Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Ikhsan dan Syahfitri (2009:36) “Jaringan komputer adalah hubungan
antara 2 (dua) komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau
tanpa kabel (wireless)”.
Jaringan komputer dapat diartikan juga sebagai kumpulan sejumlah terminal
komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri lebih dari satu komputer yang
saling berhubungan. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 (dua) atau lebih komputer
yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber
daya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file atau memungkinkan untuk saling
berkomunikasi secara elektronik.
2.1.1. Jenis-jenis Jaringan
Berdasarkan jarak jaringan komputer antara satu dengan yang lainnya maka
jaringan komputer dibagi menjadi 3 yaitu :
1. LAN (Local Area Network)
Menurut Herlambang (2008:2) Local Area Network atau Jaringan lokal adalah
jaringan yang ruang lingkupnya kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan misal:
sebuah gedung perkantoran, sekolah, rumah. LAN umumnya mempunyai kecepatan
pengiriman data sangat tinggi antara 10 sampai dengan 1000 Mps.
6
Sumber : http://dutasatu.com/
Gambar II.1 LAN (Local Area Network)
Keuntungan Jaringan LAN, yaitu :
a. Pertukaran file, data antar komputer dapat dilakukan dengan mudah (file
sharing).
b. Penggunaan printer dapat dilakukan oleh semua user (printer sharing).
c. Pertukaran data antar komputer dapat dikendalikan sehingga keamanan data
dapat terjaga.
d. Instalasi jaringan mudah dan cukup murah.
Kerugian LAN, yaitu :
a. Area jaringan hanya sebatas satu gedung atau ruangan.
b. IP address komputer LAN tidak bisa diakses dari jaringan WAN.
7
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Jaringan komputer yang menghubungkan beberapa jaringan kecil kedalam
jaringan yang lebih besar. Contoh : jaringan Bank di beberapa kantor cabang dalam
sebuah kota di hubungkan menjadi satu jaringan.
MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar
wilayah dalam satu provinsi.
Sumber : https://www.perle.com/supportfiles/metropolitan-area-networks.shtml
Gambar II.2 MAN (Metropolitan Area Network)
Keuntungan MAN, yaitu :
a. Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai pusat data dari kantor cabang.
b. Transaksi yang real-time (data di server pusat di update saat itu juga, contoh
ATM Bank untuk wilayah nasional).
c. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan e-mail, chatting, dan video
conference (ViCon).
8
Kerugian MAN, yaitu :
a. Biaya operasional mahal.
b. Instalasi infrastruktur tidak murah.
c. Rumit jika terjadi trouble jaringan (network trouble shooting).
3. WAN (Wide Area Network)
Menurut Herlambang dan Catur (2008:4) “WAN adalah jaringan yang ruang
lingkupnya sudah menggunakan sarana satelit, wireless, ataupun kabel fiber
optic/serat optik.”
WAN memiliki jangkauan yang lebih luas hingga ruang lingkup antar negara
bahkan sampai antar benua.
Sumber : http://ecomputernotes.com/images/Wide-Area-Network.jpg
Gambar II.3 WAN (Wide Area Network)
Keuntungan WAN, yaitu :
a. Penggunaan kartu kredit diseluruh dunia.
9
b. Pengambilan uang dengan jaringan internasional (ATM Internasional).
c. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan e-mail, chatting, dan video
conference (ViCon).
d. Polling data dan up date data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada
waktu yang ditentukan.
e. Data dapat dikirim melalui e-mail .
Kerugian WAN, yaitu :
a. Biaya operasional mahal.
b. Susah dalam infrastrukturnya.
c. Rumit jika terjadi trouble jaringan (network trouble shoooting).
Berdasarkan media penghantar yang digunakan, jaringan komputer dapat dibagi
menjadi:
1. Wire Network atau Wireline Network
Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagi media
penghantar. Jadi,data dialirkan melalui kabel. Kabel yang umum digunakan pada
jaringan komputer biasanya menggunakan bahan dasar tembaga. Ada juga
menggunakan jenis kabel lain yang menggunakn fiber optic atau serat optik.
Biasanya bahan tembaga banyak digunakan pada LAN. Sedangkan untuk MAN
atau WAN menggunakan gabungan kabel tembaga dan serat optik.
2. Wireless Network (Jaringan Nirkabel)
Wireless network adalah jaringan komputer yang menggunakan media penghantar
berupa gelombang radio atau cahaya (infra red atau laser). Saat ini sudah semakin
banyak pusat perbelanjaan, air port, rumah sakit, dan lokasi lain yang
10
menyediakan layanan wireless network. Sehingga pengguna lebih mudah
melakukan akses internet menggunakan handphone, laptop, PDA, dan perangkat
mobile lainnya. Frekuensi yang digunakan wireless network biasanyan 2.4 GHz
dan 5.8 GHz. Sedangkan pengguna infra red dan laser umumnya hanya terbatas
untuk jenis jaringan yang hanya melibatkan dua buah titik saja (disebut point to
point).
Berdasarkan pola pengoperasian atau fungsi masing-masing komputer maka jaringan
komputer dapat dibagi menjadi:
1. Peer to Peer
Peer to Peer adalah jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa menjadi
server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan akses
dari/ke komputer lain. Peer to Peer banyak diimplementasikan pada MAN, WAN,
atau Internet. Namun hal ini kurang lazim. Salah satu alasannya adalah manajemen
dan security pada jaringan peer to peer mana kala pengguna jaringan komputer
sudah sangat banyak.
2. Client Server
Client server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputernya
difungsikan sebagai sever untuk melayani komputer lain. Komputer yang dilayani
server adalah client. Layanan yang diberikan berupa akses web, e-mail, file, atau
yang lain. Client server banyak dipakai oleh internet.
2.2. Topologi Jaringan
Topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node
pada sebuha jaringan komputer. Pada sistem LAN terdapat dua topologi utama yang
11
sering di gunakan yaitu; star dan ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang
menjadi topologi tree dan mesh yang merupakan kombinasi dari star, mesh, dan bus.
Berikut ini adalah penjelasan dari topologi jaringan yang di maksud :
1. Topologi Bus
Menurut Herlambang (2008:10) Topologi bus adalah topologi yang umum di
gunakan dalam sebuah jaringan LAN. Topologi ini menghubungkan komputer secara
berantai menggunakan perantara kabel tunggal jenis coaxial yang harus ditutup
menggunakan tahanan (termination resistor) untuk menghindari pantulan yang dapat
menimbulkan gangguan dengan menyebabkan kerusakan jaringan.
Kelebihan Topologi bus :
a. Topologi yang sederhana
b. Kabel yang di gunakan relatif sedikit
c. Biayanya relatif lebih murah di banding dengan topologi yang lain
d. Cukup mudah untuk memperluas jaringan
Kekurangan Topologi bus
a. Lalu lintas data terlalu padat
b. Sulit untuk melakukan troubleshooting
c. Transfer data lambat dibading topologi lain
d. Setiap barel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah
sinyal elektrik yang dikirim, dan akan menghalangi sinyal untuk di terima
denga benar.
12
Sumber : http://www.adalahcara.com/2014/09/macam-pengertian-topologi-jaringan-
komputer.html
Gambar II.4 Topolog Bus
2. Topologi Star
Menurut Herlambang (2008:12) Topoogi star adalah topologi yang semua
komunikasi datanya terkendali dan di atur oleh terminal pusat. Semua kontrol dalam
topologi star dipusatkan pada satu titik yang dinamakan primary station dan
terminal lain sebagai secondary station.
Satu titik yang dimaksudkan dalam hal ini adalah suatu perangkat jaringan
yang dinamakan hub atau switch berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan
komputer dan meneruskannya kesemua komputer yang berhubungan dengan
hub/switch tersebut. Jaringan dengan topologi ini lebih mahal dan lebih sulit untuk
pemasangannya. Kabel yang digunakan adalah kabel UTP kategori 5, 5e, atau
kategori 6.
Terdapat dua jenis alternatif untuk operasi dengan simpul terpusat:
a. Simpul pusat beroperasi secara broadcast yang menyalurkan data ke seluruh
arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik terlihat sebagai bintang, namun
13
secara logis sebenarnya beroperasi sebenarnya beroperasi seperti topologi bus.
Alternatif ini menggunakan hub.
b. Simpul pusat beroperasi sebagai switch, data kiriman diterima oleh simpul
kemudian dikirim hanya keterminal tujuan bersifat (point-point), alternatif ini
menggunakan MAU sebagai pengendali.
Jadi secara sederhana, dapat dikatakan bahwa apabila menggunakan hub maka
secara fisik berbentuk topologi star namun secar logis bertopologi bus. Bila
menggunakan MAU (switch), maka baik fisik dan logis menggunakan topologi star.
Keuntungan dari topologi ini adalah mudah untuk pengelolaan karena setiap
perangkat dihubungkan langsung kesimpul pusat. Kegagalan komunikasi pun mudah
ditelusuri. Kegagalan pada satu terminal tidak akan mempengaruhi komunikasi
terminal lain.
Dari sisi kerugian topologi star adalah apabila terjadi kerusakan pada pusat
control (simpul pusat)., maka semua komunikasi tidak akan berjalan. Selain itu, jika
yang menjadi pusat kontrol adalah hub, maka kecepatan akan berkurang sesuai
dengan penambahan komputer (semakin banyak workstation semakin lambat
kecepatan data).
14
Sumber : http://www.adalahcara.com/2014/09/macam-pengertian-topologi-jaringan-
komputer.html
Gambar II.5 Topologi Star
3. Topologi Ring
Menurut Herlambang (2008:11) Topologi ring adalah topologi jaringan dimana
setiap node terhubung secara melingkar sehingga terbentuk alur cincin. Topologi ini
hapir sama dengan topologi bus bedanya ujung dari topologi ini dapat dihubungkan
dengan komputer lain sehingga terbentuk alur melingkar. Topologi ring
diperkenalkan oleh IBM untuk mendukung token ring yang di ciptakan oleh IBM.
Sumber : http://www.adalahcara.com/2014/09/macam-pengertian-topologi-jaringan-
komputer.html
Gambar II.6 Topologi Ring
15
Topologi jaringan ring cenderung tidak efisiensi bila dibandingkan dengan topologi
jaringan star karena data harus melakukan perjalalan melalui satu atau lebih titik
sebelum mencapai tujuan.
4. Topologi Tree
Topologi ini sering juga disebut sebagai topologi jaringan star-bus atau star/bus
hybrid.
Sumber : http://www.adalahcara.com/2014/09/macam-pengertian-topologi-jaringan-
komputer.html
Gambar II.7 Topologi Tree
16
Topologi tree memiliki keuntungan yang sama seperti topologi star, tetapi
memiliki beberapa keuntungan tambahan yaitu memungkinkan lebih banyak
perangkat untuk dihubungkan ke hub pusat. Kerugian untuk topologi tree sama
seperti pada topologi star ditambah untuk instalasi diperlukan banyak hub maka
untuk sisi biaya mejadi lebih mahal.
2.3. Perangkat Keras Jaringan
Menurut Herlambang (2008:9) Dalam membangun sebuah jaringan komputer,
dibutuhkan perangkat keras khusus yang berhubungan dengan kebutuhan jaringan
yang akan dibangun. Berikut adalah beberapa perangkat jaringan yang umum
digunakan untuk jaringan berbasis kabel maupun nirkable:
1. Komputer Server
Komputer server berfungsi melayani permintaan dari komputer client. Dalam
hal ini komputer yang menjadi server spesifiksinya harus diatas komputer client.
Tentunya komputer yang khusus didesain untuk server mempunyai keunggulan yang
lebih dari komputer PC biasa, dan dari segi harga pun diatas PC biasa. Hal ini
tergantung dari kebutuhan penggunaan server.
2. Komputer Client
Adalah komputer yang ditujukan sebagai client, dimana komputer ini yang
menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Komputer client
hanya dapat menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.
3. NIC (Network Interface Card)
NIC merupakan perangkat keras yang harus ada dalam sebuah jaringan agar
bisa terhubung dengan jaringan komputer. Ada banyak jenis konektor untuk bisa
17
terhubung dengan jaringan, tapi yang akan di pakai pada pembahasan disini adalah
jenis konektor RJ-45.
Sumber : http://www.planetlarg.net/encyclopedia/network/nic-network-interface-card
Gambar II.8 Ethernet Card
Tidak hanya ethernet card, token ring card, ARCnet card saja yang disebut
sebagai NIC. Perangkat seperti paralel port, serial port, USB port, bluetooth juga
disebut sebagai NIC, karena perangkat tersebut bisa digunakan untuk berkomunikasi
data menggunakan salah satu protokol network.
4. Router
Router adalah perangkas keras dalam jaringan komputer yang berfungsi sebagai
penghubung dua atau lebih jaringan dengan protokol yang sama. Sehingga dengan
menggunakan router kita bisa menghubungkan dua IP Address yang berbeda host.
Contohnya kita bisa menghubungkan IP Address 192.168.1.7 dengan IP Address
192.168.10.1. Router sangat berperan penting dalam suatu jaringan yang berskala
menengah atas, karena untuk membagi jaringan.
18
Sumber : http://www.linksys.com/id/c/business-virtual-private-network-vpn-routers/
Gambar II.9 Router
Jika perangkat-perangkat network tersebut kita kaitkan dengan layer OSI
maka dapat dikelompokan menjadi beberapa perangkat yang berrtanggung jawab
mengatur pengalamatan (addressing) dan penentuan rute (routing). Saat ini sudah
dikembangkan pula router yang dapat bekerja pada layer 4 atau layer transport.
Router semacam ini memiliki fungsi tambahan yaitu firewall.
Tabel II.1
Perbandingan Router dengan PC
Router Komputer PC Keterangan
RAM/DRAM RAM/DRAM Untuk menyimpan data secara temporer
selama router beroperasi
Flash Hard Disk Untuk menyimpan sistem operasi IOS
secara permanen
NVRAM Flashdisk
Menyimpan file-file konfigurasi secara
permanen. Dapat dianalogikan dengan
control panel (Windows) atau file rc.d
(linux)
Router Komputer PC Keterangan
19
Router Komputer PC Keterangan
ROM ROM
Untuk menyimpan data BIOS (yang
dibaca pada saat booting). Informasi
pada ROM bersifat permanen
Processor Processor Otak pemrosesan data
Interface Interface Perangkat tambahan untuk keperluan
transfer data keperalatan lain.
Sumber : Sofana (2012:63)
5. Bridge
Menurut Herlambang (2008:9) Bridge adalah alat yang berfungsi sebagai
penghubung jaringan LAN dengan jaringan LAN lain. Bridge dapat menghubungkan
jaringan komputer yang berbeda-beda (misalnya jaringan Ethernet dengan Fast
Ethernet), ataupun dengan tipe jaringan yang sama.
Sumber : http://www.produkunik.com/index.php?page=Detail&id=725
Gambar II.10 Bridge
Bridge bekerja pada data link layer model OSI (Open System Interconnection),
karena itu bridge bisa menyambungkan jaringan komputer yang memakai metode
transmisi atau medium access control yang tidak sama. Bridge juga bisa mempelajari
20
alamat link yang ada pada setiap perangkat yang terhubung dengannya dan juga
mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut.
Adapun fungsi dari bridge sebagai berikut :
1. Menghubungkan dua buah jaringan komputer LAN yang sejenis, sehingga
dapat memiliki satu jaringan yang lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN
tanpa bridge.
2. Menghubungkan beberapa jaringan komputer yang terpisah, baik itu tipe
jaringan sama ataupun berbeda.
3. Bridge juga dapat berfungsi sebagai router pada sebuah jaringan yang luas,
hal ini sering disebut dengan istilah “Bridge-Router”. Bridge juga bisa
berfungsi menyalin frame data dari jaringan yang berbeda dengan syarat
jaringan tersebut masih terhubung.
Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap titik yang terdapat pada masing-
masing segmen jaringan komputer, dan hanya dapat memperbolehkan lalulintas data
yang memang dibutuhkan meintasi bridge. Saat menerima suatu paket data, bridge
akan menentukan segmen tujuan dan juga sumbernya. Kalau segmennya sama, maka
paket data akan ditolak dan kalau segmennya berbeda paket-paket data akan
diteruskan ke segmen yang dituju. Dengan begitu bridge dapat menegah pesan rusak
supaya tidak menyebar keluar dari satu segmen. Bridge merupaka alat yang berkeja
di physical layer dan data link layer, sehingga dapat mempengaruhi kerja jaringan
LAN jika sering terjadi komunikasi yang berbeda di jaringan LAN yang tidak sama
yang terhubung dengan bridge.
21
Tabel II.2
Perbandingan Router dan Bridge
Router Bridge
Mendukung berbagai network,
protocol address seperti IP, IPX,
Aple Talk
Tidak mendukung network protocol
address, hanya mengenali MAC Address
Dapat menghubungkan beberapa
subnet yang menggunakan tehnologi
berbeda-beda
Menghubungkan dua buah segmen, semua
segmen dipandang sebagai sebuah subnet
Mampu memblok trafik antar subnet Tidak mampu memblock trafik dari subnet
lain
Cocok digunakan pada sembarang
protocol network
Cocok digunakan pada protocol non-
routable seperti NetBIOS dan DECnet
Instalasi dan konfigurasi
memerlukan keahlian khusus
Instalasi relatif mudah, pasang dan
nyalakan
Cocok digunakan pada internet dan
intranet
Cocok digunakan pada LAN atau Internet
Sumber : Sofana (2012:68)
Bridge dapat dikelompokkan berdasarkan teknologi network yang digunakan.
Ada 3 buah jenis bridge, yaitu:
a. Transparent bridging, jenis bridge yang digunakan pada network ethernet.
b. Source-route bridging, jenis bridge ini digunakan pada network Token Ring.
c. Transalational bridging, digunakan untuk menghubungkan network yang
berbeda teknologi. Misalkan menghubungkan network token ring dengan
network ethernet.
Saat ini bridge sudah semakin jarang digunakan, salah satu penyebabnya adalah
semakin terjangkaunya switch maupun router.
22
6. Switch
Menurut Sofana (2012:70) Switch adalah suatu komponen jaringan komputer
yang digunakan untuk menghubungkan beberapa HUB dalam membentuk sebuah
jaringan yang lebih besar atau menghubungkan beberapa komputer yang memiliki
kebutuhan bandwidth yang cukup besar. Beberapa fungsi switch yaitu sebagai
manajemen lalu lintas yang terdapat pada suatu jaringan komputer, switch bertugas
bagaimana mengirimkan paket data untuk sampai ketujuan dengan perangkat yang
tepat. Switch juga bertugas untuk mencari jalur yang paling baik dan optimal serta
memastikan pengiriman paket data yang efisien ketujuan.
Switch merupakan hardware (perangkat keras) jaringan komputer yang sama
dengan HUB, perbedaanya switch ini lebih pintar walaupun harganya sedikit lebih
mahal daripada HUB. Cara kerja switch yaitu dengan cara menerima paket data pada
suatu port lalu akan melihat MAC (Media Access Control) tujuannya dan
membangun sebuah koneksi logika dengan port yang sudah terhubung dengan node
atau perangkat tujuan, sehingga selain port yang dituju tidak dapat menerima paket
data yang dikirimkan dan akan mengurangi terjadinya tabrakan data atau disebut
dengan collision. Setiap perangkat yang terhubung ke port tertetu, MAC address-nya
akan dicatat di MAC address table yang nantinya disimpan pada memori chache
switch.
Switch terbagi menjadi dua macam, berdasarkan model OSI (Open System
Interconnection) dimana terdapat switch layer dua dan layer tiga, penjelasannya di
bawah ini:
23
1. Switch layer 2 (dua) yang beroperasi Data link layer ada pada lapisan model
OSI, dimana switch dapat meneruskan paket dengan melihat MAC address
tujuan, switch juga dapat melakukan fungsi bridge antara segmen-segmen
LAN (Local Area Network) sebab switch mengirimkan paket-paket data
dengan cara melihat alamat yang ditujunya tanpa mengetahui protokol
jaringan yang dipakai.
2. Switch layer 3 (tiga) berada pada Network layer yang ada pada lapisan
model OSI, dimana switch dapat meneruskan paket data menggunakan IP
address. Switch layer 3 (tiga) sering disebut dengan switch routing ataupun
switch multilayer.
Sumber : https://www.quora.com/How-is-a-switch-different-than-a-router-in-
computers
Gambar II.11 Switch
7. HUB
Menurut Sofana (2012:75) Hub merupakan sebuah perangkat jaringan yang
bekerja di OSI layer 1, Physical Layer. Sehingga hub hanya bekerja tak lebih sebagai
penyambung ataupun concentrator saja, serta hanya menguatkan sinyal di kabel
24
Unshielded Twisted-Pair (UTP). Hub tak mengenal MAC Addressing atau Physical
Addressing sehingga tidak bisa memilah data yang harus ditransmisikan sehingga
collision tak bisa dihindari dari penggunaan hub tersebut.
Fungsi Hub diantaranya:
a. Memfasilitasi penambahan, penghilangan ataupun penambahan
workstation.
b. Menambah jarak network (bisa berfungsi sebagai repeater).
c. Menyediakan/memfasilitasi fleksibilitas dengan mensupport interface yang
berbeda (Ethernet, Toket ring dan FDDI)
d. Menawarkan feature yang fault tolerance (Isolasi Kerusakan).
e. Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi,
diagnostic).
Sumber : https://id.pinterest.com/pin/2955555980401352/
Gambar II.12 Hub
25
8. Repeater
Menurut Herlambang (2008:9) Repeater adalah alat jaringan kpmputer yang
berfungsi memperluas jangkauan sinyal WIFI yang belum tercover oleh sinyal yang
berasal dari server agar bisa menangkap sinyal WIFI. Perangkat Repeater harus ada 2
(dua) alat, yaitu untuk menerima sinyal dari server (CLIENT) dan untuk menyebarkan
lagi sinyal WIFI (accespoint), atau bisa juga sebagai alat penguat sinyal.
Fungsi Repeater diantaranya:
a. Untuk mengover daerah-daerah yang sinyanlnya lemah dari Server
(pemancar).
b. Untuk memperjauh jangkauan sinyal dari Server (pemancar).
c. Untuk mempermudah akses sinyal WIFI yang berasal dari Server.
Sumber : http://sidomi.com/249666/harga-repeater-dan-penguat-sinyal-wifi-modem-
gsm-hp-tv/
Gambar II.13 Repeater
26
9. Modem
Menurut Andi (2012:1) Modem adalah (Modulator Demodulator) yaitu
perangkat yang berfungsi mengubah sinyal analog ke sinyal digital atau sebaliknya.
Fungsi Modem diantaranya Untuk menghubungkan komputer/PC ke jaringan
internet.
Jika kita mengakses internet menggunakan modem dial up maka bandwidth
maksimum yang dicapai hanya sekitar 56 Kbps untuk download dan 33 Kbps untuk
up load. Jika kita menggunakan modem ADSL dapat mencapi 768 Kbps hingga 3,5
Mbps, tergantung jenis teknologinya.
Perbedaan DSL dan ADSL terletak pada banwidth up load (upstream) dan
download (downstream). ADSL menyediakan bandwidth downstream lebih besar
dibandingkan upstream. Sehingga ADSL lebih cocok digunakan di rumah-rumah
yang sebagian besar aktifitas internet adalah keperluan download.
Sumber : http://www.butateknologi.com/2015/08/infrastruktur-pada-jaringan-
wan.html
Gambar II.14 Modem DSL dan ADSL
27
10. Kabel Jaringan
Menurut Herlambang (2008:4) Kabel pada jaringan komputer yang kita
gunakan untuk menghubungkan antara server dengan workstation dan sebaliknya.
Berikut macam-macam bentuk kabel yang biasa digunakan dalam jaringan komputer,
yaitu:
1. Kabel Coaxial
Jenis kabel dengan inti dari tembaga dan dikelilingi oleh anyaman halus
kabel tembaga lain, diantaranya terdapat isolator.
Sumber : https://www.telcoantennas.com.au
Gambar II.15 kabel coaxial
2. Twisted Pair Cable
Media transmisi menggunakan kabel salah satunya dinamakan twisted pair,
yaitu dua kawat yang terisolasi, yang dililitkan untuk mengurangi interfensi
listrik dari pasangan yang berdekatan. Kabel twisted pair ini memiliki dua
jenis, yaitu UTP (Unshield Twisted Pair) dan STP (Shield Twisted Pair).
Namun, pada saat ini umumnya menggunakan kabel UTP sebagai media
transmisi datanya. Untuk pemakaian gedung menggunakan jenis kabel STP.
28
STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus
tembaga/alumunium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi
gangguan elektrik. UTP adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel
terpilin mirip kabel telepon. Untuk Kabel Twisted pair sendiri
jangkauannya tidak lebih jauh dari 100 meter, Kecepatannya bervariasi
mulai dari 10-100 Mbps. Konektor yang digunakan juga berbeda, jika pada
kabel UTP menggunakan RJ-45 sedangkan pada kabel telepon
menggunakan kabel RJ-11. Kabel UTP memiliki empat pasang kabel
sehingga pada kabel itu semuanya terdapat delapan kawat. Setiap pasang
memiliki kode warna, yang pertama warna penuh, (biru, orange, hijau,
coklat) dan warna pasangannya memiliki warna campuran putih dari warna
kawat utamanya.
Keuntungan dari kabel UTP yaitu harganya murah dan cara penggunaanya
sederhana. Sedangkan kerugiannya yaitu tidak dapat dipergunakan untuk
pengiriman data berkecepatan tinggi dan kelemahannya pada radio juga
frekuensi listrik.
Sumber : http://teknodaily.com/pengertian-kabel-jaringan-utp-kelebihan-
dan-kekurangannya/
Gambar II.16 Kabel UTP dan STP
29
3. Fiber optic / Serat Optik
Menurut Andi (2012:77) Merupakan kabel yang memiliki inti serat kaca
sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal. Sering dipakai
pada saluran backbone karena kehandalannya yang tinggi dibandingkan
kabel coaxial dan twisted pair. Teknologi fiber optic atau serat cahaya
memungkinkan menjangkau jarak yang luas dan menyediakan
perlindungan total terhadap gangguan elektrik.
Kecepatan transfer data lebih dari 100 Mbps dan dari segi kehandalan tidak
diragukan. Jarak satu segmen dapat lebih dari 3,5 meter. Kabel serat
cahaya tidak terganggu oleh lingkungan, baik itu lingkungan cuaca dan
panas. Keuntungan lain dengan menggunakan kabel serat cahaya adalah
tidak mudah disadap, sehingga lebih aman.
Sumber : http://www.beritateknologi.com/mengenal-lebih-dalam-tentang-
kabel-fiber-optik/
Gambar : II.17 Kabel Serat Optik
30
2.4. Perangkat Lunak Jaringan
Disamping perangkat keras jaringan, perangkat lunak pun juga harus
dipersiapkan jika hendak membangun jaringan komputer. Perangkat lunak jaringan
dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Software Lisensi.
Salah satu contoh software untuk jaringan yang harus membeli lisensinya seperti,
microsoft windows digunakan sebagai sistem operasi jaringan (windows server
2003. Windows server 2008, windows xp, windows 7, windows 8), mikrotik
sebagai sistem operasi pada routerboard atau router-PC.
2. Software non Lisensi
Yang dimaksud software non lisensi adalah suatu perangkat lunak yang
sifatnya free atau tidak berbayar. Untuk memperoleh software master maupun
implementasi pada hardware komputer (tidak harus membeli lisensi dari pihak
vendor), bahkan untuk mendapatkan software masternya dapat mendownload dari
internet, seperti linux (Slackware, Suse, Vedora, Redhat, Vector).
2.5. Transmission Control Protocol / Internet Protocol dan Subnetting
Menurut Sofana (2012:244) “Protokol memiliki banyak varisi dan banyak
tujuan penggunaan. Secara sederhana dapat dijelaskan, protokol adalah sekumpulan
aturan dalam komunikasi data. Protokol mengatur bagaimana terjadinya hubungan
dan perpindahan data antara dua atau lebih komputer.”
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-
an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan beberapa komputer dan
jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan
31
sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme
transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai
alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk
dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat
routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem
berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan
yang heterogen.
Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak, maupun
kombinasi keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi
perangkat keras. Sebagian besar protokol memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Melakukan deteksi apakah ada koneksi fisik atau tidak, yang dilakukan oleh
komputer atau mesin lain.
2. Melakukan handshaking.
3. Menjadi negosiator berbagai macam karakteristik koneksi.
4. Mengatur bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
5. Menentukan format pesan.
6. Melakukan error detection dan error connection saat terjadi kerusakan pesan.
7. Mengakhiri suatu koneksi.
Secara umum format protokol meliputi:
1. Format informasi.
2. Pewaktuan (timing).
3. Urutan (sequencing).
32
4. Kontrol kesalahan (error control).
TCP/IP memiliki karakteristik yang membedakannya dari protokol-protokol
komunikasi yang lainnya, diantaranya:
1. Bersifat standar, terbuka dan tidak bergantung pada perangkat keras atau sistem
operasi tertentu.
2. Bebas dari jaringan fisik tertentu, memungkinkan integrasi berbagai jenis
jaringan (ethernet, token ring, dial up).
3. Mempunyai skema pengalamatan yang umum bagi setiap device yang
terhubung dengan jaringan.
4. Menyediakan berbagai layanan bagi user.
IP atau Internet Protocol adalah sekumpulan biner sepanjang 32 bit, yang
terbagi menjadi 4 bagian. Setiap bagian panjangnya 8 bit. IP address merupakan
identifikasi setiap host pada jaringan internet. Artinya tidak boleh ada host lain (yang
terhubung dengan internet) menggunakan IP address yang sama. IP address yang
digunakan untuk keperluan LAN disebut IP address private. Sedangkan IP address
yang digunakan untuk keperluan internet adalah IP address public.
Tabel II.3
IP Private
Class IP Address
A 1.0.0.0 – 10.255.255.255
B 172.16.0.0 – 172.31.255.255
C 192.168.0.0 – 192.168.255.255
33
IP beroperasi pada lapisan Network OSI (Open System Interconnection). Setiap
alamat terdiri atas dua komponen, yaitu:
1. Network ID
Network ID adalah bagian dari alamat IP yang mewakili jaringan fisik dari host.
Setiap komputer dalam segmen jaringan tertentu akan mewakili Network ID jaringan
yang sama karena jika Network ID berbeda maka dikatakan komputer tersebut
mempunyai jaringan yang berbeda dan tidak bisa saling berkomunikasi.
2. Host ID
Host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat, bila
komputer disegmen jaringan anda memiliki alamat, maka jaringan perlu tahu milik
siapakah suatu paket data tersebut. Berikut ini adalah tabel kelas-kelas dan host yang
didukungnya.
Secara umum, IP address dapat dibagi menjadi 5 kelas. Kelas A, B, C, D, dan
E. Namun dalam praktiknya hanya kelas A, B, dan C yang digunakan untuk
keperluan umum. Ketiga kelas IP address ini disebut IP address unicast. IP address
kelas D dan E digunakan untuk keperluan khusus. IP address kelas D disebut juga IP
address multicast sedangkan IP address Kelas E digunakan untuk keperluan riset.
Tabel II.4
Internet Protocol Class
Kelas Jumlah Host Jangkauan Oktet Pertama Subnetting
A
B
C
16.777.216
16.536
256
1-126
128-191
192-223
255.0.0.0
255.255.0.0
255.255.255.0
34
IP address (kelas A, B,dan C) dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yakni
bagian network (bit-bit network/network bits) dan bagian host network atau
identifikasi (ID) network. Sedangkan host bit berperan sebagai identifikasi (ID) host.
Semua host yang terhubung pada network yang sama, pasti akan memilih bit yang
juga sama.
1 Panjang bit IP address (32 bit) 32
Network ID Host ID
Gambar II.18 Ilustrasi Network ID dan Host ID
Pada jaringan TCP/IP, perbedaan jaringan tidak ditentukan oleh perbedaan
topologi, media fisik jaringan., kontrol akses, sistem operasi, dan aplikasi. Jika ada
dua buah jaringan, yang satu menggunakan topologi bus, sedangkan yang lain
menggunakan topologi ring, sepanjang network bit keduanya sama, maka keduanya
diakatakan berada pada satu network. Sebaliknya, apabila sebuah host memiliki
network bit yang berbeda dengan host-host lain, walaupun sama-sama berada pada
topologi bus, maka dikatakan host tersebut berbeda network dengan host-host yang
lain. Berikut ini penjelasan masing-masing kelas IP address:
a) Kelas A
Bagian IP address kelas A sebagai berikut:
35
1 8 Panjang Bit IP address (32 bit) 32
0 Host ID
Network ID
Gambar II.19 Ilustrasi IP Address kelas A
Bit pertama bernilai 0. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan
bit-bit network (network bit) dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan
0). Sisanya, yaitu 24 bit terakhir merupakan bit-bit untuk host.
IP address kelas A dapat dituliskan sebagai:
nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
n menyatakan network, sedangkan h menyatakan host.
b) Kelas B
Bagian IP address kelas B sebagai berikut:
1 16 Panjang bit IP address (32 bit) 32
1 0
Host ID
Network ID
Gambar II.20 Ilustrasi IP address kelas B
Dua bit pertama 1 0. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama)
merupakan bit network dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi 1 dan 0).
Sisanya,yaitu 16 bit terakhir merupakan bit-bit host.
IP address kelas B dapat dituliskan sebagai berikut:
36
nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
n menyatakan network, sedangkan h menyatakan host.
a) Kelas C
Bagian IP address kelas C sebagai berikut:
1 24 bit IP address 32
1 1 0 Host ID
Network ID
Gambar II.21 Ilustrasi IP address kelas C
Tiga bit pertma bernilai 1 1 0, tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama)
merupakan bit network dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi agka 1 dan 0).
Sisanya yaitu 8 bit terakhir merupakan bit-bit host.
IP address kelas C dapat dituliskan sebagai:
nnnnnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
n menyatakan network, sedangkan h menyatakan host.
c) Kelas D
Bagan IP address kelas D sebagai berikut:
1 Panjang bit IP address (32 bit) 32
1 1 1 0 Multicast
Gambar II.22 Ilustrasi IP address kelas D
37
Empat bit pertama bernilai 1 1 1 0. IP address kelas D merupakan multicast
address. Salah satu aplikasi yang memanfaatkan multicast address adalah real time
video conferencing. Pada IP address kelas D tidak dikenal bit-bit network dan host.
d) Kelas E
Bagan IP address kelas D sebagai berikut:
1 Panjang bit IP address (32 bit) 32
1 1 1 1
Gambar II.23 Ilustrasi IP address kelas E
Empat bit pertama adalah 1111. IP address kelas E dicadangkan untuk kegiatan
riset atau eksperimental. Pada IP address kelas E juga tidak dikenal bit-bit network
dan host.
2.5.1. Subnet Mask
Menurut Towidjojo (2002:24) “Subnet Mask merupakan deretan angka biner
sebanyak 32 bit yang akan menentukan mana porsi network ID dan Host ID dari
sebuah IP Address.”
Tabel II.5
IP Address dan Netmask
Kelas Netmask Dalam Biner
A 255.0.0.0 11111111.00000000.00000000.00000000
B 255.255.0.0 11111111. 11111111.00000000.00000000
C 255.255.255.0 11111111. 11111111. 11111111.00000000
38
2.6. Sistem Keamanan Jaringan
Menurut Tutang (2008:167) Keamanan jaringan (Network Security) dalam
jaringan komputer sangat penting untuk memantau akses jaringan dan mencegah
penyalahgunaan sumber daya jaringan yang tidak berwenang. Tugas keamanan
jaringan dikontrol oleh administrator jaringan.
Aspek keamanan didefinisikan dengan beberapa hal berikut ini :
a. Kerahasiaan (Confidentiality) Membutuhkan bahwa informasi (data)
hanya bisa diakses oleh mereka yang memiliki otoritas.
b. Integritas (Integrity) Membutuhkan bahwaa informasi hanya dapat
diubah oleh pihak yang memiliki otoritas.
c. Ketersediaan (Availability) Mensyaratkan bahwa ketersediaan informasi
yang tersedia bagi mereka yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
d. Otentikasi (Authentication) Membutuhkan bahwa pengirim informasi
dapat diidentifikasi dengan benar dan tidak ada jaminan bahwa identitas
palsu tidak diperoleh.
e. Nonrepudiation Membutuhkan bahwa baik pengirim dan penerima
informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Serangan dalam suatu Jaringan Komputer dapat dikategorikan kedalam empat
kategori sebagai berikut :
a. Gangguan (Interruption) Aset dari sistem di bawah serangan sehingga
menjadi tidak tersedia atau tidak dapat digunakan oleh pihak
berwenang. Contohnya adalah perusakan / modifikasi perangkat keras
atau jaringan saluran.
39
b. Intersepsi (Interception) Orang yang tidak berwenang mendapatkan
akses ke aset. Pihak bersangkutan dimaksud bisa orang, program, atau
sistem lain. Contohnya adalah penyadapan data dalam jaringan.
c. Modifikasi (Modification) Orang yang tidak berwenang dapat membuat
perubahan pada aset. Contohnya adalah perubahan nilai file data,
memodifikasi program sehingga tidak beres, dan modifikasi pesan yang
sedang ditransmisikan dalam jaringan.
d. Fabrikasi (Fabrication) Sebuah pihak yang tidak berwenang
menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah
mengirimkan pesan palsu kepada orang lain.
2.6.1. Administrator Jaringan
Administrator Jaringan Komputer adalah jenis pekerjaan yang sangat
dibutuhkan pada sebuah perusahaan, terutama di perusahaan / instansi yang telah
menerapkan teknologi komputer dan internet untuk mendukung pekerjaan.
Penggunaan sistem jaringan komputer dalam skala kecil ataupun besar akan
memerlukan pengaturan mulai dari tingkat fisik dan non-fisik. Pengaturan ini
melibatkan proses kontrol. Ada beberapa definisi administrasi jaringan, antara lain :
Controlling corporate strategic (assets) (Mengendalikan strategis (aset))
Controlling complexity (kompleksitas pengendali)
Improving service (layanan yang baik)
Balancing various needs (menyeimbangkan berbagai kebutuhan)
Reducing downtime (mengurangi downtime)
Controlling costs (pengendalian biaya)
40
Pada dasarnya, administrator jaringan bertugas mengelola dan memelihara
semua sumber daya pada kinerja jaringan sistem jaringan yang lebih efektif dan
efisien dilihat dari fungsi, struktur dan keamanan jaringan itu sendiri.
2.6.2. Metode dan Aplikasi Sistem Keamanan Jaringan Komputer
Menurut Raharjo (2002:14) Secara umum ada dua metode pada sistem
keamanan jaringan komputer:
1) Metode yang digunakan untuk melindungi data saat transit jaringan
2) Metode kontrol paket yang transit ke jaringan
Sementara kedua metode ini secara drastis mempengaruhi trafik yang ke dan
dari sebuah situs, namun tujuannya sangat berbeda.
1) Transit Keamanan:
Tidak ada sistem yang digunakan untuk menyimpan data yang aman untuk
transit ke jaringan publik. beberapa metode tersedia untuk mengenkripsi trafik antara
situs. Ada Dua Aplikasi keamanan jaringan komputer secara umum adalah sebagai
berikut:
1. Virtual Private Networks:
Membangun sebuah jaringan privat dengan menggunakan TCP IP untuk
mendukung tingkat yang lebih rendah dari stack TCP IP yang kedua. Dalam
encapsulate form trafik IP dikirim di berbagai bentuk jaringan fisik. Setiap
sistem yang melekat pada jaringan fisik mengimplementasikan standar untuk
mengirim pesan IP pada link tersebut. Ada standar untuk transmisi paket IP di
berbagai jenis link dan yang paling umum adalah Ethernet dan Point-to-Point
41
link. Setelah menerima paket IP diberikan kepada lapisan yang lebih tinggi
dari TCP IP stack untuk pemrosesan.
Ketika jaringan privat virtual dirancang, tingkat terendah protokol TCP IP
dikembangkan dengan menggunakan sambungan TCP IP yang ada. Hal ini
memberikan manfaat dalam hal transfer data yang aman hanya dengan satu
langkah lebih jauh dengan VPN memungkinkan kontrol penuh atas lapisan
fisik. Hal ini sepenuhnya dalam kekuasaan desainer jaringan mengenkripsi
koneksi pada lapisan fisik. Dengan mengijinkan semua trafik dari jenis apa
pun pada VPN akan dienkripsi pada lapisan aplikasi atau pada stack lapisan
terendah. Manfaat utama dari VPN dengan menawarkan ruang privat addres
dan juga menyediakan paket enkripsi atau translasi overhead harus dilakukan
pada sistem terdedikasi untuk mengurangi beban yang ditempatkan pada
mesin produksi.
2. Paket Level Enkripsi:
Cara lain mengenkripsi trafik di lapisan yang lebih tinggi dalam stack TCP IP
adalah level paket enkripsi. Sejumlah metode yang ada untuk otentikasi aman
dan sesi enkripsi telnet dan relogin yang merupakan contoh dari enkripsi pada
tingkat tertinggi dari tumpukan (lapisan aplikasi). Manfaat trafik enkripsi di
lapisan yang lebih tinggi adalah urusan pemroses dengan VPN berkurang,
kompatibilitas dengan aplikasi yang sedang berjalan tidak terpengaruh dan
jauh lebih mudah untuk mengkompilasi program klien yang mendukung
enkripsi lapisan aplikasi daripada untuk membangun VPN
42
Metode di atas memiliki dampak kinerja pada host, yang menerapkan protokol
dan jaringan yang menghubungkan host. Cara termudah encapsulating atau
mengubah paket menjadi bentuk baru membutuhkan waktu CPU dan
menggunakan kapasitas jaringan tambahan. Enkripsi adalah proses CPU-
intensif dan paket dienkripsi harus diisi dengan panjang yang seragam untuk
jaminan kekokohan beberapa algoritma. Selanjutnya, kedua metode memiliki
dampak pada area lain yang perlu dipertimbangkan sebelum pilihan apapun
dibuat untuk yang terbaik pada kasus tertentu.
2) Regulasi Trafik
Bentuk yang paling umum dari keamanan jaringan komputer di Internet adalah
regulasi trafik. Jika paket, yang melakukan sesuatu yang berbahaya ke host remote
tidak pernah pergi ke sana, remote host akan tetap terpengaruh. Regulasi trafik
menawarkan layar antara host dan remote site. Hal ini terjadi pada tiga daerah dasar:
router, firewall dan host.Masing-masing menawarkan layanan serupa di berbagai titik
dalam jaringan.
a) regulasi trafik Router:
Setiap regulasi trafik yang terjadi pada server router atau terminal berdasarkan
karakteristik paket. Hal ini tidak berisi aplikasi gateway tetapi berisi
terjemahan alamat.
b) regulasi trafik Firewall:
Dengan aplikasi trafik regulasi gateway penyaringan dilakukan
c) Host regulasi trafik:
43
Pada tujuan paket regulasi dilakukuan. Dalam trafik regulasi, host memainkan
peran yang lebih kecil dengan munculnya penyaringan router dan firewall.
Daftar Filter dan akses
Mengatur paket aliran antara dua situs adalah konsep yang cukup sederhana di
permukaan. Untuk setiap router atau firewall, hal ini tidaklah sulit untuk
memutuskan untuk tidak meneruskan semua paket dari situs tertentu. Beberapa
teknik dasar sebagai berikut:
i) Membatasi akses masuk tetapi tidak membatasi akses keluar:
Semua paket dikirim ke soket tujuan UDP atau TCP. Dari remote host
paket akan berusaha untuk mencapai salah satu port. Port ini diamati oleh
aplikasi, yang memberi layanan seperti Mail Transfer, Pengiriman, Usenet
News, waktu, Name Domain Service dan berbagai protokol Login. Hal ini
penting untuk modern router atau firewall hanya untuk mengizinkan jenis paket
melalui mesin tertentu yang menawarkan layanan tertentu. Upaya untuk
mengirim jenis paket tidak akan diizinkan. Ini melindungi host internal tetapi
masih memungkinkan semua paket untuk keluar.
ii) masalah paket kembali:
Kecuali remote user menggunakan aplikasi enkripsi aman misalnya S
Key, Remote user tidak login ke dalam sistem. Dengan menggunakan telnet
atau ftp pengguna dapat terhubung ke remote situs. Membatasi koneksi remote
untuk satu jenis paket dan mengizinkan jenis koneksi keluar. Karena sifat
44
interaktif dari protokol, mereka harus berkonsultasi dengan nomor port yang
unik untuk digunakan setelah sambungan dibuat.
iii) filter rute Dinamis:
pada situasi yang khusus terjadi, teknik baru ini menawarkan kemampuan
untuk menambahkan set filter seluruh rute secara dinamis untuk sebuah remote
site. Dengan menggunakan teknik ini, memungkinkan router secara otomatis
mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dan menolak akses mesin atau
seluruh situs dalam waktu yang singkat. pada kasus ini mencegah serangan
apapun secara otomatis di situs.
Daftar Filter dan akses berlangsung pada ketiga jenis sistem meskipun yang
paling umum terjadi pada router.