Upload
agung-adiputra
View
84
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/12/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a35cd41e49b 1/11
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daerah mana saja yang
menjadi daerah konsentrasi logam Besi, Mangan dan Seng pada airtanah bebas
kemudian dihubungkan dengan keberadaan industri di DKI Jakarta. Setelah diketahui
hubungan tersebut kemudian akan diperoleh refrensi pengelolaan konservasi airtanah
bebas di DKI Jakarta, sesuai dengan daerah konsentrasi logam Besi (Fe) Mangan
(Mn) dan Seng (Zn) akibat proses industri.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah lima wilayah administratif DKI Jakarta, selain
wilayah kepulauan seribu. Pemilihan lokasi didasarkan pada adanya pemanfaatan
airtanah tercemar logam berat yang secara umum telah mempengaruhi kehidupan
masyarakat yang ada di daerah penelitian. Sedangkan untuk wilayah kepulauan seribu
tidak dimasukan dalam tempat penelitian karena merupakan daerah yang terpisah
oleh lautan dengan lima wilayah DKI Jakarta lainya, selain itu secara hidrologis
memiliki karakteristik berbeda dengan lima wilayah tersebut. Penelitian ini
dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu Desember 2010 sampai Juli 2011.
34
5/12/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a35cd41e49b 2/11
35
3.3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan unit analisis wilayah. Yang dimaksud dengan unit
analisis wilayah adalah organisasi, penduduk, kejadian, atau hal-hal lain dalam suatu
daerah dengan batasan tertentu yang dijadikan objek penelitian.(Yunus,2008).
Sedangkan objek kajian dalam penelitian ini adalah konsentrasi logam berat pada
airtanah dan keberadaan industri di seluruh kecamatan di lima wilayah administratif
DKI Jakarta.
Sedangkan, metode pengambilan sampel wilayah yang digunakan adalah
metode stratified purposive sampling. Jumlah keberadaan industri dan nilai
konsentrasi logam Besi, Mangan dan Seng pada airtanah bebas di suatu daerah
digunakan sebagai tingkatan atau strata. Dalam penelitian ini data yang digunakan
bersifat quantitatif dan analisanya menggunakan media statistik komputerisasi yang
memungkinkan penelitian mengungkap suatu gejala yang berada/ tersembunyi dibalik
data penelitian. Dan hasil perhitungan statistik tersebut dapat dijadikan dasar untuk
gejala yang lebih luas
Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang terukur dalam bahasa
statistik dicerminkan dalam skala nilai (various scales of value). Pengukuran data
dikategorikan berdasarkan skala ordinal dimana skala ini, angka yang digunakan
untuk membedakan pada objek yang diteliti menggambarkan arti yang sebenarnya.
.(Yunus, 2009)
Pada penelitian ini digunakan cara pengamatan data sekunder hasil laporan uji
konsentrasi logam berat airtanah BPLHD DKI Jakarta. Kemudian melalui
5/12/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a35cd41e49b 3/11
36
pemanfaatan sistem informasi geografi, hasil data sekunder tersebut dianalisa dan
dijadikan sebagai data keruangan berbentuk peta untuk di analisa lebih lanjut.
Selanjutnya data keberdaaan industri berupa data jumlah, jenis dan lokasi
industri saling dihubungkan dengan hasil data konsentrasi logam berat pada airtanah
di DKI Jakarta. Sehingga diketahui bagaimana hubungan antara keberadaaan industri
dengan terkonsentrasinya logam berat pada wilayah tertentu. Hasil analisa hubungan
dua variabel tersebut kemudian di tunjukan secara korelasi spasial melalui analisa
overlay (tumpang susun) sistem informasi geografi. Daerah utama yang menunjukan
korelasi spasial yang kuat kemudian di kelompokan agar lebih sederhana.
3.4. Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu industri dan data kualitas air di seluruh
kecamatan DKI Jakarta. Karena penelitian ini merupakan penelitian populasi,
sehinggga tidak diperlukan pengambilan sampel. Dan yang menjadi unit analisis dari
penelitian ini adalah seluruh wilayah kecamatan yang ada di DKI Jakarta.
Dimana yang menjadi variabel x adalah jumlah industri dan variabel y adalah
data kualitas airtanah.
3.5. Teknik Pengambilan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder, yang berupa data kewilayahan
yang dirinci pada tabel 3.1 sebagai berikut :
5/12/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a35cd41e49b 4/11
37
Tabel 3.1 Sumber data dan tahun perolehan data.
Data Sumber/Tahun
Data keberadaan industri kecamtan DKI jakarta
a. Lokasi industri
b. Sebaran jenis dan Jumlahindustri per kecamatan
Laporan survey ekonomi industriskala menengah dan besar Badan
Pusat statistik DKI jakarta (2008)
konsentrasi logam Besi Mangan dan
Seng pada airtanah di setiap kecamatanDKI jakarta
Laporan pemantauan kualitas
airtanah DKI jakarta (2009)
Data airtanah sebagai pendukung dalam penelitian ini, perolehan data
langsung dari instansi yang berkaitan dengan monitoring kondisi airtanah di DKI
Jakarta yakni Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLHD), Data kondisi sosial
ekonomi di DKI Jakarta di peroleh dari Badan pusat statistik provinsi DKI Jakarta,
kemudian secara lebih detail diperoleh dari data beberapa kelurahan yang menjadi
tempat terkonsentrasinya logam berat di DKI Jakarta.
3.6. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis dua jenis data yakni data fisik wilayah dilakukan dengan
teknik analisa keruangan menggunakan bantuan sistem informasi geografi.
Sedangkan untuk menganalisa hubungan antara data fisik dan sosial wilayah
digunakan analisis statistik.
5/12/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a35cd41e49b 5/11
38
3.6.1 Metode pengujian konsentrasi Logam berat pada airtanah.
Pengujian konsentrasi Logam berat pada airtanah sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI) yang dilakukan di laboratorium PT. PAM Jaya, BPLHD
DKI Jakarta. Pengujian kadar Besi dan Mangan dalam air dengan alat
spektrofotometer serapan atom secara langsung SNI 04-2004 mengacu pada SNI 06-
2523-1991, ruang lingkup :
Lingkup pengujian ini meliputi cara pengujian kadar Besi terlarut dari Besi
totalyang terdapat dalam air antara 0,3-10mg/L dan penggunaan metode secara
langsung dengan alat spektrofotmeter serapan atom (SSA) pada panjang gelombang
248,3 nm. Metode pengujian ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pelaksanaan
pengujian kadar Besi dalam air. tujuan metode pengujian ini untuk memperoleh kadar
logam berat dalam air.
Peralatan yang digunakan dalam pengujian antara lain :
- spektrofotometer serapan atom sinar tunggal atau sinar ganda yang
mempunyai kisaran panjang gelombang antara 190-870 nm dan lebar
celah antara 0,2-2 nm, dan telah dikalibrasi.
- pipet ukur 5 dan 10 mL
- Labu ukur 50 dan 1000 mL
- gelas piala 100 ml
- pemanas listrik dilengkapi dengan pengatur suhu.
5/12/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a35cd41e49b 6/11
39
Persiapan benda uji (Besi terlarut), antara lain :
-
sediakan contoh uji yang telah diambilsesuai dengan metode
pngambilan contoh uji kualitas iar.
- saring 100 mL contoh uji secara duplo dengan saringan membran
berpori, air saringan merupakan benda uji.
- masukan benda uji ke dalam tabung reaksi masing-masing
sebanyak 20 mL.
- cara uji kadar Besi antara lain
- masukan benda uji satu persatu kedalam alat SSA melalui pipa
kapiler.
- baca dan catat serapan masuknya
3.6.2. Analisa Distribusi Logam Berat pada Airtanah
Untuk mengolah data dari hasil penyelidikan konsentrasi logam berat yang
nantinya akan dianalisis mengenai bagaimana pola distribusi yang dituangkan dalam
media bidang datar berbentuk peta, dapat dilakukan dengan metode interpolasi.
Proses interpolasi adalah mengisi kekosongan data dengan metoda tertentu dari suatu
kumpulan data untuk menghasilkan sebaran yang kontinyu. Dalam analisa keruangan
sistem informasi geografi terdapat beberapa metode interpolasi, yaitu Metode Spline.
Spline adalah metode metoda interpolasi yang biasa digunakan untuk
mendapatkan nilai melalui kurva minimum antara nilai-nilai input. Metoda ini baik
digunakan dalam membuat permukaan seperti ketinggian permukaan bumi,
5/12/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a35cd41e49b 7/11
40
ketinggian muka airtanah, ataupun konsentrasi polusi udara. Kurang bagus untuk
situasi dimana terdapat perbedaan nilai yang signifikan pada jarak yang sangat dekat.
Jika dipilih metoda Spline maka ada pilihan tipe Regularized dan Tension.
Regularized membuat permukaan halus sedangkan Tension mempertegas bentuk
permukaan sesuai dengan fenomena model.
3.6.3. Analisis Data statistik
Teknik analisis data dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan
program Statistical Program For Social Science (SPSS for Windows) versi 16.0.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik uji regresi dan korelasi.
Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Uji Persyaratan Data
a). Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan sebelum data diolah, uji normalitas ini bertujuan
untuk mengetahui distribusi data dalam variabel data yang akan digunakan dalam
penelitian (Nugroho, 2005), dalam penelitian ini tetap dilakukan uji normalitas data
untuk mengetahui nilai normalitas data berdasarkan statistik dengan uji Kolmogorov-
Smirnov dan Shapiro Wilk dalam perhitungan SPSS.
- Jika angka Sig > α = 0.05 maka data berdistribusi normal
- Jika angka Sig < α = 0.05 maka data tidak berdistribusi normal.
5/12/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a35cd41e49b 8/11
41
b). Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah 2 variabel mempunyai
hubungan yang linier atau tidak secara signifikansi. Uji ini biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Pengujian pada SPSS
dengan menggunakan test of linearity pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel
dapat dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (linearity)
kurang dari 0,05.
2. Analisis Korelasi statistik
Untuk menguji hipotesis penelitian dalam penelitian ini diuji dengan uji statistik
nonparametric, yakni korelasi “Spearman” untuk melihat hubungan antara variabel
keberadaan industri dan tingkat konsentrasi logam berat di suatu kecamtan, Uji korelasi
“Spearman” dipilih dalam penelitian dengan pertimbangan bahwa kedua variabel
penelitan tingkat pengukurannya adalah ordinal.
Rumus korelasi “Spearman” yang digunakan dalam hal ini adalah
t = rank kembar
Tx = Jumlah rank kembar pada variabel X
Ty = Jumlah rank kembar pada variabel Y
5/12/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a35cd41e49b 9/11
42
Uji signifikansi terhadap rs digunakan uji – t dengan rumus sebagai berikut:
Kaidah keputusan
Tolak Ho, bila r > t a, n-2
Terima Ho, bila r < t a, n-2
Keeratan hubungan diinterprestasi dengan menggunakan aturan Guilford (Guilford’s
Emprirical Rule) sebagai berikut:
0 - < 0.2 Slight correlation; almost negligible relationship
> 0.2 - < 0.4 Small correlation: low relationship
> 0.4 - < 0.7 Moderate correlation; substantial relationship
> 0.7 - < 0.9 High correlation; dependable relationship
> 0.9 - < 1.0 Very high correlation; very dependable
Data di analisis dengan menggunakan jasa komputer program SPSS ver 16.0
3. Analisis korelasi spasial
Analisis korelasi spasial antara keberadaan industri dengan daerah
peningkatan konsentrasi logam Besi, Mangan dan Seng pada airtanahnya dengan
melakukan overlay (tumpang susun) antara peta distribusi konsentrasi logam berat
yang dihasilkan dari hasil analisa spasial sistem informasi geografi dengan peta
keberadaan industri DKI Jakarta. Dalam penelitian ini peta daerah peningkatan logam
berat yang telah di tumpang susunkan dijadikan refrensi. Data atribut dari kedua peta
tersebut kemudian dikelompokan untuk diketahui daeah yag berkorelasi antar
5/12/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a35cd41e49b 10/11
43
keberadaan industrinya dengan nilai konsentrasi logam berat pada airtanahnya.
Sehingga diperoleh hasil analisa korelasi spasial hubungan antara keberadaan Industri
dengan daerah peningkatan logam beratnya.
3.7. Alur penelitian
Penelitian ini dimulai dari sebuah observasi awal dan studi literatur untuk
memperoleh gambaran umum dan teori dasar penelitian. Selanjutnya dilakukan
pengumpulan data. Data diperoleh dari institusi pemerintah seperti BPLHD dan BPS.
Setelah diperoleh data kewilayahan DKI Jakarta berupa data keberadaaan
industri dan data kualitas airtanah, kemudian dikelompokan antara jenis industri yang
potensial mencemari airtanah akibat proses pengolahan atau produksinya. Selain itu
lokasi keberadaan industri tersebut dikelompokan di tiap wilayah kecamatan di
seluruh wilayah daratan DKI Jakarta. Sedangkan data kualitas airtanah DKI Jakarta
yang diperoleh dari BPLHD diambil data parameter kimianya yang meliputi
konsentrasi logam Besi, Mangan dan Seng.
Dari data tersebut kemudian di analisis hubungan antara keduanya. Data
dianalisa dengan metode anilisa korelasi statistik dan analisa korelasi spasial.
Setelahnya dilakukan pendeskripsian hasil analisa keduanya untuk memperoleh
gambaran antara hubungan dari keberadaan industri dengan daerah peningkatan
konsentrasi logam Besi, Mangan dan Seng. Selanjutnya diperoleh refrensi dalam
usaha penegakan hukum dalam pengelolaan airtanah di DKI Jakarta.
Alur penelitian secara skematis dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini.
5/12/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a35cd41e49b 11/11
44
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
Jumlah dan
jenis industri
Peta distribusi konsentrasi logam beratpada airtanah
observasi awal Studi Literatur
Data Keberadaan Industri Data Kualitas Airtanah
Lokasi
Kualitas kimia airtanah
wilayah kecamatan
Fe Mn Zn
Pengumpulan data
Pencemaran airtanah bebasLimbah industri
Distribusi pencemaran
logam berat pada airtanah bebas
Hubungan antara Daerah konsentrasi Logam Besi, Mangan
dan Seng terkandung pada Airtanah Bebas dengan
Keberadaan Industri
Analisis statistik korelasi konsentrasi logam
berat dengan keberadaan industri terkait
Deskripsi spasial korelasi konsentrasilogam berat dengan keberadaan industri
Penyusunan laporan dan hasil analisa statistik dan spasial korelasi
konsentrasi logam berat dengan keberadaan industri terkait
Peta keberadaan Industri
DATA KEWILAYAHAN DKI JAKARTA