13
III. MATERIAL DAN PERALATAN A. Material Bangunan Material adalah semua bahan bangunan yang digunakan dalam pelaksanaan konstruksi di suatu proyek. Mutu dari suatu material yang digunakan memegang peranan penting dalam menentukan mutu hasil pekerjaan. Material–material yang akan digunakan dalam pembangunan suatu proyek harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Rencana Kerja dan Syarat–syarat (RKS) yang telah ditentukan oleh konsultan perencana dan pemilik proyek (owner). (Florince. 2014). Pada saat pelaksanaan proyek, material harus sudah berada di lokasi proyek agar tidak mengganggu proses pelaksanaan proyek tersebut. Material yang digunakan juga harus ditempatkan pada lokasi yang tepat dan

BAB III

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kerja Praktik

Citation preview

37

III. MATERIAL DAN PERALATAN

A. Material Bangunan

Material adalah semua bahan bangunan yang digunakan dalam pelaksanaan konstruksi di suatu proyek. Mutu dari suatu material yang digunakan memegang peranan penting dalam menentukan mutu hasil pekerjaan. Materialmaterial yang akan digunakan dalam pembangunan suatu proyek harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Rencana Kerja dan Syaratsyarat (RKS) yang telah ditentukan oleh konsultan perencana dan pemilik proyek (owner). (Florince. 2014).

Pada saat pelaksanaan proyek, material harus sudah berada di lokasi proyek agar tidak mengganggu proses pelaksanaan proyek tersebut. Material yang digunakan juga harus ditempatkan pada lokasi yang tepat dan terlindung dari halhal yang dapat mengurangi mutu material tersebut.

Adapun material yang dipakai dalam proyek ini adalah :1. Tiang Pancang BetonTiang pancang beton yang digunakan adalah precast prestressed concrete pile produk dari PT. Saeti Concreticon Wahana yang mempunyai reputasi dan pengalaman yang baik yang ditunjukkan dengan catatan pengalaman supply material pekerjaan sejenis dengan spesifikasi sebagai berikut:Tabel 1. Spesifikasi Tiang Pancang Beton.Dimensi400/400 mm

Mutu BetonK-500

Panjang Tiang12 m

Tegangan Izin2.080 kNm

Tegangan Ultimit3.263 kNm

Tegangan Nominal4.079 kNm

Kapasitas Momen Crack70,04 kNm

Gambar 5. Tiang Pancang

2. Cement GroutingCement Grouting dalam proyek ini digunakan untuk meratakan permukaan tiang pancang yang akan digunakan untuk pengujian, baik pengujian dinamis tiang pancang maupun pengujian daya dukung tiang pancang. Cement Grouting yang digunakan adalah Masterflow 870.

Gambar 6. Cement Grouting

B. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam Proyek Pembangunan Hotel Whiz Prime Lampung Paket Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang ini secara umum dibagi menjadi dua, yaitu peralatan berat dan peralatan selain alat berat. Yang dimaksud dengan alat berat adalah alat yang sengaja diciptakan/didesain untuk dapat melaksanakan salah satu fungsi/ kegiatan proses konstruksi yang sifatnya berat bila dikerjakan oleh tenaga manusia (Asiyanto, 2008).

Peranan alat konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek tidak dapat diabaikan, bahkan keberhasilan suatu proyek bisa sangat bergantung dari peranan alat. Dan biaya alat merupakan salah satu unsur utama dalam biaya proyek. Oleh karena itu diperlukan ketelitian dalam manajemen alat agar tidak terjadi pemborosan biaya proyek.

Nama-nama alat yang digunakan pada proyek ini:1. Hydraulic Static Pile Driver Alat ini digunakan untuk pemancangan tiang pancang. Adapun Spesifikasi Hydraulic Static Pile Driver yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat dalam tabel 2.

Tabel 2. Spesifikasi Hydraulic Static Pile DriverMaximum Piling Pressure400 ton

Maximum Piling Speed5,7 m/min

Piling Stroke2,10 m

Longitudinal Pace3,60 m

Transvere Pace0,60 m

Pile Size Maximum500 mm

Pile Size Minimum250 mm

Gambar 7. Hydraulic Static Pile Driver

2. Alat LasAlat ini digunakan untuk memotong strain pada tiang pancang pada saat pemotongan tiang dan digunakan untuk mengelas sambungan untuk pembuatan balok referensi untuk pengujian loading test dan lateral test.

Gambar 8. Alat Las3. TheodoliteAlat ini digunakan untuk menentukan koordinat titik pemancangan, elevasi tiang pancang, pemotongan tiang pancang.

Gambar 9. Theodolite

4. GeneratorAlat ini digunakan untuk pembangkit listrik pada lokasi proyek untuk pengoperasian Hydraulic Static Pile Driver.

Gambar 10. Generator5. Lampu ProyekLampu proyek berperan penting dalam pelaksanaan pekerjaan di malam hari. Alat ini berfungsi untuk memberikan penerangan apabila dilakukan kerja lembur pada malam hari, sehingga pekerja dapat tetap bekerja dengan aman dan efektif.

Gambar 11. Lampu proyek

6. Pile Driving AnalyzerAlat ini digunakan untuk mengetahui kapasitas daya dukung tiang pancang, transfer energi hammer ke tiang pancang, tegangan tarik dan tekan yang bekerja pada tiang akibat tumbukan, dan integritas atau keutuhan tiang pancang.

Gambar 12. Pile Driving Analyzer

7. Hydraulic Jack (Pompa Hidrolik)Alat ini digunakan untuk memberikan tekanan pada beban yang akan diterima oleh test pile / tiang uji pada saat loading test dan lateral test.

Gambar 13. Hydraulic Jack (Pompa Hidrolik)

8. Pressure GaugeAlat ini digunakan sebagai pengontrol beban yang dikontrol pada manometer (pressure gauge) yang dipasang pada pompa (hydraulic pump).

Gambar 14. Pressure Gauge

9. Dial GaugeAlat ini digunakan untuk mengetahui reaksi tiang pancang akibat pembebanan.

Gambar 15. Dial Gauge

10. Peralatan pelengkapSelain peralatan-peralatan konstruksi yang tersebut di atas, ada beberapa peralatan-peralatan lain yang dipakai pada proyek ini, antara lain adalah sebagai berikut.a. Meteran, digunakan untuk mengukur bentang-bentang kecil yang setiap saat dapat digunakan, dapat dipakai meteran rol yang standar 57 meter. b. Palu, digunakan antara lain untuk memukul pahat pada saat pemotongan tiang pancang.c. Sendok semen, digunakan untuk menyendok adukan pada proses grouting permukaan tiang pancang.d. Pahat baja, digunakan untuk membobok sisi tiang pancang pada saat pemotongan tiang pancang.e. Peralatan lainnya guna menunjang pekerjaan proyek.

Sebelum memulai pekerjaan konstruksi, ada beberapa pertimbangan yang harus dipergunakan dalam menggunakan alat-alat kerja dalam segi ekonomis dan segi teknis. Adapun pertimbangan tersebut antara lain sebagai berikut :a. Pertimbangan ekonomis adalah menyangkut masalah volume pekerjaan, kelancaran pekerjaan, dan pengadaan alat artinya alat diperoleh dengan membeli atau menyewa disesuaikan dengan hasil yang diperoleh.b. Pertimbangan teknis adalah menyangkut masalah spesifikasi alat, ukuran, dan kapasitas alat kerja serta jumlah dan ruang gerak dari alat tersebut di lokasi proyek.

Pemakaian alat berat hendaknya disesuaikan dengan jenis dan volume pekerjaan. Pemeliharaan alat juga merupakan salah satu hal penting agar dapat mempertahankan kemampuan alat dan kondisi alat selalu bisa siap pakai untuk memperlancar proses kerja.

Adapun pemilihan dan penggunaan alat kerja disesuaikan dengan keadaan lapangan, volume pekerjaan dan tenaga yang tersedia serta waktu pelaksanaan. Dalam pelaksanaan penggunanaan alat, operator diawasi oleh mandor agar diperoleh hasil kerja yang efisien.