14
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal 2.1.1 Pengertian Komunikasi Interpersonal Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh salah satu atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempuanyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan Latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari bahasa latin Communico yang dalam bahasa inggris berarti to share. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa komunikasi adalah proses memberi dan menerima dari pihak yang satu kepada pihak lain. Menurut Liliweri (2007) komunikasi adalah : (1) pernyataan diri yang efektif. (2) pertukaran pesan-pesan yang tertulis, pesan-pesan dalam percakapan bahkan melalui imajinasi. (3) pertukaran informasi atai hiburan dengan kata-kata melalui percakapan atau dengan metode lain. (4) pengalihan informasi dari seseorang kepada orang lain. (5) pertukaran makna antarpribadi dengan sistem symbol. (6) proses pengalihan pesan melalui saluran tertentu kepada orang lain dengan efek tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal

2.1.1 Pengertian Komunikasi Interpersonal

Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh salah satu atau lebih, yang

mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan, terjadi dalam

suatu konteks tertentu, mempuanyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan

untuk melakukan umpan balik. Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan

Latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun

kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari bahasa

latin Communico yang dalam bahasa inggris berarti to share. Dalam hal ini dapat

diartikan bahwa komunikasi adalah proses memberi dan menerima dari pihak

yang satu kepada pihak lain.

Menurut Liliweri (2007) komunikasi adalah : (1) pernyataan diri yang

efektif. (2) pertukaran pesan-pesan yang tertulis, pesan-pesan dalam percakapan

bahkan melalui imajinasi. (3) pertukaran informasi atai hiburan dengan kata-kata

melalui percakapan atau dengan metode lain. (4) pengalihan informasi dari

seseorang kepada orang lain. (5) pertukaran makna antarpribadi dengan sistem

symbol. (6) proses pengalihan pesan melalui saluran tertentu kepada orang lain

dengan efek tertentu.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

8

Komunikasi interpersonal adalah adanya komunikasi secara langsung atau

face to face communication pada waktu dan tempat yang sama. Liliweri (2007)

mengatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan

oleh dua atau tiga orang dengan jarak fisik diantara mereka yang sangat dekat,

bertatap muka dan bermedia dengan sifat umpan balik yang berlangsung cepat,

adaptasi pesan bersifat khusus, serta memiliki tujuan atau maksud komunikasi

tidak berstruktur.

2.1.2 Kecemasan Komunikasi Interpersonal

Kecemasan komunikasi adalah kondisi ketika individu merasa takut untuk

melakukan komunikasi dengan individu lain dalam berbagai situasi umum,

individual, maupun kelompok. Adanya kecemasan dalam komunikasi

menyebabkan seseorang takut, gugup, tidak tertarik dalam percakapan serta

perasaan tidak nyaman saat terlibat dalam suatu pembicaraan face to face

maupun kelompok.

Dalam berkomunikasi dibutuhkan suatu proses timbal balik yang aktif

antara dua individu dalam memberi dan menerima informasi, sehingga terjalin

adanya saling pengertian bagi kedua belah pihak. Menurut Shannon dan Weaver

(dalam Cangara, 2007) gangguan komunikasi terjadi jika terdapat intervensi yang

mengganggu salah satu elemen komunikasi sehingga proses komunikasi tidak

dapat berlangsung secara efektif. Menurut Burgoon dan Ruffner (dalam Lita,

2004) menjelaskan bahwa hambatan komunikasi antar pribadi merupakan istilah

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

9

yang tepat untuk menggambarkan reaksi dalam bentuk kecemasan yang dialami

oleh seseorang dalam pengalaman komuniksinya.

Individu yang mengalami hambatan komunikasi (communication

apprehension)akan merasa cemas bila berpartisipasi dalam komunikasi bentuk

yang lebih luas, tidak sekedar cemas berbicara di muka umum. Individu tidak

mampu untuk mengantisipasi perasaan negatifnya, dan sedapat mungkin

berusaha untuk menghindari berkomunikasi. Jadi, istilah hambatan komunikasi

(communication apprehension) mencakup kondisi yang lebih luas, baik

kecemasan komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi

massa.

Menurut Burgoon dan Ruffner (dalam Mariani, 1991) cirri-ciri kecemasan

dalam berkomunikasi dalam buku human communication yang terbagi atas :

a. Unwillingness atau ketidaksediaan minat untuk berpartisipasi dalam

komunikasi yang ditandai dengan :

1) Kecemasan

2) Introversi

3) Rendahnya frekuensi partisipasi adlam berbagai situasi komunikasi

b. Avoiding atau penghindaran dari partisipasi karena pengalamaan

komunikasi yang tidak menyenangkan, dengan indikasi :

1) Kecemasan

2) Kurangnya pengenalan situsi komunikasi yang mempengaruhi

intimasi dan empati.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

10

c. Control atau rendahnya pengendalian terhadap situasi komunikasi,

yang terjadi karena :

1) Faktor lingkungan

2) Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan individu yang

berbeda

3) Reaksi lawan jenis

bahwa individu yang mengalami kecemasan dapat dilihat dari kurang

minat (keengganan) berkomunikasi dan menghindar untuk terlibat dalam

komunikasi, yang ditandai oleh usaha individu untuk tidak berbicara di depan

banyak orang, menutup diri dan kurang berpartisipasi dalam berbagai komuniksi

yang ditunjukan dengan perilaku seperti ragu-ragu, was-was dan tidak bisa

berkonsentrasi ketika berkomunikasi dengan orang lain. Control yang kurang

atau tidak mampu mengendalikan diri dalam situasi komunikasi mengakibatkan

individu tertekan, sulit untuk berkomunikasi dan tidak berani mengungkapkan

pendapat secara optimal, yang diwujudkan dalam perilaku seperti bicara agak

gugup, jantung berdebar dan berkeringat dingin saat berinteraksi dengan orang

lain sehingga kalimat yang diucapkan ketika akan mengungkapkan sesuatu yang

berarti ganda atau ambigu. Informasi yang disampaikan oleh individu yang

mengalami kecemasan dalam komunikasi interpersonal akan diterima oleh orang

lain sebagai informasi yang kacau, misalnya saat berkomunikasi individu kurang

jelas menyampaikan isi pesan karena terbata-bata saat berbicara dan merasa takut

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

11

sehingga kalimat yang diucapkan menjadi jelas dan membuat penerima pesan

kurang mengerti apa yang disampaikan. Begitu juga apabila individu yang

mengalami kecemasan dalam komunikasi menjadi penerima informasi, maka

akan mendapat informasi yang kabur atau tidak jelas karena individu merasa

minder dan kurang terbuka sehingga tidak dapat memberi umpan balik.

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa timbulnya kecemasan

dalam komunikasi interpersonal pada remaja akan menghambat kemampuan

inidvidu sebagai komunikasi dalam menjalankan komunikasi yang efektif.

Burgoon (dalam Triyono, 2010) dalam penelitiannya menemukan

beberapa aspek yang memberi kontribuasi terhadap munculnya ketidakinginan

individu untuk berkomunikasi dengan orang lain, yaitu :

Pertama, alienasi social. Persoalan ini terjadi ketika seseorang tidak

mampu mengadopsi nilai-nilai dan norma-norma kemasyarakatan. Individu

tersebut dalam kesehariannya masih mengembangkan perasaan gelisah

(insecurity), isolasi dan perasaan tidak mempunyai kekuasaan (powerlessness).

Kedua, introversi. Apa yang dimaksud sebagai introversi merupakan

aspek lain yang memberi kontribusi terhadap ketidakinginan seseorang untuk

berkomunikasi dengan orang lain, karena orang yang mempunyai sifat tertutup

(introvert) tidak menempatkan komunikasi sebagai medium interaksi yang

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

12

penting, dan karenanya komunikasi tidak cukup dibutuhkan oleh individu yang

berkepribadian tertutup.

Ketiga, harga diri (self-esteem). Harga diri merupakan satu bagian dari

sindrom ketidakpastian untuk berkomunikasi, karena individu yang mempunyai

harga diri rendah akan merasa khawatir orang lain memberi reaksi negative

kepadanya. Akibatnya, ia kurang untuk berkomunikasi karena ia merasa tidak

bisa untuk melakukannya.

2.2 Teknik Permainan

2.2.1 Pengertian Teknik Permainan

Menurut Santrock (2002) permainan adalah kegiatan yang dilakukan

untuk memperoleh kenikmatan dan menyenangkan, yang melibatkan aturan

dan sering kali kompetisi dengan satu anak atau lebih.

Sedangkan teknik yang banyak dipakai penulis dalam melakukan

bimbingan kelompok adalah teknik permainan, karena dalam teknik ini siswa

lebih terlibat aktif serta dapat bekerjasama dan saling mendukung satu sama

lain sehingga ada peningkatan kecemasan komunikasi interpersonal pada

siswa yang memiliki rasa kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah

melalui teknik permainan ini, teknik permainan terdapat berbagai permainan

sebagai berikut.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

13

Permainan yang pertama adalah permainan lempar bola, dalam

permainan ini dimaksudkan untuk melatih peserta agar mau memperkenalkan

diri kepada peserta lain yang ada didalam kelompok tersebut.

Permainan yang kedua adalah permainan komunikata, dalam

permainan ini dimaksudkan untuk melatih peserta membangun komunikasi

antar peserta, apakah terdapat komunikasi yang baik antar permainan setelah

mereka melakukan permainan tersebut.

Permainan yang ketiga yaitu permaianan the fast the forious, dalam

permainan ini melatih peserta dalam berkomunikasi menggunakan kode atau

isyarat didalam koordinasi diri peserta dalam organisasi.

Permainan yang keempat ini adalah permainan kisah kata-kata, dalam

permainan ini dimaksdukan untuk melatih komunikasi peserta dalam

kelompok dengan menggunakan kata-kata yang ada dipermainan.

Permainan kelima adalah permainan berdiri jika, dalam permainan ini

dimaksudkan untuk melatih peserta berkomunikasi dan bekerja sama dalam

kelompok. Sehingga terjadi komunikasi yang baik antar peserta.

Permainan yang keenam adalah permainan badai berhembus, dalam

permainan ini dimaksudkan untuk melatih peserta bekerja sama dan

berkomunikasi yang baik didalam kelompok.

Permainan yang adalah permainan menghitung mundur, dalam

permainan ini dimaksudkan untuk melatih peserta agar mau berkonsentrasi

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

14

dan bekerja sama didalam kelompok, sehingga terjalin komunikasi yang baik

dalam memainkan permainan tersebut.

Permainan yang kedelapan adalah permainan mencari jodoh, dalam

permainan ini dimaksudkan untuk melatih peserta agar bekerja sama dan

berkomunikasi yang baik atar peserta.

Dari kedelapan permainan yang telah dijelaskan di atas peneliti

memiliki keyakinan bahwa kecemasan komunikasi interpersonal peserta

eksperimen akan meningkat.

2.3 Bimbingan Kelompok

2.3.1 Pengertian Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang diberikan

kepada sekelompok individu yang berjumlahkan 10-15 orang yang dipimpin

oleh konselor atau pemimpin kelompok dimana membahas masalah yang

bersifat umum dan aktual yang menjadi kepeduliaan para anggota kelompok

untuk mengembangkan dinamika kelompok, pengembangan kepribadian,

sosial, belajar dan karier. Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu

bantuan untuk membahas permasalahan siswa yang memanfaatkan dinamika

kelompok yang bertujuan menggali dan mengembangkan potensi diri

individu. Dalam kelompok ini semua anggota kelompok bebas mengeluarkan

pendapat. Semua yang dibicarakan bermanfaat bagi semua anggota kelompok.

Bimbingan kelompok sangat tepat bagi remaja karena memberikan

kesempatan untuk menyampaikan gagasan, permasalahan, dan perasaan.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

15

Sukardi (2002) layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang

memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh

bahan dari nara sumber tertentu (terutama guru pembimbing atau konselor)

yang berguna unuk menunjang kehidupan sehari-hari baik individu sebagai

pelajar, anggota kelompok, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk

mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Sedangakan menurut

Romlah (2002) bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan yang

diberikan pada individu dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok

ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan

mengembangkan potensi siswa.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa adalah

salah satu teknik dalam bimbingan konseling untuk memberikan bantuan

kepada peserta didik atau siswa yang dilakukan oleh seorang

pembimbing/konselor melalui kegiatan kelompok yang dapat berguna untuk

mencegah berkembangnya masalah-masalah yang dihadapi anak.

2.3.2 Tahap-tahap Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan dalam

penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok dengan kelompok tugas.

Dalam kelompok tugas, topik masalahnya adalah “topik tugas”yaitu topik atau

masalah yang datangnya dari pemimpin kelompok yang ditugaskan kepada

para peserta untuk membahasnya.Menurut Prayitno (1995) tahap-tahap

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

16

layanan bimbingan kelompok dalam kelompok tugas adalah tahap

pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan dan tahap pengakhiran.

a. Tahap pembentukan.Tahap ini merupakan tahap pengenalan,

tahap pelibatan diri atau tahap pemasukan diri ke dalam

kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini, pada umumnya para

anggota saling memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan

tujuan ataupun harapan-harapan yang ingin dicapai baik oleh

masing-masing, sebagian maupun seluruh anggota

kelompok.Dalam tahap pembentukan ini, pemimpin kelompok

hendaknya memunculkan dirinya sehingga tertangkap oleh para

anggota sebagai orang yang benar-benar bisa dan bersedia

membantu para anggota kelompok mencapai tujuan mereka.

Kegiatan yang dilakukan dalamtahap pembentukan ini adalah :

a) Mengungkapkan pengertian dan tujuan kegiatan bimbingan

kelompok dalam rangka pelayanan bimbingan dan konseling.

b) Menjelaskan cara-cara dan asas-asas bimbingan kelompok.

c) Saling memperkenalkan dan mengungkapkan diri.

d) Teknik khusus.

e) Permainan penghangatan/pengakraban.

b. Tahap Peralihan. Tahap peralihan ini adalah jembatan antara

tahap pertama dan tahap ketiga. Pada tahap ini pemimpin

kelompok menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh anggota

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

17

kelompok pada tahap kegiatan lebih lanjut yaitu inti dari

keseluruhan kegiatan (tahap ketiga). Kegiatanyang dilakukan

dalam tahap peralihan ini adalah :

a). Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap

berikutnya.

b). Menawarkan atau mengamati apakah para anggota siap

menjalani kegiatan selanjutnya.

c). Membahas suasana yang terjadi.

d). Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota.

e). Kalau perlu kembali ke beberapa aspek tahap pertama

(tahap pembentukan).

f). Tahap Kegiatan.Tahap ketiga merupakan inti kegiatan

kelompok, maka aspek-aspek yang menjadi isi dan

pengiringnya cukup banyak, dan masing-masing aspek

tersebut perlu mendapat perhatian yang seksama dari

pemimpin kelompok. Tahap ini merupakan kehidupan yang

sebenarnya dari kelompok. Namun keberhasilan tahap ini

tergantung pada hasil dari dua tahap sebelumnya. Dalam

tahap ini, saling hubungan antar anggota kelompok harus

tumbuh dengan baik. Saling tukar pengalaman dalam bidang

suasana perasaan yang terjadi, pengutaraan, penyajian dan

pembukaan diri berlangsung dengan bebas. Dinamika

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

18

kelompok dalam tahap kegiatan ini harus diperhatikan

secara seksama oleh pemimpin kelompok.Kegiatan yang

dilakukan dalam tahap kegiatan ini adalah :

g). Pemimpin kelompok mengemukakan suatu masalah atau

topik.Masalah yang diangkat dalam kegiatan bimbingan

kelompok iniadalah masalah yang sifatnya umum.

h). Tanya jawab antara anggota dan pemimpin kelompok tentang

hal-hal yang belum jelas yang menyangkut masalah atau

topik yangdikemukakan pemimpin kelompok.

i). Anggota membahas masalah atau topik tersebut secara

mendalam dan tuntas. Para peserta melakukan pembahasan

tanpa secarakhusus menyangkut pautkan isi pembicaraannya

itu kepada peserta tertentu.

j). Kegiatan selingan.

c. Tahap Pengakhiran. Setelah kegiatan kelompok memuncak pada

tahap ketiga,kegiatan kelompok ini kemudian menurun dan

selanjutnya kelompok akan mengakhiri kegiatannya pada saat

yang tepat. Pokok perhatian utama dalam tahap ini adalah bukan

pada berapa kali kelompok ituharus bertemu, tetapi pada hasil

yang telah dicapai oleh kelompok itu ketika menghentikan

pertemuan. Ketika kelompok memasuki tahap pengakhiran,

kegiatan kelompok hendaknya dipusatkan pada pembahasan dan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

19

penjelajahan tentang apakah para anggota kelompok akan

menerapkan hal-hal yang telah mereka pelajari pada kehidupan

nyata mereka.

d. Dalam kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok anggota

kelompok harus mengetahui dan melaksanakan asas-asas yang

ada dalam bimbingan kelompok, sehingga dengan dipahaminya

hal tersebut diharapkan layanan bimbingan kelompok dapat

berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Seperti yang diutarakan oleh Dahlan (2010) asas-asas yang ada

dalam bimbingan kelompok sebagai berikut

a) Asas Kesukarelaan

Dalam asas kesukarelaan ini anggota kelompok dengan

sukarela mengikuti layanan bimbingan kelompok tanpa

paksaan untuk mengemukakan pendapatnya.

b) Asas Keterbukaan

Dalam asas keterbukaan ini anggota kelompok diharapkan

dapat terbuka dengan apa yang sedang menjadi

permasalahannya tanpa ada rekayasa dari diri anggota

kelompok.

c) Asas Kegiatan

Partisipasi semua anggota kelompok dalam mengemukakan

pendapatnya sehingga tujuan dalam layanan bimbingan

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Komunikasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5525/3/T1... · 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal ... bertatap muka dan bermedia

20

kelompok dapat tercapai sesuai dengan apa yang menjadi

harapan.

d) Asas Kenormatifan

Aturan dalam menyampaikan ide dan gagasan hendaknya

dilaksanakan dengan baik, benar dan gaya bahasa yang

menyenangkan dan tidak menyalahkan anggota kelompok yang

lainnya.

e) Asas Kerahasiaan

Apapun topik yang dibahas, ataupun kejadian dalam

bimbingan kelompok itu, anggota kelompok harus menjaga

kerahasiaannya itu.

2.4 Penelitian yang Relevan

Dian (2013) meningkatkan kepercayaan diri melalui layanan bimbingan

kelompok teknik permainan pada siswa kelas VIII A Negeri 9 Salatiga. Dengan

penelitian ini terdapat signifikan bimbingan kelompok teknik permainan dalam

meningkatkan kepercayaan diri.

2.5 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada kecemasan

komunikasi interpersonal yang signifikan melalui layanan bimbingan

kelompok menggunakan teknik permainan pada peserta didik baru kelas VII

SMP Negeri 2 Banyubiru.