40
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaa, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal (Griffin, 2008:51). Menurut Sudarwan dan Yunan Danim (2010:18) mengemukakan bahwa: Manajemen sebagai sebuah proses yang khas, yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran- sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain untuk mencapai tujuan tertentu.Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen adalah suatu kegiatan yang berkesinambungan. Untuk mencapai efisiensi serta efektivitas dalam manajemen, maka segala tindakan dan kegiatan baru sebaiknya dilaksanakan dengan pertimbangan dan perhitungan yang rasional. Untuk itu diperlukan langkah- langkah kegiatan dengan perumusannya secara jelas dan tegas, agar tujuan program yang dimaksudkan dapat berjalan dengan sebaik mungkin. Menurut Robbins dan Coulter (2009:22) manajemen adalah : Kegiatan mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan pekerjaan orang lain sehingga kegiatan mereka selesai secara efisiensi dan efektif. Efiseinsi mengacu pada untuk mendapatkan output secara maskimal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang

memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen adalah sebuah

proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan

sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti

bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaa, sementara efisien berarti

bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan

jadwal (Griffin, 2008:51).

Menurut Sudarwan dan Yunan Danim (2010:18) mengemukakan bahwa:

“Manajemen sebagai sebuah proses yang khas, yang terdiri atastindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, danpengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusiaserta sumber-sumber lain untuk mencapai tujuan tertentu.”

Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan

melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning),

mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan

(controlling). Dengan demikian, manajemen adalah suatu kegiatan yang

berkesinambungan. Untuk mencapai efisiensi serta efektivitas dalam manajemen,

maka segala tindakan dan kegiatan baru sebaiknya dilaksanakan dengan

pertimbangan dan perhitungan yang rasional. Untuk itu diperlukan langkah-

langkah kegiatan dengan perumusannya secara jelas dan tegas, agar tujuan

program yang dimaksudkan dapat berjalan dengan sebaik mungkin.

Menurut Robbins dan Coulter (2009:22) manajemen adalah :

“Kegiatan mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan pekerjaan oranglain sehingga kegiatan mereka selesai secara efisiensi dan efektif.Efiseinsi mengacu pada untuk mendapatkan output secara maskimal

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

13

dengan input yang minimal. Efektif dideskripsikan “doing the rightthings”- melakukan pekerjaan yang akan membantu organisasimencapai tujuannya.”

Fungsi manajemen menurut David (2014:190) terdiri atas lima aktivitas

pokok:

“Perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan

pengontrolan.”

Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen

mengandung arti optimalisasi sumber-sumber daya atau pengelolaan dan

pengendalian. Sumber-sumber daya yang dioptimalkan, dikelola, dan

dikendalikan tersebut meliputi sumber daya manusia dan sumber pendukung

lainnya. Proses tersebut mencakup langkah-langkah perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.

2.2 Manajemen Keuangan

2.2.1 Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan sangat berperan penting dalam segala aktivitas suatu

perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Berikut beberapa pengertian dari

manajemen keuangan menurut para ahli, menurut Sutrisno (2003:3) :

“Semua aktivitas perusahaan dengan usaha-usaha mendapatkan dana

perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan

dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.”

Menurut Keown, dkk (2005:4) :

“Financial management is concerned with the maintenance and creation

of economic value wealth.”

Artinya manajemen keuangan berhubungan dengan pemeliharaan dan

penciptaan nilai ekonomi atau kemakmuran. Menurut Martono & Harjito

(2007:4) manajemen keuangan adalah :

“Manajemen keuangan (financial management) atau dalam literaturlain disebut pembelanjaan adalan segala aktivis perusahaan yang

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

14

berhubungan memperoleh dana, menggunakan dana dan aset sesuaitujuan perusahaan secara menyeluruh.”

Menurut Sutrisno (2007:3) manajemen keuangan adalah :

“Sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitasperusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkandana perusahaan dengan biaya yang murah serta untuk menggunakandan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.”

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan manajemen keuangan

adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperoleh

dana, menggunakan dana, dan mengelola dana sehingga dapat meningkatkan nilai

perusahaan.

2.2.2 Tujuan Manajemen Keuangan

Manajer keuangan perlu mengambil keputusan-keputusan yang benar

dalampenentuan tujuan perusahaan serta dalam usaha pencapaian tujuan tersebut.

Keputusan yang diambil haruslah dengan prinsip memaksimumkan nilai

perusahaan, yang identik dengan memaksimumkan laba, serta meminimumkan

tinhgkat resiko. Agar keseimbangan tersebut dapat diperoleh, maka perusahaan

harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap aliran dana. Berdasarkan uraian

tersebut menurut pendapat Eugene F. Brigham dan Joel F. Houstom (2001:6)

yang di ahli bahasakan oleh Robinson Tarigan mengenai tujuan manajemen

keuangan adalah sebagai berikut:

a. Laba yang maksimal

b. Resiko yang minimal

c. Melakukan pengawasan aliran dana, dimaksudkan agar penggunaan dan

pencarian dana dapat diketahui segera

d. Menjaga fleksibilitas perusahaan.

Hal ini menunjukan bahwa tujuan manajemen keuangan tak lepas dari

peranan atau fungsi manajer keuangan. Adapun fungsi atau peranan dari seorang

manajer keuangan menurut Lukman Syamsudin (2002:8), yaitu sebagai berikut:

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

15

a. Menganalisa dan merencanakan pembelanjaan perusahaan, sehingga dapat

digunakan untuk memonitor keadaan keuangan perusahaan, perrencanaan

kebutuhan-kebutuhan modal pada masa yang akan datang, menilai

kemungkinan-kemungkinan modal pada masa yang akan datang, mewnilai

kemungkinan peningkatan produktivitas dan penentuan atau jenis-jenis

modal yang akan ditarik.

b. Mengelola penanaman modal dalam aktiva, sehingga dapat menganalisa

keadaan pada masa lalu, serta kemungkinan-kemungkinan pada masa yang

akan datang yang dihubungkan dengan tujuan jangka panjang perusahaan.

c. Mengatur struktur finansial dan struktur modal perusahaan. Hal ini

dilakukan sehubungan dengan struktur finansial perusahaan yaitu sebagai

berikut:

1) Penentuan alokasi yang terbaik anatara hutang lancar dengan modal

jangka panjang.

2) Penentuan jenis hutang lancar dan modal jangka panjang yang paling

menguntungkan bagi perusahaan.

Sedangkan dalam hubungannya dengan struktur modal, maka tekanan yang

diberikan adalah pada penentuan komposisi modal jangka panjang, yaitu

perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.

Berdasarkan pendapat diatas mengenai fungsi atau peranan seorang manajer

keuangan yang sudah diuraikan sebelumnya maka dapat diketahui bahwa peranan

seorang manajer keuangan sangat dibutuhkan keberadaannya untuk memonitor

keadaan keuangan perusahaan, menemukan masalah-masalah yang dihadapi

kemudian mencoba untuk mencari pemecahan masalah tersebut, sehingga tujuan

perusahaan secara keseluruhan akan mudah dicapai.

2.2.3 Fungsi Manajemen Keuangan

Dalam kegiatan manajemen keuangan, banyak keputusan yang harus

diambil oleh manajer keuangan dan berbagai kegiatan yang harus dijalankannya.

Meskipun demikian, kegiatan-kegiatan tersebut dapat dikelompokan menjadi 2

kegiatan utama, yaitu kegiatan penggunaaan dana dan pencarian dana. Dua hal

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

16

itulah yang disebut sebagai fungsi manajemen keuangan. Adapun beberapa fungsi

manajemen keuangan menurut Sutrisno (2003:5), antara lain :

1. Keputusan investasi, yaitu masalah bagaimana manajer keuangan harus

mengalokasikan dana dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat

mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang.

2. Keputusan pendanaan, pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk

mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana

yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan

investasi serta kegiatannya.

3. Keputusan dividen, dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan

oleh perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini

merupakan penghasilan yang diharapkan oleh para pemegang saham.

Selanjutnya menurut Riyanto (2008:6) seorang manajer keuangan harus

mengetahui tiga tugas utama, yaitu :

1. Menyangkut tentang keputusan alokasi dana, baik yang berasal dari

perusahaan maupun yang berasal dari luar perusahaan atau bentuk investasi

yang bagaimana yang baik bagi perusahaan.

2. Menyangkut tentang pengambilan keputusaan pembelanjaan atau pembiayaan

investasi. Hal ini menyangkut tentang memperoleh dana investasi yang

efisien, komposisi sumber dana yang harus dipertahankan dan penggunaan

modal dari dalam atau dari luar.

3. Menyangkut tentang kebijakan dividen. Pada prinsipnya kebijakan dividen itu

menyangkut tentang keputusan apakah laba yang diperoleh akan dibagikan

kepada pemegang saham atau akan ditahan guna pembiayaan investasi

dimasa yang akan datang.

Manajemen keuangan (keuangan perusahaan) memiliki kesempatan kerja

yang terluas karena setiap perusahaan membutuhkan seorang manajer keuangan

yang menangani fungsi-fngsi keuangan. Fungsi manajemen keuangan adalah

salah satu fungsi utama yang sangat penting di dalam perusahaan, disamping

fungsi-fungsi lainnya yaitu fungsi pemasaran, fungsi operasional, fungsi sumber

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

17

daya manusia, dan lain senbagainya. Walaupun dalam pelaksanaan fungsi-fungsi

tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain.

2.3 Investasi

2.3.1 Pengertian Investasi

Investasi berkaitan dengan keputusan untuk mengalokasikan sejumlah dana,

dalam suatu waktu tertentu, pada aset tertentu, sehingga investor akan

mendapatkan pengembalian di masa yang akan datang. Menurut Jogiyanto

(2003:5) mendifinisikan investasi sebagai berikut :

“Penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi

yang efisien selama periode waktu yang tertentu.”

Menurut Jonas (2004:3) definisi investasi adalah :

“An investment can be defined as the commitment of funds to one or more

assets that will be held over some future time periode.”

Artinya investasi dapat didefinisikan sebagai komitmen untuk penundaan

pada satu aset atau lebih, yang dilakukan selama beberapa periode mendatang.

Selanjutnya, Gitman dan Joehnk (2005:3) mendefinisikan investasi sebagai

berikut :

“Investment is any vehicle into which funds can be placed with

expectation that it will generate positive income and/or preserve or

increase its value.”

Artinya investasi adalah suatu saran dimana dana dapat ditempatkan dengan

harapan hal tersebut akan menghasilkan pendapatan positif dan/atau menjaga atau

meningkatkan nilainya. Kemudian menurut Bodie, Kane, Marcus (2007:2)

mendefinisikan investasi sebagai berikut :

“An investment is the current commitment of money or other resources

in the expectation or reaping future benefits.”

Artinya investasi adalah komitmen atau sejumlah uang atau sumber daya

lainnya yang dilakukan saat ini, dengan tujuan memperoleh pendapatan di masa

depan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

18

Jadi, dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan suatu aktivitas, berupa

penundaan konsumsi pada saat ini dalam jumlah tertentu dan selama periode

waktu tertentu pada suatu aset yang efisien oleh investor dengan tujuan

memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang pada tingkat tertentu sesuai

dengan yang diharapkan di masa mendatang yang lebih baik daripada

mengkonsumsi di masa sekarang.

2.3.2 Tujuan Investasi

Tujuan investasi yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Secara

lebih khusus ada beberapa alasan megapa seseorang melakukan investasi, antara

lain Tandelilin (2010:7):

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang

Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf

hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana

mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak

berkurang di masa yang akang datang.

2. Mengurangi tekanan inflasi

Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain,

maka seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nlai

kekayaan atau hak miliknya adanya pengaruh inflasi.

3. Dorongan untuk menghemat pajak

Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat

mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasiitas

perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang

usaha tertentu

2.3.3 Risiko Investasi

Aktivitas investasi di bidang apapun, investor akan dihadapkan kepada dua

sisi kemungkinan atas investasi yang dilakukannya. Pertama adalah investasi yang

berisiko kecil dan pada umumnya akan menghasilkan return kecil pula, dan

investasi yang berisiko besar mempunyai peluang memperoleh return yang besar

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

19

pula, sehingga yang dapat dilakukan oleh para investor adalah memperkirakan

berapa return yang diharapkan dari investasi yang dilakukan, seberapa jauh

kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang

diharapkan. Menurut Husnan (2005:52):

“Kemungkinan tingkat keuntungan yang diperoleh menyimpang dari

tingkat keuntungan yang diharapkan.”

Menurut Tandelilin (2010:103):

1. Risiko Suku Bunga

Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi.

2. Risiko Pasar

Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return

suatu investasi disebut sebagai risiko pasar. Perubahan pasar dipengaruhi oleh

banyak faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun

perubahan politik.

3. Risiko Inflasi

Inflasi yang menigkat akan mengurangi kekuatan daya beli yang telah

diinvestasikan. Oleh karenanya, risiko inflasi juga bisa disebut sebagai risiko

daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor biasanya menuntut

tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang

dialaminya.

4. Risiko Bisnis

Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri disebut sebagai

risiko bisnis. Misalnya, perusahaan pakaian jadi yang bergerak pada industri

tekstil akan sangat dipengaruhi oleh karakterisik industri kecil itu sendiri.

5. Risiko Finansial

Risiko ini berkaitan dengan keputusan untuk menggunakan hutang dalam

pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan

perusahaan, semakin besar risiko yang dihadapi perusahaan.

6. Risiko Likuiditas

Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan

perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

20

sekuritas diperdagangkan, semakin likuid sekuritas tersebut, demikian

sebaliknya.

7. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing

Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik (negara

perusahaan tersebut) dengan nilai mata uang negara lainnya.

8. Risiko Negara

Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan

kondisi perpolitikan suatu negara.

2.3.4 Sikap Investor Terhadap Risiko

Sikap investasi selalu dihadapkan dengan risiko ketidaksesuaian dengan

yang diharapkan oleh investor. Perlu untuk mengetahui berbagai preferensi risiko

dasar menurut Sudjaja dan Berlian (2003:67) sebagai berikut :

1. Mengabaikan risiko. Perilaku terhadap risiko dimana tidak ada perubahan

pengembalian yang diperlukan untuk peningkatan risiko.

2. Menghindari risiko. Perilaku terhadap risiko dimana peningkatan

pengambilan akan diperlukan untuk peningkatan risiko.

3. Mencari risiko. Perilaku terhadap risiko dimana penurunan pengembalian

dapat diterima untuk peningkatan risiko.

2.3.5 Tipe-Tipe dalam Investasi

Jika memiliki kelebihan dana dan ingin berinvestasi maka dapat memilih

dan memutuskan tipe aktiva keuangan seperti apa yang akan dipilihnya. Menurut

Fahmi (2012:5-6), ada dua tipe investasi, yaitu :

1. Direct Investment

Direct Investment (investasi langsung) adalah mereka yang memiliki dana

dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu aktiva

keuangan dari suatu perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui para

perantara atau berbagai cara lainnya.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

21

2. Indirect Investment

Indirect Investment (investasi tidak langsung) adalah mereka yang memiliki

kelebihan dana dapat melakukan keputusan investasi dengan tidak terlibat

secara langsung atau pembelian aktiva keuangan cukup hanya dengan

memegang dalam bentuk saham atau obligasi saja. Biasanya cenderung tidak

terlibat dalam pengambilan keputusan penting pada suatu perusahaan.

2.3.6 Kriteria Investasi

Dalam berinvestasi, investor mempertimbangkan beberapa kriteria investasi,

biasanya pemodal menginginkan return investment secepat mungkin. Investor

mempertimbangkan nilai uang sekarang dengan investasi yang akan datang.

Untuk memahami hal tersebut dijelaskan dalam Sunariyah (2011:99-100),

biasanya pemodal menginginkan return investment secepat mungkin maka adanya

beberapa kriteria investasi untuk mencapat karakteristik tersebut yaitu :

1. Pay-back Period. Dalam hal ini jangka waktu yang diperlukan untuk

pengembalian investasi, guna menutup semua biaya investasi yang telah

dikeluarkan. Periode yang diperlukan dapat harian, bulanan, atau tahunan

tergantung pada sifat sekuritas. Suatu sekuritas dengan periode periode pay

back yang lebih pendek akan dipilih daripada periode pay back yang lebih

lama. Investor menerima uang atau hasil dari suatu sekuritas lebih cepat

berarti lebih baik.

2. Net Present Value. Kriteria ini berhubungan dengan metode discounted

cashflow. Yaitu suatu metode yang digunakan untuk membandingkan

perbedaan aliran kas masuk untuk investasi yang berbeda melalui tingkat

diskonto yang telah diketahui. Dengan demikian, dalam metode ini

menghitung jumlah total pendapatan dan mempertimbangkan jangka waktu

investasi.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

22

2.4 Pasar Modal

2.4.1 Pengertian Pasar Modal

Ketika seorang investor akan menginvestasikan finansial asetnya berupa

sekuritas, maka dikatakan investor tersebut turut berkecimpung dalam pasar

modal. Menurut Sutrisno (2009:300) pengertian pasar modal adalah :

“Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian

fisik yang mengorganisasikan transaksi penjualan efek atau disebut

sebagai bursa efek.”

Menurut Tendelilin (2010:26) pengertian pasar modal adalah :

“Pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihakyang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas.Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untukmemperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih darisatu tahun, seperti saham dan obligasi.”

Definisi pasar modal menurut Gumati (2011:77) sebagai berikut :

“Suatu jaringan yang kompleks dari individu, lembaga, dan pasar yangtimbul sebagai upaya dalam mempertemukan mereka yang memilikiuang (dana) untuk melakukan pertukaran efek dan surat berharga.”

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah

tempat, fasilitas atau wadah yang mempertemukan pembeli dengan penjual, yang

memperjualbelikan aset-aset finansial jangka panjang atau long-term financial

assets yang berfungsi sebagai sumber pembiayaan dunia usaha dan merupakan

alternatif untuk melakukan investasi bagi masyarakat.

2.4.2 Fungsi Pasar Modal

Pasar modal memiliki beberapa fungsi strategis yang menyebabkan lembaga

ini mempunyai daya tarik bagi pihak yang membutuhkan dana, pihak yag

memiliki dana, maupun pemerintah. Pemerintah sangat berkepentingan dalam

pembinaan pasar modal, karena dengan membaiknya kondisi pasar modal dapat

mencegah terjadinya capital flight atau pelarian modal ke luar negeri. Bila di

suatu negara tidak ada pasar modal kemugkinan besarakan terjadi capital flight

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

23

karena adanya sarana investasi bagi para pemilik dana. Oleh karena itu pasar

modal mempunyai beberapa fungsi antar lain adalah :

1. Sebagai sumber penghimpun dana. Kebutuhan dana perusahaan bisa dipenuhi

dari berbagai sumber pembiayaan. Salah satu sumber dana yang bisa

dimanfaatkan oleh perusahaan adalah pasar modal selain sistem perbankan

yang selama ini dikenal sebagai media perantara keuangan secara

konvensional.

2. Sebagai sarana investasi. Pada umumnya perusahaan menjual surat berharga

(saham atau obligasi) ke pasar modal adalah perusahaan yang sudah

mempunyai reputasi bisnis yang baik dan kredibel, sehingga efek-efek yang

dikeluarkan akan laku diperjualbelikan di bursa. Sementara , pemilik dana

atau investor jika tidak ada pilihan lain mereka akan menginvestasikan pada

perbankan yang mempunyai tingkat keuntungan yang relatif kecil.

3. Pemerataan pendapatan. Pada dasarnya apabila perusahaan tidak melakukan

go public, pemilik perusahaan terbatas pada personal-personal pendiri yang

bersangkutan. Dengan go public-nya perusahaan memberikan kesempatan

kepada masyarakat luas untuk ikut serta memiliki perusahaan tersebut.

4. Sebagai pedorong investasi. Sudah merupakan kewajiban pemerintah untuk

memajukan pembangunan dan perekonomian negaranya. Untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memajukan pembangunan

membutuhkan investasi besar. Pemerintah tidak akan mampu untuk

melakukan investasi sendiri tanpa dibantu oleh pihak swasta nasional dan

asing, menurut Sutrisno (2009:300).

2.4.3 Peran Pasar Modal

Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara yang ada

dasarnya mempunyai kesamaan antara satu negara dengan negara yang lain.

Hampir semua negara di dunia ini mempunyai pasar modal, yang bertujuan

menciptakan fasilitas industri dan keseluruhan entitas dalam memenuhi

permintaan dan penawaran modal. Terkecuali dalam negara dengan perekonomian

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

24

sosialis ataupun tertutup, pasar modal bukanlah suatu keharusan. Beberapa peran

pasar modal dalam suatu negara menurut Sunariyah (2009:9-10), yaitu :

1. Sebagai Fungsi Tabungan (Savings Function)

Metode yang digunakan sangat dipengaruhi oleh kemungkinan rugi sebagai

akibat penurunan nilai mata uang, inflasi, risikio hilang, dan lain-lain dan

perlu mempertimbangkan juga agar kerugian yang bakal diderita tetap

minimal sehingga perlu memikirkan alternatif menabung ke wilayah yaitu

investasi. Surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal memberi jalan

yang begitu mudah, tanpa risiko untuk menginvestasikan dana.

2. Fungsi Kekayaan (Wealth Function)

Pasar modal adalah suatu cara untuk menyimpan kekayaan dalam jangka

panjang dan jangka pendek sampai kekayaan tersebut dapat dipergunakan.

Kekayaan ini tidak mengalami depresiasi (penyusutan) seperti aktiva lain.

Semakin bertambah umur kekayaan tersebut akan semakin besar nilai

penyusutannya.

3. Fungsi Likuiditas (Liquidity Function)

Kekayaan yang disimpan dalam surat-surat berharga, bisa dilikuidasi melalui

pasar modal dengan resiko yang sangat minimal dibandingkan dengan aktiva

lain. Dengan kata lain, pasar modal adalah ready market untuk melayani

pemenuhan likuiditas para pemegang surat berharga.

4. Fungsi Pinjaman (Credit Function)

Pasar modal merupakan fungsi pinjaman untuk konsumsi atau investasi.

Pinjaman merupakan utang kepada masyaraskat. Pasar modal bagi suatu

perekonomian negara merupakan sumber pembiayaan pembangunan dari

pinjaman yang dihimpun dari masyarakat. Pemerintah lebih mendorong

pertumbuhan pasar modal untuk mendapatkan dana yang lebih mudah dan

lebih murah.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

25

2.4.4 Macam-macam Pasar Modal

Penjualan saham (termasuk jenis sekuritas lain) kepada mayarakat dapat

dilakukan dengan berbagai cara. Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan

jenis ataupun bentuk pasar modal dimana sekuritas tersebut diperjual-belikan.

Beberapa macam jenis-jenis pasar modal menurut Sunariyah (2011:13-14) :

1. Pasar Perdana (Primary Market)

Pasar perdana adalah : “Penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan

saham (emiten) kepada pemodal selama waktu yang ditetapkann oleh pihak

sebelum saham tersebut diperdagangkan saham-saham atau sekuritas lainnya

yang dijual untuk pertama kalinya (penawaran umum) sebelum saham

tersebut dicatatkan di bursa.

2. Pasar Sekunder (Secondary Market)

Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati

masa penawaran pada pasar perdana. Harga saham di pasar sekunder

ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual. Pasar

sekunder juga merupakan pasar yang memperdagangkan saham sesudah

melewati pasar perdana. Sehingga hasil penjualan saham biasanya tidak lagi

masuk modal perusahaan, melainkan masuk dalam kas para pemegang saham.

3. Pasar Ketiga (Third Market)

Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar

bursa (over the counter market). Bursa paralel merupakan suatu sistem

perdagangan efek yang terorganisasi di luar bursa efek resmi, dalam bentuk

pasar sekunder yang diatur dan dilaksanakan oleh perserikatan perdagangan

uang dan efek dengan diawasi dan dibina oleh Badan Pengawas Pasar Modal

Lembaga Keuangan.

4. Pasar Keempat (Fourth Market)

Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar pemodal atau

pengalihan saham dari satu pemegang ke pemegang saham lainnya tanpa

melalui perantara perdagangan efek.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

26

2.4.5 Instrumen Pasar Modal

Instrumen pasar modal dalam konteks praktis lebih banyak dikenal dengan

sebutan sekuritas. Sekuritas (securities), atau juga disebut efek atau surat

berharga, merupakan aset finansial (financial asset) yang menyatakan klain

keuangan. Sekuritas yang diperdagangkan di pasar bersifat ekuitas Indonesia

adalah saham baik saham biasa maupun saham preferen serta bukti right dan

waran. Dari keempat sekuritas ini, saham biasa yang paling dikenal oleh

masyarakat Indonesia.

2.5 Saham

Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perushaan. Wujud saham adalah

selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik

perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut sesuai dengan proporsi

kepemilikannya yang tertera pada saham. Sundjaja dan Barlian (2003:381)

mengatakan bahwa :

“Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuahperusahaan yang berbentuk perseroan terbatas atau yang biasa disebutemiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut jugapemilik sebagian dari perusahaan itu.”

Sedangkan menurut Budisantoso dan Triandaru (2006:293)

mendifinisikan saham adalah :

“ Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang ataubadan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud sahamadalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertastersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan suratberharaga.”

Dapat disimpulkan bahwa saham adalah tanda bukti keikutsertaan dalam

permodalan perusahaan dan mempunyai hak atas sebagian kekayaan perusahaan

itu dan proporsinya sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang

saham tersebut. Saham sebagai tanda bukti penyertaan atas modal, untuk itu

kepada pemegang saham dikeluarkan surat saham. Seseorang yang memiliki

saham perusahaan tertentu, maka dia juga merupakan bagian dari pemiik

perusahaan tersebut.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

27

2.5.1 Saham Biasa

Menurut Jones (2004:38), definisi saham biasa adalah :

“Commen stock respresent ownership interest of corporations, or the

equity of the stockholders, and we can the term equity security

interchangeably.”

Artinya bahwa saham biasa mewakili kepemilikan perusahaan, atau ekuitas

pemegang saham, dan kita dapat menggunakan masa keamanan modal yang dapat

diubah. Menurut Martono dan Harjito (2005:42) saham adalah :

“Surat bukti kepemilikan atau surat bukti penyertaan atas suatu

perusahaan yang mengeluarkannya (emiten).”

Menurut Tandelilin (2010:32) saham adalah :

“Saham biasa (common stock) menyatakan kepemilikan suatu

perusahaan. Saham biasa adalah sertifikat yang menunjukan bukti

kepemilikan suatu perusahaan.”

Dari ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa saham

merupakan surat berharga sebagai tanda penyertaan kepemilikan atas suatu

perusahaan.

Maka dapat disimpulkan bahwa saham biasa merupakan surat berharga

sebagai tanda penyertaan kepemilikan investor atas suatu perusahaan. Investor

juga mewakilkan oprasionalisasi perusahaan kepada manajemen. Investor yang

memiliki saham biasa berarti turut serta dalam kepemilikan perusahaan, sebesar

modal yang disertakan dalam bentuk saham dan ikut menikmati keuntungan serta

kerugian perusahaan dari hasil operasionalnya.

2.5.1.1 Jenis-jenis Saham Biasa

Menurut Fahmi (2012:82-83), saham biasa memiliki beberapa jenis, yaitu:

1. Blue Chip-Stock (Saham Unggulan) adalah saham dari perusahaan yang

dikenal secara nasional dan memilik sejarah laba, pertumbuhan, dan

manajemen yang berkualitas. Saham-saham IBM dan Du Pont merupakan

contoh Blue Chip. Jika di Indonesia kita bisa melihat pada 5 besar saham

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

28

yang termasuk kategori LQ45. LQ45 adalah liquiditas empat puluh lima buah

perusahaan yang dianggap memiliki tingkat likuiditas yang baik dan sesuai

dengan penghargaan pasar modal.

2. Growth Stock. Adalah saham-saham yang diharapkan memberikan

pertumbuhan laba yang lebih tinggi dari rata-rata saham lain, dan karenanya

mempunyai PER yang tinggi.

3. Defensive Stock (Saham-saham defensive). Adalah saham yang cenderung

lebih stabil dalam masa resesi atau perekonomian yang tidak menentu

berkaitan dengan dividen, pendapatan dan kinerja pasar. Contoh perusahaan

yang masuk kategori ini biasanya perusahaan yang produknya memang

dibutuhkan oleh publik seperti perusahaan yang masuk kategori food and

beverage.

4. Cylical Stock. Adalah sekuritas yang cenderung naik nilainya secara cepat

saat ekonomi semarak dan jatuh juga secara cepat saat ekonomi lesu.

Contohnya saham pabrik mobil dan real estate. Sebaliknya saham non siklis

mencakup saham-saham perusahaan yang memproduksi barang-barang

kebutuhan umum yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi, misalnya

makanan dan obat-obatan.

5. Seasonal Stock. Adalah perusahaan yang penjualannya bervariasi karena

dampak musiman, misalnya karena cuaca dan liburan. Sebagai contoh pabrik

mainan memiliki penjualan musiman yang khusus pada saat musim natal.

6. Specuatif Stock. Adalah saham yang kondisinya memiliki tingkat spekulasi

yang tinggi, yang kemungkinan tingkat pengembalian hasilnya adalah rendah

atau negatif. Ini biasanya dipakai untuk membeli saham pada perusahaan

pengeboran minyak.

2.5.1.2 Hak Pemegang Saham Biasa

Hak-hak yang dimiliki pemegang saham menurut Jogiyanto (2003:73-77),

adalah sebagai berikut :

1. Hak kontrol saham biasa, yaitu hak pemegang saham biasa untuk memilih

pimpinan perusahaan. Hak menerima pembagian keuntungan, yaitu hak

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

29

pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan

perusahaan.

2. Hak prefentif, yaitu hak untuk mendapatkan presentasi kepemilikan yang

sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk tujuan

melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama dan melindungi harga

saham lama dari kemerosotan nilai.

3. Hak klaim sisa, yaitu bila perusahaan dinyatakan pailit, maka pemegang

saham biasa mempunyai hak atas kekayaan perusahaan.

2.5.2 Saham Preferen

Saham preferen mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond)

dan saham biasa.seperti bond yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham

preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen. Seperti saham

biasa, dalam likuiditas, klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang

bond. Dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa

hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi

likuidasi. Oleh karena itu, saham preferen dianggap mempunyai karakterikstik

ditengah-tengah antara bond dan saham biasa. Menurut Fahmi (2012:81)

mendefinisikan saham preferen adalah :

“Suatu surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yangmenjelaskan nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dan sebagainya) dimanapemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentukdividen yang akan diterima setiap kuartal (tiga bulan).”

Menurut Sunariyah (2011:130) mendefinisikan saham preferen yaitu :

“Saham preferen adalah jenis saham lain sebagai alternatif sahambiasa. Disebut preferen karena pemegang saham preferensi mempunyaihak keistimewaan di atas pemegang saham biasa, untuk hal-haltertentu yang diperjanjikan saat emisi saham. Keistimewaan inibervariasi antara satu emiten dengan emiten yang lain. Keistimewaantersebut adalah kesepakatan antara pemodal dengan emiten.”

Maka, dapat disimpulkan bahwa perusahaan (emiten) yang menerbitkan

saham preferen, mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi keistimewaan

pemegang saham preferen tersebut. Di samping mempunyai beberapa

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

30

keistimewaan dalam kesepakatan, pemegang saham preferensi mempunyai

kesempatan untuk melakukan kontrak supaya manajemen dapat memenuhi

keistimewaan sesuai dengan perjanjian kontrak. Keistimewaan tersebut tidak

dapat digeneralisasi, dan tidak akan sama pada tiap saham preferen. Tetapi ada

beberapa kesamaan yang berlaku pada tiap saham preferen yaitu bahwa setiap

pemegang saham preferen menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan

dengan pemegang saham biasa.

2.5.2.1 Karakteristik Saham Preferen

Saham preferen memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan

saham biasa. Menurut Martalena dan Malinda (2011:60), karakteristik saham

preferen yaitu :

1. Preferen terhadap saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen

terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa :

a. Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen

terlebih dahulu dibandingkan dengan saham biasa

b. Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu

memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-

tahum sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham

biasa menerima dividennya.

2. Preferen pada Waktu Likuidasi

Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan

dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi

likuidasi. Besarnya hak atas aktiva pada saat likuidasi adalah sebesar nilai

nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum dibayar jika

bersifat kumulatif.

2.5.2.2 Jenis-Jenis Saham Preferen

Untuk menarik minat investor terhadap saham preferen dan untuk

memberikan beberapa alternatif yang menguntungkan baik bagi investor atau bagi

perusahaan yang mengeluarkan saham preferen, ada beberapa jenis saham

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

31

preferen yang dapat dikonvirmasikan ke saham biasa. Menurut Martalena dan

Malinda (20011:61-62), jenis-jenis saham preferen yaitu :

1. Convertible Preferred Stock

Untuk menarik minat investor yang menyukai saham biasa, beberapa saham

preferen menambah bentuk di dalamnya yang memungkinkan pemegangnya

untuk keluar menukar saham ini dengan saham biasa dengan rasio penukaran

yang sudah ditentukan.

2. Callable Preferred Stock

Bentuk lain dari saham preferen adalah memberikan hak kepada perusahaan

yang mengeluarkan untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham

pada tanggal tertentu di masa mendatang dengan nilai yang tertentu. Harga

tebusan ini biasanya lebih tinggi dari nilai nominal sahamnya.

3. Floating atau Adjustable-rate Preferred Stock (ARP)

Saham preferen ini merupakan saham inovasi baru di Amerika Serikat yang

dikenalkan pada tahun 1982. Saham preferen ini tidak membayar dividen

secara tetap, tetapi tingkat dividen yang dibayar tergantung dari tingkat return

dari sekuritas Treasury bill. Saham preferen tipe baru ini cukup popular

sebagai investasi jangka pendek untuk investor yang mempunyai kelebihan

kas.

2.5.2.3 Hak Pemegang Saham Preferen

Pemegang saham preferen mempunyai beberapa hak-hak tertentu sesuai

dengan perjanjian saat emisi saham tersebut. Disamping hak-hak tertentu yang

disetujui dengan suatu kontrak dengan manajemen, ada pula hak-hak

keistimewaan yang secara umum dimiliki oleh pemegang saham preferen. Hak-

hak keistiewaan saham preferen dapat mengenai pembagian dividen, hak suara,

dan pembagian aktiva pada saat likuidasi. Menurut Sunariyah (2011:131), hak-

hak saham referen sebagai berikut :

1. Masing-masing pemegang saham preferen mempunyai dividen yang

ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak yaitu pemegang saham dan

manajemen. Dividen ini dinyatakan pada bentuk nilai.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

32

2. Dalam hal pembagian dividen, pemegang saham preferen mempunyai hak

untuk menerima dividen terlebih dahulu sebelum pemegang saham biasa

dibayarkan. Pemegang saham preferen didahulukan dalam hal pembayaran

dividen sebelum pemegang saham biasa, sepanjang hal itu dinyatakan dalam

emisi saham.

3. Pada kasus likuidasi, pemegang saham preferen mempunyai hak klaim

terlebih dahulu sebelum pemegang saham biasa. Pemegang saham preferen

mempunyai hak untuk dibayarkan sesudah kewajiban dari kreditur berhasil

dilunasi perusahaan. Pemegang saham preferen dibayar sesuai nilai

investasinya. Sisa kekayaan perusahaan setelah digunakan untuk membayar

kepada pemegang saham biasa. Jadi, dalam kasus likuidasi pemegang saham

preferen lebih diistimewakan dibandingkan pemegang saham biasa.

4. Pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara (voting). Walaupun

pemegang saham preferen diperbolehkan hadir dalam rapat umum pemegang

saham akan tetapi pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara

apapun untuk mempengaruhi segala kebijakan perusahaan.

2.5.3 Nilai Saham

Saham adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan yang go

public. Nilai saham ditentukan oleh perkembangan perusahaan penerbitnya. Jika

perusahaan penerbit mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi, perusahaan

tersebut akan menyisihkan bagian keuntungan sebagai dividen dalam jumlah yang

tinggi pula. Pemberian dividen yang tinggi akan menarik minat investor untuk

memebeli saham tersebut. Hal ini mengakibatkan permintaan atas saham yang

bersangkutan akan meningkat yang pada akhirnya akan mendorong naiknya nilai

saham. Menurut Martalena dan Malinda (2011:57), nilai dari suatu saham

dibagi atas :

1. Nilai Intristik, yaitu harga yang diharapkan dari saham pada setap akhir tahun

pertama dari saham hari ini sebagaimana dilihat oleh investor tertentu pada

waktu melakukan analisis.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

33

2. Nilai Par (Par Value), digunakan untuk menunjukan nilai nominal, yakni nilai

akuntansi yang menjadi dasar penilaian kewajiban hukum pemegang saham.

3. Nilai Buku (Book Value), menunjukan besarnya penyertaan pemegang saham

(stockholder’s equity) di perusahaan. Nilai buku perlembar saham diperoleh

dengan membagi nilai buku ekuitas dengan jumlah lembar saham yang ada.

4. Nilai Pasar (Market Value), yaitu harga pasar yang berlaku dari suatu emisi

saham, dan merupakan petunjuk bagaimana para pelaku pasar secara

keseluruhan mengukur nilai dari saham itu.

2.5.4 Index Harga Saham

Pengambilan keputusan membutuhkan data historis mengenai berbagai

kejadian di masa lalu. Semakin detail dan terinci data yang diperoleh, pengambiln

keputusan dapat merumuskan kebijakannya dengan lebih tepat. Keputusan

investor memilih suatu saham sebagai suatu objek investasinya membutuhkan

data historis terhadap pergerakan saham yang beredar di bursa, baik secara

individual, kelompok, maupun gabungan. Pergerakan harga saham memerlukan

identifikasi dan penyajian informasi dan bersifat spesifik. Meurut Sunariyah

(2011:136), merupakan :

“Catatan terhadap perubahan-perubahan maupun pergerakan hargasaham sejak dimulai pertama kali beredar sampai pada suatu saattertentu. Sehingga indks harga saham memberikan harga-harga sahampada suatu saaat tertentu maupun dalam periodisasi tertentu pula.”

Dalam kondisi perekonomian yang wajar secara teoritis indeks harga saham

selalu berada di atas harga dasarnya. Tetapi data yang terjadi dalam suatu

perekonomian yang mengalami depresi harga saham berada di bawah harga

dasarnya. Dengan kata lain, indeks harga saham berada di bawah angka 100.

Perubahan-perubahan angka indeks tersebut maupun global yang mempengaruhi

perilaku investor di bursa. Sunariyah (2011:137-142), menyebutkan bahwa jenis-

jenis harga saham sebagai berikut :

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

34

1. Indeks Harga Saham Individual

Indeks harga saham individual menggambarkan suatu rangkain informasi

historis mengenai pergerakan harga masing-masing saham, sampai pada

tanggal tertentu. Biasanya pergerakan harga saham tersebut disajikan setiap

hari, berdasarkan harga penutupan di bursa pada hari tersebut. Indeks tersebut

disajikan untuk periode tertentu. Yang dalam hal ini mencerminkan suatu

nilai yang berfugsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham di bursa efek.

Indeks individual saham merupakan suatu nilai yang berfungsi untuk

mengukur kinerja suatu saham tertentu di bursa efek. Harga dasar suatu

saham pada waktu pertama kalinya ditentukan sebesar harga perdana,

sehingga indeks saham individu pada awalnya sebesar 100%.

2. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks harga saham gabungan seluru saham menggambarkan suatu rangkaian

informasi historis mengenai pergerakan haraga saham gabungan seluruh

saham sampai pada tanggal tertentu. Biasanya pergerakan harga saham

tersebut disajikan setiap hari tersebut. Indeks tersebut disajikan untuk periode

tertentu. Dalam hal ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai

pengukuran kinerja suatu saham gabungan di efek.

3. Indeks Harga Saham Sektoral

Indeks harga sektoral menggunakan semua saham yang termasuk dalam

masing-masing sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan, dan lain-

lain. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks sektoral terbagi atas sembilan

sektor, yaitu pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri,

konsumsi, properti, infrastuktur, keuangan, perdagangan dan jasa, dan

manufaktur.

4. Indeks LQ-45

Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas tinggi, yang diseleksi

melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi

atas saham-saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Bursa Efek

Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja komponen saham

yang masuk dalam perhitungan indeks LQ-45 ini. Penggantian saham akan

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

35

dilakukan setiap enam bulan sekali. Apabila terdapat saham yang tidak

memenuhi kriteria seleksi LQ-45 maka saham tersebut dikeluarkan dari

perhitungan indeks dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria.

5. Indeks Syaria atau JII (Jakarta Islamic Index)

JII terdiri dari 30 saham yang dipilih kriteria dari saham-saham yang sesuai

dengan syariah islam. Penentuan kriteria pemilihan saham dalam Jakarta

Islamic Index melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa

Investment Management. JII dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak

ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan bisnis

syariah. Melalui indeks diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor

untuk mengembangkan investasi secara syariah.

6. Indeks Kompas 100

Indeks yang terdiri dari saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan

likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah

ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan sekali.

7. Indeks Bisnis-27

Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Harian Bisnis Indoesia

meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama indeks BISNIS-27.

Indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat dan akuntabilitas, dan

tata kelola perusahaan.

8. Indeks PEFINDO 25

Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia denga lembaga rating PEFINDO

meluncurkan harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO 25. Indeks

yang dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal

khususnya untuk saham-saham kecil dan menengah (Small Medium

Enterprisesi) SME. Ideks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang

dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti : total aset, ROE,

dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperlihatkan juga

faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

36

9. Indeks Sri-Kehati

Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan

Yayasan Keanearagaman Hayati (KEHATI). SRI adalah kependekan dari

Sustanable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi informasi

tambahan kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang

memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan tata

kelola perusahaan yang baik. Indeks ini terdiri dari 25 perusahaan tercatat

yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti : total aset,

PER, dan Free Float.

10. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembang

Merupakan indeks harga saham yang secara khusus didasarkan pada

kelompok yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, yaitu kelompok Papan

Utama dan Papan Pengembang.

2.6 Dividen

2.6.1 Pengertian Dividen

Dividen adalah distribusi yang bisa berbentuk kas, aktiva lain, surat atau

bukti lain yang menyatakan hutang perusahaan, dan saham, kepada pemegang

saham suatu sebagai proporsi dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemilik.

Pengertian dividen menurut Brealy, Myers, dan Mercus (2004:143) adalah :

“Periodic cash distribution from the firm it’s shareholders.”

Artinya, bahwa dividen adalah distribusi laba tunai berkala dari perusahaan

kepada para pemegang sahamnya. Menurut Sunariyah (2011:129) menyatakan

bahwa :

“Dividen adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada

pemegang saham (pemilik modal sendiri, equity).”

Menurut Marcus (2007:44), dividen adalah :

“Pembayaran dari perseroan kepada para pemegang saham yang

dilakukan dalam bentuk tunai atau saham.”

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

37

Menurut Ross, Werterfield, dan Jordan (2009:358) dividen adalah:

“Dividen tunai adalah pembayaran tunai oleh perusahaan kepada

pemegang sahamnya.”

Dari ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dividen

merupakan sebagian dari laba perusahaan yang diberikan kepada pemegang

saham yang memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan akan

datang.

2.6.2 Jenis Dividen dan Pembayarannya

Pembayaran dividen dapat dilakukan dalam bentuk tunai (cash) namun ada

juga pembayaran deviden dilakukan dalam bentuk pemberian saham, bahkan juga

dalam bentuk pemberian property. Menurut Sunariyah (2011:128-129), ada

beberapa jenis dividen yang merupakan realisasi dari pembayaran dividen, yaitu:

1. Dividen tunai (cash dividen), yaitu “Declarated and paid at regular intervals

from legally available funds.” Dividen yang dinyatakan dan dibayar pada

jangka waktu tertentu dan dividen tersebut berasal dari dana yang diperoleh

secara legal. Dividen ini dapat bervariasi dalam jumlah bergantung kepada

perusahaan.

2. Dividen Saham, yaitu terjadi apabila Dewan Komisaris memutuskan untuk

membayar dividen pemegang saham dengan cara menambah saham yang

dimiliki oleh pemegang saham yang lama dalam suatu perusahaan.

3. Dividen Properti, yaitu “Adistribution of earnings in the from of property.”

Suatu distribusi keuntungan perusahaan dalam bentuk property atau barang.

4. Dividen Likuidasi, yaitu “A distributor of capital assets to shareholder is

referred to as liquidating dividends.” Distribusi kekayaan perusahaan kepada

pemegang saham dalam hal perusahaan tersebut likuidasi.

2.6.3 Prosedur Pembayaran Dividen

Mengumpulkan daftar pemegang saham yang menerima dividen bukanlah

hal yang mudah karena di banyak perusahaan, daftar pemegang saham senantiasa

berubah karena jual beli saham. Ada beberapa prosedur pembayaran dividen

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

38

menurut Sudjaja dan Barlian (2003:380) membagi dalam 3 (tiga) kategori

prosedur pembaran dividen, yaitu :

1. Tanggal tercatatnya pemegang saham (Holder of record date)

Adalah dimana perusahaan menutup buku transfer saham dan menyusun

daftar tentang nama para pemegang saham menurut keadaan ini. Jika

perusahaan diberi tahu tentang adanya penjualan data transfer yang terjadi

sebelum tanggal terdaftarnya pemegang saham maka pemilik baru akan

menerima dividen. Jika transfer itu terjadi sesudahnya maka pemilik baru

yang akan menerima dividen. Jika transfer itu terjadi sesudahnya maka yang

akan menerima dividen adalah pemilik lama.

2. Tanggal tanpa dividen (Ex-dividend date)

Tanggal dimana hak atas dividen terlepas dari sahamnya, untuk mencegah

terjadinya kekacauan maka para pemegang pialang sudah mempunyai suatu

peraturan yang menyatakan bahwa pemegang saham berhak atas dividen

sampai empat hari sebelum tanggal terdaftarnya pemegang saham, ha katas

dividen itu sudah terlempar dari sahamnya.

3. Tanggal pembayaran dividen (Dividend payment)

Merupakan tanggal nyata dimana perusahaan dalam kenyataannya mengirim

cek kepada nama-nama yang tercatat itu pada tanggal pembayaran.

2.6.4 Teori Kebijakan Dividen

Ada beberapa teori dalam kebijakan dividen, diantaranya yaitu :

1. Teori Residu Dividen (The Residual Theory of Dividend)

Titik tolak teori :

Para investor lebih suka apabila perusahaan menahan keuntungannya untuk

diinvestasikan kembali daripada jika keuntungan tersebut itu dibayarkan

berupa dividen dimana re-investasi akan menghasilkan lebih banyak

dibandingkan saham-saham lain yang resikonya kira-kira seimbang. Teori

tersebut menjelaskan bahwa dividen yang dibayarkan oleh perusahaan

merupakan sisa setelah dilakukan pembayaran atas kesempatan peluang

investasi yang dilaksanakan. Dengan menggunakan metode pendekatan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

39

tersebut, perusahaan mencoba membuat keputusan dividen dengan tiga tahap

sebagai berikut :

Tahap 1 : Gunakan proporsi sruktur modal optimum dari pengeluaran modal,

yang tingkatnya dihasilkan dari titik perpotongan Skedul Kesempatan

Investasi/SKI (Investment Schedule/IOS) dan Biaya Modal Marjinal

Tertimbang/BMMT (Weighted Marginal Cost of Capital/WMCC).

Tahap 2 : Gunakan proporsi sruktur modal optimal, perkirakan total jumlah dari

pembiayaan ekuitas yang diperlukan untuk mendukung pengeluaran

pada tahap 1.

Tahap 3 : Karena laba ditahan lebih kecil dari biaya saham biasa baru. Gunakan

laba ditahan untuk memperoleh modal yang diperlukan pada tahap ke-

2. Jika laba ditahan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ini, maka

dapat menjual saham biasa baru. Jika laba ditahan melebihi dari yang

diperlukan, maka kelebihannya dibagikan sebagai dividen.

2. Teori Irrelevansi Dividen

Pendekatan ini menyatakan bahwa dividen tidak relevan, dividen hanya

menunjukan sisa pendapatan dan bukan variabel keputusan yang

mempengaruhi nilai perusahaan. Pandangan ini sesuai dengan teori irelevansi

dividen yang kemukakan oleh H. Miller dan Franco Modigliani yang biasa

disebut teori “M dan M”. Teori ini menjukan bahwa dalam dunia yang

sempurna (ada kepastian, tidak ada pajak, tidak ada biaya transaksi dan tidak

ada pasar lain yang sempurna) maka nilai dari perusahaan tidak dipengaruhi

oleh distribusi dividen.

3. Teori Relevansi Dividen

Myron J.Gordon, John Lintner menyatakan bahwa pemegang saham

menyukai dividen sekarang dan ada hubungannya langsung antara kebijakan

dividen dan nilai pasarnya. Dasar pemikirannya adalah bahwa investor

umumnya menghindari risiko dan dividen yang diterima sekarang

mempunyai risiko yang lebih kecil daripada dividen yang diterima dimasa

yang akan datang (Sundjaja dan Berlin, 2002:335).

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

40

4. Tax Preference Theory

Pertama harus disadari bagi investor yang dikenai pajak pendapatan

perorangan, pendapatan yang relevan baginya adalah pendapatan setelah

pajak. Pendapat yang keempat setelah pendapat Myron J.Gordon, John

Lintner adalah pendapat dari kelompok para akademisi yang cenderung

menyatakan bahwa perusahaan sebaiknya menentukan dividend payout yang

rendah bahkan tidak membagikan dividen. Kesimpulan dari teori ini adalah

investastor lebih memilih laba ditahan daripada dengan dividen karena

keuntungan dari pajak capital gain. Teori ini menyatakan perusahaan harus

menahan pembayaran dividennya pada tingkat yang rendah jika mereka ingin

memaksimalkan harga sahamnya.

2.6.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen yaitu:

Dalam kebijakan dividen, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

kebijakan dividen itu sendiri diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Peraturan hukum

a. Peraturan mengenai laba bersih mementukan bahwa dividen dapat

dibayar dari laba tahun-tahun yang lalu dan laba tahun berjalan.

b. Peraturan mengenai tindakan yang merugikan modal. Melindungi para

kreditur, dengan melarang pembayaran dividen yang berasal dari modal

membagikan investasinya bukan membagikan keuntungannya.

c. Peraturan mengenai tak mampu bayar. Pesusahan boleh tidak membayar

dividen jika tidak mampu (bangkrut jumlah hutang yang lebih besar dari

pada jumlah harta).

2. Posisi likuiditas

Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam bentuk aktiva yang diperlukan

untuk menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun terdahulu sudah

diinvestasikan dalam bentuk mesin dan peralatan, persediaan dan barang-

barang lainnya, bukan disimpan dalam bentuk uang tunai. Oleh karena itu,

suatu perusahaan yang keuntungannya luar biasa mungkin saja tidak dapat

membayar dividen karena keadaan likuiditasnya. Memang perusahaan yang

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

41

sedang tumbuh biasanya betul-betul kekurangan dana. Dalam situasi seperti

itu mungkin perusahaan memutuskan untuk tidak membayar dividen dalam

bentuk uang.

3. Membayar pinjaman

Jika perusahaan telah membuat pinjaman untuk memperluas usahanya atau

untuk pembiayaan lainnya maka ia dapat melunasi pinjamannya pada saat

jatuh tempo atau ia dapat menyisihkan cadangan-cadangan untuk melunasi

pinjaman itu nantinya. Jika diputuskan bahwa pinjaman itu akan dilunasi

maka biasanya harus ada laba ditahan.

4. Kontrak pinjaman

Kontrak pinjaman, jika menyangkut pinjaman jangka panjang seringkali

membatasi kemampuan perusahaan untuk membayar dividen tunai.

Pembatasan-pembatasan itu dimaksudkan untuk melindungi para kreditur.

5. Pengembalian aktiva

Semakin cepat pertumbuhan perusahaan, semakin besar pula kebutuhannya

untuk membayar pengembangan aktiva perusahaan.

6. Tingkat pengembalian

Tingkat pengembalian atas aset menentukan pembagian laba dalam bentuk

dividen yang dapat digunakan oleh pemegang saham baik ditanamkan

kembali di dalam perusahaan maupun di tempat lain.

7. Stabilitas keuntungan

Perusahaan yang keuntungannya relatif teratur dapat diperkirakan bagaimana

keuntungan di kemudian hari. Maka perusahaan yang seperti ini akan

membagikan keuntungannya dalam bentuk dividen dengan persentasi yang

lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya

berfluktuasi.

8. Pasar modal

Perusahaan besar yang sudah mantap, dengan probabilitas yang tinggi dan

keuntungan yang teratur, dengan mudah dapat masuk ke pasar modal atau

memperoleh macam-macam dana dari luar untuk pembiayaannya. Karena itu

perusahaan yang sudah intern maka pembayaran akan berkurang.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

42

9. Jika perusahaan hanya memperluas usahanya dari pembiayaan intern maka

pembayaran dividen akan berkurang.

10. Keputusan kebijakan dividen

Hampir semua perusahan ingin mempertahankan dividen per saham pada

tingkat yang konstan. Tetapi naiknya dividen selalu terlambat dibandingkan

dengan naiknya keuntungan. Artinya dividen itu baru akan dibaikan jika

sudah jelas bahwa meningkatnya keuntungan ini benar-benar mantap dan

cukup permanen. Sekali dividen sudah naik, maka segala daya dan upaya

akan dikerahkan, supaya tingkatan yang baru itu dapat terus-menerus

diperhatikan. Jika keuntungan kemudian merosot, tingkat dividen yag baru

akan itu sementara akan tetap dipertahankan, sampai betul-betul menjadi jelas

bahwa keuntungan tak mungkin pulih kembali. (Sudjaya dan Berlin, 1.

2003:209-339)

2.6.6 Jenis-jenis Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen harus diformulasikan untuk dua dasar tujuan dengan

memperhatikan :

1. Memaksimalkan kekayaan dari pemilik perusahaan

2. Pembiayaan yang cukup

Kedua tujuan tersebut saling berhubungan dan harus memenuhi berbagai

faktor hukum, perjanjian, internal, pertumbuhan, hubungan dengan pemilik,

hubungan dengan pasar yang membatasi alternatif kebijakan.

Ada tiga jenis kebijakan dividen, yaitu :

1. Kebijakan dividen rasio pembayaran konstan (Constant-payout-ratio-

dividend policy)

Kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran dividen dalam persentase

dari pendapatan yang dibayarkan kepada pemilik setiap periode pembagian

dividen. Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio), adalah persentase

dari setiap rupiah yang dihasilkan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk

tunai; dihitung dengan membagi dividen kas per saham dengan laba per

saham.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

43

2. Kebijakan dividen teratur

Kebijakan dividen yang didasarkan atas pembayaran dividen dengan rupiah

yang tetap dalam setiap periode.

3. Kebijakan dividen rendah teratur dan tambah ekstra

Kebijakan dividen rendah teratur dan ditambah ekstra (low dividend-payout

ratio), adalah kebijakan dimana perusahaan mencoba membayar dividen

dalam persentase tertentu seperti dividen yang dinyatakan dalam rupiah serta

disesuaikan terhadap target pembayaran yang membuktikan terjadinya

peningkatan hasil. Jika pendapatannya lebih tinggi dari normal pada periode

tertentu, perusahaan boleh bayar tambahan dividen tersebut, dimana disebut

ekstra (Sudjaja dan Barlian, 2002:341).

2.7 Harga Saham

2.7.1 Pengertian Harga Saham

Menurut Sularso (2003:6) harga saham adalah:

“Harga saham yang terjadi di bursa pada saat penutupan (closing

price) yang terbentuk pada setiap akhir perdagangan saham.”

Menurut Winarto (2012:25) harga saham adalah :

“Harga per lembar saham yang diperjual-belikan.”

Dari ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa harga saham

adalah harga per lembar saham pada saat penutupan (closing price) yang

terbentuk atas mekanisme permintaan dan penawaran di bursa.

2.7.2 Proses Terbentuknya Harga Saham

Proses terbentuknya haraga saham dpat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :

1. Demand to Buy Schedule

Investor yang hendak membeli saham akan datang ke pasar saham.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

44

2. Supply to Sell Schedule

Investor juga dapat menjual saham ke pasar saham. Investor tersebut dapat

menetapkan pada harga berapa saham yang mereka miliki akan dilepas ke

pasaran. Biasanya harga yang tinggi akan lebih disukai para investor.

3. Introduction of Schedule

Pertemuan antara permintaan dan penawaran menciptakan suatu titik temu

yang biasa disebut sebagai titik ekuilibirium harga. Pada awalnya perusahaan

yang mengeluarkan saham akan menetapkan harga awal untuk

diperdagangkan. Saat di pasaran, harga saham tersebut akan berubah karena

permintaan dari para investor. Ekspektasi harga saham yang pada awalnya

telah ditawarkan oleh pihak seller. Saat terjadi pertemuan harga yang

ditawarkan oleh seller dan harga yang diminta oleh buyer, maka akan tercipta

harga keseimbangan pasar modal.

2.7.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham adalah :

1. Faktor Internal (Lingkungan Mikro)

Ada beberapa faktor internal yang dapat mempengaruhi pergerakan harga

saham, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman

yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.

b. Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director

announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan

sruktur organisasi.

c. Pengumuman pengembalian divertifikasi, seperti laporan merger, investasi

ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan

divestasi dan lainnya.

d. Pengumuman investasi (investment announcements), seperti mendahulukan

ekspansi pabrik, pengembangan riset dan, penutupan usaha lainnya.

e. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negosiasi

baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

45

f. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum

akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS)

dan dividend per share (DPS), price earning ratio (PER), net profit margin

(NPM), return on assets (ROA), dan lain-lain.

g. Pengumuman pembagian dividen.

2. Faktor Eksternal (Lingkungan Makro)

a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan

deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi

ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

b. Pengumuman Hukum (legal announcement), seperti tuntutan karyawan

terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan

terhadap manajernya.

c. Pengumuman industry sekuritas (securities announcement), seperti laporan

pertemuan tahunan insider trading, volume atau harga saham perdagangan,

perbatasan/ penundaan trading.

d. Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor

yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di

bursa efek suatu Negara.

e. Berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri.

2.8 Abnormal Return

Menurut Sularso (2003 : 6), abnormal return adalah :

“Selisih antara tingkat keuntungan sebenarnya dengan tingkat

keuntungan yang diharapkan.”

Menurut Mulyati (2003 : 241), abnormal return adalah :

“Selisih antara return realisasi dengan return ekspektasi.”

Untuk mengestimasi return ekspektasi menggunakan model estimasi

sebagai berikut :

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

46

1. Mean-adjusted model

Model disesuaikan rata – rata (mean adjusted returns) ini menganggap bahwa

return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata – rata return

realisasi sebelumnya selama periode estimasi Jogianto (2003 : 434).

Formulanya adalah sebagai berikut Tandelilin (2010 : 225) :

Keterangan :

E (Rit) = return saham ke-i yang diharapkan pada periode peristiwa ke-t

Rit = return realisasi saham ke-i pada periode estimasi ke-t

T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1-t2.

2. Market adjusted model

Model disesuaikan pasar (market adjusted model) menganggap bahwa dugaan

yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks

pasar pada saat tersebut Jogianto (2003 : 445). Dengan menggunakan model

ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi, karena return sekuritas

yang di estimasi adalah sama dengan return indeks pasar. Formulanya adalah

sebagai berikut Tandelilin (2010 : 225) :

ARi,t = Ri,t – Rm,t

Dimana :

ARi,t : return tak normal sekuritas i pada hari t

Ri,t: return actual sekuritas i pada hari t

Rm,t : return pasar pada hari t

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

47

3. Market model

Perhitungan return ekspektasi dengan model pasar (market model) yang

dilakukan dengan dua tahap yaitu :

1). Perhitungan return ekspektasi ke-i pada periode estimasi

2). Menggunakan model ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan

teknik regresi OLS (Ordinary Least Square) dengan persamaan sebagai

berikut :

Ri,j = αi + βi . Rm,j + εi,j

Keterangan :

Ri,j = Return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j

αi = intercept untuk sekuritas ke-i

βi = koefisien slope yang merupakan beta sekuritas ke-i

Rm,j = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j

εi,j = kesalahan residu ke-i pada periode estimasi ke-j

2.9 Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Judul Penelitian Variabel PenelitianMetode

Penelitian Hasil Penelitian

1. PengaruhPengumuman Ex-Dividend date padaPerusahaan SektorPerbankan yangTerdaftar diBEI Tahun 2008-2011Annasyah Samja Dewi

Return, abnormal return,dan ex-dividend date.

Event study,uji statistikdeskriptif,ujinormalitasKolmogorovsmirnov, ujipairedsampel t-

Terdapat reaksi yangsignifikan dari investoryaitu pada H-1 dansaat pengumuman ex-dividend naikdilakukan.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

48

No. Judul Penelitian Variabel Penelitian MetodePenelitian

Hasil Penelitian

test.

2. Analisis Harga Sahamdan Rata-RataAbnormal ReturnSebelum dan SesudahEx-Dividend Date(Studi pada EmitenIndeks Kompas-100)Alvin Mulya Hidayati(2014)

Ex-dividend date, abnormalreturn saham, harga saham.

Uji pairedsampel t-test,deskriptifkomparatif,markedadjustedmodel.

Tidak ada perbedaanyang signifikanterhadap harga sahammaupun rata-rataabnormal return antara15 hari sebelum dan15 hari sesudahpengumumanpembagian dividen.

3. Analisis DampakPengumuman DividenTerhadap Reaksi PasarMirdah dan Solikhim(2010)

Abnormal Return Event Study,ujinormalitasKolmogorovsmirnov, ujipairedsampel t-test.

Hasil uji hipotesiskandungan informasidividen, menghasilkanaverage abnormalreturn yang positifsebelum pengumuman,namun setelahpengumumanberdampak negatif.

4. Market Reaction toDividendAnnouncement:Evidence from TurkishStock Market(Eyüp Kadıoğlu1,Niyazi Telçeken1&Nurcan Öcal1) tahun2015

Cash dividend,announcement effect, marketreaction, tax.

Eventstudy,Panelregressionanalysis.

Ada perbedaan yangsignifikan, hubungannegatif antara dividentunai per saham danabnormal returnsetelah pengumumandividen.

5. PengaruhPengumumanDividen TerhadapPerubahan HargaSaham Sebelum danSesudah Ex-Dividend Date diBEI.Siaputra dan Atmaja(2006)

Harga saham, dan nilainominal dividen kas perlembar saham.

EventStudy

Nilai rata-rata hargasaham sebelum ex-dividend date dannilai rata-rata hargasaham sesudah ex-dividend date secarastatistik berbedasignifikan.

6. Effect of Dividend onStock Price inEmerging StockMarket: A Studyon the Listed PrivateCommercial Banks inDSEMohammad BayezidAli (2010)

Cash dividend,abnormalreturn.

Event Study Didapatkan hasilreaksi harga sahamuntuk pengumumandividen tidak adaperubahan signifikansecara statistik.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

49

No. Judul Penelitian Variabel Penelitian MetodePenelitian

Hasil Penelitian

7. The Ex-Dividend-DayPrice Behaviour ofBlue-Chip Stocks:International EvidenceAnders Isaksson Ph.D.(2013)

Return, abnormal return,stock price.

Event Study,ujinormalitasKolmogorovsmirnov, ujipairedsampel t-test.

Bahwa harga sahamjatuhtidak berbeda darijumlah dividen padahari ex-dividendDi Bursa Efek Tokyo,harga saham jatuh.kurang dari jumlahdividen, yang berbedadengan London StockExchange, di manaharga saham jatuhlebih dari jumlahdividen.

Sumber : Olahan peneliti 2015

2.10 Kerangka Pemikiran Penelitian

Setiap perusahaan selalu berupaya menjaga kestabilan dan meningkatkan

kinerja perusahaan masing–masing. Salah satu strategi yang biasa dilakukan

perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan dengan melakukan

pembayaran deviden kepada para pemegang saham perusahaan untuk menarik

investor supaya ingin menanamkan modalnya dalam meningkatkan kinerja

perusahaan serta meningkatkan kualitas perusahaan. Dengan hal ini, para investor

akan menilai kinerja perusahaan dan mengharapkan pembagian dividen maupun

dari capital gain. Menurut John R. Graham dan Scott B. Smart (2012:434) :

“Pengumuman deviden adalah hari di mana perusahaan memberikaninformasi kepada publik mengenai pembagian deviden, perusahaanjuga menetapkan tanggal tertentu yang menentukan pemegang sahamyang akan menerima deviden.”

Secara teori, meningkatnya pembayaran dividen sering di tafsirkan sebagai

tanda meningkatnya keuntungan yang diperoleh perusahaan di masa mendatang,

sedangkan menurunnya pembayaran deviden sering di tafsirkan penurunan

keuntungan di masa mendatang. Motif perusahaan melakukan kebijakan dividen

berharap dapat meningkatkan kinerja perusahaan serta dapat menarik investor

untuk menanamkan modalnya, serta meningkatkan nilai perusahaan dengan

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

50

memberikan dividen tunai untuk para investor supaya merasa sejahtera

berinvestasi di perusahaan. Biasanya para investor selalu melihat laporan

keuangan perusahaan tersebut terlebih dahulu sebelum melakukan investasi.

Menurut Irham Fahmi (2012 : 22) :

“Laporan keuangan adalah merupakan suatu informasi yangmenggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya ituakan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerjasuatu perusahaan”.

Suatu laporan keuangan (financial statement) akan menjadi lebih

bermanfaat untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi laporan

keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang.

Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses perbandingan,

evaluasi dan analisis tren, akan diperoleh prediksi tentang apa yang munkin akan

terjadi di masa mendatang, sehingga disinilah laporan keuangan tersebut begitu

diperlukan. Yang nanti hasilnya akan membantu dalam memberikan

pertimbangan mengenai kondisi perusahaan/ badan usaha di masa mendatang.

Selain itu, untuk mengetahui naiknya harga saham perusahaan ataupun

menurunnya harga saham perusahaan dapat diketahui oleh sebuah laporan

keuangan perusahaan, serta bagaimana pengumuman dividen yang dilakukan oleh

perusahaan. Dalam pasar yang efisien, nilai yang diharapkan dari sebuah

pengumuman dividen akan di estimasi dengan menganalisis perubahan pasar

segera sesudah pengumuman dividen. Pada pengujian seperti ini biasa

menggunakan pengukuran Abnormal Return. Menurut Jogiyanto (2010 : 580) :

“Abnormal return merupakan selisih antara return actual dan expected

return”.

Dengan demikian Abnormal Return atau excess return merupakan

kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal.

Sedangkan return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan

oleh investor). Pada saat pasar dalam keadaan efisien, sehingga membuat nilai

yang diharapkan oleh investor pada sebuah pengumuman dividen akan bereaksi

positif terhadap perusahaan.

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen

51

Keterangan :: Tidak diteliti: Diteliti

Dari uraian diatas, dapat disederhanakan pada bagan kerangka pemikiran

sebagai berikut :

Gambar 2.1Bagan Kerangka Pemikiran

Labaditahan

Emiten

Laba yang diperoleh

RUPS

Dividen

Tanggal pengumumandividen tunai

Reaksi pasar

Harga Saham Abnormal Return

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

Apakah ada perbedaan harga saham, abnormal return saham sebelum dan sesudahpengumuman ex-dividen date ?

Kesimpulan