22
15 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penerapan adalah proses, cara, perbuatan menerapkan. 11 Sedangkan pengertian penerapan menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain, penerapan adalah hal, ccara atau hasil. Adapun menurut Lukman Ali, penerapan adalah mempraktekkan, memasangkan. 12 Sedangkan menurut Riant Nugroho, penerapan pada prinsipnya cara yang dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang dinginkan. 13 Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan kesanggupan seseorang untuk menerapkan ide, tatacara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip dalam situasi yang nyata. Penerapan ini adalah merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi ketimbang pemahaman. (The Economics of Education: Mengelola Pendidikan Secara. Adapun unsur-unsur penerapan melitputi: 1. Adanya program yang dilaksanakan 11 https://kbbi.web.id/terap-2 di akses pada tanggal 25 April 2019 12 JS.Badudu dan Zain dan Ali Dalam http://eprints.uny.ac.id/9331/3/bab%202-08208241006.pdf .2012. Pengertian penerapan. Hal.1. Diakses pada pukul 20.22 Tanggal 25 Aril 2019 13 Riant Nugroho, Kebijakan Publik:Formulasi, implementasi, dan evaluasi, (Jakarta:Elex Media Komputindo,2003), hal.158

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Penerapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penerapan adalah proses,

cara, perbuatan menerapkan.

11 Sedangkan pengertian penerapan menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad

Zain, penerapan adalah hal, ccara atau hasil. Adapun menurut Lukman Ali,

penerapan adalah mempraktekkan, memasangkan.12 Sedangkan menurut Riant

Nugroho, penerapan pada prinsipnya cara yang dilakukan agar dapat mencapai

tujuan yang dinginkan.13

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan

merupakan kesanggupan seseorang untuk menerapkan ide, tatacara ataupun

metode-metode, prinsip-prinsip dalam situasi yang nyata. Penerapan ini adalah

merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi ketimbang pemahaman.

(The Economics of Education: Mengelola Pendidikan Secara. Adapun unsur-unsur

penerapan melitputi:

1. Adanya program yang dilaksanakan

11https://kbbi.web.id/terap-2 di akses pada tanggal 25 April 2019 12 JS.Badudu dan Zain dan Ali Dalam http://eprints.uny.ac.id/9331/3/bab%202-08208241006.pdf .2012. Pengertian penerapan. Hal.1. Diakses pada pukul 20.22 Tanggal 25 Aril 2019 13 Riant Nugroho, Kebijakan Publik:Formulasi, implementasi, dan evaluasi, (Jakarta:Elex Media Komputindo,2003), hal.158

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

16

2. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan

diharapkan akaan menerima manfaat dari program tersebut.

3. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung

jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari proses

penerapan tersebut.14

2. Kegunaan Al-Qur’an

Menghafalkan Al-Quran menjadi sangat penting karena banyak

keutamaan yang telah Allah SWT janjikan bagi para pelestari kitab-Nya yaitu

berupa pahala, dinaikkan derajatnya, dan diberi kemenangan di dunia dan di

akhirat.15

Adapun Keutamaan menghafal Al-Qur’an diantaranya adalah sebagai

berikut.

a. Menghafal Al-Qur’an dimudahkan bagi seluruh umat manusia, tidak

ada hubungannya dengan kecerdasan ataupun usia.

b. Menghafal Al-Qur’an adalah proyek yang tidak mengenal kata ’rugi’.

c. Menghafal Al-Quran memperoleh kedudukan yang mulia di dunia

maupun akhirat.

d. Menghafal Al-Qur’an merupakan sebab diselamatkan dari api neraka.

e. Menghafal Al-Qur’an dan mempelajarinya itu lebih baik daripada

perhiasan dunia.

14 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Perss, 2002), h.1598 15 H. Sadulloh,9 Cara Praktis Menghafal Al-Quran, (Jakarta: Gema Insani,2008), hal 25

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

17

f. Pada hari kiamat kelak, Al-Quran akan memberikan syafaat kepada

pembaca dan penghafalnya. Dan syafaatnya diterima di sisi Allah

SWT.16

3. Macam-macam Metode Menghafal Al-Qur’an

Menghafal Al-Qur’an merupakan pekerjaan yang sangat panjang dan

penuh dengan kesulitan. Meskipun demikian, ada beberapa faktor luar yang

apabila diperhatikan akan membantu mempermudah kita dalam menjalani

prosesi hafalan Al-Qur’an, yaitu metode. Ada beberapa metode yang lazim

dipakai oleh penghafal Al-Qur’an, yaitu :

a. Metode Talaqqi

Metode talaqqi atau metode audio adalah metode menghafal Al-Qur’an

dengan cara mendengarkan, baik dari bacaan gurunya maupun melalui media.

Menurut KH. Ahsin Sakho, metode ini sangat efektif bagi para penghafal

yang memiliki daya ingat ekstra, terutama tunanetra dan anak-anak di bawah umur

yang belum mengenal baca tulis.17

Termasuk pengaruh media, saat ini sangat membantu anak-anak dalam

menghafal Al-Qur’an. Dengan seringnya bacaan Al-Qur’an diperdengarkan, anak

akan dapat mudah menghafal dan melatih sehingga lisan terbiasa dan lentur dalam

mengucapkan huruf-huruf Al-Qur’an.

16 Ahmad Baduwailan,Menjadi Hafizh Tips & Motivasi Menghafal Al-Qur’an, (Solo:Aqwam,2016), hal.17-23 17 Masagus H.A.Fauzan Yayan,SQ,Quantum Tahfidz, (Jakarta: Penerbit Erlangga,2015), hal.82

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

18

Ada dua bentuk metode audio/talaqqi’, yaitu pertama, biasanya dilakukan

cara guru membacakan Al-Qur’’an dengan hafalan atau melihat mushaf, kemudian

murid mendengarkan bacaan tersebut di majelis atau di luar majelis, dan bisa juga

mendengar bacaan teman yang menghafal Al-Qur’an. Dalam hal seperti ini, guru

dituntut berperan aktif, sabar, dan teliti dalam membaca dan membimbing mereka,

karena ia akan membacakan satu persatu ayat untuk dihafalkan, baru kemudian

dilanjutkan ayat-ayat berikutnya sampai selesai. Kedua, merekam terlebih dahulu

ayat yang akan dihafal ke dalam media perekam dan semacamnya sesuai kebutuhan

dan kemampuannya, kemudian diputar untuk didengarkan sambil mengikuti

perlahan-lahan, setelah itu diulang lagi seterusnya sampai ayat-ayat tersebut betul-

betul hafal di luar kepala.18

b. Metode Gerakan dan Isyarat

Teknik menghafal cepat menggunakan gerakan dapat diterapkan luas.

Teknik ini sangat membantu terutama untuk menghafal suatu ungkapan yang harus

sama persis, tepat, tanpa ada kesalahan kata demi kata. Umumnya sangat

bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing.

Teknik ini pada dasarnya banyak yang sudah menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari yaitu ketika mengerjakan shalat. Ketika seseorang shalat, ia

membaca ayat-ayat Al-Quran seperti Al-Fatihah dan surah/ayat tertentu dengan

tepat tanpa kesalahan sedikit pun. Anak-anak biasanya sudah hafal bacaan Al-

Qur’an untuk shalat ini di usia balita yang kalau ditulis kira-kira 10 halaman. Balita

18 Ibid, hal 81-83

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

19

ini dapat menghafal dengan cara melakukan gerakan shalat sambal mengucapkan

bacaan. Tetapi kalau ia disuruh menghafalkan bacaan ini tanpa melakukan gerakn

shalat, biasanya mereka tidak akan berhasil. Jadi, gerakan benar-benar membantu

dalam proses menghafal cepat.19

c. Metode One Day One Ayat

Metode ini tidak hanya menghafalkan satu ayat satu hari, namun lebih dari

itu. Artinya, kandungannya, dan yang terpenting adalah mengamalkannya. Dengan

demikian kerja otak semakin bertambah dalam hitungan detik dan menit, karena

diperkaya dengan wawasan dan pengalaman yang ada selama ini dengan informasi

dari Al-Qur’an yang dihafal.

One day One ayat lebih cocok dilakukan dengan bimbingan seorang

ustadz/ah. Pertama, ustadz/ah membacakan secara berulang-ulang satu ayat yang

dihafal dengan dipotong-potong. Kemudian, ustadz/ah mempersilahkan santri

untuk membaca ayat tersebut. Setelah hafal, ustadz menjelaskan artinya perkata,

sambil menanyakan ke santri jika mereka sudah tahu arti pada kata-kata tertentu.

Setelah tahu artinya, ustadz/ah mengulangi kembali ayat dan terjemah yang sudah

dihafal itu. Metode one day one ayat juga efektif dengan memperdengarkan santri

satu ayat yang akan dihafal melalui media-media elektronik, seperti MP3, MP4,

atau Al-Qur’an Digital. Kemudian dilanjutkan dengan mengikuti secara perlahan-

lahan bacaan tersebut berulang-ulang hingga hafal. Setelah hafal baiknya

diperdengarkan dengan orang lain, teman, atau guru. Dapat juga dilakukan dengan

19 Ibid,. hal 92

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

20

cara langsung membaca satu ayat tersebut secara tartil dan berulang-ulang serta

tidak tergesa-gesa.20

d. Metode tabarak

Metode tabarak, merupakan metode mudah menghafal Al-Quran yang

dikembangkan oleh Syeikh Dr.Kamil El Laboudy – seorang pakar tahfiz Quran

internasional dan motivator asal Mesir. Melalui pelatihan ini, para peserta dilatih

cara mengajarkan hafalan bagi anak-anak di bawah umur lima tahun walaupun

mereka belum bias membaca Al-Qur’an. Langkah metode menghafal Al-Qur’an ala

Tabarak sebelum menghafal diantaranya: 1). Niat ikhlas mencari ridha Allah, 2).

Berdoa pada waktu mustajab, 3). Menentukan jadwal harian, 4). Menyiapkan kotak

hadiah yang dibungkus. Ketika menghafal diantaranya: 1). Menyediakan tempat

yang cocok, 2). Mendengarkan murrotal para Syeikh, 3). Memulai hafalan dari surat

An-Naba’.21

4. Penerapan Metode Tabarak Al-Qur’an

Metode tabarak, merupakan metode mudah menghafal Al-Qur’an yang

dikembangkan oleh Syeikh Dr Kamil El Laboudy – seorang pakar tahfidz Qur’an

internasional dan motivator asal Mesir. Melalui pelatihan ini, para peserta dilatih

cara mengajarkan hafalan bagi anak-ank di bawah umue lima tahun walupun

mereka belum bias membaca Al-Qur’an. Langkah metode menghafal Al-Qur’an ala

Tabarak sebelum menghafal diantaranya :

20 Ibid,. hal 98 21 Fatin Masyud, Ida Husnur Rahmawati,Rahasia Sukses 3 Hafizh Qur’an Cilik Mengguncang

Dunia (Jakarta Timur: Zikrul Hakim,2016), hal.229

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

21

a. Niat ikhlas mencari ridha Allah

b. Berdoa pada waktu mustajab

c. Menentukan jadwal harian

d. Menyiapkan kotak hadiah yang dibungkus

Ketika menghafal diantaranya : a) menyediakan tempat yang cocok, b)

mendengarkan murottal para syeikh, c) memulai hafalan dari surat an-naba. Dari

Abdullah bin Umar, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

ا مثل صاحب القرآن كمثل الإبل المعقملة إن عاهد إنم

ها أمسكها وإن أطلقها ذهبت علي

“Sesungguhnya orang yang menghafalkan Al-Qur’an adalah bagaikan

unta yang diikat. Jika diikat, unta itu tidak akan lari. Dan apabila dibiarkan tanpa

diikat, maka dia akan pergi.” (HR. Bukhari no.5031 dan Muslim no.789)

Dalam riwayat Muslim yang lain terdapat tambahan,

ه وإذا قام صاحب القرآن ف قرأه باللميل والن مهار ذكره وإذا ل ي قم ب

نسيه

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

22

“Apabila orang yang menghafal Al-Qur’an membacanya di waktu malam

dan siang hari, dia akan mengingatnya. Namun jika dia tidak melakukan demikian,

maka dia akan lupa.” (HR.Muslim no.789)

Anak balita mempunyai pikiran yang jernih dan pemahaman yang masih

fitrah, maka ajarkanlah mereka aqidah dan manhaj yang benar. Didik mereka

dengan membiasakan mereka menghafal, terutama menghafal Al-Quran.

Rasulullah SAW bersabda,

خلطه الله بلحمه ودمه من ت علمم القرآن وهو فت السن

“Siapa yang belajar Al-Qur’an pada usia belia, maka Allah akan

mencampurkan Al-Qur’an itu dalam daging dan darahnya.” (HR. Al-Bukhari

dalam at-Tarikh al-Kabir dan trmasuk hadits hasan).22

Oleh karena itu, menghafal Al-Qur’an pada usia balita sangat dianjurkan

dalam Islam. Hal ini juga dipraktikan di rumah tahfidz balita yang menggunakan

metode tabarak.

Ketika Syeikh mengajarkan anaknya dalam menghafal Al-Qur’an atau yang

lain, setelah penulis amati ternyata luar biasa, cara yang sungguh menakjubkan,

akan tetapi hal ini membutuhkan peran dari orang tua.

Perumpamaan anak dalam menghafal itu bagaikan menulis di sebuah batu

yang ketika sudah tertulis/terukir di sebuah batu maka sulitlah hilang dan lenyap,

oleh karena itu suruh dan didik mereka dengan menghafal. Caranya sebagai

22 Ibid., hal 224

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

23

ibu/bapak/kaka/tente/paman/saudara-saudara lainnya bacakan anak dalam satu hari

1 ayat Al-Qur’an dan suruh anak-anak untuk mengulangnya. Teruskan sampai 20x

baca dan menirukan, sebagi contoh: seorang ibu/bapak membaca surat Al-Falaq

ayat pertama “qul a’uudzu birobbil falaq” dan anak menirukan apa yang bapak dan

ibu bacakan. Diusahakan 20x atau 50x, semakin banyak pengulangan semakin lama

pula hafalan merekat di otak. Dan setelah itu suruh anak membaca tanpa

mendengarkan dari ibu/bapak dan suruh anak mengulang 5 kali. Dan begitu setiap

hari sampai ketika orang tua mengetahui bahwa anak kita mampu menghafal lebih

dari 1 ayat. Maka di tambah dengan 2 ayat, 3 ayat sampai ½ halaman, 1 halaman

dan seterusnya. Tapi bagusnya sedikit demi sedikit jangan terburu-buru. Waktu

yang paling bagus dalam menghafal adalah di pagi hari.

Cara muraja’ah setelah anak sudah hafal satu atau beberapa ayat yang

dihafalkan adalah dengan menyuruh anak-anak menyetorkan pada bapak/ibu atau

saudara lainnya dan ini dilakukan setiap selesai menghafal dan setiap sore, terus

sampai seterusnya. Dan yang istiqomah setiap hari dan berikan hari libur padanya

1 hari missal hari jum’at/minggu.

Ketika anak hafal satu surat, maka dia harus muraja’ah/mengulang hafalan

yang baru di hafal dan satu surat yang telah di hafal. Bagaimana kalau 5 surat jangan

paksa anak-anak untuk muraja’ah banyak bila belum terbiasa. Usahakan muraja’ah

hafalan yang baru dan 3 surat atau 2 surat sehari. Bagaimana kalau hafalan anak

sudah 1 juz, diusahakan anak mulai muraja’ah hafalan yang baru dan ¼ juz sehari.

Bagiamana kalau hafalan anak 3 juz, biasakan anak untuk muraja’ah setiap hari 1

juz dan hafalan yang baru.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

24

5. Pengertian Menghafal Al-Qur’an

Secara etimologi, menghafal berasal dari kata dasar hafal yang dalam

bahasa Arab disebut al-Hafidz yagn memiliki arti ingat. Maka kata menghafal juga

dapat diartikan dengan mengingat. Sedangkan secara terminology, menghafal

mempunyai arti sebagai tindakan yang berusaha meresapkan kedalam pikiran agar

selalu ingat.

Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi kedalam

ingatan, sehingga nantinya akan dapat diingat kembali secara harfiyah, sesuai

dengan materi yang asli. Menghafal merupakan proses mental untuk menyimpan

kesan-kesan yang suatu waktu dapat kembali kea lam sadar. Menururt Suryabarata,

istilah menghafal disebut juga mencamkan dengan sengaja dan dikehendaki,

maksudnya adalah dengan sadar dan sungguh-sungguh mencamkan sesuatu.23

Menghafal Al-Qur’an pada hakikatnya adalah suatu upaya untuk menambah

kedekatan dengan Al-Qur’an karena anatara tilawah dengan menghafal adalah dua

hal yang berbeda. Dengan menghafal, jiwa dan otak kita akan terus menyerap

lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang diulang-ulang begitu banyak oleeh lidah kita.24

Hakikatnya pendidikan yang paling baik adalah memeberikan pemahaman

tentang agam kepada anak sejak dini (kecil), dengan metode menghafal Al-Qur’an

akan memberikan banyak manfaat, dimana merupakan sarana untuk meneladani

Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam dan ini adalah suatu perkara yang agung.

23 T.M.Hasbi Ash-Shid dieqy,Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra,2001), Cet.2, hlm 3 24 Abdul Aziz Abdur Rauf,17 Motivasi Berinteraksi Dengan Al-Qur’an, (Bandung: Masjid Raya Habiburrahman PT.Dirgantara Indonesia,2008), hal 7-8

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

25

Khususnya zaman kita, ketika banyak orang menyia-yiakan pendidikan anak

mereka atau anak yang berada di bawah perwaliannya. Mereka juga disibukkan

dengan banyak perkara yang tidak bermanfaat dalam hal ini adalah untuk urusan

akhirat, bahkan bias membahayakan mereka. Mereka ditautkan dengan tokoh-tokoh

yang tidak pantas jadi teladan, seperti: para youtuber, artis, actor, atlet, penyanyi,

tokoh anime, dan lain sebagainya.

Di bawah ini adalah beberapa cara yang bias digunakan untuk mengajarkan

anak menjadi orang yang mencintai Al-Qur’an serta ingin mnghafalnya.25

a. Bayi (0-2 Tahun)

1) Bacakan Al-Qur’an dari surat Al-fatihah

2) Tiap hari 4 kali waktu (pagi, siang, sore, malam)

3) Tiap 1 waktu satu surat diulang 3 x

4) Setelah hari ke-5 ganti surat An Naas dengan cara yang sama

5) Tiap 1 waktu surat yang lain-lain diulang 1 x 2

b. Diatas 2 Tahun

1) Metode sama dengan teknik pengajaran yang sama bayi

sebelumnya. Namun jika kemampuan mengucapkan kurang, maka

tambah waktu menghafalnya, dari 5 hari menjadi 7 hari

2) Sering didengarkan murattal qur’aan

c. Diatas 4 Tahun

1) Mulai atur konsentrasi dan waktu untuk menghafal serius

25 H.Sadulloh,9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an,( Jakarta: Gema Insani,2008), hal.36

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

26

2) Ajari muraja’ah/ mengulang-ulang sendiri

3) Ajari mengahfal sendiri

4) Selalu dimotivasi supaya semangat selalu terjaga

5) Waktu menghafal 3-4 x perhari

6. Kedudukan Al-Qur’an dalam Islam

Kedudukan Al-Qur’an dalam Islam diantaranya adalah sebagai

berikut.26

a. Al-Qur’an sebagai sumber berbagai disiplin ilmu keislaman.

Disiplin ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an di antaranya yaitu:

1) Ilmu tauhid (teologi)

2) Ilmu hukum

3) Ilmu tasawuf

4) Ilmu filsafat islam

5) Ilmu sejarah islam

6) Ilmu pendidikan islam

b. Al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT yaitu seluruh ayat Al-Qur’an

adalah wahyu Allah; tidak ada satu kata pun yang dating dari

perkataan atau pikiran Nabi

26 Awar, Rosihan,Pengantar Ulumul Qur’an,(Bandung: CV. Pustaka Setia,2009), hal.24

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

27

c. Kitabul Naba wal akbar (berita dan kabar) artinya, Al-Qur’an

merupakan khabar yang dibawah nabi yang datng dari Allah dan di

sebarkan kepada manusia

d. Minhajul hayah (pedoman hidup), sebagai bagian dari umat muslim

seharusnya menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan terhadap setiap

problem yang di hadapi.

e. Sebagai salah satu sebab masuknya orang arab ke agama Islam pada

zaman Rasulullah dan masuknya orang-orang sekarang dan yang

akan dating

f. Al-Qur’an sebagai suatu yang bersifat Abadi artinya, Al-Qur’an itu

tidak akan terganti oleh kitab apapun sampai hati kiamat baik itu

sebagai sumber hokum, sumber ilmu pengetahuan dan lain-lain.

g. Al-Qur’an di nukil secra mutawatir artinya, Al-Qur’an disampaikan

kepada orang lain secara terus-menerus oleh sekelompok orang

yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta karena banyaknya

jumlah orang dan berbeda-bedanya tempat tinggal mereka.

h. Al-Qur’an sebagai sumber hokum, seluruh mazhab sepakat Al-

Qur’an sebagai sumber uatam dalam menetapkan hokum, dalam

kata lain bahwa Al-Qur’an menempati posisi awal dari tertib

sumber hokum dalam berhujjah.

i. Al-Qur’an di sampaikan kepada nabi Muhammad secara lisan

artinya, baik lafaz ataupun maknanya dari Allah SWT

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

28

j. Al-Qur’an termaktub dalam mushaf, artinya bahwa setiap wahyu

Allah yang lafaz dan maknanya berasal dari-Nya itu termaktub

dalam mushaf (telah dibukukan)

k. Agama Islam datang dengan Al-Qur’annya untuk menyadarkan jati

diri manusia dan hakikat hidup di muka bumi.

7. Urgensi menghafal Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diimani oleh umat Islam dimuka

bumi ini. Kitab suci Al-Qur’an berisi kalam-kalam Allah SWT yang

diwahyukan melalui nabi terakhir yaitu Rasulullah SAW. Sebagai umat

Islam dan mengimani Al-Qur’an maka kita hendaknya terpanggil untuk

membacanya dan juga mencoba untuk menghafalnya. Menghafal Al-Qur’an

membutuhkan ketulusan dan keikhlasan hati agar dapat menjalaninya

dengan senang hati, ridha, dan tentunya bias mengatasi segala rintangan

yang menghalanginya. Berikut ini adalah dalil-dalil tentang keutamaan atau

urgensi menghafal Al-Qur’an:

a. Menghafal Al-Qur’an adalah mukjizat

Dr.Raghib as-Sirjani mengemukakan bahwa menghafal Al-Qur’an

adalah mukjizat, karena kita mendapatkan ribuan bahkan jutaan umat Islam

yang telah menghafalnya, padahal jumlah surat dan ayatnya begitu banyak.

Tidak ada satu pun kitab samawi maupun non samawi yang bias dihafal oleh

kebanyakn orang misalnya Al-Qur’an. Memang benar firman Allah SWT,

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

29

“Sesungguhnya kami menurunkan Al-Qur’an dan kami benar-benar akan

menjaganya.”

Satu hal yang sangat potensial di mana Al-Qur’an ini dapat

menghafal dan menancap tajam dalam hati kaum muslimin; baik itu laki-

laki, perempuan maupun anak kecil.

b. Ditempatkan di surge yang paling tinggi

Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash RA dari Nabi SAW beliau

bersabda, “Di akhirat nanti para ahli Al-Qur’an diperintahkan, ‘Bacalah Al-

Qur’an dengan tartil (pelan) seperti engkau membacanya dengan tartil pada

waktu di dunia. Tempat tinggalmiu di surga berdasarkan ayat paling akhir

yang engkau baca’.

c. Allah akan mencampurkan Al-Qur’an dalam daging dan darahnya

Rasulullah bersabda,“Siapa yang belajar Al-Qur’an pada usia belia,

maka Allah akan mencampurkan Al-Qur’an itu dalam daging dan

darahnya.” (HR. al bukhrari dalam at-Tarikh al-Kabir dan termasuk hadits

hasan). Oleh karena itu, mnghafal Al-Qur’an pada usia balita sangat

dianjurkan oleh Islam.

d. Segera mendapatkan pahalanya

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

30

Diriwayatkan dari Anas secara marfu’ bahwa seseorang anak yang belum

mencapai usia baligh, apabila mengerjakan kebaikan, maka akan dicatat juga pahala

untuk kedua orangtuanya. Apabila melakukan dosa, tidak akan dicatat untuknya

maupun untuk kedua orang tuanya.

Ketika anak tersebut dari usia balita sudah menghafal ayat-ayat Allah, maka

hal tersebut adalah tabungan pahalanya sendiri, yang tentunya akan berimplikasi

besar untuk keshalihannya ke depan. Sehingga kelak ketika baligh dan dewasa,

jiwanya punya imunitas untuk meninggalkan hal-hal yang tidak sesuai dengan

fitrah jiwanya, yaitu Islam.

e. Menolak Bala’ bagi keluarganya

Dari Hudzaifah bin Yaman, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“sesungguhnya Allah akan menimpakan azab kepada suatu kaum kemudian Allah

mendengar seorang bayi atau anak dari mereka membaca, ‘alhamdulillaahi rabbil

‘aalamiin’, maka Allah akan mengangkat bala tersebut selama 40 tahun karena

bacaan anak tersebut.”

f. Meneruskan Tradisi para Ulama

Menghafal Al-Qur’an di usia balita bias mengulang sejarah emas para

ulama salafush-shalih, para cendikiawan Muslim yang Berjaya dimasa lalu maupun

di masa sekarang, yang menapaki jalan ini (membaca dan menghafal Al-Qur’an)

sebelum menapaki jalan keilmuwan yang lainnya.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

31

Ulama-ulama zaman keemasan Islam seperti Imam Syafi’I (hafal Al-Qur’an

ketika umurnya 7 tahun), para imam ilmu-ilmu agama baik tafsir, hadits, fiqih, dan

lainnya. Atau ulam zaman sekarang seperti Syaikh Yusuf al-Qadradhawi, yang

hafal Al-Qur’an sebelum usia 10 tahun (beliau dengan bangga meletakkan slah satu

bukunya, “Ana Ibnu al-Kuttab,” (saya produk anak pesantren Al-Qur’’an), hasan

al-Banna, Aisyah bintu Syathi’ (ahli tafsir perempuan), dan masih banyak lagi.

Maka perlu diketahui banyak sekali keutamaan bagi penhafal Al-Qur’an terutama

yang sungguh-sungguh menghafal, maka akan mendapatkan keutamaan tersebut.

Yang dapat mengunggah keinginan kita untuk menghafal.27

g. Dapat memberikan syafa’at kepada keluarga

“Dari Ali Bin Abi Thalib RA, ia berkata “Barangsiapa membaca Al-Qur’an

dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga dan

memberikannya hak syafaat utnuk sepuluh anggota keluaraganya di mana mereka

semuanya telah di tetapkan untuk masuk neraka.”

h. Penghafal Al-Qur’an akan memakai mahkota kehormatan

Dari Abi Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “orang yang hafal

Al-Qur’an nanti pada hari kiamat akan datang dan Al-Qur’an akan berkata: Wahai

Tuhan, pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru. ‘Maka orang tersebut

diberikan kehormatan. Al-qur’an berkata lagi, ‘wahai Tuhan, tambahlah

pakaiannya.’ Maka orang itu diberi pakaian kehormatan. Al-Qur’an lalu berkata

27 Fatin Masyud, Ida Husnur Rahmawati, Rahasia Sukses 3 Hafizh Qur’an Cilik Mengguncang

Dunia (Jakarta Timur: Zikrul Hakim,2016), hal.226

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

32

lagi, ‘Wahai Tuhan, ridailah dia. ‘Maka kepadanya dikatakan, ‘bacalah dan

naiklah.’ Dan untuk setiap ayat, ia diberi tambahan satu kebajikan’.

Rasulullah SAW bersabda, “siapa saja yang membaca Al-Qur’an,

mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya

pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya

dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia,

keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini, dijawab: “Karena kalian

berdua mememrintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an” (Hadis

diriwayatkan oleh Al- Hakim dan ia menilainya shahih berdasarkan syarat Muslim

(1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi).28

i. Disayangi Rasulullah SAW

Rasulullah menunjukan rasa kasih sayangnya kepada penghafal Al-Qur’an

begitu besar. Seperti halnya penghafal Al-Qur’an didahulukan dalam

penguburannya. Sebagai contoh, setelah perang Uhud dan ketika mengafani para

syuhada, Nabi SAW mengumpulkan dua orang laki-laki dalam sebuah kubur yang

sama dan mendahulukan seorang yang paling banyak hafalannya.

Dari Jabir Bin Abdullah RA, bahwa Nabi SAW menyatukan dua orang dari

orang-orang yang gugur dalam perang uhud dalam satu liang lahad. Kemudian Nabi

SAW bertanya, “dari mereka berdua siapakah paling banyak hafal Al-Qur’an?”

28 Ahmad Salim Badwilan, Cara Mudah Bisa Menghafal Al-Qur’an,(Jogjakarta:Bening,2010),hal 8-9

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

33

apabila ada orang yang dapat menunjukan kepada salah satunya, maka Nabi SAW

memasukkan mayat itu terlebih dahulu ke liang lahat”.

8. Syarat-Syarat menghafal Al-Qur’an

Di antara beberapa hal yang harus terpenuhi sebelum seseorang memasuki

periode menghafal Al-Qur’an, yaitu:

a. Memiliki keteguhan dan kesabaran

Keteguhan dan kesabaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting

bagi orang yang sedang menghafal Al-Qur’an. Hal ini disebabkan karena dalam

proses menghafal Al-Qur’an akan banyak sekali ditemui berbagai macam kendala,

mungkin jenuh, mungkin gangguan lingkungan karena bising atau gaduh, mungkin

gangguan batin atau mungkin karena menghadapi ayat-ayat tertentu yang dirasakan

sulit menghafalnya dan lain sebagainya terutama dalam menjaga kelestarian

menghafal Al-Qur’an.

b. Meninggalkan maksiat

Di antara beberapa pengaruh yang buruk itu adalah terhalangnya ilmu. Ilmu

merupakan cahaya yang Allah hunjamkan ke dalam hati, sedangkan maksiat

mematikan cahaya itu. Ketika Imam Syafi’I duduk di hadapan Imam Malik pun

terkagum atas kecerdasannya yang luar biasa dan pemahamnnya yang sempurna.

Lalu ia berkat, “Saya melihat sesungguhnya Allah telah menghunjamkan cahaya ke

dalam hatimu. Maka, janganlah kamu matikan cahaya itu dengan kegelapan

maksiat.”

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

34

c. Mampu mengosongkan dari pikiran-pikiran dan teori-teori, atau permasalahan-

permasalahan yang sekiranya akan menganggu.29

d. Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu prasyarat dari segala ibada. Ia pun merupakan

salah satu pilar dasar diterima ibadah oleh Allah SWT. Sebagaimana firman-

Nya:

شر بعباد لحا ولا ي ي رزوا لقآء ربه, ف لي عمل عملا ص فمن كان

ربه أحدا

“Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Rabbnya maka

hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan

dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Rabbnya.” (QS.Al-Kahfi :

110)

Jadi, barangsiapa yang ingin dimuliakan oleh Allah SAW dengan

menghafal Al-Qur’an, maka hendaklah dia meniatkan amalannya hanya karena

Allah SAW, tanpa ada maksud untuk mendapatkan keuntungan materi atau non-

materi di balik itu semua.

29 Ahsin W. Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta:Bumi Aksara, 2004),hal 49

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

35

e. Menentukan Persentase hafalan harian

Sikap komitmen pada kaidah ini termasuk salah satu perkara yang

memudahkan untuk menghafal Al-Qur’an. Sebab ia memberikan semacam

komitmen harian bagi orang yang ingin menghafal. Maka, hendaknya ia

menentukan sejumlah ayat, atau satu halaman, atau dua halaman, yang ingin dihafal

setiap harinya. Di sini kami menyarankan untuk senantiasa berpegang teguh pada

metode Rasulullah SAW yang bersabda:

“Lakukanlah amalan yang kalian mampui, karena Allah tidak akan bosan

hingga kalian sendirilah yang merasa bosan. Dan amalan yang paling disukai

Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan oleh pelakunya meskipun

sedikit.” (HR.Bukhari dan Muslim)

f. Menguatkan hafalan sebelum beralih ke hafalan baru

Salahsatu hal yang dapat membantu menguatkan hafalan ini adalah terus

mengulang-ulang apa yang telah dihafal setiap kali dia memiliki waktu luang.30

g. Menggunakan satu mushaf saja untuk menghafal

Syarat ini merupakan salah satu perkara yang dapat membantu menghafal

Al-Qur’an. Penjelasannya, orang orang itu bias menghafal melalui penglihatannya

sebagaimana dia bias menghafal melalui pendengarannya. Letak ayat-ayat di dalam

30 Ahmad Salim Badwilan,Cara Mudah Bisa Menghafal Al-Qur’an,(Jogjakarta:Bening, 2010), hal. 24-25

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Penerapaneprints.umm.ac.id/57107/44/BAB II.pdf · bermanfaat untuk menghafal ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing. Teknik ini pada

36

mushaf akan terekam di dalam ingatan seiring dengan banyaknya membaca dan

melihat mushaf yang sama.31

31 Majdi Ubaid, 9 Langkah Mudah Menghafal Al-Qur’an, (Solo: Aqwam,2014) hal.172