28
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka ini, penulis berpedoman pada penulisan ilmiah yang sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Penelitian ilmiah tersebut, penulis jadikan pedoman karena menurut penulis terdapat kesamaan topik dengan apa yang ingin penulis buat. Adapun referensi ilmiah yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ilmiah Ahmad Riadi (2016) yang berjudul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Tolak Ukur Efektivitas Koperasi Pegawai Republik Indonesia “ADIL” Kabupaten Bantul. Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas. Dengan hasil penenlitian menunjukan bahwa untuk likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas dalam keadaan efektif untuk memenuhi kebutuhan operasional. Current Ratio dan Quick Ratio berada diatas ketentuan dalam Peraturan Mentri Koperasi Negara dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio memiliki nilai 100 dengan demikian kondisi keuangan koperasi dalam keadaan efektif untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Untuk Return On Asset mendapat nilai 25 dapat dikatakan bahwa hal tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/1930/2/bab 2.pdfdan Rasio Profitabilitas pada CV Lembu Mada Nusantara di Samarinda menunjukan

  • Upload
    voduong

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

Dalam kajian pustaka ini, penulis berpedoman pada penulisan ilmiah

yang sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Penelitian ilmiah

tersebut, penulis jadikan pedoman karena menurut penulis terdapat kesamaan

topik dengan apa yang ingin penulis buat.

Adapun referensi ilmiah yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ilmiah Ahmad Riadi (2016) yang berjudul Analisis Rasio

Keuangan Sebagai Tolak Ukur Efektivitas Koperasi Pegawai Republik

Indonesia “ADIL” Kabupaten Bantul. Dalam penulisan ilmiah ini,

penulis menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas. Dengan

hasil penenlitian menunjukan bahwa untuk likuiditas, solvabilitas dan

profitabilitas dalam keadaan efektif untuk memenuhi kebutuhan

operasional. Current Ratio dan Quick Ratio berada diatas ketentuan

dalam Peraturan Mentri Koperasi Negara dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia. Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio

memiliki nilai 100 dengan demikian kondisi keuangan koperasi dalam

keadaan efektif untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Untuk

Return On Asset mendapat nilai 25 dapat dikatakan bahwa hal tersebut

13

dalam keadaan tidak efektif sehingga belum bisa memaksimalkan laba

yang didapat.

2. Penelitian ilmiah Denis Yuniaty (Tahun 2015) yang berjudul Analisis

Laporan Keuangan Pada PT. Kusumasatria Dinasasri Wisatajaya (Sindu

Kusuma Edupark). Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan

rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Dengan hasil rasio

likuiditas yaitu current ratio pada bulan januari sampai dengan februari

ada peningkatan namun pada bulan berikutnya mengalami penurunan

hingga bulan mei. Untuk quick ratio pada bulan Januari ke Februari

mengalami peningkatan, sedangkan bulan berikutnya menurun. Rasio

Solvabilitas terhadap debt to asset ratio pada bulan januari sampai

februari mengalami peningkatan namun pada bulan berikutnya terjadi

penurunan. Untuk debt to net work ratio terjadi peningkatan dibulan

januari dan dibulan berikutnya mengalami penurunan. Rasio solvabilitas

terhadap gross profit margin setiap bulannya mengalami peningkatan.

3. Penelitian ilmiah Hendrik Benyrolista Wawakota (Tahun 2013) yang

berjudul Analisis Profitabilitas dan Likuiditas untuk menilai Kinerja

Keuangan Pada PT. Unilever Indonesia (Persero) Periode 2003-2012.

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan rasio profitabilitas,

dan rasio likuiditas. Dengan hasil rasio likuiditas menunjukan hasil yang

kurang baik, sedangkan rasio profitabilitas menunjukan hasil yang baik.

14

4. Penelitian ilmiah Sariningsih, Dwi, Dkk (Tahun 2013) yang berjudul

Analisis Kinerja Keuangan di Tinjau dari Rasio Likuiditas, Solvabilitas

dan Rasio Profitabilitas pada CV Lembu Mada Nusantara di Samarinda

menunjukan bahwa CV Lembu Mada Nusantara pada tahun 2009 sampai

dengan tahun 2011 tingkat perputaran persediaan, perputaran piutang,

perputaran aktiva cenderung menurun, perputaran aktiva tetap juga

cenderung mengalami penurunan. Sedangkan profit margin, returnon

assets dan return on equity cenderung meningkat.

LANDASAN TEORI

Pengertian Kinerja Keuangan

Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja.

Menurut Fahmi (2012:2) mengatakan bahwa:

“Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian

keberhasilan yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah

dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu

analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan

telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan

secara baik dan benar.”

Selanjutnya menurut Agnes Sawir (2005:1) mengemukakanbahwa:

“Yang dimaksud dengan kinerja keuangan adalah ukuran mengenai

seberapa jauh perusahaan-perusahaan berada dari batas normal agar

perusahaan dapat dikatakan sehat dan berjalan baik sehingga dapat

memenuhi kewajibannya dan menghasilkan keuntungan dimasa yang

akan datang.”

Dari penjelasan di atas maka dapat diambil kesimpulan mengenai arti

kinerja keuangan yaitu merupakan keadaan atau potensi keuangan yang

15

dimiliki oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan.Kinerja keuangan

dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan.Laporan keuangan

dapat dijadikan jendela untuk melihat kondisi atau hasil aktivitas yang

telah dijalankan perusahaan. Dengan melihat dan menganalisis laporan

keuangan tersebut akan ditemukan tanda-tanda permasalah dan kondisi

perusahaan secara lebih spesifik mengenai kinerja keuangan.

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan kewajiban bagi setiap perusahaan

sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap sumber daya perusahaan

yang telah digunakan dalam pengoperasian perusahaan. Laporan keuangan

seringkali disertakan di dalam laporan tahunan sebuah perusahaan,

ataupun disajikan secara terpisah, dan dapat disajikan dalam triwulan,

kuartal, ataupun dalam satuan tahun.

Ada begitu banyak pengertian laporan keuangan yang dikemukakan

oleh para ahli. Fahmi(2012:22), mengemukakan bahwa :

“Laporan Keuangan merupakan suatu informasi yang

menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu

akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja

suatu perusahaan”.

Sementara itu, Munawir (2010:5), mengatakan:

“Laporan keuangan pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari

neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas.

Neraca menunjukan/mengambarkan jumlah aset, kewajiban dan

ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan

perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang

telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama

periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukan sumber

dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan

ekuitas perusahaan”

16

Lebih lanjut, Sutrisno (2009:9), menjelaskan bahwa :

“Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi

yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan laba-rugi.

Laporan keuangan dimaksud untuk menyedikan informasi keuangan

suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai

bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan.”

Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan

adalah ringkasan laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan rugi

laba, laporan perubahan modal, catatan dan laporan lainnya.Hasil dari

pelaporan tersebut dapat digunakan sebagai informasi dalam pengambilan

keputusan untuk memenuhi tujuan perusahaan serta sebagai laporan

kepada pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan perusahaan

ataupun perkembangan suatu perusahaan.

Pemakai Laporan keuangan

Laporan keuangan berisikan informasi penting tentang kondisi

keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Informasi tersebut diperlukan oleh

berbagai pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda sesuai dengan

tujuannya dalam menggunakan laporan keuangan tersebut. Secara umum,

informasi dalam laporan keuangan dibutuhkan oleh dua pihak, yaitu pihak

internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan.

Fahmi (2012:34), menyebutkan pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap laporan keuangan suatu perusahaan adalah seagai berikut:

17

a. Kreditur

Kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman baik dalam

bentuk uang, barang maupun bentuk jasa.

Analisa terhadap laporan keuangan calon debitur berguna sebagai

bahan pertimbangan dalam pemberian pinjaman. Selain itu, analisis

tersebut juga bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam mengembalikan pinjaman, baik dalam jangka pendek maupun

jangka panjang demi menghindari kredit macet.

b. Investor

Investor yang dimaksud bisa mereka yang membeli saham

tersebut atau bahkan komisari perusahaan.

Laporan keuangan dapat menjadi gambaran kondisi keuangan bagi

investor. Tujuannya adalah memastikan bahwa dana yang

diinvestasikannya berada dalam keadaan yang aman dan bahkan terus

berkembang dan menghasilkan profit. Selain itu, jika kondisi

keuangan perusahaan mengalami kemunduran, para investor dapat

menjual sahamnya atau memindahkan dana yang dimilikinya.

c. Akuntan Publik

Akuntan publik adalah mereka yang ditugaskan untuk melakukan

audit pada sebuah perusahaan. Hasil audit tersebut akan dilaporkan

dalam bentuk rekomendasi. Independensi dan reputasi seorang

akuntan publik sangat diperlukan untuk menghasilkan penilaian yang

tepat terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan.

18

d. Karyawan perusahaan

Laporan keuangan sebuah perusahaan memiliki arti penting bagi

para karyawannya dalam menentukan sikap yang tepat terhadap

situasi perusahaan yang sedang aktif. Misalnya, jika perusahaan telah

menunjukan tanda-tanda kesulitan keuangan dan bahkan hampir pailit,

maka para karyawan dapat mengantisipasinya dengan pindah

pekerjaan lainnya.

Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Suhayati dan Anggadini (2009:14) mengemukakan bahwa

tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi.Sedangkan menurut Fahmi (2012:26), tujuan utama

dari laporan keuangan yaitu memberikan informasi kepada pihak yang

membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka dalam

satuan moneter.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

laporan keuangan adalah penyedia informasi bagi para pengguna untuk

pengambilan keputusan.

19

Karakteristik Laporan Keuangan

Karakteristik dari laporan keuangan yaitu informasi yang disediakan

laporan keuangan harus bersifat kualitatif. Sedangkan menurut Suhaty dan

Anggadini (2009:14) karakteristik kualitatif laporan keuangan yaitu:

a. Dapat dipahami, artinya kualitas informasi yang ditampung dalam

laporan keuangan dapat mudah dipahami oleh pemakai.

b. Relevan, artinya informasi dalam laporan keuangan dapat membantu

pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu,

masa kini dan masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil

evaluasi dimasa lalu.

c. Keandalan, artinya informasi memiliki kualitas yang handal apabila

bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, sehingga

diharapkan dapat disajikan secara wajar.

d. Dapat diperbandingkan, artinya pemakaian harus dapat

memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk

mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

keuangan secara relatif.

Bentuk dan Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang lengkap menurut Ikatan Akuntan Indonesia

(2010:7) adalahlaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat

disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas

atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan

yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

20

Sedangkan laporan keuangan yang lengkap menurut Harahap

(2008:106) mengemukakan bahwa:jenis laporan keuangan utama dan

pendukung, seperti daftar neraca, perhitungan laba-rugi, laporan sumber

dan penggunaan dana, laporan arus kas, laporan harga produksi, laporan

laba ditahan, laporan perubahan modal dan laporan kegiatan keuangan.

Laporan keuangan yang pokok

Secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan yang pokok yang

dihasilkan oleh suatu perusahaan menurut hanafi dan halim (2007 :12)

adalah sebagai berikut:

a. Neraca

b. Laporan rugi laba

c. Lapora aliran kas

Laporan-laporan keuangan tersebut pada dasarnya ingin melaporkan

kegiatan-kegiatan perusahaan: kegiatan investasi, kegiatan pendanaan, dan

kegiatan operasional, sekaligus mengevaluasi keberhasilan strategi

perusahaan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Metode-metode

penilaian (valuation)dan pengukur (measurement) yang mendasari

penyusunan laporan-laporan keuangan tersebut diatur di Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh IAI (Ikatan Akuntan

Indonesia).

a. Neraca

21

Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan

perusahaan. Neraca bisa digambarkan sebagai potret kondisi suatu

perusahaan pada suatu waktu ke waktu tertentu (snapshot keuangan

perusahaan), yang meliputi aet (sumber data atau resource) perusahaan

dan klaim aset tersebut (meliputi hutang dan saham sendiri). Aset

perusahaan menunjukan keputusan penggunaan dana atau keputusan

investasi pada masa lalu, sedangkan klaim perusahaan menunjukan

sumber dana atau keputusan pendanaan pada masa lalu. Dana diperoleh

dari pinjaman (hutang) dan dari penyertaan pemilik perusahaan

(modal).

Persamaan neraca bisa ditunjukan sebagai berikut :

Aset = Hutang + Modal Pemilik

b. Laporan Rugi Laba

Laporan rugi-laba merupakan laporan prestasi perusahaan selama

jangka waktu tertentu. Berbeda dengan neraca yang merupakan

snapshot, maka laporan rugi-laba mencangkup suatu periode tertentu.

Laporan rugi laba biasanya ditulis dengan judul sebagai berikut :

Laporan Rugi Laba untuk tahun yang berakhir dengan 31 Desember

1994. Dalam jangka waktu tertentu, toatal aset perusahaan berubah

disebabkan oleh kegiatan investasi, pendanaan, dan kegiatan

operasional. Aset bertambah kalau perusahaan membeli pabrik baru

atau mendirikan bangunan baru. Hutang bertambah kalau perusahaan

meminjam dana dari bank untuk membeli pabrik. Hutang juga

22

bertambah apabila perusahaan mengeluarkan obligasi untuk membiayai

pendirian bangunan, struktur modal dengan demikian akan berubah.

Dalam kegiatan sehari-hari perusahaan memproduksi, kemudian

menjual barang dagangan. Penjualan akan menghasilkan kas,

menghasilkan keuntungan yang bisa ditahan atau bisa juga dibagi

sebagai deviden. Kegiatan operasional juga akan merubah struktur

modal.

c. Laporan aliran kas

Komponen laporan keuangan yang ketiga adalah laporan aliran kas atau

laporan perubahan posisi keuangan. Laporan ini menyajikan informasi

aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari ketiga

kegiatan pokok perusahaan yaitu operasi, investasi, dan pendanaan.

Aliran kas dperlukan terutama untuk mengetahui kemampuan

perusahaan yang sebenarnya dalam memenuhi kewajiban-

kewajibannya. Ada beberapa kasus dimana perusahaan menguntungkan

(selalu memperoleh laba), tetapi tidak mampu membayar hutang-

hutangnya kepada supplier, karyawan, dan kreditur-kreditur lainnya.

Perusahaan-perusahaan yang sedang tumbuh biasanya mengalami

kejadian semacam itu, menguntungkan tetapi tidak mempunyai kas

yang cukup.

23

Analisis Laporan Keuangan

Analisis terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan secara umum

betujuan untuk menilai kinerja perusahaan yang berdasarkan pada

informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut. Analisis

tersebut dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan

terhadap laporan keuangan tersebut dan sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai.

Fahmi (2012:30) mengatakan bahwa :

“Bagi investor beserta pihak lainnya yang berkepentingan untuk

mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan, maka perlu

melakukan analisis laporan keuangan secara sistematis dan terukur.

Dengan tujuan agar hasil yang diperoleh dapat dijadikan pendukung

dalam proses pengambilan keputusan, terutama dukungan dalam

keputusan jangka panjang.”

Menurut Munawir (2010:35),

“Analisis laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang

terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan

kecendrungan (tren) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil

operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.”

Sedangkan menurut Prastowo (2011:118)

“Analisis keuangan yaitu merupakan suatu proses yang penuh

pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi

keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan

masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi pada

prediksi yang paling mengenai kinerja perusahaan pada masa

mendatang.”

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis

laporan keuangan merupakan proses untuk memperlajari data-data

keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara

mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat

24

dalam suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat

dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang

berkepentingan dan juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas

dari peranan rasio-rasio laporan keuangan. Dengan melakukan analisis

terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan

yang akan diambil.

Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2010:31), tujuan analisis laporan keuangan

merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi

sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai

perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti

bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut

diperbandingkan untuk dua periode atau lebih dan dianalisa lebih lanjut

sehingga akan dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung

keputusan yang diambil.

Analisis laporan keuangan dengan maksud untuk menambah

informasi yang terkandungdalam laporan keuangan. Menurut Harahap

(2008:195) mengemukakan kegunaan dari analisis sebagai berikut:

a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada

yang terdapat dari laporan keuangan biasa.

b. Dapat menggali informasi yang tidak nampak secara kasat mata

(explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik

laporan keuangan (implicit)

25

c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan

keuangan.

d. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam

hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan

komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan

informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya mendapat model-

model dan teori yang terdapat di laporan seperti prediksi peringatan

(rating).

f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil

keputusan. Dengan kata lain yang dimaksudkan dari suatu laporan

keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan merupakan

tujuan analisis juga, antara lain:

1) Dapat menilai prestasi perusahaan

2) Dapat memproyeksikan keuangan perusahaan

3) Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang

dari aspek waktu tertentu

a) Posisi keuangan (asset,neraca,modal)

b) Hasil usaha perusahaan (hasil dan biaya)

c) Likuiditas

d) Solvabilitas

e) Aktivitas

f) Profitabiltas

26

g) Aktivitas

h) Rentabilitas

i) Indikator pasar modal

4) Menilai perkembangan dari waktu ke waktu

5) Melihat komposisi struktur keuangan dan arus dana.

Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Metode dan teknik analisis digunakan untuk menentukan dan

mengukur antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat

diketahui perubahan-perubahanpada masing-masing pos bila

diperbandingkan dengan laporan dan beberapa periode untuk satu

perusahan tertentu.

Tujuan dari setiap metode dan teknik analisis adalah yang untuk

menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti oleh orang-orang

yang berkepentingan terhadap data tersebut.

Weygandt, Kieso dan Kimmel (2008:389), menyebutkan cara untuk

mengevaluasi pentingnya data laporan keuangan sebagai berikut:

a. Analisis horizontal

Analisis horizontal yang disebut analisis tren adalah sebuah teknik

untuk mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode

tertentu. Tujuannya adalah untuk menentukan kenaikan atau penurunan

yang terjadi.

b. Analisis vertikal

27

Analisis vertikal juga disebut analisis ukuran umum adalah sebuah

teknik untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang menyatakan

setiap pos dalam sebuah laporan keuangan sebagai presentase dari

jumlah dasar.

Teknik analisis menurut Munawir (2010:36), terbagi menjadi dua

yaitu:

a. Teknik perbandingan laporan keuangan adalah metode dan teknik

anallisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua

periode atau lebih.

b. Menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah metode untuk

mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah modal kerja dalam periode

tertentu.

c. Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan

dan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara

individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

Analisis terhadap laporan keuangan dengan menggunakan berbagai

metode dan teknik analisis tersebut dan telah difokuskan pada area analisis

yang jelas akan menghasilkan dua informasi penting, yaitu informasi

mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan,

informasi yang diperoleh dari analisis terhadap laporan keuangan suatu

perusahaan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi pihak yang

berkepentingan dalam mengambil keputusan ekonomi yang menyangkut

perusahaan yang dianalisis.

28

Analisis Rasio Keuangan

Analisi rasio merupakan salah satu alat ukur dalam menentukan dan

mengukur hubungan antara pos-pos yang satu dengan pos-pos yang lain

yang ada di dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui perubahan

dari masing-masing pos tersebut.

Menurut Munawir(2010:37)

“Analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisa untuk

menghubungkan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-

rugisecara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

Sedangkan menurut Fahmi (2014:45).

“Analisis rasio keuangan merupakan instrument analisis prestasi

perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator

keuangan, yang ditunjukan untuk menunjukan perubahan dalam

kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu

menggambarkan tren pola perubahan tersebut, untuk kemudian

menunjukan rasio dan peluang yang melekat pada perusahaan yang

bersangkutan.

Menurut Sutrisno (2009:215)

“Untuk keperluan evaluasi perlu dihubungkan elemen-elemen yang

ada dalam laporan keuangan agar bisa diinterprestasikan lebih lanjut.

Menghubung-hubungkan elemen-elemen yang ada di laporan

keuangan ini sering disebut analisis keuangan.”

Menurut Hanafi dan Halim (2007:91) analisis rasio adalah analisis

yang disusun dengan menggabungkan angka-angka dalam dan antara

neraca dan laporan laba rugi.

Pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokan kedalam lima

camam katagori yaitu:

a. Rasio Likuiditas

29

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban

jangka pedek.

b. Rasio Aktivitas

Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan

melihat tingkat aktivitas aset.

c. Rasio solvabilitas

Rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban jangka panjangnya.

d. Rasio profitabilitas

Rasio yang melihat kemampuan perusahaanmenghasilkan laba

(profitabilitas)

e. Rasio pasar

Rasio melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai

buku perusahaan.

Kelima rasio ini ingin melihar prospek dan resiko perusahaan pada

masa mendatang. Faktor prospek dalam rasio tersebut akan mempengaruhi

harapan investor terhadap perusahaan pada masa-masa mendatang.

1) Analisis Rasio Likuiditas

Menurut Hanafi (2007:37) yaitu rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan

jangka pendek. Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas

jangka pendek perusahaan dengan melihat besarnya aktiva lancar

relatif terhadap utang lancarnya.

30

Menurut ikhsan (2009:96) rasio likuiditas adalah identifikasi

hubungan di antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Maka

rasio likuiditas menyediakan dasar evaluasi atas kemampuan

perusahaan untuk dijumpakan dengan kewajiban lancar.

Ada beberapa rasio likuiditas yang dapat digunakan untuk

menganalisis likuiditas perusahaan yaitu :

a) Rasio lancar / Current Ratio

Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka

pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar (Hanafi dan

Halim 2007:77).

Rasio lancar dapat dihitung dengan rumus

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Aktiva Lancar

Hutang Lancar𝑥 100%

Rasio ini merupakan yang paling umum digunakan untuk

menganalisa posisi model kerja suatu perusahaan. Current

ratio merupakan perbandingan antara jumlah aktiva dengan

hutang lancar semakin tinggi current ratio suatu perusahaan,

berarti semakin tinggi tingkat keamanan pada kreditur jangka

pendek atau dengan kata lain kemampuan perusahaan untuk

membayar hutang-hutang tinggi. Akan tetapi current ratio

yang terlalu tinggi menunjukan kelebihan kas. “Rasio atau

pedoman yang baik adalah 2:1 atau 200%.

b) Rasio cepat / Quick Ratio

31

Menurut widodo (2008:76) rasio cepat menunjukan likuiditas

perusahaan seperti yang diukur dengan membandingkan aktiva

lancar, kecuali persediaan terhadap kewajiban lancarnya.

Rasio cepat dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Aktiva Lancar−Persediaan

Hutang Lancar𝑥 100%

Rasio ini dihitung dengan mengurangi persediaan dari

aktiva lancar dan sisanya dibagi dengan hutang lancar.

Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang paling tidak

likuid dengan unsur aktiva tersebut seringkali merupakan

kerugian jika terjadi likuiditas. Oleh karena itu rasio cepat ini

merupakan ukuran penting utuk mengetahui kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa

memperhitungkan persediaan. “Rasio atau pedoman yang baik

adalah 1:1 atau 100%

2) Rasio Aktivitas

Menurut Hanafi dan Halim (2007:78) rasio ini melihat pada

beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas

aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang

rendah pada tingkat penjulan tertenu akan mengakibatkan semakin

besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut.

Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada

aktiva lain yang lebih produktif. Empat rasio aktivitas (1) Rata-rata

32

umur piutang, (2) perputaran persediaan, (3) Perputaran Aktiva

Tetap, dan (4) Perputaran Total Aktiva adalah sebagai berikut:

a) Rata-rata umur piutang

1. 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

2. 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =365

𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

3. Alternatif lain adalah rumus yang lebih singkat sebagai

berikut:

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛/365

b) Perputaran persediaan

1. 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

2. 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =365

𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

3. Rata-rata umur piutang persediaan bisa dihitung langsung

sebagai berikut:

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

𝐻𝑃𝑃

365

c) Perputaran aktiva tetap

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝

33

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

b) Analisis Rasio Solvabilitas

Menurut Hanafi dan Halim (2007:81) rasio ini mengukur

)kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

Yang merupakan rasio solvabilitas adalah sebagai berikut:

a) Rasio Hutang / Debt to Asset Ratio

Menurut kasmir (2008:15) debt to asset ratio merupakan rasio

utang yang digunakan untuk perbandingan antara total utang

dengan total aktiva.

Rumus untuk mencari debt to asset ratio dapat digunakan

sebagai berikut:

𝐷𝐴𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑥 100%

Rasio yang tinggi perusahaan menggunakan utang yang

tinggi. Penggunaan utang yang tinggi akan meningkatkan

profitabilitas, dilain pihak, utang meningkatkan resiko. Jika

penjualan yang tinggi perusahaan juga bisa memperoleh

keuntungan yang tinggi namun sebaliknya jika penjualan turun

perusahaan terpaksa bisa mengalami kerugian karena adanya

beban bunga yang harus dibayarkan (Hanafi dan Halim

2008:41).

34

Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang

dihadapi investor akan meningkatkan keuntungan semakin

tinggi. “rasio atau pedoman yang baik adalah <100% (kurang

dari 100%).

b) Rasio Hutang terhadap Modal / Debt to Equity Ratio

Rasio total hutang terhadap total modal menggambarkan

hubungan diantara kedua sumber pendanaan aktiva (Ikhsan

2009:101). Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

𝐷𝐸𝑅 =Total Hutang

Jumlah Modal Sendiri𝑥 100%

Jika hasil yang didapat dari rumus diatas menunjukan

semakin tinggi angka rasio berarti semakin tinggi resiko yang

dihadapikreditur, karena angka rasio ini tinggi

mengindikasikan makin tinggi utang yang dimiliki oleh

perusahaan akibatnya perusahaan akan tetap kesulitan untuk

meminjamkan dana dari kreditor (ikhsan, 2009:101). Rasio

bagi perusahaan sebaiknya besarnya hutang tidak boleh

melebihi modal sendiri agar beban tetap tidak terlalu tinggi.

Kreditur tidak akan memberi pinjaman tambahan bila debt to

equity itu sudah lebih besar dari 100% karena resikonya akan

menjadi tambahan besar juga. Dengan kata lain ratio pedoman

adalah <100%

c) Analisis Rasio Profitabilitas

35

Menurut Hanafi dan Halim (2007:83) rasio ini mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat

penjualan, asset dan modal saham tertentu. Rasio ini mengukur

efektifitas manejemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukan

dari penjualandari investasi. Profitabilitas menunjukan kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan total aktiva maupun modal sendiri.

a) Return On Assets (ROA)

Menurut Hanafi dan Halim (2007:84) rasio ini mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan

tingkat aset yang tertentu. ROA sering juga disebut ROI atau

Return on Investmen menunjukan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.

ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

𝑅𝑂𝐴 = Laba Setelah Pajak

Total Aktiva𝑥 100%

Rasio yang tinggi menunjukan efisien dan efektifitas

pengelolaan aset yang berarti semakin baik (Hanafi). Return on

assst atau return on investmen menunjukan kemampuan

perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.

Analisis ROA bersifat menyeluruh dan digunakan untuk

mengukur efektifitas dari keseluruhan operasi perusahaan.

Atau untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan

36

keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang

digunakan untuk operasi perusahaan, sehingga dapat

menghasilkan keuntungan.

b) Return On Equity (ROE)

Menurut Hanafi dan Halim (2007:84) rasio ini mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal

tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas. ROE

dipengaruhi oleh ROA dan tingkat penggunaan utang.

ROE dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut ini :

𝑅𝑂𝐸 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖𝑥 100%

Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang

perusahaan, apabila proporsi utang semakin besar maka rasio

ini juga akan semakin besar. Rasio atau pedoman yang baik

adalah antara 20 % - 40%.

Jadi analisis rasio merupakan suatu teknik analisis laporan

keuangan untuk menjelaskan atau memberi gambaran hubungan dari

berbagai gambaran hubungan dari berbagai pos-pos dalam laporan

keuangan untuk membantu dan menginterprestasikan posisi keuangan

suatu perusahaan. Untuk itu dalam menganalisa harus mampu

menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan

faktor dimasa yang akan datang mungkin akan mempengaruhi posisi

keuangan atau hasil operasi perusahaan.

37

Hubungan Kinerja Perusahaan dengan Analisis Laporan keuangan

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa tujuan dari penyusunan

laporan keuangan selain menyediakan informasi yang menyangkut posisi

keuangan, perubahan posisi keuangan suatu perusahaan juga menyediakan

informasi tentang kinerja perusahaan, yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Jadi performa

suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan tersebut.

Kerangka Berfikir

Penelitian ini, hal yang akan diteliti adalah mengenai posisi keuangan

dan kinerja perusahaan. Sedangkan kinerja keuangan perusahaan

mencerminkan kemampuan dalam pengelolaan keuangan perusahaan dalam

menjalankan aktivitas perusahaan.Untuk mengetahui kondisi dan kinerja

posisi keuangan perusahaan maka perlu menganalisa laporan keuangannya.

Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk menganalisa laporan

keuangan perusahaan.Diantaranya adalah dengan menggunakan analisis

rasio.Analisis rasio bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas keputusan

yang telah diambil oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya.Dalam

Skripsi ini ada tiga jenis rasio yang digunakan untuk menilai posisi dan

kinerja keuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan

rasio profitabilitas. Analisis rasio likuiditas dapat diartikan sebagai hasil yang

diperoleh untuk mengukur kemampuan perusahaan dari proses menganalisis

rasio-rasio yang berhubungan dengan tingkat likuiditas suatu perusahaan.

Kesimpulan tersebut dapat memberi penjelasan tentang berhasil tidaknya

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh

38

tempo.Analisis rasio likuiditas dapat dihitung dengan Current Ratio dan

Quick Ratio. Analisis Rasio Solvabilitas dapat diartikan sebagai hasil yang

diperoleh dan proses menganalisis rasio-rasio yang berhubungan dengan

pelunasan kewajiban jangka panjang perusahaan serta pengembalian modal.

Pengukuran rasio solvabilitas dapat dihitung dengan dua cara, yaitu Debt to

Equity Ratio dan Debt to Assets Ratio.Rasio profitabiltas adalah perbandingan

antara keuntungan yang diperoleh dengan jumlah modal yang digunakan

untuk mendapatkan keuntungan tersebut selama periode tertentu. Pada skripsi

ini hanya penulis batasi pada dua macam yaitu Return On Investmen dan

Return On Equity.

Laporan Keuangan PDAM Tirta

Binangun Kulon Progo

Rasio yang digunakan dalam

mengukur kinerja keuangan

39

Gambar 1. Paradigma Penelitian

RasioProfitabilitas Rasio

Solvabilitas

Rasio

Likuiditas

Untuk mengukur

kinerja keuangan

pada PDAM