64
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dari tahapan kegiatan yang rencana akan dilakukan oleh PT SKIP mulai dari tahapa pra konstruksi, konstruksi, operasi hingga pasca operasi dampak lingkungan yang ditimbulkan diuraikan sebagai berikut : 3.1. Tahap Konstruksi 3.1.1. Komponen Fisik-Kimia 1. Penurunan Kualitas Udara a. Sumber Dampak Mobilisasi peralatan dan Material Pembersihan lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill) Pembangunan Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukurng b. Jenis Dampak Jenis dampak yang ditimbulkan dari sumber dampak tersebut adalah penurunan kualitas udara c. Besaran Dampak Besaran dampak yang dihasilkan akan dilihat berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Pemilihan sistim, metode dan teknologi pembersihan lahan dan pengurugan tanah yang diperkirakan dapat mengurangi kadar debu, Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)dan Upaya Pemantauan Lingkungan(UPL) Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sinar Kencana Inti Perkasa III-1 3

BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dampak lingkungan

Citation preview

Page 1: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dari tahapan kegiatan yang rencana akan dilakukan oleh PT SKIP mulai dari tahapa pra

konstruksi, konstruksi, operasi hingga pasca operasi dampak lingkungan yang ditimbulkan

diuraikan sebagai berikut :

3.1. Tahap Konstruksi3.1.1. Komponen Fisik-Kimia1. Penurunan Kualitas Udara

a. Sumber Dampak

Mobilisasi peralatan dan Material

Pembersihan lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)

Pembangunan Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukurng

b. Jenis Dampak

Jenis dampak yang ditimbulkan dari sumber dampak tersebut adalah penurunan

kualitas udara

c. Besaran Dampak

Besaran dampak yang dihasilkan akan dilihat berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pemilihan sistim, metode dan teknologi pembersihan lahan dan pengurugan

tanah yang diperkirakan dapat mengurangi kadar debu,

Penggunaan masker anti debu secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas

yang berdekatan dengan sumber pencemar yang melebihi ambang batas.

Mengatur kecepatan kendaraan di lokasi kegiatan

Mengadakan penyuluhan kepada para pekerja untuk menggunakan alat

keselamatan kerja.

Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa yang bertanggungjawab

terhadap kegiatan mobilisasi peralatan dan material untuk keperluan pemadatan

jalan.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1

3

Page 2: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup akan dilakukan diareal pembersihan lahan dan

pengurugan tanah dan diareal pembangunan sarana dan prasarana pabrik dan

fasilitas pendukung serta dilakukan didesa yang terkena dampak (jalur mobilisasi

peralatan dan material).

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan lingkungan yang dilakukan yaitu melalui pengambilan sampel dan

analisis laboratorium, sehingga paramater lingkungan yang berkaitan dengan

kualitas udara seperti SO2, NOx, CO, dan debu dapat diketahui dan dapat

diperbandingkan dengan baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan dalam

peraturan dan perundangan yang berlaku.

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan lingkungan dilakukan di areal tapak proyek dan pemukiman.

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan lingkungan dilakukan minimal dua kali selama tahap konstruksi

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi

Pelaksana

: PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

2. Peningkatan Kebisngana. Sumber Dampak

Mobilisasi peralatan dan Material

Pembersihan lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)

Pembangunan Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukurng

b. Jenis Dampak

Jenis dampak yang ditimbulkan dari sumberdampak tersebut adalah peningkatan

kebisingan

c. Besaran Dampak

Derajat kebisingan (dalam satuan dB) tidak diperbolehkan melebihi baku mutu

lingkungan tentang kebisingan yang dipersyaratkan dalam peraturan dan

perundangan yang berlaku.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2

Page 3: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Memperlengkapi pekerja dengan perlengkapan keselamatan dan kesehatan

kerja, khususnya pelindung pendengaran (ear plug).

Tidak melakukan pekerjaan malam hari, dimana masyarakat di sekitarnya

sedang tidur/beristirahat terutama untuk kegiatan mobilisasi perlatan dan

material.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan dilakukan di areal tapak proyek.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan lingkungan dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan yang

menghasilkan kebisingan selama tahap konstruksi.

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Melakukan pengukuran tingkat kebisingan di lokasi tapak proyek.

Memasang alat pengukur kebisingan di dekat kegiatan yang menjadi sumber

bising.

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan dilakukan di areal tapak proyek dan pemukiman.

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan lingkungan dilakukan minimal dua kali selama tahap konstruksi

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

3. Penurunan Kualitas Air Permukaana. Sumber Dampak

Pembersihan lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)

Pembangunan Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukurng

b. Jenis Dampak

Jenis dampak yang ditimbulkan dari sumber dampak tersebut adalah penurunan

kualitas air permukaan

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 3

Page 4: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

c. Besaran Dampak

Tidak terjadinya penurunan kualitas air permukaan di Sungai berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air

dan Pengendalian Pencemaran Air atau tidak melebihi baku mutu lingkungan

yang diperasyaratkan dalam peraturan tersebut atau peraturan dan perundangan

lainnya yang berlaku.

Tidak adanya keluhan dari warga masyarakat yang turut menggunakan

sumberdaya sungai tersebut terhadap perubahan kualitas air permukaan

(sungai).

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mempertahankan kawasan sabuk hijau (greenbelt) di sepanjang sempadan

sungai yang ada

Tidak melakukan penebangan pada kawasan sempadan/greenbelt di sepanjang

sungai yang ada. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan pengadaan papan

larangan untuk melakukan aktifitas apapun yang bersifat merusak kawasan

sempadan sungai /sabuk hijau.

Pencegahan dampak lingkungan akibat limpasan dari partikel tanah tererosi

dengan cara membangun saluran pengendalian air dan perangkap sedimen.

Tujuan pembuatan saluran pengendalian air adalah mengendalikan limpasan air

yang berlebihan di musim penghujan. tujuannya untuk memperlambat laju aliran

permukaan di saluran pembuangan atau saluran alami, mencegah erosi dan

memberikan kesempatan lebih besar infiltrasi air ke dalam tanah. Perangkap

sedimen dibuat di sepanjang saluran pembuangan, saluran pengendali air atau

saluran alami.

Pengelolaan limbah cair dan limbah padat diupayakan maksimal berdasarkan

standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.

Drainase untuk bengkel perawatan alat berat harus dilengkapi oil trap dan wadah

penampungan minyak.

Secara bersama-sama dengan masyarakat setempat turut menjaga kawasan

sempadan sungai, beserta komponen penyusunnya;

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan dilakukan di areal rencana pembangunan pabrik dan areal

pembersihan lahan dan pengurugan tanah yang berdekatan dengan sungai.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan lingkungan berkaitan dengan penurunan kualitas air permukaan

dilakukan selama berlangsungnya tahap konstruksi

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 4

Page 5: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Mengendalikan dan mempertahankan integritas perairan sungai yang

bersangkutan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan akan sumberdaya air yang

layak, yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

Mengevaluasi keberhasilan program pengelolaan lingkungan PT. SKIP terhadap

kualitas air sungai

Pengambilam sampel air sungan dan analisis laboratorium sehingga dapat

mengetahui perubahan kualitas air permukaan akibat dari rencana kegiatan yang

dilakukan

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan di dalam lingkungan pabrik pengolahan

kelapa sawit (PKS) terutama terutama pada sumber dampaknya dan pengambilan

sampel dilakukan disungai terdekat dengan tapak proyek

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan lingkungan dilakukan minimal dua kali selama tahap konstruksi

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

3.1.2. Komponen Sosekbud1. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha

a. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha

adalah saat dilakukan kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi

b. Jenis Dampak

Jenis dampak yang ditimbulkan dari sumber dampak tersebut adalah peningkatan

kesempatan kerja dan peluang berusaha

c. Besaran Dampak

Rencana kegiatan pembangunan PKS ini pada tahap konstruksi yaitu akan merekrut

sekitar 30 orang tenaga kerja lokal.

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Memberikan kesempatan pertama atau prioritas bagi masyarakat sekitar yang

terkena dampak langsung rencana kegiatan konstruksi untuk dapat bekerja

sebagai pekerja konstruksi dari kontraktor pembangunan sesuai dengan

kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 5

Page 6: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan

sebagai angkatan kerja yang diperlukan;

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada

masyarakat dan aparat desa di sekitar proyek;

Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana perekonomian, sehubungan

dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang berlangsung.

Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan

perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat

setempat sekitar wilayah studi.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal rencana

pembangunan PKS PT SKIP (Pemrakarsa) dan di Bagian SDM (bagian penerimaan

tenaga kerja) kantor PT SKIP (Permaraksa).

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yang berkaitan dengan penerimaan

tenaga kerja konstruksi. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan pada saat kegiatan

konstruksi berlangsung.

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Melakukan wawancara dengan tenaga kerja konstruksi pembangunan pabrik

mengenai asal daerah dan tingkat upah yang diterima, termasuk juga melakukan

survei terhadap masyarakat di desa-desa lingkup wilayah proyek PKS tersebut

mengenai proses perekrutan tenaga kerja konstruksi oleh pihak pemrakarsa (PT.

SKIP).

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal PKS dan

di Bagian SDM Kantor Permaraksa (PT SKIP).

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan dilakukan minimal sekali selama tahap konstruksi PKS atau

disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dan peraturan yang berlaku pada saat

kegiatan konstruksi berlangsung.

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 6

Page 7: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

2. Peningkatan Pendapatan Masyarakata. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat adalah penerimaan

tenaga kerja konstruksi

b. Jenis Dampak

Jenis dampak yang ditimbulkan dengan adanya rencana kegiatan penerimaan

tenaga kerja konstruksi adalah peningkatan pendapatan masyarakat

c. Besaran Dampak

Meningkatnya tingkat upah kerja di sektor pertanian, pendapatan perkapita,

tingkat konsumsi dan biaya hidup masyarakat;

Berkembangnya sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui

dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios / warung

kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan produktif lainnya;

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung

kegiatan pembangunan pabrik kelapa sawit untuk dapat bekerja sebagai

karyawan/pekerja, yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja

yang diperlukan selama tahap konstruksi;

Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dan peran pengusaha lokal;

Memberikan informasi tentang peluang kerja dan usaha kepada tokoh

masyarakat dan penduduk di sekitar proyek;

Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan

perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat

setempat sekitar wilayah studi

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan dilakukan di kantor desa yang tercakup di dalam wilayah

PKS PT. SKIP misalnya dilakukan kegiatan sosialisasi pembangunan pabrik dan

sistem penerimaan tenaga kerja, kemudian untuk penerimaan tenaga kerja/pegawai

dilakukan di bagian SDM Kantor Pemrakarsa (PT. SKIP).

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Dilakukan selama tahap konstruksi

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Melakukan wawancara dengan tenaga kerja konstruksi pembangunan pabrik

pengolahannya mengenai asal daerah dan tingkat upah yang diterima, termasuk juga

melakukan survai terhadap masyarakat di desa-desa lingkup wilayah proyek tersebut

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 7

Page 8: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

mengenai proses perekrutan tenaga kerja konstruksi oleh pihak pemrakarsa (PT.

SKIP). Hal ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

Untuk mengetahui apakah kesempatan kerja yang ada selama tahap konstruksi

rencana kegiatan pembangunan PKS benar-benar dapat dimanfaatkan atau diisi

oleh tenaga kerja setempat, khususnya desa-desa yang tercakup dalam wilayah

perkebunan sawit dan pabrik pengolahannya sehingga dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat.

Untuk mengetahui jumlah atau proporsi tenaga kerja dan pengusaha lokal yang

aktif memanfaatkan peluang kerja dan usaha yang berkembang akibat dari

operasi perkebunan sawit dan pabrik pengolahannya.

Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar

wilayah perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahannya.

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal

pembangunan PKS Pemrakarsa dan di Bagian SDM Kantor Permaraksa

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan dilakukan minimal satu kali selama tahap konstruksi berlangsung

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

3. Persepsi Masyarakata. Sumber Dampak

Komponen yang menjadi sumber dampak untuk dilakukan pengelolaan dan

pemantauan lingkungan adalah :

Penerimaan tenaga kerja konstruksi

Mobilisasi Peralatan dan Material

Pembersihan lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)

Pembangunan Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukung

Dampak terhadap peningkatan kualitas udara,peningkatan kebisingan,penurunan

kualitas air permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha

dan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat

b. Jenis Dampak

Dampak yang ditimbulkan dari rangkaian rencana kegiatan yang menjadi sumber

dampak tersebut adalah munculnya persepsi masyarakat

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 8

Page 9: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

c. Besaran Dampak

Besaran dampak akan dilihat berdasarkan hal-hal sebagai berikut :

Meningkatnya angkatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal

khususnya yang terkena dampak secara langsung, yang dapat diketahui dari

penelitian berkala, pendapatan perkapita, tingkat konsumerisme masyarakat,

biaya hidup, dan pendapatan asli daerah setempat.

Ragam persepsi masyarakat yang muncul akibat rencana kegiatan yang

dilakukan selama tahap konstruksi

Tidak terjadinya dampak terhadap dampak primer (Dampak terhadap

peningkatan kualitas udara,peningkatan kebisingan,penurunan kualitas air

permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha dan dampak

terhadap peningkatan pendapatan masyarakat)

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung dari

rencana kegiatan pada tahap konstruksi pembangunan pabrik kelapa sawit,

untuk dapat bekerja sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan

tenaga kerja yang diperlukan;

Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan

sebagai angkatan kerja yang diperlukan;

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada

masyarakat di sekitar proyek;

Memberikan informasi kepada tokoh masyarakat (formal dan informal), perihal

kesempatan kerja yang tersedia.

Melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam bentuk partisipatif

Memaksimalkan pengelolaan lingkungan yang baik terhadap dampak primer

yang muncul

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan dilakukan diareal tapak projek yang berkaitan dengan dampak

primer yang terjadi pada tahap konstruksi dan dilakukan di desa sekitar lokasi studi

dengan bekoordinasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat,pemuda

setempat

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan lingkungan ini dilakukan kontinyu selama tahap konstruksi berlangsung

sehingga tercipta persepsi masyarakat positif terhadap rencana kegiatan yang akan

dilakukan pada tahap konnstruksi (meminamalisir persepsi negatif yang muncul)

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 9

Page 10: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Melakukan pengamatan langsung di lapangan

Mendata angkatan kerja dan lapangan kerja

Melakukan wawancara mendalam dengan masyarakat terkait dengan

pengelolaan lingkungan yang dilakukan

Dalam melakukan pemantauan ini pendekatan partisipatif menjadi pilihan untuk

mengetahui ragam pendapat terkait dengan rencana kegiatan yang akan

dilakukan pada tahap konstruksi berlangsung

Melakukan pemantauan terhadap potensi dampak primer yang terjadi sepert

telah diuraikan sebelumnya

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan dilokasi rencana pembangunan pabrik

kelapa sawit dan didesa-desa sekitar lokasi rencana kegiatan konstruksi berlangsung

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Waktu pemantauan dilakukan secara tentatif selama tahap konstruksi berlangsung

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

3.2. Tahap Operasi3.2.1. Komponen Fisik-Kimia1. Penurunan kualitas udara

a. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap penurunan kualitas udara pada tahap operasi adalah saat

Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)

b. Jenis Dampak

Jenis dampak yang berpotensi terjadi dari sumber dampak tersebut adalah penurunan

kualitas udara baik itu udara ambien maupun udara emisi

c. Besaran Dampak

Besaran dampak yang dihasilkan akan dilihat berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional atau peraturan dan

perundangan lainnya yang berkaitan dengan baku mutu kualitas udara untuk industri

kelapa sawit yang relevan dan berlaku

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mengurangi emisi gas buang dari mesin-mesin: merawat mesin secara rutin,

melakukan uji emisi secara rutin.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 10

Page 11: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

Penggunaan masker anti debu secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas

yang berdekatan dengan sumber pencemar yang melebihi ambang batas.

Mengendalikan kualitas udara di sekitar wilayah kegiatan dan daerah sebaran

dampaknya, khususnya debu partikulat agar tidak melampaui baku mutu yang

berlaku.

Mengendalikan dan mencegah dampak turunan yang muncul, akibat

menurunnya kualitas udara dari kegiatan Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi

CPO (Crude Palm Oil).

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi

CPO (Crude Palm Oil).

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan dampak terhadap penurunan kualitas udara dilakukan sepanjang waktu

selama tahap operasi berlangsung

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Bentuk pemantauan yang dilakukan berkaitan dengan jenis dampak yang terjadi

(penurunan kualitas udara) adalah melalui pengambilan sampel (udara ambeien dan

emisi) di lapangan, lalu di analisis di laboratorium yang terkreditasi sehingga

parameter lingkungan yang berkaitan dengan kualitas udara seperti SO2, CO, NOX,

dan partikel debu dapat diketahui lalu diperbandingkan dengan baku mutu

lingkungan yang dipersyaratkan dalam peraturan dan perundangan yang berlaku.

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pemantauan dilakukan di areal pabrik kelapa sawit dan desa terdekat dari

pabrik kelapa sawit PT SKIP

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali untuk mengetahui tingkat emisi

cerobong asap dan udara ambien di sekitar pabrik pengolahan.

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

2. Peningkatan Kebisngana. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap peningkatan kebisingan pada tahap operasi adalah saat

Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 11

Page 12: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

b. Jenis Dampak

Jenis dampak yang berpotensi terjadi dari sumber dampak tersebut adalah

peningkatan kebisingan

c. Besaran Dampak

Besaran dampak kebisingan mengacu pada ambang batas kebisingan yang

berlaku berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku.

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Penggunaan penutup telinga (ear plug), secara kontinyu bagi pekerja, atau pada

aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan dampak terhadap peningkatan kebisingan dilakukan sepanjang waktu

selama tahap operasi berlangsung

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Melakukan pengukuran tingkat kebisingan dengan sound level meter di lokasi PKS

PT SKIP dan melakukan pemantauan terhadap ketaatan tenaga kerja dalam

menjalankan SOP tentang pengelolaan lingkungan terhadap kebisingan

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali untuk mengetahui tingkat

kebisingan di sekitar pabrik pengolahan kelapa sawit.

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

3. Peningkatan kebauana. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap peningkatan kebauan pada tahap operasi adalah saat

Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)

b. Jenis Dampak

Jenis dampak yang berpotensi terjadi dari sumber dampak tersebut adalah

peningkatan kebauan.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 12

Page 13: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

c. Besaran Dampak

Besaran dampak kualitas kebauan mengacu pada ambang batas kualitas udara

tentang kebauan berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku.

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Penggunaan masker secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang

berdekatan dengan sumber pencemar.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS dan pengolahan limbah

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan dampak kualitas udara dilakukan sepanjang waktu selama beroperasi

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Bentuk pemantauan yang dilakukan berkaitan dengan jenis dampak tersebut adalah

melakukan uji tingkat kebauan pada dilokasi sumber dampak yang terjadi.

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pemantauan dilakukan dilokasi sumber dampak yang terjadi baik itu dilokasi

pabrik maupun di lokasi IPAL

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali untuk mengetahui tingkat

kebauan di sekitar pabrik pengolahan kelapa sawit dan lokasi IPAL.

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

4. Penurunan Kualitas Air Permukaana. Sumber Dampak

Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)

b. Jenis Dampak

Penurunan kualitas air permukaan

c. Besaran Dampak

Tidak terjadinya penurunan kualitas air permukaan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air.

Tidak adanya keluhan dari warga masyarakat yang turut menggunakan

sumbedaya perairan tersebut, terhadap perubahan kualitas air sungai.

Tidak adanya gejala-gejala penyakit, yang disebabkan oleh adanya penurunan

kualitas air permukaan (waterborne diseases).

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 13

Page 14: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mempertahankan kawasan sabuk hijau (greenbelt) di sepanjang sempadan

sungai yang ada, dan melakukan tindakan konservasi tanah dan air seperti pada

teknik pengelolaan dampak peningkatan laju erosi dan longsor.

Tidak melakukan penebangan pada kawasan sempadan/greenbelt di sepanjang

sungai yang ada. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan pengadaan papan

larangan untuk melakukan aktifitas apapun yang bersifat merusak kawasan

sempadan sungai /sabuk hijau.

Pengelolaan limbah cair domestik dari perumahan karyawan ataupun aktivitas

domestik dilakukan sesuai jenis limbah. Limbah tinja atau WC diolah dengan

cara menyalurkan dalam septic tank yang dibangun khusus untuk limbah tinja

atau WC sehingga tidak mencemari sungai. Limbah cair yang berasal dari dapur

dan kamar mandi dialirkan ke IPAL dan diolah bersama-sama dengan limbah cair

dari pabrik. Sebelum dialirkan ke IPAL, limbah cair harus melalui penyaring

kasar untuk memisahkan sampah dan kotoran yang terbawa limbah cair

domestik.

Perlu juga dilakukan pencegahan pencemaran air sungai oleh limbah padat

domestik. Upaya pengelolaan limbah padat domestik dari pemukiman dan pabrik

dilakukan bersamaan dengan cara menampung limbah padat di tempat

pembuangan sampah sementara. Untuk limbah organik akan dibawa ke area

pengkomposan unit pengolahan limbah padat, sementara untuk limbah

anorganik akan dikumpulkan dan diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir.

Limbah cair dari pabrik akan dikelola dengan cara membuat Instalasi Pengolahan

Air Limbah (IPAL) berdasarkan sistem tangki anaerobik dan aerasi lanjut.

Upaya penangkapan biogas yang dihasilkan dari proses anaerobik merupakan

salah satu cara mengurangi penggunaan solar untuk pembangkit tenaga listrik,

mengurangi bau (odor) di udara, mengurangi lepasnya gas metan di udara yang

berdampak terhadap peningkatan gas rumah kaca di atmosfer dan sumber

bahan bakar di boiler, bahkan bila memungkinkan dapat dimanfaatkan untuk

sumber tenaga listrik bagi fasilitas pendukung di sekitar areal pabrik.

Pengelolaan limbah padat kegiatan pabrik kelapa sawit dilakukan di unit

pengolahan limbah padat dengan cara:

Limbah TKKS yang dihasilkan dari proses pengolahan dipotong-potong

menjadi ukuran yang lebih kecil dan dicampur dengan sludge dari decanter,

padatan tersuspensi serta debu boiler untuk diproses menjadi pupuk

menggunakan metode pengkomposan aerobik

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 14

Page 15: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

Memanfaatkan TKKS dan cangkang kelapa sawit sebagai sumber bahan

bakar di boiler

Tempat penumpukan cangkang dan TKKS dibangun khusus dengan lantai dasar

terbuat dari bahan yang tidak tembus air dan kuat dengan spesifikasi dapat

menghindari terjadinya amblesan dan mencegah terjadinya rembesan air

resapan pada timbunan ke dalam tanah dan air tanah. Saluran air yang

dilengkapi dengan ”sedimen trap” memiliki kapasitas pengaliran yang memadai

untuk mengalirkan tirisan air hujan dan atau air resapan keluar menuju drainase

di sekitar pabrik

Pengelolaan limbah cair dan limbah padat diupayakan berdasarkan konsep zero

emission serta standar operasional prosedur yang telah ditetapkan dengan

menerapkan prinsip minimalisasi limbah, pemanfaatan kembali (recycle) nutrisi

dan penggunaan energi terbarukan (biomassa)

Memberikan pelatihan kepada warga masyarakat terkena dampak, dalam

kompetensi pemanfaatan berbagai bentuk limbah kelapa sawit, untuk

meningkatkan taraf hidup;

Secara bersama-sama dengan masyarakat setempat turut menjaga kawasan

sempadan sungai, beserta komponen penyusunnya;

Memfasilitasi pengadaan tanaman budidaya bagi masyarakat dan melakukan

penanaman di sekitar sempadan sungai, sehingga kawasan tersebut dapat

memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat, disamping nilai ekologinya.

Mengalokasikan dana/pembiayaan untuk melaksanakan pendekatan teknologi

tersebut.

Pembekalan kepada karyawan mengenai teknik pengelolaan dan pelestarian

lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh instansi teknis terkait

Melakukan koordinasi dengan lembaga desa setempat dalam upaya

mengoptimalkan pelestarian, pengelolaan lingkungan, meningkatkan pendapatan

warga masyarakat terkena dampak, melalui berbagai pembekalan ketrampilan

pemanfaatan limbah kelapa sawit.

Melakukan pendekatan kepada masyarakat peternak yang berada di sekitar

lokasi pabrik untuk dapat memanfaatkan limbah padat PKS yang telah diolah

sebagai sumber pakan.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan dilakukan di sungai (DAS) yang dekat dengan lokasi pabrik

yang berpotensi terkena dampak oleh kegiatan pada tahap operasi

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 15

Page 16: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

Pemantauan kualitas air terutama dilakukan di sekitar outlet dari Pabrik Kelapa

Sawit.

Masyarakat desa di wilayah studi atau yang langsung terkena dampak dari

kegiatan perkebunan dan pabrik kelapa sawit.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan terhadap badan perairan sungai di sekitar lokasi perkebunan dan pabrik

kelapa sawit, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, dilakukan dengan

frekuensi 1 bulan sekali atau apabila terjadi pelaporan atau keluhan dari warga yang

turut menggunakan sumberdaya sungai tersebut.

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Memantau kualitas limbah cair kelapa sawit yang telah diolah, dan yang telah

dilepas ke badan perairan penerima, agan tetap berada di bawah baku mutu

yang telah ditetapkan.

Melakukan pemantauan pada sungai yang dekat dengan lokasi rencana kegiatan

dengan melakukan pengukuran atau pengamatan terhadap parameter kualitas

air sungai yang mengalami perubahan mendasar dan harus dipantau adalah

kadar padatan tersuspensi (TSS) padatan terlarut (TDS), pH air, BOD5, COD,

total nitrogen (kadar amoniak, nitrat, nitrit) serta minyak dan lemak

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan di dalam lingkungan pabrik pengolahan

kelapa sawit terutama IPAL;

Sungai yang terdekat dengan lokasi rencana kegiatan

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Periode pemantauan terhadap kualitas air limbah, berdasarkan

KEP-51/MENLH/10/1995, Lampiran B dilakukan 1 (satu) kali dalam sebulan,

Periode pemantauan badan perairan penerima, yaitu sungai Air Tetap dan

Sungai Air Sambat sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82, Tahun 2001,

dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 16

Page 17: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

3.2.2. Komponen Sosekbud1. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha

a. Sumber Dampak

Sumber dampak yang ditimbulkan akibat peningkatan kesempatan kerja dan peluang

berusaha adalah pada saat penerimaan tenaga kerja operasi

b. Jenis Dampak

Jenis dampak yang timbul dari sumber dampak tersebut adalah akibat peningkatan

kesempatan kerja dan peluang berusaha

c. Besaran Dampak

Meningkatnya kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal khususnya yang

terkena dampak secara langsung, yang dapat diketahui dari penelitian berkala,

pendapatan perkapita, tingkat konsumsi dan biaya hidup masyarakat..

Berkembangnya sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui

dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios/warung

kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan produktif lainnya.

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Memberikan kesempatan bagi masyarakat, khususnya petani/pekebun yang

terkena dampak langsung kegiatan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja

sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang

diperlukan,

Memberikan pelatihan dan bimbingan usaha pada masyarakat terkena dampak,

mengenai peluang usaha yang baru, di luar sektor pertanian;

Berpartisipasi dalam menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana

perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang

berlangsung.

Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan

sebagai angkatan kerja yang diperlukan pada tahap operasi;

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada warga

dan tokok masyarakat di sekitar proyek;

Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa atau divisi pengelolaan

lingkungan di pihak pemrakarsa, yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan

perekonomian masyarakat di sekitar wilayah studi.

Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan

perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat

setempat sekitar wilayah studi.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 17

Page 18: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal PKS PT

SKIP (Pemrakarsa) yaitu di Bagian SDM Kantor PT SKIP.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan dilakukan minimal sekali dalam setiap tahun selama tahap operasi

perkebunan dan PKS atau disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dan

peraturan dan perundangan yang berlaku pada saat kegiatan operasi berlangsung

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Melakukan wawancara dengan tenaga kerja operasi mengenai asal daerah dan

tingkat upah yang diterima, termasuk juga melakukan survai terhadap masyarakat di

desa-desa lingkup wilayah proyek perkebunan tersebut mengenai proses perekrutan

tenaga kerja operasi oleh pihak pemrakarsa (PT. SKIP).Hal ini dilakukan karena :

Untuk mengetahui apakah kesempatan kerja yang ada selama tahap operasi

benar-benar dapat dimanfaatkan atau diisi oleh tenaga kerja setempat,

khususnya desa-desa yang tercakup dalam wilayah perkebunan sawit dan pabrik

pengolahannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Untuk mengetahui jumlah atau proporsi tenaga kerja dan pengusaha lokal yang

aktif memanfaatkan peluang kerja dan usaha yang berkembang akibat dari

operasi perkebunan sawit dan pabrik pengolahannya.

Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar

wilayah perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahannya.

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal PKS PT

SKIP dan di Bagian SDM Kantor PT SKIP.

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan dilakukan minimal sekali dalam setiap tahun selama tahap operasi PKS

PT SKIP atau disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dan peraturan yang

berlaku pada saat kegiatan operasi berlangsung.

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 18

Page 19: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

2. Peningkatan Pendapatan Masyarakata. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat pada tahap opersi

dari rencana kegiatan ini adalah pada saat dilakukan penerimaan tenaga kerja

operasi.

b. Jenis Dampak

Jenis dampak yang ditimbulkan dari sumber dampak tersebut adalah peningkatan

pendapatan masyarakat

c. Besaran Dampak

Meningkatnya pendapatan per kapita, tingkat konsumsi dan biaya hidup

masyarakat.;

Berkembangnya sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui

dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios / warung

kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan produktif lainnya;

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Memberikan kesempatan bagi masyarakat/petani/pekebun yang terkena dampak

langsung kegiatan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja sebagai pekerja,

yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;

Memberikan pelatihan dan bimbingan usaha pada masyarakat terkena dampak,

mengenai peluang usaha yang baru,

Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dan keterlibatan pengusaha lokal

dalam memanfaatkan kesempatan kerja dan peluang berusaha yang baru akibat

operasional perkebunan dan PKS PT. SKIP;

Memberikan bimbingan dan pelatihan manajemen tentang kewirausahaan

(interpreneurship) kepada masyarakat;

Melakukan pemberdayaan ekonomi terhadap masyarakat sekitar rencana

kegiatan

Berpartisipasi dalam menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana

perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang

berlangsung;

Memberikan informasi tentang peluang kerja dan usaha kepada warga dan tokoh

masyarakat setempat di sekitar proyek;

Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa atau divisi pengelolaan

lingkungan di pihak pemrakarsa, yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan

perekonomian masyarakat di sekitar wilayah studi.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 19

Page 20: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

Melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan setempat, dalam

melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan

masyarakat setempat

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan dilakukan di desa-desa yang dekat dengan lokasi rencana

kegiatan

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi,

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Melakukan survai lapangan dan wawancara dengan penduduk di desa-desa

sekitar lokasi PKS PT SKIP mengenai cara penerimaan tenaga kerja

operasional, wawancara dengan para pekerja tahap operasi terkait dengan

tingkat upah dan jaminan sosial lainnya, tugas pokok dan kualifikasi tenaga kerja.

Melakukan observasi lapangan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana

perekonomian di tingkat desa sekitar lokasi rencana kegiatan

Kedua bentuk pengelolaan tersebut diatas dilakukan yaitu untuk mengetahui :

o Tingkat dan perkembangan pendapatan masyarakat, khususnya

petani/pekebun, tingkat upah kerja dan biaya hidup masyarakat setempat.

o Untuk mengetahui distribusi atau pemerataan pendapatan masyarakat

setempat.

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup di dalam wilayah

PKS PT. SKIP atau pada desa-desa yang menjadi binaan PT SKIP, serta di bagian

SDM Kantor Pemrakarsa (PT. SKIP).

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan lingkungan dilakukan secara kontinyu melalui fasilitator desa yang

menjadi lokasi binaan PT SKIP dan dilaporkan setiap 6 bulan sekali kepada

pemerintah setempat

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 20

Page 21: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

3. Persepsi Masyarakata. Sumber Dampak

Komponen yang menjadi sumber dampak untuk dilakukan pengelolaan dan

pemantauan lingkungan adalah :

Penerimaan tenaga kerja operasi

Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)

Pendistribusian Produk CPO

Dampak terhadap peningkatan kualitas udara,peningkatan kebisingan,penurunan

kualitas air permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha

dan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat

b. Jenis Dampak

Dampak yang ditimbulkan dari rangkaian rencana kegiatan yang menjadi sumber

dampak tersebut adalah munculnya persepsi masyarakat

c. Besaran Dampak

Besaran dampak akan dilihat berdasarkan hal-hal sebagai berikut :

Meningkatnya angkatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal

khususnya yang terkena dampak secara langsung, yang dapat diketahui dari

penelitian berkala, pendapatan perkapita, tingkat konsumerisme masyarakat,

biaya hidup, dan pendapatan asli daerah setempat.

Ragam persepsi masyarakat yang muncul akibat rencana kegiatan yang

dilakukan selama tahap konstruksi

Tidak terjadinya dampak terhadap dampak primer (Dampak terhadap

peningkatan kualitas udara,peningkatan kebisingan,penurunan kualitas air

permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha dan dampak

terhadap peningkatan pendapatan masyarakat)

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung dari

rencana kegiatan pada tahap operasi, untuk dapat bekerja sebagai karyawan

sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;

Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan

sebagai angkatan kerja yang diperlukan;

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada

masyarakat di sekitar proyek;

Memberikan informasi kepada tokoh masyarakat (formal dan informal), perihal

kesempatan kerja yang tersedia.

Melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam bentuk partisipatif

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 21

Page 22: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

Memaksimalkan pengelolaan lingkungan yang baik terhadap dampak primer

yang muncul

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan dilakukan diareal tapak projek yang berkaitan dengan dampak

primer yang terjadi pada tahap konstruksi dan dilakukan di desa sekitar lokasi studi

dengan bekoordinasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat,pemuda

setempat

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan lingkungan ini dilakukan kontinyu selama tahap operasi berlangsung

sehingga tercipta persepsi masyarakat positif terhadap rencana kegiatan yang akan

dilakukan pada tahap konnstruksi (meminamalisir persepsi negatif yang muncul)

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Melakukan pengamatan langsung di lapangan

Mendata angkatan kerja dan lapangan kerja

Melakukan wawancara mendalam dengan masyarakat terkait dengan

pengelolaan lingkungan yang dilakukan

Dalam melakukan pemantauan ini pendekatan partisipatif menjadi pilihan untuk

mengetahui ragam pendapat terkait dengan rencana kegiatan yang akan

dilakukan pada tahap konstruksi berlangsung

Melakukan pemantauan terhadap potensi dampak primer yang terjadi sepert

telah diuraikan sebelumnya

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan dilokasi rencana pembangunan pabrik

kelapa sawit dan didesa-desa sekitar lokasi rencana kegiatan opeasi berlangsung

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Waktu pemantauan dilakukan secara tentatif selama tahap operasi berlangsung dan

dilaporkan setiap 6 bulan sekali kepada pemerintah setempat

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 22

Page 23: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

3.3. Tahap Pasca operasi3.3.1. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 1. Penurunan Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha

a. Sumber Dampak

Sumber dampak terhadap penurunan kesempatan kerja dan peluang berusaha pada

tahap pasca operasi kegiatan PKS PT. SKIP adalah pelepasan tenaga kerja atau

pemutusan hubungan kerja.

b. Jenis Dampak

Jenis dampak yang timbul akibat sumber dampat tersebut adalah penurunan

kesempatan kerja dan peluang berusaha

c. Besaran Dampak

Meningkatnya pengangguran di tingkat desa sekitar lokasi PKS PT. SKIP.

Menurunnya tingkat pendapatan masyarakat, khususnya petani/pekebun di

sekitar lokasi PKS PT.SKIP.

Urbanisasi penduduk perdesaan di sekitar lokasi proyek ke ibu kota kabupaten,

provinsi, bahkan ke ibu kota negara

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Memberikan pelatihan, bimbingan usaha dan permodalan pada pegawai yang

yang akan terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) agar mandiri atau

bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru;

Memberikan informasi mengenai rencana pemrakarsa dalam pemutusan

hubungan kerja (PHK) pegawai dan ketentuan-ketentuannya jauh-jauh hari

Proses PHK dilakukan secara tidak serentak tetapi berangsur-angsur

Membayar pesangon pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku.;

Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan

perencanaan dan pelaksanaan program pemutusan hubungan kerja.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan dilakukan di Bagian SDM Kantor Pemrakarsa (PT. SKIP) atau

pihak ketiga yang diberi wewenang untuk melakukan hal-hal yang terkait dengan

pengelolaan lingkungan tahap pasca operasi terhadap para pegawai/karyawan PKS

PT. SKIP.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pada saat sebelum dan

saat pasca operasi berjalan

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan penduduk warga desa

sekitar lokasi PKS PT.SKIP mengenai ketersediaan kesempatan kerja dan

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 23

Page 24: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

peluang berusaha setelah berakhirnya operasi kegiatan PT. SKIP di lokasi

tersebut, termasuk juga melakukan wawancara dengan eks pekerja PT.SKIP

mengenai proses pemutusan hubungan kerja oleh pihak pemrakarsa (PT. SKIP).

Melakukan wawancara atau FGD dengan tokoh masyarakat dan aparat desa

setempat dengan topik pembahasan mengenai pertumbuhan angkatan kerja,

tingkat pengangguran, urbanisasi, dan lainnya.

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi Pemantauan dilakukan di desa-desa bekas lokasi PKS PT. SKIP.

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Periode Pemantauan dilakukan minimal dua kali dalam setahun selama lima tahun

setelah berakhirnya kegiatan PT. SKIP atau sesuai dengan kebutuhan di lapangan

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

2. Persepsi Masyarakata. Sumber Dampak

Sumber dampak yang terjadi akibat munculnya persepsi masyarakat pada tahap

pasca operasi adalah :

Demobilisasi peralatan dan material

Pelepasan tenaga kerja

Timbulnya dampak terhadap penurunan kesempatan kerja dan peluang

berusaha yang kemudian memunculkan menurunnya pendapatan masyarakat

b. Jenis Dampak

Jenis dampak yang terjadi akibat dari sumber dampak tersebut adalah munculnya

persepsi masyarakat

c. Besaran Dampak

Munculnya persepsi masyarakat terhadap sumber dampak baik itu persepsi positif

maupun negatif

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Bentuk pengelolaan lingkungan yang dilakukan berkaitan dengan jenis dampak yang

terjadi yaitu melalui :

Memberikan pelatihan, bimbingan usaha dan permodalan pada masyarakat

terkena dampak, mengenai peluang usaha yang baru,

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 24

Page 25: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan

perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat

setempat sekitar wilayah studi yang telah dilakukan selama tahap operasi.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan dilakukan di desa-desa sekitar lokasi PKS PT SKIP.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan

Periode pengelolaan dilakukan 2 (dua) kali pada saat tahap pasca operasi.

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan pengambilan data sekunder.

h. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pemantauan dilakukan di desa-desa sekitar lokasi PKS PT SKIP.

i. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Dilakukan pada akhir kegiatan operasional dan berakhirnya masa kegiatan

operasional.

j. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas : BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan : Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 25

Page 26: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

Tabel 3.1. Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL)

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

HidupTAHAP KONSTRUKSIKomponen Fisika-Kimia1

peralatan dan Material

lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)

Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukurng

Penurunan kualitas udara

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional

Pemilihan sistim, metode dan teknologi pembersihan lahan dan pengurugan tanah yang diperkirakan dapat mengurangi kadar debu,

Penggunaan masker anti debu secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar yang melebihi ambang batas.

Mengatur kecepatan kendaraan di lokasi kegiatan

Mengadakan penyuluhan kepada para pekerja untuk menggunakan alat keselamatan kerja.

Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa yang bertanggungjawab terhadap kegiatan mobilisasi peralatan dan material untuk keperluan pemadatan jalan.

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup akan dilakukan diareal pembersihan lahan dan pengurugan tanah dan diareal pembangunan sarana dan prasarana pabrik dan fasilitas pendukung serta dilakukan didesa yang terkena dampak (jalur mobilisasi peralatan dan material).

Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi

Pemantauan lingkungan yang dilakukan yaitu melalui pengambilan sampel dan analisis laboratorium, sehingga paramater lingkungan yang berkaitan dengan kualitas udara seperti SO2, NOx, CO, dan debu dapat diketahui dan dapat diperbandingkan dengan baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan dalam peraturan dan perundangan yang berlaku.

Pemantauan lingkungan dilakukan di areal tapak proyek dan pemukiman.

Pemantauan lingkungan dilakukan minimal dua kali selama tahap konstruksi

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

2 peralatan dan Material

lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)

peningkatan kebisingan

Derajat kebisingan (dalam satuan dB) tidak diperbolehkan melebihi baku mutu lingkungan tentang kebisingan yang dipersyaratkan dalam peraturan dan perundangan yang berlaku.

Memperlengkapi pekerja dengan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, khususnya pelindung pendengaran (ear plug).

Tidak melakukan pekerjaan malam hari, dimana masyarakat di sekitarnya sedang

Pengelolaan dilakukan di areal tapak proyek.

Pengelolaan lingkungan dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan yang menghasilkan kebisingan selama tahap konstruksi

pengukuran tingkat kebisingan di lokasi tapak proyek.

pengukur kebisingan di dekat kegiatan

Pemantauan dilakukan di areal tapak proyek dan pemukiman.

Pemantauan lingkungan dilakukan minimal dua kali selama tahap konstruksi

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 26

Page 27: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidup

Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukurng

tidur/beristirahat terutama untuk kegiatan mobilisasi perlatan dan material.

yang menjadi sumber bising. Instansi

Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

3 lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)

Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukurng

penurunan kualitas air permukaan

penurunan kualitas air permukaan di Sungai berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air atau tidak melebihi baku mutu lingkungan yang diperasyaratkan dalam peraturan tersebut atau peraturan dan perundangan lainnya yang berlaku.

keluhan dari warga masyarakat yang turut menggunakan sumberdaya sungai tersebut terhadap perubahan

Mempertahankan kawasan sabuk hijau (greenbelt) di sepanjang sempadan sungai yang ada

Tidak melakukan penebangan pada kawasan sempadan/greenbelt di sepanjang sungai yang ada. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan pengadaan papan larangan untuk melakukan aktifitas apapun yang bersifat merusak kawasan sempadan sungai /sabuk hijau.

Pencegahan dampak lingkungan akibat limpasan dari partikel tanah tererosi dengan cara membangun saluran pengendalian air dan perangkap sedimen. Tujuan pembuatan saluran pengendalian air adalah mengendalikan limpasan air yang berlebihan di musim penghujan. tujuannya untuk memperlambat laju aliran permukaan di saluran pembuangan atau saluran alami, mencegah erosi dan memberikan kesempatan lebih besar infiltrasi air ke dalam tanah. Perangkap sedimen dibuat di sepanjang saluran pembuangan, saluran

Lokasi pengelolaan dilakukan di areal rencana pembangunan pabrik dan areal pembersihan lahan dan pengurugan tanah yang berdekatan dengan sungai

Pengelolaan lingkungan berkaitan dengan penurunan kualitas air permukaan dilakukan selama berlangsungnya tahap konstruksi

dan mempertahankan integritas perairan sungai yang bersangkutan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan akan sumberdaya air yang layak, yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

keberhasilan program pengelolaan lingkungan PT. SKIP terhadap kualitas air sungai

sampel air sungan dan analisis laboratorium sehingga dapat

Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan di dalam lingkungan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) terutama terutama pada sumber dampaknya dan pengambilan sampel dilakukan disungai terdekat dengan tapak proyek

Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan di dalam lingkungan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) terutama terutama pada sumber dampaknya dan pengambilan sampel dilakukan disungai terdekat dengan tapak proyek

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 27

Page 28: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidupkualitas air permukaan (sungai).

pengendali air atau saluran alami.

Pengelolaan limbah cair dan limbah padat diupayakan maksimal berdasarkan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.

Drainase untuk bengkel perawatan alat berat harus dilengkapi oil trap dan wadah penampungan minyak.

Secara bersama-sama dengan masyarakat setempat turut menjaga kawasan sempadan sungai, beserta komponen penyusunnya;

mengetahui perubahan kualitas air permukaan akibat dari rencana kegiatan yang dilakukan

Komponen Sosekbud1 penerimaan tenaga

kerja konstruksipeningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha

Rencana kegiatan pembangunan PKS ini pada tahap konstruksi yaitu akan merekrut sekitar 30 orang tenaga kerja lokal.

Memberikan kesempatan pertama atau prioritas bagi masyarakat sekitar yang terkena dampak langsung rencana kegiatan konstruksi untuk dapat bekerja sebagai pekerja konstruksi dari kontraktor pembangunan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;

Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan sebagai angkatan kerja yang diperlukan;

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada masyarakat dan aparat desa di sekitar proyek;

Pengelolaan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal rencana pembangunan PKS PT SKIP (Pemrakarsa) dan di Bagian SDM (bagian penerimaan tenaga kerja) kantor PT SKIP (Permaraksa).

Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yang berkaitan dengan penerimaan tenaga kerja konstruksi. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan pada saat kegiatan konstruksi berlangsung.

Melakukan wawancara dengan tenaga kerja konstruksi pembangunan pabrik mengenai asal daerah dan tingkat upah yang diterima, termasuk juga melakukan survei terhadap masyarakat di desa-desa lingkup wilayah proyek PKS tersebut mengenai proses perekrutan tenaga kerja konstruksi oleh pihak pemrakarsa (PT. SKIP).

Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal PKS dan di Bagian SDM Kantor Permaraksa (PT SKIP).

Pemantauan dilakukan minimal sekali selama tahap konstruksi PKS atau disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dan peraturan yang berlaku pada saat kegiatan konstruksi berlangsung.

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 28

Page 29: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidup Menyedi

akan dan melengkapi sarana dan prasarana perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang berlangsung.

Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat setempat sekitar wilayah studi.

2 Penerimaan tenaga kerja konstruksi

peningkatan pendapatan masyarakat

tingkat upah kerja di sektor pertanian, pendapatan perkapita, tingkat konsumsi dan biaya hidup masyarakat;

sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios / warung kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan

Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung kegiatan pembangunan pabrik kelapa sawit untuk dapat bekerja sebagai karyawan/pekerja, yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan selama tahap konstruksi;

Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dan peran pengusaha lokal;

Memberikan informasi tentang peluang kerja dan usaha kepada tokoh masyarakat dan penduduk di sekitar proyek;

Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat

Pengelolaan lingkungan dilakukan di kantor desa yang tercakup di dalam wilayah PKS PT. SKIP misalnya dilakukan kegiatan sosialisasi pembangunan pabrik dan sistem penerimaan tenaga kerja, kemudian untuk penerimaan tenaga kerja/pegawai dilakukan di bagian SDM Kantor Pemrakarsa (PT. SKIP).

Dilakukan selama tahap konstruksi

Melakukan wawancara dengan tenaga kerja konstruksi pembangunan pabrik pengolahannya mengenai asal daerah dan tingkat upah yang diterima, termasuk juga melakukan survai terhadap masyarakat di desa-desa lingkup wilayah proyek tersebut mengenai proses perekrutan tenaga kerja konstruksi oleh pihak pemrakarsa (PT SKIP)

Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup dalam areal pembangunan PKS Pemrakarsa dan di Bagian SDM Kantor Permaraksa

Pemantauan dilakukan minimal satu kali selama tahap konstruksi berlangsung

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 29

Page 30: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidupproduktif lainnya;

setempat sekitar wilayah studi

3 tenaga kerja konstruksi

Peralatan dan Material

lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)

Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukung

terhadap peningkatan kualitas udara,peningkatan kebisingan,penurunan kualitas air permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha dan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat

persepsi masyarakat

angkatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal khususnya yang terkena dampak secara langsung, yang dapat diketahui dari penelitian berkala, pendapatan perkapita, tingkat konsumerisme masyarakat, biaya hidup, dan pendapatan asli daerah setempat.

masyarakat yang muncul akibat rencana kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi

dampak terhadap dampak primer (Dampak terhadap peningkatan kualitas udara,peningkatan

Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung dari rencana kegiatan pada tahap konstruksi pembangunan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;

Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan sebagai angkatan kerja yang diperlukan;

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada masyarakat di sekitar proyek;

Memberikan informasi kepada tokoh masyarakat (formal dan informal), perihal kesempatan kerja yang tersedia.

Melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam bentuk partisipatif

Memaksimalkan pengelolaan lingkungan yang baik terhadap dampak primer yang muncul

Lokasi pengelolaan dilakukan diareal tapak projek yang berkaitan dengan dampak primer yang terjadi pada tahap konstruksi dan dilakukan di desa sekitar lokasi studi dengan bekoordinasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat,pemuda setempat

Pengelolaan lingkungan ini dilakukan kontinyu selama tahap konstruksi berlangsung sehingga tercipta persepsi masyarakat positif terhadap rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahap konnstruksi (meminamalisir persepsi negatif yang muncul)

pengamatan langsung di lapangan

angkatan kerja dan lapangan kerja

wawancara mendalam dengan masyarakat terkait dengan pengelolaan lingkungan yang dilakukan

melakukan pemantauan ini pendekatan partisipatif menjadi pilihan untuk mengetahui ragam pendapat terkait dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahap konstruksi berlangsung

pemantauan

Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan dilokasi rencana pembangunan pabrik kelapa sawit dan didesa-desa sekitar lokasi rencana kegiatan konstruksi berlangsung

Waktu pemantauan dilakukan secara tentatif selama tahap konstruksi berlangsung

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 30

Page 31: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidupkebisingan,penurunan kualitas air permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha dan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat)

terhadap potensi dampak primer yang terjadi sepert telah diuraikan sebelumnya

Tahap OperasiKomponen Fisik-Kimia1 Pengolahan TBS

Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)

Jenis dampak yang berpotensi terjadi dari sumber dampak tersebut adalah penurunan kualitas udara baik itu udara ambien maupun udara emisi

Besaran dampak yang dihasilkan akan dilihat berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional atau peraturan dan perundangan lainnya yang berkaitan dengan baku mutu kualitas udara untuk industri kelapa sawit yang relevan dan berlaku

Mengurangi emisi gas buang dari mesin-mesin: merawat mesin secara rutin, melakukan uji emisi secara rutin.

Penggunaan masker anti debu secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar yang melebihi ambang batas.

Mengendalikan kualitas udara di sekitar wilayah kegiatan dan daerah sebaran dampaknya, khususnya debu partikulat agar tidak melampaui baku mutu yang berlaku.

Mengendalikan dan mencegah dampak turunan yang muncul, akibat menurunnya kualitas udara dari kegiatan Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil).

Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil).

Pengelolaan dampak terhadap penurunan kualitas udara dilakukan sepanjang waktu selama tahap operasi berlangsung

Bentuk pemantauan yang dilakukan berkaitan dengan jenis dampak yang terjadi (penurunan kualitas udara) adalah melalui pengambilan sampel (udara ambeien dan emisi) di lapangan, lalu di analisis di laboratorium yang terkreditasi sehingga parameter lingkungan yang berkaitan dengan kualitas udara seperti SO2, CO, NOX, dan partikel debu dapat diketahui lalu diperbandingkan dengan baku mutu lingkungan yang

Lokasi pemantauan dilakukan di areal pabrik kelapa sawit dan desa terdekat dari pabrik kelapa sawit PT SKIP

Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali untuk mengetahui tingkat emisi cerobong asap dan udara ambien di sekitar pabrik pengolahan.

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 31

Page 32: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidupdipersyaratkan dalam peraturan dan perundangan yang berlaku.

2 Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)

Peningkatan Kebisingan

Besaran dampak kebisingan mengacu pada ambang batas kebisingan yang berlaku berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Penggunaan penutup telinga (ear plug), secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar

Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS

Pengelolaan dampak terhadap peningkatan kebisingan dilakukan sepanjang waktu selama tahap operasi berlangsung

Melakukan pengukuran tingkat kebisingan dengan sound level meter di lokasi PKS PT SKIP dan melakukan pemantauan terhadap ketaatan tenaga kerja dalam menjalankan SOP tentang pengelolaan lingkungan terhadap kebisingan

Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS

Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali untuk mengetahui tingkat kebisingan di sekitar pabrik pengolahan kelapa sawit.

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

3 Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)

peningkatan kebauan.

Besaran dampak kualitas kebauan mengacu pada ambang batas kualitas udara tentang kebauan berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Penggunaan masker secara kontinyu bagi pekerja, atau pada aktifitas yang berdekatan dengan sumber pencemar.

Lokasi pengelolaan di area sekitar pabrik pengolahan TBS dan pengolahan limbah

Pengelolaan dampak kualitas udara dilakukan sepanjang waktu selama beroperasi

Bentuk pemantauan yang dilakukan berkaitan dengan jenis dampak tersebut adalah melakukan uji tingkat kebauan pada dilokasi sumber dampak yang terjadi.

Lokasi pemantauan dilakukan dilokasi sumber dampak yang terjadi baik itu dilokasi pabrik maupun di lokasi IPAL

Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali untuk mengetahui tingkat kebauan di sekitar pabrik pengolahan kelapa sawit dan lokasi IPAL.

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

4 Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO

Penurunan kualitas air permukaa

penurunan kualitas air

Mempertahankan kawasan sabuk hijau (greenbelt) di sepanjang

pengelolaan dilakukan di

Pengelolaan terhadap badan perairan sungai

kualitas limbah cair

pemantauan

pemantauan

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 32

Page 33: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidup(Crude Palm Oil) n permukaan

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air.

keluhan dari warga masyarakat yang turut menggunakan sumbedaya perairan tersebut, terhadap perubahan kualitas air sungai.

gejala-gejala penyakit, yang disebabkan oleh adanya penurunan kualitas air permukaan (waterborne diseases).

sempadan sungai yang ada, dan melakukan tindakan konservasi tanah dan air seperti pada teknik pengelolaan dampak peningkatan laju erosi dan longsor.

Tidak melakukan penebangan pada kawasan sempadan/greenbelt di sepanjang sungai yang ada. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan pengadaan papan larangan untuk melakukan aktifitas apapun yang bersifat merusak kawasan sempadan sungai /sabuk hijau.

Pengelolaan limbah cair domestik dari perumahan karyawan ataupun aktivitas domestik dilakukan sesuai jenis limbah. Limbah tinja atau WC diolah dengan cara menyalurkan dalam septic tank yang dibangun khusus untuk limbah tinja atau WC sehingga tidak mencemari sungai. Limbah cair yang berasal dari dapur dan kamar mandi dialirkan ke IPAL dan diolah bersama-sama dengan limbah cair dari pabrik. Sebelum dialirkan ke IPAL, limbah cair harus melalui penyaring kasar untuk memisahkan sampah dan kotoran yang terbawa limbah cair domestik.

Perlu juga dilakukan pencegahan pencemaran air sungai oleh limbah padat domestik.

sungai (DAS) yang dekat dengan lokasi pabrik yang berpotensi terkena dampak oleh kegiatan pada tahap operasi

kualitas air terutama dilakukan di sekitar outlet dari Pabrik Kelapa Sawit.

desa di wilayah studi atau yang langsung terkena dampak dari kegiatan perkebunan dan pabrik kelapa sawit.

di sekitar lokasi perkebunan dan pabrik kelapa sawit, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, dilakukan dengan frekuensi 1 bulan sekali atau apabila terjadi pelaporan atau keluhan dari warga yang turut menggunakan sumberdaya sungai tersebut.

kelapa sawit yang telah diolah, dan yang telah dilepas ke badan perairan penerima, agan tetap berada di bawah baku mutu yang telah ditetapkan.

pemantauan pada sungai yang dekat dengan lokasi rencana kegiatan dengan melakukan pengukuran atau pengamatan terhadap parameter kualitas air sungai yang mengalami perubahan mendasar dan harus dipantau adalah kadar padatan tersuspensi (TSS) padatan terlarut (TDS), pH air, BOD5, COD, total

lingkungan dilakukan di dalam lingkungan pabrik pengolahan kelapa sawit terutama IPAL;

terdekat dengan lokasi rencana kegiatan

terhadap kualitas air limbah, berdasarkan KEP-51/MENLH/10/1995, Lampiran B dilakukan 1 (satu) kali dalam sebulan,

pemantauan badan perairan penerima, yaitu sungai Air Tetap dan Sungai Air Sambat sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82, Tahun 2001, dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.

Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 33

Page 34: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

HidupUpaya pengelolaan limbah padat domestik dari pemukiman dan pabrik dilakukan bersamaan dengan cara menampung limbah padat di tempat pembuangan sampah sementara. Untuk limbah organik akan dibawa ke area pengkomposan unit pengolahan limbah padat, sementara untuk limbah anorganik akan dikumpulkan dan diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir.

Limbah cair dari pabrik akan dikelola dengan cara membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berdasarkan sistem tangki anaerobik dan aerasi lanjut.

Upaya penangkapan biogas yang dihasilkan dari proses anaerobik merupakan salah satu cara mengurangi penggunaan solar untuk pembangkit tenaga listrik, mengurangi bau (odor) di udara, mengurangi lepasnya gas metan di udara yang berdampak terhadap peningkatan gas rumah kaca di atmosfer dan sumber bahan bakar di boiler, bahkan bila memungkinkan dapat dimanfaatkan untuk sumber tenaga listrik bagi fasilitas pendukung di sekitar areal pabrik.

Tempat penumpukan cangkang dan TKKS dibangun khusus

nitrogen (kadar amoniak, nitrat, nitrit) serta minyak dan lemak

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 34

Page 35: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidupdengan lantai dasar terbuat dari bahan yang tidak tembus air dan kuat dengan spesifikasi dapat menghindari terjadinya amblesan dan mencegah terjadinya rembesan air resapan pada timbunan ke dalam tanah dan air tanah. Saluran air yang dilengkapi dengan ”sedimen trap” memiliki kapasitas pengaliran yang memadai untuk mengalirkan tirisan air hujan dan atau air resapan keluar menuju drainase di sekitar pabrik

Pengelolaan limbah cair dan limbah padat diupayakan berdasarkan konsep zero emission serta standar operasional prosedur yang telah ditetapkan dengan menerapkan prinsip minimalisasi limbah, pemanfaatan kembali (recycle) nutrisi dan penggunaan energi terbarukan (biomassa)

Memberikan pelatihan kepada warga masyarakat terkena dampak, dalam kompetensi pemanfaatan berbagai bentuk limbah kelapa sawit, untuk meningkatkan taraf hidup;

Secara bersama-sama dengan masyarakat setempat turut menjaga kawasan sempadan sungai, beserta komponen penyusunnya;

Memfasili

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 35

Page 36: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hiduptasi pengadaan tanaman budidaya bagi masyarakat dan melakukan penanaman di sekitar sempadan sungai, sehingga kawasan tersebut dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat, disamping nilai ekologinya.

Mengalokasikan dana/pembiayaan untuk melaksanakan pendekatan teknologi tersebut.

Pembekalan kepada karyawan mengenai teknik pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh instansi teknis terkait

Melakukan koordinasi dengan lembaga desa setempat dalam upaya mengoptimalkan pelestarian, pengelolaan lingkungan, meningkatkan pendapatan warga masyarakat terkena dampak, melalui berbagai pembekalan ketrampilan pemanfaatan limbah kelapa sawit.

Melakukan pendekatan kepada masyarakat peternak yang berada di sekitar lokasi pabrik untuk dapat memanfaatkan limbah padat PKS yang telah diolah sebagai sumber pakan.

Komponen Sosekbud1 Penerimaan tenaga

kerja operasipeningkatan kesempata

kesempatan berusaha bagi

Memberikan kesempatan bagi masyarakat, khususnya

Pengelolaan lingkungan dilakukan di

Pengelolaan dilakukan minimal sekali

Melakukan wawancara dengan tenaga

Pemantauan lingkungan dilakukan di

Pemantauan dilakukan minimal sekali

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 36

Page 37: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidupn kerja dan peluang berusaha

masyarakat lokal khususnya yang terkena dampak secara langsung, yang dapat diketahui dari penelitian berkala, pendapatan perkapita, tingkat konsumsi dan biaya hidup masyarakat..

sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios/warung kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan produktif lainnya

petani/pekebun yang terkena dampak langsung kegiatan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan,

Memberikan pelatihan dan bimbingan usaha pada masyarakat terkena dampak, mengenai peluang usaha yang baru, di luar sektor pertanian;

Berpartisipasi dalam menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang berlangsung.

Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan sebagai angkatan kerja yang diperlukan pada tahap operasi;

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada warga dan tokok masyarakat di sekitar proyek;

Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa atau divisi pengelolaan lingkungan di pihak pemrakarsa, yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah studi.

Melakukan koordinasi dengan

desa-desa yang tercakup dalam areal PKS PT SKIP (Pemrakarsa) yaitu di Bagian SDM Kantor PT SKIP.

dalam setiap tahun selama tahap operasi perkebunan dan PKS atau disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dan peraturan dan perundangan yang berlaku pada saat kegiatan operasi berlangsung

kerja operasi mengenai asal daerah dan tingkat upah yang diterima, termasuk juga melakukan survai terhadap masyarakat di desa-desa lingkup wilayah proyek perkebunan tersebut mengenai proses perekrutan tenaga kerja operasi oleh pihak pemrakarsa (PT. SKIP).

desa-desa yang tercakup dalam areal PKS PT SKIP dan di Bagian SDM Kantor PT SKIP

dalam setiap tahun selama tahap operasi PKS PT SKIP atau disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja dan peraturan yang berlaku pada saat kegiatan operasi berlangsung

Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 37

Page 38: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidupperangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat setempat sekitar wilayah studi.

2 Penerimaan tenaga kerja operasi

peningkatan pendapatan masyarakat

pendapatan per kapita, tingkat konsumsi dan biaya hidup masyarakat.;

sarana dan prasarana perekonomian, yang dapat diketahui dengan bertambah ramainya kegiatan perekonomian seperti pasar, kios / warung kelontong, aktifitas ekonomi, serta kegiatan produktif lainnya;

Memberikan kesempatan bagi masyarakat/petani/pekebun yang terkena dampak langsung kegiatan pabrik kelapa sawit, untuk dapat bekerja sebagai pekerja, yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;

Memberikan pelatihan dan bimbingan usaha pada masyarakat terkena dampak, mengenai peluang usaha yang baru,

Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dan keterlibatan pengusaha lokal dalam memanfaatkan kesempatan kerja dan peluang berusaha yang baru akibat operasional perkebunan dan PKS PT. SKIP;

Memberikan bimbingan dan pelatihan manajemen tentang kewirausahaan (interpreneurship) kepada masyarakat;

Melakukan pemberdayaan ekonomi terhadap masyarakat sekitar rencana kegiatan

Berpartisipasi dalam menyediakan dan

Lokasi pengelolaan dilakukan di desa-desa yang dekat dengan lokasi rencana kegiatan

Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi,

survai lapangan dan wawancara dengan penduduk di desa-desa sekitar lokasi PKS PT SKIP mengenai cara penerimaan tenaga kerja operasional, wawancara dengan para pekerja tahap operasi terkait dengan tingkat upah dan jaminan sosial lainnya, tugas pokok dan kualifikasi tenaga kerja.

observasi lapangan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana perekonomian di tingkat desa sekitar lokasi rencana

Pemantauan lingkungan dilakukan di desa-desa yang tercakup di dalam wilayah PKS PT. SKIP atau pada desa-desa yang menjadi binaan PT SKIP, serta di bagian SDM Kantor Pemrakarsa (PT. SKIP).

Pemantauan lingkungan dilakukan secara kontinyu melalui fasilitator desa yang menjadi lokasi binaan PT SKIP dan dilaporkan setiap 6 bulan sekali kepada pemerintah setempat

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 38

Page 39: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidupmelengkapi sarana dan prasarana perekonomian, sehubungan dengan peningkatan aktifitas pekerjaan yang berlangsung;

Memberikan informasi tentang peluang kerja dan usaha kepada warga dan tokoh masyarakat setempat di sekitar proyek;

Berpartisipasi dalam membentuk lembaga desa atau divisi pengelolaan lingkungan di pihak pemrakarsa, yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah studi.

Melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat setempat

kegiatan

3 tenaga kerja operasi

TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)

Produk CPO

terhadap peningkatan kualitas udara,pening

persepsi masyarakat

angkatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat lokal khususnya yang terkena dampak secara langsung, yang dapat diketahui dari penelitian berkala, pendapatan perkapita, tingkat

Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung dari rencana kegiatan pada tahap operasi, untuk dapat bekerja sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan;

Memfasilitasi warga masyarakat yang terkena dampak, untuk diprioritaskan sebagai angkatan kerja yang diperlukan;

Lokasi pengelolaan dilakukan diareal tapak projek yang berkaitan dengan dampak primer yang terjadi pada tahap konstruksi dan dilakukan di desa sekitar lokasi studi dengan bekoordinasi dengan pemerintah desa

Pengelolaan lingkungan ini dilakukan kontinyu selama tahap operasi berlangsung sehingga tercipta persepsi masyarakat positif terhadap rencana kegiatan yang akan

pengamatan langsung di lapangan

angkatan kerja dan lapangan kerja

wawancara mendalam dengan masyarakat terkait dengan pengelolaan

Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan dilokasi rencana pembangunan pabrik kelapa sawit dan didesa-desa sekitar lokasi rencana kegiatan opeasi berlangsung

Waktu pemantauan dilakukan secara tentatif selama tahap operasi berlangsung dan dilaporkan setiap 6 bulan sekali kepada pemerintah setempat

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 39

Page 40: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidupkatan kebisingan,penurunan kualitas air permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha dan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat

konsumerisme masyarakat, biaya hidup, dan pendapatan asli daerah setempat.

masyarakat yang muncul akibat rencana kegiatan yang dilakukan selama tahap konstruksi

dampak terhadap dampak primer (Dampak terhadap peningkatan kualitas udara,peningkatan kebisingan,penurunan kualitas air permukaan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang berusaha dan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat)

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada masyarakat di sekitar proyek;

Memberikan informasi kepada tokoh masyarakat (formal dan informal), perihal kesempatan kerja yang tersedia.

Melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam bentuk partisipatif

Memaksimalkan pengelolaan lingkungan yang baik terhadap dampak primer yang muncul

dan tokoh masyarakat,pemuda setempat

dilakukan pada tahap konnstruksi (meminamalisir persepsi negatif yang muncul)

lingkungan yang dilakukan

melakukan pemantauan ini pendekatan partisipatif menjadi pilihan untuk mengetahui ragam pendapat terkait dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahap konstruksi berlangsung

pemantauan terhadap potensi dampak primer yang terjadi sepert telah diuraikan sebelumnya

Kotabaru

TAHAP PASCAOPERASIKomponen Sosial Ekonomi Budaya1 pelepasan tenaga

kerja atau pemutusan hubungan kerja.

penurunan kesempatan kerja dan peluang

pengangguran di tingkat desa sekitar lokasi

Memberikan pelatihan, bimbingan usaha dan permodalan pada pegawai yang yang akan

Lokasi pengelolaan dilakukan di Bagian SDM

Periode pengelolaan dilakukan sesuai dengan

observasi lapangan dan wawancara

Lokasi Pemantauan dilakukan di desa-desa

Periode Pemantauan dilakukan minimal dua kali

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 40

Page 41: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidupberusaha PKS PT. SKIP.

tingkat pendapatan masyarakat, khususnya petani/pekebun di sekitar lokasi PKS PT.SKIP.

penduduk perdesaan di sekitar lokasi proyek ke ibu kota kabupaten, provinsi, bahkan ke ibu kota negara

terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) agar mandiri atau bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru;

Memberikan informasi mengenai rencana pemrakarsa dalam pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai dan ketentuan-ketentuannya jauh-jauh hari

Proses PHK dilakukan secara tidak serentak tetapi berangsur-angsur

Membayar pesangon pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku.;

Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan program pemutusan hubungan kerja.

Kantor Pemrakarsa (PT. SKIP) atau pihak ketiga yang diberi wewenang untuk melakukan hal-hal yang terkait dengan pengelolaan lingkungan tahap pasca operasi terhadap para pegawai/karyawan PKS PT. SKIP.

kebutuhan pada saat sebelum dan saat pasca operasi berjalan

dengan penduduk warga desa sekitar lokasi PKS PT.SKIP mengenai ketersediaan kesempatan kerja dan peluang berusaha setelah berakhirnya operasi kegiatan PT. SKIP di lokasi tersebut, termasuk juga melakukan wawancara dengan eks pekerja PT.SKIP mengenai proses pemutusan hubungan kerja oleh pihak pemrakarsa (PT. SKIP).

wawancara atau FGD dengan tokoh masyarakat dan aparat desa setempat dengan topik pembahasan mengenai pertumbuhan

bekas lokasi PKS PT. SKIP.

dalam setahun selama lima tahun setelah berakhirnya kegiatan PT. SKIP atau sesuai dengan kebutuhan di lapangan

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 41

Page 42: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

No Sumber Dampak Jenis

Dampak Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Upaya PemantauanLingkungan

Hidup

Lokasi Pemantauan Lingkungan

Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan

Hidupangkatan kerja, tingkat pengangguran, urbanisasi, dan lainnya.

2 peralatan dan material

tenaga kerja

dampak terhadap penurunan kesempatan kerja dan peluang berusaha

Persepsi masyarakat

Munculnya persepsi masyarakat terhadap sumber dampak baik itu persepsi positif maupun negatif

Memberikan pelatihan, bimbingan usaha dan permodalan pada masyarakat terkena dampak, mengenai peluang usaha yang baru,

Melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat, dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat setempat sekitar wilayah studi yang telah dilakukan selama tahap operasi

Lokasi pengelolaan dilakukan di desa-desa sekitar lokasi PKS PT SKIP.

Periode pengelolaan dilakukan 2 (dua) kali pada saat tahap pasca operasi.

Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan pengambilan data sekunder.

Lokasi pemantauan dilakukan di desa-desa sekitar lokasi PKS PT SKIP.

Dilakukan pada akhir kegiatan operasional dan berakhirnya masa kegiatan operasional.

Instansi Pelaksana : PT. Sinar Kencana Inti Perkasa.

Instansi Pengawas :BLHD Kabupaten Kotabaru.

Instansi Penerima Pelaporan :

Bupati melalui BLHD Kabupaten Kotabaru

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 42

Page 43: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

Gambar 3.2. Peta Lokasi Pengelolaan Lingkungan PKS PT SKIP

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 43

Page 44: BAB III. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan

PT SINAR KENCANA INTI PERKASA

Gambar 3.3. Peta Lokasi Pemantauan Lingkungan PKS PT SKIP

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 44