42
BAB III BISNIS ARSITEKTUR 3.1 Pengantar Investasi di properti masih menjadi pilihan utama banyak orang, karena investasi jenis ini cara terbaik untuk mengembangkan uang. Investasi di bidang property walaupun dipengaruhi oleh faktor luar, namun perubahannya tidak terlalu cepat, misalnya harga rumah tentunya tidak bisa berubah begitu saja dalam waktu sehari tetapi butuh waktu tahunan. Banyak cara untuk berinvestasi di properti. Investor bisa memulainya dengan membeli rumah tinggal, ruko, membangun rumah sewaan, bangunan komersial lainnya atau tanah kosong. Proses pembangunan dan pengembangan lahan sudah pasti tidak dapat dilakukan sendiri oleh investor. Tuntutan hukum, fungsi, standar bangunan, ijin dan berbagai macam proses konstruksi pada investor menyebabkan investor untuk menggunakan jasa pihak ketiga yaitu biro arsitek. Oleh sebab itu peran biro arsitek menjadi penting dalam keberhasilan suatu investasi properti. Properti seringkali menjadi pilihan utama para investor untuk mengembangkan asetnya, bukan karena properti tidak memiliki resiko tetapi resiko yang dihadapi pada sektor properti relatif lebih ringan. 3.2 Arsitek Sebagai Bagian Dalam Industri Konstruksi Industri konstruksi sangat berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu, yaitu: bidang perencanaan, regulasi, desain, manufaktur bangunan, fabrikasi bangunan, perawatan bangunan dan masih banyak bidang lainnya. Bidang-bidang ini dapat dibedakan dalam dua sektor aktivitas, yaitu civil engineering dan heavy engineering. Perbedaan dan batasan kedua bidang ini tidak jelas. Sifat suatu proyek sangatlah beraneka ragam, bentang nilai suatu proyek bisa sangat besar, proyek dengan tingkat kekompleksan kecil sampai proyek dengan tingkat kompleksitas yang sangat tinggi. 19

BAB III BISNIS ARSITEKTUR - Perpustakaan Digital ITB - … ·  · 2016-06-08Sistem pengaplikasian ini diadopsi oleh Roger ... Biro arsitek dilihat dari pandangan tradisional adalah

  • Upload
    vodang

  • View
    217

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

BAB III

BISNIS ARSITEKTUR

3.1 Pengantar

Investasi di properti masih menjadi pilihan utama banyak orang, karena investasi

jenis ini cara terbaik untuk mengembangkan uang. Investasi di bidang property walaupun

dipengaruhi oleh faktor luar, namun perubahannya tidak terlalu cepat, misalnya harga

rumah tentunya tidak bisa berubah begitu saja dalam waktu sehari tetapi butuh waktu

tahunan.

Banyak cara untuk berinvestasi di properti. Investor bisa memulainya dengan

membeli rumah tinggal, ruko, membangun rumah sewaan, bangunan komersial lainnya

atau tanah kosong. Proses pembangunan dan pengembangan lahan sudah pasti tidak dapat

dilakukan sendiri oleh investor.

Tuntutan hukum, fungsi, standar bangunan, ijin dan berbagai macam proses

konstruksi pada investor menyebabkan investor untuk menggunakan jasa pihak ketiga

yaitu biro arsitek. Oleh sebab itu peran biro arsitek menjadi penting dalam keberhasilan

suatu investasi properti.

Properti seringkali menjadi pilihan utama para investor untuk mengembangkan

asetnya, bukan karena properti tidak memiliki resiko tetapi resiko yang dihadapi pada

sektor properti relatif lebih ringan.

3.2 Arsitek Sebagai Bagian Dalam Industri Konstruksi

Industri konstruksi sangat berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu, yaitu:

bidang perencanaan, regulasi, desain, manufaktur bangunan, fabrikasi bangunan,

perawatan bangunan dan masih banyak bidang lainnya. Bidang-bidang ini dapat

dibedakan dalam dua sektor aktivitas, yaitu civil engineering dan heavy engineering.

Perbedaan dan batasan kedua bidang ini tidak jelas.

Sifat suatu proyek sangatlah beraneka ragam, bentang nilai suatu proyek bisa

sangat besar, proyek dengan tingkat kekompleksan kecil sampai proyek dengan tingkat

kompleksitas yang sangat tinggi.

19

Karakteristik Industri Konstruksi

Industri konstruksi memiliki karakteristik yang unik, seperti:

Produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan klien.

Pada proses secara tradisional, terdapat pemisahan antara proses desain dan

proses pembangunan.

Produk yang dibuat biasanya merupakan produk investasi.

Aktifitas sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca.

Dalam prosesnya menggabungkan berbagai disiplin ilmu dan material

(arsitektur, sipil, elektrikal, hukum, transportasi dll).

Dalam prosesnya biasanya terdiri dari beberapa biro besar dan didukung oleh

banyak sekali biro kecil.

Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Industri Konstruksi

1. Pemilik Proyek (klien), tim pembangunan terdiri dari desainer dan kontraktor,

mereka bekerja sesuai dengan perintah pemilik proyek, dimana pemilik

proyek adalah orang terpenting dalam tim pembangunan ini.

2. Kontrakor, adalah yang membangun bangunan, pada umumnya mereka dipilih

berdasarkan tender atau penunjukan klien. Jenis kontraktor sangat beraneka

ragam dalam ukuran dan kompleksitas.

3. Sub kontraktor, sesuai dengan namanya, mereka mengerjakan pada pekerjaan

yang bersifat bukan utama (yang utama dilaksanakan oleh kontraktor).

Kontraktor utama tetap memiliki tanggung jawab terhadap sub kontraktor

yang ada. Proses pemilihan sub kontraktor bervariasi, contoh: penunjukan dari

arsitek atau penunjukan dari klien

4. Arsitek, adalah yang mendesain bangunan, memiliki tugas untuk

menerjemahkan keinginan klien ke lembar kerja, sehingga dalam

pelaksanaannya arsitek harus mendapat lisensi dan kontrol dari induk

organisasinya (IAI).

5. Quantity Survey / Cost Manager, tugasnya adalah mempersiapkan berkas

berkas yang berhubungan dengan kuantitas bahan yang diperlukan proyek.

20

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

Mereka juga bertugas untuk mengontrol biaya yang akan dikeluarkan dalam

proses desain ataupun pelaksanaan.

6. Konsultan lainnya:

Struktur Engineer: konsultan yang mendesain struktur bangunan tersebut,

Konsultan Landscape: konsultan yang mendesain segala sesuatu yang

berhubungan dengan tanaman,

Konsultan Spesialis: akustik, interior, IT, dll.

3.3 Klasifikasi Service Arsitektur Dan Posisi Bisnis Arsitektur

Bisnis arsitektur termasuk dalam bisnis service, untuk dapat mengetahui

bagaimana posisi suatu bisnis arsitektur dalam klasifikasi bisnis service dan bagaimana

bertingkah laku, maka diadakan analisis dengan pendekatan sebagai berikut :

3.3.1 Klasifikasi Service

Sistem pengaplikasian ini diadopsi oleh Roger Schemenner, 1986, sistem matriks

ini diklasifikasikan berdasarkan tingkat customize produk dan tingkat intensitas pegawai

pada produk tersebut.

Dengan pengelompokan seperti pada tabel 3.1, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa bisnis arsitektur berada pada kuadran IV, yaitu memiliki tingkat intensitas

pegawai dan tingkat kustomisasi yang tinggi.

Tabel 3.1 Klasifikasi Service

( sumber Roger Schemenner, 1986 ) Degree of interaction and customization Low High Low I Service factory,

Airlines, trucking, hotels, resort and recreation

II Service shop Hospitals, Auto Repair, Repair

service

Degree of labor intesity

High III Mass service Retailing, Wholesaling, Schools,

commercial bank

IV Professional service Lawyers, accounts, architect

3.3.2 Nature of Service Act

Sistem ini dibuat oleh Christopher H. Lovelock, 1983, dia mengklasifikasikan

dengan dua dimensi yaitu, siapa yang menerima service dan sifat alamiah servicenya.

Klasifikasi ini dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana service dikirim ?

21

Dengan pengelompokan seperti pada tabel 3.2 maka dapat diambil kesimpulan

bahwa bisnis arsitektur berada pada kuadran IV, dimana service yang mengarah pada

suatu benda dimana padanya dilakukan aksi yang tidak teridentifikasian secara jelas.

Tabel 3.2 Nature of Service Act (sumber Christopher H. Lovelock, 1983)

Direct recipient of the services People Thing Tangiable Aksis

I service directed at people bodies

Health care, salons, restaurant

II service directed at goods and other physical

possessions Rapair and maintenance, laundry

Nature of the

service act

Intangiable aksis III service directed at people minds

Education, broadcasting, theater , museum

IV service directed at intangible assets

Banking, legal service, insurance

3.3.3 Hubungan Dengan Konsumen

Sistem ini pertama kali dibuat oleh Christopher H. Lovelock, 1983, dia

mengklasifikasikan service dengan dua dimensi yaitu, bagaimana jenis hubungan antara

klien biro dan bagaimana sifat service dikirim dari biro ke klien.

Dengan pengelompokan seperti pada tabel 3.3, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa biro arsitektur dapat melayani siapa saja tanpa adanya batasan dan sifat pelayanan

yang diberikan adalah per proyek.

Tabel 3.3 Hubungan Dengan Konsumen (sumber Christopher H. Lovelock, 1983)

Type of relation ship between services organization and its customer

Membership relation ship No formal relation ship continuous delivery of service

Insurance, electric utility, banking Radio station, public highway Nature of the service delivery discrete transaction Theater series ticket, transit pass, Toll highway, pay phone, movie

theater, architecture

3.3.4 Customized Product Dan Pengambil Keputusan

Sistem ini pertama kali dibuat oleh Christopher H. Lovelock, 1983, dia

mengklasifikasikan service dengan dua dimensi yaitu tingkat kustomisasinya dan

bagaimana kontak pertama kali dengan klien.

22

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

Dengan pengelompokan seperti pada tabel 3.4, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa biro arsitektur memiliki kustomisasi yang sangat tinggi, dan peran hubungan

antara klien dan biro sangat menentukan apakah proyek disetujui atau tidak.

Tabel 3.4 Customized Product Dan Pengambil Keputusan (sumber Christopher H. Lovelock, 1983)

Extent to which service characteristics are customized High Low

High Surgery taxi services

Education large class family restaurant

Extent to which

customer contact excess judgment in

meeting customer

needs

Low telephone service hotel services

public transportation movie theater

3.3.5 Kesimpulan

Sesuai hasil analisis diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bisnis arsitek

memiliki karakteristik sebagai berikut:

Memiliki tingkat intensitas pegawai yang tinggi,

Tingkat kustomisasi yang tinggi.

Service yang mengarah pada sesuatu benda (bukan badan).

Dilakukan dengan aksi yang intangiable.

Peran hubungan antara klien dan biro sangat menentukan apakah proyek

disetujui atau tidak.

Dapat melayani siapa saja tanpa adanya batasan.

Sifat service yang diberikan adalah per proyek.

Kondisi seperti diatas dikarenakan oleh beberapa hal, yaitu :

Jenis proyek sangat beraneka ragam.

Jenis klien sangat beranek ragam dan memiliki latar belakang yang sangat

beragam pula.

Proyek memiliki posisi yang berbeda beda sehingga solusi juga berbeda pula,

Peran regulator.

Cara arsitek menyelesaikan pekerjaannya beraneka ragam.

23

3.4 Bisnis Model Biro Arsitek

Dengan kondisi dan tuntutan seperti di atas, maka secara alamiah biro arsitektur

beradaptasi dapat dikelompokkan berdasarkan teknologi yang dipakai dan nilai biro yang

dipakai pada operasional, seperti yang dikemukakan oleh Andrew Pressman, FAIA,

2006, dalam bukunya Professional Practice 101, Business Strategies and Case Studies in

Architecture halaman 72-76.

Bisnis model berdasarkan teknologi yang dipakai dan nilai perusahaan

Pemikiran ini didasarkan pada pengertian terhadap apa yang mendorong biro

arsitek pada bidang operasional, manajemen, dan organisasi. Komponen yang mendorong

ketiga bidang tersebut adalah:

1. Pemilihan teknologi dalam melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaan di

biro tersebut.

2. Nilai kolektif yang terdapat pada manajemen atas pada biro.

3.4.1 Teknologi Desain, Respon Dari Kemauan Klien Dan Kemampuan Biro

Pembagian berdasarkan "teknologi desain" diakibatkan oleh tuntutan konsumen,

dimana tuntutan konsumen ini dapat dibedakan menjadi :

Strong idea, expertise based: biro dalam kelompok ini memiliki keahlian yang

spesifik dan menghasilkan karya-karya yang bersifat inovatif dan unik Biro ini

pada umumnya tergantung oleh seseorang atau beberapa personal yang

memiliki keahlian yang mendalam pada hal-hal tertentu.

Strong service, experience based model: biro dalam kelompok ini

mengandalkan pengalaman (experience), keandalan (reliability) khususnya

pada proyek yang bersifat kompleks (contoh: desain rumah sakit paru-paru).

Pada umumnya klien menginginkan banyak terlibat pada proses.

Strong delivery, efficiency based model: biro dalam kelompok ini

mengandalkan efisiensi dalam proses. Jenis proyek pada umumnya bangunan

yang bersifat mengulang (contoh rumah susun).

24

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

3.4.2 Nilai Kolektif Yang Terdapat Pada Manajemen Biro

Dorongan kedua yang membentuk biro arsitek adalah nilai yang dianut oleh para

manajemen atas (personal yang memimpin biro tersebut). Nilai ini terlihat dalam hal

bagaimana mereka memimpin dan menghimpun agar biro dapat beroperasi. Nilai ini

dapat dibedakan dalam:

Strong Practice,

Mereka menjalankan biro seperti menjalankan dengan nilai-nilai

kehidupan mereka dan biasanya memiliki tujuan pribadi dalam menjalankan biro.

Mereka mengukur keberhasilannya berdasarkan kualitatif. Pertanyaan yang

kadang kala muncul adalah: "apa yang kita rasakan dengan yang kita kerjakan?".

Business Centered,

Mereka mengoperasikan biro lebih dari kehidupan mereka dan mengukur

keberhasilannya secara kuantitatif, pertanyaan yang sering muncul "how did we

do that?"

Penggabungan dari kedua pendekatan tersebut dapat dilihat dalam tabel 3.5

Tabel 3.5 Nilai Kolektif Dan Teknologi (Andrew Pressman, FAIA, 2006)

Strong idea Strong service Strong delivery Strong practice Business centered

3.5 Proses produksi

Proses produksi dan peran biro arsitek

Strategi dalam menyelesaikan proyek sangat kompleks, dalam artian banyak

melibatkan berbagai pihak demi menciptakan suatu karya yang sesuai dengan keinginan

klien. Biro arsitek dilihat dari pandangan tradisional adalah sebagai pakar atau ahli dalam

mendirikan bangunan (desain and build). Tetapi seiring perkembangan teknologi, bahan

bangunan ataupun sistem bangunan, pernyataan ini sudah tidak tepat lagi. Bahkan

pengetahuan keteknisan bukan berada di pihak kontraktor melainkan berada di pihak sub

kontraktor atau produk manufaktur.

Oleh sebab itu untuk menghasilkan produk yang diinginkan dibutuhkan adanya

partnership. Tanpa adanya partnership mustahil untuk menghasilkan bangunan yang baik.

25

Dengan partnership mencoba untuk memformulasikan mekanisme dalam kooperasi,

kolaborasi, dan komunikasi di antara tim proyek termasuk arsitek, kontraktor, klien,

konsultan dan regulator.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, klien harus menentukan bagaimana

proses desain dan konstruksi, sebab proses desain dan konstruksi akan mempengaruhi

masalah keuangan, perekrutan tim proyek, jadwal dan biaya.

Cara terbaik untuk menyelesaikan proyek adalah dengan memberikan tanggung

jawab terhadap mereka yang mampu, membuat dan merancang kondisi yang baik untuk

kolaborasi dan merancang pembagian tugas dan tanggung jawab secara jelas.

3.5.1 Fase Dalam Desain Dan Konstruksi

Fase dalam mendesain dan konstruksi dibedakan berdasarkan perbedaan teknologi

dan pemakaian pegawai yang digunakan. Antara fase-fase ini dapat tumpang tindih,

dibagi, direorganisasi, tetapi tidak satupun dapat dihilangkan. Apabila salah satu fase ini

dihilangkan maka akan menghasilkan produk yang jelek. Fase dalam desain dan

konstruksi:

1. Proyek definisi, pada umumnya dibagi dalam 2 fase:

• Discovery/Appraisal: mengidentifikasi dan menganalisis apa yang dibutuhkan

proyek dan hal-hal apa sebagai acuan. Memisahkan apa yang dibutuhkan dan yang

diinginkan oleh klien.

• Strategic Briefing/Integration: deskripsi lebih lanjut tentang proyek dan

perencanaan bagaimana proyek tersebut dilaksanakan (termasuk estimasi biaya dan

waktu).

2. Desain, pada umumnya dibagi dalam :

• Outlined proposal/skematic desain: rancangan kasar, denah, tampak dan potongan.

• Detailed proposal/design development: pengembangan dari skematik desain,

pendalaman pada sisi fungsional dan estetik pada proyek. Pada proses ini klien akan

mendapatkan gambaran/ sosok bangunan, termasuk material, layout, dan biaya.

• Final proposal/Construction drawing and specification : penjabaran detail dan

sistem teknologi konstruksi yang akan dipilih.

26

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

• Production information : mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk

membuat dokumen tender.

• Tender document, terdiri dari:

Contract document, dokumen kontrak berisi deskripsi tentang proyek yang

akan dibuat. Kontrak ini bersifat relatif sangat tergantung dengan kondisi

daerah masing-masing.

Construction drawing and spesification, gambar konstruksi memperlihatkan

bagaimana bentuk bangunan dan terbuat dari apa bangunan tersebut. Gambar

ini berskala (sangat terukur) dan memiliki kedetailan gambar yang cukup

untuk dibangun.

Bill of Quantities, sesuai dengan namanya dokumen ini berisi jumlah, ukuran,

material yang diperlukan dalam mendirikan bangunan. Kontrak ditulis

berdasarkan jumlah unit dari tiap material yang dipakai.

• Tender: arsitek mendampingi klien untuk mengontrol biaya, mendampingi dalam

proses tender atau negosiasi dengan pihak kontraktor.

3. Construction, terdiri dari:

• Mobilization: arsitek hanya memberikan masukan kepada klien untuk segala sesuatu

yang berhubungan dengan kontrak, asuransi dan proses pembangunan.

• Construction to practical completion: tugas arsitek hanya mengontrol apakah yang

dibangun sesuai dengan dokumen kontrak. Arsitek hanya datang secara berkala ke

lokasi proyek.

• After Practical completion: Setelah proyek selesai, arsitek harus memastikan bahwa

bangunan yang telah selesai sesuai dengan yang diharapkan oleh arsitek dan klien.

Definisi proyek Desain Construksi

Gambar 3.0 Fase Dalam Desain Dan Konstruksi

(Courtsey of Charles B. Thomsen)

Berdasarkan keterangan diatas maka secara diagram dapat dilihat seperti pada

gambar 3.0.

27

3.5.2 Waktu Dimulainya Konstruksi

Kontrak untuk melakukan konstruksi dapat dilakukan pada semua level, yang

menjadi permasalahan adalah kapan kita memindahkan proses desain ke kontraktor, hal

ini membutuhkan koordinasi yang baik.

Dibawah ini adalah standar melakukan kontrak untuk konstruksi;

• Sistem tradisional

Disebut tradisional karena, klien ingin tahu bagaimana hasil akhir desain sebelum

klien mempertimbangkan masalah biaya atau kapan dimulainya proses konstruksi.

Proyek tidak akan masuk pada tahap penawaran oleh kontraktor sebelum desain benar

benar selesai. Semua shop drawing diselesaikan oleh kontraktor, maka standar proses dan

beberapa desain minor diselesaikan oleh kontraktor, secara diagram proses ini dapat

dilihat seperti gambar 3.1.

Definisi proyek Desain ConstruksiRP

Gambar 3.1 - Sistem Tradisional

(Courtsey of Charles B. Thomsen)

• Bridging

Adalah penggabungan sistem tradisional dengan sistim desain build, kontrak

dokumen disediakan oleh arsitek, yang berisikan prinsipal desain dan menyisakan detail-

detail yang berhubungan sistem konstruksi pada kontraktor. Desain akhir diselesaikan

oleh design and build kontraktor dan posisi arsitek sebagai sub kontraktor, secara diagram

proses ini dapat dilihat seperti pada gambar 3.2.

DesainDefinisi proyek Desain ConstruksiRP

Gambar 3.2 - Sistem Bridging

(Courtsey of Charles B. Thomsen)

28

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

• Design and Build

Kontrak biasanya dilakukan pada saat sebelum project definition atau bahkan

setelahnya. Semua desain diselesaikan oleh design and build contractor, secara diagram

proses ini dapat dilihat seperti pada gambar 3.3.

Definisi proyek Desain ConstruksiRP

Gambar 3.3 - Sistem Design and Build

(Courtsey of Charles B. Thomsen)

• Fast track

Sistim ini terbentuk karena adanya tuntutan menggunakan proses overlaping

antara desain dan konstruksi. Sisanya dapat diselesaikan dengan sistem tradisional,

bridge atau design and build. Tidak ada syarat khusus untuk melakukan overlaping, yang

menjadi permasalahan utama adalah permasalahan kontrol biaya: konstruksi dimulai pada

saat sebelum harga akhir keluar bahkan final desain belum selesai.

Pada tahap overlaping konstruksi dapat dilakukan oleh satu kontraktor atau lebih

dari satu kontraktor, secara diagram dapat dilihat seperti pada gambar 3.4

Definisi proyek Desain

ConstruksiRP

ConstruksiRP

ConstruksiRP

Gambar 3.4 - Sistem Fast Track

(Courtsey of Charles B. Thomsen)

3.5.3 Biaya (Fee) , Kualitas (Quality) Dan Waktu Pengerjaan (Time Schedule)

Apakah ada rumusan yang pasti untuk menghasilkan suatu desain dengan kualitas

yang baik, diselesaikan dalam waktu yang disepakati dan menghabiskan biaya tertentu?

Jawabanya adalah tidak, karena komponen yang mempengaruhi biaya, waktu dan

kualitas, bersifat spesifik bagi tiap proyek.

29

Proyek satu tidak sama perlakuannya dengan proyek lainnya, karena tiap proyek

memiliki spesifikasinya masing masing. Perbedaan spesifikasi ini berasal dari bedanya

lokasi pembangunan,dan mempengaruhi tuntutan spesifikasi terhadap bangunan.

Selain daripada itu, klien dan arsitek memiliki nature yang sangat beragam,

dilihat dengan berbedanya latar belakang (ada yang sudah mengenal properti atau yang

belum mengenal properti). Keberagaman ini akan menyebabkan cara yang berbeda pula

untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.

Dengan kondisi ini, mustahil untuk menemukan rumusan yang pasti antara waktu,

biaya dan kualitas. Jadi secara umum, proyek yang semakin terdifinisikan secara jelas,

maka estimasi fee akan semakin presisi. Kualifikasi dan harga

Price yang diajukanoleh biro

Price yang dinginkanoleh klient (expected )

Operasional biro

Price minimal untukmemperoleh kualitas

tertentu, menurutklient

Laba project

biaya service (menurut klient )

Gap

pric

e

PeraturanPemerintah

TORTerm ofreference

Service yangdiberikanoleh biro

kualifikasiminimal

kualifikasiminimal dari klien

kualifikasiyang diberikan oleh

biro

Gambar 3.5 - Hubungan Kualifikasi Dan Harga

Gambar 3.5 memperlihatkan hubungan antara harga, kualifikasi dan waktu

pengerjaan. Untuk mendesain dan membangun suatu bangunan terdapat peraturan-

peraturan standar yang harus dipenuhi. Tanpa dipenuhinya standar-standar tersebut,

bangunan tidak memiliki ijin dari pemerintah untuk dibangun. Pemerintah akan mengatur

standar minimal untuk keselamatan, tata kota, dll (tergantung dengan jenis bangunan).

Hanya dengan dipenuhinya peraturan pemerintah saja tidaklah cukup. Biro harus

dapat mengakomodasikan apa yang diinginkan oleh klien. Apa yang diinginkan oleh

klien tertulis pada TOR (term of reference), TOR ini berisikan tuntutan yang diinginkan

oleh klien. TOR berisikan tuntutan yang terukur maupun tidak terukur (tergantung jenis

30

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

klien dan proyeknya), semakin tidak terukur maka semakin tidak terdifinisikan secara

jelas.

Sampai dengan tahap ini suatu desain hanya memenuhi kualifikasi standar saja,

sehingga desain tersebut tidak memiliki nilai lebih. Disinilah peran arsitek dalam proses

desain, arsitek memberikan nilai lebih dalam hal service dan desain.

Biaya (Fee)

Tiap pihak (klien dan arsitek) memiliki perhitungan masing-masing tentang

bagaimana menghitung nilai suatu proyek, lihat gambar 3.5. Perhitungan ini bersifat

sangat subyektif, yang menjadi permasalahan adalah bukan bagaimana menilai suatu

proyek dengan baik dan benar, tetapi bagaimana menyamakan persepsi tentang nilai

proyek tersebut. Dengan menyamakan persepsi tentang nilai proyek dan service, maka

perbedaan pendapat akan semakin sempit. Penjelasan bagaimana mengurangi perbedaan

pendapat ini akan dijelaskan pada topik selanjutnya.

Secara umum, biaya (fee) yang di dapat oleh arsitek dapat dibedakan menjadi :

Persentase, persentase dari nilai proyek yang disepakati.

Berdasarkan waktu, biaya (fee) berdasakan dengan waktu yang digunakan untuk

mengerjakan proyek tersebut.

Lump Sum, biaya (fee) ditetapkan tanpa memperhatikan nilai proyek dan waktu

pengerjaan, tetapi diborongkan dan dikerjakan maksimal dalam waktu tertentu.

3.5.4 Kepuasan Klien

Setelah memperoleh kesepakatan harga dan kualitas service yang diberikan, klien

tidak secara langsung akan menjadi puas. Kepuasan klien ditentukan oleh service yang

diberikan dan harapan klien terhadap performa biro. Oleh sebab itu, komunikasi menjadi

sesuatu yang penting dalam proses.

Dalam buku Managing The profeesional service firm, David H Maister, 1993,

free press disebutkan bahwa Kepuasan klien = service yang diberikan - ekspektasi

klien. Klien menjadi tidak puas apabila service yang diberikan tidak seperti yang

diharapkan, demikian pula sebaliknya.

31

Serv

ice

leve

l

Serv

ice y

ang d

ihar

apka

n

Serv

ice y

ang d

iber

ikan

Dissatisfied

Serv

ice y

ang d

ihar

apka

n

Serv

ice y

ang d

iber

ikan

Satisfied

Gambar 3.6 - Gambar Kepuasan Klien

3.6 Balanced Scorecard

Balanced Scorecard (BSC), adalah suatu alat untuk mendeskripsikan atau

menerjemahkan visi dan misi perusahaan secara komprehensif yang menjadi tolak ukuran

performa. Visi dan misi merupakan inti dan identitas perusahaan dalam menghadapi

kompetisi dan melalui BSC dapat dengan mudah mengkomunikasikan visi dan misi

perusahaan dengan lebih baik.

BSC menerjemahkan visi dan misi perusahaan menjadi tujuan dan ukuran, dengan

cara membaginya dalam framework: financial, sudut pandang klien, proses produksi dan

proses “pembelajaran dan pengembangan”. Sistem ini menyediakan cara untuk

mengkomunikasikan strategi hasil dari visi dan misi.

BSC akan mengartikulasikan strategi perusahaan dan mengkomunikasikan

strategi perusahaan serta membantu menggabungkan antar individu, departemen atau

lintas departemen untuk menjalankan strategi. Sehingga BSC bukan hanya sebagai sistem

kontrol tetapi lebih pada sistem komunikasi dan pembelajaran.

32

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

Visi danStrategi

PerusahaanSudut pandang

klien Proses Produksi

Financial

Pembelajaran danPengembangan

Gambar 3.7 - Konsep BSC

(Kaplan and David P.Norton, 1996)

Strategi Dan Pengklasifikasian Biro

Lingkungan dimana biro arsitek beroperasi sangat menentukan jenis bisnis model

yang akan dipilih, lingkungan ini sangat bervariasi dan tidak dapat diprediksi. Sumber

daya perusahaan adalah sesuatu yang sangat terbatas dan harus dapat dioptimalkan, oleh

sebab itu pemilihan strategi (yang mampu beradaptasi pada peluang) yang konsisten dan

berkesinambungan antar perspektif, sangat diperlukan untuk menghadapi lingkungan

bisnis.

Berdasarkan teknologi yang dipakai maka biro dapat diklasifikasikan dalam tiga

jenis biro, yaitu strong service, strong idea, strong delivery. Ketiga kelompok ini akan

mengakibatkan konsekuensi–konsekuensi dalam tiap perspektif. Dengan perbedaan

konsekuensi tersebut maka strategi akan berbeda pula.

Pada kenyataannya terdapat pencampuran dari ketiga jenis, percampuran ini yang

menjadikan perbedaan biro yang satu dengan lainnya. Walaupun terdapat perbedaan,

harus terdapat satu bagian yang menonjol daripada yang lainnya.

3.7 Sudut Pandang Finansial

Secara garis besar, terdapat dua strategi utama untuk meningkatkan nilai share

holder, yaitu: strategi pengembangan dan strategi produktifitas. Kedua strategi ini

berjalan berkesinambungan, dan memiliki tingkat kepentingan yang berbeda. Perbedaan

tingkat kepentingan ini dipengaruhi oleh strategi visi misi dan bisnis model yang dipilih.

Untuk membuat strategi yang baik mencakup rencana jangka panjang dan pendek, maka

33

strategi jangka panjang akan dibahas pada strategi pengembangan dan strategi jangka

pendek akan diuraikan pada strategi produktifitas.

Visi dan misi akan menentukan kebijakan strategi finansial, hal ini sangat

tergantung pada kondisi eksternal, shareholder, rencana jangka pendek dan rencana

jangka panjang. Model bisnis strong service menitikberatkan pada pemeliharaan

hubungan antara biro dengan klien, model bisnis seperti ini akan memfokuskan pada

strategi pertumbuhan. Dalam buku The Strategy Focused Organization, dijelaskan bahwa

“ The Revenue Growth Strategy Focuses On Developing New Sources of Revenue and

Profitability. Its generally two components : build the franchise and increase customer

value “ (Robert S.Kaplan, David P.Norton, 2001). Dengan meningkatkan customer value

maka secara otomatis akan meningkatkan nilai relationship yang terjadi antara klien dan

biro.

Bisnis model strong delivery dan strong idea, kedua jenis biro ini menitikberatkan

pada produk yang dihasilkan. Untuk mencapai keunggulan produk maka struktur biaya

harus dibuat seoptimal mungkin.

3.7.1 Strategi Produktifitas

Strategi produktifitas fokus pada pengurangan dan pengoptimalan biaya produksi,

hal dapat dilakukan dengan cara memperbaiki struktur biaya dan pengoptimalan aset.

Model Bisnis Strong Delivery

Harga yang rendah tidak menjamin untuk bertahan dalam lingkungan persaingan,

selain harga yang kompetitif, biro arsitek harus memperhatikan kualitas dan biaya

kesalahan (yang dilakukan oleh biro). Tujuan utama dari strategi produktifitas pada jenis

bisnis model ini adalah menjadi sebuah biro arsitek yang sangat optimal dengan kualitas

yang baik dalam beroperasi.

Model Bisnis Strong Idea

Inovasi dan perkenalan hal-hal yang baru adalah merupakan keunggulan dalam

persaingan, dengan memberikan ide-ide segar dalam menyelesaikan permasalahan dan

34

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

pendekatan dalam proses desian diharapkan klien akan membayar lebih. Tujuan dalam

strategi ini adalah memotong biaya produksi dan berfokus pada inovasi.

Model Bisnis Strong Service

Biro ini memfokuskan terhadap beberapa jenis bangunan saja (spesialisasi), maka

klien yang tersedia terbatas. Hubungan jangka panjang dengan klien menjadi sangat

krusial, oleh sebab itu sisi produktifitas operasional bukan menjadi prioritas, tetapi

hubungan jangka panjang yang menjadi prioritas. Strategi yang diambil adalah

mengoptimalkan proses produksi dan fokus pada proses customer management.

Tabel 3.6 - Strategi Produktifitas

Strong Delivery Strong Idea Strong Service Strategi produktifitas

Menjadi biro arsitek paling optimal dalam operasional

Mengurangi operasional dan fokus pada innvoasi

Mengurangi operasional dan fokus pada management klien

Tebel 3.6 memperlihatkan perbandingan strategi produktifitas untuk masing-

masing jenis.

3.7.2 Strategi Pengembangan

Strategi pengembangan menitikberatkan pada pengembangan keuntungan yang

berasal klien lama dan penambahan klien baru, dengan cara: mengembangkan produk

market atau konsumen baru.

Model Bisnis Strong Delivery

Strategi yang ditonjolkan adalah pada harga yang sangat bersaing dengan cara

optimalisasi operasional dan pilihan produk yang terbatas, produk–produk yang paling

banyak diminati oleh pasar.

Model Bisnis Strong Idea

Dalam mengembangkan pasar, strategi ini mengandalkan keunikan dalam

mendesain (proses maupun pendekatan) dan selalu berusaha untuk menjadi yang pertama

dalam memperkenalkan ide-ide baru tersebut. Dengan ide-ide yang selalu baru,

35

diharapkan klien mau untuk membayar lebih. Strategi untuk bisnis model ini adalah

mengembangkan pasar dengan cara memperkenalkan ide-ide baru.

Model Bisnis Strong Service

Jumlah pasar yang hendak dituju oleh jenis bisnis model ini sudah terbatas

(apabila dibandingkan dengan lainnya), sehingga fokus utama mereka dalam

meningkatkan keuntungan adalah dengan cara meningkatkan jumlah proyek dari klien

yang telah ada. Hal ini bukan berarti tidak mencari klien baru, melainkan mencari klien

baru yang berasal dalam satu komunitas.

Tabel 3.7 - Strategi Pengembangan Strong Delivery Strong Idea Strong Service Strategi pengembangan

Mengembangkan pasar dengan cara harga bersaing dan menjaga kualitas.

Mengembangkan pasar dengan cara memperkenalkan concept baru.

Mengembangkan keuntungan dengan cara meningkatkan jumlah proyek dari klien yang ada.

Tebel 3.7 memperlihatkan perbandingan strategi pengembangan untuk masing-

masing jenis.

3.8 Sudut Pandang Klien

Dengan menentukan sudut pandang klien, maka biro dapat menciptakan

perbedaan dan mengembangkan nilai–nilai yang sesuai dengan sasaran segmentasi. Biro

dapat menentukan target pasar dimana biro akan berkompetisi. Nilai-nilai tersebut terdiri

dari kombinasi antara atribut produk atau service, relationship dan image atau reputasi.

Yang disebut dengan nilai proposisi. Nilai proposisi ini dikomunikasikan ke klien,

dengan menunjukkan bahwa biro lebih baik dan berbeda daripada kompetitor, dengan

tujuan mendapatkan proyek.

Sudut pandang klien memiliki atribut: produk/service atribute, hubungan dengan

klien dan reputasi/image. Ketiga atribut memiliki hubungan sebab akibat, dalam artian

satu sisi akan mempengaruhi sisi lainnya.

Pada pelaksanaannya, penekanan dilkakukan pada salah satu sisi atau kombinasi.

Perbedanaan penekanan ini dilakukan untuk membentuk perbedaan yang berguna dalam

persaingan.

36

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

Strategi model bisnis strong delivery, penekanan dilakukan pada segmentasi

produk / service atribut. Atribut yang akan dikomunikasikan akan dapat menyelesaikan

proyek lebih cepat, lebih baik kualitasnya dengan harga yang sangat kompetitif. Untuk

atribut image, pada prinsipnya dilaksanakan sesuai dengan nilai lebih bisnis model ini.

Sedangkan untuk atribut relationship, dilaksanakan secara umum saja.

Untuk strategi model bisnis strong idea, fokus pada produk atau service atribut,

tetap hal yang dikomunikasikan berbeda, yakni sebuah biro yang menghasilkan sebuah

desain dengan pendekatan kreatif, fungsional, mutakhir, dan dilakukan dengan waktu

yang singkat. Atribut image, juga harus dapat mengkomunikasikan sebuah biro kreatif

dan inovatif. Atribut relationship, dilaksanakan secara umum saja.

Untuk strategi bisnis model strong service, fokus pada pemeliharaan hubungan

antara klien dan biro. Image yang ditonjolkan oleh biro adalah suatu image yang

mengedepankan kustomisasi dengan spesialisasi pada hal tertentu.

Tabel 3.8 - Nilai Proposisi

Strong Delivery Strong Idea Strong Service Produk / service atribute

Fokus : harga, kualitas, dan waktu

Fokus : waktu dan kreatif

Fokus : pada hal tertentu

Relationship Standar Standar Close relation ship Image Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan

Diterima atau tidaknya suatu proyek ditentukan oleh kesamaan sudut pandang

antara klien dan biro. Dari ketiga atribut tersebut, yang memiliki pengaruh terbesar

adalah image perushaan, dengan image yang baik maka akan meningkatkan nilai jual biro

di mata klien, apabila nilai jual tersebut diatas operasional dan target keuntungan, maka

proyek disepakati.

3.8.1 Atribut Produk

Atribut produk berisikan produk atau service, harga, kualitas, pilihan dan waktu

yang di tawarkan biro ke klien. Untuk masing-masing jenis bisnis model memiliki

penekanan tersendiri dan keunikan tersendiri yang sesuai dengan strategi biro dalam

memposisikan diri mereka dalam persaingan.

37

Model Bisnis Strong Delivery

Atribut produk yang ada dalam jenis bisnis model ini adalah, biro dapat

menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang tepat, harga yang sangat kompetitif, kualitas

yang terjamin dan konstan, dan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah disepakati.

Biro ini ahli menyelesaikan beberapa jenis proyek saja tetapi jenis proyek yang dipilih

adalah yang paling banyak diminati oleh segmen pasar. Klien yang diharapkan adalah

klien-klien yang menghendaki desain yang umum dan sensitif terhadap harga.

Harga dan waktu pengerjaan dioptimalkan dengan cara pembatasan service yang

diberikan oleh biro dan spesifikasi bangunan yang sudah detail.

Model Bisnis Strong Idea

Sesuai dengan namanya, biro ini menginformasikan keunggulan dalam kreatifitas,

inovasi, dan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah disepakati. Dengan keunggulan

ini, biro mengharapkan klien mau membayar lebih (harga yang ditawarkan premium).

Calon klien yang menjadi sasaran biro jenis ini adalah klien yang menginginkan suatu

desain dengan pendekatan yang kreatif, unik, fungsional dan bermasa kini, dan yang mau

membayar lebih untuk atribut-atribut tersebut.

Untuk mengurangi perbedaan persepsi harga antara klien dan arsitek dilakukan

dengan cara menambah service yang bersifat ide dan kreatif. Service yang bersumber

pada kreatifitas dan inovatif ini dikomunikasikan dengan maksimal, dan diharapkan

persepsi klien terhadap service biro menjadi meningkat.

Model Bisnis Strong Service

Atribut produk yang dituju adalah umum dan yang mencapai kebutuhan dasar,

tetapi biro seperti ini memberikan penekanan bahwa biro ini sangat ahli pada bidang

tertentu. Keahlian yang dimaksud sangat spesifik dan biro memposisikan diri hanya

untuk mengerjakan jenis proyek tertentu.

Perbedaan persepsi harga diperkecil dengan cara memfokuskan service yang

berasal dari pengetahuan biro terhadap apa yang diperlukan dan diperhatikan oleh klien.

Sumber pengetahuan akan klien didapatkan dari jalinan komunikasi yang sudah

dipelihara jauh hari, dengan tingkat komunikasi seperti ini diharapkan klien menjadi

38

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

percaya dengan service yang diberikan oleh biro. Kepercayaan dapat diperlihatkan

melalui sedikitnya jumlah TOR, dan menyerahkan kualifikasi lainnya kepada biro untuk

menghasilkan kualitas yang terbaik.

PeraturanPemerintah

TORTerm ofreference

Service yangdiberikanoleh biro

kualifikasi danharga

kualifikasiminimal

PeraturanPemerintah

TORTerm ofreference

Service yangdiberikan oleh

biro

kualifikasiminimal dari klien

kualifikasiyang diberikan oleh

biro

Strong delivery

A

B

CD

E

F

G

PeraturanPemerintah

TORTerm ofreference

Service yangdiberikan oleh

biro

Strong Idea

A

B

C

D

E

F

G

H

H

I

PeraturanPemerintah

TORTerm of

reference

Service yangdiberikan oleh

biro

Strong Service

A

B

C

D

E

F

G

H

I

Keterangan :A. Price yang diajukan oleh biroB. Operasional biroC. Price yang dinginkan oleh klientD. Price minimal untuk memperolehkualitas tertentu, menurut klientE. Laba projectF. biaya service ( menurut klient )G. Gap priceH. Jumlah Kualifikasi yang diberikanbiroI. Tor yang diminta

Gambar 3.8 - Perbandingan Kualifikasi Dan Harga

Tabel 3.9 - Perbandingan Atribut Produk Strong Delivery Strong Idea Strong Service Harga Kesepakatan ( harga

terendah ) Kesepaktan ( harge premium )

Kesepakatan

Kualitas Kualitas yang konsisten Fokus pada kreatif dan inofatif

Fokus pada keinginan klien yang terlihat maupun tidak

Waktu pengerjaan Kesepakatan Kesepakatan Kesepakatan Pilihan service Jenis bangunan yang

paling banyak diminati pasar

Klien yang mau membayar premium

Sangat terbatas ( sesuai dengan market segmen )

Desain ( TOR ) Terdeskripsikan Tidak terdeskripsikan Disesuaikan dengan klien

3.8.2 Atribut Relationship

Yang dimaksud dengan atribut relationship mencakupi: responsitas dan waktu

dibutuhkan biro dalam mengirim proyek, dan apa yang dirasakan oleh klien pada saat

klien memakai jasa biro. Atribut ini merupkan komitmen jangka panjang bagaimana biro

tersebut berinteraksi dengan klien.

Proses pengiriman proyek dalam bisinis biro arsitek menjadi relatif karena klien

selalu terlibat dalam hampir setiap lini proses produksi.

39

Model Bisnis Strong Delivery

Bisnis model ini memfokuskan pada perasaan klien bahwa biro yang dipakai

memiliki harga yang kompetitif, dan kualitas yang baik. Pemeliharaan hubungan antara

klien dan biro dilakukan sewajarnya saja, sesuai dengan kebutuhan minimal.

Model Bisnis Strong Idea

Model bisnis ini memfokuskan pada pemikiran klien bahwa biro yang dimaksud

adalah biro yang handal dalam hal inovasi dan kreatifitas. Pemeliharaan hubungan antara

klien dan biro dilakukan sewajarnya saja, sesuai dengan kebutuhan minimal

Model Bisnis Strong Service

Model bisnis ini mendapat proyek karena biro ini memiliki hubungan saling

pengertian dan sepahaman, oleh sebab itu fokus utama diletakkan pada perasaan personal.

Karena sumber proyek biro ini berasal dari hubungan yang dibangun, maka pemeliharaan

hubungan yang berorientasi hubungan jangka panjang adalah penting.

Tabel 3.10 - Perbandingan Atribut Relationship

Strong Delivery Strong Idea Strong Service Respon dan waktu dalam proses

Relatif Relatif Relatif

Bagaimana perasaan klien pada saat memakai jasa biro

Harga, kualitas yang terbaik

Kreatifitas dan inofatif adalah hal yang utama

Sangat personal

Jenis hubungan yang di bangun

Memenuhi kebutuhan dasar

Memenuhi kebutuhan dasar

Mementingkan hubungan jangka panjang

Tebel 3.10 memperlihatkan perbandingan atribut relationship untuk masing-

masing jenis.

3.8.3 Atribut Image dan Reputasi

Reputasi perusahaan mencerminkan apa yang menjadi intangible aset, intangible

aset ini yang membuat klien tertarik. Image dan reputasi dapat membuat perusahaan

dengan sendirinya memposisikan diri pada kompetisi.

Image yang terlihat pada model bisnis strong delivery adalah: harga yang terendah

dengan kualitas yang terbaik, untuk strong idea harus mencerminkan produk terbaik,

produk yang memiliki keunggulan dalan kreatifitas dan inofasi. Dan untuk biro dengan

40

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

strong service, image yang dapat disampaikan adalah produk yang dapat dipercaya

karena dikerjakan oleh biro yang ahli di bidangnya.

Tabel 3.11 - Perbandingan Atribut-atribut Image Dan Reputasi Strong Delivery Strong Idea Strong Service Image dan reputasi Produk termurah dan

terbaik Produk terbaik Produk kreatif dan inofatif

Produk yang dapat dipercaya Sangat ahli di bidangnya

Dengan image yang baik, maka posisi biro dalam menawarkan produk akan

semakin baik pula, walaupun biaya operasional sangat rendah. Image memegang peranan

yang sangat penting bagi biro arsitek.

Tebel 3.11 memperlihatkan perbandingan atribut image dan reputasi untuk

masing-masing jenis.

3.9 Sudut Pandang Sistem Operasi Internal

Strategi yang baik tidak hanya menjelaskan arah dan tujuan suatu biro tetapi juga

harus dapat menjelaskan bagaimana mencapai arah dan tujuan tersebut. Sudut pandang

klien (proposition value) mendeskripsikan strategi produktifitas dan strategi

pengembangan (strategi finansial) untuk tujuan share holder. Tetapi sudut pandang klien

dan strategi finansial adalah sesuatu yang menjadi tujuan, bukan cara bagaimana

mencapai tujuan tersebut. Dalam buku The Strategy Focused Organization, porter

mengklaim "The essence of strategy is in the activities -- choosing to perform activities

differently than rivals" and “activities are the basic unit of competitive“ ( Robert

S.Kaplan, David P.Norton, 2001).

Sistem operasi terdiri dari proses inovasi, proses manajemen klien, proses

operasional dan “proses regulator dan lingkungan”. Semua proses ini adalah penting dan

harus berfungsi sebagaimana mestinya. Tetapi karena alasan strategi maka perusahaan

harus dapat menentukan pengaruh yang terbesar bagi klien. Setelah dapat menentukan

proses yang memiliki pengaruh terbesar, maka proses lainnya bersifat suportif.

41

Model Bisnis Strong Delivery,

Menekankan pada proses operasional, pengukuran di fokuskan pada biaya

operasi, kualitas yang stabil, effisiensi dalam proses waktu pembuatan dan jumlah service

yang diberikan.

Model Bisnis Strong Idea,

Menekankan dalam proses inovasi, inovasi untuk menghasilkan konsep baru atau

mengadaptasi konsep baru dan memperkenalkan ke konsumen.

Model Bisnis Strong Service,

Menekankan pada proses customer management, seperti pemeliharaan hubungan

biro ke klien dan fokus pada nilai-nilai customer. Inovasi dilakukan atas dasar

permasalahan dan tantangan klien, sehingga solusi yang diberikan oleh biro dapat

meningkatkan nilai-nilai klien.

Tabel 3.12 - Perbandingan Sudut Pandang Internal Operasi

Strong Delivery Strong Idea Strong Service

Proses inovasi Proses customer management

Proses operasional Regulator dan environment

Tebel 3.12 memperlihatkan perbandingan sudut pandang internal operasi untuk

masing-masing jenis.

3.9.1. Proses Inovasi

Proses inovasi yang baik merupakan pendorong proses akuisisi klien,

pengembangan jumlah klien dan meningkatkan loyalitas klien. Tanpa adanya proses

inovasi, keunggulan perusahaan akan terbatas pula. (Robert S.Kaplan, David P.Norton,

2004, Strategy Maps, Harvard Business School Press Boston, Massachusetts)

Demikian pula dengan biro arsitek, tanpa adanya proses inovasi yang teratur dan

terarah, daya saing biro ini akan menjadi lemah. Pada umumnya pada biro arsitek, proses

inovasi dilakukan oleh pemilik biro atau management atas, dan dilakukan secara sporadis.

42

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

Menyebabkan ketidakcocokan inovasi dengan apa yang dibutuhkan biro dalam

berkompetisi.

Menurut Kaplan dan Norton, proses inovasi dapat dipilih menjadi beberapa

proses, yaitu :

1. Proses identifkasi inovasi

2. Proses mengatur inovasi

3. Proses pengembangan

4. Proses memperkenalkan ke market

Model Bisnis Strong Delivery

Tahap awal dalam inovasi adalah, identifikasi. Identifikasi dapat bersumber dari

mana pun, tetapi untuk bisnis model ini berfokus ke dalam. Proses identifikasikan harus

bersumber dari masalah internal.

Setelah dapat mengidentifkasikan, maka biro harus dapat menentukan ide inovasi

yang harus dilanjutkan atau yang harus di berhentikan. Untuk jenis model strong delivery

maka inovasi yang berhubungan dengan proses produksi harus menjadi hal yang utama.

Pengembangan innovasi dilakukan oleh pihak internal, karena hanya pihak

internal yang mengetahui apa yang mereka butuhkan dan bagaimana cara untuk

memenuhi kebutuhan tersebut. Pada tahap akhir diharapkan biro menjadi lebih effisien

dan efektif dalam beroperasi.

Model Bisnis Strong Idea

Bisnis model ini selalu memberikan desain kreatif dan innovatif, proses innovasi

menjadi hal yang paling penting dibanding dengan internal proses lainnya. Dengan

inovasi yang baik maka produk desain semakin kreatif dan inovatif.

Untuk menghasilkan suatu desain yang selalu up to date, identifikasi harus

dilakukan secara luas, tidak hanya berasal dari dalam tetapi juga dari luar. Bahkan

identifikasi dari luar menjadi hal sangat penting, dapat berasal dari penelitian orang lain,

penelitian perusahaan, supplier, klien ataupun dari universitas. Setelah dapat

mengidentifikasikan, maka biro harus dapat memilih untuk mengembangkan inovasi

tentang ide desain baru atau pengembangan ide desain.

43

Penggodokan inovasi dilakukan dengan bantuan pihak luar, hal ini dilakukan

karena ide tidak hanya berasal dari dalam tetapi dari luar biro. Penggodokan bisa

dilakukan dengan mencari partner dari pihak luar, universitas, komunitas ataupun klien.

Pada tahap akhir, diharapkan biro dapat lebih menghasilkan suatu desain yang lebih baik

inovatif dan sesuai dengan harapan.

Model Bisnis Strong Service

Dikatakan strong service karena biro ini terbiasa mengerjakan jenis proyek

tertentu. Maka jumlah klien yang mereka miliki lebih sempit (apabila dibandingkan

dengan jenis lainnya). Model bisnis strong service selalu mengutamakan hubungan ke

klien, identifikasi invasi bersumber dari market segment biro tersebut.

Setelah dapat sumber identifikasi, maka biro memfokuskan pada inovasi yang

berhubungan dengan peningkatan hubungan klien dan biro. Peran klien sangat besar

untuk mengembangkan dan penggodokan inovasi, tanpa adanya pendapat dan

keterlibatan klien, inovasi yang dihasilkan tidak akan menghasilkan apapun. Pada tahap

akhir, diharapkan biro dapat lebih berkomunikasi dengan klien dan hubungan dengan

klien juga semakin baik.

Tabel 3.13 - Perbandingan Proses Inovasi

Strong Delivery Strong Idea Strong Service

Identifikasi Internal :

Eksternal : research, klien ataupun supplier.

Bersumber dari market segment yang sudah ditentukan.

Mengatur Portfolio R&D

Focus pada portfolio proses produksi.

Focus pada pengembangan ide dan konsep desain.

Focus pada cara pengembangan hubungan klien dan biro

Pengembangan dan penggodokan inovasi

Internal Internal dan eksternal Internal dan klien

Perkenalan ke klien Aplikasi Tebel 3.13 memperlihatkan perbandingan proses inovasi untuk masing-masing

jenis.

3.9.2. Customer Management

Dari waktu ke waktu kompetisi di dunia arsitek semakin ketat, hal ini diakibatkan

oleh berbagai macam permasalahan seperti pada permasalahan operasional hingga

berkembangnya semangat liberalisasi dan globalisasi. Kondisi ini menyebabkan

44

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

persaingan dari dalam maupun luar negri yang semakin memperkeruh suasana kerja.

Strategi customer management adalah solusi untuk biro arsitek, strategi yang berorientasi

pada market dan klien, dan mengkomunikasikan kualitas dan service.

Sistem perekonomian baru menggarisbawahi bahwa customer management adalah

hal yang sangat penting disamping inovasi dan sistem operasi. Dengan customer

management yang baik akan membantu biro untuk menambah, manahan dan

mengembangkan klien. Menurut Kaplan and Norton, 2004, customer management

dibedakan menjadi empat proses, yaitu :

1. Penyeleksian konsumen.

2. Akuisisi konsumen.

3. Menahan konsumen.

4. Mengembangkan konsumen.

Model Bisnis Strong Delivery

Proses customer management dimulai dengan penyeleksian konsumen, diawali

dengan penentuan target segment. Model bisnis strong delivery adalah bisnis model yang

menargetkan klien yang memiliki prioritas dalam hal harga, kualitas desain dan waktu

pengerjaan. Proses akuisisi dilakukan dengan mengkomunikasikan value proposition,

yaitu dengan memberikan service produk dengan harga yang murah, kualitas terjamin

dan waktu pengerjaan yang tepat waktu.

Penahanan klien dilakukan dengan cara memberikan dengan kualitas dan harga

yang konstan dari waktu ke waktu, fluktuasi harga dan kualitas akan mempengaruhi

kesan buruk kepada klien. Strategi pengembangan klien adalah dengan cara memberikan

produk yang lebih murah, lebih berkualitas dan lebih cepat. Hal ini dilakukan secara

berkala dari waktu ke waktu.

Model Bisnis Strong Idea

Untuk jenis model bisnis strong idea, biro jenis ini mamfokuskan bagi klien-klien

yang menginginkan suatu desain inovatif, ide atau konsep baru. Strategi akuisisi

dilakukan dengan cara menginformasikan value proposition melalui service yang

45

diberikan. Service yang mencerminkan pendekatan melalui ide dan konsep baru dalam

menyelesaikan permasalahan.

Proses retention klien dilakukan dengan cara selalu memberikan ide dan konsep

baru secara terus menerus secara konstan. Pengembangan klien dilakukan dengan cara

memberikan ide dan konsep baru yang lebih mengena kepada klien.

Model Bisnis Strong Service

Klien yang mementingkan pemahaman permasalahan yang mereka hadapi,

adalah yang menjadi target segmen biro jenis strong service. Biro jenis ini sangat

mengerti apa yang klien butuhkan dan apa yang menjadi permasalahan klien dan juga apa

yang menjadi solusi bagi klien mereka.

Strategi akuisisi klien adalah dengan cara menjaga hubungan klien dan biro,

dengan pemeliharaan hubungan jangka panjang, biro semakin memahami keseharian

permasalahan mereka. Hubungan antara biro dengan klien adalah cara biro mengakuisisi

pelanggan. Cara menahan klien agar tidak pindah adalah dengan cara memelihara

relationship tersebut. Biro selalu berusaha untuk memberikan relationship yang konstan

dan teratur, sehingga saling mengetahui dan kesepahaman dapat terjaga.

Untuk mengembangkan klien, dilakukan dengan cara lebih banyak mengetahui

apa yang klien butuhkan. Sumber informasi bukan berasal dari klien saja, bahkan bisa

berasal dari lingkungan sekitar klien tersebut.

Tabel 3.14 - Perbandingan Customer management

Strong Delivery Strong Idea Strong Service

Seleksi Value proposition : Sensitive terhadap harga dan kualitas yang terjamin

Value proposition : Ide baru, konsep baru dan kreatif

Value proposition : Mengerti apa yang dibutuhkan oleh klien.

Akuisisi Service Service Relation ship Penahanan ( retain ) Produk dengan harga

dan kualitas yang baik Memberikan produk dengan ide dan konsep kreatif yang konstan

Majaga hubungan ke klien

Pengembangan hubungan

Memberikan harga yang lebih murah dan kualitas yang lebih baik

Memberikan produk dengan ide dan konsep yang baru terkini

Sumber : Lebih mengal apa yang dibutuhkan oleh klien

Tebel 3.14 memperlihatkan perbandingan customer management bagi masing-

masing jenis.

46

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

3.9.3. Proses Operasi

Proses operasi mempresentasikan sebuah proses produksi dalam suatu biro.

Dimulai dengan proses klien memberikan proyek, proses pembuatan dan proses

pengiriman desain. Proses ini dititikberatkan pada keefisienan, cenderung konsisten dan

dibatasi oleh waktu.

Proses operasi ini meliputi proses definisi proyek, desain dan konstruksi. Tetapi

pada kenyataan bahwa tiap proyek memiliki spesifikasi masing masing dan tidak harus

mengikuti seluruh proses tersebut. Ada beberapa proyek hanya sampai proses desain saja

atau hanya proses konstruksi saja.

Menurut Norton dan Kaplan, 2004, dalam bukunya Strategy Maps, Harvard

Business School Press Boston, Massachusetts, hal 65, dinyatakan bahwa terdapat empat

proses manajemen, yaitu

1. Develop and sustain suplier

2. Produce the services

3. Distribute

4. Manage Risk

Proses operasi yang terdapat dalam biro arstitek yang memiliki karakteristik yang

berbeda seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, oleh sebab itu penggabungan

kedua sistem operasi dapat dilihat seperti ini dibawah ini.

Proses pengembangan suplier yang dimaksud dalam proses di biro arsitek adalah

proses pengadaan data yang dibutuhkan dalam proses desain, data yang dibutuhkan dapat

berbagai macam dan dengan tingkat kepentingan yang berbeda. Data-data ini kadang kala

sudah disediakan oleh klien dan kadang kala belum ada. Dan yang bertanggung jawab

untuk mengadakan data-data ini juga berdasarkan kesepakatan dengan klien.

Proses produksi dibedakan menjadi proses desain dan proses konstruksi. Proses

distribusi produk dalam biro arsitek disesuaikan dengan kondisi dan kesepakatan antara

biro dengan klien, untuk lebih detailnya sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Manajemen resiko dilakukan pada bidang-bidang yang telah disesuaikan, sebagai

contoh, untuk jenis biro strong service, resiko terbesar mereka bukan berada dalam

proses produksi, melainkan pada proses customer management, maka sewajarnya resiko

manajemen ditekankan pada bidang customer management.

47

Model Bisnis Strong Delivery

Target segmen yang menjadi sasaran adalah segmen terbesar, tetapi untuk

menghasilkan produk yang murah, kualitas baik dan diselesaikan dengan waktu yang

singkat, maka biro membatasi jumlah service yang dapat mereka berikan. Service yang

mereka pilih adalah service yang menjadi keahlian biro ini. Oleh sebab itu dalam proses

proyek definisinya, biro ini dapat menyelesaikan secara baik karena mereka hanya

mengerjakan service–service sebatas pilihan mereka.

Jumlah dan jenis supplier yang dibutuhkan adalah berdasarkan standar service

yang diberikan. Karena jenis service yang diberikan terbatas, maka jenis proyek yang

dapat dilakukan juga terbatas pula. Sistem pengerjaan yang bersifat teratur dan terukur

merupakan pilihan yang tepat.

Pada masa konstruksi, dilakukan sebatas dengan apa yang telah disepakati dalam

batasan-batasan service yang diberikan. Manajemen resiko, karena andalan biro jenis ini

dalam proses produksi, maka Manajemen resiko harus mengcover proses produksi.

Model Bisnis Strong Idea

Dalam menyelesaikan proses project definition, biro jenis ini selalu berusaha

untuk melakukan dengan pendekatan yang kreatif. Oleh sebab itu dibutuhkan usaha dan

waktu yang lebih pula.

Jumlah suplier yang mendukung proses desain disesuaikan dengan kesepakatan

dan seberapa penting dibutuhkan untuk menghasilkan suatu desain yang kreatif. Jenis

proyek yang diterima beraneka ragam dan tuntutan akan pendekatan kreatif , sehingga

dibutuhkan suatu proses yang unik. Proses yang spesifik bagi satu proyek dan proyek

lainnya. Olah sebab itu untuk menyelesaikan desain dalam jenis biro ini adalah cenderung

lebih bebas.

Pada masa konstruksi, proses dilakukan sesuai dengan standar dan disesuaikan

dengan tuntutan desain. Karena desain yang dihasilkan adalah desain yang unik, maka

ada kemungkinan dalam proses konstruksi memerlukan perlakuan yang berbeda pula.

Orang-orang kreatif yang merupakan tulang punggung biro strong idea, oleh

sebab itu keberadaan sumber daya ini dan proses kerja ini yang harus di tercakup dalam

management resiko.

48

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

Model Bisnis Strong Service

Biro ini sangat memahami apa yang dibutuhkan dan permasalahan klien. Sumber

pemahaman ini hasil dari hubungan jangka panjang antara klien dan biro. Supplier yang

dibutuhkan adalah hasil dari kesepakatan antara biro dan klien.

Proses desain yang dipilih harus disesuaikan dengan klien. Tanpa adanya campur

tangan klien maka keberhasilan proses desain akan sulit. Oleh sebab itu klien harus

disertakan lebih banyak dalam proses desain dan pengambilan keputusan. Pada masa

konstruksi, dilakukan secara standar nasional yang telah disesuaikan atau disetujui oleh

klien.

Manajemen Resiko yang dilakukan harus melingkupi proses komunikasi antara

klien dan biro, karena fokus biro terletak pada hubungan jangka panjang antara klien dan

biro.

Tabel 3.15 - Perbandingan Proses Operasi

Strong Delivery Strong Idea Strong Service

Appraisal Proyek definition Strategic

breifing

Jumlah service yang terbatas.

Pendekatan kreatif Sumber pemahaman berasal dari hubungan biro dan klien.

Suplier Disesuaikan dengna standar service

Disesuaikan untuk hasil kreatif.

Hasil dari negoisasi dengan klien

Out lined proposal or schematic desain Detailed proposal Final proposal Production information

Constructive and rigid Free flow Constructive based on klien

Tender document

Des

ain

Tender aksi Standar berdasarkan batasan service

Standar dan persetujun klien

Standar dan persetujun klien

Mobilization Construction to compilation

Kon

stru

ksi

After practical completion

Standar berdasarkan batasan service

Standar dan persetujun klien

Standar dan persetujun klien

Risk management Internal process focus Human capital focus Relationship focus Tebel 3.15 memperlihatkan perbandingan proses operasi bagi masing-masing

jenis.

49

3.9.4. Management Regulator dan Sosial

Setiap biro arsitek harus memiliki ijin dalam beroperasi di suatu daerah atau

negara, oleh sebab itu keterlibatan komunitas dan regulator harus diterapkan dalam

operasional sehari hari. Keselamatan kerja, undang undang ketenagakerjaan, etika

kearsitekan adalah sebagian dari peraturan yang harus dipatuhi oleh biro.

Setiap biro selalu berusaha untuk memiliki standar diatas peraturan minimal dari

regulator atau pun komunitas, dengan tujuan untuk membentuk reputasi. Dengan reputasi

yang baik ini biro akan memperoleh keuntungan seperti: memperoleh pegawai dengan

kualitas diatas rata dan terpenting adalah sarana komunikasi ke regulator, masyarakat dan

komunitas.

Menurut Norton dan Kaplan, 2004, dalam bukunya Strategy Maps, Harvard

Business School Press Boston, Massachusetts, hal 167, dinyatakan bahwa terdapat empat

dimensi regulator dan sosial, yaitu :

1. Environment

2. Safety dan health

3. Employment practice

4. Community investment

Dimensi environment berisi tentang, penggunaan energi, limbah air, tanah dan

udara, limbah keras dll. Proses operasi sebuah biro arsitek dapat dikatakan praktis

memiliki limbah yang sangat kecil, karena secara alamiah biro arsitek termasuk biro

service yang menghasilkan sedikit material. Oleh sebab itu dimensi environment hanya

memberikan impact yang sangat kecil.

Dimensi Keselamatan kerja, proses kerja sebuah biro terletak di dalam ruangan

dan jauh dari bahan dan alat yang membahayakan dirinya atau diri orang lain. Maka

dimensi keselamatan kerja memberikan pengaruh yang sangat kecil.

Model Bisnis Strong Delivery

Untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat mengulang dan terstruktur maka

dibutuhkan pegawai dengan latar belakang relatif sejenis dan memiliki produktifitas yang

tinggi. Perbandingan antara jumlah tenaga kerja level bawah jauh lebih banyak di

bandingkan dengan level atas.

50

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

Komunitas yang menjadi fokus adalah komunitas berdasarkan industri yang

menjadi spesialisasi biro ini. Dengan pengakuan bahwa biro ini memiliki kekuatan pada

harga, kualitas dan waktu, maka diharapkan daya saing biro akan menjadi lebih baik.

Model Bisnis Strong Idea

Model bisnis ini membutuhkan tenaga kerja dengan berbagai macam latar

belakang dan memiliki kemampuan yang tinggi, dengan kombinasi kedua hal tersebut

diharapkan akan menghasilkan suatu desain yang kreatif. Perbandingan antara jumlah

tenaga kerja bawah dan atas tidak besar.

Salah satu peran komunitas adalah pengakuan bahwa biro menjunjung nilai-nilai

kreatifitas dan inovatif. Pengakuan ini dapat berasal komunitas pemerintah, komunitas

pendidikan ataupun komunitas non pemerintahan lainnya.

Model Bisnis Strong Service

Tenaga kerja yang mengerti apa yang dibutuhkan oleh klien dan tenaga kerja yang

berasal dari lingkungan klien adalah mereka yang dibutuhkan oleh bisnis model strong

service. Pengakuan dari komunitas customer adalah sangat penting dalam jenis biro

strong service, dengan pengakuan ini diharapkan kepercayaan target customer kepada

biro menjadi lebih baik. Dengan pengakuan ini menunjukkan bagaimana biro memahami

permasalahan yang dihadapi customer.

Tabel 3.16 - Perbandingan Proses Regulator Dan Sosial

Strong Delivery Strong Idea Strong Service

Environment Minimal efek Minimal efek Minimal efek Keselamatan kerja Minimal efek Minimal efek Minimal efek Employment Pekerja yang

berorientasi pada produktifitas

Pegawai dengan berbagai macam latar belakang

Pegawai yang sangat memahami klien

Komunitas komunitas program didasarkan atas industri

komunitas program pada komunitas pendidikan, pemerintah dan non pemerintah

Komunitas program pada komunitas klien

Tebel 3.16 memperlihatkan perbandingan proses regulator dan sosial bagi

masing-masing jenis.

51

3.10. Sudut Pandang Pembelajaran Dan Pengembangan

Menurut Norton dan Kaplan, 2004, dalam bukunya Strategy Maps, Harvard

Business School Press Boston, Massachusetts, hal 199, yang disebut dalam aset yang

tidak terwujud adalah :

1. Human capital

2. Information capital

3. Organization capital

Intangiable assets adalah aset yang tidak berwujud, oleh sebab untuk mengatasi

masalah ini lebih sulit jika dibandingkan mengatur tangiable assets. Bagaimana biro

mengatur untuk sesuatu yang sulit untuk di definisikan? Tetapi aset yang tidak terwujud

ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nilai biro.

Tujuan dari ketiga komponen tersebut adalah: pertama, ketiga komponen tersebut

harus tersambung dengan proses internal perusahaan. Aset–aset tersebut akan bermanfaat

bagi perusahaan apabila membantu perusahaan dalam mencapai visi dan misi. Untuk

mencapai tujuan perusahaan dapat dengan program–program yang mengikat antara aset-

aset tersebut dengan apa yang dibutuhkan oleh proses internal.

Kedua, ketiga komponen diatas harus saling terintegrasi satu dengan lainnya,

walaupun ada integrasi tetap harus ada prioritas karena tiap aset menghabiskan sumber

daya, dan sumber daya adalah sesuatu yang terbatas. Untuk menentukan prioritas antar

aset tersebut dapat ditentukan dengan cara, aset mana yang paling penting untuk

menjawab program–program yang telah ditentukan.

Dengan kedua konsep diatas merupakan dasar dalam mengembangkan human

capital, information capital dan organization capital, secara terintegrasi dan sesuai dengan

yang dibutuhkan oleh perusahaan. Untuk mengukur apakah aset yang tidak terukur sudah

memadai atau belum dengan cara, seberapa dalam nilai aset tersebut untuk menjawab apa

yang dibutuhkan biro dalam mencapai tujuannya. Semakin menjawab maka nilai dan

prioritasnya akan semakin naik pula.

3.10.1 Human Capital

Yang termasuk dalam human capital adalah skill, pengetahuan (knowledge) dan

nilai-nilai yang dianut oleh tenaga kerja. Skill adalah keahlian yang dimiliki oleh

52

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

pegawai, knowledge adalah pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dan values adalah

nilai yang dianut oleh pegawai tersebut .

Model Bisnis Strong Delivery

Untuk jenis model ini keahlian yang diperlukan adalah kemampuan yang

berorientasi pada sistem operasi, keahlian-keahlian yang berorientasi untuk memperbaiki

proses operasional sangat diperlukan. Kedalaman keahlian tidak dipentingkan selama

proses operasional dapat dilakukan secara baik.

Untuk menghasilkan keahlian yang berorientasi operasional, maka pengetahuan

yang dikembangkan di lingkungan ini adalah pengetahuan yang bertujuan untuk

mempercepat operasi dengan kualitas yang terjamin. Nilai yang ditekankan adalah

berorientasi pada hasil.

Model Bisnis Strong Idea

Untuk menghasilkan suatu produk yang kreatif dan inovatif maka dibutuhkan

orang–orang dengan berbagai macam latar belakang. Perbedaan latar belakang keahlian

dan pengetahuan inilah yang menjadi kekuatan dalam menghasilkan desain kreatif dan

inovatif. Karena proses yang dilakukan akan selalu beda antara proyek satu dengan yang

lainnya.

Untuk menggabungkan dan mensinergikan berbagai macam latar belakang ini

dibutuhkan nilai kebersamaan (team player) antara satu pegawai dengan lainnya.

Model Bisnis Strong Service

Bisnis model ini mementingkan hubungan antara klien dengan biro, dengan

hubungan ini biro dapat mengetahui lebih banyak apa yang dibutuhkan oleh klien. Untuk

mengakomodasi kebutuhkan ini dibutuhkan keahlian khusus yaitu keahlian dalam

berhubungan dan managenent relationship.

Untuk mendukung kebutuhan hubungan tersebut dibutuhkan juga ilmu

pengetahuan tentang analisis klien, database dan interaksi klien. Nilai yang dipakai

dalam menjalankan proses ini adalah customer partnership, klien sebagai pusat dari

segala kegiatan dan orientasi.

53

Tabel 3.17 - Perbandingan Human Capital

Strong Delivery Strong Idea Strong Service Skill Manajemen operasi

dengan tujuan memperbaiki proses produksi

Latar belakang keahlian yang beranekaragam dan mendalam.

Keahlian yang berorientasi dengan manajemen hubungan klien dan biro

Knowledge Pengetahuan untuk memperbaiki proses produksi

Latar belakang pengetahuan yang beragam dan mendalam

Pusat klien interaksi

Values Berorientasi pada hasil

Berorientasi pada proses dan kerja sama tim

Partnership dengan klien

Tebel 3.17 memperlihatkan perbandingan Human capital bagk masing-masing

jenis.

3.10.2 Information Capital

Information capital terdiri dari sistem, database, library dan network, dengan

melalui information capital, biro dapat mengolah informasi dan pengetahuan yang

berguna bagi perusahaan.

Model Bisnis Strong Delivery

Jenis model bisnis ini berfokus pada keuntungan yang diperoleh dari perbaikan

pada kualitas, perbaikan proses kerja dan produktivitas kerja. Hal ini dilakukan dengan

cara menetapkan standarisasi semua yang repetitive dan automasi pekerjaan guna

menekan biaya produksi, kualitas yang konstan dan menekan waktu pengerjaan.

Model Bisnis Strong Idea

Menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan proses desain produk dan

virtualisasi produk. Semua hal tersebut berguna untuk proses desain dan komunikasi

antar pegawai dan klien.

Model Bisnis Strong Service

Menggunakan teknologi informasi guna mencari pola tingkah laku dan kebiasaan

para klien.

54

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

Tabel 3.18 - Perbandingan Information Capital

Strong Delivery Strong Idea Strong Service Information capital

Teknologi digunakan untuk menangani proses yang mengulang dengan cara automasi untuk menjaga kualitas, menekan biaya dan waktu

Teknologi virtualisasi Pengolahan data tentang klien. Teknologi komunikasi dengan klien

Tebel 3.18 memperlihatkan perbandingan information capital bagi masing-

masing jenis.

3.10.3 Organization Capital

Intangible assets yang terakhir adalah organization capital, definisi organization

capital menurut Norton dan Kaplan, 2004, dalam bukunya Strategy Maps, Harvard

Business School Press Boston, Massachusetts, hal 275, adalah “ the ability of the

organization to mobilize and sustain the process of changes to execute the strategy” .

Organization capital menyediakan kemampuan untuk mengintegrasikan individu,

information capital dan tangible assets. Ketiga hal ini tidak hanya terintegrasikan tetapi

juga selaras dengan strategi. Sebuah biro yang memiliki organization capital yang baik

akan dengan mudah untuk mengkomunikasikan visi, misi, nilai dan strategi perusahaan .

Organization capital terdiri dari empat komponen, yaitu :

1. Culture, kesadaran terhadap visi, misi dan nilai yang dibutuhkan untuk

menjalankan strategi.

2. Leadership, ketersediaan akan pemimpin yang mampu mendorong dan

membawa bawahannya untuk menjalankan setrategi.

3. Alignment, keselarasan tujuan dan strategi individu, team dan departemen.

Dengan alignment membawa employee menuju tingkat lebih tinggi, yaitu

encourage employee, lebih inovatif, lebih berani mengambil resiko karena

tingkah laku individu menuju ke satu titik tujuan.

4. Teamwork, kerja sama dan pembagian pengetahuan antar individu, team

ataupun departemen.

Leadership adalah pemimpin mampu untuk mengatur transformasi yang

dibutuhkan biro dalam mencapai tujuannya, mereka mampu dalam menciptakan value,

55

mengeksekusi strategi dan mengembangkan human capital. Alignment, dilakukan dengan

dua tahap, pertama, ciptakan kesadaran akan visi, misi dan strateti, kedua, berikan

insentif yang cukup untuk melaksanakan hal tersebut.

Model Bisnis Strong Delivery

Culture yang harus dikembangkan untuk model bisnis strong delivery harus

mendukung target customer value, yaitu berorientasi pada operasi. Culture yang

mengutamakan pada hal pengoptimalan proses produksi, memberikan kualitas yang

konstan dan optimal dalam menggunakan waktu. Berorientasikan pada hasil akhir.

Leadership yang dibutuhkan adalah, pemimpin yang memiliki kemampuan untuk

mentransformasikan perusahaan menjadi lebih fokus dalam proses untuk mencapai

tujuannya. Team work dan pembagian pengetahuan antara individu dilakukan dengan

fokus kedalam, pembagian best practice antar satu bagian ke bagian lainnya kerap kali

dilakukan. Penyebaran pangetahuan ini dilingkup oleh knowledge management system.

Model Bisnis Strong Idea

Model bisnis strong idea, membutuhkan culture yang berorientasikan pada

pengembangan ide dan konsep. Suasana perubahan dan ketidaknyamanan untuk selalu

mencari yang baru dan lebih baik dibutuhkan dalam bisnis model strong idea. Leadership

yang dibutuhkan adalah, pemimpin yang memiliki kemampuan untuk

mentransformasikan perusahaan menjadi lebih fokus dalam proses untuk mencapai

tujuannya.

Untuk memperoleh pengetahuan tidak hanya berasal dari dalam biro, tetapi lebih

banyak dari luar biro, terutama untuk mencari hal-hal yang baru. Oleh sebab itu

teamwork dilakukan secara kedalam ataupun keluar.

Model Bisnis Strong Service

Culture untuk model bisnis strong service, adalah culture yang berorientasi pada

klien. Mengembangkan culture untuk membantu dan berperan serta dalam customer

centric behaviour. Leadership yang dibutuhkan adalah, pemimpin yang memiliki

56

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

kemampuan untuk mentransformasikan perusahaan menjadi lebih fokus dalam proses

untuk mencapai tujuannya.

Mengikut sertakan klien dalam teamwork adalah sesuatu yang penting, dengan

mengikutsertakan klien maka komunikasi dan hubungan klien - biro akan semakin baik.

Tabel 3.20 Perbandingan Organizaiton Capital

Strong Delivery Strong Idea Strong Service Culture Perbaikan proses

produksi dan kualitas Menghasilkan ide dan konsep baru

Fokus ke klien

Leadership Mampu untuk memanage transformasi yang dibutuhkan biro dalam mencapai tujuannya

Alignment Mampu menciptakan kesadaran Memperhatikan kesejahteraan dan kenyamanan

Teamwork Membagi pengetahuan antara pegawai

Pengatahuan berasal dari luar

Menggabungkan pengetahuan klien pada pegawi

Tebel 3.20 memperlihatkan perbandingan Organization Capital bagi masing-

masing jenis.

3.11 Grand Map Strategy

Dengan berdasarkan analisis diatas maka rangkuman dapat dilihat pada lampiran

dua dan bentuk strategi map dari masing-masing strategi dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :

57

3.11.1 Strategy Map Strong Delivery

faster, better, cheper and good quality

Architecture Firm " Strong delivery " Type

FinancialPerspective

CustomerPerspective

InternalPerspective

Learning andgrowth

perpective

Long term shareholder value

Productivity startegy Revenue growth strategy

Menjadi biro arsitekpaling optimal dalamoperasional

penambahan dari klien barubertambahnya proyek dariklien lama

Mengembangkan pasar dengan caraharga bersaing dan menjaga

kualitas.

Harga terendahKualitas yang konsistentercepat untuk bangunantertentuJenis bangunan yang palingbanyak diminati pasarDesign : terdiskripsikan

memenuhi kebutuhandasarperasaan klien : hargatermurah dan kualitas baik

Produk termurah danterbaik

Product / service atribute Relation ship Image

Operationsmanagemetn Customer management Innovation Regulatory and social

Proses produksiyang effisiensiuntuk kuallitasoperationsefficiency : costand quality.effisiensi waktucapacitymanagmenet

Nilai klien : sensitife terhadaphargaAkuisisi dengan caramemberikan servicePenahanan : produk denganharga dan kualitas yang baikPengembangan : Memberikanharga yang lebih murah dankualitas yang lebih baik

innovasiberfokus padaperbaikanprosesproduksiidentifikasiinternal

komunitas programdidasarkan atasindustri

Manajemen operasi dengantujuan memperbaiki prosesproduksiPengetahuan untukmemperbaiki proses produksiBerorientai pada hasilISO, TQM or Six sigma processimprovement capabilities.

Teknologi digunakanuntuk menangani prosesyang mengulang dengancara automasi untukmenjaga kualitas,menekan biaya dan waktu

Perbaikan proses produksi dankualitasMampu untuk memanagetransformasi yang dibutuhkanbiro dalam mencapai tujuannyaMampu menciptakan kesadaranMemperhatikan kesejahteraandan kenyamananMembagi pengetahuan antarapegawai

Human capital Information capital Organization capital

a capable, motivated, and technologically enabled work force

Gambar 3.9 - Strong Delivery Map Strategy

58

BAB III BISNIS ARSITEKTUR

3.11.2 Strong Idea Map Strategy

creative design that expand existing performance boundaries

Architecture Firm " Strong idea " Type

FinancialPerspective

CustomerPerspective

InternalPerspective

Learning andgrowth

perpective

Long term shareholder value

Productivity startegy Revenue growth strategy

Mengurangi operasionaldan fokus padainnvoasi

Penambahan dari klien baruBertambahnya proyek dariklien lama

Mengembangkan pasar dengan caramemperkenalkan concept baru.

Harga premiumtercepat untuk ideFokus pada kreatif, inofatifdan uniktidak ada penekanan padajenis bangunanDesign tidak terdiskripsikan

memenuhi kebutuhandasarperasaan klien : inofasihal yang utama

Produk terbaikProduk kreatif dan inofatif

Product / service atribute Relation ship Image

Operationsmanagemetn Customer management Innovation Regulatory and social

berfokus untukmenghasilkandesign konsep baruproses yangfleksible,

Nilai klien : menginginkan idedan konsep baruAkuisisi dengan caramemberikan servicePenahanan dan pengembangan :Memberikan produk dengan idedan konsep kreatif yang konstan

fokuspada idedankonsepbaruidentifiikasi eksternal

komunitas programpada komunitaspendidikan,pemerintah dan nonpemerintah

Latar belakang keahlian yangberaneka ragam danmendalam.Latar belakang pengetahuanyang beragam dan mendalamBerorientasi pada proses dankerja sama tim

Teknologi virtualisasi

Menghasilkan ide dan konsepbaruMampu untuk memanagetransformasi yang dibutuhkanbiro dalam mencapai tujuannyaMampu menciptakan kesadaranMemperhatikan kesejahteraandan kenyamananPengatahuan berasal dari luar

Human capital Information capital Organization capital

a capable, motivated, and technologically enabled work force

Gambar 4.0 - Strong Idea Map Strategy

59

3.11.3 Strong Service Map Strategy

best total solution to our customer

Architecture Firm " Strong service " Type

FinancialPerspective

CustomerPerspective

InternalPerspective

Learning andgrowth

perpective

Long term shareholder value

Productivity startegy Revenue growth strategy

Mengurangi operasionaldan fokus padamanagement klien

Harga kesepakatanFokus pada keinginan klienyang terlihat maupun tidakSangat terbatas ( sesuaidengan market segmen )Design disesuaikan denganklien

hubungna secarapersonalperasaan klien :personal

Produk yang dapatdipercayaSangat ahli di bidangnya

Product / service atribute Relation ship Image

Operationsmanagemetn Customer management Innovation Regulatory and social

memilikispesialisasi padabidang tertentuproses didasarkadengan keinginanklien

Nilai klien : mengerti apa yangdibutuhkanAkuisisi dengan caramemberikan hubungan klien -biroPenahanan: menjaga hubunganPengembangan : Lebihmengenal apa yang dibutuhkanoleh klien

fokus padakebutuhandanpermasalahan klien dimasa kinidanmendapatngindentifikasi :dari klien

Komunitas programpada komunitasklien

Keahlian yangberorientasi denganmanagement hubunganklien dan biroPusat customerinteractionPartnership dengan klien

Pengolahan data tentangklien.Teknologi komunikasidengan klien

Fokus ke klienMampu untuk memanagetransformasi yang dibutuhkanbiro dalam mencapaitujuannyaMampu menciptakankesadaranMemperhatikan kesejahteraandan kenyamananMenggabungkan pengetahuanklien pada pegawi

Human capital Information capital Organization capital

a capable, motivated, and technologically enabled work force

Penambahan dari klien baruBertambahnya proyek dariklien lama

Mengembangkan keuntungandengan cara meningkatkan jumlahproyek dari klien yang ada.

Gambar 4.1 - Strong Service Map Strategy

3.12 Kesimpulan

Di dalam dunia praktek yang memiliki kompleksitas yang sedemikian rupa dan

tuntutan persaingan diantara kompetitor maka kondisi seperti diatas tidak mungkin

terjadi. Kondisi seperti diatas hanya terjadi pada kondisi yang sempurna. Pada dunia

praktek yang terjadi adalah percampuran dari ketiga perspektif tersebut, dan

perbandingan percampuran disesuaikan dengan kondisi masing-masing biro

60