14
BAB III HASIL A. Gambar Alat, Cara Kerja, dan Prosedur Pengukuran 1. Gambar Alat a. Pita Meter Fungsi : untuk mengukur lingkar, panjang, dan lebar yang sulit menggunakan antropometer. Misalnya untuk mengukur stasiun kerja (meja dan kursi). Keterangan : 1. Angka pengukuran dalam cm 2. Angka pengukuran dalam mm b. Stadio meter Fungsi : untuk mengukur tinggi badan, lebar bahu, dan panjang lengan Keterangan : 8 2 1 1 2 1. Batang stadiometer

BAB III

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab III

Citation preview

Page 1: BAB III

BAB III

HASIL

A. Gambar Alat, Cara Kerja, dan Prosedur Pengukuran

1. Gambar Alat

a. Pita Meter

Fungsi : untuk mengukur lingkar, panjang, dan lebar yang sulit

menggunakan antropometer. Misalnya untuk mengukur stasiun kerja

(meja dan kursi).

Keterangan : 1. Angka pengukuran dalam cm

2. Angka pengukuran dalam mm

b. Stadio meter

Fungsi : untuk mengukur tinggi badan, lebar bahu, dan panjang lengan

Keterangan :

c. Jangka sorong

Fungsi : untuk mengukur panjang, diameter benda kecil, dan ketebalan

benda dengan ketelitian 0,1 mm.

8

2

1

3

2

1

2

1

1. Batang stadiometer

2. Gesper

Page 2: BAB III

9

Keterangan :

d. Spreading caliper

Fungsi : untuk mengukur lebar dan tebal dari bagian tubuh tertentu.

Misalnya diameter kepala dan diameter lengan

e. Busur

Fungsi : untuk mengukur besarnya sudut

4

5

1. Rahang tetap atas

2. Rahang sorong atas

3. Skala utama

4. Skala utama

5. Skala Nonius

Page 3: BAB III

10

2. Cara Kerja

a. Pita meter

1) Persiapan alat

a) Mengambil pita meter yang diletakkan pada koper

antropometer set.

2) Pemeriksaan alat

a) Memeriksa angka yang tertera pada pita meter.

b) Menguraikan ikatan pada pita meter.

3) Posisi stasiun kerja yang akan diukur.

a) Meja maupun kursi diletakkan di lantai datar dan tidak licin.

4) Melakukan pengukuran

b. Stadiometer

1) Persiapan alat

Mengambil stadiometer yang diletakkan pada koper

antropometer.

2) Pemeriksaan alat

a) Memeriksa angka yang tertera pada pita meter.

b) Memeriksa batang yang memiliki kode yang sama.

c) Merangkai batang-batang stadiometer sampai panjang

tertentu (tergantung panjang ukuran tubuh).

d) Memasang gesper pada stadiometer.

3) Posisi tubuh yang akan diukur

a) Tinggi badan : Subjek diukur dengan posisi tegak bersandar

pada dinding dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat

tertumpu pada kedua kaki.

b) Tinggi bahu : Subjek diukur dengan posisi tegak lurus

dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu

pada kedua kaki.

c) Tinggi siku : Subjek diukur dengan posisi tegak lurus

dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu

pada kedua kaki.

d) Tinggi pinggul : Subjek diukur dengan posisi tegak lurus

dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu

pada kedua kaki.

Page 4: BAB III

11

e) Lebar bahu : Subjek diukur dengan posisi tegak lurus

dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu

pada kedua kaki.

f) Lebar pinggul : Subjek diukur dengan posisi tegak lurus

dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu

pada kedua kaki.

g) Panjang lengan : Subjek diukur dengan posisi tegak lurus

dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu

pada kedua kaki.

h) Tinggi jangkauan atas : Subjek diukur dengan posisi tegak

lurus, tangan lurus ke atas dengan tangan menggenggam

dan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu pada

kedua kaki.

i) Panjang lengan atas : Subjek diukur dengan posisi lengan

lurus ke depan dan siku ditekuk ke atas membentuk sudut

900.

j) Panjang lengan bawah : Subjek diukur dengan posisi lengan

lurus ke bawah dan siku ditekuk ke atas membentuk sudut

900.

c. Jangka sorong

1) Persiapan Alat

a) Mengambil jangka sorong yang ada dalam koper

antropometer set.

b) Membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang

agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan

kesalahan pengukuran.

2) Pemeriksaan alat

a) Memeriksa angka yang tertera pada jangka sorong.

b) Mengendurkan baut pengunci dan geser rahang geser.

c) Memastikan rahang geser bekerja dengan baik.

3) Melakukan pengukuran

a) Mengendurkan baut pengunci lalu mengencangkan baut

pengunci.

b) Menutup rahang hingga mengapit benda yang diukur.

Page 5: BAB III

12

c) Mengecek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka

nol. Jika tidak menunjukkan angka nol harus diatur terlebih

dahulu.

d. Spreading caliper

1) Persiapan alat

a) Mengambil Spreading caliperyang ada dalam koper

antropometer set.

2) Pemeriksaan alat

a) Memeriksa angka yang tertera pada spreading caliper.

b) Meregangkan spreading caliper.

3) Melakukan pengukuran

c)

d)

e. Busur

1) Persiapan alat

a) Mengambil busur yang ada dalam koper antropometer set.

2) Pemeriksaan alat

a) Memeriksa angka yang tertera pada busur.

3) Melakukan pengukuran dengan meletakkan busur pada stasiun

kerja.

3. Prosedur Pengukuran

a. Pita meter

1) Kursi

Dalam pengukuran yang dilakukan sikap atau posisi duduk pada

kursi yang baik adalah sikap duduk dengan sedikit lardosa pada

pinggang dan sedikit mungkin kifosa pada punggung

(Suma’mur 1989).

Sikap duduk yang benar yaitu sebaiknya duduk dengan puggung

lurus dan bahu berada di belakang serta bokong menyentuh

belakang kursi. Posisi lutut tetap setinggi atau sedikit lebih

tinggi panggul (gunakan penyangga kaki) dan sebaiknya kedua

tungkai tidak saling menyilang. Jaga agar kedua kaki tidak

menggantung dan hindari duduk dengan posisi yang sama lebih

Page 6: BAB III

13

dari 20-30 menit. Selama duduk istirahatkan siku dan lengan

pada sandaran tangan yang ada pada kursi (Wasisto,2005).

a) Tinggi kursi : Diukur dari lantai sampai dengan permukaan

alas duduk bagian depan

b) Lebar kursi : Diukur pada garis tengah alas duduk melintang

c) Panjang kursi : Diukur dari permukaan garis proyeksi

permukaan depan sandaran duduk dengan permukaan alas

duduk

d) Tinggi sandaran punggung : diukur dari sisi bawah sandaran

sampai sisi atas sandaran ataupun sebaliknya

e) Lebar sandaran punggung : diukur dari sisi kanan sandaran

sampai sisi kiri sandaran ataupun sebaliknya

f) Tinggi sandaran tangan : diukur dari alas duduk sampai lekuk

siku

g) Panjang sandaran tangan : diukur dari lekuk siku sampai

ujung sandaran

h) Lebar sandaran tangan kanan : diukur dari sisi medial sampai

sisi lateral

i) Lebar sandaran tangan kiri : diukur dari sisi medial sampai

sisi lateral

2) Meja

a) Panjang meja : jarak horizontal antara sisi paling luar meja

kanan dan kiri

b) Lebar meja : jarak vertical antara sisi paling luar meja kanan

dan kiri

c) Tinggi meja : diukur dari lantai sampai dengan permukaan

meja

b. Stadiometer

1) Tinggi badan: jarak vertical dari lantai sampai ujung kepala

(vertex)

2) Tinggi bahu : jarak vertical dari lantai samapi titik tengah bahu

(akromion)

3) Tinggi siku : jarak vertical dari lantai sampai titik tengah siku

Page 7: BAB III

14

4) Tinggi pinggul : jarak vertical dari lantai sampai titik tulang

pinggul

5) Lebar bahu: jarak horizontal antara sisi paling luar bahu kiri dan

kanan

6) Lebar pinggul : jarak horizontal anatar sisi luar pinggul kiri dan

kanan

7) Panjang lengan: jarak dari titik tengah bahu sampai ujung jari

tengah

8) Panjang lengan atas : jarak dari titik tengah bahu (akromion)

sampai titik tengah siku

9) Panjang lengan bawah : jarak dari titik belakang siku sampai

ujung jari tengah

c. Jangka sorong

Pengukuran tingkat ketebalan meja

d. Spreading caliper

Diameter kepala : jarak dari glabella ke titik terposterior daroios

occipital pada garis tengah (linea mediana) kepala

e. Busur

Sudut meja : sudut yang dibentuk berupa sudut tumpul

Page 8: BAB III

B. Hasil Pengukuran dan Perhitungan

1. Hasil Pengukuran

LAPORAN PRAKTIKUM ANTROPOMETRID3 HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNS

Hari/ Tanggal

: Selasa, 21 April 2015

Semester : II

Kelompok : 3

Mata Kuliah

: Ergonomi dan Perancangan Kerja

Ketua

: Muhammad Maftuh Topik

: Antropometri

BERDIRI

NO NAMA GIDAN GIHU GIKU GIGUL BARHU BARGUL PANLENGPL

BAWAH

PL ATA

S

JANGTA

S1 Diyan Pratiwi 154 128 99 75 38,5 33 68 42 31 1862 Riyani Dyah Pratiwi 157,5 128 98 86 38 32 67,5 40,5 26 1913 Irma Cahyaningrum 156 129 96 76 38 35 71 38 32 1894 Muhammad Maftuh 158,5 131 96 83 40 29 74,5 41,5 34 1935 Putri Dwi S. 150,5 124,5 99 78 37 33 68 38 30 190

6 Tabita Putri G. 161 130 99 87 35 34,5 75 42,5 31190,

5

7 Artha Dewi Novitasari 157 129 99 82 37,5 33,5 71 40 31188,

5

XRata-Rata 156,36 128,50 98,00 81,00 37,71 32,86 70,71 40,36

30,71

189,71

8

15

Page 9: BAB III

9

SD Standard Deviasi 3,36 2,06 1,41 4,76 1,52 1,97 3,11 1,82 2,43 2,20

5% 5th Persentil 151,55 125,55 96 75,3 35,6 29,9 67,65 38 27,2186,75

95% 95 Persentil 160,25 130,7 99 86,7 39,55 34,85 74,85 42,35 33,4192,

4

DUDUKNO NAMA GIDUK GIKUDU

K GIGULDUK GITUTDUK

PANGKAITAS

PANGKAIWAH

GIBADUK

1 Diyan Pratiwi 82 24,5 18 47 50 43 552 Riyani Dyah Pratiwi 81,5 24,5 18 47 50 44 523 Irma Cahyaningrum 82,5 24,5 19,5 49 56,5 41,5 53,54 Muhammad Maftuh 83,5 24,5 22 50 57 44 545 Putri Dwi S. 77,5 24,5 20,5 49 54,5 42,5 516 Tabita Putri G. 85 24,5 18 50 49 45 557 Artha Dewi Novitasari 83 24,5 18 48 51 43 56

XRata-Rata 82,14 24,5 19,14 48,57 52,57 43,29 53,79

SD Stadard Deviasi 2,34 0,00 1,60 1,27 3,35 1,15 1,785% 5th Persentil 78,7 24,5 18 47 49,3 41,8 51,395% 95 Persentil 84,55 24,5 21,55 50 56,85 44,7 55,7

Page 10: BAB III

LAPORAN PENGUKURAN MEJA DAN KURSIPRAKTIKUM ANTHROPOMETRI

Hari/ Tanggal

: Selasa, 21 April 2015

Semester : II

Kelompok : 03

Mata Kuliah

: Ergonomi dan Perancangan Kerja

Ketua: Muhammad Maftuh Topik

: Antropometri

NO Stasiun Kerja Dimensi Ukuran

Satuan

1

Meja Panjang Meja (a) 105 cm

Lebar Meja (b) 69 cmTinggi Meja © 75 cmTebal Meja (d) 2,7 cm

2Kursi

Tinggi kursi (a) 42,5 cmLebar kursi (b) 45 cmPanjang kursi © 50,5 cmTinggi sandaran punggung (d) 43,5 cmLebar sandaran punggung (e) 49 cmTinggi sandaran tangan (f) 25 cmPanjang sandaran tangan (g) 40,5 cmLebar sandaran tangan kanan (h) 20,5 cmLebar sandaran tangan kiri (h) 7,5 cm

8

17

Page 11: BAB III

2. Perhitungan

Perhitungan yang dicantumkan merupakan contoh dari data tinggi badan dalam keadaan berdiri adalah sebagai berikut :

a. Secara Manual

1) Rata-Rata (x) = Σ xn

= (154+157,5+156+158,5+150,5+161+157 )

7

=1094,5

7

= 156,36

2) Standar Deviasi (∝) = √ Σ( x−x )2

n

= √ 5,57+1,27+0,13+4,58+34,34+21,53+0,417

= √ 67,867

= √9,69

= 3,36

3) Persentil 5% = x−(1,65 ×∝ )

= 156,36−(1,65 ×3,11)

= 151,55

4) Persentil 95% = x+(1,65×∝ )

= 156,36+(1,65× 3,11)

= 160,25

b. Secara Excel

1) Rata-Rata (x) = AVERAGE(D10:D16)

2) Standar Deviasi (∝) =STDEV(D10:D16)

3) Persentil 5% =PERCENTILE(D10:D16;5%)

4) Persentil 95% =PERCENTILE(D10:D16;95%)

8

18

19

Page 12: BAB III

9