8
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2013 Tentang Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dijelaskan tentang Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi yaitu : Kedudukan 1. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya disebut BPN RI adalah lembaga pemerintah non kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. 2. BPN RI dipimpin oleh seorang Kepala. (Pasal 1) Fungsi dan Tugas 1. BPN RI mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional, dan sektoral sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan (Pasal 2).Dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan dan penetapan kebijakan nasional di bidang pertanahan; b. pelaksanaan koordinasi kebijakan, rencana, program,kegiatan dan kerja sama di bidang pertanahan; c. pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BPN RI; d. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei, pengukuran, dan pemetaan; e. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak tanah, pendaftaran tanah, dan pemberdayaan masyarakat; f. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penataan dan pengendalian kebijakan pertanahan; g. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dan penetapan hak tanah instansi;

BAB III

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan

Citation preview

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2013 Tentang Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dijelaskan tentang Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi yaitu :

Kedudukan 1. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya disebut BPN RI adalah lembaga pemerintah non kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.2. BPN RI dipimpin oleh seorang Kepala. (Pasal 1) Fungsi dan Tugas1. BPN RI mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional, dan sektoral sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 2).Dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:a. penyusunan dan penetapan kebijakan nasional di bidangpertanahan;b. pelaksanaan koordinasi kebijakan, rencana, program,kegiatan dan kerja sama di bidang pertanahan;c. pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BPN RI;d. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei, pengukuran, dan pemetaan;e. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak tanah, pendaftaran tanah, dan pemberdayaan masyarakat;f. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penataan dan pengendalian kebijakan pertanahan;g. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dan penetapan hak tanah instansi;h. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengkajian dan penanganan sengketa dan perkara pertanahan;i. pengawasan dan pembinaan fungsional atas pelaksanaan tugas di bidang pertanahan;j. pelaksanaan pengelolaan data informasi lahan pertanian pangan berkelanjutan dan informasi di bidang pertanahan;k. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan;l. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan;m. pelaksanaan pembinaan, pendidikan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan; dann. penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidangpertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.2. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi BPN RI, dikoordinasikan oleh menteri koordinator yang membidangi urusan pemerintahan di bidang politik, hukum, dan keamanan.Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan.

Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan mempunyai tugas melakukan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan perairan; perapatan kerangka dasar, pengukuran batas kawasan/wilayah, pemetaan tematik dan survei potensi tanah, penyiapan pembinaan surveyor berlisensi dan pejabat penilai tanah.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaanmempunyai fungsi :(1) Pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruangdan perairan; perapatan kerangka dasar, pengukuran bataskawasan/wilayah, pemetaan tematik dan survei potensi tanah,penyiapan pembinaan surveyor berlisensi.(2) Perapatan kerangka dasar orde 4 dan pengukuran bataskawasan/wilayah.(3) Pengukuran, perpetaan, pembukuan bidang tanah, ruang danperairan.(4) Survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaantematik dan potensi tanah.(5) Pelaksanaan kerjasama teknis surveyor berlisensi dan pejabat penilaitanah.(6) Pemeliharaan peralatan teknis.

PELAKSANAAN PENGUKURAN BIDANG TANAH

Sehubungan dengan pasal 77 PMNA No.3 Tahun 1997 , permohonan pengukuran bidang tanah diajukan kepada Kepala Kantor Pertanahan setempat.

Kepala Kantor Pertanahan selanjutnya meneruskan permohonan tersebut kepada Kantor Wilayah untuk bidang tanah dengan luas 10 1000 Ha. Kepala Kantor Pertanahan selanjutnya meneruskan permohonan tersebut kepada Badan Pertanahan Nasional dengan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah untuk bidang tanah dengan luas > 1000 Ha.

Petugas ukur, petugas perhitungan dan petugas pemetaan hanya dapat melaksanakan pengukuran setelah menerima surat tugas pengukuran, surat tugas perhitungan dan surat tugas pemetaan dari pejabat yang berwenang sesuai dengan pasal 77 (2).

Hasil pengukuran dan dan perhitungan disajikan dalam bentuk peta pendaftaran dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika wewenang pengukuran berada pada Badan Pertanahan Nasional, peta pendaftaran dibuat oleh Kepala Sub Direktorat Pengukuran dan Pemetaan Terestris/Fotogrametris yang diketahui oleh Direktur Pengukuran dan Pemetaan dan diserahkan kepada Kantor Pertanahan setempat. Jika wewenang pengukuran berada pada Kantor Wilayah, maka pemetaan dilakukan di atas peta pendaftaran yang tersedia di Kantor Pertanahan. Jika peta pendaftaran belum ada, maka peta pendaftaran dibuat oleh Kepala Bidang Pengukuran dan Pendaftaran Tanah dan diketahui oleh Kepala Kantor Wilayah dan diserahkan kepada Kantor Pertanahan setempat.

Pengukuran bidang tanah dilaksanakan untuk: menentukan letak geografis, bentuk geometris, luas, situasi bidang tanah untuk lampiran sertifikat, pembuatan peta pendaftaran dan terutama untuk mendapatkan data ukuran bidang tanah sebagai unsur pengembalian batas batas apabila karena sesuatu hal batas-batas bidang tanah tersebut hilang.Adapun macam macam pelayanan pengukuran tanah yaitu :1. Pengukuran Bidang Untuk Keperluan Pengembalian BatasPersyaratan :a. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau kuasanya di atas materai cukup yang memuat : Identitas diri,Luas, letak dan penggunaan tanah yang dimohon dan Pernyataan telah memasang tanda batas.b. Surat Kuasa apabila dikuasakanc. Fotocopy identitas (KTP, KK) pemohon dan kuasa apabila dikuasakan, yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loketd. Fotocopy Akta Pendirian dan Pengesahan Badan Hukum yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket bagi Badan Hukume. Fotocopy Sertipikat yang telah dicocokkan dengan aslinya olehpetugas loket.Waktu :a. 12 (dua belas) hari untuk luasan tidak lebih dari 40 Hab. 30 (tiga puluh) hari untuk luasan lebih dari 40 Ha

2. Pengukuran Dalam Rangka Kegiatan Inventarisasi / Pengadaan TanahPersyaratan :a. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau kuasanya di atas materai cukup yang memuat : Identitas diri,Luas, letak dan penggunaan tanah yang dimohon dan Pernyataan telah memasang tanda batas.b. Surat Kuasa apabila dikuasakanc. Fotocopy identitas (KTP, KK) pemohon dan kuasa apabila dikuasakan, yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loketd. Fotocopy Akta Pendirian dan Pengesahan Badan Hukum yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket bagi Badan HukumWaktu :18 (delapan belas) hari.

3. Pengukuran Atas Permintaan Instansi Dan / Atau Masyarakat Untuk Mengetahui Luas TanahPersyaratan :a. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau kuasanya di atas materai cukup yang memuat : Identitas diri,Luas, letak dan penggunaan tanah yang dimohon dan Pernyataan telah memasang tanda batas.b. Surat Kuasa apabila dikuasakanc. Fotocopy identitas (KTP, KK) pemohon dan kuasa apabila dikuasakan, yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loketd. Fotocopy Akta Pendirian dan Pengesahan Badan Hukum yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket bagi Badan HukumWaktu :18 (delapan belas) hari.

4. Pengukuran Dalam Rangka Pembuatan Peta Situasi Lengkap (Topografi)Persyaratan :a. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau kuasanya di atas materai cukup yang memuat : Identitas diri,Luas, letak dan penggunaan tanah yang dimohon dan Pernyataan telah memasang tanda batas.b. Surat Kuasa apabila dikuasakanc. Fotocopy identitas (KTP, KK) pemohon dan kuasa apabila dikuasakan, yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loketd. Fotocopy Akta Pendirian dan Pengesahan Badan Hukum yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket bagi Badan HukumWaktu :18 (delapan belas) hari.

Bagan alir proses pengukuran bidang tanah :

Kegiatan Pelayanan Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah :Penggantian Sertipikat Hak Atas Tanah, Hak MIlik Atas Rumah Susun dan Hak Tanggungan yang rusak.Persyaratan :a. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau kuasanya di atas materai cukup yang memuat : Identitas diri,Luas, letak dan penggunaan tanah yang dimohon dan Pernyataan telah memasang tanda batas.b. Surat Kuasa apabila dikuasakanc. Fotocopy identitas (KTP, KK) pemohon dan kuasa apabila dikuasakan, yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loketd. Fotocopy Akta Pendirian dan Pengesahan Badan Hukum yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket bagi Badan Hukume. Sertipikat asliWaktu :19 (sembilan belas) hari.

Proses :

Pemecahan / Pemisahan / Bidang Tanah PeroranganPersyaratan :a. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau kuasanya di atas materai cukup yang memuat : Identitas diri,Luas, letak dan penggunaan tanah yang dimohon dan Pernyataan telah memasang tanda batas.b. Surat Kuasa apabila dikuasakanc. Fotocopy identitas (KTP, KK) pemohon dan kuasa apabila dikuasakan, yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loketd. Sertipikat aslie. Ijin Perubahan Penggunaan Tanah, apabila terjadi perubahan penggunaan tanahf. Melampirkan bukti SSP/PPh sesuai dengan ketentuang. Tapak kavling dari Kantor Pertanahan

Waktu :15 (lima belas) hari.

Proses :