Bab II Landasan Teori

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asad

Citation preview

151522BAB IILANDASAN TEORI 3.1Endapan BentonitEndapan bentonit di Indonesia cukup besar dan tersebar di beberapa lokasi, yaitu di P. Jawa, P. Sumatera, sebagian P. Kalimantan dan P. Sulawesi, dengan cadangan diperkirakan lebih dari 380 juta ton, serta pada umumnya terdiri dari jenis kalsium (Ca - bentonit). Bentonit merupakan salah satu batuan yang tersusun atas komposisi utama miniral lempung (85%), yang mampu menyerap air dan mengembang dan mengandung mineral monmorillonit (Mg2 Al10 Si24 O60 (OH)12 (Na,Ca). Dalam dunia perdagangan bentonit termasuk kelompok dioktohedral.Sifat - sifat tersebut menjadikan bentonit memiliki banyak kegunaan. Bentonit merupakan hasil endapan hasil aktivitas vulkanik jatuhan berukuran sangat halus yang kemudian mengalami proses pengerjaan oleh air dan terendapkan kembali di daerah lain, kemungkinan pada lingkungan laut dalam. Kenampakan secara fisik, bahwa bentonit ini menunjukkan warna putih kotor, warna lapuk coklat cerah, struktur berlapis (laminasi), tekstur klastik, agak keras, agak kompak, ringan tersusun oleh butiran gelas vulkanik, pumis tuff serta material piroklastik yang lain dengan ukuran sangat halus.3.2Genesa Endapan BentonitBentonit adalah suatu istilah nama dalam dunia perdagangan yang sejenis lempung plastis yang mempunyai kandungan mineral monmorilonit lebih dari 85% dengan rumus kimianya Al2O3.4SiO2 xH2O. Nama ini diusulkan pertama kali oleh Knight (1898) untuk nama sejenis lempung koloid yang ditemukan pada formasi Benton Rock Creek di Wyoming Amerika Serikat.Penamaan istilah bentonit diusulkan sebagai pengganti dari istilah nama lain sebelumnya yaitu Soapy Clay atau Taylorit yang dipopulerkan oleh Taylorite (1888). Sedangkan nama monmorilonit itu sendiri berasal dari Perancis pada tahun 1847 untuk penamaan sejenis lempung yang terdapat di Monmorilon Prancis yang dipublikasikan pada tahun 1853 1856. Grim (1968) mengelompokkan monmorilonit ini ke dalam Smektit Group sub kelompok smektit di - oktahedral (heptaphyllitic) bersama dengan beidelit dan nontronit. Sedangkan sub kelompok lainnya adalah smektit tri - oktahedral (cetaphyllitic) yang terdiri dari mineral hektorit dan saponit. Secara megaskopis bentonit dapat diamati secara langsung dengan ciri khas yaitu: mempunyai kilap lilin, lunak, berwarna abu - abu kecoklatan sampai kehijauan. Mula terjadinya Bentonit secara umum dapat dikelompokkan menjadi empat jenis endapan yaitu hasil endapan dari proses pelapukan, hydrothermal, tervitrifikasi dan endapan sedimen.3.2.1Proses PelapukanBentonit ini terbentuk akibat proses pelapukan dari mineral-mineral penyusun batuan yang dipengaruhi oleh iklim, jenis batuan, relief muka bumi, tumbuh-tumbuhan yang berada diatas batuan tersebut. Faktor utama yang menyebabkan terbentuknya jenis mineral lempung dalam proses ini adalah komposisi mineral batuan, komposisi kimia dan daya larut air tanah. Pembentukan mineral lempung oleh pelapukan adalah akibat reaksi ion-ion hidrogen yang terdapat dalam air tanah dengan mineral-mineral silikat. H+ umumnya berasal dari asam karbonat yang terbentuk sebagai akibat pembusukkan oleh bakteri terhadap zat organik dalam tanah.Menurut Wollast (1967), pada proses pelapukan bila laju aliran air lebih cepat dibanding dengan pelarutan yang terjadi, biasanya didaerah curam maka akan terbentuk gibsit [ Al(OH)3 ] dari felspar. Dan jika laju aliran semakin rendah biasanya didaerah landai, maka dari felspar tesebut akan terbentuk kaolinit [ Al2SiO2O5(OH)4 ]. Sedangkan bila laju aliran terhenti biasanya didalam cekungan, suatu reaksi yang lambat akan terjadi antara kation dengan Al(OH)3 dan silika membentuk monmorilonit [ Al2O3.4SiO2 2H2O].3.2.2Proses Hidrotermal Proses ini berlangsung karena adanya injeksi larutan hidrotermal yang bersifat asam merembes melalui celah-celah rekahan pada batuan yang dilaluinya, sehingga mengakibatkan terjadinya rekasi antar larutan tersebut dengan batuan itu. Pada saat reaksi berlangsung, komposisi larutan hidrotermal tersebut menjadi berubah. Unsur-unsur alkali akan dibawa kearah luar, sehingga selama proses itu berlangsung akan terjadi daerah atau zona yang berkembang dari asam ke-basa dan pada umumnya berbentuk melingkar sepanjang rekahan dimana larutan itu menginjeksinya.Terjadinya monmorilonit sebagai mineral penyusun utama bentonit, terjadi karena adanya ubahan dari felspar plagioklas, mineral mika dan feromagnesian. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya magnesium (Mg) dan kalium (K) yang berasal dari mika atau felsfar. Peristiwa ini terjadi pada alterasi hidrothermal tingkat rendah.3.2.3Proses Devitrifikasi Pada proses ini bentonit dapat terbentuk dari hasil mekanisme pengendapan debu volkanik yang kaya akan gelas mengalami devitrifikasi (perubahan gelas volkanik menjadi mineral lempung). Setelah di endapkan pada lingkungan danau atau laut.3.2.4Proses Sedimentasi Monmorilonit dapat terbentuk tidak saja dari tufa melainkan juga dari endapan sedimen dalam suasana basa (alkali) yang sangat silikaan (authigenic neoformation) atau yang biasa disebut endapan kimia. Mineral - mineral yang terbentuk secara sedimen yang tidak berasosiasi dengan tufa adalah attapulgit, sepeolit dan monmorillonit.Bentonit dapat dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan kandungan alumunium silikat hydrous, yaitu activated clay dan fullers earth. Activated clay adalah lempung yang kurang memiliki daya pemucat, tetapi daya pemucatnya dapat ditingkatkan melalui pengolahan tertentu. Prospek BentonitIndustri pengguna bentonit sangat bervariasi, seperti digunakan dalam industri minyak sawit atau kelapa, perminyakan, kertas, farmasi, logam, dan lain sebagainya. Sementara itu, fullers earth digunakan di dalam fulling atau pembersih bahan wool dari lemak. Berdasarkan tipenya, bentonit dibagi menjadi dua, yaitu:a. Tipe Wyoming (Na-bentonit Swelling bentonite)Na bentonit memiliki daya mengembang hingga delapan kali apabila dicelupkan ke dalam air dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air. Dalam keadaan kering akan berwarna putih atau cream, sedangkan pada keadaan basah dan terkena sinar matahari akan berwarna mengkilap. Perbandingan soda dan kapur tinggi, suspensi koloidal mempunyai pH: 8,5-9,8, tidak dapat diaktifkan, posisi pertukaran diduduki oleh ion - ion sodium (Na+). Penggunaan yang utama adalah untuk lumpur (bor) pembilas dalam kegiatan pemboran, pembuatan pelet biji besi, penyumbat kebocoran bendungan atau kolam. b. Mg (Ca-bentonit - Non Swelling Bentonite)Tipe bentonit ini kurang mengembang apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi di dalam air, tetapi secara alami atau setelah diaktifkan mempunyai sifat menghisap yang baik. Perbandingan kandungan Na dan Ca rendah, suspensi koloidal memiliki pH: 4-7. Posisi pertukaran ion lebih banyak diduduki oleh ion - ion kalsium dan magnesium.Karakteristik BentonitDalam keadaan kering, bentonit mempunyai karakteristik sebagai berikut:Warna: Variatif dari krem sampai dengan kekuninganBerat Jenis : 2,4 2,8 gr/cm3Indeks Bias: 1,54 1,56Titik Lebur: 1330 1430 oCBentonit termasuk mineral yang memiliki gugus alumina silika, yang di mana perbandingan komposisi SiO2 dengan Al2O3 dalam bentonit cukup tinggi, yang mempunyai sifat, yaitu:Komposisi dan jenis mineral dapat diketahui dengan pengujian difraksi sinar x.Sifat kimia, dengan alvalisis sifat kimia tidak langsung dapat menentukan kualitas bentonit (hanya sebagai bahan galian pembanding saja).Teknologi erat kaitannya dengan pemanfaatannya seperti, sifat pemucatan, plastis, suspensi, mengikat, dan melapisi.Pertukaran ion, sifat ini menentukan jumlah air (uap air) yg dapat diserap bentonit. Hal ini disebabkan karena struktur kisi - kisi darimonmorilonit serta adanya unsur (ion + kation) yg mudah tertukar maupun menarik air. Kation atau ion Na mempunyai daya serap air >Mg, Ca, K dan H. Apabila dimasukan ke dalam air akan mengembang dan membentuk koloid. Bila air dikeluarkan akan membentuk massayg kuat, liat, keras ,serta tidak tembus air. Di samping itu bersifat lembab atau tahan terhadap reaksi kimia. Karena itulah bentonitdigunakan dalam pemboran sebab bentonit melapisi dinding dan mampu menahan rembesan air.Tabel 3.1Komposisi Kimia BentonitSenyawaKadar (%)SiO265 - 75Al2O310 - 18 Fe2O30,5 - 1,0CaO1,0 - 2,5MgO0,5 - 1,5K2O0,5 - 1,26Na2O0,5 - 1,20H2O7,5 - 12EksplorasiPerkembangan yang dilakukan dalam eksplorasi pendahuluan atau detail adalah antara lain : pemetaan dan pembuatan simur uji atau pemboran. Pada eksplorasi detail pemuatan peta dilakukan dalam skala lebih kecil (1 : 1.000), dan jarak titik sumur uji atau pengeboran lebih dekat. 3.5.1PemetaanPemetaan dilakuakan untuk membuat peta topografi dan situasi daerah untuik menentukan langkah langkah dalam menunjang kegiatan eksplorasi, evaluasi endapan and perencanaan penambangan.Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur theodolit pada areal yang diinginkan dengan titik ikat pengukurannya adalah titik triangulasi. Selain itu, juga dilakukan penentuan dan pengukuran lokasi titik bor atau sumur uji dengan interval 25 100 m. dari hasil pengukuran kemudian dibuat peta topografi dan situasi dengan skala yang diinginkan untuk menggambarkan letak titik sumur uji atau bor, tempat tempat penggalian endapan, penyebaran endapan, jalan desa dan jalan setapak, dan lain lain.3.5.2Pembuatan Sumur Uji Atau PengeboranPembuatan sumur uji atau pengeboran (dengan bor tangan maupun bor mesin) dimaksudkan untuk mengetahui penyebaran endapan secara lateral dan vertical, ketebalan endapan, tebal lapisan tanah penutup, struktur batuan, dan data lainnya, melalui pengambilan contoh, pengukuran stratigrafi endapan, serta analisis contoh tersebut di laboratorium.Berdasarkan pemeriksaaan contoh di laboratorium, maka akan dapat diketahui kualitas dan kuantitas endapan bentonit, penyebaran serta ketebalan tanah penutupnya, yang selanjutnya data tersebut akan dievaluasi, sehingga dapat ditentukann nilai keekonomisannya. PenambanganOleh Karena kebanyakan endapan bentonit terdapat dekat dengan permukaan tanah, bahkan ada yang sudah tersingkap di permukaan akibat proses pelapukan, maka system penambangannya dilakukan dengan metode penambangan terbuka. Lapisan tanah atas dikupas terlebih dahulu dan dipindahkan ke suatu tempat penimbunan, yang akan digunakan untuk menimbun daerah endapan yang sudah selesai ditambang dikemudian hari, sehingga bekas penambangan dapat dimanfaatkan kembali untuk lahan pertanian atau perhubungan. Peralatan yang digunakan untuk proses penggalian dan pengupasan tanah penutup, antara lain : wheel scraper, dragline scraper, dragline excavator, dan power shovel. Pengolahan Bahan GalianHasil pengalian endapan bentonit dari tambang berupa bongkah bongkah (raw material_ diangkut dengan truk ke pabrik untuk diolah melalui beberapa tahapan proses, yaitu : penghancuran, pemanasan, penggilingan dan pengayakan.Gambar 3.1Diagram Alir Pengolahan BentonitPengembangan BentonitBentonit mempunyai sifat menyerap sebab ukuran partikel koloidnya amat kecil dan memiliki kapasitas permukaan ion yang tinggi. Pengembangan bentonit disebabkan oleh adanya penggantian isomorphous pada lapisan oktohedral (Mg oleh Al) dalam menghadapi kelebihan muatan di ujung kisi-kisinya. Adanya gaya elektrostatis yang mengikat kristal pada jarak 4,5o dari permukaan cukup kuat untuk mempertahanan ion di per-mukaan unit-unitnya, dan tetap men-jaga unit itu tidak saling merapat. Bila dicampur air akan mengembang, maka jarak antara unit makin melebar dan lapisannya membentuk serpihan, serta memiliki permukaan luas jika dalam zat pengsuspensi. Proses PengaktifanProses pengaktipan khusus dilakukan untuk jenis bentonit yang tidak mengambang (Ca-Mg bentonit). Jenis ini dapat dibagi dua macam yaitu aktip dan tidak aktip. Pengangktipan disini adalah bertujuan untuk melarutkan unsur unsur pengganggu seperti : ca2, Al. Mg, Fe, Na, K dan lain lain dengan memakai media pengaktip h2SO4 (5%) pada suhu 100oC dalam selang waktu 2 4 jam. Hasil proses ini umumnya dapat dipakai untuk menjernihkan minyak kelapa.Proses Pengubahan IonKation yang bervalensi tinggi atau yang berukuran kecil pada umumnya akan menggantikan kation yang bervalensi rendah atau yang berukuran besar. Atas dasar ini maka katio H+ jauh lebih kuat menggantikan kation K+, seperti terlihat pada urutan berikut :H+>Mg++Ca++>Na+>K+Kation Ca++ pada bentonit dapat juga didesak oleh Na+, asal konsentrasi Na+ cukup tinggi. Pengubahan kation ini dilakukan dengan menghilangkan atau mengeluarkan dari sistim produk samping yang terjadi, seperti terlihat pada reaksi berikut ini :Ca-bentonit + Na2CO3 Na-bentonit + CaCO3Produk CaCO3 yang terbentuk selalu dikeluarkan dari sistem, mka reksi akan berlangsung ke kanan.KegunaanDi alam dikenal ada dua jenis bentonit masing-masing bentonit natrium (swelling bentonit) dan bentonit kalsium (non swelling bentonit)). Berdasarkan kepada sifat pengembangannya inilah maka kedua jenis bentonit tersebut berbeda kegunaannya.Kegunaan Ca-Bentonit :Karena daya serap yang tinggi, digunakan untuk penjernih minyak (baik minyak bumi maupun minyak nabati).Untuk pengisap bau, warna dan rasa yang tidak enak pada prosesi minyak nabati. (ex : minyak kelapa sawit, kopra).Bahan pengikat pada pembuatan insektisida Sebagai filler pada pembuatan plstik dan cat.Kegunaan Na-Bentonit :Sebagai lumpur pemboranFungsi utama Na-bentonit sebagai lumpur bor adalah : Menaikkan daya suspensi air pembilas; Pendingin dan pelumas mata bor; Menahan kotoran bor tidak mengendap walaupun kegiatan pemboran sedang dihentikan; Sebagai penahan stang/tali bor yang makin berat dengan bertambahnya kedalaman atau panjang stang bor yang digunakan; Menahan tekanan air, gas atau minyak yang keluar dari batuan yang ditembus dan mencegah peresapan kembali, serta penguat lapisan atau penahan pada dinding lubang bor dan mencegah terkadinya urug. Bentonit untuk pemboran minyak dan gas bumi harus memiliki sifat mengembang sesuai standar API yang biasa disebut RP 29, RP 13B, atau dari OCMA. Pengecoran Logam Bentonit yang dipakai pada industri pengecoran logam besi atau bukan besi adalah bentonit alam dan sintetis yang berfungsi sebagai bahan pengikat dalam alat cetak. Dalam dunia perdagangan, bentonit alam disebut juga bentonit Wyoming, sedangkan bentonit sintetis disebut brekbond 2 (Inggris) dan berkonit (Italia). Sifat daya tahan terhadap panas dari kedua jenis bentonit tersebut tidak sebaik lempung tahan api yang berupa butiran seperti kuarsa, zircon, kromit dan lain-lain. Jumlah bentonit yang dipakai untuk pengecoran logam antara 4 6 % dari berat alat cetak. Pengecoran pada suhu dan tekanan tinggi diperlukan pengikatan yang lebih sempurna dengan pemakaian bentonit antara 8 10 % dari jumlah berat alat cetak. Apabila alat cetak mengalami keausan atau rusak, pembaharuan cukup dengan menambahkan bentonit 0,1 1 % dari jumlah berat alat cetak. Persyaratan bentonit untuk pembuatan alat cetak pengecoran logam (besi baja) biasanya mengacu kepada syarat standar Steel Founders Society of America (SFSA). Syarat tersebut didasarkan pada kandungan uap air, konsentrasi CaO, derajat pH dan batas cair. Nilai batas cair bagi lempung bentonit atau jenis lempung lain harus lebih besar dari 600o C. Pembutan pelet konsentrat besi dan logam Lain Pemanfaatan bentonit dalam proses pembuatan pelet konsentrat bijih besi dianggap cukup mahal. Selain itu, apabila dipakai campuran bentonit sekitar 1 % dapat terjadi kontaminasi, kadar besi turun 0,6 % dan silika naik 0,5 %. Untuk itu, perlu ditambahkan batu gamping dan kokas. Batu gamping (kapur tohor=CaO) atau kapur padam (Ca(OH)2) berfungsi menurunkan suhu pembakaran dan mencegah terjadinya retak-retak, sementara kokas berfungsi untuk mengikat kelebihan silikat dan terbentuknya silikon karbid yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok, pemoles atau ampelas.Teknik sipil Pemakaian bentonit dalam teknik sipil masih terbatas pada pembangunan konstruksi beton, seperti jembatan, bendungan dan bangunan yang berhubungan langsung dengan air tanah dan air laut. Sifat bentonit yang dimanfaatkan adalah sifat tiksotropinya. Tujuan pemakaian Na-bentonit adalah untuk menunjang kekuatan dinding diafragma dan tembok/fondasi yang masuk ke dalam tanah. Selain sebagai penyelubung, juga berfungsi sebagai penahan atau pengisi lubang, celah dan pori-pori batuan atau formasi di sekitar dinding atau tembok/fondasi. Bentonit yang digunakan 3 10 %. Bahan pencuci atau pemutih Pemakaian Na-bentonit sebagai bahan pemutih dan pencuci termasuk mahal, tetapi memberikan hasil yang baik dan banyak dilakukan. Atas pertimbangan biaya, fungsi bentonit banyak digantikan oleh lempung asam aktif atau fullers earthPembuatan pastaPengikat sampah radioaktifPembuatan cat dan beberapa industri kosmetik.Pembuatan makanan ternak.Tempat DiketemukanDi Indonesia endapan bentonit dapat dijumpai di beberapa propinsi yaitu :Propinsi Jawa BaratDijumpai di daerah Karangnunggal (Tasikmalaya) dari jenis Ca-Mg bentonit yang bercampur dengan Na bentonit dengan cadangan antara tiga sampai enam juta ton, daerah Kawalu (Tasikmalaya) dari jenis Ca-Mg bentonit dengan jumlah cadangan hanya beberapa ribu ton, daerah Manonjaya (Tasikmalaya) dari jenis Ca bentonit, daerah Lengkong (Sukabumi Selatan) dari jenis Ca bentonit dengan cadangan puluhan ribu ton, daerah Bojongmanik (Rangkasbitung) dari Ca bentonit dengan jumlah cadangan satu dua juta ton, daerah Subang dari jenis Ca-Mg bentonit dengan jumlah cadangan puluhan ribu ton dan daerah Cianjur Selatan dari jenis Ca-Mg bentonit dengan puluhan ribu ton.Propinsi Jawa Tengah Dijumpai di daerah Sangiran, Sragen dari jenis Ca bentonit dengan jumlah cadangan jutaan ton, desa Bandung dab Bedoyo, Kecamatan wonosegoro, Kabupaten Boyolali dari jenis Ca dan Na bentonit dengan cadangan diperkirakan + 500.000 m3, daerah Semarang Selatan dari jenis Ca-Mg bentonit dengan cadangan ratusan ribu tonDaerah Istimewa YogyakartaDijumpai di daerah Nanggulan jenis Ca bentonit dengan jumlah cadangan jutaan ton.Propinsi Jawa TimurDijumpai di daerah Slahung, Pacitan, Tanjung Agung, Gunung Megong Trenggalek dari jenis Ca bentonit dengan cadangan ratusan ribu ton, daerah Sitiarjo dan Sumberagung Malang dari jenis Ca bentonit, di daerah Ponorogo, Tulungagung yang belum diketahui secara pasti jenis dan cadangannya.Propinsi Sumatera Utara Dijumpai di beberapa daerah yaitu di Pngkalan Brandan, Kabupaten simalungun, Kabupaten Karo dan sekitarnya dari jenis Ca-Mg bentonit, juga jenis Na bentonit dengan jumlah cadangan belum diketahui secara pastiPropinsi Sumatera SelatanDijumpai di daerah Muara Tiga (Tanjungenim) dari jenis Na bentonit dengan ketebalan 2 meter di bawah lapisan batubara, di daerah Tebing Tahi sapi (Muaraenim) dari jenis Ca bentonit dan didaerah Banko (Tanjungenim) dari jenis Na bentonit dengan jumlah cadangan yang belum duketahui secara pasti.Propinsi JambiDari jenis Ca bentonit dengan cadangan yang belum diketahui sacara pasti.Spesifikasi ProdukIndustri Hilir Di indonesia, sebagian besar penggunaan Ca-bentonit adalah di industri penjernihan minyak kelapa sawit. Untuk menghasilkan minyak kelapa sawit bermutu tinggi diperlukan Ca-bentonit dengan persyaratan tertentu, terutama bleaching power. Beberapa peryaratan dan spesifikasi bentonit yang perlu diperhatikan dalam pengunaannya di berbagai jenis industri pemakai, antara lain adalah: Special Foundry Sand; Kuat tekan, kuat tarik dan deformasi. Special Iron ore Pellet Test; Green drop; hijau, kering dan kuat padat pembakaran (fired compress strengths), deformation; dan tumble determination). Perdagangan Katalis dan Pemurnian Minyak; Spesifikasi material murni dengan kadar besi dan metal berat rendah. Tes diambil dari BSCRA specification dengan persyaratan sebagai berikut : Moisture content (6-12 %); Green compressive strength; Dry compressive strength; Batas cair (sekitar 600oC); Life test; Komposisi kimia (CaO maks. 0,7 %); pH 8,2; Kuat panas. Bidang FarmasiDi bidang ini, uji bentonit dibuat terhadap sifat-sifat sebagai berikut : rupa (wujud), bentuk, brightness, residu pada 200 mesh (%), pH (dispersi 2 %), swelling (1/2 gram dalam 10 ml air, setelah 2 jam), Batas cair, formasi gel (dengan MgO setelah 24 jam), cps viscosity (1%, 3% dan 5 % dispersi). Deproteinizing Wine, (oil, fluids)Untuk Deproteinizing wine, uji bentonit dibuat untuk mengetahui sifat-sifat sebagai berikut: Deproteinizing power, soluble sodium, soluble lead, soluble phosphate. Harus stabil pada panas 500o-600o C, porositas 60-70 %, area permukaan sekitar 120-140 mm/g, pH hampir netral, rasa/bau kecil.Fullers EarthFullers earth tidak diaktifkan secara komersial dan tidak berbaur terhadap aktivasi dengan asam. Sedangkan atapul-git dan monmorillonite di alam kebanyakan memiliki kemampuan menjernihkan minyak. Selain itu, mempunyai spesifikasi sebagai berikut : Rapatan muatan : 0,45-0,75 g/ml; True density : 2,4 2,6 g/ml; pH : 6,5 7,5; porositas : 60 70 %; area permukaan : 120-140 mm/g; pori-pori berdiameter rata-rata 170 200 A; organic diserap 12-15 % bobot clay (clay akan menyerap 30-50% bobot cair organik tanpa kehilangan sifat dan daya mengalir secara bebas). Spesifikasi di Pasaran Untuk mendapatkan bahan penyerap yang bermutu baik, dapat dilihat sebagai berikut : perbandingan SiO2 dan Al2O3 lebih tinggi dari kaolinit, yaitu 4/1 -6/1; keasaman yang relatif lebih tinggi dalam air, diperlukan 10 150 cc, 0,1 N larutan NaOH untuk menetralisasi 100 gram bahan penyerap dengan indikator phenolphtalin; Densitas yang rendah; 0,65 0,80 gram/cc; Kandungan mineral pengotor sedikit, seperti kuarsa, garam-garam terlarut, kalsit dan oksida besi. Proses penyerapan dikenal ada dua macam, yaitu : Cara kontak dilakukan dengan cara memanaskan dan mengaduk campuran minyak dan bahan penyerap kemudian diteruskan dengan penyaringan; Cara perkolasi, yaitu dengan melewatkan minyak yang dicuci pada butir-butir kasar bahan penyerap. Proses penjernihan minyak sawit dan kelapa dengan operasi adalah sebagai berikut Bentonit dijemur sampai kering di udara atau dalam oven (70oC); Digiling dan disaring sehingga diperoleh tiga fraksi dengan ukuran 150-100#, 200-150# dan 200#; Masukkan minyak goreng dalam gelas beaker dengan ukuran tertentu sebanyak 500 cc; Menghilangkan residu minyak terlebih dahulu disaring dan bila minyak mengental, penyaringan sambil dipanaskan 50oC. Spesifikasi dari API Persyaratan standar bentonit untuk lumpur bor harus memenuhi standar spesifikasi dari American Petroleum Institute (API) dan Oil Companies Materials Association (OCMA). a) Analisis ayak secara basah : 200 mesh maksimum 4 %; b) Kandungan air (sewaktu pengiriman) maksimum 10 %; c) Pada contoh basah 22,5 gr bentonit dalam 350 ml air murni : Pembacaan Fann VG Viscometer pada 600 rpm, 30 menit; Yield point minimum tiga kali viscositas plastis; Air tapisan pada 100 psi, suhu 2530 oC & waktu 30 menit maks. 13,5 ml; Air tapisan pada 100 psi, suhu 2530 oC & waktu 30 menit maks. 13,5 ml; Viscositas semu min. 15 cp; Viscositas plastis, min. 8,0 cp; d) Hasil pencampuran minimum 94,02 bbl/short ton; e) Hasil pencampuran minimum 94,02 bbl/short ton; f) Analisis ayak secara kering: + 200 mesh; g) Pengembangan 10-12 kali volume kering; h) Tidak mengandung bahan-bahan magnetik dan radioaktif. BAB IIIKESIMPULANBentonit adalah suatu istilah nama dalam dunia perdagangan yang sejenis lempung plastis yang mempunyai kandungan mineral monmorilonit lebih dari 85% dengan rumus kimianya Al2O3.4SiO2 x H2O. Bentonit dapat dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan kandungan alu-munium silikat hydrous, yaitu activated clay dan fuller's Earth. Activated clay adalah lempung yang kurang memiliki daya pemucat, tetapi daya pemucatnya dapat ditingkatkan melalui pengolahan tertentu. Sementara itu, fuller's earth digunakan di dalam fulling atau pembersih bahan wool dari lemak. Berdasarkan tipenya bentonit dibagi menjadiTipe Wyoming ( Na-bentonit-Swelling bentonit )Mg, ( Ca-bentonite non swelling bentonite )Secara umum genesa Bentonit dibagi menjadi 4, yaitu : Terjadi Karena Pengaruh PelapukanTerjadi Karena Pengaruh HydrotermalTerjadi Akibat devitrivikasiTerjadi Akibat PengendapanPada dasarnya pengolahan bentonit hanya berupa proses kominusi (pengecilan ukuran) sesuai kebutuhan pasar. Namun, Proses aktifasi pada bentonit dilakukan untuk keperluan tertentu. Selanjutnya, dalam kehidupan sehari hari penggunaan bentonit dipakai berdasarkan sifat pengembangannya