32
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Definisi keluarga Menurut Bailon dan Magya (1989 dalam Zaidin, 2009), keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam peranya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya (Sutanto, 2012). Keluarga sebagai dua atau lebih individu yang berhubungan karena hubungan darah, ikatan perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam perananya dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Achjar, 2010). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih dalam ikatan perkawinan atau tidak dan berhubungan darah, yang terdiri dari kepala keluarga dan anggota keluarga hidup bersama dalam satu rumah untuk Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga

1. Definisi keluarga

Menurut Bailon dan Magya (1989 dalam Zaidin, 2009),

keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena

hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga,

yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan

serta mempertahankan suatu budaya.

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang

bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi, hidup

dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam

peranya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya (Sutanto,

2012).

Keluarga sebagai dua atau lebih individu yang berhubungan

karena hubungan darah, ikatan perkawinan atau adopsi, hidup dalam

satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam perananya dan

menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Achjar, 2010).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih dalam ikatan

perkawinan atau tidak dan berhubungan darah, yang terdiri dari kepala

keluarga dan anggota keluarga hidup bersama dalam satu rumah untuk

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

10

sebuah tujuan dalam peranannya dan menciptakan dan

mempertahankan suatu budaya.

2. Fungsi keluarga

Fungsi dasar keluarga memenuhi kebutuhan anggota keluarga itu

sendiri dan kebutuhan masyarakat yang lebih luas.

Beberapa fungsi keluarga yang dapat dijalankan menurut Friedman,

(2010) keluarga sebagai berikut :

a. Fungsi afektif

Memfasilitasi stabilitasi kepribadian orang dewasa dan memenuhi

kebutuhan psikologis anggota keluarga.

b. Fungsi sosialisasi dan status sosial

Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan

anak sebagai anggota masyarakat yang produktif, serta

memberikan status pada anggota keluarga.

c. Fungsi reproduksi

Untuk mempertahankan kontuinitas keluarga selama beberapa

generasi dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.

d. Fungsi ekonomi

Melibatkan penyediaan keluarga akan sumber daya yang cukup

finansial, ruang, dan materi serta alokasinya yang sesuai melalui

proses pengambilan keputusan.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

11

e. Fungsi perawatan kesehatan

Fungsi fisik keluarga dipenuhi oleh orang tua yang menyediakan

makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan, dan

perlindungan terhadap bahaya.

Friedman, (2010) membagi 5 tugas kesehatan yang harus

dilakukan oleh keluarga, yaitu :

a) Mengenal masalah kesehatan.

b) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan keperawatan.

c) Melakukan perawatan di rumah bagi anggota keluarga yang

sakit.

d) Memodifikasi lingkungan rumah yang memenuhi syarat

kesehatan.

e) Menggunakan fasilitas kesehatan.

3. Tipe dan bentuk keluarga

Tipe atau bentuk keluarga menurut Sudiharto, 2007 :

a. Keluarga inti (nuclear family), adalah keluarga yang dibentuk

karena ikatan perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari

suami, istri, dan anak-anak karena kelahiran (natural) maupun

adopsi.

b. Keluarga asal (family of origin), merupakan suatu unit keluarga

tempat asal seseorang dilahirkan.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

12

c. Keluarga besar (Extended family), adalah keluarga inti ditambah

keluarga yang lain (karena hubungan darah), misalnya kakek,

nenek, bibi, paman, sepupu.

d. Keluarga berantai (social family), adalah keluarga yang terdiri dari

wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan

suatu keluarga inti.

e. Keluarga duda atau janda, adalah keluarga yang terbentuk karena

perceraian dan atau kematian pasangan yang dicintai.

f. Keluarga komposit (composite family), adalah keluarga dari

perkawinan poligami dan hidup bersama.

g. Keluarga kohabitasi (cohabitation), adalah dua orang menjadi satu

keluarga tanpa pernikahan, bisa memiliki anak atau tidak. Di

indonesia bentuk keluarga inti tidak lazim dan bertentangan dengan

budaya timur. Namun, lambat laun keluarga kohabitasi ini mulai

dapat diterima.

h. Keluarga inses (incest family), seiring dengan masuknya nilai-nilai

global dan pengaruh informasi yang sangat dahsyat, dijumpai

bentuk keluarga yang tidak lazim, misalnya anak perempuan

menikah dengan ayah kandungnya, ayah menikah dengan anak

perempuan tirinya. Walaupun tidak lazim dan melanggar nilai-nilai

budaya, jumlah keluarga inses semakin hari semakin besar. Hal

tersebut dapat kita cermati melalui pemberitaan dari berbagai

media cetak dan elektronik.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

13

i. Keluarga tradisional dan non tradisional, dibedakan berdasarkan

ikatan perkawinan. Keluarga tradisional diikat oleh perkawinan,

sedangkan keluarga nontradisional tidak diikat oleh perkawinan.

4. Tahap dan perkembangan keluarga menurut Friedman, 2010 :

a. Tahap I : keluarga pasangan baru

Pembentukan pasangan menandakan permulaan suatu

keluarga baru dengan pergerakan dari membentuk keluarga asli

sampai ke hubungan intim yang baru. Tahap ini juga disebut tahap

pernikahan. Pasangan yang baru menikah, saat ini membuat porsi

rumah tangga menjadi lebih kecil daripada beberapa dekade

sebelumnya.

Tugas perkembangan :

- Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi satu sama lain

- Berhubungan secara harmonis dengan jaringan kekerabatan

- Merencanakan sebuah keluarga (keputusan tentang menjadi

orang tua).

Perhatian pelayanan kesehatan :

- Pendidikan dan konseling keluarga berencana

- Pendidikan dan konseling untuk menjadi orang tua

b. Tahap II : Childbearing Family

Tahap II mulai dengan kelahiran anak pertama dan

berlanjut sampai bayi berusia 30 bulan. Transisi ke masa menjadi

orang tua adalah salah satu kunci dalam siklus kehidupan keluarga.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

14

Tugas perkembangan :

- Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit yanng stabil

(menggabungkan bayi yang baru ke dalam keluarga)

- Memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik mengenai

tugas perkembangan dan kebutuhan berbagai anggota keluarga

- Mempertahankan hubungan pernikahan yang memuaskan

- Memperluas hubungan dengan keluarga besar dengan

menambah peran menjadi orang tua dan menjadi kakek/nenek.

Perhatian pelayanan kesehatan :

- Persiapam untuk pengalaman melahirkan

- Transisi menjadi orang tua

- Perawatan bayi

- Perawatan bayi yang sehat

- Mengenali secara dini dan menangaini masalah-masalah

kesehatan fisik anak dengan tepat

- Imunisasi

- Pertumbuhan dan perkembangan yang normal

- Tindakan untuk keamanan

- Keluarga berencana

- Interaksi keluarga

- Praktik kesehatan yang baik (mis: tidur, nutrisi, olahraga).

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

15

c. Tahap III : keluarga dengan anak prasekolah

Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak

pertama berusia 2 ½ tahun dan diakhiri ketika anak berusia 5

tahun.

Tugas perkembangan :

- Memenuhi kebutuhan anggota keluarga akan rumah, ruang,

privasi dan keamanan yang memadai

- Menyosialisasikan anak

- Mengintregasikan anak kecil sebagai anggota keluarga baru

sementara tetap memenuhi kebutuhan anak lain

- Mempertahankan hubungan yang sehat di dalam keluarga

(hubungan pernikahan dan hubungan orang tua-anak) dan

diluar keluarga (hubungan dengan keluarga besar dan

komunitas.

Perhatian pelayanan kesehatan

- Penyakit menular pada anak-anak

- Pencegahan kecelakaan dan keamanan rumah (mis: jatuh, luka

bakar, keracunan)

- Hubungan pernikahan

- Hubungan sibling

- Keluarga berencana

- Kebutuhan dalam pertumbuhan dan perkembangan

- Isu-isu tentang hal menjadi orang tua

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

16

- Penganiayaan dan pengabaian anak

- Praktik kesehatan yang baik (mis: tidur, nutrisi, olahraga)

d. Tahap IV : keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini mulai ketika anak pertama memasuki sekolah

dalam waktu penuh, biasanya pada usia 5 tahundan diakhiri ketika

ia mencapai pubertas, sekitar usia 13 tahun.

Tugas perkembangan :

- Menyosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi

sekolah dan membantu hubungan anak-anak yang sehat dengan

teman sebaya

- Mempertahankan hubungan pernikahan yang memuaskan

- Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga

Perhatian pelayanan kesehatan: Tantangan kesehatan pada anak

(mis: penglihatan, pendengaran, dan kemampuan bicara),

kesehatan gigi, penganiayaan dan pengabaian anak,

penyalahgunaan zat, penyakit menular, penyakti kronik, masalah

perilaku, praktik kesehatan yang baik (mis: tidur, nutrisi, olahraga).

e. Tahap V : keluarga dengan anak remaja

Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap kelima dari

siklus atau perjalanan kehidupan keluarga dimulai. Biasanya tahap

ini berlangsung selama enam atau tujuh tahun, walaupun dapat

lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

17

lebih lama jika anak tetap tinggal dirumah pada usia lebih dari 19

atau 20 tahun.

Tugas perkembangan :

- Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika

remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri

- Menfokuskan hubungan perkawinan

- Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dengan anak-

anak.

Perhatian pelayanan kesehatan :

- Masalah kesehatan fisik keluarga biasanya baik, tapi promosi

kesehatan tetap perlu diberikan

- Perhatian pada gaya hidup keluarga yang sehat : penyakit

jantung koroner pada orang tua (usia 35 tahun)

- Pada remaja : kecelakaan, perkelahian, penggunaan obat-

obatan, alkohol, merokok, pergaulan bebas, kehamilan tidak

dikehendaki.

f. Tahap VI : keluarga melepas anak dewasa muda

Permulaan fase kehidupan keluarga ini ditandai dengan

perginya anak pertama dari rumah orang tua dan berakhir dengan

“kosongnya rumah”, ketika anak terakhir juga telah meninggalkan

rumah.

Tugas perkembangan :

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

18

- Memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa muda,

termasuk memasukkan anggota keluarga baru yang berasal dari

pernikahan anak-anaknya.

- Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali

hubungan pernikahan

- Membantu orang tua suami dan istri yang sudah menua dan

sakit.

Perhatian pelayanan kesehatan :

- Komunikasikan isu antara orang tua dan anak dewasa muda

- Masalah transisi peran bagi suami dan istri

- Kedaruratan masalah kesehatan kronik

- Perencanaan keluarga bagi anak dewasa muda

- Perhatian terhadap menopause

- Efek yang berkaitan dengan meminum alkohol, merokok, dan

praktik diet yang buruk yang telah berlangsung dalam jangka

panjang

- Gaya hidup sehat

g. Tahap VII : orang tua paruh baya

Tahap ketujuh dari siklus kehidupan keluarga, merupakan

tahap masa pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak

terakhir meninggalkan rumah dan berakhir dengan pensiun atau

kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

19

orang tua berusia sekitar 45-55 tahun dan berakhir dengan

pensiunnya pasangan, biasanya 16-18 tahun kemudian.

Tugas perkembangan :

- Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan

- Mempertahankan kepuasan dan hubungan yang bermakna

antara orang tua yang telah menua dan anak mereka

- Memperkuat hubungan pernikahan

Perhatian pelayanan kesehatan :

- Praktik kesehatan yang baik (mis: tidur, nutrisi, olahraga)

- Hubungan pernikahan

- Komunikasi dan hubungan pernikahan dengan anak-anak,

keluarga dari pasangannya, cucu, dan orang tua yang telah

menua

- Perhatian pemberi asuhan

- Penyesuaian terhadap perubahan fisiologis pada penuaan.

h. Tahap VIII : keluarga lansia dan pensiunan

Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan

pensiun salah satu atau kedua pasanngan, berlanjut sampai

kehilangan salah satu pasangan, dan berakhir dengan kematian

pasangan yang lain.

Tugas perkembangan :

- Mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskan

- Menyesuaikan terhadap penghasilan yang berkurang

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

20

- Mempertahankan hubungan pernikahan

- Menyesuaikan terhadap kehilangan pasangan

- Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi

- Melanjutkan untuk merasionalisasi kehilangan keberadaan

anggota keluarga (peninjauan dan integrasi kehidupan)

Perhatian pelayanan kesehatan :

- Disabilitas fungsional meningkat

- Gangguan mobilitas

- Penyakit kronik

- Kekuatan dan fungsi fisik menghilang

- Layanan perawatan dalam jangka panjang

- Memberikan asuhan

- Isolasi sosial

- Berduak/depresi

- Gangguan kognitif

5. Struktur keluarga

Struktur keluarga menurut Jhonson R dalam Friedman, (2010) dibagi

menjadi lima yaitu :

a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu di susun

melalui jalur ayah.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

21

b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui

jalur garis ibu.

c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama

sedarah ibu.

6. Struktur peran keluarga

Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas :

1) Pola dan proses komunikasi

Pola interaksi keluarga yang berfungsi : bersifat terbuka dan jujur,

selalu menyelesaikan konflik keluarga, berpikiran positif, dan tidak

mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri

2) Struktur peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan

posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau

status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai

suami, istri, anak dan sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak

dapat dijalankan oleh masing-masing individu dengan baik. Ada

beberapa anak yang terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi

kebutuhan anggota keluarga yang lain sedangkan orang tua mereka

entah ke mana atau malah berdiam diri di rumah.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

22

3) Struktur kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari

individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah

perilaku orang lain ke arah posotif.

4) Nilai-nilai keluarga

Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara

sadar atau tidak, mempersatukan anggota kelarga.

7. Proses dan strategi koping keluarga

Strategi koping perilaku, kognitif, dan emosional keluarga serta

individu diartikan sebagai masalah atau situasi khusus. Perbedaan

situasi dan masalah membutuhkan pemecahan yang berbeda; yaitu,

respon koping yang berbeda perlu diterapkan. Strategi koping keluarga

diklasifikasikan menjadi sistem keluarga internal atau eksternal.

a. Strategi koping keluarga internal

Dalam strategi ini , tiga jenis strategi koping intra-keluarga

yang umum dibahas yaitu strategi hubungan keluarga, kognitif, dan

komunikasi.

Strategi hubungan : Mengandalkan kelompok keluarga,

kebersamaan yang lebih besar, fleksibilitas peran.

Strategi kognitif : Normalisasi, penegndalian makna masalah

dengan pembingkaian ulang dan penilaian pasif, pemecahan

masalah bersama, mendapatkan informasi dan pengetahuan.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

23

Strategi komunikasi : Terbuka dan jujur, menggunakan humor dan

tawa.

b. Strategi koping keluarga eksternal

Strategi koping keluarga eksternal dalam memelihara

jalinan komunitas yang aktif dan menggunakan sistem dukungan

sosial serta strategi spiritual.

Strategi komunitas : memelihara jaringan aktif dengan komunitas.

Strategi dukungan sosial : keluarga besar, teman, tetangga,

kelompok swa-bantu, dukungan sosial formal.

Strategi spiritual : mencari bantuan rohaniwan, lebih terlibat dalam

aktifitas keagamaan, memiliki keyakinan terhadap Tuhan, berdoa,

mencari pembaruan dan keterkaitan dalam hubungan yang erat

dengan alam.

8. Keluarga sebagai klien

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan keluarga menurut

Friedman (1998, dalam Friedman, 2010) yang membagi keluarga

kedalam bidang kesehatan yang dapat dilakukan, yaitu :

a. Dapat mengenal masalah kesehatan disetiap anggotanya yang

mengalami masalah

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi

keluarga yang bermasalah dengan kesehatannya.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

24

c. Memberikan keperawatan terhadap anggota keluarganya yang

mengalami gangguan kesehatan dan dapat memebantu dirinya

sendiri yang cacat atau usianya yang terlalu masih muda.

d. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan untuk

kesehatan anggota keluarga yang lainnya.

e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan

lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada).

9. Peran perawat dalam pemberian asuhan keperawatan kesehatan

keluarga

Ada beberapa peran yang dapat dilakukan oleh perawat anatari lain :

a. Pemberian asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang

sakit

b. Pengenal atau pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan

keluarga.

c. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan

keluarga

d. Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau

dan perawat dengan mudah menampung permasalahan yang

dihadapi keluarga dan menampung permasalahan yang dihadapi

keluarga dan memantau mencarikan jalan pemecahannya.

e. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik

untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi

perilaku sehat.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

25

f. Penyuluh dan konsultan, perawat dapat berperan dalam

memberikan petunjuk tentang asuhan keperawatan dasar terhadap

keluarga disamping menjadi penasehat dalam mengatasi masalah-

masalah kesehatan keluarga.

B. Masalah kesehatan

1. Pengertian

Asma adalah satu keadaan klinik yang ditandai oleh terjadinya

penyempitan bronkus yang berulang namun reversibel, dan di antara

episode penyempitan bronkus tersebut terdapat keadaan ventilasi yang

lebih normal (Price, Silvia Anderson, 2005).

Asma (bronkhial) merupakan gangguan inflamasi pada jalan

napas yang ditandai oleh obstruksi aliran udara napas dan respons jalan

napas yang berlebihan terhadap berbagai bentuk rangsangan (Kowalak,

Jennifer P, 2011).

Asma adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya

wheezing (mengi) intermiten yang timbul sebagai respon akibat

paparan terhadap suatu zat iritan atau alergen (Clark, Margaret Varnell,

2013).

Asma bronkhial adalah satu hiper-reaksi dari bronkus dan

trakea yang mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang bersifat

reversibel (Herdin Sibuea, 2009).

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

26

2. Anatomi Fisiologi

Anatomi

Gambar II. 1 anatomi asma

Fisiologi

Menurut Setiadi, (2007) Saluran pernafasan dari atas ke bawah dapat

dirinci sebagai berikut : Rongga hidung, faring, laring, trakea, percabangan

bronkus, paru-paru (bronkiolus, alveolus).

1. Rongga hidung

Nares anterior adalah saluran-saluran didalam lubang hidung. Saluran-

saluran ini bermuara kedalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum

hidung. Rongga hidung dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan

pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan faring dan selaput lendir.

Semua sinus yang mempunyai lubang masuk kedalam rongga hidung.

Rongga hidung sendiri berfungsi sebagai berikut :

a) Bekerja sebagai saluran udara pernafasan.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

27

b) Sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu

hidung.

c) Dapat menghangatkan udara-udara pernafasan oleh mukosa.

d) Membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama udara

pernafasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lendir atau

hidung.

Pada bagian belakang ronggahidung terdapat ruangan yang disebut

nasoparing. Rongga hidung dan nasoparing berhubungan dengan :

a) Sinus paranasalis, yaitu rongga-rongga pada tulang kranial.

Berhubungan dengan rongga hidung melalui ostium (lubang).

b) Duktus nasolacrimalis, yang menyalurkan air mata kedalam hidung.

c) Tuba eustachius, rang berhubungan dengan ruang telinga bagian

tengah.

2. Faring

Faring adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai

persambungannya dengan aesofagus pada ketinggian tulang rawan krikoid.

Faring terbagi menjadi dari 3 bagian yaitu nasofaring, orofaring, dan

laringofaring.

a) Nasofaring

Adalah bagian posterior rongga nasal yang membuka kearah rongga

nasal melalui dua naris internal (koana), yaitu :

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

28

1) Dua tube eustachius (auditorik) yang menghubungkan nasofaring

dengan telinga tengah. Tuba ini berfungsi untuk menyetarakan

tekanan udara pada kedua sisi kendang telinga.

2) Amandel (adenoid) faring adalah penumpukan jaringan limfatik

yang terletak didekat naris internal. Pembesaran pada adenoid

dapat menghambat aliran darah.

b) Orofaring

Dipisahkan dari nasoparing oleh palatum lunak muscular, suatu

perpanjangan palatum keras tulang.

1) Uvula (anggur kecil) adalah prosesus kerucut (conical) kecil yang

menjulur kebawah dari bagian tengan tepi bawah palatum lunak.

2) Amandel palatinum terletak pada kedua sisi orofaring posterior.

c) Laringofaring

Mengelilingi mulut asophagus dan jaring, yang merupakan gerbang

untuk sistem respiratorik selanjutnya.

3. Laring

Laring berperan untuk pembentukan suara dan untuk melindungi jalan

nafas terhadap masuknya makanan dan cairan. Laring dapat tersumbat

antara lain oleh benda asing (gumpalan makanan), infeksi (misalnya

difleri) dan tumor.

Dibagian laring terdapat beberapa organ yaitu :

a) Epiglottis

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

29

Merupakan katup tulang rawan untuk menutup laring sewaktu orang

menelan. Bila waktu makan kita berbicara (epiglottis terbuka),

makanan bisa masuk ke laring (keselek) dan bisa terbatuk-batuk. Pada

saat bernafas epiglottis terbuka tapi pada saat menelan epiglottis

menutup laring.

b) Jalan nafas melalui mulut udara yang masuk ke paru-paru tak dapat

disaring, dilembabkan atau di hangatkan yang menimbulkan gangguan

tubuh dan sel-sel bersilia akan rusak adanya gas beracun dan dehidrasi.

c) Pita suara

Terdapat dua pita suara yang dapat ditegangkan dan dikendurkan,

sehingga lebar sela-sela antara pita-pita tersebut berubah-ubah sewaktu

bernafas dan berbicara.

4. Trakea

Trakea merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16 sampai 20

cincin kartilago yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang terbentuk

seperti C. Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri atas epitilium

bersilia dan sel cangkir.

5. Percabangan bronkus

Bronkus merupakan percabangan trakea. Setiap bronkus primer bercabang

9 sampai 12 kali untuk membentuk bronki sekunder dan tersier dengan

diameter yang semakin kecil. Struktur mendasar dari paru-paru adalah

percabangan bronkial yang selanjutnya secara berurutan adalah bronki,

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

30

bronkiolus, bronkiolus terminalis, bronkiolus respiratorik, duktus alveolar,

dan alveoli.

6. Paru-paru

Paru-paru berada dalam rongga torak, yang terkandung dalam susunan

tulang-tulang iga dan letaknya disisi kiri dan kanan mediastinum yaitu

struktur blok padat yang berada dibelakang tulang dada. Paru-paru

berbentuk seperti spon dan berisi udara dengan pembagian ruang sebagai

berikut :

a) Paru kanan, memiliki tiga lobus

b) Dan paru kiri dua lobus

3. Etiologi asma

a. Alergen ekstrinsik meliputi :

- Polen (tepung sari bunga)

- Bulu binatang

- Debu rumah atau kapang

- Bantal kapuk atau bulu

- Zat aditif pangan yang mengandung sulfit

- Zat lain yang menimbulkan sensitisasi

b. Alergen intrinsik meliputi :

- Iritan, seperti asap, bau-bauan dan polutan

- Stress emosi

- Kelelahan

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

31

- Perubahan endokrin

- Perubahan suhu

- Perubahan kelembapan

- Pajanan asap yang berbahaya

- Kecemasan

- Batuk atau tertawa

- Faktor genetik

4. Patofisiologi asma

Pada asma ekstrinsik :

pada asma ekstrinsik alergen menimbulkan reaksi yang hebat

pada mukosa bronkus yang mengakibatkan kontriksi otot polos,

hiperemia serta sekeresi lendir putih yang tebal. Mekanisme terjadinya

reaksi ini telah diketahui dengan baik, tetapi sangat rumit. Penderita

yang telah disensitisasi terhadap satu bentuk alergen yang spesifik,

akan membuat antibodi terhadap alergen yang dihirup itu. Antibodi ini

merupakan imunoglobin jenis IgE. Antibodi ini melekat pada

permukaan sel mast pada mukosa bronkus.

Sel mast tersebut tidak lain daripada basofil yang kita kenal

pada hitung jenis leukosit. Bila satu molekul IgE yang terdapat pada

permukaan sel mast menangkap satu molekul alergen, sel mast tersebut

akan memisahkan diri dan melepaskan sejumlah bahan yang

menyebabkan kontriksi bronkus. Salah satu contoh yaitu histamin,

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

32

prostaglandin. Pada permukaan sel mast juga terdapat reseptor beta-2

adrenergik (jantung mempunyai reseptor beta 1). Bila reseptor beta-2

dirangsang dengan obat anti asma Salbutamol (beta-2 mimetik), maka

pelepasan histamin akan terhalang.

Pada asma intrinsik :

Terjadinya asma intrinsik sangat berbeda dengan asma

ekstrinsik. Mungkin mula-mula akibat kepekaan yang berlebihan

(hipersensitivitas) dari serabut-serabut nervus yang akan merangsang

bahan-bahan iritan di dalam bronkus dan menimbulkan batuk dan

sekresi lendir melalui satu refleks. Serabut-serabut vagus demikian

hipersensitivitasnya sehingga langsung menimbulkan reflek kontriksi

bronkus.

Atropin yang menghambat vagus, sering dapat menolong

kasus-kasus seperti ini. Selain itu lendir yang sangat lengket akan

disekresi sehingga pada kasus-kasus berat dapat menimbulkan

sumbatan saluran nafas yang hampir total, sehingga berakibat,

timbulanya status asmatikus, kegagalan pernafasan dan akhirnya

kematian.

Rangsanng yang paling penting untuk reflek ini ialah infeksi

saluran pernafasan oleh flu (common cold), adenovirus dan juga oleh

bakteri seperti hemophilus influenzae. Polusi udara oleh gas iritatif

asal industri, asap, setta udara dingin juga berperanan, dengan

demikian merokok juga sangat merugikan.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

33

Sindrom yang sangat khas pada penderita asma yang timbul

pada usia lanjut ialah wheezing dengan polip hidung dan sangat peka

terhadap aspirin. Hal ini sangat penting diketahui karena bila penderita

menelan satu tablet aspirin dapat berakibat serangan asma yang fatal.

Faktor emosi juga memegang peranan yang sangat penting pada semua

jenis asma. Penyelidikan psikologik menunjukan bahwa anak-anak

yang menderita asma dan terlalu dimanjakan oleh keluarga mungkin

mendapat serangan yang hebat.

5. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala asma meliputi :

a. Dispnea mendadak, mengi, dan rasa berat pada dada

b. Batuk-batuk dengan sputum yang kental, jernih, ataupun

kuning

c. Takipnea, bersamaan dengan pengguanaan otot-otot respirasi

aksesorius

d. Denyut nadi yang cepat

e. Pengeluaran keringat (perspirasi) yang banyak

f. Lapangan paru yang hipersonor pada perkusi

g. Bunyi napas yang berkurang

6. Penatalaksanaan umum

1) Pengobatan

Pengobatan Asma menurut GINA (Global Initiative for Asthma), ada

enam komponen dalam pengobatan asma (Syaifuddin, 2006) :

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

34

a. Penyuluhan kepada pasien

b. Penilaian derajat beratnya asma

c. Pencegahan dan pengendalian faktor pencetus serangga

d. Merencanakan pengobatan asma akut

e. Berobat secara teratur

2) Pemeriksaan penunjang

a. Spirometri

Cara yang cepat dan sederhana untuk menegakkan diagnosa asma

adalah melihat respons pengobatan dengan bronkodilator.

Pemeriksaan spirometri dilakukan sebelum dan sesudah pemberian

bronkodilator hirup (inhaler atau nebulizer) golongan adrenergik

beta.

b. Uji provokasi bronkus

Jika pemeriksaan spirometri normal, untuk menunjukan adanya

hipereaktivitas bronkus dilakukan uji provokasi bronkus. Ada

beberapa cara untuk melakukan uji provokasi bronkus seperti uji

provokasi dengan histamin, metakolin, kegiatan jasmani, udara

dingin, larutan garam hipertonik, dan bahkan dengan aqua

destilata.

c. Pemeriksaan sputum

Sputum eosinofil sangat karakteristik untuk asma, sedangkan

neutrofil sangat dominan pada bronkitis kronik. Selain untuk

melihat adanya eosinofil, kristal Charcaf Leyden dan Spiral

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

35

Curschmann, pemeriksaan ini penting untuk melihat adanya

miselium Aspergillus Fumigarus.

d. Pemeriksaan eosinofil total

Jumlah eosinofil total darah sering meningkat pada pasien asma

dan hal ini dapat membantu dalam membedakan asma dari

bronkitis kronik. Pemeriksaan ini juga dapat dipakai sebagai

patokan untuk menentukan cukup tidaknya dosis kortikosteroid

yang dibutuhkan.

e. Uji kulit

Tujuan uji kulit adalah untuk menunjukan adanya antibodi IgE

spesifik dalam tubuh. Uji ini hanya menyokong anamnesis, karena

uji alergen yang positif tidak selalu merupakan penyebab asma,

demikian pula sebaliknya.

f. Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum

Kegunaan pemeriksaan IgE total hanya untuk menyokong adanya

atopi. Pemeriksaan IgE spesifik lebih bermakna dilakukan bila uji

kulit tidak dapat dilakukan atau hasilnya kurang dapat dipercaya.

g. Foto dada

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menyingkirkan penyebab lain

obstruksi saluran napas dan adanya kecurigaan terhadap proses

patologis di paru atau komplikasi asma seperti pneumotoraks,

pneumomediastinum, atelektasis, dan lain-lain.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

36

h. Analisis gas darah

Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada asma yang berat. Pada fase

awal serangan, terjadinya hipoksemia dan hipokapnia (PaCO2<35

mmHg) kemudian pada stadium yang lebih berat PaCO2 justru

mendekati normal sampai normo-kapnia. Selanjutnya pada asma

yang sangat berat terjadinya hiperkapnia (PaCO2≥45 mmHg),

hipoksemia, dan asidosis respiratorik.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

37

7. Pathway

Terinveksi virus pada saluran pernafasan, sensivitas terhadap AINS,

Allergi, olah raga yang terlalu lelah, faktor keturunan, faktor psikis

mencetuskan serangkaian reaksi dan pelepasan mediator : histamin,

leukotrin

Kontraksi otot polos bronkiolus

brancho Konstriksi

Edema mukosa paru Produksi sekresi

meningkat

Obstruksi jalan nafas Spasme otot polos sekresi

kelenjar bronkus meningkat

Atelektasis Penyempitan/obstruksi proksimal

dari bronkus pada tahap ekspirasi

dan inspirasi

Perfusi menurun

Hipoksemia - Mocus berlebih

- Batuk

- Wheezing

- Sesak napas

Ekspirasi menurun

Ketidakmampuan keluarga

merawat anggota yang sakit

Ketidakmampuan keluarga merawat

anggota yang sakit

Gambar II.2 Pathway

Sumber : Ikawati, (2009) dan Hendrickson, (2007)

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas Ketidakefektifan pola nafas

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

38

8. Fokus intervensi keperawatan menurut (Friedman, 2010; NANDA,

2013) :

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 3x kunjungan

diharapkan jalan nafas kembali efektif

Tujuan khusus :

Setelah kunjungan 3x24 jam diharapkan keluarga mampu :

a. Mengenal masalah kesehatan

Intervensi : - diskusikan dengan keluarga tentang penyakit yang

diderita

b. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan

Intervensi : - diskusikan dengan keluarga dalam mengambil

keputusan dalam mengatasi masalah kesehatan

c. Merawat anggota keluarga yang sakit

Intervensi :

- diskusikan dengan keluarga cara merawat anggota yang sakit

- demonstrasikan cara pemberian inhalasi uap manual

d. Memodifikasi lingkungan yang aman bagi keluarga yang sakit

Intervensi : - diskusikan cara memodifikasi lingkungan yang aman

untuk keluarga yang sakit yaitu dengan lingkungan yang bersih

seperti bebas dari debu, bulu binatang, asap, dll.

e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

39

Intervensi :

- diskusikan dengan keluarga manfaat pelayanan kesehatan

- motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang

ada.

2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

Tujuan umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 3x

kunjungan diharapkan pola nafas kembali efektif

Tujuan khusus :

Setelah kunjungan 3x24 jam diharapkan keluarga mampu :

a. Mengenal masalah kesehatan

Intervensi : - diskusikan dengan keluarga tentang penyakit yang

diderita

b. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan

Intervensi : - diskusikan dengan keluarga dalam mengambil

keputusan dalam mengatasi masalah kesehatan

c. Merawat anggota keluarga yang sakit

Intervensi :

- diskusikan dengan keluarga cara merawat anggota yang sakit

- beri posisi semifowler

- demonstrasikan cara pemberian inhalasi uap manual

d. Memodifikasi lingkungan yang aman bagi keluarga yang sakit

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluargarepository.ump.ac.id/2611/3/PUSPITA DAMAYANTI BAB II.pdf · wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan ... berlanjut

40

Intervensi : - diskusikan cara memodifikasi lingkungan yang aman

untuk keluarga yang sakit yaitu dengan lingkungan yang bersih

seperti bebas dari debu, bulu binatang, asap, dll.

e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Intervensi :

- diskusikan dengan keluarga manfaat pelayanan kesehatan

- motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang

ada.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., PUSPITA DAMAYANTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014