Upload
akhmad-ikhwan-baidlowi
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 BAB III Dichyak
1/18
BAB III
3.1. Kepetingan Elite Informal Dalam Pengalokasian Dana Pembangunan Di
Desa Temayang Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro
Dalam pembangunan di Desa Temayang Kecamatan Temayang Kabupaten
Bojonegoro termasuk minim pembangunan terbukti dari data administrasi yang
ada di Kelurahan Desa Temayang Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro
yang menunjukkan bahwa pembangunan desa masih minim karena program-
program pembangunan yang masuk di desa masih dianggap masih sedikit dan
dianggap belum adanya program-program pembangunan yang dapat membantu
perkembangan pembangunan desa. Hal tersebut menjadikan elite desa untuk ikut
serta membantu dalam mencari dana alokasi pembangunan untuk desa, dana
alokasi pembangunan yang diberikan oleh elite kepada desa untuk membantu
perkembangan desa akan tetapi dalam bantuan dana alokasi pembangunan desa
tersebut dijadikan elite untuk kepentingan yaitu untuk membantu meningkatkan
popularitas dan elaktibilitas elite dalam memenangkan pemilihan legislatif.
asyarakat Desa Temayang Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro masih
kurang pengetahuan tentang pembangunan desa sehingga menunjang elite untuk
mempengaruhi masyarakat desa dengan bentuk bantuan yang telah diberikan oleh
elite.
!lite memberikan dana alokasi pembangunan desa tidak hanya untuk
membantu perkembangan pembangunan desa akan tetapi juga melancarkan
kepentingan elite untuk memenangkan pemilihan legislatif, dengan menjadikan
III-1
7/21/2019 BAB III Dichyak
2/18
pembangunan desa sebagai intrumen untuk mempengaruhi masyarakat desa agar
membantu menaikkan popularitas dan elaktibilitas elite untuk memenangkan
pemilihan legislatif. Dengan kurang pengetahuan masyarakat desa terhadap
pembangunan desa memberikan peluang bagi elite untuk mempengaruhi
masyarakat karena elite menganggap bahwa masyarakat desa masih mudah
dipengaruhi elite dengan bantuan pembangunan yang ada di desa, selain itu
masyakat juga membutuhkan fasilitas pembangunan untuk mendapatkan
mendapatkan kesejahteraan. "ikap masyarakat desa yang saling membantu juga
dimanfaatkan oleh elite untuk memperlancarkan kepentingan elite itu sendiri,
dengan membantu mencarikan dana alokasi pembangunan desa elite juga
membantu mensejahterakan masyarakat dan elite secara tidak langsung
mengharap hubungan timbal balik dari bantuannya yaitu mengharapkan
masyarakat untuk ikut serta dalam memenangkan elite pemilihan legislatif karena
elite telah membantu mensejahterakan masyarakat dengan membantu mencarikan
dana alokasi pembangunan desa.
!lit memiliki dua pengertian, yang pertama yaitu orang-orang terbaik atau
pilihan dalam suatu kelompok, dan kelompok kecil orang-orang terpandang atau
berderajat tinggi. Kelompok-kelompok elit ini bersifat sangat heterogen mereka
terdapatdalam komunitas agama, politik ekonomi, adat dan sebagainya.
Kedudukan sebagai elit dapat berubah sesuai dengan situasi dan dengan siapa
mereka mengadakan interaksi. #ola interaksi seperti akomodasi konflik.
Kelompok elit elit sendiri dalam masyarakat berperan menjalankan semua fungsi
politik, monopoli kekuasaan dengan menarik keuntungan yang diberikan oleh
III-2
7/21/2019 BAB III Dichyak
3/18
kekuasaan yang dipegangnya. ereka ini berstatus sebagai elit formal dan elit
informal. Dalam konteks di pedesaan, elite formal adalah para elit yang
mempunyai kedudukan resmi dalam struktur pemerintahan desa, dalam hal ini elit
formal desa adalah perangkat-perangkat desa seperti kepala desa, sekretaris desa,
bendahara desa, ketua $T, ketua $%. "edangkan elite informal adalah mereka
yang mempunyai pengaruh yang diakui sebagai pemimpin oleh sebuah kelompok
tertentu maupun oleh masyarakat desa seluruhnya meskipun tidak menduduki
posisi resmi dalam pemerintahan desa. &ang dimaksudkan elite dalam hal ini
seperti kyai, guru, militer, orang kaya dan sebagainya. #eneliti menemukan
peran-pengaruh kuat dari elite informal desa , baik dalam hal mobilisasi massa,
mengotak-atik struktur pamong desa, dan fungsi anggaran desa. "eperti penuturan
dari bapak 'oercho(in setelah peneliti melakukan wawancara untuk menunjang
peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini,
) dana alokasi desa yang saya berikan kepada desa
temayang berasal dari apbd pro*insi, saya ada hubungan
baik dengan orang kabupaten yang memiliki jaringan
dengan orang pro*insi, saya diberikan kepercayaan oleh
orang kabupaten tersebut untuk membantu
mengalokasikan dana pembangunan agar dana tersebut
sampai kepeda masyarakat, dana tersebut juga memiliki
maksud dari orang pro*insi agar masyarakat desa yang
diberikan bantuan dana tersebut juga membantu
memenangkan dalam pemilihan umum, dana apbd
pro*insi tidak hanya diberikan kepada desa temayang
tetapi ada desa lain yang juga mendapatkan bantuan yaitu
desa papringan saya berikan +jt, desa pandantoyo +jt,
desa bakulan +jt, desa pancur +jt, kedungsari +jt,
kedungsumber jt, dan desa temayang saya berikan
dana /jt karena desa temayang domisili saya, dana
tersebut saya berikan kepada desa yang memiliki lurah
III-3
7/21/2019 BAB III Dichyak
4/18
yang dapat diajak bekerja sama dalam membantu
memenangkan pemilihan umum +/, untuk desa
kedungsumber saya beri jumlah yang berbeda karena
didesa kedungsumber tersebut bisa dijadikan basis untuk
memenangkan pemilihan umum karena di desa
kedungsumber banyak orang-orang saya yang bisa
membantu saya memenangkan pemilihan umum +/0
1bapak noercho(in2
Dalam penuturan bapak noercho(in, Bapak 'oerchosin turut serta dalam
proses pembangunan desa Temayang. #eneliti menemukan bahwa peran dan
pengaruh bapak cho(in dalam hal proses pembangunan desa temayang cukuplah
sentral. Bapak cho(hin dapat dikatakan sebagi pilar utama dalam proses
penganggaran dana-dana yang masuk ke desa. Dalam hal anggaran desa dan
program-program desa yang masuk ke desa yang menjalankan harusnya
perangkat-perangkat desa atau disebut juga elit formal, tetapi dalam kenyataannya
hal ini tidak terjadi di desa temayang. !lit informal dalam konteks ini adalah
bapak cho(in ikut serta dalam masalah peganggaran dana desa yang seharusnya
dikelola oleh elit formal desa tetapi diambil alih oleh bapak cho(in. #enuturan
Bapak 'oercho(in diperjelas dengan data yang berisikan dana yang masuk ke
desa.
III-4
7/21/2019 BAB III Dichyak
5/18
Tabel
T3B!4 D3'3 D!"3
"5B!$ D3'3 D!"3 6543H
3#BD T!3&3'7 / 65T3
#3'D3'T8&8 +65T3
K!D5'7"5B!$ 65T3
#3#$9'73' + 65T3
B3K543' + 65T3
#3':5$ + 65T3
K!D5'7"3$9 + 65T3
6ika dilihat dari tabel yang ada Desa Temayang mendapatkan sumber
pemasukan dana yang cukup besar jika dibandingkan dengan desa-desa yang
lainnya. Tetapi dalam bentuk nyata nya pembangunan di Desa Temayang bisa
dikatakan masih minim. 9tu disebabkan faktor tidak adanya transparasi untuk
masalah yang anggaran dan keuangan yang masuk ke desa. enurut Hoselit(
pembangunan membutuhkan pemasok dari dua unsur yaitu, #emasokan modal
besar dan perbankan, #emasokan tenaga ahli dan terampil. Dalam posisi ini yang
dimaksudkan pemilik modal besar adalah pemerintah pusat. 5nsur yang kedua
adalah pemasok tenaga ahli dan terampil yakni seseorang atau sekelompok yang
mampu mendistribusikan anggaran tersebut secar merata. #emasok tenaga ahli dan
III-5
7/21/2019 BAB III Dichyak
6/18
terampil dalam hal ini di posisikan sebagai elit. #emasokan aliran dana lebih
mengarah ke desa temayang dikarenakan bapak norcho(in berdomisili di desa
temayang. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan teori elit milik pareto. #areto
menyatakan bahwa setiap masyarakat diperintah oleh sekelompok kecil orang
yang mempunyai kualitas yang diperlukan dalam kehidupan sosial dan politik.
Kelompok kecil itu disebut dengan elit, yang mampu menjangkau pusat
kekuasaan. !lit adalah orang-orang berhasil yang mampu menduduki jabatan
tinggi dalam lapisan masyarakat. #areto lebih lanjut membagi masyarakat dalam
dua kelas, yaitu pertama elit yang memerintah 1go*erning elite2 dan elit yang tiak
memerintah 1non go*ernign elit2. Kedua, lapisan rendah 1non- elite2 kajian tentang
elit politik lebih jauh dilakukan oleh osca yang mengembangkan teori elit
politik. enurut osca, dalam semua masyarakat, mulai dari yang paling giat
mengembangkan diri serta mencapai fajar peradaban, hingga pada masyarakt yang
paling maju dan kuat selalu muncul dua kelas, yakni kelas yang memerintah dan
kelas yang diperintah. Kelas yang memerintah, biasanya jumlahnya lebih sedikit,
memegang semua fungsi politik, monopoli kekuasaan dan menikmati keuntungan-
keuntungan yang didapatnya dari kekuasaan. Kelas yang diperintah jumlahnya
lebih besar, diatur dan dikontrol oleh kelas yang memerintah.. #areto dan osca
mendefinisikan elit sebagai kelas penguasa yang secara efektif memonopoli pos-
pos kunci dalam masyarakat. !lit yang memerintah dalam penelitian ini adalah
bapak 'oercho(in yang memiliki pengaruh sangat kuat di desa temayang, itu
terlihat jelas dari penuturan dari bapak suprayitno selaku bayan di desa temayang,
III-6
7/21/2019 BAB III Dichyak
7/18
elihat data yang telah diperoleh dapat dikatakan penyaluran anggaran
untuk pembangunan kurang merata , itu terbukti dari tabel yang telah disajikan
yakni lebih mengarah ke desa temayang. "ehingga menimbulkan ketimpangan
dalam hal pembangunan. Dalam pembangunan ketimpangan menjadi salah satu
problem yang sangat serius , dengan penyaluran anggaran yang tidak merata
mengakibatkan terjadinya ketimpangan. Dan kondisi tersebut juga terjadi di desa
temayang, #eneliti disini mencoba untuk mengkaji permasalahn yang terjadi di
desa temayang dengan mengunakan teori !lit milik pareto. Karena peneliti melihat
!lit memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembangunan di desa temayang
terlebih dalam proses masuknya anggaran-anggaran pembangunan untuk desadan
proses penyaluran anggaran tersebut di desa.
) program pembangunan desa temayang ada di data data
ini mas, arsipnya saya yang bawa kalau sampean mau
minta data arsip desa langsung ke rumah mas,
pembangunan desa temayang yang ada di data tersebut
sedikit soalnya anggaran desa temayang di desa ada
beberapa yang pelaksaannya tidak dilaksanakan, yang ada
wujud pembangunan yaa :uma itu saja mas, sampean kan
tau pembangunan desa temayang yaa :uma itu saja jarang
ada anggaran masuk soale nnggih niku mas pernah
anggaran masuk tapi pelaksaannya tidak ada, kalaupun ada
anggaran masuk dana itu dari pak cho(in, ada anggaran
;jt tapi gak tau anggaran itu dibuat untuk pembangunan
apa, selain itu pembangunan pa*ing di randu alas dan
gunung piling, dana itu dari pak cho(in dipasrah pak lurah
untuk pelaksaannya diserahkan kelompok masyarakat,
karena saat itu randu alas lebih membutuhkan dana
pembangunan dana itu dialokasikan dirandu alas, alokasi
dana pembangunan desa di randu alas karena disitu
banyak orang-orang pak cho(in, pak cho(in , pak cho(in
butuh suara untuk pileg dan di randu alas itu dijadikan
III-7
7/21/2019 BAB III Dichyak
8/18
daerah basisnya pak cho(in, pokoke niku pengalokasian
dana di randu alas di alokasikan lurah karena ada
permintaan dari pak cho(in kan dana itu pak cho(in yang
nyari dana pembangunan gunung piling dan randu alas
niku dari apbd pro*insi, pembangunan pa*ing di gunung
piling inggih sami mas niku pengalokasiane atas
permintaane pak cho(in, pak cho(in kan ada kepentingan
buat pileg mas pengaloasian dana di desa temayang niki
dibuat untuk jaringan politik yaa tentunya untuk mencari
suara di desa temayang0 1hasil wawancara dengan Bapak
Bayan 1kasun 92 "uprayitno 2
enurut penuturan bapak suprayitno permasalahan anggaran untuk
pembangunan desa kurang transparan. Banyak pembangunan yang fiktif, yakni
wujud pembangunan yang tidak ada. Bapak "uprayitno juga menjelaskan bahwa
dana dan anggaran yang masuk kedesa temayang itu diberikan oleh bapak cho(in.
Dalam posisi ini bapak cho(in ditempatkan sebagai elit, karena bapak cho(in
memiliki pengaruh yang cukup besar di desa temayang. &ang cukup menarik
disebutkan juga salah satu program desa yang dilaksanakan untuk pembanguanan
yakni bersumber dari bapak cho(in, dan kepala desa hanya sebagai perantara untuk
penyaluran dana tersebut. "emakin jelas bapak cho(in di posisikan sebagai elit
beliau memiliki power dalam mengerakan beberapa perangkat aparatur desa. Data
yang diperoleh peneliti menunjukan elit mempunyai kepetingan dalam
menyongsong pileg, dengan desa sebagai objek nya dan pembangunan sebagai alat
untuk mencari simpati dan menaikakan elektabilitas elit tersebut. Dalam
penelitian ini peneliti menyimpulkan elit informal tidak semata-mata hanya ikut
menggerakan alur pendanaan pembangunan desa, elit informal menggunakan desa
sebagai instrumen dalam mencapai tujuan elit tersebut dan dengan cara ikut serta
di dalam proses penganggaran dana untuk pembanguanan desa. asyarakat desa
III-8
7/21/2019 BAB III Dichyak
9/18
7/21/2019 BAB III Dichyak
10/18
dikatakan desa temayang beruntung memiliki orang
seperti pak cho(in yang memiliki jaringan dengan orang
pemerintah kabupaten dan pro*insi, meskipun pemerintah
pusat tidak percaya dengan pemerintah desa kan masih ada
pak cho(in yang bisa dijadikan orang kepercayaan untuk
mengalokasikan anggaran sehingga tersampaikan pada
masyarakat, pembangunan jalan pa*ing di gunung piling
dan randu alas cukup membantu bagi masyarakat, jalan
jalan tersebut sebelumnya tidak mendapatkan perhatian
dari pemerintah desa, pak cho(in yang mencarikan
anggaran pembangunan jalan pa*ing gunung piling dan
randu alas, pak cho(in kan orang politik yang memilikiposisi di partai sebagai sekretaris D#: Demokrat, saya tau
kalau pak cho(in ada kepentingan untuk mencalonkan
dalam pemilihan legislatif, dengan bantuan pengalokasian
anggaran tersebut beliau mengaharapkan bantuan dari
masyarakat desa untuk memberikan suara kepeda pak
cho(in.01 Bapak 3li ustofa Ketua B#D2
elite informal ini memiliki kekuasaan ditingkat kabupaten maupun
pemerintahan diatasnya sehingga mempermudah elite informal ini untuk mencari
dana alokasi untuk pembangunan desa. !lite informal menggunakan kekuasaan
dan jaringan di pemerintahan untuk mencari dana alokasi untuk pembangunan
desa yaitu dengan adanya hubungan politik antara elite informal dengan
pemerintah sehingga dana alokasi pembangunan desa mudah didapatkan oleh elite
informal. !lite informal membantu mengalokasikan dana pembangunan desa
untuk membantu perkembangan desa tersebut, akan tetapi bantuan alokasi dana
tersebut dijadikan instrumen oleh elite informal untuk kepentingannya sendiri
yaitu untuk menaikan popularitas dan elaktibilitas elite informal di desa tersebut.
Hal ini merupakan penyalahgunaan kekuasaan, dimana dana alokasi pembangunan
desa sudah menjadi hak bagi masyarakat desa untuk mendapatkannya akan tetapi
kurangnya pengetahuan masyarakat desa terhadap pengalokasian dana
III-10
7/21/2019 BAB III Dichyak
11/18
pembangunan desa membuat elite informal untuk memanfaatkan kondisi tersebut
untuk tercapainya kepentingan pribadi yaitu untuk menaikan popularitas dan
elaktibilitas elite informal di desa tersebut.
3.!. Implikasi Kepentingan Elite Ter"a#ap Pengalokasian Dana
Pembangunan Di Desa Temayang Kecamatan Temayang Kabupaten
Bojonegoro
9mplikasi kepetingan elit Terhadap #engalokasian Dana #embangunan Di
Desa Temayang Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro di dasari minimnya
pembangunan desa temayang kecamatan kecamatan temayang kabupaten
bojonegoro karena jarangnya anggaran dari pemerintah. 3nggaran pemerintah
jarang masuk ke desa temayang karena kurangnya kepercayaan pemerintah
kabupaten terhadap pemerintah desa temayang, pemerintah desa temayang
dianggap kurang mampu untuk mengelola anggaran terbukti ada beberapa
anggaran yang masuk ke desa temayang pelaksannaanya mengalami
permasalahan, permasalahan pelaksanaan di desa temayang disebabkan tidak
adanya transparansi terkait dana anggaran. 3da beberapara anggaran yang masuk
ke desa akan tetapi pelaksaannya tidak ada, pembangunan ini terjadi di dusun
klantung yaitu pembangunan jalan pa*ing yang pelaksanaan pembangunannya
masih belum berjalan padahal anggaran tersebut telah diserahkan kepada
pemerintah desa temayang. 3da beberapa bantuan dalam bentuk barang atau alat
berupa seleb dan traktor, bantuan tersebut telah diberikan kepada pemerintah desa
permasalahan yang terjadi bantuan tersebut wujudnya tidak ada. #ermasalahan
tersebut yang memnyebabkan hilangnya kepercayaan pemerintah kabupaten
III-11
7/21/2019 BAB III Dichyak
12/18
terhadap pemerintah desa temayang karena pemerintah desa temayang dianggap
tidak mampu mengelola anggaran sehingga anggaran tersebut tidak sampai kepada
masyarakat desa temayang. Hal tersbut yang menyebabkan jarangnya anggaran
yang masuk ke desa temayang karena adanya pengalaman anggaran yang masuk
akan tetapi pelaksanaannya tidak ada, dari pengalaman tersebut kepercayaan
pemerintah kabupaten terhadap pemerintah desa temayang mulai menghilang
sehingga pada tahun anggaran berikutnya desa temayang jarang mendapatkan
bantuan anggaran dari pemerintah kabupaten bojonegoro.
) masalah pembangunan pa*ing teng gunung piling niki
kulo dipasrahi kaleh pak lurah, kulo inggih semerep dana
niki saking pak cho(in, pak cho(in seng bantu ngaloasikan
dana niki, kulo pun dangu kenal pak cho(in, kulo niki
dipasrahi kaleh pak cho(in ditulung bantu golekne suoro
kangge pak cho(in, kulo niki dianggep tiange pak cho(in
sebab niku dana niki dialokasikan teng gunung piling kulodikengken golekne suora sebab pak cho(in sampun bantu
ngalokasikan dana niki teng mriki, ibarate niku tiang deso
mriki kan pun di bantu bangunan niki dadi tiang deso
mriki inggih diarepno bantuane kangge pak cho(in
ngonten mas0 1Bapak sungkono kelompok masyarakat
gunung piling2
engutip hasil wawancara dengan bapak sungkono selaku kelompok
masyarakat beliau mendapat tugas dari elite informal untuk mencapai tujuan dari
elite informal dengan memberikan dana untuk pembangunan di dusun kedung
gampeng. Dengan memberikan dana untuk pembangunan desa tersebut
dimaksudkan untuk memperoleh apa yang telah menjadi tujuan dari elite informal
tersebut. "ementara itu menurut penuturan Bapak usholi selaku kelompok
masyrakat randu alas untuk masalah pendanaan diserahkan ke kepala desa dengan
III-12
7/21/2019 BAB III Dichyak
13/18
kelompok masayarakat sebagai penanggung jawab. Kelompok masayarakat ini
hanya menjalankan perintah dari kepala desa dan beliau juga mengungkapkan
tidak mengerti bahwa dibalik perintah dari kepala desa tentang permasalahn
penyaluran dana tersebut untuk kepentingan elite informal.
)dana pembangunan pa*ing di randu alas dialokasikan ke
kelompok masyarakat randu alas mas, dana tersebut
dialokasikan pak lurah dan penanggungjawaban
pembangunan diserahkan pada kelompok masyarakat,
saya ketua kelompok masyarakat randu alas dana, saya tau
mas dana ini dari pak kaji cho(in, dana tersebut dari apbd
pro*insi, setau saya pak kaji kan bade nyaleg, dana
dialokasikan di randu alas mungkin ada hubungannya
dengan pencalonan pak kaji soal lebih jelasnya sampean
tanyakan ke pak edi saja, saya hanya dipasrahi sama pak
lurah jadi kurang tau masalah pencalonan pak kaji dengan
dana pembangunan ini, pak edi juga ikut dalam
pembangunan ini sebagai wakil dari pak kaji, saya kan
utusan dari pak lurah, pak edi utusane pak kaji sebagaipenanggungjawab dana pembangunan, pak edi itu orang
kepercayaane pak kaji di randu alas, saya kurang akrab
dengan pak kaji jadi pengalokasian dana tersebut untuk
apa saya gak tahu0
1Bapak usholi kelompok masyrakat randu alas2
#ermasalahan jarangnya anggaran yang masuk ke desa temayang
memunculkan peranan elite informal yaitu bapak noer cho(in untuk membantu
menyelesaikan permasalahan pembangunan yaitu permasalahan jarangnya
anggaran yang masuk ke desa temayang, bapak noer cho(in membantu
mencarikan dana dari pemerintah pusat dan juga membantu agar kembalinya
kepercayaan pemerintah pusat untuk mengalokasikan anggaran ke desa temayang.
Bapak noer cho(in berperan untuk membantu desa dalam mencari anggaran dari
III-13
7/21/2019 BAB III Dichyak
14/18
pemerintah pusat agar mengalokasikan anggaran ke desa temayang. #erananan
bapak noer cho(in cukup membantu desa temayang dalam pembangunan di desa
temayang yaitu dengan adanya beberapa anggaran pembangunan infrastruktur di
krajan 99 tepat di randu alas yaitu pembangunan jalan pa*ing, dikrajan 9
pembangunan gedung sekolah 9 '5$54 H5D3 untuk pembangunan gedung
sekolah tersebut karena bapak noer cho(in merupakan kepala sekolah dari 9
'5$54 H5D3 sehingga anggaran yang didapat dari anggaran pemerintah pusat
dialokasikan ke sekolah 9 '5$54 H5D3, dan pembangunan jalan pa*ing di
dusun kedung gampeng tepatnya di jalan gunung piling. Bapak noer cho(in juga
berperan dalam pengalokasian anggaran pembangunan karena pemerintah pusat
memberikan kepercayaan kepada bapak noer cho(in agar anggaran pembangunan
tersebut sampai kepada masyarakat desa temayang.
engutip dari teori elit dari #areto yang menyatakan bahwa setiap
masyarakat diperintah oleh sekelompok kecil orang yang mempunyai kualitas
yang diperlukan dalam kehidupan sosial dan politik. Kelompok kecil itu disebut
dengan elit, yang mampu menjangkau pusat kekuasaan. !lit adalah orang-orang
berhasil yang mampu menduduki jabatan tinggi dalam lapisan masyarakat. #areto
dan osca mendefinisikan elit sebagai kelas penguasa yang secara efektif
memonopoli pos-pos kunci dalam masyarakat. 9tu terjadi dalam di dalam
masyarakat desa temayang kecamatan temayang kabupaten bojonegoro yang
pusat kekuasaan nya dipegang oleh elit informal. !lit informal yang mampu
menjangkau pusat kekuasaan yang di kendalikan oleh elit formal dan menguasai
pos-pos kunci yang terdapat dalam sistem pemerintahan desa temayang. Terlebih
III-14
7/21/2019 BAB III Dichyak
15/18
menguasai pembangunan, seperti yang sebelumnya telah dijelaskan elit informal
menguasai pengalokasian anggaran. Dalam pengalokasian anggaran tersebut
bapak noer cho(in memilih daerah yang dapat dijadikan daerah basis
kekuasaannya dan di daerah yang ada orang-orang kepercayaan bapak noer
cho(in. #engalokasian anggaran di randu alas dan gunung piling karena daerah
tersebut terdapat orang-orang kepercayaanya yaitu bapak sungkono sebagai ketua
kelompok masyarakat gunung piling yang diberi amanat oleh bapak noer cho(in
dalam penanggungjawab pelaksaan pmbangunanan jalan pa*ing di gunung piling
dan selain sebagai penanggungjawab pelaksanaan pembangunan bapak sungkono
juga diberi amanat oleh bapak noer cbo(in untuk memberi pemahaman kepada
masyarakat di gunung piling bahwa anggaran tersebut merupakan bantuan dari
bapak noer cho(in untuk tujuan membantu memenangkan bapak noer cho(in
dalam pemilihan legislatif tahun +/.
5ntuk pengalokasian anggaran pembangunan jalan pa*ing di randu alas
ketua kelompok masyarakat randu alas adalah bapak usholi akan tetapi bapak
tidak memberikan amanat langsung kepada bapak usholi karena bapak usholi
adalah utusan dari kepala desa dan bapak usholi juga tidak memiliki hubungan
baik dengan bapak noer cho(in sehingga bapak noer cho(in lebih memilih bapak
edi untuk dijadikan penanggungjawab pelaksanaan pembangunan jalan pa*ing di
randu alas karena bapak edi merupakan orang kepercayaan bapak noer cho(in
selain itu bapak edi juga merupakan ketua #3: Demokrat Temayang, bapak edi
diberikan amanat untuk menjadi penanggungjawab dan juga untuk memberikan
pemahaman kepada masyarakat randu alas bahwaa anggara pembangunan tersebut
III-15
7/21/2019 BAB III Dichyak
16/18
dari bapak noer cho(in dan bapak noer cho(in meminta dukungan dari masyarakat
randu alas untuk memberikan suaranya kepada bapak noer cho(in dalam
pemilihan legislatif +/. Dalam pembangunan sekolah 9 '5$54 H5D3
pengalokasiannya dikarenakan bapak noer cho(in merupakan kepala sekolah dari
sekolah tersebut, bapak noer cho(in telah membantu pembangunan gedung 9
'5$54 H5D3 untuk membantu peningkatan pendidikan di desa temayang, tidak
hanya pembangunan gedung tetapi peningkatan fasilitas sekolah juga diberikan
oleh bapak noer cho(in seperti perlengkapan kegiatan belajar mengajar hal
tersebut bertujuan untuk membantu peningkatan pendidikan anak-anak desa
temayang, dengan adanya bantuan dari untuk anak-anak desa temayang bapak
noer cho(in mengaharapkan bantuan dari wali murid untuk memberikan suara
kepada bapak noer cho(in dalam pemilihan legoslatif. "eperti penuturan yang
diberikan oleh bapak tholib selaku kepala desa,
)anggaran yang masuk ke desa temayang bisa saya
katakan cukup mas, sampean bisa liat sendiri jalan-jalan
sudah mulai banyak yang di pa*ing, anggaran
pembangunan pa*ing itu kan dari pnmn mandiri dan add,
masyarakat desa temayang kurang puas dengan kinerja
saya mas, mereka kan membandingkan dengan desa lain,
salahsatu itu perbaikan kantor balai desa, masyarakat
berharap kantor balai desa ada perbaikan karena bagi
mereka kantor balai desa adalah kebanggaan, sebenarnya
saya juga pengen memperbaiki kantor balai desa tapi lebih
baiknya pengalokasian anggaran saya arahkan untuk
pembangunan jalan desa, menurut saya pembangunan
jalan lebih penting dari pada perbaikan balai desa, setiap
anggaran yang masuk ke desa saya prioritaskan untuk
pembangunan jalan mas karena ketika orang masuk desa
itu yang dilihat pasti jalannya dulu kalau jalan-jalan
temayang bagus kan anggapan orang soal desa ini
III-16
7/21/2019 BAB III Dichyak
17/18
pembangunannya cukup baik,terkait anggaran dari apbd
pro*insi itu kan melalui perantara dari pak cho(in, pak
cho(in yang membantu mencarikan dana dari apbd
pro*insi, setau saya anggaran itu didapat dari temannya
dari orang kabupaten yang punya hubungan dengan orang-
orang pro*insi, saya saat itu diminta pak cho(in untuk
membuat jaringan politik kalau saya mampu membantu
pak cho(in dalam pemilu desa ini akan dibantu dana dari
pangalokasian anggaran dari pemerintah, pak cho(in
sudah membantu mencarikan dana untuk desa, dengan
bantuan tersebut pak cho(in berharap desa juga membantu
dalam memenangkan pemilu, desa temayang ini maudijadikan basis kekuasaan pak cho(in, kalau pak cho(in
menang dalam pemilu, desa temayang dijadikan prioritas
pertama yang mendapatkan pengalokasian anggaran dari
pemerintah, kalau sudah jadi dewan kan pak cho(in punya
wewenang untuk mengalokasikan anggaran, pak cho(in
menjanjikan memprioritaskan pengalokasian anggaran ke
daerah basisnya, anggaran dari apbd pro*insi kan
dialokasikan di gunung piling dan randu alas dalam bentuk
pembangunan jalan pa*ing, pengalokasian anggaran di
gunung piling dan randu alas itu atas permintaan pak
cho(in, karena di daerah tersebut mau dijadikan daerah
basis selain itu disana ada orang-orang kepercayaan pak
cho(in yang nantinya bisa membantu menjelaskan pada
masyarakat bahwa pak cho(in yang telah membantu
mengalokasikan anggaran tersebut01 Bapak tholib kepala
desa2
enurut Bapak Tholib anggaran yang masuk ke desa temayang berjalan
dengan baik, beberapa pembangunan sudah dilaksanakan dengan baik. "eperti
program dari #'# mandiri berupa pembangunan pa*ing. "elain itu beberapa
pembanguanan juga sudah terlaksana dengan baik di desa temayang. Disebutkan
juga anggaran yang berseumber dari apbd pro*insi yang masuk ke desa temayang
melalui perantara pak cho(in yakni yang digolongkan dalam elite informal, !lite
dalam konteks ini mencarikan dana untuk pembangunan desa temayang, !lite
III-17
7/21/2019 BAB III Dichyak
18/18
informal mempunyai akses ke pemerintah kabupaten untuk mencarikan dana
pembangunan di desa temayang dan elite informal bertujuan membentuk jarigan
politik yang bergunan untuk memenuhi tujuan dari elite informal tersebut. 8leh
karena itu desa temayang menjadi prioritas dari elite informal dalam hal anggaran
dari pemerintah. Dengan data yang telah ditemukan oleh peneliti, peneliti
menyimpulkan bahwa !lite informal mencari dana dan mengalokasikan dana
pembangunan infrastruktur jalan desa hanya untuk kepentingan meningkatkan
popularitas dan elaktibilitas calon legiflatif maupun partai politik. elit informal
menggunakan desa sebagai instrumen dalam mencapai tujuan elit tersebut dan
dengan cara ikut serta di dalam proses penganggaran dana untuk pembanguanan
desa.
III-18