28
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan a. Teori Pendapatan Menurut pelopor ilmu ekonomi klasik, Adam Smith dan David Ricardo, distribusi pendapatan digolongkan dalam tiga kelas sosial yang utama: pekerja, pemilik modal dan tuan tanah. Ketiganya menentukan 3 faktor produksi, yaitu tenaga kerja, modal dan tanah. Penghasilan yang diterima setiap faktor dianggap sebagai pendapatan masing-masing keluarga terlatih terhadap pendapatan nasional. Teori mereka meramalkan bahwa begitu masyarakat makin maju, para tuan tanah akan relatif lebih baik keadaannya dan para kapitalis (pemilik modal) menjadi relatif lebih buruk keadannya. 1 b. Pengertian Pendapatan Menurut Jhingan, pendapatan adalah penghasilan berupa uang selama periode tertentu. Maka dari itu, pendapatan dapat diartikan sebagai semua penghasilan atau menyebabkan bertambahnya kemampuan seseorang, baik yang digunakan untuk konsumsi maupun untuk tabungan. Dengan pendapatan tersebut digunakan untuk keperluan hidup dan untuk mencapai kepuasan. nbnnnn 2 1 Satiti Anggraini, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi”. (Surakarta : Universitas Muhammadiyah. 2012). Hlm.9 2 M.L Jhingan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, (Padang: PT. Raja Grafindo .2003), hlm.31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pendapatan

a. Teori Pendapatan

Menurut pelopor ilmu ekonomi klasik, Adam Smith dan David

Ricardo, distribusi pendapatan digolongkan dalam tiga kelas sosial

yang utama: pekerja, pemilik modal dan tuan tanah. Ketiganya

menentukan 3 faktor produksi, yaitu tenaga kerja, modal dan tanah.

Penghasilan yang diterima setiap faktor dianggap sebagai

pendapatan masing-masing keluarga terlatih terhadap pendapatan

nasional. Teori mereka meramalkan bahwa begitu masyarakat makin

maju, para tuan tanah akan relatif lebih baik keadaannya dan para

kapitalis (pemilik modal) menjadi relatif lebih buruk keadannya.1

b. Pengertian Pendapatan

Menurut Jhingan, pendapatan adalah penghasilan berupa uang

selama periode tertentu. Maka dari itu, pendapatan dapat diartikan

sebagai semua penghasilan atau menyebabkan bertambahnya

kemampuan seseorang, baik yang digunakan untuk konsumsi

maupun untuk tabungan. Dengan pendapatan tersebut digunakan

untuk keperluan hidup dan untuk mencapai kepuasan. nbnnnn2

1 Satiti Anggraini, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani

Padi”. (Surakarta : Universitas Muhammadiyah. 2012). Hlm.9 2M.L Jhingan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, (Padang: PT. Raja Grafindo

.2003), hlm.31

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

2

Menurut Mankiw mengemukakan bahwa pendapatan

perorangan (personalIncome) adalah pendapatan yang diterima oleh

rumah tangga dan usaha yang bukan perusahaan. Pendapatan

perorangan juga mengurangi pajak pendapatan perusahaan dan

kontribusi pada tunjangan sosial. Sebagai tambahan, pendapatan

perorangan ikut menghitung pendapatan bunga yang diterima rumah

tangga yang berasal dari kepemilikan atas utang negara dan juga

pendapatan yang diterima rumah tangga dari program transfer

pemerintah sebagai tunjangan sosial.3

Menurut Soekartawi, analisis pendapatan adalah penerimaan

dikurangi dengan semua biaya yang dikeluarkan dalam produksi.

Untuk menghitung pendapatan usahatani dapat digunakan rumus

sebagai berikut:4

Pd = TR-TC

TR = Y.Py

TC = FC + VC……………………………… 2.1

Dimana :

Pd : Pendapatan usaha tani

TR : Total Penerimaan (total reventue)

TC : Total biaya (total cost)

FC : Biaya tetap (fixed cost)

3N.Gregory Mankiw, Teori Makro ekonomi,(Jakarta:Erlangga. 2006). hlm.9 4Soekartawi. “Analisis Usahatani”. (Jakarta: Universitas Indonesia. 2002), hlm.54

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

3

VC : Biaya variabel (variable cost)

Y : Produksi yang diperoleh dalam suatu usaha tani

(output)

Py : Harga output

Pendapatan dalam hal ini adalah jumlah uang yang didapat

atau diterimah oleh perusahaan dari suatu aktivitasnya, hampir

semua dari hasil penjualan produk atau jasa.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan adalah :

1) Kesempatan kerja yang tersedia, semakin banyak kesempatan

kerja yang tersedia, semakin banyak penghasilan yang bisa

diperoleh dari hasil kerja tersebut.

2) Jenis pekerjaan, terdapat banyak jenis pekerjaan yang dapat

dipilih seseorang dalam melakukan pekerjaannya untuk

mendapatkan penghasilan.

3) Kecakapan dan keahlian, dengan bekal kecakapan dan keahlian

yang tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas

yang pada akhirnya pula terhadap penghasilan.

4) Motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah

penghasilan, semakin besar dorongan untuk melakukan

pekerjaan, semakin besar pula penghasilan yang diperoleh.

5) Keuletan bekerja Banyak sedikitnya modal yang digunakan.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

4

d. Konsep Pendapatan (Income).

a. Pendapatan dari Gaji dan Upah

Gaji dan upah adalah balas jasa terhadap kesediaan menjadi

tenaga kerja. Besar gaji/upah seseorang secara teoritis sangat

tergantung dari produktivitasnya.

b. Pendapatan dari Aset Produktif

Aset produktif adalah aset yang memberikan pemasukan atas

balas jasa penggunaanya. Ada dua kelompok aset produktif.

Pertama, aset finansial ( Financial assets).

c. Pendapatan dari Pemerintah

Pendapatan dari pemerintah atau penerimaan transfer adalah

pendapatan yang diterima bukan sebagai balas jasa atas input

yang diberikan.

e. Sumber – Sumber Pendapatan

Suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang besar

harus mempunyai pendapatan yang memadai. Pendapatan diperoleh

dari beberapa sumber yaitu :

a. Pendapatan Intern

Pendapatan yang diperoleh dari para anggota atau juga dari

pemegang saham (modal awal) atau semua yang bersangkutan

dengan dalam perusahaan itu sendir.

b. Pendapatan Ekstern

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

5

Pendapatan yang diperoleh dari pihak luar yang berperan

atau tidaknya kelancaran kegiatan perusahaan. Pendapatan ini

juga bisa berasal dari bunga bank dan lain-lain.

c. Hasil Usaha

Pendapatan yang diperoleh perusahaan dari hasil aktivitas

atau kegiatan perusahaan seperti pendapatan jasa dari aktivitas

yang dilakukan.

f. Indikator Pendapatan

Indikator pendapat menurut penelitian terdahulu adalah sebagai

berikut :

1) Untuk memenuhi kubutuhan ekonomi keluarga

2) Untuk memenuhi biaya produksi

g. Pendapatan Dalam Perspektif Ekonomi Islam

Pendapatan adalah uang yang diterima dan diberikan kepada

subjek ekonomi berdasarkan prestasi yang telah diserahkan yaitu

berupa pendapatan dari profersi yang dilakukan perorangan maupun

kelompok.5 Adapun dalam Al-Qur’an surat Al-Jathiya ayat 22 yang

menjelaskan tentang pendapatan berbunyi.

لمون زى كل نفأس بما كسبتأ وهمأ ل يظأ ولتجأ ض بالأحق رأ السهماوات والأ )٢٢(وخلق الله

5 Djodjohadikusuma Sumitro, Sejarah Pemikiran Ekonomi, (Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia, 1990), hlm.27

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

6

Artinya : “Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan

yang benar dan agar dibalasi tiap tiap diri terhadap apa

yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugika”.

Islam menawarkan penyelesaian dengancara yang adil atas

permasalahan pendapatan. Para pekerja dilakukan secara adil atas

apa yang telah dikerjakannya dan diberikan uang atau jatah

pendapatan yang berhak mereka peroleh. Islam juga menyebutkan

dalam pemerataan pendapatan harus secara adil, selain kepada para

pekerja mereka harus memenuhi kewajiban terhadap keluarga dan

masyarakat yang memerlukan bantuan atau tidak mampu. Ada dua

langkah hukum yang bias ditempuh dalam rangka meratakan

pendapatan, yang pertama, hukum waris yang merupakan aturan

penting untuk mengurangi ketidak adilan. Yang kedua, zakat yang

dapat dilakukan untuk membagi kekayaan dalam masyarakat.6

2. Luas Lahan

a. Pengertian Luas Lahan

Menurut Sukirno, tanah sebagai faktor produksi adalah tanah

yang mencakup bagian permukaan bumi yang dapat di jadikan untuk

bercocok tanam, dan untuk tempat tinggal dan termasuk pula

kekayaan alam yang terdapat didalamnya. Dari pendapat ini dapatlah

dikatakan bahwa tanah itu merupakan fakto produksi yang boleh

6Muhammad, Ekonomi Mikro Dalan Perspektif Islam, (Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta,

2004), hal.343

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

7

dikatakan suatu pabrik dari hasil pertanian karena disanalah tempat

produksinya.7

Menurut Mubyarto, luas lahan adalah keseluruhan wilayah yang

menjadi tempat penanaman atau mengerjakan proses penanaman,

luas lahan menjamin jumlah atau hasil yang akan diperoleh petani.

Jika luas lahan meningkat maka pendapatan petani akan meningkat,

demikian juga sebaliknya. Sehingga hubungan antara luas lahan

dengan pendapatan petani merupakan hubungan yang positif. Di

negara agraris seperti Indonesia, lahan merupakan faktor produksi

yang paling penting dibandingkan dengan faktor produksi yang lain

karena balas jasa yang diterima oleh lahan lebih tinggi dibandingkan

dengan faktor produksi yang lain.8

Tanah atau lahan disini bukanlah untuk ditanami dan ditinggali

saja, namun juga termasuk di dalamnya sumber daya alam. Tanah

ini maksudnya adalah segala sesuatu yang bisa menjadi faktor

produksi dan berasal atau yang tersedia di alam tanpa usaha manusia,

yang antara lain meliputi: tenaga penumbuh yang ada di dalam tanah

baik untuk pertanian, perikanan maupun pertambangan dan tenaga

air baik untuk pengairan. Pendek kata tanah merupakan segala

sumber asli alam yang tidak berasal dari kegiatan manusia.9

7 Sadono Sukirno, “Pengantar Teori Mikroekonomi”, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

2002), hlm.4 8 Mubyarto.“Pengantar Ekonomi Pertanian”. (Jakarta: LP3ES. 1989), hlm.13 9Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan kepada Teori Ekonomi Mikro

dan Makro, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 55

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

8

Lahan adalah tanah yang digunakan untuk usaha pertanian,

Namun, tidak semua tanah merupakan lahan pertanian dan

sebaliknya semua lahan pertanian adalah tanah luas lahan adalah

keseluruhan wilayah yang menjadi tempat penanaman atau

mengerjakan proses penanaman, luas lahan menjamin jumlah atau

hasil yang akan diperoleh petani. Di negara agraris seperti Indonesia,

lahan merupakan faktor produksi yang paling penting dibandingkan

dengan faktor produksi yang lain karena balas jasa yang diterima

oleh lahan lebih tinggi dibandingkan dengan faktor yang lain. Luas

lahan pertanian mempengaruhi skala usaha tani yang pada akhirnya

mempengaruhi tingkat efisiensi usaha tani yang dijalankan.10

b. Indikator Luas Lahan

Indikator luas lahan menurut penelitian terdahulu adalah sebagai

berikut :

1) Lahan milik sendiri

2) Lahan sewa

c. Lahan Dalam Perspektif Ekonomi Islam

Dalam pandangan ekonomi klasik, tanah dianggap sebagai

faktor produksi yang penting termasuk sumber daya alam

didalamnya yang digunakan dalam kegiatan proses produksi. Islam

mengakui tanah sebagai faktor produksi, namun tidak dalam arti

sama yang digunakan di zaman modern. Dalam Islam mengakui

10Soekartawi, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, (Jakarta : CV Rajawali, 1987), hlm. 15

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

9

diciptakannya manfaat yang dapat memaksimalkan kesejahteraan

ekonomi masyarakat dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar

etika ekonomi. Al-Qur’an dan as-Sunnah banyak memberikan

tekanan pada pembudidayaan tanah secara baik. Seperti yang

terkandung dalam Qur’an Surah As-Sajadah: 27

عا تأأكل منأه أنأعامهمأ وأ رج به زرأ ض الأجرز فنخأ رأ ا أنها نسوق الأماء إلى الأ فسهمأ أفل يبأصرون أولمأ يروأ )٢٧(نأ

Artinya :“Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasannya

kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi

yang tandus, lalu kami tumbuhkan dengan air hujan itu

tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka

dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak

memperhatikan”.

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwasannya Allah menghalau

awan ketempat yang kering dan tandus yang tidak mempunyai

tumbuh tumbuhan di tempat itu. Awan berubah menjadi air hujan

yang menimpa tanah itu yang memungkinkan manusia mengalirkan

air ke tanah-tanah yang kering, kemudian tanah itu menjadi subur

dan ditumbuhi berbagai macam tumbuh-tumbuhan, sebagian

tanaman itu dimakan oleh manusia dan hewan ternak mereka.

Apakah mereka tidak melihat bukti kebesaran dan kekuasaan Allah.

Dalam pertanian terutama padi di sawah, pengairan tanaman dalam

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

10

hal ini sangat penting maka bersyukurlah kepada Allah SWT yang

Maha Kuasa atas karunia-Nya.11

3. Jumlah Produksi

a. Teori Jumlah Produksi

Produksi menurut david Ricardo dalam buku nya yang

berjudul principles of political economi and taxation, dijelaskan

sebuah hukum law of diminishing return atau dalam bahasa

Indonesia dikenal dengan hokum tambah hasil yang semakin

berkurang. The law of diminishing return merupakan salah satu

hukum terkait teori produksi, yang berbunyi “apakah satu macam

faktor produksi (input variabel ) ditambahkan secara terus-menerus

penggunaanya, sedangkan faktor-faktor produksi lain bersifat tetap

(input tetap), maka tambahan output (MP) yang dihasilkan akibat

tambahan setiap satuan faktor produksi tersebut pada awalnya

mengalami peningkatan, namun kemudian akan mengalami

penurunan.12

b. Pengertian Jumlah Produksi

Menurut Thamrin Abdullah, hubungan di antara tingkat

produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan

untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.

Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor produksi lainnya

11 https://risalahmuslim.id/quran/as-sajadah// Tafsir Kementerian Agama RI, (diakses pada

tanggal 28 Januari 2020) 12 http://ekonomi-kelasx.blogspot.com (diakses pada 18 februari 2020)

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

11

adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap

tidak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap tidak

mengalami perubahan, satu-satunya faktor produksi yang dapat

diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.13

Menurut Sadono Sukirno, menyatakan bahwa fungsi produksi

adalah hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat

produksi yang diciptakannya. Faktor-faktor produksi terdiri dari

tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian kewirausahaan.14

Menurut Zulkarnain, fungsi produksi adalah hubungan

diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang

diciptakan. Faktor-faktor produksi yang diciptakan terdiri. dari

tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian keusahawan. Dalam teori

ekonomi, menganalisis mengenai produksi selalu dimisalkan bahwa

tiga faktor produksi (tanah, modal, keahlian keusahawan) adalah

tetap jumlahnya.15

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Produksi

Dalam hal mutu suatu produk yang dihasilkan oleh suatu

pertanian kadang mengalami keragaman. Hal ini disebabkan mutu

suatu produk itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, di mana faktor-

13 Thamrin Abdullah, Manajemen Pemasaran , (Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada, 2012),

hlm.60 14 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, (Edisi ke III), (Jakarta

:PT.RajaGrafindo Persada, 2005), hlm.193 15 Zulkarnain, Ilmu Menjual, (Jakarta : Graha Ilmu , 2010) hlm.79

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

12

faktor ini akan dapat menentukan bahwa suatu produk dapat

memenuhi standar yang telah ditentukan atau tidak, faktor-faktor

tersebut antara lain :16

1) Manusia

Peranan manusia atau karyawan yang bertugas dalam

pertanian akan sangat mempengaruhi secara langsung

terhadap baik buruknya mutu dari produk yang dihasilkan oleh

suatu pertanian. Maka aspek manusia perlu mendapat

perhatian yang cukup. Perhatian tersebut dengan mengadakan

latihan-latihan, pemberian motivasi, pemberian Jamsostek,

kesejahteraan, dan lain-lain.

2) Uang

Pertanian harus menyediakan uang yang cukup untuk

mempertahankan atau meningkatkan mutu produknya.

Misalnya: untuk perawatan dan perbaikan mesin atau

peralatan produksi, perbaikan produk yang rusak, dan lain-

lain.

3) Tanah

Hal yang dimaksud dengan istilah land atau tanah di sini

bukanlah sekadar tanah untuk ditanami atau untuk ditinggali

saja, tetapi termasuk pula didalamnya segala sumber daya

16Suherman Rosyidi, pengantar teori ekonomi, (Edisi Revisi), (Jakarta : PT.RajaGrafindo

Persada, 2005), hlm.54

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

13

alam (natural resources). Itulah sebabnya faktor produksi

yang pertama ini sering kali pula disebut dengan natural

resources di samping juga sering disebut land.

4) Bahan baku

Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat

penting dan akan mempengaruhi terhadap mutu produk yang

dihasilkan suatu pertanian. Untuk itu pengendalian mutu

bahan baku menjadi hal yang sangat penting dalam hal bahan

baku, pertanian harus memperhatikan beberapa hal antara lain:

seleksi sumber dari bahan baku, pemeriksaan dokumen

pembelian, pemeriksaan penerimaan bahan baku, serta

penyimpanan.

d. Indikator Jumlah Produksi

Indikator produksi menurut penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:

1) Besar hasil produksi kopi

2) Besarnya keuntungan yang didapat

3) Mesin yang digunakan bersifat khusus

e. Produksi Dalam Perspektif Ekonomi Islam

Quran Surat Al-Qashash Ayat 73

كرون لهۦ ولعلهكمأ تشأ كنوا فيه ولتبأتغوا من فضأ متهۦ جعل لكم ٱله يأل وٱلنههار لتسأ حأ ومن ره

Artinya: “Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan

siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

14

supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada

siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya”.

Di antara kasih sayang-Nya bahwa Dia -Subḥānahu- menjadikan

untuk kalian malam yang gelap untuk beristirahat setelah kalian merasa

letih karena kerja di siang hari, dan menjadikan siang yang terang agar

kalian bisa berusaha untuk mencari rezeki pada waktu itu dan agar

kalian mensyukuri nikmat Allah atas kalian dan tidak mengkufurinya.

Kegiatan produksi dalam perspektif ekonomi Islam adalah terkait

dengan manusia dan eksistensinya dalam aktivitas ekonomi, produksi

merupakan kegiatan menciptakan kekayaan dengan pemanfaatan

sumber alam oleh manusia. Beberapa ahli ekonomi islam memberikan

definisi yang berbeda mengenai pengertian produksi, meskipun

substansinya sama. Berikut ini pengerian produksi menurut para

ekonomi muslim kontemporer.17

a. Kahf, mendefinisikan kegiatan ekonomi dalam perspektif islam

sebagai usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi

fisik materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk

tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam agama islam, yaitu

kebahagiaan dunia dan akhirat.

b. Mannan, menekankan pentingnya motif altruisme (altruism) bagi

produsen yang islami sehingga ia menyikapi dengan hati-hati

17 Deky Anwar, Ekonomi Mikro Islam, (Edisi ke V), (Palembang : Noer Fikri,2016),

hlm.181

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

15

konsep Pareto Optimality dan Given Demand Hypotbesis yang

banyak dijadikan sebagai konsep dasar produksi dalam ekonomi

konvensional.

c. Rahman, menekankan pentingnya keadilan dan kemerataan

produksi (distribusi produksi secara merata)

d. Ul Haq, menyatakan bahwa tujuan dari produksi adalam memenuhi

kebutuhan barang dan dan jasa yang merupakan fasdhu kifayah,

kebutuhan yang bagi banyak orang pemenuhannya bersifat wajib.

e. Siddiqi, mendefinisikan kegiatan produksi sebagai penyediaan

barang dan jasa dengan memerhatikan nilai keadilan dan

kebijakan/kemanfaatan (mashlahah) bagi masyarakat. Dalam

pandangannya, sepanjang produsen telah bertindak adil dan

membawa kebijakan bagi masyarakat maka ia telah bertindak

Islami.

Dari berbagai definisi di atas, maka bisa disimpulkan bahwa

kepentingan manusia, yang sejalan dengan moral islam, harus menjadi

fokus atau target dari kegiatan produksi. Produksi adalah proses

mencari, mengalokakan dan mengolah sumber daya menjadi output

dalam rangka meningkatkan mashlahah bagi manusia. Oleh karena itu,

produksi juga mencakup aspek tujuan kegiatan menghasikan output

serta karakter-karakter yang melekat pada proses dan hasilnya.18

4. Jumlah Tenaga Kerja

18 Ibid, hlm.182

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

16

a. Pengertian Jumlah Tenaga Kerja

Menurut M.B. Hendri Anto, kerja merupakan salah satu

kegiatan penting bagi kehidupan manusia bahkan terkadang

menjadi sangat dominan dibandingkan dengan aktifitas-aktifitas

lainnya terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Kerja dapat

diartikan secara umum maupun khusus, secara umum kerja

mencakup semua bentuk usaha yang dilakukan oleh manusia, baik

dalam mencari materi maupun non material, intelektual atau fisik,

maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah keduniaan maupun

keakhiratan.19

Menurut Mohar Daniel, sebagian pakar ekonomi pertanian,

tenaga kerja (man power) adalah penduduk dalam usia kerja, yaitu

yang berumur antara 15-64 tahun, merupakan penduduk potensial

yang dapat bekerja untuk memproduksi barang atau jasa. Angkatan

kerja (labor force) adalah penduduk yang bekerja dan mereka yang

tidak bekerja, tetapi siap untuk bekerja atau sedang mencari kerja.

Sementara yang bukan angkatan kerja (not in the labor force)

adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya tetapi tidak

terlibat dalam suatu usaha atau tidak terlibat dalam suatu kegiatan

yang menghasilkan barang atau jasa. Penduduk yang termasuk

kelompok ini adalah orang yang bersekolah, mengurus rumah

19 M.B. Hendri Anto, Pengantar Ekonomi Mikro Islam, (Yogyakarta: Ekonisia UII, 2003),

hlm. 222

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

17

tangga, orang jompo, dan atau penyandang cacat. Orang yang

bekerja (employed persons) adalah orang yang melakukan

pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan

memperoleh penghasilan atau keuntungan, baik mereka yang

bekerja penuh (full time) maupun tidak yang bekerja penuh (part

time), sementara yang disebut pencari kerja atau pengangguran

(unemployment) adalah mereka yang tidak bekerja dan sedang

mencari kerja menurut referensi waktu tertentu, atau orang yang

dibebastugaskan bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan.20

Menurut UU No 13 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 Tentang

Ketenagakerjaan menyatakan bahwa tenaga kerja adalah setiap

orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan

barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri

maupun untuk kebutuhan masyarakat.

b. Indikator Jumlah Tenaga Kerja

Indikator jumlah tenaga kerja menurut penelitian terdahulu adalah

sebagai berikut :

1) Banyaknya tenaga kerja

2) Kinerja tenaga kerja

3) Usia

4) Jenis kelamin

c. Tenaga Kerja Dalam Perspektif Ekonomi Islam

20 Mohar Daniel. Pengantar Ekonomi pertanian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), hlm.87

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

18

Pandangan ekonomi islam pada tenaga kerja adalah segala

usaha dan ikhtiar yang dilakukan oleh anggota badan atau pikiran

untuk mendapatkan imbalan yang pantas. Termasuk semua jenis

kerja yang dilakukan fisik atau pikiran. Islam mendorong umatnya

untuk bekerja dan memproduksi, bahkan menjadikannya sebuah

kewajiban terhadap orang-orang yang mampu, lebih dari itu Allah

SWT akan memberikan balasan yang setimpal yang sesuai dengan

amal/kerja sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nahl :

97

يينهه حياة من فلنحأ سن ما كانوا منأ عمل صالحا منأ ذكر أوأ أنأثى وهو مؤأ رهمأ بأحأ زينههمأ أجأ طي بة ولنجأ

) ٩٧ (يعأملون

Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-

laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka

Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan

yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan

kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa

yang telah mereka kerjakan”.(Q.S An-Nahl:97)

Al-qur’an memberikan penekanan utama terhadap pekerjaan

dan menerangkan dengan jelas bahwa manusia diciptakan di bumi

ini untuk bekerja keras untuk mencari penghidupan masing-

masing. Bentuk-bentuk kerja yang disyariatkan dalam islam adalah

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

19

pekerjaan yang dilakukan dengan kemampuannya sendiri dan

bermanfaat, antara lain:21

1) Menghidupkan tanah mati (tanah yang tidak ada pemiliknya

dan tidak dimanfaatkan oleh satu orang pun).

2) Menggali kandungan bumi.

3) Berburu.

4) Makelar ( samsarah).

5) Peseroan antara harta dengan tenaga (mudharabah).

6) Mengairi lahan pertanian (musaqat).

7) Kontrak tenaga kerja (ijarah)

B. Penelitian Terdahulu

I Nyoman Alit Febri Saputra dan I Gede Wardana (2018), ” Pengaruh

Luas Lahan, Alokasi Waktu Dan Produksi Petani Terhadap Pendapatan”.

Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Luas lahan, alokasi waktu, dan

produksi petani berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. 2)

Luas lahan, alokasi waktu berpengaruh positif dan signifikan terhadap

produksi petani.22

I Nyoman Darma Budhi Laksana dan I Made Jember (2018),” Pengaruh

tenaga kerja, bahan baku dan produksi terhadap pendapatan pengerajin

industri kerajinan kayu di Kabupaten Gianyar”. Hasil penelitian menunjukan

bahwa terdapat pengaruh signifikan antara tenaga kerja, bahan baku dan

21 Nurul Huda, dkk. Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm.227-229 22 Nyoman Alit Febri Saputra dan I Gede Wardana,” Pengaruh Luas Lahan, Alokasi Waktu

Dan Produksi Petani Terhadap Pendapatan”, E-Jurnal EP Unud, Vol.7, No.9, 2018

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

20

produksi terhadap Pendapatan Pengerajin Industri Kerajinan Kayu Di

Kabupaten Gianya.23

Miswar (2017),” Pengaruh penggunaan pupuk, tenaga kerja dan luas

areal terhadap pendapatan petani coklat di Kecamatan Peunaron Kabupaten

Aceh Timur”. Hasil penelitian menunjukan bahwa Jumlah tenaga kerja,

penggunaan pupuk dan luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Pendapatan petani coklat di Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur.24

Natra Liarman dan Antoni1 , Firdaus S (2016),” Pengaruh Harga Jual

Padi, Luas Lahan Dan Biaya Usaha Terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah

Di Jorong Padang Sawah Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Hasil

penelitian menunjukan bahwa Luas lahan, biaya produksi dan harga jual

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan petani Padi Sawah

Di Jorong Padang Sawah Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman.25

Ni Nyoman Tri Astari dan Nyoman Djinar Setiawin (2016),” Pengaruh

Luas Lahan, Tenaga Kerja, Dan Pelatihan Melalui Produksi Sebagai Variabel

Intervening Terhadap Pendapatan Petani Asparagus Di Desa Pelaga

Kecamatan Petang Kabupaten Badung”. Hasil penelitian menunjukan bahwa

: 1) luas lahan, dan tenaga kerja secara langsung tidak berpengaruh terhadap

pendapatan petani Asparagus Di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten

23 I Nyoman Darma Budhi Laksana dan I Made Jember, “Pengaruh Tenaga Kerja, Bahan

Baku Dan Produksi Terhadap Pendapatan Pengerajin Industri Kerajinan Kayu Di Kabupaten

Gianyar”, E-Jurnal EP Unud, Vol.7, No.8,Agustus 2018 24 Miswar,” Pengaruh penggunaan pupuk, tenaga kerja dan luas areal terhadap

pendapatan petani coklat di Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur”, jurnal samudra

ekonomika, vol. 1, no. 2 oktober 2017. 25 Natra Liarman dan Antoni , Firdaus S,” Pengaruh Harga Jual Padi, Luas Lahan Dan

Biaya Usaha Terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah Di Jorong Padang Sawah Kecamatan Tigo

Nagari Kabupaten Pasaman”, Jurnal Fakultas Ekonomi, Vol.4, No.3, 2014

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

21

Badung. 2) Sementara pelatihan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

petani Asparagus Di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung.26

Ida Bagus Adi Mahayasa dan Ni Nyoman Yuliarmi (2017),” Pengaruh

Modal, Teknologi, Dan Tenaga Kerja Terhadap Produksi Dan Pendapatan

Usaha Kerajinan Ukiran Kayu Di Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli”.

Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Modal dan Tenaga Kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi. 2) Modal dan Tenaga

Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan Usaha

Kerajinan Ukiran Kayu Di Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli. 3)

teknologi berpengaruh secara langsung terhadap produksi tanpa melalui

tenaga kerja.27

Juniati (2016),” Pengaruh harga jual, modal, luas lahan, dan tenaga kerja

terhadap peningkatan pendapatan masyarakat muslim”. Hasil penelitian

menunukan bahwa : 1) Modal dan Tenaga Kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap produksi masyarakat muslim. 2) Modal dan Tenaga Kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan masyarakat muslim.

3) teknologi ini berpengaruh secara langsung terhadap produksi tanpa melalui

tenaga kerja masyarakat muslim.28

26 Ni Nyoman Tri Astari dan Nyoman Djinar Setiawin,” Pengaruh Luas Lahan, Tenaga

Kerja, Dan Pelatihan Melalui Produksi Sebagai Variabel Intervening Terhadap Pendapatan Petani

Asparagus Di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung”, E-Jurnal Ekonomi dan bisnis

Universitas Udayan, Vol.5 No.7, 2016 27 Ida Bagus Adi Mahayasa dan Ni Nyoman Yuliarmi,” Pengaruh Modal, Teknologi, Dan

Tenaga Kerja Terhadap Produksi Dan Pendapatan Usaha Kerajinan Ukiran Kayu Di Kecamatan

Tembuku Kabupaten Bangli”, E-Jurnal EP Unud, Vol.6, No.8, Agustus 2017 28 Juniati,” Pengaruh harga jual, modal, luas lahan, dan tenaga kerja terhadap

peningkatan pendapatan masyarakat muslim”,( UIN Alauddin Makassar, 2016)

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

22

Ni Putu Riska Aryawati, Dan Made Kembar Sri Budhi (2017),”pengaruh

produksi, luas lahan, dan pendidikan terhadap pendapatan petani dan alih

fungsi lahan Provinsi Bali”. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) produksi

pertanian, luas lahan dan pendidikan bepengaruh positif dan signifikan

terhadap pendapatan petani Provinsi Bali. 2) produksi pertanian, luas lahan

pendidikan dan pendapatan petani berpengaruh positif dan signifikan

terhadap alih fungsi lahan pertanian Provinsi Bali. 3) Produksi Pertanian,

Luas Lahan dan Pendidikan berpengaruh signifikan terhadap alih fungsi lahan

pertanian melalui pendapatan petani Provinsi Bali.29

Ummul Wafikah (2018),” Analisis pengaruh tenaga kerja dan luas lahan

terhadap pendapatan petani merica di Kecamatan Kindang Kabupaten

Bulukumba”. Hasil penelitian menunjukan bahwa tenaga kerja dan luas lahan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani merica di

Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba.30

Suryati (2017),”Pengaruh modal kerja, luas lahan, dan tenaga Kerja

terhadap pendapatan petani bawang merah di Desa Sakuru Kecamatan Monta

Kabupaten Bima”. Hasil penelitian menunjukan bahwa modal kerja, luas

lahan, dan tenaga kerja secara simultan berpengaruh signifikan dan

29 Ni Putu Riska Aryawati, Dan Made Kembar Sri Budhi,” Pengaruh Produksi, Luas

Lahan, dan Pendidikan Terhadap Pendapatan Petani dan Alih Fungsi Lahan Provinsi Bali”, E-

Jurnal EP Unud, Vol.7 No.9, 2018 30 Ummul Wafikah,” Analisis pengaruh tenaga kerja dan luas lahan terhadap pendapatan

petani merica di Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba”,( Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar, 2018)

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

23

berhubungan positif terhadap tingkat pendapatan pendapatan petani bawang

merah di Desa Sakuru Kecamatan Monta Kabupaten Bima.31

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variabel Hasil

1 I

Nyoma

n Alit

Febri

Saputra

I Gede

Wardan

a

(2018)

Pengaruh Luas

Lahan, Alokasi

Waktu Dan

Produksi Petani

Terhadap

Pendapatan.

Variabel bebas :

Luas

lahan,alokasi

waktu, dan

Produksi Petani

Variabel terika :

produksi dan

Pendapatan petani

1. Luas lahan,

alokasi waktu, dan

produksi petani

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

pendapatan

petani.

2. luas lahan,

alokasi waktu

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap produksi

petani

2 I

Nyoma

n

Darma

Budhi

Laksan

a dan I

Made

Jembe

(2018)

Pengaruh Tenaga

Kerja, Bahan

Baku Dan

Produksi

Terhadap

Pendapatan

Pengerajin

Industri Kerajinan

Kayu Di

Kabupaten

Gianyar

Variabel bebas :

tenaga

kerja,bahan baku

dan produksi

Variabel terikat :

Pendapatan petani

1. tenaga

kerja,bahan baku

dan produksi

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

Pendapatan

petani.

3 Miswar

(2017)

Pengaruh

Penggunaan

Pupuk, Tenaga

Kerja Dan Luas

Areal Terhadap

Variabel bebas :

tenaga kerja,

penggunaan

pupuk, dan luas

area

1. Jumlah tenaga

kerja,

penggunaan

pupuk dan luas

31 Suryati,”Pengaruh modal kerja, luas lahan, dan tenaga Kerja terhadap pendapatan

petani bawang merah di Desa Sakuru Kecamatan Monta Kabupaten Bima”, (UIN Alauddin

Makassar, 2017)

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

24

Pendapatan Petani

Coklat Di

Kecamatan

Peunaron

Kabupaten Aceh

Timur

Variabel terikat :

pendapatan petani

lahan

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

Pendapatan

petani.

4 Natra

Liarma

n dan

Antoni

1 ,

Firdaus

S

Pengaruh Harga

Jual Padi, Luas

Lahan Dan Biaya

Usaha Terhadap

Pendapatan Petani

Padi Sawah Di

Jorong Padang

Sawah Kecamatan

Tigo Nagari

Kabupaten

Pasaman

Variabel bebas :

harga jual, luas

lahan, dan biaya

produksi

Variabel terikat :

pendapatan usaha

petani

1. Luas lahan, biaya

produksi dan

harga jual

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

Pendapatan

petani.

5 Ni

Nyoma

n Tri

Astari

dan

Nyoma

n

Djinar

Setiawi

n

(2016)

Pengaruh Luas

Lahan, Tenaga

Kerja, Dan

Pelatihan Melalui

Produksi Sebagai

Variabel

Intervening

Terhadap

Pendapatan Petani

Asparagus Di

Desa Pelaga

Kecamatan

Petang

Kabupaten

Badung

Variabel bebas :

luas lahan, tenaga

kerja dan

pelatihan kerja

Variabel terikat :

pendapatan petani

1. luas lahan, dan

tenaga kerja

secara langsung

tidak berpengaruh

terhadap

pendapatan

petani.

2. Sementara

pelatihan

berpengaruh

signifikan

terhadap

pendapatan

petani.

6 Ida

Bagus

Adi

Mahaya

sa dan

Ni

Nyoma

n

Yuliar

mi

(2017)

Pengaruh Modal,

Teknologi, Dan

Tenaga Kerja

Terhadap

Produksi Dan

Pendapatan Usaha

Kerajinan Ukiran

Kayu Di

Kecamatan

Tembuku

Kabupaten Bangli

Variabel bebas :

modal, teknologi,

dan tenaga kerja

Variabel terikat :

produksi dan

pendapatan petani

1. Modal dan

Tenaga Kerja

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

produksi.

2. Modal dan

Tenaga Kerja

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

25

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

pendapatan.

3. teknologi ini

berpengaruh

secara langsung

terhadap

produksi tanpa

melalui tenaga

kerja.

7 Juniati

(2016)

Pengaruh harga

jual, modal, luas

lahan, dan tenaga

kerja terhadap

peningkatan

pendapatan

masyarakat

muslim

Variabel bebas :

harga jual,modal,

luas lahan, dan

tenaga kerja

Variabel terikat :

pendapatan

masyarakat

muslim

1. Modal, luas lahan,

tenaga kerja

berpengaruh

terhadap

peningkatan

pendapatan

masyarakat

muslim.

2. Sedangkan harga

jual perpengaruh

negatif terhadap

pendapatan

masyarakat

muslim

8 Ni Putu

Riska

Aryawa

ti, Dan

Made

Kembar

Sri

Budhi

(2017)

Pengaruh

Produksi, Luas

Lahan, dan

Pendidikan

Terhadap

Pendapatan Petani

dan Alih Fungsi

Lahan Provinsi

Bali

Variabel bebas :

Produksi, Luas

Lahan, dan

Pendidikan

Variabel terikat :

pendapatan

petani.

1. Produksi Pertanian,

Luas Lahan dan

Pendidikan

bepengaruh positif

dan signifikan

terhadap

pendapatan

petani.

2. Produksi

Pertanian, Luas

Lahan Pendidikan

dan Pendapatan

Petani berpengaruh

positif dan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

26

signifikan terhadap

Alih Fungsi Lahan

Pertanian

3. Produksi Pertanian,

Luas Lahan dan

Pendidikan

berpengaruh

signifikan terhadap

alih fungsi lahan

pertanian melalui

pendapatan petani

9 Ummul

Wafika

h

(2018)

Analisis pengaruh

tenaga kerja dan

luas lahan

terhadap

pendapatan petani

merica di

kecamatan

kindang

kabupaten

bulukumba

Variabel bebas :

tenaga kerja dan

luas lahan.

Variabel terikat :

pendapatan petani

1. tenaga kerja dan

luas lahan

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap

pendapatan petani

10 Suryati

(2017)

Pengaruh modal

kerja, luas lahan,

dan tenaga

Kerja terhadap

pendapatan petani

bawang merah

Di desa sakuru

kecamatan monta

kabupaten bima

Variabel bebas :

Modal kerja, luas

lahan, dan tenaga

kerja.

Variabel terikat :

Pendapatan petani

1. modal kerja, luas

lahan, dan

tenaga kerja secara

simultan berpengaruh

signifikan dan

berhubungan positif

terhadap

tingkat pendapatan

pendapatan petani.

C. Kerangka konseptual

Penelitian ini mengacu pada mepelitian yang dilakukan oleh para

peneliti sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor

yang dianggap mempengaruhi pendapatan petani diantaranya adalah luas

lahan, jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja. Dalam kerangka-kerangka

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

27

yang menggambarkan hubungan antara luas lahan, jumlah produksi dan

jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan petani adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

H1

H2

H3

H4

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Suatu

hipotesis akan diterima apabila data yang dikumpulkan mendukung

pernyataan. Hipotesis merupakan suatu anggapan dasar yang kemudian

membuat suatu teori yang masih harus di uji kebenarannya. Jadi, hipotesis

merupakan jawaban sementara atas pernyataan-pernyataan yang dipaparkan

dalam perumusan masalah.

Berdasarkan kerangka teori, dapat disusun hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H1 : Diduga Luas Lahan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani.

Luas Lahan (X1)

Jumlah Produksi

(X2)

Jumlah Tenaga

Kerja (X3)

Pendapatan (Y)

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. Teori Pendapatanrepository.radenfatah.ac.id/7779/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 10. 22. · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan

28

H2 : Diduga Jumlah Produksi berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

petani.

H3 : Diduga Jumlah Tenaga Kerja berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan petani.

H4 : Diduga Luas lahan, jumlah produksi, dan jumlah tenaga kerja secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani.