13
BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau adopsi, merupakan susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan perempuan, serta pemelihara kebudayaan bersama. Ali (2010) mengatakan keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dlam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Menurut BKKBN (1995) dalam Sudiharto (2007) keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dam materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. 4 Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013

BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Pengertian Keluarga

Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok dari orang-orang

yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau adopsi, merupakan

susunan rumah tangga sendiri, berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain yang

menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami istri, ayah dan ibu, putra dan putri,

saudara laki-laki dan perempuan, serta pemelihara kebudayaan bersama.

Ali (2010) mengatakan keluarga adalah dua atau lebih individu yang

bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dlam satu rumah

tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta

mempertahankan suatu budaya.

Menurut BKKBN (1995) dalam Sudiharto (2007) keluarga adalah dua orang

atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu

memenuhi kebutuhan hidup spiritual dam materiil yang layak, bertaqwa kepada

Tuhan, memiliki hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara anggota

keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.

4 Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013

Page 2: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

B. Bentuk Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah

satu atap dalam keadaan saling bergantung (Departemen Kesehatan RI (1988)

dalam Ali (2010)).

Ada beberapa bentuk keluarga Menurut Sudiharto (2007) adalah sebagai berikut:

1. Keluarga Inti ( nuclear family ), adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan

perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak- anak baik

karena kelahiran (natural) maupun adopsi.

2. Keluarga asal (family of origin), merupakan suatu unit keluarga tempat asal

seseorang dilahirkan.

3. Keluarga Besar ( extended family ), keluarga inti ditambah keluarga yang lain

(karena hubungan darah), misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu termasuk

keluarga modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak, serta keluarga

pasangan sejenis (guy/lesbian families).

4. Keluarga Berantai, keluarga yang terbentuk karena perceraiandan/atau kematian

pasangan yang dicintai dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan

merupakan suatu keluarga inti.

5. Keluarga duda atau janda ( single family ), keluarga yang terjadi karena perceraian

dan/atau kematian pasangan yang dicintai.

6. Keluarga komposit ( composite family ), keluarga dari perkawinan poligami dan

hidup bersama.

Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013

Page 3: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

7. Keluarga kohabitasis ( Cohabitation ), dua orang menjadi satu keluarga tanpa

pernikahan, bisa memiliki anak atau tidak. Di Indonesia bentuk keluarga ini tidak

lazim dan bertebtangan budaya timur. Namun, lambat laun, keluarga kohabitasi ini

mulai dapat diterima.

8. Keluarga inses (incest family), seiring dengan masuknya nilai-nilai global dan

pengaruh informasi yang sangat dahsyat, dijumpai bentuk keluarga yang tidak

lazim, misalnya anak perempuan menikah dengan ayah kandungnya, ibu menikah

dengan anak kandung laki-laki, paman menikah dengan keponakannya, kakak

menikah dengan adik dari satu ayah dan satu ibu, dan ayah menikah dengan anak

perempuan tirinya. Walaupun tidak lazim dan melanggar nilai-nilai budaya, jumlah

keluarga inses semakin hari semakin besar. Halini dapat kita cermati melalui

pemberitaan dari berbagai media cetak dan elektronik.

9. Keluarga tradisional dan nontradisional, dibedakan berdasarkan ikatan perkawinan.

Keluarga tradisional diikat oleh perkawinan, sedangkan keluarga nontradisional

tidak diikat oleh perkawinan. Contoh keluarga tradisional adalah ayah-ibu dan anak

hasil dari perkawinan atau adopsi. Contoh keluarga nontradisional adalah

sekelompok orang tinggal di sebuah asrama.

C. Ciri-ciri Keluarga

Keluarga pada dasarnya merupakan suatu kelompok yang terbentuk dari

suatu hubungan seks yang tetap, untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkenaan

dengan keorangtuaan dan pemeliharaan anak. Menurut Ali (2010) ciri-ciri keluarga

di Indonesia adalah:

Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013

Page 4: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

1. Mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi oleh semangat

kegotongroyongan.

2. Merupakan satu kesatuan utuh yang dijiwai oleh nilai budaya ketimuran yang

kental yang mempunyai tanggung jawab besar.

3. Umumnya dipimpin oleh suami sebagai kepala rumah tangga yang dominan dalam

mengambil keputusan walaupun prosesnya melalui musyawarah dan mufakat.

4. Sedikit berbeda antara yang tinggal di pedesaan dan di perkotaan—keluarga di

pedesaan masih bersifat tradisional, sederhana, saling menghormati satu sama lain

dan sedikit sulit menerima inovasi baru.

D. Fungsi Keluaraga

Keluarga dengan sistem konjungal, menekankan pada pentingnya hubungan

perkawinan (antara suami dan istri), ikatan dengan suami atau istri cenderung

dianggap lebih penting daripada ikatan dengan orangtua.

Menurut Friedman (1999) dalam Sudiharto (2007), lima fungsi dasar

keluarga adalah sebagai berikut:

1. Fungsi afektif, adalah fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan

psikososial, saling mengasuh dan memberikan cinta kasih serta, saling menerima

dan mendukung

2. Fungsi sosialisasi, adalah proses perkembangan dan perubahan individu keluarga,

tempat anggota keluarga berinteraksi social dan belajar berperan di lingkungan

social

Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013

Page 5: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

3. Fungsi reproduksi, adalah fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan

menambah sumber daya manusia

4. Fungsi ekonomi, adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga,

seperti sandang, pangan, dan papan

5. Fungsi perawatan kesehatan, adalah kekampuan keluarga untuk merawat anggota

keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

E. Kesejahteraan Keluarga

Keluarga sebagai unit pembangunan yang mampu membangun setiap

anggotanya, sehingga menjadi kekuatan pembangunan yang handal, semua itu

dapat terwujud keluarga yang sejahtera. Pertumbuha masyarakat ditentukan

oleh pembentukan keluarga sehat dan sejahtera. Perkembangan dan

pertumbuhan masyarakat untuk memberikan kontribusinya di dalam

pembangunan bangsa dan Negara. Terciptanya keluarga sejahtera sebagai

landasan pokok terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.

Kesejahteraan keluarga merupakan salah satu tujuan pokok yang ingin

dicapai dan diidamkan oleh semua anggota keluarga. Setiap orang berkeinginan

agar setiap keluarganya dapat hidup dengan sejahtera. Konsep keluarga

sejahtera diantaranya meliputi suatu keadaan keluarga yang aman, penuh

keharmonisan, sehat, dan berkecukupan secara ekonomis, serta adanya sling

pengertian yang baik dalam kehidupan keluarga. Konsep ini dapat terealisir bila

terdapat saling pengertian dan kepercayaan yang cukup dalam di antara anggota

Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013

Page 6: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

keluarga, baik itu antara anak dan orang tua ataupun antara orang tua sendiri

dan antara anak-anak yang ada dalam lingkungan keluarga ( BKKBN, 1995 ).

Idealisme kehidupan keluarga yang sejahtera dapat dimanifestasikan dalam

bentuk kehidupan sehari-hari. Dua factor atau unsur yang tampak berperan di dalam

usaha untuk memanifestasikan idealisme keluarga yang sejahtera adalah

tercapainya suatu keadaan keluarga yang sehat dan adanya stabilitas perekonomian

keluarga.

Menurut konsepnya keluarga sejahtera dapat didefinisikan menurut undang-

undang No 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan Dan

Pembangunan Keluarga Sejahtera, menyatakan bahwa keluarga sejahtera adalah

keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi

kebutuhan hidup yang layak, bertaqwakepada Tuhan YME, dan memiliki

hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antara anggota keluarga dan

masyarakat serta lingkungan (BKKBN,1995).

Materi pokok pembangunan keluarga sejahtera bertitik dari pelaksanaan 8

fungsi keluarga yang terdiri dari:

a. Fungsi keagamaan

Untuk mendorong keluarga sebagai wahana penanaman kaedah-kaedah ajaran

agama agar tercipta insan-insan pembangunan yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan YME.

b. Fungsi sosial Budaya

Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013

Page 7: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

Untuk mendorong keluarga sebagai wahana persemaian nilai-nilai luhur budaya

masyarakat/bangsa yang mulia dan beradab berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

c. Fungsi Cinta Kasih

Untuk mendorong keluarga sebagai wahana pembinaan rasa cinta dan kasih sayang

serta jiwa kesetiakawanan sosial antar anggota keluarga dan antara keluarga

dengan masyarakat lingkungannya.

d. Fungsi perlindungan

Untuk mendorong keluarga sebagai wahana pembinaan untuk menciptakan rasa

aman, damai, nyaman, dan tenteram serta keadilan sebagai cermin hidup yang

sejahtera lahir batin.

e. Fungsi Reproduksi

Untuk mendorong keluarga sebagai wahana pelaksanaan kesadaran akan

pentingnyaperanan reproduksi sehat dalam upaya mewujudkan keluaarga yang

sehat sejahtera.

f. Fungsi sosial

Untuk mendorong keluarga sebagai wahanasosialisasi dan pendidikan anak yang

sangat penting (pertama dan utama)bagi seluruh anggota keluarganya.

g. Fungsi Ekonomi

Untuk mendorong keluarga sebagai wahana pembentukan sikap hidup ekonomis,

efisien, profesional dan pembinaan produktivitas serta kemandirian dalam

memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya.

h. Fungsi pembinaan lingkungan

Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013

Page 8: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

Untuk mendorong keluarga sebagai wahana pembinaan kesadran hidup yang

harmonis dengan masyarakat dilingkungan sosial dan alam sekitarnya

(BKKBN,1995)

Dilihat dari segi pencapaiannya tingkat kesejahteraan keluarga

dikelompokan menjadi lima ( BKKBN, 1995) yaitu :

1. Keluarga Pra Sejahtera

Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS), yaitu keluarga-keluarga yang belum

dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti

kebutuhan spiritual, pangan, sandang papan dan kesehatan.

2. Keluarga Sejahtera I

Yaitu keluarga yang sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar

minimumnya dalam hal sandang, papan, pangan dan pelayanan kesehatan yang

sangat dasar. Indikator yang diperlukan adalah sebagai berikut:

a. Pada umumnya seluruh keluarga makan dua kali sehari atau lebih.

b. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah,

bekerja, sekolah, dan bepergian.

c. Bagian yang terluas dari lantai rumah tidak dari tanah.

d. Apabila anak sakit maka diberi pengobatan yang modern atau dibawa ke

lembaga pengobatan.

Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013

Page 9: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

3. Keluarga Sejahtera II

Yaitu apabila keluarga itu selain dapat memenuhi kebutuhan dasar

minimumnya dapat pula memenuhi kebutuhan sosial psikologinya, tetapai

belum dapat memenuhi kebutuhan pengembanganya. Indikator yang

dipergunakan adalah empat indikator pada keluarga sejahtera II dan keluarga

tersebut harus pula memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Paling kurang seminggu sekali keluarga menyediakan daging atau ikan atau

telur untuk lauk pauk.

b. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru

setahun sekali.

c. Luas lantai paling kurang 8 m2 untuk tiap penghuni rumah.

d. Seluruh anggota keluarga yang berumur dibawah 60 tahun bisa membaca tulisan

latin.

e. Seluruh anak yang berusia 6 sampai 12 tahun bersekolah saat ini.

f. Paling kurang satu anggot keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai

pekerjaan tetap.

g. Seluruh anggota keluarga dalam satu bulan terahir dalam keadaan sehat,

sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsi dari masing-masing.

h. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang

dianutnya masing-masing.

Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013

Page 10: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

4. Keluarga Sejahtera III

Yaitu keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum,

kebutuhan sosial psikologinya, dan sekaligus dapat memenuhi kebutuhan

pengembangan tetapi belum aktif dalam usaha kemasyarakatan dalam

lingkungan desa atau wilayahnya. Keluarga ini harus memenuhi syarat-syarat

yang terdapat pada keluarga sejahtera I dan keluarga sejahtera II dan juga harus

memenuhi syarat-syarat di bawah ini:

a. Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga.

b. Keluarga biasanya makan bersama paling kurang satu kali sehari.

c. Keluarga biasanya ikut serta dalam kegiatan masyarakat dalam llingkungan

tempat tinggal.

d. Keluarga melakukan rekreasi keluar wilayah paling tidak tiga bulan sekali.

e. Keluarga dapat memperoleh kabar atau berita dari surat kabar atau radio atau

majalah.

f. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi yang disesuaikan

dengan daerah setempat.

5. Keluarga Sejahtera III Plus

Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum,

kebutuhan dasar psikologis, kebutuhan sosial psikologis, kebutuhan

pengembangan, dan sekaligus secara teratur ikut menyumbang kegiatan sosial

dan ikut aktif dalam kegiatan semacam itu.Apabila keluarga-keluarga ini

Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013

Page 11: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

memenuhi syarat-syarat yang terdapat pada keluarga sejahtera I dan keluarga

sejahtera II, keluarga sejahtera III dan juga memenuhi syarat-syarat di bawah

ini, maka keluarga ini dimasukan dalam tingkat keluarga sejahtera III Plus.

Adapun syarat-syarat tambahan yang harus di penuhi untuk mencapai tingkat

keluarga sejahtera III Plus:

a. Keluarga atau anggota keluarga secara teratur memberikan sumbangan bagi

kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materi.

b. Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus

perkumpulan, yayasan, atau institusi masyarakat lainya.

Pada umumnya keluarga pra sejahtera dan sejahtera I terdiri dari dua

jenis kelompok keluarga. Kelompok pertama yaitu keluarga-keluarga yang

miskin dan sangat miskin yang disebabkan karena bodoh atau buta huruf atau

bertubi-tubi terkena musibah dan tidak bekerja, rentan dan cacat, janda miskin

dengan anak banyak, serta sebab-sebab lain yang tidak mungkin bagi yang

bersangkutan untuk bangkit dengan kekuatan sendirri. Mereka itu pada

umumnya tidak mampu mempunyai pendapatan yang cukup untuk menutup

belanja pokok untuk hidup selayaknya manusia dan keluarga yang

layak.Kelompok dua yaiyu keluarga-keluarga yang tidak perduli terhadap

pembangunan yang sedang perjalan. Umumnya kelompok dua ini tidak

mengikuti gerakan pembangunan yang sedang berlangsung, tidak menjadi

anggota PKK, tidak ikut keluarga berencana (KB), tidak mengikuti anjuran

Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013

Page 12: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

tantang syarat-syarat kesehatan yang baik, tidak mendengarkan anjuran melalui

radio, televise, maupun surat kabar tentang pembangunan mauppun mengikuti

dirinya sendiri atau yersisih dari berbagai informasi dan ajakan pembangunan

tersebut. Sebagian tidak miskin tetapi karena miskin informasi, maka tidak

terlihat adanya usaha-usaha keluarga yang sejalan dengan arah pembangunan

yang sekarang. Untuk kelompok keluarga yang pertama perlu uluran tangan dan

bantuan agar bisa dientaskan dari lembah kemiskinannya. Sedangkan untuk

kelompok yang kedua perlu diberikan bantuan informasi dan ajakan untuk

meningkatkan tekad dan motivasinya agar mau menyatu dan mendengarkan

informasi pembangunan yang cocok dengan keadaan dirinya.

G. Kerangka berfikr

Kesejahteraan keluarga adalah terpenuhinya kebutuhan pokok keluarga

seperti sandang, pangan, dan papan serta kesehatan dan pendidikan anak-

anak.Masalah yang dihadapi masyarakat pada umumnya dihadapkan pada

keterbatasan lapangan pekerjaan. Sehingga dengan adanya pembangunan sektor

wisata Waduk Penjalin ini dapat membantu perekonomian masyarakat

khususnya Desa Winduaji. Adanya waduk ini dapat di manfaatkan masyarakat

untuk pengairan pertanian, perikanan dan juga dimanfaatkan untuk tempat

rekreasi/obyek wisata dan juga dapat di manfaatkan untuk suatu usaha yaitu

usaha dagang/pedagang.

Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013

Page 13: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluargarepository.ump.ac.id/5149/3/BAB II_TEGUH AFRIYANTO_GEO'13.pdf · A. Pengertian Keluarga Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai suatu

Kehidupan manusia sangat tergantung darisumber daya alam yang tersedia

di lingkungan sekitar.Salah satu contoh di Desa Winduaji Kecamatan Paguyangan

Kabupaten Brebes, sumber penghasilan dari alam yaitu salah satunya obyek wisata

waduk penjalin.Kegiatan kepariwisataan merupakan salah satu kegiatan yang dapat

menciptkan suatu usaha untuk memeroleh pendapatan demi tercukupnya kebutuhan

hidup agar tercapai kesejahteraan di dalam keluarga.

Setiap kesejahteraan masyarakat merupakan jaringan kerjasama atau sistem

sosial.Kesatuan kenyataan realitas sosial yang paling kecil terdiri dari peranan-

peranan sosial yang terdapat dalam masyarakat. Aktivitas manusia yang paling

berkomunikasi, bekerjasama menggunakan berbagai sarana dan prasarana yang

melahirkan berbagai bentuk karya berupa kebudayaan fisikal dan keluarga sebagai

salah satu tempat untuk mengembangkan kemampuandan melahirkan berbagai

bentuk karya sekaligus mempersiapkan generasi baru yang lebih baik.

H. Hipotesis

Dengan berdasarkan pada latar belakang masalah dan kerangka teoritis

yang dipaparkan di atas, maka hipotesis yang diajukan peneliti sebagai berikut:

“kesejahteraan keluarga pedagang di Desa Windujai Kecamatan Paguyangan

Kabupaten Brebes tergolong dalam keluarga sejahtera II”. (BKKBN,1995)

Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Teguh Afriyanto, FKIP UMP, 2013