16
Nurul Fuadi Pratiwi IV C Kelompok 3 Muatan Lokal 2014/2015 PENGOLAHAN BATUBARA Apakah Batubara itu? Adalah kekayaan alam yang dikategorikan sebagai energy fossil terbentuk dari proses metamorfosa yang sangat lama. Strukturnya kimia batubara samasekali bukan rangkaian kovalen karbon sederhana melainkan merupakan polikondensat rumit dari gugus aromatik dengan fungsi heterosiklik. Jumlah polikondensat yang banyak ini saling berikatan sering disebut dengan “bridge-structure”. Secara optis batubara sering merupakan bongkahan berporus tinggi dengan kadar air yang sangat berfariasi.

Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

Nurul Fuadi Pratiwi

IV C

Kelompok 3

Muatan Lokal

2014/2015

PENGOLAHAN BATUBARA

Apakah Batubara itu?

Adalah kekayaan alam yang dikategorikan sebagai energy fossil terbentuk

dari proses metamorfosa yang sangat lama. Strukturnya kimia batubara

samasekali bukan rangkaian kovalen karbon sederhana melainkan

merupakan polikondensat rumit dari gugus aromatik dengan fungsi

heterosiklik. Jumlah polikondensat yang banyak ini saling berikatan sering

disebut dengan “bridge-structure”. Secara optis batubara sering

merupakan bongkahan berporus tinggi dengan kadar air yang sangat

berfariasi.

Proses pengolahan batubara sudah dikenal sejak seabad yang lalu,

diantaranya:

Page 2: Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

Gasifikasi (coal gasification)

Secara sederhana, gasifikasi adalah proses konversi materi organik

(batubara, biomass atau natural gas) biasanya padat menjadi CO dan H2

(synthesis gases) dengan bantuan uap air dan oksigen pada tekanan

atmosphere atau tinggi. Rumus sederhananya:

Coal + H2O + O2  à H2 + CO

Fisher Tropsch proses

Fisher Tropsch adalah sintesis CO/H2 menjadi produk hidrokarbon atau

disebut senyawa hidrokarbon sintetik/ sintetik oil. Sintetik oil banyak

digunakan sebagai bahan bakar mesin industri/transportasi atau

kebutuhan produk pelumas (lubricating oil).

(2n+1)H2 + nCO → CnH(2n+2) + nH2O

Hidrogenasi (hydrogenation)

Hidrogenasi adalah proses reaksi batubara dengan gas hydrogen

bertekanan tinggi. Reaksi ini diatur sedemikian rupa (kondisi reaksi,

katalisator dan kriteria bahan baku) agar dihasilkan senyawa hidrokarbon

sesuai yang diinginkan, dengan spesifikasi mendekati minyak mentah.

Sejalan perkembangannya, hidrogenasi batubara menjadi proses

alternativ untuk mengolah batubara menjadi bahan bakar cair pengganti

produk minyak bumi, proses ini dikenal dengan nama Bergius proses,

disebut juga proses pencairan batubara (coal liquefaction).

Pencairan Batubara (coal Liquefaction)

Coal liquefaction adalah terminologi yang dipakai secara umum mencakup

pemrosesan batubara menjadi BBM sintetik (synthetic fuel). Pendekatan

yang mungkin dilakukan untuk proses ini adalah: pirolisis, pencairan

batubara secara langsung (Direct Coal Liquefaction-DCL) ataupun melalui

gasifikasi terlebih dahulu (Indirect Coal Liquefaction-ICL). Secara intuitiv

Page 3: Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

aspek yang penting dalam pengolahan batubara menjadi bahan bakar

minyak sintetik adalah: efisiensi proses yang mencakup keseimbangan

energi dan masa, nilai investasi, kemudian apakah prosesnya ramah

lingkungan sehubungan dengan emisi gas buang, karena ini akan

mempengaruhi nilai insentiv menyangkut tema tentang lingkungan.

Undang-Undang No.2/2006 yang mengaatur tentang proses pencairan

batubara.

Efisiensi pencairan batubara menjadi BBM sintetik adalah 1-2 barrel/ton

batubara4). Jika diasumsikan hanya 10% dari deposit batubara dunia dapat

dikonversikan menjadi BBM sintetik, maka produksi minyak dunia dari

batubara maksimal adalah beberapa juta barrel/hari. Hal ini jelas tidak

dapat menjadikan batubara sebagai sumber energi alternativ bagi seluruh

konsumsi minyak dunia. Walaupun faktanya demikian, bukan berarti

batubara tidak bisa menjadi jawaban alternativ energi untuk kebutuhan

domestik suatu negara. Faktor yang menjadi penentu adalah: apakah

negara itu mempunyai cadangan yang cukup dan teknologi yang

dibutuhkan untuk meng-konversi-kannya. Jika diversivikasi sumber energi

menjadi strategi energi suatu negara, pastinya batubara menjadi satu

potensi yang layak untuk dikaji menjadi salah satu sumber energi, selain

sumber energi terbarukan (angin, solar cell, geothermal, biomass). Tetapi

perlu kita ingat bahwa waktu yang dibutuhkan untuk

mempertimbangkannya tidaklah tanpa batas, karena sementara negara2

lain sudah melakukan kebijakan-kebijakan konkret domestik maupun luar

negeri untuk mengukuhkan strategi energi untuk kepentingan negaranya.

Pencairan batubara metode langsung (DCL)

Pencairan batubara metode langsung atau dikenal dengan Direct Coal

Liquefaction-DCL,

dikembangkan cukup banyak oleh negara Jerman dalam menyediakan

bahan bakar pesawat terbang. Proses ini dikenal dengan Bergius

Page 4: Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

Process, baru mengalami perkembangan lanjutan setelah perang dunia

kedua.

DCL adalah proses hydro-craacking dengan bantuan katalisator. Prinsip

dasar dari DCL adalah meng-introduksi-an gas hydrogen kedalam struktur

batubara agar rasio perbandingan  antara C/H menjadi kecil sehingga

terbentuk senyawa-senyawa hidrokarbon rantai pendek berbentuk cair.

Proses ini telah mencapai rasio konversi 70% batubara (berat kering)

menjadi sintetik cair. Pada tahun 1994 proses DCL kembali dikembangkan

sebagai komplementasi dari proses ICL terbesar setelah

dikomersialisasikan oleh Sasol Corp.

Tahun 2004 kerjasama pengembangan teknologi upgrade (antara China

Shenhua Coal Liquefaction Co. Ltd. dengan West Virginia University) untuk

komersialisasi DCL rampung, untuk kemudian pembangunan pabrik DCL

kapasitas dunia di Inner Mongolia. Dalam Phase pertama pabrik ini akan

dihasilkan lebih dari 800.000 ton bahan bakar cair pertahunnya.

Komposisi oil products yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Diesel : 591.900         (MT/a)

Naphtha : 174.500         (MT/a)

LPG : 70.500           (MT/a)

Liquid Ammonia : 8.300             (MT/a)

Total : 845.300         (MT/a)

Dari table di atas dapat dilihat bahwa perkiraan harga produksi tiap-tiap

produk BBM sintetik adalah sebesar USD 24 per barrel, jauh lebih rendah

dibandingkan harga minyak mentah dunia saat ini yang berkisar di atas

USD 60/barrel. Dengan beberapa data penunjang saja, maka break event

point-nya sudah dapat dihitung.

Page 5: Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

Yang menjadikan proses DCL sangat bervariasi adalah beberapa

faktor dibawah:

Pencapaian dari sebuah proses DCL sangat tergantung daripada

jenis feedstock /(spesifikasi batubara) yang dipergunakan, sehingga

tidak ada sebuah sistem yang bisa optimal untuk digunakan bagi

segala jenis batubara.

Jenis batubara tertentu mempunyai kecenderungan membentuk

lelehan (caking perform), sehingga menjadi bongkahan besar yang

dapat membuat reaktor kehilangan tekanan dan gradient panas

terlokalisasi (hotspot). Hal ini biasanya diatasi dengan mencampur

komposisi batubara, sehingga pembentukan lelehan dapat dihindari.

Batubara dengan kadar ash yang tinggi lebih cocok untuk proses

gasifikasi terlebih dahulu, sehingga tidak terlalu mempengaruhi

berjalannya proses.

Termal frakmentasi merupakan phenomena yang terjadi dimana

serpihan batubara mengalami defrakmentasi ukuran hingga berubah

menjadi partikel-partikel kecil yang menyumbat jalannya aliran gas

sehingga menggangu jalannya keseluruhan proses. Hal ini dapat

diatasi dengan proses pengeringan batubara terlebih dahulu sebelum

proses konversi pada reaktor utama (Lihat skema Brown Coal

Liquefaction di bawah).

Proses Pencairan Batubara Muda rendah emisi (Low Emission

Brown Coal Liquefaction)

Tahapan proses pencairan batubara muda (Brown Coal Liquefacion):

1. Pengeringan/penurunan kadar air secara efficient

2. Reaksi pencairan dengan limonite katalisator

Page 6: Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

3. Tahapan hidrogenasi untuk menghasilkan produk oil mentah

4. Deashing Coal Liquid Bottom/heavy oil (CLB)

5. Fraksinasi/pemurnian light oil (desulfurisasi,pemurnian

gas,destilasi produk)

Cooperative Study of Development of Low Grade Coal Liquefaction

Technology, 2003

Landasan dalam mengembangkan ujicoba produksi (pilot scale) proses

pencairan batubara adalah:

Produk liquid oil yang dihasilkan harus mencapai lebih dari 50%

Proses pengoperasian harus berjalan dengan kontinuitas lebih

daripada 1500 jam.

Tahapan proses deashing harus mencapai kadar ash (abu) < 500

ppm.

Optimalisasi/pengembangan proses pengeringan (dewatering) baru.

Literature:

Page 7: Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

[1] Energy and Advanced Coal Utilization Strategy in China, Prof. Ni

Weidou.

[2] ORCHIN, M., REGGEL L., Aromatic Cyclodehydrogenation, J. Am. Chem.

Soc., 69, 1947, 505-509.

[3] ORCHIN, M., et al, Aromatic Cyclodehydrogenation, BUREAU of Mines

Tech. Paper 708, 1948, 40pp.

[4] Shunichi Yanai and Takuo Shigehisa: CCT Journal, vol.7, p 29 (2003)

[5] Report of the Result of the International Coal Liquefaction Cooperation

Project(2003)

[6] A review on coal to liquid fuels and its coal consumption, Mikael Höök*,

Kjell Aleklett.

http://scientificindonesia.wordpress.com/proses-pengolahan-batubara/

Pengolahan Batu Bara

Seperti disebutkan dimuka, batubara adalah mineral organik yang dapat

terbakar, terbentuk dari sisa tumbuhan purba yang mengendap yang

selanjutnya berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia yang

berlangsung selama jutaan tahun. Oleh karena itu, batubara termasuk

dalam kategori bahan bakar fosil. Adapun proses yang mengubah

tumbuhan menjadi batubara tadi disebut dengan pembatubaraan

(coalification).

Faktor tumbuhan purba yang jenisnya berbeda-beda sesuai dengan jaman

geologi dan lokasi tempat tumbuh dan berkembangnya, ditambah dengan

lokasi pengendapan (sedimentasi) tumbuhan, pengaruh tekanan batuan

dan panas bumi serta perubahan geologi yang berlangsung kemudian,

akan menyebabkan terbentuknya batubara yang jenisnya bermacam-

macam. Oleh karena itu, karakteristik batubara berbeda-beda sesuai

dengan lapangan batubara  (coal field) dan lapisannya (coal seam).

Page 8: Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

Dalam proses pembatubaraan, maturitas organik sebenarnya

menggambarkan perubahan konsentrasi dari setiap unsur utama

pembentuk batubara. Berikut ini ditunjukkan contoh analisis dari masing –

masing unsur yang terdapat dalam setiap tahapan pembatubaraan.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat

pembatubaraan, maka kadar karbon akan meningkat, sedangkan

hidrogen dan oksigen akan berkurang. Karena tingkat pembatubaraan

secara umum dapat diasosiasikan dengan mutu atau kualitas batubara,

maka batubara dengan tingkat pembatubaraan rendah -disebut pula

batubara bermutu rendah – seperti lignite dan sub-bituminus biasanya

lebih lembut dengan materi yang rapuh dan berwarna suram seperti

tanah, memiliki tingkat kelembaban (moisture) yang tinggi dan kadar

karbon yang rendah, sehingga kandungan energinya juga rendah.

Semakin tinggi mutu batubara, umumnya akan semakin keras dan

Page 9: Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

kompak, serta warnanya akan semakin hitam mengkilat. Selain itu,

kelembabannya pun akan berkurang sedangkan kadar karbonnya akan

meningkat, sehingga kandungan energinya juga semakin besar.

Batu bara yang langsung diambil dari bawah tanah, disebut batu bara

tertambang run-of-mine(ROM), seringkali memiliki kandungan campuran

yang tidak diinginkan seperti batu dan lumpur dan berbentuk pecahan

dengan berbagai ukuran. Namun demikian pengguna batu bara

membutuhkan batu bara dengan mutu yang konsisten. Pengolahan batu

bara – juga disebut pencucian batu bara (“coal benification” atau “coal

washing”) mengarah pada penanganan batu bara tertambang (ROM Coal)

untuk menjamin mutu yang konsisten dan kesesuaian dengan kebutuhan

pengguna akhir tertentu.

Pengolahan tersebut tergantung pada kandungan batu bara dan tujuan

penggunaannya. Batu bara tersebut mungkin hanya memerlukan

pemecahan sederhana atau mungkin memerlukan proses pengolahan

yang kompleks untuk mengurangi kandungan campuran. Untuk

menghilangkan kandungan campuran, batu bara terambang mentah

dipecahkan dan kemudian dipisahkan ke dalam pecahan dalam berbagai

ukuran. Pecahan-pecahan yang lebih besar biasanya diolah dengan

menggunakan metode ‘pemisahan media padatan’. Dalam proses

demikian, batu bara dipisahkan dari kandungan campuran lainnya dengan

Page 10: Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

diapungkan dalam suatu tangki berisi cairan dengan gravitasi tertentu,

biasanya suatu bahan berbentuk mangnetit tanah halus. Setelah batu

bara menjadi ringan, batu bara tersebut akan mengapung dan dapat

dipisahkan, sementara batuan dan kandungan campuran lainnya yang

lebih berat akan tenggelam dan dibuang sebagai limbah. Pecahan yang

lebih kecil diolah dengan melakukan sejumlah cara, biasanya berdasarkan

perbedaan kepadatannya seperti dalam mesin sentrifugal. Mesin

sentrifugal adalah mesin yang memutar suatu wadah dengan sangat

cepat, sehingga memisahkan benda padat dan benda cair yang berada di

dalam wadah tersebut. Metode alternatif menggunakan kandungan

permukaan yang berbeda dari batu bara dan limbah. Dalam

‘pengapungan berbuih’, partikel-partikel batu.

Namun demikian, penting untuk menjaga keseimbangan antara perhatian

terhadap lingkungan dan prioritas pembangunan ekonomi dan sosial.

‘Pembangunan berkelanjutan’ menggabungkan tiga hal dan didefinisikan

sebagai: “…pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa

mengkompromikan kemampuan dari generasi penerus untuk memenuhi

kebutuhan mereka sendiri”. Sementara batu bara memberikan kontribusi

yang penting bagi perkembangan ekonomi dan sosial di seluruh dunia,

dampak terhadap lingkungan hidup merupakan suatu masalah.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/pengolahan-

batu-bara/

Page 11: Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Tandan buah segar yang sudah tiba di pabrik harus segera diolah menjadi CPO agar meminimalkan peningkatan asam lemak bebas dalam minyak. Apabila dalam 24 jam lebih TBS belum diolah maka dapat dikatakan restan pabrik. Secara umum proses pengolahan kelapa sawit dibagi menjadi lima alur, yaitu sterilization, threshing, digestion, pressing, dan clarification.

Sterilization

            Proses pertama dilakukan perebusan TBS kelapa sawit dalam sterilizer berupa bejana uap bertekanan 2.8-3 kg/cm2 selama 90 menit. Perebusan ini berfungsi untuk menonaktifkan enzim lipase yang berperan menaikkan asam lemak bebas pada minyak, memudahkan pelepasan brondolan pada tandan, dan melunakkan buah untuk memudahkan dalam proses pengepresan.

Threshing

Page 12: Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

            Tandan buah segar yang telah direbus diangkat menggunakan housting crane dan dituang ke dalam theser melalui hopper yang berfungsi menampuh TBS rebusan. Di dalam theser TBS dibanting untuk memisahkan brondolan dari tandan dengan kecepatan putara 23-25 rpm.

Digestion

            Brondolan yang sudah terpipil selanjutnya ditampung oleh fruit elevator dan dibawa oleh distributing conveyor untuk didistribusikan ke tiap-tiap digester. Di dalam digester buah dilumat dan diaduk untuk memisahkan antara daging buah (mesokarp) dengan biji. Proses pelumatan biasanya berlangsung selama 30 menit.

Pressing

            Brondolan yang sudah dilumatkan kemudian dimasukkan ke dalam alat pengepresan (screw press). Proses ini untuk mendapatkan minyak kasar dari mesokarp buah. Dari proses ini diperoleh minyak kasar, ampas, dan biji. Biji yang bercampur dengan serat akan dimasukkan ke alat cake breaker conveyor untuk dipisahkan antara biji dan seratnya, sedangkan minyak kasar akan dialirkan ke stasiun pemurnian.

Page 13: Muatan Lokal - Nurul Fuadi Pratiwi - Pengolahan Batubara dan Minyak Kelapa Sawit.doc

Clarification

            Minyak kasar yang dihasilkan harus segera dimurnikan agar tidak menurunan kualitas minyak akibat proses hidrolisis dan oksidasi. Proses pemisahan minyak, air, dan kotoran dilakukan dengan sistem pengendapan, sentrifugasi, dan penguapan

http://chemeng2301.blogspot.com/2013/05/proses-pengolahan-kelapa-sawit.html