21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Pengertian Friedman, (2010) mendefinisikan keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan , ‟lembaga‟ yang memengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga/unit layanan perlu diperhitungkan. Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adaptasi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental dan emosional serta sosial individu yang ada di dalamnya, dilihat dari interaksi yang reguler dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum (Zaidin Ali, 2010). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung (Zaidin Ali, 2010). Dari ketiga definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, terdiri dari dua orang atau lebih yang tergabung dalam hubungan darah, perkawinan dan saling ketergantungan yang mempunyai hubungan untuk menciptakan, Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga

1. Pengertian

Friedman, (2010) mendefinisikan keluarga adalah unit dari

masyarakat dan merupakan ,‟lembaga‟ yang memengaruhi kehidupan

masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya

dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga/unit

layanan perlu diperhitungkan.

Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan

perkawinan, adaptasi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan

mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,

mental dan emosional serta sosial individu yang ada di dalamnya, dilihat

dari interaksi yang reguler dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan

hubungan untuk mencapai tujuan umum (Zaidin Ali, 2010). Keluarga

adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan

beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah

satu atap dalam keadaan saling bergantung (Zaidin Ali, 2010).

Dari ketiga definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, terdiri dari dua orang atau

lebih yang tergabung dalam hubungan darah, perkawinan dan saling

ketergantungan yang mempunyai hubungan untuk menciptakan,

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,

emosional serta sosial dari tiap anggota.

2. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga menurut Friedman, (2010) adalah :

a. Fungsi afektif

Fungsi afektif merupakan hubungan sosial yang positif

berhubungan dengan hasil kesehatan yang lebih baik, umur

panjang, dan penurunan tingkat stres. Sebaliknya, kehidupan

keluarga juga dapat menimbulkan stres dan koping disfungsional

dengan akibat yang dapat menganggu kesehatan fisik (misal tidur,

tekanan darah tinggi, penurunan respon imun).

b. Fungsi sosialisasi

Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan atau perubahan

yang terjadi atau dialami seseorang sebagai hasil dari interaksi dan

pembelajaran peran sosial. Sosialisasi dimulai dari sejak lahir dan

keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosilalisasi.

c. Fungsi reproduksi

Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan

kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

d. Fungsi ekonomi

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi

kebutuhan keluarga, seperti makanan, pakaian, perumahan, dan

lain-lain.

e. Fungsi perawatan keluarga

Fungsi untuk menyediakan makanan, pakaian, perlindungan,

dan asuhan kesehatan/keperawatan. Kemampuan keluarga

melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan

memengaruhi status kesehatan keluarga dan individu.

3. Tipe dan Bentuk Keluarga

a. Beberapa tipe keluarga menurut (Friedman, 2010), antara lain adalah

sebagai berikut :

1) Nuclear Family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri dari orang

tua dan anak yang masih menjadi tanggungjawab dan tinggal dalam

satu rumah, terpisah dari anak keluarga lainnya.

2) Extended Family (keluarga besar), yaitu satu keluarga yang terdiri dari

satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling

menunjang satu sama lain.

3) Single parent family, yaitu satu keluarga yang dikepalai oelh satu

kepala keluarga dan hidup bersama dengan anak-anak yang masih

bergantung kepadanya.

4) Nuclear dyed, yaitu keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri

tanpa anak, tinggal dalam satu rumah yang sama.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

5) Blended family, yaitu suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan

pasangan, yang masing-masing pernah menikah dan membawa anak

hasil perkawinan terdahulu.

6) Three generation family, yaitu keluarga yang terdiri dari tiga generasi,

yaitu kakek, nenek, bapak, ibu, dan anak dalam satu rumah.

7) Single adult living alone, yaitu bentuk keluarga yang hanya terdiri dari

satu orang dewasa yang hidup dalam rumahnya.

8) Middle age atau ederly couple, yaitu keluarga yang terdiri dari

sepasang suami istri paruh baya.

4. Tahap dan Perkembangan Keluarga

Siklus kehidupan setiap keluarga mempunyai tahapan-tahapan. Seperti

individu-individu yang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan

yang berturut-turut, keluarga juga mengalami tahap perkembangan yang

berturut-turut. Adapun tahap-tahap perkembangan keluarga berdasarkan

konsep Duvall dan Miller (Friedman, 2010) adalah :

a. Tahap I

Keluarga pemula atau keluarga pasangan baru. Tugas perkembangan

menjadi :

1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan

2) Membangun jalinan persaudaraan yang harmonis

3) Keluarga berencana

Masalah kesehatan utama adalah penyesuian seksual dan peran

perkawinan, penyuluhan dan konseling, prenatal dan komunikasi,

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

keluarga informasi sering mengakibatkan masalah-masalah emosional

dan seksual, kekuatan, rasa bersalah, kehamilan yang tidak

direncanakan, dan penyakit—penyakit kelamin baik sebelum maupun

sesudah perkawinan.

Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawatan keluarga harus

memberikan penyuluhan ataupun konseling tentang seksualitas,

keluarga berencana, prenatal, dan masalah-masalah yang terkait pada

keluarga pemula/pasangan baru.

b. Tahap II

Dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan.

Setelah lahir anak pertama keluarga mempunyai tugas perkembangan

yang penting yaitu :

a) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap

b) Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dengan

kebutuhan anggota keluarga

c) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan

d) Mempertahankan persahabatan dengan keluarga besar dengan

menambahkan peran orang tua, kakek dan nenek

Masalah keluarga utama keluarga dalam tahap ini adalah

pendidikan maternitas yang terpusat pada keluarga, perawat bayi yang

baik, pengertian dan penanganan masalah-masalah kesehatan fisik

secara dini, imunisasi, konseling, perkembangan anak, keluarga

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

berencana, interaksi keluarga, dan bidang-bindang peningkatan

kesehatan umumnya.

Pada tahap kedua ini peran perawat memberikan konseling dan

demolistriasi pada kelurga tentang kebutuhan nutrisi anak.

c. Tahap III

Tahap ini dimulai ketika anak pertama berusia 2 ½ tahun dan berakhir

ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga mungkin terdiri dari tiga hingga

lima ornag, dengan pasti suami-ayah, istri-ibu, anak laki-laki- saudara,

anak perempuan-saudari.

Menurut Duval dan Miller (1985) dikutip oleh Setiadi (2008) tugas

perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :

1) Memenuhi kebutuahan anggota keluarga seperti rumah, ruang

bersalin, prifasi, keamanan

2) Mensosialisasikan anak

3) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi

kebutuhan anak-anak yang lain

4) Mempertahanakan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan

perkawinan dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga

(keluarga besar dan komunitas)

Karena daya tahan spesifik terhadap banyaj bakteri dan virus, serta

paparan yang meningkat, anak-anak usia pra sekolah sering menderita

sakit dengan suatu penyakit infeksi primer secara bergantian. Jadi

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

kontak anak dengan penyakit inferksi dan menular, serta kerantanan

kesehatan utama. (Friedman, 1998 dikutip Setiadi, 2008)

Masalah kesehatan fisik yang terutama adalah penyakit-penyakit

menular yang umum pada anak, jatuh, luak bakar, keracunan serta

kecelakaan-kecelakaan lain yang terjadi selama usia prasekolah.

Masalah-masalah kesehatan lain yang penting adalah pesaingan

diantara kakak-adik, keluarag berencana, kebutuhan pertumbuhan dan

perkembangan masalah pengasuh anak seperti pembatasan lingkungan

(disiplin), penganiyaan dan melantarkan anak, keamanan dirumah dan

masalah komunikasi keluarga.

Tugas perawat dalam tahap ini adalah memberikan pengetahuan

pada keluarga perawatan terhadap anak usia prasekolah, memberikan

penyuluhan tentang tumbuh kembang anak dan memotifasi keluarga

agar memperhatikan kesehatan anak.

d. Tahap IV

Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan

mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun dengan

tugas perkembangannya adalah mensosialisasikan anak-anak, termasuk

meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan

teman sebaya yang sehat, kemudian mempertahankan hubungan

perkawinan yang memusatkan dan memenuhi kebutuhan kesehatan

fisik anggota keluarga.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

Peran perawat pada tahap ini adalah memotivasi keluarga untuk

selalu memperhatikan kegiatan anak baik didalam maupun diluar

rumah.

e. Tahap V

Keluarga dengan anak remaja yang dimulai ketika anak pertama

melewati umur 13 tahun, berlangsung selama 6 sampai 7 tahun. Tahap

ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau

lebih lama jika anak masih tinggal di rumah hingga berumur 19 atau 20

tahun.

Tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja, yaitu :

1) Mengimbangi kebebasan remaja dengan tanggung jawab sejalan

dengan maturitas remaja.

2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan antar pasangan

3) Melakukan komunikasi terbuka anatara anak dan orang tua.

Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan

4) Mempertahankan standar etik dan moral keluarga

Ini merupakan tahapan yang paling sulit, karena orang tua melepas

otoritasnya dan membimbing anak untuk betanggung jawab

(mempunyai otoritas terhadap dirinya sendiri yang berkaitan dengan

peran dan fungsinya). Seringkali muncul konflik antara orang tua dan

ramaja karena anak mengingikan kebebasan untuk melakukan

aktivitasnya sementara orang tua mempunyai hak untuk mengontrol

aktivitas anak. Dalam hal ini orang tua perlu menciptakan komunikasi

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

yang terbuka, menghindari kecurigaan dan permusuhan sehingga

hubungan orang tua dan remaja tetap harmonis.

f. Tahap VI

Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda yang ditandai oleh

anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan

rumah kosong, ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini

dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak

yang belum menikah yang masih tinggal di rumah. Fase ini ditandai

oleh tahun-tahun puncak persiapan dan oleh anak-anak untuk

kehidupan dewasa yang mandiri.

Pada tugas perkembangan tahap ini yaitu memperoleh siklus

keluarga dengan memasukan anggota keluarga baru, dengan

melanjutkan untuk mempengaruhi dan menyesuaikan kembali, serta

yang paling penting adalah membantu orang tua lanjut usia yang sakit-

sakitan dari suami atau istri.

g. Tahap VII

Orang tua usia pertengahandimulai ketika anak terakhir

meninggalkan rumah dan terakhir pada saat pensiun atau kematian

salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua

memasuki usia 45-55 tahun sampai kurang lebih 16-17 tahun kemudian.

Tugas perkembangan yang pertama adalah menyediakan

lingkungan yang meningkatkan kesehatan, kemudian mempertahankan

hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

orang tua, lansia dan anak-anak, dan yang terakhir memperoleh

hubungan perkawinan.

h. Tahap VIII

Tugas keluarga antara lain, yang pertama untuk mempertahankan

pengaturan hidup yang menurun untuk tetap bisa mempertahankan

hubungan perkawinan dan menyesuaikan diri terhadap kehilangan

pasangan, hal ini juga perlu mempertahankan ikatan keluarga agar

generasi penerus untuk memahami eksistensi mereka.

Peran perawat pada tahap ini diantaranya memberikan konseling

pada keluarga tentang pesiapan pelepasan orang yang dicintai.

5. Struktur Keluarga

a. Struktur Peran Keluarga

Terdapat 2 perspektif dasar mengenai peran orientasi struktural yang

menekankan pengaruh normatif yaitu pengaruh yang berkaitan dengan

status – status tertentu dan peran – peran terkaitnya dan orientasi

interaksi yang menekankan timbulnya kualitas peran yang lahir dari

interaksi sosial. (Turner, 1970 dalam Friedman, 2010).

1). Peran Formal

Keluarga membagi peran secara merata kepada para anggota

keluarga seperti cara masyarakat membagi peran – perannya,

bagaimana pentingnya pelaksanaan peran bagi suatu sistem. Peran

formal yang standar terdapat dalam keluarga (pencari nafkah, ibu

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

rumah tangga, tukang perbaiki rumah, pengasuh anak, dan

manager keuangan). (Friedman, 2003).

Menurut Gaces (1976, dalam Friedman, 2010) mendefinisikan 6

peran dasar yang membentuk posisi sebagai suami (ayah) dan istri

(ibu), peran – peran tersebut adalah peran sebagai provider

(penyedia), peran sosialisasi anak, peran rekreasi, peran

persaudaraan, peran terapeutik, (memenuhi kebutuhan afektif dari

pasangan), peran seksual.

2). Peran Informal

Peran informal bersifat implisit biasanya tidak tampak kekuasaan

permukaan dan dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan –

kebutuhan emosional individu dan untuk menjaga keseimbangan

dalam keluarga (Stir, 1976 dalam Friedman, 2010).

b. Struktur Nilai

Nilai adalah sebuah keyakinan abadi yang mempunyai bentuk

perilaku spesifik (Rokeach, 1973 dalam Friedman, 2010). Sedangkan

nilai – nilai keluarga didefinisikan sebagai suatu sistem ide, sikap, dan

kepercayaan tentang nilai suatu keseluruhan atau konsep yang secara

sadar mupun tidak sadar mengikat bersama – sama seluruh anggota

keluarga dalam suatu budaya lazim.

c. Struktur Kekuatan Keluarga

Kekuasaan merupakan kemampuan potensial maupun aktual dari

seorang individu untuk mengontrol, mempengaruhi, mengubah

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

tingkah laku seseorang (Friedman, 2010). Kekuasan keluarga sebagai

sebuah karakteristik dari sistem keluarga adalah kemampuan untuk

potensial maupun aktual dari seorang anggota individu untuk

mengubah tingkah laku anggota keluarga. (Olson & Cromwell, 1975

dalam Friedman, 2010).

d. Pola dan Proses Komunikasi

1) Pola interaksi keluarga yang berfungsi bersifat terbuka dan jujur,

selalu menyelesaikan konflik, berfikiran positif, tidak mengulang –

ulang isu dan pendapat sendiri.

2) Karakteristik keluarga berfungsi sebagai karakteristik pengirim dan

karakteristik penerima. Karakteristik pengirim berfungsi dalam

mengemukakan sesuatu pendapat yang disampaikan jelas dan

berkualitas, selalu meminta dan menerima umpan balik. Sedangkan

karakteristik penerima berfungsi siap mendengarkan, memberikan

umpan balik, melakukan validasi. (Setiyowati & Murwani, 2008).

6. Proses Dan Strategi Koping Keluarga

Menurut Fridman (2010) dalam memberikan asuhan keperawatan

keluarga ada beberapa peran yang dapat dilakukan oleh perawat

diantaranya :

a. Memberikan asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit.

b. Koordinator atau menjadi pelayan kesehatan dan perawatan keluarga.

c. Menjadi fasilitator dalam pelayanan kesehatan.

d. Menjadi penyuluh, pendidikan dan konsultan kesehatan.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

7. Keluarga Sebagai Klien

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan keluarga menurut

(Friedman, 2010) yang membagi keluarga kedalam bidang kesehatan

yang dapat dilakukan, yaitu :

a. Dapat mengenal masalah kesehatan disetiap anggota keluarga yang

mengalami masalah.

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh

diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan

karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana

keluarga habis. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengenal masalah

kesehatan pada keluarga salah satunya disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang pengertian,

tanda dan gejala, perawatan dan pencegahan.

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi

keluarga yang bermasalah dengan kesehatannya.

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari

pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan

pertimbangkan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan

memutuskan menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang

dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan

dapat dikurangi bahkan teratasi. Ketidaksanggupan keluarga

mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat,

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

disebabkan karena keluarga tidak memahami mengenai sifat, berat

dan luasnya masalah serta tidak merasakan menonjolnya masalah.

c. Memberikan keperawatan untuk melakukan terhadap anggota

keluarganya yang mengalami gangguan kesehatan dan dapat

membantu dirinya sendiri yang cacat atau usianya yang terlalu masih

muda.

Keluarga dapat mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi

keluarga memiliki keterbatasan. Ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit dikarenakan tidak mengetahui cara

perawatan pada penyakitnya. Jika demikian, anggota keluarga yang

mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan

atau perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan.

d. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan untuk

kesehatan anggota keluarga yang lainnya.

Pemeliharaan lingkungan yang baik akan meningkatkan kesehatan

keluarga dan membantu penyembuhan. Ketidakmampuan keluarga

dalam memodifikasi lingkungan bisa di sebabkan karena terbatasnya

sumber-sumber keluarga diantaranya keuangan, kondisi fisik rumah

yang tidak memenuhi syarat.

e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga

kesehatan.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan

kesehatan akan membantu anggota keluarga yang sakit memperoleh

pertolongan dan mendapat perawatan segera agar masalah teratasi.

B. Konsep Kehamilan Resiko Tinggi

1. Definisi

Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko

meninggalnya bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau terjadi

komplikasi kehamilan, yang lebih besar dari resiko pada wanita normal

umumnya. Penyebab kehamilan resiko pada ibu hamil adalah karena

kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi, rendahnya

status sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah. Pengetahuan ibu

tentang tujuan atau manfaat pemeriksaan kehamilan dapat memotivasinya

untuk memeriksakan kehamilan secara rutin.

Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan hidup sehat

meliputi jenis makanan bergizi, menjaga kebersihan diri, serta pentingnya

istirahat cukup sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi dan tetap

mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada. Umur seseorang dapat

mempengaruhi keadaan kehamilannya. Bila wanita tersebut hamil pada

masa reproduksi, kecil kemungkinan untuk mengalami komplikasi di

bandingkan wanita yang hamil dibawah usia reproduksi ataupun diatas

usia reproduksi (Rikadewi, 2010)

2. Faktor kehamilan resiko tinggi

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

a. Kriteria Kehamilan Resiko Tinggi Ibu hamil dengan resiko tinggi perlu

mendapatkan pengawasan antenatal khusus sehingga tepat pelayanan

yang di dapat oleh ibu tersebut. Kehamilan yang mempunyai kriteria

hehamilan resiko tinggi ( Manuaba, 2012 ) yaitu :

1) Primipara muda berusia kurang dari 16 tahun, primipara tua dengan

usia lebih dari 35 tahun, dan primipara sekunder dengan usia anak

terkecil diatas 5 tahun.

2) Riwayat operasi ( operasi plastik pada vagina atau tumor vagina,

operasi persalinan atau operasi pada rahim ).

3) Riwayat kehamilan ( keguguran berulang, kematian intrauteri, sering

mengalami perdarahan saat kehamilan, terjadi infeksi saat kehamilan,

riwayat molahidosa atau korio karsinoma ).

4) Riwayat persalinan ( persalinan premature, persalinan dengan berat

bayi lahir rendah, persalinan lahir mati, persalinan dengan induksi,

persalinan dengan manual plasenta, persalinan dengan perdarahan post

partum dan persalinan dengan tindakan ).

5) Tinggi badan kurang dari 145 cm.

6) Kehamilan yang disertai dengan penyakit ( jantung, paru, hati, ginjal,

dan diabetes melitus ).

3. Faktor penyebab resiko tinggi

a. Faktor Penyebab Terjadi Kehamilan Resiko Tinggi ( Permatasari, 2012

) adalah

1) Faktor non medis

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

Kemiskinan, ketidaktahuan, adat, tradisi, kepercayaan, status gizi, sosial

ekonomi yang rendah, kebersihan lingkungan, kesehatan untuk

memeriksa kehamilan secara teratur, fasilitas dan sarana kesehatan yang

serba kekurangan.

2) Faktor medis

Penyakit ibu dan janin, kelainan obstetrik, gangguan plasenta, gangguan

tali pusat, komplikasi janin, penyakit neonatus, dan kelainan genetik.

4. Dampak kehamilan resiko tinggi

a. Damapak kehamilan resiko tinggi yang dapat terjadi pada ibu

( Permatasari, 2012 ) adalah :

1) Abortus

2) Perdarahan

3) Keracunan Kehamilan

4) Kejang – kejang

5) Berkurangnya gerakan janin

6) Persalinan premature

7) Gangguan perkembangan dan pertumbuhan kehamilan

8) Ketuban pecah dini

C. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Kehamilan Resiko Tinggi

Menurut muwarni (2007), pengkajian adalah suatu tahapan dimana

seseorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap

anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dan tahapan pengkajian

dapat menggunakan metode :

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

Wawancara keluarga, observasi fasilitas rumah, pemeriksaan fisik dari

anggota keluarga dari ujung rambut ke ujung kaki, data sekunder, contoh :

hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smer dan sebagainya.

Pada proses pengkajian ada hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga

diantaranya adalah

1. Pengkajian

a. Identitas klien

b. Riwayat kesehatan

1) Riwayat kesehatan dahulu

Apakah ada kebiasaan buruk saat kehamilan seperti merokok,

minum alkohol, dan obat keras. Apakah pemeriksaan yang

dilakukan secara rutin dan teratur.

2) Riwayat kesehatan sekarang

Kaji kesehatan yang dirasakan klien pada saat anamnesa, seperti

adanya perawatan kesehatan yang baik ataupun tidak pada saat

kehamilan.

3) Riwayat kesehatan keluarga

Mengkaji ada tidaknya salah satu keluarga yang menderita penyakit

menular atau keturunan. Ada atau tidaknya riwayat keluarga yang

mengalami kahamilan resiko tinggi.

c. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum klien

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

Lakukan inspeksi, palpasi, perkusi, maupun auskultasi dari kepala,

mata, hidung, telinga, leher, dada, jantung, perut, genitouria,

ekstremitas dan khususnya pemeriksaan obstetric pada ibu hamil.

2) Kaji nutrisi, eliminasi, aktivitas dan perawatan diri

d. Pemeriksaan diagnostik

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2) Pemeriksaan tekanan darah

3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

4) Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)

5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus

7) Toksoid (TT) bila diperlukan

8) Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

9) Tes laboratorium (rutin dan khusus)

10) Tatalaksana kasus

11) Temu wicara (konseling) termasuk perencanaan persalinan dan

12) pencegahan komplikasi serta KB (P4K) paska persalinan

2. Diagnosa Keperawatan dan Fokus Intervensi

a. Diagnosa : Ketidakmampuan koping keluarga (NANDA 2015,

Friedman 2010)

Tujuan : Setelah dilakukan pertemuan selama 2 kali tatap muka

diharapkan masalah ketidakmampuan koping keluarga dapat

diminimalkan.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

Kriteria hasil :

Keluarga dan klien mampu merawat anggota keluarga dengan masalah

kehamilan resiko tinggi (NOC)

Intervensi :

1) Ketidakmampuan keluarga mengenal pemeriksaan dan perawatan

kehamilan (NIC)

a) Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya pemeriksaan

kehamilan

b) Diskusikan dengan keluarga tentang perawatan dan

pemeriksaan kehamilan

c) Evaluasi kembali penjelasan yang telah disampaikan pada

keluarga

3. Implementasi

Mengkaji pengetahuan klien, mengkaji pola makan klien, mengajarkan

pengetahuan tentang pentingnya erawatan kehamilan, memotivasi keluarga

untuk selalu mendukung klien, memberikan reinforcement positif pada

keluarga atas kemampuannya mengambil keputusan, memberikan support

pada keluarga, mendiskusikan dengan keluarga tentang peawatan dan

pemeriksaan kehamilan, motivasi keluarga untuk selalu memperhatikan

kesehatan, menjelaskan pada keluarga tentang fasilitas kesehatan yang

dapat digunakan dan manfaatnya, menganjurkan pada keluarga untuk

menggunakan fasilitas kesehatan jika membutuhkan.

4. Evaluasi

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/3908/3/HELMI FUADI BAB II.pdf · Pada tahap ini, peran perawat sebagai perawata. n. ... Mempertahankan standar etik

S : Ibu S mengtakan mengerti tentang apa yang sudah dijelaskan

O :Ibu S dapat menjawab pertanyaan yang diberikan setelah pendidikan

kesehatan

A : Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit

P : -Motivasi keluarga dan Ibu S untuk menghindari faktor resiko

-Motivasi klien dan keluarga untuk rutin melakukan pemeriksaan ke

fasilitas kesehatan.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., Helmi Fuadi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017