Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Micro (2010 : 6) “Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan
atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya”.
Agar terjadi jaringan antar komputer maka setiap bagian dari jaringan
komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan
disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut server. Desain ini disebut
dengan sistem client-server dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan
komputer.
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan,
kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi
data dan terdapat pada perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk
sebuah jaringan komputer sederhana. Apabila ingin membuat jaringan yang lebih luas
lagi jangkauannya maka diperlukan peralatan tambahan seperti hub, bridge, switch,
router, gateway sebagai peralatan interkoneksinya. Berdasarkan geografisnya
jaringan komputer terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network adalah jaringan komputer yang terbatas pada wilayah
geografis yang sempit dan hanya mencakup dalam satu wilayah/tempat seperti
gedung, sekolah, warnet, dll. Jangkauan koneksi hanya sekitar jarak 200 meter.
6
Sumber :
http://www.allisonroyce.com/wp-content/uploads/2012/12/Local_Area_Network_Diagram.png
Gambar II.1 Local Area Network
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network adalah jaringan komputer yang wilayahnya lebih
luas dari LAN dan jangkauan koneksi sampai 50 km, seperti jaringan dari satu
gedung ke gedung lain dalam sebuah kota besar.
Sumber : www.orangbejo.com/2015/12/pengertian-jaringan-man-metropolitan.jpg
Gambar II.2 Metropolitan Area Network
7
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network adalah jaringan komputer yang mencakup daerah
geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah Negara atau bahkan benua. WAN
juga dapat didefinisikan sebagai jaringan komputer yang memerlukan router dan
saluran komunikasi public.
Sumber : www.netprivateer.com/images/lanwan.png
Gambar II.3 Wide Area Network
2.2. Topologi Jaringan
Menurut Arifin (2011 : 29b) “jaringan komputer terbentuk dari beberapa
komputer yang saling terhubung melalui media komunikasi (kabel/nirkabel) dan
beberapa perangkat keras pendukung lainnya. Cara menghubungkan komputer satu
dengan yang lainnya sehingga membentuk jaringan yang disebut topologi”. Sebuah
topologi yang diterapkan dalam jaringan sangat berpengaruh dengan cara akses
komputer/terminal dalam jaringan tersebut.
8
Pemilihan jenis topologi harus disesuaikan dengan keadaan pada tempat
jaringan tersebut dibangun. Sebuah jaringan besar bias dibangun dengan kombinasi
dari jenis topologi tersebut. Berikut adalah jenis topologi jaringan komputer yang
sering digunakan :
1. Topologi Bus
Topologi bus adalah topologi jaringan komputer yang menggunakan
sebuah media fisik berupa kabel koaksial/kabel utama (backbone) sebagai tulang
punggung jaringan. Topologi ini umumnya digunakan untuk jaringan yang
terhubung secara sederhana sehingga komputer-komputer yang terlibat
didalamnya bias berkomunikasi satu sama lainnya.
a. Kelebihan
1). Hemat kabel sehingga biaya instalasi relatif lebih murah.
2). Penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa
mengganggu operasi yang berjalan.
3). Mudah atau sederhana untuk menambahkan komputer ke jaringan ini,
hanya perlu memasang konektor baru.
b. Kelemahan
1). Kepadatan pada jalur lalu lintas.
2). Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat, maka keseluruhan
jaringan .akan mengalami gangguan.
3). Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel.
4). Sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang
jatuh/mati.
9
5). Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada
penggunaan jaringan di gedung besar.
Sumber : www.javanetmedia.com /2015/06/ /pengertian-topologi-jaringan-komputer/bus.jpg
Gambar II.4 Topologi Jaringan Bus
2. Topologi Star
Topologi star adalah topologi jaringan yang menggunakan hub/switch
(concentrator) sebagai pengatur paket data. Topologi star memiliki kontrol yang
terpusat. Semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua
client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan
lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan
dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan
hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
a. Kelebihan
1). Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang
atau memindahkan perangkat jaringan lainnya.
2). Mudah di pasang dan mudah dalam pengkabelan
10
3). Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-
perangkat lainnya
b. Kelemahan
1). Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi bus
2). Membutuhkan hub atau konsentrator dan jika hub atau konsentrator
tersebut jatuh atau rusak node-node yang terkoneksi tidak terdeteksi.
3). Lebih mahal daripada topologi bus, karena biaya untuk pengadaan hub
dan konsentrator.
Sumber : www.markijar.com/2015/09/8-topologi-jaringan-komputer-lengkap/star.jpg
Gambar II.5 Topologi Jaringan Star
3. Topologi Ring
Topologi ring adalah topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang
berisi node-node. Semua komputer yang saling tersambung membentuk lingkaran
(seperti bus, tetapi ujungnya disambung).
11
Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai
loop. Data dikirimkan ke setiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul
diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.
a. Kelebihan
1). Dapat melayani aliran lalu lintas data yang padat.
2). Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri
atau kanan dari server.
3). Transmisi data yang relative sederhana seperti perjalanan paket data
dalam satu arah saja.
b. Kelemahan
1). Kerusakan pada salah satu media pengirim/terminal dapat
melumpuhkan kerja seluruh jaringan.
2). Paket data harus melewati setiap komputer antara pengirim dan
penerima, sehingga menjadi lebih lambat.
3). Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan
terminal atau node menjadi lebih sulit bila port sudah habis.
Sumber : www.markijar.com/2015/08/7-topoogi-jaringan-komputer/cincin.jpg
Gambar II.6 Topologi Jarigan Ring
12
4. Topologi Tree
Topologi tree merupakan perpaduan antara topologi bus dan star, yang terdiri
dari kelompok-kelompok workstation konfigurasi bintang yang terkoneksi ke kabel
utama yang menggunakan topologi bus. Topologi ini memungkinkan untuk
pengembangan jaringan yang telah ada dan memungkinkan mengkonfigurasi jaringan
sesuai dengan kebutuhannya.
a. Kelebiihan
1). Instalasi jaringan dari titik ke titik pada masing-masing segmen.
2). Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak.
b. Kelemahan
1). Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe
kabel yang digunakan.
2). Jika jaringan utama/backbone rusak, keseluruhan segmen ikut jatuh
juga.
3). Sangat sulit untuk dikonfigurasi dan juga untuk pengkabelannya
dibandingkan topologi jaringan model lain.
Sumber : www.markijar.com/2015/21/05/9-pengertian-topologi-jaringan-komputer/tree.jpg
Gambar II.7 Topologi Jaringan Tree
13
5. Topologi MASH
Topologi mash merupakan jenis pengaturan tata letak jaringan komputer
dimana masing-masing komputerdan perangkat di jaringannya saling berhubungan
satu sama lainnya secara langsung.
Dalam topologi mash setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan
perangkat yang dituju (dedicated links) dan memungkinkan distribusi transmisi dapat
dimaksimalkan, meskipun salah satu dari sambungan transmisinya menurun.
a. Kelebihan
1). Topologi ini menjamin kerahasiaan dan keamanan data, karena setiap
pesan berjalan sepanjang link khusus.
2). Pengiriman data dari satu node ke sejumlah simpul yang lain dapat
dilakukan secara bersamaan.
3). Saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer, proses identifikasi
permasalahan dapat dilakukan dengan mudah.
b. Kelemahan
1). Membutuhkan banyak port I/O dan kabel, semakin banyak komputer
maka dibutuhkan semakin banyak port I/O dan kabel links.
2). Biaya instalasi dan pemeliharaan jaringan komputer masih cukup
tinggi.
3). Pelaksanaan (konfigurasi dan instalasi) topologi ini tergolong rumit
4). Perlu space yang luas karena menggunakan banyak kabel.
14
Sumber : www.markijar.com/2015/17/10-topologi-jaringan-komputer/mesh.png
Gambar II.8 Topologi Jaringan Mash
2.3. Perangkat Keras Jaringan
Untuk membangun sebuah jaringan komputer, tentu saja ada banyak hal yang
harus diperhatikan. Salah satunya adalah faktor perangkat keras/hardware. Perangkat
keras/hardware merupakan elemen yang sangat vital dalam membangun sebuah
jaringan komputer. Apabila kekurangan satu elemen perangkat keras saja, maka suatu
jaringan komputer tidak akan berjalan dengan sempurna. Berikut ini adalah perangkat
keras yang bias digunakan pada jaringan komputer :
1. Personal Computer (PC)
Personal computer/komputer (PC) adalah perangkat utama dari jaringan
komputer, karena PC merupakan pusat mengatur/mengelola komunikasi pada
jaringan komputer.
15
Sumber : https://www.tutorialspoint.com/computer_fundamentals/images/personal_computer.jpg
Gambar II.9 Personal Computer (PC)
2. Network Interface Card (NIC)
Network interface card (NIC) merupakan perangkat keras jaringan, yang
secara fisik berbentuk seperti sebuah kartu ekspansi, yang memungkinkan setiap
komputer dapat terhubung dengan suatu jaringan dengan menggunakan kabel
jaringan. Network interface card (NIC) ini juga memiliki beberapa istilah lainnya,
seperti kartu jaringan (Network Card), LAN Card dan Ethernet Card.
Network interface card (NIC) dipasangkan pada sebuah slot yang terdapat di
dalam motherboard komputer atau slot ekspansi pada sebuah PC. NIC ini
menggunakan port yang dikenal sebagai port RJ-45, yang mana berfungsi sebagai
port dalam menghubungkan kabel ataupun antena wireless di dalam sebuah
komputer, agar komputer tersebut bisa terhubung ke dalam jaringan.
16
Sumber : www.agussale.com/ penjelasan-mengenai-apa-itu-network-interface-card.jpg
Gambar II.10 Network Interface Card (NIC)
Network interface card pada dasarnya terbagi menjadi dua jenis. Berikut ini
adalah kedua jenis network interface card (NIC) :
a. Network Interface Card (NIC) Fisik
Network interface card fisik merupakan sebuah network interface
yang dapat didefinisikan secara fisik, berbentuk kartu dan dimasukkan pada
slot di dalam motherboard. Network interface card inilah yang biasa
digunakan pada setiap komputer, yang memiliki port RJ-45 untuk
mengkoneksikan sebuah komputer ke dalam jaringan menggunakan kabel.
b. Network Interface Card (NIC) Logis
Network interface card logis merupakan sebuah network interface
yang tidak ada secara fisik dan menggunakan sepenuhnya perangkat lunak
yang diinstalasikan di atas sistem operasi dan bekerja seolah-olah dirinya
adalah sebuah network interface card.
17
3. Media Transmisi
Dalam sebuah jaringan komputer dibutuhkan sebuah media transmisi untuk
dapat terhubung melakukan segala kegiatan di dalam jaringan. Media transmisi
ada beberapa macam seperti kabel jaringan, gelombang radio dan cahaya. Pada
kesempatan ini penulis mencoba membahas secara spesifikasi mengenai macam-
macam kabel jaringan sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas. Kabel pada
jaringan komputer digunakan untuk menghubungkan antara suatu server dengan
workstation atau sebaliknya. Kabel yang digunakan untuk jaringan komputer
biasanya berupa kabel coaxcial, twister pair dan fiber optic.
a. Kabel Coaxial
Kabel coaxial adalah jenis kabel dengan inti dari tembaga dan
dikelilingi oleh anyaman halus kabel tembaga lain. Umumnya digunakan
sebagai antena televisi, transmisi telepon jarak jauh, link kompter dan LAN.
Kabel coaxial terdiri dari dua konduktor, dibentuk untuk beroperasi pada pita
frekuensi. Kabel coaxial terdiri dua penghantar yaitu penghantar dalam yang
berupa inti tembaga dan penghantar luar yang terbentuk serabut (shield).
Sumber : http://tech.dbagus.com/wp-content/uploads/2015/09/Fungsi-Kabel-Coaxial.jpg
Gambar II.11 Kabel Coaxial
18
b. Kabel Twisted Pair
Twisted pair adalah sebuah bentuk kabel yang dua konduktornya
digabungkan dengan tujuan mengurangi atau meniadakan gangguan
elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel pasangan
berbelit tak terlindungi dan wicara silang di antara pasangan kabel yang
berdekatan
Umumnya digunakan untuk jaringan LAN, dikarenakan mampu
mengirimkan bandwidth dengan jumlah yang besar. Ada dua jenis kabel
twisted air yang sering digunakan yaitu :
1). Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kabel UTP adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan
bahan dasar mentega tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal.
UTP merupakan jenis kabel yang paling umum digunakan di dalam jaringan
local (LAN), karena harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang
ditunjukkan relatif bagus
Sumber : http://tech.dbagus.com/wp-content/uploads/2015/08/Kelebihan-dan-Kekurangan-Kabel-
UTP.jpg
Gambar II.12 Kabel Unshielded Twisted Pair
19
Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel
dari ketegangan fisik atau kerusakan. Insulasi tersebut tidak melindung kabel
dari interferensi elektromagnetik. Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira
100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yan ditentukan dari
kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel
berikut :
Tabel II. 1
Kategori kabel UTP
Kategori Bandwidth Kegunaan
Cat 1 4 MHz Telepon dan Modem
Cat 2 10 MHz Sistem terminal kuno
Cat 3 16 MHz 10BASE-T dan 100BASE-T4 Ethernet
Cat 4 20 MHz 16 Mbit/s Token Ring
Cat 5 100 MHz 100BASE-TX Ethernet
Cat 5e 100 MHz 100BASE-TX dan 1000BASE-T Ethernet
Cat 6 250 MHz 1000BASE-T Ethernet
Cat 6e 250 MHz 10GBASE-T (under developmet) Ethernet
Cat 6a 500 MHz 10GBASE-T (under developmet) Ethernet
Cat 7 600 MHz belum diaplikasikan
Cat7a 1200 MHz
Telepon , CATV, 1000BASE-T berjalan
dalam satu kabel yang sama
20
2). Foiled Twisted Pair (FTP/S/UTP)
Kabel FTP atau yang dikenal juga sebagai S/UTP adalah kabel twisted
pair yang menggunakan foil untuk melindungi lapisan terluar (dibawah
karet luar), untuk mengurangi interferensi elektomagnetik dari luar.
Sumber : http://gudangkabel.com/c/7-category_default/no-3-kabel-data-ftp-.jpg
Gambar II.13 Foiled Twisted Pair
3). Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel STP adalah kabel twisted pair yang menggunakan alumunium
foil untuk melindungi setiap pasangan kabel didalamnya. Varian lain
seperti S/STP (Screened Shielded Twisted Pair) juga menambahkan
lapisan foil dibawah karet terluar (seperti FTP) untuk pelindunga ekstra
terhadap interferensi elektromagnetik.
21
Sumber : www.netnesia.com/c/19-kabel-stp/np-7.png
Gambar II.14 Kabel Shielded Twisted Pair
c. Fiber Optic
Fiber optic adalah sebuah jenis kabel yang memggunakan benang
(serat kaca atau plastik) untuk mengirimkan data. Kabel fiber optic terdiri dari
seikat benang kaca yang masing-masing mampu mentransmisi pesan modulasi
ke gelombang cahaya. Serat kaca biasanya memiliki diameter sekitar 120
mikrometer dengan digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari satu
tempat ke tempat lain hingga jarak 50 km tanpa menggunakan repeater.
Sinyal-sinyal gelombang dapat berupa pengkodean komunikasi suara atau
data komputer.
Sumber : http://www.fic.co.id/images/fiber-optics.png
Gambar II.15 Kabel Fiber Optic
22
4. Hub
Hub adalah perangkat jaringan yang sederhana. Hub tidak mengatur alur
jalannya data di jaringan, jadi setiap paket data yang melewati hub akan dikirim ke
semua port yang ada hingga paket data tersebut sampai tujuan. Hub bertindak sebagai
titik pengendalian untuk aktivitas sistem, pengelola serta pengembang jaringann.
Sumber : www.dlink.com/media/images/products/des/108/des108b1image-lside.png
Gambar II.16 Hub
5. Switch
Switch adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan
beberapa jaringan yang terpisah dan untuk memisahkan kinerja jaringan suatu
organisasi dengan cara pembagian jaringan yang besar dalam beberapa jaringan
yang lebih kecil. Meskipun terhubung dengan jaringan yang berbeda pada
masing-masing port, switch dapat memindahkan paket data antara jaringan
apabila diperlukan.
23
Sumber : http://komputercenter.com/popup_image/pID/684.png
Gambar II.17 Switch
6. Bridge
Bridge adalah perangkat keras jaringan komputer yang memiliki fungsi utama
untuk menjembatani jaringan. Maksud dari menjembatani jaringan adalah bridge
dapat menggabungkan lebih dari satu jaringan local ke dalam satu jaringan lokal
yang lebih luar, ataupun sebaliknya, memecah satu jaringan lokal yang luas
menjadi beberapa jaringan lokal yang lebih kecil. Selain itu, bridge juga dapat
menjadi penghubung antar dua atau lebih jaringan local dengan topologi yang
berbeda.
Sumber : www.patartambunan.com/bridge/image-00sswffv.jpg
Gambar II.18 Bridge
24
7. Repeater
Repeater adalah perangkat keras yang bekerja pada layer fisik jaringan,
menguatkan sinyal dan mengirimkan dari satu repeater ke repeater lain. Repeater
tidak mengubah informasi yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat memfilter
informasi. Repeater hanya berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah
akibat jarak jangkauan, sehingga sinyal dapat ditransmisi ke jarak yang lebih
jauh.
Sumber : http://www.matrox.com/graphics/media/image/products/extension/veos/Veos_repeater_1.jpg
Gambar II.19 Repeater
8. Router
Router adalah perangkat jaringan yang dapat digunakan untuk
menghubungkan dua jaringan local yang mempunyai protocol sama pada lapisan
jaringan OSI sedangkan protocol pada lapisan fisik dan link berbeda. Jadi fungsi
utama router digunakan untuk mengirim data jika terdapat perbedaan dalam
beberapa bagian protocol. Perbedaan dari beberapa bagian protocol ini terjadi
pada hubungan antar jaringan LAN dengan LAN di dalam suatu WAN. Router ini
menghubungkan antara LAN tersebut.
25
Sumber : https://img.routerboard.com/mimg/832_l.jpg
Gambar II.20 Router
9. Access Point
Access point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah
transceiver dan antenna untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari client
remote. Dengan access point (AP) client wireless biasa dengan cepat dan mudah
untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara wireless.
Fungsi dari access point sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga
memungkinkan banyak client dapat saling terhubung melalui jaringan (network),
mengatur supaya access point dapat berfungsi sebagai DHCP server dan mengatur
akses berdasarkan MAC Address perangkat yang mengaksesnya.
Sumber : http://www.conrad.com/medias/global/ce/9000_9999/973951_RB_00_FB.EPS_1000.jpg
Gambar II.21 Access Point
26
2.4. Perangkat Lunak Jaringan
Perangkat lunak adalah program yang sistematis berperan sebagai
penghubung antara pengguna dengan perangkat keras jaringan komputer.
Perangkat keras dapat difungsikan jika didukung oleh sistem operasi jaringan dan
perangkat lunak jaringan lainnya.
Untuk membangun sebuah jaringan komputer dibutuhkan beberapa perangkat
lunak jaringan komputer sebagai syarat mutllak agar biasa berjalan secara optimal
dan aman. Sistem operasi jaringan (Network Operating System) adalah perangkat
lunak atau software jaringan komputer yang bertanggung jawab atas pengelolaan
dan pengawasan perangkat keras jaringan. Pengawasan dan pengelolaan
merupakan fungsi dasar perangkat lunak jaringan seperti pengelolaan lalu lintas
(traffic) data dan informasi, mengontrol file dan direktori jaringan, dll.
Perangkat Lunak Sistem operasi jaringan komputer juga memiliki tugas
menjalankan (running) perangkat lunak administrasi jaringan komputer. Selain
dari itu, sistem operasi jaringan berperan sebagai penanggung jawab sistem
keamanan jaringan dengan melakukan pemantauan otoritas pemakai layanan
jaringan. Oleh karena itu, sistem operasi jaringan merupakan perangkat lunak
yang sangat vital bagi jaringan komputer.
Adapun dua pengertian mengenai perangkat lunak sistem operasi jaringan
komputer, yaitu :
1. Perangkat lunak yang bias digunakan untuk perangkat keras jaringan
komputer, yaitu :
a) Cisco Internetwork Operating System (Cisco IOS)
27
b) Junos (software untuk menjalankan perangkat keras seperti router dan
switch yang diproduksi oleh Juniper Networks)
c) Mikrotik RouterOS
d) TiMos (software untuk menjalankan router yang dibuat oleh Huawei)
e) Embedded Linux
f) ZyNOS
g) ExtremeXOS
h) Cumulus Linux
i) Dell Network Operating System
2. Perangkat lunak yang digunakan pada komputer sebagai sistem operasi, yaitu:
a) Nevell NetWare
b) Windows Server
c) Linux Operating System
d) Macintosh Operating System (Mac OS)
e) Aplikasi perkantoran, multimedia dan aplikasi penunjang lainnya
2.5. TCP/IP dan Subnetting
2.5.1. TCP/IP (Transport Control Protocol/Internet Protocol)
Menurut Listanto (2011 : 74) TCP/IP (Transport Control
Protocol/Internet Protocol) adalah “standar komunikasi data yang digunakan
dalam proses tukar menukar data dari satu komputer ke komputer lain dalam
jaringan internet”. Protocol ini tidak dapat berdiri sendiri, karena protokol ini
28
merupakan sebuah kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP juga
merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini.
Alamat IP (Internet Protocol Address) adalah deretan angka biner
antara 32-bit sampain 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi unik
untuk setiap komputer dalam jaringan internet. Panjang alamat IP adalah 32-
bit untuk versi 4 (IPv4) dan 128-bit untuk versi 6 (IPv6), yang menunjukkan
alamat dan komputer tersebut pada jaringan internet berbasis TCP/IP.
Tabel II.2
Perbedaan alamat IPv4 dan IPv6
Kriteria Alamat IP versi 4 Alamat IP versi 6
Panjang alamat 32 bit 128 bit
Jumlah total host
(teoritis)
232
=±4 miliar host 2128
Menggunakan kelas
alamat
Ya, kelas A, B, C, D,
dan E.
Tidak
Belakangan tidak
digunakan lagi, mengingat
telah tidak relevan dengan
perkembangan jaringan
Internet yang pesat.
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4 Alamatmulticast IPv6,
29
IP Address dibagi menjadi 5 kelas yaitu kelas A, B, C, D dan E, namun
dalam implementasinya hanya kelas A, B, dan C yang sering digunakan untuk
yaituFF00:/8
Alamatbroadcast Ada Tidak ada
Alamat yang belum
ditentukan
0.0.0.0 ::
Alamat loopback 127.0.0.1 ::1
Alamat IP publik
Alamat IP publik IPv4,
yang ditetapkan oleh
otoritas Internet (IANA)
Alamat IPv6unicast
global
Alamat IP pribadi
Alamat IP pribadi IPv4,
yang ditetapkan oleh
otoritasInternet
Alamat IPv6unicast
site-local(FEC0::/48)
Konfigurasi alamat
otomatis
Ya (APIPA)
Alamat IPv6unicast
link-local(FE80::/64)
Representasi tekstual
Dotted decimal format
notation
Colon hexadecimal
format notation
Fungsi Prefiks
Subnet mask atau panjang
prefiks
Panjang prefiks
Resolusi alamat DNS
A Resource Record (Single
A)
AAAA Resource
Record(Quad A)
30
keperluan umum. Untuk memahami lebih dalam mengenai bagian-bagian dari
kelas IP Address, berikut penjelasan mengenai IP Address yang sering digunakan
yaitu :
1. Kelas A
Ciri-ciri IP kelas A :
a. Bit pertama adalah 0
b. Jumlah Network ID adalah 8 bit
c. Jumlah Host ID adalah 24 bit
d. Jumlah bit pertama = 0 – 127
e. Jumlah Network = 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
f. Range IP = 1.x.x.x – 126.x.x.x
g. Jumlah host/IP per network adalah 16.777.216
Tabel II.3
Format Kelas A
Network Host
0NNNNNNN HHHHHHH HHHHHHH HHHHHHH
0 - 127 0 -255 0 -255 0 -255
2. Kelas B
Ciri-ciri IP kelas B :
a. Bit pertama adalah 10
b. Jumlah Network ID adalah 16 bit
31
c. Jumlah Host ID adalah 16 bit
d. Jumlah bit pertama = 127 - 191
e. Jumlah Network = 16.320
f. Range IP = 128.1.x.x – 191.255.x.x
g. Jumlah host/IP per network adalah 65.532
Tabel II.4
Format Kelas B
Network Host
0NNNNNNN HHHHHHH HHHHHHH HHHHHHH
128 - 191 0 -255 0 -255 0 -255
b. Kelas C
Ciri-ciri IP kelas C :
a. Bit pertama adalah 110
b. Jumlah Network ID adalah 24 bit
c. Jumlah Host ID adalah 8 bit
d. Jumlah bit pertama = 192 - 223
e. Jumlah Network = 2.080.800
f. Range IP = 192.0.0.x.x -223.255.255.x.x
g. Jumlah host/IP per network adalah 254
32
Tabel II.5
Format Kelas C
Network Host
0NNNNNNN HHHHHHH HHHHHHH HHHHHHH
192 - 223 0 -255 0 -255 0 -255
IP Address kelas A, B, dan C dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yakni
bagian network (Network Bits) dan Bagian host (Host Bits). Network bits berperan
sebagai pembeda antar network atau identifikasi (ID) network. Sedangkan host bits
berperan sebagai identifikasi (ID). Semua host yang terhubung kepada network yang
sama pasti memiliki network bits yang sama juga. IP Address yang digunakan untuk
keperluan lan atau internet disebut address privat (IP). Sedangkan IP Address yang
digunakan untuk keperluan internet disebut IP Address public.
Tabel II.6
Tabel IP Address Private
Kelas IP Address
Kelas A 10.0.0.0 - 10.255.255.255
Kelas B 172.16.0.0 172.31.255.255
Kelas C 192.168.0.0 - 192.168.255.255
33
2.5.2. Subnetting
Terkait dengan pembahasan IP Address, salah satu yang perlu diketahui
adalah mengenai subnetting.
Menuru Listanto (2014 : 110) “Subnetting adalah sebah teknik yang
mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP Address yang
tersedia agar lebih efesien”. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luar dan
tidak dibatasi oleh kelas-kelas IP A, B, dan C yang sudah di atur realistis sesuai
kebutuhan. Tujuan melakukan subnetting adalah sebagai berikut :
a. Membagi sala satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan membagi
suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
b. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak
c. Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan
d. Penggunaan IP Address lebih efesien
2.6. Sistem Keamanan Jaringan
2.6.1. Keamanan Jaringan Komputer
Keamanan jaringan adalah proses untuk mencegah dan mengindetifikasi
penggunaan yang tidak sah dari jaringan komputer. Maksudnya penggunaan yang
tidak sah yaitu penyusup yang bermaksud untuk mengakses setiap bagian dari sistem
jaringan komputer tersebut.
Tujuan dari keamanan jaringan adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan
komputer berupa bentuk ancaman fisik maupun logic. Maksudnya ancaman fisik
adalah seorang pengganggu yang berniat untuk merusak bagian fisik komputer.
34
Sedangkan ancaman logic adalah ancaman yang berupa pencurian data atau
pembobolan terhadap akun seseorang.
2.6.2. Aspek-aspek Keamanan Jaringan
1. Privacy/Confindentality
Privacy/confidentiality adalah usaha menjaga informasi dari orang yang tidak
berhak mengakses informasi tersebut. Privacy lebih kearah data-data yang
bersifat privat sedangkan confidentiality berhubungan dengan data yang diberikan
ke pihak lain untuk keperluan tertentu.
2. Integrity
Integrity adalah usaha menjaga atau pencegahan terhadap kemungkinan
penghapusan atau mengubah informasi oleh pihak yang tidak berhak tanpa
seizing pemilik informasi tersebut. Secara umum integrity ini berarti bahwa
informasi yang tepat, dimana dalam sistem tidak terjadi pengubahan atau
penghapusan selama perjalanan informasi tersebut dari pengirim kepada penerima
yang berhak.
3. Authentication
Authentication adalah suatu langkah untuk menentukan atau menginformasi
bahwa seseorang atau sesuatu adalah autentik (asli). Melakukan authentication
terhadap sebuah objek adalah melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya,
35
dengan kata lain informasi tersebut benar-benar dari pengirim yang
berhak/dikehendaki. Ada beberapa tahanpan otentikasi yaitu :
a. Otentikasi untuk mengetahui lokasi dari peralatan pada suatu simpul jaringan
(data link layer dan network layer).
b. Otentikasi untuk mengenal sistem operasi yang terhubung ke jaringan
(transport layer).
c. Otentikasi untuk mengetahui fungsi/proses yang sedang terjadi di suatu
simpul jaringan (session dan presentation layer).
d. Otentikasi untuk mengenali user dan aplikasi yang digunakan (application
layer).
4. Availability
Availability adalah upaya pencegahan ditahannya informasi atau sumber daya
terkait oleh mereka yang tidak berhak, berhubungan dengan ketersediaan
informasi ketika dibutuhkan.
5. Access Control
Access control adalah sebuah mekanisme yang mengatur mana yang berhak
dan tidak berhak melakukan akses terhadap sebuah obyek. Access control bisa
menjadi penjaga keamanan informasi dari serangan.
36
6. Non-repudiation
Non-repudiation adalah aspek menjaga agar pengirim dan penerima tidak
dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi terhadap informasi atau
sumber daya.
7. Encryption
Encryption adalah suatu teknik pengkodean data yang berguna untuk menjaga
data atau file demi menjaga kerahasiaan data atau file tersebut dari serangan.
2.6.3. Jenis-jenis Ancaman Jaringan Komputer
1. Scanner
Scanner adalah sebuah program yang secara otomatis akan mendeteksi
kelemahan (security weaknesses) sebuah komputer di jaringan lokal (local host)
ataupun komputer di jaringan dengan lokasi lain (remote host).
2. Destructive Devices
Destructive Devices adalah sekumpulan program yang dibuat khusus untuk
melakukan penghancuran data-data di sebuah komputer, diantaranya Trojan
Horse, Worm, Email Bombs, Virus dan Nukes.
37
3. Password Cracker
Password cracker adalah sebuah program yang dapat membuka enkripsi
sebuah password atau sebaliknya dan bisa untuk mematikan sebuah sistem
keamanan password.
4. Sniffer
Sniffer adalah sebuah alat untuk memonitor perangkat jaringan komputer yang
sedang berlangsung kemudian menduplikasi atau mengambil data atau informasi
tersebut.
5. Spoofing
Spoofing adalah sebuah bentuk kegiatan pemalsuan dimana seorang hacker
memalsukan (to masquerade) identitas seorang user hingga berhasil secara illegal
masuk ke dalam suatu jaringan komputer seolah-olah seperti user yang asli.
6. Corruption of Data
Corruption of data adalah penyerangan dengan merusak sebuah data atau
informasi yang selama ini disimpan dalam harddisk suatu host.
7. Theft of Information
Theft of information adalah penyerangan dengan mencuri data atau informasi
rahasia dari suatu jaringan komputer.
38
8. Denial of Service
Denial of Service adalah salah satu ancaman keamanan jaringan yang
membuat suatu layanan jaringan jadi terhalang, serangan yang membuat jaringan
tidak dapat diakses. Serangan ini dilakukan dengan cara mengirim paket data
dalam jumlah banyak terhadap suatu server dimana server tersebut tidak dapat
memproses semua data yang diterima.
9. Cracker
Cracker adalah sekumpulan orang yang secara sengaja berniat untuk merusak
dan menghancurkan sebuah jaringan komputer.
10. Hacking/Hacker
Hacking adalah usaha menerobos suatu sistem informasi/komputer untuk
mendapatkan atau mencuri file data atau informasi tertentu dan sebagainya.
Pelaku hacking disebut hacker yaitu sekumpulan orang yang secara berkelanjutan
berusaha untuk menembus sistem keamanan dari suatu jaringan komputer.
11. Malicious Code
Malicious code adalah sebuah program yang menyebabkan kerusakan sistem
ketika dijalankan. Jenis-jenis malicious code adalah virus, worm dan Trojan
horse.
39
12. Social Engineering/Exploitation of Trust
Social engineering/Exploitation of trust adalah sekumpulan teknik untuk
memanipulasi orang sehingga orang tersebut membocorkan informasi rahasia. Ini
mengacu kepada penipuan untuk mendapatkan informasi atau data di sistem
jaringan komputer.
13. Brute Force and Dictionary
Brute force and dictionary adalah suatu upaya masuk ke dalam jaringan
komputer dengan menyerang database password atau menyerang login prompt
yang sedang aktif. Serangan ini masuk secara paksa untuk menemukan password
dari pemilik sebuah akun dengan cara yang sistematis mencoba berbagai
kombinasi angka, huruf atau symbol serta menemukan password dengan mencoba
kemungkinan password yang biasa dipakai secara umum dengan menggunakan
daftar atau kamus password yang sudah didefinisikan sebelumnya.