37
23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas Istilah kreativitas berasal dari bahasa Inggris“to create”yang berarti mengarang atau membuat sesuatu yang berbeda baik bentuk, susunan atau gaya dari yang lazimdikenal orang. Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Masllow dalam Munandar, 2003). Torrance (dalam Munandar, 1998) menambahkan bahwa kreativitas mengandung sensitifitas terhadap problematika-problematika dan kesulitan dalam bidang apa pun, kemudian menyusun sebagian pemikiran atau data-data teoritis yang digunakan untuk mengatasi problematika tersebut, dan menguji kebenaran data-data itu, serta menyampaikan hasil-hasil yang dicapai kepada orang lain. Namun, setiap individu memiliki cara-cara yang berbeda dalam pemikiran, kemampuan mengatasi masalah, maupun penyampaian ide. Kreativitas menurut Guilford (dalam Munandar,1998) diartikan sebagai konsep berpikir divergen,yaitu mencobamenghasilkan sejumlah kemungkinan jawaban untuk suatu pertayaan atau masalah. Hal ini mengindikasikan bahwa orang yang berpikir kreatif biasanya memiliki banyak ide dan alternatif jawaban terhadap suatu masalah. Menurutnya setiap orang memiliki beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kreativitas

1. Pengertian Kreativitas

Istilah kreativitas berasal dari bahasa Inggris“to create”yang berarti

mengarang atau membuat sesuatu yang berbeda baik bentuk, susunan atau gaya

dari yang lazimdikenal orang. Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan

pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan

merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Masllow dalam Munandar,

2003).

Torrance (dalam Munandar, 1998) menambahkan bahwa kreativitas

mengandung sensitifitas terhadap problematika-problematika dan kesulitan

dalam bidang apa pun, kemudian menyusun sebagian pemikiran atau data-data

teoritis yang digunakan untuk mengatasi problematika tersebut, dan menguji

kebenaran data-data itu, serta menyampaikan hasil-hasil yang dicapai kepada

orang lain. Namun, setiap individu memiliki cara-cara yang berbeda dalam

pemikiran, kemampuan mengatasi masalah, maupun penyampaian ide.

Kreativitas menurut Guilford (dalam Munandar,1998) diartikan sebagai

konsep berpikir divergen,yaitu mencobamenghasilkan sejumlah kemungkinan

jawaban untuk suatu pertayaan atau masalah. Hal ini mengindikasikan bahwa

orang yang berpikir kreatif biasanya memiliki banyak ide dan alternatif

jawaban terhadap suatu masalah. Menurutnya setiap orang memiliki beberapa

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

24

kemampuan mental seperti memori, evaluasi dan penelitian, serta pemikiran

yang divergen. Selanjtnya pengertian kreativitas yaitu kemampuan untuk

memproduksi komposisi dan gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud

aktifitas imajinatif yang melibatkan pembentukan pola-pola baru dan

kombinasi dari pengalaman masa lalu yang dihubungkan dengan keadaan yang

sudah ada pada situasi sekarang, hal tersebut berguna, bertujuan, terarah, dan

tidak hanya sekedar fantasi (Hurlock, 2003). Kreativitas terdiri dari 2 unsur,

Pertama: Kefasihan yang ditunjukkan oleh kemampuan menghasilkan sejumlah

besar gagasan pemecahan masalah secara lancar dan cepat. Kedua: Keluwesan

yang pada umumnya mengacu pada kemampuan untuk menemukan gagasan

yang berbeda-beda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah.

Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang

memberikan kesempatan individu untuk menciptakan ide-ide asli/adaptif

fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang (Widyatun,1999).

Kreativitas adalah kemampuan untuk menentukan pertalian baru, melihat

subjek dari perspektif baru, dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dari

dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran (Evans, 1994).

Menurut Ghufron dan Risnawati (2011), kreativitas adalah unsur

kekuatan sumber daya manusia yang andal untuk menggerakkan kemajuan

manusia dalam penelurusan, mengembangkan, dan penemuan-penemuan baru

dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dalam semua bidang

usaha manusia.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

25

Sukarti (dalam Ghufron dan Risnawita, 2011) menyebutkan istilah

kreativitas dalam kehidupan sehari-hari selalu dikaitkan dengan prestasi yang

istimewa dalam menciptakan sesuatu yang baru, menemukan cara-cara

pemecahan masalah yang tidak dapat ditemukan oleh kebanyakan orang, ide-

ide baru, dan melihat adanya berbagai kemungkinan.Amabile (dalam

Munandar, 2004) mengatakan bahwa kreativitas berkaitan dengan kualitas

produk atau penilaian dan respon bersifat kreatif melalui sejumlah pengamatan

yang dilakukan oleh orang yang tepat. Kreativitas juga melibatkan proses yang

dianggap mengandung nilai- nilai kreatif. Definisi ini mengarahkan kreativitas

sebagai hal yang menghasilkan hal dan ide yang baru oleh individu atau

kelompok kecil.

Sternberg & Lubart (dalam Sternberg, 2008)mendefinisikan kreativitas

sebagai suatu kemampuan untuk menghasilkan suatu karya yang mengandung

unsur kebaruan (termasuk diantaranya keaslian dan tidak terduga) serta tepat

guna (termasuk diantaranya berguna dan dapat disesuaikan dengan tuntutan

tugas).Renzulli (dalam Munandar, 2004) mengatakan bahwa kreativitas adalah

kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan

untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan

masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru

antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.Menurut Drevdahl (dalam

Hurlock, 2003) mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang

untuk menghasilkan komposisi,produck atau gagasan apa saja yang pada

dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya atau baru.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

26

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan defininisi dari kreativitas adalah

kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan

orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi

(mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu ide atau gagasan.

2. Aspek-Aspek Kreativitas Siswa

Guilford (Munandar, 2003) menyatakan lima aspek kreativitas adalah

sebagai berikut.

a. Fluency, yaitu kesigapan, kelancaran untuk menghasilkan banyak gagasan.

b. Fleksibilitas, yaitu kemampuan untuk menggunakan bermacam-macam

pendekatan dalam mengatasi persoalan.

c. Orisinalitas, yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan yang asli.

d. Elaboration, individu yang mampu mengembangkan suatu gagasan,

menambahkan atau memperinci detail dari suatu objek, gagasan atau

situasimenjadi lebih menarik dengan mempertimbangkan macam-macam

implikasi.

e. Originality, Keaslian yaituindividu mampu untuk mencetuskan gagasan

unik atau gagasan asli yang belom pernah ada.

Menurut Torrance (dalam Munandar, 1998) aspek-aspek kreativitas

meliputi

a. Kelancaran berpikir

Maksud dari kelancaran berpikir adalah kemampuan dalam

menghasilkan ide, jawaban, penyelesaian masalah atas pertanyaan yang

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

27

keluar dari pemikiran seseorang, memberikan banyak cara atau saran untuk

melakukan berbagai hal

b. Keluwesan

Yaitu kemampuan untuk mengguanakan bermacam-macam

pendekatan dalam mengatasi persoalan. Orang yang kreatif adalah orang

yang luwes berpikir dalam menggantikan cara berpikir lama dengan cara

berpikir baru dan mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.

c. Elaborasi

Kemampuan dalam memperkaya dan mengembangkan suatugagasan

atau produk, dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu

objek, gagasan atau situasi sehingga lebih menarik

d. Orisinalitas

Kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli, memikirkan cara yang

tidak lazim untuk mengungkapkan diri, dan mampu membuat kombinasi-

kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.

Berdasarkan pemaparan dari aspek diatas, dapat diambil kesimpulan

empat aspek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelancaran berpikir,

keluwesan, elaborasi, dan orisinalitas (dalam Munandar, 1998). Dalam

penelitian ini keempat aspek kreativitas menurut konsep Torrance akan dipakai

untuk mengukur seberapa tinggi kreativitas yang dimiliki oleh siswa SMP. Hal

ini dikerenakan aspek kreativitas siswa dari Torrance dianggap lebih

representatif untuk menilai kreativitas siswa SMP.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

28

3. Pengukuran Kreativitas Siswa

Pengukuran-pengukuran kreativitas dapat dibedakan atas pendekatan-

pendekatan yang digunakan untuk mengukurnya. Ada lima pendekatan yang

lazim digunakan untuk mengukur kreativitas, yaitu: 1) analisis obyektif

terhadap perilaku kreatif, 2) pertimbangan subyektif, 3) inventori kepribadian,

4) inventori biografis, dan 5) tes kreativitas (Batey, 2012).

a. Analisis Obyektif

Pendekatan obyektif dimaksudkan untuk menilai secara langsung

kreativitas suatu produk berupa benda atau karya-karya kreatif lain yang

dapat diobservasi wujud fisiknya. Metode ini tidak cukup memadai untuk

digunakan sebagai metode yang obyektif untuk mengukur kreativitas

(Amabile dalam Supriadi, 1994), karena sangat sulit mendeskripsikan

kualitas produk-produk yang beragam secara matematis, untuk menilai

kualitas instrinsiknya. Kelebihan metode ini adalah secara langsung menilai

kreativitas yang melekat pada obyeknya, yaitu karya kreatif. Kelemahan

metode ini yaitu hanya dapat digunakan terbatas pada produk-produk yang

dapat diukur kualitas instrinsiknya secara statistik, dan tidak mudah

melukiskan kriteria suatu produk berdasarkan rincian yang benar-benar

bebas dari subyektivitas.

b. Pertimbangan Subyektif

Pendekatan ini dalam melakukan pengukurannya diarahkan kepada

orang atau produk kreatif. Cara pengukurannya menggunakan

pertimbangan-pertimbangan peneliti, seperti yang dikemukakan Francis

Galton, Castle, Cox, MacKinnon (dalam Supriadi, 1994). Prosedur

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

29

pengukurannya ada yang menggunakan catatan sejarah, biografi, antologi

atau cara meminta pertimbangan sekelompok pakar. Dasar epistemologis

dari pendekatan ini, yaitu bahwa obyektivitas sesungguhnya adalah

intersubyektivitas; artinya meskipun prosedurnya subyektif hasilnya

menggambarkan obyektivitas, karena sesungguhnya subyektivitas adalah

dasar dari obyektivitas. Prosedur lain yang digunakan dalam pendekatan

pertimbangan subyektif yaitu dengan menggunakan kesepakatan umum, hal

tersebut apabila jumlah subyeknya terbatas. Pendekatan ini merupakan

pendekatan yang praktis penggunaannya, dan dapat diterapkan pada

berbagai bidang kegiatan kreatif, juga dapat menjaring orang-orang, produk-

produk yang sesuai dengan kriteria kreativitas yang ditentukan oleh

pengukur, dan sesuai dengan prinsip-prinsip pada akhirnya kreativitas

sesuatu atau seseorang ditentukan oleh apresiasi pengamat yang ahli.

Adapun kelemahannya yaitu setiap penimbang mempunyai persepsi yang

berbeda-beda terhadap yang disebut kreatif, dan dapat dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain.

c. Inventori Kepribadian

Pendekatan inventori kepribadian ditujukan untuk mengetahui

kecenderungan kepribadian kreatif seseorang atau korelat-korelat

kepribadian yang berhubungan dengan kreativitas. Kepribadian kreatif

meliputi sikap, motivasi, minat, gaya berpikir, dan kebiasaan-kebiasaan

dalam berperilaku. Alat ukurnya antara lain skala sikap kreatif (Munandar,

1998), Skala kepribadian kreatif (Supriadi, 1994), How do you thing? (Davis

& Subkoviak, 1975), Group inventory for finding creative talent (Rimm,

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

30

1976), Kathena-Torrance creative perception inventory (Kathena dan

Torrance, 1976), creative personality scale (Gough, 1979), creative

assessment packet (Williams, 1980), Scales for rating the behavioral

characteristics of superior students (Renzulli,et al., 1976), creative

motivation inventory (Torrance, 1963), Imagination inventory (Barber &

Wilson, 1978), dan Creative Attitude survey (Schaefer, 1971). Alat-alat ukur

ini dapat mengidentifikasi perbedaan-perbedaan karakteristik orang-orang

yang kreativitasnya tinggi dan orang-orang yang kreativitasnya rendah.

Item-itemnya biasanya menggunakan forced choice (ya, tidak) atau skala

likert (Sangat setuju, Setuju, rangurangu, dan Tidak setuju).

d. Inventori Biografis

Pendekatan ini digunakan untuk mengungkapkan berbagai aspek

kehidupan orang-orang kreatif, meliputi identitas pribadinya,

lingkungannya, serta pengalaman kehidupannya.

e. Tes Kreativitas

Tes ini digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang kreatif yang

ditunjukkan oleh kemampuannya dalam berpikir kreatif. Hasil tesnya

dikonversikan ke dalam skala tertentu sehingga menghasilkan CQ (creative

quotient) yang analog dengan IQ (intellegence quotient) untuk inteligensi.

Terdapat beberapa tes kreativitas, yaitu: alternate uses, test of divergent

thinking, creativity test for children (Guilford, 1978), Torrance test of

creative thinking (Torrance, 1974), creativity assessment packet (Williams,

1980), dan tes kreativitas verbal dan figural (Torrance dalam Munandar,

1998). Bentuk soal tes ini umumnya berupa gambar dan verbal. Perbedaan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

31

tes inteligensi dengan tes kreativitas, yaitu pada kriteria jawaban. Tes

inteligensi menguji kemampuan berpikir memusat (konvergen), karena itu

ada jawaban benar dan salah, sedangkan tes kreativitas menguji berpikir

menyebar (divergen) dan tidak ada jawaban benar atau salah.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kreativitas dapat diukur

melalui berbagai metode. Metode pengukuran kreativitas antara lain analisis

obyektif terhadap perilaku kreatif, pertimbangan subyektif, inventori

kepribadian, inventori biografis, dan tes kreativitas Kreativitas pada anak

merupakan dasar penting bagi kemampuannya menghadapi perubahan zaman

dimasa depan. untuk menjadi individu kreatif,dibutuhkan kemampuan berpikir

yang mengalir lancar, bebas, dan ide yang orisinal yang didapat darialam

pikirannya sendiri. Berpikir kreatif juga menuntut yang bersangkutan memiliki

banyak gagasan. Dengan kata lain, agar anak bisa berpikir kreatif, ia haruslah

bisa bersikapterbuka dan fleksibel dalam mengemukakan gagasan. Semakin

banyak ide yang dicetuskan, menandakan makin kreatif anak tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui salah satu metode

pengukuran kreativitas adalah melaluites kreativitas. Dala penelitian ini,

peneliti memilih metode tes kreativitas untuk menilai kreativitas siswa.

Pemilihan metode ini didasarkan pada kondisi sampel penelitian yang

berjumlah cukup banyak sehingga pengumpulan data akan lebih mudah

dilaksanakan melalui metode tes kreativitas. Pakar pendidikan telah berupaya

mengembangkan tes kreativitas verbal dan figural dari konssep yang

dikemukakan oleh Torrance (dalam Munandar, 1998). Kreativitas verbal

adalah untuk mengungkap kemampuansiswa dalam menentukan kata-kata yang

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

32

memenuhi persyaratan struktural tertentu,reorganisasi perseptual,menyusun

kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu,mencetuskan

gagasan-gagasan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu dalam

waktu terbatas, fleksibilitas dan orisinilitas dalam pemikiran serta

mengembangkan suatu gagasan, memperincinya dengan menghasilkan

berbagai implikasi. Kreativitas figural adalah kemampuan yang memunculkan

ide-ide atau gagasan-gagasan baru melalui gambar yang dibuat. Kreativitas

figural tidak ada hubungan dengan kemampuan menggambar stimulus figural

tetapi lebih menekankan kepada kemampuan mencetuskan aspek-aspek dalam

berpikir kreatif, kreativitas figural mengukur aspek kelancaran, keluwesan,

orisinalitas dan elaborasi.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Siswa

Menurut Hurlock (2003) faktor-faktor yang dapat mendorong

terwujudnya kreativitas yaitu:

a. Jenis Kelamin

Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar daripada

anak perempuan, terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak. Untuk

sebagian besar hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap anak

laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki diberi kesempatan untuk

mandiri, didesak oleh teman sebaya untuk lebih mengambil resiko dan

didorong oleh para orangtua dan guru untuk lebih menunjukkan inisiatif dan

orisinalitas.

b. Status Sosial Ekonomi

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

33

Anak dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi cenderung lebih

kreatif daripada anak yang berasal dari sosial ekonomi kelompok yang lebih

rendah. Lingkungan anak kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi

memberi lebih banyak kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan

pengalaman yang diperlukan bagi kreativitas.

c. Urutan Kelahiran

Anak dari berbagai urutan kelahiran menunjukkan tingkat kreativitas

yang berbeda. Perbedaan ini lebih menekankan lingkungan dari pada

bawaan. Anak yang lahir ditengah, lahir belakangan dan anak tunggal

mungkin memiliki kreativitas yang tinggi dari pada anak pertama.

Umumnya anak yang lahir pertama lebih ditekan untuk menyesuaikan diri

dengan harapan orangtua, tekanan ini lebih mendorong anak untuk menjadi

anak yang penurut daripada pencipta.

d. Ukuran Keluarga

Anak dari keluarga kecil bilamana kondisi lain sama cenderung lebih

kreatif daripada anak dari keluarga besar. Dalam keluarga besar, cara

mendidik anak yang otoriter dan kondisi sosioekonomi kurang

menguntungkan mungkin lebih mempengaruhi dan menghalangi

perkembangan kreativitas.

e. Lingkungan Kota Versus Lingkungan Pedesaan

Anak dari lingkungan kota cenderung lebih kreatif daripada anak

lingkungan pedesaan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

34

f. Inteligensi

Setiap anak yang lebih pandai menunjukkan kreativitas yang lebih

besar daripada anak yang kurang pandai.Mereka mempunyai lebih banyak

gagasan baru untuk menangani suasana sosial dan mampu merumuskan

lebih banyak penyelesaian bagi konflik tersebut.

Stoltz (2000) menyatakan bahwa hal yang paling mempengaruhi

kreativitas yaitu kecerdasan dalam menghadapi rintangan. Hal ini berlaku

untuk individu dalam menghadapi rintangan menentukan kemampuan untuk

bertahan dan mendaki kesulitan, serta meraih kesuksesan. Kecerdasan dalam

menghadapi rintangan juga mempengaruhi pengetahuan, kreativitas,

produktivitas, kinerja, usia, motivasi, pengambilan risiko, perbaikan, energi,

vitalitas, stamina, kesehatan, dan kesuksesan dalam pekerjaan yang dihadapi

(Stoltz, 2000). Lebih lanjut Joel Barker (dalam Stoltz, 2000) menjelaskan

kecerdasan menghadapi rintangan sangat mempengaruhi kreativitashal ini

dikarenakankecerdasan dalam menghadapi rintangan menuntut kemampuan

kreativitas yang timbul oleh hal-hal yang tidak pasti. Orang-orang yang tidak

mampumenghadapi rintanggan menjadi tidak mampuuntuk berpikir kreatif.

Menurut Rogers (dalam Munandar, 2003), faktor-faktor yang dapat

mendorong terwujudnya kreativitas individu diantaranya:

a. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik).

Menurut Roger (dalam Munandar, 2003) setiap individu memiliki

kecenderungan atau dorongan dari dalam dirinya untuk berkreativitas,

mewujudkan potensi, mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas

yang dimilikinya. Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

35

kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan

lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya. Hal ini juga didukung oleh

pendapat Munandar (2003) yang menyatakan individu harus memiliki

motivasi intrinsik untuk melakukan sesuatu atas keinginan dari dirinya

sendiri, selain didukung oleh perhatian, dorongan, dan pelatihan dari

lingkungan.

b. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).

Munandar (2003) mengemukakan bahwa lingkungan yang dapat

mempengaruhi kreativitas individu dapat berupa lingkungan keluarga, guru,

teman sebaya dan masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan kekuatan

yang penting dan merupakan sumber pertama dan utama dalam

pengembangan kreativitas individu. Pada lingkungan sekolah, pendidikan

disetiap jenjangnya mulai dari pra sekolah hingga ke perguruan tinggi dapat

berperan dalam menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas individu.

Menurut Rogers (dalam Zulkarnain, 2002), kondisi internal dorongan

dari dalam diri (interal press) untuk berkreasi diantaranya:

a. Keterbukaan terhadap pengalaman. Keterbukaan terhadap pengalaman

adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman

hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha pertahanan

(defene), tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut dan

keterbukaan terhadap konsep secara utuh, kepercayaan, persepsi dan

hipotesis. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu

menerima perbedaan.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

36

b. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang.

Pada dasarnya penilaian terhadap produk ciptaan seseorang terutama

ditentukan oleh diri sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari orang lain.

Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan

kritikan dari orang lain

c. Kemampuan untuk bereksperimen atau “Bermain” dengan konsep-konsep.

Merupakan kemampuan untuk membentuk kombinasi dari hal-hal yang

sudah ada sebelumnya. Pada lingkungan masyarakat, kebudayaan-

kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat juga turut mempengaruhi

kreativitas individu.

Munandar (dalam Zulkarnain, 2002) menyatakan faktor-faktor yang

mempengaruhi kreativitas dapat berupa kemampuan berpikir dan sifat

kepribadian yang berinteraksi dengan lingkungan tertentu. Faktor kemampuan

berpikir terdiri dari kecerdasan (inteligensi) dan pemerkayaan bahan berpikir

berupa pengalaman dan keterampilan. Faktor kepribadian terdiri dari ingin

tahu, harga diri dan kepercayaan diri, sifat mandiri, berani mengambil resiko

dan sifat asertif (Kuwato, 1994).Dari pendapat beberapa ahli di atas diambil

kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas meliputi

faktor keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan menilai situasi sesuai

dengan patokan pribadi dan kemampuan untuk bereksperiman atau

kemampuan bermain dengan konsep, dan dorongan dari lingkungan,dan

keamanan dan kebebasan psikologis.

Faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah jenis kelamin, status sosial

keluarga,urutan kelahiran, serta lingkungan kota dan pedeasaan. dan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

37

inteligensi. (Hurlock, 2003).Stoltz (2000) berpendapat bahwa faktor penting

yang mempengaruhi kreativitas yaitu kecerdasan menghadapi rintangan.

Peneliti memilih inteligensidan kecerdasan menghadapi rintangankarena

kreativitas erat kaitannya dengan pola pikir dan kemampuan untuk bisa selalu

berpikir inovatif dan memunculkan gagasan ide-ide baru yaang merupakan

indikator yang berkaitan dengan inteligensi dan kecerdasan menghadapi

rintangan.

B. Inteligensi

1. Pengertian Inteligensi

Perkataan inteligensi berasal dari kata Latin „intelligere‟ yang berarti

menghubungkan atau menyatukan satu sama lain (to organize, to relate, to

bind together). Masyarakat umum mengenal inteligensi sebagai istilah yang

menggambarkan kecerdasan, kepintaran, ataupun kemampuan untuk

memecahkan problem yang dihadapi (Azwar, 2011).

Woodworth (Alsa & Bachroni, 1981), mendefinisikan inteligensi sebagai

kemampuan umum untuk memecahkan masalah-masalah intelektual atas dasar

hasil belajar masa lampau dan kemampuan untuk memahami dan mengerti

hakekat hidup masa kini.Mengenai pengertian intelegensi sampai saat ini

belum ada kesatuan pendapat di antara para ahli,kerena masing-masing berbeda

sudut pandangnya, berbeda penerapanya pada masalah yang hendak di bahas

dan juga kerena kompeksnya variabel intelegensi itu.

Cattel dan Horn (1960) intelegensi meliputi kemampuan umum yang

mampu memegang tugas-tugas kognitif dan sejumlah kemampuan khusus,

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

38

seperti memecahkan masalah dan mempertimbangkan persoalan. Selanjutnya

Surya (2001) mengartikan intelegensi sebagai kapasitas yang bersifat umum

dari pada individu untuk mengadakan penyesuaian terhadap situasi-situasi baru

atau suatu problem yang di hadapi. Menurut Wechsler (dalam Atkinson, et al.,

2002) intelegensi merupakan keseluruhan kemapuan individu untuk bertindak

secara terarah, berpikir secara rasional dan menyesuaikan diri secara efektif

dengan lingkungan. Soerson (Akbar-Hawadi, 2005) mengartikan intelegensi

sebagai kemampuan untuk berpikir abstrak, belajar merespon dan kemampuan

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan secara tepat. Selanjutnya Sarwono

(2000) menjelaskan bahwa intelegensi adalah keseluruhan kemampuan

individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengelola dan

menguasai lingkungan secara efektif.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa definisi dari

Inteligensi adalah kemampuan umum yang mampu memegang tugas-tugas

kognitif dan sejumlah kemampuan khusus seperti memecahkan masalah,

mampu menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi baru, dan juga mampu

mempertimbangkan persoalan yang dihadapi.

2. Dimensi Inteligensi

Cattel (dalam Azwar, 2002) menyimpulkan dimensi inteligensi yaitu:

a. Fluid intelligencemerupakan kemampuan bawaan yang diperoleh sejak lahir

dan lepas dari pengaruh pendidikan dan pengalaman. Inteligensi fluid dapat

dipandang sebagai faktor yang tak berbentuk, yang mengalir kedalam

berbagai variasi kemampuan intelektual. Inteligensi fluid sangat penting

artinya guna keberhasilan melakukan tugas-tugas yang menuntut

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

39

kemampuan adaptasi atau penyesuaian pada situasi-situasi baru. Inteligensi

fluid cenderung tidak berubah setelah usia 14 atau 15 tahun,

b. Crystallized intelligence (kecerdasan kristal), yang merefleksikan adanya

pengaruh pengalaman, pendidikan, dan kebudayaan dalam diri seseorang.

kecerdasan yang diperoleh dari proses pembelajaran dan pengalaman hidup.

meningkatnya usia, pengalaman akan terus bertambah sehingga berpengaruh

terhadap perkembangan. Inteligensi crystallized. masih dapat terus

berkembang hingga usia 30-40 tahun, bahkan lebih.

Dari aspek inteligensi yang diungkapkan oleh Cattel (Azwar, 2002)

bahwa, kemampuan inteligensi yang baik dimiliki seseorang dari bawaan lahir

hal ini dapat dikembangkan lagi dalam proses pembelajaran, di lingkungan

akademik dan faktor budaya, dan sesorang yang beriteligesi tinggi akan lebih

baik lagi ketika individu mampu beradaptasi terhadap situasi-situasi

disekitanya.

3. Pengukuran Inteligensi

Ada berbagai jenis tes inteligensi. Ada tes inteligensi untuk anak, ada tes

inteligensi untuk orang dewasa. Ada yang diberikan secara individual, ada

yang secara kelompok (Nur‟aeni, 2012). Ada yang diberikan secara lisan dan

ada yang secara tertulis. Dalam kenyataannya, apa yang diukur oleh suatu tes

inteligensi belum tentu sama dengan apa yang diukur tes inteligensi yang lain,

sekalipun keduanya bermaksud mengukur inteligensi. Hal ini disebabkan

karena ada kemungkinan landasan teori tentang inteligensi dari tes inteligensi

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

40

yang satu berbeda dengan landasan teori dari tes inteligensi yang lain. Ada

kemungkinan juga dasar pengukuran yang digunakan berbeda.

Sehubungan dengan apa yang diukur oleh tes inteligensi ada beberapa

jenis tes inteligensi (Sternberg, 2000):

a. Tes inteligensi umum yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum

yang mengenai taraf inteligensi umum dari seseorang.

b. Tes inteligensi khusus yang hanya memberikan keterangan yang satu segi

atau faktor yang spesifik dari inteligensi (tes bakat khusus)

c. Tes inteligensi differensial yang memberikan gambaran mengenai

kemampuan seseorang di dalam berbagai-bagai segi atau faktor inteligensi

yang memungkinkan didapatnya profil atau gambaran segi-segi kekuatan

dan kelemahan dari berfungsinya inteligensi seseorang.

Dengan demikian jelas bahwa tes inteligensi yang biasanya dianggap

hanya mengukur inteligensi umum, tidak demikian adanya.Tes inteligensi

umum yang bertujuan memberikan gambaran tentang taraf inteligensi umum

seseorang pada umumnya berdasarkan pada teori Spearman. Menurut

Spearman (dalam Sternberg, 2000), pengukuran kemampuan umum yang

terbaik adalah melalui persoalan-persoalan yang membutuhkan kemampuan

menalar yang abstrak. Tes inteligensi defferensial memberikan keterangan

tentang kemampuan di dalam satu atau berbagai segi atau faktor intilegensi

yang pada umumnya di dasarkan pada teori.

Berbeda dengan tes inteligensi umum yang hanya memberikan

keterangan tentang taraf inteligensi umum, maka tes inteligensi differensial

memungkinkan untuk mengukur segi atau faktor inteligensi yang bermacam-

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

41

macam sehingga dapat memperhatikan segi-segi kekuatan dan kelemahan dari

berfungsinya inteligensi seseorang. Sehingga dapat dilihat bahwa si A

kemampuan inteligensinya tinggi, tetapi kemampuan mengenai angka rendah.

Si B kemampuan mengenai angka tinggi, kemampuan ingatannya juga tinggi,

tetapi kemampuan verbalnya rendah.

Di atas telah dikemukakan bahwa dasar pengukuran yang digunakan

dapat berbeda-beda dari tes inteligensi yang satu dengan tes inteligensi yang

lain. Misalnya tes inteligensi umum ada yang mendasarkan pengukurannya

pada (Bartholomew, 2004):

a. Usia mental (MA) = Mental Age.

b. Skor atau nilai standar, berkisar 0 – 60 dan 0 – 100, dan sebagainya.

c. IQ (Inteligensi Quotient)

Uraian-uraian mengenai tes inteligensi di atas menunjukkan bahwa jenis

tes inteligensi, landasan teori, serta dasar pengukuran tes inteligensi dapat

berbeda dari tes inteligensi yang satu dengan tes inteligensi yang lain.Untuk

mencegah kekeliruan penafsiran harus diketahui norma dari tes inteligensi

yang digunakan dalam pengukuran tersebut untuk dapat mengetahui landasan

teori beserta dasar pengukurannya.Beberapa jenis tes inteligensi antara lain

(Daulay, 2016):

a. Tes Binet Simon

b. Tes WAIS (Wechsher Adult Intelligence Scale) dan WISC (Wechsher

Inteligence Scale For Children)

c. Tes Progressive Matrices (Coloured Progressve Matrices, Standard

Progressive Matrices, dan Advance Progressve Matrices)

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

42

d. CFIT (Culture Fair Inteligence Test) dari Cattel.

e. TIKI (Tes Inteligensi Kolektif Indonesia)

f. Tes mengambar orang dari Florence L Gooddenough, (DAM), dan lain

sebagainya.

Salah satu tes yang dapat digunakan untuk mengukur inteligensi adalah

melalui Tes CFIT Culture Free Intelligence Test (Cattelldan Horn, 1960).

CFIT merupakan tes yang dikembangkan oleh Cattell, sebuah tes yang

digunakan untuk mengukur intelegensi individu dalam suatu cara yang

direncanakan untuk mengurangi pengaruh, kecakapan verbal, iklim

kebudayaan, dan tingkat pendidikan (Cattel dalam Kumara, 1989), alasan

dikembangkanya tes dikarenakan perbedaan kebudayaan dapat memperngaruhi

performance test. CFITterdiri dari 3 bentuk yaitu: Skala 1 untuk anak usia 4

tahun – 8 tahun, skala 2 untuk anak usia 8 tahun – 13 tahun atau dewasa rata-

rata, skala 3 untuk murid SMP ke atas atau dewasa. Skala yang digunakan

dalam pengukuran ini dengan mengunakan skala 2. Pemilihan skala 2

didasarkan pada kondisi siswa SMP yang berada pada rentang usia 8-13 tahun.

C. Kecerdasan Menghadapi Rintangan

1. Pengertian Kecerdasan Menghadapi Rintangan

Kecerdasan menghadapi rintangan sendiri bila diartikan dalam bahasa

Indonesia bermakna kesulitan atau kemalangan, dan dapat diartikan sebagai

suatu kondisi ketidak bahagiaan, kesulitan, atau ketidak beruntungan (Handaru,

et al., 2015). Menurut Rifameutia (dalam Akbar-Hawadi, 2005) kecerdasan

menghadapi rintangan dalam kajian psikologi didefinisikan sebagai tantangan

dalam kehidupan. Nashori (dalam Stoltz,2000) berpendapat bahwa kecerdasan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

43

menghadapi rintangan merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan

kecerdasannya untuk mengarahkan, mengubah cara berpikir dan tindakannya

ketika menghadapi hambatan dan kesulitan yang bisa menyengsarakan dirinya.

Stoltz (2004) mendefinisikan kecerdasan menghadapi rintangan secara

ringkas, yaitu sebagai kemampuan seseorang untuk menghadapi masalah.

Beberapa definisi di atas yang cukup beragam, terdapat fokus atau titik tekan,

yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang, baik fisik ataupun psikis dalam

menghadapi problematika atau permasalahan yang sedang dialami.Setiap orang

pasti memimpikan sebuah kesuksesan. Akan tetapi dalam mencapai kesuksesan

itu sendiri butuh perjuangan yang tidak mudah, pasti akan selalu ada cobaan,

rintangan maupun kesulitan yang menghadang. Stoltz (2010) menyatakan

bahwa“adversity” berarti kemalangan, kesulitan, dan penderitaan. Banyak

orang yang dengan mudah takluk kepada berbagai kesulitan yang menghadang,

Sebagian dari mereka mencoba untuk menghadapinya tetapi mundur teratur

oleh terjalnya sebuah penderitaan. Hans (2006) mengungkapkan bahwa

kecerdasan menghadapi rintangan adalah kegigihan dalam mengatasi segala

rintangan dalam mendaki puncak sukses yang diinginkan.

Kecerdasan menghadapi rintanganmerupakan faktor yang paling

menentukan bagi kesuksesan jasmani maupun rohani, karena pada dasarnya

setiap orang memendam hasrat untuk mencapai kesuksesan. Hal ini juga

selaras dengan pendapat Agustian (2001), kecerdasan menghadapi rintangana

dalah kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam mengatasi kesulitan dan

bertahan hidup. Hal tersebut diperkuat kembali oleh Ginanjar (Bayani dan

Hafizhoh, 2011) yang menyatakan bahwa kecerdasan menghadapi rintangan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

44

bagi seseorang bagai diukur kemampuannya dalam mengatasi setiap persoalan

hidup untuk tidak berputus asa.

Secara sederhana kecerdasan menghadapi rintangandapat didefinisikan

sebagai kecerdasan individu dalam menghadapi kesulitan-kesulitan, hambatan-

hambatan maupun tantangan dalam hidup. Sinamo (2010) menyatakan bahwa

kecerdasan menghadapi rintanganadalah sebuah daya kecerdasan budi, akhlak,

iman manusia untuk menundukan tantangan-tantangannya, menekuk kesulitan-

kesulitannya, dan meringkus masalah-masalahnya sekaligus mengambil

keuntungan dari kemenangan-kemenangan itu. Kecerdasan menghadapi

rintangan bukan hanya persoalan kemampuan individu dalam mengatasi

sebuah kesulitan yang ada sekaligus mengambil kemenangan, akan tetapi

individu tersebut juga diharapkan dapat mengubah pandangannya akan sebuah

kesulitan sebagai sebuah peluang baru untuk mencapai kesuksesan yang

dinginkan.

Setiap kesulitan merupakan tantangan, setiap tantangan merupakan suatu

peluang, dan setiap peluang harus disambut dengan baik (Stoltz, 2000). Hal ini

mungkin dipandang sebagai hal yang sulit bahkan hal yang mustahil oleh

banyak orang. Akan tetapi dengan kecerdasan menghadapi rintanganyang

dimiliki setiap individu diharapkan dapat memaksimalkan hal tersebut.

Kecerdasan menghadapi rintangan dipandang sebagai kecerdasan individu

yang mampu meramalkan kemampuan dalam bertahan menghadapi kesulitan

serta cara mengatasinya, kesanggupan seseorang bertahan dalam menjalani

hidup. Pada dasarnya kecerdasan individu pada setiap orang berbeda-beda,

tingkat kemampuan inilah yang berdampak pada kemampuan seseorang dalam

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

45

kesanggupannya menjalani kehidupan ini. Garmezy dan Michael (Pranandari,

2008), mengatakan “saat kita dihadapkan pada kesulitan hidup, sebagian

individu gagal dan tidak mampu bertahan dimana mereka mengembangkan

pola-pola perilaku yang bermasalah. Sebagian lainnya bisa bertahan dan

mengembangkan perilaku yang adaptif bahkan lebih baik lagi bila mereka bisa

berhasil keluar dari kesulitan dan menjalani kehidupan yang sehat.

Rahastyana dan Rahman (2007) mengatakan bahwakecerdasan

menghadapi rintangan mempunyai fungsi untuk meramalkan antara lain: (a)

Memberi tahu seberapa jauh seseorang dapat bertahan menghadapi kesulitan

dan kemampuan kita untuk mengatasinya. (b) Meramalkan siapa yang mampu

mengatasi kesulitan dan siap yang akan hancur. (c) Meramalkan siapa yang

akan melampaui harapan-harapan atas kinerja dan potensi mereka serta siapa

yang akan gagal. (d) Meramalkan siapa yang akan menyerah dan siapa yang

akan bertahan. Dalam arti yang luas, kecerdasan menghadapi rintangan

merupakan keinginan seseorang untuk meraih sebuah kesuksesan, ketahanan

seseorang, kemampuan untuk bangkit serta tidak terhalangi dalam setiap

usahanya. kecerdasan menghadapi rintanganmenunjukan daya tahan, daya

bangkit serta sikap pantang menyerah seseorang. Greenberg dan Baron (2006)

menyatakan “Adversity quotient is the will you succeed, your resilience, the

ability to bounce back, not be deterred in your quest”. Kemampuan seseorang

bertahan dalam kesulitan hidup sebenarnya disadari atau tidak merupakan

manfaat yang ditimbulkan dari kecerdasan menghadapi rintanganitu sendiri.

Jadi seseorang yang memiliki kecerdasan menghadapi rintanganbaik, akan

mampu menghadapi setiap kesulitan yang ada. Sementara sebaliknya seseorang

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

46

yang memiliki kecerdasan menghadapi rintangan yang kurang baik akan

mengalami kesulitan besar atas masalah yang dihadapinya.

Mengenai hal yang telah dipaparkan tersebut, sesuai dengan pendapat

Wangsadinata dan Suprayitno (2008) kecerdasan menghadapi rintanganadalah

suatu kemampuan atau kecerdasan ketangguhan berupa seberapa baik individu

bertahan atas cobaan yang dialami dan seberapa baik kemampuan individu

dapat mengatasinya. Untuk mendapatkan kecerdasan menghadapi

rintanganyang tinggi, seorang individu harus mampu mengubah kebiasaan-

kebiasaan pola pikirnya untuk memperoleh keberhasilan. Perubahandiciptakan

dengan mempertanyakan pola-pola lama dan secara sadar membentuk pola-

pola baru. Dalam membantu individu untuk menciptakan perbaikan permanen

kecerdasan menghadapi rintangan pada dirinya, teknik-teknik yang

dipergunakan yakni rangkaian LEAD. Secara singkat langkah-langkah

rangkaian LEAD meliputi, “(1) Listen: Apakah itu respons Adversity quotient

yang tinggi atau rendah, Dimensi manakah respons yang paling tinggi atau

paling rendah. (2) Explore: Apakah kemungkinan asal-usul kesulitan ini,

Mengingat asal-usul serta seberapa banyakkah yang merupakan kesalahan

individu, Secara khusus apakah individu dapat mengerjakannya dengan lebih

baik lagi, Aspek-aspek apa sajakah dari akibat-akibatnya yang harus individu

akui, Apa yang tidak harus individu akui. (3) Analyze: Apakah buktinya bahwa

individu tidak memiliki kendali, Apakah buktinya bahwa kesulitan harus

menjangkau wilayah-wilayah lain kehidupannya, Apakah buktinya bahwa

kesulitan harus berlangsung lebih lama daripada semestinya. (4) Do:

Tambahkan informasi apakah yang individu perlukan, Apa yang bisa individu

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

47

lakukan untuk mendapatkan sedikit kendali atas situasi ini, Apa yang bisa

individu lakukan untuk membatasi jangkauan kesulitan ini, Apa yang bisa

individu lakukan untuk membatasi berapa lama berlangsungnya kesulitan ini

dalam keadaannya yang sekarang (Stoltz, 2000).

Stoltz (2004) menambahkan bahwa individu yang memiliki kemampuan

untuk bertahan dan terus berjuang dengan gigih ketika dihadapkan pada suatu

problematika hidup, penuh motivasi, antusiasme, dorongan, ambisi, semangat,

serta kegigihan yang tinggi, dipandang sebagai figur yang memiliki kecerdasan

menghadapi rintangan yang tinggi, sedangkan individu yang mudah menyerah,

pasrah begitu saja pada takdir, pesimistik dan memiliki kecenderungan untuk

senantiasa bersikap negatif, dapat dikatakan sebagai individu yang memiliki

tingkat kecerdasan adversity yang rendah. Werner (Stoltz, 2002), dengan

didasarkan pada hasil penelitiannya mengemukakan bahwa anak yang ulet

adalah seorang perencana, orang yang mampu menyelesaikan masalahnya dan

orang yang mampu memanfaatkan peluang. Orang yang mengubah

kegagalannya menjadi batu loncatan mampu memandang kekeliruan atau

pengalaman negatifnya sebagai bagian dari hidupnya, belajar darinya dan

kemudian maju terus.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan

menghadapi rintanganmerupakan kemampuan individu untuk dapat bertahan

dalam menghadapi segala macam kesulitan dan kegagalan sampai menemukan

jalan keluar, memecahkan berbagai macam permasalahan, mereduksi hambatan

dan rintangan dengan mengubah cara berpikir dan sikap terhadap kesulitan

tersebut.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

48

2. Dimensi Kecerdasan Menghadapi Rintangan

Aspek-aspek yang terkandung dalam kecerdasan menghadapi rintangan

adalah kendali, daya tahan, jangkauan dan kepemilikan (Olila, 2012). Stoltz

(2000) menyatakan bahwa kecerdasan menghadapi rintangan seseorang terdiri

dari dimensiKendali/control (C), kepemilikan/originand ownership (O2), daya

jangkauan /reach (R) dan daya tahan/Endurance (E). Keempat dimensi ini

yang membangun konsep kecerdasan menghadapi rintangan. Berikut

penjelasan dari keempat dimensi tersebut.

a. Kendali/ control (C)

Kendali berkaitan dengan seberapa besar orang merasa mampu

mengendalikan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dan sejauh mana

individu merasakan bahwa kendali itu ikut berperan dalam peristiwa yang

menimbulkan kesulitan.Semakin besar kendali yang dimiliki semakin besar

kemungkinan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan dan

tetap teguh dalam niat serta ulet dalam mencari penyelesaian.Demikian

sebaliknya, jika semakin rendah kendali, akibatnya seseorang menjadi tidak

berdaya menghadapi kesulitan dan mudah menyerah.

b. Kepemilikan/ origin and ownership (O2)

Kepemilikan atau dalam istilah lain disebut dengan asal-usul dan

pengakuan akan mempertanyakan siapa atau apa yang menimbulkan

kesulitan dan sejauh mana seorang individu menganggap dirinya

mempengaruhi dirinya sendiri sebagai penyebab asal-usul kesulitan. Orang

yang skor origin (asal-usulnya) rendah akan cenderung berpikir bahwa

semua kegagalan atau permasalahan yang datang itu karena

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

49

kesalahan,kecerobohan, atau kebodohan dirinya sendiri serta membuat

perasaan dan pikiran merusak semangatnya.

c. Jangkauan/ reach (R)

Jangkauan merupakan bagian dari kecerdasan menghadapi rintangan

yang mempertanyakan sejauh manakah kesulitan akan menjangkau bagian

lain dari individu. Reach juga berarti sejauh mana kesulitan yang ada akan

menjangkau bagian-bagian lain dari kehidupan seseorang. Reach atau

jangkauan menunjukkan kemampuan dalam melakukan penilaian tentang

beban kerja yang menimbulkan setres. Semakin tinggi jangkauan seseorang,

semakin besar kemungkinannya dalam merespon kesulitan sebagai sesuatu

yang spesifik dan terbatas. Semakin efektif dalam menahan atau membatasi

jangkauan kegagalan dan kesulitan, maka seseorang akan lebih berdaya dan

perasaan putus asa atau kurang mampu membedakan hal-hal yang relevan

dengan kesulitan yang ada, sehingga ketika memiliki masalah disatu bidang

dia tidak harus merasa mengalami kesulitan untuk seluruh aspek kehidupan

individ tersebut.

d. Daya tahan/ Endurance (E)

Dimensi ini lebih berkaitan dengan persepsi seseorang akan lama atau

tidaknya kesulitan akan berlangsung. Daya tahan dapat menimbulkan

penilaian tentang situasi yang baik atau buruk.Seseorang yang mempunyai

daya tahan yang tinggi akan memiliki harapan dan sikap optimis dalam

mengatasi kesulitan atau tantangan yang sedang dihadapi. Semakin tinggi

daya tahan yang dimiliki oleh individu, maka semakin besar kemungkinan

seseorang dalam memandang kesuksesan sebagai sesuatu hal yang bersifat

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

50

sementara dan orang yang mempunyai kecerdasan menghadapi rintangan

yang rendah akan menganggap bahwa kegagalan dan kesulitan yang sedang

dihadapi adalah sesuatu yang bersifat abadi, dan sulit untuk diperbaiki.

Empat dimensi diatas adalah yang mendasari seseorang dalam

menentukan tingkat kecerdasan dalam menghadapi rintangan, karenayang

menentukan seseorang dalam menaruh harapan dan terus memegang kendali

dalam situasi yang sulit (Stoltz 2000), yang meliputi kendali/control, daya

tahan/endurance, jangkauan/reach dan kepemilikan/orgin and ownership.

Kecerdasan menghadapi rintangan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala kecerdasan yang disusun dari komponen Kendali/control

(C), kepemilikan/originand ownership (O2), daya jangkauan /reach(R) dan

daya tahan/Endurance (E). Komponen ini akan dijadikan konstruk dalam

pembuatan skala kecerdasan kecerdasan menghadapi rintangan dalam

penelitian ini. Semakin tinggi skor skala kecerdasan kecerdasan menghadapi

rintangan siswa menunjukan semakin tinggi kemampuan individu dalam

merespon kesulitan yang dihadapinya. Semakin rendah skor skala kecerdasan

menghadapi rintangan siswa menunjukan semakin rendah kemampuan individu

dalam merespon kesulitan yang dihadapi (Stoltz, 2000).

D. Hubungan Tingkat Inteligensi Dengan Kreativitas Siswa

Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen kerena

kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Hubungan

antara kreativitas dan inteligensi adalah hubungan yang searah. Hubungan searah

ini dapat diartikan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva

linear dengan inteligensi, dengan kata lain semakin tinggi inteligensi maka

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

51

kreativitas cenderung semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah inteligensi

maka kreativitas cenderung semakin rendah.

Pada umumnya skor inteligensi yang rendah memang diikuti oleh tingkat

kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor inteligensi, tidak selalu

diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Hal ini disampaikan ileh Jauk, et al.

(2013) melalui hasil penelitiannya yang menemukan bahwa sampai pada skor

inteligensi tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi

lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara inteligensi dengan tingkat

kreativitas.

Kreativitas manusia dapat diamati ketika manusia yang dibekali dengan

kemampuan berpikir sebagai modalitas turut menilai kreativitas memerlukan yang

latihan yang terstruktur. Oleh karena itu, kreativitas akan muncul kalau

lingkungan memfasilitasi atau memberikan toleransi, kebebasan berpikir,

tantangan, dan sebagainya. Cattel dan Horn(1960) dengan mengklasifikasikan

inteligensi dalam dua kategori, yang pertama kecerdasan yang berbasis pada sifat

biologis yang artinya kecerdasan individu akan meningkat sesuai dengan

pertumbuhan usia dan kategori yang kedua yaitu kecerdasan yang diperoleh dari

proses pembelajaran dan pengalaman hidup.

Selanjutnya dalam Journal of Personality and Social Psychology (Jessica,

2003) menyatakan bahwa dalam diri individu ada yang disebut “latent

inhibition”, yakni pada saat tubuh bertumbuh dan berkembang, pikiran belajar

untuk mengenal dan menyaring berbagai macam objek dan informasi. Individu

pada umumnya, berkecenderungan mengabaikan atau melupakan begitu saja

objek stimulus yang diterima, meskipun objek itu sebenarnya menarik

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

52

perhatianya. Hasil penelitian Frederick dan Jessica (2003) menunjukan bahwa

individu yang kreatif, kadar latent inhibitionbegitu rendah (low level inhibition),

mudah ditembus, sehingga memudahkan kontak secara intens antara memori

dengan objek, dan memunculkan ide-ide baru (new possibilites).

Tingginya tingkat inteligesi akan disertai dengan besarnya tingkat

keingintahuan seingga dapat mengstimulasi bagian otak kiri untuk berpikir

konvergen dan otak kanan untuk berpikir divergen. Hal ini menyebabkan kedua

otak akan berjalan secara seimbang. Taraf inteligensi pada dasarnya mempunyai

hubungan yang sangat erat kerena keduanya merupakan aspek kognitif, tetapi

berbeda pada fungsi dan penerapanya (Guilford, 1978).

Inteligensi diduga memiliki hubungan dengan kreativitas. Hal ini

disebabkan karenaindividu dengan inteligensi tinggi berpotensi memiliki

kemampuan kreativitas yang tinggi pula. Beberapa penelitian terdahulu tentang

hubungan antara intelegensi dengan kreativitas memperoleh hasil penelitian

bahwa ada korelasi yang signifikan diantara kedua faktor tersebut. Torrance

(1974) menemukan adanya korelasi antara tes inteligensi dengan skor kreativitas

sebesar 0,50. Mc Nemar (dalam Telford dan Sawrey, 2002) menemukan korelasi

sebesar 0,40 antara skor inteligensi dengan skor teskreativitas.

Penelitian yang dilakukan di Indonesia antara lain dari Munandar (2000)

yang menemukan adanya korelasi positif antara inteligensi dengan kreativitas.

Penelitian ini menghasilan nilai koefisien korelasi (r) = sebesar 0,632 dengan taraf

signifikan (p) = 0,001. SelanjutnyaDaruma (2001) menemukan ada hubungan

positif antara inteligensi dengan kreativitasdengan koefisien korelasi r =sebesar

0,370.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

53

Berdasarkan pendapat dan hasil-hasil penelitian dari beberapa ahli diatas

dapat disimpulkan bahwaada keterkaitan antara inteligensi dengan kreativitas.

Secara umum kecerdasan atau intelegensi adalah kesanggupan mental untuk

memahami, menganalisis secara kritis, cermat, dan teliti, serta menghasilkan ide

baru secara efektif dan efisien. Komponen utama dari intelegensi yaitu,

kemampuan verbal, keterampilan memecahkan masalah, kemampuan belajar dan

beradaptasi dengan pengalaman dalam hehidupan sehari-hari. Intelegensi

menyangkut pada cara berpikir konvergen (memusat) sedangkan kreativitas

berkenaan dengan cara berpikir divergen (menyebar). Beberapa peneliti terdahulu

menemukan adanya hubungan antara inteligensi dengan kreativitas. Kreativitas

dan intelegensi merupakan dua domain kecakapan manusia yang berbeda. Baik

intelegensi maupun kreativitas, dijadikan kriteria untuk menentukan bakat

seseorang. Oleh karena itu, diduga ada hubungan antara inteligensi dengan

kreativitas.

E. Hubungan Kecerdasan Menghadapi Rintangan Dengan Kreativitas Siswa

Tinggi rendahnya kreativitas siswa dipengaruhi oleh tinggirendahnya

kecerdasan menghadapi rintangan. Siswa yang memiliki kecerdasan menghadapi

rintangan memiliki daya tahan yang baik. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa

untuk memberikan penilaian yang baik terhadap suatu situasi sehingga

memungkinkan siswa untuk berkreativitas secara maksimal. Sebaliknya siswa

yang memiliki kecerdasan menghadapi rintangan yang rendah tidak mampu

memberikan penilaian dengan baik terhadap situasi. Sehingga siswa tidak mampu

berkreativitas secara maksimal.Selanjutnya siswa yang memiliki kecerdasan

menghadapi rintangan yang baik akan memiliki jangkauan yang baik artinya

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

54

siswa yang mampu menjangkau sejauh mana kegagalan yang datang pada diri

siswa, sehingga siswa mampu menunjukan kemampuan penilaian tentang

kegagalan yang akan menimbulkan stress. Sehingga siswa mampu

mengekspresikan kreativitasnya dengan baik. Sebaliknya siswa yang kecerdasan

menghadapi rintanganyang rendah akan memiliki jangkauan yang kurang

sehingga tidak mampu mengekspresikan kreativitasnya dengan baik. Selanjutnya

siswa yang memiliki kecerdasan menghadapi rintangan yang baik akan memiliki

pengertian yang baik dalam mengatasi kegagalan dan mengetahui asal-usul dari

mana datangnya permasalahan dalam dirinya sehingga siswa yang mampu

memilki kreativitas yang baik. Sebaliknya siswa yang kurang dalam kecerdasan

menghadapi rintangan dalam menilai jangkauan kegagalan/reach, atau

kepemilikan atau asal usul datangnya kegagalan/origintidak mampu mengetahui

akan atangnya kesulitan. Sehingga siswa yang kurang dalam kreativitasnya akan

merusak semangat dirinya.

Dimensi yang terkandung dalam kecerdasan menghadapi rintangan adalah

kendali, daya tahan, jangkauan dan kepemilikan (Stoltz, 2000). Dimensi kendali

terlihat ketika seorang siswa yang memiliki kemampuan menghadapi rintangan

yang baik akan mampu menemukan ide dan gagasan dalam menciptakan suatu

yang baru. Indikasi individu tersebut tidak menyerah begitu saja ketika apa yang

sedang siswa kerjakan. Sebaliknya siswa yang memiliki kecerdasan menghadapi

rintangan yang rendah akan sulit untuk mengendalikan kesulitan-kesulitan yang

dihadapi sehingga siswa tersebut tidak mampu untuk mengekspresikan pikiran

mereka dalam menemukan gagasan secara baik. Hal ini berkaitan dengan

kelancaran berpikir dalam kreativitas siswa.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

55

Seorang siswa yang memiliki kecerdasan menghadapi rintangan yang baik,

akan mampu mengendalikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi sehingga siswa

tersebut mampu mengekspresikan berbagai hal yang mendukung kreativitasnya.

Selanjutnya menurut Stoltz (2000), seorang individu yang memiliki kecerdasan

menghadapi rintangan yang baik memiliki kemampuankendali yaitu seberapa

besar orang merasa mampu mengendalikan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya

dan sejauh mana individu merasakan bahwa kendali itu ikut berperan dalam

peristiwa yang menimbulkan kesulitan.Semakin besar kendali yang dimiliki

semakin besar kemungkinan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi

kesulitan dan tetap teguh dalam niat serta ulet dalam mencari penyelesaian.

Demikian sebaliknya, jika semakin rendah kendali, akibatnya seseorang menjadi

tidak berdaya menghadapi kesulitan dan mudah menyerah. Hal ini berkaitan

dengan mengembangkan suatu gagasan dalam kreativitas siswa.

Selanjutnya kecerdasan dalam menghadapi rintangan adalah individu yang

mempunyai origin and ownership yang dimaksud dalam pengertian ini adalah

individu mampu mengetahui dari mana datangnya suatu kesulitan yang akan

dihadapinya. Selanjutnya individu yang mempunyai sifat origin and ownership ini

cenderung bersifat hati-hati akan suatu masalah dan bertindak lebih matang dalam

menentukan suatu pola pikir dan tindakan yang dikerjakannya. Begitupun

sebaliknya jika seorang individu tidak memilki sifat origin and ownership

cenderung lebih ceroboh dalam mengambil suatu kesimpulan yang baik. Hal ini

berkaitan dengan kelancaran berpikir dalam suatu kreativitas.

Sebagaimana yang diungkapkan Stoltz (2000) jangkauan merupakan bagian

dari kecerdasan menghadapi rintanganyang mempertanyakan sejauh manakah

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

56

kesulitan akan menjangkau bagian lain dari individu. Reach juga berarti sejauh

mana kesulitan yang ada akan menjangkau bagian-bagian lain dari kehidupan

seseorang. Reach atau jangkauan menunjukkan kemampuan dalam melakukan

penilaian tentang beban kerja yang menimbulkan setres. Semakin tinggi

jangkauan seseorang, semakin besar kemungkinannya dalam merespon kesulitan

sebagai sesuatu yang spesifik dan terbatas. Semakin efektif dalam menahan atau

membatasi jangkauan kegagalan dan kesulitan, maka seseorang akan lebih

berdaya dan perasaan putus asa atau kurang mampu membedakan hal-hal yang

relevan dengan kesulitan yang ada, sehingga ketika memiliki masalah disatu

bidang dia tidak harus merasa mengalami kesulitan untuk seluruh aspek

kehidupan individu tersebut. Hal ini juga sangat berkaitan dengan gagasan asli

dalam kreativitas.

Stoltz (2000) mengatakan bahwa siswa yang memiliki kecerdasan

menghadapi rintangan memiliki daya tahan yang baik. Hal ini terlihat dari

kemampuan siswa untuk memberikan penilaian yang baik terhadap suatu situasi

dimanapun berada dalam sebuah rintangan, sehingga memungkinkan siswa untuk

berkreativitas secara maksimal. Sebaliknya siswa yang memiliki kecerdasan

menghadapi rintangan yang rendah tidak mampu memberikan penilaian dengan

baik terhadap situasi. Siswa tidak mampu mengaktualisasi diri mereka secara

baiksecara maksimal. Hal ini berkaitan dengan keluwesan dalam kreativitas siswa.

Adanya hubungan antara kecerdasan menghadapi rintangan dengan

kreativitas dibuktikan oleh beberapa peneliti.Berdasarkan dari uraian diatas dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara kecerdasan menghadapi

rintangan dengan kreativitas. Siswa yang memiliki kecerdasan dalam menghadapi

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

57

rintangan cenderung lebih kreatif. Sebaliknya, siswa dengan kecerdasan dalam

menghadapi rintangan yang rendah cenderung kurang kreatif.Kreativitas

merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen kerena kreativitas juga

merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. manusia dibekali oleh

kemampuan berpikir sebagai modalitas, kreativitas memerlukan latihan yang

terstruktur dan kreativitas akan muncul kalau lingkungan memfasilitasi atau

diberikan toleransi, kebebasan berpikir, tantangan dan sebagainya.

F. Landasan Teori

Sebagai mana yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa untuk

memahami kreativitas mempunyai sifat yang sangat kompleks, sehingga tidak

dapat dipungkiri pengertian kreativitas menyebar luas dan banyak digunakan

melalui individu-individu yang memiliki keahlian berbeda dan peradaban yang

variatif. Peranan inteligensi dan kecerdasan menghadapi rintangan setiap orang

sangat mempengaruhi kreativitas. Seseorang yang tingkat intelegensinya (IQ) baik

akan berdampak pada kreativitas dirinya, individu yang memiliki IQ lebih tinggi

akan lebih mudah berkreatif dan meraih prestasi belajar yang tinggi dibandingkan

dengan yang memiliki IQ rendah. Begitupula kecerdasan dalam menghadapi

rintangan terhadap kreativitas siswa. Semakin tinggi kecerdasan siswa dalam

menghadapi rintangan akan mempengaruhi kreativitas siswa dalam mengatasi

setiap kesulitan yang muncul dan berusaha selalu mencari peluang untuk mencari

solusi yang tepat dari setiap kesulitan yang di hadapinya

Berdasarkan landasan teori diatas, penulis berusaha menguji hubungan

antara tingkat inteligensi dan kecerdasan menghadapi rintangan terhadap

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

58

kreativitas siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah kreativitas siswa sebagai

variabel dependen, dan tingkat inteligensi sertakecerdasan menghadapi rintangan

sebagai variabel independen. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagaimana berikut.

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

G.

H. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian yang telah digambarkan

sebelumnya maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Terdapat hubungan positif antara tingkat inteligensi dengan kreativitas siswa.

Semakin tinggi tingkat inteligesi, kreativitas siswa cenderung semakin tinggi.

Sebaliknya semakin rendah tingkat inteligensi, kreativitas siswa cenderung

semakin rendah.

Variabel Independen

Tingkat Inteligensi

Fluid intelligence/ kemampuan yang

diperoleh sejak lahir.

Crystallized intelligence/ pengalaman,

budaya dan pendidikan

Variabel Dependen

Kreativitas Siswa

Kelancaran berpikir

Keluwesan

Elaborasi/ mengembangkan

suatu gagasan

Originality/ gagasan asli

Kecerdasan menghadapi rintangan

Control/ Kendali

Originand ownership(O2)/ kepemilikan

Rearch/ Jangkauan

Edurance/ Daya tahan

Keterangan :

Ada hubungan signifikan

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/974/4/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas ... teoritis

59

2. Terdapat hubungan positif antara Kecerdasan menghadapi rintangan dengan

Kreativitas siswa. Semakin tinggi kecerdasan menghadapi rintangan,

kreativitas siswa cenderung semakin tinggi. Sebaliknya semakin rendah

kecerdasan menghadapi rintangan, kreativitas siswa cenderung semakin

rendah.