85
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Maros Kabupaten Maros merupakan salah satu Kabupaten dalam lingkup Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di bagian barat Sulawesi selatan. Secara geografis, letak wilayah Kabupaten Maros berada pada 40°45 ’- 50°07’ LS dan 109°205’-129°12’ BT. Luas Wilayah kabupaten Maros 1619,11 Km 2 yang terdiri dari 14 kecamatan dan merupakan daerah yang kondisinya berbukit-bukit, serta memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 31 km. Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Maros adalah sebagai berikut: Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkep Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Bone Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kota Makassar Sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar Luas Wilayah Kabupaten Maros 1619,11 Km 2 yang terdiri dari 14 Kecamatan. Adapun kecamatan yang berada di Kabupaten Maros dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut : 25

Bab III (Draft)

  • Upload
    binmust

  • View
    98

  • Download
    12

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab III (Draft)

BAB III

GAMBARAN UMUM

LOKASI PERENCANAAN

3.1. Gambaran Umum Kabupaten Maros

Kabupaten Maros merupakan salah satu Kabupaten dalam lingkup

Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di bagian barat Sulawesi selatan.

Secara geografis, letak wilayah Kabupaten Maros berada pada 40°45 ’- 50°07’

LS dan 109°205’-129°12’ BT. Luas Wilayah kabupaten Maros 1619,11 Km2

yang terdiri dari 14 kecamatan dan merupakan daerah yang kondisinya

berbukit-bukit, serta memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 31 km.

Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Maros adalah

sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkep

Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Bone

Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kota Makassar

Sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar

Luas Wilayah Kabupaten Maros 1619,11 Km2 yang terdiri dari 14

Kecamatan. Adapun kecamatan yang berada di Kabupaten Maros dapat dilihat

pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1.Luas Kecamatan di Kabupaten Maros Tahun 2011

No. KecamatanLuas(Km2)

Persentasi(%)

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.

MandaiMoncong LoeMaros BaruMarusuTurikaleLauBontoaBantimurungSimbangTanralili

49,1146,8753,7673,8329,9353,7393,52173,70105,3089,45

3,032,893,324,561,853,325,7810,736,505,52

25

Page 2: Bab III (Draft)

11.12.13.14.

TompobuluCambaCenranaMallawa

287,66145,36180,97235,92

17,778,9811,1814,57

Kabupaten Maros 1619,11 100

Sumber : Kabupaten Maros Dalam Angka 2012

Berdasarkan data pada tabel 3.1 diketahui bahwa kecamatan terluas di

Kabupaten Maros adalah Kecamatan Tompobulu yaitu seluas 287,66 km2 atau

sebesar 17,77% sedangkan kecamatan terkecil di Kabupaten Maros adalah

ibukotanya sendiri yaitu Kecamatan Turikale seluas 29,93 km2 atau hanya

sebesar 1,85% dari luas keseluruhan Kabupaten Maros secara keseluruhan.

Diagram 3.1.Luas Kecamatan di Kabupaten Maros Tahun 2011

3.03 %2.89 %3.32 %

4.56 %

1.85 %

3.32 %

5.78 %

10.73 %

6.50 %

5.52%17.77%

8.98 %

11.18 %

14.57 %Mandai

Moncong Loe

Maros Baru

Marusu

Turikale

Lau

Bontoa

Bantimurung

Simbang

Tanralili

Tompobulu

Camba

Cenrana

Mallawa

Sumber : Kabupaten Maros Dalam Angka 2012

Berdasarkan diagram 3.1 Luas Kecamatan di Kabupaten Maros tahun

2011 dapat diketahui Kecamatan terluas adalah Kecamatan Tompobuluyaitu

sebesar 17,77 % dari luas Kabupaten Maros dan Kecamatan terkecil adalah

Kecamatan Turikale yaitu sebesar 1,85 % dari luas Kabupaten Maros

keseluruhan.

3.2. Gambaran Umum Kecamatan Turikale

26

Page 3: Bab III (Draft)

3.2.1.Letak Geografis dan Administrasi

Kecamatan Turikale adalah salah satu dari beberapa kecamatan

yang berada di Kabupaten Maros. Kecamatan Turikale secara geografis

terletak di bagan tengah yang berbatasan langsung dengan beberapa

kecamatan lainnya. Adapun batas-batas wilayah administrasi Kecamatan

Turikale adalah sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lau

Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bantimurung dan

Kecamatan Simbang

Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Mandai

Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Maros Baru

Luas wilayah Kecamatan Turikale yaitu 29,93 km2 yang terdiri dari

tujuh wilayah administrasi kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2. Luas Daerah dan pembagian Daerah Administrasi

di Kecamatan Turikale Tahun 2011

No.

Desa/Kelurahan

Luas (Km2)

Persentasi (%)

RTLingkunga

n

1.2.3.4.5.6.7.

TaroadaAdatongengPettuadaeBoribellayaRayaTurikaleAlleritengae

7,063,094,688,62,062,711,73

23,610,415,628,76,89,15,8

21231918201214

4478332

Kecamatan Turikale

29,93 100 127 31

Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2012

Berdasarkan tabel 3.2 dapat disimpulkan bahwa Kecamatan

Turikale terdiri dari 7 kelurahan yang mana Kelurahan Boribellaya

merupakan kelurahan terbesar dengan 8 lingkungan dari semua

Kelurahan yang ada di Kecamatan Turikale, sedangkan kelurahan

27

Page 4: Bab III (Draft)

terkecil adalah Kelurahan Alleritengae dengan 2 lingkungandari semua

Kelurahan yang ada di Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.

3.2.2.Aspek Fisik Dasar

A. Topografi

Kondisi topografi Kecamatan relatif datar, karena hampir semua

wilayah Kabupaten Maros merupakan daerah dataran dengan luas

keseluruhan sekitar sebesar 43,8 persen dari total wilayah Kabupaten

Maros. Sedangkan daerah yang mempunyai kemiringan lereng diatas

40 persen atau wilayah bergunung-gunung mempunyai luas sebesar

30,8 persen dari luas wilayah Kabupaten Maros.

B. Klimatologi

Kecamatan Turikale termasuk daerah yang beriklim tropis,

karena letaknya yang  berada pada daerah khatulistiwa dengan

kelembaban berkisar antara 60 – 82 % . Curah hujan tahunan rata –

rata 347 mm/bulan dengan rata-rata hari hujan sekitar 16 hari. 

Temperatur udara rata – rata 29 derajat celsius.  Kecepatan angin rata

– rata 2 – 3 knot/ jam. Daerah Kecamatan Turikale pada dasarnya

beriklim tropis dengan dua musim, berdasarkan curah hujan yakni :

Musim hujan pada periode bulan Oktober sampai Maret dan Musim

kemarau pada bulan April sampai September.

Tabel 3.3Banyaknya Hari Hujan dan Rata-Rata Curah Hujan

di Kabupaten Maros Tahun 2011

No. BulanRata-Rata Curah

Hujan (mm)Jumlah Hari

Hujan1.2.3.4.5.6.7.8.

JanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustus

1.2267191861462198346-

292315161246-

28

Page 5: Bab III (Draft)

9.10.11.12.

SeptemberOktoberNovemberDesember

1716112486

521025

Jumlah 3.256 147Sumber : Kabupaten Maros dalam Angka 2012

C. Hidrologi

Keadaan hidrologi wilayah Kabupaten Maros dibedakan

menurut jenisnya adalah air permukaan (sungai, rawa dan sebagainya)

dan air dibawah permukaan (air tanah).Air dibawah permukaan yang

merupakan air tanah merupakan sumber air bersih untuk kehidupan

sehari-hari masyarakat, sumur dangkal dapat diperoleh dengan tingkat

kedalaman rata-rata 10 sampai 15 meter, sedangkan sumur dalam

yang diperoleh melalui pengeboran dengan kedalaman antara 75-100

meter.  

D. Geologi dan Jenis Tanah

Aspek geologi merupakan aspek yang mempunyai kaitan yang

erat hubungannya dengan potensi sumberdaya tanah.Struktur geologi

tertentu berasosiasi dengan ketersediaan air tanah, minyak bumi dan

lain-lain. Selain itu struktur geologi selalu dijadikan dasar

pertimbangan dalam pengembangan suatu wilayah misal

pengembangan daerah dengan pembangunan jalan, permukiman,

bendungan, selalu menghindari daerah yang berstruktur sesar, kekar,

struktur yang miring dengan lapisan yang kedap air dan tidak kedap

air. Di Kabupaten Maros terdapat beberapa jenis batuan seperti batu

pasir, batu bara, lava, breksi, batu gamping, batu sedimen. Keadaan

geologi secara umum menggambarkan jenis, kedudukan, sebaran,

proses dan waktu pembentukan batuan induk, serta kemampuan

morfologi tanah seperti sesar tebing kaldera dan lain-lain.

Sedangkan Jenis tanah berdasarkan hasil identifikasi yang

pernah dilakukan di Kabupaten Maros terdapat lima jenis tanah yang

tersebar dibeberapa daerah seperti jenis tanah aluvial, litosol,

29

Page 6: Bab III (Draft)

mediteran dan podsolik. Jenis tanah aluvial biasanya berwarna kelabu,

coklat atau hitam.Jenis tanah ini tidak peka terhadap erosi karena

terbentuk dari endapan laut, sungai atau danau dan jenis tanah ini

terdapat disepanjang pantai sebelah barat Kabupaten Maros, luas

penyebarannya 56.053 ha atau 34%.Jenis tanah litosol terbentuk dari

batu endapan, batuan beku, jenis tanah ini mempunyai sifat beraneka

ragam dan sangat peka terhadap erosi serta kurang baik untuk tanah

pertanian, luas penyebarannya 51.498 ha atau 31%. Jenis tanah

mediteranterbentuk dari batu endapan berkapur, batua baku basis,

intermediondan metamorf, jenis tanah ini berwarna merah sampai

coklat dan kurang peka terhadap erosi, luas persebarannya 45.632 ha

atau 28%. Jenis podsolik terbentuk dari batuan endapandan bekuan

berwarna kuning sampai merah mempunyai sifat asam dan peka

terhadap erosi.Jenis tanah ini dapat dijadikan tanah pertanian,

perkebunan.Jenis tanah ini terdapat di daerah berbukit sampai

bergunung, luas persebarannya 8.729 ha atau 5% dan jenis tanah

latosol mempunyai luas persebaran 17.862 ha atau 11%.Untuk lebih

jelasnya sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 3.4Persebaran Jenis Tanah di Kabupaten Maros

No. Jenis Tanah Luas (Km2) Persentasi (%)

12345

AluvialMediteranLitosolPodsolikLatosol

381,91514,98456,3287,29178,61

23,532

28,15,411

Jumlah 1619,11 100Sumber : RTRW Kabupaten Maros

Dari tabel 3.4 dapat di simpulkan bawa Kabupaten Maros

memiliki 5 macam jenis tanah yang tersebar, yang mana jenis tanah

yang terluas adalah jenis tanah Litosol yakni 456,32 Km2. Sedangkan

jenis tanah Latosol yang memiliki luas terkecil dengan luas 178,61

Km2.

30

Page 7: Bab III (Draft)

E. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kelurahan Boribelayya sesuai dengan

peruntukannya yakni terdiri dari permukiman, perkebunan dan sawah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 3.5 sebagai berikut :

Tabel 3.5Penggunaan Lahan di Kelurahan Boribelayya Tahun 2012

No.

Penggunaan Lahan Luas (km2) Persentase (%)

1.2.3.4.5.6.7.

PermukimanPerkebunanRumputSawahSungaiTambakTegalan/Ladang

1,810,860,012,870,020,932,11

21,029,950,0833,320,2510,8224,56

Jumlah 8,6 100Sumber : Analisis Arcgis

Diagram 3.12.Penggunaan Lahan di Kelurahan Boribellayya Tahun 2012

3.03 %

2.89 %

3.32 %

4.56 %

1.85 %

3.32 %

5.78 %Permukiman

Perkebunan

Rumput

Sawah

Sungai

Tambak

Tegalan/Ladang

Sumber : Analisis Arcgis

3.2.3.Demografi

A. Jumlah dan Perkembangan Penduduk

31

Page 8: Bab III (Draft)

Perkembangan jumlah penduduk di Kecamatan Turikale dalam

lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2007-2011. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 3.6 dan diagram 3.3 di bawah ini :

Tabel 3.6Jumlah dan Perkembangan Penduduk Kecamatan Turikale

Tahun 2007-2011

No.

TahunJumlah

Penduduk (Jiwa)

Pertumbuhan penduduk

(Jiwa)

Perkembangan Penduduk

(%)1.2.3.4.5.

20072008200920102011

36.08436.08833.23541.31941.856

-4

-2.8538.084537

-0,01-7,9124,321,30

Rata-Rata 37.716 1.154 3,55Sumber : Badan Pusat Statistik

Pada tabel 3.5 diatas perkembangan penduduk Kecamatan

Turikale tahun 2007-2011 sangat dinamis yang mana menurun

sebanyak 2853 jiwa pada tahun 2009 dan meningkat kembali

sebanyak 8084 jiwa pada tahun 2010. Serta menurun kembali

sebanyak 537 jiwa pada tahun 2011. Adapun rata-rata perkembangan

penduduk tiap tahunnya adalah 3,55 %.

Diagram 3.3.Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan

Kecamatan Turikale Tahun 2012

2007 2008 2009 2010 2011

-4000

-2000

0

2000

4000

6000

8000

10000

0 4

-2853

8084

537

Sumber : Badan Pusat Statistik

Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa di

Kecamatan Turikale terjadi penurunan yaitu pada tahun 2008 ke

32

Page 9: Bab III (Draft)

tahun 2009 yaitu menurun dari 36.088 ke 33.235 jiwa atau menurun

sebanyak 2.853 jiwa. Namun, pada tahun 2009 ke tahun 2010 terjadi

peningkatan jumlah penduduk yaitu sebanyak 8.084 jiwa.

B. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk di Kecamatan Turikale sekitar 1398

jiwa/km2. Adapun kepadatan penduduk yang dilihat secara per

kelurahan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7.Kepadatan Penduduk berdasarkan Kelurahan

Di Kecamatan Turikale Tahun 2012

No.

KelurahanLuas (Km2)

Jumlah Penduduk

(jiwa)

Kepadatan Penduduk(Jiwa/Km2)

1.2.3.4.5.6.7.

TaroadaAdatongengPettuadaeBoribelayyaRayaTurikaleAlliritenge

7,063,094,688,62,062,711,73

8879663773554270405958874769

125821481572497197021722757

Jumlah 29,93 41856 12373Rata-Rata 4,28 5979 1768

Sumber : Badan Pusat Statistik dan Survey Lapangan Tahun 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Kelurahan

Alliritenge merupakan kelurahan dengan kepadatan penduduk

tertinggi yaitu sekitar 2757 jiwa/km2 dan Kelurahan Boribellayya

merupakan kelurahan dengan kepadatan penduduk terendah yaitu

hanya 497 jiwa/km2.

C. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin tampak bahwa jumlah penduduk laki-

laki dalam angka tahun 2011 sekitar 20.223 jiwa dan perempuan

dalam angka tahun 2011 sekitar 21.633 jiwa dengan jumlah penduduk

secara keseluruhan adalah sebanyak 41856 jiwa. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini :

33

Page 10: Bab III (Draft)

Tabel 3.8Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

di Kecamatan Turikale Tahun 2012

No.Nama

Kelurahan

Jenis Kelamin Jumlah Penduduk (jiwa)

Laki-laki (Jiwa)

Perempuan (Jiwa)

1.2.3.4.5.6.7.

TaroadaAdatongengPettuadaeBoribelayyaRayaTurikaleAlliritenge

4442307535442051200028112300

4437356238112219205930762469

8879663773554270405958874769

Jumlah 20223 21633 41856Sumber : Badan Pusat Statistik dan Survey Lapangan Tahun 2013

Pada tabel 3.7 dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk di

Kecamatan Turikale sebesar 41.856 jiwa dari 7 desa/kelurahan yang

ada, yang mana jumlah yang berjenis kelamin laki – laki adalah 20.223

jiwa sedangan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 21.663

jiwa. Dengan demikian jumlah penduduk yang berjenis kelamin

perempuan dominan lebih banyak ketimbang penduduk yang berjenis

kelamin laki – laki.

3.3. Gambaran Umum Kelurahan

3.3.1.Kelurahan Boribellayya

A. Letak Geografis dan Administrasi

Kelurahan Boribellayya adalah salah satu kelurahan yang berada

di Kecamatan Turikale. Kelurahan Boribellayya secara geografis

terletak di bagian timur yang berbatasan langsung dengan beberapa

kecamatan lainnya. Adapun batas-batas wilayah administrasi

Kecamatan Turikale adalah sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lau

34

Page 11: Bab III (Draft)

Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bantimurung

Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Simbang dan

Kelurahan Pettuadae

Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Lau dan Kelurahan

Raya.

Luas wilayah Kelurahan Boribellayya yaitu 8,6 km2 yang terdiri

dari delapan lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

3.9 berikut :

Tabel 3.9. Luas Lingkungan di Kelurahan Boribellayya Tahun 2013

No.

LingkunganLuas(Km2)

Persentasi (%)

1.2.3.4.5.6.7.8.

MarampesuTapiengMajanangTamala’langBulowaPasandangNipaKacampureng

Kelurahan Boribellayya 8,6 100Sumber: Kantor Kelurahan

Berdasarkan tabel 3.8 dapat disimpulkan bahwa Kelurahan

Boribellayya memiliki 8 lingkungan yang mana Lingkungan

merupakan kelurahan terbesar, sedangkan lingkungan terkecil adalah

Lingkungan dari semua Lingkungan yang ada di Kelurahan

Boribellayya, Kecamatan Turikale.

B. Demografi

1. Perkembangan Penduduk 5 Tahun Terakhir

Berdasarkan data jumlah penduduk Kelurahan Boribellayya

selama lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2007 dan 2008 jumlah

penduduk kelurahan Borribellayya sebanyak 4008 jiwa dan pada

tahun 2009 mengalami penurunan jumlah penduduk menjadi 3671

35

Page 12: Bab III (Draft)

jiwa, Selanjutnya pada tahun 2010 mengalami kenaikan jumlah

penduduk menjadi 4215, jumlah penduduk di Kelurahan

Boribellayya pada tahun 2011 ialah 4270 jiwa. Untuk mengetahui

pertumbuhan penduduk di Kelurahan Boribellayya tahun 2007-

2011 dapat di lihat pada tabel 3.10.

Tabel 3.10.Jumlah Penduduk Di Kelurahan Boribellayya

5 Tahun Terakhir

No TahunJumlah Penduduk

(jiwa)Pertumbuhan

(jiwa)

1.2.3.4.5.

20072008200920102011

40084008367142154270

00

-33754455

Rata-Rata 4034 65Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2008-2012

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin tampak bahwa jumlah penduduk

laki-laki dalam angka tahun 2011 sekitar 2.051 jiwa dan

perempuan dalam angka tahun 2011 sekitar 2.219 jiwa. Untuk lebih

jelasnya dapat di lihat pada tabel 3.11. di bawah ini :

Tabel 3.11Jumlah Penduduk Kelurahan Boribellayya

Menurut Umur dan Jenis Kelamin 2011

NoKelompok

Usia

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Laki-laki Perempuan Jumlah

1.2345678

0-45-9

10-1415-1920-2425-2930-3435-39

225235235232194155123142

219235224224190176162160

444470459456384331285302

36

Page 13: Bab III (Draft)

91011121314

40-4445-4950-5455-5960-64>64

12611467773591

159114877972118

285228154156107209

Jumlah 2051 2219 4270

Sumber: Kecamatan Turikale dalam Angka 2012

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Mengamati jumlah penduduk dari agama di Kelurahan

Boribelayya, mayoritas muslim dimana penduduk yang menganut

agama islam sebanyak 4.260 jiwa. Untuk jelasnya dapat dilihat

pada tabel 3.12 berikut :

Tabel 3.12Jumlah Penduduk Kelurahan Boribellayya

Menurut Agama 2011

No AgamaJumlah Penduduk (Jiwa)

Laki-laki

PerempuanJumlah

Jiwa %1. Islam 2046 2214 4260 99,762345

ProtestanKatolikHinduBudha

1400

1400

2800

0,050,19

00

Jumlah 2.051 2.219 4.270 100Sumber: Kantor Kelurahan Boribellayya

C. Sarana dan Prasarana

1. Sarana

a. Sarana Pemerintahan

Sarana pemerintahan merupakan salah satu sarana yang

sangat dibutuhkan dalam menjalankan roda pemerintahan.

Sarana pemerintahan yang terdapat di Kelurahan Boribelayya

yaitu Kantor Badan Sumber Daya Air Tawar dan Kantor

Kelurahan Boribellayya.

Gambar 3.1

37

Page 14: Bab III (Draft)

Sarana Pemerintahan Kelurahan Boribelayya

Sumber : Survey Lapangan 2013

b. Sarana Pendidikan

Sudah menjadi kesadaran kita bersama bahwa pendidikan

saat ini memegang peranan yang sangat penting di dalam

menentukan masa depan suatu bangsa sehingga pembangunan di

bidang pendidikan ini seharusnya mendapat perhatian yang

serius dari semua pihak. Di Kelurahan Boribelayya terdapat dua

Sarana pendidikan yaitu dua SD yang terdapat di Lingkungan

Warangpesudan Lingkungan Tamala’lang.

Gambar 3.2Sarana Pendidikan Kelurahan Boribelayya

Sumber : Survey Lapangan 2013

38

Page 15: Bab III (Draft)

c. Sarana Kesehatan

Tersedianya sarana kesehatan yang cukup memadai sangat

menunjang peningkatan kesehatan masyarakat. Di Kelurahan

Boribelayya, Sarana kesehatan yang tersedia hanya berupa

posyandu yang berjumlah 1 unit.

Gambar 3.3Sarana Kesehatan Kelurahan Boribelayya

Sumber : Survey Lapangan 2013

d. Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan merupakan Sarana untuk mendukung

kegiatan masyarakat dalam melakukan ibadah. Kelurahan

Boribellayya yang mayoritas penduduknya beragama islam, dan

Sarana peribadatan yang terdapat di kelurahan ini yaitu terdiri

dari sembilan mesjid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 3.13 berikut ini :

Gambar 3.4Sarana Peribadatan Kelurahan Boribelayya

Sumber : Survey Lapangan 2013

39

Page 16: Bab III (Draft)

Tabel 3.13Sarana Peribadatan di Kelurahan Biribelayya

No.

LingkunganSarana Peribadatan

(unit)

1.2.3.4.5.6.7.8.

MarampesuTapiengMajanangTamala’langBulowaPasandangNipaKacampureng

11111211

Jumlah 9Sumber: Survey Lapangan 2013

Pada tabel 3.13 di atas menjelaskan bahwa di Kelurahan

Boribelaya terdapat 9 unit sarana peribadatan yang mana setiap

lingkungan masing – masing memiliki 1 unit sarana peribadatan

kecuali Lingkungan Pasandang.

e. Sarana Perdagangan dan Jasa

Sarana perdagangan dan jasa yang terdapat di Kelurahan

Boribelayya sebagian besar hanya warung kecil, bengkel, salon

dan kios.

Gambar 3.5.Sarana Perdagangan Kelurahan Boribelayya

Sumber : Survey Lapangan 2013

40

Page 17: Bab III (Draft)

f. Permukiman

Permukiman yang terdapat di Kelurahan Boribelayya

hanya terdapat di sepanjang jalan kelurahan ini atau dengan kata

lain mengikuti alur jalan Kelurahan Boribelayya.

2. Kondisi Utilitas

a. Jaringan Jalan

Salah satu sarana yang mempercepat kegiatan ekonomi

adalah tersedianya prasarana jalan yang memadai. Dengan

adanya prasarana jalan tentunya akan mempermudah mobilitas

penduduk dan memperlancar lalu lintas barang, baik antarkota

maupun antar daerah sehingga bisa memecahkan masalah akses.

Kondisi jaringan jalan yang ada di Kelurahan Borribellaya

kurang baik. Ini bisa dilihat dari hampir semua jalan yang ada di

Kelurahan Boribellaya menggunakan jalan aspal, kondisi jalan

aspal tersebut masih kurang baik karena jalan tersebut sudah

berlubang. Sedangkan jalan Poros Maros-Bone yang merupakan

jalan Arteri kondisinya baik dan beraspal. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 3.14 berikut ini :

Tabel 3.14Ukuran dan kondisi Jaringan Jalan di Kelurahan Boribelyya

No.

Jenis Jalan

Fungsi Jalan

Lebar Jalan (m)

Lebar Jalan (m)

Kondisi

1.

2

3.

Aspal

Aspal

Aspal dan Paving Blok

Arteri PrimerKolektor PrimerLingkungan

8

6

3,5

2

1,5

70 cm

Baik

Baik

Baik dan

BurukSumber: Survey Lapangan 2013

41

Page 18: Bab III (Draft)

Gambar 3.7Jaringan Jalan Kelurahan Boribelayya

Sumber : Survey Lapangan 2013

b. Jaringan Air Bersih

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia

yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh

karena itu, sumber air perlu dijaga kelestariannya. Penggunaan

air bersih di Kelurahan Boribelayya dilaksanakan dengan jalan

peningkatan dan perluasan jaringan distribusi, sambungan

rumah, terminal dan pipa induk. Masyarakat di Kelurahan

Boribelayya sudah menggunakan air bersih PDAM dan air

sumur yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Gambar 3.8Gambar Jaringan Air Bersih Kelurahan Boribelayya

Sumber : Survey Lapangan 2013

c. Jaringan Listrik

42

Page 19: Bab III (Draft)

Di Kelurahan Boribelayya pembangunan kelistrikan terus

ditingkatkan dengan jalan memperluas penambahan jaringan

listrik dengan maksud untuk pemerataan ketersediaan energi

listrik dalam meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan

masyarakat. Masyarakat di Kelurahan Boribelayya belum

semuanya menggunakan listrik. Jumlah rumah tangga yang

menggunakan listrik berjumlah 543 KK sedangkan yang belum

menggunakan listrik berjumlah 363 KK.

Gambar 3.9Jaringan Listrik Kelurahan Boribelayya

Sumber : Survey Lapangan 2013

d. Jaringan Drainase

43

Page 20: Bab III (Draft)

Jaringan drainase atau saluran pembuangan air memberi

manfaat berupa berkurangnya genagan air dan ini dapat

berfungsi untuk mengurangi kerugian material, misalnya cepat

lapuknya bangunan, berkurangnya biaya perawatan jalan, dan

makin membaiknya kesehatan masyarakat. Drainase di

Kelurahan Boribelayya terdiri dari drainase tersier dengan

ukuran lebar atas 80 cm, lebar bawah 60 cm dan kedalaman 1 m.

yang tersedia di beberapa tempat.

Gambar 3.10Jaringan Drainase Kelurahan Boribelayya

Sumber : Survey Lapangan 2013

e. Jaringan Telekomunikasi

Salah satu sarana yang mempercepat hubungan

komunikasi antarmasyarakat untuk berbagai tujuan adalah

tersedianya sarana telepon. Dan di kelurahan ini masyarakat

hanya menggunakan handphone.

Gambar 3.11 Jaringan Telekomunikasi Kelurahan Boribelayya

Sumber : Survey Lapangan 2013

f. Jaringan Persampahan

44

Page 21: Bab III (Draft)

Jaringan persampahan merupakan salah satu sarana

penunjang dalam wilayah perkotaan. Jarinagn persampahan

diperlukan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Di Kelurahan

Boribelayya sudah tersedia jaringan persampahan berupa TPS

dan wadah komunal.

Gambar 3.12.Jaringan Persampahan Kelurahan Boribelayya

Sumber : Survey Lapangan 2013

3.3.2.Kelurahan Raya

A. Letak Geografis dan Administrasi

Kelurahan Raya adalah salah satu kelurahan yang berada di

Kecamatan Turikale. Kelurahan Raya secara geografis terletak di

bagian timur yang berbatasan langsung dengan beberapa kecamatan

lainnya. Adapun batas-batas wilayah administrasi Kecamatan Turikale

adalah sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lau

Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Boribellayya

Sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Maros

Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Turikale

Luas wilayah Kelurahan Raya yaitu 2,6 km2 yang terdiri dari

delapan lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.15

berikut :

Tabel 3.15.

45

Page 22: Bab III (Draft)

Luas Lingkungan di Kelurahan Raya Tahun 2013

No.

LingkunganLuas(Km2)

Persentasi (%)

1.2.3.

TalamangapeBontojolongPacelle

Kelurahan Raya 2,6 100Sumber: Kantor Kelurahan

Berdasarkan tabel 3.15 dapat disimpulkan bahwa Kelurahan

Raya memiliki 3 lingkungan yang mana Lingkungan merupakan

kelurahan terbesar, sedangkan lingkungan terkecil adalah Lingkungan

dari semua Lingkungan yang ada di Kelurahan Raya, Kecamatan

Turikale.

B. Demografi

1. Perkembangan Penduduk 5 Tahun Terakhir

Berdasarkan data jumlah penduduk Kelurahan Raya selama

lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2007 dan 2008 jumlah

penduduk kelurahan Raya sebanyak 3535 jiwa dan pada tahun

2009 mengalami kenaikan jumlah penduduk sebanyak 479 jiwa

sehingga jumlah penduduk menjadi 4014 jiwa, Selanjutnya pada

tahun 2010 mengalami penurunan jumlah penduduk menjadi 4007

jiwa atau berkurang sebanyak 7 jiwa, serta pada tahun 2011

mengalami kenaikan jumlah penduduk yaitu sebanyak 62 jiwa,

sehingga jumlah penduduk di Kelurahan Raya pada tahun 2011

ialah 4069 jiwa. Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk di

Kelurahan Raya tahun 2007-2011 dapat di lihat pada tabel 3.16

Tabel 3.16Laju Pertumbuhan Penduduk

di Kelurahan Raya Tahun 2007-2011

No TahunJumlah Penduduk

(jiwa)

Pertumbuhan

(jiwa)

1. 2007 3535 0

46

Page 23: Bab III (Draft)

2.

3.

4.

5.

2008

2009

2010

2011

3535

4014

4007

4069

0

479

-7

62

Rata-Rata 3832 133

Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2008-2012

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

jenis kelamin di Kelurahan Raya tampak bahwa jumlah

penduduk laki-laki dalam angka tahun 2011 sekitar 2.000 jiwa dan

perempuan dalam angka tahun 2011 sekitar 2.059 jiwa. Untuk

lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 3.18 di bawah ini :

Tabel 3.18Jumlah Penduduk Kelurahan Raya

Menurut Umur dan Jenis Kelamin 2011

NoKelompok

Usia

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Laki-laki Perempuan Jumlah1.234567891011121314

0-45-9

10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-64>64

18124523523818515514614312210385633762

2092492122291721671371551549980574693

39049444746735732228329827620215512083155

Jumlah 2.000 2.059 4.059

Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2012

Dari tabel 3.18 di atas di simpulkan bahwa jumlah penduduk

yang ada di kelurahan raya adalah 4.059 jiwa, yang mana

penduduk yang berjenis kelamin perempuan dominan lebih

47

Page 24: Bab III (Draft)

banyak di banding penduduk yang berjenis kelamin laki – laki.

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Mengamati jumlah penduduk dari agama di Kelurahan Raya,

mayoritas muslim dimana penduduk yang menganut agama islam

sebanyak 4.022 jiwa. Jumlah penduduk menurut agama pada tahun

2011 di Kelurahan Raya dapat dilihat pada tabel 3.19berikut :

Tabel 3.19Jumlah Penduduk Kelurahan Raya

Menurut Agama 2011

NoAgama

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Laki-laki PerempuanJumlah

Jiwa %12345

IslamProtestanKatolikHinduBudha

1.98317000

2.03920000

4.02237000

99,090,91

000

Jumlah 2.000 2.059 4.059 100 Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2012

C. Sarana dan Prasarana

1. Kondisi Sarana dan Prasarana

a. Sarana Pemerintahan

Sarana pemerintahan merupakan salah satu sarana yang

sangat dibutuhkan dalam menjalankan roda pemerintahan.

Sarana perkantoran yang terdapat di Kelurahan Raya yaitu

Kantor Kelurahan Raya.

Gambar 3.13 Sarana Pemerintahan Kelurahan Raya

48

Page 25: Bab III (Draft)

Sumber : Survey Lapangan 2013b. Sarana Pendidikan

Sudah menjadi kesadaran kita bersama bahwa pendidikan

saat ini memegang peranan yang sangat penting di dalam

menentukan masa depan suatu bangsa sehingga pembangunan di

bidang pendidikan ini seharusnya mendapat perhatian yang

serius dari semua pihak. Di Kelurahan Raya terdapat delapan

sarana pendidikan yaitutiga TK, tiga SD, satu SMP dan satu

SMK, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.20 berikut

ini :

Tabel 3.20

Sarana Pendidikan di Kelurahan Raya

No. Sarana PendidikanJumlah(unit)

1.2.3.4.

TKSDNSMPSMK

3311

Jumlah 8

Sumber: Survey Lapangan 2013

Gambar 3.13Sarana Pendidikan Kelurahan Raya

49

Page 26: Bab III (Draft)

Sumber : Survey Lapangan 2013

c. Sarana Kesehatan

Tersedianya sarana kesehatan yang cukup memadai sangat

menunjang peningkatan kesehatan masyarakat. Di Kelurahan

Raya, sarana kesehatan yang tersedia hanya berupa posyandu

yang berjumlah 1 unit yang terdapat di lingkungan

Talamangape.

Gambar 3.14Sarana Kesehatan Kelurahan Raya

Sumber : survey Lapangan 2013

d. SaranaPeribadatan

Sarana peribadatan merupakan Sarana untuk mendukung

kegiatan masyarakat dalam melakukan ibadah. Kelurahan Raya

yang mayoritas penduduknya beragama islam, dan sarana

peribadatan yang terdapat di kelurahan ini yaitu terdiri dari lima

50

Page 27: Bab III (Draft)

mesjid yang terdapat di Lingkungan Tamangape, Bontojolong

dan Pacelle.

Gambar 3.15 Sarana Peribadatan Kelurahan Raya

Sumber : survey lapangan 2013

e. Sarana Perdagangan dan jasa

Sarana perdagangan dan jasa yang terdapat di Kelurahan

Raya sebagian besar hanya warung kecil, bengkel, salon dan

kios sama halnya dengan Kelurahan Raya

Gambar 3.16 Sarana Perdagangan dan Jasa Kelurahan Raya

Sumber : survey lapangan 2013

f. Permukiman

Permukiman yang terdapat di Kelurahan Rayaterhitung

padat, permukiman mengikuti alur jalan. Selain itu juga terdapat

perumhan di Kelurahan Raya.

51

Page 28: Bab III (Draft)

Gambar 3.17Permukiman Kelurahan Raya

sumber : survey lapangan 2013

2. Kondisi Utilitas

a. Jaringan Jalan

Salah satu sarana yang mempercepat kegiatan ekonomi

adalah tersedianya prasarana jalan yang memadai. Dengan

adanya prasarana jalan tentunya akan mempermudah mobilitas

penduduk dan memperlancar lalu lintas barang, baik antarkota

maupun antar daerah sehingga bisa memecahkan masalah akses.

Kondisi jaringan jalan yang ada di Kelurahan Raya ada yang

baik dan ada yang buruk. Jalan arteri Maros – Bone kondisinya

sudah baik dan semua menggunakan jenis jalan aspal,

sedangkan untuk jalan sekunder kondisinya buruk. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.21 berikut ini :

Tabel 3.21 Ukuran dan kondisi Jaringan Jalan di Kelurahan Raya

No Jenis Jalan

Fugsi Jalan Lebar Jalan (m)

Lebar Bahu Jalan

Kondisi

52

Page 29: Bab III (Draft)

(m)

1.

2

3.

Aspal

Aspal

Aspal dan Paving Blok

Arteri Primer

Kolektor

PrimerLingkungan

8

6

4,5

2

1,5

60 cm

Baik

Baik

Baik dan Buruk

Sumber: Survey Lapangan 2013

Sumber : survey lapangan 2013

b. Jaringan Air Bersih

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia

yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh

karena itu, sumber air perlu dijaga kelestariannya. Penggunaan

air bersih di Kelurahan Raya dilaksanakan dengan jalan

peningkatan dan perluasan jaringan distribusi, sambungan

rumah, terminal dan pipa induk. Masyarakat di Kelurahan Raya

sudah menggunakan air bersih PDAM dan air sumur bor.

Gambar 3.19

53

Page 30: Bab III (Draft)

Jaringan Air Bersih Kelurahan Raya yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Survey lapangan 2013

c. Jaringan Listrik

Di Kelurahan Raya pembangunan kelistrikan terus

ditingkatkan dengan jalan memperluas penambahan jaringan

listrik dengan maksud untuk pemerataan ketersediaan energi

listrik dalam meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan

masyarakat. Masyarakat di Kelurahan Rayasemuanya sudah

menggunakan listrik PLN.

Gambar 3.20Jaringan Listrik Kelurahan Raya

54

Page 31: Bab III (Draft)

Sumber : survey lapangan 2013

d. Jaringan Drainase

Jaringan drainase atau saluran pembuangan air memberi

manfaat berupa berkurangnya genagan air dan ini dapat

berfungsi untuk mengurangi kerugian material, misalnya cepat

lapuknya bangunan, berkurangnya biaya perawatan jalan, dan

makin membaiknya kesehatan masyarakat. Drainase di

Kelurahan Raya terdiri dari drainase primer, drainase sekunder

dan drainase tersier yang tersedia di beberapa tempat. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat tabel 3.22 berikut ini :

Tabel 3.22Ukuran dan Kondisi Drainase Kelurahan Turikale

NoJenis

Drainase

Lebar Atas (m)

Lebar Bawah

(m)

Kedalaman (m)

Kondisi

1.2.3.

Drainase PrimerDrainase Sekunder

7 m5 m

60 cm

5 m4,5 m45 cm

4 m4

50 cm

BurukBurukBuruk

55

Page 32: Bab III (Draft)

Drainase Tersier

Sumber : survey lapangan 2013

Sumber : survey lapangan 2013

e. Jaringan Telekomunikasi

Salah satu sarana yang mempercepat hubungan komunikasi

antarmasyarakat untuk berbagai tujuan adalah tersedianya

sarana telepon. Dan di kelurahan Raya masyarakat

menggunakan handphone dan telepon rumah, namun seiring

berkembangnya teknologi sehingga sekarang masyarakat lebih

banyak menggunakan handphone sebagai alat komunikasi.

Gambar 3.22Jaringan Telekomunikasi Kelurahan Raya

Sumber : Survey Lapangan 2013

f. Jaringan Persampahan

Jaringan persampahan merupakan salah satu sarana

penunjang dalam wilayah perkotaan. Jarinagn persampahan

diperlukan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Di Kelurahan

Raya sudah tersedia jaringan persampahan berupa TPS dan

wadah komunal.

56

Page 33: Bab III (Draft)

Gambar 3.23Jaringan Persampahan Kelurahan Raya

Sumber : Survey Lapangan 2013

3.3.3.Kelurahan Turikale

A. Letak Geografis dan Administrasi

Kelurahan Turikale adalah salah satu kelurahan yang berada di

Kecamatan Turikale. Kelurahan Raya secara geografis terletak di

bagian timur yang berbatasan langsung dengan beberapa kecamatan

lainnya. Adapun batas-batas wilayah administrasi Kecamatan Turikale

adalah sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lau dan Kelurahan

Raya

Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Raya

Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Pettuadae dan

Kelurahan Alliritengae

Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Kecamatan Maros

Baru dan Kelurahan Alliritengae.

Luas wilayah Kelurahan Raya yaitu 2,79 km2 yang terdiri dari

satu lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.23

berikut :

Tabel 3.23Luas Lingkungan di Kelurahan TurikaleTahun 2013

57

Page 34: Bab III (Draft)

No.

LingkunganLuas(Km2)

Persentasi (%)

1 Roda Beru

Kelurahan Turikale 2,71 100Sumber: Kantor Kelurahan

Berdasarkan tabel 3.15 dapat disimpulkan bahwa Kelurahan

Turikale memiliki 1 lingkungan.

B. Demografi

1. Perkembangan Penduduk 5 Tahun Terakhir

a. Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin di Kelurahan Turikale tampak

bahwa jumlah penduduk laki-laki dalam angka tahun 2011

sekitar 2.811 jiwa dan perempuan dalam angka tahun 2011

sekitar 3.076 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel

3.23.di bawah ini :

Tabel 3.24Jumlah Penduduk Kelurahan Turikale

Menurut Umur dan Jenis Kelamin 2011

NoKelompok

UsiaJumlah Penduduk (Jiwa)

Laki-laki Perempuan Jumlah1.23456

0-45-9

10-1415-1920-2425-29

324305262261221270

309292270263263303

633597532524484573

7891011121314

30-3435-3940-4445-4950-5455-5960-64>64

209239208159109935695

25925722416511511480162

468496432324224207136257

Jumlah 2.811 3.076 5.887

58

Page 35: Bab III (Draft)

Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2012

Dari tabel diatas dapat di simpulkan bahwah jumlah penduduk

berdasarkan umur dan jenis kelamin pada tahun 2011 yaitu

7.475.Dimana perempuan lebih banyak dapri laki-laki.

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Mengamati jumlah penduduk dari agama di Kelurahan Raya,

mayoritas muslim dimana penduduk yang menganut agama islam

sebanyak 5.743 jiwa. Jumlah penduduk menurut agama pada tahun

2011 di Kelurahan Turikale dapat dilihat pada tabel 3.24berikut :

Tabel 3.25Jumlah Penduduk Kelurahan Turikale

Menurut Agama 2011

No Agama

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Laki-laki PerempuanJumlah

Jiwa %

1.2345

IslamProtestanKatolikHinduBudha

274460412

299970205

5743130617

97,552,210,10,020,12

Jumlah 2.811 3.076 5.887 100Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2012

C Sarana dan Prasarana

1. Kondisi Sarana

a. Sarana Perkantoran

Sarana perkantoran merupakan salah satu sarana yang

sangat dibutuhkan dalam menjalankan roda pemerintahan. Sarana

perkantoran yang terdapat di Kelurahan Turikale terhitung banyak

yaitu sebanyak sepuluh sarana pemerintahan. Selain itu karena

kelurahan ini merupakan salah satu pusat perkantoran yaitu di

Jalan Sam Ratulangi dan Jalan Sultan Hasanuddin di Kabupaten

59

Page 36: Bab III (Draft)

Maros. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.26 berikut

ini :

Tabel 3.26

Sarana Perkantoran di Kelurahan Turikale

No. Sarana Perkantoran Jumlah (unit)

1.2.3.4.

5.

6.7.8.9.10.

Kantor CamatKantor LurahTelkomDinas Kebersihan, Pertamanan dan PemakamanDinas Pertanian Tanaman Pangan dan HortikulturaKejaksaan NegeriKomando Resor MiliterBadan Pertanahan NasionalUnit Pelaksanaan Teknis DinasPengadilan Negeri

1211

1

11111

Jumlah 10Sumber: Survey Lapangan 2013

Gambar 3.24Sarana Perkantoran Kelurahan Turikale

Sumber: Survey Lapangan 2013

b. Sarana Pendidikan

Sudah menjadi kesadaran kita bersama bahwa pendidikan

saat ini memegang peranan yang sangat penting di dalam

menentukan masa depan suatu bangsa sehingga pembangunan di

bidang pendidikan ini seharusnya mendapat perhatian yang serius

60

Page 37: Bab III (Draft)

dari semua pihak. Di Kelurahan Turikale dapat dikatakan juga

kawasan pendidikan karena terdapat 19 sarana pendidikan yaitu

tiga TK,tujuh SD, empat SMP dan lima SMA. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.26 berikut ini :

Tabel 3.27Sarana Pendidikan di Kelurahan Turikale

No.

Sarana Pendidikan Jumlah (unit)

1.2.3.4.

TKSDSMPSMA

3745

Jumlah 19Sumber: Survey Lapangan 2013

Gambar 3.25Sarana Pendidikan Kelurahan Turikale

Sumber: Survey Lapangan 2013

c. Sarana Kesehatan

Tersedianya sarana kesehatan yang cukup memadai sangat

menunjang peningkatan kesehatan masyarakat. Di Kelurahan

Turikale, sarana kesehatan di Kelurahan Turikale terdapat enam

sarana kesehatanyaitu satu puskesmas, satu praktek dokter, satu

61

Page 38: Bab III (Draft)

praktek bidan, 2 posyandu dan satu apotek yang berada di Jalan

Sam Ratulangi dan Jalan Sultan Hasanuddin. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.27 berikut ini :

Tabel 3.28Sarana Kesehatan di Kelurahan Turikale

No.

Sarana Kesehatan Jumlah (unit)

1.2.3.4.5

PuskesmasPraktek DokterPraktek BidanPosyanduApotek

11121

Jumlah 6Sumber: Survey Lapangan 2013

Gambar 3.26Sarana Kesehatan Kelurahan Turikale

Sumber: Survey Lapangan 2013d. Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan merupakan Sarana untuk mendukung

kegiatan masyarakat dalam melakukan ibadah. Kelurahan Turikale

yang mayoritas penduduknya beragama islam dan minoritas bergama

non islam, dan sarana peribadatan yang terdapat di kelurahan ini

62

Page 39: Bab III (Draft)

yaitu terdiri dari tujuh mesjid, satu langgar dan 2 gereja. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.28 berikut ini:

Tabel 3.29Sarana Peribadatan di Kelurahan Turikale

No.

Sarana Peribadatan Jumlah (unit)

1.2.3.

MesjidLanggarGereja

512

Jumlah 7Sumber: Survey Lapangan 2013

Gambar 3.27Sarana Peribadatan Kelurahan Turikale

Sumber: Survey Lapangan 2013

e. Sarana Perdagangan dan Jasa

Sarana perdagangan dan jasa yang terdapat di Kelurahan

Turikale dapat dikatakan padat, karena di kelurahan ini terdapat

banyak ruko, minimarket, kios, warung, salon, warnet dan

semacamnnya. Karena banyaknya perdagangan dan jasa sehingga

mayarakat kelurahan ini tidak perlu bepergian jauh untuk memenuhi

63

Page 40: Bab III (Draft)

kebutuhan sehari – hari.

Gambar 3.28Sarana Perdagangan dan Jasa Kelurahan Turikale

Sumber: Survey Lapangan 2013

f. Permukiman

Berbicara mengenai permukiman berarti tidak jauh dari kata

perumahan. Di Kelurahan Turikale banyak terdapat perumahan dan

permukiman, karena masyarakat kelurahan ini terhitung padat

sehingga terdapat pula permukiman yang di dalamnnya juga terdapat

perumahan yang juga terhitung padat. Ini dapat dibuktikan

berdasarkan hasil survei, dan sekarang lahan perswahanpun juga

dijadikan perumahan.

Gambar 3.30Permukiman Kelurahan Turikale

64

Page 41: Bab III (Draft)

Sumber: survey lapangan 2013

2. Kondisi Utilitas

a. Jaringan Jalan

Salah satu sarana yang mempercepat kegiatan ekonomi

adalah tersedianya prasarana jalan yang memadai. Dengan adanya

prasarana jalan tentunya akan mempermudah mobilitas penduduk

dan memperlancar lalu lintas barang, baik antarkota maupun antar

daerah sehingga bisa memecahkan masalah akses. Kondisi jaringan

jalan yang ada di Kelurahan Turikale ada yang baik dan ada yang

buruk. Jalan arteri Maros – Bone kondisinya sudah baik dan semua

menggunakan jenis jalan aspal, sedangkan untuk jalan sekunder

kondisinya buruk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 3.29

berikut ini :

Tabel 3.29Ukuran dan kondisi Jaringan Jalan di Kelurahan Turikale

No.Jenis Jalan

Fugsi Jalan

Lebar Jalan (m)

Lebar Bahu Jalan (m)

Kondisi

1.

2

Aspal

Aspal

Arteri PrimerKolektor Primer

8

7,5

2

2

Baik

Baik

65

Page 42: Bab III (Draft)

3. Aspal dan Paving Blok

Lingkungan

4 80 cm Baik dan Buruk

Sumber: Survey Lapangan 2013

Gambar 3.30Jaringan Jalan Kelurahan Turikale

Sumber: Survey Lapangan 2013

b. Jaringan Air Bersih

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia

yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh

karena itu, sumber air perlu dijaga kelestariannya. Penggunaan air

bersih di Kelurahan Turikale dilaksanakan dengan jalan

peningkatan dan perluasan jaringan distribusi, sambungan rumah,

terminal dan pipa induk. Masyarakat di Kelurahan Turikale sudah

menggunakan air bersih PDAM dan air sumur bor yang digunakan

untuk kebutuhan sehari-hari.

66

Page 43: Bab III (Draft)

Gambar 3.31 Jaringan Air Bersih Kelurahan Turikale

Sumber: Survey Lapangan 2013

c. Jaringan Listrik

Di Kelurahan Turikale pembangunan kelistrikan terus

ditingkatkan dengan jalan memperluas penambahan jaringan listrik

dengan maksud untuk pemerataan ketersediaan energi listrik dalam

meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat.

Masyarakat di Kelurahan Turikalesecara keseluruhan sudah

menggunakan listrik PLN.

Gambar 3.32Jaringan Listrik Kelurahan Turikale

Sumber: Survey Lapangan 2013

67

Page 44: Bab III (Draft)

d. Jaringan Drainase

Jaringan drainase atau saluran pembuangan air memberi manfaat

berupa berkurangnya genagan air dan ini dapat berfungsi untuk

mengurangi kerugian material, misalnya cepat lapuknya bangunan,

berkurangnya biaya perawatan jalan, dan makin membaiknya

kesehatan masyarakat. Drainase di Kelurahan Turikale terdiri dari

drainse perimer yang mana drainase prmer ini berupa kanal,

sekunder dan tersier. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 3.30

berikut ini :

Tabel 3.30Ukuran Drainase Kelurahan Turikale

No Jenis Drainase

Lebar Atas (m)

Lebar Bawah

(m)

Kedalaman (m)

Kondisi

1.2.3.

Drainase PrimerDrainase SekunderDrainase Tersier

7 m5 m

60 cm

5 m4,5 m45 cm

4 m4

50 cm

BurukBurukBuruk

Sumber: Survey Lapangan 2013

Gambar 3.33Jaringan Drainase Kelurahan Turikale

Sumber: Survey Lapangan 2013

68

Page 45: Bab III (Draft)

e. Jaringan Telekomunikasi

Salah satu sarana yang mempercepat hubungan komunikasi

antarmasyarakat untuk berbagai tujuan adalah tersedianya sarana

telepon. Dan di kelurahan Turikale masyarakat menggunakan

handphone dan telepon rumah, namun seiring berkembangnya

teknologi sehingga sekarang masyarakat lebih banyak

menggunakan handphone sebagai alat komunikasi.

Gambar 3.34Jaringan Telekomunikasi Kelurahan Turikale

Sumber: Survey Lapangan 2013

f. Jaringan Persampahan

Jaringan persampahan merupakan salah satu sarana penunjang

dalam wilayah perkotaan. Jaringan persampahan diperlukan untuk

menjaga kebersihan lingkungan. Di Kelurahan Turikale sudah

tersedia jaringan persampahan berupa TPS dan wadah komunal.

Namun setelah dilakukan survei, masyarakat yang berada di

permukiman kumuh banyak yang membuang sampah di kanal

sehingga apabila terjadi hujan yang keras kanal tersebut meluap

dan dapat menyebabkan banjir, disebabkan oleh tersumbatnya

aliran air kanal yang diakibatkan oleh sampah.

69

Page 46: Bab III (Draft)

Gambar 3.35Jaringan Persampahan Kelurahan Turikale

`Sumber: Survey Lapangan 2013

3.4. Gambaran Umum Kecamatan Lau

3.4.1. Letak Geografis dan Administrasi

Kecamatan Laumerupakan salah satu dari beberapa kecamatan

yang berada di Kabupaten Maros. Luas Kecamatan Lau adalah 53,73

Km2dengan 6 kelurahan/desa, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut

:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Maros Utara

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bantimurung

Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Turikale

Kecamatan Lau terdiri dari enam desa/kelurahan yaitu Kelurahan

Soreang, Kelurahan Allepolea, Kelurahan Maccini Baji, Kelurahan

Mattirodeceng, Kelurahan Marannu dan Kelurahan Bontomarannu.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini :

Tabel 3.31

70

Page 47: Bab III (Draft)

Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi di Kecamatan Lau Tahun 2012

No.Desa/

KelurahanLuas (Km2)

Persentase Terhadap Luas Kecamatan

(%)

1.2.3.4.5.6.

SoreangAllepoleaMaccini BajiMattirodecengMarannuBontomarannu

5,175,199,484,2921,807,80

2,29,7

17,647,9840,5714,51

Jumlah 53,73 100Sumber: Kecamatan Lau Dalam Angka 2012

3.4.2 Aspek Fisik Dasar

A. Topografi

Kondisi topografi Kecamatan Lauberada pada dataran rendah

yaitu sekitar 0-70 m dari permukaan laut.Karena hmmpir semua

wilayah Kabupaten Maros merupakan daerah dataran dengan luas

keseluruhan sekitar sebesar 43,8 persen dari total wilayah

Kabupaten Maros. Sedangkan daerah yang mempunyai kemiringan

lereng diatas 40 persen atau wilayah bergunung-gunung

mempunyai luas sebesar 30,8 persen dari luas wilayah Kabupaten

Maros.

B. Klimatologi

Kecamatan Lau termasuk daerah yang beriklim tropis, karena

letaknya yang  berada pada daerah khatulistiwa dengan kelembaban

berkisar antara 60 – 82 % . Curah hujan tahunan rata – rata 347

mm/bulan dengan rata-rata hari hujan sekitar 16 hari.  Temperatur

udara rata – rata 29 derajat celsius.  Kecepatan angin rata – rata 2 –

3 knot/ jam. Daerah Kecamatan Turikale pada dasarnya beriklim

tropis dengan dua musim, berdasarkan curah hujan yakni : Musim

hujan pada periode bulan Oktober sampai Maret dan Musim

kemarau pada bulan April sampai September.

C. Hidrologi

71

Page 48: Bab III (Draft)

Keadaan hidrologi wilayah Kabupaten Maros dibedakan

menurut jenisnya adalah air permukaan (sungai, rawa dan

sebagainya) dan air dibawah permukaan (air tanah).Air dibawah

permukaan yang merupakan air tanah merupakan sumber air bersih

untuk kehidupan sehari-hari masyarakat, sumur dangkal dapat

diperoleh dengan tingkat kedalaman rata-rata 10 sampai 15 meter,

sedangkan sumur dalam yang diperoleh melalui pengeboran

dengan kedalaman antara 75-100 meter.  

D. Geologi dan Jenis Tanah

Aspek geologi merupakan aspek yang mempunyai kaitan yang

erat hubungannya dengan potensi sumberdaya tanah.Struktur

geologi tertentu berasosiasi dengan ketersediaan air tanah, minyak

bumi dan lain-lain. Selain itu struktur geologi selalu dijadikan dasar

pertimbangan dalam pengembangan suatu wilayah misal

pengembangan daerah dengan pembangunan jalan, permukiman,

bendungan, selalu menghindari daerah yang berstruktur sesar,

kekar, struktur yang miring dengan lapisan yang kedap air dan

tidak kedap air. Di Kabupaten Maros terdapat beberapa jenis

batuan seperti batu pasir, batu bara, lava, breksi, batu gamping,

batu sedimen. Keadaan geologi secara umum menggambarkan

jenis, kedudukan, sebaran, proses dan waktu pembentukan batuan

induk, serta kemampuan morfologi tanah seperti sesar tebing

kaldera dan lain-lain.

Sedangkan Jenis tanah berdasarkan hasil identifikasi yang

pernah dilakukan di Kabupaten Maros terdapat lima jenis tanah

yang tersebar dibeberapa daerah seperti jenis tanah aluvial, litosol,

mediteran dan podsolik. Jenis tanah aluvial biasanya berwarna

kelabu, coklat atau hitam.Jenis tanah ini tidak peka terhadap erosi

karena terbentuk dari endapan laut, sungai atau danau dan jenis

tanah ini terdapat disepanjang pantai sebelah barat Kabupaten

Maros, luas penyebarannya 56.053 ha atau 34%.Jenis tanah litosol

72

Page 49: Bab III (Draft)

terbentuk dari batu endapan, batuan beku, jenis tanah ini

mempunyai sifat beraneka ragam dan sangat peka terhadap erosi

serta kurang baik untuk tanah pertanian, luas penyebarannya

51.498 ha atau 31%. Jenis tanah mediteranterbentuk dari batu

endapan berkapur, batua baku basis, intermediondan metamorf,

jenis tanah ini berwarna merah sampai coklat dan kurang peka

terhadap erosi, luas persebarannya 45.632 ha atau 28%. Jenis

podsolik terbentuk dari batuan endapandan bekuan berwarna

kuning sampai merah mempunyai sifat asam dan peka terhadap

erosi.Jenis tanah ini dapat dijadikan tanah pertanian,

perkebunan.Jenis tanah ini terdapat di daerah berbukit sampai

bergunung, luas persebarannya 8.729 ha atau 5% dan jenis tanah

latosol mempunyai luas persebaran 17.862 ha atau 11%.

3.2.3 Aspek Demografi

Penduduk Kecamatan Lau pada Tahun 2011 tercatat sebanyak

24.463 jiwa, yang terdiri atas 11 978 laki-laki dan 12 485

perempuan, yang tersebar di enam desa/kelurahan. Persebaran

penduduk terbesar berada di Kelurahan Allepolea, yaitu sebesar

30,47 persen dari total penduduk Kecamatan Lau. Perbandingan

penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Lau pada Tahun

2011 sebesar 96, hal ini dapat diartikan bahwa dari 100 orang

penduduk perempuan terdapat 96 orang penduduk laki-laki. Pada

Tahun 2011, kepadatan penduduk terbesar di Kecamatan Lau

terdapat di Kelurahan Allepolea sebesar 1 436 jiwa per km2,

sedangkan yang jarang penduduknya yaitu di Desa Marannu

sebesar 102 jiwa per km2. Rata-rata kepadatan penduduk

Kecamatan Lau sebesar 455 jiwa per km2.Angka ini menunjukkan

rata-rata pada setiap km2 di Kecamatan Lau terdapat 455 jiwa

penduduk.

A. Jumlah dan Perkembangan Penduduk

73

Page 50: Bab III (Draft)

Perkembangan jumlah penduduk di Kecamatan Lau dalam

lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2007-2011 terjadi peningkatan

jumlah penduduk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.9

di bawah ini :

Tabel 3.32Jumlah dan Perkembangan Penduduk Kecamatan Lau

Tahun 2007-2011

No.

TahunJumlah

Penduduk (Jiwa)

Pertumbuhan penduduk

(Jiwa)

Perkembanganpenduduk (%)

1.2.3.4.5.

20072008200920102011

21.53222.14823.52323.76124.463

-616

1.375238702

-2,866,211,012,95

Rata-Rata 23.085 586 3,26Sumber : Badan Pusat Statistik dan Survey Lapangan 2013

Pada tabel 3.9 di atas perkembangan penduduk Kecamatan Lau

tahun 2007-2011 dinamis yang mana meningkat sebanyak 616 jiwa

pada tahun 2008 dan meningkat kembali sebanyak 1375 jiwa pada

tahun 2009. Serta menurun sebanyak 238 jiwa pada tahun

2010.Dan kemudian meningkat kembali sebanyak 702 jiwa pada

tahun 2011.Adapun rata-rata perkembangan penduduk setiap

tahunnya adalah 3,26 %.

Diagram 3.4

Jumlah Penduduk dan Perkembangan Kecamatan Lau

Tahun 2007-2011

2007 2008 2009 2010 20110

200400600800

1000120014001600

0

616

1375

238

702

Sumber : Badan Pusat Statistik dan Survey Lapangan 2013

74

Page 51: Bab III (Draft)

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa peningkatan

penduduk terjadi secara merata, tidak ada peningkatan yang

berlebih masih terjadi keseimbangan setiap tahunnya meskipun

terjadi angka migrasi masuk dan keluar, angka kematian dan

kelahiran yang berbeda-beda setiap tahunnya.

B. Kepadatan Penduduk

Berdasar pada kepadatan penduduk, pada tahun 2011

kepadatan penduduk di Kecamatan Lau terjadi di Kelurahan

Allepolea sebesar 1436 jiwa per km2, sedangkan yang jarang

penduduknya yaitu di Desa Marannu sebesar 102 jiwa per km2.

Rata-rata kepadatan penduduk Kecamatan Lau sebesar 455 jiwa per

km2.Angka ini menunjukkan rata-rata pada setiap km2 di

Kecamatan Lau terdapat 455 jiwa penduduk. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 3.10 dan diagram 3.5 mengenai kepadatan

pendudu per desa/kelurahan di Kecamatan Lau dibawah ini :

Tabel 3.33Jumlah Kepadatan Penduduk per desa/kelurahan

di Kecamatan Lau Tahun 2011

No. Desa/KelurahanLuas (Km2)

Jumlah Penduduk

(jiwa)

Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)

123456

SoreangAllepoleaMaccini BajiMattirodecengMarannuBontomarannu

5,175,199,484,2921,807,80

3.5817.4547.0131.5612.2332.621

6931436740364102336

Jumlah 53,73 24463 455Sumber : Badan Pusat Statistik dan Survey Lapangan 2013

D. Jumlah Penduduk Berdasar Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin tampak bahwa jumlah penduduk laki-

laki dalam angka tahun 2011 sekitar 11.978 jiwa dan perempuan

dalam angka tahun 2011 sekitar 12.485 jiwa. Untuk `

75

Page 52: Bab III (Draft)

lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 3.11 dan diagram 3.5 di

bawah ini :

Tabel 3.34Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di

Kecamatan Lau Tahun 2011

No.Nama

Kelurahan/Desa

Jenis KelaminLaki-laki

(Jiwa)

Perempuan (Jiwa)

Jumlah Penduduk

(jiwa)1.2.3.4.5.6.

SoreangAllepoleaMaccini BajiMattirodecengMarannuBontomarannu

1.8253.7063.412727

1.0451.263

1.7563.7483.601834

1.1881.358

3.5817.4547.0131.5612.2332.621

Jumlah 11.978 12.485 24.463Sumber : Badan Pusat Statistik

3.5. Gambaran Umum Kelurahan

3.5.1. Kelurahan Allepolea

A. Letak Geografis dan Administrasi

Kelurahan Allepolea adalah salah satu kelurahan yang

berada di Kecamatan Lau. Kelurahan Allepolea secara geografis

terletak di bagian timur yang berbatasan langsung dengan

beberapa kecamatan lainnya. Adapun batas-batas wilayah

administrasi Kecamatan Allepolea adalah sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lau dan

Kelurahan Raya

Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Turikale

Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan

Boribellayya Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan

Maros Baru.

Luas wilayah Kelurahan Raya yaitu 5,19 km2 yang terdiri

dari empat lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 3.5 berikut :

76

Page 53: Bab III (Draft)

Tabel 3.35Luas Lingkungan di Kelurahan AllepoleaTahun 2013

No. LingkunganLuas(Km2)

Persentasi (%)

123456

PamelakkangBontokapetta IBontokapetta IIKasuarrangBontomanaiTalamangape

Kelurahan Turikale 5,19 100Sumber: Kantor Kelurahan Allepolea

Berdasarkan tabel 3.35 dapat disimpulkan bahwa Kelurahan

Turikale memiliki 6 lingkungan.

B. Sarana dan Prasarana

a. Sarana Perkantoran

Sarana perkantoran merupakan salah satu sarana yang

sangat dibutuhkan dalam menjalankan roda pemerintahan.

Sarana perkantoran yang terdapat di Kelurahan Allepolea

terhitung banyak yaitu kantor Kelurahan Allepolea,kantor Balai

Besar Veteriner Maros, kantor Instalasi Laboratorium Tanah dan

beberapa kantor lainnya. Dan masyarakat secara umum

mengurus masalah administrasi di kelurahan ini.

Gambar 3.36

77

Page 54: Bab III (Draft)

Sarana Perkantoran Kelurahan Allepolea

Sumber: Survey Lapangan 2013

b. Sarana Pendidikan

Sudah menjadi kesadaran kita bersama bahwa pendidikan saat

ini memegang peranan yang sangat penting di dalam menentukan

masa depan suatu bangsa sehingga pembangunan di bidang

pendidikan ini seharusnya mendapat perhatian yang serius dari

semua pihak. Di Kelurahan Allepolea terdapat enam sarana

pendidikan yang mana terdiri dari satu TK, tiga SD, satu SMP dan

satu SMA. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 3.33 berikut ini :

Tabel 3.33Sarana Pendidikan di Kelurahan Allepolea

No.

Sarana Pendidikan Jumlah (unit)

1.2.3.4.

TKSDSMPSMA

1311

Jumlah 6Sumber: Survey Lapangan 2013

78

Page 55: Bab III (Draft)

Gambar 3.37Sarana Pendidikan Kelurahan Allepolea

Sumber: Survey Lapangan 2013

c. Sarana Kesehatan

Tersedianya sarana kesehatan yang cukup memadai sangat

menunjang peningkatan kesehatan masyarakat. Di Kelurahan

Allepolea, sarana kesehatan di Kelurahan Allepolea hanya ada satu

yaitu praktek dokter, sehingga masyarakat apabila ingin berobat

lebih murah biasanya ke puskesmas yang berada di Kelurahan

Turikale.

d. Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan merupakan Sarana untuk mendukung

kegiatan masyarakat dalam melakukan ibadah. Kelurahan Allepolea

yang mayoritas penduduknya beragama islam dan minoritas bergama

non islam, dan sarana peribadatan yang terdapat di kelurahan ini

yaitu terdiri dari enam mesjid dan satu langgar.

Gambar 3.39Sarana Peribadatan Kelurahan Allepolea

Sumber: Survey Lapangan 2013

79

Page 56: Bab III (Draft)

e. Sarana Perdagangan dan Jasa

Sarana perdagangan dan jasa merupakan hal yang penting dan

pokok untuk menunjang stabilitas ekonomi masyarakat. Di

Kelurahan Allepolea sudah terdapat sarana perdagangan dan jasa

yang terdiri dari ruko/toko, warung, kios, warnet, salon, bank dan

sarana perdagangan dan jasa lainnya. Penyediaan sarana ini sudah

mampu memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat setempat.

Gambar 3.40 Sarana Perdagangan dan Jasa Kelurahan Allepolea

Sumber: Survey Lapangan 2013

f. Permukiman

Berbicara mengenai permukiman berarti tidak jauh dari kata

perumahan. Di Kelurahan Allepolea banyak terdapat perumahan

dan permukiman, karena masyarakat kelurahan ini terhitung padat

sehingga terdapat pula permukiman yang di dalamnnya juga

terdapat perumahan yang juga terhitung padat. Ini dapat dibuktikan

berdasarkan hasil survei, dan sekarang lahan perswahanpun juga

dijadikan perumahan.

80

Page 57: Bab III (Draft)

Gambar 3.41Permukiman Kelurahan Allepolea

Sumber: Survey Lapangan 2013

1. Kondisi Utilitas

a. Jaringan Jalan

Salah satu sarana yang mempercepat kegiatan ekonomi adalah

tersedianya prasarana jalan yang memadai. Dengan adanya

prasarana jalan tentunya akan mempermudah mobilitas penduduk

dan memperlancar lalu lintas barang, baik antarkota maupun antar

daerah sehingga bisa memecahkan masalah akses. Kondisi jaringan

jalan yang ada di Kelurahan Allepolea ada yang baik dan ada yang

buruk. Jalan arteri Maros – Pangkeo kondisinya sudah baik dan

semua menggunakan jenis jalan aspal, jalan kolektorprimer

kondisinya ada yang kondisinya baik dan ada yang buruk

sedangkan untuk jalan lingkungan kondisinya juga ada yang baik

dan ada yang buruk. Untuk lebih jelasnya dapat dilhat pada tabel

3.34 berikut ini :

81

Page 58: Bab III (Draft)

Tabel 3.34Ukuran dan kondisi Jaringan Jalan di Kelurahan Allepolea

No.

Jenis Jalan Fugsi JalanLebar Jalan (m)

Lebar Bahu Jalan (m)

Kondisi

1.

2

3.

Aspal

Aspal

Aspal dan Paving Blok

Arteri PrimerKolektor PrimerLingkungan

8

7,5

4

2

2

80 cm

Baik

Baik

Baik dan

BurukSumber: Survey Lapangan 2013

Gambar 3.42.Jaringan Jalan Kelurahan Allepolea

Sumber: Survey Lapangan 2013

b. Jaringan Air Bersih

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang

dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu,

sumber air perlu dijaga kelestariannya. Penggunaan air bersih di

Kelurahan Allepolea dilaksanakan dengan jalan peningkatan dan

perluasan jaringan distribusi, sambungan rumah, terminal dan pipa

induk. Masyarakat di Kelurahan Allepolea sudah menggunakan air

bersih PDAM dan air sumur bor yang digunakan untuk kebutuhan.

82

Page 59: Bab III (Draft)

Gambar 3. 43Jaringan Air Bersih Kelurahan Allepolea

Sumber: Survey Lapangan 2013

c. Jaringan Listrik

Di Kelurahan Allepolea pembangunan kelistrikan terus

ditingkatkan dengan jalan memperluas penambahan jaringan listrik

dengan maksud untuk pemerataan ketersediaan energi listrik dalam

meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat

di Kelurahan Allepoleasecara keseluruhan sudah menggunakan

listrik PLN.

Gambar 3.44Jaringan Listrik Kelurahan Allepolea

Sumber: Survey Lapangan 2013

83

Page 60: Bab III (Draft)

d. Jaringan Drainase

Jaringan drainase atau saluran pembuangan air memberi manfaat

berupa berkurangnya genagan air dan ini dapat berfungsi untuk

mengurangi kerugian material, misalnya cepat lapuknya bangunan,

berkurangnya biaya perawatan jalan, dan makin membaiknya

kesehatan masyarakat. Drainase di Kelurahan Allepolea terdiri dari

drainse perimer yang mana drainase primer ini berupa kanal,

sekunder dan tersier. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 3.35

berikut ini :

Tabel 3.35Ukuran dan Kondisi Drainase Kelurahan Allepolea

No.

Jenis Drainase

Lebar Atas (m)

Lebar Bawah

(m)

Kedalaman (m)

Kondisi

1.2.3.

Drainase PrimerDrainase SekunderDrainase Tersier

64

45 cm

53

30 cm

43,5

35 cm

BurukBurukBuruk

Sumber: Survey Lapangan 2013

Gambar 3.45

Jaringan Drainase Kelurahan Allepolea

Sumber: Survey Lapangan 2013

84

Page 61: Bab III (Draft)

e. Jaringan Telekomunikasi

Salah satu sarana yang mempercepat hubungan komunikasi

antarmasyarakat untuk berbagai tujuan adalah tersedianya sarana

telepon. Dan di kelurahan Allepolea masyarakat menggunakan

handphone dan telepon rumah, namun seiring berkembangnya

teknologi sehingga sekarang masyarakat lebih banyak menggunakan

handphone sebagai alat komunikasi.

Gambar 3.46

Jaringan Telekomunikasi Kelurahan Allepolea

Sumber: Survey Lapangan 2013

f. Jaringan Persampahan

Jaringan persampahan merupakan salah satu sarana penunjang

dalam wilayah perkotaan. Jaringan persampahan diperlukan untuk

menjaga kebersihan lingkungan. Di Kelurahan Allepolea sudah

tersedia jaringan persampahan berupa TPS dan wadah komunal.

Gambar 3.47Jaringan Persampahan Kelurahan Allepolea

Sumber: Survey Lapangan 2013

85