapun pengobatan dengan neuroleptika

yang mempunyai dosis efektif tinggi contohnya: Clorpromazine

HCL yang berguna untuk mengendalikan psikomotornya. Bila tidak

ada dapat digunakan dosis efektif rendah, contohnya Trifluoperazine

estelasine, bila tidak ada juga maka dapat digunakan Transquilizer

Page 36: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

23

bukan obat antipsikotik seperti neuroleptika, tetapi meskipun

demikian keduanya mempunyai efek anti tegang, anti cemas, dan

anti agitasi.

b. Terapi Okupasi

Terapi ini sering diterjemahkan dengan terapi kerja, terapi ini

bukan pemberian pekerjaan atau kegiatan itu sebagai media untuk

melakukan kegiatan dan mengembalikan kemampuan

berkomunikasi, karena itu dalam terapi ini tidak harus diberikan

pekerjaan tetapi segala bentuk kegiatan seperti membaca Koran,

bemain catur. Terapi ini merupakan langkah awal yang harus

dilakukan oleh petugas terhadap rehabilitasi setelah dilakukannya

seleksi dan ditentukan nya program kegiatannya.

c. Peran serta keluarga

Keluarga merupakan system pendukung utama yang

memberikan perawatan lansung pada setiap keadaan pasien.

Keluarga yang mempunyai kemampuan mengatasi masalah akan

dapat mencegah perilaku maladatif, menanggulangi perilaku

maladaptive, dan memulihkan perilaku maladaptif ke perilaku

adaptif sehingga derajat kesehatan pasien dapat ditingkatkan secara

optimal.

d. Terapi somatic

Menurut Depkes RI (2000) menerangkan bahwa terapi somatic

terapi yang diberikan kepada pasien dengan gangguan jiwa dengan

Page 37: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

24

tujuan mengubah perilaku yang maladaptif menjadi perilaku

adaptif dengan melakukan tindakan yang ditunjukkan pada kondisi

fisik pasien, tetapi target terapi adalah perilaku pasien.

e. Terapi kejang listrik (ECT)

Terapi kejang listrik atau electronic convulsive therapy (ECT)

adalah bentuk terapi yang diberikan kepada pasien denga

menimbulkan kejang dengan mengalirkan arus listrik melalui

elektroda yang ditempatkan di pelipis pasien. Terapi ini awalnya

untuk menangani skizofrenia membutuhkan 20-30 kali terapi

biasanya dilaksanakan adalah setiap 2-3 kali sehari dalam

seminggu (seminggu 2 kali).

C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian Keperawatan

a. Identitas

1) Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan

kontrak dengan klien tentang : nama perawat, nama klien,

tujuan, waktu, tempat pertemuan, topik yang akan dibicarakan.

2) Usia dan No. Rekam Medik.

b. Alasan Masuk

Biasanya alasan utama pasien untuk masuk ke rumah sakit

yaitu pasien sering mengungkapkan kalimat yang bernada

ancaman, kata-kata kasar, ungkapan ingin memukul serta

memecahkan perabotan rumah tangga. Pada saat berbicara wajah

Page 38: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

25

pasien terliha memerah dan tegang, pandangan mata tajam,

mengatupkan rahang dengan kuat, mengepalkan tangan. Biasanya

tindakan keluarga pada saat itu yaitu dengan mengurung pasien

atau memasung pasien. Tindakan yang dilakukan keluarga tidak

dapat merubah kondisi ataupun perilaku pasien

c. Faktor Predisposisi

Biasanya pasien dengan Resiko perilaku kekerasan

sebelumnya pernah mendapat perawatan di rumah sakit.

Pengobatan yang dilakukan masih meninggalkan gejala sisa,

sehingga pasien kurang dapat beradaptasi dengan lingkungannya.

Biasanya gejala sisa timbul merupakan akibat trauma yang dialami

pasien berupa penganiayaan fisik, kekerasan di dalam keluarga

atau lingkungan, tindakan kriminal yang pernah disaksikan,

dialami ataupun melakukan kekerasan tersebut.

d. Pemeriksaan Fisik

Biasanya saat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

didapatkan hasil tekanan darah meningkat, nadi cepat, pernafasan

akan cepat ketika pasien marah, mata merah, mata melotot,

pandangan mata tajam, otot tegang, suara tinggi, nada yang

mengancam, kasar dan kata-kata kotor, tangan menggepal, rahang

mengatup serta postur tubuh yang kaku.

Page 39: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

26

e. Psiokososial

1) Genogram

Biasanya menggambarkan tentang garis keturunan keluarga

pasien, apakah anggota keluarga ada yang mengalami

gangguan jiwa seperti yang dialami oleh pasien.

2) Konsep diri

a) Citra tubuh

Biasanya tidak ada keluhan mengenai persepsi pasien

terhadap tubuhnya, seperti bagian tubuh yang tidak

disukai.

b) Identitas diri

Biasanya pasien dengan perilaku kekerasan merupakan

anggota dari masyarakat dan keluarga. Tetapi karena

pasien mengalami gangguan jiwa dengan perilaku

kekerasan maka interaksi antara pasien dengan keluarga

maupun masyarakat tidak efektif sehingga pasien tidak

merasa puas akan status ataupun posisi pasien sebagai

anggota keluarga dan masyarakat.

c) Peran diri

Biasanya pasien dengan perilaku kekerasan kurang dapat

melakukan peran dan tugasnya dengan baik sebagai

anggota keluarga dalam masyarakat.

Page 40: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

27

d) Ideal diri

Biasanya pasien dengan perilaku kekerasan ingin

diperlakukan dengan baik oleh keluarga ataupun

masyarakat sehingga pasien dapat melakukan perannya

sebagai anggota keluarga atau anggota masyarakat dengan

baik.

e) Harga diri

Biasanya pasien dengan perilaku kekerasan memiliki

hubungan yang kurang baik dengan orang lain sehingga

pasien merasa dikucilkan di lingkungan sekitarnya.

f. Hubungan social

Biasanya pasien dekat dengan kedua orang tuanya terutama

dengan ibunya. Karena pasien sering marah-marah, bicara kasar,

melempar atau memukul orang lain, sehingga pasien tidak pernah

berkunjung ke rumah tetangga dan pasien tidak pernah mengikuti

kegiatan yang ada di lingkungan masyarakat.

g. Spiritual

1) Nilai keyakinan

Biasanya pasien meyakini agama yang dianutnya dengan

melakukan ibadah sesuai dengan keyakinannya.

2) Kegiatan ibadah

Biasanya pasien dengan perilaku kekerasan kurang (jarang)

melakukan ibadah sesuai dengan keyakinannya.

Page 41: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

28

h. Status mental

Penampilan ,biasanya pasien berpenampilan kurang rapi,

rambut acak-acakan, mulut dan gigi kotor, badan pasien bau.

i. Pembicaraan

Biasanya pasien berbicara cepat dengan rasa marah, nada

tinggi, dan berteriak (menggebu-gebu).

j. Aktivitas Motorik

Biasanya pasien terlihat gelisah, berjalan mondar-mandir

dengan tangan yang mengepal dan graham yang mengatup, mata

yang merah dan melotot.

k. Alam Perasaan

Biasanya pasien merasakan sedih, putus asa, gembira yang

berlebihan dengan penyebab marah yang tidak diketahui.

l. Afek

Biasanya pasien mengalami perubahan roman muka jika

diberikan stimulus yang menyenangkan dan biasanya pasien

mudah labil dengan emosi yang cepat berubah. Pasien juga akan

bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat.

m. Interaksi selama wawancara

Biasanya pasien memperlihatkan perilaku yang tidak

kooperatif, bermusuhan, serta mudah tersinggung, kontak mata

yang tajam serta pandangan yang melotot. Pasien juga akan

berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya.

Page 42: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

29

n. Persepsi

Biasanya pasien mendengar, melihat, meraba, mengecap

sesuatu yang tidak nyata dengan waktu yang tidak diketahui dan

tidak nyata.

o. Proses atau Arus Pikir

Biasanya pasien berbicara dengan blocking yaitu

pembicaraan yang terhenti tiba-tiba dikarenakan emosi yang

meningkat tanpa gangguan eksternal kemudian dilanjutkan

kembali.

p. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Biasanya pasien dengan perilaku kekerasan tidak mampu

berkonsentrasi, pasien selalu meminta agar pernyataan

diulang/tidak dapat menjelaskan kembali pembicaraan. Biasanya

pasien pernah menduduki dunia pendidikan, tidak memiliki

masalah dalam berhitung (penambahan maupun pengurangan).

2. Diagnosa keperawatan

Menurut Prabowo Eko (2014).

a. Resiko Perilaku Kekerasan

b. Resiko Bunuh Diri

c. Harga Diri Rendah

Page 43: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

30

3. Tindakan Keperawatan Perilaku Kekerasan

Berdasarkan Nursing Interventions Classification & Nursing

Outcomes Classification (2016) :

Tabel 2.1

MASALAHKEPERAWATAN NOC NICPerilaku kekerasan

Terhadap dirisendiri, resiko

Outcomeuntuk

Mengukur danmenilai

Kejadianaktual:

1.Menahandiridari

Perilakukekerasan

2.Menahandiridari

Agresifitas

3.Menahandiridari

Kemarahan

Outcomeyang

Berhubungandengan

Faktor

Latihan Control Impulsa. pilih strategi pemecahan

masalah yang tepat sesuaidengan tingkatperkembangan pasien danfungsi kognitif

b. gunakan rencana modifikasiprilaku ,sesuai kebutuhan,untuk mendukung srtategipemecahan masalah yangdiajarkan

c. bantu pasien untukmengidentifikasi masalahatau situasi yangmembutukan tindakan yangmenguras pikiran

d. ajarkan pasien untukmelakukan tindakan“berhenti dan berfikir”sebelum bertindak secaraimplusif

e. bantu pasien untukmengidentifikasi akibat darisuatu tindakan sertakeuntungan/kerugiannya

f. bantu pasien untukmemilih tindakan yangpaling menguntungkan

g. bantu pasien untukmengevaluasi bagaimanahasil yang tidak sesuai bisadihindari denganmenggunakan pilihanperilaku yang berbedah

Page 44: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

31

Resiko :

1. LatihanControlINFULS

Nursing Interventions Classification & Nursing OutcomesClassification (2016)

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi adalah tahapan ketika perawat mengaplikasikan ke

dalam bentuk intervensi keperawatan guna membantu klien mencapai

tujuan yang telah di tetapkan. Kemampuan yang harus dimiliki oleh

perawat pada tahap implementasi adalah kemampuan komunikasi yang

efektif, kemampuan utnuk menciptakan saling percaya dan saling

membantu, kemampuan melakukan teknik, psikomotor, kemampuan

melakukan observasi sistemis, kemampuan memberikan pendidikan

kesehatan, kemampuan advokasi dan kemampuan evaluasi.

5. Evaluasi

Evaluasi adalah proses yang berkerlanjutan untuk menilai efek dari

tindakan keperawatan pada klien. Evaluasi dapat dilakukan dengan

menggunakan pendekatan SOAP sebagai pola pikir. (S) merupakan

respon subjektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah

dilaksanakan. Dapat dikur dengan menanyakan “ bagaimana persaan ibuk

setelah latihan fisik nafas dalam ?” , (O) merupakan respon objektif klien

terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Dapat di ukur

dengan mengobservasi prilaku klien pada saat tindakan dilakukan atau

menanyakan kembali apa yang telah diajarkan atau memberi umpan balik

Page 45: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

32

sesuai dengan hasil observasi. (A) merupakan analisis ulang atas data

subjektif atau objektif utnuk menyimpulkan apakah masalah masih tetap

atau muncul masalah baru atau data kontra indikasi dengan maslah yang

ada. Dapat pula membandingkan hasil dan tujuan. (P) merupakan

perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisis pada respon

klien yang terdiri dari tindak lanjut klien dan tindak lanjut oleh perawat.

6. Dokumentasi

Menurut Rusdi (2013), dokumentasi asuhan keperawatan

dilakukan pada setiap tahap proses keperawatan yang meliputi

dokumentasi pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, rencana

tindakan keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi

keperawatan.

D. Konsep Dasar kebutuhan Aman

1. Defenisi kebutuhan Aman

Keamanan adalah kondisi bebas dari cedera fisik dan psikologi

(Potter & Perry, 2006). Perawat harus mengkaji bahaya yang mengacam

keamanan klien dan lingkungan, dan selanjut nya melakukan intervensi

yang diperlukan. Dengan melakukan hal ini, maka perawat adalah orang

yang perperan aktif dalam usaha pencegahan penyakit, pemeliharaan

kesehatan, dan peningkatan kesehatan. Ketika kebutuhan fisiologis

seseorang telah terpenuhi secara layak, kebutuhan akan rasa aman mulai

muncul. Keaadaan aman, stabilitas, proteksi dan keteraturan akan menjadi

kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi ,maka akan timbul rasa

Page 46: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

33

cemas dan takut sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutahan

lainnya.

Menurut Potter dan Perry (2006), mengatakan keyamanan atau rasa

aman adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu

kebutuhan akan keteraman (suatu kepuasaan yang menngkatkan

penanmpilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan

transenden keadaan tentang sesuatu melebihi masalah). Kenyaman di

pandang secara holistik, yaitu :

a. Fisik berhubungan dengan sensasi tubuh. Sosial berhubungan dengan

hubungan interpersonal keluarga dan sosial. Psikospritual berhungan

dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga

diri, seksualitas, dan makna kehidupan. Lingkungan berhungan

dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti cahaya,

buyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainya. Meningkatkan

kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat telah memberikan kekuatan

harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan. Secara umum

dalam aplikasinya.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aman dan Nyaman

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan , antara lain:

(Yusuf, 2015). Emosi kecemasan, depresi, dan marah yang tidak

terkendali akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan dan

kenyaman, Kecemasan adalah emosi perasaan yang timbul sebagai

Page 47: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

34

respon awal terhadap stress psikis dan ancaman terhadap nilai-nilai

yang berarti bagi individu (Imam Zainuri, 2016).

Page 48: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan bentuk studi kasus.

Metode penelitian deskriptif merupakan suatu metode yang memiliki tujuan

utama dengan memberikan gambaran situasi atau fenomena secara jelas dan

rinci tentang apa yang terjadi ( Afiyanti, yati : 2014).

Hasil yang diharapkan oleh peneliti adalah melihat asuhan

keperawatan pada pasien dengan kasus skizofrenia :Resiko Perilaku

Kekerasan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman di Rumah Sakit Jiwa

Kendari.

B. Subyek studi kasus

Subjek dari penelitian studi kasus ini adalah pasien Skizofrenia :

Resiko Perilaku Kekerasan di ruangan Teratai RS Jiwa Kendari yang

berjumlah satu orang.

1. Dengan kriteria inklusi :

a. Pasien yang bersedia menjadi responden

b. Pasien dengan diagnosa Resiko perilaku kekerasan

c. Pasien dengan resiko perilaku kekerasan yang dapat terkontrol

2. Dengan kriteria eksklusi :

a. Pasien pindah ruang rawat atau dirujuk ke Rumah Sakit lain

b. Pasien tidak bersedia jadi responden

Page 49: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

36

C. Fokus Studi Kasus

1. Pasien dengan Resiko Perilaku Kekerasan dalam Pemenuhan kebutuhan

rasa aman

D. Definisi Operasional fokus studi

Definisi operasional studi kasus asuhan keperawatan :

1. Pasien Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan

gangguan utama dalam pikiran, emosi, dan perilaku, pikiran yang

terganggu, dimana berbagai pemikiran tidak salaing berhubungan

secara logis.

2. Perilaku kekerasan terhadap diri sendiri, Perilaku adalah beresiko

memalukan perilaku yang individu menunjukan bahwa ia dapat

membahayakan dirinya sendiri secara fisik, emosional, dan/atau

seksual.

3. Keamanan adalah kondisi bebas dari cedera fisik, lingkungan sekitar

dan psikologi secara keseluruhan.

4. Kemampuan mengontrol diri adalah menahan diri dari perilaku

konfusif atau impulsif.dengan mengunkan alat ukur menejemen control

impuls dengan Kriteria objektif sebagai berikut :

a. Mampu mengontrol diri jika score = 4 – 10

b. Tidak mampu mengontrol diri jika score = 11 -16

Page 50: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

37

Gambar.3.1.intrumen alat ukur

N

o

Indikator

Tid

a

k

Kad

a

n

g

Ser

i

n

g

Selal

u

1 2 3 4

1 Mengidentifikasi

perilaku Impuls

yang berbahaya

1

2 Mengidentifikasi

perasaan yang

mengarah pada

tindakan Impuls

2

3 Mengidentifikasi

konsekuensi dari

tindakan Impuls

3

4 Mengantrol imflus 4

Score

5. Latihan control Implus adalah upaya pasien Skizofrenia untuk

mengontrol perilaku kekerasan yang terdiri dari :

a. pilih strategi pemecahan masalah yang tepat sesuai dengan tingkat

perkembangan pasien dan fungsi kognitif

b. gunakan rencana modifikasi prilaku sesuai kebutuhan untuk

mendukung srtategi pemecahan masalah yang diajarkan

c. bantu pasien untuk memilih tindakan yang paling menguntungkan

d. bantu pasien untuk mengevaluasi bagaimana hasil yang tidak

sesuai bisa dihindari dengan menggunakan pilihan perilaku yang

berbedah.

E. Tempat Dan Waktu studi kasus

Page 51: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

38

1. Ruangan : Teratai RSJ Provensi Sulawesi Tenggara

2. Hari/Tanggal : Senin, 09 Juli – 12 Juli 2018

F. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menggabungkan

dari berbagai teknik pengumpulan data yang telah ada. Peneliti mengunakan

teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari

sumber yang yaitu dengan menggunakn teknik observasi pertisipatif,

wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara

serempak (sugioyono, 2014).

G. Instrumen pengumpulan data

Peneliti melakukan pemilihan sampel penelitian berdasakan pasien

yang dirawat pada waktu jadwal penelitian dengan karakteristik responden

yaitu, dikhususkan pada pasien dewasa yang terdiagnosa Skizofrenia :

Halusinasi pendengaran dengan tidak mempersyaratkan jenis kelamin,

pekerjaan dan sosial ekonomi. Dan peneliti menggunaka instrumen observasi

sebagai instrumen penelitian ini.

H. Penyajian data

Data yang akan disajikan pada penelitian ini yakni secara tekstural

atau narasi, disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dan respon dari subyek

studi kasus yang merupakan data pendukung dari penelitian

I. Etika Studi Kasus

Page 52: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

39

Penelitian ini telah diajukan kepada tim program karya tulis ilmiah

Poltekkes Kemenkes Kendari jurusan Keperawatan, adapun etika yang harus

di taati oleh peneliti dalam melaksanakan studi kasus yakni :

1. Melakukan pengkajian hingga evaluasi dengan sebenar-benarya yang

berlandaskan teori yang telah dijabarkan pada tinjauan teori

2. Peneliti harus menggunakan komunikasi terapeutik dalam

melaksanakan setiap tindakan keperawatan.

3. Peniliti tetap menjaga privasi subyek peneliti (peneliti)

4. Peneliti haru tetap memperhatikan dan mempertimb angkan hal-hal

yang 26-dapat membahayakan subyek peneliti.

Page 53: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

40

BAB VI

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitiaan

Rumah sakit jiwa Sulawesi tenggara adalah rumah sakit jiwa khusus

tipe B, memiliki pemerintah daerah provensi Sulawesi tenggara,terletak diatas

tanah seluas 14.000 m2 dengan bangunan yang didirikan dan digunakan untuk

operasional pelayanan sampai saat ini seluas 5.992 m2, berada dijalan

Dr.Sutomo No. 29 kendari dengan kapasitas 205 tempat tidur. Wilayah

jangkauan pelayanan rumah sakit meliputi 12 kabupaten/kota se-provensi

Sulawesi tenggara.

Dalam sejarah perkembangannya rumah sakit jiwa provensi Sulawesi

tenggara pada awalnya berdirinya merupakan rumah sakit khusus tipe B Non

pendidikan milik pemerintah pusat, dengan semangat otonomi daerah tahun

2001 rumah sakit jiwa Sulawesi tenggara menjadi milik pemerintah daerah

Sulawesi tenggra dipimpin oleh kepala rumah sakit eselon IIIa.

Seiring dengan tuntutan kebutuhan kelembagaan dan semangat

peningkatan pelayanan kepada masyarakat khusus masyarakat Sulawesi

tenggara, pada tahun 2012 rumah sakit jiwa Sulawesi tenggara dianiki

eselonnya menjadi eselon IIIb, sesuai dengan peraturan Gubernur No. 22 tahun

2012. Meskipun tipe rumah Sebelumnya berubah namum dengan kerja keraas

dalam pemerintah lima tahun kedepan akan menjadi rumah sakit khusu tipe B

Pendidikan.

Page 54: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

41

1. Visi Rumah sakit

Visi rumah sakit jiwa Sulawesi tenggara ditetapkan dengan

memperhatikan visi kepada daerah dan wakil kepala daerah yang

ditetapkan sebagai visi pembangunan provensi Sulawesi tenggara

sebagaimana terdapat dalam rencana pembangunan jangka menengah

Dearah Sulawesi tenggara (RPJMD) Provensi Sulawesi Tenggara dan

Pendidikan dengan Pelayanan Paripurna Tahun 2018.

2. Misi rumah sakit

Misi Rumah Sakit Jiwa Provensi Sulawesi Tenggara adalah :

a. meningkatkan kualitas sumber daya rumaah sakit jiwa yang mendukung

upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan

paripurna kepada masyarakat.

b. meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada lapisan masyarakat

secara ceapt, tepat, nyaman dan terjangkau dengan dilandasi etika

prifesi.

c. mewujudkan pelayanan yang pro aktif dan perluasan jangkauan

pelayanan kepada masyarakat.

3. Saran

Berkembangnya pelayanan kesehatan dirumah sakit jiwa provensi

Sulawesi tenggara sebagaiman rumah sakit pendidikan yang berkualitas

dan pelayanan paripurna. Sasaran pelayanan Rumah Sakit Jiwa sampai

dengan akhir tahun 2018, sebagai berikut :

Page 55: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

42

a. terlaksanannya kerjasa aantara instansi pendidikan kedokteran dan

kesehatan lainnya.

b. meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM (sesuai dengan standar

rumah sakit kelas B pendidikan).

c. meningkatkan pemamfaatan rumah sakit oleh masyarakat potensial :

1) Pelayanan kesehatan kolaborasi, spikiater, spikologi, dan

nutrisionis.

2) terlaksanannya penangan pasien rawat jalan oleh dokter spesialis

lainnya.

d. meningkatkan jumlah kunjungan penguna jasa rumah sakit.

e. bertambanya jenis pelayanan.

f. meningkatkan resiko efiktifitas pendapatan.

g. terwujudnya efesiensi belanja.

h. tercapainya standar pelayanan minimal (SPM) rumah sakit.

4. Jenis Pelayanan

a. Pelayanan intramural

1) IGD spikiater

2) Rawat inap

3) pelayanan geriatric

4) pelayanan anak dan

remaja

5) pelayanan konsultasi

spikologi

6) pelayanan poliklinik umum

7) farmasi klinik

8) radiologi

9) gizi

10) laboratorium

11) rehap

12) medic/fisioterapi

Page 56: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

43

b. pelayanan ekstramural

1) integrasi kesehatan jiwa

2) Home visite/ job visite

3) droping

B. Hasil Studi Kasus

Penelitian ini telah dilaksanankan dari tanggal 9 juli 2018 sampai selesai

diruangan teratai rumah sakit jiwa Sulawesi tanggara.

1. Pengkajian

a. identitas klien

inisial : Tn.J

umur : 25 thn

Jenis kelamin : Laki-laki

Status : belum nikah

alamat : Jalan pasar baruga

Agama : islam

pendi dikan : SMA

Suku : Buton

No. Rek : 04 63 22

Tgl, pengkajian: 09 Juli 2018

b. Identitas penanggung jawab

Inisial : Tn. LI

umur : 65 thn

agama : Islam

Page 57: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

44

Pekerjaan : Petani

Alamat : Desa Tumbu - Tumbu jaya kab.konawe

Hub. klien : orang tau

c. Alasan masuk

1) data pada saat masuk rumah sakit

Klien masuk diruangan teratai rumah sakit jiwa Sulawesi

tenggara 11 Januari 2018 melalui ruang akut karena klien bingung,

agresif, labil, gelisah dan tidak dapat mengontrol diri, mengamuk, marah-

marah tanpa alasan, berteriak – teriak, ingin memukul orang-orang

disekitar, dan ingin melukai dirinya, serta kurang tidur dan merusak

barang yang ada di rumah.

2) data pada saat dikaji

klien mengatakan mendengar suara bisikan agar memukul orang,

klien mengatakan habis mengamuk dan menggangkat ranjang didalam

ruangan dan hampir memukul temannya dan sering memukul tembok apa

bila mulai gelisah dan marah, dan tangan klien tampak luka akibat

memukul tembok

Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

d. Faktor predisposisi

1) Pernah Mengalami Gangguan Jiwa Di Masa Lalu ?

Ya [] Tidak [ ]

Alasan : Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu :

Pasien pernah mengalami gangguan jiwa pada tahun 2012 dengan

Page 58: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

45

alasan berbicara dan tertawa sendiri serta menghancurkan barang-

barang dirumahnya. pasien mengkonsumsi alkohol di beri oleh teman-

teman nya, sejak mulai mengkonsumsi alkohol pasien mengatakan dia

sudah tidak tau dengan dirinya lagi. Pasien pernah di rawat di RSJ.

Sulawesi Tenggara.

Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

e. Pemeriksaan fisik

1) Tanda – Tanda Vital

a) Tekanan Darah : 100/70 mmhg

b) Nadi : 80 x/m

c) Suhu Badan : 36,5 0c

d) Respirasi : 19 x/m

e) Tinggi Badan : 165 cm

f) Berat Badan : 52 kg

g) Kondisi Fisik : kondisi fisik klien tidak ada cacat atau

kekurangan

f. Genogram

1) tiga generasi

B

Gambar 4.1 Genogram 3 generasi

Page 59: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

46

Penjelasan Gambar Genogram:

1) Tiga generasi

2) : laki-laki

3) : perempuan

4) X : Meninggal

5) : Pasien

6) - - - - : tinggal satu rumah

g. Psikososial

1) Konsep Diri

a) Citra Tubuh : Klien memandang terhadap dirinya, ada bagian

tubuh yang kurang dan mengatakan dirinya kurang percya terhadap

tubuhnya.

b) Identitas Diri : klien dapat menyebutkan identitasnya (nama,

alamat dll).

c) Peran : klien berperan sebagai anak dalam keluarganya.

d) Ideal Diri : klien mengatakan ingin cepat pulang.

e) Harga Diri : klien mengatakan malu dengan dirinya

Masalah keperawatan: harga diri rendah

2) Hubungan Sosial

a) Orang Yang Terdekat : klien mengatakan orang yang berarti adalah

keluarganya.

b) Peran Serta Dalam Kegiatan Kelompok Atau Masyarakat :klien

mengatakan tidak perna mengikuti kegiatan dalam dalam masyarakat.

Page 60: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

47

c) Hambatan Dalam Berhubungan Dengan Orang Lain : klien

mengatakan malu berhubungan dengan orang lain.

Masalah Keperawatan : harga diri rendah

h. Status mental

1) Penampilan

Jelaskan : pada saat dilakukan pengkajian kalian berpenampilan cukup rapi

menggunakan baju bersih dan pakaian yang sesui

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

2) Aktifitas Motorik

Alasan : Pada kondisi sekarang klien terlihat tampak tenang, diam, untuk

saat Ini klien belum mampu mengendalikan emosinya yang labil.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

3) Alam Perasaan

Alasan : Alam perasaan klien sesuai dengan keadaan, saat gembira klien

tampak gembira, saat sedih klien tampak sedih.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

4) Interaksi Selama Wawancara

Alasan : Saat pengkajian klien aktif dan selalu menjawab saat ditanya.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

5) Persepsi

Alasan : saat klien biasa mendengar suara-suara yang menyuruhnya

melakukan hal-hal yang tidak wajar

Masalah Keperawatan : halusinasi pendengaran

Page 61: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

48

6) Proses Pikir

Alasan : Pembicaraan klien normal, tidak berbelit-belit, tidak meloncat-

loncat dan sampai tujuan karena dapat kooperatif.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

7) Isi Pikir

Alasan : Tidak ada waham, obsesi, phobia, hipokondria, depersonalsasi,

dll.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

8) Tingkat Kesadaran

Alasan :

a) Orientasi waktu, tempat dan orang dapat disebutkan dengan benar

dan jelas yang ditandai dengan klien mampu menyebutkan hari,

tanggal, tahun yang benar pada saat wawancara.

b) Klien dapat mengenali orang-orang yang ada disekitarnya

ditunjukkan dengan klien bisa menyebutkan beberapa nama

temannya.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

9)Memori

Alasan : Klien dapat mengingat kejadian saat dibawah ke rumah sakit

dengan diantar oleh ayahnya. Dan klien dapat mengingat nama

mahasiswa saat berkenalan dengan benar.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

10) Tingkat Konsentrasi Berhitung

Page 62: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

49

Alasan : Klien dapat berhitung dangan baik ketika diajarkan atau

tampa arahan.

Masalah Keperawatan :

11) Kemampuan Penilaian

Alasan : Klien mampu menilai suatu masalah dan dapat mengambil

keputusan sesuai tingkat atau mana yang lebih baik untuk dikerjakan

pertama kali

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

12) Daya Tilik Diri

Alasan : Klien mampu mengenali penyakitnya dan tidak

mengingkari terhadap penyakitnya karena klien mampu menjelaskan

mengapa klien bisa seperti ini dan penyebab mengapa klien bisa sakit jiwa

seperti ini.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

i. Kebutuhan persiapan pulang

1) Kegiatan Hidup Sehari-Hari

a) Perawatan Diri

Alasan : klien mampu melakukan kegiatan makan, mandi,

berpakaina, BAB sendiri tampa bantuan.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

b) Nutrisi

Frukuensi Makan Sehari : klien makan 3x sehari.

Page 63: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

50

Nafsu Makan : nafsu makan klien sangat baik klien selalu

menghabiskan makanannya.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

c) istirahat dan Tidur

Jelaskan : Biasanya pasien tidur siang lebih kurang 1 sampai

2 jam, tidur malam lebih kurang 8 sampai 9 jam.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

d) Aktivitas di Dalam Rumah

Jelaskan : Klien bisa membantu pekerjaan rumah seperti

mencuci, menyapu, dll.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

j. Mekanisme koping

klien mampu berkomunikasi dengan orang lain.

1) Masalah psikososial dan lingkungan

a) Masalah dengan dukungan kelompok (-)

b) Masalah berhubungan dengan lingkungan : di dalam ruangan

klien kadang emosi dan suka ingin memukul temannya dan

mengangkat ranjang ruangan jika klien merasa tidak senang.

c) Masalah dengan kesehatan (-)

d) Masalah dengan perumahan, klien tinggal bersama dengan

kedua orang tuanya.

Page 64: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

51

e) Masalah dengan ekonomi : kebutuhan klien di penuhi oleh

orang tuanya.

Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasaan

k. Aspek medic

1) Diagnosa Medis : Skizofrenia

2) Terapi Medik :

a) Diazepam 1 x sehari

b) CPZ 2 – 15 mg/ 1 hari

c) Haloperidol 3 x ½ mg sehari

d) Trihexiperidine (THP) 2 x 1 mg

l. Masalah keperawatan

1) Resiko perilaku kekerasan

2) Konfusi akut

3) harga diri rendah

Page 65: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

52

2. Analisa Data

Tabel 4.1 Analisa Data

NO Data Masalah

1) DS : 1. klien mengatakan habis mengamuk dan

menggangkat ranjang didalam ruangan

2.Klien mengatakan hampir memukul temannya

dan sering memukul tembok

1) DO : 1. Klien Nampak gelisah

2) 2. klien Nampak marah

Resiko Perilaku

kekerasan

2)DS :

1) klien mengatakan biasa mendengar suara-suara

yang menyuruhnya melakukan hal-hal yang tidak

wajar

2) Klien mengatakan suara itu tidak selalu didengar

DO :

1) klien Nampak Nampak bicara sendiri

2) klien Nampak selalu memegang-megang

tangannya

Konfusi akut

3)DS :

1) Klien memandang terhadap dirinya, ada

bagian tubuh yang kurang dan mengatakan

dirinya kurang percya terhadap tubuhnya

2) klien mengatakan malu dengan dirinya

3) klien mengatakan malu berhubungan dengan

orang lain.

DO : 1. Klien Nampak memegangi tangannya

2. klien Nampak malu

Harga Diri Rendah

3. Diagnosa Keperawatan

a) Resiko perilaku Kekerasan

b) Konfusi Akut

c) Harga Diri Rendah

Page 66: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

53

4. Intervensi keperawatan

Tabel.4.2 intervensi keperawatan

N

O

DIAGN

OSA

TUJUAN KRITERIA

HASIL

INTERVENSI

1. Resiko

perila

ku

keker

asan

Pasien

mampu

:

Mengon

trol

perilaku

kekerasan

sesuai

dengan

strategi

pelaksanaan

tindakan

keperawatan

Setelah dilakukan

pertemuan 2 –

4 hari,

diharapkan

klien mampu

mengontrol

perilaku

kekerasan

terhadap diri

dan orang

lain, dan,

untuk

Mengukur dan

menilai

Kejadian aktual :

1) Menahan diri dari

Perilaku kekerasan

2) Menahan diri dari

Agresifitas

3) Menahan diri dari

Kemaraha.

a. Pilih strategi

pemecahan

masalah yang

tepat sesuai

dengan tingkat

perkembangan

pasien

b. gunakan

rencana

modifikasi

prilaku sesuai

kebutuhan

untuk

mendukung

srtategi

pemecahan

masalah yang

diajarkan

c. Bantu pasien

untuk memilih

tindakan yang

Page 67: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

54

paling

menguntungkun

g

d. bantu pasien

untuk

mengevaluasi

bagaimana

hasil yang tidak

sesuai bisa

dihindari

dengan

menggunakan

pilihan perilaku

yang berbedah

Page 68: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

55

5. Implementasi Keperawatan Dan Evaluasi

Tabel : 4.3 Implementasi dan evaluasi

Hari/Tanggal

Diagnosa

Implementasi Evaluasi

Senin, 09Juli2018

ResikoPrilakuKekerasan

1) Memilih strategipemecahan masalahyang tepat sesuaidengan tingkatperkembangan pasien

Hasil : perawat membinahubungan salingpercaya dan perawatmemilih pemecahanmasalah denganlatihan memukulbantal, menarik napasdalam danmengungkapkanperasan secara verbal.

2) Membantu pasienuntuk memilihtindakan yang palingmenguntungkun

Hasilnya : Pasien memilihtindakan mongontroldengan tehnikmemukul bantal danmenarik napas dalamdan mengungkapkanperasaan secaraverbal.

3) Menggunakan rencanamodifikasi prilakusesuai kebutuhanuntuk mendukungsrtategi pemecahanmasalah yangdiajarkan

Hasilnya : Pasien telahmenggunakan tehnikyang diajarkan olehperawat

S :1. Klien mengatakan

marah apabila tidakada pekerjaan yangbisa dilakukan danjika pasienmendengrkan bisikanenah ari telinganhya

2. Klienmengidentifikasiperilaku impuls yangberbahaya denganscore : 2

3. Klienmengidentifikasiperasaan yangmengarah padatindakan impulsdengan score : 2

4. Klien Belum bisamengidentifikasikonsekuensi daritindakan impulsdengan score : 4

5. Klien belum mempumengontrol impulsdengan score : 4O :

1. klien Nampak kurangfocus dengan perawatA :

1. Klien belum mampumenerapkan strategiyang diajarkan

2. Klien belum mampumengontrol diridengan teknik yangdiajarkan dengan

Page 69: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

56

4) Membantu pasienuntuk mengevaluasibagaimana hasil yangtidak sesuai bisadihindari denganmenggunakan pilihanperilaku yangberbedah

Hasilnya : pasien masihNampak kebingunganmenggunakan tehnikyang diajarkanperawat

score : 12P : Intervensi

dilanjudkan

Selasa, 10Juli2018

Resikoperilakukekerasan

1) Membantu pasienuntuk memilihtindakan yang palingmenguntungkung

Hasilnya : pasien masihmemilih tindakanyang diajarkan olehperawat menggunakantehnik memukulbantal dan menariknapas dalam tapipasien masih engganmenggunakan tehnikunggkapkan perasaansecara verbal.

2) Menggunakan rencanamodifikasi prilakusesuai kebutuhanuntuk mendukungsrtategi pemecahanmasalah yangdiajarkan

Hasilnya : pasienmenggatakan telahmenggunkan thinkmengtontrol amarahdengn tehnik yangtelah diajarkan

3) Membantu pasienuntuk mengevaluasibagaimana hasil yang

S :1. Klen mengatakn

merasa tenang setalahmelakukan tekniknafas dalam dantehnik memukulbantal ketika merasamarah.

2. Klien seringmengidentifikasiperilaku impuls yangberbahaya denganscore : 2

3. Klien seringmengidentifikasiperasaan yangmengarah padatindakan impulsdengan score : 2

4. Klien kadangmengidentifikasikonsekuensi daritindakan impulsdengan score : 3

5. Klien Kadangmengontrol tindakanimpuls dengan score :3O :

1. Klien tampak tenangsetelah melakukan

Page 70: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

57

tidak sesuai bisadihindari denganmenggunakan pilihanperilaku yangberbedah

Hasilnya : Pasienmengatakan akanmenggunakan tehnikyang diajarkan olehperawat

tehnik nafas dalamdan tidak Nampakgelisah dan bingungtampak pada pasien.A :

1. masalah teratasisebagian.

2. Klien sudah mampumengontrol diridengan score : 10P : Intervensi

dilanjudkanRabu, 11

Juli2018

Resikoperilakukekerasa

1) Membantu pasienuntuk memilihtindakan yang palingmenguntungkung

Hasilnya : pasien memilihtindakan mengontroamarah yang ke tigaungkapan secaraverbal

2) Menggunakan rencanamodifikasi prilakusesuai kebutuhanuntuk mendukungsrtategi pemecahanmasalah yangdiajarkan

Hasilnya : pasien Nampakberbincang-bincandengan perawat tapimasih malu

3) Membantu pasienuntuk mengevaluasibagaimana hasil yangtidak sesuai bisadihindari denganmenggunakan pilihanperilaku yangberbedah

Hasilnya : pasien masihmalu untukmengungkapakanperasaannya secara

S :1. Klien mengatakan

kurang pandai dalammengungkapkan apayang dirasakan nya.Klien lebih memilihdiam dan tidakmengungkapkan apayang ada dalamfikiran nya. Olehsebab itu klien seringmengamuk jikamasalah nyamenumpuk.

2. Klien seringmengidentifikasiperilaku impuls yangberbahaya denganscore : 2

3. Klien seringmengidentifikasiperasaan yangmengarah padatindakan impulsdengan score : 2

4. Klien seringmengidentifikasikonsekuensi daritindakan impuls apabila mulai marahdengan score : 2

5. Klien sering

Page 71: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

58

verbal mengontrol tindakanimpuls dengan teknikyang diajarkan denganscore : 2O :

1. Klien mampumenolak dan memintadengan benar. Klienkurang bisa dalammengungkapkan apayangA :

1. masalah teratasisebagian

2. Klien sudah mampumengontrol diridengan teknik yangdiajarkan denganscore : 8P : intervensi

dilanjudkanKamis, 12

Juli2018

1) Membantu pasienuntuk memilihtindakan yang palingmenguntungkung

Hasilnya : Pasien memilihtindakanmengungkapkanperasaanya secaraverbal.

2) Menggunakan rencanamodifikasi prilakusesuai kebutuhanuntuk mendukungsrtategi pemecahanmasalah yangdiajarkan

Hasilnya : Pasien Nampaksudah mulai beranimengungkapkanperasnnya secaraverbal kepadaperawat.

3) Membantu pasien

S :1. Klien mengatakan

masih malu berceritakepada yang lainselain perawat

2. Klien selalumengidentifikasiperilaku impuls yangberbahaya denganscore : 1

3. Klien selalumengidentifikasiperasaan yangmengarah padatindakan impulsdengan score : 1

4. Klien seringmengidentifikasikonsekuensi daritindakan impuls apabila mulai marahdengan score : 2

5. Klien selalu

Page 72: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

59

untuk mengevaluasibagaimana hasil yangtidak sesuai bisadihindari denganmenggunakan pilihanperilaku yangberbedah

Hasilnya : pasien pasiensudah maumenceritakanmasalahnya meski punmalu-malu

mengontrol tindakanimpuls dengan teknikyang diajarkan denganscore : 1O :Klien tampak

melakukanungkapan verbal

A :1. Masalah teratasi2. Klien sudah mampu

mengontrol marahketika marah denganscore : 5

P : IntervensiDihentkan

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil Studi Kasus asuhan keperawatan jiwa yang di lakukan

pada Tn. J dengan Resiko Perilaku Kekerasan di ruangan Teratai di Rumah

Sakit Jiwa Sulawesi Tenggara yang dilakukan Sejak Tanggal 09 samapai 12

juli 2018, maka dalam bab ini penulis akan membahas kesenjangan antara

teori dan kenyataan yang diperoleh sebagai hasil pelaksanaan studi kasus.

Penulis juga akan membahas kesulitan yang di temukan dalam memberikan

asuhan keperawatan terhadap pasien Tn. J dengan Resiko Perilaku

Kekerasan. Dalam penyusunan asuhan keperawatan penulis melakukan suatu

proses yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi dengan uraian sebagai berikut :

Page 73: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

60

1. Pengkajian Keperawatan

a. Keluhan Utama

Dalam penelitian yang dilakukan pada Tn.J mengatakan masuk

diruangan teratai rumah sakit jiwa Sulawesi tenggara 11 Januari 2018

melalui ruang akut karena data klien bingung, agresif, labil, gelisah dan

tidak dapat mengontrol diri, mengamuk, marah-marah tanpa alasan,

berteriak – teriak, ingin memukul orang-orang disekitar, dan ingin

melukai dirinya, serta kurang tidur dan merusak barang yang ada di

rumah.

Hal ini sesuai dengan teori Dermawan (2013) yang menjelaskan

bahwa pasien dengan Resiko perilaku kekerasan pada awalnya bisa

melakukan tindakan kekerasan atau amuk yang ditujukan kepada diri

sendiri, orang lain maupun lingkungan. Berdasarkan data yang

didapatkan pada Tn, J sesuai dengan teori yang ada dan asumsi peneliti

tidak terdapat perbedaan antarateori dan kasus yang ditemukan selama

penelitian.

b. Faktor Prediposisi

Penelitian yang dilakukan pada Pada pasien Tn.J didapatkan faktor

predisposisi yang menyebabkan Pasien mengalami gangguan jiwa

perilaku kekerasan yaitu Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu

Pasien pernah mengalami gangguan jiwa pada tahun 2012 dengan alasan

berbicara dan tertawa sendiri serta menghancurkan barang-barang

dirumahnya. pasien mengkonsumsi alkohol di beri oleh teman-teman

Page 74: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

61

nya, sejak mulai mengkonsumsi alkohol pasien mengatakan dia sudah

tidak tau dengan dirinya lagi. Pasien pernah di rawat di RSJ. Sulawesi

Tenggara. Dari data yang di temukan tindakan pasien terjadi sebagai

hasil akumulasi dari frustasi. Teori ini mengatakan bahwa pengalaman

marah adalah akibat dari respon psikologis terhadap stimulus eksternal,

internal maupun lingkungan. Perilaku kekerasan terjadi sebagai hasil dari

akumulasi frustasi. Frustasi terjadi apabila keinginan individu untuk

mencapai sesuatu menemui kegagalan atau terhambat.

Disini sudah terdapat kesesuaian antara kasus dengan konsep teori,

serta sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Elita,dkk di Rumah

Sakit Jiwa Tampan Pekan Baru tahun 2010 mengatakan bahwa faktor

predisposisi yang menyebabkan pasien perilaku kekerasan adalah

biologis, psikologis dan sosiokultural. Sedangkan faktor presipitasi yang

ditemukan pada pada pasien Tn. J meliputi stressor, keinginan yang

tidak terpenuhi. Namun yang menjadi penyebab utama pada pasien Tn.J

yang mengalami gangguan jiwa adalah faktor biologis, karena ditemukan

riwayat penggunaan alkohol dan mengamuk yang menyebabkan pasien

mengalami gangguan.

Berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan pada pasien Tn. J

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Fitria Nita (2012) bahwa

biasanya tanda dan gejala yang muncul pada pasien dengan perilaku

kekerasan dapat berupa verbal dan fisik. Salah satu gejala positif dari

Page 75: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

62

skizofrenia adalah perilaku kekerasan, teori ini dipaparkan oleh Stuart

dan Sundeen di dalam bukunya.

Tidak ditemukan adanya faktor herediter pada pasien yang diteliti.

Pada konsep diri pasien juga sama-sama merasa ingin cepat berubah dari

sikap yang telah dilakukan nya selama ini dan ingin segera sembuh untuk

memperlihatkan perubahan yang mungkin akan dilakukan kepada

keluarga masing-masing. Hal ini mungkin saja terjadi karena faktor

herediter tidak selalu muncul pada pasien gangguan jiwa khususnya

Resiko perilaku kekerasan.

c. Status Mental

Penelitian yang dilakukan terhadap Tn. J mengatakan

berpenampilan cuku rapi menggunakan baju bersih dan berpakaian

yang sesuai. Aktifitas Motorik pasien Pada kondisi sekarang klien terlihat

tampak tenang, diam, untuk saat Ini klien belum mampu mengendalikan

emosinya yang labil. Alam perasaan klien sesuai dengan keadaan, saat

gembira klien tampak gembira, saat sedih klien tampak sedih. Klien aktif

dan selalu menjawab saat ditanya saat wawancara. klien biasa

mendengar suara-suara yang menyuruhnya melakukan hal-hal yang tidak

wajar. Proses Pikir Pembicaraan klien normal, tidak berbelit-belit, tidak

meloncat-loncat dan sampai tujuan karena dapat kooperat. Isi Pikir Tidak

ada waham, obsesi, phobia, hipokondria, depersonalsasi, dll. klien

mengenal Orientasi waktu tempat tanggal mengetahui orientasi waktu,

Page 76: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

63

tempat dan orang. Pasien bisa mengingat kejadian di masa lalu. Pasien

mengakui penyakit yang sedang dideritanya.

Berdasarkan teori yang Berdasarkan tanda dan gejala yang

ditemukan pada pasien Tn. J tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Darmawan (2013) bahwa biasanya tanda dan gejala yang muncul

pada pasien dengan Resiko perilaku kekerasan dapat berupa keadaan

pasien tampak sedih, putus asa merasa tidak berdaya teori ini dipaparkan

oleh Stuart dan Sundeen di dalam bukunya.

2. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan diagnosa keperawatan pada Tn. J pohon masalah

pada pasien yang diteliti yaitu dengan Resiko perilaku kekerasan sebagai

core problem, halusinasi sebagai penyebab, dan harga diri rendah sebagai

akibat. Teori menurut Prabowo Eko (2014) pohon masalah pada pasien

dengan Resiko perilaku kekerasan yaitu harga diri yang rendah sebagai

penyebab, perilaku kekerasan sebagai core problem, dan resiko bunuh diri

sebagai akibat.

Peneliti menemukan rumusan diagnosa keperawatan pada pasien

Tn. J dengan Resiko perilaku kekerasan sebagai core problem, halusinasi

sebagai penyebab, dan harga diri rendah sebagai akibat. Asumsi peneliti

bahwa temuan pada pasien Tn. J tidak sesuai dengan teori Prabowo Eko

(2014) yang menyatakan pohon masalah pada pasien dengan perilaku

kekerasan yaitu harga diri yang rendah sebagai penyebab, perilaku

kekerasan sebagai core problem, dan resiko bunuh diri sebagai akibat.

Page 77: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

64

Data yang memperkuat peneliti mengangkat diagnosa Resiko

perilaku kekerasan pada Pasien yaitu dengan data objektif, subjektif, dan

alasan masuk Rumah Sakit Jiwa seperti pasien merusak barang atau benda,

tidak mempunyai kemampuan mencegah atau mengontrol Resiko perilaku

kekerasan, pandangan tajam, dan mengancam secara verbal dan fisik.

Pernyataan dan respon pasien tersebut sesuai dengan teori menurut Rusdi

(2013) tentang tanda dan gejala perilaku kekerasan.

Data yang memperkuat penulis mengangkat prioritas diagnosa

kedua halusinasi yaitu data subjektif seperti terkadang pasien mengatakan

tidak tau dengan dirinya setelah menggunakan alkohol, merasa seperti

dirinya ada 2 atau berbicara dengan dirinya yang lain. Temuan peneliti

pada diagnosa prioritas kedua sesuai dengan teori yang dikemukakan

Dermawan (2013) bahwa masalah keperawatan yang mungkin muncul

pada pasien dengan perilaku kekerasan salah satunya adalah gangguan

persepsi sensori : halusinasi.

Sementara itu prioritas diagnosa ketiga adalah harga diri rendah

yang disebabkan oleh perilaku yang dilakukan pasien selama berada

dirumah dan dimasyarakat. Pasien mengatakan bahwa dia merasa malu.

Klien memandang terhadap dirinya, ada bagian tubuh yang kurang dan

mengatakan dirinya kurang percayaa terhadap tubuhnya, klien

mengatakan malu dengan dirinya klien mengatakan tidak perna mengikuti

kegiatan dalam dalam masyarakat, klien mengatakan malu berhubungan

dengan orang lain dengan diri dikucilkan dan merasa tidak bisa

Page 78: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

65

membahagiakan siapapun termasuk orang tuanya. Pasien mengatakan dia

sering jadi bahan pembicaraan oleh masyarakat dan ia merasa sedih,

sedangkan teman-teman nya tidak ada lagi yang mau bergaul dengan

dirinya karna penyakit yang dideritanya, membuatnya merasa tidak

berguna dan ingin tinggal ditempat lain. Asumsi peneliti adalah terdapat

perbedaan antara teori dan praktek yang peneliti temukan di lapangan.

Perbedaan terdapat pada penyebab dan akibat dari perilaku kekerasan,

yaitu halusinasi sebagai penyebab, dan harga diri ren dah sebagai akibat

yang ditimbulkan.

3. Intervensi Keperawatan

Berdasarkan dengan diagnosa keperawatan yang ditemukan pada

pasien Tn. J yaitu Resiko perilaku kekerasan, halusinasi, dan harga diri

rendah. Peneliti membuat rencana keperawatan yang terstandar dengan

memuat strategi pelaksanaan tindakan terhadap pasien. Strategi

pelaksanaan tindakan keperawatan untuk diagnosa Resiko perilaku

kekerasan terdiri dari empat yaitu, pada strategi pelaksanaan yaitu pasien

dan perawat membina hubungan saling percaya,strategi pelaksanaan

pertama pilih strategi pemecahan masalah yang tepat sesuai dengan tingkat

perkembangan pasien, kedua gunakan rencana modifikasi prilaku sesuai

kebutuhan untuk mendukung srtategi pemecahan masalah yang diajarkan, ketiga

Bantu pasien untuk memilih tindakan yang paling menguntungkung, keempat

bantu pasien untuk mengevaluasi bagaimana hasil yang tidak sesuai bisa

dihindari dengan menggunakan pilihan perilaku yang berbedah.

Page 79: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

66

Penyusunan rencana keperawatan pada Pasien Tn. J telah sesuai

dengan rencana teori berdasarkan Nursing Interventions Classification &

Nursing Outcomes Classification (2016) :. Namun tetap disesuaikan

kembali dengan kondisi pasien sehingga serta dievaluasi secaraa terus

menerus sehingga tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan dapat tercapai.

Penulis juga mengikuti langkah-langkah perencanaan yang telah disusun

mulai dari menentukan prioritas masalah sampai dengan kriteria hasil yang

diharapkan. Dalam perencanaan tidak terdapat kesenjangan antara teori

dan praktek dalam memprioritaskan masalah dan perencanaan tindakan

keperawatan.

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan

keperawatan. Hasil penelitian pada pada Tn. J dengan Resiko perilaku

kekerasan terdapat beberapa tindakan keperawatan yang sudah dilakukan

diantaranya: Pada hari senin, tanggal 09 juli 2018 dilaksanakan tindakan

pertama pilih strategi pemecahan masalah yang tepat sesuai dengan tingkat

perkembangan pasien, kedua gunakan rencana modifikasi prilaku sesuai

kebutuhan untuk mendukung srtategi pemecahan masalah yang diajarkan, ketiga

Bantu pasien untuk memilih tindakan yang paling menguntungkung, keempat

bantu pasien untuk mengevaluasi bagaimana hasil yang tidak sesuai bisa

dihindari dengan menggunakan pilihan perilaku yang berbedah. kemudian

pada hari kedua Selasa, tanggal 10 juli 2018 menerapakan Intervensi 2,3

dan 4, 11 Juli 2018 strategi pelaksanaan perawat melaksanakan tindakan

Page 80: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

67

2,3, dan 4,kamis 12 Juli 2018, perawat melakukan tindakan berulang 2,3,

dan 4

Peneliti telah melakukan beberapa tindakan keperawatan pada

pasien Tn. J diantaranya : Pelaksanaan tindakan 1 sampai tindakan 4

mengontrol Resiko perilaku kekerasan. Dalam melaksanakan tindakan

keperawatan yang sudah direncanakan, perawat perlu menvalidasi dengan

singkat apakah rencana tindakan masih sesuai dan dibutuhkan klien

dengan kondisinya. Peneliti menemukan kesulitan dalam pelaksanaa

tindakan keperawatan mengotrol resiko perilaku kekerasan pasien sudah

mampu menyebutkan ke 4 strategi pelaksanaan saat evaluasi subjektif,

hanya saja pasien masih sulit dalam menerapkan tindakan keperawatan

karena alasan malu.

Sedangkan untuk diagnosa halusinasi dan harga diri rendah,

peneliti tidak ada mengalami kesulitan hanya saja tingkat pemahaman dan

pelaksanaan terhadap pasien berbedah ditandai dengan klien bekerjasama

dengan baik antara penelit.

5. Evaluasi keperawatan

Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan

yang digunakan untuk menilai keberhasilan asuhan keperawatan atas

tindakan yang diberikan. Pada teori maupun kasus dalam membuat

evaluasi disusun berdasarkan tujuan dan kriteria hasil yang ingin dicapai.

Dimana pada kasus penulis melakukan evaluasi dari tindakan

keperawatan yang dilakukan selama 4 hari. Masalah Pasien Tn. J Menurut

Page 81: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

68

Trimelia (2011), evaluasi dilakukan dengan berfokus pada perubahan

perilaku klien setelah diberikan tindakan keperawatan. Evaluasi yang

penulis lakukan meliputi hubungan saling percaya antara perawat dan

klien tercapai ditandai dengan klien bersedia duduk berhadapan dengan

penelit, klien bersedia berkenalan dan menjabat tangan peneliti, klien

bersedia menyebutkan nama dan nama panggilan yang disukai yaitu Tn.J

klien bersedia menceritakan tentang masalah yang dialaminya, selain itu

klien juga bersedia diajarkan cara mengontrol resiko perilaku kekerasan,

klien juga mampu memperagakan ulang cara yang dilatih dengan benar

dan mampu melakukan nya secara mandiri.

Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2015) mengatakan

bahwa pasien mampu melakukan semua strategi pelaksanaan dengan

mandiri namun pasien masih membutuhkan observasi lebih lanjut. Sikap

pasien yang sangat kooperatif merupakan faktor pendukung bagi peneliti

dalam menilai perkembangan pasien. Peneliti tidak menemukan adanya

faktor penghambat dalam melakukan evaluasi keperawatan, ini

dikarenakan sangat kooperatif.

Page 82: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi kasus dan pembahasan diatas maka dapat ditarik

kesimpuulan

1. Pengkajian keperawatan

Pada pengkajian penulis mengemukakan etiologi disebutkan faktor

predisposisi dari resiko perilaku kekerasan meliputi faktor biologis,

psikologis, dan sosiokultural.Berdasarkan hasil pengkajian pada pasien Tn.

J faktor predisposisinya adalah biologis yaitu adanya penggunaan Alkohol,

berbicara dan tertawa sendiri serta menghancurkan barang-barang

dirumahnya., sejak mulai mengkonsumsi alkohol pasien mengatakan dia

sudah tidak tau dengan dirinya lagi.

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa yang muncul pada pada pasien Tn. J Resiko perilaku

kekerasan sebagai masalah utama, Konfusi akut sebagai penyebab, dan

Harga diri rendah sebagai akibat.

3. Intervensi keperawatan

Pada perencanaan berdasarkan core problem pada pasien Tn. J core

problem yg ditemukan adalah Resiko perilaku kekerasan. Jadi dapat

disimpulkan perencanaan tindakan yang dilakukan sesuai dengan tindakan

yang direncanakan.

4. Implementasi keperawatan

Page 83: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

70

Tahap ini tindakan keperawatan disesuaikan dengan perencanaan

yang telah peneliti susun pada asuhan keperawatan yang dilakukan pada

Pasien Tn. J adalah diagnosa Resiko perilaku kekerasan, konfusi akut, dan

harga diri rendah. Pada tahap pelaksanaan ini penulis menemukan

hambatan berupa Pasien malas melakuakn tindakan yang diajarkaan

apabila keinginannya tidak dikabulkan. Penulis tidak menemukan adanya

kesenjangan antara teori dan kasus yang ditemukan.

5. Evaluasi keperawatan

Pada tahap evaluasi ini semua tujuan telah tercapai, Pasien Tn. J

sudah mampu mengontrol Resiko perilaku kekerasan nya dengan latihan

yang telah diajarkan dan yang dilakukan sesuai dengan 4 strategi

pelaksanaan pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan

B. SARAN

1. Penulis

a. Mempraktikan dan menerapkan asuhan keperawatan jiwa dengan

Skizofrenia Resiko Perilaku Kekerasan dalam Pemenuhan Kebutuhan

Rasa Aman

b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penerapan asuhan

keperawatan jiwa.

c. meningkatkan pengetahuan dalam penelitian – penelitian berikutnya.

7. Institusi pendidikan

c. Mengevaluasi sejauh mana mahasiswa dalam menerapkan asuhan

keperawatan jiwa.

Page 84: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

71

d. Bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi para mahasiswa

yang barkaitan dengan asuhan keperawatan jiwa.

8. Masyarakat

Sebagai referensi dalam mengenali penyakit kejiwaan dan sebagai

bahan pengetahuan bagi masyarakat.

Page 85: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

72

Page 86: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

73

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang REPUBLIK INDONESIA No. 18 Tahun 2014 Tentang

Kesehatan Jiwa.

Badan PPSDM. (2012). Modul Pelatihan Keperawatan Kesehatan Jiwa

Masyarakat. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Papalia, D, E,. Olds, S W., g Feldman, R, D. (2014) human development (9th ed.).

USA: McGraw

Calhoun, J.F., Acocella, J.R. (1990). Psychology of Adjustment and human

relationsip. New York : McGraw Hill, Inc.

Herman Ade, Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa, Nuha Medika, Yogyakarta,

Desember 2010.

Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 5, No.2, Juli 2010

Badan PPSDM. (2013). Modul Pelatihan Keperawatan Kesehatan Jiwa

Masyarakat. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Fitria, Nita. (2012). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan

dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP), Jakarta:

Salemba Medika.

Stuart,Gail W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC Dalami,

Ermawati, dkk, (2009). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan

Jiwa, Jakarta- TIM, 2009.

Keliat, B.A, dkk, (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN

(Basic Course). Jakarta: EGC.

Muhith, Abdul. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: CV Andi

Offset

Page 87: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

74

Dermawan ,deden .2013. Konsep dan kerangka kerja asuhan keperawatan jiwa.

Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2013.

Prabowo, Eko. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Elita,dkk. (2010). Persepsi Perawat Tentang Perilaku Kekerasan Yang Dilakukan

Oleh Pasien Gangguang Jiwa Di RSJ Tampan Pekanbaru.

Gloria Bulecheck, Howard Butcher, dkk. 2016. Nursing Interventions

Classification (NIC). Singapore : Elsevier Global Rights.

Page 88: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

75

Page 89: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

76

Page 90: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

77

Page 91: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

78

Page 92: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

79

Page 93: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

80

Page 94: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

81

Page 95: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

82

KONTROL DIRI TERHADAP IMFULS

Nama : Tn. J

Umur : 25 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Masuk ke RSJ YG KE : kedua

N

o

Hari Indikotor

Tid

a

k

Kadan

g

Seri

n

g

Sel

a

l

u

1 2 3 4

1 Senin,

09

jul

i

20

8

1.Mengidentifikasi

perilaku

Impuls yang

berbahaya

2.

Mengidentifik

asi perasaan

yang

mengarah

pada tindakan

Impuls

3.

Mengidentifik

asi

konsekuensi

dari tindakan

Impuls

4. Mengantrol

imflus

2 Selasa,

10

Jul

i

1.Mengidentifikasi

perilaku

Impuls yang

berbahaya

Page 96: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

83

20

18

2.

Mengidentifik

asi perasaan

yang

mengarah

pada tindakan

Impuls

3.

Mengidentifik

asi

konsekuensi

dari tindakan

Impuls

4. Mengantrol

imflus

3 Rabu,

11

jul

i

20

18

1.Mengidentifikasi

perilaku

Impuls yang

berbahaya

2.

Mengidentifik

asi perasaan

yang

mengarah

pada tindakan

Impuls

3.

Mengidentifik

asi

konsekuensi

dari tindakan

Impuls

4. Mengantrol

imflus

Page 97: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

84

4 Kamis.

12

Jul

i

20

18

1.Mengidentifikasi

perilaku

Impuls yang

berbahaya

2.

Mengidentifik

asi perasaan

yang

mengarah

pada tindakan

Impuls

3.

Mengidentifik

asi

konsekuensi

dari tindakan

Impuls

4. Mengantrol

imflus

Skor 4 7 4 1

Page 98: OLEH - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/663/1/MUH.SULFIKAR01.pdf · gejala positif dari skizofrenia yang sering muncul adalah Perilaku kekerasan. Perilaku

85