Upload
voduong
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Pustaka
Dalam kajian pustaka ini, penulis berpedoman pada penulisan ilmiah
yang sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Penelitian ilmiah
tersebut, penulis jadikan pedoman karena menurut penulis terdapat kesamaan
topik dengan apa yang ingin penulis buat.
Adapun referensi ilmiah yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ilmiah Ahmad Riadi (2016) yang berjudul Analisis Rasio
Keuangan Sebagai Tolak Ukur Efektivitas Koperasi Pegawai Republik
Indonesia “ADIL” Kabupaten Bantul. Dalam penulisan ilmiah ini,
penulis menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas. Dengan
hasil penenlitian menunjukan bahwa untuk likuiditas, solvabilitas dan
profitabilitas dalam keadaan efektif untuk memenuhi kebutuhan
operasional. Current Ratio dan Quick Ratio berada diatas ketentuan
dalam Peraturan Mentri Koperasi Negara dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia. Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio
memiliki nilai 100 dengan demikian kondisi keuangan koperasi dalam
keadaan efektif untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Untuk
Return On Asset mendapat nilai 25 dapat dikatakan bahwa hal tersebut
13
dalam keadaan tidak efektif sehingga belum bisa memaksimalkan laba
yang didapat.
2. Penelitian ilmiah Denis Yuniaty (Tahun 2015) yang berjudul Analisis
Laporan Keuangan Pada PT. Kusumasatria Dinasasri Wisatajaya (Sindu
Kusuma Edupark). Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan
rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Dengan hasil rasio
likuiditas yaitu current ratio pada bulan januari sampai dengan februari
ada peningkatan namun pada bulan berikutnya mengalami penurunan
hingga bulan mei. Untuk quick ratio pada bulan Januari ke Februari
mengalami peningkatan, sedangkan bulan berikutnya menurun. Rasio
Solvabilitas terhadap debt to asset ratio pada bulan januari sampai
februari mengalami peningkatan namun pada bulan berikutnya terjadi
penurunan. Untuk debt to net work ratio terjadi peningkatan dibulan
januari dan dibulan berikutnya mengalami penurunan. Rasio solvabilitas
terhadap gross profit margin setiap bulannya mengalami peningkatan.
3. Penelitian ilmiah Hendrik Benyrolista Wawakota (Tahun 2013) yang
berjudul Analisis Profitabilitas dan Likuiditas untuk menilai Kinerja
Keuangan Pada PT. Unilever Indonesia (Persero) Periode 2003-2012.
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan rasio profitabilitas,
dan rasio likuiditas. Dengan hasil rasio likuiditas menunjukan hasil yang
kurang baik, sedangkan rasio profitabilitas menunjukan hasil yang baik.
14
4. Penelitian ilmiah Sariningsih, Dwi, Dkk (Tahun 2013) yang berjudul
Analisis Kinerja Keuangan di Tinjau dari Rasio Likuiditas, Solvabilitas
dan Rasio Profitabilitas pada CV Lembu Mada Nusantara di Samarinda
menunjukan bahwa CV Lembu Mada Nusantara pada tahun 2009 sampai
dengan tahun 2011 tingkat perputaran persediaan, perputaran piutang,
perputaran aktiva cenderung menurun, perputaran aktiva tetap juga
cenderung mengalami penurunan. Sedangkan profit margin, returnon
assets dan return on equity cenderung meningkat.
LANDASAN TEORI
Pengertian Kinerja Keuangan
Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja.
Menurut Fahmi (2012:2) mengatakan bahwa:
“Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian
keberhasilan yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah
dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan
telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
secara baik dan benar.”
Selanjutnya menurut Agnes Sawir (2005:1) mengemukakanbahwa:
“Yang dimaksud dengan kinerja keuangan adalah ukuran mengenai
seberapa jauh perusahaan-perusahaan berada dari batas normal agar
perusahaan dapat dikatakan sehat dan berjalan baik sehingga dapat
memenuhi kewajibannya dan menghasilkan keuntungan dimasa yang
akan datang.”
Dari penjelasan di atas maka dapat diambil kesimpulan mengenai arti
kinerja keuangan yaitu merupakan keadaan atau potensi keuangan yang
15
dimiliki oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan.Kinerja keuangan
dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan.Laporan keuangan
dapat dijadikan jendela untuk melihat kondisi atau hasil aktivitas yang
telah dijalankan perusahaan. Dengan melihat dan menganalisis laporan
keuangan tersebut akan ditemukan tanda-tanda permasalah dan kondisi
perusahaan secara lebih spesifik mengenai kinerja keuangan.
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan kewajiban bagi setiap perusahaan
sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap sumber daya perusahaan
yang telah digunakan dalam pengoperasian perusahaan. Laporan keuangan
seringkali disertakan di dalam laporan tahunan sebuah perusahaan,
ataupun disajikan secara terpisah, dan dapat disajikan dalam triwulan,
kuartal, ataupun dalam satuan tahun.
Ada begitu banyak pengertian laporan keuangan yang dikemukakan
oleh para ahli. Fahmi(2012:22), mengemukakan bahwa :
“Laporan Keuangan merupakan suatu informasi yang
menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu
akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja
suatu perusahaan”.
Sementara itu, Munawir (2010:5), mengatakan:
“Laporan keuangan pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari
neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas.
Neraca menunjukan/mengambarkan jumlah aset, kewajiban dan
ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan
perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama
periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukan sumber
dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan
ekuitas perusahaan”
16
Lebih lanjut, Sutrisno (2009:9), menjelaskan bahwa :
“Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi
yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan laba-rugi.
Laporan keuangan dimaksud untuk menyedikan informasi keuangan
suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai
bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan.”
Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan
adalah ringkasan laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan rugi
laba, laporan perubahan modal, catatan dan laporan lainnya.Hasil dari
pelaporan tersebut dapat digunakan sebagai informasi dalam pengambilan
keputusan untuk memenuhi tujuan perusahaan serta sebagai laporan
kepada pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan perusahaan
ataupun perkembangan suatu perusahaan.
Pemakai Laporan keuangan
Laporan keuangan berisikan informasi penting tentang kondisi
keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Informasi tersebut diperlukan oleh
berbagai pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda sesuai dengan
tujuannya dalam menggunakan laporan keuangan tersebut. Secara umum,
informasi dalam laporan keuangan dibutuhkan oleh dua pihak, yaitu pihak
internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan.
Fahmi (2012:34), menyebutkan pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap laporan keuangan suatu perusahaan adalah seagai berikut:
17
a. Kreditur
Kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman baik dalam
bentuk uang, barang maupun bentuk jasa.
Analisa terhadap laporan keuangan calon debitur berguna sebagai
bahan pertimbangan dalam pemberian pinjaman. Selain itu, analisis
tersebut juga bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam mengembalikan pinjaman, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang demi menghindari kredit macet.
b. Investor
Investor yang dimaksud bisa mereka yang membeli saham
tersebut atau bahkan komisari perusahaan.
Laporan keuangan dapat menjadi gambaran kondisi keuangan bagi
investor. Tujuannya adalah memastikan bahwa dana yang
diinvestasikannya berada dalam keadaan yang aman dan bahkan terus
berkembang dan menghasilkan profit. Selain itu, jika kondisi
keuangan perusahaan mengalami kemunduran, para investor dapat
menjual sahamnya atau memindahkan dana yang dimilikinya.
c. Akuntan Publik
Akuntan publik adalah mereka yang ditugaskan untuk melakukan
audit pada sebuah perusahaan. Hasil audit tersebut akan dilaporkan
dalam bentuk rekomendasi. Independensi dan reputasi seorang
akuntan publik sangat diperlukan untuk menghasilkan penilaian yang
tepat terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan.
18
d. Karyawan perusahaan
Laporan keuangan sebuah perusahaan memiliki arti penting bagi
para karyawannya dalam menentukan sikap yang tepat terhadap
situasi perusahaan yang sedang aktif. Misalnya, jika perusahaan telah
menunjukan tanda-tanda kesulitan keuangan dan bahkan hampir pailit,
maka para karyawan dapat mengantisipasinya dengan pindah
pekerjaan lainnya.
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Suhayati dan Anggadini (2009:14) mengemukakan bahwa
tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.Sedangkan menurut Fahmi (2012:26), tujuan utama
dari laporan keuangan yaitu memberikan informasi kepada pihak yang
membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka dalam
satuan moneter.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
laporan keuangan adalah penyedia informasi bagi para pengguna untuk
pengambilan keputusan.
19
Karakteristik Laporan Keuangan
Karakteristik dari laporan keuangan yaitu informasi yang disediakan
laporan keuangan harus bersifat kualitatif. Sedangkan menurut Suhaty dan
Anggadini (2009:14) karakteristik kualitatif laporan keuangan yaitu:
a. Dapat dipahami, artinya kualitas informasi yang ditampung dalam
laporan keuangan dapat mudah dipahami oleh pemakai.
b. Relevan, artinya informasi dalam laporan keuangan dapat membantu
pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu,
masa kini dan masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil
evaluasi dimasa lalu.
c. Keandalan, artinya informasi memiliki kualitas yang handal apabila
bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, sehingga
diharapkan dapat disajikan secara wajar.
d. Dapat diperbandingkan, artinya pemakaian harus dapat
memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan secara relatif.
Bentuk dan Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap menurut Ikatan Akuntan Indonesia
(2010:7) adalahlaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas
atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
20
Sedangkan laporan keuangan yang lengkap menurut Harahap
(2008:106) mengemukakan bahwa:jenis laporan keuangan utama dan
pendukung, seperti daftar neraca, perhitungan laba-rugi, laporan sumber
dan penggunaan dana, laporan arus kas, laporan harga produksi, laporan
laba ditahan, laporan perubahan modal dan laporan kegiatan keuangan.
Laporan keuangan yang pokok
Secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan yang pokok yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan menurut hanafi dan halim (2007 :12)
adalah sebagai berikut:
a. Neraca
b. Laporan rugi laba
c. Lapora aliran kas
Laporan-laporan keuangan tersebut pada dasarnya ingin melaporkan
kegiatan-kegiatan perusahaan: kegiatan investasi, kegiatan pendanaan, dan
kegiatan operasional, sekaligus mengevaluasi keberhasilan strategi
perusahaan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Metode-metode
penilaian (valuation)dan pengukur (measurement) yang mendasari
penyusunan laporan-laporan keuangan tersebut diatur di Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh IAI (Ikatan Akuntan
Indonesia).
a. Neraca
21
Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan
perusahaan. Neraca bisa digambarkan sebagai potret kondisi suatu
perusahaan pada suatu waktu ke waktu tertentu (snapshot keuangan
perusahaan), yang meliputi aet (sumber data atau resource) perusahaan
dan klaim aset tersebut (meliputi hutang dan saham sendiri). Aset
perusahaan menunjukan keputusan penggunaan dana atau keputusan
investasi pada masa lalu, sedangkan klaim perusahaan menunjukan
sumber dana atau keputusan pendanaan pada masa lalu. Dana diperoleh
dari pinjaman (hutang) dan dari penyertaan pemilik perusahaan
(modal).
Persamaan neraca bisa ditunjukan sebagai berikut :
Aset = Hutang + Modal Pemilik
b. Laporan Rugi Laba
Laporan rugi-laba merupakan laporan prestasi perusahaan selama
jangka waktu tertentu. Berbeda dengan neraca yang merupakan
snapshot, maka laporan rugi-laba mencangkup suatu periode tertentu.
Laporan rugi laba biasanya ditulis dengan judul sebagai berikut :
Laporan Rugi Laba untuk tahun yang berakhir dengan 31 Desember
1994. Dalam jangka waktu tertentu, toatal aset perusahaan berubah
disebabkan oleh kegiatan investasi, pendanaan, dan kegiatan
operasional. Aset bertambah kalau perusahaan membeli pabrik baru
atau mendirikan bangunan baru. Hutang bertambah kalau perusahaan
meminjam dana dari bank untuk membeli pabrik. Hutang juga
22
bertambah apabila perusahaan mengeluarkan obligasi untuk membiayai
pendirian bangunan, struktur modal dengan demikian akan berubah.
Dalam kegiatan sehari-hari perusahaan memproduksi, kemudian
menjual barang dagangan. Penjualan akan menghasilkan kas,
menghasilkan keuntungan yang bisa ditahan atau bisa juga dibagi
sebagai deviden. Kegiatan operasional juga akan merubah struktur
modal.
c. Laporan aliran kas
Komponen laporan keuangan yang ketiga adalah laporan aliran kas atau
laporan perubahan posisi keuangan. Laporan ini menyajikan informasi
aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari ketiga
kegiatan pokok perusahaan yaitu operasi, investasi, dan pendanaan.
Aliran kas dperlukan terutama untuk mengetahui kemampuan
perusahaan yang sebenarnya dalam memenuhi kewajiban-
kewajibannya. Ada beberapa kasus dimana perusahaan menguntungkan
(selalu memperoleh laba), tetapi tidak mampu membayar hutang-
hutangnya kepada supplier, karyawan, dan kreditur-kreditur lainnya.
Perusahaan-perusahaan yang sedang tumbuh biasanya mengalami
kejadian semacam itu, menguntungkan tetapi tidak mempunyai kas
yang cukup.
23
Analisis Laporan Keuangan
Analisis terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan secara umum
betujuan untuk menilai kinerja perusahaan yang berdasarkan pada
informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut. Analisis
tersebut dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan
terhadap laporan keuangan tersebut dan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
Fahmi (2012:30) mengatakan bahwa :
“Bagi investor beserta pihak lainnya yang berkepentingan untuk
mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan, maka perlu
melakukan analisis laporan keuangan secara sistematis dan terukur.
Dengan tujuan agar hasil yang diperoleh dapat dijadikan pendukung
dalam proses pengambilan keputusan, terutama dukungan dalam
keputusan jangka panjang.”
Menurut Munawir (2010:35),
“Analisis laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang
terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan
kecendrungan (tren) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil
operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.”
Sedangkan menurut Prastowo (2011:118)
“Analisis keuangan yaitu merupakan suatu proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan
masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi pada
prediksi yang paling mengenai kinerja perusahaan pada masa
mendatang.”
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis
laporan keuangan merupakan proses untuk memperlajari data-data
keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara
mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat
24
dalam suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dan juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas
dari peranan rasio-rasio laporan keuangan. Dengan melakukan analisis
terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan
yang akan diambil.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010:31), tujuan analisis laporan keuangan
merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti
bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih dan dianalisa lebih lanjut
sehingga akan dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung
keputusan yang diambil.
Analisis laporan keuangan dengan maksud untuk menambah
informasi yang terkandungdalam laporan keuangan. Menurut Harahap
(2008:195) mengemukakan kegunaan dari analisis sebagai berikut:
a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada
yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
b. Dapat menggali informasi yang tidak nampak secara kasat mata
(explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik
laporan keuangan (implicit)
25
c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan
keuangan.
d. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan
komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan
informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya mendapat model-
model dan teori yang terdapat di laporan seperti prediksi peringatan
(rating).
f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil
keputusan. Dengan kata lain yang dimaksudkan dari suatu laporan
keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan merupakan
tujuan analisis juga, antara lain:
1) Dapat menilai prestasi perusahaan
2) Dapat memproyeksikan keuangan perusahaan
3) Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang
dari aspek waktu tertentu
a) Posisi keuangan (asset,neraca,modal)
b) Hasil usaha perusahaan (hasil dan biaya)
c) Likuiditas
d) Solvabilitas
e) Aktivitas
f) Profitabiltas
26
g) Aktivitas
h) Rentabilitas
i) Indikator pasar modal
4) Menilai perkembangan dari waktu ke waktu
5) Melihat komposisi struktur keuangan dan arus dana.
Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Metode dan teknik analisis digunakan untuk menentukan dan
mengukur antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat
diketahui perubahan-perubahanpada masing-masing pos bila
diperbandingkan dengan laporan dan beberapa periode untuk satu
perusahan tertentu.
Tujuan dari setiap metode dan teknik analisis adalah yang untuk
menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti oleh orang-orang
yang berkepentingan terhadap data tersebut.
Weygandt, Kieso dan Kimmel (2008:389), menyebutkan cara untuk
mengevaluasi pentingnya data laporan keuangan sebagai berikut:
a. Analisis horizontal
Analisis horizontal yang disebut analisis tren adalah sebuah teknik
untuk mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode
tertentu. Tujuannya adalah untuk menentukan kenaikan atau penurunan
yang terjadi.
b. Analisis vertikal
27
Analisis vertikal juga disebut analisis ukuran umum adalah sebuah
teknik untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang menyatakan
setiap pos dalam sebuah laporan keuangan sebagai presentase dari
jumlah dasar.
Teknik analisis menurut Munawir (2010:36), terbagi menjadi dua
yaitu:
a. Teknik perbandingan laporan keuangan adalah metode dan teknik
anallisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua
periode atau lebih.
b. Menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah metode untuk
mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah modal kerja dalam periode
tertentu.
c. Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan
dan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara
individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
Analisis terhadap laporan keuangan dengan menggunakan berbagai
metode dan teknik analisis tersebut dan telah difokuskan pada area analisis
yang jelas akan menghasilkan dua informasi penting, yaitu informasi
mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan,
informasi yang diperoleh dari analisis terhadap laporan keuangan suatu
perusahaan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi pihak yang
berkepentingan dalam mengambil keputusan ekonomi yang menyangkut
perusahaan yang dianalisis.
28
Analisis Rasio Keuangan
Analisi rasio merupakan salah satu alat ukur dalam menentukan dan
mengukur hubungan antara pos-pos yang satu dengan pos-pos yang lain
yang ada di dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui perubahan
dari masing-masing pos tersebut.
Menurut Munawir(2010:37)
“Analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisa untuk
menghubungkan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-
rugisecara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
Sedangkan menurut Fahmi (2014:45).
“Analisis rasio keuangan merupakan instrument analisis prestasi
perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator
keuangan, yang ditunjukan untuk menunjukan perubahan dalam
kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu
menggambarkan tren pola perubahan tersebut, untuk kemudian
menunjukan rasio dan peluang yang melekat pada perusahaan yang
bersangkutan.
Menurut Sutrisno (2009:215)
“Untuk keperluan evaluasi perlu dihubungkan elemen-elemen yang
ada dalam laporan keuangan agar bisa diinterprestasikan lebih lanjut.
Menghubung-hubungkan elemen-elemen yang ada di laporan
keuangan ini sering disebut analisis keuangan.”
Menurut Hanafi dan Halim (2007:91) analisis rasio adalah analisis
yang disusun dengan menggabungkan angka-angka dalam dan antara
neraca dan laporan laba rugi.
Pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokan kedalam lima
camam katagori yaitu:
a. Rasio Likuiditas
29
Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pedek.
b. Rasio Aktivitas
Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan
melihat tingkat aktivitas aset.
c. Rasio solvabilitas
Rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.
d. Rasio profitabilitas
Rasio yang melihat kemampuan perusahaanmenghasilkan laba
(profitabilitas)
e. Rasio pasar
Rasio melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai
buku perusahaan.
Kelima rasio ini ingin melihar prospek dan resiko perusahaan pada
masa mendatang. Faktor prospek dalam rasio tersebut akan mempengaruhi
harapan investor terhadap perusahaan pada masa-masa mendatang.
1) Analisis Rasio Likuiditas
Menurut Hanafi (2007:37) yaitu rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan
jangka pendek. Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas
jangka pendek perusahaan dengan melihat besarnya aktiva lancar
relatif terhadap utang lancarnya.
30
Menurut ikhsan (2009:96) rasio likuiditas adalah identifikasi
hubungan di antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Maka
rasio likuiditas menyediakan dasar evaluasi atas kemampuan
perusahaan untuk dijumpakan dengan kewajiban lancar.
Ada beberapa rasio likuiditas yang dapat digunakan untuk
menganalisis likuiditas perusahaan yaitu :
a) Rasio lancar / Current Ratio
Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar (Hanafi dan
Halim 2007:77).
Rasio lancar dapat dihitung dengan rumus
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Aktiva Lancar
Hutang Lancar𝑥 100%
Rasio ini merupakan yang paling umum digunakan untuk
menganalisa posisi model kerja suatu perusahaan. Current
ratio merupakan perbandingan antara jumlah aktiva dengan
hutang lancar semakin tinggi current ratio suatu perusahaan,
berarti semakin tinggi tingkat keamanan pada kreditur jangka
pendek atau dengan kata lain kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang-hutang tinggi. Akan tetapi current ratio
yang terlalu tinggi menunjukan kelebihan kas. “Rasio atau
pedoman yang baik adalah 2:1 atau 200%.
b) Rasio cepat / Quick Ratio
31
Menurut widodo (2008:76) rasio cepat menunjukan likuiditas
perusahaan seperti yang diukur dengan membandingkan aktiva
lancar, kecuali persediaan terhadap kewajiban lancarnya.
Rasio cepat dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Aktiva Lancar−Persediaan
Hutang Lancar𝑥 100%
Rasio ini dihitung dengan mengurangi persediaan dari
aktiva lancar dan sisanya dibagi dengan hutang lancar.
Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang paling tidak
likuid dengan unsur aktiva tersebut seringkali merupakan
kerugian jika terjadi likuiditas. Oleh karena itu rasio cepat ini
merupakan ukuran penting utuk mengetahui kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa
memperhitungkan persediaan. “Rasio atau pedoman yang baik
adalah 1:1 atau 100%
2) Rasio Aktivitas
Menurut Hanafi dan Halim (2007:78) rasio ini melihat pada
beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas
aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang
rendah pada tingkat penjulan tertenu akan mengakibatkan semakin
besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut.
Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada
aktiva lain yang lebih produktif. Empat rasio aktivitas (1) Rata-rata
32
umur piutang, (2) perputaran persediaan, (3) Perputaran Aktiva
Tetap, dan (4) Perputaran Total Aktiva adalah sebagai berikut:
a) Rata-rata umur piutang
1. 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
2. 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =365
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
3. Alternatif lain adalah rumus yang lebih singkat sebagai
berikut:
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛/365
b) Perputaran persediaan
1. 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
2. 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =365
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
3. Rata-rata umur piutang persediaan bisa dihitung langsung
sebagai berikut:
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝐻𝑃𝑃
365
c) Perputaran aktiva tetap
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
33
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
b) Analisis Rasio Solvabilitas
Menurut Hanafi dan Halim (2007:81) rasio ini mengukur
)kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Yang merupakan rasio solvabilitas adalah sebagai berikut:
a) Rasio Hutang / Debt to Asset Ratio
Menurut kasmir (2008:15) debt to asset ratio merupakan rasio
utang yang digunakan untuk perbandingan antara total utang
dengan total aktiva.
Rumus untuk mencari debt to asset ratio dapat digunakan
sebagai berikut:
𝐷𝐴𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑥 100%
Rasio yang tinggi perusahaan menggunakan utang yang
tinggi. Penggunaan utang yang tinggi akan meningkatkan
profitabilitas, dilain pihak, utang meningkatkan resiko. Jika
penjualan yang tinggi perusahaan juga bisa memperoleh
keuntungan yang tinggi namun sebaliknya jika penjualan turun
perusahaan terpaksa bisa mengalami kerugian karena adanya
beban bunga yang harus dibayarkan (Hanafi dan Halim
2008:41).
34
Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang
dihadapi investor akan meningkatkan keuntungan semakin
tinggi. “rasio atau pedoman yang baik adalah <100% (kurang
dari 100%).
b) Rasio Hutang terhadap Modal / Debt to Equity Ratio
Rasio total hutang terhadap total modal menggambarkan
hubungan diantara kedua sumber pendanaan aktiva (Ikhsan
2009:101). Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
𝐷𝐸𝑅 =Total Hutang
Jumlah Modal Sendiri𝑥 100%
Jika hasil yang didapat dari rumus diatas menunjukan
semakin tinggi angka rasio berarti semakin tinggi resiko yang
dihadapikreditur, karena angka rasio ini tinggi
mengindikasikan makin tinggi utang yang dimiliki oleh
perusahaan akibatnya perusahaan akan tetap kesulitan untuk
meminjamkan dana dari kreditor (ikhsan, 2009:101). Rasio
bagi perusahaan sebaiknya besarnya hutang tidak boleh
melebihi modal sendiri agar beban tetap tidak terlalu tinggi.
Kreditur tidak akan memberi pinjaman tambahan bila debt to
equity itu sudah lebih besar dari 100% karena resikonya akan
menjadi tambahan besar juga. Dengan kata lain ratio pedoman
adalah <100%
c) Analisis Rasio Profitabilitas
35
Menurut Hanafi dan Halim (2007:83) rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat
penjualan, asset dan modal saham tertentu. Rasio ini mengukur
efektifitas manejemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukan
dari penjualandari investasi. Profitabilitas menunjukan kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan
penjualan total aktiva maupun modal sendiri.
a) Return On Assets (ROA)
Menurut Hanafi dan Halim (2007:84) rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan
tingkat aset yang tertentu. ROA sering juga disebut ROI atau
Return on Investmen menunjukan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
𝑅𝑂𝐴 = Laba Setelah Pajak
Total Aktiva𝑥 100%
Rasio yang tinggi menunjukan efisien dan efektifitas
pengelolaan aset yang berarti semakin baik (Hanafi). Return on
assst atau return on investmen menunjukan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
Analisis ROA bersifat menyeluruh dan digunakan untuk
mengukur efektifitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
Atau untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan
36
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang
digunakan untuk operasi perusahaan, sehingga dapat
menghasilkan keuntungan.
b) Return On Equity (ROE)
Menurut Hanafi dan Halim (2007:84) rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal
tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas. ROE
dipengaruhi oleh ROA dan tingkat penggunaan utang.
ROE dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut ini :
𝑅𝑂𝐸 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖𝑥 100%
Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang
perusahaan, apabila proporsi utang semakin besar maka rasio
ini juga akan semakin besar. Rasio atau pedoman yang baik
adalah antara 20 % - 40%.
Jadi analisis rasio merupakan suatu teknik analisis laporan
keuangan untuk menjelaskan atau memberi gambaran hubungan dari
berbagai gambaran hubungan dari berbagai pos-pos dalam laporan
keuangan untuk membantu dan menginterprestasikan posisi keuangan
suatu perusahaan. Untuk itu dalam menganalisa harus mampu
menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan
faktor dimasa yang akan datang mungkin akan mempengaruhi posisi
keuangan atau hasil operasi perusahaan.
37
Hubungan Kinerja Perusahaan dengan Analisis Laporan keuangan
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa tujuan dari penyusunan
laporan keuangan selain menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, perubahan posisi keuangan suatu perusahaan juga menyediakan
informasi tentang kinerja perusahaan, yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Jadi performa
suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan tersebut.
Kerangka Berfikir
Penelitian ini, hal yang akan diteliti adalah mengenai posisi keuangan
dan kinerja perusahaan. Sedangkan kinerja keuangan perusahaan
mencerminkan kemampuan dalam pengelolaan keuangan perusahaan dalam
menjalankan aktivitas perusahaan.Untuk mengetahui kondisi dan kinerja
posisi keuangan perusahaan maka perlu menganalisa laporan keuangannya.
Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk menganalisa laporan
keuangan perusahaan.Diantaranya adalah dengan menggunakan analisis
rasio.Analisis rasio bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas keputusan
yang telah diambil oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya.Dalam
Skripsi ini ada tiga jenis rasio yang digunakan untuk menilai posisi dan
kinerja keuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan
rasio profitabilitas. Analisis rasio likuiditas dapat diartikan sebagai hasil yang
diperoleh untuk mengukur kemampuan perusahaan dari proses menganalisis
rasio-rasio yang berhubungan dengan tingkat likuiditas suatu perusahaan.
Kesimpulan tersebut dapat memberi penjelasan tentang berhasil tidaknya
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh
38
tempo.Analisis rasio likuiditas dapat dihitung dengan Current Ratio dan
Quick Ratio. Analisis Rasio Solvabilitas dapat diartikan sebagai hasil yang
diperoleh dan proses menganalisis rasio-rasio yang berhubungan dengan
pelunasan kewajiban jangka panjang perusahaan serta pengembalian modal.
Pengukuran rasio solvabilitas dapat dihitung dengan dua cara, yaitu Debt to
Equity Ratio dan Debt to Assets Ratio.Rasio profitabiltas adalah perbandingan
antara keuntungan yang diperoleh dengan jumlah modal yang digunakan
untuk mendapatkan keuntungan tersebut selama periode tertentu. Pada skripsi
ini hanya penulis batasi pada dua macam yaitu Return On Investmen dan
Return On Equity.
Laporan Keuangan PDAM Tirta
Binangun Kulon Progo
Rasio yang digunakan dalam
mengukur kinerja keuangan