18
12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar sebagai bentuk perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru,akibat dari pengalaman dan latihan. Pengertian lain dikemukakan oleh Whiterington: “Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola- pola respon tingkah laku yang baru nyata dalam perubahan ketrampilan, kebiasaan, kesanggupan dan sikap.1 Belajar merupakan suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir dan lain-lain kemampuan.2 Adapun Surya mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 1Tim Pengembang Ilmu pedidikan FIP-UPI.2007.Ilmu dan Aplikasi Pendidikan bagian 3 Pendidikan Disiplin Ilmu. Bandung: IMTIMA 2Thursan hakim.2005.Belajar Secara efektif. Jakarta: puspa swarna.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep dan Substansi

2.1.1. Perilaku Belajar

A. Pengertian Belajar

Belajar sebagai bentuk perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam

cara-cara bertingkah laku yang baru,akibat dari pengalaman dan latihan.

Pengertian lain dikemukakan oleh Whiterington:

“Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian

sebagaimana dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-

pola respon tingkah laku yang baru nyata dalam perubahan

ketrampilan, kebiasaan, kesanggupan dan sikap”.1

“Belajar merupakan suatu proses perubahan di dalam

kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam

bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti

peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,

pemahaman, ketrampilan, daya pikir dan lain-lain kemampuan” .2

Adapun Surya mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

1Tim Pengembang Ilmu pedidikan FIP-UPI.2007.Ilmu dan Aplikasi Pendidikan bagian 3 Pendidikan

Disiplin Ilmu. Bandung: IMTIMA

2Thursan hakim.2005.Belajar Secara efektif. Jakarta: puspa swarna.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

13

Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan,

sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia.3Proses

belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

meniru dll. Secara umum belajar dapat diartikan sebagai perubahan atau

pemahaman baru dalam diri individu".4

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

belajar adalah suatu usaha atau proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada

diri individu sebagai hasil pengalaman atau hasil interaksinya dengan

lingkungannya.

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar seseorang

dapat dibedakan menjadi berbagai faktor, yaitu:5

1. Faktor internal

a. Fisiologis

Tonus jasmani merupakan faktor fisiologis yang mempengaruhi perilaku

belajar seseorang.Kondisi organ tubuh yang lemah, dapat menurunkan kualitas

ranah cipta (kognitif), sehingga materi yang dipelajari seseorang kurang atau tidak

berbekas.

b. Psikologis

3Anni Catharina Tri.2007.Psikologi Belajar. Semarang: Unnes.

4A.M Sardiman 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

5 Muhibbin Syah .2005. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung. PT Remaja

Rosdakarya

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

14

Faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku belajar seseorang, meliputi:

1. Inteligensi, yaitu merupakan kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi

rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.

2. Sikap, yaitu merupakan gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap

terhadap obyek orang atau barang, baik secara positif maupun negatif.

3. Bakat, yaitu merupakan kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk

mencapai keberasilan pada masa yang akan datang. Dalam pengertian ini bakat

mirip dengan inteligensi.

4. Minat, yaitu merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu.

5. Motivasi, yaitu merupakan keadaan internal organism yang mendorongnya

berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya untuk

bertingkah laku secara terarah.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku belajar seseorang, meliputi:

a. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah, seperti guru/dosen dan teman sekolah dapat

mempengaruhi semangat belajar seseorang sehingga menjadi daya dorong yang

positif bagi kegiatan belajar seseorang.Lingkungan sosial yang lebih banyak

mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan seseorang itu sendiri

karena sifat-sifat dan pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak

baik dan buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapainya nantinya.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

15

b. Lingkungan non sosial

Lingkungan non sosial meliputi gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat

tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu

belajar yang digunakan seseorang.Faktor-faktor ini dipandang turut

menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

c. Faktor pendekatan belajar

Pendekatan belajar adalah segala cara atau strategi yang digunakan seseorang

dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.

B. Perilaku belajar

Perilaku adalah proses interaksi individu dengan lingkungannya sebagai

manifestasi hayati bahwa dia adalah mahluk hidup. 6Perubahan perilaku dapat

diciptakan dengan merubah peristiwa didalam lingkungan yang menyebabkan

perilaku tersebut.Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar adalah suatu

aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan nilai sikap.

“Secara umum, perilaku belajar seseorang dapat diwujudkan dalam 9

(sembilan) bentuk, yaitu” :7

a. Kebiasaan

6Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: ECG

7 Muhibbin Syah.2005. Psikogi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung. PT Remaja

Rosdakarya

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

16

Setiap orang yang telah mengalami proses belajar, kebiasaannya akan

berubah. Kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons

dengan menggunakan stimulasi yang berulang. Dalam proses belajar, kebiasaan

juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan, karena proses

penyusutan inilah muncul suatu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan

otomatis.

b. Keterampilan

Keterampilan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat

syaraf dan otot-otot yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah.Meskipun

sifatnya motorik, namun keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti

dan kesadaran yang tinggi.Dengan demikian, seseorang yang melakukan gerakan

motorik dengan koordinasi dan kesadaran yang rendah dapat dianggap kurang atau

tidak terampil. Di samping itu,keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-

pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan

keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan hanya meliputi gerakan

motorik, melainkan juga pengejawantahan fungsi mental yang bersifat kognitif.

c. Pengamatan

Pengamatann merupakan proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti

rangsangan yang masuk melalui indera-indera. Berkat pengalaman belajar,

seseorang akan mampu mencapai pengamatan yang benar dan obyektif sebelum

mencapai pengertian. Pengamatan yang salah akan mengakibatkan yang salah pula.

d. Berpikir asosiatif dan daya ingat

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

17

Berpikir asosiatif merupakan proses pembentukan hubungan antara

rangsangan dengan respons. Kemampuan seseorang untuk melakukan hubungan

asosiatif yang benar sangat dipengaruhi oleh tingkat pengertian atau pengetahuan

yang diperoleh dari hasil belajar.Daya ingat juga merupakan perwujudan belajar,

sebab daya ingat merupakan unsur pokok dalam berpikir asosiatif. Dengan

demikian, seseorang yang telah mengalami proses belajar akan ditandai dengan

bertambahnya simpankan materi (pengetahuan dan pengertian) dalam memori,

serta meningkatnya kemampuan menghubungkan materi tersebut dengan situasi

atau stimulus yang sedang seseorang hadapi.

e. Berpikir rasional dan kritis

Berpikir rasional dan kritis merupakan perwujudan perilaku belajar terutama

yang berkaitan dengan pemecahan masalah.Dalam berpikir rasional, siswa dituntut

menggunakan logika (akal sehat) untuk menentukan sebab akibat, menganalisis,

menarik kesimpulan-kesimpulan.Sedangkan dalam hal berpikir kritis, seseorang

dituntut menggunakan strategi kognitif tertentu yang tepat untuk menguji keandalan

gagasan pemecahan masalah dan mengatasi kesalahan.

f. Sikap

Sikap merupakan kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan

cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu. Dalam hal ini, perwujudan

perilaku belajar seseorang akan ditandai dengan munculnya kecenderungan-

kecenderungan baru yang telah berubah terhadap suatu obyek, tata nilai, peristiwa,

dan lain-lain.

g. Inhibisi

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

18

Inhibisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan terhadap timbulnya suatu

respon tertentu karena adanya proses respon lain yang sedang berlangsung.

Kemampuan siswa dalam melakukan inhibisi pada umumnya diperoleh lewat

proses belajar. Oleh karena itu, perwujudan perilaku belajar seseorang akan tampak

pula dalam kemampuannya melakukan inhibisi ini.

h. Apresiasi

Apresiasi merupakan suatu pertimbangan mengennai arti penting atau nilai

sesuatu.Tingkat apresiasi seseorang terhadap nilai sebuah karya sangat bergantung

pada tingkat pengalaman belajarnya. Dengan demikian, seseorang baru akan

memiliki apresiasi yang memadai terhadap obyek tertentu apabila sebelumnya

seseorang tersebut telah mempelajari materi yang berkaitan dengan obyek yang

dianggap mengandung nilai penting tersebut.

i. Tingkah laku afektif

Tingkah laku afektif merupakan tingkah laku yang berhubungan dengan

keanekaragaman perasaan.Tingkah laku afektif ini tidak terlepas dari pengaruh

pengalam belajar.Oleh karena itu, tingkah laku afektif juga dapat dianggap sebagai

perwujudan dari perilaku belajar.

C. Bentuk Perilaku Belajar

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

19

“Perilaku belajar merupakan kegiatan belajar yang dilakukan secara

berulang-ulang oleh individu sehingga menjadi otomatis atau berlangsung

secara spontan”.8 Perilaku belajar yang baik terdiri dari:

a. Kebiasaan mengikuti pelajaran

Kebiasaan mengikuti pelajaran adalah kebiasaan yang dilakukan

mahasiswa pada saat pelajaran sedang berlangsung. Mahasiswa yang mengikuti

pelajaran dengan tertib dan penuh perhatian serta dicatat dengan baik akan

memperoleh pengetahuan lebih banyak. “Suwardjono menyatakan selama belajar

diperguruan tinggi seorang mahasiswa harus mempunyai sikap sebagai pelajar

yang sebaik baiknya dan mengetahui segala sesuatu yang tetang universitas dan

pelajarannya”.9

Dalam mengikuti proses perkuliahan, para mahasiswa pastilah memiliki

kebiasaan-kebiasaan yang berbeda. Hal ini dilaksanakan agar mahasiswa

mendapatkan ilmu serta nilai yang bagus. Beberapa hal yang perlu dilakukan

selama mengikuti kuliah adalah:

1. Memusatkan perhatian pada materi

2. Membuat catatan

3. Meminta penjelasan atau bertanya

4. Pemenuhan kewajiban belajar atau tugas

5. Penempatan posisi duduk selama perkuliahan

8 Suwardjono.2004. Perilaku Belajar di Perguruan Tinggi. Jurnal Akuntansi, edisi Maret, STIE

YKPN: yogyakarta

9 Gie, The Liang. 1988. Cara Belajar yang Efisien, Yogyakarta: Studi Press

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

20

b. Kegiatan membaca buku

Buku merupakan sumber ilmu pengetahuan, Mahardika menyatakan:

“Tiga manfaat membaca buku yaitu untuk meluaskan

pengetahuan, untuk menjadi bahan pembanding, dan untuk

mendorong lebih lanjut kegiatan belajar. Kebiasaan

membaca buku merupakan ketrampilan membaca yang

paling penting untuk dikuasai mahasiswa”.10

Kebiasaan membaca buku mencakup:

1. Mempersiapkan bahan sebelum pelajaran

2. Membaca sampai mengerti

3. Memperhatikan kesehatan membaca

4. Memahami bacaan

5. Memberi tanda bagian penting

6. Memusatkan perhatian

7. Membaca buku teks yang dianjurkan

8. Membaca buku teks lain

c. Kunjungan ke Perpustakaan

Kunjungan keperpustakaan merupakan kebiasaan mahasiswa mengunjungi

perpustakaan untuk mencari referensi yang dibutuhkan agar dapat menambah

wawasan dan pemahaman terhadap pelajaran.

“Mahasiswa haruslah mengunjungi perpustakaan agar

dapat membantu usaha belajarnya. Perpustakaan merupakan

tempat berkumpulnya buku, literatur, referensi yang disediakan

oleh lembaga terkait”.11

10 Mahardika, Timur. 2003. Cara Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Solo: Pondok e-dukasi

11 Gie, The Liang. 1988. Cara Belajar yang Efisien, Yogyakarta: Studi Press

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

21

Surachmad menyatakan kebiasaan yang dilakukan dalam mengunjungi

perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Untuk memanfaatkan waktu luang

2. Belajar bertahan membaca di perpustakaan

3. Meminjam buku setiap berkunjung

4. Mengunjungi perpustakaan secara teratur

5. Meminjam buku ke perpustakaan apabila membutuhkan informasi

2.1.2. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

“Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial”.12Didalam

model pembelajaran terdapat tujuan-tujuan pemebelajaran, tahap-tahap dalam

kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.

Model pembelajaran sangat membantu pelajar untuk mendapatkan informasi,

ide, keterampilan, cara berfikir dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran

berfungsi pula sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para

pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

12 Agus suprijono. 2010.Cooperative Learning. Yogyakarta: pustaka pelajar. Hal 46

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

22

b. Macam Model Pembelajaran

Metode atau model pembelajaran dalam dunia pendidikan mempunyai

banyak macam, diantaranya adalah13 :

1. Model pembelajaran berbasis pada kontak langsung (Direct

Learning).

Model pembelajaran ini dirancang khusus untuk mengembangkan

belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang

terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.

2. Quantum Teaching Learning

Model pembelajaran ini merupakan perpaduan antara beberapa teori

atau pandangan psikologi kognitif dan pemrograman neurologi yang jauh

sebelumnya sudah ada.

3. Contextual Teaching Learning

Model pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang

mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan

situasi dunia nyata siswanya.

4. Industrial Incubator Based Learning

Model pembelajaran ini berisi materi tentang yang terkait langsung

dengan proses produksi barang/jasa di imdustri, model pembelajaran ini

biasanya diterapkan di sekolah kejuruan.

5. Production Based Learning

13Chalil, Achar & Hudaya Latuconsina. 2008. Pembelajaran Berbasis Fitrah.

Jakarta: balai pustaka. Hal 19

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

23

Produk dari metode pembelajaran ini dihasilkan sebagai hasil praktik

peserta dan dapat dimanfaatkan oleh sekolah dan masyarakat.Metode ini

biasanya diterapkan di sekolah kejuruan.

2.1.3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau

dikerjakan. Djamarah mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah apa yang

telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang

diperoleh dengan jalan keuletan kerja.14

Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang

relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan

yang melibatkan proses kognitif. Sedangkan Slameto menyatakan:

“Belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya”.15

Bedasarkan dari beberapa pendapat tersebut, prestasi belajar dapat

diartikan sebagai hasil dari suatu usaha yang diperoleh melalui interaksi antara

berbagai faktor yang dicapai dalam bentuk nilai.

Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai seorang siswa dalam

usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapor.Melalui

14 Djamarah Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya :Usaha Nasional

15 Slameto.2003 .Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

24

prestasi belajar, seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang

telah dicapainya dalam belajar. Prestasi belajar juga dapat didefinisikan

sebagai kemampuan yang diperoleh melalui proses belajar yang meliputi ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif terdiri dari enam aspek

yaitu (1) pengetahuan; (2) pemahaman; (3) penerapan; (4) analisis; (5) sistesis;

dan (6) evaluasi. Ranah afektif terdiri dari lima perilaku/aspek sebagai berikut

(1) penerimaan; (2) partisipasi; (3) penilaian dan penentuan sikap; (4)

organisasi; dan (5) pembentukan pola hidup. Ranah psikomotorik terdiri dari

tujuh perilaku/aspek: (1) persepsi; (2) kesiapan; (3) gerakan terbimbing; (4)

gerakan yang terbiasa; (5) gerakan kompleks; (6) penyesuaian pola gerakan;

dan (7) kreativitas.

b. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

dibedakan menjadi dua kategori yaitu:

1. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

individu dan dapat mempengaruhi prestasi belajar individu.Faktor-faktor

internal ini terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan sosial seperti

lingkungan sosial sekolah yang di dalamnya termasuk guru, administrasi dan

teman sebaya, lingkungan sosial masyarakat, dan lingkungan sosial keluarga

seperti ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga, status

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

25

sosial ekonomi. Sedangkan lingkungan nonsosial terdiri dari lingkungan

alamiah, faktor instrumental, faktor materi pelajaran“mengatakan bahwa

terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang digolongkan

menjadi dua factor”16, yaitu:

1. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar, antara lain: faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), faktor

psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan),

dan faktor kelelahan.

2. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu, antara lain:

faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana

rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang

kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,

standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah),

dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan

bentuk kehidupan masyarakat).

c. Cara Mengukur Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil evaluasi yang dilaksanakan

oleh guru.Dalam pelaksanaannya seorang guru dapat menggunakan ulangan

harian, pemberian tugas, dan ulangan umum.“Menurut pendapat Sudjana”.17

prestasi belajar terdiri dari 3 ranah yaitu:

16 Slameto, op. cit., hal. 54

17 Nana Sudjana.2005.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

hal. 22.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

26

1. Ranah kognitif, yaitu berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah afektif, yaitu berkaitan dengan sikap nilai yang terdiri dari lima aspek,

yaitu penerimaan, jawaban dan reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi.

Pengukuran ranah efektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena perubahan

tingkah laku siswa dapat berubah sewaktu-waktu.

3. Ranah psikomotorik, yaitu berkaitan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Pengukuran ranah psokomotorik dilakukan terhadap

hasil-hasil belajar yang berupa penampilan.

d. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Riza Dwi Novitasari (2014),

dengan judul “Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik

Mahasiswa Bimbingan danKonseling Angkatan Tahun 2011 Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan UKSW”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

perilaku belajat\r mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi

akademik mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW.Sampel dalam

penelitian ini adalah sampel jenuh sebanyak 56 Mahasiswa.Perilaku Belajar

diukur dengan Kebiasaan Mengikuti Pelajaran, Kebiasaan Membaca Buku Teks,

Kunjungan ke Perpustakaan dan Kebiasaan Menghadapi Ujian. Kebiasaan

belajar erat kaitannya dengan penggunaan waktu baik untuk belajar maupun

kegiatan lain yang menunjang belajar, sedangkan prestasi akademik diukur dari

hasil Indeks Prestasi Komulatif (IPK). Data variabel Perilaku Belajar

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

27

dikumpulkan menggunakan skala sikap.Teknik analisis data menggunakan

teknik analisis deskriptif, uji normalitas data, dan regresi linear sederhana

dengan dibantu SPSS 16.0 for windows.

Hasil perhitungan SPSS diperoleh t tabel sebesar 1,674. Karena t hitung

(13,406) > t tabel (1,674) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak.

Dengan demikian, dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa ada

pengaruh secara signifikan antara perilaku belajar dengan prestasi akademik

mahasiswa Bimbingan dan Konseling UKSW tahun 2011.

2.2. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan suatu proses perubahan di dalam kepribadian

manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan

kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahaun,

sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain. Setiap

pelajar/ mahasiswa pasti mengalami dan melakukan proses belajar dalam

kegiatan perkuliahan. Tujuan dari proses belajar adalah untuk mencapai prestasi

belajar. Prestasi belajar merupakan suatu kemajuan dalam perkembangan

mahasiswa setelah mengikuti kegiatan belajar dalam waktu tertentu. Seluruh

pengetahuan, keterampilan, kecakapan, dan perilaku individu terbentuk dan

berkembang melalui proses belajar. Prestasi belajar juga merupakan hasil yang

dicapai oleh seseorang mahasiswa dalam usaha belajar sebagaimana yang

dinyatakan dalam bentuk laporan hasil prestasi akademik mahasiswa.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

28

Berprestasi dan sukses merupakan suatu daya tarik yang sangat kuat

dan merupakan suatu kondisi yang sangat didambakan oleh setiap

mahasiswa.Tetapi dalam pencapaian prestasi belajar tersebut, tidak semua

mahasiswa dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya karena dalam

pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor.Faktor tersebut

diantaranya yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah

faktor yang berasal dari luar diri siswa atau berasal dari lingkungan, baik

lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial.Sedangkan, faktor internal

merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri termasuk

didalamnya adalah perilaku belajar. Perilaku belajar mahasiswa yang baik terdiri

dari: kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke

perpustakaan. Perilaku belajar ini berhubungan positif dengan prestasi belajar,

yaitu semakin baik perilaku belajar mahasiswa akan semakin baik nilai prestasi

belajarnya.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. … · 2017. 2. 6. · 12 BAB II. LANDASAN TEORI . 2.1. Konsep dan Substansi 2.1.1. Perilaku Belajar A. Pengertian Belajar Belajar

29

Gambar 2.1.

Kerangka berfikir hubungan perilaku belajar terhadap

prestasi akademik mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga

angkatan 2012-2015 semester I (ganjil) tahun ajaran

2014/2015

2.3. Hipotesis Penelitian

“Hipotesis adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan

belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam

kenyataan empiris”.18

1. Hipotesis kerja = Prestasi belajar dikalangan mahasiswa FKIP-PE UKSW

Salatiga angkatan 2012-2015 sedang.

Hipotesis statistik = H0 : μ = 2,0

H1 : μ > 2,0

2. Hipotesis Kerja = Terdapat hubungan positif antara perilaku belajar dengan

prestasi akademik mahasiswa FKIP-PE UKSW Salatiga

angkatan 2012-2015 semester 1 (ganjil) tahun ajaran

2014/2015.

Hipotesis Statistik = H0 : ρ = 0

H1 : ρ > 0

18 W.Gulo,Metode Penelitian,jakarta: PT Gramedia Widiasarana indonesia, hal.56-57

Perilaku Belajar (X) Prestasi Akademik(Y)